Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
GAMBARAN STATISTIK KABUPATEN
LABUHAN BATU TAHUN 2008
TUGAS AKHIR
DEVI KNS
052407008
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul : GAMBARAN STATISTIKA KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : DEVI KNS
NIM : 052407008
Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIK Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2008
Diketahui/ Disetujui oleh Ketua Departemen Mahasiswa
Matematika FMIPA USU Pembimbing
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
GAMBARAN STATISTIK KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 31 Mei 2008
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel
Halaman
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Batasan Masalah 4
1.5 Metode Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Tinjauan Teoritis 8
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Kegunaan Peramalan 8
2.3 Jenis Peramalan 9
2.4 Metode Peramalan 11
2.5 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 12
2.6 Penentuan Pola Data 13
2.7 Metode Pemulusan 15
2.7.1 Metode Perataan 15
2.7.2 Metode Pemulusan Eksponensial 15
2.8 Metode Smoothing yang digunakan 16
Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 21
3.1 Sejarah Singkat 21
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 21
3.1.2 Masa Pemerintah Jepang 22
3.1.4 Masa Orde Baru-Sekarang 22
3.2 Visi dan Misi BPS 23
3.3 Kegiatan BPS 24
3.3.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BPS 24
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
3.3.3 Struktur Organisasi BPS 25
3.3.4 Tugas BPS 26
3.3.5 Fungsi BPS 28
3.4 Sejarah Singkat Kabupaten Labuhan Batu 30
3.4.1 Kondisi Geografis 31
3.5 Visi, Misi dan Strategi 34
Bab 4 Analisis Data 38
4.1 Analaisis Data 38
4.1.1 Kependudukan 38
4.1.2 PDRB 41
4.1.3 Pertumbuhan Ekonomi 48
4.1.4 Struktur Ekonomi 67
4.1.5 PDRB Perkapita 86
4.1.6 Keuangan 91
4.1.7 APBD 94
Bab 5 Implementasi Sistem 98
5.1 Tahapan Implementasi 98
5.2 Microsoft Excel 99
5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data 100
5.4 Pengisian Data 101
Bab 6 Penutup 102
6.1 Kesimpulan 102
6.2 Saran 102
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Menuut Jenis Kelamin 39
Tabel 4.2 Proyeksi penduduk Kabupaten Labuhan Batu 41
Tabel 4.3 PDRB Kabupaten PDRB Labuhanbatu Atas Dasar Harga
Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2005 42
Tabel 4.4 Peramalan PDRB Atas Dasar harga Berlaku 44
Tabel 4.5 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 45
Tabel 4.6 Peramalan PDRB Atas Dasar harga Konstan 46
Tabel 4.7 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 47
Tabel 4.8 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRBKabupaten
Labuhan Batu atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan
Usaha Tahun 2001- 2005 48
Tabel 4.9 Peramalan Sektor Pertanian 49
Tabel 4.10 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 50
Tabel 4.11 Peramalan Sektor Pertambangan dan Penggalian 51 Tabel 4.12 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 52
Tabel 4.13 Peramalan Sektor Industi Pengolahan 53
Tabel 4.14 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 54
Tabel 4.15 Peramalan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 55
Tabel 4.16 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 56
Tabel 4.17 Peramalan Sektor Bangunan 57
Tabel 4.18 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 58
Tabel 4.19 Peramalan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 59
Tabel 4.20 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 60
Tabel 4.21 Peramalan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 61
Tabel 4.22 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 62
Tabel 4.23 Peramalan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 63
Tabel 4.24 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 64
Tabel 4.25 Peramalan Sektor Jasa 65
Tabel 4.26 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 66
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Menurut Lapangan Usaha 2000-2005 (persen) 68
Tabel 4.28 Peramalan Sektor Pertanian 68
Tabel 4.29 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 69
Tabel 4.30 Peramalan Sektor Pertambangan dan Penggalian 70
Tabel 4.31 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 71
Tabel 4.32 Peramalan Sektor Industi Pengolahan 72
Tabel 4.33 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 73
Tabel 4.34 Peramalan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 74
Tabel 4.35 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 75
Tabel 4.36 Peramalan Sektor Bangunan 76
Tabel 4.37 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 77
Tabel 4.38 Peramalan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 78
Tabel 4.39 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 79
Tabel 4.40 Peramalan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 80
Tabel 4.41 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 81
Tabel 4.42 Peramalan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 83
Tabel 4.43 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 84
Tabel 4.44 Peramalan Sektor Jasa 85
Tabel 4.45 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 85
Tabel 4.6 PDRB Perkapita Tahun 2000-2005 86
Tabel 4.47 Peramalan PDRB Perkapita 87
Tabel 4.48 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 88
Tabel 4.49 Peramalan Sektor Pertumbuhan PDRB 89
Tabel 4.50 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 90
Tabel 4.51 Pendapatan Daerah 91
Tabel 4.52 Peramalan Pendapatan Daerah 92
Tabel 4.53 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 93
Tabel 4.7 Belanja Daerah 95
Tabel 4.54 Peramalan APBD 96
Tabel 4.55 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7) 97
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan yang berjudul “ GAMBARAN STATISTIK KABUPATEN
LABUHAN BATU TAHUN 2008 “ ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir pendidikan Program Diploma III Statistik USU.
Sesuai dngan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai perhitungan demografi Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008.
Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbinga dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi, maupun administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada Drs. Henry Rani Sitepu, M.si selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga kepada Dr.Saib Suwilo, M.sc sebagai ketua Departemen Matematika FMIPA USU, dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya, tidak terlupakan kepada orang tua dan semua keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang sangat berarti buat penulis, dan juga ucapan terima kasih untuk teman saya Fitriani, Rany, dan Eka yang telah membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis juga menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat memperbaiki laporan ini.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Medan, Mei 2008 Hormat kami penulis
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat. Kabupaten Labuhan
Batu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet.
