• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV"

Copied!
234
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI DAN PERILAKU MENONTON SERTA KEPUASAN

IBU-IBU TERHADAP PROGRAM ACARA REPORTASE

INVESTIGASI TRANS TV

FIRZA TRIANA ZELAVIORI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari peneliti lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

FIRZA TRIANA ZELAVIORI. Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV. Dibimbing oleh HADIYANTO.

Penelitian ini dilakukan karena diduga setiap ibu memiliki karakteristik dan motivasi yang berbeda dalam menonton program acara Reportase Investigasi yang mempengaruhi perilaku menonton. Perilaku menonton diduga dapat menghasilkan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan khalayak melalui media. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan karakteristik ibu-ibu dengan motivasi menonton dan perilaku menonton, menganalisis hubungan motivasi menonton dengan perilaku menonton, dan menganalisis hubungan perilaku menonton dengan kepuasan menonton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa usia, status pekerjaan, dan kepemilikan media komunikasi berhubungan dengan motivasi menonton dan status pekerjaan, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anak, dan kepemilikan media komunikasi berhubungan dengan perilaku menonton. Selain itu, motivasi identitas pribadi berhubungan dengan durasi menonton dan perilaku menonton tidak berhubungan dengan kepuasan ibu-ibu dalam menonton program acara Reportase Investigasi. Kata kunci: karakteristik individu, kepuasan menonton, motivasi menonton,

perilaku menonton, reportase investigasi

ABSTRACT

FIRZA TRIANA ZELAVIORI. Motivation, Viewing Behavior and Women Satisfaction of Watching Reportase Investigasi Trans TV Program. Supervised by HADIYANTO.

The study was conducted because suspected every women has different characteristics and motivation in watching Reportase Investigasi program that affect viewing behavior. Viewing behavior suspected can resulting satisfaction in fulfilling the audience needs of through the media. This study aims to analyze the relationship between the characteristics of mothers with viewing motivation and viewing behavior, analyze the relationship between viewing motivation with viewing behavior, and analyze the relationship between viewing behavior with viewing satisfaction. The method was used in this study is a survey method with the quantitative approaches supported by qualitative data. The results of the study describes are age, employment status, and communications media ownership associated with viewing motivation dan employment status, level of family income, number of children, and communication media ownership associated with viewing behavior. In addition, personal identity motivation associated with the duration of watching and viewing behavior was not associated with women satisfaction in watching Reportase Investigasi program.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

MOTIVASI DAN PERILAKU MENONTON SERTA KEPUASAN

IBU-IBU TERHADAP PROGRAM ACARA REPORTASE

INVESTIGASI TRANS TV

FIRZA TRIANA ZELAVIORI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV

Nama : Firza Triana Zelaviori

NIM : I34090035

Disetujui oleh

Ir Hadiyanto, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Soeryo Adiwibowo, MS Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 ini ialah Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir Hadiyanto, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu, ucapan terima kasih kepada ayahanda Trimo Effendi, ibunda Kristiana Purdiningsih, Feriza Triana Zahwaputri, dan Isro Febrianto yang selalu memberi semangat, dukungan, dan doa kepada penulis dengan penuh keikhlasan. Terima kasih kepada Femy, Rizka Amalia, Ayu A, Zona, Ela, Fina, Ninis, Anggi, Ayu J, Asti, dan teman-teman KPM 46 yang telah memberikan dukungan, semangat dan kebersamaan kepada penulis selama di KPM.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Kegunaan Penelitian 3

PENDEKATAN TEORETIS 5

Tinjauan Pustaka 5

Televisi 5

Program Acara Televisi 6

Teori Uses and Gratifications 7

Karakteristik Khalayak 8

Motivasi Khalayak Menonton Televisi 9

Hubungan Karakteristik Khalayak dengan Motivasi Khalayak Menonton

Televisi 10

Perilaku Khalayak Menonton Televisi 11

Kepuasan Khalayak dalam Menonton Televisi 12

Kerangka Pemikiran 13

Hipotesis 14

Definisi Operasioal 14

METODE 19

Lokasi dan Waktu Penelitian 19

Teknik Pengumpulan Data 19

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 21

Validitas dan Reliabilitas 22

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 23

Gambaran Umum Desa Cihideung Udik 23

(10)

Gambaran Umum Trans TV 26

Sejarah Berdirinya Trans TV 26

Visi dan Misi Trans TV 26

Logo Trans TV 26

Program Acara Trans TV 27

Program Acara Reportase Investigasi 28

HUBUNGAN MOTIVASI MENONTON REPORTASE INVESTIGASI DAN

KARAKTERISTIK INDIVIDU 29

Karakteristik Individu Responden 29

Motivasi Menonton Program Acara Reportase Investigasi Trans TV 31 Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Informasi 32 Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Identitas Pribadi 37 Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Integrasi dan Interaksi

Sosial 42

Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Hiburan 47 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN PERILAKU MENONTON

REPORTASE INVESTIGASI 53

Perilaku Menonton 53

Hubungan Karakteristik Individu dengan Durasi Menonton 54 Hubungan Karakteristik Individu dengan Frekuensi Menonton 59 HUBUNGAN MOTIVASI MENONTON DAN PERILAKU MENONTON

REPORTASE INVESTIGASI 65

Hubungan Motivasi Menonton dengan Durasi Menonton 65 Hubungan Motivasi Menonton dengan Frekuensi Menonton 66 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON

REPORTASE INVESTIGASI 69

Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Menonton 69 Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Informasi 69 Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Identitas Pribadi 70 Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Integrasi dan Interaksi

Sosial 70

(11)

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Informasi 72 Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Identitas Pribadi 73 Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Integrasi dan Interaksi

Sosial 73

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Hiburan 74

SIMPULAN DAN SARAN 77

Simpulan 77

Saran 78

DAFTAR PUSTAKA 79

LAMPIRAN 83

(12)

DAFTAR TABEL

1 Jumlah sarana pendidikan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 24 2 Jumlah dan persentase penduduk di Desa Cihideung Udik menurut

kelompok umur tahun 2012 24

3 Nama program acara kategori berita di Trans TV 27 4 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik individu di

Desa Cihideung Udik tahun 2012 29

5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan motivasi menonton di

Desa Cihideung Udik tahun 2012 32

6 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi

informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 33

7 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan kategori motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 34 8 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori

motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 34 9 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga

dan kategori motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 35 10 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori

motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 36 11 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media

komunikasi dan kategori motivasi informasi di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 37

12 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 38 13 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan

kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 38 14 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori

motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 39 15 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga

dan kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun

2012 40

16 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 41 17 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media

komunikasi dan kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung

Udik Tahun 2012 41

18 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik tahun 2012 42 19 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan

kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 43

20 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik tahun

(13)

21 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung

Udik tahun 2012 45

22 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik tahun

2012 46

23 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media komunikasi dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa

Cihideung Udik tahun 2012 46

24 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi

hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 47

25 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan kategori motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 48 26 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori

motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 49 27 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga

dan kategori motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 49 28 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori

motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 50 29 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media

komunikasi dan kategori motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 51

