• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Jumlah Kenderaan Bermotor Menurut Jenisnya Di Labuhan Batu Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Proyeksi Jumlah Kenderaan Bermotor Menurut Jenisnya Di Labuhan Batu Tahun 2011"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT

JENISNYA DI LABUHAN BATU TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

RAMILAH HARAHAP

062407149

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI LABUHAN BATU TAHUN 2011

Kategori : TUGAS AKHIR Nama : RAMILAH HARAHAP Nim : 062407149

Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, 25 MEI 2009

Diketahui/disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing I KETUA,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. HENRY RANI SITEPU, M, Si

(3)

PERNYATAAN

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI LABUHAN BATU TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing – masing disebut sumbernya.

Medan, juni 2009

RAMILAH HARAHAP

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Ridhonya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.

Dalam Kesempatan Ini, penulis mengucapkan terima kasih atas Bantuan, bimbingan, petunjuk, serta nasehat – nasehat yang tidak ternilai harganya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini terutama kepada : Bapak Dr. Edi Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA USU, Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Drs. Henry rani sitepu, M.Si selaku pembimbing penulis di Fakultas MIPA yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan serta saran.

Terima kasih secara khusus dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan kepada Kedua Orang Tua penulis Ibunda Nurasyah dan Ayahanda M.Yusuf Harahap atas pengorbanan, bimbingan dukungan moril dan materil mereka selama ini serta seluruh keluarga kakak dan abang serta adik (yusnidar, hasrul, ilma, nanda dan irpan) terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama kuliah sampai laporan ini selesai

Ucapan Terima kasih yang tidak kalah pentingnya juga penulis ucapkan buat wahyu yang selalu memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis selama ini,buat seluruh sahabat – sahabatku ,Iza , yeni ,ani, nurika, putri dan yang lainnya.Semoga kita tetap menjadi sahabat selama – lamanya, serta teman – teman kos novi, puspita, ade, pipit dan kakak – kakak kos yang selalu menemani dan membantu penulis dalam pembuatan TA dan yang selalu memberi motivasi serta semangat kepada penulis, terima kasih ya …

(5)

Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca dan khusunya bagi penulis sendiri. Semoga Allah SWT, tetap melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua.Amiiiin…

Medan, juni 2009 Penulis,

Ramilah Harahap 062407149

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Maksud dan Tujuan 3

1.5 Metodologi Penelitian 3

1.6 Lokasi danWaktu 4

1.7SistematikaPenulisan 4

BAB 2 TINJAUN TEORITIS 2.1PengertianPeramalan 6

2.2Jenis–jenis Peramalan 6

2.3Langkah–langkahperamalan 8

2.4MetodePeramalan 9

2.5Metodologi Penelitian 10

2.5.1 Metode Smoothing 10

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS 3.1 Sejarah Singkat BPS 15

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS) 17

3.2.1 Pengumpulan Data 18

3.2.2 Pengolahan Data 19

3.3 Struktur Organisasi BPS 19

3.4 Visi dan Misi BPS 21

(7)

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut

Jenisnya di Labuhan Batu 22

4.2 Proyeksi Jumlah Mobil Penumpang di Labuhan Batu 24

4.3 Proyeksi Jumlah Bus di Labuhan Batu 32

4.4 Proyeksi Jumlah Mobil Barang di Labuhan Batu 40

4.5 Proyeksi Jumlah Sepeda Motor di Labuhan Batu 48

4.6 Proyeksi Jumlah Becak Mesin di Labuhan Batu 56

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Imlementasi Sistem 64

5.2 Mengoperasikan Excel 65

5.3 Penggunaan Excel Pada Contoh Data 71

5.4 Menghitung Nilai Kesalahan Pada Contoh Data 72

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1.1 Tabel jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya

di Labuhan Batu mulai tahun 2001 sampai dengan 2007 23 Tabel 4.2.1 Tabel Jumlah mobil penumpang di Labuhan Batu

tahun 2001 sampai dengan 2011 24

Tabel 4.2.2 Tabel Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil penumpang

Di Labuhan Batu tahun 2008 sampai dengan 2011 30 Tabel 4.3.1 Tabel Jumlah bus di Labuhan Batu tahun 2001 sampai dengan 2011 32 Tabel 4.3.2 Tabel Nilai kesalahan peramalan jumlah bus

Di Labuhan Batu tahun 2008 sampai dengan 2011 38 Tabel 4.4.1 Tabel Jumlah mobil barang di Labuhan Batu

tahun 2001 sampai dengan 2011 40 Tabel 4.4.2 Tabel Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil barang

Di Labuhan Batu tahun 2008 sampai dengan 2011 46 Tabel 4.5.1 Tabel Jumlah sepeda motor di Labuhan Batu

tahun 2001 sampai dengan 2011 48 Tabel 4.5.2 Tabel Nilai kesalahan peramalan jumlah sepeda motor

Di Labuhan Batu tahun 2008 sampai dengan 2011 54 Tabel 4.6.1 Tabel Jumlah becak mesin di Labuhan Batu

tahun 2001 sampai dengan 2011 56 Tabel 4.6.2 Tabel Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil penumpang

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap Negara mengalami keuntungan dan kerugian pada perekonomiannya. Hal ini dapat dilihat dari dunia perindustrian di Negara tersebut. Salah satu contohnya yaitu dalam perindustrian otomotif atau dilihat dari meningkat atau menurunnya minat masyarakat dalam memiliki kendaraan bermotor.