Wilayah kabupaten yang dilalui tiga sungai besar yaitu Sungai Bilah, Sungai Kualuh dan Sungai Barumun merupakan daerah yang subur. Hal ini dapat dilihat dari
58persen wilayahnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, dimana di dalamnya didominasi subsektor perkebunan.
Perkebunan sendiri menyita lahan 424.180 hektar atau 46% luas wilayah Kabupaten Labuhan Batu. Hasil utama dari perkebunan adalah kelapa sawit dan karet. Kelapa sawit, misalnya pada tahun 2000 dapat memproduksi 4,3 juta ton dari lahan seluas
292.649 hektar. Dari lahan seluas 118.779 hektar kebun karet, pada tahun 2000 dapat diproduksi 109,3 ribu ton karet. Sebagian besar industri di kabupaten ini merupakan
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Batu merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang mempunyai
perkembangan yang cukup pesat di bidang perekonomian.
Kabupaten ini mempunyai sumber daya manusia yang cukup berkualitas, karena
pemerintah setempat benar – benar memprioritaskan pendidikan kepada masyarakatnya. Sehingga penduduk Kota Rantauprapat ini mempunyai taraf hidup yang cukpu tinggi.
Ini dapat dibuktikan dari rumah – rumah yang terdapat di kota Rantauprapat dan jarang sekali ditemukan pengemis di kota ini karena penduduk kota Rantauprapat lebih baik menjadi pkerja kasar daripada jadi pengemis.
Kabupaten Labuhan Batu mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, yaitu 951.773 jiwa disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi yaitu 101,98% dan
persebarannya yang tidak merata besarnya. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan. Karena itu, pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia seiring
dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kualitas serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai ciri dan karakteristik yang menguntungkan pembangunan.
Sejak tahun 1971 penduduk perkotaan terus meningkat dengan pesat. Hal ini
disebabkan proses urbanisasi yang terus menerus terjadi karena kehidupan di perkotaan dianggap lebih baik dan menjanjikan, mudah memperoleh kesempatan kerja dan usaha
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Dengan data produksi perkebunan, kependudukan, perekonomian, pendapatan daerah, belanja daerah, hasil hutan dan pariwisata, kita dapat membuat gambaran tentang keadaan demografi Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2008. Dari gambaran
demografi tersebut kita dapat melihat apakah perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Labuhan Batu ini semakin meningkat atau semakin menurun pada tahun –
tahun yang akan datang dan juga dapat diukur tingkat sosial masyarakatnya sekaligus juga dapat digunakan untuk mengevaluasi program pembangunan yang telah dilaksanakan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana menentukan keadaan demografi Kabupaten Labuhan Batu dimasa yang akan datang diperlukan data dasar yang menggambarkan perkembangan demografi dimasa sebelumnya dimana dapat mengetahui perkembangan demografi setiap tahun. Adapun
rumusan masalahnya adalah untuk mengetahui perkembangan demografi Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2008.
1.3 Maksud dan Tujuan
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
dapat dipergunakan bagi pihak–pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil
suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk melihat demografi Kabupaten Labuhan Batu, apakah perkembangannya
meningkat atau menurun pada tahun berikutnya.
2. Untuk melihat perkembangan statistik kependudukan, perekonomian, dan
pendidikan di Kabupaten Labuhan Batu.
3. Untuk melihat keuangan Kabupaten Labuhan Batu pada tahun- tahun berikutnya. 4. Agar pemerintah pusat dan daerah Kabupaten Labuhan Batu dapat mengambil
tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya dalam mengatasi perkembangan demografinya.
1.3 Rumusan Masalah
Untuk menentukan demogrfi Kabupaten Labuhan Batu dimasa yang akan datang diperlukan data dasar yang menggambarkan perkembangan demografi dimasa
sebelumnya di mana kita dapat mengetahui perkembangan demografi setiap tahun.
Untuk membahas permasalahan yang di hadapi perlu diadakan perumusan masalah, antara lain :
1. Menghitung laju pertumbuhan perekonomian penduduk Kabupaten Labuhan Batu
pada tahun 2006-2010.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
3. Menghitung laju pertumbuhan penduduk tahun 2006-2010 menurut jumlah
penduduk tahun 200-2005.
4. Memperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2006-2010 dengan menggunakan data
penduduk tahun 2000-2005.
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang, maka penulis hanya membatasi tentang proyeksi
(ramalan) pertumbuhan penduduk untuk tahun 2006-2010, menghitung pertumbuhan penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin, menghitung laju pertumbuhan perekonomian penduduk, dan juga menghitung PDRB Kabupaten Labuhan Batu.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Kepustakaan
Penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mencari informasi di internet, membaca buku-buku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang
ada kaitannya dengan Kabupaten Labuhanbatu dan Kependudukan di Kabupaten Labuhan Batu.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
a. Data sekunder yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti tetapi dikumpulkan oleh pihak lain, misalnya dari internet, Badan Pusat Statistik (BPS), kantor-kantor yang ada hubungannya atau publikasi lainnya.
Adapun data yang digunakan penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari internet dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan
tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data tersebut.
3. Teknik dan Analisa Data
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara
Geometric Rate of Growth (pertumbuhan penduduk).
Adapun rumus Geometric Rate of Growth (pertumbuhan penduduk) adalah sebagai
berikut:
dimana:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada dasar tahun
r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : Tinjauan Teoritis
Bab ini menjelaskan tentang pengertian dari demografi, sumber-sumber data kependudukan, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan juga model yang digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan, dan juga atribut- atribut yang
mendukung perhitungan laju pertumbuhan ekonomi, dan perhitungan PDRB.
BAB 3: Gambaran Umum Tempat Riset
Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), visi dan misi BPS, sejarah singkat Kabupaten Labuhan Batu,
dan juga visi dan misi Kabupaten Labuhan Batu.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk
memproyeksikan jumlah penduduk di tahun-tahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk, dan melihat struktur penduduk dari hasil gambaran penduduk pada tahun 2004-2010, menghitung laju pertumbuhan
perekonomian penduduk, dan juga menghitung PDRB Kabupaten Labuhan Batu.
BAB 5 : Implementasi Sistem
Bab ini memaparkan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisi penelitian.
BAB 6 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang diambil setelah pengolahan data dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Menurut Assauri peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut ada
bermacam- macam cara yaitu metode Pemulusan Eksponensial atau Rata- rata Bergerak, Metode Box Jenkins, dan Metode Regresi, semuanya dikenal dengan metode
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada
masa lalu.
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Jika informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalanyang disusun
juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.
2.2 Kegunaan Peramalan
Sering terdapat waktu tenggang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau
kebutuhan mendatabg dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (time lag) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi seperti ini peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Organisasi selalu menentukan saran dan tujuan, berusaha menduga faktor- faktor
lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Dalam hal ini peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen yang diharapakan dapat mengurangi
ketergantungan manajemen pada hal- hal yang belum pasti.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
2. Penyediaan sumber daya tambahan.
3. Penentuan sumber daya yang diinginkan.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan. Namun 3
(tiga) kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang.
2.3 Jenis Peramalan
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau
intuisi dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.
Berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun maka peramalan dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Peramalan Jangka Panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunana
hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau 3
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
pembangunan suatu negara atau daerah, coorporate planning, rencana investasi
atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.
2. Peramalan Jangka Pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan
hasil ramalan dalam jangka waktu tang kurang dari satu setengah tahun, atau 3
semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran., contohnya penyusunan rencana
produksi, rencana penjualan, dan anggaran produksi.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan
atas 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentuka berdasarkan pemikiran yanh bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil
penyelidikan.
2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Peramalan kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode
kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga) kondisi sebagai berikut :
a). Adanya informasi tentang masa lalu.
b). Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
c). Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan
pada masa yang akan datang.
Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis- jenis peramalan sangat
bergantung dari segi mana memandangnya.
2.4 Metode Peramalan
Metode- metode peramaln dengan analisa deret waktu, yaitu :
1. Metode Pemulusa Eksponensial dan Rata- rata Bergerak, sering digunakan
untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untuk peramalan jangka
panjang.
2. Metode Regresi, metode ini biasa digunakan untuk ramalan jangka menengah
dan jangka panjang.
3. Metode Box Jenkins, metode ini jarang dipakai tetapi baik untuk jangka pendek,
jangka menengah dn jangka panjang.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagi teknik dan metode peramalan, yaitu :
a). Horizon Waktu
Ada 2 (dua) aspek dari Horizon Waktu yang berhubungan dengan masing- masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan
datang, kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
b). Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalh anggapan bahwa macam- macam dari pola yang didapati dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
c). Jenis dari Model
Model- model perlu diperhatikan karena masing- masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan. d). Biaya yang Dibutuhkan
Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup didalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya- biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi
pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik- teknik dan metode lainnya.
e). Ketepatan Metode Peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Metode- metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan
suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.
2.6 Penentuan Pola Data
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan
mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi 4 jenis siklis dan trend, yaitu sebagi berikut :
1. Pola Data Horizontal (H), terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-
rata yang konstan. Y
waktu Gambar 2.1 Pola Data Horizontal
2. Pola Data Musiman (S), terjadi bilaman deret dipengaruhi oleh faktor musiman
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
waktu Gambar 2.2. Pola Data Musiman
3. Pola Data Siklis (C), terjdi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi
jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. y
Waktu Gambar 2.3 Pola Data Siklis
4. Pola Data Trend (T), terjadi bilaman terdapat kenaikan atau penurunan jangka
panjang dalam data. y
Waktu Gambar 2.4 Pola Data Trend
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Metode pemulusan adalah suatu peramalan dengan mengadakan penghalusan
terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata- rata dari nilai beberapa tahun untuk menakar nilai pada beberapa tahun kedepn. Secara umum metode smoothing diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Metode Perataan (Average)
Metode perataan bertujuan untuk memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
Metode ini dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu : a. Nilai Tengah (Mean)
b. Rata- rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
c. Rata- rata Bergerak Ganda (Double Moving Averge) d. Kombinasi Rata- rata Bergerak lainnya.
2. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial.
Bentuk umum dari Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial ini adalah :
Ft+1 = Xt + (1 - ) Ft Dimana :
Ft+1 : Ramalan suatu periode kedepan
Xt : Data pada periode t
Ft : Ramalan pada periode t
: Parameter pemulusan (0 < < 1)
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Ft+1 = Xt + (1 - ) Xt+1 + (1 - )2 Xt-2 + ...+ (1 - )N Ft-(N-1)
Metode pemulusan ini terdiri atas :
a. Smoothing Eksponensial Tunggal
a.1 Satu Parameter
a.2 Pendekatan Aditif (ARRSES) b. Smoothing Eksponensial Ganda
b.1 Metode Linier Satu-Parameter dari Brown b.2 Metode Dua-Parameter dari Holt
c. Smoothing Eksponensial Triple
c.1 Metode Kuadrtik Satu-Parameter dri Brown
c.2 Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga-Parameter dari Writer
d. Metode Pemulusan Lainnya
d.1 Metode Kontrol Adaptif dari Chow
d.2 Metode Adaptif Satu-Parameter dari Brown
d.3 Pemulusan Tiga-Parameter Box Jenkis d.4 Metode Pemulusan Harmonis dari Harrison
d.5 Sistem Pemantauan dari Trigg (Tracing Signal)
Metode Smoothing yang Digunakan
Metode peramalan analisa Time Series yang digunakan untuk meramalkan demografi
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
meramalkan jumlah penduduk Kabupaten Batu menggunakan Metode Growth
Geometric.
a. Smoothing Eksponensial Satu-Parameter dari Brown
Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial satu-parameter dari Brown adalah
serupa dengan Rata-rata Linier karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ketinggalan dari data sebenarnya bilamana terdapat unsur Trend, perbedaan nilai
pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada nilai pemulusan tunggal dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai pada metode ini adalah :
S’t = Xt + ( 1 – ) S’t-1
Dimana :
S’t : Smoothing pertama periode t Xt : Nilai riil periode t
S’t-1 : Smoothing pertama peride t-1 : Parameter pemulusan (0 < < 1)
Pada periode ini proses penentuan peramalan dimulai dengan menetukan besarnya . Sedangkan tahap-tahap dalam menentukan a\ramalan adalah sebagai berikut :
a. Menetukan Smoothing Pertama (S’t) S’t = Xt + ( 1 – ) S’t-1
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
b. Menentukan Smoothing Kedua (S”t) S”t = S’t + ( 1 – ) S”t-1
S”t : Smoothing Eksponensial Ganda
c. Menentukan Besarnya Konstanta (at) t = S’t + (S’t - S”t)
= 2 S’t - S”t
d. Menentukan Besarnya Slope (bt)
bt = 1−α
(
S
'
t
−
S
"
t
)
αe. Menentukan Besarnya Hasil Ramalan/ Forecase (Ft+m) Ft+m = at + btm, dimana m adalah jangka waktu forecase
b. Beberapa kesalahan dan ukuran statistic standarad, antara lain :
1. Nilai Tengah Galat (Mean Error)
ME =
∑
=N
t t
N e
1
2. Tengah Galat Absolute (Mean Absolute Error)
MAE =
∑
=N
t t
N e
1
| |
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
MSE =
∑
= N t t N e 1 24. Galat Persentase (Percentage Error)
PEt =
( )
100 − t t t X F X5. Nilai Tengah Galat Persentase (Mean Percentage Error)
MPE =
∑
= N t t N PE 16. Nilai Tengah Galat Persentase Absolute (Mean Absolute Percentage Error)
MAPE =
∑
= N t t N PE 1 | | Dengan :et : Xt - Ft (Kesalahan pada periode t)
Xt : Data aktual pada periode t
Ft : Nilai ramalan periode t
N : Banyaknya periode waktu
c. Geometric Growth
Untuk meramalkan pertumbuhan penduduk pada masa yanga akan datang
digunakan rumus pertumbuhan geometri. Pertumbuhan penduduk geometric adalah pertumbuhan bertahap dimana grafik setiap tahun merupakan satu tahap.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Pt = Po (1+ r )t
dimana:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada dasar tahun r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
3.1.1 Masa pemerintahan Hindia Belanda
1. Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan
oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
2. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Indonesia. Selain dari itu, Komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang
dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial. 3. Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor
Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula
pekerjaan mekanisme Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. Kantor Pusat Statistik selain mencakup bidang administrasi mencakup
juga bagian yang menangani Urusan Umum, Statistik Perdagangan, Statistik Pertanian, Statistik Kerajinan, Statistik Konjungtor, Statistik Sosial. Kegiatan statistik pada era ini diarahkan untuk mendukung kebijskan yang ditenpuh oleh
Pemerintah Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan suatu kegiatan statistik yang bersifat monumental yaitu Sensus Penduduk 1930, yang
merupakan sensus penduduk yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang
utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat itu lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.
3.1.3 Masa Pemerintahan RI
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertangggungjawab
kepada Mentri Kemakmuran.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara
formal nama Biro Pusat Statistik dipergunakan.
3.1.4 Masa Orde Baru – Sekarang
Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu
unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.
Dalam masa orde baru ini, BPS telah mengalami empat kali perubahan stuktur
organisasi :
1. peraturan pemerintah No.16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.
3. Peraturan pemerintah No.2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
6. Keputusan kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja
BPS.
7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan
pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor satistik provinsi dan di kabupaten atau
kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai
pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan stuktur organisasi BPS yang baru.
3.2 Visi dan Misi
Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.
Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.3.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada presiden (Keppres No. 86 tahun 1998), dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU No.16 tentang statistik
2. Keputusan presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS
3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan
membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :
1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang
statistik distribusi dan neraca nasional.
2. Pembinaan dan pelaksanaan kooordinasi kegiatan statistik dengan departemen
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik
produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.
4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak
langsung.
5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan
perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.
3.3.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan
di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing-masing
antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing–masing.
3.3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Struktur organisasi BPS dipimpim oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Tata usaha terdiri dari :
1. Sub bagian urusan dalam
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
3. Sub bagian keuangan
Uraian tugas bagian Tata Usaha:
1. Menyusun program kerja tahunan bagian
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpannya ke
BPS.
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaa gedung, keamanan
dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi
penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha
keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.
Organisasi BPS berdasarkan Keppres RI Nomor 6 Tahun 1992 terdiri atas : 1. Kepala
2. Wakil Kepala
3. Deputi Administrasi
4. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik
8. Perwakilan BPS di Daerah 9. Unit Pelaksanaan Teknis
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik ( PAS ) mengkoordinasi 3 biro yakni : 1. Biro Perencanaan dan Pengendalian
2. Biro Pengolahan dan Penyajian 3. Biro Analisa dan Pengembangan
Deputi Pembinaan Statistik mengkoordinir 4 Biro, yakni :
1. Biro Statistik dan Industri 2. Biro Statistik Distribusi
3. Biro Statistik Sosial dan Kpendudukan 4. Biro Statistik Neraca Nasional
3.3.4 Tugas BPS
Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 6 Tahun 1992 tugas BPS adalah :
1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain dibidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian,
perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan, dan keagamaan.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi,
memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan lain–lain. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan
statistik.
Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden serta mempunyai tugas :
1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.
2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara fungsional menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta
melaksanakan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupu n di luar negeri.
Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :
1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS
agar berdayaguna dan berhasilguna.
2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas-tugas Deputi, Pusat
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Deput i Administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan
perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengolahan hasil sensus, survei dan data sekunder serta analisis dan pengembangan statistik.
Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan dan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.
Deputi Statistik Produksi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.
3.3.5 Fungsi BPS
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian
data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional.
2. Pembinaan dan pelaksanaan kooordinasi kegiatan statistik dengan departemen
dan instansi lainnya dalam mengembangkan bebagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan
lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri.
3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara
berkala baik dari hasil penelitian sendiri maupun dari data sekunder.
4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak
langsung.
5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.
3.4 SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Kabupaten Labuhan Batu dengan Ibukota Rantauprapat merupakan salah satu Kabupaten yang berada pada kawasan pantai timur Propinsi Sumatera Utara yang terletak pada koordinat 1° 26’ - 2° 11’ Lintang Utara dan 91° 01’ - 95° 53’ Bujur Timur
dengan batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka.
- Sebelah Timur dengan Propinsi Riau.
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara.
Kabupaten ini mempunyai wilayah terluas di Propinsi Sumatera Utara yaitu
922.318 Ha (9.223,18 Km2) atau 12,87 % dari luas Provinsi Sumatera Utara. Secara administratif wilayahnya terdiri dari 22 Kecamatan, 209 Desa dan 33 Kelurahan.Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi
Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena
berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Secara topografis sekitar 7.633,26 Ha atau 82,76% wilayahnya mempunyai
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Secara hidrologi Labuhan Batu mempunyai 3 sungai besar yaitu Sungai Kualuh,
Bilah dan Barumun dengan Daerah Aliran Sungai (DAS)nya sebagai berikut:
- DAS Barumun meliputi Kecamatan Sungai Kanan, Kota Pinang, Torgamba, Silangkitang, KampungRakyat dan Kecamatan Panai Tengah. Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupten Labuhan Batu tahun 2006 – 2010.
- DAS Bilah meliputi Kecamatan Bilah Barat, Rantau Utara, Rantau Selatan, Bilah Hulu, Pangkatan, Bilah Hilir, Panai Hulu dan Kecamatan Panai Hilir.
- DAS Kualuh meliputi Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Aek Kuo, Marbau, Na.IX-X, Kualuh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong.
Sebelum penjajahan Belanda memasuki daerah Labuhan Batu, sistem
pemerintahan Labuhanbatu bersifat monarkhi yang Kepala Pemerintahan disebut Sultan atau Raja yang dibantu oleh seorang bergelar Bendahara Paduka Sri Maharaja yang
bertugas sebagai Kepala Pemerintahan sehari-hari (semacam Perdana Menteri).
Kesultanan yang terdapat di wilayah Kabupaten Labuhan Batu pada waktu itu terdiri dari empat kesultanan, yaitu :
1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang
2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
3. Kesultanan Panai berkeduduka n di Labuhan Bilik
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
5. Ditambah satu Half-Bestuur Kerajaan Kampung Raja berkedudukan di Tanjung
Medan.
Penjajah Belanda memasuki wilayah Labuhan Batu berkisar tahun 1825,
disamping itu ada pula keterangan yang menyatakan setelah selesai Perang Paderi (berkisar tahun 1831). Pada tahun 1861 kesatuan angkatan laut Belanda di bawah pimpinan Bevel Hebee datang ke Kampung Labuhanbatu (di hulu Kota Labuhan Bilik
sekarang) melalui sungai Barumun. Kemudian di perkampungan dibangun pelabuhan yang terbuat dari beton sebagai tanda pendaratan persinggahan kapal-kapal berbobot
3000 s/d 5000 ton. Kemudia pada lokasi pelabuhan tersebut berkembang menjadi sebuah perkampungan (desa) yang lebih dikenal dengan nama PeLabuhanbatu.
Pada awalnya Contreleur Labuhanbatu berkedudukan di Kampung Labuhanbatu, kemudian pada tahun 1895 dipindahkan ke Labuhan Bilik, tahun 1924 dipindahkan ke Marbau, tahun 1928 dipindahkan ke Aek Kota Batu dan pada tahun 1932 dipindahkan ke Rantauprapat sampai kemerdekaan diproklamirkan 17 Agustus 1945.
Pada masa Pemerintahan Jepang sistem pemerintahan Zaman Hindia Belanda
dilanjutkan dan untuk memonitoring kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Sultan/Raja, pemerintahan Jepang membentuk Tuk Fuku Bunsyuco. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan dan tepatnya pada tanggal 16 malam
17 Oktober 1945 bertempat di Rumah Dinas Kepala PLN Rantauprapat diadakan rapat untuk pembentukan Komite Nasional Daerah Labuhanbatu sekaligus ditetapkannya
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
3.5 VISI,MISI & STRATEGI
VISI
"LABUHANBATU SEJAHTERA 2020"
Labuhanbatu yang masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidupnya baik secara material maupun spritual dengan kondisi :
• Masyarakat yang cerdas karena dapat menikmati kesempatan memperoleh
pendidikan yang cukup
• Masyarakat yang mempunyai derajat kesehatan yang optimal
• Masyarakat yang makmur dalam arti mempunyai pendapatan yang dapat
memenuhi kebutuhan pokoknya
• Masyarakat yang aman dan tentram
• Masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
MISI
1. Meningkatkan kecerdasan intelektual, spritual dan emosional melalui
peningkatan pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas dengan
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan
serta memberdayakan masyarakat dan keluarga untuk mendorong tumbuhnya paradigma hidup sehat.
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan berbasis potensi daerah. 4. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan pengamalan ajaran agama.
5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan pelayanan publik.
STRATEGI
• Strategi memenuhi kebutuhan hidup masyarakat ; Tujuan terpenuhinya
kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat yang meliputi kebutuhan pangan, papan, pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar
• Strategi meningkatkan kualitas hidup masyarakat ; Untuk mewujudkan
kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat baik dari segi aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kehidupan sosial menuju tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi.
• Strategi meningkatkan keamanan dan ketertiban ; Untuk menciptakan suasana
aman, tertib dan damai didalam kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial
budaya, ekonomi dan politik.
• Strategi meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM aparatur ; Tujuan
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Prioritas Pembangunan 2006-2010
Misi 1
• Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang berkualitas
• Pengembangan kebudayaan
• Peningkatan pembinaan pemuda dan olah raga
Misi 2
• Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
• Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan KB
Misi 3
• Pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
• Pemberdayaan koperasi dan UKM
• Peningkatan ketenagakerjaan
• Pembangunan industri dan perdagangan
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Misi 4
• Peningkatan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
• Peningkatan kewaspadaan terhadap bencana
Misi 5
• Penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM aparatur
• Pembangunan infrastruktur
• Peningkatan kehidupan sosial masyarakat
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Analisa data dilakukan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memproleh nilai m periode kedepan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya. Dalam bab ini penulis akan
menganalisa tentang perkembangan demografi Kabupaten Labuhan Batu serta meramalkan demografi Kabupaten Labuhan Batu untuk tahun 2008 berdasarkan tahun-
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Untuk mengolah data tersebut, penulis menggunakan Smoothing Peramalan
Ganda Metode Linier Satu Parameter dari Brown dengan = 0.7 karena pada = 0.7 diperoleh nilai MSE yang paling kecil.
4.1.1 Kependudukan
Penduduk Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2005 tercatat 951.773 yang terdiri dari
laki-laki 480.545 jiwa dan perempuan 471.228 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu sebanyak 89.540 jiwa dengan kepadatan penduduk 79 jiwa
per Km2 sedangkan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Silangkitang sebesar 25.254 jiwa dengan kepadatan penduduk 83 jiwa per Km2. Kecamatan Rantau Selatan merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya dengan kepadatan 744 jiwa per
Km2 dan Kecamatan Aek Natas merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk
[image:50.595.151.474.499.669.2]terkecil yaitu sebesar 46 jiwa per Km2.
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin yaitu :
Tahun Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
2000 414.747 417.703 832.450
2001 419.588 420.790 840.378
2002 425.876 422.362 848.238
2003 454.302 456.200 910.502
2004 476.368 467.131 943.499
2005 480.545 471.228 951.773
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Po = P2001 = 840.378
Pt = P2005 =951.773
t = 4
r = … ? Pt = Po (1+r)t
r = 1
1 − t o t P P
r = 1
378 . 840 773 . 951 4 1 −
r = 1.031607941 – 1
r = 0.03160794
r = 0.03160794 * 100 % r = 3.16 %
Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 3.16 % pertahun, maka perkiraan penduduk Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 adalah
sebagai berikut :
Po = P2005 = 951.773
Pt = Po(1+r)t
P2006 = P2005 (1+0.0316)1
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
P2006 = 891.849
P2007 = P2005 (1+0.0316)2
P2007 = 951.773 (1+0.0316)2
P2007 = 1.012.875
P2008 = P2005 (1+0.0316)3
P2008 = 951.773 (1.0316)3
P2008 = 1.044.882
Dari hasil proyeksi diatas maka jumlah penduduk tahun 2008 adalah sebanyak 1.044.882 jiwa. Pertumbuhan penduduk hasil perhitungan secara matematis tersebut
[image:52.595.169.405.470.629.2]akan semakin jelas terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Proyeksi penduduk Kabupaten Labuhan Batu tahun 2006-2008
Tahun Jumlah penduduk
2001 840.378
2002 848.238
2003 910.502
2004 943.499
2005 951.773
2006^ 981.849
2007^ 1.012.875
2008^ 1.044.882
Ket : ^ merupakan jumlah penduduk hasil proyeksi
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Dapat dilihat bahwa selama periode tahun 2000 - 2005, PDRB Kabupaten Labuhan
Batu telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan rata-rata perkembangan sebesar Rp.7.329.971,35 juta (atas dasar harga berlaku) dan Rp.6.472.059,99 juta (atas
dasar harga konstan 2000). Pada tahun 2005, PDRB Kabupaten Labuhanbatu atas dasar harga berlaku mengalami perkembangan sebesar Rp.1.484.440,33 juta dari tahun sebelumnya sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mengalami perkembangan
[image:53.595.156.441.316.485.2]sebesar Rp.279.053,08 juta, sebagaimana dapat dilihat lebih jelas dibawah ini :
TABEL 4.3 PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2005 (juta rupiah)
Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
2001 6.405.502,95 5.936.474,95
2002 7.331.083,99 6.195.833,10
2003*) 8.325.972,49 6.485.545,82
2004*) 9.433.928,49 6.731.696,49
2005**) 10.918.368,82 7.010.749,57
*) Angka perbaikan.
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
4.1.1 Proyeksi PDRB Kabupaten Labuhan Batu Atas Dasar Harga Berlaku dengan menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda Linier Satu-Parameter dari BROWN.
Adapun proyeksi PDRB Kabupaten Labuhan Batu Atas Dasar Harga Berlaku sebagai berikut :
Tahun ke-1
a. S’t ditentukan sebesar PDRB tahun pertama (2001), yaitu sebesar 6.405.502,95
b. S”t ditentukan sebesar PDRB tahun pertama (2001), yaitu sebesar 6.405.502,95
c. at belum bisa ditentukan
d. bt belum bisa ditentukan
e. Ft+m Forecase tahun kedua ditentukan sebesar PDRB tahun pertama yaitu
Sebesar 6.045.508,95
Tahun ke-2 (2002)
Xt = 7.331.083,99
a. S’t = Xt+ (1- )S’t-1
= 0.1 (7331083.49) + 0.9 (6405502.95) = 6498061.05
b. S”t = S’t – (1- )S”t-1
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
c. at = 2S’t – S”t
= 2 (6498061.05) – 6414758.76 = 6581363.34
d. bt = ( ' " )
1−α St−S t
α
= (6498061.05 6414758 9
. 0
1 . 0
− )
= 9255.81
e. Forecase tahun ke 3 (2003) (m=1)
Ft+m = at + bt (m)
F2001+1 = a2001 +b2001 (m)
F2001+1 = 6590619.15
[image:55.595.107.476.67.740.2]Perhitungan proyeksi secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Forecase PDRB
Thn PDRB S’ S” at bt Forecase
2001 6405502.95 6405502.95 6405502.95 - - -
2002 7331083.99 6498061.05 6414758.76 6581363.34 9255.81 6405502.95
2003 8325972.49 6680852.19 6441368.10 6920336.28 26609.34 6590619.15
2004 9433928.49 6956159.82 6492847.27 7419472.37 51479.17 6946945.62
2005 10918368.82 7352380.72 6578800.62 8125960.82 85953.34 7470951.54
2006^ 8211914.16
2007^ 8297867.50
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Forecase tahun 2006 (m=1)
F2005+1 = a2005 + b2005 (m)
F2005+1 = a2005 + b2005 (1)
F2005+1 = 8125960.82 + 85953.34 (1)
F2005+1 = 8211914.16
Forecase tahun 2007 (m=2)
F2005+2 = a2005 + b2005 (2)
F2005+2 = 8125960.82 + 85953.34 (2)
F2005+2 = 8297867.50
Forecase tahun 2008 (m=3)
F2005+2 = a2005 + b2005 (3)
F2005+1 = 8125960.82 + 85953.34 (3)
F2005+1 = 8383820.84
Dari tabel diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan MSE dengan formula sebagai berikut :
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
Dimana :
et = Xt – Ft
Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada tabel 4.5
[image:56.595.100.445.283.484.2]berikut :
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Tahun PDRB Forecase Error Absolute Square Error
2001 6405502.95 - - - -
2002 7331083.99 6405502.95 925581.04 925581.04 8.567E+11
2003 8325972.49 6590619.15 1735353.34 1735353.34 3.01145E+12
2004 9433928.49 6946945.62 2486982.87 2486982.87 6.18508E+12
2005 10918368.82 7470951.54 3447417.28 3447417.28 1.18847E+13
2006^ 8211914.16
2007^ 8297867.50
2008^ 8383820.84
Jumlah 2.19379E+13
MSE =
∑
= N t t n E 1 2 = 4 13 19379 .
2 E+
[image:57.595.115.514.82.602.2]= 5.48448E+12
Tabel 4.6 Forecase PDRB
Thn PDRB S’ S” at bt Forecase
2001 5936474.95 5936474.95 5936474.95 - - -
2002 6195833.10 5962410.77 5939068.53 5985753.01 2593.58 5936474.95
2003 6485545.82 6014724.28 5946634.11 6082814.45 7565.57 5988346.59
2004 6731696.49 6086421.50 5960612.85 6212230.15 13978.74 6090380.02
2005 7010749.57 6178854.31 5982436.75 6375271.87 21824.17 6226208.89
2006^ 6397096.04
2007^ 6408920.21
2008^ 6440744.38
Forecase tahun 2006 (m=1) F2005+1 = a2005 + b2005 (m)
F2005+1 = a2005 + b2005 (1)
F2005+1 = 6375271.87 + 21824.17 (1)
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Forecase tahun 2007 (m=2)
F2005+2 = a2005 + b2005 (2)
F2005+2 = 6375271.87 + 21824.17 (2)
F2005+2 = 6408920.21
Forecase tahun 2008 (m=3)
F2005+3 = a2005 + b2005 (3)
F2005+3 = 6375271.87 + 21824.17 (3)
F2005+3 = 6440744.38
Dari tabel diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan MSE dengan formula sebagai berikut :
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
Dimana : et = Xt – Ft
Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada tabel 4.7
[image:58.595.119.505.622.732.2]berikut :
Tabel 4.7 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7)
Thn PDRB Forecase Error Absolute Square Error
2001 5936474.95 - - - -
2002 6195833.10 5936474.95 259358.15 259358.15 67266649971
2003 6485545.82 5988346.59 497199.23 497199.23 2.47207E+11
2004 6731696.49 6090380.02 641316.47 641316.47 4.11287E+11
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
2006^ 6397096.04
2007^ 6408920.21
2008^ 6440744.38
Jumlah 1.34126E+12
Rata- rata 3.35316E+11
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
=
4 12 34126 .
