KON SEP I N TEGRASI REGI ON ALI SM E D ALAM STUD I H UBUN GAN I N TERN ASI ON AL
D r s. P. AN TH ON I US SI TEPU, M Si
Fa k u lt a s I lm u Sosia l da n I lm u Polit ik Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a
1 . PERGESERAN PARAD I GM A
Thom as Kuhn, dalam bukunya yang berj udul ‘The St ruct ure of Scient ific. Revolut ion” yang dit erbit kan pada t ahun 1970, m engat akan bahw a dunia m engalam i pergeseran paradigm a yang akan m elahirkan t robosan- t robosan baru dipelbagai bidang kehidupan ( ekonom i- polit ik) . Pergeseran paradigm a akan t erj adi j ika t im bul sat u krisis ( deadlock) m aka akan m elahirkan peran baru pula. Dan j ika pergeseran-pergeseran ini paradigm a ini kit a hadapkan kepada t at anan hubungan int ernasional saat ini, m aka pergeseran usainya Perang Dingin. Globalisasi int erdependensi yang t erasa sangat kent al diant ara m asyarakat int ernasional ( dunia) .
Konst elasi hubungan int ernasional t elah berubah secara drast is ( pasca Perang Dingin) dunia diw arnai oleh polarisasi yang t elah m endorong kaw asan Dunia Berkem bang dan Dunia Maj u m em pert egas kem bali keberadaannya. Kecenderungan it u bila dihadapkan dengan m asalah t at a ekonom i dunia, t ernyat a m asih t et ap t idak dij um pai keadilan. Masalah yang m enyangkut ut ang luar negeri, pert um buhan ekonom i, arus m odal, seakan- akan t idak berubah sehingga perkem bangan di bidang ini cenderung m enunj ukkan form at nya yang m ult ipolar. Pusat - pusat kekuat an ekonom i baru. berm unculan sem ent ara beberapa blok- blok ekonom i sem akin m arak dengan cara m engkonsolidasikan dirinya.
Terut am a Negara- Negara Dunia Ket iga, yang m ungkin t erj adi seput ar m asalah yang berkait an dengan posisinya dalam hubungan ini yakni t erj adinya blok-blok kekuat an ekonom i baru dalam bent uk regionalism e baru pula. Persoalan inii t erlet ak dalam pencaharian alt ernat if ke dalam bent uk kerj asam a ekonom i diant ara negara- negara anggot a dan diant ara m ereka dengan negara- negara m aj u dilihat sebagai suat u langkah dengan form asi " berdiri kolekt if" . Kerj asam a ekonom i diant ara m ereka bagaim anapun harus dieksploit asi sebagai suat u bat u loncat an bagi pengint egrasian m ereka ke arah perekonom ian global sesuai dengan priorit as dan kepent ingan pem bangunan m asing- m asing.
Munculnya suat u priorit as baru ( peran dunia) dalam bent uk int egrasi regional yang dij adikan sebagai dasar pada sebuah paradigm a, dim ana kepent ingan kelom pok m enj adi yang ut am a at au dengan perkat aan lain, paradigm a kepent ingan regional yang ada. Pada gilirannya akan m em berikan kont ribusi bagi kepent ingan nasional m asing- m asing. Paradigm a at as kepent ingan regional diform ulasikan ke dalam kerj asam a regional di beberapa kaw asan/ w ilayah dunia saat ini yang akan m engarah kepada sifat pengelom pokan diri ke dalam konst elasi kepent ingan ekonom i regional/ global. Konst elasi kepent ingan ekonom i ini t am paknya sem akin m em pert egas paradigam int egrasi regional dalam aspek ekonom i- polit ik global dengan t erbent uknya m isalnya Masyarakat Ekonom i Eropa.
Eropa Bersat u - Masyarakat Ekonom i Eropa- Pasar Tunggal Eropa- Kaw asan perdagangan Bebas Eropa ( EFTA) , dij adikan sebagai ant isipasi dan st rat egi Masyarakat Eropa t erhadap perkem bangan int ernasional dan regional yang dicipt akan sebagai upaya m em bent uk int egrasi ekonom i yang diw uj udkan ke dalam bent uk kerj asam a ekonom i global di at as t at aran w ilayah perdagangan bebas dan kuot a perdagangan diant ara m ereka t erhadap produk- produk im por dari negara-negara anggot anya. Nam un sekali lagi, dengan t erbent uknya kelom pok- kelom pok ekonom i yang berim plikasi int ernasional ini set idak- t idaknya bert uj uan unt uk m em perkuat int egrasi at aupun inst it usi yang dalam kerangka Uni Eropa at au apapun nam anya it u. Kem unculan pengelom pokan ini j uga t am paknya bersifat " spilover" . Art inya, kaw asan ekonom i Eropa m erupakan pasar t erbesar di dunia yang m enguasai sekit ar 40% perdagangan dunia. Daya serap ini selanj ut nya akan m eluas ke beberapa- negara Eropa Tim ur lainnya.
