• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Kinerja Kariawan Food And Beverage Devartement Untuk Meningkatkan Khualitas Pelayanan Di Asean International Hotel Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Upaya Meningkatkan Kinerja Kariawan Food And Beverage Devartement Untuk Meningkatkan Khualitas Pelayanan Di Asean International Hotel Medan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT

UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

DI ASEAN INTERNATIONAL

HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH :

NURLAILA MAZIYAH

NIM : 092204027

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya :UPAYA PENINGKATAN KINERJA

KARYAWAN

FOOD AND BEVERAGE

DEPARTMENT

UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS PELAYANAN DI ASEAN

INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

Oleh

: NURLAILA MAZIYAH

NIM

:

092204027

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP. 19511013 197603 1 001

Ketua,

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT

UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

DI ASEAN INTERNATIONAL

HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH :

NURLAILA MAZIYAH

NIM : 092204027

Dosen Pembimbing,

Sugeng Purmono

Dosen Pembaca,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan kasihNya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya

ini yang berjudul “Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Food and Beverage” Untuk

meningkatkan kualitas pelayanan di hotel inna Dharma Deli Medan”. Studi Diploma

III pada Progran Studi Parawisata bidang keahlian perhotelan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

Penulis kertas karya ini diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengalaman

penulis selama masa perkuliahan dan PKL di Hotel Inna Dharma Deli Medan. Penulis

menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyususnan dan penyelesaian kertas

karya ini . oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan

hati mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa,

semangat, saran maupun bantuan-bantuan yang lain yang berguna bagi penulis

karena tanpa bantuannya kertas karya ini tidak dapat terwujud.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas

(5)

3. Sugeng Purmono, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan

arahan, bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan

baik.

4. Arwina Sufika S.E., M.Si., selaku dosen pembaca yang telah banyak

memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan kertas karya ini

dengan baik.

5. Staf pengajar pada Program Studi Parawisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

6. Pimpinan, Staf dan Karyawan Hotel Asean Internasional Hotel Medan yang

telah membantu penulis selama PKL.

7. Teristimewa buat kedua orang tua Makmur Effendy. Teman-teman saya Erik,

Novi, dan Riski yang menjadi motivasi terbesar bagi penulis dari awal hingga

akhir perkuliahan juga dalam menyelesaikan kertas karya ini yang telah

banyak memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan kertas karya ini.

8. Tidak lupa kepada seluruh keluarga penulis yang tidak bias penulis sebutka

satu persatu yang memotivasi dan mendoakan penulis.

9. Buat sahabat seperjuangan Novi, terima kasih buat senyum, Semangat ,

Canda, dan tawa. Dan semua teman-teman perhotelan dan Usaha wisata yang

tidak dapat tersebut satu persatu , terimakasih buat dukungannya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini. Untuk

itu mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan

kertas karya ini. Besar harapan penulis, kertas karya ini dapat bermanfaat bagi yang

membacanya.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I : PENDAJIULUAN ... 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Metode Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BABII : URAIAN TEORITIS ... 6

2.1 Ruang Lingkup Food and Beverage Department ... 6

2.2 Departmentalisasi Food and Beverage Service Operation ... 8

2,3 Pengertian Karyawan dan Kinerja Karyawan ... 10

2.4 Orientasi Pelatihan Karyawan ... 10

2.5 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan ... 13

2.6 Pelayanan dan Arti Kualitas Pelayanan ... 15

2.6.1 Pengertian Pelayanan ... 15

2.6.2 Arti Kualitas Pelayanan ... 16

2.7 Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan ... 17

BAB III: TINJAUAN UMUM ASEAN INTERNATIONAL HOTE MEDAN ... 21

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel ... 21

3.2 Tujuan berdirinya Asean International Hotel ... 22

3.3 Klassifikasi Hotel ... 23

3.2.1 Lokasi ... 23

(7)

3.4. Struktur Organisasi ... 28

BAB IV: UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARVA WAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI ASEAN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN ... 31

4.1 Upaya Food and Beverage dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ... 31

4.2 Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Asean International Hotel ... 33

4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja Karyawan ... 34

4.4 Langkah-langkah Peningkatan Kinerja Karyawan ... 35

4.5 Evaluasi dan Penilaian Kerja Karyawan ... 38

BAB V: PENUTUP ... 40

5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 40

(8)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI ASEAN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

Perhotelan merupakan industri yang tergolong tahan terhadap krisis ekonomi (Economy crisis resistance) dan kebangkrutan (Bankruply resistance). Di tengah tengah terjadinya goncangan ekonomi global yang memaksa para pelaku usaha untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya, bahkan bayak pengusaha yang sampai gulung tikar, industri perhotelan justru menunjukan yang signifikan. Hotel merupakan tempat penginapan para tamu yang menyediakan segala bentuk fasilitas dan pelayanan. Usaha perhotelan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu memadukan usaha menjual produk nyata hotel (Tangible product),seperti kamar,makanan,dan minuman, dengan usaha menjual jasa pelayanan (Intangible product) seperti keramahan, sopan santun, kecekatan,kecepatan,kemudahan dan lain – lain. Agar berhasil dalam usaha tersebut, maka pengelola harus terus berusaha meningkatkan kualitas keterampilan kinerja Sumberdaya Manusia yang mampu menyajikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dalam menyediakan jasa pelayanan, suatu hotel dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan kinerja karyawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam bidang perhotelan. Salah satu fasilitas hotel yang harus tersedia dan menjadi daya tarik pengunjung adalah bagian Food and Beverage

sebagai salah satu department yang memberikan pelayanan makan dan minum. Dalam penulisan kertas karya ini akan diuraikan tentang Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Food And Beverage Department Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Asean Interasional Hotel Medan.

(9)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI ASEAN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

Perhotelan merupakan industri yang tergolong tahan terhadap krisis ekonomi (Economy crisis resistance) dan kebangkrutan (Bankruply resistance). Di tengah tengah terjadinya goncangan ekonomi global yang memaksa para pelaku usaha untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya, bahkan bayak pengusaha yang sampai gulung tikar, industri perhotelan justru menunjukan yang signifikan. Hotel merupakan tempat penginapan para tamu yang menyediakan segala bentuk fasilitas dan pelayanan. Usaha perhotelan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu memadukan usaha menjual produk nyata hotel (Tangible product),seperti kamar,makanan,dan minuman, dengan usaha menjual jasa pelayanan (Intangible product) seperti keramahan, sopan santun, kecekatan,kecepatan,kemudahan dan lain – lain. Agar berhasil dalam usaha tersebut, maka pengelola harus terus berusaha meningkatkan kualitas keterampilan kinerja Sumberdaya Manusia yang mampu menyajikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dalam menyediakan jasa pelayanan, suatu hotel dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan kinerja karyawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam bidang perhotelan. Salah satu fasilitas hotel yang harus tersedia dan menjadi daya tarik pengunjung adalah bagian Food and Beverage

sebagai salah satu department yang memberikan pelayanan makan dan minum. Dalam penulisan kertas karya ini akan diuraikan tentang Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Food And Beverage Department Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di Asean Interasional Hotel Medan.

(10)

BABI

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang

melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri

pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 37/pw-340/MPPT-86 memberikan

batasan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian

atau seluruh bangunan untuk menyediakan layanan penginapan, makanan dan

minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Selanjutnya dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No.67 tahun 1996

tentang penyelenggaraan kepariwisataan Republik indonesia pada pasal 61 di

nyatakan bahwa “Pelayanan pokok usaha hotel yang harus disediakan sekurang

kurangnya harus meliputi penyediaan kamar tempat menginap, penyediaan tempat

dan pelayanan makan dan minum, penyediaan pelayanan pencucian pakaian/binatu

dan penyediaan fasilitas lainnya.

Dalam kehidupan sosial ekonomi dewasa ini, sebagian besar anggota

masyarakat terutama di kota-kota besar, lebih banyak menghabiskan waktu

melakukan kegiatan sehari-hari di luar rumah, seperti sebagai akibat seperti makanan

dan minuman di hotel, dikantin, restoran, coffee shop, dan sebagainya.

Seiring dengan keadaan fenomena tersebut, semakin berkembang – berkembang pula

usaha dalam bidang usaha makanan dan minuman (food and beverage).

