• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN DAKWAH ISLAM DI MASJID AS-SALAM TERHADAP MOTIVAI KERJA KARYAWAN STEKPI JAKARTA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN DAKWAH ISLAM DI MASJID AS-SALAM TERHADAP MOTIVAI KERJA KARYAWAN STEKPI JAKARTA SELATAN"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GAR UH PELAKSANAAN DAKW AH ISLAM DI

MASJID AS-SALAM TERHADAP MOTIV AI KERJA

KARYAWAN STEKPI JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan U'1tuk Memeuuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Saijana Ilmu Sosial Islam (S. SOS. I)

Oleh:

Ferra Asmara

103051028615

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

KARYA WAN STEKPI JAKARTA SELATAN

Shi psi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilnm Sosial Islam (S. SOS. I)

Oleh:

Ferra Asmara

NIM: 103051028615

Pembimbing

セᄋ@

!

Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si

NIP: 150293230

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIA:RAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

ABSTRAK Ferra Asmara

Pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terlrndap motivasi kerja karyawan STEKPI Jakarta Selatan, di bawah bimbingan Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si.

Pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEI(]lI memprlihatkan kolerasi yang sangat erat antara masjid sebagai pelaksana kegiatan dan dakwah Islam yang diapresiasikan dalam kegiatan masjid, karena masjid dan dakwah mempakan dua faktor yang saling mengisi dan berkesinambungan. Dengan demikian masjid yang didirikan di dalam suatu lokasi tertentu hams berperan sebagai tempat atau media dakwah. Dakwah ini pada dasarnya meliputi berbagai aspek kegiatan termasuk di dalamnya masalah sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Oleh karena itu masjid As-Salam tumt be11Jaiiisipasi di dalam pengembangan dakwah yang te1jadi dalam lingkungai1 STEI(]lI. Dakwah dianggap penting sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan syiar Islam dan kehidupan beragama di dalam masyarakat khususnya karyawan STEKPI. Pelaksanaan dakwah Islam melalui masjid As-Salam menca.\::up berbagai kegiatan yang di dalamnya memiliki motivasi kerja untuk karyawan, sebagaimana yang dicontohkan Rasuluallah SAW dan sahabat-sahabatnya yang menggunakan masjid sebagai tempat pengajaran dan pendidikan Islam, bahkan melalui masjid pula Rasulullah menyampaikan wahyu Allah kepada para sahabat.

Akan tetapi pelaksanaan dakwah Islam di rnasjid pada umumnya saat ini terlihat giat jika ada peringatan hari besar Islam saja dan pembinaan ajaran keagamaan mulai jarang diadakan padahal semestinya pelaksanaan dakwah Islam pada saat ini hams diperkokoh ditengah umat. Tetapi dalam kemelut ini masjid As-Salam tetap mempertahankan eksistensinya sebagai masjid yang sarat akan kegiatan yang be1iujuan untuk membina karyawan agar menjadi karyawan yang beriman dan bertaqwa.

Maka dari itu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan dakwah Islam terhadap motivasi kerja karyawai1 STEKPI. Perin diadakan penelitian yang dapat membuktikan apakah pelaksanaai1 dakwah Islam di masjid As-Salam STEKPI sudah signifikan untuk mempengarnhi motivasi ke1ja karyawan. Dan apakah ada faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam STEI(]lI.

Untuk mengetahui hal tersebut penulis melakukan metode yang bersifat koleratif analitis yaitu metode yang digunakan untuk diolah berdasarkan data yang ada untuk mengetahui nilai antara variable bebas dan variable terikat. Kemudian peneliti menganalisa serta menginterpetasikan melalui data yang terkumpul dengan menggunakan regresi linier sederhai1a untuk mendapatkan hasil uji t.

(4)

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang menggerakkan alam semesta dan isinya. Dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada semua hamba-Nya, sehingga akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat Takdzim Allah semoga selalu tetap terlimpahkan kepada sang lokomotif perubahan Islam yaitu nabiyullah Muhammad Saw abni 'Abdillah, beserta ahlul bait, sahabat dan para pengikutnya, termasuk kita umatnya ilaa yaumil qiyamah.

Sebagai manusia biasa maka penulis menyadari akan berbagai kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu Disadari bahwa penyelesaian skripsi ini berkat bantuan, bimbingan dan dorongan berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati maka dalarn kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Pimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Murodi, M.A., serta Pudek I, II, III, yang telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2. Drs. Wahidin Saputra, MAg., dan Umi MusyaiTafah, M.Ag., selaku ketua dan sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

(5)

4. Drs. Jumroni, M.Si. dan Drs. Hasanuddin, MA. Selaku dosen penguji I dan II, lerimakasih alas semua petunjuk dan saran-sarannya.

5. Dra. Umaimah Wahid, M.Si. Dosen akademik yang telab banyak meluangkan waklunya untuk penulis.

6. Para dosen Fakullas Dakwah dan Komunikasi, lerimabsih alas ilmu clan pengelahuannya yang lelah diberikan kepada penulis selam menunlut ilmu dibangku kuliah, semoga ilmu yang diberikannya dapal bermanfaal khususnya bagi penulis. Para karyawan perpustakaan FDK lerimakasih banyak lelah menunjukkan referensi yang bagus kepada penulis.

7. Terislimewa kedua orang lua Bapak (Ahn) dan Ibu tercinta sert1 kakak-kakak, para keponakan dan keluarga besar aim. H. Muhammad Yamin penulis halurkan terima kasih clan rasa hormat yang mendalam atas cinta, kasih, jerih payah, dan do'a yang liada putusnya untuk keberhasilan penulis.

8. Penulis juga lidak lupa ucapkan lerimaksih unluk para sahabal yang sudah menyertai dan mewarnai kehidupan penulis selama menuntul ilnu di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Terimakasih untuk Komala, Siti, Lola, Ayik, Ade, Ucim, Agung, Juam, Yudi clan unluk sahabat dan rekan-rekan di VOC, Anggi, Uwi, Ina, Rini, Deni, Tutu!, Intan, fawir, lennakasih sudah menjadi sahabat yang baik selama ini. Semoga kila sernua letap keep in touch walaupun jarak memisahkan amiin.

(6)

Pada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tanpa mengurangi rasa honnat, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak Input dari segala kekurangan, saran dan kritik yang membangunselalu penulis harapkai1 dari anda pembaca yang budiman, sehingga menjadi catatan kebaikan untuk penulis dalam mengembangkan ilmu.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik tersebut penulis kembalikan, semoga Allah membalas jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis klmsusnya.

Alltamdulillaltirrabbi 'aalamiin.

Jakarta, 27 Juni 2008

(7)

DAFTARISI

ABSTRAK ... i

KATAPENGANTAR ... ii

DAFT AR

rsr ... ...

v

DAFT AR TABEL. ... viii

DAFT AR LAMPIRAN ... IX BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

1. Waktu dan Tempat Penelitian ... 7

2. Penentuan Responden ... 8

3. Data dan Sumber Data ... 9

4. Subjek daa Objek Pcnelitian ... 9

5. Metode Pengumpulam Data ... 9

a. Interview ... 9

b. Studi Kepustakaan ... 10

c. Angket ... 10

6. Variabel Penelitian ... 10

7. Definisi Operasional Variabel.. ... 11

a. Variabel Bebas ... 11

b. Variabel Terikat. ... 13

8. Analisis Data ... 14

E. Tinjauan Pustaka ... 15

(8)

1. Definisi Dakwah ... 18

2. Unsur-Unsur Dakwah ... 21

3. Pelaksanaan Dakwah ... 25

B. Masjid ... 27

1. Fnngsi Masj id ... 28

2. Masjid sebagai Pusat Dakwah ... 29

C. Motivasi Kerja Karyawan ... 29

1. Definisi Motivasi Ketja... 29

2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Kerja ... 34

a. Fungsi Motivasi Kerja ... 34

b. Tujuan Motivasi Ketja ... 35

3. Jenis-Jenis Motivasi Kerja ... 35

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ketja ... 37

BAB III GAMBARAN UMUM MASJID AS-SALAM A. Sejarah dan Perkembangan Masjid AS-Salam ... . . 39

B. Visi dan Misi Masjid As-Salam ... 42

C. Struktur Organisasi ... 43

D. Sarana dan Prasarana ... 43

E. Program Kegiatan Dakwah Masjid As-Salan1 ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kegiatan Pelaksanaan Dakwah Islam di Masjid As-Salam ... 47

B. Faktor Pendukung dan Penghambat. ... 50

1. Faktor Pendukung ... 50

2. Faktor Penghambat.. ... 52

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(10)

Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkanjenis kelamin ... 53

Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan perbedaan usia ... 54

Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 55

Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan ... 56

Tabel 5. Karakteristik karyawan tentang kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha) ... 57

Tabel 6. Karakteristik karyawan tentang motivasi ke1ja karyawan ... 62

Tabel 7. Hasil kuesioner variabel x (pelaksanaan dakwah Islam) dan variabel y (motivasi keija) ... " ... 74

[image:10.595.57.450.153.521.2]
(11)

DAFT AR LAMPIRAN Norn or

1. Surat Permohonan Penelitian

2. Surat Keterangan dan Masjid As-Salam STEKPI 3. Berita Acara Wawancara

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta' ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan al<l1lak I:llam. Dakwah dapat mempengaruhi setiap orang yang terlibat di dalamnya dan pengaruh yang diberikan bisa berjangka pendek manpun berjangka panjang.