30 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik individu dengan motivasi menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung

Udik tahun 2012 51

31 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori durasi

menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 55

32 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan kategori durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 56 33 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori

durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 56 34 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga

dan kategori durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 57 35 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori

durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 58 36 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media

komunikasi dan kategori durasi menonton di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 59

37 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori frekuensi

menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 59

38 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan kategori frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 60 39 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori

frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 61 40 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga

dan kategori frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 62 41 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori

(14)

42 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media massa dan kategori frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012 63 43 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik individu dengan

perilaku menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung

Udik tahun 2012 64

44 Hasil uji statistik hubungan antara motivasi menonton dengan durasi menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 65

45 Hasil uji statistik hubungan antara motivasi menonton dengan frekuensi menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 66

46 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan kategori kepuasan informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 69 47 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan

kategori kepuasan identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 70 48 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan

kategori kepuasan integrasi dan interaski sosial di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 71

49 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan kategori kepuasan hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 72 50 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan

kategori kepuasan informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 72 51 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan

kategori kepuasan identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012 73 52 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan

kategori kepuasan integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 74

53 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan kategori kepuasan hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012 74 54 Nilai signifikansi hubungan antara perilaku menonton dengan kepuasan

menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik

tahun 2012 75

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 14

2 Penggunaan lahan di Desa Cihideung Udik tahun 2009 23 3 Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012 25 4 Mata pencaharian penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012 25

5 Logo Trans TV 26

6 Persentase responden berdasarkan durasi menonton di Desa Cihideung

Udik tahun 2012 53

7 Persentase responden berdasarkan frekuensi menonton di Desa

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Peta lokasi penelitian 84

2 Hasil uji reliabilitas 85

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian ini. Subbab latar belakang menjelaskan alasan penelitian ini dilakukan. Subbab perumusan masalah menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Sementara itu, subbab tujuan penelitian mengarahkan untuk menjawab perumusan masalah yang telah dibuat dan mengarahkan pencari data yang dibutuhkan. Subbab yang terakhir dalam bab ini adalah kegunaan penelitian yang menjelaskan manfaat dari penelitian ini.

Latar Belakang

Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Televisi banyak menyita perhatian masyarakat tanpa mengenal usia, pekerjaan, dan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh kelebihan yang dimiliki televisi terutama kemampuannya dalam menyatukan fungsi audio dan visual, ditambah kemampuannya dalam memainkan warna serta mampu mengatasi jarak dan waktu (Cangara 2008). Kelebihan yang dimiliki televisi membuat khalayak lebih tertarik menggunakan televisi sebagai sumber informasi dibandingkan dengan media massa lainnya.

Menurut Cangara (2008), televisi di Indonesia diperkenalkan pada tahun 1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Hal tersebut menandai munculnya stasiun televisi pertama, yaitu TVRI (Televisi Republik Indonesia). Televisi juga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Hal ini terbukti dengan munculnya stasiun televisi baru di Indonesia antara lain RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, MNCTV, Metro TV, Trans TV, Trans7, TVOne, Global TV, dan stasiun televisi di beberapa daerah. Kemunculan berbagai macam stasiun televisi menambah pilihan bagi khalayak dalam menggunakan media televisi untuk mengakses informasi sesuai dengan kebutuhan. Makin banyak stasiun televisi maka semakin besar persaingan stasiun televisi dalam merebut perhatian khalayak. Stasiun televisi harus dapat bersaing dalam menyajikan program acara yang dapat menambah daya tarik khalayak serta sesuai dengan minat dan kebutuhan khalayak. Beragam program acara yang disajikan televisi, seperti berita, musik, reality show, sinetron, dan hiburan memungkinkan khalayak untuk memilih program acara sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

(18)

2

menjadi pihak yang dirugikan. Reportase Investigasi Trans TV mampu menghadirkan fakta secara lengkap kepada khalayak.

Hadirnya program acara berita Reportase Investigasi Trans TV menambah pilihan program acara bagi khalayak. Khalayak memiliki banyak pilihan program acara yang dapat ditonton sesuai dengan minat dan kebutuhan yang dirasakannya. Khalayak dianggap aktif dalam menentukan program acara yang akan ditontonnya. Motivasi khalayak diduga mempengaruhi perilaku khalayak dalam menonton program acara yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Program acara televisi yang ditonton oleh khalayak diduga menghasilkan kepuasan tersendiri bagi khalayak.

Program acara berita khususnya Reportase Investigasi diharapkan mampu memberikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi khalayak sehingga khalayak lebih berdaya. Pada akhir acara, Reportase Investigasi memberikan informasi berupa sanksi hukum yang mungkin diterima pelaku jika melakukan tindak kecurangan seperti kasus yang ditayangkan. Selain itu, khalayak juga memperoleh informasi berupa solusi atau tips agar khalayak terhindar dari tindak kecurangan seperti kasus yang ditayangkan. Khalayak memperoleh tambahan informasi dan pengetahuan dari topik yang ditayangkan oleh program acara Reportase Investigasi sehingga khalayak memperoleh manfaat pemberdayaan dalam hal tambahan pengetahuan.

Seiring maraknya tindak kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu membuat masyarakat harus lebih waspada. Hadirnya program acara berita Reportase Investigasi Trans TV dapat menjadi salah satu tayangan yang dapat menambah kewaspadaan masyarakat. Topik berita yang ditayangkan oleh Reportase Investigasi lebih banyak menayangkan kasus-kasus yang berhubungan dengan lingkungan keluarga, seperti makanan, minuman dan kosmetik yang menggunakan campuran bahan yang tidak lazim digunakan atau bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Menanggapi hal tersebut, ibu-ibu merupakan salah satu khalayak yang lebih banyak berhubungan dengan lingkungan keluarga. Menurut Handayani dan Sugiarti (2008), peran perempuan secara tradisional harus melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, menjaga rumah, mengasuh anak, dan mempersiapkan keperluan keluarga sehari-hari. Oleh sebab itu, survei ini dilakukan pada ibu-ibu yang lebih banyak berhubungan dengan lingkungan keluarga.

Berdasarkan permasalahan tersebut, survei ini dilakukan di Desa Cihideung Udik karena di daerah tersebut banyak ibu-ibu yang menyatakan lebih sering menonton program acara yang ditayangkan oleh Trans TV dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Melalui pemilihan program acara Reportase Investigasi Trans TV yang ditonton oleh ibu-ibu dapat dilihat perilaku menonton ibu-ibu yang dipengaruhi oleh karakteristik dan motivasi menonton, serta dapat diketahui pula kepuasan ibu-ibu dalam memilih program acara di televisi sesuai dengan kebutuhannya.

