PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTAMADYA BINJAI PADA TAHUN 2012
TUGAS AKHIR
FRISKA HANAYA 072407002
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA
DI KOTAMADYA BINJAI PADA TAHUN 2012
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
FRISKA HANAYA
072407002
PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR
MENURUT JENISNYA KOTAMDYA BINJAI PADA TAHUN 2012
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : FRISKA HANAYA
Nomor Induk Mahasiswa : 072407002
Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui di
Medan, Juni 2010
Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing 1
Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Suwarno Arriswoyo, M.Si
PERNYATAAN
PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN LABUHANBATU PADA SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2010
UCI SUPRIANA
PENGHARGAAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Akhir dengan judul ”PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR
MENURUT JENISNYA KOTAMDYA BINJAI PADA TAHUN 2012” tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini terutama kepada : Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU, Bapak Drs. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen matematika, Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan serta saran.
Terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada yang terkasih dan teristimewah Ayahanda Edy Subandi dan Ibunda Sri Hayuni yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih dari kecil hingga saat ini, serta banyak memberikan dukungan, baik itu motivasi, materi dan doa yang tak ternilai harganya.
Ucapan terima kasih yang tidak kalah pentingnya juga penulis ucapkan buat seluruh sahabat- sahabat penulis, Uci, Nisfi, Tika, Desi, Dedi, Defi, Budi, Amai, dan yang lainnya. Yang telah memberikan semangat dan menjadi tempat penulis mengaduh dalam menghadapi kesulitan, Semoga kita tetap menjadi sahabat selama- lamanya.
membangun demi peningkatan ilmu penulis dan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukannya.
Medan, Mei 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Metodelogi Penelitian 3
1.6 Lokasi dan Waktu 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 6
2.1 Pengertian Ramalan 6
2.2 Jenis- Jenis Peramalan 6
2.3 Langkah-langkah Peramalan 9
2.4 Metode Peramalan 10
2.5 Metode Penelitian 10
BAB 3 ANALISIS DATA 16
3.1 Analisis Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di
Kotamadya Binjai 16
3.2 Proyeksi Jumlah Mobil Penumpang di Binjai Tahun 2012 18
3.4 Proyeksi Jumlah Bus di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012 37 3.5 Proyeksi Jumlah Sepedamotor di Binjai Tahun 2001-2012 46
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 56
4.1 Pengertian Implementasi Sistem 56
4.2 Mengoperasikan Excel 56
4.3 Penggunaan Excel Pada Contoh Data 62
4.4 Menghitung Nilai Kesalahan Pada Contoh Data 63
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 65
5.1 Kesimpulan 65
5.2 Saran 66
Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Binjai Mulai tahun
2001 sampai dengan 2008 17
Tabel 3.2.1 Jumlah Mobil Penumpang di Binjai Tahun 2001 – 2012 18
Tabel 3.2.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil penumpang di Kotamadya
Binjai tahun (2008 – 2012) 27
Tabel 3.3.1 Jumlah Mobil Gerobak Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012 29
Tabel 3.3.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil gerobak di Kotamadya
Binjai pada tahun (2009 – 2012) 37
Tabel 3.4.1 Jumlah Bus Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012 39
Tabel 3.4.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah bus di Kotamadya Binjai pada
tahun (2009 – 2012) 46
Tabel 3.5.1 Jumlah Sepedamotor Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012 49
Tabel 3.5.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah sepedamotor di Kotamadya Binjai
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap Negara mengalami keuntungan dan kerugian pada perekonomian.
Perkembangan perekonomian suatu Negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah
satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di Negara tersebut.
Contohnya yaitu dalam perindustrian otomotif atau dilihat dari meningkat atau
menurunnya minat masyarakat dalam memiliki kendaraan bermotor.
Dilihat dari perkembangan penduduk pada Negara Indonesia bahwa minat
masyarakat dalam memiliki kendaraan bermotor semakin meningkatkan pesat seiring
dengan semakin mudahnya untuk memiliki kendaraan bermotor melalui jasa
perbankan dalam bentuk kredit.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya
kendaraan bermotor di kotamadya Binjai pada tahun 2012, untuk mengetahui apakah
proyeksi yang diperoleh dapat menggambarkan jumlah kendaraan bermotor di
kotamadya Binjai pada tahun 2012 mengalami peningkatan dan sesuai dengan kondisi
1.2 Identifikasi Masasalah
Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah
kendaraan bermotor di kotamadya Binjai serta metode-metode perhitunganya, maka
permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah :
1. Berapa Banyak Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kotamadya Binjai pada
tahun 2012.
2. Jenis Kendaraan Bermotor manakah yang paling banyak terdapat di kotamadya
Binjai pada tahun 2012.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah penelitian ini agar tidak menyimpang dari
sasaran yang dituju, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Dikarenakan dalam menetapkan peramalan kendaraan bermotor di kotamadya
Binjai penulis ingin meramalkan jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2012
pada kota tersebut, berdasarkan data tahun 2001 - 2008.
2. Untuk periode waktu dalam memperoleh nilai paramalan dipergunakan data-data
yang berkaitan dengan jumlah kendaraan bermotor, dimana data yang diperoleh
1.4 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan Penulis “Tugas Akhir” ini adalah ingin melihat banyak
kendaraan bermotor menurut jenisnya di kotamadya Binjai pada tahun 2012 dan jenis
kendaraan bermotor manakah yang paling banyak terdapat di kotamadya Binjai pada
tahun 2012 dengan menggunakan metode-metode Rata-rata Bergerak Linier (Linier
Moving Avarage).
