• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA LAYANAN KESEHATAN BIDAN BAGI IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN DI DESA KAUMAN NGORO JOMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKNA LAYANAN KESEHATAN BIDAN BAGI IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN DI DESA KAUMAN NGORO JOMBANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA LAYANAN KESEHATAN BIDAN BAGI IBU HAMIL

DAN MELAHIRKAN DI DESA KAUMAN NGORO

JOMBANG

Penelitian Untuk Tesis Sarjana S2

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI

Diajukan Oleh:

NANING MUFLIHAH

Nim : 201110270211003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : Naning Muflihah

Nim : 21110270211003

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

Tesis dengan judul: MAKNA LAYANAN KESEHATAN BIDAN BAGI IBU

HAMIL DAN MELAHIRKAN DI DESA KAUMAN NGORO JOMBANG

1. Adalah hasil karya saya sendiri dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, sebagian atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, Serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini bisa dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, Nopember 2013

Yang membuat Pernyataan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayahnya tesis

dengan judul MAKNA LAYANAN KESEHATAN BIDAN BAGI IBU HAMIL

DAN MELAHIRKAN DI DESA KAUMAN NGORO JOMBANG dapat

diselesaikan.

Tujuan penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar strata dua (S-2) pada Program studi Magister Sosiologi pada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan selesainya tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mampu

membantu memberikan saran, bimbingan, petunjuk serta motivasi dalam proses

penyusunannya, kepada:

1. Bpk Dr. Muhajir Efendy, M.AP. Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Bpk Dr Latipun, M.Kes, Direktur Program Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Bpk Drs. Rinikso Kartono, M. Si Ketua Program Studi Magister

Sosiologi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang dan

Selaku Pembimbing penyusunan tesis ini sehingga menjadi lebih cepat

selesai.

4. Bpk Dr. Arief Budi Wurianto,M. Si Pembimbing Anggota yang telah

memberikan banyak koreksi dan arahan serta petunjuk dalam

(4)

5. Segenap Dosen Program Magister Sosiologi Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Malang beserta segenap Karyawan Tata Usahanya

6. Segenap Teman Dewan Guru SMA Negeri Ngoro yang memberikan

masukan dan membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Segenap Mahasiswa Program Magister Sosiologi Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan spirit

untuk segera menyelesaikan tugas penulisan ini.

8. Suami dan anak-anakku atas pengertian dan kerjasamanya sehingga

karya tulis ini bisa selesai.

9. Ibuku yang telah mendoakan sehingga dapat selesai tugas ini.

10.Adik dan Kakakku yang memberikan motivasi sehingga segera dapat

selesai tugas karya ini.

Akhirnya dengan memanjatkan kehadirat Allah SWT penulis memohon

semoga segala kebaikan dan semua bantuan mendapatkan imbalan dan

menjadikan amal baik yang senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak untuk menjadikan sempurnanya tulisan ini

sangat kami harapkan, sebab penulis tahu hanya pembacalah yang dapat

mengetahui kekurangan yang ada daam tesis ini. Penulis juga berharap semoga

dapat bermanfaat dan berguna bagi tambahan khasanah keilmuan khusunya bagi

penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, Nopember 2013

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 10

KAJIAN PUSTAKA ... 10

Pengertian Sehat ... 10

Penyakit dan Keadaan Sakit ... 12

Perilaku Sehat dan Sakit... 20

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan ... 21

Health Belief Model ... 22

Pengertian Layanan Kesehatan ... 26

Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak ... 28

Kesehatan Ibu ... 29

Kesehatan Bayi... 30

Kesehatan Anak ... 31

Masalah Kesehatan di Indonesia ... 33

Kemiskinan dan gizi buruk ... 33

(6)

Landasan Teori ... 34

Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 41

Paradigma, Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 41

Fokus Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Deskripsi Desa Kauman ... 51

Sejarah Desa kauman ... 54

Karakteristik Wilayah ... 54

Potensi sumber Daya Alam ... 57

Potensi Unggulan Desa... 61

Infrastruktur Pendukung ... 61

(7)

Bidan Mitra Perempuan ... 83

C. Alasan Rasional Pilihan Ibu Hamil dan Melahirkan Dalam Meangakses Layanan Kesehatan Bidan ... 85

Faktor Jarak ... 85

Faktor Rasa Nyaman ... 88

Faktor Biaya ... 96

Bab V PENUTUP ... 106

Kesimpulan ... 106

(8)

MAKNA LAYANAN KESEHATAN BIDAN BAGI IBU HAMIL DAN

MELAHIRKAN DI DESA KAUMAN NGORO JOMBANG

TESIS

Disusun:

NANING MUFLIHAH NIM : 201110270211003

MAGISTER SOSIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Angka kematian ibu melahirkan (AKI) di Indonesia masih lebih tinggi dari

target MDGs, kinerja penurunan angka kematian ibu secara global masih rendah.

Memang Angka Kematian Ibu (AKI/MMR (Maternal Mortality Rate)) menurun

dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2007. Namun target pencapaian MDGs pada tahun 2015 adalah sebesar 102 per

100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan kerja keras untuk mencapai target

tersebut.

Pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan telah

cukup baik, namun beberapa faktor seperti risiko tinggi pada saat kehamilan dan

aborsi masih perlu mendapat perhatian. Dari angka yang disebutkan di atas dapat

diketahui bahwa target penurunan AKI ( Angka Kematian Ibu) di Indonesia

belum mencapai setengah target yang diharapkan oleh MDGs tersebut.

Layanan kesehatan yang belum tersedia merata di seluruh wilayah,

merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka

kematian bayi (AKB). Seperti dokter spesialis anak maupun dokter spesialis

kandungan, jarang bahkan tidak pernah dijumpai di Desa. Apalagi desa yang

terpencil sehingga untuk mengunjungi dokter tersebut membutuhkan waktu dan

biaya yang tinggi. Karena tidak tersedianya dokter spesialis dan layanan rumah

(10)

2

dilakukan dengan tenaga kesehatan yang ada seperti bidan bahkan ada yang

menggunakan dukun bayi.

Layanan kesehatan adalah berbagai upaya yang dilakukan sendiri atau

dilakukan bersama dalam sebuah organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah maupun menyembuhkan penyakit, serta mamulihkan

kesehatan baik perorangan maupun kelompok atau masyarakat (Depkes RI:2009).

Berdasarkan pengertian ini maka layanan kesehatan bisa dilakukan sendiri dan

bisa dilakukan bersama dalam sebuah organisasi. Bentuk layanan kesehatan yang

dilakukan sendiri bisa berupa layanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter

praktik, mantri atau bidan yang buka praktik. Sedangkan bentuk layanan bersama

adalah bentuk layanan yang dilakukan oleh sebuah team dalam organisasi

kesehatan, layanan oleh team kesehatan yang ada dalam sebuah rumah sakit atau

balai kesehatan. Rumah sakit dan balai kesehatan mempunyai tujuan yang sama

yaitu untuk memelihara, meningkatkan, mencegah, menyembuhkan, dan

memulihkan kesehatan.

Layanan kesehatan untuk ibu hamil dan melahirkan terdapat tiga

layanan.Tiga layanan tersebut adalah bidan, dokter spesialis dan rumah sakit. Pada

umumnya yang banyak dikenal di desa adalah layanan bidan. Tanpa bermaksud

untuk merendahkan kemampuan bidan, kemampuan bidan dibanding dengan

dokter spesialis kandungan memang berbeda. Layanan bidan terhadap ibu hamil

dan melahirkan biasanya tidak selengkap yang dimiliki seorang dokter spesialis,

pada layanan bidan tidak ada peralatan untuk USG (Ultrasonografi) yaitu alat

(11)

3

tetapi biasanya menggunakan peralatan pemeriksaan manual. Seorang bidan juga

tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan operasi pada ibu hamil yang

memiliki risiko. Jika ibu hamil dan melahirkan memiliki resiko maka tetap harus

mendapatkan layanan dokter, sehingga biasanya dilakukan rujukan ke rumah

sakit.

Layanan dokter spesialis kandungan tentu memiliki kemampuan yang lebih

baik dibanding dengan seorang bidan. Gelar dokter spesialis kandungan diperoleh

dengan menempuh pendidikan kedokteran selama kurang lebih lima tahun. Gelar

spesialis dapat dimiliki dengan harus menambah pendidikan spesialis kurang

lebih dua tahun. Dengan lamanya pendidikan yang dialalui oleh dokter spesialis

maka dokter spesialis mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dari seorang

bidan. Sehingga dalam pemberian layanan pada ibu hamil dan melahirkan tentu

lebih teliti sesuai dengan pengetahuan dan keahliannya. Layanan pada dokter

spesialis kandungan, pada umumnya peralatan yang digunakan lebih lengkap dan

modern, selain itu juga dilengkapi dengan pemberian obat dan vitamin yang lebih

berkualitas yang berguna bagi kesehatan ibu hamil dan bayinya.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan dan proses persalinan dengan layanan

dokter yang berada di rumah sakit maupun dokter praktek, tidak semua ibu

hamil dan melahirkan mengunjunginya. Walaupun secara nyata ibu hamil dan

melahirkan mengetahui bahwa dokter spesialis lebih baik, tetapi ibu hamil dan

melahirkan masih banyak yang menggunakan layanan bidan untuk pemeriksaan

(12)

4

Salah satu alasan ibu hamil dan melahirkan lebih memilih bidan adalah

pemeriksaan ke dokter spesialis jaraknya yang jauh. Hal ini memerlukan waktu

dan alat transportasi tersendiri. Apalagi bila ibu hamil akan melakukan persalinan,

maka perjalanan jauh tidak memungkingkan untuk dilakukan apalagi sudah

merasakan kesakitan. Sehingga lebih memilih bidan yang tinggalnya dekat

dengan rumah. Jarak yang dekat akan memudahkan bagi ibu hamil dan

melahirkan untuk membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk proses

persalinan. Dengan jarak yang dekat maka ibu hamil akan lebih tenang karena

dekat dengan domisili keluarga.

Selain itu secara ekonomis untuk pemeriksaan dengan menggunakan

layanan dokter spesialis memang lebih mahal di bandingkan dengan layanan

bidan. Pemeriksaan dengan menggunakan layanan dokter spesialis untuk sekali

pemeriksaan kehamilan, harus menyiapkan uang lebih dari seratus ribu, dengan

rincian untuk pemeriksaan dokter, untuk biaya USG, obat, dan vitaminnya. Tetapi

jika menggunakan layanan bidan maka biaya lebih murah bahkan ada pula yang

tanpa mengeluarkan biaya karena menggunakan jampersal (jaminan persalinan).

Beberapa orang tidak pergi ke rumah sakit karena secara historis ada

anggapan bahwa rumah sakit adalah tempat untuk “mati”. Karena praktik di

rumah sakit sering bertentangan dengan perawatan pasien secara tradisional

(Foster /Anderson,1986). Hal ini juga mengakibatkan banyaknya ibu hamil dan

melahirkan yang takut untuk pergi ke rumah sakit baik untuk melakukan

pemeriksaan kehamilannya maupun untuk melahirkan. Ada juga yang

(13)

5

Sehingga beberapa ibu hamil dan melahirkan memilih layanan bidan dari pada

dengan dokter spesialis. kemudian alasan lain tidak dipilihnya dokter seorang

bidan biasanya cenderung ramah, murah senyum dan lebih familiar (akrab).

Pemahaman yang kurang baik tentang rumah sakit juga mengakibatkan ibu

hamil dan melahirkan enggan untuk melakukan pelayanan kesehatan ke rumah

sakit. Informasi yang diperoleh tentang pelayanan rumah sakit dari beberapa

kasus yang pernah dialami oleh tetangga atau keluarga ibu hamil dan melahirkan,

sudah menginternalisasi dan sulit di ubah, misalnya pada ibu yang melahirkan di

rumah sakit dan dilakukan tindakan operasi, beberapa ibu hamil dan melahirkan

membuat kesimpulan seakan- akan jika melahirkan di rumah sakit pelayanannya

tidak sabar dan pasti dilakukan tindakan operasi. Mendengar kata operasi

beberapa ibu hamil merasa ketakutan belum lagi tentang biayanya yang cukup

banyak.

Tindakan ibu hamil dan melahirkan yang tidak memilih rumah sakit atau

dokter spesialis dalam pemeriksaan maupun persalinannya dan lebih memilih

bidan, banyak dipengaruhi oleh pelayanan bidan yang lebih personal. Dengan

hubungan yang personal, maka hubungan bidan dengan para ibu hamil dan

melahirkan menjadi lebih akrab. Sehingga sering terjadi interaksi. Mereka juga

saling mengenal sebelumnya sehingga hubungan yang terjadi lebih intensif.

Hubungan yang intensif ini membuat ibu hamil dan melahirkan tidak canggung

untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan persalinan di bidan.

Ibu yang melahirkan memilih untuk melahirkan di bidan juga disebabkan

(14)

6

biasanya laki-laki. Memilih perempuan karena di pengaruhi oleh keyakinan dalam

agama islam bahwa aurat itu hanya untuk sesama jenis jadi kalau perempuan

maka yang boleh membuka aurat ialah seorang perempuan. Dengan keyakinan

akan nilai agama islam inilah mereka lebih memilih melahirkan di bidan dari

pada melahirkan dengan seorang dokter spesialis kandungan.

Tidak hanya keyakinan agama, kesamaan gender juga menjadi

pertimbangan ibu hamil dan melahirkan memilih bidan. Sesama perempuan

membuat ibu hamil dan melahirkan lebih terbuka dalam komunikasi dan

konsultasinya. Sedangkan pemeriksaan pada dokter spesialis yang umumnya

laki-laki, ibu hamil dan melahirkan akan merasa kurang bebas untuk berkonsultasi

apalagi pada hal-hal yang berhubungan dengan kewanitaan, sehingga lebih

memilih bidan yang memang sudah pasti perempuan, sehingga lebih terbuka

karena kesamaan gender tersebut.

Bidan secara teori kemampuannya dibawah kemampuan seorang dokter

spesialis. Bagi ibu hamil dan melahirkan bidan juga memiliki kelebihan.

Kelebihan bidan antara lain adalah bidan biasanya lebih banyak meluangkan

waktu baik untuk konsultasi maupun sekedar untuk ngobrol dari pada dokter

spesialis, karena kesibukan karirnya maka dokter spesialis memiliki waktu yang

terbatas dan terkesan terburu-buru sehingga ibu hamil kurang leluasa dalam

melakukan konsultasi. Dari beberapa alasan itulah yang membuat ibu hamil dan

melahirkan lebih memilih bidan dari pada memilih dokter baik untuk pemeriksaan

(15)

7

Jombang adalah salah satu kabupaten dari propinsi Jawa Timur yang

memiliki masalah dalam angka kematian ibu (AKI) melahirkan yaitu sebesar

128,5 per 100.000 ibu melahirkan dan angka kematian bayi (AKB) 14,5 per 1000

angka kelahiran. Angka ini masih tinggi dibanding dengan target angka kematian

bayi pada tahun 2014 yaitu 112 per 100.000 kelahiran dalam satu tahun. Besarnya

angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi belum dapat dipastikan

penyebabnya namun beberapa kasus diantaranya disebabkan karena belum dapat

dimanfaatkan secara maksimal layanan kesehatan yang memadai karena

banyaknya warga yang bertempat tinggal di desa yang masih sulit menjangkau

dengan layanan transportasi.

Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, merupakan wilayah Kabupaten Jombang.

Ibu hamil dan melahirkan di Desa Kauman ini masih banyak yang belum

memanfaatkan fasilitas kesehatan rumah sakit dan dokter spesialis. Bukti bahwa

masih rendah pemanfaatan rumah sakit dan dokter kandungan, adalah banyaknya

ibu hamil dan melahirkan yang memeriksakan kehamilan dan melakukan

persalinan dengan layanan bidan.

Ibu hamil dan melahirkan di Desa Kauman masih banyak menggunakan

layanan bidan dan tidak menggunakan layanan dokter spesialis atau rumah sakit,

sebenarnya mereka sudah tahu bahwa layanan dokter spesialis jauh lebih baik

dari segi pendidikan dan peralatan, apalagi ibu-ibu tersebut juga tidak ketinggalan

dengan informasi baik cetak maupun elektronik, karena sarana transportasi dan

(16)

8

penelitian mengapa ibu hamil dan melahirkan di Desa Kauman, Ngoro, Jombang

ini menggunakan layanan bidan.

Untuk menggali pemahaman dan alasan dari ibu hamil dan melahirkan

yang memilih layanan bidan dari pada rumah sakit atau dokter spesialis

kandungan, maka menurut peneliti fenomena ini akan dapat dipahami dengan

pendekatan pilihan rasional. Untuk itu peneliti mengambil judul penelitian

“Makna Layanan Kesehatan Bidan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan di Desa

Kauman Kecamatan Ngoro Jombang”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemahaman Ibu hamil dan melahirkan mengenai layanan Bidan

di Desa Kauman Ngoro Jombang ?

2. Apakah alasan Ibu hamil dan melahirkan dalam menggunakan layanan

Bidan di Desa kauman Ngoro Jombang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan pemahaman Ibu hamil dan melahirkan mengenai

layanan bidan di Desa Kauman Ngoro Jombang.

2. Untuk mendeskripsikan alasan ibu hamil dan melahirkan dalam mengakses

(17)

9

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah khasanah

ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan sosiologi berkenaan dengan

pemilihan layanan bidan pada ibu hamil dan melahirkan dan dapat

memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain yang tertarik pada

penelitian tentang ibu hamil dan melahirkan yang memilih layanan ke bidan.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan kepada pejabat

pemerintah yang berwenang, setelah mengetahui banyaknya ibu hamil dan

melahirkan yang lebih memilih layanan bidan daripada rumah sakit atau

dokter spesialis kandungan, maka hendaknya lebih memberikan perhatian

kepada bidan dan lebih berhati-hati dalam memberi ijin membuka praktek.

Sehingga bidan yang memberikan pelayanan benar-benar mempunyai

kemampuan dan kualitas yang memenuhi syarat dan benar-benar

profesional. Pada gilirannya dalam melakukan pemeriksaan dan pertolongan

kepada ibu hamil dan melahirkan tidak banyak mengalami resiko, dengan

demikian dapat mengurangi resiko kelahiran seperti angka kematian ibu saat

Referensi

Dokumen terkait

Sementara menurut Aini (2009) yang meneliti arus kas operasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI memperoleh hasil bahwa arus kas dari aktivitas operasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi e- nergi dan protein, penyakit infeksi, tingkat pengetahuan ibu, tingkat pendidi- kan ibu,

jika Bupati/Walikota menilai sumber daya yang ada tidak mampu mengatasi kebakaran yang terjadi maka dapat melaporkan dan meminta bantuan kepada Gubernur selaku penanggung

Dikaji dari aspek pengaturan, tata cara Pembayaran PKB dan BBNKB, serta realisasi penerimaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2011 sampai 2013

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan bertujuan untuk meminta tanggapan atau respon guru dan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan Alat Peraga Edukatif

Siti Hasunah, 2013, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di BPS Ny.Siti Hasunah, Candi-sidoarjo Sitti Asyirah, 2012,

Ibu hamil dengan status paritas > 3 beresiko tinggi terjadi anemia karena seorang ibu yang sering melahirkan akan mengalami peningkatan volume plasma darah

Shine dan Slip (1990) melakukan penelitian pada spesies lain namun dari kelas yang sama yaitu Chondropython viridis dengan hasil yang menunjukkan bahwa pada kelas