• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Monitoring Uang Muka (Panjar) & SPJ Di PT. Jasamarga (persero) Cabang Purbaleunyi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Monitoring Uang Muka (Panjar) & SPJ Di PT. Jasamarga (persero) Cabang Purbaleunyi"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ASRI TRIASTUTI

10109800

OFFI NOVIANA LESTARI

10107767

SIGIT HARNANTA

10107775

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Aplikasi Monitring Uang Muka (Panjar) & SPJ di PT JASAMARGA (Persero) Cabang Purbaleunyi “.

Sebagai perwujudan rasa syukur dan penghormatan atas selesainya laporan ini, tim penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan dukungan yang telah di berikan. Terutama di tujukan kepada :

1. Orangtua tercinta yang senantiasa menjadi panutan dalam menjalani hidup, memberikan dukungan dan motivasi baik moril maupun materil.

2. Bapak Galih Hermawan, S.Kom selaku dosen wali IF-16 sekaligus dosen pembimbing kerja praktek.

3. Ibu Siti Rukiah bagian JTU pelaporan dan program selaku pembimbing kerja praktek di PT JASAMARGA (Persero) Cabang Purbaleunyi.

4. Seluruh karyawan bagian SDM dan Umum di PT JASAMARGA (Persero) Cabang Purbaleunyi.

5. Teman-teman IF-16 yang sama-sama berjuang menyelesaikan laporan kerja praktek.

(3)

ii

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Januari 2011

(4)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan, bisnis, pemerintahan maupun keperluan pribadi. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, yaitu teknologi yang menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah dan memanipulasi data sesuai dengan kebutuhan.

Suatu penanganan pengolahan data secara manual dirasakan kurang efektif dan efisien karena pada prosesnya lebih banyak melibatkan tenaga manusia. Disamping itu sistem penyimpanan data dengan menggunakan spreadsheet, tidak praktis terutama bila terjadi penginputan atau pengeditan data secara masal yang akan memakan banyak waktu karena dalam pengoperasian datanya belum mengenal sistem database sehingga dilakukan secara manual satu persatu.

(5)

dikarenakan data yang begitu banyak maka akan berdampak pada perusahaan serta mengurangi keefisienan kinerja perusahaan.

Demi kemajuan perusahaan dimasa mendatang ditambah dengan beratnya persaingan didunia bisnis maka ketepatan, kecepatan dan keakuratan informasi aliran data terutama data mengenai keuangan perusahaan sangat diperlukan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka diambil judul untuk laporan ini yaitu “APLIKASI MONITORING UANG MUKA (PANJAR) & SPJ DI PT. JASAMARGA (Persero) CABANG PURBALEUNYI”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam laporan ini, yaitu :

1. Bagaimana membangun suatu aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi yang dapat membantu perusahaan dalam memonitoring data panjar dan SPJ.

(6)

1.3Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari kerja praktek yang dilakukan adalah mengembangkan dan membangun aplikasi desktop menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menyelesaikan aplikasi program dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi yang nantinya dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam memonitoring data panjar dan SPJ.

2. Untuk mempermudah dan membantu dalam pengolahan serta pengeditan data monitoring panjar dan SPJ.

1.4Batasan Masalah

(7)

1. Pembatasan masalah pengorganisasian hanya membahas sejarah perkembangan PT. JASAMARGA (Persero) dan struktur organisasinya secara garis besar.

2. Sistem informasi yang dikembangkan didasarkan dari dokumen-dokumen masukan yang berhubungan dengan pengolahan data monitoring uang muka (panjar) dan SPJ.

3. Sistem pembahasan akan diawali dengan menganalisis sistem, kebutuhan informasi dan sumber-sumber informasi. Kemudian membuat aplikasi program dengan menggunakan Borland Delphi.

1.5Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Pengumpulan Data : 1. Observasi

Observasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di tempat kerja praktek mengenai monitoring uang muka (panjar) dan SPJ di bagian SDM PT. JASAMARGA (Persero).

2 Wawancara

(8)

3 Studi Literatur

Studi literatur, dilakukan dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang. Pustaka tersebut dapat berupa buku-buku atau mencari penjelasan yang berhubungan untuk pemecahan masalah melalui internet.

1.5.2 Pengembangan Perangkat Lunak :

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah metode waterfall. Alur dari metode waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :

Rekayasa dan Pemodelan

Analisis

Desain

Pembangkitan Kode

Pengujian

Pemeliharaan

Gambar 1. Alur Metode Waterfall

(9)

1) Rekayasa dan Pemodelan

Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.

2) Analisis

Pada tahap analisis, dilakukan proses pengumpulan kebutuhan yang lebih diintensifkan ke perangkat lunak.

3) Desain

Perancangan perangkat lunak dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan perangkat lunak, yang mencakup perancangan arsitektur, perancangan modul aplikasi, dan perancangan antarmuka. Proses desain ini mengubah hasil analisis menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum penulisan program.

