PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DI SMA NEGERI 1 KISARAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
PUTRI SABILA ALHAQ HASIBUAN NIM: 8136174024
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Putri Sabila Alhaq Hasibuan: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri, dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar, Pemahaman Konsep, dan Keterampilan Proses Sains di SMA Negeri 1 Kisaran. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan konvensional terhadap: (1) hasil belajar, (2) pemahaman konsep, dan (3) keterampilan proses sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMA Negeri 1 Kisaran. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, kelas B dengan model pembelajaran inkuiri, sedangkan kelas C dengan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda, tes pemahaman konsep, dan keterampilan proses sains dalam bentuk uraian. Teknik analisis data menggunakan Analisis Kovariat (ANAKOVA) pada taraf signifikasi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran terhadap hasil belajar (P= 0,000). Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek (82,50 ± 7,90) lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran inkuiri (79,77 ± 8,48) dan konvensional (69,34 ± 8,23). (2) Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran terhadap pemahaman konsep (P= 0,000). Pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri (80,55 ± 7,65) lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran berbasis proyek (77,76 ± 8,83) dan konvensional (68,58 ± 8,34). (3) Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran terhadap keterampilan proses sains (P= 0,000). Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri (78,95 ± 8,257) lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran berbasis proyek (77,02 ± 8,24) dan konvensional (65,34 ± 7,11). Berdasarkan hasil penelitian model pembelajaran inkuiri lebih baik dari model pembejaran berbasis proyek dan konvensional. Kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Model Pembelajaran Berbasis Proyek,
ABSTRACT
Putri Sabila Alhaq Hasibuan: Effect of Project Based Learning Model, Inquiry, and Conventional Against Learning Results, Concept, and Science Process Skills in SMA Negeri 1 Kisaran. Thesis. Graduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2015.
This research is aims to determine: The effect of Project Based Learning model, Inquiry and Conventional to: (1) learning outcomes, (2) an understanding of concepts, and (3) science process skills of students in the matter of environmental pollution in SMA Negeri 1 Kisaran. The research method using a quasi experimental samples are 3 classes determined by random cluster sampling technique. Class A learn using Project Based Learning model, class B with Inquiry Learning model, while class C with Conventional Learning. The research instrument used achievement test in the form of multiple choice, test understanding of concepts, and science process skills in narrative form. Data were analyzed using Analysis Covariates (Anacova) at the level of significance α = 0.05 with SPSS 21.0. The results showed: (1) There is a significant impact on learning outcomes of the learning model (P = 0.000). Student learning outcomes that learned with Project Based Learning model (82.50 ± 7.90) was higher than the Inquiry Learning model (79.77 ± 8.48) and Conventional (69.34 ± 8.23). (2) There is a significant influence on the understanding of the concept of learning model (P = 0.000). Understanding the concept of students that learned by Inquiry Learning model (80.55 ± 7.65) higher than Project Based Learning model (77.76 ± 8.83) and Conventional (68.58 ± 8.34). (3) There is a significant influence on the model of learning science process skills (P = 0.000). Science process skills of students that learned by Inquiry Learning model (78.95 ± 8.25) higher compared Project Based Learning model (77.02 ± 8.24) and Conventional (65.34 ± 7.11). Based on the results of Inquiry Learning model better than Project Based Learning model and Conventional.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri, dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar, Pemahaman Konsep, dan Keterampilan Proses Sains di SMA Negeri 1 Kisaran”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan, dan motivasi dalam menyelesaikan tesis. Oleh sebab dengan segala kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku pembimbing tesis yang dengan sabar telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan motivasi serta meluangkan waktu kepada penulis. Kepada ketiga narasumber, Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si, Bapak Syariffuddin, M.Sc., Ph.D, dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta seluruh Bapak dan Ibu dosen dengan tulus dan ikhlas telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Program Pascasarjana Unimed. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Rektor Universitas Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H. Abdul
Muin Sibuea, M.Pd.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd. yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyusun tesis.
4. Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si dan Drs. Ashar Ansairin, M.Si yang telah membantu penulis dalam memvalidasi instrumen yang digunakan dalam tesis ini.
