• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

MANIFESTASI DARI CENTRAL GIANT GRANULOMA

DI RONGGA MULUT DI TINJAU DARI GAMBARAN

RADIOGRAFI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

ADIEL FITRA NIM : 040600038

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 18 April 2009

Pembimbing : Tanda tangan

(3)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji

Pada tanggal 18 April 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Trelia Boel, drg. M.Kes., Sp. RKG

ANGGOTA : 1. Amrin Tharir, drg

(4)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kapada Allah SWT karena dengan rahmat dan

karuniaNya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini utuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana kedikteran gigi universitas sumatera utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat pengarahan, bimbingan,

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karenanya dan segala kerendahan

hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Ismet Daniel Nasution, drg., PhD., Sp.Pros (K), selaku dekan

Fakultas Kedokteran Gigi Uneversitas Sumatera Utara

2. Trelia Boel, drg. M.Kes.,Sp.RKG sebagai Ketua Departemen Radiologi

Dental.

3. Bapak H. Asfan Bahri, Sp.RKG , selaku dosen pembimbing yang telah

bayak meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan penulis

sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Eddy Dahar, drg. M.Kes dosen pembimbing akademis yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama ini.

5. Ibu Siti Bahirrah, drg, selaku penasehat akademik yang telah membimbing

penulis selama masa perkuliahan.

6. Seluruh staf pengajar Radiologi Dental yang telah memberikan masukan

(5)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

7. Ibunda tercinta Rismawati (Alm) dan Ayahanda tersayang Basri (Alm)

atas segala kasih sayang, doa serta pengorbanannya untuk penulis.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada teman teman Yahya, Franky,

Agus, Ari, Arbi yang telah memberiku doa dan semangat kepada penulis. Serta

teman-teman angkatan 2004.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna kita semua.

Medan, 18 April 2009 Penulis,

(6)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009.

BAB 2 DEFENISI DAN ETIOLOGI SERTA DIAGNOSA BANDING CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA 2.1 Defenisi ... 3

2.2 Etiologi ... 4

2.3 Diagnosa Banding ... 5

BAB 3 PATOGENESIS, GAMBARAN KLINIS DAN GAMBARAN HISTO PATOLOGIS CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA 3.1 Patogenesis... 7

3.2 Gambaran Klinis ... 8

3.3 Gambaran Histopalogi ... 9

BAB 4 GAMBARAN RADIOGRAFI CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA………. . 11

(7)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

5.1 Perawatan Central……… 17

5.1.1 Perawatan Dengan Pembedahan……… 17

5.1.2 Perawatan Tanpa Pembedahan……….. 20

5.2 Pragnosa Central Giant Cell Granuloma……… 22

BAB 6 LAPORAN KASUS……… 24

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan………. 29

7.2 Saran……… 30

(8)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009.

Manifestasi central giant cell granuloma di rongga mulut ditinjau dari

gambaran radiografi.

xi + 30

Central giant cell granuloma adalah lesi intraosseus yang jinak atau benignan.

CGCG merupakan lesi pada tulang yang jarang terjadi dan bersifat asimptomatik

serta berkembang lambat. Namun lesi ini dapat juga berkembang menjadi ganas atau

malignan.

Pada pemeriksaan klinis dan radiografi, lesi CGCG sering salah didiagnosa.

Pada gambaran radiografi, lesi CGCG terlihat sebagai gambaran radiolusen dan

tedapat gambaran yang berwarna opak (wispy) yang menutupi lesi tersebut. Diagnosa

yang akurat diperoleh melalui pemeriksaan histopatologi. Maka dengan pemeriksaan

histopatologis Terlihat adanya giant cell dengan inti sel 5-20 yang memiliki vakuola

dan terdapat jaringan mesenkim yang berbentuk spindel serta oval.

Perawatan lesi ini biasanya dengan kuretase lokal, walaupun dapat

menyebabkan rekuren jika tidak bersih. CGCG adalah lesi intraosseous yang jinak

yang sering terjadi pada usia muda, khususnya pada wanita.

(9)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

BAB 2

DEFENISI DAN ETIOLOGI SERTA DIAGNOSA BANDING

CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA

2.1 Definisi

Central Giant Cell Granuloma (CGCG) adalah suatu tumor jinak non

odontogenik yang berhubungan dengan tulang mandibula dan maksila. Tumor ini

biasanya menimbulkan lesi yang lebih sering terjadi pada mandibula daripada

maksila dengan persentase sebesar 70 % serta melewati garis midline sehingga dapat

menimbulkan kerusakan yang bersifat lokal.1-3

Lesi central giant cell granuloma merupakan lesi yang penyebabnya tidak

diketahui. World Health Organization (WHO) mendefinisikan CGCG ini sebagai

sebagai suatu lesi intraosseous yang terdiri dari jaringan sel yang fibrous yang berisi

folikel dari suatu pendarahan. Perlekatan dari multinucleated giant cell dan kadang –

kadang merupakan trabekula yang merupakan anyaman dari tulang. Lebih dari 60%

kasus terjadi pada anak – anak dan pasien dengan usia kurang dari 30 tahun. Rasio

terkenanya mandibula dari pada maksila adalah 2:1, dimana lesi lebih sering terjadi

pada permukaan anterior, lesi pada mandibula lebih sering mencakup daerah midline.

