• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

USWATUN HASANAH.S NIM: 8136141011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Uswatun Hasanah.S : Implementasi Model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) Terintegrasi Bahan Ajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Reaksi Reduksi dan Oksidasi. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan pretest dan posttest didukung dengan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA di sekolah, peningkatan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa dengan menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan, dan hubungan antara nilai-nilai karakter siswa dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA/MA di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Riau. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen 1 dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dan pada eksperimen 2 dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA di sekolah. Instrumen penelitian berupa tes objektif hasil belajar dan lembar observasi. Telah dilakukan uji persyaratan berupa uji normalitas dan uji homogenitas, diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Teknik analisa data dilakukan dengan uji Independent Sample T-test, Correlation dan Regression Linear pada program SPSS 16 for windows dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ha1 dan Ha2 diterima dengan perolehan harga sig. 0,000< 0,05, terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 sebesar 60% dengan kategori sedang, terjadi pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai karakter siswa yaitu karakter komunikatif sebesar 78,51 dengan kategori tinggi, kreatifitas sebesar 78,85 dengan kategori tinggi, rasa ingin tahu sebesar 81,01 dengan kategori sangat tinggi, tanggung jawab sebesar 82,92 dengan kategori sangat tinggi, dan toleransi sebesar 83,11 dengan kategori sangat tinggi, dan Ha3 diterima dengan perolehan harga sig. 0,000< 0,05.

(5)

ii

ABSTRACT

Uswatun Hasanah S. Implemantation of Cooperative Problem Based Learning (CPBL) Integrated Teaching Material for Increasingof Learning Outcomes and Develop Student Characters in Reduction and Oxidation Reaction. Thesis. Medan: Chemical Education Studies Postgraduate Program, State University of Medan, 2015.

This research is a experimental study by planning pretest and posttest supported by qualitative descriptive aims to know difference of learning outcomes and difference of increasing of learning outcomes between student learned by using model of Cooperative Problem Based Learning (CPBL) integrated chemistry teaching material for SMA/MA have been developed with student learning outcomes learned by using model of Cooperative Problem Based Learning integrated chemistry teaching material for SMA/MA at school, increased of student learning outcomes and development of student character values by using model of Cooperative Problem Based Learning (CPBL) integrated chemistry teaching material for SMA/MA have been developed and correlation between student character values with student learning outcomes learned by using model of Cooperative Problem Based Learning (CPBL) integrated chemistry teaching material for SMA/MA have been developed. The population in this study is all student X Class in SMA/MA in Pekanbaru City and Kampar District, Riau. Technique for selection of the sample is purposive sampling. Study sample were 2 class that are experiment class 1 learned by using model of Cooperative Problem Based Learning (CPBL) integrated chemistry teaching material for SMA/MA have been developed and experiment class 2 learned by using model of Cooperative Problem Based Learning (CPBL) integrated chemistry teaching material for SMA/MA at school. Study instrument in the form an objective test learning outcomes and observation sheet. Have been done prerequisite form normality test and homogenity test, the result is data normal distributed and have same varians. Analysis technique of data with Independent Sample T-test, Correlation and Regression Linear in SPSS 16 Program for windows with significant 0,05. The study outcomes show that Ha1 and Ha2 accepted with result sig. 0,000<0,05, occur of increased of student learning outcomes in experiment class 1 is 60% with medium category, occur develop of students character values that are communicative character is 78,51% with high category, creativity is 78,85% with high category, curiosity is 81,01% with very high category, responsibility is 82,92% with very high category and tolerance is 83,11 with very high category and Ha3 accepted with result sig. 0,000<0,05.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Kemudian shalawat beriringan salam penulis kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Alhamdulillahirobbil’alamiin, atas izin dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Implementasi Model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) Terintegrasi Bahan Ajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Reaksi Reduksi dan

Oksidasi”.