1.5 Metodologi Penelitian
Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data-data
yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan
data. Data di dalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
1. Metode Penelitian Keputuskaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan
membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literature pelajaran yang didapat
diperkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan
dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan
Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam
bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
sekumpulan data tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dalam meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor di
kotamadya Binjai pada tahun 2012 dengan menggunakan perumusan :
a. Menentukan smoothing pertama (S’t)
b. Menentukan smoothing kedua (S”t)
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
d. Menentukan besarnya Slope (bt)
e. Menentukan besarnya forecast (f)
1.6 Lokasi dan Waktu
Dalam melakukan peninjaun untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil
data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Penulis mengambil data dari tahun 2001 sampai tahun 2008 guna melakukan analisis.
1.7 Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab
tersebut berisiskan sub-sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti
dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang. Identifikasi Masalah,
Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian yang mencakup lokasi serta
waktu pengambilan data Sistematika Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup
penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang
diutarakan.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan
dikumpulkan.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menerangkan tentang implementasi sistem yang digunakan.
BAB 5 KESIMPULAN
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Dalam melakukan analisis ekonomi atau analisis kegiatan perusahaan, haruslah
diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha
pada masa yang akan datang. Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang, kita kenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Setiap
kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan keberhasilan perusahaan
untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang dimana kebijakan tersebut
dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak
terlepas dari kegiatan peramalan.
2.2 Jenis - Jenis Peramalan
Pada umunnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi, tergantung dari cara
melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan
atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau
“judgment” dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik
tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode
dalam penganalisaan data tersebut.
Disamping dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka peramalan
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun
atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam
penyusunan rencana pembangunan suatu Negara atau suatu daerah,
corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu
perusahaan.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan penyusunan
hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun,
atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan
rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran contoh
penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, dan
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang
yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut
ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgment atau
pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya
peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data
kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan
peramalan yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda.
Adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut,
adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh
perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan
yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai
perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif
hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :
a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.
c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan
Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat
tergantung dari segi mana kita memandangnya.
2.3 Langkah-Langkah Peramalan
Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang di susun, sangat ditentukan oleh proses
pelaksanaan penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan
dengan mengikuti langkah – langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada
dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu:
1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini benguna untuk pola yang terjadi pada masa
yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data maka dapat di
ketahui pola data tersebut.
2. Menentukan metode yang digunakan. Masing-masing merode akan memberikan
hasil peramalan yang berbeda. Dimana metode peramalan yang baik adalah
metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai
kenyataan yang sekecil mungkin.
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan,
dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Faktor - faktor
perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan - kebijakan yang
Proyeksi adalah adanya suatu kecendrungan sesuatu hal pada masa yang akan
datang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang yang
merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut pada, masa yang akan datang.
2.4 Metode Peramalan
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan
datang. Sedangkan ramalan adalah suatau situasi atau kondisi yang diperkirakan akan
terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan adalah cara memperkirakan
secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang
relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan ini dipergunakan dalam
peramalan yang objektif. Perlu diketahui bahwa, keberhasilan peramalan didasarkan
atas :
1. Pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu dibutuhkan.
2. Teknik dan metode peramalan.
2.5 Metode Penelitian
2.5.1 Metode Smoothing
Metode smoothing merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata – rata dari
beberapa priode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau priode yang akan
datang. Dalam metode smoothing ini data historis di gunakan untuk memperoleh
Metode smoothing ini dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Moving Averanges (MOVA) / rata – rata bergerak
2. Eksponensial Smoothing
1. Moving Averange
Metode ini di lakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari
rata– ratanya kemudian menggunakan rata – rata tersebut sebagai ramalan untuk
priode yang akan datang. Metode ini disebut rata – rata bergerak karena setiap kali
data observasi baru tersedia, maka angka rata – rata baru dihitung dan digunakan
sebagai ramalan (forecast).
Metode moving average ini di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Rata – rata Bergerak tunggal (Single Moving Averages)
Metode ini mempunyai karakteristik khusus, yaitu :
a. Untuk menentukan ramalan pada priode yang akan datang memerlukan
data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 4 bulan
moving average, maka ramalan ke 5 baru bisa dibuat setelah bulan ke 4
selesai. Jika 6 bulan moving average, ramalan bulan ke 7 baru bisa
dibuat setelah bulan ke 6 selesai.
b. Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan
semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average
2. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)
Dasar dari metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua.
Rata-rata bergerak ganda ini merupakan Rata-rata-Rata-rata bergerak dari Rata-rata-Rata-rata bergerak,
dan menurut simbol ditulis sebagai MA(M x N) dimana artinya adalah MA M
periode MA N periode.
Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga
aspek:
1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu (ditullis S’t)
2. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal
dan ganda pada waktu t (ditulis S’t - S”t), dan
3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t +1 (atau
keperiode t + m jika kita meramalkan M periode ke muka).
Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : Prosedur
rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :
a. Menentukan smoothing pertama (S’t), persamaan ini mempunyai asumsi
bahwa saat ini kita berada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu
sebanyak N, sebagai berikut :
N
X X
X X
S t t t t N
t
1 2
1 ...