(10)

Oleh karena itu penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya kendaraan bermotor di Labuhan Batu pada tahun 2011, untuk mengetahui apakah proyeksi yang diperoleh dapat menggambarkan Jumlah Kendaraan Bermotor di Labuhan Batu tahun 2011 mengalami peningkatan dan sudah sesuai dengan kondisi jalan di Labuhan Batu.

1.2. Identifikasi Masalah

Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah kendaraan bermotor di Labuhan Batu serta metode-metode perhitungannya.

Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Berapa Banyak Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Labuhan Batu pada tahun 2011.

(11)

1.3. Batasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Dikarenakan dalam menetapkan peramalan kendaraan bermotor di Labuhan Batu berbentuk tahunan, maka nilai yang penulis ramalkan juga sebanyak dua tahunan yaitu sampai dengan tahun 2011.

2. untuk periode waktu dalam memperoleh nilai peramalan dipergunakan data – data yang berkaitan dengan jumlah kendaraan bermotor , di mana data yang diambil adalah data tahun 2001 sampai dengan 2007 yang tertuang dalam bentuk data tahunan.

1.4. Maksud dan Tujuan

(12)

terdapat di Labuhan Batu tahun 2011 dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average).

1.5. Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data-data yang diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan data. Data di dalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

(13)

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dalam meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor di Labuhan Batu tahun 2011 dengan menggunakan perumusan :

Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average), yaitu :

a. Menentukan smoothing pertama (S’t)

b. Menentukan smoothing kedua (S”t)

c. Menentukan besarnya konstanta (at)

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

e. Menentukan besarnya Forecast

(14)

Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Sumatera Utara. Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah selama satu bulan.

1.7. Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalanm beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang. Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian yang mencakup lokasi serta waktu pengambilan data dan Sistematika Penulisan.

(15)

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik beserta Stuktur Organisasinya.

BAB 4 PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan dikumpulkan.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan tentang implementasi sistem yang digunakan.

BAB 6 KESIMPULAN

(16)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha pada masa yang akan datang. Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita kenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Setiap kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan peramalan.

2.2 Jenis – Jenis Peramalan

(17)

1. Peramalan yang subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau

“judgment” dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya

hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik – teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

(18)

produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgment atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

(19)

mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :

a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis – jenis peramalan sangat tergantung dari segi mana kita memandangnya.

2.3Langkah – Langkah Peramalan

Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah – langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu :

1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data maka dapat diketahui pola data tersebut.

(20)

baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin.

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Faktor – faktor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan – kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk kebijakan pemerintah.

Proyeksi adalah adanya suatu kecenderungan sesuatu hal pada masa yang akan datang yang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang yang merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan datang.

2.4. Metode Peramalan

(21)

peramalan yan objektif. Perlu diketahui bahwa, keberhasilan peramalan didasarkan atas :

1. Pengetahuan teknik tentang informasi yang lalu yang dibutuhkan. 2. Teknik dan metode peramalan.

2.5. Metodologi Penelitian

2.5.1 Metode Smoothing

Metode Smoothing merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata – rata dari beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan datang. Dalan metode smoothing ini data historis digunakan untuk memperoleh angka ynag dilicinkan atau diratakan.

Metode smoothing ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Moving Averages (MOVA) / rata – rata bergerak

2. Eksponensial Smoothing

1. Moving Average

(22)

periode yang akan datang. Metode ini disebut rata – rata bergerak karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka rata – rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (Forecast).

Metode Moving Averages ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Rata – rata Bergerak Tunggal (Single Moving Averages)

Metode ini mempunyai karakteristik khusus, yaitu :

a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 4 bulan moving average, maka ramalan bulan ke 5 baru bisa dibuat setelah bulan ke 4 selesai. Jika 6 bulan moving average, ramalan bulan ke 7 baru bisa dibuat setelah bulan ke 6 selesai.

b. Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin luas.

2. Rata – rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)

(23)

bergerak, dan menurut simbol ditulis sebagai MA(M x N) dimana artinya adalah MA M periode dari MA N periode.

Adapun prosedur peramalan rata – rata bergerak linier meliputi tiga aspek : 1. Penggunaan rata – rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis S't)

2. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata – rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis S't - S''t), dan

3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t +1 (atau ke periode t + m jika kita meramalkan M periode ke muka).

Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : Prosedur rata – rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :

a. Menentukan smoothing pertama (S't), persamaan ini mempunyai asumsi bahwa saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N, sebagai berikut :

N

X X

X X

S t t t t N

t 1 2 1

' + − + − +...+ − +

= ………..(2.1)

S't = smoothing pertama periode t Xt = nilai real periode t

(24)

b. Menentukan smoothing kedua (S''t), persamaan ini menganggap bahwa semua rata – rata bergerak tunggal (S't) telah dihitung. Persamaan ini kita menghitung rata – rata bergerak N periode dari nilai – nilai S't tersebut.

N

c. Menentukan besarnya konstanta (at), persamaan ini mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal, S't,dengan persamaan sebagai berikut :

(

t t

)

t t

t

t S S S S S

a = ' + ' − " =2 ' − " ……….….…..(2.3) at = besarnya konstanta periode t

d. Menentukan besarnya slope (bt), persamaan ini menentukan taksiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya, persamaannya sebagai berikut :

(

)

(25)

periode ke muka adalah at dimana merupakan nilai rata – rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecenderungan bt, persamaannya sebagai berikut :

( )

m b a

Ft+m = t + t ………..(2.5)

Ft+m = besarnya forecast m = jangka waktu foresact

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bias meminimalkan kesalahan meramal.Karena itu dalam menghitung kesalahan meramal digunakan :

a. Mean absolute Error ( MAE )

Mean Absolute Error adalah rata-rata absolute dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda negative.