2 . REGI ON ALI SM E EKON OM I
Masyarakat Eropa ( EC) dengan dibukus oleh lebel proses int ergrasinya it u, m enepat kan posisi negara anggot anya sebagai pusat int egrasi ekonom i dan polit ik yang diarahkan m enuj u cit a- cit a Uni Eropa ( EU) . Hal ini m em berikan suat u indekasi kepada kit a bahw a j alan pikiran sepert i ini m em berikan kesan bahw a gerakan dan m ekanism e pengelom pokan regionalism e sepert i ini dianggap sebagai suat u am bisi m asyarkat Eropa unt uk m eningkat kan am bisi regionalism e di benua Eropa yakni dengan usaha unt uk m enarik usaha kem bali sej arah m asa silam bahw a pusat pert um buhan dan perkem bangan I nt ernasiinal berada di Eropa.
Munculnya sat u lagi pengelom pokan kekuat an ekonom i regional sepert i APEC ( Asia Pacific Econom ic Cooperat ion) yang di bent uk aw alnya di Aust ralia t ahun 1989, m erupakan t erobosan baru di kaw asan Asia Pasifik di sam ping' EFTA di kaw asan Eropa. I ni j uga dilihat sebagai suat u pengelom pokan didasarkan at as kerj asam a ekonom i regional dan pada gilirannya akan m erebak m enj adi suat u kerj asam a ekonom i int ernasional.
Tent unya perkem bangan kehadiran kerj asam a bidang ekonom i yang bersifat regional/ int ernasional akan m em berikan dam pak t erhadap t at a hubungan int ernasional sert a t at a hubungan ekonom i global um um nya. Dam pak/ im plikasi di dalam t at anan hubungan ekonom i yang diart ikan adalah j ika dit erj em ahkan bahw a kehadiran kelom pok- kelom pok kekuat an ekonom i baik it u dalam t at aran regional m aupun yang int ernasional, m isalnya APEC, adalah m erupakan puncak diplom asi dan konflik yang sudah m engarah kepada perang dagang ant ara blok- blok dagang t erbesar ( Am erika) , Eropa Bersat u ( Uni Eropa) .
Jika persoalan ini dilihat ke dalam persfekt if yang lebih luas, m aka dapat lah dikat akan ini sem acam percat uran bisnis- polit ik pada level at as yang dilakukan di at as t at aran GATT ( put aran Uruguay) yang t erancam m enem ui j alan bunt u yang m em ang diperlukan suat u m anuver- m anuver polit ik, sebagaim ana yang dit unj ukkan oleh Bill Clint on dan dengan m ana pihak Am erika Serikat m em bent uk NAFTA yang m endapat vot ing dari Kongres 1992, disubst it usikan diselenggarakannya KTT APEC 1993. I ni berart i bahw a Am erika Serikat m au m engult im at um kan Eropa ( m em buat t andingan) . Hal ini disebabkan Eropa t idak m em berikan perset uj uan at as GATT ( liberalisasi perdagangan dunia; penghapusan dan penurunan t arif produk m anufakt uring) yang sebagian besar t erbent ur bagi kepent ingan Am erika Serikat .
Uni Eropa hanya m am pu m aksim al m encapai 27% j ika hal ini dit am bah dengan EFTA ( Sw edia, Sw iss, Aust ria, Norw egia dan Finlandia) .
3 . PERSFEKTI F AN ALI SI S KON SEPTUAL
Berangkat dari uraian di at as, apa yang sebet ulnya hendak dikat akan dalam t ulisan ini adalah sebagai upaya kerangka analisis konsep yang m enj elaskan perubahan ekonom i- polit ik diham piri dengan m em bangun pendekat an ekonom i polit ik t adi yang m enekankan bahw a pert um buhan kelom pok- kelom pok kekuat an ekonom i apakah it u yang berskala regional m aupun int ernasional dikait kan dengan penet erasi ekonom i sebagai subst ansi perubahan- perubahan at as konflik- konflik polit ik; dikonst ruksikan ke dalarn t eori int egrasi regionalism e di at as kerangka bangunan dari sej um lah analisis konsept ual.
