Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Kajian Islam dan Bakti Sosial Marakkan Ramadhan
Tanggal: 2011-07-22
Masjid AR Fachruddin menjadi pusat kegiatan Romadhan di UMM
Meski belum masuk bulan Ramadhan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sudah memulai berbagai kegiatan penyambutan. Setelah pekan lalu mengadakan pengajian jelang Ramadhan yang diisi oleh Ketua PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir, Minggu (24/07) lusa, UMM mengadakan bakti sosial.
Ketua Panitia Ramadhan UMM, Nursubeki, ST, MT, menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan berbagai kegiatan. Bakti sosial di tiga lokasi dakwah Muhammadiyah di kabupaten Malang yang diawali di Kecamatan Pakis, Minggu. Sedangkan di daerah lainnya, Ampel Gading dan Ngijo Karangploso akan dilangsungkan pada pertengan puasa.
“Kami akan membawa paket sembako dan mengadakan pengobatan gratis di wilayah-wilayah tersebut. Selain diikuti dosen, karyawan dan mahasiswa UMM, kegiatan tersebut juga melibatkan pimpinan dan warga Muhammadiyah setempat,” terang Nursubeki. Bakti sosial ini merupakan kerjasama antara UMM, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, dan Lazis Muhammadiyah Malang.
Penitia memberi tema Ramadhan tahun ini dengan Ramadhan Indah di Kampus Putih, dari Muhammadiyah untuk Bangsa. Kata Nursubeki, tema itu mencerminkan semarak dakwah kampus yang menyenangkan dan memberi manfaat bagi masyarakat, bukan hanya untuk warga kampus saja.
Selain bakti sosial, kegiatan lainnya adalah kajian ke-Islaman. Di unit-unit dan fakultas-fakultas akan digiatkan diskusi-diskusi keagamaan oleh para dosen, karyawan maupun mahasiswa. Sedangkan khusus pada sepuluh hari terakhir, panitia menyelenggarakan Pengkajian I’tikaf di masjid AR Fahruddin yang akan diikuti oleh seluruh dosen karyawan UMM. Demikian juga, mahasiswa menyelenggarakan kegiatan serupa di tempat lain.
Kegiatan Ramadhan tidak hanya berpusat di masjid AR Fahruddin. Di dua masjid UMM lainnya, Ad-Dakwah (kampus I) dan KH M Bedjo (RS UMM) juga diadakan tarawih dan kajian ba’da Subuh. “Diharapkan masyarakat di sekitar masjid-masjid tersebut juga ikut menyemarakkan kegiatan Ramadhan,” lanjut Nursubeki.
Sementara itu, pihak universitas telah mengedarkan surat edaran mengenai Ramadhan yang mulai dilaksanakan pada 1 Agustus itu. Pihak universitas melalui surat tersebut menghimbau kepada segenap sivitas akademika memperbanyak ibadah, memperbanyak amal saleh serta memanfaat Ramadhan untuk bekerja lebih baik lagi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, universitas juga mengatur jam kerja khusus untuk bulan puasa, serta memberlakukan wajib berpakaian muslim bagi mahasiswa putri yang muslim. Sedangkan bagi yang non-muslim diminta untuk menyesuaikan agar tidak berpakaian ketat. “Biasanya momentum puasa seperti ini dimanfaatkan oleh mahasiswi untuk belajar memakai jilbab dan akhirnya keterusan karena terbawa oleh suasana Islami, tidak hanya secara fisik tetapi juga sampai pada batinnya,” kata PR II, Drs. Mursidi, MM. Di UMM memang tidak diwajibkan berjilbab, tetapi akan didorong untuk berjilbab melalui berbagai momentum, seperti pada bulan Ramadhan, saat Pesmaba, dan P2KK. (nas)