MAE =

n f x

n t

t t

= − 1

...(2.6)

b. Mean Squared Error (MSE)

(26)

MSE =

(

)

n f x

n t

t t

= − 1

………..…………..(2.7)

c. Mean Absolute Percentage Error ( MAPE )

Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan persentase absolute dari suatu peramalan.

MAPE = n APE

n t

=1

...(2.8)

Dimana :

t

x = Nilai data periode ke- t

t

f = Nilai ramalan periode ke- t

(27)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT BPS

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi sumatera utara merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Badan Pusat Statistik ini ada sejak :

1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Van Land Bouw Nijeverheid En

Handel), dan kedudukan di bogor. Pada tahun 1923, di bentuk suatu komisi untuk

statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – departemen.Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor

De Statistiek (CKS) atau kantor statistik dan di pindahkan ke Jakarta.

2. Masa Pemerintahan Jepang

(28)

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 Agustus 1945. Kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari Perjanjian Linggar Jati. Sementara ini pemerintah Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran kementerian kemakmuran tanggal 12 juli 1950 nomor:219/S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 maret 1952 Nomor : P/44,lembaga KPS berada dibawah dan bertanggung jawab perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor:18.009/M,KPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian Research yang di sebut Afdeling A dan bagian penyelenggara tata usaha yang disebut Afdeling B.

(29)

4. Masa Orde Baru

Pada pemerintah Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenaran organisasi Biro Pusat Statistik. Dalam masa Orde Baru ini Badan Pusat Statistik telah mengalami empat (4) kali perubahan struktur organisasi :

a) Peraturan pemerintah Nomor : 16 tahun 1968 tentang organisasi Badan Pusat Statistik.

b) Peraturan pemerintah Nomor : 6 tahun 1980 tentang organisasi Badan Pusat Statistik.

c) Peraturan pemerintah Nomor : 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

d) Undang – undang Nomor :16 tahun 1997 tentang statistik.

e) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.

f) Keputusan kepala Badan Pusat Statistik Nomor :100 tahun 1998 tentang organisasi dan tenaga kerja Badan Pusat Statistik.

(30)

5. Masa Reformasi sampai sekarang

Sejak era reformasi sampai sekarang Badan Pusat Statistik terus mengalami reorganisasi seiring dengan berlakunya Undang-Undang Otonomi Daerah tahun 1999 dan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Maka, BPS perlu melakukan reorganisasi seiring dengan semakin besarnya beban tugas Badan Pusat Statistik dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh Pemerintah antara bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenaga kerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Adapun kegiatan dari Badan Pusat Statistik antara lain:

3.2.1 Pengumpulan Data

(31)

Sensus adalah kegiatan yang berskala besar yang dilakukan sepuluh tahun sekali sebagai upaya pengumpulan data secara menyeluruh. BPS melakukan tiga macam sensus yaitu:

a. Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 0 (Nol). b. Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 3 (tiga). c. Sensus Ekonomi yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 6 (enam).

(32)

3.2.2 Pengolahan Data

Kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, kegiatan ini dilakukan dengan dua cara yaitu cara komputerisasi dengan cara manual. Di bidang perangkat keras saat ini BPS mempunyai jaringan yang terbesar di Indonesia hingga tingkat Kabupaten/Kotamadya dan dikelompokkan munurut Lokal Area Network untuk keperluan Resource Sharing. Dengan semakin memasyarakatnya penggunaan komputer, memungkinkan untuk pengiriman data secara elektronik. Di bidang perangkat lunak BPS dilengkapi dengan berbagai bahasa Pemrograman

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(33)

Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :

a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Adapun bagan atau struktur organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Urusan Dalam b. Sub Bagian Perlengkapan c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Kepegawaian

e. Sub Bagian Bina Potensi / Bina Program

(34)

1. Bidang Statistik Produksi 2. Bidang Statistik Distrubusi 3. Bidang Statistik Sosial

4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS) 5 . Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.

3.4 Visi dan Misi Badan Pusat Statistika

a. Visi dari Badan Pusat Statistik

Badan pusat statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan tekhnologi informasi yang mutakhir.

b. Misi dari Badan Pusat Statistik

(35)

3.5 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Provinsi Sumatra Utara

a. Merencanakan kegiatan badan pusat statistic. b. Mengumpulkan data badan pusat statistik

(36)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Analisa Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Labuhan

Batu

Salah satu perbedaan manusia dengan makhluk lainnya adalah karena kemampuan dan kemauannya untuk meramalkan/memperkirakan keadaan yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan yang cepat pada masa sekarang ini, sehingga kebutuhaan untuk meramalkan / memperkirakan itu sangat penting dan sangat diperlukan.

(37)

Karena peramalan ini pada hakekatnya berhubungan dengan hal – hal yang penuh ketidak pastian, maka perlu merubah situasi kedalam stuasi yang setara dengan keadaan yang pasti atau kedalam situasi yang berdasarkan berbagai kemungkinan dengan pernyataan bahwa peristiwa yang akan terjadi tersebut akan jatuh pada daerah tertentu yang masih berada di daerah toleransi. Misalnya dengan mengasumsikan bahwa situasi dan kondisi cenderung konstan.

Tabel 4.1.1 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Labuhan Batu

Mulai Tahun 2001 sampai dengan 2007.