Selam a ant ara t ahun 1940- an sam pai dengan 1950- an, para ilm uan polit ik dan hubungan int ernasional cenderung m em bangun suat u diskripsi unt uk rnenggam barkan polit ik int ernasional ( w orld polit ics) ke dalam kondisi dim ana m asing- m asing bagian saling kait - rnengkait sat u sam a lain di at as t at aran yang disebut dengan " negara- negara bangsa" ( nat ion- st at es) yang berdasarkan kepada suasana konflik. Beberapa diant ara m ereka ( pengam at ) aliran pem ikiran realist sepert i m isalnya Hans J.Morgent hau, m engat akan bahw a konflik int ernasional, lebih m enunj ukkan kepada sifat nya ( karakt er) dasar m anusia um um nya ( hum an nat ure) sebagai suat u fakt a sosial. Dan disisi lain, yang m engat akan bahw a dalam sat u sist em int ernasional, dilihat sebagai suat u dat aran suasana ( kondisi) dengan m ana t elah t erj adi apa yang disebut dengan ist ilah: int ernat ional anarchy. Kondisi t ersebut sering diakibat kan oleh keberadaan kecenderungan yang m em perkuat ( pow erful) dan ant agonist ik negara- negara yang pada akhirnya akan m encipt akan kondisi " dilem a keam anan" yang t erform ulasikan ke dalam pola globalism e polit ik I nt ernasional dalam m ana, ada sint esa kondisionalit as ant ar kekuat an ( pow er) dengan orient asi keam anan ( securit y orient ed) yang dirum uskan sebagai pokok bahasan dalam analisis polit ik dan hubungan int ernasional.
Mengungkit kem bali suasana pahit dalam kont eks hubungan konflik ant ara Tim ur- Barat dan hubungan ant ar- negara- negara di Eropa Barat 'yang dit andai oleh kondisi kerj asam a t idak pernah t erj adi sebelum nya. Gerakan pem bersat uan kaw asan Eropa ( 1950- an) yang pert am a, yakni European Coal and St eel Com m unit y ( ECSC) , ini j elas- j elas t elah m enunj ukkan perubahan dalam kait annya dengan st rat egi perim bangan kekuat an yang bersifat bipolar ke dalam persfekt if regionalit asnya. Pent ingnya kej adian- kej adian yang t im bul di kaw asan Eropa ini, m enj adi m enarik perhat ian bagi para analis polit ik dan hubungan int ernasional kont em porer yang t elah m em usat kan perhat ian para sarj ana unt uk berupaya m enj elaskan fenom ena-fenom ena dengan berdasarkan pada aspek regionalit asnya.
Dim ulai pada pert engahan t ahun 1950- an yang dipelopori oleh Karl W.Deut sch ( 1957) , Ernst .E.Haas ( 1958) yang m em fokuskan perhat iannya kepada kaj ian regional int egrat ion dij adikan sebagai sat u konsep unt uk m enggam barkan proses. Oleh sebab it u j ika kerangka konsep ini dikait kan dengan apa yang t erj adi di kaw asan Eropa sepert i dengan lahirnya European Union ( EU) m erupakan suat u gam baran/ diskripsi t ent ang pem bent ukan suat u aliansi ( persekut uan) baru. persekut uan baru senant iasa berkenaan dengan argum ent asi t ent ang st udi int egrasi regional.
regional sebagaim ana t elah dikerj akan oleh dua pakar polit ik dan hubungan t ersebut di at as, m enj elaskan bahw a fenom ena int egrasi regionalism e ( polit ik dan ekonom i) kendat ipun di dilakukan di Eropa Barat t ahun 1950- an lalu, nam un relevanlah kiranya hal ini kem bali dit erapkan dalam m akalah ini.
Jika kit a m em buat suat u asum si yang m engat akan bahw a t erbent uknya kelom pok- kelom pok kekuat an ekonom i- perdagangan secara global/ regional ( EU, NAFTA dan APEC) yang senant iasa cenderung berm uat an aspek ekonom i dan polit ik. Dan ini pula yang m enj adi karakt ernya. Karakt er inilah pula yang dij adikan sebagai pokok kaj ian t eori int egrasi pada um um nya. Kem udian selanj ut nya kedudukan t eori dalam kont eks ini adalah unt uk m em berikan eksplanasi bagi pem aham an kit a t erhadap pola- pola polit ik dan ekonom i dalam hubungan ant arnegara- negara ( negara m aj u) , dengan negara- negara berkem bang ( negara- negara dunia ket iga) .