1 E+
= 3.35316E+11
4.1.3 Pertumbuhan Ekonomi.
Berdasarkan data statistik, sektor yang mempunyai pertumbuhan tertinggi pada tahun 2005 adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan pertumbuhan sekitar 9,54 persen, diikuti sektor listrik, gas dan air bersih yaitu 7,73 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 5,53%. Sedangkan sektor yang mempunyai
[image:59.595.108.504.81.390.2]pertumbuhan terkecil adalah sektor pertanian dengan pertumbuhan 0,57 persen.
Tabel 4.8 Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Labuhan Batu atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2001- 2005
No. Lapangan Usaha 2001 2002 2003*) 2004*) 2005**)
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
2. Pertambangan dan
penggalian
26,78 10,89 13,12 12,01 9,54
3. Industri pengolahan 4,50 5,06 5,04 4,83 5,51
4. Listrik, gas dan air bersih 9,60 7,36 10,28 8,28 7,73
5. Bangunan 3,20 4,34 4,45 3,20 4,81
6. Perdagangan, hotel dan
restoran
3,91 4,38 5,44 3,93 5,53
7. Pengangkutan dan
komunikasi
6,77 13,51 14,29 13,18 5,18
8. Keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan
8,13 11,35 10,25 9,27 3,93
9. Jasa-jasa 3,25 4,89 14,63 5,64 3,50
Pertumbuhan 4,79 4,37 4,68 3,80 4,14
[image:60.595.99.525.81.560.2]( ) Minus, *) angka perbaikan **) angka sementar
Tabel 4.9 Forecase sektor Pertanian
Tahun Pertanian S’ S” at bt Forecase
2001 5.29 5.29 5.29 - - -
2002 1.92 5.27 4.95 4.63 -0.04 5.29
2003 0.09 5.19 4.46 3.73 -0.08 4.59
2004 0.02 5.07 4.02 2.97 -0.12 3.65
2005 0.57 4.93 3.68 2.43 -0.14 2.85
2006^ 2.29 (m=1)
2007^ 2.15 (m=2)
2008^ 4.51 (m=3)
Forecase tahun 2006 (m=1) F2005+1 = a2005 + b2005 (1)
F2005+1 = 2.43 – 0.14 (1)
F2005+1 = 2.29
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
F2005+2 = 2.15
Forecase tahun 2008 (m=3) F2005+3 = a2005 + b2005 (3)
F2005+3 = 2.43 – 0.14 (3)
F2005+3 = 4.51
Dari tabel diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan MSE dengan formula sebagai berikut :
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
Dimana : et = Xt – Ft
[image:61.595.98.502.282.700.2]Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7)
Tahun PDRB Forecase Error Absolute Square Error
2001 5.29 - - - -
2002 1.92 5.29 -3.37 3.37 11.3569
2003 0.09 4.59 -4.5 4.5 20.25
2004 0.02 3.65 -3.63 3.63 13.1769
2005 0.57 2.85 -2.28 2.28 5.1984
2006^ 2.29 (m=1)
2007^ 2.15 (m=2)
2008^ 4.51 (m=3)
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
= 4 9822 . 49
= 12.4956
Tabel 4.11 Forecase sektor Pertambangan dan Penggaliandengan
Tahun Pertambangan
dan Penggalian S’ S” at bt Forecase
2001 26.78 26.78 26.78 - - -
2002 10.89 25.19 26.62 23.76 -0.16 26.78
2003 13.12 23.98 26.36 21.60 -0.26 23.60
2004 12.10 22.78 26.00 19.56 -0.36 21.34
2005 9.54 21.46 25.55 17.37 -0.45 19.20
2006^ 16.92
2007^ 16.47
2008^ 16.02
Forecase tahun 2006 (m=1)
F2005+1 = a2005 + b2005 (1)
F2005+1 = 17.37 – 0.45 (1)
F2005+1 = 16.92
Forecase tahun 2007 (m=2) F2005+2 = a2005 + b2005 (2)
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
F2005+2 = 16.47
Forecase tahun 2008 (m=3) F2005+3 = a2005 + b2005 (3)
F2005+3 = 17.37 – 0.45 (3)
F2005+3 = 16.02
Dari tabel diatas dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan MSE dengan formula sebagai berikut :
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
Dimana :
et = Xt – Ft
[image:63.595.103.509.373.726.2]Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12 Forecase dan Mean Square Error ( = 0.7)
Tahun
Pertambangan dan Penggalian
Forecase Error Absolute Square Error
2001 26.78 -
2002 10.89 26.78 -15.89 15.89 252.4921
2003 13.12 23.60 -10.48 10.48 109.8304
2004 12.10 21.34 -9.24 9.24 85.3776
2005 9.54 19.20 -9.66 9.66 93.3156
2006^ 16.92
2007^ 16.47
Devi KNS : Gambaran Statistik Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008, 2008. USU Repository © 2009
Jumlah 541.0157
Rata- rata 135.2539
MSE =
∑
=
N
t t
n E
1 2
= 4
0157 . 541
[image:64.595.121.501.93.555.2]= 135.2539
Tabel 4.13 Forecase sektor Industri Pengolahan
Tahun Industri
Pengolahan S’ S” at bt Forecase
2001 4.50 4.50 4.50 - - -
2002 5.06 4.56 4.51 4.61 0.006 4.50
2003 5.04 4.61 4.52 4.70 0.010 4.62
2004 4.83 4.63 4.53 4.73 0.011 4.71
2005 5.51 4.72 4.55 7.89 0.019 4.74
2006^ 4.91 (m=1)
2007^ 4.93 (m=2)
200