Penyusunan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan. Penyusunan tesis ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, motivasi, arahan, serta kerjasama yang luar biasa dari Bapak Dr. Ajat Sudrajat M.Si. sebagai dosen pembimbing I dan Bapak Mahmud, M.Sc. sebagai dosen pembing II. Terima kasih yang tak terhingga atas segala sesuatu yang telah diberikan kepada penulis, semoga senantiasa bapak dosen pembimbing diberikan keberkahan dunia akhirat. Teristimewa penulis ucapakan rasa terimakasih kepada Ayahanda Hamdan Syukri, S.Pd.I dan Ibunda Khadijah,S.Pd.I sebagai sosok yang senantiasa memberikan semangat untuk tidak merasa lelah dan terus menuntut ilmu hingga akhir hayat.

Penulis juga mengucapakan ribuan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., sebagai Direktur Pascasarjana Unimed.

(7)

iv

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc., sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia.

4. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si., sebagai Tim Penguji.

5. Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si., sebagai Tim Penguji dan sebagai validator ahli. 6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed yang

telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan.

7. Ibu Desi Yulian, S.Pd., yang telah memberikan informasi dan bantuannya kepada penulis.

8. Ibu Dra. Hj. Hayatirruh, M.Ed., Kepala MAN 1 Pekanbaru, Ibu Dra. Asmiwati,M.Pd., sebagai guru bidang studi kimia di MAN 1 Pekanbaru serta siswa-siswi yang turut bekerjasama dengan baik.

9. Bapak Drs. Khairullah,M.Pd., sebagai Kepala SMAN 1 Tambang, Ibu Masniari,S.Si., sebagai guru bidang studi kimia di SMAN 1 Tambang serta siswa-siswi yang turut bekerjasama dengan baik.

10. Ibu Nurlian,S.Pd., sebagai Kepala SMAN 2 Tambang, Ibu Putri Anggrainy, S.Pd., sebagai guru bidang studi kimia di SMAN 2 Tambang serta siswa-siswi yang turut bekerjasama dengan baik.

11. Bapak Drs. Lizar Abidin,M.Si., sebagai Kepala SMAN 1 Kampar, Ibu Minarni, S.Pd., sebagai guru bidang studi kimia di SMAN 1 Kampar serta siswa-siswi yang turut bekerjasama dengan baik.

12. Ibu Dra. Erni Gusti,M.Pd., sebagai Kepala SMAN 1 Perhentian Raja, Ibu Fitria Sari, S.Pd., sebagai guru bidang studi kimia di SMAN 1 Perhentian Raja serta siswa-siswi yang turut bekerjasama dengan baik.

13. Kakanda Muin, Halimah, Syarifah, Bukhari, Rahma, Awwal, Ainun beserta seluruh keluarga besar di Medan yang telah banyak membantu penulis.

14. Adinda Muhammad Zuhdi. S dan Muhammad Syarif. S serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril.

(8)

v

Kak Mariana, Kak Putri, dan Bang Ilfan. Chongmal mani kumawo chingudeul.

16. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan motivasinya Akmal, Ira dan Ani. 17. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penelitian dan penyusunan

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan bagi semua pihak yang telah banyak membantu dan diberikan nikmat rizki, kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya. Saran dan kritikan yang membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan dalam penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan dapat digunakan sebagai informasi bagi kita semua. Amiin…..

Medan, Mei 2015 Penulis,

(9)

vi

2.1.1. Model Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) 15 2.1.2. Model Problem Based Learning (PBL) 19 2.1.3. Model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) 21

2.2.Bahan Ajar 23

2.6.Karakter Reaksi Reduksi dan Oksidasi 32

2.7.Kerangka Konseptual dan Hipotesis 34

2.7.1. Kerangka Konseptual 34

2.7.2. Hipotesis 35

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 37

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 37

(10)

vii

3.3.1. Variabel Penelitian 39

3.3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 40

3.4.Teknik Pengumpulan Data 42

3.4.1. Tes Objektif 42

3.4.1.1. Uji Validitas 42

3.4.1.2. Tingkat Kesukaran Soal 43

3.4.1.3. Daya Pembeda Soal 44

3.4.1.4. Distraktor (Pengecoh) 45

3.4.1.5. Reliabilitas Soal 46

4.1.Analisis Instrumen Penelitian 51

4.1.1. Validasi Isi 52

4.1.2. Tingkat Kesukaran Soal 52

4.1.3. Daya Pembeda Soal 53

4.1.4. Distraktor (Pengecoh) 53

4.1.5. Reliabilitas Soal 54

4.2.Deskripsi Statistik Data Penelitian 54 4.2.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa 54

