PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA TANJUNG BALAI TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
ESTER GULTOM 072407029
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA KEMENTERIAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 4.1.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Di Kota Tanjung Balai 25
Table 4.1.2. Analisa Proyeksi Mobil Penumpang 26
Table 4.1.3. Analisa Proyeksi Bus 26
Table 4.1.4. Analisa Proyeksi Mobil Barang 27
Table 4.1.5. Analisa Proyeksi Becak Mesin 27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan dunia industri dewasa ini mengalami peningkatan yang sangat pesat dari
tahun ke tahun diberbagai negara belahan bumi.Untuk mengukur seberapa besar
perkembangan perekonomiannya dapat diukur dengan berbagai cara ,salah satunya
dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri ,misalnya industri kendaraan
bermotor atau otomotif.Di negara Indonesia industri ini sempat mengalami pasang surut
pada tahun 1998 yang pada saat itu sedang mengalami krisis ekonomi dan moneter
,sehingga banyak perusahaan – perusahaan industri dengan terpaksa mengurangi jumlah
karyawannya termasuk industri otomotif itu sendiri,namun seiring pergantian
kepemimpinan di Indonesia maka kondisi perekonomian semakin baik.
Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia,dunia otomotifpun mengalami
peningkatan yang saangat pesat dengan ditandai semakin banyaknya jenis-jenis produk
kendaraan yang diproduksi dari tahun ketahun.Dengan adanya peningkatan ini
memunculkan permasalahan yang baru seperti adanya polusi udara , polusi suara serta
memperparah kondisi jalan yang menyebabkan kemacetan akibat dari kurangnya
penertiban aturan lalu lintas.Oleh karena itu penulis mencoba untuk memproyeksikan
banyaknya kendaraan bermotor di Tanjung Balai pada tahun 2011 apakah mengalami
1.2. Identifikasi Masalah
Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah kendaraan
bermotor di Tanjung Balai serta metode-metode perhitungannya.
Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah
a. Berapa banyak Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Tanjung Balai Pada
Tahun 2011
b. Jenis Kendaraan Bermotor manakah yang banyak terdapat di Tanjung Balai tahun 2011
c. Seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya
di Tanjung Balai tahun 2011
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Tanjung Balai pada tahun 2011.Penulis
berharap hasilnya nanti dapat memberikan informasi bagi pemakai data , pembaca serta
bagi kepentingan pemerintah daerah guna melihat jenis kendaraan bermotor manakah yang
1.4. Metodologi Penelitian
Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ,maka penulis membutuhkan data yang
diperoleh melalui serangkaian tinjauan ,penelitian ,riset maupun pengambilan data.
Data didalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan
membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat
diperkuliahan ataupun umum serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan
objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sumatera Utara.Data
yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur,disusun dan disajikan dalam bentuk
angka-angka dengan tujuan untuk mendapat gambaran yang jelas tentang sekumpulan data
tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dalam meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor di Tanjung
Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average),yaitu:
c. Menentukan besarnya konstanta (at)
at = S’t + ( S’t - S”t ) = 2 S’t - S”t
at = besarnya konstanta periode t
bt =
Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data
yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) prov. Sumatera Utara.Penulis
mengambil data tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan
analisis.Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah selama satu minggu.
1.6. Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut
berisikan sub – sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan
memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang . Identifikasi Masalah ,Maksud dan Tujuan
,Metode Penelitian yang mencakup lokasi serta waktu pengambilan data dan Sistematika
Penulisan.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian
masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.
BAB 3 SEJARAH SINGKAT BPS
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik beserta
struktur Organisasinya.
BAB 4 PEMBAHASAN
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan dikumpulkan.
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisis data serta
Cara penggunaan dari software yang dipakai.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian – pengertian
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang.Sedangkan ramalan adalah suatu situasiatau kondisi yang diperkirakan
akan terjadi pada masa yang akan datang.Ramalan tersebut dapat didasarkan atas
bermacam-macam cara,diantaranya adalah Metode Smoothing (Pemulusan),Rata-rata
Bergerak Linier.Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara
kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar kata yang
releven pada masa lalu.Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam
peramalan yang bersifat objektif.
Dalam menggunakan Metode Smoothing (Pemulusan)Rata-rata bergerak Linier untuk
peramalan didapat definisi atau pengertian yang digunakan ,antara lain:
a. Variabel Bebas yaitu variabel yang mudah didapat atau banyak tersedia
b. Variabel Tak Bebas yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
c. Jumlah Kuadrat yaitu jumlah dari setiap data yang terlebih
dahulu dikuadratkan
d. Kuadrat Jumlah yaitu jumlah dari seluruh data yang kemudian dikuadratkan
adalah deret waktu
f. Rata-rata Bergerak 1 periode yaitu tekhnik peramalan yang menggunakan data
masa lalu satu periode kebelakang
g. Rata-rata Bergerak 3 periode yaitu tekhnik peramalan yang menggunakan data
masa lalu tiga periode kebelakang
h. Trend yaitu perubahan yang relatif panjang,jika data yang ada menunjukkan
kenaikan ,ini menunjukkan bahwa trend nya positif,demikian juga sebaliknya
apabila data tersebut menunjukkan penurunan maka trendnya negative.
2.2. Metodologi Penelitian
a. Metode Smoothing
Metode smoothing merupakan tekhnik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari
beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan
datang. Dalam metode smoothing ini data histories digunakan untuk memperoleh angka
yang dilicinkan atau diratakan.
Metode Smoothing ini dibagi menjadi dua,yaitu:
b. Moving Average
Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan,mencari
rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang
akan datang.Metode ini disebut rata-rata bergerak karena setiap kali data observasi baru
tersedia,maka angka rata-rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (Forecast).
Metode moving averages ini dibagi menjadi dua,yaitu:
1. Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
Metode ini mempunyai karakteristik khusus yaitu:
a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data
histories selama jangka waktu tertentu.Misalnya,dengan 4 bulan moving
average,maka ramalan bulan ke-5 baru bisa dibuat setelah bulan ke-4 selesai
berakhir.Jika 6 bulan moving avarage,ramalan bulan ke-7 baru bisa dibuat
setelah bulan ke-6 berakhir.
b. Semakin panjang jangka waktu moving avarage,efek pelicinan semakin terlihat
2. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)
Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek:
Sesuai dengan judul yang telah dibuat,bahwa analisis data dengan menggunakan
metode rata-rata bergerak linier.Metode ini merupakan bagian dari Rata-Rata
Bergerak Ganda (Double Moving Avarage).Dasar dari metode ini dalah menghitung
rata-rata bergerak yang kedua.Rata-rata bergerak ‘ganda’ ini merupakan rata-rata
bergerak dari rata-rata bergerak,dan menurut simbol sebagai MA(M×N) dimana
artinya adalah MA M-periode dari MA N – periode.
Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek
a. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis S’t),
b. Penyesuaian,yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan
ganda pada waktu t (ditulis S’t – S”t),dan
c. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau periode
Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan
berikut:
a. Menentukan smoothing pertama (S’t) persamaan ini mempunyai asumsi bahwa
saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak
N,sebagai berikut:
b. Menentukan smoothing kedua (S”t),persamaan ini menganggap bahwa semua
rata-rata bergerak tunggal (S’t) telah dihitung.Persamaan itu kita menghitung rata-rata
bergerak N-periode dari nilai-nilai S’t tersebut.
(S’t-S”t)
c. Menentukan besarnya konstanta (at),persamaan ini mengacu terhadap penyesuaian
MA tunggal ,S’t,dengan persamaan sebagai berikut:
at = besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya Slope (bt),persamaan ini menentukan taksiran kecenderungan
dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya,persamaannya sebagai
berikut:
e. Menentukan besarnya Forecast,persamaan ini menunjukkan bagaimana memperoleh
ramalan untuk m periode ke muka dari t.Ramalan untuk m periode ke muka adalah
at – dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m
kali komponen kecenderungan bt , persamaannya sebagai berikut:
Ft+m = at+bt(m)
Ft+m = besarnya Forecast
m = jangka waktu forecast
BAB 3
TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan
Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijeverheid en Handel) pada bulan Februari
tahun 1920. Kantor ini bertugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya
merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut bertugas merencanakan
tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mingkin untuk mencapai kesatuan dalam
kegiatan di bidang Statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924 nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme statistik
perdagangan yang semula dialkukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA).
3.1.2 Masa Pemerintaha Jepang
Pemerintah baru mengaktifkan kembali statistik pada bulan Juni 1944 yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa itu Centra Voor Statistik
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, kegiatan statistic ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai
dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum
RI). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari
Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) mengaktifkan
kembali CKS. Berdasarkan surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 juni
1950 Nomor 219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada mentri Kemakmuran.
Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor. P/44.
lembaga KPS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian.
Selanjutnya Keputusan Mentri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor.
18.099/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut
Afdeling A, dan bagian tata usaha disebut Afdeling B.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementrian Ekonomi
dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk
selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1
3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang
Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan
dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat,
akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik mengalami beberapa kali
perubahan Struktur organisasi.
1. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1986 tentang organisasi BPS
2. Peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1998 tentang organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1992 tentang kedudukan , tugas dan
fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistic.
5. Keputusan presiden RI nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.
6. Keputusan kepala BPS nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja
BPS.
7. Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1968, yaitu yang
6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai penggati peraturan pemerintah nomor 6 tanun
1968. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 di tiap perovinsi
terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 juni 1998 dengan keputusan Presiden
nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja
dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
a. Visi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai
tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung
sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang mutakhir.
b. Misi Badan Pusat Statistik
Untuk menunjang pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban
misi mengarahkan pembangunan statistik dan penyajian data statistik yang
bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat
akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4
(empat) kelompok, yaitu :
1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
2. Program penyempurnaan sistem informasi
3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara
4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 tahun 1998), dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :
1. UU Nomor 16 tahun 1997 tentang statistic
2. Keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang penyelenggaraan Statistik.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan
statistik koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat
Statistik :
2. Penyelenggaraan statistik dasar.
3. menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.
4. koordinasi dan kerja sama statistic dengan instansi pemerintah, lembaga
organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya.
5. Pelayanan data informasi serta hasil kepada pemerintah dan masyarakat secara
berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan statistik.
6. Pembina penyelenggaraan statistik , responden dan pengguna statistik.
7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.
3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam
dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing. Kemudian
para Deputi melaporkan kepada Kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi
kelompok jabatan fungsional di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib
menerapkan prinsip koordinasi , integrasi baik dalam lingkungan masing-masing
satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lain dari luar BPS
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor, pada Badan Pusat
Statistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oleh
bagian tata usaha.
Disamping itu kepala dibantu oleh bagian tata usaha yan terdiri dari :
1. Sub bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
Sedangkan bidang panjang statistik dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu
1. Bidang Statistik Produksi
2. Bidang Statistik Distribusi
4. Bidang Statistik Kependudukan
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa
Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :
a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanaikan statistik pertanian,
industri serta statistik konstruksi pertambangan dan energi.
b. Bidang Statistik Pengolahan dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyiapkan data, penyusunan sistem dan program serta operasi pengolahan
data dengan komputer.
c. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenaga kerjaan, serta statistik
kesejahteraan.
d. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi dan akumulasi penyajian dan
analisa serta kegiatan penerangan statistik.
Dalam pembagian tugas yang diketahui penulis, maka dapat diuraikan menurut tugas
masing-masing bagian, yaitu :
1. Tugas Bagian Tata Usaha
b. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputu tata usaha
keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.
c. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggara berbagai pelatihan teknis
dan pelatihan administrasi.
d. Mengatur dan melaksanakan urusan pelaksanaan administrasi lainnya kepada
pihak semua satuan kerja di lingkungan kantor statistik provinsi.
e. Membantu kepala kantor statistik dalam pengendalian kegiatan kegiatan dan
pengendalian anggaran
f. Menyusun laporan kegiatan secara berkala dan sewaktu-waktu.
g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan langsung.
2. Tugas Bidang Statistik Produksi
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di
bidang statistik produksi.
c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil
pengumpulan data statistik produksi.
e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.
f. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan
pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang
3. Tugas Bidang Statistik Distribusi
a. Menyusun Program kerja tahunan.
b. Membantu Kepala akuntor statistik provinsi atau pemimpin proyek/pemimpin
bagian proyek statistik.
c. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.
d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.
e. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai
dengan yang ditetapkan.
f. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu.
4. Tugas Bidang Pengolahan Data
a. Menyusun program kerja tahunan bidang.
b. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan
bidang yang bersangkutan menentukan sistem pengolahan dengan komputer.
c. Mengatur pembuatan sistem dan program pelaksanaan penyiapan data dan
operasi pengolahannya.
d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan
komputer.
5. Tugas Bidang Statistik Kependudukan
a. Menyusun program kerja tahunan bidang.
b. Melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang
ditentukan.
c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan.
e. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik
kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
6. Tugas Bidang Neraca Wilayah dan Analisa
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Mengatur dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik kepada
masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tanjung
Balai
Tabel 4.1.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Di Kota Tanjung balai Dari Tahun 1999 s/d 2008
Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Setelah meLihat data yang ada,maka kita dapat meramalkan Jumlah Kendaraan
Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan Tahun Mobil Penumpang Bis/Bus Mobil
Barang Becak Mesin Jumlah
1999 36 126 485 - 647
2000 32 131 470 - 633
2001 26 148 492 - 666
2002 48 152 566 - 766
2003 54 165 572 - 791
2004 90 152 625 - 867
2005 85 165 625 480 1355
2006 70 170 583 136 959
2007 65 177 467 1.242 1951
2008 70 162 443 1.285 1960
Tabel 4.1.4. Analisa Proyeksi Mobil Barang
1. Mobil Penumpang
a. Smoothing Pertama (S’t),menggunakan periode 3 tahunan.
S’2007 =
=
= 73,33
S’2008 =
=
= 68,33
b. Smoothing Kedua (S”t), menggunakan periode 3 tahunan.
S”2007 =
=
= 77,11
S”2008 =
=
= 74,44
c. Menentukan besarnya Konstanta (at)
a2007 = 2S’2007 – S”2007
= 2 (73,33) - (77,11)
= 69,55
= 2(68,33) - (74,44)
= 62,22
d. Menentukan besarnya Slope (bt)
b2007 =
Dari analisa di atas maka dapat diperoleh:
Ft+m = at + bt(m)
Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Mobil Penumpang Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :
Ramalan untuk periode 2011 :
F2008+3 = a2008+b2008(3)
= 62,22 +(-6,11)(3)
= 43,89
Yaitu berkisar 44 unit
2. Bus
a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.
S’2007 =
=
= 170,67
S’2008 =
=
= 169,67
b. Smoothing Kedua (S”t),menggunakan periode 3 tahunan.
S”2007 =
=
= 164,56
S”2008 =
=
= 167,56
c. Menentukan besarnya Konstanta (at)
a2007 = 2S’2007 – S”2007
= 2 (170,67) – 164,56
= 176,78
a2008 = 2S’2008 - S”2008
= 2(169,67) – 167,56
= 171,78
d.Menentukan besarnya Slope (bt)
b2007 =
=
= 6,11
b2008 =
=
= 2,11
Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Bus Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :
Ramalan untuk periode 2009 :
c. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.
S’2007 =
=
= 558,33
S’2008 =
=
= 497,67
d. Smoothing Kedua (S”t),menggunakan periode 3 tahunan.