' = + − + − + + − +
Xt = nilai real periode t
N = jumlah periode
b. Menentukan smoothing kedua (S”t), persamaan ini menganggap bahwa semua
rata - rata bergerak tunggal (S’t) telah dihitung. Persamaan ini kita menghitung
rata – rata bergerak N periode dari nilai –nilai S’t tersebut.
N
S”t = smoothing kedua periode t
c. Menentukan besarnya konstanta (at), persamaan ini mengacu terhadap
penyesuaian MA tunggal S’t, dengan persamaan sebagai berikut :
at = S’t + (S’t-S”t) =2S’t - S”t
at = besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya slope (bt), persamaan ini menentukan taksiran
kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya,
persamaannya sebagai berikut :
bt =
(
' ")
bt = slope /nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya forecast, persamaan ini menunjukkan bagaimana
memoeroleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m
sesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecenderungan bt,
persamaannya sebagai berikut :
Ft+m = at + bt (m)
Ft+m = besarnya forecast
m = jangka waktu forecast
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bias meminimalkan
kesalahan meramal. Karena itu adalah menghitung kesalahan meramal digunakan :
a. Mean Absolute Error (MAE)
Mean Absolute Error adalah rata – rata absolute dari kesalahan meramal ,tanpa
menghiraukan tanda negative.
MAE =
n F
Xt t
∑
− 2b. Mean Squared Error (MSE)
Mean Squared Error adalah rata – rata kesalahan meramal yang dikuadratkan.
MSE =
(
)
n F
Xt t
∑
−c. Mean Absolute Percentage Erroa (MAPE)
Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan persentase
MAPE =
n APE
∑
d) Percentage Error (PE)
Percentage Error merupakan Kesalahan persentase dari suatu peramalan,
PE = x100
X F X
t t t
  
 −
dimana :
xt =nilai data ke periode ke-t
ft =nilai ramalan periode ke-t
n =banyaknya data
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Analisa Data Jumlah Kendaraaan Bermotor Menurut Jenisnya di Kotamadya Binjai
Salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lainnya adalah karena kemampuan dan
kemauannya untuk meramalkan/ memperkirakan keadaan yang akan datang. Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan yang cepat pada masa sekarang ini, sehingga
kebutuhan untuk meramalkan/ memperkirakan itu sangat penting dan sangat
diperlukan.
Seringkali dalam proses peramalan/ perkiraan terjadi pertentangan mengenai
apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, lebih – lebih setelah hasil
kenyataannya berbeda dengan apa yang sebelumnya diramalkan/ diperkirakan. Untuk
menghindari pertentangan yang mungkin terjadi, maka sebagai peramal (forecaster)
tidak boleh merasa cepat puas dengan hasil peramalan yang diperoleh, hal ini
biasanya dipengaruhi oleh terlalu banyaknya faktor yang mempengaruhi keadaan yang
Karena peramalan ini pada hakekatnya berhubungan dengan hal – hal yang
penuh ketidak pastian, maka perlu merubah situasi kedalam situasi yang setara dengan
keadaan yang pasti atau kedalam situasi yang berdasarkan berbagai kemungkinan
pernyataan bahwa peristiwa yang akan terjadi tersebut akan jatuh pada daerah tertentu
yang masih berada didaerah toleransi. Misalnya dengan mengasumsikan bahwa situasi
dan kondisi cenderung konstan.
Tabel 3.1 Jumlah kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Binjai Mulai tahun 2001 sampai dengan 2008
Tahun
Jenis Kendaraan Mobil
Penumpang
Mobil
Gerobak Bus
Sepeda motor
2001 3565 1309 81 19041
2002 3647 1377 86 23067
2003 3922 1652 91 25314
2004 4124 1729 97 28590
2005 4260 1869 103 32665
2006 4681 2207 127 38182
2007 5100 2490 136 47485
2008 7560 6874 378 67420
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara
Setelah melihat data yang ada, maka dapat diramalkan jumlah kendaraan bermotor
menurut jenisnya di Kotamadya Binjai dari tahun 2008 – 2012 yang akan datang
3.2 Proyeksi Jumlah Mobil Penumpang di Binjai Tahun 2012
Tabel 3.2.1 Jumlah Mobil Penumpang di Binjai Tahun 2001 – 2012
Pada tabel 3.2 menunjukkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata- rata
Bergerak Ganda 2 Tahunan (Double Moving Average) terhadap jumlah mobil
penumpang di Binjai untuk tahun 2009 – 2012.
Untuk Rata- rata Bergerak Tunggal ( dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
Maka dari rumus diatas dapat dihitung Rata- rata bergerak Tunggal untuk:
=
Kemudian untuk rata - rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus yaitu:
N
Maka dari rumus itu dapat dihitung rata- rata bergerak ganda untuk:
= 5610,25
Setelah itu menghitung nilai konstan m periode ke muka (at) dengan persamaan rumus
yaitu:
at = 2S’t – S”t
Maka nilai konstan m periode ke muka (at) untuk:
a2003 = 2S’2003 - S”2003
= 2(3784,5)-3695,25
= 3873,75
a2004 = 2S’2004 - S”2004
= 2(4023) - 3903,75
= 4142,25
a2005 = 2S’2005 - S”2005
= 2(4192)-4107,5
= 4276,5
a2006 = 2S’2006 - S”2006
= 2(4470,5)-4331,25
= 4609,75
a2007 = 2S’2007 - S”2007
= 5100,5
a2008 = 2S’2008 - S”2008
= 2(6330)-5610,25
= 7049,75
Lalu menghitung nilai bt ( komponen kecendrungan) dengan rumus :
bt = ( ' " )
Maka didapat nilai bt ( komponen kecendrungan) untuk:
= 169
Sehingga dapat dihitung nilai ramalan Ft+1 dengan menggunakan rumus:
Ft+1 = at + bt.m
Maka didapat nilai ramalan (F) mobil penumpang untuk:
F2008+1 = a8 + b8(1)
F2009 = 7049,75+1439,5(1)
F2008+2 = a8 + b8(2)
F2010 = 7049,75+1439,5(2)
= 9928,75
F2008+3 = a8 + b8(3)
F2011 = 7049,75+1439,5(3)
= 11368,25
F2008+4 = a8 + b8(4)
F2012 = 7049,75+1439,5(4)
= 12807,75
Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya mobil penumpang
di Kotamadya Binjai untuk tahun 2009 sebanyak 8489,25, tahun 2010 sebanyak
9928,75, tahun 2011 sebanyak 11368,25, tahun 2012 sebanyak 15182,75.
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal. Tabel dibawah ini menunjukkan besarnya kesalahan peramalan
jumlah mobil penumpang di Kotamadya Binjai berdasarkan data hasil peramalan
Tabel 3.2.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil penumpang di Kotamadya
Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus tersebut
sebagai berikut : Periode Tahun
Mean Absoulute Error =
Mean Absoulute percentage Error =
n
3.3 Proyeksi Jumlah Mobil Gerobak Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012
Table 3.3.1 Jumlah Mobil Gerobak Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012
Pada tabel 3.3.1 menunjukan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata
Bergerak Ganda 2 tahunan (Double Moving Avarage) terhadap jumlah Mobil Gerobak
di Kotamadya Binjai pada tahun 2001-2012.
Untuk Rata- rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
Maka dari rumus diatas dapat dihitung Rata- rata bergerak Tunggal untuk:
Kemudian untuk rata- rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus yaitu:
N
Maka dari rumus itu dapat dihitung rata- rata bergerak ganda untuk:
=1918,5
Setelah itu menghitung nilai konstan m periode ke muka (at) dengan persamaan rumus
yaitu:
at = 2S’t – S”t
Maka nilai konstan m periode ke muka (at) untuk:
a2003 =2S’2003 - S”2003
=2(1514,5)-1428,75
=1600,25
a2004 =2S’2004 - S”2004
=1778,5
a2005 =2S’2005 - S”2005
=2(1799)-1744,75
=1853,25
a2006 =2S’2006 - S”2006
=2(2038)-1918,5
=2157,5
a2007 =2S’2007 - S”2007
=2(2348,5)-2193,25
=2503,75
a2008 =2S’2008 - S”2008
=2(4682)-3515,25
=5848,75
Lalu menghitung nilai bt ( komponen kecendrungan) dengan rumus :
bt = ( ' " )
1 2
t t S S N− −
=310,5
b2008 = 1 2
−
N (S’2008 – S"2008)
=
1 2
2
− (4682 – 3515,25)
=2333,5
Sehingga dapat dihitung nilai ramalan Ft+1 dengan menggunakan rumus:
Ft+1 = at + bt.m
Maka didapat nilai ramalan (F) mobil penumpang untuk:
F2008+1 = a8 + b8(1)
F2009 =5848,75+2333,5(1)
= 8182,25
F2008+2 = a8 + b8(2)
F2010 =5848,75+2333,25(2)
= 10515,75
F2008+3 = a8 + b8(3)
F2011 =5848,75+2333,25(3)
= 12849,25
F2012 =5848,75+2333,25(4)
= 15182,75
Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya mobil gerobak di
Kotamadya Binjai untuk tahun 2009 sebanyak 8182,25, tahun 2010 sebanyak
10515,75, tahun 2011 sebanyak 12849,25, tahun 2012 sebanyak 15182,75.
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal. Tabel dibawah ini menunjukkan besarnya kesalahan peramalan
jumlah mobil gerobak di Kotamadya Binjai berdasarkan data hasil peramalan tahun
2004 -2008.
Tabel 3.3.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil gerobak di Kotamadya Binjai pada tahun (2009 – 2012).
Dimana :
Periode Tahun Mobil
Gerobak ft et et et
2
Pet APEt
1 2001 1309
2 2002 1377
3 2003 1652
4 2004 1729 1771.75 -42.75 42.75 1827.5625 -2.47253 2.47253 5 2005 1869 1954.5 -85.5 85.5 7310.25 -4.57464 4.57464 6 2006 2207 1961.75 245.25 245.25 60147.5625 11.11237 11.1124 7 2007 2490 2396.5 93.5 93.5 8742.25 3.75502 3.75502 8 2008 6874 2814.25 4059.75 4059.75 16481570.06 59.0595 59.0595
Error (et) =
(
xt − f t)
Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus tersebut
sebagai berikut :
Mean Absoulute Error =
n
Mean Absoulute percentage Error =
3.4 Proksi Jumlah Bus Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012
Table 3.4.1 Jumlah Bus Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012
Periode Tahun Bus
Pada tabel 3.4.1 menunjukan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata
Bergerak Ganda 2 tahunan (Double Moving Avarage) terhadap jumlah Bus di
Kotamadya Binjai pada tahun 2001-2012.
Untuk Rata- rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
=115
Kemudian untuk rata- rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus yaitu:
N
Maka dari rumus itu dapat dihitung rata- rata bergerak ganda untuk:
Setelah itu menghitung nilai konstan m periode ke muka (at) dengan persamaan rumus
yaitu:
at = 2S’t – S”t
Maka nilai konstan m periode ke muka (at) untuk:
a2003 =2S’2003 - S”2003
=2(88,5) - 86
=91
a2004 =2S’2004 - S”2004
=2(94) – 91,25
=96,75
a2005 =2S’2005 - S”2005
=2(100) - 97
=103
a2006 =2S’2006 - S”2006
=2(115) – 107,5
=122,5
a2007 =2S’2007 - S”2007
=139,75
a2008 =2S’2008 - S”2008
=2(257) – 194,25
=319,75
Lalu menghitung nilai bt ( komponen kecendrungan) dengan rumus :
bt = ( ' " )
Maka didapat nilai bt ( komponen kecendrungan) untuk:
=
Sehingga dapat dihitung nilai ramalan Ft+1 dengan menggunakan rumus:
Ft+1 = at + bt.m
Maka didapat nilai ramalan (F) bus untuk:
F2009 =319,75+125,5(1)
= 445,25
F2008+2 = a8 + b8(2)
F2010 =319,75+125,5(2)
= 570,75
F2008+3 = a8 + b8(3)
F2011 =319,75+125,5(3)
= 696,25
F2008+4 = a8 + b8(4)
F2012 =319,75+125,5(4)
= 821,75
Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya bus di Kotamadya Binjai
untuk tahun 2009 sebanyak 445,25, tahun 2010 sebanyak 570,75, tahun 2011
sebanyak 696,25, tahun 2012 sebanyak 821,75.
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal. Tabel dibawah ini menunjukkan besarnya kesalahan peramalan
Tabel 3.4.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah bus di Kotamadya Binjai pada
Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus
tersebut sebagai berikut :
Mean Squered Error =
Mean Absoulute percentage Error =
n
3.5 Proyeksi Jumlah Sepedamotor Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012
Tabel 3.5.1 Jumlah Sepedamotor Di Kotamadya Binjai Tahun 2001-2012
Periode Tahun Sepeda motor
Pada tabel 3.5.1 menunjukan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata
Bergerak Ganda 2 tahunan (Double Moving Avarage) terhadap jumlah Sepedamotor
Untuk Rata- rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
Maka dari rumus diatas dapat dihitung Rata- rata bergerak Tunggal untuk:
=30627,5
Kemudian untuk rata- rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus yaitu:
N
Maka dari rumus itu dapat dihitung rata- rata bergerak ganda untuk:
S”2003 =
S”2008 =
N S S'2007+ '2008
=
2
5 , 57452 5
,
42833 +
=50413
Setelah itu menghitung nilai konstan m periode ke muka (at) dengan persamaan rumus
yaitu:
at = 2S’t – S”t
Maka nilai konstan m periode ke muka (at) untuk:
a2003 =2S’2003 - S”2003
=2(24190,5) – 22622,3
=25758,8
a2004 =2S’2004 - S”2004
=2(26592) – 25571,3
=20332,8
a2005 =2S’2005 - S”2005
=2(30627,5) – 28789,8
=32465,3
=2(35423,5) – 33025,5
=37821,5
a2007 =2S’2007 - S”2007
=2(42833,5) – 39128,5
=46538,5
a2008 =2S’2008 - S”2008
=2(57452,5) – 50143
=64762
Lalu menghitung nilai bt ( komponen kecendrungan) dengan rumus :
bt = ( ' " )
Maka didapat nilai bt ( komponen kecendrungan) untuk:
Sehingga dapat dihitung nilai ramalan Ft+1 dengan menggunakan rumus:
Ft+1 = at + bt.m
Maka didapat nilai ramalan (F) bus untuk:
F2008+1 = a8 + b8(1)
F2009 =64672+14619(1)
= 79831
F2008+2 = a8 + b8(2)
F2010 =64672+14619(2)
= 94000
F2008+3 = a8 + b8(3)
F2011 =64672+14619(3)
= 108619
F2008+4 = a8 + b8(4)
F2012 =64672+14619(4)
= 123238
Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya sepedamotor di
Kotamadya Binjai untuk tahun 2009 sebanyak 79831, tahun 2010 sebanyak 94000,
Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal. Tabel dibawah ini menunjukkan besarnya kesalahan peramalan
jumlah sepedamotor di Kotamadya Binjai berdasarkan data hasil peramalan tahun
2004 -2008.
Tabel 3.5.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah sepedamotor di Kotamadya Binjai pada tahun (2009 – 2012).
Periode tahun Sepeda
Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus tersebut
sebagai berikut :
Mean Absoulute Error =
n
Mean Absoulute percentage Error =
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain
yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru
yang diperbaiki.
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke
dalam programming (coding). Dalam pengolahan data pada tugas akhir ini penulis
menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi system yaitu
program Excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.
5.2 Mengoperasikan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini. Pastikan bahwa pada komputer Anda telah
terpasang program Excel. Setelah Komputer terpasang program, selanjutnya Anda
dapat menjalankan program ini dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Setelah komputer dalam posisi hidup, klik tombol Start
3. Klik Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan
menampilkan buku kerja (Workbook) yang kosong
Selain cara tersebut di atas, ada cara lain untuk menjalankan program ini, yaitu jika
pada komputer anda telah diinstal office Shortcut, untuk memulai Excel akan
menampilkan buku kerja seperti gambar berikut:
Tampilan Excel di layar akan bervariasi tergantung pasa jenis monitornya yang
dipakai. Ketika Anda memulai program Excel, workbook Excel yang pertama disebut
Book 1. Jika anda membuka workbook lainnya saat itu juga, Excel secara otomatis
a) Aturan pengoperasian
Untuk mempermudah pengoperasian Excel dengan mudah ada beberapa istilah yang
perlu kami ulas, diantaranya adalah:
Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan.
Klik ganda : menekan dan melepas tombol kiri mouse sebanyak dua kali
secara cepat dan berurutan.
Geser : menekan dan menggeser tombol kiri mouse sambil menggerakan pointer mouse ke arah yang dikehendaki.
Ctrl + C : menekan tombol Ctrl, selanjutnya tekan C dan lepaskan kedua
tombol tersebut.
Icon : gambar grafis yang terdapat pada layar dan biasa diklik untuk
melakukan suatu perintah atau program tertentu.
b) Jendela Workbook
Bagian layar yang digunakan oleh suatu program disebut jendela. Jendela workbook
Ecxel terdidi dari banyak elemen windows.
c) Workbook
Workbook atau sering disebut buku kerja adalah dokumen yang terdapat pada Ecxel
yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering disebut sheet, dimana
Umunya jika Anda memulai Excel, sebuah workbook kosong akan terbuka dengan
judul sementara Book 1 kecuali jika Anda memulai Excel berserta sebuah file yang
telah ada.
Untuk membuka file-file tambahan, pilih New atau Open dari menu file atau
gunakan tombol Newbook dan Open pada Toolbar standart. Anda juga dapat
membuka workbook sebanyak yang di inginkan sampai computer anda kehabisan
memori. Workbook yang baru tampil di atas jendela workbook yang terakhir aktif dan
menjadi jendela workbook aktif.
d) Lembar kerja (Sheet)
Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat anda mengaktifkan Excel, maka secara
otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri atas tiga lembar
kerja atau Sheet. Lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom
diberi nama A, B, C,…,Z dilanjutkan dengan AA, BB, CC,…,ZZ dan baris di tandai
dengan angka 1, 2, 3,……..sampai 65536.
Perpotongan antara kolom dan baris biasa disebut sel (cell). Sel diberi nama
menurut lokasi dan koordinat, misalnya Sel C20 ini artinya perpotongan antara kolom
pada C dengan baris ke 20, sel yang aktif ditandai dengan sel pointer/petunjuk sel.
Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapat dipindahkan dari satu sel
ke sel yang lain. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain gunakan tombol dalam
Tombol Keterangan
. . . . Menggeser pointer ke kiri, atas, kanan atau ke bawah suatu sel
HOME memindahkan pointer mouse ke awal baris
CTRL+HOME berpindah ke awal keja
PAGE DOWN berpindah satu layar ke bawah
PAGE UP berpindah satu layar ke atas
ALT+PAGE DOWN berpindah satu layar ke kanan
ALT+PAGE UP berpindah satu layar ke kiri
CTRL+F6 berpindah ke buku kerja atau jendela lain
CTRL+SHIF+F6 berpindah ke buku kerja atau jendela sebelumnya
F6 berpindah antara pane pada workbook yang di split
SHIF+F6 berpindah ke pane awal dalam workbook yang displit
TAB pindah antara sel yang tidak terprotek pada lembar kerja yang diprotek
END tanda panah berpindah antar blok baik di dalam maupun baris
HOME berpindah ke sel sebelah kiri
END berpindah ke sel di jendela sebelah kanan
e) Sel
Sel dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Sel relative
Sel relative adalah sel yang jika disalin akan menyasuaikan dengan tempat atau lokasi
2. Sel Semi Absolute
Sel semi absolute adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau kolom) bertanda $.
Absoulute kolom misalnya pada sel A1 berisi $A1 artinya jika sel tersebut dikopi ke
posisi baru kolom tersebut akan selalu tetap sedangkan barisnya akan menyesuaikan.
Sedangkan absolute baris penulisannya adalah A$1, artinya jika sel tersebut dikopi,
baris yang bersangkutan akan selalu tetap sedangkan kolom akan menyesuaikan.
3. Sel Absolute
Sel absolute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci, misalnya pada sel A1
berisi $A$9, artinya jika sel tersebut disalin atau dikopi baik baris ataupun kolom akan
terkunci.
f) Memasukan Program Excel
Setelah anda selesai bekerja dengan Excel dan ingin keluar dari Excel, pilih perintah
Exit dari menu File atau klik tombol close (X) dalam jendela Excel. Selanjutnya ,
Excel akan menanyakan apakah Anda akan menyimpan setiap perubahan yang telah
dilakukan pada setiap buku kerja yang terbuka. Jika Anda mengklik Yes, Anda dapat
menentukan nama file yang baru untuk setiap workbook yang belum disimpan
kemudian menyimpannya. Jika Anda mengklik No, setiap perubahan yang Anda
lakukan akan hilang ketika Anda keluar dari Excel. Mengklik tombol Cancel akan
5.3 Penggunaan Excel Pada Contoh Data
Pada tampilan di atas Anda dapat menyaksikan juga perhitungan moving average
pertama (S’t), moving average kedua (S”t), nilai konstanta (a), slope (b) dari analisa
proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa proyeksi Mobil Penumpang)
dengan cara :
a) S’t yaitu pada tahun 2002 (sel D4) dengan menggunakan rumus:
= SUM (C3:C4)/2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas.
b) S”t yaitu pada tahun 2003 (sel E5) dengan menggunakan rumus :
= SUM(D4:D5)/2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas.
c) at besarnya bisa dicari pada tahun 2003 (sel F5) dengan menngunakan rumus :
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
d) b besarnya bisa dicari pada tahun 2003 (sel G5) dengan menggunakan rumus :
= (2*(D5-F5))/1
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
e) Nilai peramalannya {a+b(m)}bisa dicari pada tahun 2004 (sel H6) dengan
menggunakan rumus :
=F5+(E5*1)
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
Pada tampilan di atas Anda dapat menyaksikan juga hasil perhitungan kesalahan
meramal Mean Square Error dan Mean Absoulute Persentage Error dari analisis
proyek kendaraan bermotor (sebagai contoh nilai error untuk mobil penumpang)
dengan cara:
a) Mencari nilai error mulai tahun 2004 (sel E6) yaitu dengan menggunakan rumus :
=C6-D6
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
b) Nilai absoulute Error yaitu menunjukan absoulute dari nilai kesalahan meramal
(sel F6) yaitu dengan menggunakan rumus :
=ABS(E6)
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
c) Square Error menunjukkan kesalahan meramal dikuadratkan (sel G6) yaitu dengan
menggunakan rumus :
= G6^2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
d) APE (Absoulute Persentage Error) menunjukan nilai tengah kesalahan percentage
absoulute (sel I 11) yaitu dengan menggunakan rumus :
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain
yang ada dalam desain system yang disetujui, menginstal dan memulai system baru
yang diperbaiki.
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming ( coding). Dalam pengolahan data pada tugas akhir ini penulis
menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi system yaitu
5.2 Mengoperasikan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini. Pastikan bahwa pada computer Anda telah
terpasang program Excel. Setelah Komputer terpasang program, selanjutnya Anda
dapat menjalankan program ini dengan langkah- langkah sebagai berikut:
4. Setelah computer dalam posisi hidup, klik tombol Start
5. Pilih Programs
6. Klik Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan
menampilkan buku kerja( Workbook) yang kosong
Selain cara tersebut di atas, ada cara lain untuk menjalankan program ini, yaitu jika
pada computer anda telah diinstal office Shirtcut, untuk memulai Excel akan
Tampilan Excel di layar akan bervariasi tergantung pasa jenis monitornya yang
dipakai. Ketika Anda memulai program Excel, workbook Excel yang pertama disebut
Book 1. Jika anda membuka workbook lainnya saat itu juga, Excel secara otomatis
akan menamai book 2, demikian seterusnya.
g) Aturan pengoperasian
Untuk mempermudah pengomperasian Excel dengan mudah ada beberapa
istilah yang perlu kami ulas, diantaranya adalah:
Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan.
Klik ganda : menekan dan melepas tombol kiri mouse sebanyak dua kali
secara cepat dan berurutan.
Geser : menekan dan menggeser tombol kiri mouse sambil menggerakan
pointer mouse ke arah yang dikehendaki.
Ctrl + C : menekan tombol Ctrl, selanjutnya tekan C dan lepaskan kedua
tombol tersebut.
Icon : gambar grafis yang terdapat pada layar dan biasa diklik untuk
h) Jendela Workbook
Bagian layar yang digunakan oleh suatu program disebut jendela. Jendela
workbook Ecxel terdidi dari banyak elemen windows.
i) Workbook
Workbook atau sering disebut buku kerja adalah dokumen yang terdapat
pada Ecxel yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering
disebut sheet, dimana jumlah sheet ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai
kebutuhan anda.
Umunya jika anda memulai Ecxel, sebuah workbook kosong akan
terbuka dengan judul sementara Book 1 kecuali jika anda memulai Excel
berserta sebuah file yang telah anda.
Untuk membuka file-file tambahan, pilih New atau Open dari menu
file atau gunakan tombol Newbook dan Open pada Toolbar standart.
Anda juga dapat membuka workbook sebanyak yang di inginkan
sampai computer anda kehabisan memori. Workbook yang baru tampil di
atas jendela workbook yang terakhir aktif dan menjadi jendela workbook
j) Lembar kerja (Sheet)
Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat anda mengaktifkan Excel, maka
secara otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri
atas tiga lembar kerja atau Sheet. Lembar kerja Excel terdiri dari 256
kolom dan 65536 baris. Kolom diberi nama A, B, C,…,Z dilanjutkan
dengan AA, BB, CC,…,ZZ dan baris di tandai dengan angka 1, 2,
3,……..sampai 65536.
Perpotongan antara kolom dan baris biasa disebut sel (cell). Sel diberi
nama menurut lokasi dan koordinat, misalnya Sel C20 ini artinya
perpotongan antara kolom pada C dengan baris ke 20, sel yang aktif
ditandai dengan sel pointer/petunjuk sel.
Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapat dipindahkan dari
satu sel ke sel yang lain. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain
gunakan tombol dalam keyboard seperti yang berikut ini :
Tombol Keterangan
. . . . Menggeser pointer ke kiri, atas, kanan
atau ke bawah suatu sel
HOME memindahkan pointer mouse ke awal
baris
CTRL+HOME berpindah ke awal keja
PAGE DOWN berpindah satu layar ke bawah
ALT+PAGE DOWN berpindah satu layar ke kanan
ALT+PAGE UP berpindah satu layar ke kiri
CTRL+F6 berpindah ke buku kerja atau jendela lain
CTRL+SHIF+F6 berpindah ke buku kerja atau jendela sebelumnya
F6 berpindah antara pane pada workbook
yang di split
SHIF+F6 berpindah ke pane awal dalam workbook yang
displit
TAB pindah antara sel yang tidak terprotek
pada lembar
kerja yang diprotek
END tanda panah berpindah antar blok baik di dalam maupun baris
HOME berpindah ke sel sebelah kiri
k) Sel
Sel dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
4. Sel relative
Sel relative adalah sel yang jika disalin akan menyasuaikan dengan
tempat atau lokasi yang baru.
5. Sel semiabsoulute
Sel semiabsoulte adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau
kolom) bertanda $. Absoulute kolom misalnya pada sel A1 berisi
$A1 artinya jika sel tersebut dikopi ke posisi baru kolom tersebut
akan selalu tetap sedangkan barisnya akan menyesuaikan.
Sedangkan absouluet baris penulisannya adalah A$1, artinya jikia
sel tersebut dikopi, baris yang bersangkutanakan selalu tetap
sedangkan kolom akan menyesuaikan.
6. Sel absoulute
Sel absoulute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci,
misalnya pada sel A1 berisi $A$9, artinya jika sel tersebut disalin
atau dikopi baik baris ataupun kolom akan terkunci.
l) Memasukan Program Excel
Setelah anda selesai bekerja dengan Excel dan ingin keluar dari Excel,
pilih perintah Exit dari menu File atau klik tombol close (X) dalam jendela
Excel. Selanjutnya , Excel akan menanyakan apakah anda akan
yang terbuka. Jika anda mengklik Yes, anda dapat menentukan nama file
yang baru untuk setiap workbook yang belum disimpan kemudian
menyimpannya. Jika anda mengklik No, setiap perubahan yang anda
lakukan akan hilang ketika anda keluar dari Excel. Mengklik tombol
Cancel akan membatalkan perintah Exit dan mengembalikan anda dalam
program Excel.
Pada saat di atas anda dapat menyaksikan juga perhitungan moving average
pertama (S’t), moving average kedua (S”t), nilai konstanta (a), slope (b) dari
analisa proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa proyeksi
penumpang) dengan cara :
f) S’t yaitu pada tahun 2002 (sel D4) dengan menggunakan rumus:
=SUM (C3:C4)/2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas.
g) S”t yaitu pada tahun 2003 (sel E5) dengan menggunakan rumus :
=SUM(D4:D5)/2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas.
h) a besarnya bisa dicari pada tahun 2003 (sel F5) dengan
menngunakan rumus :
=(2*D5)-E5
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
i) b besarnya bisa dicari pada tahun 2003 (sel G5) dengan
menggunakan rumus :
=(2*(D5-F5))/1
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
j) Nilai peramalannya {a+b(m)}bisa dicari pada tahun 2004 (sel H6)
dengan menggunakan rumus :
=F5+(E5*1)
5.4 Menghitung Nilai Kesalahan pada contoh Data
Pada tampilan di atas anda dapat menyaksikan juga hasil perhitungan kesalahan
meramal Mean Square Error dan Mean Absoulute Persentage Error dari analisis
proyek kendaraan bermotor (sebagai contoh nilai error untuk mobil penumpang)
dengan cara:
e) Mencari nilai error mulai tahun 2004 (sel E6) yaitu dengan menggunakan
rumus :
=C6-D6
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
f) Nilai absoulute Error yaitu menunjukan absoulute dari nilai kesalahan
=ABS(E6)
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
g) Square Error menunjukkan kesalahan meramal dikuadratkan (sel G6) yaitu
dengan menggunakan rumus :
=G6^2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengkopi rumus di atas
h) APE (Absoulute Persentage Error) menunjukan nilai tengah kesalahan
percentage absoulute (sel I 11) yaitu dengan menggunakan rumus :
BAB 6
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengelohan data dan analisis data yang dilakukan
sebelumnya pada bab 4 maka kesimpulan yang diperoleh aadalah sebagai
berikut :
1. Dari hasil perhitungan jumlah kendaraan bermotor menurut
jenisnya, dapat dilihat perkembangan jumlah mobil penumpang,
mobil gerobak, bus, dan sepeda motor mengalami peningkatan pada
tahun 2012,yaitu mobil penumpang sebanyak 12807,75 unit, mobil
gerobak sebanyak 15182,75 unit, bus sebanyak 821,75 unit, dan
2. Penulis dapat mengetahui jumlah kendaraan bermotor mana yang
paling banyak terdapat di kotamadya Binjai pada tahun 2012, yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Assaori, Sofyan.1984.Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Haymans, Adler. 1989. Tekhnik Peramalan Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Rineka
Cipta.