Tahun

Jenis Kendaraan Mobil

Penumpang

Bus Mobil

Barang

Sepeda Motor

Becak Mesin

2001 2737 258 2692 37910 899

2002 2940 295 2850 37780 890

2003 2973 300 2925 38918 930

2004 3306 349 3953 39691 989

2005 3457 434 4357 52839 966

2006 4328 407 5652 78088 567

2007 4870 376 5664 49692 780

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

(38)

4.2 Proyeksi Jumlah Mobil Penumpang Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Tabel 4.2.1 Jumlah Mobil Penumpang Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Periode Tahun

Mobil Penumpang

Rata-rata Bergerak Tunggal

(S ' ) t

Rata-rata Bergerak Ganda

(S" ) t

Nilaiat Nilaib t

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2001 2737 --- --- --- --- ---

2 2002 2940 2838,5 --- --- --- ---

3 2003 2973 2956,5 2897,5 3015,5 118 --- 4 2004 3306 3139,5 3048 3232 183 3133,5 5 2005 3457 3381,5 3260,5 3502,5 242 3414 6 2006 4328 3892,5 3637 4148 511 3744,5 7 2007 4870 4599 4245,75 4952,3 706,5 4659

8 2008 --- --- --- --- --- 5658,75

9 2009 --- --- --- --- --- 6365,25

10 2010 --- --- --- --- --- 7071,75

(39)

Pada table 4.2 menunjukkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Ganda 2 Tahunan (Double Moving Average) terhadap jumlah mobil penumpang di Labuhan Batu untuk Tahun 2008-2011.

Untuk Rata-rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.1) yaitu

N

Maka dari rumus di atas dapat dihitung Rata-rata Bergerak Tunggal untuk:

(40)

= 3139,5

Kemudian untuk Rata-rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.2) yaitu:

(41)
(42)

2007 "

S =

N S S'2006+ '2007

=

2 4599 5

,

3892 +

= 4245,75

Setelah itu menghitung nilai konstanta m periode ke muka ( at )dengan persamaan rumus (2.3) yaitu :

t t t S S

a =2 ' − " Maka nilai konstanta m periode ke muka ( at ) untuk :

2003

a =2S'tS"t

= 2(2956,5) – 2897,5 = 3015,5

2004

a =2S'tS"t

= 2(3139,5) - 3048 = 3232

2005

a =2S'tS"t

= 2(3381,5) – 3260,5 = 3502,5

(43)

= 2(3892,5) - 3637 = 4148

a2007 =2S'tS"t

= 2(4599) – 4245,75 = 4952,3

Lalu menghitung nilai bt (komponen kecenderungan dengan persamaan rumus (2.4) yaitu :

Maka didapat nilai bt (komponen kecenderungan) untuk :

(44)

2005

Sehingga dapat dihitung nilai ramalan ft+1 dengan menggunakan persamaan rumus (2.5) yaitu :

m bt at ft+1 = + .

Maka didapat nilai ramalan ( f mobil penumpang untuk : )

(45)

2007

f = at+bt =4148+511 =4659

2008

f = at+bt =4952,3+706,5 =5658,75

2009

f = at+bt=4952,3+706,5(2)=6365,25

2010

f = at+bt =4952,3+706,5(3)=7071,75

2011

f = at+bt =4952,3+706,5(4)=7778,25

Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya mobil penumpang di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 5659, tahun 2009 sebanyak 6365,tahun 2010 sebanyak 7072,tahun 2011 sebanyak 7778.

(46)

Tabel 4.2.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil penumpang di Labuhan

Batu tahun (2008 – 2011).

Periode Tahun

Mobil

Penumpang f t e t et

( )

2 t

e PE t APE t

1 2001 2737 --- --- --- --- --- ---

2 2002 2940 --- --- --- --- --- ---

3 2003 2973 --- --- --- --- --- ---

4 2004 3306 3133,5 172,5 172,5 29756,25 5,2178 5,2178 5 2005 3457 3414 43 43 1849 1,2439 1,2439 6 2006 4328 3744,5 583,5 583,5 340472,25 13,4820 13,4820 7 2007 4870 4659 211 211 44521 4,3324 4,3324 Jumlah --- --- --- --- 1010 416598,5 24,2763 24,2763

Dimana :

Error (e ) = t (xtft)

Absolute Error │ei│= │xtft

Squared Error (e )i 2

= ((xtft)2

Percentage Error (PE ) = t ( ) t

t t

x f x

(47)

Absolute Percentage Error (APE ) = t

Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus (2.6), (2.7) dan (2.8) sebagai berikut :

Mean Absolute Error =

Mean Absolute Percentage Error =

n

(48)

Tabel 4.3.1 Jumlah Bus Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Periode Tahun Bus

Rata-rata Bergerak Tunggal

(S ' ) t

Rata-rata Bergerak Ganda

(S" ) t

Nilaiat Nilaib t

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2001 258 --- --- --- --- ---

2 2002 295 276,5 --- --- --- ---

3 2003 300 298,5 287,5 308,5 22 --- 4 2004 349 324,5 311,5 337,5 26 331,5

5 2005 434 391,5 358 425 67 363,5

6 2006 407 420,5 406 435 29 492

7 2007 376 391,5 406 377 -29 464

8 2008 --- --- --- --- --- 348

9 2009 --- --- --- --- --- 319

10 2010 --- --- --- --- --- 290

(49)

Pada table 4.4 menunjukkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Ganda 2 Tahunan (Double Moving Average) terhadap jumlah Bus di Labuhan Batu untuk Tahun 2008-2011.