4) Penulisan Program (Coding)

Dalam proses ini, hasil analisis dan desain sistem pada proses sebelumnya diterjemahkan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.

5) Pengujian

(10)

6) Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada prototipe perangkat dan dokumen teknis perangkat lunak.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, menentukan maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

(11)

BAB II Pembahasan

Bab ini menguraikan analisis dan perancangan sistem aplikasi monitoring uang muka (panjar) & SPJ dengan menggunakan Borland Delphi serta membahas mengenai implementasi beserta tahapan yang dilakukan dalam penelitian, hasil pengujian analisa mengenai karakteristik program yang telah dibuat sampai penarikan kesimpulan

BAB IV Kesimpulan dan Saran

(12)

9 2.1Profil PT JASAMARGA (Persero) 2.1.1 Sejarah Instansi

Jasa Marga telah menjadi Perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 Nopember 2007. Sampai saat ini Jasa Marga telah membangun dan mengoperasikan 13 ruas jalan tol yang di kelola oleh 9 kantor cabang dan 1 anak perusahaan yaitu PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) selurunya mencapai panjang 496 Km.

(13)

Pendapatan utama perusahaan berasal dari volume lalu lintas yang melewati Jalan Tol yang dioperasikan. 48 % jalan tol yang dimiliki Jasa Marga berlokasi didaerah Jabotabek yang mempunyai volume lalu lintas yang tinggi dan dikota-kota besar di daerah Jawa dan Sumatra yang mempunyai populasi penduduk yang padat. Trafic volume akan terus bertambah seiring dengan terselesaikanya proyek-proyek baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang dioperasikan perusahaan dengan volume lalu lintas yang telah terbentuk.

Sebagai perusahaan infrastruktur penyediaan jalan tol keberadaan Jasa Marga sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan penjualan kendaraan yang tinggi serta dibijakan otoritas pengatur jalan tol yang semakin kondusif akan membuat posisi Jasa Marga semakin

Gambar 2.1 Pengoperasian Jalan Tol Cabang Purbaleunyi

(14)

Selama 30 tahun keberadaan jalan tol di Indonesia Jasa Marga terbukti dan berpengalaman dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol di Indonesia. Dimulai dari talan tol Jagorawi tahun 1978 dan hingga yang terakhir jalan tol Cipularang tahun 2003 serta JORR ruas Jatiasih-Cikunir pada tahun 2007 Jasa Marga telah mempunyai 13 ruas jalan tol yang kesemuanya dibangun dan dikelola sendiri oleh Jasa Marga. Lokasi-lokasi jalan tol yang dimiliki oleh Jasa Marga terletak dikota-kota besar yang mempunyai perkembangan perekonomian yang tinggi dan memerlukan infrastruktur jalan bebas hambatan. Mayoritas jalan tol Jasa Marga mempunyai volume lalu lintas yang tinggi. 6 ruas jalan tol yang ada terletak di Jabotabek yang mempunyai volume lalu lintas harian yang sangat tinggi. Selebihnya terletak di kota besar lainya di pulau Jawa seperti Surabaya, Bandung, Semarang, Cirebon dan Sumatra Utara yaitu di Medan. terdiversifikasinya lokasi jalan tol yang dimiliki oleh Jasa Marga memberikan fundamental yang kuat sebagai korporasi yang menjalankan bisnis di industri jalan tol untuk terus berkembang.

(15)

yang terkoneksi dengan ruas Jagorawi, Gempol-Pasuruan yang terkoneksi dengan jalan tol Surabaya-Gempol, Semarang-Solo yang terkoneksi dengan jalan tol Lingkar-Semarang, Cengkareng-Kunciran dan Kunciran-Serpong yang terkoneksi dengan ruas Jakarta-Tangerang, JORR dan jalan tol Bandara serta penyelesaian W2 Utara. Dengan pengalaman dan prospek yang jelas Jasa Marga akan tetap menjadi pemimpin dalam industi jalan tol.

Pada tanggal 11 Maret 1991 jalan tol Padaleunyi diresmikan Presiden Soeharto yang memiliki ruas panjang jalan 64,39 km serta memiliki pintu masuk/keluar sebanyak 8 gerbang yang di antaranya adalah:

1. Gerbang Tol Padalarang 2. Gerbang Tol Padalarang Barat

3. Gerbang Tol Padalarang Timur 4. Gerbang Tol Baros

5. Gerbang Tol Baros I 6. Gerbang Tol Baros II 7. Gerbang Tol Pasteur 8. Gerbang Tol Pasir Koja 9. Gerbang Tol Kopo

(16)

13.Gerbang Tol Sadang 14.Gerbang Tol Jatiluhur

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2.2 Logo Jasamarga

Inti dari logo baru tersebut adalah semangat dan profesionalisme yang lebih modern, simpel, efisien dan berorientasi pada teknologi baru, serta dapat menjawab tantangan persaingan industri global, tanpa meninggalkan warisan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya.