Suatu kegiatan dakwah yang baik tidak akan terlaksana tanpa adanya kelengkapan dari unsur-unsur dakwah itu sendiri. Salah satu dari unsur dakwah itu adalal1 metode dakwah. Cukup banyak metode dakwah yang dikemulrnkan dan dipraktekkan oleh para dai dalam menyampaikan pesan dakwah seperti ceramah, diskusi, bimbingan dan penyuluhan, nasehat, panutan dan sebagainya.

(13)

2

Kerja itu sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mencapai apa yang diinginkannya dalam hidupnya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya. Hampir di setiap sudut kehidupan kita akan menyatrnikan begitu banyak orang yang beke1ja, karena dengan bekerja mereka dapat memenuhi kebutuhannya, yaitu:

1. Kebutuhan fisik dan rasa aman yang berkaitan dengan pemuasan fungsi jasmaniah antara lain seperti lapar, haus, tempat tinggal, dan tentunya rasa aman dalam menilanati semuanya itu.

2. Kebutuhan sosial, yang menuqjukan ketergantungan satu sarna lain sehingga beberapa kebutuhan dapat terpuaskan karena ditolong oleh orang lain.

3. Kebutuhan ego yang berhubungan dengan keinginan untuk bebas mengerjakan sesuatu sendiri dan merasa puas bila berhasil menge1jakannya dan kebutuhan yang tak kalah pentingnya adalah kebutuhan spiritual yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan ketenangan dan ketentraman manusia bukan hanya untuk di dunia tetapi membawa keselamatan di akhirat. 1

Bekerja daiam perspektif Islam tidak merupakan pemenuhan keperluan hidup, tetapi ia merupakan panggilan dan keharusan agama yang dinilai sejajar dengan ibadah atau menjadi bagian dari ibadah. 2 Hal ini ten tu tidak terlepas dari niat yang menjadi awal dari perbuatan kita. Dengan kata lain, setiap

1 Netty Ha11aty, Pos Polver Syndro1n sebagai Gangguan Mental_pada A1asa Pensiun,

(14)

pekerjaan yang dilandasi oleh sebuah komitmen sebagai pengabdian kepada Allah SWT, maka semua pekerjaan itu bernilai ibadah. Sebalilmya ketika kerja dilandasi oleh kehendak-kehendak yang bersifat duniawiyah semata,

maka ia akan menghasilkan dunia semata yang akan menjerumuskannya pada kepentingan hedonisme, materialisme dan dalam titik yang ekstrim akan melupakan Allal1 SWT.3

Setiap lembaga atau perusahaan memiliki waktu pribadi untuk para karyawannya agar dapat melaksanakan kewajiban spiritualitasnya di dalam beker:ja. Bahkan ada banyak perusahaan atau pun lembaga yang menyediakan waktu k.husus untuk memenuhi spritualitas karyawannya dengan pelaksanaan kegiatan dakwah Islam.

Salah satu lemhaga yang melak.ukan ha! ini adalal1 Sekolah Tinggi Ilnrn Ekonomi Keuangan dan Perbank.an Indonesia (STEKPI). Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta STEKPI merupak.an salah satu perguruan tinggi swasta yang mempunyai kegiatan pelaksanaan dak.wah yang cukup signifikan untuk. para karyawannya. Dengan adanya pelaksanaan dakwah Islam ini, tentunya pihak penyelenggara yang diambil dari pengelola Masjid As-Salam yang notabene adalah karyawan STEKPI itn sendiri mengharapkan bahwa pelaksanaan dakwah Islam ini sendiri dapat mempengaruhi motivasi kerja para karyawannya.

(15)

4

apa yang diinginkan agar dirinya mempunyai arti. Tinggi rendahnya motivasi ke1ja tersebutlah yang akan menjadi penentu bagi hasil kerja seseorang.

Tujuan motivasi kerja itu sendiri adalah mendorong karyawan agar bekerja secara efektif, meningkatkan produktivitas ke1ja, meningkatkan disiplin ke1ja, meningkatkan kestabilan pegawai, meningkatkan kesejahteraan pegawai, · meningkatkan prestasi ke1ja, mempertinggi moral pegawai, meningkatkan rasa tanggung jawab pada tugasnya, meningkatkan efektivitas dan efesiensi, memperdalam kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya, dan memperbesar partisipasi pegawai terhadap peke1jaannya.

Dengan adanya tujuan motivasi ke1ja ini maka tentunya kegiatan pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam sarat akan manfaat yang positif. Dalam penelitian ini pengaruh pelaksanaan dakwah Islam terhadap motivasi kerja karyawan sangai penting. Karena tanpa adanya stimulan yang mendukung karyawan untuk beke1ja lebih giat, maka tidak menutup kemungkinan bahwa produktivatas karyawan dalam beke1ja akan menurun bahkan memberikan basil yang tidak bagus.

Konstribusi pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam ini sangat bagus dalam mmbina motivasi kerja untuk para karyawan. Karena dengan adanya motivasi kerja maka karyawan akan merasa tergerak untuk

memberikan hasil terbaik di dalam pekerjaannya.

(16)

Pelaksanaan dakwah Islam itu sendiri tidak terlepas dari peranan masjid Salam sebagi tempat pelaksanaan dakwah Islam itn sendiri. Masjid As-Salam sebagai pusat kegiatan Islam yang ada di STEKPI memberikan kontribusi yang sangat bagus dalam menc1ptakan program-program kerja yang dapat diikuti oleh karyawan dan tidak menggangu jadwal kerja mereka. Masjid itu sendiri dapat berfungsi sebagai pusat pernbinaan umat. Masjid merupakan media dakwah yang berlaku sepanjang masa mulai dari zaman Rasulullah Saw sampai sekarang. Bahkan pada masa Rasulullah masjid dijadikan sebagai tempat yang paling efektif untuk mengumpulkan kaum muslinrnya dalam menyusun dan menghimpun potensi umat Islam.4

Maka sukses atau tidaknya suatu pelaksanaan dakwah itu bukanlah diukur lewat gelak tawa atau tepuk tangan pendengarnya, bukan pula dengan ratap ta11gis mereka. Adapun keberhasilan tersebut diukur mela!ui, antara lain pada

(17)

6

B. Pcmbatasan dan Pcrumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas, tentang pengaruh pelaksanaan dalcwal1 Islam yang ada di Masjid As-Salam STEKPI terhadap motivasi kerja karyawannya, malca banyak permasalahan yang bisa dibahas oleh karena itu penulis akan mengerucutkan pennasalalrnn ini agar fokus terhadap permasalahan tertentu. Penulis hanya membatasi diri pada permasalalrnn pelaksanaan dakwah Islam yang diadakan untuk karyawan saja. Mengacu pada pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini akan dirunmskan sebagai berikut:

a. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan dakwah Islam yang diadakan oleh Masjid As-Salam terhadap motivasi kerja karyawan STEKPI?

b. Apakah ada pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terhadap motivasi kerja lrnryawan STEKPI?

C. Tujuau dan Manfaat Penclitian a. Tujuan Penclitian

a. Untuk mengetalmi seberapa besar pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid STEKPI terhadap motivasi kerja karyawan STEKPI.

b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI terhadap motivasi kerja karyawan

b. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

(18)

b. Manfaat Praktisi

Manfaat secara praktisi adalah sebagai bahan masukan bagi pihak STEKPI agar dapat mencapai suatu tujuan yang ditentukan.

D. Metodologi penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode koleratif analisis yaitu penelitian yang dioiah berdasarkan data yang ada untuk mengetahui nilai antara variable x (pelaksanaan dakwah Islam) dan variable y (motivasi ketja karyawan). Jadi peneliti di dalan1 penelitian ini akan berusaha untuk mencari nilai kolerasi antara variable x dan variable y untuk mengetahui tentang gambaran pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terhadap motivasi ke1ja karyawan STEKPI. Adapun pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan pencatatan hasil penelitian dalam bentuk angka.

1. Waktu dan Tempat Penelitian

[image:18.595.75.456.168.509.2]
(19)

8

2. Penentuan Responden

h. 149.

a. Populasi

Populasi merupakan kumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian, populasi dapat berupa lembaga, individu, kelompok dokuman atau konsep-konsep. 5 Sedangkan populasi yang ·akan diteliti adalah karyawan STEKPI khususnya yang beragama Islam yang berjumlah 90 orang pada tahun 2008.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilh.6sample yaitu sebagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian, dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sample mempakan percontohan representative dari populasi. Untuk mendapatkan sample yang representative maka digunakan teknik purposive sampling dimana pengambilan sample didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertemu yang dipandang mempunyai kaitan erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.7 Yaitu karyawan STEKPI yang berperan aktif dalam kegiatan pelaksanaan dakwah Islam.Untuk mendapatkan hasil yang akurat maka dalam penulisan ini sample yang digunakan adalah sampling jenuh, ha! ini karena seluruh populasi yang ada sebanyak 30 responden yang akan dijadikan sampel.

5

Manase Malo,dkk., Metodologi Penelitian Sosia/, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1997),

(20)

3. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yaitu:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau informan berupa catatan tertulis hasil wawancara, angket dan dokumentasi.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur yang berhubungan dengan judul penulisan.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang dapat memberikan informasi, mereka terdiri dari pengelola Masjid As-Salam dan karyawan STEKPI.

Sedar.gkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terhadap motivasi ke1ja karyawan STEKPI.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

a. Interview

Interview atau wawancara ialah tehnik dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan data8• Adapun data yang

(21)

10

lisan dan bertatap muka langsung antara seorang atau beberapa

pewawancara dengan seseorang atau beberapa interviewer. Pada

penelitian ini peneliti mewawancarai ketua pengurus Masjid As-Salam

yaitu bapak TB Mansyur untuk mengetahui tentang gambaran umum

masjid As-Salam dan untuk mengetahui seputar kegiatan dakwah

Masjid As-Salam.

b. Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mengumpulkan

buku-buku, diktat, brosur, jurnal dan buletin yang berkaitan dengan

judul pembahasan.

c. Angket, yaitu sejumlal1 pertanyaan atau pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden penelitian.

Dalam penelitian ini angket akan diberikan pada 30 orang karyawan

yang aktif dalam mengikuti kegiatan dakwah Islam.

6. Variabcl Pcnelitian

Untuk meneliti pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid

As-Salam STEKPI terhadap motivasi ke1ja karyawan penulis rnenggunakan

beberapa variabel. Sebagai variabel bebas atau variabel pengaruh dalarn

penelitian ini adalah pelaksanaan dakwah Islam, sedangkan sebagai

variabel terikat atau variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalal1

(22)

7. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Bebas

1) Pelaksanaan Dakwah adalah proses atau earn melaksanakan rancangan yang dibuat untuk mengajak sasaran dakwah menuju kebaikan.

Indikator:

a) Adan ya Mubalighat atau Da'i b) Adanya Audience atau Mad'u c) Adanya Materi atau Pesan Dakwah d) Adanya Wasilah atau Media Dakwah e) Adanya Thariqah atau Metode Dakwah

f) Adanya Fasilitas atau Tempat berlangsungnya proses pelaksanaan dakwah

2) Pelaku dakwah adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan maupun tulisan dalam menyampaikan pesan/materi dakwah.

lndikator:

a) Latar belakang pendidikan mubalighat atau da'i. b) Ga ya bicara atau penyampaian pesan mubalighat.

c) Gaya bahasa atau bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan.

(23)

12

3) Sasaran dakwah adalah orang yang menjadi target sasaran dalam penyampaian materi atau pesan dakwah baik secara individu maupun kelompok.

Indikator:

a) Antusiasme atau ketertarikan mad'u.

b) Kebutuhan mad'u dalam mengisi jiwa spiritualnya. c) Pemahamanmad'u.

d) Feedback atau pengaruh terhadap mad'u.

4) Materi dakwah adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh mubalighat kepada mad'u.

Indikator:

a) Pembahasan materi disesuaikan oleh kondisi mad'u.

b) Pembahasan materi yang segar sebaiknya dikaitkan dengan masalah sosial yang sedang berkembang.

c) Materi dakwah biasanya dibnat berdasarkan tema-tema tertentu.

5) Washilah Dakwah adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah.

Indikator:

a) Adanya buku teks untuk berdakwah.

b) Adanya penggunaan audio visual seperti tv, film/video.

(24)

Indikator:

a) Gaya penyampaian pesan. b) Sisipan-sisipan humor.

7) Fasuitas Dakwah adalah fasilitas yang disediakan oleh penanggung jawab kegiatan unyuk kemudahan dan kenyamanan berlangsungnya pelaksanaan dakwah.

Indikator:

a) Tempat kegiatan. b) Kursi dan meja

c) AC

d) Mix, wirwless, sondsistem. e) Dan sebagainya.

b. Variabel Terikat

Motivasi Kerja adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk bekerja dengan baik.

Indikator:

a) Adanya dorongan untuk meraih tingkat kehidupan yang layak. b) Adanya rasa terlindung dan tentram clalam beke1ja.

c) Adanya kondisi-kondisi ke1:ia yang menyenangkan. d) Adanya suasana dan rasa kekeluargaan da tempat kerja. e) Adanya perlakuan yang adil dari atasan.

(25)

14

h) Adan ya kesempatan untuk tetap memiliki rasa harga diri. 8. Analisis Data

Teknik analisa data untulc mencari seberapa kuat pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI terhauap motivasi kerja karyawan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberikan skor terhadap variabel x (pelaksanaan dakwah Islam) dan variabel y (motivasi kerja karyawan) dengan menggunakan skala like1t, yaitu sebagai berikut: sangat setuju (5), setuju (4), netral (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (I).

b. Perhitungan Produk Momen, yaitu untuk mengetahui lcuat tidaknya hubungan pelaksanaan dakwah Islam (variabel x) dengan motivasi kerja karyawan (variabel y) dengan menggunakan rumus koefisieu regresi sederhana dan rumus kolerasi produk momen, runrns yang digunakan adalah sebagai berikut:9

Rumus Koefisien Regresi Sederhana

Y=a+bx

Rum us Kolerasi Produk Mom en

N . .L.xy-Ix·LY

r

=

I

セ{nNiクG@

-(Ix)2][N.Iy' -(Iy)'] 10

9

(26)

Kuat tidaknya peranan variabel yang disebutkan diatas, maka dapat dinyatakan dalam nilai r yang besarnya berkisar antara - I <r< 1

dimana:

r = - I atau mendekati - I, maka peranan (kolerasi) antara dua variabel yaitu variabel x (pelaksanaan dakwah Islam) dan variabel y (motivasi kerja karyawan) dikatakan sangat lemah dan negative.

r

=

0 atau mendekati 0, maka peranan (kolerasi) antara dua variabel yaitu variabel (x) dan variabel (y)tidak ada atau lemah sama sekali.

r = 1 atau mendekati 1, maka peranan (kolerasi) antara dua variabel

yaitu variabel (x) dan variabel (y) dikatakan sangat kuat dan positif.

E. Tin.jauan Pustaka

Dalam menentukan judul ini, penulis melakukan cbservasi ke berbagai perpustakaan untuk mencari referensi yang berhubungan dengan penelitian penulis. Dan penulis menemukan beberapa referensi penelitian lain yang membahas tentang pelaksanaan dakwah Islam yang dilakukan di masjid, salah satunya yaitu dari skripsi yang beijudul "Analisis Pelaksanaan Dakwah di Masjid Al-Barkah Balimatraman Tebet Jakarta Selatan" oleh Siti Rachmawati yang membahas tentang pelaksanaan dakwah Islam yang dilaksanakan di masjid.

Di dalam skripsinya ini Siti Rachmawati membahas tentang pelaksanaan dakwah di masjid Al-Barkah. Sedangkan isi slaipsi saya sendiri membahas tentang Pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam terhadap motivasi

(27)

16

(28)

F. Sistematika Penulisan

BABI : PENDAHULUAN

Memuat tentang Latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, pelaksanaan dakwah, Masjid, Fungsi Masjid, Masjid sebagai Pusat Dakwah dan definisi motivasi kerja, fungsi dan tujuan motivasi ke1ja, jenis-jenis motivasi kerja.

BAB III : GAMBARAN UMUM MASJID AS-SALAM STEI<PI

Berisi tentang sejarah dan perkembangan Masjid As-Salam STEKPI, visi dan misi Masjid As-Salam STEKPI, struktur organisasi, program kegiatan dakwah Masjid As-Salam STEKPI. BAB IV : HASIL PENELITIAN

Berisi tentang kegiatan pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI, peran Masjid As-As-Salam STEKPI terhadap motivasi kerja karyawan, faktor pendukung dan penghambat, pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI terhadap kinerja karyawan, uji regresi dan koefisien kolerasi. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(29)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Dakwah

1. Definisi Dakwah

Dakwah ditinjau dari segi bahasa, berasal dari bahasa Arab, yaitu (Da'aa, Yad'uu, Da'watan) yang berarti menyeru, memanggil, mengajak.1 Istilah dakwah digunakan dalam Al-Qur'an baik dalam bentuk

fl

'ii maupun dalam bentuk masdar be1jumlah lebih dari seratus kata. Kata dakwah yang diberi arti ajakan atau seruan maksudnya adalah seruan kepada Islam dan ajakan kepada Islam.2 Sedangkan secara terminologi dakwah ialah kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk meneliti jalan Allah dan istiqomah Ji jalan-Nya se1ia be1juang bersama meninggikan

agama Allah.3

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah dapat diartikan sebagai sisi positif dari ajakan untuk menuju keselamatan dunia akhirat. Dalam memberikan definisi dakwah para ulama memberikan definisi yang

berbeda-beda, antara lain:

Menurut Syekh Ali Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin,

mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebqiikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah

1

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: HIDAKARYA Agung, 1989) h. 127.

2

Ibid, h. 3.

3

(30)

mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan

akhirat. 4

Syekh Muhammad Khidr Husain dalam bukunya al-Dakwah ila al Ishlah mengatakan dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar oerbuat baik dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma 'ruf nahi munkar

dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan di

akhirat.5

Toha Yahya Oemar, mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan

perintah Tuhan untuk kemashlahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan

akhirat. 6

Dari uraian di alas dapat dilihat bahwa esensi dakwah adalah aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun kolektif, dari syang tidak baik kepada situasi yang lebih baik. 7

Dakwah adalah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta' ala sesuai dengan garis aqidah, syariat dan akhlak Islam. Secara terminologi dakwah itu dapat diartikan sebagai sisi positif dari ajakan untuk menuju keselamatan dunia akhirat.

4

Syekh Ali Makhfudh, Hidayat al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa 'zi wa al-Khitabat(h) (Beirut,

Dar al-Ma'arif, t.t), h.17.

5

Syekh Muhammad Khidr Husain, Ad Dakwah ila al-Jshlah, h. 17.

6

Toha Yahya Oemar, I/mu Dalovah, (Jakm1a: Wijaya, 1992), Cet ke-5.

7

(31)

20

Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam . dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan cliterima oleh manusia. Sebaliknya tanpa dakwah Islam akan semakinjauh dari masyarakat dan selaitjutnya akan lenyap dari permukaan bumi. Dalain kehidupan bermasyarakat, dakwah berfungsi menata kehidupan yang agamis menuju terwnjudnya masyarakat yang harmonis dan bahagia. Ajaran Islam yang disiarkan melalui dakwah dapat menyelamatkan manusiadan masyarakat pada umumnya dari hal-hal yang dapat membawa pada kehancuran.8

Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang buruk kepada situasi yang lebih baik dan sernpurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya. Secara tidak langsung, dakwah bukan semata-mata timbul dari pribadi atau golongan, walaupun setidak-tidaknya harus ada kelompok (tha'ifah) yang melaksanakannya. Perwujudan dakwah itu sendiri bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, dakwah harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam aspek kehidupan.

8

(32)

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 71 :

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalalunenjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyeuruh yangrna'furf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allahd an Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rnhmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha B ij aksana."

Sedangkan berdasarkan komponen komunikasi da 'i adalah pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

lv!ad'u (Mitra Dakwah/Objek Dakwah) Obyek dakwah atau lebih dikenal dengan istilah mad'u ialah manusia yang menjadi sasaran atau penerima dakwah baik sebagai individu maupun kelompok. Yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.12 Berdasarkan komponen komunikasi mad'u adalah penerima atau komunikan

(receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

12

(33)

23

Maddah (Materi Dakwah) merupakan isi pesan yang disampaikan da'I pada mad'u. adapun yang menjadi materi dakwah ialah seluruh ajarna Islam yang secara garis besar dikelompokkan menjadi : aqidah yang meliputi, rukun iman, syari'ah yang meliputi ibadah dan muamalah, akhlak yang

meliputi akhlak terhadap khalik dan akhlak terhadap makhluk.13 Dalam ha! ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Berdasarkan komponen komunikasi maddah adalah pesan (message)

adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

Wasilah (Media Dakwah) yaitu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. Media dakwah merupakan alat yang digunakan untuk melakukan dakwah. Ada berbagai macam media dakwah, diantaranya :

(1) Spoken words, yaitu media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang dapat ditangkap dengan indra telinga seperti radio,telepon.

(2) Printed writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan sebagainya yang dapat ditangkap dengan indra mata seperti koran, majalah.

(3) Audio visual, yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat seprti TV, Film, Video.14

Media dakwah berdasarkan sifatnya:

13

Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, h. 94-95.

(34)

(I) Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukkan yang secara tradisional dipentaskan di depan umum terutama sebagia sarana hiburan yang memiliki sifat komunikatif contoh : ludruk, wayang, drama.

(2) Media modern, media yang dilahirkan dari teknologi seperti TV, Radio, Pers, dan sebagainya.15

Thariqoh (Metode Dakwah) ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da'i (komunikator) kepada mad'u untulc mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.16 Bentuk-bentuk dalcwah secara umum dijelaslcan di dalam Al-Qur'an dalam surat an-Nahl : 125

"Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia/ah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petwy'uk."

Dari ayat diatas dapat difahami bahwa metode dakwah merupakan jalan atau cara yang dipalcai juru dakwah untulc menyampaikan ajaran materi dakwah (Islam).17 Dalam komunikasi metode dakwah ini lebih dikenal sebagai approach, yaitu cara-cara yang dilakukan oleh seorang da 'i atau komunikator untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan

15

Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, h. 149.

16

M. Yunan Yusuf, Metode Dakwah, (Jakaita: Kencana, 2003), Cet-1, h. 7.

17

(35)

25

kasih sayang.18 Dengan kata lain, pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menetapkan penghargaan yang mulia pada diri manusia. Hal tersebut didasari karena Islam sebagai agama salam yang menebarkan rasa damai menempatkan manusia pada prioritas utama, aiiinya penghargaan manusia itu tidaklah dibeda-bedakan menurut ras, suku, dan lain sebagainya.

Atsar (Efek Dakwah) sering disebut dengan/eed back (umpan balik) yang merupakan suatu tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikan.

3. Pclaksanaan Dakwah

Sebelum membahas tentang arti pelaksanaan dakwah, kita pahami <lulu arti dari pelaksanaan dan dakwah. Pelaksanaan menurut kamus bahasa Indonesia ialah proses atau cara melaksanaan rancangan.19 Sedangkan dakwah ialah suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah dan secara be1iahap menuju peri kehidupan yang Islami.20

Jadi pelaksanaan dakwah ialah proses atau cara melaksanakan rancangan yang dibuat untuk mengajak sasaran dakwah menuju kebaikan. Pelaksanaan dakwah Islam sudah ada sejak zaman para nabi yang membawa risalah dari Allah SWT sampai sekarang. Pelaksanaan dakwah Islam yang dilaksai1akan

18 Toto Tasmara,

Komunikasi Dak-wah, (Jakmta, Gaya Media Pe1tama, 1997), h. 43.

19

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 1988), h. 488

20

(36)

tidak lain adalah untuk membuat manusia memiliki kualitas aqidah, ibadah, se1ia akblak yang tinggi.

Bisri Afandi mengatakan bahwa yang diharapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga masyarakat,dan memiliki cara berfikir yang lebih luas serta cara hidup yang lebih baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas keimanan Islam manusia. Pelaksanaan dakwah memiliki andil besar

dalam menyiarkan dan menyebarkan agama Islam. Begitupun pelaksanaan dakwah yang dilaksanakan di STEKPI.

Ahmad Hasyimi berkata: Sesungguhnya dakwah itu bukan tugas kelompok yang khusus di mana orang lain terbebas dari tanggung jawab. Sebagaimana tiap-tiap muslim dibebankan tanggung jawab, sepe1ii halnya tiap-tiap muslim dibcbankan tugas sholat, zakat, bersikap benar dan jujur, maka setiap muslim juga diwajibkan memindahkan keimanan di dalam hati yang kosong, menuntun orang yang bingung dan berpulang ke jalan Allah yang !urns. Karena itu, dakwah ke jalan Allah sama dengan sejumlah keutamaan jiwa dan tusas-tugas syariah yang tidak khusus dengan seorang muslim saja, tetapi mencakup semua muslim. 21

Muhanunad Ghozali dalam bukunya Ma 'alahi Fid Dakwah Wad Du 'ah

berkata: kaum nmslimin haruslah membagi kegiatan untuk sempurnanya risalah dakwah ini, seperti halnya kerajaan lebah yang membagi-bagi

21

A. Hasyimi, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur 'an, (Jkarta: Bintang Mulya, 1971), Cet. Ke-l,

(37)

27

tugasnya untuk bergotong-royong. Nyatanya sekarang kita berada dalam suatu zaman di mana spesialisasi ilmu pengetahuan menjadi ciri khasnya. Dalam zaman ini ilmu pengetahuan telah melaut begitu rupa, patutlah sekelompok ulama mengkhususkan diri dengan mempelajari dakwah Islam saja. Mereka yang menghabiskan usianya inilah yang disebut (du'ah ilallah) juru dakwah kejalan Allah. 22

Pelaksanaan dakwah adalah salah satu wujud kewajiban muslim untuk melakukan berbagai ha! yang berhubungan dengan dakwah. Kewajiban dakwah bagi setiap muslim tersebut hanyalah terbatas sesuai dengan kapasitas keman1puannya. Islam tidak menuntut manusia di luar kemampuamwa. Sedangkan orang yang tidak mampu untuk berdakwah dengan berbagai sebab tidak terkena kewajiban ini sesuai dengan gugumya kewajiban haji bagi orang yang tidak mampu.

B. Masjid

Kata masjid dari segi bahasa dian1bil dari akar kata sajada-sujud yang berarti patuh, taat serta tunduk dengan penuh hormat clan takzim. 23 Menurut istilah, masjid ialah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata.

Dari pengertian masjid baik secara bahasa maupun istilah dapat disimpulkan bahwa masjid ialah sebagai tempat pemersatu umat Islam dalam

22

Ibid, h., h. 163

(38)

セMGセsセaセセMPMセャ|kセセta@

melakukan kegiatan keagamaan seperti: shalat, I'tikaf, membacaAl-Qur' an dan kegiatan-kegiatan muamalah.

1. Fungsi Masjid

Bila dilihat dari akar katanya yaitu sujud, dapat dipahami bahwa 1!mgsi masjid ialah sebagai tempat melakukan ibadah, namnn fnngsi masjid tidak terbatas sebagia tempat sujud saja, masih banyak fi.mgsi-fungsi yang dimiliki oleh masjid.

Moh. E. Ayyub mengemukakan 9 fungsi masjid.

a. Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

b. Masjid adalah tempat kaum muslimin beritikaf, membersihkan diri, menggembleng batin sehingga selalu terpelihara keseimbangan antara jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian.

c. Masjid ialah tempat bermusyawarah kaum muslimin atas berbagai kesulitan. d. Masjid ialah tempat kaum muslimin konsultasi alas berbagai kesulitan. e. Masjid ialah tempat membina keutuhan ikatan jamaal1 dan kegotong

royongan dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

f. Masjid dengan majlis ta'limnya merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan dan ihnu pengetahuan.

(39)

29

h. Masjid ialah tempat menghimpun, menyimpan dan menyalurkan dana. Masjid ialah tempat melaksanakan pengaturan dan supervise social.24 2. Masjid sebagai Pusat Dakwah

Dakwah dan masjid merupakan dua faktor yang erat sekali hubungannya satu sama lain, saling isi mengisi diantara keduanya, salah satu fungsi masjid ialah sebagai tempat melakukan pembinaan umat. Salah satu cara untuk mewujudkan fungsinya ialah melalui kegiatan dakwah. Antara masjid dan dakwah tidak dapat terpisahkan karena masjid menjadi bagian dari dakwah yaitu sebagai media dakwah. Masjid merupakan media dakwah yang berlaku sepanjang masa mulai dari zaman Rasulullah Saw sampai sekarang. Bahkan pada masa Rasulullah masjid dijadikan sebagai tempat yang paling efektif untuk mengumpulkan kaum muslimnya dalam menyusun dan menghimpun potensi umat Islam.25

C. Motivasi Kerja

1. Definisi Motivasi Kerja

Dalarn Karnus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atan kelompok orang

24 Moh. E Ayyub, Manajemen Masjid, (Jakmta: Gema Insani, 1997), cet-lll h. 7

25 R. H. A. Soenarto. Afqur 'an Dan Terjemahannya (.Jakarta Yayasan Penyelenggaraan

(40)

tertentu tergerak melak:ukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang

dikehendak:inya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 26

Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris yang merupakan kata kerja "To

Motive" yang bera1ii "mendorong, menyebabkan". Motivasi bisa pula "alasan, day a, batin, dorongan. "27

Beberapa pendapat mengemukak:an tentang motivasi. Morgan mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan atau kekuatan yang dimiliki individu untuk mengarahkan tingkah laku pada tujuan tertentu.28 Woodworth mengemukakan bahwa dorongan itu memiliki tiga karakteristik, yaitu:

a. Intensitas

Intensitas dari dorongan menunjuk pada fak:ta bahwa dorongan itu bersifat mengaktifkan. Pengaktifan tingkah laku oleh dorongan bervariasi dari taraf yang rendah (mimpi) sampai taraf yang tinggi (marah, takut). Dan taraf dorongan ini dipengaruhi oleh emosi.

b. Arah

Dorongan bersifat mengarahkan. Dorangan bisa mengarahkan pada tingkah laku mendekat (approach behaviour) a tau pun tingkah laku menghindar (avoidance behaviour).

26 W. J. S. Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998),

Cet ke-8, h. 283

27

John Echols and Hasan Saldi, Kamus Inggris Indonesia, (Jakaita: PT. Gramedia, 1991), Cet

ke-12, h. 97

28

(41)

h.61

31

c. Persistensi

Dorongan tidak hanya mengarahkan tingkah lakn orgasme ke arah tertentu (mendekat atau menghindar) tetapi juga sebagai pemelihara kontinuitas tingkah laku sampai dengan ke tujuan tertentu. Sebelum sampai pada tujuan dorongan akan terns aktif dan tingkah laku pun akan tetap kukuh atau terns berlangsung. 29

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan mendorong tingkah laku seseorang agar ia dapat terdorong untuk be1iindak melakukan sesuatu hingga mencapai basil atau tujuan.

Kerja mernpakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mencapai apa yang diinginkan dalam hidupnya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jadi yang dimaksud kerja adalah segala kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup.

Hampir di setiap sudut kehidupan kita akan menyaksikan begitu banyak orang yang beke1ja, sebab dengan bekerja ia akan memenuhi kebutuhannya, yaitu:

a. Kebutuhan fisik dan rasa aman yang berkaitan dengan pemuasan fungsi jasmaniah antara lain seperti lapar, haus, tempat tinggal, dan tentunya rasa

aman dalam menikmati semuanya itu.

29

(42)

b. Kebutuhan sosial, yang menm1iukan ketergantungan satu sama lain sehingga beberapa kebutuhan dapat terpuaskan karena ditolong oleh orang lain.

c. Kebutuhan ego yang berhubungan dengan keinginan untuk bebas mengerjakan sesuatu sendiri dan merasa puas bila berhasil mengerjakannya dan kebutuhan yang tak kalah pentingnya adalah kebutuhan spiritual yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan ketenangan dan ketentraman manusia bukan hanya untuk di dunia tetapi membawa keselamatan di akhirat.30

Waiau demikian menurut Toto Tasmara tidaklah semua aktivitas manusia dapat dikategorikan sebagai bentuk pekerjaan. Karena di dalam makna pekerjaan terkandung tiga aspek yang perlu dipenuhi secara nalar, yaitu: a. Bahwa aktivitasnya dilakukan ada dorongan tanggung jawab (pelaksanaan

dakwah Islam sebagai dorongan motivasi).

b. Bahwa apa yang dia lakukan tersebut di lakukan secara kesengajaan, sesuatu yang direncanakau, karenanya terkandung di dalamnya suatu gabungan antara rasa dan rasio (yang dipengaruhi oleh pelaksanaan dakwah Islam).

c. Bahwa yang dia lakukan itu dikarenakan adanya sesuatu arah dan tujuan yang luhur (Aim, Goal), yang secra dinamis memberikan makna bagi dirinya, bukan hanya sekedar kepuasan biologis statis, tetapi adalah

30 Netty 1-lartaty, Pos Power Syndrom sebagai Gangguan Mental pada Masa Pensiun,

(43)

33

sebuah kegiatan untuk mewujudkan apa yang diinginkannya agar dirinya

mempunyai arti.31

Di sisi lain makna "bekerja" bagi seorang muslim adalah suatu upaya

yang sungguh-sungguh dengan mengerahkan seluruh aset, fikir dan dzikirnya

untuk mengaktualisasikan atau menampakan mii dirinya sebagai hamba Allah

yang hams menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari

masyarakat yang terbaik (Khoiro Ummah) atau dengan kata lain dapat juga

kita katakan bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya.

Hasil pekerjaan yang baik hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang mau

bekerja keras, yang dalam Islam bekerja keras bukanlah sekedar memenuhi

naluri untuk kepentingan perut. Islam memberikan pengarahan kepada satu

tujuan filosofis yang luhur dan mulia, yakni untuk berta 'abbud dm1 mencari

keridhoan Allah Swt. Kerja memiliki penge1iian yang luas selain memiliki

makna psikologis dan sosial, lebih dari itu kerja memiliki nilai-nilai religius,

yang mengharuskan umat beragama untuk mentaatinya selama hidup di dunia

rm.

Adapun pengertian motivasi kerja itu sendiri adalah kemauan ke1ja yang

timbul karena ada dorongan dalmn pribadi karyawan yang bersangkutan

sebagai hasil integrasi keseluruhm1 dari pada kebutuhan pribadi, pengaruh

31

Toto Tasmara, Etas Ke1ja Pribadi Muslim, (Yogyakmta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995),

(44)

lingkungan fisik, dan pengaruh Iingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung dari pada proses pengintegrasian tersebut. 32

Dalam definisi lain disebutkan pula bahwa motivasi kerja adalah suatu perangsang dan pendorong bagi para pegawai untuk bekeija segiat-giatnya.33

Dengan demikian pengertian dari motivasi ·. ォ・セェ。@ adalah aktivitas yang dilakukan karena ada dorongan tanggung jawab dan adanya sesuatu arah serta tujuan yang luhur yang secara dinamis memberikan makna bagi dirinya sehingga dapat mewujudkan apa yang diinginkan agar dirinya mempunyai arti.Tinggi rendahnya motivasi kerja tersebutlah yang akan menjadi penentu bagi hasil ke1ja seseorang.

2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Kerja

h. 136

a. Fungsi Motivasi Kcrja

Secara umum, motivasi berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi motivasi kerja adalah:

1 ). Pendorong timbulnya perbuatan. 2). Penggairah dalam aktivitas

3). Penggerak, seperti mesin bagi mobil, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan. 34

"Panji Anuraga, Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-2, h. 77

33

Aang Tebjanastita, dkk., Manqjemen Kepegmvaian, (Bandung: Armico, 1992), Cet. Ke-3,

34

A. Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: CV. Remaja

(45)

35

b. Tujuan Motivasi Kerja

Adapun tujuan motivasi kerja apabila dilihat secara umum adalah untuk mendorong para bawahan agar meningkatkan semangat ke1ja atau produktivitas kerja mereka.

Menurut Mlayu P. Hasibuan bahwa tujuan motivasi ke1ja adalah: 1. Mendorong karyawan agar bekerja secara efektif.

2. Meningkatkan produktivitas kerja. 3. Meningkatkan disiplin kerja. 4. Meningkatkan kestabilan pegawai. 5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai. 6. Meningkatkan prestasi kerja.

7. Mempertinggi moral pegawai.

8. Meningkatkan rasa tanggung jawab pa<la tugasnya. 9. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi.

I 0. Memperdalam kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya. 11. Memperbesar partisipasi pegawai terhadap pekerjaannya.

Berdasarkan adanya tujuan dari motivasi ke1ja tersebut maka selazimnya setiap pedagang memiliki motivasi ke1ja yang tinggi dalam melakukan peke1jaannya dengan diimbangi usaha dan tanggung jawab yang besar untuk menghidupi dan mensejahterakan keluarganya.

3. Jenis-Jenis Motivasi Kerja

(46)

optimal, yang dapat memberikan hasil guna yang besar bagi usahanya dan kesejahteraan keluargannya.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja

Motivasi sangat diperlukan dalam melakukan peke1jaan, terutama dalam menciptakan kerja yang optimal. Dalam menciptakan motivasi ke1ja para pegawai ada beberapa fackor yang diperlukan. Adapun beberapa faktor tersebut adalah:

I. Adanya tingkat kehidupan yang layak.

2. Adanya rasa terlindung dan tentram dalam beke1ja. 3. Adanya kondisi-kondisi keija yang menyenangkan. 4. Suasana dan rasa kekelnargaan.

5. Perlaknan yang adil dari atasannya.

6. Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan dan 1asa yang diperbuatnya.

7. Terdapat perasaan berhasil dan kesadaran untuk ingin berkembang. 8. Kesempatan untuk tetap memiliki rasa harga diri.36

Dari nraian di atas, maka jelaslah bahwa apabila seseorang merasa senang dengan apa yang ada disekelilingnya secara otomatis dapat membantu menumbuhkan motivasi dalam melakukan peke1jaannya. Dan orang beke1ja bukanlah semata-mata untuk mencari makan saja, tetapi juga untuk dihargai, memberikan sumbangan tenaga dan pikiran, memperoleh status social dan

36

(47)

38

sebagainya. Maka sumber motivasi adalah kenyataan bahwa tiap-tiap orang ingin dihargai dan dibutuhkan.

Faktor-faktor tersebut akan mendorong para pegawai dalam ha! ini khususnya para karyawan STEKPI untuk beke1ja secara maksimal dan akan menghasilkan penghasilan yang baik pula untuk dirinya dan untuk kesejahteraan keluaganya.

Rasulullah Saw memandang suci motivasi ォ・セェ。L@ yaitu:

1. Rasulullah Saw melarang umatnya meminta-minta dan memohon derma,

serta menyuruh penderita cacat mempergunakan lengan dan kekuatannya untuk berusaha memperoleh kesejahteraan hidupnya. Rasulullah memberinya dorongan (motivasi) agar tidak lemah dan mengharapkan belas kasih orang lain.

2. Rasulullah melarang umatnya duduk dan berpangku tangan menyerah atas kesusahan-kesusahannya, karena utang atau terdesak oleh kebutnhan dan mendorongnya untuk 「・ォ・セェ。L@ seperti larangan zakat kepada yang mampu berusaha dan anjurannya untuk bersikap menahan diri.37

Dari uraian diatas mengandung pokok bagi orang Islam untuk menggunakan kekuatannya dan mempeke1jakan kedua tangannya, yaitu mencari anugerah Allah dalam melaksanakan pekerjaan.

37

Ahmad Muhammad Al-'Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip dan Tzljuan

(48)

A. Sejarah dan Perkembangan Masjid As-Salam STEKPI

Masjid As-Salam yang terletak di JI. Kampus STEKPI No. I l(alibata Jakarta Selatan 12760, merupakan masjid yang berada di bawah nanngan Sekolah Tinggi Ilnrn Keuangan dan Perbankan Indonesia atau STEKPI. 1

Bila berbicara tentang sejarah masjid maka tidak terlepas dari andil H. Omar Abdalah, karena beliau adalah pendiri masjid as-Salam. Dalam mendirikan masjid ini beliau turut dibantu oleh rekan sepe1juangnnya dalam berdakwah yaitu H. Abdul Ghani dan H. Efendi Ishak. Nama masjid as-Salam ini diambil dari nama istri H. Omar abdalah yang bernama Hj. Sa!amah.

Masjid As-Salam ini dibangun pada tahun 1987, berdirinya masjid ini diawali dengan keinginan dari para pendirinya agar masjid ini menjadi tempat pusat kegiatan bagi para warga STEKPI khususnya dan masyarakat luar umumnya. Sepe1ti kegiatan sholat be1jamaah, kegiatan diskusi tentang agama Islam dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bernilai positif.

(49)

40

pada saat bulan Ramadhan,hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, Maulid Nabi SAW dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat shalat saja namun juga dijadi1rnn sebagai tempat pengajian. Bahkan sejak masjid ini berdiri mmasjid ini sarat dengan kegiatan seperti pengkajian tentang syariat atau ajaran agama Islam untuk karyawan clan mahasiswa. Setiap sebulan sekali akan dihaclirkan seorang mualim atau ustadz yang akan memberikan kaj ian ten tang Islam.

Bangunan masjicl ini terdiri dari tiga lantai . pada lantai I terclapat perpustakaan masj id clan dipergunakan sebagai secretariat kegiatan kerohanian mahasiswa. Seclangkan lantai 2 dan 3 merupakan tempat ibadah sholat clan kegiatan ceramah keagamaan dan lainnya. 2

(50)

Pembinaan kegiatan ini dilakukan oleh pihak Masjid as-Salam itu sendiri. Dan pada tahun itu pula diadakan kegiatan khusus untuk karyawan. Kegiatan tersebut diberi nama ta'lim karyawan . kegiatan ini diadakan pada waktu siang hari, diawali dengan sholat dzuhur betjamaah dan setelah itu ada tausiyah-tausiyah dari ustadz yang diundang. Namun kegiatan ini kurang efisien dilakukan di dalam Masjid, karena pada saat ceramah berlangsung ada beberapa karyawan atau mahasiswa yang baru memulai sholat. Tempat kegiatan ini pun dialihkan ke ruang seminar 3 yang berada di Iantai 4.gedung perkuliahan. Kegiatan ini diadakan satu bulan sekali. Kegiatan ini berkembang dan diminati oleh para karyawan, maka pihak Pembina Masjid pun membuat kegiatan mingguan yang tepatnya dilaksanakan tiap dua minggu sekali, yaitu kegiatan dhuha bersama yang tempat pelaksanaannya diadakan di dalam Masjid as-Salam.3

Kedua kegiatan ini terus betjalan dan berkembang sampai sekarang, ha! ini dikarenakan kesadaran para karyawan muslim yang membutuhkan sokongan kegiatan yang akan menambah nilai spiritulitas mereka di dalam beke1ja.

(51)

42

Rasulullah Masjid dijadikan sebagai tempat yang paling efektif untuk mengumpulkan kaum muslimnya dalam menyusun dan menghimpun potensi umat Islam. 4

B. Visi dan Misi Masjid As-Salam STEKPI5

1. Visi

Menjadikan warga STEKPI (karyawan dan mahasisawa) sebagai insan yang beriman dan be1iaqwa. Maksudnya disini adalah bahwa Visi ini menjadi acuan agar pengurus terus meningkatkan pelaksanaan dakwah Islam di dalam masjid, sehingga seluruh pelaksanaan dakwah Islam di masjid dapat menjadikan karyawan menjadi beriman dan bertaqwa serta dapat menerapkannya di dalam motivasinya untuk bekerja dengan niat beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu V'/a Ta,ala.

2. Misi

Melaksanakan kegiatan pelaksanaan dakwah Islam yang menjadi stimulan untuk mempengaruhi motivasi kerja karyawan seperti kegiatan-kegiatan dakwah Islam, berikut ini:

a. Mengadakan Khutbah Jum'at, b. Mengadakan Ta'lim,

c. Kuliah Dhuha, d. Kuliah Ramadhan, e. Kajian-kajian Islam,

4 R. H. A. Soenarto. Al-Qur 'an dan Terjemahannya (Jaka11a Yayasan Penyelenggaraan

Pene1jemahan Al-Qur'an: 1973), h. 64

(52)

f. Kajian-kajian Tafsir,

g. Peringatan hari-hari besar Islam.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan elemen yang penting untuk mempertahankan kelanggengan dan perkembangan kegiatan dakwah Islam, karena aspek ini akan menjadi dasar dari pembagian dan mekanisme tugas serta tanggung jawab dari personel yang terlibat selanjutnya akan sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas yang dihasilkan.

Masjid As-Salam STEKPI memiliki struktur organisasi sebagai berikut:6

Ketua Masjid As-Salam Bpk. Drs. TB Mansyur MA Sekretaris & Bendahara Bpk. Budi Septiono SH Biro Sholat Jum'at Bpk. Mujayyin S Sos I Biro Ta'lim & Dhuha Bpk. Dadang Suhanda

Manager UPZ Bpk. Agni Alam Awirya MM

(Unit Pengelola Zakat)

Marbot Masjid Bpk. Rahmani

D. Sarana dan Prasarana

(53)

44

I. Bangunan utama yang dimiliki masjid as-Salam yaitu ruang yang

disediakan khusus untuk melaksanakan peribadatan sepe1ii shalat,

dengan karpet yang bersih, diberi tanda shaf shalat dengan garis, podium

atau mimbar yang nyaman bagi khotib, mihrab imam yang luas dan

nyaman. Ruang pengaturan sound sistem yang terletak disisi mihrab dan

ruang istirahat untuk iman1 dan khatib. Disamping itu juga di masjid

As-Salam terdapat ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara

ュ・イセェ。、ゥ@ lancar, kipas angin, penerangan yang memadai, tempat

menyimpan al-Quran,dan beberapajam dinding.

2. Tempat thaharah (bersuci), sudah sepantasnya masjid memiliki atau

menyediakan tempat wudhu yang bersih untuk pria dan wanita, karena

hal tersebut menyangkut aurat jamaah yang harus te1iutup. Masjid

as-Salam pun telah menyediakan tempat wudlm dan kamar mandi untuk

pria dan wanita secara terpisah.

3. Gudang, ada banyak barang-barang masjid yang penggunaannya hanya

pada waktu tertentu saja seperti karpet untuk digelar di bagian luar pada

hari Jumat, kotak-kotak amal, dan sebagainya. Untuk meletakan

barang-barang tersebut pengurus masjid meletakannya di sebuah gudang.

4. Halaman Dan Parkir, alangkah cantiknya jika masjid memiliki halaman

yang cukup luas dan asri agar masjid be1iambah asri dan indah. Di

samping itu, halaman yang bersih, indah, dan asri dapat juga

dimanfaatkan untuk menampung jamaah bila suatu ruangan dalam

(54)

kendaraan yang luas Jnga diperlukan sehingga manakala jamaah membawa kendaraan ke masjid mudah memarkirkannya, dan keamanam1ya pun terjamin.

Dalam memelihara sarana dan prasarana yang ada pastinya masjid memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pemeliharaa setiap bulannya. Biaya tersebut antara lain untuk membiyai kegiatan rutin dalam mengelola masjid. Tanpa ketersediaan dana yang memadai, hampir semua gagasan memakmurkan masjid tidak dapat terlaksana.

Di masjid As-Salam dana yang diperoleh untuk mengelola masjid didapat dari pihak STEKPI yang menyediakan anggaran khusus untuk masjid dan kegiatan-kegiatan yang berlmbungan dengan dakwah Islam. Sealain itu masjid as-Salam juga mempunyai menejemen yang bagus sehingga masjid ini pun memberikan wadah untuk para mahasiswa agar dapat belajar dan berpraktek menjadi entemprener yang merupakan salah satu point unggulan di STEKPI.

E. Program Kegiatan Dakwah Masjid As-Salam

Berberapa program kegiatan dakwah yang diadakan dan dilaksanakan oleh Masjid As-Salam STEKPI, yaitu:8

(55)

46

b. Ta'lim Karyawan, kegiatan ini dilaksanakan satu bulan sekali. Kegiatan ini biasanya diisi dengan materi dakwah yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kajian-kajian tentang Islam, misalnya: kajian Tafsir, baca dan tulis Al-Qur'an (bekerja sama dengan Masjid Istiqlal), tausiyah-taus1yah agama yang terup date. Dimulai pukul 13.00-1400 wib.

c. Kuliah Dhuha, kegiatan ini dilaksanakan satu bulan dua kali. Kegiatan ini diawali dengan sholat dhuha bersama setelah sholat dhuha kegiatan dilanjutkan dengan ceramah atau kajian-kajian agama dari ustadz yang bersangkutan hadir pada kegiatan tersebut. Dimulai dari pukul 07.00-08.00 wib.

d. Knliah Ramadhan, dilaksanakan setiap hari pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini dimulai dengan sholat Dzuhur berjamaah dilanjntkan dengan bimbingan rohani dan ceramah dari pihak yang bersangkutan. e. Peringatan Hari Besar Islam, kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari

besar Islam, misalnya: Hari Raya Idul Adha, pada hari raya ini karyawan STEKPI yang ingin berkurhan dan beramal bisa melalui pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini. 9

Menurnt H. Fachrnddin masjid adalah tempat dimana manusia menyembah Allah, intinya melaksanakan kegiatan keagamaan dan muamalah.10 Maka dari pada itu dengan diadakannya pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam STEKPI dapat mempengarnhi motivasi kerja karyawan sehari-hari.

9

(56)

A. Kegiatan Pelaksanaan Dakwah Islam di Masjid As-Salam

Komunikasi yang terjadi di dalam suatu kegiatan pastinya akan mempengaruhi orang yang terlibat di dalamnyakarena dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan serta berbagi ilmu dan melestarikan peradaban. Untuk itu dalam memelihara komunikasi kita sebagai manusia diwajibkan berperan aktif dalam berkomunikasi. Slaah satunya adalah dengan membuat suatu kegiatan yang positif dan dapat berpengaruh di dalam kehidupan kita sehari-hari.

STEKPI sebagai salah satu pelaksana kegiatan yang care terhadap karyawannya membuat suatu kegiatan yang bermanfaat dan dapat berperan clengan baik clalam mempengaruhi kegiatan sehari-hari karyawan khususnya clalam bekerja, maka dari itu STEKPI membuat kegiatan pelaksanaan clakwah Islam yang diharapkan dapat mempengaruhi motivasi ke1ja karyawannya di clalam menge1jakan tugas sehari-hari.

(57)

48

1.

Khutbah Jum'at

1) Khutbah Jum'at merupakan salah satu kegiatan dakwah di masjid

as-Salam yang dilakukan secara rutinpada hari Jum'at. Kegiatan diawali

dengan khutbat jum'at, kemudian sholat Jum'at, kemudian ceramah

tentang kajian agama Islam. Meskipun khutbah Jum'at di Masjid

As-Salam STEKPI merupakan kegiatan yang ditangani langsung oleh biro

khutbah Jum'at yaitu Bpk. Mujayyin S. Sos. I. jika khutbah Jum'at yang

berlangsung di Masjid As-Salam STEKPI tidak ditangani dengan baik,

bisa jadi pelal(Sanaan sholat Jum'at yang dilaksanakan di STEKPI gaga!

dilaksanakan. Yang mengikuti kegiatan sholat Jum'at ini adalah warga

STEKPI itu sendiri yang terdiri dari karyawan dan mahasiswa tidak

ketinggalan pula masyarakat sekitar kampus STEKPI dan tamu yang

berkunjung ke STEKPI. Menurut Bpk. TB Mansyur kegiatan khutbah

Jum'at ini hams diorganisir dengan baik agar para jamaa11 yang ikut pada

pelaksanaan sholat Jum'at ini dapat mendapatkan kajian khutbah yang

gampang difalmmi dan diserap dengan baik, maka dari itu biro sholat

Jum'at selalu mengundang ustadz yang berkompeten pada materi khutbah

yang akan dibahas tersebut.

2. Ta'lim Karyawan

Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali. Setelah masing-masing

karyawan sudah melaksanakan sholat dzuhur, maka kegiatan ini dimulai

(58)

langsung memenuhi tempat yang dipakai untuk kegiatan ta'lim karyawan ini. Biasanya acara dimulai pada pukul 13.00 s/d 14.00. Materi yang diberikan mengenai kajian Islam yang langsung diberikan oleh rnualim atau ustadz yang berkompeten dalam materi yang alrnn disan1paikan. Adapun karyawan yang aktif hadir dalam kegiatan ini kurang lebih berjumlah 30 orang. Tidak semua karyawan dapat mengikuti kegiatan ini, karena sebagian karyawan akan kembali sibuk untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga STEKPI, khususnya mahasiswa.

3. Dhuha Bersama.

(59)

50

4. Kuliah Ramadhan

Tentunyan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Yang dilaksanakan setiap hari pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini dimulai dengan sholat Dzuhur berjamaah dilanjutkm1 dengan bimbingan rohani clan ceramah dari pihak yang bersangkutan

5. Peringatan Hari Besar Islam.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari besar Islam, misalnya: Hari Raya Idul Adha, pada hari raya ini karyawan STEKPI yang ingin berkurban dan beramal bisa melalui pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini.

Dengan adanya berbagai kegiatan pelaksanaan dakwah Islam untuk karyawan ini diharapkan bahwa karyawan akan terns tennotivasi dalam bekerja, karena kegiatan ini dibuat untuk merefresh kejenuhan karyawan dalam bekerja, maka dari itu pelaksanaan kegiatan dakwah Isiam ini adalah salah satu stimulan dan pengingat dalam men-charge kejenuhna pikiran karyawan yang sudah terkuras di dalarn beke1j a.

B. Faktor Pendukung dan Pengbambat

1. Faktor Pendukung

(60)

hari besar agama Islam (berkurban di STEKPI pada saat Idul Adha), unit pengelola zakat (kepedulian sosial), kerjasama dengan PPPA dalam bershodaqoh tiap bulan (karyawan yang mendaftar), memiliki networking

yang cukup luas dengan lembaga dan orang yang bergerak pada kegiatan yang sama, tidak terlepas dari beberapa factor pendukung diantaranya:

a) Para Pengurus

Dalam mengembangan pelaksanaan dakwah Islam ini dibuatlah kegiatan-kegiatan yang sarat akan manfaat dan nilai positif oleh pengurus. Guna memperlancar dalam pengembangan operasional pelaksanaan dakwah Islam dibutuhkan dukungan permodalan yang ditanggung oleh pihak keuangan STEKPI yang besarnya tergantung dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Tentunya ha! ini dilakukan oleh pengurus yang secara garis besar adalah karyawan STEKPI.

Para pegurus temyata sangat bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang dibuat dalam pelaksanaan dakwah Islam ini. Hal tersebut berdasarkan kualitas kegiatan yang selalu diadakan oleh para pengurus.

b) Karyawan STEKPI

Lingkungan karyawa

Gambar

Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ............ 55
gambaran pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terhadap
Tabel I. Karakteristik Responden berclasarkan jenis kelamin
Tabel 2. Karakteristik Responden berd:asarkan perbedaan usia
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menganalisa dampak penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi daerah terhadap realisasi Penerimaan Asli Daerah di Kabupaten Sekadau adalah melihat

 Melalui teks bacaan“Pekarangan Rumah Bersih Sehingga Keluarga Sehat” siswa dapat menemukan kosakata yang berkaitan dengan lingkungan tidak sehat secara

Alasan peneliti memilih tema indahnya kebersamaan ini di SDN Widorokandang Pati adalah berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ditemukan bahwa guru menyajikan

Meskipun sering kaliseorang arsitek dilibatkan dalam suatu pemecahan permasalahan, tradisi yang biasa dilakukan adalah seorang klien menyodorkan maslah pada seorang

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat dipahami bahwa penggunaan metode Problem Solving dapat membantu untuk meningkatkan berpikir kritis siswa besiswa,

Objek penelitian ini adalah materi kemampuan menyimak (buku teks yang dibacakan guru), sumber data yang diperoleh, yaitu media film animasi dalam meningkatkan

Mahasiswa pelajari sradha Sradha dicari sampai ke pura Gemakan dharma dengan berbeda Inilah karya pantun jenaka Kalau hendak mencari dupa Janganlah lupa mencari api Bagaimana

Sebelumdilaksanakannya upacara mepandes terlebih dahulu dilakukan upacara pengekeban atau ngekeb.Ngekebberasal dari kata nyekeb yang berarti meredam unsur-unsur yang