Untuk Rata-rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.1) yaitu :

N

Maka dari rumus di atas dapat dihitung Rata-rata Bergerak Tunggal untuk:

(50)

= 324,5

Kemudian untuk Rata-rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.2) yaitu:

(51)
(52)

2007

Setelah itu menghitung nilai konstanta m periode ke muka ( at )dengan persamaan rumus (2.3) yaitu :

t t t S S

a =2 ' − "

Maka nilai konstanta m periode ke muka ( at ) untuk :

(53)

2006

Lalu menghitung nilai bt (komponen kecenderungan dengan persamaan rumus (2.4) yaitu :

Maka didapat nilai bt (komponen kecenderungan) untuk :

(54)

2005

(55)

2005

f = at+bt =337,5+26 =363,5

2006

f = at+bt =425+67 =492

2007

f = at+bt =435+29 =464

2008

f = at+bt =377+−29 =348

2009

f = at+bt =377+(−29(2))=319

2010

f = at+bt =377+(−29(3))=290

2011

f = at+bt =377+(−29(4))=2261

Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya bus di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 348 tahun 2009 sebanyak 319, tahun 2010 sebanyak 290, tahun 2011 sebanyak 2261.

Hasil peramalan yang akurat adalah peramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal. Tabel dibawah ini menunjukan besarnya kesalahan peramalan jumlah bus di Labuhan Batu berdasarkan data hasil peramalan tahun 2004 – 2007.

Tabel 4.3.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah Bus di Labuhan Batu tahun (2008

– 2011).

Periode Tahun Bus ft et et

( )

2 t e

PEt APEt

(56)

2 2002 295 --- --- --- --- --- ---

Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus (2.6), (2.7) dan (2.8) sebagai berikut :

(57)

Mean Squared Error =

(

)

2

1

n f x

n t

t t

=

= 6954,4525 4

81 , 27817

=

Mean Absolute Percentage Error =

n APE

n t

=1

=

4 5754 , 95

(58)

4.4 Proyeksi Jumlah Mobil Barang Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Tabel 4.4.1 Jumlah Mobil Barang Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Periode Tahun

Mobil Barang

Rata-rata Bergerak Tunggal

(S ' ) t

Rata-rata Bergerak Ganda

(S" ) t

Nilaiat Nilaib t

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2001 2692 --- --- --- --- ---

2 2002 2850 2771 --- --- --- ---

3 2003 2925 2887,5 2829,25 2945,8 116,5 --- 4 2004 3953 3439 3163,25 3714,8 551,5 3062,25 5 2005 4357 4155 3797 4513 716 4266,25 6 2006 5652 5004,5 4579,75 4529,3 849,5 5229 7 2007 5664 5658 5331,25 5984,8 653,5 6278,75

8 2008 --- --- --- --- --- 6638,25

9 2009 --- --- --- --- --- 7291,75

10 2010 --- --- --- --- --- 7945,25

(59)

Pada table 4.6 menunjukkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Ganda 2 Tahunan (Double Moving Average) terhadap jumlah Mobil Barang di Labuhan Batu untuk Tahun 2008-2011.

Untuk Rata-rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.1) yaitu :

N

Maka dari rumus di atas dapat dihitung Rata-rata Bergerak Tunggal untuk:

(60)

=3439

Kemudian untuk Rata-rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.2) yaitu:

(61)
(62)

2007

Setelah itu menghitung nilai konstanta m periode ke muka ( at )dengan persamaan rumus (2.3) yaitu :

t t t S S

a =2 ' − "

Maka nilai konstanta m periode ke muka ( at ) untuk :

(63)

= 2(5004,5) – 4579,75

Lalu menghitung nilai bt (komponen kecenderungan dengan persamaan rumus (2.4) yaitu :

Maka didapat nilai bt (komponen kecenderungan) untuk :

(64)

2005

(65)

2007

f = at+bt=5429,3+849,5=6278,75

2008

f = at+bt=5984,8+653,5=6638,25

2009

f = at+bt =5984,8+653(2)=7291,75

2010

f = at+bt =5984,8+653(3)=7945,25

2011

f = at+bt =5984,8+653(4)=8598,75

Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya mobil barang di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 6638, tahun 2009 sebanyak 7292, tahun 2010 sebanyak 7945, tahun 2011 sebanyak 8599.

(66)

Tabel 4.4.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah mobil barang di Labuhan Batu

tahun (2008 – 2011).

Periode Tahun

Mobil

Barang ft et et

( )

2 t e

PEt APEt

1 2001 2692 --- --- --- --- --- ---

2 2002 2850 --- --- --- --- --- ---

3 2003 2925 --- --- --- --- --- ---

4 2004 3953 3062,25 890,75 890,75 793435,6 22,53 22,53 5 2005 4357 4266,25 90,75 90,75 8235,6 2,08 2,08 6 2006 5652 5229 423 423 178929 7,48 7,48 7 2007 5664 6278,75 -614,75 614,75 3779176 -10,85 10,85 Jumlah --- --- --- --- 2020,5 135817,8 21,25 42,95

Dimana :

Error (e ) = t (xtft)

Absolute Error │ei│= │xtft

Squared Error (e )i 2 = ((xtft)2

Percentage Error (PE ) = t ( ) t

t t

x f x

(67)

Absolute Percentage Error (APE ) = t

Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus (2.6), (2.7) dan (2.8) sebagai berikut :

Mean Absolute Error =

n

Mean Absolute Percentage Error =

(68)

4.5 Proyeksi Jumlah Sepeda Motor Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Tabel 4.5.1 Jumlah Sepedal Motor Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Periode Tahun