Dalam kepust akaan st udi polit ik dan hubungan I nt ernasional dij um pai penegasan pandangan yang berdasarkan pada upaya- upaya m enganalisis konsep int erdependensi t erhadap aspek ekonom i- polit ik khususnya dalam hubungannya dengan perkem bangan kelom pok- kelom pok perdagangan global/ regional dengan m enem pat kannya ke dalam kaw asan- kaw asan t ert ent u bahw asanya t elah t erj adi suat u proses penyat uan kelem bagaan ( inst it usional) regionalism e inst it ut ionalized regionalism unit y) . Hal ini j uga dapat berart i m enem pat kan kedudukan int egrasi ke dalam t eori int eregrasi dan analisis konsept ual t erhadap polit ik I nt ernasional ( w orld polit cs) . Kont ribusi t eori int egrasi t erhadap analisis konsept ual polit ik int ernasional dengan m encandra aspek ekonom i- polit iknya, t erut am a t erlihat di dalam hubungan-hubungan kekuat an ( pow er relat ionships) ant ara negara- negara m aj u ( indust ri) dengan negara- negara berkem bang ( dunia ket iga) . At aupun bisa j uga hubungan ant ara negara- negara m aj u dengan negara- negara m aj u it u sendiri ke dalam wacana sist em int ernasional.
Penyat uan berdasarkan kepada sifat kelem bagaan regionalism e dalam kepust akaan st udi hubungan int ernasional yang sering t erj adi selisih silang pendapat ant ar penst udi hubungan int ernasional unt uk m em berikan penj elasan bagi bat asan/ rum usan kerangka bangunan t eorinya. Nam un j ika dilihat dari sisi yang lain. m em bangun t eori int egrasi regionalism e dianggap pent ing unt uk m enem pat kannya sebagai gagasan/ ide, at au set idak- t idaknya. dapat m em berikan rangsangan t erhadap st udi polit ik dan hubungan int ernasional. Hal ini t erj adi j ika para penst udi hubungan int ernasional m enj adikan konsep int egrasi sangat relevan dengan sej um lah argum en bagi m ereka unt uk dapat dij adikan sebagai inst rum en dalam kerangka m em aham i polit ik int erdependensi di luar kont eks regional. Dan sebaliknya, analisis int egrasi polit ik di dalam t erm inologi int erpendensi dapat m em bant u unt uk dapat m enem pat kan “ t eori int egrasi” didalam ranah kont ekst ualit as. Art inya, bukan sebagai sat u pem isahan dan bersifat kaku ( rigid) , m elainkan ia t et ap dit am pilkan sebagai suat u. Sifat “ not ion aplicable" yang hanya berlaku di kaw asan Eropa m isalnya. Nam un ia berlaku di kaw asan- kaw asan lainnya t et ap m enj adi m asalah yang pent ing di dalam st udi kepust akaan polit ik dan hubungan int ernasional. I m plikasi dari alur pem ikiran sepert i ini yakni dit uj ukan kepada pem akaian ant ara konsep int egrasi dan int erdependensi yang pada gilirannya akan m elahirkan berbagai rum usan, dim ensi dan persepsi t erhadap penj elasan t eori t ersebut .
dalam kam us, Sering dij um pai rum usan int egrasi sebagai " a processor condit ion of form ing part s int o a w hole" . Bagi pandangan Ernst B.Haas ( 1971) bahw a yang diart ikan dengan konsep int egrasi adalah sebagai " a process for t he creat ion of piolit ical com m unit ies defined inst it ut ional or at t it udinal t erm s" . Ada lain yang m engat akan bahw a st udi int egrasi regional berkait an dengan kaj ian: bagaim ana dan m engapa negara- negara m enyerahkan kedaulat annya kepada para t et angganya sehingga seakan- akan ia kehilangan sebagian kedaulat annya m enyat u ke dalam suat u bent uk kerj asam a ( organisasi) . Kerj asam a regional yang dibent uk dalam organisasi, di j adikan sebagai perw uj udan at as proses dan kondisi lahirnya suat u persekut uan/ asosiasi/ int ernasional dalam berbagai landasan pij aknya ( regional/ int ernasional) sekalipun, dilihat dari persfekt if t ingkat t ert inggi dari perw uj udan proses dan kondisi int egrasi.
Di sam ping ada, t im bul kecendrungan pandangan bahw a t erut am a di negara-negara m aj u, dalam konst elasi hubungan ant ar negara-negara senant iasa t erkait dengan m uat an ekonom i- polit ik. Saling ket ergant ungan ke dalam bidang ekonom i, m uncul sebagai yang det erm inan dalam hubungan t ersebut , sehingga penggunaan dengan kekerasan, t erasa sem akin akan berkurang. Maka dengan dem ikian, t eori int egrasi yang dihadapkan dengan konsep regional, t am paknya sem akin relevanlah dengan analisis konsept ual polit ik int ernasional. Dalam m ana, ket erkait an ant ar dim ensi ekonom i dan dim ensi polit ik t elah m enj adi karakt ernya. Hal ini t elah diw uj udkan dengan berdirinya Masyarakat Ekonom i Eropa ( MEE) , dan seiring dengan it u pula, akhirnya t elah pula m enj adi kaj ian analisa dan penelit ian int egrasi.
4 . KESI M PULAN
Dengan m em usat kan perhat ian kit a pada konsep int egrasi sebagaim ana sebagiannya diusahakan diberikan penj elasan dengan cara m enganalisis saling ket ergant ungan ( int erpedensi) dalam aspek ekonom i- polit ik dan ini dikait ankan dengan kecendrungan dari negara- negara unt uk m engelom pokan diri kedalam pola regional. Pola regionalism e didasarkan pada pengelom pokan pada kekuat an ekonom i ( perdagangan) dan pada gilirannya akan t erbent uk didalam perlem bagaan regionalism e. Kaj ian ini t elah m enj adi bagian dari st udi polit ik dan hubungan int ernasional. Analisis yang dikem bangkan oleh st udi hubungan int ernasional t erut am a dalam kaj ian int egrasi regionalism e yakni dengan sem akin m araknya pengelom pokan kekuat an berdasarkan aspek ekonom i dan polit ik m enj adikan sem akin bert am bahnya pula inform asi t eori- t eori dalam kait annya dengan fenom ena it u. Analisis dengan m eruj uk kepada t eori ini m em perlihat kan bahw a pem buat an kebij akan ( decision m aking) signifikan dengan " issue area" . Dengan m unculnya ist ilah ini dij adikan sebagai inst rum en analisis ( analysis t ools) . Di sini dicoba unt uk m em perlihat kan beberapa aspek yang t erdapat dalam negara- negara sebagai fakt or yang berpengaruh t erhadap bent ukan ( form at ) int egrasi regional t adi.
I nt egrasi yang t erj adi di kaw asan Eropa, dij adikan sebagai suat u " issue area" berupa " baj a dan besi" yang t erdapat dalam negara- negara Benelux ( Belgia, Nederland dan Luxem brug) . Maka bagi seorang analis yang perlu diperhat ikan adalah " progress in policy int egrat ion" yang dihadapkan dengan perbedaan at as issue- area" t adi. Misalnya dalam suat u negara bahw a isue areanya m ungkin sekt or pert anian dan yang m ungkin sekt or indust ri at au t ransport asi. Dari dua sekt or inilah yang dij adikan sebagai " leading sect or" bagi kebij akan polit ik luar negerinya. Negara yang sat u m elihat bahw a sekt or ( X) m enj adi kepent ingan ut am a dan bagi negara yang lain m elihat sekt or ( Y) m enj adi kepent ingan pokok.
D AFTAR BACAAN
KEOHANE, Robert .O and Joseph S.Nye, Jr.," I nt ernat ional I nt erdependence and I nt egrat ion" , Fred I .'Greenst ein ( ed) ,I nt ernat ional P0lit ics Handbook of Polit ical Science, Vol. 8, ( California: Addisofi- Wesley Publishing Com pany, 1975) .
AKE, Claude.A.,A Theory.of Polit ical I nt egrat ion, Dorsey : Hom ew ood. 1967) .
LI NDBERG, Leon.N and St uart A.Scheigold. ( ed) ,Regj onal I nt egrat ion: Theory and Research. ( Cam bridge. Mass : Harvard Universit y Press.1971) .
ALLI SON. Graham .T. .Essence of Decisions EX- plaining t he Cuban Missile Crisis. ( Bost on: Lit t le Brow n, 1971) .
BROWN. Lest er.R.. The I nt erdependence of Nat ion" s. ( New York: Foreign Policy Associat ion. Headline Series, 1972) .
BURTON. John .W.. Syst em St at es, Diplom acy and Rules, ( Cam bridge: Cam bridge Universit y Press. 1968) .
CLAUDE. I nis.L.,Pow er and I nt ernat ional Relat ions, ( New York: Random House. 1962) .
BENNETT, Bruce. M., I nt ernat ional Regionalism and The I nt ernat iona Syst em : A St udy in Polit ical Ecology, ( Chicago : Rand McNally, 1967) .