2.1.3 Badan Hukum Instansi

(17)

berdasarkan akta nomor 187 tanggal 19 mei 1981 masih dengan notaris yang sama, nama perseroan berubah menjadi “PT. Jasa Marga (Persero)”

dan telah memperoleh pengesahan dari menteri kehakiman republik Indonesia dengan keputusan nomor Y.A.5/130/1 tertanggal 22 Februari 1982 dan di daftarkan dalam buku register di kantor pengadilan negeri Jakarta berturut-turut dibawah nomor 766 dan 767 tanggal 2 maret 1982 serta di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 73 tanggal 10 september 1982, tambahn nomor 1138 ( untuk selanjutnya akta no 1 tanggal 1 maret 1978 dan akta no 187 tanggal 19 mei 1981 tersebut disebut ”Akta Pendirian”). Pendirian perseroan tersebut sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU no 9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintahan Pengganti UU no 1 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi UU, PP no 12 tahun 1969 tentang perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP no 4 tahun 1978 tentang pernyataan modal Negara Republik Indonesia dalam pendirian perusahaan Jasa Marga (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaann dan pengadaan jaringan Jalan Tol serta surat Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia no 90/KMK.06/1978 tanggal 27 Februari 1978 tentang penetapan modal perusahaan Jasa Marga (Persero) di bidang jalan tol.

(18)

dibuat di hadapan notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Dalam akta tersebut nama peseroan di ubah menjadi “Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama)Tbk.” atau

disingkat “PT.Jasa Marga (Persero)Tbk”. Perubahan anggaran dasar

(19)

2.1.4 Struktur Instansi

Gambar 2.3 Struktur Instansi Jasamarga

(20)

2.2Landasan Teori

2.2.1 Definisi Uang Muka (Panjar) da SPJ 2.2.1.1 Uang Muka (Panjar)

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

(21)

2.2.1.2 SPJ

SPJ atau Surat Perintah Jalan yaitu dokumen yang dipegang oleh kru dan dikeluarkan oleh kantor sebagai bukti penunjukan kerja sekaligus di dalamnya terdapat data yang perlu diisi untuk evaluasi kerja.

Mekanismenya: pada umumnya karyawan yang akan melakukan perjalanan dinas akan mengisi form tersebut kemudian meminta persetujuan atasan yang berwenang memberikan tugas perjalanan dinas dan ditandatangani oleh bagian SDM, dibuat rangkap 2; satu untuk file SDM dan satu lagi untuk lampiran pengajuan biaya perjalanan dinas ke Keuangan. Untuk SDM, data perjalanan dapat dicatat di spreadsheet dengan kolom nama, bagian/departemen, tanggal berangkat, tanggal pulang, tujuan/agenda, kota tujuan, biaya transportasi, biaya hotel, uang saku dan makan. Berdasarkan data yang terkumpul, kita dapat melakukan analisa untuk berbagai keperluan antara lain :

1. Karyawan maupun departemen yang banyak melakukan perjalanan dinas (dapat digunakan untuk melakukan pemerataan perjalanan dinas bagi karyawan).

2. Biaya yang dikeluarkan per departemen untuk perjalanan dinas. 3. Tanggal berangkat dan tanggal pulang dapat digunakan untuk

(22)

2.2.2 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu unit usaha yang terdiri dari elemen-elemen yang saling ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Informasi adalah hasil proses atau hasil pengolahan data yang memberikan suatu arti dan dapat digunakan sebagai dasar yang objektif didalam pegambilan keputusan.

Sistem informasi adalah suatu kelompok prosedur yang diorganisasi, yang menyediakan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan. Mulai dari memilih data, mengumpulkan data, menyimpan data, memproses data hingga kepada distribusi informasi bagi para pemakainya.

Nilai informasi yang diterima dapat dituangkan dalam sistem komputerisasi, dalam hal ini sistem komputerisasi akan menekan atau mengurangi kesalahan yang terjadi. Independence data (data bebas) dapat memudahkan sistem analis untuk menilai sistem baru. Data baru dapat ditambahkan pada database yang ada tanpa mempengaruhi program yang direncanakan sebelumnya. Hal ini sangat membantu dalam menciptakan suatu sistem komputerisasi dalam suatu organisasi.

2.2.3 Database

2.2.3.1Pengrtian Database

Database dapat di artikan sebagai kumpulan data. Secara manual

(23)

database merupakan file arsip. Secara umum database berkaitan dengan pengarsipan data secara komputerisasi sehingga memudahkan dalam pengaksesan data pada suatu waktu dengan cepat.

Dalam pembuatan suatu database diperlukan suatu perangkat lunak yang khusus digunakan untuk pembuatan database. Perangkat lunak tersebut sering disebut sebagai Database Management System (DBMS). Ada berbagai jenis DBMS yang dapat digunakan untuk membuat database, antara lain : Ms. Acces, My-SQL, Postgre SQL, SQL Server, Paradox, Visual Foxpro, DB4O, db2, Oracle dan dbu. Kita dapat memilih salah satu dari berbagai macam DBMS yang ada. Untuk semakin mempermudah pengelolaan database biasanya DBMS di kombinasikan dengan suatu bahasa pemrograman tertentu, misalnya Paradox dengan Delphi, DB4O dengan Java dan lain sebagainya.

2.2.3.2Database Management System

(24)

Kegiatan pengolahan data disusun dan diatur per aplikasi, tetapi apabila beberapa aplikasi suatu organisasi terpisah diterpkan pada system komputerisasi maka sistem ini tidak efektif dan efisien lagi. Untuk memungkinkan hal itu tidak terjadi, perlu adanya teknik pengolahan data yang menyatukan aplikasi tersebut salah satunya adalah yang disebut “Database Management System”.

Database Management System adalah suatu cara dalam bentuk

sistem yang berguna dalam menyimpan data. Penggunaan cara yang tepat dapat mempercepat penyimpanan data, mempercepat dan mempermudah pemrosesan data dan mempercepat pengambilan data. Oleh karena itu dalam manajemen informasi, DBMS dapat dijadikan alat penunjang yang handal. Dengan kata lain Database Management System mempunyai fungsi pokok untuk mengatur database artinya system database mempunyai sifat data oriented.

2.2.4 Database Borland Delphi 2.2.4.1Borland Delphi

Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program.

(25)

web), Perkembangan selanjutnya diikuti dengan Delphi versi 4, 5 dan 6, dan terakhir versi terkini dari delphi adalah versi 7 dengan tambahan vitur .net dengan tambahan file XML.

Beberapa kegunaan Delphi adalah sebagai berikut : 1. Untuk membuat aplikasi windows

2. Untuk merancang aplikasi program berbasis grafis

3. Untuk membuat program berbasis jaringan (client/server) 4. Untuk merancang program .Net (berbasis internet)

Disamping itu, Delphi mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: 1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan

pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.

2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

(26)

2.2.4.2Database Desktop Paradox

Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu

program terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara lain Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu Paradox yang akan dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada 1 file database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain yang mengizinkan beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.

Struktur field pada Paradox 7 : 1. Field Name

Field Name merupakan nama pengenal kolom pada suatu tabel.

Terdapat beberapa aturan dalam penulisan field name antara lain :

 Panjang maksimum 25 karakter

 Tidak boleh diawai dengan spasi tapi boleh mengandung spasi

 Unik, artinya tidak ada nama kolom yang sama

 Tidak boleh menggunakan tanda koma (,), tanda pipe (|), dan tanda

seru (!)

(27)

2. Type

Digunakan untuk menetukan tipe data yang dapat ditampung dalam field. Size Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk suatu field.

3. Key

Dapat berupa primary key sebagai key yang membedakan untuk setiap baris kolom. Syarat untuk primary key adalah unik, artinya tidaka boleh ada data yang memiliki primary key yang sama.

2.2.4.3Komponen Database

Dalam IDE (Integrated Development Environment), komponen database dapat dikelompokkan menjadi dua page pada component Palette, yaitu :

1. Page Data Access yang berisi non-visual data-access components 2. Page Data Control yang berisi data-aware visual components

3. Page BDE, hampir sama dengan Data Acces yang berisi komponen untuk mengakses data

2.2.5 Flowmap

(28)

segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Untuk membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programer memerlukan beberapa tahapan, diantarnya:

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

(29)

2.2.6 Daigram Konteks

Diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.

Caranya :

 Tentukan nama sistemnya.

 Tentukan batasan sistemnya.

 Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

 Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.

 Gambarkan diagram konteks

2.2.7 DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

(30)

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

2.2.8 ERD

ERD atau Entity Relationship Diagram merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

(31)

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1) Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2) Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3) Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas

2.2.9 Skema Relasi

(32)

Bentuk-bentuk Relational Keys adalah :

Superkey merupakan sebuah atribut atau kumpulan atribut yang dapat

mengidentifikasi tuple dalam sebuah relasi

Candidate key merupakan superkey minimal, sehingga tidak ada subset

dari superkey ini yang dapat mengidentifikasi tuple dalam sebuah relasi

Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi

tuple secara unik dalam sebuah relasi (ditandai dengan garis bawah).

Alternate key adalah candidate key yang tidak dipilih menjadi primary

key dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

a. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama

(33)

b. One-To-Many (1 – )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

c. Many-To-Many ( – )

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama

bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.

Ada dua model relasi terhadap referential integrity, dengan memilih salah satu atau kedua pilihan, yaitu :

1. Cascade Update Related Fields 2. Cascade Delete Related Records

1. Cascade Update Related Fields

Setiap perubahan pada primary key, pada tabel utama, maka secara otomatis mengubah nilai pada record-record yang berkesesuaian didalam tabel yang memiliki relasi dengan tabel utama.

2. Cascade Delete Related Records

(34)

31

BAB III

PEMBAHASAN

3.1Analisis Sistem

Analisis merupakan tahap untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam membangun suatu aplikasi. Analisis dilakukan terhadap kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak yang dapat digunakan dalam membangun suatu aplikasi agar pemanfaatan perangkat lunak yang digunakan akan memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap pengguna (user) yang akan menggunakan aplikasi yang akan dibangun ini.

3.1.1 Deskripsi Sistem

Sistem yang akan dibangun adalah berupa sistem aplikasi desktop berbasis Borland Delphi yang berfungsi memonitoring data panjar dan SPJ. Didalam aplikasi sudah tersimpan basis data yang dibuat melalui sistem basis data yang sudah tersedia didalam Borland Delphi, yaitu sistem basis data paradox 7.

(35)

3.1.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam membangun suatu aplikasi dibutuhkan beberapa komponen perangkat keras (hardware) yang mendukung jalannya proses untuk membangun aplikasi tersebut. Adapun spesifikasi perangkat keras yang mendukung dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:

Processor : minimal Pentium III 800 Mhz Memory : minimal 256 MB

VGA card : 128 MB Harddisk Space : minimal 1 GB

3.1.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain perangkat keras, perangkat lunak (software) pendukung juga dibutuhkan dalam pembangunan sebuah aplikasi. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi Windows XP SP2.

2. Borland Delphi 7

3.1.4 Analisis Pengguna (User)

Pengguna (user) dari aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. User yang telah terbiasa menggunakan komputer desktop, khususnya sistem operasi Microsoft Windows.

(36)

3.2Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tindak lanjut dari tahap analisa. Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran sistem yang akan dibuat. Pada setiap perancangan sebuah sistem, terdapat dua tujuan mendasar yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran dan rancang bangun yang lengkap kepada

programmer dan para personel lain yang ikut tertlibat.

3.2.1 Perancangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan sebuah sistem, diperlukan beberapa alat bantu antara lain flowmap, diagram konteks, data flow diagram entity relationship

dan struktur menu.

3.2.1.1 Flowmap

(37)

Gambar 3.1 Flowmap Sistem Monitoring Uang Muka dan SPJ

3.2.1.2Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan

seluruh jaringan, baik masukan maupun keluaran dari sistem dan

juga menggambarkan hubungan antar komponen dengan sistem.

Berdasarkan database yang dibuat, maka diagram konteksnya

(38)

Gambar 3.2 Diagram Konteks Aplikasi Monitoring Uang Muka dan SPJ

3.2.1.3DFD (Data Flow Diagram)

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

DFD level 0 dalam Aplikasi Monitoring Uang Muka dan

SPJ merupakan diagram yang memperlihatkan proses-proses utama

yang terjadi dalam sistem yang selanjutnya akan dikembangkan.

Proses-proses yang terjadi pada level 0 dapat dilihat pada

(39)

Ganbar 3.3 Data Flow Diagram Level 0

Proses 1 Pengolahan Data Uang Muka

DFD level 1 untuk proses 1 ini merupakan pemecahan dari proses

1 pada DFD level 0 di atas. Dalam proses ini dilakukan pengolahan data

uang muka. Bendahara dapat merubah data uang muka. Proses yang terjadi

(40)

Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses 1

Proses 2 Pengolahan Data PIC

Dalam proses ini dilakukan pengolahan data PIC. Dimana hanya

bendahara saja yang dapat menambah, mengedit dan menghapus data PIC

yang telah di inputkan. Data tersebut diambil dari database yang sudah

diinputkan terlebih dahulu oleh bendahara. Data tersebut ditampilkan ke

dalam grid. Proses-proses yang terjadi pada level ini dapat dilihat pada

(41)

Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 2

Proses 3 Pengolahan Data SPJ

Dalam proses ini dilakukan pengolahan data SPJ. Sama seperti

pengolahan data uang muka dan data PIC, hanya bendahara saja yang

dapat menambah, mengedit dan menghapus data SPJ yang telah di

inputkan. Data tersebut ditampilkan ke dalam grid. Proses-proses yang

(42)

Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 3

Proses 4 Pengurutan Data

Dalam proses ini dilakukan pengurutan data berdasarkan tiga field

data, yaitu field no, field tgl PUM dan field tgl penerimaan PUM. Haslinya

pengurutan akan langsung tampil pada grid. Proses-proses yang terjadi

pada level ini dapat dilihat pada diagram 3.7 berikut ini :

(43)

Proses 5 Pencarian Data

Dalam proses ini dilakukan pencarian data berdasarkan tiga field

data, yaitu field no PUM, field PIC dan field tgl PUM. Haslinya pencarian

akan ditunjuk oleh pointer pada grid. Proses-proses yang terjadi pada level

ini dapat dilihat pada diagram 3.8 berikut ini :

Gambar 3.8 DFD Level 1 Proses 5

3.2.1.4ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity relationship diagram (ERD) atau diagram hubungan entitas merupakan gambaran hubungan antar entitas dengan jelas dan dapat menggambarkan batasan jumlah entitas dan partisipasi antar entitas tersebut sehingga akan memudahkan dalam perancangan database.

(44)

Gambar 3.9 ERD

3.2.1.5Skema Relasi

1. PIC : {No PUM, Kode_lokasi, Kode_PK, Kode_MA, Sub_MA, Nama}

2. PUM : {No_PUM, Tgl_PUM, NiLai_PUM} 3. Kabag : {No_PUM, Nama}

4. Bendahara : {No_PUM, Tgl_Keuangan_PUM, No_SPJ}

5. SPJ :{No_SPJ, Tgl_SPJ, Nilai_SPJ, Tgl_Keuangan_SPJ, No_PUM}

3.2.1.6Tabel Relasi

(45)

terjadi antar entitas pada setiap tabel.

Tabel relasi yang telah dirancang dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut:

Gambar 3.10 Tabel Relasi

3.2.1.7Struktur Menu

Struktur menu merupakan rancang bangun dari cara komunikasi antar user dengan komputer. Hal ini terdiri dari proses pemasukan data ke sistem, menampilkan output, informasi kepada user atau keduanya.

(46)

Gambar 3.11 Struktur Menu

TGL PUM NO PUM NO

PIC NO PUM NO

FORM ISI DATA

BATAL SIMPAN

FORM EDIT DATA

BATAL SIMPAN

LAPORAN PANJAR MENU UTAMA

MASUK KELUAR

FORM PENGOLAHAN DATA PANJAR

(47)

3.2.2 Perancangan Antarmuka 3.2.2.1Perancangan Form Utama

Gambar 3.12 berikut merupakan tampilan awal pada aplikasi desktop ketika user menjalankan aplikasi.

Gambar 3.12 Perancangan Form Utama

3.2.2.2Perancangan Form Pengolahan Data

Form pengolahan data dibuat sebagai penyimpanan data yang telah

diolah (penambahan dan pengeditan data). Juga sekaligus sebagai tempat

(48)

Gambar 3.13 Perancangan Form Pengolahan Data

3.2.2.3Perancangan Form Isi Data

Form isi data berfungsi sebagai tempat untuk penambahan data

yang hasilnya akan disimpan pada grid yang adadi form pengolahan data.

Perancangannnya adalah sebagai berikut:

(49)

3.2.2.4Perancangan Form Edit Data

Sama seperti perancangan form isi data, form edit data berfungsi

sebagai tempat untuk pengeditan data yang hasilnya akan disimpan pada

grid yang ada di form pengolahan data. Perancangannnya adalah sebagai

berikut:

(50)

3.3Implementasi Sistem

3.3.1 Perangkat Keras Implementasi

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan selama pengembangan

sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Processor : Intel Pentium4 2.8 GHz

2. Memory : 1 GB

3. Harddisk : Seagate 80 GB

4. VGA : Onboard Intel 32 MB

3.3.2 Perangkat Lunak Implementasi

Perangkat lunak yang digunakan selama pengembangan aplikasi

ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP SP3

2. Borland Delphi 7

3.3.3 Implementasi Perancangan Program

Program diimplementasikan pada sebuah aplikasi desktop berbasis

Borland delphi 7.

3.3.3.1Tampilan Utama

Pada tampilan utama aplikasi terdapat 2 buah tombol. Tombol

“MASUK” untuk masuk ke dalam aplikasi selanjutnya yaitu form

(51)

selanjutnya dan keluar dari aplikasi. Tampilan utama aplikasi dapat dilihat

pada gambar 3.16 berikut ini :

Gambar 3.16 Tampilan Utama Aplikasi

Ketika tombol “MASUK” diklik, maka akan muncul peringatan

sebagai berikut :

Gambar 3.17 Tampilan peringatan Tanggal SPJ

Peringatan ini berfungsi untuk mengingatkan admin agar selalu

memeriksa tanggal SPJ yang akan memasuki masa kadaluarsa sehingga

admin bisa memberitahukan kepada pihak PIC jika masa tenggang SPJ

(52)

3.3.3.2Tampilan Form Pengolahan Data

Setelah tombol OK pada peringatan tombol SPJ diklik, maka akan

memasuki aplikasi pengolahan data panjar.

Gambar 3.18 Tampilan aplikasi pengolahan data panjar

Pada form ini terdapat grid yang berisi semua data-data yang telah

diolah, juga terdapat beberapa fungsi yang diantaranya :

1. Pengurutan

Di dalam fungsi ini bisa dilakukan pengurutan data berdasarkan no,

tanggal PUM dan tanggal penerimaan uang PUM.

2. Pencarian

Di dalam fungsi ini bisa dilakukan pencarian data yang didasarkan

(53)

3. Control Panel

Di dalam fungsi control panel terdapat beberapa tombol yang memiliki

fungsi masing-masing, yaitu :

- Tombol Navigator

Berfungsi untuk melakukan pergeseran data.

- Tombol Tambah

Berfungsi untuk melakukan penambahan data. Jika tombol ini

diklik, maka akan masuk ke dalam form isi data.

- Tombol Edit

Berfungsi untuk melakukan pengeditan data. Jika tombol ini

diklik, maka akan masuk ke dalam form edit data.

- Tombol Hapus

Berfungsi untuk melakukan penghapusan data. Jika ingin

melakukan penghapusan data, maka navigasi atau penunjuk

harus berada pada record data yang akan dihapus.

- Tombol Laporan

Berfungsi untuk menampilkan laporan seluruh data yang ada di

dalam grid. Laporan ini tidak bisa diedit tetapi bisa disimpan.

Disini terdapat fungsi untuk melakukan print data.

- Tombol Keluar

(54)

3.3.3.3Tampilan Form Isi Data

Ketika tombol tambah pada form pengolahan data panjar diklik,

maka akan masuk ke dalam form isi data yang berfungsi untuk melakukan

pengisian atau penambahan seluruh data yang hasilnya akan disimpan dan

ditampilkan di dalam grid. Ada dua tombol yaitu tombol simpan yang

berfungsi untuk menyimpan data-data yang telah diisikan dan tombol batal

yang akan membatalkan pengisian data dan kembali ke form pengolahan

data panjar.

Gambar 3.19 Tampilan Form Isi Data

3.3.3.4Tampilan Form Edit Data

Tampilan form edit data sama seperti tampilan pada form isi data.

Jika tombol edit pada form pengolahan data panjar diklik, maka akan

(55)

data yang hasilnya akan disimpan dan ditampilkan kembali ke dalam grid.

Ada dua tombol yaitu tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan

data-data yang telah diisikan dan tombol batal yang akan membatalkan

pengisian data dan kembali ke form pengolahan data panjar.

Gambar 3.20 Tampilan Form Edit Data

3.3.3.5Tampilan Konfirmasi Hapus Data

Ketika kita mengklik tombol hapus pada form pengolahan data

panjar maka akan muncul konfirmasi seperti berikut :

(56)

Konfirmasi ini bertujuan agar setiap data yang akan dihapus tidak langsung terhapus tetapi melewati konfirmasi terlebih dahulu. Jika data ingin dihapus maka klik tombol “Yes”, tetapi jika ingin membatalkan

penghapusan maka klik tombol “No” dan aplikasi akan kembali ke form

pengolahan data panjar.

3.3.3.6Tampilan Laporan

Lembar laporan dapat dipanggil melalui tombol laporan yang berada pada form pengolahan data panjar. Lembar laporan ini akan menampilkan semua data yang berada pada grid. Karena lembar ini berupa laporan maka tidak dapat dilakukan pengeditan apapun. Lembar ini dapat disimpan sehingga dapat dipanggil kembali sewaktu-waktu, dan dilembar inilah tersedia fungsi untuk melakukan print data.

(57)

3.4Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempesentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Pengujian Black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

3.4.1 Rencana Pengujian

Tabel 3.1 Tabel Rencana Pengujian

3.4.2 Pengujian Alpha

Berdasarakan rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat

dilakukan pengujian sebagai berikut.

1. Pengujian Antarmuka

Tabel 3.2 Tabel Pengujian Antarmuka (Data normal)

Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

Data masukan Klik tombol Masuk

Yang

di harapkan

Verifikasi masuk program sehingga administrator dapat menjalankan sistem

Pengamatan Dapat membuka sesuai dengan yang diharapkan.

Kesimpulan Sukses

Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Antarmuka Masuk, Keluar Black Box

(58)

2. Pengujian Pengolahan Data Panjar

Tabel 3.3 Tabel Pengujian Pengolahan Data Panjar (Uji data normal)

Tabel 3.4 Tabel Pengujian Pengolahan Data Panjar (Uji data salah)

3. P

e

n

4.

5.

Kasus dan Hasil Uji (Data normal) Pengurutan Data

Data masukan Mengisi atribut data panjar yang akan diurutkan dengan

data yang benar

Yang

diharapkan

Proses pengurutan data berhasil

Pengamatan Data berhasil dirurtkan dari dalam database

Kesimpulan Sukses

Pengamatan Data berhasil dicari dari dalam database

Kesimpulan Sukses

Hapus data

Data masukan Memilih data pelajaran yang telah ada dalam database

Yang

di harapkan

Proses penghapusan data berhasil, klik hapus, data yang dipilih hilang dari database

Pengamatan Data berhasil dihapus dari dalam database

Kesimpulan Sukses

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah) Pengurutan Data

Data masukan Mengisi atribut data panjar yang akan diurutkan dengan

data yang salah

Yang

diharapkan

Proses pengurutan data tidak berhasil

Pengamatan Data tidak berhasil dirurtkan dari dalam database

Kesimpulan Sukses

Pengamatan Data tidak berhasil dicari dari dalam database

(59)

4. Pengujian Penambahan Data Panjar

Tabel 3.5 Tabel Pengujian Penambahan Data Panjar (Uji data normal)

Kasus dan Hasil Uji (Data normal) Tambah data

Data masukan

Mengisi atribut data user yang telah disediakan dengan data yang benar

Yang

di harapkan

Proses pemasukan data berhasil, klik simpan, data yang baru tersimpan dalam database

Pengamatan Data berhasil tersimpan dalam database

Kesimpulan Sukses

Tabel 3.6 Tabel Pengujian Penambahan Data Panjar (Uji data salah)

Kasus dan Hasil Uji (Data salah) Tambah data

Data masukan Mengisi atribut data user yang telah disediakan

dengan data yang salah

Yang

di harapkan

Proses pemasukan data gagal

Pengamatan Proses pemasukan data gagal dan menampilkan

pesan

Kesimpulan Sukses

5. Pengeditan Data Panjar

Tabel 3.7 Tabel Pengujian Penambahan Data Panjar (Uji data normal)

Kasus dan Hasil Uji (Data normal) Edit data

Data masukan Mengedit atribut data user yang telah disediakan

dengan data yang benar

Yang

di harapkan

Proses pengeditan data berhasil, klik simpan, data yang telah diedit tersimpan dalam database

Pengamatan Data berhasil tersimpan dalam database

(60)

Tabel 3.8 Tabel Pengujian Penambahan Data Panjar (Uji data salah)

Kasus dan Hasil Uji (Data salah) Edit data

Data masukan Mengedit atribut data user yang telah disediakan

dengan data yang salah

Yang

di harapkan

Proses pengeditan data gagal

Pengamatan Proses pemasukan data gagal dan menampilkan

pesan

Kesimpulan Sukses

6. Pengolahan Data Laporan

Tabel 3.9 Tabel pengujian pengolahan Data Laporan (Uji data normal)

Kasus dan Hasil Uji (Data normal)

Cetak Laporan data panjar

Data masukan Data panjar

Yang

di harapkan

Proses pencetakan data berhasil

Pengamatan Data berhasil dicetak dari dalam database

Kesimpulan Sukses

3.4.3 Kesimpulan Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah

dilakukan memberikan kesimpulan bahwa pada proses masih

memungkinkan untuk terjadinya kesalahan pada sintaks karena

penyaringan proses dalam bentuk arahan tampilan message box belum

maksimal diciptakan dan ditampilkan, tetapi secara fungsional sistem

(61)

58 4.1 Kesimpulan

Aplikasi Monitoring Uang Muka (Panjar) dan SPJ ini mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1. Aplikasi Monitoring Uang Muka(Panjar) dan SPJ ini dapat membantu mempermudah proses penginputan data Monitoring Uang Muka(Panjar) dan SPJ yang semula diinput secara manual menjadi komputasi sehingga memudahkan pekerjaan dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam input data.

2. Aplikasi ini dapat membantu pegawai dalam pengolahan data monitoring uang muka(Panjar) dan SPJ, karena dengan aplikasi ini semua proses telah tersedia sampai proses akhir yaitu pencetakan laporan.

(62)

4.2 Saran

Berikut ini adalah saran mengenai Aplikasi Monitoring Uang Muka(panjar) dan SPJ adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dapat didukung oleh peralatan komputer yang maksimal sehingga kinerja aplikasi ini lebih maksimal lagi.

(63)

60

Kadir, Abdul. Pemrograman Database Dengan Delphi 7 Menggunakan Access ADO, Andi, Yogyakarta, 2005.

Kadir, Abdul. Pemrograman Database Dengan Delphi Menggunakan Access dan ADO, Andi, Yogyakarta, 2009.

Komputer, Wahana. Buku Latihan Membuat Program Kreatif & Profesional Dengan Delphi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.

Bahri, Kusnassriyanto Saiful & Wawan Sjchriyanto. Teknik Pemrograman Delphi. Informatika, Bandung, 2008.

http://www.about.com/grid.htm

http://www.edisoftware.com/delphi.htm

http://www.delphi-id.co.cc/agregator/source.htm

http://www.wikipedia.org.htm

Gambar

Gambar 1. Alur Metode Waterfall
Gambar 2.1 Pengoperasian Jalan Tol Cabang Purbaleunyi
Gambar 2.3 Struktur Instansi Jasamarga
Gambar 3.2 Diagram Konteks Aplikasi Monitoring Uang Muka dan SPJ
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teori Return on Asset (ROA) terhadap harga saham menurut Hanafi (2009: 84) yaitu semakin tinggi Return On Asset (ROA) berarti efektivitas perusahaan untuk

probabilitas (p value) sebesar 0,392 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara tindakan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6

With a good awareness of the society about the benefits of the sediment controlling structure, therefore the society will also protect the structure so it can always

Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY) menurut Depkes RI tahun 1997 adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium

…kekuasaan politik itu adalah suatu panggilan, yang tidak hanya suci dan sah di hadapan Allah, tetapi juga yang paling kudus dan yang paling terhormat di antara semua

Pasar tradisional di Indonesia masih bergelut dengan masalah internal pasar seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, pasar tradisional

Sedangkan modul pembelajaran, sebagaimana yang dikembangkan di Indonesia, merupakan suatu paket bahan pembelajaran (learning materials) yang memuat deskripsi tentang

Begitupula berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) belum dapat Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh UPPKH Kecamatan hal ini