Sepeda Motor

Rata-rata Bergerak Tunggal

(S ' ) t

Rata-rata Bergerak Ganda

(S" ) t

Nilaiat Nilaib t

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2001 37910 --- --- --- --- ---

2 2002 37780 37845 --- --- --- ---

3 2003 38918 38349 38097 38601 504 --- 4 2004 39691 39304,5 38826,75 39782 955,5 39105 5 2005 52839 46265 42784,75 49745 6960,5 40737,5 6 2006 78088 65463,5 55864,25 75063 19199 56705,75 7 2007 49692 63890 64676,75 63103 -1573,5 94261,25

8 2008 --- --- --- --- --- 61529,75

9 2009 --- --- --- --- --- 59956,25

10 2010 --- --- --- --- --- 58382,75

(69)

Pada table 4.8 menunjukkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Ganda 2 Tahunan (Double Moving Average) terhadap jumlah Sepeda Motor di Labuhan Batu untuk Tahun 2008-2011.

Untuk Rata-rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.1) yaitu :

N

Maka dari rumus di atas dapat dihitung Rata-rata Bergerak Tunggal untuk:

(70)

=39304,5

Kemudian untuk Rata-rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.2) yaitu:

(71)
(72)

2007

Setelah itu menghitung nilai konstanta m periode ke muka ( at )dengan persamaan rumus (2.3) yaitu :

t t t S S

a =2 ' − "

Maka nilai konstanta m periode ke muka ( at ) untuk :

(73)

= 2(65463,5) – 55864,25

Lalu menghitung nilai bt (komponen kecenderungan dengan persamaan rumus (2.4) yaitu :

Maka didapat nilai bt (komponen kecenderungan) untuk :

(74)

2005

Sehingga dapat dihitung nilai ramalan ft+1 dengan menggunakan persamaan rumus (2.5) yaitu :

m bt at ft+1 = + .

Maka didapat nilai ramalan ( f Sepeda Motor untuk : )

(75)

2007

f = at+bt =75063+19199=94261,25

2008

f = at+bt =63103+(−1573,5)=61529,75

2009

f = at+bt =63103+(−1573,5(2))=59956,25

2010

f = at+bt =63103+(−1573,5(3))=58382,75

2011

f = at+bt =63103+(−1573,5(4)=56809,25

Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya Sepeda Motor di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 61530, tahun 2009 sebanyak 59956, tahun 2010 sebanyak 58382, tahun 2011 sebanyak 56810.

(76)

Tabel 4.5.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah Sepeda Motor di Labuhan Batu

tahun (2008 – 2011).

Periode Tahun

Sepeda

Motor ft et et

( )

2 t e

PEt APEt

1 2001 37910 --- --- --- --- --- ---

2 2002 37780 --- --- --- --- --- ---

3 2003 38918 --- --- --- --- --- ---

4 2004 39691 39105 586 586 343396 1,4764 1,48 5 2005 52839 40737,5 12100 12100 146446302,3 22,90 22,90 6 2006 78088 56705,75 21382,25 21383 457200615,1 27,38 27,38 7 2007 49692 49261,25 430,75 431 185545,56 0,87 0,87 Jumlah --- --- --- --- 34500,5 604175859 52,63 52,63

Dimana :

Error (e ) = t (xtft)

Absolute Error │ei│= │xtft

Squared Error (e )i 2 = ( 2

) (xtft

Percentage Error (PE ) = t ( ) t

t t

x f x

(77)

Absolute Percentage Error (APE ) = t

Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus (2.6), (2.7) dan (2.8) sebagai berikut :

Mean Absolute Error =

n

Mean Absolute Percentage Error =

(78)

4.6 Proyeksi Jumlah Becak Mesin Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Tabel 4.6.1 Jumlah Becak Mesin Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011

Periode Tahun

Becak Mesin

Rata-rata Bergerak Tunggal

(S ' ) t

Rata-rata Bergerak Ganda

(S" ) t

Nilaiat Nilaib t

Nilai Ramalan

(Ft+m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 2001 899 --- --- --- --- ---

2 2002 890 894,5 --- --- --- ---

3 2003 930 910 902,25 917,75 15,5 --- 4 2004 989 959,5 934,75 984,25 49,5 933,25 5 2005 966 977,5 968,5 986,5 18 1033,75 6 2006 567 766,5 872 661 -211 1004,5

7 2007 780 673,5 720 627 -93 450

8 2008 --- --- --- --- --- 534

9 2009 --- --- --- --- --- 441

10 2010 --- --- --- --- --- 348

(79)

Pada table 4.10 menunjukkan hasil proyeksi dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak Ganda 2 Tahunan (Double Moving Average) terhadap jumlah Becak Mesin di Labuhan Batu untuk Tahun 2008-2011.

Untuk Rata-rata Bergerak Tunggal (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.1) yaitu :

N

Maka dari rumus di atas dapat dihitung Rata-rata Bergerak Tunggal untuk:

(80)

=959,5

Kemudian untuk Rata-rata Bergerak Ganda (dua tahunan) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan (2.2) yaitu:

N

(81)
(82)

2007

Setelah itu menghitung nilai konstanta m periode ke muka ( at )dengan persamaan rumus (2.3) yaitu :

t t t S S

a =2 ' − "

Maka nilai konstanta m periode ke muka ( at ) untuk :

(83)

= 2(766,5) - 872

Lalu menghitung nilai bt (komponen kecenderungan dengan persamaan rumus (2.4) yaitu :

Maka didapat nilai bt (komponen kecenderungan) untuk :

(84)

2005

Sehingga dapat dihitung nilai ramalan ft+1 dengan menggunakan persamaan rumus (2.5) yaitu :

m bt at ft+1 = + .

