• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan lanskap koridor sungai Cisadane sebagai objek wisata ilmiah Kotamadya Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan lanskap koridor sungai Cisadane sebagai objek wisata ilmiah Kotamadya Bogor"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

t

l:r,1ri :.::'

l:i

..

S

P

--- -,i . ) ,

INNONHSIA

Besain*

Fereneanaan, Fengelotaan,

Ekologi

dan'Materiat'Lcrl*kep

1

.

Perencanaan l-anskap Koridor Sungai Cisadane sebagaf,Obyek Wisata

llmiah Kotamadya Bogor

(;Land scap e F t an n i n

gbf

Ci sadane' R ive r Corrid

or

als: Scienitific Tou ri s

m

atBogorCity)

Oew'Inositi Sari,

Aris Munandar

dan

Qodarian

Pramukanto'...,....'..'.',...

1

2.

Evaluasi

SirkulasiWisata

pada Kawasan Lanskap Sawah Bederas

Desa

B el i m b i n g, Keca maia n P u p ua n, Ka bu pate n Taban a n, B-al i

(Evat u ati o n ot

iiac

ki n g C i rc u I ati o n fo r Ri ce F ie t d La n d

sca

pe

To u

i

sm

,ij:.1

4.

in

BelimbingVillage,Tabanan,

Bali),

.: _

DewiRezaiiniAnilardanNurhayatiHadiSusiloAr'ifin

Rencana Penlelolaan Lanskap safari

Trek

diTaman safari

lndonesia

(Landscape iianaqement

Ptai

of

'Safai Trek'in Safai Park lndonesia)

intan

MaharaniAst-ri

dan

HadisusiloArifin

...

....'...'...10

Pengelolaan Sarnpah

di

Komplek Perumahan

BukitSentul,

Bogor

(Waste Management

at

Bukit

Sentul

Housing Cornplex,

Bogorj

Bambang Sulistyantara

dan

Zwasty

Paskahlia

.'...'...'....16

(2)

PENANGGUNG JAWAB

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian, IPB

DEWAN EDITOR

Aris Munandar,

Hadi Susilo Arifin, Siti Nurisjah Ernan Rustiadi, Dani Benyamin

EDITOR PELAKSANA

Nizar Nasrullah, Alinda FM Zain

Akhmad Arifin Hadi, Omar Samuel

ADMINISTRASI

Garsinia Lestari

REVIEWER

Bidang Tanaman

Nurhayati Ansori Mattjik Nizar Nasrullah, lrawati

Bidang

Perencanaan, Disain

dan

Manajemen Lanskap

Siti Nurisjah

Bambang Sulistyantara, Andi Gunawan

Bidang

Landscape

Engineering

Zainuddin Noor

lndung S Fatimah, Alinda FM Zain

Bidang Konservasi Lanskap

Hadi S Alikodra

Lilik B Prasetya, Qodarian Pramukanto

Bidang Social Landscape

Oekan Sokotjo Abdullah

Suryo Adi Wibowo, Nurhayati HS Arifin

PENERBIT

Departemen Arsitektu r Lanskap Fakultas Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

ALAMAT EDITOR

Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga

Bogor 16680

Telp. (0251 )42241 5; 4221 86

Fax.422415

E-mail : landscapearch@ipb.ac.id Http://www. ipb.ac. id/-landscapearch

Edisi

JLI Vol 1/3/2005 kali ini lebih banyak menyajikan artikel-artikel yang berkaitan dengan tema

Landscape

Tourism dimana keragaman tema wisata dan objek

penelitian disajikan secara sangat menarik oleh para penulis.

Keindahan bentang alam, baik yang alami (Natural

Landscape) mapun yang buatan manusia (Man Made Landscape), memiliki potensi yang tinggi untuk dapat

dikembangkan pada kegiatan wisata, baik di pedesaan

(Rural Landscape) maupun diperkotaan (Urban

Landscape). Untuk itu pada edisi kali ini, akan disajikan

tulisan para pakar yang dapat mewakili berbagai

karakter lanskap diatas dengan menitikberatkan pada

Landscape Tourism.

Penyajian artikel diawali dengan menitikberatkan pada

wisata ilmiah di Bogor, dilanjutkan dengan penyajian

artikel wisata alam di Bali dan wisata rekreatif di Taman Safari Indonesia. Pada artikel terakhir,

pentingnya waste managemenf menjadi sangat

menarik untuk disajikan pada edisi ini, mengingat faktor

inijika

tidak dikelola dengan

baik

bisa menjadi pengganggu terhadap daya tarik suatu kota untuk menjadi suatu kawasan wisata. Hal ini menjadikan edisi ini memiliki keragaman artikel yang memiliki daya tarik tersendiri untuk menjadi referensi bagi para pembaca dalam menambah wawasan di bidang

Landscape Tourism.

Salam Wisata,

Redaksi

JURNAL

LANSKAP INDONESIA merupakan kelanjutan

dari

Buletin

Taman

dan

Lanskap lndonesia

yang

diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Lanskap, Faperta, lPB. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun (Maret,

Juli,

November) untuk

memajukan

dan

mengembangkan

ilmu, teknologi, dan profesi Arsitektur Lanskap

di

lndonesia; berisi tulisan para pakar, mahasiswa, praktisi

di

bidang

Arsitektur

Lanskap, atau pihak profesi lain

yang berminat dalam pengembangan bidang Arsitektur Lanskap.

Pela ng gan ( Srr.bscnber)

Pribadi (Personal)

lnstitusi/PerpuStakaan (/nsfifutlo n/Library) Luar negeri (lnternational)

Harga langganan - belum termasuk ongkos kirim

(Subscrfption rates - not including shipping and handling)

Foto cover:

r

Foto terasering (1 ) dan green house (3) oleh Septamia Halida

t

Folo man made landscape (2) oleh Umar Zain

Satu tahun (One yea)

Rp

45.000,-,

'Rp

60.000,-us$

(3)

PERENCANAAN LANSKAP KORIDOR SUNGAI CISADANE SEBAGAI OBYEK

WISATA

ILMIAH

KOTAMADYA BOGOR

(Landscape

Planning

of

Cisadane

River Corridor

as ScientiJic

Tourism

at

Bogor

City

)

Dewi Rosita

Sari(r

Aris

Munandar(2

Qodarian Pramukanto(2 lMahasiswa Program Studi Arcitektur Lanskap, IPB

2Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, IPB

Abstracl

River is one conxponent, which is responsible in shapping our landscape. It contribute to the huntan life. Historicatly,

river is imPortant site

in

early human civilization. As scientific research center, Bogor has potential to develop scientific

tourism program. River is one ofpotential resource to support scientific tourism.

The objective of research is to develop landscape planning of Cisadane River Corridor as scientific tourism site base on river carrying capacity, biotic conservation, soil andwater conservation consideration.

Keywords: river corridor, landscape planning, scientific tourism, cultivated zone, conseryation zone, recreation zone, scenic

potential zone

PENDAHULUAN

Sungai merupakan salah satu komponen lanskap

alam. Keberadaannya memberikan kontribusi besar bagi

kehidupan manusia, bahkan sejarah manusia pun diawali

dari lembah sungai. Fungsi sungai menurut Notodihardjo

(1989) sebagai sumber air minum, pengendali kekeringan di musim kemarau, irigasi, drainase, pengembangan air tanah

dan

pengembangan

pariwisata.

Fungsi-fungsi tersebut

menyebabkan kehidupan manusia

tidak

dapat dipisahkan

dari

sungai. Oleh karena

itu,

agar fungsi-fungsi tersebut

dapat berjalan baik dan berkelanjutan, diperlukan penataan

kawasan jalur sempadan sungai.

Keberadaan pusat-pusat penelitian dan koleksi yang

.iuga dijadikan sebagai tempat rekreasi seperti Kebun Raya

Bogor.

menjadikan

Bogor dikenal

sebagai

kota

wisata ilmiah. Untuk meningkatkan integritas wisata ilmiah perlu

objek wisata

lain

selain kembangkan Kebun Raya. Salah

satu sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan ialah sungai.

Sungai Cisadane merupakan

SDA

poterrsial untuk dikembangkan sebagai wisata

ilmiah.

Sepanjang koridor sungai tersebut diiumpai pemandangan lanskap alam yang

menarik seperti hutan alam, hutan buatan, perkebunan karet

dan

cengkeh,

jenis-jenis vegetasi

lahan

tegalan

dan masyarakat tumbuhan karangkitri (pekarangan), yang dapat

dinikmati scbagai obyek wisata ilmiah.

Tujuan

penelitian

adalah

untuk

menyusun

perencanaan lanskap

Koridor

Sungai Cisadane sebagai

obyek wisata ilmiah dalam mendukung salah satu peranan

Kotamadya

Bogor

sebagai

kota

wisata

ilmiah

dengan

mempertimbangkan daya dukung sungai, konservasi biota

(vegetasi

dan

satwa),

konservasi

tanah

dan

air

serta

konservasi lingkungan.

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi

Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda)

Kotamadya

Bogor

sebagai

bahan

pertimbangan bagi

pengembangan

kota dan

Pemerintah Daerah Kotamadya Bogor dalam meningkatkan devisa dari obyek wisata ilmiah, serta Dinas Pariwisata Bogor dalam merencanakan kota

sebagai kota dalam taman, kota wisata ilmiah dan kota ilmu.

METODOLOGI

Penelitian

ini

dilaksanakan dengan menggunakan

{ramework p€rencanaan

yang

dikemukakan

oleh

Gold

(1980). Tahapan perencanaan tersebut adalah inventarisasi,

analisis, sintesis, dan konsep perencanaan.

Tipe

kesesuaian lahan

(Kim,

Fabos,

dan

Gross,

l99l)

diterapkan untuk menentukan 4 (empat) zona, yaitu:

-

Zona scenic potential, datayangdiperlukan: potensi vrew,

area

di

mana

sungai dapat

dilihat,

bagian dengan

berbagai bentuk shoreline, batas tapak

Jurnal Lanskap lndonesia, Vol 1/3/2OOs

-

Zona budiday4 data yang diperlukan: tata guna lahan, tanah, batas tapak

-

Zona rekreasi, data yang diperlukan: tata guna lahan,

kemiringan terhadap sungai, kedalaman

air,

tanah tepi sungai, batas tapak

-

Zona

konservasi,

data

yang

diperlukan: habitat liar

(vegetasi

dan

satwa), produktivitas lahEn pertanian,

sumber-sumber scenic, batas tapak, wetlands, 100 year

(l

Yo) /loodplain

ANALISIS

TAPAK

Tapak studi secara geografis terdapat di Kotamadya

Daerah Tingkat

II

Bogoryang terletak pada 106" 48'BT dan

6'

36' LS dengan jarak *56 km dari Jakart4 yang terdiri dari 6 kecamatan, 29 kelurahan dan 39 desa.

Luas tapak yang direncanakan adalah 3655 ha (Data Pokok Pernbangunan Kotamadya Bogor, 1999). Suhu udara

rata-rata 27.5" Cltahun, dengan suhu maksimum 33.2. C

pada bulan Juli-Agustus dan suhu minimum 21.7"

C

pada bulan Februari. Rata-rata curah hujan di tapak adalah 4043

mm/tahun. Dengan curah hujan bulanan yang cukup tinggi (lebih dari 200 mnt/bulan) kota Bogor dikenal sebagai kota hujan terbesar

di

Indonesia. Kelembaban nisbi pada tapak

adalah

84.1

%o. Besarnya

nilai

kelembaban pada tapak

berada

di

atas standar kenyamanan yaitu 40 -75Yo

(Lurie,

r 986).

Data dibagi menjadi dua tingkat analisis. Tingkat pertam4 merupakan data dalam penentuan zonasi, misalnya lokasi dan aksesibilitas, iklim, sirkulasi, ruang terbuka (hijau dan aspek teknik). Tingkat kedua adal'ah analisis yang telah ditetapkan. Untuk analisis unsur-unSur lanskap pada setiap zona dapat dilihat pada Tabel

l.

SINTESIS Pembagian Ruang (Zonasi)

Zonasi dihasilkan berdasarkan analisis dan sintesis

serta hasil overlay dari peta tematik. Rencana pengguna,rn

lahan

ditentukan berdasarkan kesesuaian

lahan

untuk

keempat zona yaitu zona budiday4 zona scenic potential,

zona rekreasi, dan zona konservasi.

Alternatif

Pengembangan Su mberdaya Tapak

Dari

hasil

pengembangan sumberdaya tapak

diperoleh fungsi-fungsi yang dapat diterapkan pada tapak

yaitu fungsi

enyirontmental education, rekreasi pasif,

rekreasi aktif, sirkulasi dan konservasi.

Program Aktivitas dan Fasilitas

Perencanaan lanskap koridor sungai sebagai obyek wisata ilmiah ini pada dasarnya merupakan perencanaan tata

letak fasilitas

berdasarkan aktivitas-aktivitas yang akan

diakomodasikan pada tapak sehingga fungsi lokasi, fungsi

(4)

Tabel

l.

Kesesuaian Unsur Lansi'

Tanah

Topografi

Hidrologi

Vegetasi & Satwa

Sensnous

Quality

Curah hujan Suhu Angin Kelembaban Kesuburan Kestabilan Erosivitas O4 o/o 5-15 % 15-40 V. > 40Yo

Debit air

Kondisi banjir Kualitas air Drainase tapak Delta

Hutan Lalran pertanian Pemukiman Pasar Pemandangan Bunyi Aroma 3 3 I 3 ) I I 3 ) 3 2 I 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 I 3 3 3 J 2 3 0 3 2 I I 3 2 3 0 0 3 3 3 2 3 3 3 3 0 2 0 2 3 3 0 I 2 3 3 3 0 3 0 2 3 3 I I 3 3 3 2 3 3 0 I 3 3 I I 3 3 3 2 3 3

Penduduk

Adat istiadat

Ekonomi PartisiPmi

Tata Guna Lahan Hutan Lahan Pertanian Pemukiman Pertokoan Kuburan Fmilitas umum

J 3 I I 0 I

KONSEP PERENCANAAN

Konsep Dasar Perencanaan

Konsep dasar perencanaan lanskap

yang

akan

dikembangkan pada tapak adalah koridor Sungai Cisadane

sebagai obyek wisata

ilmiah

Kotamadya

Bogor

dengan

mempertimbangkan daya dukung sungai, konservasi biota

(vegetasi

dan

satwa), konservasi

tanah

dan

air

serta

konservasi lingkungan.

Konsep Pengembangan TaPak Konsep Ruang

Dengan memperhatikan fungsi-fungsi ruang yang terbentuk dan pengalb,kasiannya dalam

tapd

maka tapak dapat dibagi ke dalam e..mpat zona. Zona-zona yang akan

dikembangkan tersebut meliputi zona budiday4 zona scenic

potential, zona rekreasi dan zona konservasi. Block plan disajikan pada Gambar

l.

Konsep Zona Budidaya. Parameter kesesuaian lahan

didasarkan pada karakteristik tanah

dari

segi kedalaman

efektif,

drainase, kemampuan

dalam

m€mpertahankan

kelembaban, kandungan batu-batuan,

pH

tanah, kepekaan

terhadap erosi, kemiringan lahan dan keadaan

iklim

yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut memiliki tingkat kesesuaian karakteristik

yang

baik

untuk

lahan-lahan pertanian.

Fungsi-fungsi yang dikembangkan pada zona ini antara lain: edukasi dan rekreasi pasif. Aktivitas kegiatan

yang direncanakan adalah interpretasi terhadap jenis-jenis

tanaman dan proses-proses alami yang berhubungan dengan

tipe

tanamannya

kunjungan

ke

Agricultural

Center,

berjalan-jalan, dan

sight

viewing.

Sarana

dan

fasilitas penunjang kegiatan fungsi-fungsi yang akan dikembangkan,

misalnya

papan

interpretasi, pemandu,

jalan

setapak,

Agricultural Center dan fasilitas pendukung lainnya.

2

Konsep Zona Scenic Potential. Zona

ini

memiliki beberapa potensi visual yang menarik' Scenic

area

dan

keragaman vista yang menjadi pusat perhatian pada zona ini terdiri dari :

-

tegakan

vegetasi, yang

terdiri

dari hutan alami, hutan

produksi

dan

proses-proses

alam

yang

terjadi

pada

pergantian musim

-

badan air, meliputi pola aliran sungai (streamline), mata air, keberadaan batu-batuan, dan pembentukan delta

-

kehidupan satwa

di

antara tegakan vegetasi alami dan

budidaya serta pada badan-badan air

-

zona budiday4 termasuk kegiatan budidaya dan proses-proses alam yang terjadi

Fungsi-fungsi yang akan dikembangkan pada zona

ini

adalah edukasi lingkungan alam

dan rekeasi

pasif. Aktivitas yang akan dikembangkan adalah interpretasi, siglrt view ing, berjalan-jalan, dan photohunt ing.

Konsep

Zona

Rekreasi. Pada

zona

ini

ada

5

komponen penting yang akan diadakan, yaitu :

l.

Fasilitas untuk anak-anak berupa children 's play area

2.

Rich environment, seperti keberadaan burung atau

se-angga yang dapat dilihat atau didengar,.tegakan vegetasi

di sepanjang sungai dan beberapa vegetasi unik

3. Pusat-pusat, seperti Nature Center dan Agricultural Center

4.

Fasilitas kenyamanan, misalnya

toilet

yang mudah

di-ketahui, t€mpat

memancing,

jalur-jalur jalan

yang

memberikan pengalaman

yang

berbeda-bed4 tidak

begitu banyak orang, biaya rekreasi yang dapat dijangkau,

keberadaan parkir yang cukup

5. Fasilitas penunjang yang mendukung aktivitas

di

dalam

zona

ini

adalah kedai, daerah pemancingan, penunjuk

jalan, area piknik dan tempat kemping

Fungsi yang akan dikembangkan dalam zona ini

adalah rekreasi aktif untuk sosialiasasi dan aktualisasi serta

[image:4.600.119.488.50.390.2]
(5)

rekreasi

pisif.

Aktivitas yang sesuai dengan fungsi yang

direncanakan

adalah

piknik,

kemping,

bersepeda dan

memancing. Pada zona rekreasi

ini

juga

akan dilakukan

beberapa usaha konservasi untuk tetap menjaga kelestarian

sumberdaya

yang

ada

berupa

pembatasan jumlah

penguniung, pengaturan frekuensi kuniungan, pembuatan

sistem pemeliharaan kawasan rekreasi dan usaha lainnya untuk mendukung fungsi ekologi sungai.

Konsep

Zona

Konservasi.

Zona

konservasi

merupakan area yang mempunyai

nilai

keunikan yang baik namun sangat peka terhadap perubahan alam dan kerusakan

yang diakibatkan oleh manusia. Komponen-komponen zona konservasi yang ditemui pada tapak berupa :

l.

daerah rawan banjir

2.

daerah rawan longsor

3.

sungai dan pola alirannya

4.

special natural area Fasilitas Taoak

Fasilitas

yang akan

dikembangkan

pada

tapak

disesuaikan dengan fungsi-fungsi

dan

aktivitas

usulan

dengan memperhitungkan

daya

dukung tapak

sebagai

kawasan

obyek wisata

ilmiah.

Konsep

utilitas

wisata dikembangkan berupa fasilitas

yang

mendukung fungsi edukasi dan rekreasi yang memberikan pengalaman yang menarik, kenyamanan dan keamanan.

Sirkulasi.

Konsep

sirkulasi yang

dikembangkan pada tapak bertujuan menghubungkan

r,i*g-.uang

dalam tapak sehingga pengunjung dapat menikmati kegiatan secara

optimal. Sirkulasi yang direncanakan dapat- memberikan

keamanan, kenyamanan,

dan

pengalaman berbeda yang menarik. Berdasarkan penggunaanny4 sirkulasi pada tapak dibagi menjadi

tig4

yaitujalan setapak, jalur bersepeda dan

jalur

mobil.

Konsep sirkulasi

ini

secara keseluruhan menempatkan

jalur

masuk dan

jalur

keluar pada

titik

yang sama.

Kegiatan l{isata

llmiah.

Kegiatan wisata ilmiah ini menitikberatkan pada kegiatan rekreasi dengan obyek-obyek wisata yang berupa zona budidaya. zona scenic potential dan zona konservasi, sedangkan zona rekreasi merupakan

tempat-tempat

stop area

atau tempat istirahat

setelah

melalui beberapa obyek wisata yang ada.

Tapak Tata

Hiau.

Konsep

tata hijau

yang

dikembangkan adalah merencanakan koridor hijau sungai

yang

mampu mengakomodasikan fungsi-fungsi sebagai

berikut ini:

l.

pelestarian keanekaragaman biota

2. mendukung dan mcngembalikan kualitas lingkungan

3.

memelihara

dan

mengawetkan badan sungai (water bodies) dan pola aliran (streamline)

4.

menampilkan scenic

potential zntuk

kenyqmanan dan estetika

$lu*

\lr*Itr

Iql

Eronrrcu.

[..lruxr,,ar*

Slr*ruiLp

FEI

t**orn*o,

f**

llilr6xffird

ftx ttg(I.!t{il|

tg

, rlt? [image:5.598.96.499.303.760.2]

Jumal Lanskap lndonesia, Vot 1/3/2OOs

(6)

Tata Ruang Tapak

Konsep

tata

ruang

yang

diterapkan pada tapak

dititikberatkan pada pengakomodasian fungsi-fungsi edukasi, rekreasi, ekologi dan sirkulasi yang memberikan keamanan, kenyaman, dan- pengalaman yang berbeda dan menarik.

PENUTUP

Zona budidaya diperoleh luasan sekitar 35 o/o (*1279 ha) dari seluruh luasan tapak penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tapak, diperoleh luasan untuk zona scenic potential sekitar 25 %

(*

913 ha). Luasan untuk zona

rekreasi mencakup 5%

(+l82ha) dari

keseluruhan luasan

tapak penelitian. Zona konservasi (35 %o atau sekitar 1219

ha)

dengan mengusahakan beberapa

alterntif

program

perbaikan dan pengurangan resiko yang mungkin terjadi.

Secara keseluruhan, zooa-7nna

yang

terbentuk

diarahkan pada satu

tujuan

program perencanaan yaitu

sebagai salah satu obyek wisata ilmiah Kotamadya Bogor

dengan mempertimbangkan daya dukung sungai, konservasi

biota (vegetasi dan satwa), konservasi tanah dan

air

serta konservasi lingkungan.

DAFTARPUSTAKA

-Anonim.

1987.

Rencana

Teknik

Lapangan Rehabilitasi

Lahan dan Konservasi Tanah (RTL-RLKT) DAS Cisadane

Hulu.

Tim

RTL-RLKT.

Bogor. (Tidak dipublikasikan)

.

1998. Data Pokok Pembangunan Kotamadya Bogor.

Bappeda

Tingkat

II

Bogor.

Bogor.(Tidak

dipublikasikan).

Gold,

S.M.

1980.

Recreation

Planning

and

Design.

McGraw-Hili Book Co, New York. I97 p.

Kim, E.H, J,G. Fabos, dan M. Gross, 1991. River Corridors :

Present

Opportunities

for

Computer

Aided

Landscape Planning. Research Bulletin Number 734' Massachusetts Agricultural Experimen Station. p:

2244.

Laurie,

M.

1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan.

Bandung. 136 hal.

Notodihardjo,

M.

1989. Pengembangan Wilayah Sungai di Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Gambar

Tabel l. Kesesuaian Unsur Lansi'
Gambar l: Block Plan

Referensi

Dokumen terkait

Salainen kotietsintä tarkoittaa näiden maiden lainsäädännön mukaan sitä, että viranomainen suorittaa tiettyjen vakavien rikosten ennalta estämiseksi kotietsinnän ilman

[r]

 Secara bersama-sama dan berkesinambungan antara tim pembimbing dan mahasiswa mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan dalam skripsi yang meliputi

Dengan menggunakan kurva normal sebagai distribusi probabilitas lokasi high speed exit taxiway ideal untuk setiap kategori pesawat didapatkan lokasi high speed exit taxiway

PERKEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI DI BIDANG INDUSTRI KE-19 Pusat Studi Ilmu Teknik UGM Jl. Teknika Utara, Barek, Kampus UGM, Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menerapkan Metode Smart Games dalam pembelajaran Matematika pada siswa Kelas IX B

Dari berbagai data berikut, peneliti tertarik untuk melakukan uji resistensi dari jamur penyebab Tinea pedis pada kaki SATPOL PP yang ada di kota Pontianak terhadap

Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif , yaitu penelitian kepustakaan ( library research ). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Lembaga