Agar dapat menarik pelanggan sebanyak mungkin, para pengusaha Food and

Beverage saling bersaing dalam peningkatan mutu dengan cita rasa makanan dengan

melakukan berbagai cara diantaranya:

- Komposisi menu

- Kandungan gizi

- Tatawarna dan penyajian yang menarik

- Rasa yang memenuhi standar selera

(11)

- Aroma hidangan yang menggugah selera

Tetapi peningkatan tersebut di atas belumlah cukup tanpa ditunjang dengan

apa yang disebut jasa pelayanan profesional. Hal ini merupakan kunci utama untuk

mencapai keberhasilan usaha Food and Beverage.

Pramusaji adalah karyawan restoran yang mempunyai tugas dan tanggung

jawab melayani kebutuhan makan dan minum bagi para tamu hotel secara

profesional. Mereka merupakan ujung tombak dan sangat berperan dalam

memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para tamu yang secara tidak

langsung akan memberikan keuntungan kepada hotel.

Seorang pramusaji hotel yang profesional harus dapat melayani kebutuhan

makan dan minum para tamu dengan baik dan memuaskan. Melalui komunikasi

dengan para pelanggan, seorang pramusaji harus dapat segera mengetahui keinginan

dan kebutuhan para tamu serta dapat mewujudkannya. Tanpa memahami kemauan

dan keinginan pelanggan, mustahil pelayanan yang diberikan akan memuaskan

pelanggan. Jika pelanggan puas, mereka akan terdorong untuk datang kembali. Hal

ini akan membuat usaha Food and Beverge terus berkesinambungan dan dapat

berkembang, sehingga mencapai sasaran yang diinginkan.

Kesuksesan dapat dilihat dan dinilai dari tingkat hunian kamar, namun selain

faktor itu ada faktor lain yang mendorong kesuksesan hotel tersebut adalah dari

penjualan makanan dan minuman serta sarana dan fasilitas lain yang dimiliki oleh

hotel tersebut.

Memberikan pelayanan dengan mutu yang baik merupakan salah satu upaya

untuk meningkatkan kesan para tamu . Namun memberikan pelayanan yang bermutu

bukan hal mudah untuk dicapai, karena setiap karyawan hotel berpotensi untuk

melakukan kesalahan. Memberikan pelayanan yang bermutu bukanlah suatu hal yang

mudah untuk dilakukan dan selalu membutuhkan perbaikan dan perlu upaya

manajemen hotel untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam meningkatkan kualitas

pelayanan.

Dengan melihat arti pentingnya pelayanan, maka penulis tertarik untuk

(12)

“UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI ASEAN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN”.

1.2Batasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini, batasan masalah dan ruang lingkup kegiatan

yang ada di Food and Beverage Department sangat luas. Untuk itu dibuat batasan

masalah yang berhubungan dengan kinerja karyawan dan membahas bagian-bagian

yang berhubungan erat dengan Food and Beverage dalam usaha meningkatkan

kualitas pelayanan.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi D-III Pariwisata

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Menganalisa antara teori dan praktek yang diperoleh selama perkuliahan.

3. Memberikan masukan kepada penulis tentang penyebab kurangnya kualitas

pelayanan yang diberikan di hotel.

1.4 Metode Penelitian

Dalam penyelesaian kertas karya ini, membutuhkan data dan informasi yang

akurat berhubungan dengan kinerja karyawan yang diperoleh dari penelitian. Adapun

metode penelitian yang digunakan adalah:

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian dan pengumpulan data yang diperoleh dari buku, majalah serta

sumber yang berkaitan dengan kertas karya ini.

(13)

a. Praktek Kerja Lapangan adalah penelitian langsung yang dilakukan penulis

dengan turut serta melakukan kegiatan operasional hotel.

b. Wawancara dengan Food and Beverage Manager dan Soft yang berkaitan.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada kertas karya ini, semua uraian yang akan dibahas dan disusun penulis

secara sistematis dengan membagi menjadi 5 BAB yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai alasan Pemilihan Judul, Batasan

Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penelitian serta Sistematika

Penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG KINERJA KARYAWAN

DAN PELAYANANNYA.

Bab ini menjelaskan mengenai pengertian Food and Beverage

Department, pengertian karyawan dan kinerja karyawan, orientasi

pelatihan karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan,

pelayanan dan arti kualitas pelayanan serta upaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG ASEAN HOTEL

INTERNATIONAL MEDAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya hotel, klasifikasi

hotel, fasilitas yang dimiliki, serta struktur organisasi hotel.

BAB IV : UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN FOOD

AND BEVERAGE DEPARIMENT UNTUK

MENINGKATKAN KUAL1TAS PELAYANAN ASEAN

HOTEL INTERNATIONAL MEDAN.

Bab ini menjelaskan tentang upaya yang dilakukan Food and

Beverage Department dalam meningkatkan kinerja karyawan,

upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Asean

(14)

BAB V : PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang seluruh dan isi kertas karya yang

(15)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Ruang Lingkup f & B Departmen

Food and Beverage department adalah bagian atau devisi makanan dan

minuman yang bertanggung jawab atas produksi, penyajian dan penjualan makanan

serta minuman,bagian ini merupakan salah satu sumber pendapatan hotel. Apabila

bagian ini di kelola secara profesional akan mendatangkan keuntungan yang besar

bagi hotel. Bayak hotel yang memperoleh basil atau pendapatan dari bidang Food and

Beverage melebihi hasil penjualan kamar hotel. Keberhasilan usaha bidang Food and

Beverage akan menuntut sistem operasional yang relatif kompleks, mengingat barang

yang dijual kepada tamu adalah merupakan barang konsumsi habis.

Adapun kegiatan utama pada bagian Food and Beverage ini meliputi:

1. Kegiatan membeli bahan (purchasing)

Merupakan kegiatan pengadaan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam operasional

food and Beverage departmen, baik barang yang bersifat perishable maupun yang

bersifat groceries.

2. Penerimaan bahan-bahan (receiving)

Bagian khusus yang menerima segala macam bahan yang telah di beli. Barang –

barang yang tidak sesuai dengan permintaan harus segera di retour untuk

memperoleh penggantian.

3. Penyimpanan bahan (storing)

Merupakan kegiatan menyimpan segala macam bahan atau barang persediaan.

Sarana penyimpanan bahan ada beberapa jenis antara lain: daily store, general

store, cellar (penyimpanan anggur di bawah tanah), dry store.

4. Pengolahan bahan-bahan (producting & issuling)

Kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk di jual dan

disajikan

(16)

Kegiatan menjual dan menyajikan dilaksanakan oleh selling outlet yang dibuka

secara khusus di dalam f & B departmen. Kegiatan yang lajim disebut dengan tata

hidang ini juga menuntut keterampilan yang sangat tinggi dan seruluh unsur

pelaksanaan.

6. Menangani perlengkapan dan peralatan (stearding)

Stewarding merupakan kegiatan mengelola dan menangani semua peralatan dan

perlengkapan yang digunakan di semua bagian Food and Beverage departmen,

meliputi perawatan, penyimpanan, pendistribusian, dan tata administrasinya.

Dari enam macam bidang kegiatan penanganan makanan dan minuman

tersebut, food and beverage department melaksanakan kegiatan mengolah serta

menyajikan dan menjual, disamping menangani peralatan dan perlengkapannya

(stewarding).

Dengan demikian Department Food and Beverage dapat dibagi menjadi dua

bagian, sesuai dengan tugasnya masing-masing, yaitu:

- Food & Beverage Service Operation (Tata Hidangan)

Bagian ini terdiri dari restoran, bar, banquet, dan room service.

Petugas di bagian ini Iangsung berhubungan dengan tamu.

- Food Production (Tata Boga)

Bagian ini terdiri dari kitchen (dapur), stewarding, service bar dan kantin

karyawan. Petugas ini tidak berhubungan dengan tamu, dan harus melalui

perantara pramusaji.

Adapun tujuan dari Food and Beverage Department adalah sebagai berikut:

- Menjual makanan dan minuman sebanyak- banyaknya dengan harga yang sesuai

- Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tamu hingga tamu merasa puas.

Hal ini menyangkut mutu pelayanan, mutu makanan dan minuman, sikap

karyawan, dekorasi ruangan serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai serta

sanitasinya (kebersihan).