Maka didapat nilai ramalan ( f Becak Mesin untuk : )

(85)

2007

f = at+bt =661+(−211)=450

2008

f = at+bt=627+(−93)=534

2009

f = at+bt=627+(−93(2))=441

2010

f = at+bt =627+(−93(3))=348

2011

f = at+bt =627+(−93(4))=255

Dari hasil perhitungan diatas maka diramalkan banyaknya Becak Mesin di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 534, tahun 2009 sebanyak 441 ,tahun 2010 sebanyak 348 ,tahun 2011 sebanyak 255

(86)

Tabel 4.6.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah Becak Mesin di Labuhan Batu

tahun (2008 – 2011).

Periode Tahun

Becak

Mesin ft et et

( )

2 t e

PEt APEt

1 2001 899 --- --- --- --- --- ---

2 2002 890 --- --- --- --- --- ---

3 2003 930 --- --- --- --- --- ---

4 2004 989 933,25 55,75 55,75 3108,06 5,64 5,64 5 2005 966 1033,75 -67,75 67,75 4590,06 -7,014 7,014 6 2006 567 1004,5 -437,5 437,5 191406 -77,16 77,16 7 2007 780 450 330 330 108900 42,31 42,31 Jumlah --- --- --- --- 891 308004,375 -36,23 118,09

Dimana :

Error (e ) = t (xtft)

Absolute Error │ei│= │xtft

Squared Error (e )i 2 = ((xtft)2

Percentage Error (PE ) = t ( ) t

t t

x f x

(87)

Absolute Percentage Error (APE ) = t

Maka didapat kesalahan peramalan dengan menggunakan persamaan rumus (2.6), (2.7) dan (2.8) sebagai berikut :

Mean Absolute Error =

n

Mean Absolute Percentage Error =

(88)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain yang ada dalam desain system yang disetujui, menginstal dan memulai system baru yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi system yaitu program Excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.

5.2. Mengoperasikan Excel

(89)

1. Setelah computer dalam posisi hidup, klik tombol Start

2. Pilih Programs

3. Klik Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (Workbook) yang kosong.

(90)

Tampilan Excel di layar akan bervariasi bergantung pada jenis monitor yang dipakai. Ketika Anda memulai program Excel, workbook Excel yang pertama disebut Book1. Jika anda membuka workbook lainnya saat itu juga, Excel secara otomatis akan menamai book2, demikian seterusnya.

a) Aturan pengoperasian

Untuk mempermudah pengoperasian Excel dengan mudah ada beberapa istilah yang perlu kami ulas, diantaranya adalah :

Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan

Klik Ganda : menekan dan melepas tombol kiri mouse sebanyak dua kali

secara cepat dan berurutan

Geser : menekan dan menggeser tombol kiri mouse sambil

menggerakkan pointer mouse ke arah yang dikehendaki

Ctrl + C : menekan tombol Ctrl, selanjutnya tekan C dan lepaskan kedua

tombol tersebut.

(91)

melakukan suatu perintah atau program tertentu.

b) Jendela Workbook

Bagian layar yang digunakan oleh suatu program disebut jendela. Jendela workbook Excel terdiri dari banyak elemen windows.

c) Workbook

Workbook atau sering disebut buku kerja adalah dokumen yang terdapat pada Excel yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering disebut sheet, dimana jumlah sheet ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan anda.

(92)

Untuk membuka file-file tambahan, pilih New atau Open dari menu File atau gunakan tombol Newbook dan Open pada Toolbar standart.

Anda juga dapat membuka workbook sebanyak yang diinginkan sampai computer anda kehabisan memori. Workbook yang baru tampil di atas jendela workbook yang terakhir aktif dan menjadi jendela workbook aktif.

d) Lembar kerja (Sheet)

Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat anda mengaktifkan Excel, maka secara otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri atas tiga lembar kerja atau Sheet. Lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi nama A, B, C,….,Z dilanjutkan dengan AA, BB, CC,…, dan baris ditandai dengan angka 1, 2, 3,…..sampai 65536.

(93)

Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapat dipindahkan dari satu sel ke sel yang lainnya. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain gunakan tombol dalam keyboard seperti yang berikut ini :

Tombol Keterangan

• • • • Menggeser pointer ke kiri, atas, kanan atau ke bawah suatu sel

HOME memindahkan pointer mouse ke awal baris

CTRL + HOME berpindah ke awal kerja

PAGE DOWN berpindah satu layar ke bawah

PAGE UP berpindah satu layar ke atas

ALT + PAGE DOWN berpindah satu layar ke kanan

ALT + PAGE UP berpindah satu layar ke kiri

CTRL + F16 berpindah ke buku kerja atau jendela lain

(94)

F6 berpindah antar panes pada Workbook yang di split

SHIFT + F6 berpindah ke pane awal dalam workbook yang displit

TAB pindah antar sel yang tidak terprotek pada lembar kerja yang diprotek

END tanda panah berpindah antar blok baik di dalam maupun baris

HOME berpindah ke sel di jendela sebelah kiri

END berpindah ke sel di jendela sebelah kanan

e) Sel

Sel dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Sel relative

(95)

2. Sel semiabsolute

Sel semiabsolute adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau kolom) bertanda $. Absolute kolom misalnya pada sel A1 berisi $A1 artinya jika sel tersebut dikopi ke posisi baru kolom tersebut akan selalu tetap sedangkan barisnya akan menyesuaikan. Sedangkan absolute baris penulisannya adalah A$1, artinya jika sel tersebut dikopi, baris yang bersangkutan akan selalu tetap sedangkan kolom akan menyesuaikan.

3. Sel absolute

Sel absolute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci, misalnya pada sel A1 berisi $A$9, artinya jika sel tersebut disalin atau dikopi baik baris ataupun kolom akan terkunci.

f) Memasukkan Data ke Lembar Kerja

Anda dapat memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut:

(96)

2. Ketik data yang akan dimasukkan

3. Untuk mengakhiri, tekan Enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggerakkan mouse ke tempat sel lain.

g) Mengakhiri Program Excel

(97)

5.3. Penggunaan Excel pada contoh data

Pada tampilan di atas anda dapat menyaksikan juga perhitungan moving average pertama (S’t), moving average kedua (S”t), nilai konstanta (a), slope (b) dari analisa proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa proyeksi mobil penumpang) dengan cara :

a) S’t yaitu pada tahun 2002 (sel C4) dengan menggunakan rumus : =SUM(B3:B4)/2

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

(98)

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

c) a besarnya bisa dicari pada tahun 2003 (sel E5) dengan menggunakan rumus : =(2*C5)-D5

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

d) b besarnya bias dicari pada tahun 2003 (sel F5) dengan menggunakan rumus : =(2*(C5-D5))/1

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

e) Nilai peramalannya {a + b(m)} bias dicari pada tahun 2004 (sel G6) dengan menggunakan rumus :

=E6+(F6*1)

(99)

5.4. Menghitung Nilai Kesalahan pada contoh data

Pada tampilan di atas anda dapat menyaksikan juga hasil perhitungan kesalahan meramal Mean Square Error dan Mean Absolute Persentage Error dari analisa proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh nilai error untuk mobil penumpang) dengan cara :

a) Mencari nilai Error mulai tahun 2004 (sel E6) yaitu dengan menggunakan rumus :

=C6-D6

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

(100)

=ABS(C6-D6)

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

c) Square Error menunjukkan kesalahan meramal dikuadratkan (sel G6) yaitu dengan menggunakan rumus :

=F6^2

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas

d) APE (Absolute Persentage Error) menunjukkan nilai tengah kesalahan persentase absolute (sel G10) yaitu dengan menggunakan rumus :

=(ABS((C6-D6)/C6))*100

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas e) Mean Square Error (sel F11) dengan menggunakan rumus :

=F10/4

(101)

BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan sebelumnya pada bab 4 maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Dari data yang diperoleh dari hasil proyeksi setiap tahunnya mengalami perubahan ada yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

2. Diperkirakan bahwa jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Labuhan Batu pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

a. banyaknya mobil penumpang di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 5659 unit, tahun 2009 sebanyak 6365 unit,tahun 2010 sebanyak 7072 unit,tahun 2011 sebanyak 7778 unit.

(102)

c. Banyak mobil barang di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 6636 unit,tahun 2009 sebanyak 7288 unit, tahun 2010 sbanyak 7940 unit,tahun 2011 sebanyak 8592 unit.

d. Banyaknya sepeda motor di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 61530 unit, tahun 2009 sebanyak 59956 unit,tahun 2010 sebanyak 58383 unit, tahun 2011 sebanyak 56809 unit.

e. Banyaknya Becak Mesin di Labuhan Batu untuk tahun 2008 sebanyak 534 unit, tahun 2009 sebanyak 441 unit, tahun 2010 sebanyak 348 unit,tahun 2011 sebanyak 255 unit.

(103)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Edisi pertama. UI BPS. 2007. Profil Badan Pusat Statistik Provinsi. Medan

Deanto. 2002. Proyeksi Bisnis Dengan Microsoft Excel. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Makridakis, Spyros dan Wheelwright, Steven, C. 1993. Metode dan Aplikasi

Gambar

Tabel 4.1.1 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Labuhan Batu
Tabel 4.2.1 Jumlah Mobil Penumpang Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011
Tabel 4.3.2 Nilai kesalahan peramalan jumlah Bus di Labuhan Batu tahun (2008
Tabel 4.4.1 Jumlah Mobil Barang Di Labuhan Batu Tahun 2001 – 2011
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kandungan P 2 O 5 endapan fosfat di daerah, Sampang sebagian besar dapat digunakan sebagai pupuk alam, sebagian kecil lagi sebagai bahan baku pupuk super fosfat

Kepemilikan Institusional (Kinst), berpengaruh signifikan positif terhadap koefisien ERC (ERC) mempunyai nilai t hitung sebesar 3,709 dengan signifikansi sebesar 0,000 (lebih

Perintah ini juga akan mengakses file $<HADOOP_INSTALL>/conf/slaves yang terdapat pada komputer master (namenode) dan akan menjalankan daemon datanode yang telah terdaftar

Tinea pedis atau yang lebih dikenal dengan kutu air adalah penyakit akibat infeksi jamur dermatofita yang mengenai kulit pada jari-jari kaki, telapak kaki, dan

Unu Menjadi wil.. Parigi Selatan, Perda No. Parigi Selatan, Perda No. Parigi Selatan, Perda No. Parigi Selatan, Perda No. Parigi Selatan, Perda No. Parigi Selatan, Perda No.

Umumnya, manajemen sekolah masih belum melakukan model penjaminan mutu yang kokoh dan terukur; dalam kondisi guru yang tidak siap dan kinerjanya masih rendah ditambah dengan

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dosen tim penguji skripsi. yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan saran

Dari beberapa pendapat Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sumatera Utara, maka Penulis mengambil kesimpulan bahwa Realitas golput pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil