SKRIPSI
Oleh :
FISTA RIZKY SETIAWAN NPM. 0735010059
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
i
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan
judul Sistem Pendukung Keputusan Pembelian dan Penjualan Mata Uang Asing
Dengan Metode Relative Strength Index ini dengan baik dan lancar.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk meraih
gelar Sarjana Sistem Informasi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jawa Timur
Penyelesaian laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak
pihak yang benar-benar memberikan masukan dan dukungan kepada penulis.
Untuk ini Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Moh. Irwan Afandi.,ST.MSC yang telah dengan sabar
membimbing mulai dari awal sampai terbentuknya buku
2. Bapak Priza Pandunata.,S.Kom atas semua masukan yang telah
diberikan, dan terima kasih juga buat semua acc yang telah diberikan
sampai ujian lisan
3. Tidak Lupa penulis ucapkan banyak – banyak terima kasih kepada
ayahanda tercinta Drs. Baihak Sony,M.Pd dan ibunda tersayang Dra.
Agustina Sofia karena dengan do’a dan kerja kerasnya alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan kuliah dari semester awal sampai
dengan wisuda
4. Adinda Devi Akta Pratiwi, S.Psi terima kasih buat do’a dan
ii
sarapan yang sudah di buatkan setiap pagi, terima kasih juga buat
makan siangnya, dan tidak lupa dengan makan malamnya
6. Semua keluarga – keluarga tercinta, Mak Sum, Bapak Buasan, Mas
Agus, Mas Pik, Mbak Nur, Mas Man dan semuanya aja yang
mungkin belum disebutkan namanya, terima kasih buat do’a –
do’anya
7. Semua temen – temen jurusan Sistem Informasi yang mungkin bakal
menghabiskan banyak halaman kalau di sebutkan satu per satu,
terima kasih buat semua informasi yang udah di berikan mulai dari
semester awal sampai wisuda kalian semua masih tetep memberikan
informasi yang berguna
8. Semua temen – temen UKM Musik Satya Palapa yang terlalu banyak
kalau disebutkan namanya terima kasih buat semua pengalaman dan
kenangan yang udah kalian berikan, sangat banyak bangeet
pengalaman yang kalian berikan, mulai dari yang menghasilkan uang
sampai yang menghasilkan perkara, hari – hari bersama kalian semua
adalah hari – hari yang tidak bakal terlupakan.
9. Tepat di ucapan ke-Sepuluh ucapan special buat temen – temen gen
X, motivasi yang kalian berikan adalah motivasi terbaek, tidak lupa
juga untuk keluarga Jungle, keluarga Tropodo khusunya buat sodara
ayex terima kasih buat tempat tinggal yang di berikan, tanpa kalian
iii
11.Khusus buat saudara – saudara, temen – temen, beserta bapak ibu
dosen yang belum penulis tuliskan, terima kasih buat do’a dan semua
advice yang uda diberikan, tanpa adanya kehadairan saudara, temen,
serta bapak ibu dosen apalah arti seorang penulis.
12.Tidak terlupakan juga, terima kasih untuk untuk keluarga Bizoft
Enterprise, Khususnya untuk Ko Andri dan Ko Aris, terima kasih
sudah memberikan banyak waktu untuk ngurus skripsi, mulai dari
bimbingan, ujian Seminar, sampai Ujian Lisan, dan terima kasih juga
untuk ilmu – ilmu yang sudah diberikan.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat ikut menunjang perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Surabaya, April 2012
v
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 5
2.2 Membaca Pergerakan Nilai Mata Uang ... 6
2.3 Analisa Teknis ... 7
2.4 Relative Strenght Index ... 8
2.5 Simple Moving Average ... 12
2.6 Data Flow Diagram ... 12
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 12
2.8 Visual Basic .NET 2005 ... 14
2.8.1 Contoh Aplikasi Sederhana Hello World... 17
2.9 SQL Server 2005 ... 26
2.9.1 Perkembangan Microsoft SQL Server ... 26
2.9.2 Edisi Fitur ... 27
vi
2.9.6 Contoh Query Membuat Table ... 32
2.9.7 Contoh Query Membuat View ... 33
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem ... 34
3.2 Prosedur Pengembangan ... 34
3.2.1 Penentuan Variable ... 36
3.3 Perancangan Sistem ... 36
3.3.1 Contex Diagram ... 36
3.3.2 DFD Level 0 ... 37
3.3.3 DFD Level 1 Maintening Data ... 39
3.3.4 DFD Level 1 Menghitung Peramalan ... 40
3.3.5 Desain RSI ... 41
3.3.6 Entity Relationship Diagram ... 43
3.3.6.1 Conceptual Data Model ... 43
3.3.6.2 Physical Data Model ... 44
3.4 Struktur Data Base ... 44
3.5 Desain Input Output ... 48
3.5.1 Menu Utama ... 48
3.5.2 Form Administrasi User ... 48
3.5.3 Form Currency ... 49
3.5.4 Form Pairs Rate Of Exchange ... 50
3.5.5 Form Rate Of Exchange ... 52
3.5.6 Form Fluctuation ... 53
vii
4.1 Instalasi Program ... 56
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 57
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 57
4.1.3 Setup Program ... 57
4.2 Implementasi ... 57
4.1.2 Menu Login Sistem ... 58
4.2.2 Menu Utama ... 58
4.2.3 Data User ... 59
4.2.4 Form Data Currency Mata Uang ... 62
4.2.5 Form Pairs ... 65
4.2.6 Form Rate of Exchange ... 66
4.2.7 Fluctuation ... 67
4.2.8 Grafik Kurs ... 69
4.2.9 Peramalan Kurs ... 70
BAB V UJI COBA SISTEM 5.1 Hasil Uji Coba Sistem ... 72
5.2 Analisa Hasil Uji Coba Sistem ... 73
5.2.1 Form Login ... 73
5.3 Uji Coba SPK ... 76
BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan ... 80
6.2 Saran ... 81
viii
Gambar 2.1 Grafik Kondisi Divergency ... 10
Gambar 2.2 Grafik Kondisi Penguatan Kekuatan Momentum ... 11
Gambar 2.3 Grafik Penghalusan RSI dengan Metode SMA ... 11
Gambar 2.4 Tampilan Awal Visual ... 17
Gambar 2.5 Jendela New Project ... 18
Gambar 2.6 Design View ... 19
Gambar 2.7 Tab Erorr ... 20
Gambar 2.8 Memasukkan Tombol (Button) Kedalam Form Aplikasi ... 21
Gambar 2.9 Jendela Kode Form 1 ... 22
Gambar 2.10 Start Debugging Hello Word ... 24
Gambar 2.11 Kotak Pesan dari Aplikasi Hello Word ... 24
Gambar 2.12 Kotak Dialog Save Solution ... 25
Gambar 2.13 Lokasi File ExecutableHello Word di Windowas Exploler ... 26
Gambar 3.1 Diagram Penelitian ... 35
Gambar 3.2 DFD Level Context ... 36
Gambar 3.3 DFD Level 0 ... 37
Gambar 3.4 DFD Level 1 Maintening Data ... 39
Gambar 3.5 DFD level 1 Menghitung Peramalan ... 40
Gambar 3.6 CDM ... 43
Gambar 3.7 PDM ... 44
Gambar 3.8 Tabel MKurs ... 45
Gambar 3.9 Tabel TFKurs ... 46
Gambar 3.10 Tabel TKurs ... 46
ix
Gambar 3.14 Form Adm User Add ... 48
Gambar 3.15 Form Menu Currency ... 49
Gambar 3.16 Form Currency ... 50
Gambar 3.17 Form Rate Of Exchange ... 51
Gambar 3.18 Form Pairs Rate Of Exchange ... 51
Gambar 3.19 Form Menu Rate Of Exchange ... 52
Gambar 3.20 Form add Rate of Exchange ... 52
Gambar 3.21 Form Fluctuation ... 53
Gambar 3.22 Design Form Menu Utama ... 54
Gambar 3.23 List Hasil RSI ... 55
Gambar 4.1 Menu Login ... 58
Gambar 4.2 Menu Utama ... 58
Gambar 4.3 Data User ... 59
Gambar 4.4 Input Data User ... 60
Gambar 4.5 Form Edit User ... 60
Gambar 4.6 Form Konfirmasi Delete ... 61
Gambar 4.7 Form Keterangan Delete ... 61
Gambar 4.8 Form Currency ... 62
Gambar 4.9 Form Add Currency ... 63
Gambar4.10 Form Edit Currency ... 63
Gambar 4.11 Form Konfirmasi Delete Currency ... 64
Gambar 4.12 Form Keterangan Delete ... 64
Gambar 4.13 Form Pairs ... 65
x
Gambar 4.17 Data Fluktuasi Kurs ... 69
Gambar 4.18 Grafik Kurs ... 70
Gambar 4.19 Peramalan RSI ... 71
Gambar 5.1 Uji Coba Login ... 73
Gambar 5.2 Alert Password dan Nama Kosong ... 74
Gambar 5.3 Password Kosong ... 74
Gambar 5.4 Username Kosong ... 74
Gambar 5.5 Username Salah ... 75
Gambar 5.6 Password Salah ... 75
Gambar 5.7 Password dan Username Benar ... 76
Gambar 5.8 Form Utama ... 76
iv Pembimbing II : Priza Pandunata, S.Kom Penyusun : Fista Rizky Setiawan
ABSTRAKSI
Pergerakan nilai mata uang asing dalam forex trading yang selalu berubah atau terkadang kurang stabil, membuat beberapa pelaku bisnis khususnya dalam perdagangan valuta asing(valas) untuk dapat mempertimbangkan atau menganalisa pergerakan naik turunnya nilai mata uang asing untuk setiap periodenya. Kesalahan analisa yang terkadang menjadi dilema bagi para pelaku bisnis untuk mengambil keputusan kapan harus melakukan aksi membeli atau menjual uang mereka dalam perdagangan valas. Maka pelaku bisnis diharapkan mampu menganalisa setiap pergerakkan mata uang asing dengan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tersebut.