Perumusan Masalah

(19)

3 Trans TV merupakan salah satu program acara berita yang dapat menjadi salah satu pilihan acara bagi khalayak. Banyaknya permasalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar membuat khalayak membutuhkan sebuah tayangan yang dapat memberikan informasi. Pemilihan program acara di televisi tergantung pada kebutuhan khalayak terhadap suatu tayangan, begitupun dalam memilih program acara Reportase Investigasi Trans TV. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu dikaji, yaitu:

1. Sejauh mana hubungan karakteristik ibu-ibu dengan motivasi menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV?

2. Sejauh mana hubungan karakteristik ibu-ibu dengan perilaku menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV?

3. Sejauh mana hubungan motivasi menonton dengan perilaku menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV?

4. Sejauh mana hubungan perilaku menonton dengan kepuasan menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Menganalisis hubungan karakteristik ibu-ibu dengan motivasi menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

2. Menganalisis hubungan karakteristik ibu-ibu dengan perilaku menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

3. Menganalisis hubungan motivasi menonton dengan perilaku menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

4. Menganalisis hubungan perilaku menonton dengan kepuasan menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat atau kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi sarana untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman mengenai penggunaan media oleh khalayak dan kepuasan khalayak terhadap suatu program acara.

2. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media oleh khalayak dan kepuasan khalayak terhadap suatu program acara.

(20)
(21)

5

PENDEKATAN TEORETIS

Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil penelitian sebelumnya. Beberapa bahan pustaka yang dijelaskan dalam bab ini adalah televisi, program acara televisi, teori uses and gratifications, karakteristik khalayak, motivasi khalayak menonton televisi, hubungan karakteristik khalayak dengan motivasi khalayak menonton televisi, perilaku khalayak menonton televisi, dan kepuasan khalayak dalam menonton televisi. Subbab kerangka pemikiran menjelaskan variabel-variabel yang diuji dalam penelitian ini. Subbab hipotesis penelitian menjelaskan proposisi yang diuji dalam penelitian ini dan subbab definisi operasional menjelaskan kriteria dan standar pengkategorian masing-masing variabel yang diuji.

Tinjauan Pustaka

Televisi

Saat ini televisi merupakan salah satu media dalam komunikasi massa yang banyak diminati oleh khalayak. Menurut Bungin (2006), televisi adalah media paling populer dan media paling massal saat ini. Televisi mampu menghadirkan informasi secara audio dan visual secara bersamaan. Hal tersebut membuat banyak khalayak lebih memilih televisi dalam mengakses informasi dan sebagai sarana hiburan. Televisi memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yaitu memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada televisi (Ardianto 2009). Menurut Hofmann (1999), saat ini televisi tidak dilihat lagi sebagai sarana pendidikan (dalam arti pendidikan formal) dan juga tidak seharusnya (meskipun de facto demikian) sebagai alat promosi perdagangan. Lima fungsi yang diungkapkan oleh Hofmann yang pada umumnya diakui adalah:

1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia.

Fungsi ini sering disebut informasi namun, istilah informasi sengaja tidak dipakai supaya tidak timbul salah paham seakan-akan fungsi televisi adalah saluran penerangan bagi penguasa untuk memberi informasi kepada rakyat sesuai dengan kepentingan pemerintah. Fungsi televisi yang sebenarnya adalah mengamati kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.

2. Menghubungkan satu dengan yang lain.

Menurut Neil Postman, televisi tidak berkesinambungan. Akan tetapi, televisi yang menyerupai sebuah mosaik dapat saja menghubungkan hasil pengawasan satu dengan hasil pengawasan lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis.

3. Menyalurkan budaya.

(22)

6

4. Hiburan.

Saat ini hiburan semakin diakui sebagai kebutuhan manusia. Tanpa hiburan manusia tidak dapat hidup wajar. Hiburan itu merupakan rekreasi, artinya berkat hiburan manusia menjadi segar untuk kegiatan-kegiatan lainnya.

5. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat.

Dalam keadaan darurat, televisi harus proaktif memberi motivasi dan menganjurkan supaya orang mau dibantu secara preventif.

Program Acara Televisi

Saat ini televisi sudah banyak mengalami perkembangan yang ditandai dengan munculnya berbagai stasiun televisi. Kemunculan berbagai stasiun televisi ini dapat menambah pilihan bagi khalayak dalam menonton program acara yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program (Vane-Gross 1994) dalam (Morissan 2005). Adapun yang dimaksud dengan daya tarik di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Menurut Morissan (2005), program berasal dari Bahasa Inggris programme atau dalam penulisan gaya Amerika program yang berarti acara atau rencana. Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah „siaran‟ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang sering disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata „program‟ lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata „siaran‟ untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan (Djamal dan Fachruddin 2011).

Setiap harinya stasiun televisi menayangkan jenis program acara yang berbeda-beda. Menurut Morissan (2005), jenis program berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program informasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Berita keras (hard news), yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui oleh khalayak. Istilah lain dari berita keras adalah straight news. Televisi biasanya menayangkan berita keras secara reguler yang ditayangkan dalam suatu program berita. Infotainment juga merupakan salah satu bentuk program berita. Program infotainment merupakan salah satu program berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.

b. Berita lunak (soft news), yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat segera ditayangkan. Istilah lain yang digunakan oleh stasiun televisi untuk jenis berita lunak adalah news magazine, current affair dan lain-lain. Berita lunak atau soft news dapat berbentuk perbincangan (talk show) ataupun laporan-laporan khusus, seperti perkembangan tren dan gaya hidup.

(23)

7 termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, sinetron, film, musik, dan permainan (game).

Adapun program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain program berita, dokumenter, atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama dan komedi. Berdasarkan uraian di atas, salah satu program acara yang ditayangkan oleh televisi secara reguler adalah program acara berita. Program acara yang ditayangkan oleh televisi selalu mempertimbangkan hal-hal yang diminati oleh khalayak agar menarik khalayak untuk menonton program acara tersebut (Morissan 2005).

Menurut Morissan (2005), terdapat empat hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan program acara televisi, yaitu:

1. Product, yaitu materi program yang dipilih haruslah bagus dan diharapkan akan disukai oleh khalayak.

2. Price, yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi program dan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.

3. Place, yaitu kapan waktu siaran yang tepat bagi progran tersebut. Pemilihan waktu tayang yang tepat akan membantu keberhasilan suatu program acara. 4. Promotion, yaitu bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu

sehingga mendatangkan iklan. Teori Uses and Gratifications

Teori uses and gratifications merupakan salah satu model pendekatan dalam teori komunikasi massa. Pendekatan uses and gratification mulai berkembang pada awal dasawarsa 1940 (Gonzalez 1988) dalam (Jahi 1988). Rakhmat (2002) menyatakan bahwa model uses and gratifications ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan oleh media pada diri orang, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak akan secara aktif menggunakan media ketika akan membuat pilihan-pilihan mengenai apa yang dilakukan dalam kehidupannya. Menurut West dan Turner (2008), teori kegunaan dan gratifikasi (uses and gratifications theory) menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media tertentu dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu. Uses and gratifications theory menganggap orang aktif karena mereka mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk mencapai tujuan komunikasi. Khalayak akan berusaha untuk mencari media yang paling baik dalam usahanya memenuhi kebutuhan.