(10)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

radiolusen yang meluas, baik unilokular maupun multilokular yang umumnya

dilewati oleh spikula pada tulang.3,4

2.2 Etiologi

Penyebab dari lesi CGCG tidak diketahui secara pasti meskipun lesi ini dapat

menyebabkan kerusakan tulang yang signifikan dan pertumbuhan yang agresif.

Menurut sebagian penelitian mempercayai bahwa trauma sangat berperan penting

sebagai faktor resiko yang mempengaruhi etiologi serta merupakan tahap awal

terjadinya CGCG.3,4

Lesi yang ditimbulkan akibat trauma yang merupakan tahap awal terjadinya

CGCG dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan pertumbuhan jaringan yang

bersifat lambat, pendarahan yang terjadi secara berkesinambungan dan beberapa

cacat yang terjadi pada kapiler.3,4

Lesi yang ditimbulkan akibat trauma sering terjadi pada regio anterior terutama

pada rahang bawah. Pada tahap awal umumnya dimulai pada sisi sebelah kanan pada

molar pertama selanjutnya lesi berkembang sampai mencakup daerah midline.

Meskipun perluasan dari lesi tersebut mencakup sampai ke daerah midline lesi

tersebut jarang menimbulkan rasa sakit, tetapi lesi tersebut dapat menimbulkan

inflamasi.3,4

CGCG dapat diklasifikasikan berdasarkan gambaran radiografi dan gambaran

(11)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

1. Lesi agresif: biasanya ditemukan pada pasien dengan usia muda dengan

memiliki karakteristik seperti: pertumbuhan yang cepat, ekspansi dan perforasi dari

tulang kortikal, induksi resorbsi akar dan prevalensi rekuren yang tinggi.3,4

2. Lesi non agresif: ditandai dengan pertumbuhan yang lambat, tidak terjadi

perforasi dari tulang kortikal atau induksi resorbsi akar dan prevalensi rekuren yang

rendah.3,4

2.3 Diagnosa Banding

CGCG memiliki gambaran klinis yang hampir sama dengan beberapa lesi

lainnya yang ada di rongga mulut, diantaranya adalah :

1. Kista radikular

Kista ini merupakan yang paling umum terjadi di rongga mulut. Biasanya

tidak menimbulkan rasa sakit kecuali apabila terjadi infeksi sekunder. Pada umumnya

terjadi pada pasien dengan jenis kelamin laki – laki. Kista ini lebih sering ditemukan

pada daerah maksila terutama pada daerah insisivus dan kaninus. Akibat yang di

timbulkan oleh kista radikular adalah terjadinya pergeseran gigi geligi dan ekspansi

lengkung rahang.5

2. Tumor Adenomatoid Odontogenik

Tumor ini tidak seperti tumor odontogenik pada umumnya. Lebih sering

dijumpai pada wanita. Dengan tanda – tanda lambat berkembang dan tanpa rasa sakit.

(12)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

umumnya terjadi pada maksila terutama pada regio insisivus, kaninus dan premolar.

Tumor ini dapat menyebabkan pergeseran gigi geligi dan ekspansi lengkung rahang.

Pertumbuhan dan perkembangan tumor ini dapat mencakup daerah sentral maupun

periferal. Hal ini merupakan variasi dari pertumbuhan dan perkembangan tumor ini

pada rongga mulut.5

3. Fibrous Displasia

Tumor ini dianggap sebagai diagnosa banding dari CGCG. Bentuk monostotik

dari fibrous displasia sering terlihat pada daerah maksila pada pemeriksaan

radiografi. Lesi ini memiliki kecenderungan terjadi pada wanita terutama pada wanita

usia muda yang dapat menyebabkan terjadinya pergeseran gigi dan ekspansi dari

lengkung rahang.5

4. Calcifying epithelial odontogenic cyst

Lesi ini memiliki tanda – tanda klinis berkembang sangat lambat dengan

rentang waktu 10 – 19 tahun, pada umumnya terjadi pada pasien dengan usia 36

tahun. Pembengkakan yang ditimbulkan oleh lesi ini dapat menyebabkan pergeseran

gigi – geligi dan dapat diikuti dengan ekspansi lengkung rahang. Distribusi lesi ini

hampir merata pada semua regio gigi, tetapi paling sering pada daerah anterior

sampai gigi molar pertama terutama pada regio gigi insisivus dan kaninus.5

5. Desmoplastik (variasi ameloblastoma)

Lesi ini cenderung terjadi pada daerah enterior maksila. Umur dan jenis

(13)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

pasien penderita ameloblastoma jenis lainnya. Lokasi lesi ini pada rongga mulut

umumnya sama dengan lokasi ameloblastoma jenis demoplastik. Pada tahap ini

ternyata CGCG tidak ada, karena umumnya ada pada mandibula.5

BAB 3

PATOGENESIS, GAMBARAN KLINIS DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA

3.1 Patogenesis

Awal terjadinya lesi dari central giant cell granuloma biasanya di dimulai

dengan terjadinya trauma pada jaringan lunak mulut yang dapat memicu terbentuknya

sel multinukleated atau uninukleated.5

Trauma yang terjadi dapat menghambat peredaran darah ke kapiler sehingga

terjadinya haemoragik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan yang

merupakan respon alamiah dari tubuh yang berlangsung dengan lambat.5 CGCG

dimulai oleh bentuk sel unilokular yang kecil yang menyerupai kista odontogenik,

perkembangannya lambat dari bentuk sel unilokular membentuk sel multilokular

dengan ekspansi tulang, biasanya pada bagian dalam septum.6

Perkembangan dari trauma menjadi CGCG pada proses perubahan unilokolar

menjadi multilokular bisanya menyebabkan perubahan struktur sel di dalam stroma

(14)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

hanya berkembang secara lambat sehingga dianggap aman, tetapi tidak tertutup

kemungkinan bahwa lesi dapat berkembang secara cepat sehingga beberapa ahli

mengelompokkan lesi ini menjadi lesi yang agresif dan non agresif.6

3.2 Gambaran klinis

Secara klinis CGCG terdapat massa sessile atau pedunculated, dan terkadang

disertai dengan permukaan yang terulserasi. Biasanya berwarna merah serta ungu

kebiruan. CGCG dapat terjadi pada segala umur, namun paling sering terjadi pada

usia muda. Wanita lebih sering terkena daripada laki-laki. Dikarenakan tingginya

insiden CGCG pada wanita, kemungkinan pengaruh hormonal dapat juga menjadi

faktor etiologi. Flarggort dkk melaporkan bahwa peningkatan kadar hormon estrogen

berhubungan dengan perkembangan lesi CGCG pada tulang rahang. Sekitar 10%

kasus dilaporkan terjadi kembali atau rekuren. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh

karena pembuangan lesi saat pembedahan yang kurang bersih atau tidak sempurna

ataupun oleh karena waktu pengkonsumsian obat-obatan yang kurang dari

semestinya.8-10

Gejalanya berupa lesi yang terlihat sebagai bengkak atau ada perdarahan di

mulut karena terdiri dari massa jaringan lunak yang tervaskularisasi tinggi. Lesi

tersebut cenderung mudah berdarah dan terdapat eksudat fibrosa yang tipis.

Sedangkan tanda-tandanya bercirikan sebuah lesi yang berwujud massa gemuk yang

(15)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

adanya trauma, dapat terlihat ulserasi superfisial, lesi berkembang di margin gingiva

atau gingiva cekat dan jarang terlihat jauh dari gigi, walaupun dapat terlihat di puncak

alveolar edentulus. Lesi yang besar dapat menyebabkan gigi yang berdekatan saling

terpisah.7,8

CGCG kadang-kadang memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat,

bahkan sering kali bisa mencapai ukuran 1 cm dalam waktu 1 bulan. Lesi pada

umumnya asimptomatik. Pemeriksaaan klinis menunjukkan permukaan halus, serta

papula atau nodulnya berbentuk kubah. Diameter lesi biasanya dapat membesar

walaupun jarang. CGCG dapat tumbuh paling besar dalam ukuran 5 cm. Tanda klinis

yang lain yaitu lesi selalu terletak di mukosa alveolar atau gingiva dan 70%

ditemukan pada daerah insisivus sentralis (Gambar 1).1-4

(16)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

3.3. Gambaran histopatologi

CGCG ditutupi oleh epitel pipih berlapis yang berkeratin, yang di bawahnya

terdapat zona sempit dari jaringan fibrous. Lesi terdiri atas sebuah massa jaringan

granulasi yang terisi pembuluh darah dengan adanya giant cell yang tersebar tidak

merata. Giant cell itu sendiri memiliki 5-20 inti sel yang memiliki vakuola. Juga

terlihat adanya area osteoid (matrix tulang) atau woven bone.1-4

Secara histokimia, giant cell mirip dengan osteoklas. Perbedaanya yakni pada

giant cell memiliki lebih sedikit non-spesifik esterase. Dasar dari lesi terletak di

lamina propria. Selain itu, terdapat sel mesenkim yang berbentuk spindel atau oval.

(17)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 2 : Gambaran histopatologi CGCG (Cawson RA. Essentials of oral pathology and oral medicine, 7th ed. Crurchill Livingstone, Spanyol 2002 :139-141) 17

BAB 4

GAMBARAN RADIOGRAFI CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA

Gambaran radiografi lesi CGCG biasanya bervariasi. Namun sebagian besar

lesi tersebut memiliki gambaran radiolusen dari lesi multilokular maupun unilokular

dengan batas yang jelas ataupun tidak jelas.8 Ukuran rata-rata lesi unilokolar sebesar

23,75 mm dan lesi multilokular sebesar 53,00 mm.9 Cohen dan Hertzanu

mengevaluasi 16 kasus CGCG dan menemukan sebesar 50 % terdiri dari lesi

unilokular dan 50 % lagi terdiri dari lesi multilokular. Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa gambaran radiolusen dari lesi multilokular dan unilokular tersebut

menunjukan terjadinya ekspansi dan destruksi dari tulang kortikal. Lokasi lesi CGCG

pada gambaran radiografi sering ditemukan di daerah mandibula, gigi anterior dan

molar pertama.5,7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Horner, gambaran lesi yang

ditutupi wispy (gumpalan) berwarna opak merupakan tanda radiografi yang paling

signifikan yang berhubungan dengan CGCG. Cohen dan Hertzanu menambahkan,

(18)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

tanda radiografi yang menunjukkan adanya lesi CGCG.7-11 Gambaran radiografi lesi

CGCG yang tidak khas membuat diagnosa lesi CGCG sering keliru. Gambaran

radiografi CGCG tidak begitu jelas dan masih menjadi perdebatan pada berbagai

buku teks dan artikel. Lesi lain yang dihubungkan dengan lesi CGCG pada gambaran

radiografi antara lain hiperparatiroidism, fibrous displasia tulang, aneurysmal bone