5. Bapak kepala sekolah dan guru-guru biologi SMA Negeri 1 Kisaran yang telah membantu dalam penelitian ini.
6. Ayahanda Drs. Abdul Khaliq Hasibuan, ibunda Parida Anum, S.Pd, abang Aulia Fatwa Hasibuan, SH, Boy Buchori Hasibuan, S.P, dan adik tersayang Muhammad Khadafi Hasibuan, SE yang telah mendoakan dan mendukung penulis.
7. Kepala sekolah Aqila Islamic school dan rekan kerja yang telah memberikan waktu, doa dan dukungan dalam menyelesaikan tesis ini.
8. Muhammad Adlan, DT. M. Syaiful Azhar, Siti Zahara, Winny, Winda dan Aldina
yang selalu memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis.
9. Teman-teman kuliah Biologi B-2 2013 Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 10. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaaat bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, September 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB.I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 5
1.3.Batasan Masalah ... 6
1.4.Rumusan Masalah ... 7
1.5.Tujuan Penelitian ... 7
1.6.Manfaat penelitian ... 8
BAB.II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1.Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 9
2.2.Pembelajaran Berbasis Proyek ... 11
2.3.Pembelajaran Inkuiri ... 16
2.4.Pembelajaran Konvensional ... 19
2.5.Keterampilan Proses Sains ... 20
2.6.Pemahaman Konsep ... 22
2.7.Hasil Penelitian yang Relevan ... 24
2.8.Kerangka Berpikir ... 25
2.8.1.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek dan Inkuiri dan Konvensional terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. ... 25
2.8.2.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional terhadap Pemahaman Konsep Biologi Siswa. ... 27
2.8.3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa ... 28
2.9.Hipotesis Penelitian ... 29
BAB.III MODEL PENELITIAN ... 30
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
3.2. Populasi dan Sampel ... 30
3.3. Variabel Penelitian ... 31
3.3.1. Variabel Bebas ... 31
3.3.2. Variabel Terikat ... 31
3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 31
3.5. Definisi Operasional ... 32
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.6.1. Instrumen Perlakuan ... 33
3.6.2.1. Instrumen Tes Hasil Belajar ... 34
3.6.2.2. Instrumen Pemahaman Konsep ... 35
3.6.2.3. Instrument Keterampilan Proses Sains ... 36
3.7. Prosedur Penelitian ... 36
3.7.1. Tahap Pra Eksperimen ... 37
3.7.2. Tahap Eksperimen... 37
3.7.3. Tahap Pasca Eksperimen ... 39
3.8. Uji Coba Instrumen ... 41
3.9. Teknik Analisis Data ... 45
BAB.IV HASIL DAN PEBAHASAN ... 46
4.1. Hasil Penelitian ... 46
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 46
4.1.2. Deskripsi Data Pemahaman Konsep Siswa ... 47
4.1.3. Deskripsi Data Keterampilan Proses Sains ... 48
4.2. Analisis Data ... 49
4.2.1.Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiry, dan Konvensional terhadap Hasil Belajar ... 49
4.2.2.Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri, dan Konvensional terhadap Pemahaman Konsep. ... 51
4.2.3.Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri, dan Konvensional terhadap Keterampilan Proses Sains. ... 52
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
4.3.1.Pengaruh model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar ... 54
4.3.2.Pengaruh model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional Terhadap Pemahaman Konsep. ... 56
4.3.3.Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional Terhadap Keterampilan Proses Sains ... 59
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 60
BAB.V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 62
5.1. Simpulan ... 62
5.2. Implikasi ... 63
5.3. Saran ... 64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 15
Tabel. 2.2. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Inkuiri (Guided Inquiri) 18 Tabel. 2.3. Indikator Keterampilan Proses Sains ... 21
Tabel. 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design ... 31
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 34
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Keterampilan Proses Sains ... 35
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrument Pemahaman Konsep ... 36
Tabel 3.5. Perhitungan Validitas Tes ... 42
Tabel 3.6. Interpretasi Derajat Reliabilitas Instrumen ... 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 40
Gambar. 4.1 Pengaruh Model Pembelajaran (Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kisaran. ... 51
Gambar. 4.2. Pengaruh Model Pembelajaran (Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional) Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kisaran. ... 53
Gambar. 4.3. Pengaruh Model Pembelajaran (Pembelajaran Berbasis Proyek, Inkuiri dan Konvensional) Terhadap Keterampilan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 69
Lampiran 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Pembelajaran Berbasis Proyek) ... 71
Lampiran 3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Pembelajaran Guided Inkuiri) ... 78
Lampiran 4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Pembelajaran Konvensional) ... 91
Lampiran 5. INSTRUMEN TESHASIL BELAJAR ... 97
Lampiran 6. Soal Tes Pemahaman Konsep ... 101
Lampiran 7. Soal Tes Keterampilan Proses Sains ... 102
Lampiran 8. Kunci Jawaban Hasil Belajar... 104
Lampiran 9. Kunci Jawaban Pemahaman Konsep ... 105
Lampiran 10. Kunci Jawaban Keterampilan Proses Sains ... 106
Lampiran 11. LKS INKUIRI ... 109
Lampiran 12. Validasi Hasil Belajar ... 118
Lampiran 13. Uji Reliabilitas Hasil Belajar ... 119
Lampiran 14. Tingkat Kesukaran Soal Hasil Belajar ... 120
Lampiran 15. Daya Beda Soal Hasil Belajar ... 121
Lampiran 16. Validasi Pemahaman Konsep ... 122
Lampiran 17. Uji Reliabilitas Pemahaman Konsep ... 123
Lampiran 18. Tingkat Kesukaran Soal Pemahaman Konsep ... 124
Lampiran 19. Daya Beda Soal Pemahaman Konsep ... 125
Lampiran 20. Data Hasil Penelitian ... 126
Lampiran 21. Uji Normalitas ... 130
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Penyempurnaan kualitas pendidikan di Indonesia terus berlanjut dan terus
diupayakan hingga sekarang. Sampai saat ini Indonesia telah mengalami sebelas
kali perubahan kurikulum yang dapat dikelompokkan menjadi Kurikulum
Rencana Pelajaran (1947-1968), Kurikulum Berbasis Tujuan (1975-1984),
Kurikulum Berbasis Kompetensi, KTSP (2004/2006), Kurikulum 2013, dan
sekarang kembali diterapkan Kurikulum KTSP.
Sani (2013), mengatakan bahwa pendidikan yang berkualitas tentunya
melibatkan siswa untuk aktif belajar dan mengarahkan terbentuknya nilai-nilai
yang dibutuhkan oleh siswa dalam menempuh kehidupan. Dalam hal ini guru
memiliki peranan yang penting yaitu memilihkan model pembelajaran yang dapat
diaplikasikan kekehidupan. Model pembelajaran yang dapat diaplikasikan
kedalam kehidupan adalah model pembelajaran yang bersifat penemuan. Bruner
dalam Warsita (2008), juga menyatakan bahwa, pengalaman belajar yang
diberikan kepada peserta didik harus bersifat penemuan yang memungkinkan
peserta didik dapat memperoleh informasi dan keterampilan baru dari pelajaran
sebelumnya.
Deta (2013), menemukan permasalahan bahwa untuk mempelajari suatu
materi yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari diperlukan suatu model
pembelajaran yang berbasis pemecah masalah. Setelah dilakukan penelitian model
inkuiri dan pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Siswa melakukan serangkaian percobaan untuk memecahkan suatu masalah
merancang dan melakukan percobaan serta mendesain suatu alat untuk
memecahkan suatu masalah. Kedua model tersebut melatih keterampilan
psikomotorik dan efektif siswa.
Tiantong (2013), mengungkapkan bahwa model pembelajaran
disekolah-sekolah saat ini merupakan pebelajaran konvensional yang keluar dari konteks
pembelajaran, siswa tidak dipersiapkan untuk memecahkan masalah-masalah
yang terjadi pada sekarang. Tiantong melakukan penelitian dan menyimpulkan
bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan multiple
intelegence siswa. Melalui kegiatan dan proyek-proyek yang menantang dan
menarik, siswa lebih dapat mengembangkan konsep-konsep. Siswa dibiasakan
memecahkan masalah yang relevan dengan dunia sekarang. Dapat dikatakan
bahwa pembelajaran berbasis proyek memfasilitasi pemahaman siswa. Hal ini
senada dengan penelitian Baharuddin dkk (2009), yang mengatakan bahwa sesuai
perkembangan teknologi, diperlukan suatu model pembelajaran yang
memfasilitasi pengetahuan siswa dan informasi-informasi untuk mengembangkan
kebutuhan belajar siswa. Model pembelajaran secara konvensional tidak dapat
memenuhi kebutuhan pengetahuan siswa. Setelah dilakukan penelitian
pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi dan berfikir tingkat
tinggi serta memperkaya siswa dalam memecahkan masalah.
Addiin (2014), menemukan masalah bahwa pembelajaran berpusat pada
guru yang tidak sesuai dengan dengan tujuan kurikulum menyebabkan hasil
belajar siswa rendah. Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran pembelajaran berbasis proyek pada materi pokok larutan asam dan
mengungkapkan bahwa lingkungan belajar harus didasarkan pada pendekatan
konstruktivis, siswa dapat berperan aktif, berinteraksi dengan guru dan siswa lain.
Setelah dilakukan penelitian pembelajaran model pembelajaran berbasis proyek
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan sikap mereka terhadap
pembelajaran fisika dan keterampilan proses sains siswa. Sedangkan hasil
penelitian.
Hasil penelitian Eva dan Nurfitriyanti (2012), mengungkapkan bahwa
pembelajaran masih berpusat pada dosen sehingga mahasiswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran. Mahasiswa hanya mendengarkan, memperhatikan, dan
mencatat apa yang diterangkan dosen sehingga mahasiswa tidak terlatih untuk
berpikir mengembangkan ide untuk memantapkan pemahaman konsep. Setelah
dilakukan penerapan pembelajaran inkuiri terdapat pengaruh model belajar
inkuiri terhadap hasil belajar matematika mahasiswa. Sejalan penelitian Agustanti
(2012), mengungkapkan bahwa guru belum menerapkan pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga masih banyak siswa yang
belum mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dengan optimal, karena
siswa tidak memiliki pemahaman konsep IPA dengan baik. Setelah dilakukan
implementasi model pembelajaran inkuiri terdapat peningkatan hasil belajar
biologi siswa.
Penelitian Ambarsari (2013), mengungkapkan bahwa pembelajaran secara
konvensional tidak dapat menciptakan siswa aktif, siswa sulit memahami
konsep-konsep yang rumit jika tidak disertai contoh. Setelah dilakukan penerapan model
pembelajaran inkuiri terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa
inkuiri. Sejalan dengan penelitian Anggreini (2013), yang menemukan masalah
bahwa pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga berdampak pada
rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran. Setelah dilakukan
penerapan model inkuiri terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis dan
pemahaman konsep IPA. Proses pembelajaran inkuiri yang berlangsung berpusat
pada siswa (student centered) memberi kesempatan pada siswa untuk terlibat
secara aktif dalam belajar baik mental, intelektual, dan sosial emosional.
Dari beberapa hasil penelitian-penelitian diatas, maka model pembelajaran
inkuiri dan pembelajaran berbasis proyek siswa dapat belajar dengan aktif
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, pemahaman konsep biologi dan
keterampilan proses sains, karena model pembelajaran ini melibatkan seluruh
siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa di tuntut untuk dapat
memecahkan masalah melalui pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, pemahaman konsep biologi dan keterampilan
proses sains.
Hasil observasi di SMA Negeri 1 Kisaran ketika proses pembelajaran
berlangsung cendrung berpusat kepada guru, model diskusi dan praktikum jarang
digunakan, guru cendrung menggunakan pembelajaran konvensional yaitu
ceramah. Hal ini menyebabkan siswa cepat merasa bosan, mencari aktivitas lain
dengan cara berbicara dengan teman dan mengantuk. Dalam kegiatan belajar
mengajar siswa kurang aktif, terlihat masih sedikitnya siswa yang mau bertanya,
menyampaikan pendapatnya dan menalar. Pembelajaran yang berpusat pada guru
menyebabkan siswa kurang memahami konsep materi yang diajarkan guru. Proses
konsep yang dipelajari dengan kehidupan. Ketika diberi suatu permasalahan yang
sesuai dengan materi pembelajaran, siswa tidak terampil dalam memecahkan
masalah. Kurangnya pemahaman konsep dan kemampuan memecahkan masalah
menyebabkan hasil belajar siswa dan keterampilan proses sains siswa rendah.
Hasil wawancara dengan guru biologi di SMA Negeri 1 Kisaran diperoleh
informasi pada tahun akademik 2013/2014 menunjukkan sebagian besar siswa
memperoleh nilai rata-rata 68 tidak mencapai KKM yaitu 75.
Mengacu pada masalah pembelajaran biologi yang dialami siswa SMA
Negeri 1 Kisaran diatas, maka diperlukan suatu penelitian yang mengkaji
perbaikan pembelajaran yakni pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis
proyek, inkuiri dan konvensional terhadap hasil belajar, pemahaman konsep
biologi dan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran biologi di SMA
Negeri 1 Kisaran. Dengan adanya penelitian ini, maka siswa diberikan
kesempatan untuk berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, memahami
konsep dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi yang
disajikan oleh guru.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ditemukan beberapa
identifikasi masalah yaitu: (1) Untuk meningkatkan kualitas pendidikan
diperlukan model pembelajaran melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar; (2)
Model pembelajaran yang sering digunakan masih bersifat pasif; (3) Proses
pembelajaran cendrung berpusat kepada guru, model diskusi dan praktikum jarang
ceramah; (4) Terlihat masih sedikitnya siswa yang mau bertanya, menyampaikan
pendapatnya dan menalar; (5) Siswa kurang memahami konsep materi yang
diajarkan guru sehingga siswa kurang memahami hubungan konsep yang
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari; (6) Siswa kurang terampil dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran; dan (5)
Kurangnya pemahaman konsep biologi, keterampilan proses sains dan
memecahkan masalah siswa terhadap materi pelajaran menyebabkan hasil belajar
biologi yang rendah.
1.3. Batasan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah, maka dibuat batasan masalah agar
pembahasannya lebih terarah. Maka batasan masalah pada penelitian ini adalah:
(1) Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan konvensional; (2) Hasil belajar biologi
siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C1- C6; (3) Pemahaman
konsep meliputi: Menyatakan ulang sebuah konsep, memberikan contoh dan
bukan contoh dan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah; (4)
Keterampilan proses sains meliputi: kemampuan menggambarkan hasil
pengamatan, klasifikasi, memprediksi, menginterpertasi, mengajukan pertanyaan,
merencanakan percobaan, menerapkan konsep dan mengkomunikasikan hasil; (5)
Materi pelajaran dibatasi pada pokok bahasan pencemaran lingkungan; dan (6)
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1
Kisaran?
2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan
pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep biologi SMA Negeri
1 Kisaran?
3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri, dan
pembelajaran konvensional terhadap keterampilan proses sains siswa SMA
Negeri 1 Kisaran?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan
konvensional terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Kisaran.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan
konvensional terhadap pemahaman kosep biologi siswa SMA Negeri 1
Kisaran.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan
1.6. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
pada umumnya dan pembelajaran biologi pada khususnya, adapun manfaat secara
teoritis dan secara praktis adalah sebagu berikut :
1. Manfaat teoritis yaitu: (1) Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk
memperoleh gambaran mengenai pengaruh hasil belajar, pemahaman konsep
biologi dan keterampilan proses sains dengan model pembelajaran berbasis
proyek, inkuiri, dan pembelajaran konvensional dan (2) Sebagai bahan
pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti
pendidikan yang relevan di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis yaitu: (1) Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan
pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan
peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
dan pengajaran di masa yang akan datang; (2) Sebagai umpan balik bagi guru
biologi dalam upaya peningkatan hasil belajar, pemahaman konsep biologi dan
keterampilan proses sains siswal; dan (3) Sebagai bahan pertimbangan bagi
guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran biologi SMA.
62 5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan
konvensional (P= 0,000 < 0,05) terhadap hasil belajar biologi siswa pada
materi pencemaran lingkungan kelas pada X SMA Negeri 1 Kisaran. Hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek
(82,50 ± 7,90) lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri
(79,77 ± 8,48), dan konvensional (69,34 ± 8,23).
2. Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan
konvensional (P= 0,000 < 0,05) terhadap pemahaman konsep biologi siswa
pada materi pencemaran lingkungan kelas pada X SMA Negeri 1 Kisaran.
Pemahaman konsep siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
inkuiri (80,55 ± 7,65) lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran
berbasis proyek (77,76 ± 8,83) dan konvensional (68,58 ± 8,34) .
3. Terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran berbasis proyek, inkuiri dan
konvensional (P= 0,000 < 0,05) terhadap keterampilan proses sains siswa pada
materi pencemaran lingkungan kelas pada X SMA Negeri 1 Kisaran.
Keterampilan proses sains siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
inkuiri (78,95 ± 8,25) lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran
5.2. Implikasi
Dalam mempelajari materi pencemaran lingkungan hendaknya guru dapat
menggunakan model pembelajaran inkuiri dan berbasis proyek dengan
menggunakan pembelajaran ini dapat meningkatakan hasil belajar, pemahaman
konsep dan keterampilan proses siswa. Hal ini disebabkan model pembelajaran
inkuiri dan berbasis proyek dilandasi oleh teori belajar kontruktif. Pembelajaran
konstruktif berfokus pada kegiatan aktif pembelajaran dalam memperoleh
pengalaman langsung. Kegiatan nyata yang dilakukan dalam memecahkan
masalah memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu merefleksi dan
mendekatkan hubungan aktivitas dunia nyata dengan pengetahuan konseptual
yang akan berkembang lebih luas dan lebih mendalam.
Dalam model pembelajaran berbasis proyek dan inkuiri dilakukan secara
berkelompok sehingga dapat meningkatkan proses pemikiran siswa dengan
diberikan tantangan berupa masalah yang harus dipecahkan dengan cara
berdiskusi mengakibatkan siswa terlatih dalam proses pemahaman dan dapat di
kehidupan sehari-hari dan mampu menganalisis suatu permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar,
meningkatkan kinerja ilmiah dan membantu mengembangkan keterampilan
belajar jangka panjang.
5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut
1. Hendaknya dalam mengajar materi pencemaran lingkungan guru tidak hanya
menyampaikan konsep-konsep saja, tetapi diharapkan dapat merancang dan
menggunakan model pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk
terlibat aktif dalam belajar mengembangkan pemahaman dan keterampilan
proses sains. Dalam hal ini guru dianjurkan menggunakan model
pembelajaran inkuiri dan berbasis proyek.
2. Sebelum menerapkan model pembelajaran inkuiri dan berbasis proyek,
hendaknya guru terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
sehingga pembelajaran tersebut mendapatkan hasil yang sesuai dengan
diharapkan.
3. Menyarankan kepada peneliti lainya untuk melakukan penelitian lanjutan
tentang pengaruh model inkuiri, berbasis proyek dan konvensional terhadap
hasil belajar, pemahaman konsep dan keterampilan proses sains pada materi
yang berbeda. Diharapkan kepada para peneliti untuk mengkaji faktor lain
yang mempengaruhi hasil belajar, pemahaman konsep dan keterampilan
proses sain secara menyeluruh dalam waktu yang lebih lama dan pada
lingkup yang lebih luas. Sehingga menambah cakrawala dan wawasan, serta
dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun reformasi dunia
pendidikan khususnya dalam penerapan inovasi model pembelajaran biologi
1
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.
Addiin, I., Redjeki, T., Retno, S. 2014. Penerapan Model Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa
di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014.
Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (4): 1-4.
Agustanti, H, T. 2012. Implementasi Model Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 (1): 16-20.
Anggreini, W., Ristati, P., 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa
SMP. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3
(1): 1-6.
Ambarsari, W. 2013. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 7 Surakarta.Jurnal Pendidikan Biologi, 5 (1): 1-8.
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ata, K. 2013. Perbandingan Penerapan Strategi Pembelajaran PBL dan Inkuiri Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tentang
Polusi Lingkungan di SMK Negeri 4 Lhoksmawe. Medan: Tesis.
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Baharuddin, Md., Khairul, A. 2009. Project Based Learning (PJBL) Practice at
Politeknik Kota Bharu Malaisya. International Education Studies, 2
(4):140-148.
Bell, S. 2010. Project Based Learning for The 21st Century: Skills for the Future.
Routladge. Taylor & Francis Group, 83 (2): 39–43.
Dahar, R, W. 2011. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Deta. U., Suparmi, S., Widha. 2013. Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing dan Proyek, Kreativitas, Serta Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9 (1): 28-34.
Djamarah. 2002. StrategiBelajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Eva, R., Nurfitriyanti, M. 2012. Model Pembelajaran Inkuiri dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Belajar.
Habibullah. 2012. Perbedaan Kemampuan Pemahaman dan Komunkasi
Matematika. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Haryati, M. 2007. Sistem Penilian Berbasis Kompetensi Teori dan Praktek.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Irianto, A. 2010. Statistik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jagantara, I. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap
Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 8 (1):1-8.
Kamal, S. 2010. Efektivitas Penggunaan Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Belajar
Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Tesis. Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Kemendikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian.
Padang: UNP Press.
Muhidin, S. A., Abdurrahman, M. 2009. Analisa Korelasi Regresi dan Jalur
dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Nurochmah. T. 2014. Pendekatan Inkuiri Terhadap Keterampilan Proses Sains
Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia. Skripsi.
Pendidikan Biologi FMIPA UPI Bandung.
Olivia, M. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Metakognisi. Tesis.
Pascasarjana Unimed.
Pribadi. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajarn Praktik Industri pada Prodi S-1
PTB: Jurnal Penelitian Kependidikan, 18 (1): 20-30.
Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Ruhimad, T. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Rusche, S., K. Jason. 2011. You Have to Absorb Yourself in it: Using Inquiry and
Reflection to Promote Student Learning and Self Knowledge. Teaching
Ruseffendi, E.T. 1998. Pengantar yang Membantu Guru dalam Pengembangan
Kompetensi dalam Pengajaran Matematika. Bandung: Tarsito.
Rustman, 2007. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Rusyana, A., Setiawan, I. 2010. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Efektif. Jakarta:
Trans Mandiri Abadi.
Sani, R. 2013. Pembelajaran Saintifik untuk Impelemtasi Kurikulum 2013.
Medan: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.
Santyasa. 2004. Pengaruh Model dan Setting Pembelajaran Terhadap Remidiasi Miskonsepsi Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Siswa SMU.
Disertasi. Malang: Program Pascasarjana Progeram Universitas Ganesha.
Sihotang. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Biologi Tingkat Tinggi Siswa di SMA 2
Kisaran Kabupaten Asahan. Tesis. Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Sirait, R. 2012. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Training Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Usaha dan Energi Kelas VIII MTs Negeri 3
Medan. Jurnal Pendidikan Fisika Pascasarjana UNIMED, 1 (1): 21-26
Sudjana. 2005. Model Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugianto, A. 2009. Pembelajaran IPA MI. Surabaya: Aprint.
Sugiarsih, W. 2013. Pembelajaran Kimia Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(PBL) dan Think-Pair-Share (TPS) dengan Memperhatikan Kemampuan
Awal dan Kreativitas Siswa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sukmadinata, S. 2008. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Syafitri, W. 2010. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan
Inkuiri pada Konsep Sistem Koloid. Jakarta. Skripsi. UIN Syarif
Hidayatullah.
Tiantong, M. 2013. The Online Project Based Learning Model Based on
Student’s Multiple Intelligence. Bangkok. Department of Computer
Education, 7 (3):1-5.
Thoha, M, C. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Usman, M., 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wibowo. 2010. Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Savi dan Pendekatan Konvensional Pada Materi Prisma dan Limas Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Depok. Yogyakarta: Skripsi. FMIPA UNY.
.
Yalcin, S. A., Turgut, U., Buyukkasap, E. 2009. The Effect of Project Based Learning on Science Undergraduates’ Learning of Electricity, Attitude
Towards Physics and Scientific Process Skills. International Online