(17)

2.2 Departmentalisasi F & B Service Operation

Sesuai bidang kegiatannya sebagai pelaksana penyajian dan penjual makanan

serta minuman, maka Food and Beverage Service Operation dibagi menjadi beberapa

outlet:

- Restaurant

- Room Service

- Bar & Lounge

- Banquet & Convention

- Stewarding (menangani peralatan dan perlengkapan outlet Food and Beverage

Department)

1. Restaurant

Restaurant adalah ruang atau tempat khusus yang disediakan di dalam area

hotel untuk melaksanakan penyajian dan penjualan makanan dan minuman. Suatu

hotel tidak cukup hanya membuka restoran, apalagi hotel yang berkualifikasi

internasional. Di dalam ketentuan usaha dan penggolongan hotel yang dikeluarkan

pemerintah, hotel bintang 1 sampai 3 wajib menyediakan fasilitas restoran minimal 1

unit, hotel bintang 4 minimal 2 unit dan hotel bintang 5 minimal 5 unit.

Aspek utama dalam yang menentukan keberhasilan restoran adalah:

1. Lokasi harus strategis dalam pengertian mudah dikunjungi, memiliki ruangan yang

representive sehingga membuat pengunjung benar-benar merasa nyaman berada di

dalamnya.

2. Makanan dalam keadaan fresh dengan citarasa yang relatif sesuai bagi rata- rata

selera pemesannya. Perlu di sadari bahwa faktor citarasa bersifat sangat relatif,

dimana masing-masing orang mempunyai penilaian secara individu. Akan tetapi

harus senantiasa diupayakan agar setiap orang dapat menerima dengan citarasa

(18)

3. Kelengkapan peralatan yang dimiliki, yaitu peralatan makanan dan penyajiannya.

Peralatan tersebut disamping lengkap juga harus berkualitas sesuai kinerja

restoran.

4. Kesadaran staff dan karyawan akan arti penting mutu pelayanan sehingga

pelaksanaan tugas penyajian dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dan penuh

rasa tanggung jawab sehingga berhasil membangun kepuasan setiap tamu.

2. Room service

Room service juga merupakan salah satu outlet penjualan dan penyajian

makanan dan minuman, tetapi kinerjanya berbeda dengan restoran. Room service

mengkhususkan penyelenggaraan pelayanan makanan, dan minuman ke kamar

tamu.

3. Bar & Lounge

Bar merupakan outlet F&B Department yang difungsikan tidak saja sebagai

tempat menjual berbagai jenis minuman, tetapi juga merupakan tempat rekreasi

tamu – tamu yang tingal sementara di hotel. Para tamu hotel menggunakan bar dan

lounge sebagai tempat santai maupun tempat pertemuan dengan teman sejawat,

kolega, rekanan bisnis atau mitra usahanya. Tidak sedikit pula orang yang datang

ke bar untuk memperoleh suatu informasi ataupun keterangan yang diperlukannya.

Dengan ftingsi tersebut maka para crew bar harus melengkapi dirinya dengan

keterampilan umum yang luas. Pelaksanaan operasional bar tidak sesuai jika

memiliki rofile pendiam.

Bar yang terdapat di hotel umumnya di buka dan pagi hari hingga tengah

malam. Hal ini dilakukan mengingat orang membutuhkan minuman setiap waktu.

Secara umum hotel tidak hanya mengoperasikan satu unit bar, melainkan beberapa

unit dengan jenis yang berbeda- beda sedangkan untuk minuman yang dibutuhkan

outlet lainnya seperti restoran, room service,banquet, dan sebagainya di buka satu

(19)

4. Banquet & Convention

Banquet dan convention disediakan pada hotel yang cakupan operasionalnya

luas serta memiliki fasilitas tempat yang cukup seperti gedung pertemuan, aula,

convention hall, dan lain sebagainya. Bagian atau outlet ini bertugas memberikan

pelayanan untuk kegiatan bermacam pesta, pertemuan, konferensi, dan lain – lain.

2.3 Pengertian Karyawan dan Kinerja Karyawan

Menurut kamus besar Bahasa indonesia Karyawan adalah : orang yang

bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya). Dengan

mendapatkan gaji atau upah.

Menurut Bambang Kusriyanto (1991 : 3) definisi kinerja karyawan adalah

perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja dengan persatuan

waktu (lazimnya perjam). Selanjutnya definisi kinerja karyawan menurut A.A Anwar

Prabu Mangkunegara (2000: 67) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dari dua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan

adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang

dicapai karyawan persatuan priode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.4 Orientasi Pelatihan Karyawan

Orientasi adalah pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi lingkungan.

Istilah lain yang sering digunakan untuk program pengenalan ini adalah indoktrinasi

dan induksi. Pengenalan atau orientasi perlu diprogramkan karena adanya sejumlah

aspek khas yang muncul pada saat seseorang memasuki lingkungan kerja baru.

Menurut Rae (1990: 3 ) “Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih

efektif dan efisien. Program pelatihan adalah serangkaian program yang di rancang

(20)

dalam pekerjaanya. Efektifitas program pelatihan adalah suatu istilah untuk

memastikan apakah program pelatihan dijalankan dengan efektif dalam mencapai

sasaran yang ditentukan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu

program yang diharapkan dapat memberikan rangsangan stimulus kepada seseorang

untuk meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh

pengetahuan umum dan pemahaman terhadap keseluruhan lingkungan kerja dan

organisasi.

Adapun tujuan diadakannya pelatihan yang diselenggarakan perusahaan

terhadap karyawan dikarenakan perusahaan menginginkan adanya perubahan dalam

prestasi kerja karyawan sehinnga dapat sesuai denagan tujuan perusahaan tersebut.

Menurut Beach (1980: 359)

1. Reduce learning time to teach acceptable performance

2. Improve performance on present job

3. Attitude formation

4. Aid in solving operation problem

5. Fill manpower needs

6. Benefits to employee themselves

Tujuan-tujuan tersebut dikemukaan oleh Beach (1980 : 359) dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Reduce learning time to teach acceptable performance, maksudnya dengan adanya

pelatihan maka jangka waktu yang digunakan karyawan untuk memperoleh

keterampilan akan lebih cepat. Karyawan untuk memperoleh keterampilan akan

lebih cepat. Karyawan akan lebih cepat pula menyesuaikan diri dengan pekerjaan

yang dihadapinya.

2. Improve performance on preset job, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan

prestasi kerja karyawan dalam menghadapi pekerjaan yang sedang perilaku.

3. Attitude formation, pelatihan diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku para

(21)

partisipasi dan para karyawan, kerjasama antar karyawan dan loyalitas terhadap

perusahaan.

4. Aid in solving operation problem, pelatihan membantu memecahkan masalah –

masalah operasional perusahaan sehari- hari seperti mengurangi kecelakaan kerja,

mengurangi absen, mengurangi labor turnover, dan lain- lain

5. Fill manpower need, pelatihan tidak hanya mempunyai tujuan jangka pendek

tetapi juga jangka panjang yaitu mempersiapkan karyawan memperoleh keahlian

dalam bidang tertentu yang dibutuhkan perusahaan.

6. Benefits to employee themselves, dengan pelatihan diharapkan para karyawan

akan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi sehingga karyawan

tersebut akan semakin berharga bagi perusahaan. Selain itu juga akan pula

menambah nilai dari karyawan tersebut yang akan membuat karyawan yang

bersangkutan memperoleh rasa aman dalam melakukan pekerjaan sehingga

menimbulkan kepuasaaan dalam dirinya.

Tujuan pelatihan tersebut akan terlaksana dengan baik apabila pelatihan

diberikan secara tepat dan adanya kerjasama yang baik antara karyawan maupun

pimpinan. Sebelum melaksanakan pelatihan, maka terlebih dahulu perlu diketahui

prinsip- prinsip pelatihan tersebut sehingga arah dan sasaran pelaksanaan pelatihan

menjadi lebih jelas dan Iebih mudah.

Werther dan dafis (1996 290) mengemukakan 5 prinsip pelatihan sebagai

berikut:

1. Participation, artinya dalam pelaksanaan pelatihan para peserta harus ikut aktif

kerena dengan partisipasi peserta maka lebih cepat menguasai dan mengetahui

berbagai materi yang diberikan

2. Repetition, artinya senantiasa dilakukan secara berulang karena dengan

ulangan-ulangan ini peserta-peserta akan lebih cepat untuk memahami dan mengingat apa

(22)

3. Revelance, artinya harus saling berhubungan sebagai contoh para peserta pelatihan

terlebih dahulu diberikan penjelasan secara umum tentang suatu pekerjaan

sebelum mereka mempelajari hal – hal khusus dari pekerjaan tersebut

4. Transference, artinya program pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan –

kebutuhan yang nantinya akan dihadapi dalam pekerjaan yang sebenarnya.

5. Feed back, artinya setiap program pelatihan yang dilaksanakan selalu dibutuhkan

adanya umpan balik yaitu mengukur sejauh mana keberhasilan dan program

pelatihan tersebut. Dengan adanya umpan balik yaitu mengukur sejauh mana

keberhasilan dan program pelatihan tersebut dengan adanya umpan balik yaitu

mengukur sejauh mana keberhasilan dan program pelatihan tersebut. Dengan

adanya umpan balik ini maka peserta akan dapat memproleh informasi tentang

yang dicapai dan hal ini akan meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja dapat

mengetahui hasil kerja mereka.

2.5Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Para karyawan dilatih atau dikembangkan agar memperhatikan prilaku

(memberikan prestasi) sesuai dengan yang di tetapkanl /dituntut oleh perusahaan.

Menurut sikula (1976) pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang

mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja non

manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.

Sedangkan pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang

mempergunakan prosedur sistematis dan terorgranisir, sehingga tenaga kerja

manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Pelatihan dan pengembangan merupakan tanggung jawab bersama dan

utamanya manajemen puncak (pimpinan) serta mendapat dukungan dari berbagai

pihak, misalnya departmen SDM, karyawan. Pimpinan mempunyai tanggung jawab

atas kebijakan - kebijakan umum dan prosedur yang dibutuhkan untuk menerapkan

program dan pengembangan. Untuk itu komitmen pimpinan sangat penting agar

berlangsung secara efektif, baik,dari perencanaan,proses serta tujuan dan pelatihan

(23)

Adapun tujuan dan pelatihan dan pengembangan karyawan secara umum

dapat dirumuskan sebagai berikut (SikuIa,1976):

a. Meningkatkan Produktifitas

Pelatihan dan pengembangan selain di berikan kepada karyawan baru, juga

diberikan kepada karyawan yang sudah lama bekerja. Pelatihan dapat

meningkatkan taraf prestasi karyawan pada jabatannya sekarang, prestasi kerja

yang meningkat mengakibatkan peningkatan dan produktifitas. Produktifitas

adalah keluaran dibagi dengan masukan. Salah satu unsur keluaran adalah prestasi

kerja. Jadi prestasi kerja meningkat,keluaran meningkat,produktifitas meningkat.

b. Meningkatkan Mutu

Pelatihan dan pengembangan yang tepat tidak saja meningkatkan kuantitas dan

keluaran tetapi juga meningkatkan kualitas/mutu dan keluaran. Karyawan yang

berpengetahuan dan berketerampilan baik hanya akan membuat sedikit kesalahan ,

dan cermat dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Meningkatkan ketetapan dalam perencanaan Sumber Daya Manusia pelatihan dan

pengembangan yang tepat dapat membantu untuk memenuhi keperluan akan

karyawan dengan pengetahuan dan kterampilan tentu di masa yang akan datang.

d. Meningkatkan Semangat Kerja

Iklim dan suasana organisasi pada umumnya menjadi lebih baik jika perusahaan

mempunyai program pelatihan yang tepat. Suatu rangkaian reaksi positifdapat

dihasilkan dari program pelatihan perusahaan yang dirancangkan dengan baik.

e. Menarik dan Menahan Karyawan yang Baik

Para karyawan terutama para manajemya memandang kemungkinan untuk

mengikuti pendidikan atau pelatihan sebagai dan imbalan jasa dan perusahaan

terhädap mereka. Mereka berharap perusahaan membayar program pelatihan

sebagai dan imbalanjasa dan perusahaan terhadap mereka. Mereka berharap

perusahaan membayar program pelatihan yang mengakibatkan mereka bertambah

pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian mereka masing-masing.

(24)

Pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan di

perusahaan dan dapat menimbulkan lingkungan kerja yang lebih aman dan sifat

mental yang lebih stabil.

g. Menghindari Keusangan (Obsolescence)

Usaha pelatihan atau pengembangan di perlukan secara terus menerus supaya para

karyawan dapat mengikui perkembangan terakir dalam bidang kerja mereka

masing-masing. Ini berlaku baik untuk tenaga kerja pekerja (non manajerial)

maupun tenaga kerja manajerial.

h. Menunjang Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth)

Pelatihan dan pengembangan tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga

menguntungkan tenaga kerja sendiri.

2.6 Pelayanan dan Arti kualitas Petayanan

2.6.1 Pengertian Pelayanan

Sebelum memperoleh pengertian dari pelayanan, terlibih dahulu mengetahui

ciri-ciri atau karateristik dari pelayanan itu.

Karakteristik yang dimaksud adalah:

1. Pelayanan tidak dapat di ukur

Pelayanan memiliki sifat-sifat intangible (tidak dapat di ukur) oleh orang yang

mendapat layanan.

2. Pelayanan bersifat emosional

Pelayanan hanya dapat dirasakan dan tidak dapat di raba, karena lebih bersifat

emosional daripada rasional. Pelayanan biasanya tidak di nyatakan secara realitis

melainkan cendrung dilebih – lebihkan atau di kurangi, tergantung suasana

prasaan ketika memberikan penilaian.

3. Pelayanan bergantung pada harapan tamu

Pelayanan yang memiliki bobot adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan

penerima layanan. Pelayanan yang tidak dapat memenuhi harapan disebut sebagai

pelayanan yang tidak berkualitas atau mengecewakan. Melampaui harapan

(25)

4. Pelayanan dapat di jual tetapi tidak dapat dimiliki

Tamu dapat membeli layanan dan memilikinya selama di restoran tetapi tidak

dapat membawanya pulang.

Berdasarkan ciri-ciri atau karaterstik pelayan tersebut, maka pengertian

pelayanan dapat diperoleh dari dua sisi yang berbeda, yaitu dari sisi penerimaan

pelayanan dapat diperoleh dari dua sisi yang berbeda, yaitu dari sisi penerima layanan

(receiver) dan dari sisi pemberi layanan (provider). Dai sisi penerimaan layanan,

Yang dimaksud dengan pelayanan adalah timbulnya rasa puas atau tidak puas,yang

dialami pada waktu memperoleh atau mendapatkan sesuatu dari orang yang

memberikan pelayan. Sedangkan dari sisi pemberi layanan, pelayan diartikan sebagai

suatu aktifitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seseorang yaitu pihak

yang di layani

2.6.2. Arti Kualitas Pelayanan

Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan berfariasi mulai dari

yang konvensional dan kualitas biasanya menggambarkan karateristik suatu produk

seperti kinerja (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy

of us), estetika (esthetic) dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian kualitas, baik konvensional maupun yang strategis

oleh Gasperaz (1997) dinyataka pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian

pokok yaitu kualitas terdiri dan sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan

langsung, maupun keistimewaan aktrktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan

dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas terdiri dari

segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

Penilaian terhadap kualitas atau mutu pelayanan di tentukan oleh tamu yang

menerima pelayanan tersebut. Oleh karena itu pelayanan dapat di ciptakan dengan

terlebih dahulu mengidentifikasikan harapan tamu tentang pelayanan yang

dibutuhkan dan di inginkannya, kemudian dengan pelayanan yang akan disediakan

oleh hotel dengan demikian hotel selalu berusaha menyediakan pelayanan yang

(26)

tamu. Bila pelayanan yang diterima oleh tamu melebihi atau sama dari apa yang di

harapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah baik dan memuaskan.

Akan tetapi menjadi sebaliknya, bila barang atau jasa pelayanan yang di terima

ternyata kurang dariapa yang di harapkan oleh tamu, maka dapat dikatakan pelayanan

tersebut adalah baik dan memuaskan. Akan tetapi menjadi sebaliknya, bila barang

atau jasa pelayanan yang di terima ternyata kurang dan apa yang di harapkan oleh

tamu,maka dapat dikatakan pelayanan tesebut adalah jelek.

2.6Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang kompleks,oleh james A.Fitzsimmons dan

Mona J. Fitzsimmons (A.Sulastiono,1993:35) di jelaskan bahwa tamu akan menilai

kualitas pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan sebagai tolak ukurannya,

yaitu:

1. Reabilitas/Reliability

Kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar jenis pelayanan yang telah

di janjikan kepada tamu

2. ResponsiffResponsiveness

Kesadaran atau keinginan untuk cepat bertindak membantu tamu dan memberikan

pelayanan yang tepat waktu

3. Kepastian atau Jaminan /Assurance

Pengetahuan dan kesopansantunan serta kepercayaan diri para pegawai ciri-ciri

pegawai mi adalah: kompetensi untuk memberikan pelayan, sopan dan memiliki

sifat respek terhadap tamu.

4. Empati / Empathy

Memberikan perhatian individu tamu secara khusus. Dimensi empati ini memiliki

ciri : kemauan untuk melakukan pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha

untuk mengerti keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu.

(27)

Sesuatu yang nampak atau yang nyata, yaitu penampilan para pegawai, dab

fasilitas-fasilitas fisik Iainnya seperti peralatan dan perlmgkapan yang menunjang

pelaksanaan pelayanan.

Dimensi tersebut digunakan oleh tamu sebagai tolak ukur memberikan

penhlaian terhadap kualitas pelayanan, yaitu yang didasarkan atas perbandingan

antara pelayanan yang di harapkan dan kenyataan pelayanan yang di peroleh ooleh

tamu.

Ada dua unsur utama yang membentuk pelayanan yang berkualitas yaitu:

1. Kualitas manusia atau prilaku/pribadi berkaitan dengan bagaimana karyawan

memberikan pelayanan dengan menggunakan sikap, prilaku dan keterampilan

verbal berinteraksi dengan tamu.

2. Keterampilan atau keahlian adalah penguasaan terhadap unsur-unsur teknik dan

prosedurnya serta sistem pelaksanaan pekerjaan yang mapan dalam memberikan

pelayanan produk atau jasa

Meningkatkan standar pelayanan berarti juga meningkatkan kualitas

pelayanan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut lebih dari apa yang

diharapkan oleh tamu dapat dilakukan melalui dua cara. Kedua cara dalam

meningkatkan kualitas pelayanan yang di maksud adalah:

1. Kualitas manusia atau prilaku/ pribadi berkaitan dengan bagaimana karyawan

memberikan pelayanan dengan menggunakan sikap, prilaku dan keterampilan

verbal berinteraksi dengan tamu .

2. Keterampilan atau keahlian adalah penguasaan terhadap unsur unsur teknik dan

prosodur serta sistem pelaksanaan pekerjaan yang mapan dalam memberikan

pelayanan produk atau jasa.

Meningkatkan standar pelayanan berarti juga meningkatkan kualitas

Pelayanan,untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut lebih apa yang di

harapkan oleh tamu dapat dilakukanmelalui dua cara. Kedua cara dalam

(28)

1. Meningkatkan standar pelayanan dengan meningkatkan atau menambah

komponen-komponen produk-produk nyata yang berarti juga akan men ingkatkan

biaya.

2. Meningkatkan produk-produk tidak nyata, yang dapat dilakukan tanpa adanya

penambahan biaya. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan sopan santun,

sifat penuh perhatian dan bersahabat, memberikan sesuatu yang berkenan dengan

meningkatkan harga diri maupun status tamu,mengantisipasi keluhan-keluhan

tamu dengan cepat serta menawarkan sesuatu untuk untuk di kerjakan.

Sebelumnya telah di singgung tentang lima prinsip dimensi pelayanan yang

digunakan oleh tamu untuk menilai kualitas pelayanan. Ditinjau dan sudut pandang

hotel, kelima prinsip dimensi pelayanan akan dapat di penuhi dengan memperhatikan

kemampuan-kemampuan yang di miliki oleh setiap individu yang terlibat dalam

pelaksanaan pelayanan tamu hotel. Untuk dapat memperjelas sejauh mana pelayanan

itu dapat di katakan baik atau berkualitas, maka disajikan kembali suatu model yang

memuat ukuran pelayan yang berkualitas, dimana secara keseluruhan unsur-unsur

yang terkandung dalam lima prinsip dimensi kualitas pelayanan dan akan bergantung

pula pada prilaku dan kualitas manusianya,serta tingkat keterampilan atau keahlian

yang dimiliki oleh setiap individu yang teribat dalam pelaksanaan pelayanan tersebut.

Dua unsur utama yang membentuk pelayanan yang berkualitas yaitu Pertama,

kualitas manusia atau prilaku/pnibadi adalah berkaitan dengan menggunakan

sikap,perilaku dan keterampilan verbal berinteraksi dengan tamu. Untuk memenuhi

unsur-unsur yang terkandung dalam kualitas manusia tersebut, cendrung dapat

dikatakan bahwa kualitas manusia yang di perlukan adalah manusia yang dapat atau

mau melnbeñ dan di ben serta dapat atau mau mencintai dan di cintai.

Perlu diketahui bahwa tidak setiap orang dapat atau mau memberi dan

mencintai, seperti diterangkan oleh Erich fromm (A. Sulastiono : 43 ) yang

Selfishness. Menurutnya, orang yang tergolong ke dalam type Self-love dan manusia

mempunyai kalau dia dapat memberikan cinta termasuk kepada dirinya,dan cinta

kepada yang Selfish, dia hanya tertarik kepada dirinya sendiri, menghendaki segala

(29)

senang dalam mengambil. Orang yang Selfish menurut Fromm, bukan tidak saja tidak

dapat mencintai orang lain, akan tetapi juga tidak dapat mencintai dirinya sendiri

bahkan sebenarnya membenci dirinya dan terus menerus hanya meminta tanpa pernah

bisa di puaskan.

Dari kedua jenis manusia menurut Fromm terssebut adalah jelas bahwa orang

yang tergolong ke dalam manusia yang Selfish bukanlah kualitas manusia yang di

perlukan untuk memberikan pelayanan di sektor apapun, termasuk perhotelan.

Bilamana orang orang yang Selfish harus melakukan memberikan pelayanan, ini

karena terpaksa dan dapat menimbulkan konflik nilai dalam dirinya sehingga

menimbulkan frustasi yang agresif dan pada akirnya akan berpengaruh terhadap

pelaksanaan pekerjaan dan mutu pelayanan.

Kedua, keterampilan atau keahlian adalah penguasaan terhadap unsur-unsur

teknik dan prosedur serta sistem pelaksanaan pekerjaan yang mapan dalam

mentransfer produk dan jasa. Ketrampilan merupakan salah satu usur untuk

menciptakan kualitas pelayanan. Oleh karena itu untuk menciptakan pelayanan yang

(30)

BAB III

TUJUAN UMUM MENGENAI ASEAN

INTERNASIONAL HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya Asean Internasional Hotel Medan

Tingginya tingkat kebutuhan akan penginapan kususnya perhotelan,

mendorong maraknya pembangunan hotel-hotel yang ada di Medan. Salah satu hotel

yang berbintang yang di bangun di kota terbesar ketiga di indonesia ini adalah best

Westren Asean Internasional Hotel Medan.

Best Westren Asean Internasional Hotel Medan yang sekarang adalah hotel

yang bertaraf Internasional dan berbintang 4 ini dulunya adalah sebuah Restaurant

Asean Seafood, tetapi dengan tingginya permintaan pasar akan kebutuhan hotel

mendorong salah satu pengusaha kaya Medan yaitu Bapak FENLY SUSANTO

mengubah Restaurant Asean Sefood menjadi sebuah hotel yang bertaraf

Internasional. Atas dorongan itu juga maka pada tahun 1995 tepatnya tanggal 18 Juli

1995 di capailah sebuah kesepatan kerja sama antara pihak PT.AIHO dengan pihak

Best Westen Internatiol South East I Indian Ocean yang kesepatan ini di tandatangani

oleh kedua belah pihak di Hotel Tiara Medan.

Pembangunan secara fisik Best Westrent Asean International Hotel Medan

telah dimulai pada tanggal 12 Desember 1992 dan setelah kesepakatan yang di buat

oleh pihak PT . AIHO dengan pihak Best Western International Zone South East /

Indian Ocean, maka hotel ini diresmikan pada tanggal 12 Desember 1995 di Jakarta

dengan nama Best Western Asean Iternational Hotel Medan, dan peresmian

penggunaan gedungnya dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 1996.

Best Western Asean International Hotel Medan dibangun bedasarkan keputusan:

1. Surat keputusan menteri parawisata, Pos Telekomunikasi No. KM 94/HK

l03/MPRtahun 1997

2. Surat Keputusan Direktur Jendral Parawisata No. 141/H/1180 Jakarta 3

(31)

Pembangunan ini dilakukan secara bertahap, dengan modal pribadi Bapak

Fenly Susanto yang merupakan pemilik hotel tersebut. Induk perusaan berada di

Phoenix Arizon Amerika Serikat, sedangkan untuk Asean, Singapura merupakan

pemasaranya. Selama Best Western Asean International Hotel Medan berdiri telah

ada 4 (empat) General Manager memerintah yaitu:

1. Bapak Allan James Andrew, General Manager pertama yang berasal dari

Singapura

2. Bapak Roger Miles, General Manager kedua yang berasal dari Singapura.

3. Bapak Andre Ronald Klein, General Manager ketiga yang berasal dari Bali.

4. Bapak Philip D. Theseira, General Manager yang keempat yang berasal dari

Singapura.

Dilihat dari lokasi arsitektur maupun interiornya, Best Western Asean

International Medan berlokasi di jalan Haji Adam Malik no. 5 Medan dapat

dikategorikan business hotel. Dengan luas area 2.740 m dengan gedung berlantai 8

kemudian jumlah kamar sebanyak 192 kamar dan ditambah dengan fasilitas

pendukung lainya membuat hotel ini menjadi bangunan termegah di kawasan

tersebut.

3.1.1 Tujuan berdirinya Asean International Hotel

Dengan demikian semaraknya kunjungan wisata Indonesia maka akan

berpengaruh juga terhadap peningkatan pelayanan hotel maka pihak hotel haruslah

menciptakan dan menjaga standar dan hotel tersebut. Hotel Danau Toba International

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Berusaha memberikan kepuasan tersendiri kepada tamu.

2. Berupaya untuk memberikan pelayanan memuaskan dan juga penampilan

yang menarik dan memelihara keramah-keramahan.

3. Menciptakan dan menjaga kebersihan kamar.

(32)

Dengan adanya tujuan tersebut maka diharapkan supaya para tamu semakin

banyak datang berkunjung sehingga tingkat hunian hotel kamar makin tinggi dengan

demikian yang maksimal akan tercapai.

3.2 Klasifikasi Hotel

3.2.1 Lokasi

Asean International Hotel Medan adalah hotel berbintang empat yang berada

di tengah kota yang tidak jauh dari pusat perlanjaan sehingga mudah di capai oleh

berbagai transportasi,tepatnya di Jl. Glugur By pass. Hotel ini dapat di tempuh dalam

waktu Iebih kurang 15 menit dari Bandara polonia Medan dengan jarak tempuh lebih

kurang 4 km

Hotel ini termasuk kedalam katagori chain hotel dari Best Western,khususnya

dalam bidang pemasaran,sedangkan manejemen dan operasionalnya dikelola oleh

PT.AIHO dengan pihak Best Western hotel South Indian Acean di hotel Tiara medan.

Hotel ini juga diresmikan secara simbolis oleh mantan presiden Repuplik

Indonesia, Bapak sueharto pada tanggal 6 Desember 1995 dan di operasikan pada

tanggal 18 Januari 1996 dengan memiliki 8 lantai dengan jumlah 217 kamar. Hotel

ini dibawah pimpinan Bapak Fhilip Tresia sedangkan pemegang sahamnya adalah

Bapak Fhilip Thresia

1. Jumlah Kamar

Berdasarkan jumlah kamar yang ada maka Asean International Hotel

Medan memiliki jumlah kamar lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300

kamar sehingga dikiasifikasikan ke dalam Above Average Hotel.

2. Berdasarkan Plan

Asean International Hotel Medan diklafisikasikan ke dalam Continental

Plan karena harga kamar sudah termasuk sarapan pagi.

3. Lama Tamu Menginap

Berdasarkan lamanya tamu menginap di Asean International Hotel Medan

termasuk Semi Resident Hotel karena rata-rata tamu menginap berkisar

(33)

4. JenisTamu

Berdasarkan jenis tamu yang menginap adalah Para Bussiness Man

sehingga tamu yang datang untuk tujuan bisnis seperti mengikuti

konvensi dan dagang

Tabel 3.1 Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Asean International Hotel Medan

Sumber: Bagian Departmen Kantor Depan Asean International Hotel Medan 2012

Adapun Fasilitas-fasilitas yang tersedia di kamar antara lain:

a. Air Conditioner

b. Private Bath Room with Bhat tub

c. Television

d. IDD Telephone System

e. Video Program

f. Refrigenerator

g. Mini Bar

h. Full-lenght Mirror

i. Writing table, dan

j. Wi-Fi

3.2.2 Fasilitas yang dimiliki Asean International Hotel

Untuk menentukan besar kecilnya suatu hotel dapat ditinjau dan berbagai

fasilitas yang dimiliki oleh hotel tersebut. Dimana fasilitas-fasilitas tersebut juga

menunjang dalam melaksanakan operasational tersebut. Hotel Asean International

Medan memiliki fasilitas-fasilitas sesuai dengan kiasifikasi bintang (****). Selain

No Jenis Kamar Jumlah Kamar Harga Kamar

1 One Bedroom Suite 3 kamar Rp. 2.000.000,-

2 Family 10 kamar Rp. 1.400.000,-

3 Deluxe Room 10 kamar Rp. 1.200.000,-

4 Superior Room 169 kamar Rp. l.000.000,-

(34)

fasilitas yang ada di kamar, hotel ini juga mempunyai fasilitas pendukung lain nya

antara lain:

a. Anggrek Coffe House

Anggrek Coffe House berada di Iantai 1 yang berkapasitas 116 tempat

duduk dan dibuka selama 24 jam. Anggrek Coffe House ini menyediakan

masakan Eropa, Asia dan Indonesia baik buffeet maupun Ala Carte.

b. Jazz Lounge

Berada di lantai 1, di depan Anggrek Coffe house yang menyediakan

berbagai jenis minuman Alkohol maupun Non Alkohol, buka pada pukul

10.00 WIB sampai 01.00WIB

c. Velvet Karaoke

Terletak di lantai 1 basement sebagai tempat hiburan juga menyajikan

minuman Alkohol dan Non Alkohol, buka setiap hari mulai pukul 14.00

WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB

d. Executive lounge

Terletak di Iantai 7, tamu yang datang khusus tamu-tamu yang berada di

Executive room, buka dari pukul 07.00 WIB sampai 23.00 WIB.

e. Room Service

Pelayanan 24 jam untuk tamu yang memesan makanan dan minuman dari

kamar tamu yang menyajikan menu yang sama dengan Coffee House.

f. Swimming Pool

Berada di lantai III yang menyajikan. fasilitas untuk anak-anak dan

dewasa. Dengan kedalaman 1 meter sampai dengan 180 cm, yang terletak

di lantai 1 dengan luas seluruh nya 305 m2

g. Fitnes Center

Menikmati fasilitas kebugaran dan ruangan aerobik dengan peralatan yang

lengkap untuk fitnes yang terletak di lantai 1 berdekatan dengan swiming

pool, serta mendapatkan fasilitas lain yang dilengkapi dengan sauna,

steam dan jacuzzi guna menaggulangi rasa stres melalui panduan dari

(35)

h. Royal Palace Restaurant ( Chinese Restaurant)

Berada di loby menghadap ke jalan Waringin, keadaan nya sangat tenang

dan dapat menikmati makan siang bersama keluarga dengan faslitas 115

kursi.

i. Art Shop

Terletak di lantai 1 di depan Anggrek Coffe House, yang buka pada pukul

07.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Jasa yang disediakan bagi

tamu khusus nya menjual souvenir seperti baju batik, gelang, tas, dll.

j. Money Changer

Berada di lantai I sebagai tempat penukaran uang asing bagi tamu

k. Safe Deposit box

Berada di lantai I sebagai tempat penyimpanan benda berharga milik

tamu.

l. Business center

Berada di Lobby area untuk memberikan pelayanan surat-menyurat.

m. Travel Agent

Jasa yang disediakan bagi tamu khususnya dalam pemesanan tiket

pesawat.

n. Taxi service

Disediakan untuk tamu yang ingin menggunakan jasa taxi untuk

perjalanan didalam kota maupun luar kota.

o. Parking Area

Berada di lantai dasar yang dapat menampung lebih dari 10 unit kendaraan

roda empat dan 100 unit kendaraan roda dua.