cyst, lesi fibro osseous, kista odontogenik, ameloblastoma, fibroma odontogenik dan

myxoma odontogenik. 5,12-17

Gambaran radiografi lesi CGCG dapat dilihat dengan melakukan pengambilan

foto periapikal, sefalometri, panoramik, oklusal, ultrasonografi (US), Magnetic

Resonance Image (MRI) dan Computed Tomography (CT). 5-8, 16,18-20Foto periapikal

dan oklusal dapat juga digunakan untuk melihat gambaran lesi CGCG, namun kedua

jenis foto tersebut kurang efektif pada lesi yang sudah terlalu luas.7

(19)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

periapikal. (Allen DT, Sheats RD. A CGCG in a pasien seeking orthodontic treatment. J Am Dent Assoc 2001; 132; 1255-1260) 7.

Gambar 4: Gambaran radiolusen yang menunjukkan adanya lesi CGCG yang meluas hingga ke labial dan bukal rahang bawah dengan pengambilan foto oklusal. (LAN Dos Santos dkk. Effectiveness of computed tomography to evaluate central giant cell lesion: Case report. Dentomaxillofacial Radiology 2007; 36: 522–525) 19

(20)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 5: Gambaran radiolusen yang menunjukkan adanya lesi CGCG yang meluas hingga ke labial dan bukal rahang bawah dengan pengambilan foto sefalometri dan panoramik. (LAN Dos Santos dkk. Effectiveness of computed tomography to evaluate central giant cell lesion: Case report. Dentomaxillofacial Radiology 2007; 36: 522–525)

19

Gambaran radiografi lesi CGCG juga dapat dilihat melalui Magnetic

Resonance Image (MRI) dan Computed Tomography (CT). CT dan MRI

menghasilkan gambaran jaringan lunak dan keras yang lebih baik dengan gambaran

tiga dimensinya. Oleh karena itu CT dan MRI sangat bermanfaat untuk memeriksa

(21)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

(22)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 7: A. Gambaran lesi CGCG di daerah rahang bawah kanan dengan pengambilan foto CT.

B. Gambaran lesi CGCG di daerah rahang bawah kanan dengan pengambilan foto MRI. (Dunfee BL, Sakai O, Pistey R, Gohel A. Radiografic and pathologic characteristics of benign and malignant lesions of the mandible. RadioGraphics 2006; 26:1751–1768). 12

Gambaran lesi melalui Ultrasonografi (US) dapat menunjukkan ukuran atau

bentuk lesi dan juga pembuluh arteri dan vena yang melalui massa. Tetapi perlu

diketahui dan diingat bahwa gambaran radiografi lesi CGCG tidak patognomik atau

(23)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 8 : Gambaran yang menunjukkan pembuluh darah arteri dan vena yang melalui lesi CGCG dengan pengambilan foto Ultrasonografi (US). (Mustafa K, Yanilmaz M, Çiçekç M. Giant cell granuloma of the mandible: ultrasonography. Findings (Case Report). Fırat Üniversitesi 2008: 22 (6): 355 – 357).16

Walaupun demikian, pemeriksaan radiografi merupakan alat bantu diagnosa

saja. Pemeriksaan histopatolgi lebih akurat untuk menentukan diagnosa lesi

(24)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

BAB 5

PERAWATAN DAN PROGNOSA CENTRAL GIANT CELL GRANULOMA

5.1 Perawatan

Lesi CGCG merupakan sebuah lesi benigna yang bervariasi dan tidak dapat

diprediksi secara biologis serta dapat dirawat dengan banyak pilihan perawatan,

meliputi dengan atau tanpa pembedahan. Setiap perawatan CGCG memiliki

kelebihan dan kekurangan masing-masing. Walaupun perawatan dengan bedah dapat

mengangkat atau menyingkirkan lesi patologi dengan cepat, namun harus

dipertimbangkan juga estetis dan konsekuensi kecacatan yang dapat terjadi. Pada

pilihan perawatan tanpa pembedahan, berbagai obat telah digunakan untuk merawat

CGCG antara lain dengan steroid intralesional, calcitonin sistemik, dan intralesional

interferon- . 23-25,27

5.1.1 Perawatan Dengan Pembedahan

Perawatan CGCG dengan pembedahan merupakan perawatan yang sering dan

sudah lama dilakukan. Pembedahan cocok untuk lesi yang telah meluas dan

berkembang cepat. 23-27 Namun, perawatan dengan pembedahan sering menyebabkan

(25)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

dengan lesi sehingga estetis pasien berkurang.24,25 Disamping itu, pembedahan

membutuhkan biaya yang mahal. Apalagi jika pembedahan diikuti dengan

rekontruksi paska pembuangan lesi CGCG.28

Adapun prosedur perawatan CGCG dengan pembedahan dapat dilihat pada

gambar-gambar di bawah ini: 28

Gambar 9: Pandangan ekstra oral Gambar 10. Insisi mukosa hingga lesi terlihat28

sebelum pembedahan28

(26)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 13: Penempatan bahan rekontruksi Gambar 14: Rekontruksi28

dengan lapisan lemak28

(27)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 17 : Hasil akhir saat oklusi 28

Gambar 18 : Hasil akhir (pandangan ekstra oral) 28

5.1.2 Perawatan Tanpa Pembedahan

Perawatan CGCG tanpa pembedahan memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan pembedahan, yakni tidak menimbulkan kecacatan, tidak ada

pertimbangan estetis, biaya yang murah dan mudah dalam pemakaian. Obat-obatan

yang sering digunakan untuk merawat CGCG antara lain injeksi steroid intralesional,

(28)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Perawatan dengan steroid pertama kali dilakukan oleh Body dkk tahun

1981.24 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sujata Mohanty dan Aakarsh Jhamb,

perawatan CGCG pada mandibula dengan intralesional steroid menunjukkan hasil

yang memuaskan.23,25 Kelebihan steroid yang digunakan pada perawatan CGCG

yakni:

1. Mudah dalam pemakaian dan sedikit invasif.

2. Perawatan yang relaif singkat (rata-rata 6 minggu), jika dibandingkan dengan

calcitonin dan interferon- selama 3-27 bulan.

3. Tingkat keberhasilan yang relatif tinggi dibandingkan dengan calcitonin atau

interferon-

4. Lebih murah dan mudah didapatkan

5. Efek samping sistemik yang minimal

6. Tidak mengganggu perkembangan gigi.

7. Perawatan pilihan selain bedah atau perawatan konservatif lainnya di masa yang

akan datang.23,27

Namun, kekurangan steroid yakni:

1. Responnya tidak dapat diprediksi dibandingkan dengan prosedur bedah.

2. Gagal mencapai sasaran sel neoplastik seperti sel stromal berbentuk spindle.

3. Penyembuhan terjadi jika jaringan fibrokolagen terbentuk lalu ossifikasi.23

4. Kontraindikasi dengan diabetes melitus, peptic ulcer, dan imun tubuh yang

(29)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Prosedur perawatan dengan injeksi intralesional kortikosteroid yakni:

1. Anestesi lokal dilakukan.

2. Insisional biopsi dilakukan pada lesi hingga massa padat terlihat.

3. Aspirasi biopsi dengan jarum aspirasi

4. Setelah biopsi diperiksa, dipastikan bahwa diagnosa lesi adalah CGCG.

5. Perawatan dengan injeksi intralesional kortikosteroid dilakukan selama 6 minggu.

Pada kunjungan pertama dan kedua dilakukan penyuntikan campuran 7 cm3

triamcinolone acetonide dan 0,5 % marcaine dengan epinephrine 1/200.000

(dicampur pada rasio 1:1).

6. Pada kunjungan ketiga hingga keenam, 6 cm3 campuran kortikosteroid

disuntikka n ke lesi.

7. Selama kunjungan ketiga hingga keenam, lesi diperiksa dan dilihat dengan

pengambilan foto seperti foto panoramik, untuk melihat penyembuhan yang

terjadi.30

Perawatan CGCG tanpa pembedahan yang lain adalah perawatan dengan

calcitonin. Lesi CGCG dilaporkan dapat sembuh dengan perawatan calcitonin secara

sistemik, pada berbagai konsentrasi selama sedikitnya 1 tahun dan tanpa rekuren.

Namun, calcitonin yang merupakan obat sistemik yang memiliki beberapa efek

(30)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

perawatan dengan calcitonin dalam jangka waktu panjang tidak dianjurkan pada

pasien khususnya pada pasien anak-anak.24,25

Perawatan CGCG tanpa pembedahan cocok untuk lesi yang berkembang

lambat, namun keberhasilan perawatan tanpa pembedahan pada lesi yang besar dan

berkembang cepat kurang memuaskan dibandingkan perawatan CGCG dengan

pembedahan.25

5.2 Prognosa

Prognosa CGCG tergantung pada besar kecilnya lesi dan jaringan lain yang

terlibat serta cepat lambatnya perkembangan lesi yang ditentukan dari pemeriksaan

histopatologi dan radiografi.10 Pada lesi yang kecil dan berkembang lambat,

prognosanya lebih baik dibandingkan dengan lesi yang besar dan berkembang cepat.

Namun secara umum, lesi CGCG memiliki prognosa baik karena masih dapat dirawat

dengan pembedahan ataupun tanpa pembedahan. Prognosa menjadi buruk jika lesi

CGCG yang sebelumnya benigna berubah menjadi maligna.10,31-34 Prognosa lesi

CGCG juga tergantung pada pengangkatan lesi yang sempurna atau tidak. Karena

jika pengangkatan lesi tidak sempurna, maka akan terjadi rekuren.23,25 Whitaker

melaporkan bahwa dari 167 kasus lesi CGCG yang diteliti, persentase terjadinya

rekuren sebesar 16 %.31-35 Beberapa operator menggunakan cairan nitrogen untuk

membekukan dinding tulang setelah kuretase untuk mencegah terjadinya rekuren.15,26

Selain itu, untuk mencegah terjadinya rekuren, lesi CGCG dapat dirawat dengan

(31)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

juga dapat disterilkan dengan panas menggunakan laser atau cryoprobe. Namun,

perawatan lesi CGCG dengan radiasi masih menjadi kontroversi, karena pada

berbagai penelitian radiasi merupakan faktor risiko penyebab lesi menjadi

(32)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

BAB 6

LAPORAN KASUS

Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke Unit Oral dan Maxillofacial Rumah

Sakit Pendidikan Ayub, Abottabad (Pakistan) yang mengeluhkan dan telah mendapatkan

perawatan rasa sakit dan pembengkakan di rahang atas kirinya. Setelah 10 bulan

mendapatkan berbagai perawatan, kondisi tersebut diperkirakan disebabkan oleh infeksi

gigi.25

Gambar 19: Gambaran ekstra oral yang menunjukkan adanya pembengkakan di pipi kiri25

Gejala yang ada pada beberapa minggu sebelum datang yakni pembengkakan di pipi

kiri atas, gingival kiri atas dan infeksi sinus maksila akut. Pemeriksaan intra oral

(33)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Terdapat juga perluasan hingga ke palatum. Gigi-gigi menunjukkan mobilitas derajat 1. profil

wajah pasien menunjukkan maloklusi klas II divisi 2. Sebuah orthopantomogram (OPG) dan

scan Computed Tomography (CT) menunjukkan sebuah massa jaringan lunak yang menutupi

antrum rahang atas kiri dengan penipisan dan penghancuran dinding. Massa meluas ke bawah

mulai dari rahang atas hingga ke alveolar, melibatkan gigi. Pada bagian tengah, massa telah

mencapai midline rahang atas dan hampir menutupi lubang hidung kiri. Pada bagian

belakang, massa telah melibatkan tulang pterigoid lateral dan medial. Sedangkan pada bagian

atas, massa telah mencapai dasar tulang orbital. Dari dua pemeriksaan histopatologi, massa

didiagnosa sebagai Central Giant Cell Granuloma (CGCG).25

Gambar 20. Gambaran CT scan yang menunjukkan adanya massa yang meluas di bagian depan rahang atas dan puncak alveolar.25

Pilihan perawatan yang dipilih adalah maksilektomi sebagian yang dilakukan melalui

(34)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

dikuretase dengan hati-hati dan seksama untuk menghaluskan dan menyingkirkan massa

yang masih ada. Pemeriksaan histopatologi pada spesimen menunjukkan giant cell yang

berinti banyak. Paska perawatan bedah, injeksi lokal dengan kortikosteroid dilakukan selama

4 minggu.25

(35)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambar 22 : Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya giant cell yang berinti banyak.25

Setelah 16 bulan paska pembedahan, pasien masih diperiksa oleh dokter dan ahli

radiografi dan tidak ada tanda-tanda terjadinya rekuren.25

Diskusi

Central Giant Cell Granuloma merupakan penyakit yang jarang terjadi. Ini dapat terjadi pada berbagai tingkatan umur dan lebih sering melibatkan mandibula daripada

maksila. Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita. World Health Organization (WHO)

mendefinisikan lesi ini sebagai lesi intraosseous yang terdiri dari sel dan jaringan fibrous dan

banyak titik perdarahan, kumpulan giant cell berinti banyak. Lesi sering terjadi hanya dengan

keluhan pembengkakan tanpa adanya rasa sakit, tetapi pada beberapa kasus perkembangan

lesi ini cepat dan dapat mengikis puncak alveolar yang menyebabkan pembengkakan jaringan

lunak. Walaupun pada laporan kasus ini lesi bersifat benignan, ada beberapa tulisan yang

menyatakan bahwa metastasis dapat terjadi pada lesi ini. Perubahan menjadi malignan yang

dapat terjadi yakni osteosarcoma atau fibrosarcoma. Waldron dan Shafer menyatakan bahwa

lesi tersebut merupakan reaksi adanya trauma yang mengenai tulang. Lasi ini juga dapat

terjadi akibat adanya reaksi dari gangguan hemodinamik pada tulang. Beberapa kasus tanpa

keluhan dan deteksi pertama kali melalui pemeriksaan radiografi. Gambaran radiografi

menunjukkan daerah yang radiolusen dengan gambaran seperti gelembung-gelembung sabun.

Secara histologi, lesi tidak begitu berbeda dengan lesi giant cell lainnya seperti cherubism

(36)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

vaskular yang dibungkus dengan giant cell. Struktur sel proliferasi tersebut terdiri dari

fibroblas, myofibroblas dan sel inflamasi mononuklear.25

Pembedahan merupakan perawatan yang paling sering dilakukan sejak lama.

Perawatan dengan radiasi masih kontroversi. Beberapa tulisan menyatakan bahwa radiasi

dapat merubah lesi ini menjadi malignan. Insiden terjadinya rekuren setelah pembedahan

yakni 4-20%. Rekuren terjadi jika pengangkatan massa tidak sempurna. Beberapa teknik

pembedahan telah banyak dipakai untuk mengangkat lesi central giant cell granuloma.

Namun, perawatan paska bedah sering menggunakan obat-obatan seperti calcitonin dan

injeksi kortikosteroid secara intralesional. Beberapa CGCG dapat disterilkan dengan panas

menggunakan laser atau cryoprobe. Injeksi kortikosteroid secara intralesional selama

beberapa minggu dilaporkan berhasil pada beberapa tulisan. Namun, kortikosteroid memiliki

kontraindikasi dengan beberapa penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, peptic ulcer dan

daya tahan tubuh yang rendah. Perawatan tanpa pembedahan cocok pada lesi yang

perkembangannya lambat. Namun pada lesi yang berkembang cepat, perawatan dengan

(37)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Lesi Central Giant Cell Granuloma (CGCG) merupakan lesi yang jinak atau

benignan. Beberapa tulisan melaporkan bahwa CGCG merupakan neoplasma yang

berkembang lambat, meluas, merusak susunan gigi, mengikis permukaan akar gigi,

dan dapat menyebabkan fraktur patologis. Etiologi lesi tersebut belum diketahui

secara pasti. Namun, ada beberapa tulisan yang menyatakan bahwa trauma berperan

penting sebagai faktor risiko timbulnya lesi ini. Lesi CGCG sering terjadi pada

anak-anak dan dewasa muda, serta lebih sering pada wanita.. Dikarenakan tingginya

insiden CGCG pada wanita, kemungkinan pengaruh hormonal dapat juga menjadi

faktor etiologi.

Melalui pemeriksaan histopatologi, dijumpai lesi CGCG ditutupi oleh epitel

pipih berlapis yang berkeratin, yang di bawahnya terdapat jaringan fibrous. Lesi

(38)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

adanya giant cell yang tersebar tidak merata. Giant cell itu sendiri memiliki 5-20

nuklei yang memiliki vakuola.

Gambaran radiografi lesi CGCG biasanya bervariasi. Namun sebagian besar

lesi tersebut memiliki gambaran radiolusen dari lesi multilokular maupun unilokular

dengan batas yang jelas ataupun tidak jelas. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

gambaran radiolusen dari lesi multilokular dan unilokular tersebut menunjukan

terjadinya ekspansi dan destruksi dari tulang kortikal. Gambaran radiografi lesi

CGCG dapat dilihat dengan melakukan pengambilan foto periapikal, sefalometri,

panoramik, oklusal, ultrasonografi (US), Magnetic Resonance Image (MRI) dan

Computed Tomography (CT).

Central giant cell granuloma memiliki gambaran klinis yang hampir sama

dengan beberapa lesi lainnya yang ada di rongga mulut, diantaranya adalah kista

radikular, tumor adenomatoid odontogenik, fibrous displasia, calcifying epithelial

odontogenic cyst dan desmoplastik (variasi ameloblastoma).

Lesi CGCG dapat dirawat dengan banyak pilihan perawatan, meliputi dengan

atau tanpa pembedahan. Pada pilihan perawatan tanpa pembedahan, berbagai obat

telah digunakan untuk merawat CGCG antara lain dengan injeksi intralesional

steroid, calcitonin sistemik dan intralesional interferon- .

(39)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

Gambaran radiografi lesi CGCG bervariasi dan sering memiliki gambaran

radiografi yang sama dengan lesi yang lain. Oleh karena itu, interpretasi radiografi

harus dilakukan dengan seksama dan teliti. Disamping itu, gambaran radiografi hanya

merupakan alat bantu diagnosa. Jadi perlu dilakukan pemeriksaan yang lain untuk

menentukan diagnosa yang tepat, seperti pemeriksaan klinis dan pemeriksaan

histopatologi.

DAFTAR PUSTAKA

1. White DK, Street CC, Jenkins WS, Clark AR Ford JE. Panoramic radiograph in

phatology. Atlas Oral Maxillofacial Surg Clin N Am 2003; 1: 1–53.

2. Tasar F, Bayik S, Eratalay K. Unsual localition and Etiologi of giant cell

granuloma. Journal of Islamic Academy of Sciences 1991: 90-92.

3. Hedge RJ. Central giant cell in child: case report. J Indian Sot Ped Prev Dent

2004: 106 - 8

4. Sezer B, Koyuncu B, Gomel M, Gunbay T. Interlesional corticosteroid injection

for central giant cell granuloma: A case report and review a literatutre. The

Turkish Journal of Pediatrics 2005; 47:75-81

5. Sholapurkar AA, Pai KM, Ahsan A. Central giant cell granuloma of the anterior

maxilla. Indian journal of dental reseacrh 2008; 19: 78-82

6. Scholl RJ, Kellett HM, Lurie AG. Cyst and cystic lesion of the mandibule

(40)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

7. Allen DT, Sheats RD. A central giant cell granuloma in a pasien seeking

orthodontic treatment. J Am Dent Assoc 2001; 132; 1255-60

8. JB Roberson, DJ Crocker, T Schiller. The diagnosis and treatment of central giant

cell granuloma. J Am Dent Assoc 1997;128;81-4.

9. Büyükkurt MC, Aras MH, Yolcu U. Central giant cell granulomas of the jaw:

Two case reports. Atatürk Üniv. Di_ Hek. Fak. Derg. 2007; 17; 3 : 44-7

10. A. Bernaerts, F.M. Vanhoenacker, J. Hintjens, K. Chapelle, R. Salgado1, B. De

foer, A.M. De Schepper. Tumors and tumor-like lesions of the jaw: radiolucent

lesions. JBR–BTR 2006; 89: 81-99.

11. Dunfee BL, Sakai O, Pistey R, Gohel A. Radiologic and pathologic characteristics

of benign and malignant lesions of the mandible. RadioGraphics 2006; 26:1751–

68.

12. Ustu¨ndag˘ E, Iseri M, Keskin G, Mu¨ezzinog˘lu . Central giant cell granuloma :

Case report. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology 2002; 65:

143–6.

13. L. Bodner, J. Bar-Ziv. Radiographic features of central giant cell granuloma of the

jaws in children. Pediatr Radiol 1996; 26: 148-51.

14. Murphey MD dkk. Imaging of Giant Cell Tumor and Giant Cell Reparative

Granuloma of Bone: Radiologic-Pathologic Correlation. RadioGraphics 2001;

21:1283-309.

15. Mustafa K, Yanilmaz M, Çiçekç M. Giant cell granuloma of the mandible:

(41)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

16. Cawson RA. Essentials of oral pathology and oral medicine. Churchill

Livingstone, Spanyol. 2002: 139-41.

17. Noleto JW dkk. Radiological and epidemiological aspects of central giant cell

granuloma. Radiol Bras 2007;40(3):167–71.

18. LAN Dos Santos dkk. Effectiveness of computed tomography to evaluate central

giant cell lesion: Case report. Dentomaxillofacial Radiology 2007; 36: 522–5.

19. J.S. Nackos, R.H. Wiggins, H.R. Harnsberger. CT and MR imaging of giant cell

granuloma of the craniofacial bones. AJNR Am J Neuroradiol 2006; 27:1651–53.

20. Güngörmüs M, Akgül HM. Central giant cell granuloma of the jaws: A clinical

and radiologic study. J Contemp Dent Pract Agustus 2003; (4)3: 087-097.

21. F Stavropoulos and J Katz. Central giant cell granulomas: A systematic review of

the radiographic characteristics with the addition of 20 new cases.

Dentomaxillofacial Radiology 2002; 31: 213 - 7.

22. Sujata Mohanty, Aakarsh Jhamb. Central giant cell lesion of mandible managed

by intralesional triamcinolone injections. A report of two cases and literature

review. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. Februari 2009; 1; 14 (2): E98-E102.

23. A. Ciorba, G. Altissimi, M. Giansanti1. Giant cell granuloma of the maxilla: Case

report. Acta Otorhinolaryngol Italia 2004; 24: 26-9.

24. Uzbek UH, Mushtaq I. Giant Cell Granuloma of the maxilla. J Ayub Med Coll

Abbottabad 2007; 19(3): 93-5.

25. Wray D, Stenhouse D, Lee D, Clark AJE. Textbook of general and oral surgery.

(42)

Adiel Fitra : Manifestasi Dari Central Giant Granuloma Di Rongga Mulut Di Tinjau Dari Gambaran Radiografi, 2009. USU Repository © 2009

26. Pinto LP, Cherubinim K, Salum FG, Yurgel LS, dkk. Highly aggressive brown

tumor in the jaw associated with tertiary hyperparathyroidism. Pediatric Dentistry

2006; 28; 6: 543-6.

27. Ruiz BD dkk. Reparative giant cell granuloma in a pediatric patient. Med Oral

Patol Oral Cir Bucal 2007 ; 12: E331-E335.

28. UA Shah, AK Shah, S Kumar. Giant cell reparative granuloma of the jaw: A case

report. Ind J Radiol Imag 2006; 16; 4: 677-8.

29. Michael C, Adornato, Kenneth A, Paticoff. Intralesional corticosteroid injection

for treatment of central giant-cell granuloma: Case report. J Am Dent Assoc 2001;

132; 186-90.

30. Cossío PI dkk. Recurrent central giant cell granuloma in the mandible: Surgical

treatment and dental implant restoration. Med Oral Patol Oral Cir Bucal

2007;12:E229-E232.

31. Telfah H, Latief AMA. Oral granulomas at prince Rashid Hospital-North

Jordania: At retsospective study of 62 cases. JRMS 2006; 13(2): 41-5.

32. Behcet Erol, Nedim Ozer. A case of central giant cell granuloma (CGCG) and its

long-term follow-up. The Saudi Dental Journal September 1996; 8(3): 150-3.

33. Sciubba JJ, Regezi JA, Rogers RS. PDQ oral disease: Diagnosis and treatment.

BC Decker Inc, Hamilton, London. 2002: 174-5.

34. Wikipedia, the free encyclopedia. Central giant cell granuloma.

(43)

Gambar

Gambar 1 : Lesi CGCG pada mukosa gingiva gigi insisivus sentralis (Allen DT, Sheats RD
Gambar 3 : Gambaran radiolusen yang menunjukkan adanya lesi CGCG yang unilokular pada daerah insisivus sentralis rahang atas dengan pengambilan foto
Gambar 4: Gambaran radiolusen yang menunjukkan adanya lesi CGCG yang meluas hingga ke labial dan bukal rahang bawah Effectiveness of computed tomography to evaluate central giant cell lesion: Case report
Gambar 5: Gambaran radiolusen yang menunjukkan adanya lesi CGCG yang meluas hingga ke labial dan bukal rahang bawah dengan pengambilan foto sefalometri dan panoramik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas yang menunjukkan banyaknya kesalahan- kesalahan dalam menginterpretasi hasil radiografi, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Radiografi sangat berperan penting dalam kedokteran gigi sebagai alat membantu penegakan diagnosis, rencana perawatan dan evaluasi hasil perawatan.Radiografi dibutuhkan

Radiografi sangat berperan penting dalam kedokteran gigi sebagai alat membantu penegakan diagnosis, rencana perawatan dan evaluasi hasil perawatan.Radiografi dibutuhkan

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas yang menunjukkan banyaknya kesalahan- kesalahan dalam menginterpretasi hasil radiografi, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Gambaran radiografi panoramik dari sinus maksilaris adalah radiolusen.Pada area apeks premolar dan molar rahang atas terlihat garis radiopak tulang kortikal yang merupakan dinding

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenaiPengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Anatomi Normal Rongga Mulut Rahang Atas DiTinjau Dari