• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER 1 SESUAI KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER 1 SESUAI KURIKULUM 2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK KELAS XI SMA/MA

SEMESTER 1 SESUAI KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

LESTARI WULANDARI NIM: 8156141008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: kd pkn kelas 10 semester 1 kurikulum 2013 revisi 2018

(2)

▸ Baca selengkapnya: kd sosiologi kelas 12 semester 1 kurikulum 2013

(3)

▸ Baca selengkapnya: kd ekonomi kelas 11 semester 2 kurikulum 2013

(4)
(5)

i ABSTRAK

Lestari Wulandari: Analisis dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Kelas XI SMA/MA Semester 1 Sesuai Kurikulum 2013. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memperoleh penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter untuk kelas XI SMA/MA semester 1 sesuai kurikulum 2013; 2) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan penuntun praktikum yang dikembangkan dengan penuntun praktikum yang digunakan sekolah; dan 3) mengetahui hubungan nilai karakter terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 3 penuntun praktikum kimia dengan penerbit berbeda kelas XI SMA/MA semester 1, penuntun praktikum yang telah dikembangkan, 20 orang guru kimia kelas XI SMA/MA, 3 orang dosen program pascasarjana program studi pendidikan kimia Universitas Negeri Medan sebagai validator ahli, dan 85 siswa kelas XI IPA SMA/MA. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian termasuk penelitian pengembangan (research and development) yang dimodifikasi dari model pengembangan Borg & Gall. Teknik analisis data dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari: 1) lembar uji kelayakan penuntun praktikum berdasarkan kurikulum 2013; 2) lembar observasi karakter; 3) tes hasil belajar siswa; dan 4) lembar observasi keterampilan. Hasil analisis penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter menunjukkan bahwa rata-rata kelayakan pada 7 aspek; cakupan praktikum, sistematika penyajian, mengandung wawasan produktifitas, merangsang keingintahuan, mengembangkan kecakapan hidup (life skill), desain, dan bahasa berturut-turut sebesar 4,48; 4,27; 4,43; 4,37; 4,45; 4,35; 4,41 artinya penuntun praktikum yang dikembangkan sangat layak dan tidak perlu revisi. Dari hasil uji coba penuntun ptaktikum menunjukkan bahwa; 1) terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum yang dikembangkan dengan penuntun praktikum yang digunakan sekolah (0,005 < 0,05); 2) terdapat hubungan antara nilai karakter terhadap hasil belajar siswa (68,6%).

(6)

ii ABSTRACT

Lestari Wulandari: Analysis and Development of Guide Practicum Chemical Based on Character Education For Grade XI Senior High School (SHS)/MA 1st Semester 2013 Curriculum. Thesis: Chemistry Education Studies Program, Postgraduate School of University of Medan, 2017

This study aims to: 1) develop guide practicum chemical based on character for grade XI Senior High School (SHS)/MA 1st Semester 2013 Curriculum; 2) determine differences in student learning outcomes that learned to use guide practicum chemical developed with chemistry laboratory manual used school; and 3) determine the relationship character values improved student learning outcomes through the use of guide practicum chemical based on character. The samples in this study are three high school guide practicum chemical for grade XI Senior High School (SHS)/MA from different publishers, guide practicum chemical developed, 20 chemistry teachers in grade XI Senior High School (SHS)/MA and 3 lecturers in chemical education graduate program, State University of Medan and 85 students of grade XI Senior High School (SHS)/MA. Selection of the sample using simple purposive sampling technique. This study is including research and development that is modified from Borg & Gall model. Data analysis in this study is descriptive quantitative. The data collect using: 1) questionnaire based 2013 curriculum; 2) observation sheet character; 3) test student learning outcome; and 4) observation sheet skill. The results of analysis guide practicum chemical based on character shows that the average eligibility at seven aspects; practicum coverage, systematic presentation, contain insights into productivity, stimulate curiosity, develop life skills, design, and language. successively equal 4,48; 4,27; 4,43; 4,37; 4,45; 4,35; 4,41 it means guide practicum chemical developed very feasible and does not need revision. From the results guide practicum chemical showed; 1) a difference in student learning outcomes that learned to use guide practicum chemical developed with chemistry laboratory manual used school (0,005 < 0,05); 2) there is a relationship character values improved student learning outcomes siswa (68,6%).

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul: “Analisis Dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Untuk Kelas XI SMA/MA Semester 1 Sesuai Kurikulum 2013”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di

Yaumil Masyar kelak, Amin.

Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada

Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr.

Ramlan Silaban, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan

arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Aguslim, S.Pd dan Ibunda Rosmeli,

S.Pd terima kasih atas kasih sayang yang engkau berikan, dukungan, serta

pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat

dibalas dengan apapun juga.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana UNIMED

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Kimia

3. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Kimia

4. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, dan Ibu Dr. Ir.

Nurfajriani, M.Si selaku dosen narasumber

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana

UNIMED yang telah mengajar dan mendidik penulis

6. Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, dan

Ibu Dr. Destria Roza, M.Si selaku validator penuntun praktikum kimia

berbasis pendidikan karakter yang telah dikembangkan serta validator

(8)

iv

7. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu

administrasi kepada penulis

8. Bapak dan Ibu guru Kimia di SMAN 3 Medan, SMAN 2 Medan, SMAN 16

Medan, MAN 1 Medan, MAN 2 Model Medan, SMA Harapan Mekar Medan,

SMA Al-Azhar Medan dan SMA Yasper Eka Prasetya Medan dan

teman-teman Program Studi Magister Pendidikan Kimia Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan selaku validator.

9. Kedua adikku tersayang, M. Miftahur Rahman dan Sabila Salmi, serta

keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi.

10. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia 2015 pascasarjana UNIMED,

Lia Gusparina Dewi, Yelniati, Muhammad Baidhawi, Yogi Chandra, Nurul

Wahidah Nasution, Ervi Luthfi Sheila Wanni Lubis, Atika Ramadani, Nelius

Harefa, Kristina Mandasari Sianturi, Gaung Atmaja, Sri Rahmania, Rabiatul

Adawiyah, Nursyam, dll.

11. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa

disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Allah SWT, memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan

dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita

semua.

Medan, Maret 2017

(9)

v

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 6

2.1.1 Penelitian Pengembangan (Research and Development) 9

2.1.2 Belajar dan Pembelajaran 14

2.1.3 Penuntun Praktikum 16

2.1.4 Praktikum dalam Pembelajaran Kimia 18

2.1.5 Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium di SMA/MA 20

2.1.6 Pendidikan Karakter 21

2.1.7 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 24

2.1.8 Kurikulum 2013 28

2.1.9 Karakteristik Mata Pelajaran Kimia SMA/MA 29

2.2 Kerangka Berfikir 33

2.3 Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2 Populasi dan Sampel 36

3.3 Jenis Penelitian 37

3.4 Prosedur Penelitian 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data 40

3.5.1 Lembar Uji Kelayakan Penuntun Praktikum 40

(10)

vi

3.5.3 Observasi Karakter 44

3.5.4 Observasi Keterampilan 45

3.6 Teknik Analisis Data 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Penuntun Praktikum Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 Pada Penerbit A, B, dan C

50

4.1.1 Aspek Cakupan Praktikum 52

4.1.2 Aspek Sistematika Penyajian 56

4.1.3 Aspek Mengandung Wawasan Produktifitas 60

4.1.4 Aspek Merangsang Keingintahuan 63

4.1.5 Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life Skill) 66

4.1.6 Aspek Desain 68

4.1.7 Aspek Bahasa 71

4.2 Analisis Penuntun Praktikum Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Berdasarkan Kurikulum 2013

73

4.2.1 Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1

74

4.2.2 Analisis Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Berbasis Pendidikan Karakter

78

4.2.2.1 Aspek Cakupan Praktikum 80

4.2.2.2 Aspek Sistematika Penyajian 81

4.2.2.3 Aspek Mengandung Wawasan Produktifitas 83

4.2.2.4 Aspek Merangsang Keingintahuan 84

4.2.2.5 Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life Skill) 85

4.2.2.6 Aspek Desain 87

4.2.2.7 Aspek Bahasa 88

4.3 Hasil Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum Yang Dikembangkan

89

4.3.1 Analisis Data Instrumen Tes 91

4.3.1.1 Validitas Butir Tes 91

4.3.1.2 Reliabilitas Tes 92

4.3.1.3 Tingkat Kesukaran 92

4.3.1.4 Daya Pembeda Tes 92

4.3.1.5 Distruktor 93

4.3.2 Analisis Data Hasil Belajar 93

4.3.3 Uji Prasyarat Analisis Data 95

4.3.3.1 Uji Normalitas Data 95

4.3.3.2 Uji Homogenitas Data 96

(11)

vii

4.3.4 Uji Hipotesis 97

4.3.4.1 Uji Hiptesis Pertama 97

4.3.4.2 Uji Hipotesis Kedua 98

4.3.5 Analisis Nilai Karakter dan Nilai Keterampilan Siswa 99

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 101

4.5 Keterbatasan Penelitian 109

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 110

5.1 Saran 111

DAFTAR PUSTAKA 112

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning)

28

Tabel 2.2 Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1

31

Tabel 2.3 Kompetensi Inti 2 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1

31

Tabel 2.4 Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1

32

Tabel 2.5 Kompetensi Inti 4 dan Kompetensi Dasar Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1

33

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-Rata 41 Tabel 3.2 Penetuan Kriteria Penilaian Karakter 45 Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Penilaian Keterampilan 46 Tabel 4.1 Deskripsi Data Pretest Siswa 93 Tabel 4.2 Deskripsi Data Posttest Siswa 94 Tabel 4.3 Deskripsi Data N-gain Siswa 94 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

95

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Penuntun Praktikum 39 Gambar 4.1 Grafik Hasil Analisis Penuntun Praktikum A, B,

dan C

51

Gambar 4.2 Grafik Hasil Analisis Aspek Cakupan Praktikum Penuntun A, B, dan C

52

Gambar 4.3 Grafik Hasil Analisis Aspek Sistematika Penyajian Penuntun A, B, dan C

56

Gambar 4.4 Grafik Hasil Analisis Aspek Mengandung Wawasan Produktifitas Penuntun A, B, dan C

60

Gambar 4.5 Grafik Hasil Analisis Aspek Merangsang Keingintahuan Penuntun A, B, dan C

64

Gambar 4.6 Grafik Hasil Analisis Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup Penuntun A, B, dan C

66

Gambar 4.7 Grafik Hasil Analisis Aspek Desain Penuntun A, B, dan C

69

Gambar 4.8 Grafik Hasil Analisis Aspek Bahasa Penuntun A, B, dan C

71

Gambar 4.9 Grafik Hasil Analisis Kelayakan Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

79

Gambar 4.10 Grafik Hasil Analisis Aspek Cakupan Praktikum Penuntun yang Dikembangkan

80

Gambar 4.11 Grafik Hasil Analisis Aspek Sistematika Penyajian Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

82

Gambar 4.12 Grafik Hasil Analisis Aspek Wawasan Produktifitas Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

83

Gambar 4.13 Grafik Hasil Analisis Aspek Merangsang Keingintahuan Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

(14)

x

Gambar 4.14 Grafik Hasil Analisis Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

86

Gambar 4.15 Grafik Hasil Analisis Aspek Desain Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

87

Gambar 4.16 Grafik Hasil Analisis Aspek Bahasa Penuntun Praktikum yang Dikembangkan

88

Gambar 4.17 Grafik Hasil Penilaian Karakter Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

100

Gambar 4.18 Grafik Hasil Penilaian Keterampilan (Skill) Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 116

Lampiran 2 Instrumen Validasi Penuntun Praktikum Kimia 126

Lampiran 3 Instrumen Tes 130

Lampiran 4 Lembar Observasi Karakter 137

Lampiran 5 Lembar Observasi Keterampilan 140 Lampiran 6 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit A 147 Lampiran 7 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit B 150 Lampiran 8 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Penerbit C 153 Lampiran 9 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum yang

telah dikembangkan (validator Dosen)

156

Lampiran 10 Hasil Uji Kelayakan Penuntun Praktikum yang telah dikembangkan (validator Guru)

158

Lampiran 11 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 161 Lampiran 12 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 163 Lampiran 13 Data Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen 165 Lampiran 14 Data Nilai Karakter Siswa Kelas Kontrol 167 Lampiran 15 Data Nilai Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 169 Lampiran 16 Data Nilai Keterampilan Siswa Kelas Kontrol 171

Lampiran 17 Validitas Item Tes 173

Lampiran 18 Reliabilitas Tes 174

Lampiran 19 Tingkat Kesukaran Tes 175

Lampiran 20 Daya Beda Tes 176

Lampiran 21 Distruktor 177

Lampiran 22 Data Uji Normalitas 179

Lampiran 23 Data Uji Homogenitas 180

Lampiran 24 Data Uji Linearitas 181

Lampiran 25 Data Uji Hipotesis 182

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan era globalisasi menuntut sumber daya manusia (SDM)

yang lebih berkualitas. Dalam menciptakan SDM yang berkualitas tidak terlepas

dari peran pendidikan yang berkualitas juga, karena kemajuan suatu negara dapat

dilihat dari maju tidaknya pendidikan di negara tersebut. Pemerintah Indonesia

telah menetapkan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak

mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih dianggap belum mampu

menghasilkan SDM yang siap bersaing dan mampu mengimbangi laju

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal yang harus dilakukan

agar tujuan pendidikan tercapai adalah menciptakan sistem pembelajaran yang

bermakna. Sistem pembelajaran bermakna merupakan sistem pembelajaran yang

tidak hanya sekedar konsep, namun dilengkapi dengan implementasi secara nyata.

Sistem pembelajaran bermakna harus didukung oleh pihak-pihak yang terlibat

langsung dalam pengelolaan sekolah. Guru adalah pihak yang berperan penting

dalam pencapaian tujuan pembelajaran, guru harus memprioritaskan kegiatan

pengembangan sistem pembelajaran dengan menciptakan berbagai keadaan yang

(17)

2

Tujuan pendidikan selama ini diarahkan untuk mencetak anak pandai

secara kognitif (menekankan pengembangan otak kiri) yang menimbulkan materi

pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan otak kanan kurang mendapat

perhatian (Jalaludin dan Abdullah, 2012). Pembelajaran yang menekankan

kognitif saja akan mengubah orientasi belajar peserta didik menjadi semata-mata

untuk meraih nilai tinggi. Hal ini dapat mendorong siswa untuk mengejar nilai

dengan cara yang tidak jujur. Hasil belajar yang diperoleh siswa bukan hanya

tertumpu pada pengembangan intelektual tetapi juga perubahan sikap yang baik.

Sesuai dengan perubahan orientasi pendidikan di Indonesia sekarang ini, yang

menghendaki pembelajaran berpusat pada siswa dan mengutamakan terbentuknya

karakter siwa.

Dalam mempelajari konsep-konsep pada bidang studi kimia, banyak siswa

menghadapi kesulitan. Hal ini dikarenakan ilmu kimia merupakan ilmu yang

sebagian besar dianggap abstrak, akibat siswa tidak dapat melihat secara nyata

konsep-konsep yang dipelajarinya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya untuk

memperbaiki proses pembelajaran kimia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah

penerapan metode praktikum dan penggunaan bahan ajar yang sesuai dengan

kebutuhan siswa untuk mempelajari kimia.

Kegiatan Praktikum sangat penting dalam pembelajaran kimia karena ilmu

kimia merupakan experimental science yang tidak dapat dipelajari hanya melalui

membaca, menulis, atau mendengarkan saja. Mempelajari kimia harus berupa

produk dan proses. Kimia sebagai produk merupakan konsep-konsep, teori-teori,

(18)

3

proses IPA yang dapat diperoleh melalui praktikum. Oleh karena itu,

pembelajaran kimia tidak cukup hanya meliputi aspek kognitifnya saja, tetapi

aspek afektif (sikap ilmiah) dan aspek psikomotorik (unjuk kerja) (Zakiah, 2015).

Ketika peserta didik mempelajari kimia, mereka dituntut untuk tidak hanya

memahami secara teoritis, namun juga secara empiris melalui prosedur praktikum

yang nyata sehingga kemampuan kognitif peserta didik juga didukung dengan

kemampuan psikomotorik dan afektif yang baik. Menurut Xu dan Talanquer

(2013), praktikum yang dilakukan siswa dapat meningkatkan pengetahuan, baik

itu pengetahuan faktual maupun pengetahuan prosedural.

Pelaksanaan kegiatan praktikum belum bisa berlangsung secara maksimal

karena 1) Terbatasnya bahan dan alat kimia akibat sulit diperoleh dan mahalnya

harga barang tersebut. 2) Kurang tersedianya petunjuk praktikum yang sesuai

dengan alat dan bahan yang tersedia. 3) Tidak adanya laboran di laboratorium

kimia SMA dan kekurangmampuan guru menyusun penuntun praktikum yang

disesuaikan dengan bahan dan alat yang ada.

Akibat kurang mampunya guru menyusun penuntun praktikum maka

sebagian besar guru menggunakan penuntun praktikum dari penerbit tertentu yang

disediakan sekolah. Meskipun mereka mengetahui bahwa penuntun praktikum

yang digunakan belum sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang

diharapkan serta penyajian konten yang belum didesain sesuai dengan kurikulum

2013. Bahkan, masih banyak sekolah yang sama sekali tidak memiliki dan

(19)

4

siswa hanya menggunakan buku paket yang melampirkan tahapan kegiatan

praktikum seadanya.

Penggunaan penuntun praktikum dapat diintegrasikan dengan model

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diintegrasikan adalah

model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL). Menurut

Hicks dan Bevsek (2012), PBL dapat diterapkan pada percobaan laboratorium

untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dengan menyediakan

konteks yang nyata.

Dari hasil analisis beberapa penuntun praktikum pada penerbit yang

berbeda, diperoleh informasi bahwa belum banyak penuntun praktikum yang

mengintegrasikan karakter dan model pembelajaran. Penuntun praktikum yang

dianalisis hanya mengandung komponen-komponen praktikum, seperti judul

percobaan, tujuan percobaan, dasar teori, alat dan bahan, prosedur percobaan, data

hasil pengamatan dan evaluasi yang sama sekali tidak mengintegrasikan karakter.