S”2007 =
=
= 592,22
S”2008 =
=
= 555,67
c. Menentukan besarnya Konstanta (at)
a2007 = 2S’2007 – S”2007
= 2 (558,33) – 592,22
= 524,44
a2008 = 2S’2008 - S”2008
= 2(497,67) – 555,67
b2007 =
Dari analisa di atas maka dapat diperoleh:
Ft+m = at + bt(m)
Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Mobil Barang Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :
= 439,67 +(-58)(3)
= 265,67
Yaitu berkisar 266 unit
4. .Becak Mesin
a. Smoothing Pertama (S’t), menggunakan periode 3 tahunan.
S’2007 =
=
= 619.33
S’2008 =
=
= 887,67
b. Smoothing Kedua (S”t),menggunakan periode 3 tahunan.
S”2007 =
=
= 328,22
S”2008 =
c. Menentukan besarnya Konstanta (at)
a2007 = 2S’2007 – S”2007
= 2 (619,33) – 328,22
= 910,44
a2008 = 2S’2008 - S”2008
= 2(887,67) – 570,78
= 1204,56
d.Menentukan besarnya Slope (bt)
b2007 =
=
= 291,11
b2008 =
=
= 316,89
Dari analisa di atas maka dapat diperoleh:
Ft+m = at + bt(m)
Untuk meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor Jenis Becak Mesin Di Kota Tanjung Balai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 berikut :
F2008+1 = a2008+b2008(1)
Dengan didapatnya ramalan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya ,maka
dapat dibuat suatu table ramalan jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di
Kota Tanjung Balai Tahun 2011 yang dapat dilihat pada table 4.1.6. berikut:
Tabel 4.1.6. Hasil Ramalan Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya
Dari nilai peramalan pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2011 terjadi kenaikan dan penurunan terhadap setiap jenis jumlah
kendaraan bermotor di kota Tanjung Balai.
a. Menghitung Kesalahan Meramal
Dalam meramal situasi peramalan,ketepatan dipandang sebagai criteria penolakan
untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam banyak hal, kata “ketepatan” menunjuk
ke “kebaikan sesuai” yang pada akhirnya menunjukkan seberapa jauh model peramalan
tersebut mampu mereproduksi data yang telah diketahui.
Ada tiga macam mengetahui nilai kesalahan yang biasa dipakai pada metode rata-rata bergerak linier, yaitu:
a. Mean Absolute Error ( Nilai Tengah Kesalahan Absol
MAE = ; = -
Dimana :
ei = nilai kesalahan
n = jumlah periode waktu pada peramalan
b. Mean Squared Error ( Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat)
MSE =
= nilai kesalahn kuadrat
Xi = nilai pengamatan (data sebenarnya)
Fi = nilai peramalan (data setelah mengalami proses peramalan)
n = jumlah periode waktu pada peramalan
c. Mean Absolute Persentage Error ( Nilai Tengah Kesalahan Presentase Absolute)
1. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Mobil Penumpang
Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan mobil penumpang dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel 4.1.7. Analisa Proyeksi Mobil Penumpang
Tahun
2. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Bis/Bus
Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan Bis/Bus dapat dilihat dalam tabel berikut:
3. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Mobil Barang
Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan mobil Barang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1.9. Analisa Proyeksi Mobil Barang
Tahun
4. Nilai kesalahan Dari Peramalan Jumlah Becak Mesin
Tabel 4.1.10. Analisa Proyeksi Becak Mesin
Untuk mengetahui nilaai kesalahan dari peramalan Becak Mesin dapat dilihat dalam tabel berikut:
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1. Pengertian Implementasi Sistem
Imlplementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain yang
ada dalam desain system yang disetujui , menginstal dan memulai system baru yang
diperbaiki.
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam
programming (coding).Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan
satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi system yaitu program Excel dalam
maasalah memperoleh hasil perhitungan.
5.2. Mengoperasikan Excel
Sebelum mengoperasikan software ini ,pastikan bahwa pada computer Anda telah
terpasang program Excel.Setelah computer terpasang program ,selanjutnya Anda dapat
menjalankan program ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3. Klik Microsoft Excel untuk memulai program ,selanjutnya Excel akan
menampilkan buku kerja (Workbook) yang kosong.
Selain cara tersebut diatas ,ada cara lain untuk menjalankan program ini , yaitu jika
pada computer Anda telah diinstal Office Shortcut,untuk memulai Excel Anda cukup
mengklik tombol Excel pada Shortcut Bar. Selanjutnya Excel akan menampilkan buku
kerja seperti gambar berikut:
Gambar 5.2. Tampilan buku kerja Excel
Tampilan Excel di layar akan bervariasi bergantung pada jenis monitor yang dipakai . Ketika Anda memulai program Excel,workbook Excel yang pertama disebut Book 1. Jika Anda membuka workbook lainnya saat itu juga,Excel secara otomatis akan menamai Book 2 ,demikian seterusnya.
a) Aturan pengoperasian
Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan melakukan suatu perintah atau program tertentu
b) Jendela workbook
Bagian layar yang digunakan oleh suatu program disebut jendela . Jendela workbook
Excel terdiri dari banyak elemen windows.
c) Workbook
Workbook atau sering disebut buku kerja adalh dokumen yang terdapat pada Excel
yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering disebut sheet , dimana
jumlah sheet ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan Anda.
Umumnya jika Anda memulai Excel , sebuah workbook kosong akan terbuka dengan
judul sementara Book 1 kecuali jika Anda memulai Excel beserta sebuah file yang
telah ada.
Untuk membuka file-file tambahan ,pilih New atau Open dari menu File atau gunakan
Anda juga dapat membuka workbook sebanyak yang diinginkan sampai computer
Anda kehabisan memori. Workbook yang baru tampil diatas jendala workbook yang
terakhir aktif dan menjadi jendela workbook aktif.
d) Lembar Kerja (Sheet )
Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat Anda mengaktifkan Excel,maka secara
otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri atas tiga lembar
kerja atau Sheet . Lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536baris. Kolom
diberi nama A,B,C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC,...,dan baris ditandai dengan
angka 1,2,3,...sampai 65536.
Perpotongan antara kolom dan baris biasa disebut sel ( cell ). Sel diberi nama menurut
lokasi dan koordinat ,misalnya Sel C20 ini artinya perpotongan antara kolom pada C
dengan baris ke 20 , sel yang aktif ditandai dengan sel pointer/petunjuk sel.
Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapt dipindahkan dari satu sel ke sel yang lainnya. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain gunakan tombol dalam
keyboard seperti yang berikut ini :
Sel relativ adalah sel yang jika disalin akan menyesuaikan dengan tempat atau
lokasi yang baru.
1. Sel semiabsolute
Sel semiabsolute adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau kolom)bertanda
$. Absolute kolom misalnya pada sel A1 berisi $A1 artinya jika sel tersebut
dikopi ke posisi baru kolom tersebut akan selalu tetap sedangkan barisnya
akan menyesuaikan. Sedangkan absolute baris penulisannya adalah
A$1,artinya jika sel tersebut dikopi, baris yang bersangkutan akan selalu tetap
sedangkan kolom akan menyesuaikan.
2. Sel absolute
Sel absolute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci,misalnya pada
sel A1 berisi $A$9,artinya jika sel tersebut disalin atau dikopi baik baris
ataupun kolom akan terkunci.
f) Memasukkan Data ke Lembar Kerja
Anda dapat memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut:
1. Tempatkan penunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan
ditempatkan
3. Untuk mengakhiri,tekan Enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau
dengan menggerakkan mouse ke tempat sel lain.
g) Mengakhiri Program Excel
Setelah Anda selesai bekerja dengan Excel dan ingin keluar dari Excel,pilih
perintah Exit dari menu File atau klik tombol close (X) dalam jendela
Excel.Selanjutnya,Excel akan menanyakan apakah Anda akan menyimpan
setiap perubahan yang telah dilakukan pada setiap buku kerja yang terbuka. Jika
Anda mengklik Yes,Anda dapat menentukan nama file yang baru untuk setiap
workbook yang belum disimpan kemudian menyimpannya. Jika Anda mengklik
No,setiap perubahan yang Anda lakukan akan hilang ketika Anda keluar dari
Excel.Mengklik tombol Cancel akan membatalkan perintah Exit dan
5.3. Pengggunaan Excel pada contoh data
Gambar 5.3. Tampilan pada lembar kerja Excel untuk perhitungan proyeksi Menurut jenis kendaraan bermotor
pada tampilan di atas Anda dapat menyaksikan juga perhitungan moving average
proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa proyeksi mobil penumpang)
dengan cara:
a) S’t yaitu pada tahun 2001 (sel C41) dengan menggunakan rumus :
= SUM (B39:B41)/3
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas
b) S”t yaitu pada tahun 2003 ( sel D43) dengan menggunakan rumus :
= SUM (C41:C43)/3
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas
c) a besarnya bisa di cari pada tahun 2003 (sel E43) dengan menggunakan rumus:
= (2*C43)-D43
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas
d) b besarnya bisa dicari pada tahun 2003 ( sel F7) dengan menggunakan rumus : (2*(C43-D43))/2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus di atas
5.4. Menghitung Nilai Kesalahan Pada Contoh Data
Pada tampilan diatas Anda dapat menyaksikan juga hasil perhitungan kesalahan
meramal Mean Square Error dan Mean Absolute Persentage Error dari analisa
proyeksi kendaraan bermotor (sebagai contoh nilai error untuk mobil penumpang)
a) Mencari nilai Error mulai tahun 2004(sel D8) yaitu dengan menggunakan
rumus:
=B8-C8
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas
b) Nilai absolute Error yaitu menunjukkan absolute dari nilai kesalahan meramal
(Sel E8) yaitu dengan menggunakan rumus:
= ABS(B8-C8)
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas
c) Square Error menunjukkan kesalahan meramal dikuadratkan (Sel F8) yaitu
dengan menggunakan rumus :
=E8^2
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas
d) APE (Absolute Persentage Error) menunjukkan nilai tengah kesalahan
persentase absolute (sel G8) yaitu dengan menggunakan rumus :
= (ABS((B8-C8/C8))*100
Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas
e) Mean Square Error (Sel E14) dengan menggunakan rumus :
=F13/5
f) Mean Absolute Persentage Error (Sel G16) dengan menggunakan rumus:
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil peramalan untuk jumlah kendaraan bermotor dengan metode Rata-Rata
Bergerak Linier maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari keempat jenis kelima kendaraan bermotor setelah diramalkan dapat
disimpulkan bahwa jenis kendaraan becak mesin yang paling banyak di Kota
Tanjung Balai pada tahun 2011,yaitu sebanyak 2155 unit,yang juga
mengalami perubahan setiap tahunnya.
2. Dari keempat jenis kendaraan bermotor setelah diramalkan dapat disimpulkan
bahwa jenis kendaraan mobil penumpang yang paling sedikit di Kota Tanjung
Balai pada tahun 2011,yang sebanyak 44 unit , yang juga mengalami
perubahan setiap tahunnya.
3. Bahwa jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tanjng Balai
pada tahun 2011 ternyata mengalami penurunan dan kenaikan yang tidak
terlalu jauh dari tahun – tahun sebelumnya, hasil peramalan terhadap
banyaknya jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Kota Tanjung
6.2. Saran
1. Untuk pemerintah Kota Tanjung Balai ,agar hasil peramalan Jumlah
kendaraan Bermotor menurut jenisnya dapat digunakan untuk membuat
perencanaan dan mengambil keputusan bagi pelaksanaan perekonomian.
2. Untuk pemerintah Kota Tanjung Balai agar lebih memperhatikan kondisi
peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Tanjung Balai yang tidak
sesuai dengan ruang gerak bagi kendaraan tersebut sehingga dapat