4.5.Pembahasan Hasil Penelitian 75

4.6.Temuan Penelitian 82

4.7.Keterbatasan Penelitian 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 85

5.1.Simpulan 85

5.2.Saran 86

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks untuk pelaksanaan model Problem Based Learning

(PBL)

20

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Pengembangan Pembelajaran Kimia Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi dengan Model

Cooperative Problem Based Learning (CPBL) 39 Tabel 3.2. Interpretasi Nilai r 50 Nilai Gain Terendah Kimia Siswa Kelas Eksperimen 1 dan

Eksperimen 2 58

Tabel 4.7. Data Nilai Rata-Rata Gain Kimia Siswa Kelas Eksperimen 1

dan Eksperimen 2 59

Tabel 4.8. Data Nilai Rata-Rata Karakter Kimia Siswa Kelas

Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 61

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data Pretest, Posttest, Gain dan

Karakter Siswa Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 63

Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Data Pretest, Posttest, Gain dan

Karakter Siswa Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 64

Tabel 4.11. Data Hasil Belajar Kimia Siswa 66 Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis 1 67 Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis 2 69 Tabel 4.14. Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model

Cooperative Problem Based Learning (CPBL) Terintegrasi

Bahan Ajar Kimia SMA/MA yang Telah Dikembangkan 70

Tabel 4.15. Menumbuhkembangkan Nilai Nilai Karakter Siswa dengan Menggunakan Model Cooperative Problem Based Learning

(CPBL) Terintegrasi Bahan Ajar Kimia SMA/MA yang Telah

Dikembangkan 71

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Langkah-Langkah Cooperative Problem Based Learning

(CPBL)

22

Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 41 Gambar 4.1. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-Rata Gain Kelas

Eksperimen 1 (E1) dan Kelas Eksperimen 2 (E2) 59

Gambar 4.2. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-Rata Karakter

Kelas Eksperimen 1 (E1) dan Kelas Eksperimen 2 (E2) 62

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 92

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 95 Lampiran 3. Lembar Cooperative Problem Based Learning (CPBL) 122

Lampiran 11. Data Pretest, Posttest, Gain dan Karakter Siswa 150 Lampiran 12. Hasil Uji Normalitas Data 170 Lampiran 13. Hasil Uji Homogenitas Data 190 Lampiran 14. Hasil Uji Hipotesis Satu (Perbedaan Hasil Belajar Siswa

antara Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2) 191

Lampiran 15. Hasil Uji Hipotesis Satu (Perbedaan Peningkatan Hasil Hasil Siswa antara Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen

2) 197

Lampiran 16. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

Terintegrasi Bahan Ajar Kimia SMA/MA 203

Lampiran 17. Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Karakter Mulia Siswa dengan Menggunakan Model Cooperative

Problem Based Learning(CPBL) Terintegrasi Bahan

Ajar Kimia SMA/MA yang Telah Dikembangkan 204

Lampiran 18. Hasil Uji Hipotesis Tiga (Hubungan antara Nilai-Nilai Karakter Mulia Siswa dengan Hasil Belajar Siswa pada

Kelas Eksperimen 1) 205

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dalam

tata kehidupan manusia. Pendidikan merupakan suatu perubahan yang ditandai

dengan adanya nilai-nilai positif kehidupan pada setiap individu manusia.

Perubahan pada sistem pendidikan hendaknya harus dilakukan secara

terus-menerus untuk menanggapi semakin berkembangnya tingkat kebutuhan hidup

manusia. Sehingga pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta

didik agar pemikiran manusia semakin maju dan dapat mengatasi problematika

hidup dengan bijaksana. Hal inilah yang menjadi perhatian penting bagi pemerhati

pendidikan serta setiap individu manusia.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

dinyatakan bahwa: “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi

peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20,

Tahun 2003).

Berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional di atas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan bertujuan membentuk manusia yang berilmu dan beradab.

Manusia yang berilmu dan beradab dengan norma-norma kehidupan akan

(15)

2

secara umum etika sangat penting sebagai praktek sains dan teknik yang memiliki

dampak pada keselamatan, kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemajuan umat

manusia (Pursell, 2011). Selain hasil belajar yang optimal diharapkan setiap

peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai positif dari setiap materi yang telah

dipelajarinya. Karena tujuan manusia hidup di dunia ini adalah hidup dengan

damai dan saling membantu satu sama lain. Hal ini dikarenakan manusia adalah

makhluk sosial. Untuk menjalani hidup sosial yang baik satu sama lain ada

nilai-nilai karakter mulia yang harus ditanamkan kepada setiap peserta didik, sehingga

peserta didik akan cerdas secara akademik dan emosional.

Terlepas dari itu, setelah melihat kenyataan pada dunia pendidikan, hal

ini belum terealisasikan dengan baik, karena selama ini pendidikan masih

berorientasi pada keberhasilan dalam hal akademik yang diukur dengan tes

berdasarkan KKM sehingga masih mengabaikan karakter setiap peserta didik.

Dengan demikian, mengacu pada tujuan pendidikan nasional, proses pembelajaran

di sekolah di setiap materi pelajaran harus menerapkan nilai pendidikan karakter

yang terintegrasi pada setiap proses pembelajaran. Pendidikan karakter

memerlukan proses yang sangat panjang karena pendidikan karakter tidak hanya

melakukan transfer of value, tetapi menanamkan kebiasaan yang baik sampai

menjadi individu yang kuat dan tidak mudah terbawa arus negatif (Suharta, 2013).

Hal ini akan membuat pelajaran semakin bermakna dan bukan hanya memahami

konsep semata.

Lembaga yang telah dipercaya sepenuhnya oleh pemerintah dan

(16)

3

sekolah. Sekolah akan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dengan

menerapkan metode, strategi serta model yang diharapkan dapat

menumbuhkembangkan nilai karakter mulia pada setiap peserta didik. Peserta

didik diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan mereka dengan berfikir,

melakukan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar (Tatli, 2011). Selain

metode, strategi dan model, ada beberapa komponen lain yang harus diperhatikan

yaitu sumber belajar.

Sumber belajar yang paling utama adalah buku ajar. Buku ajar juga

harus dikembangkan dengan memasukkan nilai-nilai karakter mulia pada setiap

materi ajar. Buku ajar sebagai sumber belajar sangat penting mendapat perhatian

karena dapat melengkapi, memelihara, dan memperkaya khasanah belajar,

meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik (Parulian dan Situmorang,

2013). Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter

mulia ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada peserta didik dapat

menguasai materi ajar di bidang kognitifnya serta dapat berkembang menjadi

individu yang berkarakter mulia sehingga tujuan Pendidikan Nasional dapat

terwujud.

Dalam proses pembelajaran perlu dilakukan inovasi model pembelajaran

yang diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Karena peserta didik

cenderung akan jenuh jika proses pembelajaran dilakukan dengan metode biasa.

Banyak siswa melihat kimia sebagai salah satu mata pelajaran yang paling sulit

untuk dipelajari di semua tingkat pendidikan (Stieff dan Wilensky, 2003). Hal ini

(17)

4

siswa kurang menguasai konsep, dan akhirnya pelajaran kimia menjadi tidak

menarik lagi bagi kebanyakan peserta didik (Situmorang, dkk, 2013).

Dengan memperhatikan masalah diatas, salah satu model pembelajaran

yang dapat menunjang keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah

model Cooperative Problem Based Learning(CPBL). Model pembelajaran CPBL

dipilih karena model tersebut menuntut keaktifan peserta didik untuk

membuktikan hipotesis dan memecahkan masalah. Hasil belajar yang dicapai

peserta didik tidak dapat lepas dari peran pendidik. Pendidik tidak hanya berhenti

pada memberikan pengetahuan yang paling mutakhir, namun juga harus mampu

membentuk keyakinan dan karakter kuat setiap peserta didik sehingga mampu

mengembangkan potensi diri dan tujuan hidupnya.

Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang

dimulai sejak tahun 2013 yang dirancang oleh Prof. Suharta,M.Si (Alm), Dr. Ajat

Sudrajat,M.Si dan dengan beberapa mahasiswa lainnya. Pada tahun pertama yaitu

tahun 2013, penelitian telah dilakukan dengan menghasilkan model pembelajaran

yaitu Cooperative Problem Based Learning (CPBL). Model CPBL merupakan

kombinasi dari dua model yaitu Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

dan Problem Based Learning (Pembelajaran Berdasarkan Masalah), sehingga

menjadi Cooperative Problem Based Learning (CPBL). Berdasarkan hasil

penelitian oleh Suharta dan Luthan (2013), model ini terbukti secara signifikan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perolehan sebesar 61,4 % dan

dapat menumbuhkembangkan karakter mulia siswa yaitu karakter komunikatif

(18)

5

keefektifan sebesar 81,8 %. Handayani dan Sapir (2009), menyatakan bahwa

model ini juga dapat meningkatkan presentasi hasil belajar siswa baik dalam

aktivitas sebesar 70,71 %, kognitif sebesar 86,71 %, afektif sebesar 88,06 % dan

psikomotor sebesar 86,8 %. CPBL juga memiliki keunggulan seperti siswa

ditantang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan

siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang.

Pada penelitian tahun kedua yaitu tahun 2014, telah diperoleh bahan ajar

kimia berupa buku SMA/MA yang telah dikembangkan untuk kelas X Semester II

yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter mulia siswa oleh Ikrimah (2014). Buku ajar kimia yang telah

dikembangkan pada penelitian ini diperoleh keefektifan karakter tanggung jawab

siswa sebesar 81,23, kreatifitas 79,93, komunikatif 82,8 dan psikomotor 82,20.

Buku ajar kimia yang telah dikembangkan ini dibuat dengan konsep berbasis

karakter dan proses pembuatan telah sesuai dengan prosedur yaitu memenuhi

standar kualitas yang dipersyaratkan oleh BSNP. Adapun kualitas buku ajar kimia

yang telah dikembangkan sebesar 87,4 lebih tinggi dibandingkan kualitas buku

ajar kimia KTSP sebesar 69,2. Adapun penelitian untuk tahun ketiga yaitu tahun

2015, adalah dengan mengimplementasikan model pembelajaran CPBL dan

diintegrasikan dengan bahan ajar yang ada di dalam buku ajar yang telah

dikembangkan dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar dan

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa.

Menurut Zuchdi, dkk (2010), ada 16 (enam belas) karakter yang perlu

(19)

6

etos kerja, kemandirian, sinergi, kritis, kreatif dan inovatif, kasih sayang dan

kepedulian, keikhlasan, keadilan, kesederhanaan, nasionalisme, dan

internasionalisme. Terbentuknya karakter peserta didik yang berkualitas baik

secara kognitif, psikomotorik maupun secara afektif akan menjadi idaman setiap

guru. Karakter seseorang sangat memegang peranan penting dalam menggerakkan

suatu aktivitas atau tingkah laku seseorang. Salah satu model pembelajaran kimia

yang dapat membentuk karakter peserta didik agar mampu mengembangkan

potensi diri adalah dengan menggunakan model CPBL.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dan

deskriptif kualitatif. Penelitian eksperimen dilakukan untuk menentukan

peningkatan hasil belajar siswa dengan mengimplementasikan model

pembelajaran CPBL terintegrasi buku ajar yang telah dikembangkan. Sebelum

dilakukan penelitian diadakan pretest terlebih dahulu, kemudian dilakukan uji test

(posttest) untuk mengetahui seberapa besar peningkatannya. Sedangkan penelitian

deskriptif kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan apakah model terintegrasi

bahan ajar yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan

menentukan apakah ada karakter mulia peserta didik yang tumbuh dan

berkembang dengan mengimplementasikan model CPBL terintegrasi bahan ajar

yang telah dikembangkan dan bagaimana hubungan antara karakter mulia dengan

hasil belajar dalam proses pembelajaran. Hasil belajar yang diukur meliputi tiga

aspek yaitu kognitif (nilai), afektif (karakter) dan psikomotorik. Adapun target

(20)

7

yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar dan

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Problem

Based Learning (CPBL) Terintegrasi Bahan Ajar untuk Meningkatkan Hasil

Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Reaksi Reduksi dan

Oksidasi”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah keberhasilan peserta didik tidak hanya dari hasil belajar tetapi juga

harus memperhatikan nilai-nilai karakter peserta didik?

2. Mengapa terjadi penurunan nilai karakter peserta didik?

3. Apakah buku ajar kimia yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk

proses pembelajaran kimia yang efektif?

4. Mengapa sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa pelajaran kimia

sulit dan membosankan?

5. Mengapa peserta didik mempunyai minat yang kurang dalam belajar?

6. Mengapa diperlukan inovasi pada dunia pendidikan dengan menerapkan

model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru yang

mengharuskan membuat model pembelajaran untuk membentuk aspek

(21)

8

7. Mengapa adanya tuntutan penanaman nilai-nilai karakter bangsa dalam

pendidikan?

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, maka beberapa hal

dalam masalah akan dibatasi agar lebih terarah dan terfokus, yaitu sebagai berikut:

1. Bahan ajar yang digunakan bahan ajar yang ada pada buku ajar kimia

SMA/MA yang telah dikembangkan.

2. Pokok bahasan yang yang dibelajarkankan adalah reaksi reduksi dan

oksidasi.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

Cooperative Problem Based Learning(CPBL).

4. Penelitian hanya dilakukan pada kelas X SMA/MA di Kabupaten Kampar

dan Kota Pekanbaru.

5. Pembatasan dilakukan terhadap hasil belajar dan menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter siswa.

6. Karakter yang ditumbuhkembangkan adalah komunikatif, kreatifitas, rasa

ingin tahu, tanggung jawab dan toleransi.

1.4.Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based

(22)

9

dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkankan dengan

menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA di sekolah?

2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan

antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative

Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA

yang telah dikembangkan dengan siswa yang dibelajarkankan dengan

menggunakan model Cooperative Problem Based Learning(CPBL) bahan

ajar kimia SMA/MA di sekolah?

3. Apakah model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi

bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa?

4. Apakah model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi

bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa?

5. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara nilai-nilai karakter siswa

dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar

(23)

10

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan

dengan menggunakan model Cooperative Problem Based Learning

(CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan

dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model

Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar

kimia SMA/MA di sekolah.

2. Perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based

Learning (CPBL) terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah

dikembangkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) bahan ajar kimia

SMA/MA di sekolah.

3. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model Cooperative

Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA

yang telah dikembangkan.

4. Nilai-nilai karakter siswa yang berhasil ditumbuhkembangkan dengan

menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

5. Hubungan yang signifikan antara nilai-nilai karakter siswa dengan hasil

(24)

11

Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah

dikembangkan.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi tenaga kependidikan dapat dijadikan sebagai masukkan untuk

menambah wawasan pendidik tentang implementasi model Cooperative

Problem Based Learning (CPBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa.

2. Bagi Siswa, menambah pengalaman, pengetahuan belajar serta menumbuh

kembangkan minat belajar serta nilai-nilai karakter.

3. Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan yang relevan

dengan masalah yang diteliti.

4. Bagi masyarakat, memberi informasi pentingnya pendidikan karakter

pada siswa dan menambah wawasan ilmu pengetahuan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

model pembelajaran kimia.

5. Sebagai bukti empirik tentang tentang implementasi model Cooperative

Problem Based Learning (CPBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa SMA, yang dapat

(25)

12

1.7.Defenisi Operasional

1. Model Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) adalah

pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, efisien, ke arah

mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling

membantu sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif.

2. Model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang

didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan

penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian

nyata dari permasalahan yang nyata.

3. Model Cooperative Problem Based Leraning (CPBL) adalah model yang

merupakan gabungan dari model Cooperative Learning (Pembelajaran

Kooperatif) dan Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis

Masalah).

4. Nilai karakter yang dinilai merupakan nilai pendidikan karakter yang

terdiri dari komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab dan

(26)

85 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh serta pengujian hipotesis yang telah

disajikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang

dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based

Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah

dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA di sekolah.

2. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa

yang dibelajarkan dengan menggunakan model Cooperative Problem Based

Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah

dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA di sekolah.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan

menggunakan model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)

terintegrasi bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

4. Terdapat pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai karakter siswa yang

(27)

86

Learning (CPBL) terintegrasi bahan ajar yang kimia SMA/MA telah

dikembangkan.

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan nilai-nilai

karakter siswa yaitu komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab

dan toleransi.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Implementasi model Cooperative Problem Based Learning (CPBL) terintegrasi

bahan ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat dijadikan sebagai

salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter siswa dalam proses pembelajaran kimia.

2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk peneliti lain yang ingin

menerapkan suatu model terintegrasi bahan ajar dengan inovasi yang berbeda

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan nilai-nilai

karakter siswa demi terwujudnya tujuan pendidikan secara nasional.

3. Dengan telah dilakukannya penelitian ini maka bahan ajar yang telah

dikembangkan dapat digunakan oleh guru sebagai sumber materi untuk proses

(28)

87

DAFTAR PUSTAKA

Adi, F.M., Phang, F.A., Yusof, K.M., (2012), Student Perception Change in a Chemical Engineering Class Using Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Jurnal Sosial dan Budaya Sains, 56(2012): 627-635.

Adiwiyanto, (2001), Melatih Anak Bertanggung Jawab, Mitra Utama, Jakarta.

Arends, R.I., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar Buku Dua, edisi ke-7, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., ( 2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Aqib, Z., dan Sujak, (2011), Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, Yrama Widya, Bandung.

Budiningsih, (2005), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.

Christian, M., dan Pepple, T. F., (2012), Cooperative and Individualized Learning Strategies As Predictors of Students’ Achievement in Secondary School Chemistry in Rivers State, Journal Vocational Education & Tecnology, 9 (2): 109-124.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., (1999), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke-10, Balai Pustaka, Jakarta.

Depdiknas, (2008), Teknik Penyusunan Modul, Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

DeRoche, E., dan Williams, M., (2009), The What Why and How of Character

Education, http://www.csee.org/products/108.l

Djamarah,S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta. Jakarta.

Djali, (2009), Psikologi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Erni, J.S., Mahmud, Silaban,R., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bermediakan Internet terhadap Hasil Belajar dan Karakter

jubermadita pada Materi Asam dan Basa Siswa di Kota Binjai,

(29)

88

Hake, R., (1999), Analyzing Change/Gain Scores (online) melalui :

http//www.phyysics.indian.edu/-sdi/AnalyzingChange.Gain.Pdf.

Hamid, H. B., dan Abbas, M., (2012), Problem Based Leaning with Cooperative Learning on The Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size,

International Journal of Scientific and Engineering Research, 3: 1-5.

Handayani, S., dan Sapir, (2009), Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang, JPE, 2 (1): 38-52.

Ikrimah, (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II

Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter, Tesis,

Universitas Negeri Medan, Medan.

Johari dan Rachmawati, (2006), Kimia SMA dan MA untuk kelas X, Erlangga, Jakarta.

Kardi, S. dan Nur, M., (2000), Pengajaran Langsung, University Press, Surabaya.

Kazembe, T., (2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2):

1-15.

Kementerian Pendidikan Nasional, (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya

dan Karakter Bangsa, Pedoman Sekolah, Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum, Jakarta.

Lie, A., (2008), Cooperatif Learning, PT Grasindo, Jakarta.

Munandar, U., (2004), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Rineka Cipta, Jakarta.

Nasution, S., (2005), Teknologi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Oludipe, D., dan Awokoy, J. O., (2010), Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry,

Journal of Turkish Science Education, 7 (1): 30-36.

Parulian, H.G., dan Situmorang, M., (2013), Inovasi Pembelajaran di dalam Buku Ajar Kimia SMA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal

(30)

89

Purwanto, N., (2010), Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Ramdani, Y., (2012), Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Koneksi Matematis dalam Konsep Integral, Jurnal Penelitian Pendidikan, 1 (13): 44-52.

Sabri, M.A., (1996), Psikologi Pendidikan, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.

Sanjaya,W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Situmorang, M., Suyanti, R.D., Simatupang, N.I., Munthe, S.D.D., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Sesuai Kurikulum 2013 Melalui Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Unimed

Tahun 2013 Bidang Pendidikan, 1-7.

Slavin, Robert E., (2009), Psikologi Pendidikan dan Teori Praktek, jilid 2, PT Indeks, Jakarta.

Stieff, M., dan Wilensky, U., (2003), Connected Chemistry-Incorporating Interactive Simulations into the Chemistry Classroom, Journal of Science

Education and Technology, 12 (3): 285-302.

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Bahan Ajar dengan Pendekatan Paikem Plus untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia

Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan,

(31)

90

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Application of Cooperative Problem-Based Learning Model to Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve Student Learning Outcomes in Chemistry in High School,

Journal of Education and Practice, 4 (25): 55-60.

Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan

Kimia Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri

Medan, Medan.

Sukardi, (2010), Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Bumi Aksara, Jakarta.

Supriadi, D., (2001), Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta.

Syah, M., (2011), Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tatli, Z., (2011), Depelovment, Application and Evaluation of Virtual Chemistry Laboratory Eksperiments for “Chemical Changes” Unit at Seconcary

School 9th Grade Curriculum, Karadeniz Technical University.

Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, Diklat/BIMTEK KTSP DIT,

Pembinaan Sekolah Menengah Atas: Depertemen Pendidikan Nasional.

Triana, I. K., (2008), Meningkatkan Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Melalui

Sanksi Berjenjang pada Siswa Kelas III SD No I Samur T.P. 2009/2010,

Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas Karya Tulis Online, Denpasar.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Prenada Media, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wachanga, S.W., dan Mwangi, J. G., (2004), Effects of the Cooperative Class Experiment Teaching Method on Secondary School Students’ Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District, International Education Journal, 5 (1): 26-36.

Yanthy, N., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester

1 Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkatkan Hasil

Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa, Tesis, Universitas

(32)

91

Yusof, K. M., Hassan, S.H.A.S., Jamaluddin, M.Z., dan Harun, N.F., (2010),

Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering

Education Conference, 6: 366-373.

Yusof, K. M., Hassan, S.H.A.S., Jamaluddin, M.Z., dan Harun, N.F., (2011), Motivation and Engagement of Learning in the Cooperative

Problem-Based Learning (CPBL) Framework, Research Report, American Society

for Engineering Education.

Zakaria, E., dan Iksan, Z., (2007), Promoting Cooperative Learning in Science

and Mathematics Education: A Malaysian Perspective, Eurasia Journal

of Mathematics, Science & Technology Education, 3 (1): 35-39.

Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Komprehensif Terintegrasi dalam

Perkuliahan dan Pengembangan Kultur Universitas, UNY Press,

Gambar

Gambar 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

The primary data source is The Land of Five Towers novel writen by Ahmad Fuadi in 2011.. While the secondary d ata sources are other materials taken from author’s biography, essay,

Menurut Bambang Tri Cahyono (1983 : 93) mengemukakan bahwa “Kegiatan pembangunan yang semakin meluas dan meningkat saat ini menuntut akan tenaga-tenaga yang cakap

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kampung Samin Klopoduwur dimana terdapat Komunitas Wong Sikep yang memilki budaya unik berpotensi menjadi wisata unggulan di

[r]

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MUSIK PERKUSI PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI 1 GRABAG TAHUN

Undenwiting Treaty &amp; Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty &amp; Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

sesuai jangka waktu yang sama , kecuali jika salah satu Pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak yang lain mengenai keinginannya untuk