Idealnya, untuk melakukan prediksi terhadap suatu pergerakan nilai mata uang asing diperlukan analisa hubungan dari berbagai faktor yaitu analisa secara fundamental dan/atau analisa teknis. Namun pada kenyataanya, sangatlah sulit untuk mendapatkan data-data tesebut, dan membutuhkan waktu analisa yang cukup lama, sedangkan fluktuasi pergerakan mata uang asing sangatlah cepat dan dinamis. Karena alasan inilah, analisa teknis yang mampu melacak trend, oversold, overbought suatu nilai mata uang asing untuk dapat membantu para pelaku bisnis yang kurang memiliki kemampuan analisa fundamental untuk memprediksi nilai mata. Analisa teknis pada dasarnya merupakan implementasi dari teori permintaan dan penawaran. Salah satu metode teknikal yang dapat membantu melihat posisi overbougth dan oversold suatu nilai mata uang asing adalah Relative Strength Index(RSI).
Untuk memudahkan pelaku forex dalam melakukan analisa terhadap nilai kurs tesebut, maka Sistem Pendukung Keputusan nilai tukar mata uang asing dengan menggunakan metode RSI dapat membantu para pelaku forex untuk mengambil keputusan secara cepat tepat dan efisien.
1
1.1 Latar Belakang
Pergerakan nilai tukar mata uang asing dalam forex trading yang selalu
berubah atau terkadang kurang stabil, membuat beberapa pelaku bisnis khususnya
dalam perdagangan valuta asing(valas) untuk dapat mempertimbangkan atau
menganalisa pergerakan naik turunnya nilai tukar mata uang asing untuk setiap
periodenya.
Kesalahan analisis yang terkadang menjadi dilema bagi para pelaku
bisnis untuk mengambil keputusan kapan harus melakukan aksi membeli atau
menjual uang mereka dalam perdagangan valas. Maka pelaku bisnis diharapkan
mampu menganalisa setiap pergerakkan nilai tukar mata uang asing dengan
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tersebut.
Idealnya, untuk melakukan prediksi terhadap suatu pergerakan nilai mata
uang asing diperlukan analisa hubungan dari berbagai faktor yaitu analisa secara
fundamental dan/atau analisa teknis. Dimana kedua analisa tersebut saling
mendukung dalam pengambilan keputusan. Khususnya jika terjadi peristiwa
eksternal yang sangat bepengaruh dalam perubahan nilai tukar mata uang asing.
Faktor ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar,
pendapatan nasional negara, serta posisi neraca pembayaran internasional dan
faktor non ekonomi, seperti kondisi politik, sosial budaya, dan lain-lain
merupakan keahlian fundamental yang harus dimiliki oleh pebisnis. Sedangkan
teknis yang mampu melacak trend, oversold, overbought suatu nilai tukar mata
uang asing untuk dapat membantu para pelaku bisnis yang kurang memiliki
kemampuan analisa fundamental untuk memprediksi nilai tukar mata uang asing.
Analisis teknis pada dasarnya merupakan implementasi dari teori permitaan dan
penawaran. Salah satu metode teknikal yang dapat membatu melihat posisi
overbougth dan oversold suatu nilai tukar mata uang asing adalah Relative
Strength Index(RSI).
Dimana metode RSI telah digunakan oleh I Putu Dania dalam tugas
akhirnya Rancang Bangun Sistem Informasi Peramalan Pegerakan Harga Saham
Menggunakan Metode Relative Strength Index. I Putu Dania (2006:81)
menyimpulkan “hasil peramalan pegerakan harga saham menggunakan RSI lebih
konsisten dan akurat dengan penggunaan harga penutupan saham sebagai inputan
peramalan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, para
pelaku bisnis terdapat kesulitan dalam pengambilan keputusan tentang kapan
harus membeli atau menjual mata uang asing. Untuk itu rumusan masalah yang
kami angkat adalah: “Bagaimana merancang program peramalan nilai tukar mata
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yaitu :
a. Metode analisa teknikal yang digunakan adalah Relative Strength Index
(RSI).
b. Hasil dari analisa adalah nilai pergerakan atau trend dari nilai tukar mata
uang asing itu sendiri.
c. Sistem hanya melakukan peramalan bukan melakukan transaksi secara
spesifik.
d. Jumlah Data yang diinputkan minimal 50 hari, untuk mendapatkan
perhitungan grafik histori yang lebih akurat.
e. Periode yang digunakan dalam perhitungan metode RSI digunakan periode 14
hari
f. Mata uang asing yang digunakan sebagai bahan acuan prediksi adalah dollar
Amerika, Yen, dan Euro.
g. Faktor-faktor eksternal seperti keadaan politik, inflasi dan lain-lain tidak
diperhitungkan dalam proses peramalan.
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah membangun aplikasi yang dapat
meramalkan fluktuasi trend nilai tukar mata uang asing untuk membantu para
pelaku bisnis melakukan analisa secara grafik terhadap pergerakan nilai tukar
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 6 bab, masing-masing bab
membahas tentang :
BAB I : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan permasalahan, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam
menyelesaikan permasalahan.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah yang
dilaksanakan dalam memecahkan masalah tugas akhir ini.
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini diuraikan mengenai implementasi sistem yang dibuat
berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan.
BAB V : UJI COBA SISTEM
Bab ini berisi uji coba sistem, apakah sistem sudah sesuai dengan
apa yang diharapkan.
BAB VI : PENUTUP
5 2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
sistematis pada suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang
dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Pada sisi lain, pembuat keputusan kerap sekali dihadapkan pada
kerumitan dan lingkup pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak.
Untuk kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan dengan
mempertimbangkan rasio manfaat biaya, dihadapkan pada suatu keharusan untuk
mengandalkan seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara
efisien dan efektif, yang kemudian disebut Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat SPK antara lain:
a. Sistem yang fleksible dengan informasi yang interaktif
b. Mudah digunakan ( User Friendly)
c. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial dan error,
memperhitungkan akibat dari suatu keputusan
(
http://kumoro.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2007/12/sistem-pendukung-keputusan.pdf:03maret2012)
Memahami SPK dan kegunaannya sebagai sistem yang menunjang dan
mendukung keputusan mudah dilakukan melalui tinjauan relatif atas peranan
keunggulan kedua unsur, yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu banyak
menggunakan komputer akan menghasilkan pemecahan yang bersifat mekanis,
reaksi yang tidak fleksibel, dan keputusan dangkal. Sedangkan terlalu banyak
manusia akan memunculkan reaksi yang lamban, pemanfaatan data yang serba
terbatas, dan kelambanan dalam mengkaji alternatif yang relevan.
2.2 Membaca Pergerakan Nilai Mata Uang
Secara umum ada dua teknik dasar yang banyak digunakan oleh para
pelaku pasar dalam menghitung nilai tukar mata uang, yaitu analisis teknikal dan
analisis fundamental. Analisis teknikal dilakukan dengan menggunakan bagan
atau grafik data historis perdagangan valas dan mengidentifikasi pola-pola yang
berulang. Bila pola ini diperkirakan sedang dalam proses terulang lagi, investor
dapat menentukan waktu untuk membeli dan menjual. Prinsipnya, buy low sell
high, beli rendah jual tinggi.
Analisa fundamental dilakukan dengan melihat faktor-faktor penyebab
pergerakan nilai tukar, terutama faktor-faktor ekonomi. Berdasarkan teori
ekonomi dan estimasi ekonometri, investor memperkirakan nilai mata uang yang
wajar. Perkiraan nilai wajar ini kemudian dibandingkan dengan harga pasar. Bila
harga pasar suatu mata uang lebih rendah dari perkiraan wajar, maka investor
akan membeli. Begitu pula sebaliknya, jika harga pasar suatu mata uang lebih
2.3 Analisa Teknis
Analisa teknis merupakan gambaran tentang gagasan bahwa harga-harga
dapat berubah menurut trend yang ditentukan oleh perubahan sikap investor
terhadap beragam kekuatan ekonomi, keuangan, politik, dan psikologi. Analisa
teknis mempelajari dampak penawaran dan permintaan, yaitu perubahan atau
pergerakan harga itu sendiri. Analisa terhadap pola pergerakan harga di masa
lampau dilakukan dengan tujuan memprediksi pergerakan harga di masa yang
akan datang berdasarkan pada data statistik.
Analisa teknis juga disebut charting (pembuatan diagram), karena
memberi diagram tentang perubahan harga yang sebenarnya sebagaimana yang
terjadi. Dari diagram yang dibuat akan terbentuk pola-pola diagram atau grafik
yang membantu dalam meramalkan harga, pemilihan waktu masuk dan keluar dari
posisi harga. Dasar pikiran :
1. Sejarah terulang dengan sendirinya.
2. Harga berubah sesuai kecenderungan.
3. Tindakan pasar menentukan segalanya.
Alat-alat pengukuran yang digunakan dalam Analisis Teknikal yaitu:
A. Chart/Grafik
Penggunaan grafik sebagai alat pengukuran di dalam Analisis Teknikal
akan mendominasi analisis untuk meramalkan nilai suatu mata uang karena pada
hakikatnya Analisis Teknikal mempelajari pola/pattern dan pergerakan dengan
menggunakan grafik. Jadi dapat dipastikan bahwa peran grafik sebagai alat
B. Trendline
Trend adalah suatu garis yang menggambarkan kecenderungan
pergerakan harga di dalam pasar valuta asing secara garis besar. Trend terbagi atas
upward trend (menggambarkan trend naik) dan downward trend
(menggambarkan trend turun).
C. Volume
Volume mengukur unit yang diperdagangkan dalam periode waktu
tertentu. Volume akan membantu menentukan intensitas gerakan harga. Kenaikan
harga saham harus dibarengi dengan kenaikan volume untuk menunjukan antusias
dari pelaku pasar.
Kenaikan harga saham harus dibarengi dengan kenaikan volume untuk
menunjukan antusias dari pelaku pasar. Koreksi harga yang sehat lebih bagus
kalau dibarengi dengan turunnya volume.
2.4 Relative Strength Index
Relative Strenght Index (RSI) adalah sebuah indicator teknis momentum
yang membandingkan besarnya keuntungan dan kerugian terakhir untuk
menentukan kondisi overbought dan oversold dalam sebuah asset.(
http://www.investopedia.com/terms/r/rsi.asp#axzz1qCR2lWGS : 3 maret 2012)
Relative Strength Index (RSI) menghitung rasio dari rata-rata kenaikan
harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode
tertentu dengan Angka RSI berkisar antara 0 – 100. Untuk menghitung RSI dapat
digunakan persamaan sebagai barikut:
2. Average loss = total loss/n ... (2.2)
n = jumlah periode yang digunakan dalam perhitungan
dimana average gain adalah rata-rata nilai yang mengalami kenaikan
harga dalam periode pengamatan. Sedangkan average loss adalah rata-rata nilai
yang mengalami penurunan harga dalam periode pengamatan.
Untuk menghitung baris berikutnya dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Metode RSI dapat digunakan untuk mengetahui hal-hal berikut ini:
A. Oversold
Oversold adalah kondisi dimana nilai suatu mata uang sudah terlalu murah
karena tekanan aksi jual, atau dianggap bergerak turun terlalu jauh dan cepat
sehingga merupakan sinyal beli yang kuat dengan nilai index memotong angka 30
B. Overbougth
Overbougth adalah kondisi dimana harga berada di atas level index 70.
Kondisi tersebut menandakan nilai suatu mata uang dinilai sudah terlalu mahal
karena tekanan aksi beli, atau dianggap bergerak naik terlalu jauh dan cepat
C. Divergence positf / negatif
Metode RSI juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi divergence
positif maupun negatif . Jika indikator RSI bergerak naik sementara harga sedang
menurun maka hampir dapat dipastikan bahwa harga akan bergerak mengikuti
pergerakan indikator RSI yaitu kembali naik kondisi disebut divergence positif.
Demikian juga sebaliknya divergence negatif terjadi jika indikator RSI sedang
menurun dan harga bergerak naik, maka beberapa saat harga akan bergerak
mengikuti indikator RSI seperti terlihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.1 Grafik Kondisi Divergence
D. The Centerline Crossover (Momentum)
Dengan menggunakan metode RSI kita dapat mengukur kekuatan
momentum kenaikan atau penurunan harga. Apabila garis RSI menembus
centerline 50 maka sedang terjadi trend kenaikan yang dapat dilihat pada grafik
Gambar 2.2 Grafik Kondisi Penguatan Momentum
Namun pada kondisi ini sering terjadi false signal atau sinyal palsu. Dimana
terlihat beberapa keadaan RSI berbeda dengan keadaan sebenarnya. Cara untuk
menghilangkan sinyal palsu dengan melakukan trial and error yaitu dengan
memangkas bagian-bagian RSI yang terlalu bergejolak. Dengan memberikan
penghalus RSI yaitu menggunakan metode Simple Moving Average (SMA).
Hasil penghalusan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
2.5 Simple Moving Average
Metode Simple Moving Average adalah tools yang populer dan mudah
digunakan untuk melakukan analisis teknikal. Dengan menggunakan rata-rata
(average) dari harga, moving average dapat dengan mudah meramalkan trend.
Hal ini sangat berguna pada keadaan pasar yang selalu berubah. Salah satu jenis
moving average yang digunakan adalah Simple moving average, digunakan
dengan mencari rata-rata pada suatu periode.
Simple Moving Average dihitung untuk periode tertentu, misalnya 3 atau 5
bulan tergantung sejauh mana rata-rata data yang diinginkan peramal. Semakin
dekat waktunya maka data semakin mendekati kenyataan.
Mereka yang telah mempelajari Forecasting, tentunya telah familiar
dengan metode analisis ini. Meskipun metode ini hampir sama dengan aplikasi
analisis rata – rata bergerak dalam metode forecasting namun terdapat sedikit
perbedaan antara aplikasi rata – rata bergerak dalam analisis saham dan aplikasi
rata – rata bergerak dalam forecasting.
Rumus untuk menghitung Simple Moving Average adalah sebgai berikut:
)
Jika ada data: 12,13, 14, 15, 16, 17 kemudian akan memilih untuk menerapkan
metode simple moving average 4 periode terhadap data tersebut, maka simple
moving average 4 periode dari data tersebut akan menjadi:
Data Moving Average 4 Periode
12 -
13 -
14 -
16 = (13 + 14 + 15 + 16 ) / 4 = 14.5
17 = (14 + 15 + 16 + 17 ) / 4 = 15.5
2.6 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah gambaran arus data didalam suatu sistem
(DFD) yang menggambarkan komponen-komponen suatu sistem, aliran-aliran
data antara komponen-komponen.
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu pemodelan untuk mendesain database yang
menunjukkan hubungan antar tiap entitas dan relasinya. ERD dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian, yaitu :
A. One-to-one relationship
Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah
kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali
untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data.
B. One-to-many relationship
Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel
terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini
termasuk yang paling sering digunakan.
C. Many-to-many relationship
Jenis hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel
2.8 Visual Basic .Net 2005
Belum berselang lama, Visual Studio .NET 2003 merambah dunia
pemrogaman, kini kehadirannya sudah diganti oleh Visual Studio .NET 2005.
Konon pergantian ini difungsikan untuk menutup beberapa kekurangan yang
dimiliki oleh Visual Basic 2003. Keberadaan Visual Basic . NET 2005 sangat
mendukung pengembangan aplikasi terdistribusi dan pengembengan e-
commerce.
Visual basic .NET 2005 adalah salah satu bahasa pemrogaman yang ada
didalam Visual Studio .NET 2005. Beberapa perubahan drastis ditambahkan pada
Visual Basic .NET 2005 mulai dari tampilan kontrol, mendukung penuh OOP
(Object Oriented Programming), tersedianya fasilitas GUI ( Graphic Universal
Interface) sampai dengan cara melakukan koneksi database yang lebih sempurna
dari pendahulunya. Pada pemrogaman database, Visual Basic .NET 2005 sangat
tepat jika disandingkan dengan Microsoft SQL Server 2005.
Tidak berlebihan jika para pemakai pemrogaman Visual Basic harus
bermigrasi ke Visual Basic . NET 2005, karena beberapa alasan berikut:
a. Adanya falisitas penangan kesalahan (bug) yang real time backgroun
compiler sehingga developer visual C# dapat mengetahui kesalahan
kode secara up-to-date
b. Visual Basic .NET 2005 menyediakan model pemrogaman data akses
ActiveX Data Object (ADO), ditambahkan dengan XML baru
c. Visual Basic .NET 2005 menghasilkan Visual Basic .NET 2005
untuk web
d. Mendukung pembuatan aplikasi client –server, terdistribusi, serta
aplikasi yang berbasis Windows maupun web
e. Net framework com memungkinkan pemakai dapat berinteraksi
dengan sistem yang sudah ada, dengan menggunakan XML web
service
f. Net framework integrasi lebih dari 20 bahasa pemrogaman
g. Penyebaran program yang mudah, baik untuk aplikasi windows
maupun aplikasi web, karena sudah tersedia wizard secara khusus
dengan fasilitas tambahan yang menarik.
Program Visual Basic 2005 adalah versi terbaru dari program Visual
Basic saat buku ini dibuat. Seperti yang kita ketahui, program Visual Basic adalah
bahasa pemprograman yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam versi
yang terbaru ini, program Visual Basic 2005 (disingkat VB 2005) menawarkan
banyak kemudahan lagi dibandingkan versi-versi sebelumnya, antara lain teknik
pemprogram dapat dibuat lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam
pemprograman. Jauh lebih mudah untuk menguasainya dibandingkan dengan
versinya yang terdahulu, yaitu Visual Basic 6 (disingkat VB6). Ada banyak
perubahan dalam VB 2005 ini dibandingkan VB6, antara lain:
• Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Object
• Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh ke Net
Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan Net
Framework.
• Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language
Runtime (CLR).
Net Framework sendiri, yang sekarang sudah versi 2.0 adalah suatu himpunan
file-file pustaka yang telah terorganisir dan berguna sebagai fasilitas untuk sistem
dan aplikasi. Sehingga seorang programmer dapat tidak perlu lagi menghapal
fungsifungsi Windows API untuk akses sistem, seperti di dalam bahasa VB6
karena sudah diorganisir oleh Net FrameWork. Hampir semua fungsi Windows
API tersebut telah dijadikan object-object yang dapat dengan mudah digunakan
dan ditemukan oleh programmer VB 2005.
Pemprograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke
arah struktur pengembangan aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat
berupa prosedur, event, ataupun variable. Object satu dapat menjadi bawahan
object lainnya berdasarkan susunan fungsinya. Artinya suatu object terdepan
terdiri atas beberapa object yang memiliki tugas lebih sempit, dan antar object
dapat saling berinteraksi dalam melaksanakan tugas tertentu.
Contoh kode Visual Basic yang OOP adalah:
Dim Masukan as String= “Selamat Membaca”
Dim nilai as String = Strings.Left(Masukan, 3)
Object Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah “Selamat
Membaca”. Kemudian pada baris berikutnya digunakan object Left untuk
proses object Left terhadap object Masukan, yaitu mengambil 3 karakter string
kirinya untuk kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam object nilai yang
bertipe string pula.
Common Language Runtime (CLR) adalah suatu runtime lingkungan
yang memproses, melaksanakan, dan mengatur kode dasar Visual Basic. Mirip
dengan runtime Visual Basic tradisional, yaitu VBRUN300.dll atau
MSVBVM60.dll, tetapi kemampuannya saja lebih ditingkatkan sehingga jalannya
program yang dibuat lebih stabil dan penanganan kesalahan lebih baik dengan
tujuan supaya program dapat berjalan secara optimum.
2.8.1 Contoh Aplikasi Sederhana Hello World
Aplikasi ini berguna untuk menampilkan kotak pesan Hello World, Cara
membuatnya sebagai berikut. Saat menjalankan program Visual Basic, akan
dihadapkan pada tampilan seperti berikut ini.
Jika akan membuat aplikasi baru (di sini source code-nya disebut
solution, sebenarnya ada juga project tetapi disamaratakan untuk mempermudah
penjelasan), maka tekan tulisan Project di samping tulisan Create seperti gambar
di atas. Sedangkan jika ingin membuka solution yang telah ada sebelumnya, tekan
tulisan Project di atasnya. Selain itu juga dapat membuka solution terakhir dengan
mengklik nama solution tersebut, pada gambar di atas adalah Doa maker,
Kolektor Mantera, dan Teks Editor.
Adapun perbedaan solution dan project adalah solution dapat tersusun
atas beberapa project. Akan tetapi, seringkali solution hanya terdiri atas 1 project
saja. Sehingga jika menyebut solution, maka sama saja dengan menyebut project.
Setelah menekan tulisan project untuk membuat solution baru, akan muncul
jendela seperti gambar berikut ini.
Dalam jendela (window) ini, kita diberikan pilihan untuk membuat
aplikasi yang kita kehendaki, apakah berupa Aplikasi Biasa (Windows
Application), library kelas, aplikasi konsul (aplikasi seperti tampilan DOS klasik),
control window, file library untuk control website, service window, Crystal
Report, atau hanya project kosong belaka.
Dalam hal ini kita pilih Aplikasi Windows biasa (Windows Application).
Beri nama project tersebut, misalnya Hello World. Lalu tekan tombol OK, maka
kita akan dihadapkan pada jendela berikut ini.
Gambar 2.6 Design View
Pada tampilan ini terdiri atas beberapa kotak pembantu, yaitu:
Toolbox, yang terdiri atas beberapa control yang akan kita masukkan ke dalam
form aplikasi kita. Kontrol-kontrol ini telah dikelompokkan berdasarkan
kegunaannya, misalnya Common Controls, Containers, Dialogs, dan Printing.
Solution Explorer, berguna untuk berpindah antar-file penyusun solution kita,
tersebut. File penyusun tersebut dapat berupa file form, file modul, ataupun file
class.
Yang masing-masing punya kegunaan tersendiri. Selain itu dengan
Solution Explorer kita dapat dengan mudah mengorganisasikan file-file tersebut.
Misalnya dengan pengelompokan fungsi ataupun jenis file ke dalam suatu folder
karena dalam Solution Explorer tersebut, kita dapat membuat folder dan
memasukkan file-file ke dalamnya.
Properties, berguna untuk mengatur property object kontrol, entah kontrol form
ataupun kontrol-kontrol yang berasal dari toolbox. Dan sifat properties ini adalah
default dari control tersebut. Di dalam kode program yang kita masukkan, nilai –
nilai properties ini umumnya dapat diubah. Selain adanya kotak-kotak pembantu
tersebut, ada juga beberapa tab pembantu yang sangat bergun. Yaitu tab Error
List, jika terjadi kesalahan dalam kode sekalipun aplikasi belum dijalankan, maka
tab Error List ini akan memberitahukan kesalahan tersebut, seperti gambar berikut
ini.
Dalam gambar tersebut diberitahukan bahwa Object dengan nama ‘salah’
belum dideklarasikan dalam kode sehingga object tersebut tidak dikenal. Dan
untuk mengetahui lokasinya, cukup menekan gambar bulatan merah silang pada
error yang ingin ditemukan.
Yang berguna untuk menampilkan pesan “Hello World”. Dalam jendela
design tersebut, ambil (seret) control Button ke dalam form1, seperti gambar
berikut ini.
Gambar 2.8 Memasukkan Tombol (Button) Ke Dalam Form Aplikasi
Klik ganda Button1 tersebut, maka secara otomatis akan masuk dalam jendela
Gambar 2.9 Jendela Kode Form1
Di jendela inilah kode-kode dimasukkan kedalam program. Terkait
dengan lokasi file yang ditulis dalam Code View ini, telah ada 4
baris kode yang dibuat oleh VB 2005, yaitu:
Baris Kode
1 Public Class Form1
2 Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e
As System.EventArgs) Handles Button1.Click
3 (Tempat kita akan memasukkan kode untuk Button1 saat event Click)
4 End Sub
5 End Class
Adapun keterangannya sebagai berikut:
1. Baris pertama ini berguna untuk mendeklarasikan klas object Form1 sebagai
2. Baris kedua berguna untuk mendeklarasikan event (prosedur kejadian) saat
tombol Button1 diklik mouse oleh pengguna.
3. Baris ketiga yang kosong ini berguna sebagai tempat kita memasukkan
kode-kode prosedur saat event Button1 diklik.
4. Baris keempat, berguna sebagai penutup, batas sampai mana kode-kode untuk
prosedur Button1_Click dimasukkan.
5. Baris kelima, berguna sebagai penutup, batas kode-kode atau prosedur dalam
Class Form1 dibuat.
Dan untuk aplikasi Hello World ini, kita masukkan dalam baris ketiga, kode
berikut:
MsgBox("Hello World", MsgBoxStyle.Information, "Pesan"), Sehingga kodenya
secara keseluruhan menjadi:
Baris Kode
1 Public Class Form1
2 Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles Button1.Click 9
3 MsgBox("Hello World", MsgBoxStyle.Information, "Pesan")
4 End Sub
5 End Class
Arti kode MsgBox("Hello World", MsgBoxStyle.Information, "Pesan") adalah
tampilkan kotak pesan yang berisi tulisan ‘Hello World’, style (jenis) kotak
pesannya sendiri adalah Informasi, sedangkan Judul kotak pesannya adalah
menekan tab Form1.vb (Design). Lalu tekan tombol Start Debugging seperti
gambar berikut ini.
Gambar 2.10 Start Debugging Hello World
Sehingga aplikasi kita berjalan dan jika kita tekan tombol Button1 tersebut, akan
muncul kotak pesan seperti gambar berikut ini.
Dan untuk membuatnya menjadi aplikasi exe. Kita perlu tekan tombol Save All
pada toolbar, sehingga muncul jendela yang menanyakan lokasi penyimpanan file
kita ini. Tampilannya seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.12 Kotak Dialog Save Solution
Pada gambar ini lokasi penyimpanan project ini adalah C:\Documents and
Settings\Wardana.DAREDEVIL\My Documents\ Visual Studio 2005\Projects.
Jadi, file executable-nya (yang dapat dijalankan langsung) berada di
C:\Documents and Settings\Wardana.DAREDEVIL\My Documents\Visual Studio
2005\Projects\Hello World\Hello World\bin\Release. Yaitu dalam folder Release
Gambar 2.13 Lokasi File Executable Hello World Di Windows Explorer
Ketiga file tersebut dapat dikopi ke sembarang lokasi dan dapat dijalankan bebas
tanpa bantuan program VB lagi. Akan tetapi, dengan syarat komputer tersebut
telah terinstal minimal Net Framework 2.0.
2.9 Sql Server 2005
2.9.1Perkembangan Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform
Microsoft OS/2 dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari
Sybase SQL Server 4.x untuk platform Unix. Dengan adanya Windows NT,
muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi Windows NT sehingga
dihasilkan Microsoft SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT.
Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server 6.0 pada
tahun 1995 dan setahun kemudian SQL Server versi 6.5 diluncurkan SQL Server
6.5 memperbarui kemampuan transaksi dan menjadi produk database client/server
Untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang makin meningkat, maka
SQL Server perlu didesain ulang dan kerjasama dengan Sybase dihentikan.
Kemudian Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0 yang difokuskan pada tiga
area yaitu : easy to use, scalability dan data warehousing.
Pada tahun 2000, kemudian Microsoft meluncurkan SQL Server 2000. Di
tahun 2005 ini, Microsoft mengeluarkan produk SQL Server versi terbarunya
yaitu Microsoft SQL Server 2005 seiring dengan dilauncingnya Microsoft Visual
Studio 2005 beta 2.
2.9.2 Edisi Fitur
a. Enterprise
Merupakan edisi terlengkap yang mendukung hingga 32 CPU dan RAM hingga
64 GB. Cocok digunakan untuk perusahaan besar yang membutuhkan performa
yang maksimal.
b. Standard
Cocok digunakan untuk perusahaan kecil dan menengah. Edisi ini
mampu mendukung hingga 4 CPU dan RAM hingga 2 GB.
c. Personal
Edisi ini berisi alat bantu manajemen lengkap dan fungsi-fungsi umum
dari edisi Standard serta cocok digunakan untuk keperluan individu. Edisi ini
dijalankan pada sistem operasi yang bukan server, seperti Windows NT
Workstation 4.0, Windows 9x, Windows 2000 Professional dan Windows XP.
Edisi ini mendukung 2 processor dan performansinya dioptimalkan untuk
pemakai tunggal dan workgroup kecil serta mampu menangani lima user yang
d. Developer
Diluncurkan bersama-sama dengan Microsoft Visual Studio dan hanya
disarankan untuk pengembangan aplikasi yang memakai Visual Studio Desktop
Engine (MSDE) Edisi ini mempunyai fasilitas mesin database dasar dari SQL
Server 2000. Edisi ini tidak mempunyai interface, alat bantu manajemen,
kemampuan analisis, penggabungan replikasi, online book. Edisi ini membatasi
ukuran database dan beban user Windows CE Merupakan versi SQL Server 2000
untuk alat-alat yang menjalankan Windows CE. Versi Windows CE biasa
digunakan untuk PDA dan Pocket PC.
2.9.3Arsitektur SQL Server 2000
SQL Server 2000 dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain
yang sudah modern. SQL Server 2000 adalah sebuah mesin database client/server
yang berbeda dengan database komputer tunggal tradisional yang memakai sistem
pemakaian file secara bersama-sama (misalnya Dbase, Microsoft Jet, Microsoft
Visual FoxPro). Database sistem memakai file secara bersama-sama bergantung
pada sebuah proses tunggal per user untuk memanipulasi data pada file yang
dipakai bersama pada server jaringan. Dalam lingkungan multi user akan muncul
berbagai masalah, yaitu pengontrolan konkurensi yang memakai mekanisme
locking pada lapisan network. Fasilitas securitas untuk system database ini hanya
dibatasi pada izin untuk membaca dan menulis data pada jaringan, sehingga user
yang ingin melakukan kecurangan dapat memakai alat bantu lain untuk
memanipulasi data. Oleh karena itu pengontrolan data menjadi sulit.
Bagi pengembang database, SQL Server kompatibel dengan beberapa
Visual Basic, Visual C++, Power Builder, Delphi, Visual FoxPro dan sebagainya.
Database SQL Server dapat diakses dengan menggunakan Microsoft Jet Engine
and Data Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), ActiveX Data
Object (ADO), OLEDB, ODBC, SQL Server built-in Library dan interface dari
third party lainnya. Sistem database client/server seperti SQL Server 2000
memakai sejumlah proses server untuk memanipulasi data, dan mengharuskan
proses client berhubungan dengan proses server menggunakan mekanisme IPC
(inter-process communication) lokal atau remote, misalnya socket TCP/IP.
Proses server adalah aplikasi server yang memproses perintah-perintah
SQL. Proses server juga menangani konkurensi dengan memakai mekanisme
locking yang lebih canggih dari sistem file jaringan yang dipakai secara
bersama-sama. Selain itu server juga menangani masalah securitas dengan melakukan
teknik autentifikasi pada setiap pemakai. Setelah proses server menjalankan
perintah-perintah, hasilnya akan dikirim kembali ke proses client melalui
mekanisme IPC. Dengan cara ini, system client/server memberikan pelayanan
pengaksesan yang lebih baik pada data yang dipakai bersama-sama oleh banyak
user.
SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka (interface) yang
baik untuk pemrograman dan komunikasi pada server. Transact-SQL merupakan
bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSI
SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk manipulasi data yaitu : SELECT,
INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan
Penambahan tersebut adalah konstruksi pemrograman yang
memungkinkan pemakaian stored procedure untuk mengubah data dan trigger
yang akan dijalankan karena terjadi event tertentu.
2.9.3 Sekilas Database
Data Microsoft SQL Server disimpan dalam beberapa database. Data
dalam suatu database terorganisasi ke dalam komponen logis bagi user. Suatu
database juga secara fisik teridiri dua atau lebih file pada disk. Bila menggunakan
suatu database, pekerjaan terutama berlangsung pada komponen logis seperti
table, view, file procedure, dan user. Sedangkan secara fisik, file database dapat
terlihat pada disk, dan umumnya hanya database administrator yang perlu bekerja
dengan komponen fisik tersebut.
Mendesain logika database mencakup:
a. Table dan table name - disebut juga sebagai entity
b. Column name dalam setiap tabel - disebut sebagai attribute.
c. Column characteristic - seperti nilai unik dan penyertaan nilai null.
d. Primary key untuk setiap tabel — merupakan column yang menyimpan
nilai unik untuk bisa mengidentifikasi setiap baris pada tabel.
Walaupun terdapat column lain dengan nilai unik, hanya satu yang
teridentifikasi sebagai kunci akses dalam melakukan akses data. Setiap tabel
hanya dapat memiliki satu primary key.
Relationship between table - baris di dalam beberapa tabel dapat
tergantung pada satu atau lebih baris pada tabel lain. Ketergantungan antar tabel
column atau beberapa column dalam suatu tabel harus diberikan key, disebut
sebagai foreign key dan menjadi referensi bagi primary key dan table yang lain.
2.9.4 SQL-Server Database File
File Database dan SQL-Server dapat dikategorikan menjadi 3 jenis :
1. PRIMARY DATA FILE. Data disimpan dalam file dengan ekstensi “.mdf”.
File ini merupakan database yang sesungguhnya, berisi tabel dan objek lain dan
database. File ini disebut juga sebagal Primary Data File.
2. SECONDARY DATA FILE. File secondary memiliki ekstensi “.ldf”. File ini
merupakan tempat penyimpanan data dan object yang tidak disimpan pada pada
file primary. Database tidak harus memiliki file sekunder, tetapi dapat memiliki
beberapa file sekunder.
3. LOG. File ini berisi catatan antara lain mengenai modifikasi tabel (UPDATE),
input data baru (INSERT), dan penghapusan data (DELETE). Catatan tersebut
akan dimanfaatkan oteh SQL-Server jika terjadi kegagalan system yang
mengakibatkan crash. Dengan catatan yang ada pada file log, SQLServer
melakukan proses recovery, dan melakukan proses “rollback” untuk transaksi
yang belum selesai. File LOG memiliki ekstensi “.ldf”. Secara default besar file
log adalah 25% dan file data.
2.9.5 Contoh Query Membuat Database
Sintax :
CREATE DATABASE database_name
[ ON
[ <filespec> [,…n] ]
]
[ LOG ON {<filespec> [,…n]} ]
[ COLLATE collation_name ]
[ FOR LOAD | FOR ATTACH ]
<filespec>::=
[ PRIMARY ]
( [ NAME = logical_file_name, ]
FILENAME = ‘os_file_name’
[, SIZE = size ]
[, MAXSIZE = { max_size | UNLIMITED } ]
[, FILEGROWTH = growth_increment ] ) [,…n]
<filegroup>::=
FILEGROUP filegroup_name <filespec> [,…n]
2.9.6 Contoh Query Membuat Table
Sintax :
CREATE TABLE table_name
(
column_name_1 data_type ([size]),
column_name_2 data_type ([size]),
…,
column_name_n data_type ([size])
2.9.7 Contoh Query Membuat View
Sintax :
SELECT field_name
FROM table_name
WHERE field_name = [Condition]
ORDER BY field_name
2.9.8 Contoh Query Insert
INSERT INTO table_name VALUES (‘field_name’)
2.9.9 Contoh Query Update
UPDATE table_name
SET colomn_name = (‘field_name’)
WHERE colomn_name = (‘field_name’)
2.9.10 Contoh Quuery Delete
DELETE FROM table_name
34
3.1 Analisa Sistem
Pergerakkan setiap nilai mata uang asing yang cenderung selalu berubah
dalam setiap periode tertentu, dibutuhkan suatu momentum untuk dapat mengukur
tingkat perubahan arah pergerakkan nilai mata uang asing.
RSI sebagai salah satu jenis indikator momentum harga yang dapat
mengatasi kelemahan dari indikator lainnya yang mampu mengatasi gerak tidak
menentu yang disebabkan kurangnya data lampau, mengatasi skala vetikal dari
indikator, dan mengatasi kebutuhan jumlah data yang besar. RSI juga dapat
memberikan banyak informasi seperti kondisi oversold/overbougth, divergence,
dan kekuatan momentum kenaikan atau penurunan harga.
3.2 Prosedur Pengembangan
Dalam penyusunan sebuah penelitian dibutuhkan suatu proses
sistematika yang berurutan sebagai gambaran rancangan penelitian. Sehingga
memudahkan dalam kegiatan penelitian. Adapun urutan langkah penelitian
didalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang dapat dilihat pada diagram penelitian
Perancangan Sistem Mulai
Pengamatan Awal
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah Perumusan
Masalah
Tujuan
Studi Pustaka
Penentuan Variable
Pembuatan Program
Testing
Evaluasi Akhir
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Desain ERD Struktur Database Desain DFD Desain Interface Peramalan RSI
3.2.1 Penentuan Variabel
Dalam penelitian ini diperoleh beberapa variabel yang digunakan dalam
proses peramalan. Variabel-variabel yang digunakan yaitu:
1. Nilai pembukaan mata uang asing pada setiap periode.
2. Nilai tertinggi mata uang asing pada setiap periode.
3. Nilai terendah mata uang asing pada setiap periode.
4. Nilai penutupan mata uang asing pada setiap periode.
3.3 Perancangan Sistem
Dari analisa permasalahan yang telah dilakukan maka akan dirancang
sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing.
3.3.1 Context Diagram
Gambar 3.2 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Tukar Mata Uang Asing Dengan Metode RSI
Pada Gambar 3.2 terdapat satu entitas (user) dan satu proses (rancang
bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing dengan metode RSI).
Dimana data mata uang dan data nilai kurs sebagai inputan sistem dan satu
laporan hasil peramalan dengan RSI. Dari Context Diagram didekomposisi
3.3.2 DFD Level 0 SubProses Sistem Pendukung keputusan nilai tukar
mata uang asing dengan metode Relative Strength Index
Data Pergerakan Nilai Mata Uang Nilai Jual Beli
Simpan Nilai Pergerakan Kurs
Simpan Nilai Jual Beli Mata Uang
laporan data mata uang
nilai mata uang data pairs
simpan mata uang
simpan nilai pairs mata uang data nilai kurs
Gambar 3.3 DFD Level 0 Subproses Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing Dengan Metode RSI
Pada Gambar 3.3 DFD level 0 subproses rancang bangun sistem
pendukung keputusan nilai mata uang asing dengan metode RSI diatas terdapat 2
proses dan 2 data store. Dimana 2 proses itu yaitu:
1. Proses maintaining data. Dalam proses ini digunakan untuk merawat data
mata uang dan nilai kurs. Proses ini dapat didekomposisi yang dapat dilihat
pada Gambar 3.4.
2. Proses menghitung peramalan. Proses ini digunakan untuk menghitung
data-data yang diperoleh dari data store kurs. Dari proses ini dapat didekomposisi
3. Membuat laporan pergerakkan nilai. Proses ini digunakan untuk membuat
laporan dari hasil perhitungan peramalan dengan metode RSI untuk
mengetahui arah pergerakkan nilai kurs berikutnya.
Keenam data store itu yaitu:
1. Mata uang diguanakan untuk menyimpan data mata uang.
2. MKurs digunakan untuk menyimpan data nilai kurs nilai mata uang asing.
3. TFKurs Digunakan Untuk Menyimpan Pergerakan nilai kurs, baik open, close,
high, atau low
4. Tkurs Digunakan untuk mengetahui nilai jual beli kurs
3.3.3 DFD Level 1 Maintaining Data
Simpan Nilai Pergerakan Kurs Simpan Nilai Jual Beli Mata Uang
simpan mata uang
simpan nilai pairs mata uang laporan data mata uang
Pada Gambar 3.4 DFD level 1 subproses maintaining data terdapat 2
proses yaitu:
1. Proses maintaing data mata uang. Proses ini digunakan untuk menyimpan data
mata uang ke dalam data store mata uang.
2. Proses maintaing data kurs. Proses ini diguanakan untuk menyimpan data nilai
kurs ke dalam data store kurs.
3.3.4 DFD Level 1 SubProses Menghitung Peramalan
Data Pergerakan Nilai Mata Uang Nilai Jual Beli
data pairs nilai mata uang
MKURS mata uang
1
menghitung rsi TKURS
TFKURS
Gambar 3.5 DFD Level 1 Subproses Menghitung Peramalan
Pada DFD level 1 subproses menghitung peramalan terdapat 3 proses
yaitu:
1. Proses menghitung RSI. dalam proses ini digunakan untuk melakukan
peramalan dengan metode RSI. Data yang digunakan adalah nilai kurs dari
data store kurs. Dari hasil perhitungan tersebut akan disimpan dalam data
store hasil RSI yang akan digunakan lagi dalam perhitungan dengan metode
Simple Moving Average.
2. Proses menghitung Simple Moving Average. Dalam proses ini digunakan
3.3.5 Desain RSI
Sistem peramalan nilai mata uang asing ini akan menggunakan metode
RSI. RSI merupakan momentum pegerakkan nilai yang mampu menggambarkan
tingkat perubahan dan kecepatan pergerakkan nilai. Dari grafik yang dihasilkan
dari perhitungan RSI akan digunakan sebagai perbandingan dengan data grafik
aktual. Apabila terjadi persilangan antara grafik RSI dengan grafik nilai aktual ,
hal ini menandakan akan terjadi perubahan trend nilai mata uang asing. Selain
pola persilangan, pola mendatar juga dapat terjadi apabila grafik RSI searah
dengan grafik nilai, hal ini menandakan tidak terjadi perubahan trend.
Untuk pergerakkan momentum nilai angka RSI berkisar antara 0 – 100,
dimana harga berada di atas level index 70 menandakan mata uang tersebut dinilai
overbought (kondisi dimana suatu mata uang dinilai sudah terlalu mahal karena
tekanan aksi beli, atau dianggap bergerak naik terlalu jauh dan cepat sehingga
merupakan sinyal jual yang kuat), sedangkan harga yang di bawah level index 30,
dinilai oversold (kondisi dimana suatu mata uang sudah terlalu murah karena
tekanan aksi jual, atau dianggap bergerak turun terlalu jauh dan cepat sehingga
merupakan sinyal beli yang kuat). Dengan berdasarkan RSI, apabila harga telah
berada di level 70 atau lebih, berarti harga aka mengalami teknikal rebound,
karena dianggap minat beli sudah mereda. Jadi overbought adalah sinyal jual dan
oversold adalah sinyal beli. Salah satu metode teknikal yang dapat membatu
melihat posisi overbougth dan oversold suatu nilai mata uang asing adalah
Relative Strength Index. Tujuan utama dari Relative Strength Index adalah untuk
Strength Index dapat menggambarkan pergerakan penurunan dan kenaikan lebih
lanjut
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini data yang digunakan dalam
peramalan RSI menggunakan data kurs beli nilai mata uang asing dari data Bank
Indonesia. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perhitungan RSI dan contoh
perhitungan peramalan menggunakan RSI:
1. Hitung perubahan setiap nilai. Jika selisih perhitungan adalah kenaikan maka
hasilnya terlihat pada kolom naik (A). Apabila selisih perhitungan adalah
penurunan maka hasilnya terlihat pada kolom turun (B).
2. Hitung rata-rata kenaikan atau Average gain yang terlihat pada kolom naik
(C).
3. Hitung rata-rata penurunan atau Average loss yang terlihat pada kolom turun
(D).
4. Hitung RS menggunakan persamaan 2.8. Hasil perhitungan terlihat pada
kolom (E).
5. Hitung RSI menggunakan persamaan 2.9. Hasil perhitungan telihat pada
kolom (RSI)
6. Untuk menghitung RS baris selanjutnya dapat digunakan persamaan 2.5.
Hasil perhitungan terlihat pada kolom RS baris 15 dan selanjutnya.
Table 3.1 Contoh Perhitungan Menggunkan RSI-14 Hari
Hari Nilai
Perubahan
Harga Total Untuk 14 Hari
Lanjutan Table 3.1 Contoh Perhitungan RSI- 14 Periode
3.3.6 ERD ( Entity Relation Diagram )
3.3.6.2PDM (Physical Data Model)
Gambar 3.7 PDM Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing Dengan Metode RSI
3.4 Struktur Database
Dari desain database yang telah dibuat dalam bentuk ERD yang disajikan
dalam bentuk CDM dan PDM, maka dapat disusun struktur database yaitu:
3.4.1 Relation Database
Setelah Membuat CDM dan PDM maka untuk memudahkan untuk
membuat data base adalah melakukan generate data base dari PDM yang sudah
dibuat. Setelah di generete akan muncul query, query tersebut di copy dan di paste
pada SQL server lalu di execute. Secara otomatis tabel – tabel akan muncul.
Setelah itu membuat relation pada database diagram, dan akan muncul relation
Gambar 3.8 Relasi Diagram
1. Tabel uang
Nama Tabel : Mkurs
Primary Key : ID
Gambar 3.9 Mkurs
2. Tabel Mata Uang
Nama Tabel : MmataUang
Primary Key : ID
Fungsi : Untuk menyimpan data-data mata uang
3. Tabel Fluktuasi Kurs Nama Tabel : TFKurs
Primary Key : ID
Fungsi : Untuk Menyimpan Fluktuasi Nilai Kurs, Menyimpan Nilai Open,
Close, Up, Down setiap kurs
Gambar 3.11 TFKurs
4. Tabel Tkurs
Nama Tabel : TKurs
Primary Key : ID
Gambar 3.12 Tkurs
5. Tabel User
Nama Tabel : Muser Primary Key : User name
Fungsi : Untuk menyimpan data user
3.5 Desain Input Output
3.5.1 Menu Utama
Form utama terdiri dengan grafik dan SPKnya
Gambar 3.14 Form Utama
3.5.2 Form Administrasi User
Form administrasi user digunakan untuk maintenance data user
Gambar 3.15 Form Administrasi User Add
RSI / KURS
Text field nama berfungsi untuk inputan nama, sedangkan texfield
password berfungsi untuk input field password.
Untuk edit administrasi user, desain form sama dengan desain form pada
administrasi user add.
Desain form dibawah ini adalah desain form menu administrasi user
Menampilkan data currency
Button “Add”
Button “Edit”
Button “Refresh”
Button “Delete” Button “Close”
Gambar 3.16 Form Menu Administrasi User
3.5.3 Form Currency
Form Currency berfungsi untuk mengelola data mata uang, berikut adalah
tampilan desain form menu currency
Menampilkan data currency
Button “Add”
Button “Edit”
Button “Refresh”
Button “Delete” Button “Close”
Menampilkan data currency
Text Field Description
Text Field Symbol Save Close
Gambar 3.18 Form Currency
Fungsi dari text field description adalah untuk menuliskan nama mata uang
yang akan diinputkan, sedangkan fungsi dari text field Symbol adalah menuliskan
symbol dari setiap mata uang.
Untuk desain form delete sama dengan form input pada desain form
currency.
3.5.4 Form Pair Rate Of Exchange
Form pair rate of exchange digunakan untuk mengelola data pairs atau
pasangan tiap mata uang, dalam forex terdapat pasangan mata uang, dimana mata
uang yang pertama disebut dengan base currency atau mata uang asal dan mata
uang yang keda disebut counter currency, atau mata uang pasangannya.
adapun desain dari form pair rate of exchange adalah seperti gambar
Menampilkan data pair rate of exchange
Button “Add” Button “Edit” Button “Refresh”
Button “Delete” Button “Close”
Gambar 3.19 Form Menu Pair Rate Of Exchange
Menampilkan data pair rate of exchange
Combo box From Currency
Combo box To Currency
Save Close
Text field pairs
Gambar 3.20 Form Add Pair Rate Of Exchange
Fungsi dari combo box from currency adalah untuk menginpukan nama
mata uang asal atau base currency, combo box currency adalah untuk
menginputkan pasangan mata uang atau biasa disebut dengan counter, sedangkan
text field pairs adalah untuk menginputkan symbol dari pasangan mata uang
tersebut.
Untuk desain form pair rate of exchange sama dengan desain form add pair
3.5.5 Form Rate Of Exchange
Form Rate Of Exchange adalah untuk mengelola data pairs dari nilai jual
dan nilai beli setiap periode, dibawah ini adalah desain tampilan menu dari form
Rate of exchange
Menampilkan data rate of exchange
Button “Add”
Button “Edit”
Button “Refresh”
Button “Delete” Button “Close”
Gambar 3.21 Form Menu Rate of Exchange
Dibawah ini adalah desain form dari rate of exchange
Menampilkan data rate of exchange
Combo Box Date
Combo Box Pairs
Save Close Text field Buy
Combo Box Time
Text field Sell
Gambar 3.22 Form Add Rate of Exchange
Fungsi dari combo box date dan combo box time adalah untuk
menginputkan periode dari kurs, default datenya adalah tanggal hari ini, combo
sell adalah untuk input data nilai jual dan nilai beli dari setiap pasangan mata
uang.
Untuk desain form edit rate of exchange sama seperti desain form add rate
of exchange.
3.5.6 Form Fluctuation
Form fluctuation berfungsi untuk mengetahui perubahan kurs pada setiap
periode, value open, close, high dan low, berikut ini adalah desain form
fluctuation
Menampilkan data Fluctuation Combo Box Date From
Combo Box Pairs Load
Close Combo Box Date To
3.5.7 Form Grafik Kurs
Form grafik kurs berfungsi untuk melihat nilai kurs secara grafik, berikut
adalah desain dari form grafik kurs
Combo Box Option Value
Gambar 3.24 Form list uang
Pada saat menjalankan grafik kurs, jika ditekan button load yang keluar
hanya grafiknya saja, tidak mempengaruhi pada SPKnya.
3.5.8 Form RSI
Form RSI menampilkan hasil perhitungan dengan metode RSI untuk setiap
periode nilai mata uang asing. Didalam form RSI terdapat pilihan untuk
menghitung RSI atau untuk melihat grafik, jika akan melihat RSI, maka dalam
pilihan list box dipilih RSI, dan di check box yang keluar hanya nilai close nya
saja, karena dalam menentukan RSI hanya diperlukan nilai closenya saja. Setelah
memilih nilai close masukkan periodenya mulai tanggal berapa sampai tanggal
berapa.
Setelah semua dimasukkan maka akan terdapat grafik RSI, pada sumbu X
Combo Box RSI Check Box Open
From Date To Date Combo Box Pairs
Load
Exit
0 5 10 15 20 25 30 35
Message Box Overbought/ Oversold
Message Box divergency/ Overgency
Message Box Kekuatan Momentum
Gambar 3.25 Form list hasil RSI
Desain form rsi sama dengan desain form grafik kurs dan menu awal,
karena memang form RSI terletak pada menu utama, dan perbedaan antara form
RSI dan kurs adalah jika form kurs bisa memilih nilai open, close, high dan low,
serta pada message box tidak keluar SPKnya. Namun pada RSI hanya perhitungan
56
Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan program aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan Nilai Mata Uang Asing tsb, maka
komponen-komponen utama komputer yang akan mendukung setiap proses harus sudah
terpasang. Selain itu juga perlu adanya software yang mendukung pembuatan
program tersebut.
4.1. Instalasi Program
4.1.1. Kebutuhan perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem ini adalah:
1. Microsoft Windows 7.
2. Software rancang bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang asing
dengan metode Relative Strengtth Index.
3.Microsoft Visual Basic.net 2005.
4. SQL Server 2005
5. Power Designer ( min. Power designer 6) .
6. Microsoft Visio ( min. Microsoft Visio 2002).
4.1.2. Kebutuhan perangkat keras
Konfigurasi minimum perangkat keras yang digunakan adalah:
1. CPU Intel Pentium III 533 MHz.
2. Memori 128 Mb.
5. Keyboard dan Mouse.
6. Monitor.
4.1.3. Setup program
1.Instal Microsoft Windows 7.
2. Instal SQL Server 2005.
3. Instal Microsoft Visual Basic.net 2005 ke dalam hardisk
4. Instal Software rancang bangun sistem pendukung keputusan nilai mata uang
asing dengan metode Relative Strengtth Index.
5. Kapasitas hardisk yang dibutuhkan dalam instalasi minimal 10 Gb.
6. Instal Power designer ( min. Power designer 6) untuk melihat desain sistemnya.
7. Instal Microsoft Visio (min. Microsoft Visio 2002) untuk melihat dokumen
flow dan sistem flow.
4.2. Implementasi
Setelah semua komponen-komponen komputer yang mendukung proses
aplikasi terinstall, proses selanjutnya adalah implementasi program. Implementasi
program merupakan tahap memanfaatkan program aplikasi Relative Strengtth
Index untuk membantu pengambilan keputusan dalam menentukan tindakan untuk
menjual atau membeli mata uang asing pada periode tertentu. Berikut ini adalah
4.2.1 Menu Login Sistem
Gambar 4.1. Menu Login
Gambar diatas adalah menu login yang akan digunakan seorang admin
atau seorang yang sudah diberi kuasa untuk menjalankan software sistem
pendukung keputusan nila tukar mata uang asing yang sudah dibuat.
4.2.2 Menu Utama
Gambar 4.2. Menu Utama
Gambar 4.2. merupakan tampilan menu utama dari aplikasi,
nilai yang telah diinputkan, baik nilai kurs open, close, high, low atau nilai
Relative Strenght Index (RSI) maupun Simple Moving Average (SMA).
4.2.3 Data User
Gambar 4.3. Form Data User
Gambar 4.3. merupakan tampilan dari form data user, dimana form ini
berfungsi untuk mengatur data user yang bisa mengakses aplikasi ini, selain
user yang terdaftar pada form ini tidak akan bisa mengakses aplikasi ini.
Pada form ini terdapat beberapa fungsi antara lain :
a. Button add
Button add ini berfungsi untuk menambahkan user baru, didalam menu
add ini, user dapat menambahkan user lain untuk dapat menambahkan user
Gambar 4.4 Input Data User
b. Button Edit
Button edit berfungsi untuk mengubah data user yang sudah terdaftar
pada aplikasi ini. Dimana data yang bisa di edit adalah password dan
description. Berikut adalah tampilan dari form edit data user
c. Button Delete
Button delete berfungsi untuk menghapus data user yang sudah dianggap
tidak perlu. Jika tombol delete ditekan akan muncul alert yang fungsinya
untuk memastikan apakah data benar – akan dihapus, hal ini dimaksudkan
untuk menjaga apabila user tanpa sengaja atau tidak yakin untuk menghapus
data, berikut adalah tampilan alert konfirmasi
Gambar 4.6 Form Konfirmasi Delete Data
Data akan benar – benar sudah terhapus setelah muncul alert seperti
dibawah ini