Fasilitas meeting/convention

Asean international hotel memiliki ruangan function yang dapat disewakan

baik untuk bisnis, atau pun pesta function itu adalah

a. Function Room (Cristal Room)

Terletak di lantai 1 dengan luas keseluruhan 256 m2 yang dapat digunakan

(36)

yang diperlukan, ruangan dapat dibagi menjadi 4 ruangan partisi setiap

ruangan ukuran 8x16 meter.

b. Foyer Fuction

Ruangan ini bersebelahan dengan Convention hall dengan luas kira-kira 220

m2, yang dapat digunakan untuk acara arisan, cooktail, dan acara resmi

lainnya dengan kafasitas 100 orang

c. Royal Ballroom

Ruangan ini di pakai untuk kegiatan bisnis dinner ,wedding party, kegiatan

konferensi,seminar,berkapasitas mulai dari 50-400 orang. Royal room ini

dibagi menjadi

- Royal Room I

- Royal Room II

- Royal Room III

- Royal Room IV

Ruangan ini dapat di tata sedemikian rupa sesuai dengan jenis kegiatan dan

permintaan tamunya , misalnya :

- Theater style susunan kursi-kursinya seperti di bioskop

- Untuk kegiatan reception maka meja mejanya disusun berbentuk “U”

dengan rapi dan disetiap meja dilengkapi dengan bunga segar.

- Tabble buffet untuk kopi di susun dengan rapi dan berbentuk bulat.

3.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang terpenting untuk mengetahui tugas

dan tanggung jawab seorang karyawan sehingga dalam melaksanakan pekerjaan

dapat mengetahui atasan maupun bawahan sebagai suber informasi dalam melakukan

kerja sama di dalam sebuah perusahaan. Adapun pengertian Struktur

Organisasi menurut pendapat Drs. Malayu S. P. Hasibuan (1996 : 34) menyatakan

bahwa: “suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, organisasi departmen,

kedudukan dan jenis wewengan pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis

(37)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Struktur Organisai merupakan

hal terpenting dalam suatu perusahaan. Adapun struktur organisasi departemen Tata

Hidangan di Asean international Hotel Medan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut

ini:

Sumber : Personalia Asean International Hotel Medan, 2010

Gambar : Struktur Organisasi Depatremen Tata Hidangan Pada Asean

International Hotel Medan F & B

Manager

Banguet manager

Secretary

Rest Manager Jazz Lounge Manager

Asst. Rest Mgr

Head Waiter

Captain

Waiter / ess

Head Waiter

Captain

Waiter / ess

Batender

(38)

Jaza lounge juga memiliki struktur organisasi yang merupakan bagian struktur

organisasi secara keseluruhan di Departemen Tata Hidangan sebagai berikut:

Sumber: Personalia Asean International Hotel Medan, 2010

Gambar 3.2. Struktur Organisasi di Jazz Lounge pada Asean International

Hotel Medan

Adapun jumlah karyawan yang ada di Jazz Lounge dapat dilihat pada table

berikut ini:

Tabel 3.2 Jumlah Karyawan di Jazz Lounge pada Asean International Hotel

Medan

No Jabatan Jumlah Karyawan (Orang)

1 F&BManager 1

2 Bar Manager 1

3 Bartender I

4 Waiter/ess 4

Jumlah 7

(39)

BAB IV

UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE

DEPARTMENT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAVANAN DI

HOTEL ASEAN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

4.1 Upaya Food and Beverage dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Karyawan yang bekerja paa organisasi atau perusahaan harus menguasai

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, untuk itu dilakukan suatu pembekalan

agar karyawan yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing

serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu upaya peningkatan kinerja

karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan tingkat rendah maupun yang

tinggi. Proses pengembangan karyawan di Asean International Hotel Medan

dilakukan secara berkala yaitu sekali dua tahun. Untuk mendapatkan tenaga yang

terampil para karyawan telah diberikan pendidikan dasar perhotelan yang

dilaksanakan atas kerjasama BPLP Bandung dengan PT. Natour. Dan secara terus

menerus pendidikan dan latihan karyawan tetap dilaksanakan baik secara formal

maupun non formal.

Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan, maka pihak Food and

Beverage melakukan:

a. Pendidikan dan Latihan

Pendidikan dan latihan dilakukan untuk pelatihan karyawan di Asean

International Hotel Medan. Proses ini dilakukan setelah terjadi penerimaan

karyawan dan berlaku juga bagi karyawan yang sudah lama bekerja,

Pendidikan dan pelatihan yang diberikan adalah:

1. Melatih karyawan agar mampu menangani keluhan dari tamu sebab

mereka bertanggung jawab sebagai duta perusahaan yang harus menjaga

citra perusahaan. Manager food and beverage memberikan pelatihan

kepada karyawan agar nantinya karyawan mampu menangani segala

(40)

beverage akan bertindak sebagai tamu yang memberikan keluhan dan

karyawan harus bisa menangani keluhan tersebut.

2. Melatih karyawan agar mampu menawarkan makanan dan minuman

kepada tamu. Dalam hal ini, karyawan juga perlu mendapat pelatihan agar

tamu tertarik membeli makanan dan minuman yang ditawarkan.

b. On the Job Training

Pihak food and beverage mengadakan job training selama 3 bulan kepada

karyawan unruk meningkatkan kinerja karyawan. Dimana program ini

diberikan langsung di tempat kerja oleh seorang supervisor atau karyawan

senior yang sudah berpengalaman. Dengan diadakannya job training maka

pihak food and beverage berharap karyawan yang mengikutinya dapat bekerja

lebih baik lagi dan sebelumnya,

c. Studi Banding

Selain on the job training pihak food and beverage juga mengadakan studi

banding sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja

karyawan. Karyawan yang mengikuti studi banding adalah karyawan yang

memiliki loyalitas yang tinggi, skill yang baik. P&akfood and beverage juga

mengadakan paket pendidikan bagi karyawan yang ingin melanjutkan

pendidikannya di D3 Pariwisata Jogja dan BPLP Bandung,

d. Menetapkan Sanksi

Untuk menunjang operasional usahanya maka pihak food and beverage

menetapkan sanksi bagi karyawan yang bekerja dengan tidak baik. Karyawan

yang bekerja dengan tidak baik akan diberikan sanksi sesuai prosedur yang

ada. Dengan adanya penetapan sanksi maka para karyawan akan

melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin dan hal ini dipercaya dapat

(41)

4.2 Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Asean International

Hotel Medan

Asean International Hotel Medan merupakan salah satu hotel yang bertaraf

intemasional yang tentunya memiliki prioritas untuk menarik wisatawan yang datang

ke Sumatera Utara khususnya yang ingin tinggal di kota Medan. Tujuan ini sejalan

dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan hotel tersebut. Dalam mencapai tujuan

yang dimaksud, Asean International Hotel Medan berusaha untuk meningkatkan

kualitas pelayanan dengan berbagai cara, yaitu:

1. Menerapkan sistem pelayanan sesuai dengan standar operating procedure yang

telah ditetapkan oleh pihak manajemen kepada karyawan Hotel Asean

International Hotel Medan.

2. Berusaha untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu, mulai

dan tamu check in hingga check out. Untuk itu tamu pantas mendapatkan

pelayanan terbaik yang disediakan oleh pihak hotel supaya tamu merasa puas

dengan pelayanan yang diberikan.

3. Setiap karyawan Asean International Hotel Medan diberikan tugas dan tanggung

jawab sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini bertujuan

untuk mencegah terjadinya kesalahan agar para karyawan mampu menjalankan

tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.

4. Untuk menghasilkan karyawan yang berikualitas maka pihak manajemen

mengadakan pelatihan-pelatihan kepada karyawan tentang pelayanan sehingga

menambah keahlian dan keterampilan pam karyawan Asean International Hotel

Medan.

5. Pihak manajemen Asean International Hotel Medan mengadakan evaluasi tentang

sistem kerja karyawan secara bertahap serta memilih karyawan yang terbaik untuk

memacu semangat kerja karyawan.

4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja Karyawan

Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun

(42)

mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan Asean International Hotel Medan

adalah:

a. Faktor Individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas

yang tinggi antara rangsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya

integritas yang tinggi antara iungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut

memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik merupakan modal

utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi

dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja

sehari-hari dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya konsentrasi yang baik dari

karyawan dalam bekerja, maka mimpi pimpinan mengharapkan mereka dapat

bekerja produktif dalam mencapai tujuan perusahaan. Konsentrasi karyawan

dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh kemampuan potensi, yaitu kecerdasan

pikiran dan kecerdasan emosi. Karyawan yang mampu bekerja dengan penuh

konsentrasi apabila memiliki tingkat intelegensi minimal normal dengan tingkat

kecerdasan emosi baik (tidak merasa bersalah yang berlebihan, tidak mudah

marah, tidak dengki, tidak benci, tidak iri hati, tidak dendam, tidak sombong, tidak

minder, tidak cemas, dan memiliki pandangan dan pedoman hidup yang jelas).

b. Faktor Lingkungan Penusahaan

Faktor lingkungan kerja perusahaan sangat menunjang bagi karyawan dalam

mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan perusahaan yang dimaksud antara lain

uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang,

pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan

dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Jika faktor

Iingkungan perusahaan kurang menunjang, maka bagi karyawan yang memiliki

thigkat kecerdasan pikiran memadai dengan tingkat kecerdasan emosi baik, dapat

berprestasi dalam bekerja. Hal ini bagi karyawan, lingkungan perusahaan dapat

diubah dan bahkan dapat diciptakan oleh dirinya serta merupakan pemacu,

(43)

4.4.Langkah-Iangkah Peningkatan Kinerja Karyawan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan

food and beverage adalah sebagai berikut:

a. Membuat Pola Pikir yang Modern

Manager food and beverage harus meninggalkan cara dan gagasan lama tentang

cara menyelesaikan pekerjaan, seperti mengancam, membujuk, mengintimidasi,

menyalahkan, menyerang kepribadian dan sikap karyawan. Hal ini bertujuan untuk

mengoptimalkan keberhasilan karyawan atau dengan memberikan panutan dalam

hal waktu dan usaha, membagi komunikasi dua arah dan menemukan

kebijaksanaan karyawan dengan memanfaatkan pengetahuan, keahlian, dan

pengalamannya.

b. Bekerja bersama Karyawan

Karyawan merupakan kontributor sejajar dalam manajemen kinerja, managerfood

and beverge berusaha untuk selalu bekerjasama dengan para karyawannya karena

karyawan harus menjadi peserta aktif dan antusias dalam menjalankan proses kerja

sesuai dengan ketentuan yang telah diinformasikan sehingga keterlibatannya dan

membangun rasa memiliki dan tanggung jawab. Dengan adanya kerjasama

karyawan tidak merasa diperintah sehingga konflik pun akan berkurang.

c. Rencanakan Secara Tepat dengan Sasaran Jelas

Perencanaan kinerja secara tepat dengan sasaran yang jelas yang diberikan oleh

manager food and beverage diharapkan dapat diukur dalam hasil pencapaiannya

sehingga karyawan mengerti tujuan mana yang paling penting dan yang kurang

penting untuk menentukan prioritas pekerjaan yang akan dilakukan.

d. Satukan Sasaran Karyawan

Keseluruhan proses manajemen kerja akhirnya akan menjadi usaha yang sia-sia

bila sasaran dan tanggung jawab karyawan tidak langsung dihubungkan dengan

sasaran dan misi kelompok kerja. Manager food and beverage berusaha untuk

menyatukan sasaran karyawan dengan tujuan apabila tiap karyawan mencapai

sasaran maka kelompok kerjanya juga mencapai sasaran yang ditugaskan untuk

(44)

termotivasi dan memperoleh lebih banyak kepuasan dalam melakukan

pekerjaannya.

e. Tentukan Insentif Kerja

Insentif sedikit berbeda dengan imbalan yang akan selalu diberikan bila karyawan

melakukan kinerja normal. Insentif kerja yang diberikan Asean International Hotel

Medan berupa bonus, kesempatan mendapatkan pelatihan, pertimbangan promosi,

dan kenaikan upah.

f. Jadilah Orang yang Mudah Ditemui

Komunikasi yang diterapkan di Asean International Hotel Medan adalah

komunikasi yang dilakukan secara dua arah yang merupakan tulang punggung

manajemen kinerja yang efektif dimana komunikasi harus diarahkan pada

pengenalan dan pemecahan masalah. Dengan demikian, karyawan percaya dan

dengan tanggapan pada setiap masalah yang dilakukan akan di dapatkan informasi

terus menerus yang berguna untuk menghilangkan hambatan-hambatan pada

proses pekerjaan untuk mencapai sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

g. Berfokuslah pada Komunikasi

Asean International Hotel Medan berusaha untuk melakukan komunikasi yang

baik karena komunikasi merupakan bagian penting untuk membangun relasi dan

menumbuhkan motifasi antar karyawan sehinggga terbina suatu kerjasama yang

harmonis.

h. Persiapkan Penilaian

Dengan adanya persiapan penilaian yang dilakukan Asean International Hotel

Medan peninjauan kinerja haras dipersiapkan secara detail dan sistem manajemen

kinerja, seperti deskripsi pekerjaan, tanggung jawab kerja, rencana kinerja yang

telaksana berdasarkan dokumentasi yang ada dan terkait satu sama lain sehingga

hasilnya dapat membangkitkan motivasi dan semangat karyawan.

i. Awali Tinjauan Secara Benar

Penilaian kinerja bagi karyawan merupakan pengalaman yang tidak

menyenangkan, karena menganggap penilaian tidak membantu karyawan dalam

(45)

Medan berusaha untuk menciptakan suasana yang membuat karyawan merasa

nyaman, aman, dan mau mengerti tentang pentingnya penilaian kinerja.

j. Akui Keberhasilan

Dalam hal ini Asean International Hotel Medan selalu memperhatikan kinerja

karyawan dengan baik. Karyawan yang bekerja dengan baik diberikan perhatian

dan penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya. Dengan adanya

pengakuan, karyawan akan memberikan kontribusi dan rela berkorban untuk

pekerjaan yang dilakukan seeara maksimal.

k. Berfokuslah pada Perilaku dan Hasil

Untuk mencapai sasarannya dalam meningkatkan kinerja karyawan food and

beverage maka Asean International Hotel Medan tidak memfokuskan sikap dan

kepribadian karyawan karena tidak akan mempengaruhi keberhasilan kerja dan

sikap dapat diamati langsung. Oleh sebab itu, perhatian utama harus ditujukan

untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja yang merupakan hasil dan perilaku

karyawan.

l. Perjelas Kinerja

Langkah selanjutnya yang hams dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan

food and beverage adalah memperjelas kinerja. Dimana Asean International Hotel

Medan memberikan kinerja yang jelas bagi karyawannya karena karyawan

memerlukan umpan balik yang tetap dan spesifik seputar kinerja, sehingga dapat

diketahui kinerjanya sangat baik dan dapat ditingkatkan.

m.Gunakan Disiplin Bertahap

Mendisiplinkan karyawan bukan berarti menghukum karyawan, tetapi merupakan

proses untuk menjaga karyawan tetap bertanggung jawab terhadap tindakannya.

Dengan adanya disiplin yang telah diterapkan Asean International Hotel Medan

diharapkan mampu meningkatkan kinerja karyawan dan Asean International Hotel

Medan menerapkan konsekuensi, seperti percobaan, penurunan pangkat atau

skorsing secara bertahap sesuai dengan jenis pelanggaran yang dibuat.

Gambar

Tabel 3.1 Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Asean International Hotel Medan
Gambar : Struktur Organisasi Depatremen Tata Hidangan Pada Asean
Tabel 3.2 Jumlah Karyawan di Jazz Lounge pada Asean International Hotel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa tentang konsep perubahan sifat benda dengan menggunakan metode demosntrasi di kelas v sdn longkewang.

[r]

[r]

Segala puji syukur bagi Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan kasih karunia-Nya dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Determinan

mining untuk mengubah data menjadi bentuk yang tepat. Proses transformasi yang dapat dilakukan dalam

Tabel 4.22 Hasil Penelitian penerapan teknik Mnemonik dari siklus I-IV... Tabel 4.23 Hasil Belajar siswa setelah diterapkan teknik mnemonik

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual