• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BADAN PENGAWASAN DAERAH (BAWASDA) KABUPATEN BLITAR DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NON FISIK DI WILAYAH KABUPATEN BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN BADAN PENGAWASAN DAERAH (BAWASDA) KABUPATEN BLITAR DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NON FISIK DI WILAYAH KABUPATEN BLITAR"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN BADAN PENGAWASAN DAERAH (BAWASDA) KABUPATEN

BLITAR DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NON FISIK DI

WILAYAH KABUPATEN BLITAR

Oleh: EKA WAHYU WIDATI ( 00230014 )

Goverment Science

Dibuat: 2006-07-03 , dengan 3 file(s).

Keywords: Peran Bawasda

Sebagai salah satu unsur pendukung pelaksana teknis di tingkat Pemerintahan Daerah, Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) berperan sebagai alat kontrol dalam rangka pelaksanaan pembangunan non fisik di wilayah Kabupaten Blitar. Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) merupakan suatu lembaga yang harus berperan aktif dalam menunjang suksesnya pelaksanaan pembangunan di daerah. Oleh karena itu, skripsi ini mendeskripsikan peran lembaga tersebut dalam pelaksanaan pembangunan non fisik di wilayah Kabupaten Blitar. Dalam hal ini Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) mempunyai peran melakukan pemeriksaan dan penilaian atas kebenaran laporan pelaksanaan pembangunan non fisik di wilayah Kabupaten Blitar.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang sumber datanya berupa data primer dan data sekunder. Data-data tersebut diperoleh melalui interview (wawancara) dan dokumentasi.

Sedangkan populasi dan sampel dari penelitian ini adalah Badan Pengawasan Daerah

(BAWASDA) Kabupaten Blitar karena badan ini berfungsi sebagai pengawasan atau alat kontrol pembangunan daerah.

Pengawasan pelaksanaan pembangunan non fisik di wilayah Kabupaten Blitar, Badan

Pengawasan Daerah (BAWASDA) menggunakan 2 (dua) cara untuk melaksanakan pengawasan tersebut. Adapun cara yang dimaksud adalah pemeriksaan dan penilaian laporan. Badan

Pengawasan Daerah (BAWASDA) tidak membentuk tim khusus untuk melaksakan pemeriksaan dan penilaian, namun dilakukan oleh tiap-tiap bidang yang ada di Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) sesuai dengan obyek pemeriksaannya. Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) melaksanakan pemeriksaan dan penilaian setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Dalam upaya meningkatkan pengawasannya sebagai alat kontrol, Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) Kabupaten Blitar mempunyai peran di antaranya melaksanakan pemeriksaan kebenaran laporan yaitu dengan menguji kebenaran laporan dan meninjau kembali kebenaran laporan. Penilaian kebenaran laporan dilakukan dengan mengevaluasi laporan dan pemberian saran penyempurnaan laporan. Pemeriksaan dan penilaian kebenaran laporan ini dilakukan 3 bulan sekali.

Peran Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA) Kabupaten Blitar dalam pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Pela adalah suatu sistem hubungan sosial yang dikenal dalam masyarakat Maluku, berupa suatu perjanjian hubungan antara satu negri (sebutan untuk kampung atau desa) dengan

Dari laporan kepolisian ditemukan bukti-bukti pemerkosaan sebelum terjadi pembunuhan.Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyayangkan

Eksperimen selanjutnya dapat dilakukan pada kabel distribusi telepon baru yang belum terpasang sehingga dapat dilakukan pengukuran terhadap semua parameter elektris

Tabel.. Dikarenakan rhitung memilki nilai yang negatif maka hubungan antar 2 variabel tersebut merupakan hubungan yang negatif. Metode Penelitian Pendidikan :

Pertama , memahamkan para peserta didik untuk memahami kebudayaannya sehingga diharapkan mereka tumbuh menjadi manusia yang sadar budaya; kedua , peserta didik akan

Kita ketahui bahwa dua buah vektor dapat dijumlahkan dan menghasilkan sebuah vektor baru yang disebut vektor resultan. Secara logika kita dapat menganggap setiap vektor

Sebaliknya penggunaan strain U318 sebagai kultur tunggal dalam produksi urutan memperlihatkan pertumbuhan BAL yang lebih baik dengan kondisi BAL yang lebih stabil dibandingkan

Hasil respon siswa yang diperoleh melalui angket siswa pada saat uji coba menunjukkan bahwa kelima aspek komponen modul yang dikembangkan mendapatkan kriteria