Uses and gratifications menjelaskan asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain yang membawa pada terpaan media dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat 2005). Blumler dan Katz (1974) dalam Rakhmat (2005), menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar uses and gratifications theory, yaitu:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.

(24)

8

rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Menurut Rakhmat (2005), teori uses and gratifications memiliki kelebihan, yaitu (1) memberikan deskripsi dinamis tentang khalayak; (2) anggota khalayak tidak sepenuhnya pasif; dan (3) menjelaskan penggunaan media. Sementara itu, kekurangan dari teori ini adalah (1) stimuli tidak diperhitungkan, hanya model proses penerimaannya saja; (2) terlalu melebih-lebihkan rasionalitas dan keaktifan anggota khalayak; dan (3) menggunakan faktor-faktor mental, seperti motif mencari keterangan. Teori ini menyatakan bahwa penggunaan media massa yang dilakukan oleh khalayak didorong oleh motif-motif tertentu untuk mencapai kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

Karl Erik Rosengren menggambarkan logika dalam pendekatan uses and gratification sebagai berikut (1) kebutuhan mendasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai pencampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasilkan (7) perbedaan pola konsumsi media, dan (8) perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat mempengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan mempengaruhi pula (11) stuktur media dan berbagai stuktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat (Effendy 2000) dalam (Bungin 2006).

Karakteristik Khalayak

Menurut Cangara (2008), khalayak bisa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder, atau komunikan. Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Oleh sebab itu, unsur khalayak tidak boleh diabaikan karena keberhasilan suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa individu, kelompok, dan masyarakat. Ada tiga aspek yang perlu diketahui oleh komunikator menyangkut tentang khalayaknya, yaitu:

1. Aspek sosiodemografik terdiri atas:

a. Jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) b. Usia

c. Populasi (jumlah khalayak) d. Lokasi (desa atau kota) e. Tingkat pendidikan f. Bahasa

(25)

9 j. Pemilikan media massa

2. Aspek profil psikologis (memahami khalayak dari segi kejiwaan) terdiri atas: a. Emosi

b. Bagaimana pendapat-pendapat mereka

c. Adakah keinginan mereka yang perlu dipenuhi

d. Adakah selama ini menyimpan rasa kecewa, frustasi atau dendam 3. Aspek karakteristik perilaku khalayak terdiri atas:

a. Hobi

b. Nilai dan norma (hal-hal apa yang menjadi tabu bagi mereka) c. Mobilitas sosial

d. Perilaku komunitas (apakah kebiasaan mereka suka berterus terang atau tidak)

Motivasi Khalayak Menonton Televisi

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu. Menurut MacBride dalam Effendy (1999), motivasi merupakan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. Effendy (2002), menyatakan bahwa motif adalah dorongan, hasrat, keinginan atau tenaga penggerak lainnya yang berasal dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah penggerakan atau keinginan untuk menggerakkan dorongan yang terdapat pada diri seseorang itu untuk melakukan sesuatu. Khalayak memiliki kebutuhan akan media massa. Kebutuhan tersebut mendorong untuk menggunakan media.

Menurut Kimble et al. (1984) dalam Daryanto (2010), motivasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang. Sementara motif merupakan dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebutuhan, dirasakan sebagai kemauan, keinginan, yang kemudian terwujud dalam bentuk perilaku nyata. Handoko (1992) dalam Saraswati (2008) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku.

Pemenuhan kebutuhan melalui media dipengaruhi oleh motivasi khalayak. Menurut McQuail (1987), motivasi dalam menggunakan media terdiri atas:

1. Informasi, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk:

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. d. Belajar, pendidikan diri sendiri.

e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Identitas pribadi, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk:

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. b. Menemukan model perilaku.

(26)

10

3. Integrasi dan interaksi sosial, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk: a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial. b. Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.

d. Memperoleh teman selain dari manusia. e. Membantu menjalankan peran sosial.

f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, masyarakat.

4. Hiburan, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk: a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. b. Bersantai.

c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. d. Mengisi waktu.

e. Menyalurkan emosi.

f. Membangkitkan gairah seks.

Menurut Badriah (2003) terdapat empat motivasi yang dimiliki oleh khalayak dalam menonton acara televisi, yaitu motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial dan motivasi hiburan. Miranda (2010) menambahkan bahwa selain empat motivasi, yaitu motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial serta motivasi hiburan terdapat motivasi lain yang mempengaruhi seseorang dalam menonton, yaitu motivasi identitas kolektif. Saraswati (2008) menyatakan bahwa terdapat motivasi pendidikan, motivasi sosial, motivasi pribadi, motivasi hiburan, dan motivasi menarik diri dalam menonton film.

Hubungan Karakteristik Khalayak dengan Motivasi Khalayak Menonton Televisi

Motivasi khalayak dalam menonton televisi berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berberapa faktor antara lain adalah karakteristik individu, faktor lingkungan sosialnya, dan program acara yang ditonton. Menurut Meilani (2007), motivasi seseorang dilatarbelakangi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri atas umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan etnis, sedangkan faktor ekstrinsik terdiri atas keluarga dan teman. Menurut Badriah (2003), karakteristik individu yang mempengaruhi motivasi khalayak dalam menonton acara hiburan adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, waktu luang, dan pengetahuan.

(27)

11 Menurut Asmar (2009), karakteristik khalayak yang mempengaruhi motivasi dalam menonton, yaitu usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Makin tinggi usia seseorang maka semakin tinggi motivasi informasi yang dimiliki dan makin rendah usia maka semakin tinggi motivasi hiburan yang dimiliki. Makin rendah usia maka semakin tinggi motivasi identitas pribadi dan motivasi integrasi dan interaksi sosial yang dimiliki. Jenis kelamin khalayak juga mempengaruhi motivasi dalam menonton. Khalayak perempuan memiliki motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial serta motivasi hiburan yang lebih tinggi dibandingkan dengan khalayak laki-laki. Hal ini disebabkan oleh khalayak perempuan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, empati sosial, dan peran sosial lainnya dibandingkan dengan khalayak laki-laki. Selain itu, khalayak yang bekerja memiliki motivasi informasi dan motivasi identitas pribadi yang lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga/pensiunan/belum atau tidak bekerja, dan pelajar atau mahasiswa.

Perilaku Khalayak Menonton Televisi

Perilaku khalayak menonton merupakan tindakan yang dilakukan oleh khalayak dalam menyaksikan program acara televisi karena adanya dorongan dari dalam dirinya untuk menggunakan televisi. Perilaku individu dalam melakukan sesuatu dipengaruhi oleh berbagai aspek, begitu juga dengan perilaku individu dalam menonton program acara televisi. Perilaku khalayak menonton juga dipengaruhi oleh motivasi dan karakteristik individu.

Menurut DeFleur dan Lowery (1994), perilaku menonton televisi mencakup tiga aspek, yaitu (1) pilihan acara yang ditonton; (2) frekuensi menonton; dan (3) durasi menonton. Menurut Badriah (2003), perilaku menonton khalayak di desa adalah 199.77 menit per hari, sedangkan di kota 238.17 menit per hari. Asmar (2009) juga mengungkapkan bahwa makin tinggi motivasi seseorang menonton televisi maka semakin lama waktu yang digunakan untuk menonton acara tersebut. Aspek dalam perilaku menonton antara lain:

1. Jumlah program yang ditonton adalah banyaknya acara televisi yang disaksikan oleh khalayak dalam satu hari. Jumlah acara yang ditonton juga dipengaruhi oleh motivasi dan karakteristik khalayak. Asmar (2009) menyatakan bahwa makin tinggi motivasi seseorang menonton televisi, maka semakin banyak pula jenis pilihan acara yang ditonton.

2. Frekuensi menonton adalah tingkat keseringan khalayak dalam menyaksikan program acara televisi. Frekuensi menonton juga dipengaruhi oleh motivasi dan karakteristik khalayak dalam menonton program acara televisi. Kusumah (2010), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara faktor intrinsik usia khalayak dengan frekuensi menonton. Sementara itu, Novilena (2004) menyatakan bahwa karakteristik individu antara lain usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan yang nyata dengan perilaku menonton tayangan berita kriminal di televisi yang dilihat dari frekuensi menonton tayangan berita kriminal di televisi.

(28)

12

menonton lebih lama. Novelina (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik khalayak dengan durasi menonton, yaitu tingkat pendidikan. Kepuasan Khalayak dalam Menonton Televisi

Menurut McQuail (1991) dalam Kusumah (2010) menyatakan bahwa kebutuhan, motif, penggunaan media, dan fungsi media saling berhubungan sedemikian rupa sehingga kebutuhan manusia tersebut menciptakan upaya pemenuhan kebutuhan. Program acara televisi yang ditonton oleh khalayak diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khalayak. Terpenuhinya kebutuhan khalayak akan menghasilkan kepuasan sehingga khalayak akan selalu menonton program acara tersebut pada waktu yang berbeda. Khalayak menonton program acara televisi karena televisi memiliki aspek-aspek yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada khalayak. Menurut Asmar (2009), terdapat kepuasan khalayak dalam menonton yang dilihat dari kebutuhan khalayak yang menimbulkan motivasi dalam menonton, antara lain adalah:

1. Kepuasan akan kebutuhan informasi.

Makin tinggi motivasi informasi khalayak semakin terpuaskan kebutuhan informasi khalayak dalam menonton televisi lokal. Televisi merupakan salah satu media yang mampu menyampaikan informasi dengan segera kepada khalayak. Program acara informasi yang ditayangkan oleh televisi dapat menghasilkan kepuasan bagi khalayak karena kebutuhan akan informasinya dapat terpenuhi dengan menonton televisi.

2. Kepuasan akan kebutuhan identitas pribadi.

Makin tinggi motivasi identitas pribadi khalayak semakin terpuaskan kebutuhan identitas pribadi khalayak dalam menonton televisi lokal. Program acara yang ditayangkan oleh televisi juga dapat memenuhi kebutuhan identitas pribadi khalayak sehingga dengan menonton televisi kepuasan khalayak akan kebutuhan identitas pribadi dapat terpenuhi.

3. Kepuasan akan kebutuhan integrasi dan interaksi sosial.

Khalayak perempuan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar dibandingkan dengan laki-laki sehingga dengan menonton televisi khalayak akan memperoleh kepuasan dalam hal integrasi dan interaksi sosial. Makin tinggi motivasi integrasi dan interaksi sosial khalayak maka semakin terpuaskan kebutuhan integrasi dan interaksi sosial khalayak dalam menonton televisi lokal. Program acara yang ditayangkan oleh televisi juga dapat memenuhi kebutuhan integrasi dan interaksi sosial khalayak.

4. Kepuasan akan kebutuhan hiburan.

Adanya televisi yang menayangkan program hiburan dapat memberikan kepuasan pada khalayak. Makin tinggi motivasi hiburan khalayak semakin terpuaskan kebutuhan hiburan khalayak dalam menonton televisi. Kebutuhan khalayak akan hiburan dapat terpenuhi dengan menonton televisi. Hadiyanto (2004) juga menyatakan bahwa khalayak yang ada di desa urban lebih menyukai acara-acara hiburan untuk membuat perasaan senang dan gembira.

(29)

13 perilaku menonton. Rakhmat (2005) menyatakan bahwa perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, artinya seseorang tidak akan menggunakan media massa bila media massa tidak memberikan pemuasan pada kebutuhan orang tersebut.

Kerangka Pemikiran

Televisi merupakan salah satu media massa yang banyak diminati oleh masyarakat. Saat ini stasiun televisi sudah sangat beragam. Program acara yang ditayangkan oleh televisi juga semakin bervariasi, antara lain berita, musik, reality show, kuis, sinetron dan acara hiburan lainnya. Khalayak memiliki berbagai macam pilihan untuk menonton. Salah satu program acara yang ditayangkan di televisi adalah program acara berita Reportase Investigasi milik Trans TV.

Ibu-ibu dapat memilih program acara yang sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi yang berasal dari dalam diri mendorong ibu-ibu untuk menonton suatu porgram acara di televisi sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Menurut McQuail (1987), motivasi khalayak dalam menggunakan media terdiri atas motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial serta motivasi hiburan. Berdasarkan teori dari McQuail tersebut, dapat diduga bahwa motivasi ibu-ibu dalam menonton Reportase Investigasi adalah motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi social, serta motivasi hiburan. Karakteristik individu diduga mempengaruhi motivasi dalam memilih program acara Reportase Investigasi. Karakteristik individu yang diduga mempengaruhi motivasi ibu-ibu dalam menonton adalah usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anak, dan kepemilikan media komunikasi.

(30)

14

Keterangan

Keterangan:

[image:30.595.43.487.71.678.2]

: Berhubungan

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Hipotesis

1. Terdapat hubungan antara karakteristik individu dengan motivasi menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

2. Terdapat hubungan antara karakteristik individu dengan perilaku menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

3. Terdapat hubungan antara motivasi menonton dengan perilaku menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

4. Terdapat hubungan antara perilaku menonton dengan kepuasan menonton program acara Reportase Investigasi Trans TV.

Definisi Operasioal

1. Usia adalah jumlah tahun sejak responden lahir hingga penelitian dilakukan. Usia dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

a. Usia awal dewasa (18-29 tahun) b. Usia pertengahan (30-49 tahun) c. Usia tua (≥ 50 tahun)

2. Status pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh responden sehari-hari yang dapat menghasilkan uang. Status pekerjaan dikategorikan menjadi dua, yaitu:

a. Tidak bekerja (tidak menghasilkan uang) b. Bekerja (menghasilkan uang)

Karakteristik Individu: 1. Usia 2. Tingkat pendidikan 3. Status pekerjaan 4. Tingkat pendapatan keluarga 5. Jumlah anak 6. Kepemilikan media komunikasi Motivasi Menonton: 1. Motivasi informasi 2. Motivasi identitas pribadi 3. Motivasi integrasi dan interaksi sosial 4. Motivasi hiburan Perilaku Menonton: 1. Durasi menonton 2. Frekuensi menonton Kepuasan menonton: 1. Kepuasan informasi 2. Kepuasan identitas pribadi 3. Kepuasan

integrasi dan interaksi sosial 4. Kepuasan

(31)

15 3. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang telah diikuti responden dan lamanya responden menempuh pendidikan formal. Tingkat pendidikan responden dikategorikan menjadi tiga yaitu:

a. Rendah : tidak tamat dan tamat SD/sederajat b. Sedang : tidak tamat dan tamat SMP/sederajat c. Tinggi : tidak tamat dan tamat SMA/sederajat

4. Tingkat pendapatan keluarga adalah jumlah uang (rupiah) yang diterima oleh keluarga, baik yang diterina oleh responden maupun suami selama satu bulan. Tingkat pendapatan keluarga dikategorikan berdasarakan rata-rata tingkat pendapatan keluarga responden yang dihitung dengan rumus kurva sebaran normal.

a. Rendah : pendapatan ≤ rata-rata – (1/2 standar deviasi) : pendapatan ≤ Rp1 046 025

b. Sedang : rata-rata – (1/2 standar deviasi) < pendapatan < x + (1/2 standar deviasi)

: Rp1 046 025 < pendapatan < Rp1 653 975 c. Tinggi : pendapatan ≥ rata-rata + (1/2 standar deviasi)

: pendapatan ≥ Rp1 653 975

5. Jumlah anak adalah banyaknya anak yang menjadi tanggungan responden. Jumlah anak dikategorikan menjadi dua, yaitu:

a. Anak < 3 b. Anak ≥ 3

6. Kepemilikan media komunikasi adalah media komunikasi lain yang dimiliki oleh responden selain televisi, yaitu handphone. Kepemilikan media komunikasi responden dikategorikan menjadi dua, yaitu:

a. Tidak memiliki handphone b. Memiliki handphone

7. Motivasi menonton adalah dorongan dari dalam diri responden untuk menyaksikan program acara Reportase Investigasi Trans TV. Motivasi dibagi menjadi empat, yaitu motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial dan motivasi hiburan. Setiap motivasi dinyatakan dalam beberapa pernyataan dan diberi skor sebagai berikut:

Sangat tidak setuju, skor 1 Tidak setuju, skor 2 Setuju, skor 3

Sangat setuju, skor 4

Setelah memperoleh jawaban dari responden, kemudian dari skor-skor tersebut dirata-ratakan dan dikategorikan menjadi motivasi tinggi dan sangat tinggi. a. Motivasi informasi adalah dorongan dari dalam diri responden yang

menghasilkan usaha dalam memperoleh berita tentang peristiwa dan kondisi lingkungan sekitar, mencari bimbingan, memuaskan rasa ingin tahu dan minat, memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

Motivasi informasi tinggi : skor rata-rata < 3.5 Motivasi informasi sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5

(32)

16

Motivasi identitas pribadi tinggi : skor rata-rata < 3.5 Motivasi identitas pribadi sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5

c. Motivasi integrasi dan interaksi sosial adalah dorongan dari dalam diri responden untuk mengetahui kondisi lingkungan dan keadaan orang lain, mengidentifikasi diri dengan orang lain, menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial, menjalankan peran sosial, berhubungan dengan orang lain. Motivasi integrasi dan interaksi sosial tinggi : skor rata-rata < 3.5 Motivasi integrasi dan interkasi sosial sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5 d. Motivasi hiburan adalah dorongan dari dalam diri responden untuk

melepaskan diri dari permasalahan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis serta mengisi waktu.

Motivasi hiburan tinggi : skor rata-rata < 3.5 Motivasi hiburan sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5

8. Perilaku menonton adalah tindakan yang dilakukan oleh khalayak dalam menyaksikan program acara Reportase Investigasi Trans TV. Perilaku menonton Reportase Investigasi Trans TV terdiri atas durasi menonton dan frekuensi menonton.

a. Durasi menonton adalah lamanya waktu yang digunakan oleh responden dalam menyaksikan program acara Reportase Investigasi Trans TV dalam satu kali tayang pada episode terakhir yang disaksikan oleh responden. Rendah : 1-15 menit

Tinggi : 16-30 menit

b. Frekuensi menonton adalah tingkat keseringan responden dalam menyaksikan program acara Reportase Investigasi Trans TV selama satu bulan terakhir.

Rendah : 1-4 kali menonton Tinggi : 5-8 kali menonton

9. Kepuasan menonton adalah terpenuhinya kebutuhan responden dengan menyaksikan program acara Reportase Investigasi Trans TV yang dibagi menjadi beberapa kebutuhan, yaitu kebutuhan informasi, kebutuhan identitas pribadi, kebutuhan integrasi dan interaksi sosial, dan kebutuhan hiburan. Setiap kepuasan menonton dinyatakan dalam beberapa pernyataan dan diberi skor sebagai berikut:

Sangat tidak puas, skor 1 Tidak puas, skor 2

Puas, skor 3

Sangat puas, skor 4

Setelah memperoleh jawaban dari responden, kemudian skor-skor tersebut dirata-ratakan dan dikategorikan menjadi kepuasan tinggi dan sangat tinggi. a. Kepuasan informasi adalah terpenuhinya kebutuhan responden mengenai

berita tentang peristiwa dan kondisi lingkungan sekitar, pencarian bimbingan, memuaskan rasa ingin tahu dan minat, rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

Kepuasan informasi tinggi : skor rata-rata < 3.5 Kepuasan informasi sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5

(33)

17 dengan nilai-nilai lain (dalam media), dan peningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

Kepuasan identitas pribadi tinggi : skor rata-rata < 3.5 Kepuasan identitas pribadi sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5

c. Kepuasan integrasi dan interaksi sosial adalah terpenuhinya kebutuhan responden akan kondisi lingkungan dan keadaan orang lain, identifikasi diri dengan orang lain, menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial, menjalankan peran sosial, berhubungan dengan orang lain.

Kepuasan integrasi dan interaksi sosial tinggi : skor rata-rata < 3.5 Kepuasan integrasi dan interkasi sosial sangat tinggi : skor rata-rata ≥ 3.5 d. Kepuasan hiburan adalah terpenuhi kebutuhan responden dalam melepaskan

diri dari permasalahan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis serta mengisi waktu.

(34)
(35)

19

METODE

Bab ini menjelaskan lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, serta validitas dan reliabilitas. Subbab lokasi dan waktu penelitian menjelaskan tempat penelitian dan waktu penelitian ini dilakukan. Subbab teknik pengambilan data menjelaskan data yang digunakan dalam penelitian ini dan cara pengambilan sampel. Selanjutnya subbab teknik pengolahan dan analisis data menjelaskan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang telah diperoleh untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian. Subbab terakhir dalam bab ini adalah validitas dan reliabilitas menjelaskan keakuratan dan kepercayan alat ukur dalam penelitian ini.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi penelitian di Desa Cihideung Udik dipilih dengan pertimbangan keterangan penduduk pada observasi awal. Penduduk menyatakan bahwa program acara yang ditayangkan oleh Trans TV dapat dilihat dengan jernih dan jelas tanpa ada gangguan sinyal. Selain itu, ibu-ibu di Desa Cihideung Udik menyatakan lebih sering menonton program acara yang ditayangkan oleh Trans TV dan Trans7 karena program acara yang ditayangkan oleh kedua stasiun televisi tersebut lebih menarik dan berbeda dengan program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi lainnya. Lokasi ini diharapkan mampu menjelaskan motivasi dan perilaku menonton serta kepuasan ibu-ibu terhadap program acara Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik. Studi lapangan dilaksanakan pada bulan September-November 2012. Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal penelitian, kolokium, perbaikan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis data, pembuatan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

(36)

20

Responden adalah pihak yang memberi keterangan tentang dirinya sendiri dan kegiatan yang dilakukannya. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang tinggal di lingkungan RT 4/2, RT 1/7, dan RT 2/12. Pemilihan lokasi pengambilan sampel berdasarkan ada atau tidak adanya posyandu dan ibu-ibu di RW tersebut telah menonton program acara yang ditayangkan oleh Trans TV. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan multistage cluster sampling dan proportional random sampling. Teknik pengambilan sampel secara multistage cluster sampling dipilih dengan alasan bahwa jumlah populasi penduduk yang tergolong ibu-ibu di Desa Cihideung Udik banyak sehingga diasumsikan bahwa dari ibu-ibu pada setiap RT yang menjadi sampel dapat mewakili atau menggambarkan keadaan desa. Pengambilan sampel secara multistage cluster sampling adalah sebagai berikut: 1. Wilayah Desa Cihideung Udik dibedakan menjadi dua gugus RW, yaitu RW

yang memiliki posyandu (gugus 1) dan RW yang tidak memiliki posyandu (gugus 2). RW yang memiliki posyandu adalah RW 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 13, 14 dan RW yang tidak memiliki posyandu adalah RW 7, 10, 11, dan 15. Sampel RW pada setiap gugus dipilih secara acak. Sampel RW yang terpilih adalah RW 2 dan RW 12 mewakili RW yang memiliki posyandu (gugus 1) dan RW 7 mewakili RW yang tidak memiliki posyandu (gugus 2).

2. Setiap gugus RW diambil 3 sampel RT secara acak. Sampel RT yang terpilih adalah RT 4/2 dan RT 2/12 mewakili RW yang memiliki posyandu dan RT 1/7 mewakili RW yang tidak memiliki posyandu.

3. Jumlah populasi sasaran pada RT4/2, RT 1/7, dan RT 2/12 adalah 261 orang ibu-ibu. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 72 responden. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut (Yamane 1967) dalam (Rakhmat 2002):

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah seluruh anggota populasi d = presisi

Kemudian sampel diambil secara acak proporsional (proportional random sampling) untuk setiap RT dengan asumsi bahwa responden yang ada di wilayah tersebut homogen, yaitu ibu-ibu. Kerangka sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar ibu-ibu yang tinggal di RT 4/2, RT 1/7, dan RT 2/12 Desa Cihideung Udik. Jumlah responden untuk setiap RT adalah 28 orang di RT 4/2, 24 orang di RT 1/7 dan 20 orang di RT 2/12. Alasan pengambilan sampel ibu-ibu karena ibu-ibu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan keluarga dan Reportase Investigasi Trans TV lebih banyak menayangkan berita yang lebih tertuju pada peningkatan kewaspadaan ibu-ibu, seperti tayangan mengenai bahan-bahan berbahaya yang dicampurkan ke dalam makanan, minuman dan kosmetik. Ibu-ibu juga dianggap lebih peduli terhadap kualitas makanan, minuman dan kosmetik yang dikonsumsi oleh dirinya dan keluarga terutama anak-anak.

(37)

21 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan kuantitatif. Pengolahan data dilakukan dengan tiga langkah, yaitu pertama, melakukan pengkodean kemudian memasukkan data ke dalam kartu atau berkas data. Kedua, membuat tabel frekuensi atau tabel silang. Ketiga, mengedit yakni mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabel frekuensi atau tabel silang (Singarimbun dan Effendi 2008). Data yang diperoleh akan dianalisis dengan beberapa teknik, antara lain:

1. Tabel frekuensi, untuk menganalisis data primer, yaitu karakteristik individu dan motivasi menonton.

2. Tabel silang, untuk menerangkan hubungan antarvariabel dengan metode analisa sederhana, yaitu hubungan antara karakteristik individu dengan motivasi menonton, karakteristik individu dengan perilaku menonton, dan perilaku menonton dengan kepuasan menonton.

3. Uji Chi Square untuk menganalisis hubungan antarvariabel dengan data nominal, yaitu hubungan antara karakteristik individu dengan motivasi menonton, karakteristik individu dengan perilaku menonton, motivasi menonton dengan perilaku menonton, serta perilaku menonton dengan kepuasan menonton. Menurut Singarimbun dan Effendi (2008), rumus Kai Kuadrat atau Chi Square (χ²) adalah

χ²

=

[

(�� −��)

2 ��

]

Keterangan: χ² = nilai Chi Square

fo = frekuensi yang diperoleh atau diamati ft = frekuensi yang diharapkan

Untuk mengetahui signifikansi hasil yang diperoleh, harus diketahui derajat kebebasan (degrees of freedom) dengan rumus sebagai berikut:

dk = (k-1)(b-1)

Keterangan: dk = derajat kebebasan

k = kolom b = baris

Keeratan hubungan antara dua variabel dapat diketahui dengan menggunakan keofisien kontingensi (Singarimbun dan Effendi 2008). Menurut Hasan (2009), koefisien korelasi adalah bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai korelasi berada di antara -1 dan +1. Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-). Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif, artinya jika variabel X naik/turun maka variabel Y juga naik/turun. Jika koefisien korelasi bernilai negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif, artinya jika variabel X naik/turun maka variabel Y akan turun/naik. Menurut Hasan (2009), koefisien korelasi diartikan sebagai berikut:

KK = 0.00 : tidak ada hubungan

(38)

22

0.40 < KK ≤ 0.70 : hubungan cukup berarti atau sedang 0.70 < KK ≤ 0.90 : hubungan tinggi atau kuat

0.90 < KK ≤ 1.00 : hubungan sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan KK = 1.00 : hubungan sempurna

Pengolahan data statistik dilakukan dengan program Statistic Program for Social Sciences (SPSS version 16.0) untuk mengolah data hasil kuesioner.

Penentuan kriteria pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai kritis (nilai alpha tabel dari distribusinya) dengan nilai uji statistiknya. Hipotesis nol (Ho) diterima jika nilai uji statistiknya berada di luar nilai kritisnya. Hipotesis nol (Ho) ditolak jika nilai uji statistiknya berada dalam nilai-nilai kritis (Hasan 2009).

Validitas dan Reliabilitas

Menurut Singarimbun dan Effendi (2008), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang akan diukur, sedangkan reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menentukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan pada instrumen yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang mencakup beberapa pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan variabel yang akan diuji. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada sepuluh orang responden yang berada diluar lokasi pengambilan sampel tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan calon responden sesungguhnya.

(39)

23

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambaran Umum Desa Cihideung Udik

Desa Cihideung Udik merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Cihideung Udik memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea Sebelah selatan : Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya Sebelah timur : Desa Sinar Sari, Kecamatan Dramaga Sebelah barat : Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea

[image:39.595.112.501.420.615.2]

Desa Cihideung Udik secara geografis terletak pada dataran rendah dengan ketinggian 600 m dpl dan memiliki suhu rata-rata 30-35derajat Celcius. Desa Cihideung Udik memiliki luas wilayah keseluruhan, yaitu 284 ha. Lahan yang terdapat di Desa Cihideung Udik digunakan sebagai pemukiman, persawahan, perkebunan, pemakaman, pekarangan, taman, dan perkantoran, jalan, sarana pendidikan dan peribadatan. Sebagian besar lahan diguanakan sebagai lahan persawahan 183 ha (64.44%). Selain itu, lahan di desa ini juga digunakan sebagai pemukiman penduduk 57 ha (20.07%), perkebunan 24.29 ha (8.52%), pemakaman 2.50 ha (0.89%), pekarangan 2 ha (0.70%), perkantoran 0.50 ha (0.18%), dan prasarana umum lainnya 14.80 ha (5.21%). Data mengenai penggunaan lahan di Desa Cihideung Udik dapat di lihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Penggunaan lahan di Desa Cihideung Udik tahun 2009 Desa Cihideung Udik memiliki sarana pendidikan untuk menunjang pendidikan penduduknya. Tabel 1 memperlihatkan bahwa sarana pendidikan yang terdapat di Desa Cihideung Udik terdiri atas empat unit TK (Taman Kanak-kanak)/PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), enam unit SD (Sekolah Dasar)/MI (Madrasah Ibtidayah), dua unit SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama)/MTs (Madrasah Tsanawiyah), satu unit SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir)/MA (Madrasah Aliyah), dan tiga unit Pondok Pesantren.

20.07% (pemukiman

penduduk)

64.44% (persawahan)

8.52% (perkebunan)

0.89% (pemakaman)

0.70%

(pekarangan) 0.18%

(perkantoran)

5.21% (prasarana

umum)

(40)

24

Tabel 1 Jumlah sarana pendidikan di Desa Cihideung Udik tahun 2012

No Sarana Pendidikan Jumlah (unit)

1. TK/PAUD 4

2. SD/MI 6

3. SLTP/MTs 2

4. SLTA/MA 1

5. Pondok Pesantren 3

Jumlah 16

Sumber: Data Desa Mei 2012

Desa Cihideung Udik juga memiliki sarana kesehatan untuk menunjang kesehatan penduduk, antara lain satu unit puskesmas, satu unit balai pengobatan/klinik, empat belas posyandu, dan empat belas pos KB (Keluarga Berencana) desa. Selain itu, Desa Cihideung Udik juga memiliki sarana peribadatan, yaitu dua belas unit masjid dan dua puluh satu unit musholah. Sarana olahraga dan hiburan juga terdapat di desa ini, seperti satu tempat wisata, satu kolam renang, dua lapangan sepakbola, dan sepuluh lapangan bulutangkis.

Karakteristik Penduduk Desa Cihideung Udik

Desa Cihideung Udik memiliki 15 RW dan 48 RT. Berdasarkan data penduduk Desa Cihideung Udik tahun 2012, jumlah penduduk yang tinggal di desa ini adalah 13 887 jiwa dengan 3 428 kepala keluarga (KK).

Tabel 2 Jumlah dan persentase penduduk di Desa Cihideung Udik menurut kelompok umur tahun 2012

No Kelompok umur (tahun)

Jumlah jiwa Jumlah (jiwa)

Persentase (%) Laki-laki Perempuan

1. 0-4 784 649 1 433 10.32

2 5-9 633 572 1 205 8.68

3. 10-14 738 602 1 340 9.65

4. 15-19 670 595 1 265 9.11

5. 20-24 610 577 1 187 8.55

6. 25-29 465 430 895 6.44

7. 30-34 485 470 955 6.88

8. 35-39 434 469 903 6.50

9. 40-49 426 410 836 6,02

10. 50-54 377 416 793 5.71

11. 55-59 423 418 841 6.06

12. 60-64 300 253 553 3.98

13. 65-69 353 321 674 4.85

14. 70-ke atas 511 496 1 007 7.25

Jumlah 7 209 6 678 13 887 100.00

Sumber: Data Desa Cihideung Udik April 2012

[image:40.595.80.483.459.718.2]
(41)
[image:41.595.108.499.103.791.2]

25 dan perempuan 6 678 (48%). Jumlah penduduk yang tergolong sebagai ibu-ibu adalah penduduk yang memiliki kisaran umur 20-70 tahun keatas, yaitu 4 260 jiwa (63.79%)

[image:41.595.117.497.136.298.2]

Gambar 3 Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012 Gambar 3 memperlihatkan bahwa penduduk Desa Cihideung Udik menamatkan sekolahnya pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1 204 jiwa (27.67%), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1 363 jiwa (31.32%), Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1 269 jiwa (29.16%), DI/DII/DIII sebanyak 239 jiwa (5.49%), dan S1/S2/S3 sebanyak 277 jiwa (6.36%).

Gambar 4 Mata pencaharian penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012 Gambar 4 memperlihatkan bahwa mata pencaharian penduduk Desa Cihideung Udik bermacam-macam. Mayoritas penduduk di Desa Cihideung Udik bekerja di sektor pertanian, yaitu sebagai buruh tani

Gambar

Gambar 1 Kerangka pemikiran
Gambar 2 Penggunaan lahan di Desa Cihideung Udik tahun 2009
Tabel 2 Jumlah dan persentase penduduk di Desa Cihideung Udik menurut
Gambar 3 Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis-jenis ini memiliki kegunaan yang paling disukai atau juga bagi jenis-jenis yang mempunyai nilai guna tidak tergantikan oleh jenis lain. 2 Meliputi jenis-jenis tumbuhan

Beny Yusrial adalah salah satu kontestan dalam pemilu legislatif DPRD Kota Bukittinggi yang telah di laksanakan, Beny Yusrial yang baru bergabung dengan Partai

INTENS merupakan program infotainment yang membahas tentang dunia selebritis, yang disirakan setiap hari selama satu jam dari pukul 11.00 sampai dengan 12.00 WIB

Profitabilitas, Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2015-2017 )”

yang dilakukan di Kelas X A MAN Semarang yang menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Teams Games Tournament ) dapat menumbuhkan semangat peserta didik

Pengolahan jawaban responden terhadap pernyataan P10 kuesioner menunjukkan bahwa sebanyak 9 responden (30%) berpendapat bahwa mereka sangat setuju dan sebanyak 20 responden

[r]