Padahal penanaman karakter sangat penting dalam penerapan kurikulum 2013.

Diantaranya karakter yang ingin ditanamkan pada penuntun praktikum ini adalah

karakter rasa ingin tahu, berfikir kritis, kerja sama, tanggung jawab dan

komunikatif. Karakter dapat diterapkan pada saat melakukan proses praktikum,

baik saat melaksanakan prosedur percobaan, mengamati data hasil percobaan

(20)

5

Dengan pengembangan penuntun praktikum berbasis pendidikan karakter

ini diharapkan membantu proses pembelajaran kimia dapat berjalan dengan

optimal sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian

permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

Analisis Dan Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Berbasis

Pendidikan Karakter Untuk Kelas XI SMA/MA Semester 1 Sesuai

Kurikulum 2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang dikemukakan, maka masalah-masalah

yang diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan praktikum belum berlangsung secara maksimal padahal

praktikum dapat membantu siswa mempelajari konsep kimia.

2. Guru dan siswa menghadapi kendala terkait pengadaan penuntun praktikum

yang seharusnya digunakan dalam pembelajaran kimia.

3. Belum banyaknya pengembangan penuntun praktikum yang

mengintegrasikan karakter.

4. Belum banyaknya penuntun praktikum berbasis pendidikan karakter yang

disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran dan digunakan dalam

(21)

6

1.3 Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari segi

kemampuan, waktu, dan biaya, maka penelitian dilakukan pada ruang lingkup

yang dapat dijangkau peneliti. Adapun yang menjadi ruang lingkup dari

pengembangan penuntun praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menyusun dan mengembangkan penuntun praktikum kimia yang ada pada

mata pelajaran kimia kelas XI SMA/MA semester 1 sesuai dengan kurikulum

2013

2. Penuntun praktikum kimia yang dikembangkan disesuaikan dengan

kurikulum 2013 dan berbasis pendidikan karakter (rasa ingin tahu, berpikir

kritis, kerja sama, tanggung jawab dan komunikatif).

3. Penelitian dilakukan secara terbatas pada materi hidrokarbon dan minyak

bumi dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang

telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakan tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia untuk kelas XI

SMA/MA semester 1 yang beredar berdasarkan kurikulum 2013?

2. Bagaimana tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan

(22)

7

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan

menggunakan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter

dengan penuntun praktikum yang dipakai sekolah?

4. Bagaimana hubungan nilai karakter terhadap peningkatan hasil belajar siswa

melalui penggunaan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter

kelas XI SMA/MA semester 1 sesuai Kurikulum 2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan

penelitian secara umum adalah :

1. Mengetahui tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia untuk kelas XI

SMA/MA semester 1 yang digunakan sekolah.

2. Mengembangkan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter

untuk kelas XI SMA/MA semester 1.

3. Mengetahui tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan

karakter yang telah dikembangkan.

4. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan

penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter dengan penuntun

praktikum yang dipakai sekolah.

5. Mengetahui hubungan nilai karakter terhadap peningkatan hasil belajar siswa

melalui penggunaan penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter

(23)

8

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan suatu perangkat pembelajaran yang dapat dimanfaatkan

sebagai sarana penunjang pembelajaran kimia di SMA/MA.

2. Membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran

terutama pada pokok bahasan hidrokarbon dan minyak bumi.

3. Membuka wawasan berfikir guru dalam mengajar sehingga dapat

meninggalkan cara pembelajaran yang monoton dengan mengembangkan

(24)

110

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum kimia kelas XI Semester 1 penerbit A

B dan C memiliki kategori cukup layak, namun ada beberapa

komponen-komponen dari penuntun praktikum yang perlu dilakukan pengembangan

seperti aspek cakupan praktikum, aspek sistematika penyajian, aspek

mengandung wawasan produktifitas, aspek merangsang keingintahuan, aspek

mengembangkan kecakapan hidup (life skill), dan aspek desain.

2. Penuntun praktikum yang telah dikembangkan memiliki kategori sangat

layak, sehingga layak diperluas penggunaannya dalam pembelajaran kimia di

SMA/MA yang ada di Indonesia.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan

penuntun praktikum kimia berbasis pendidikan karakter dengan siswa yang

dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum yang dipakai sekolah.

4. Terdapat pengaruh antara nilai karakter siswa terhadap hasil belajar siswa

yang dibelajarkan menggunakan penuntun praktikum kimia berbasis

(25)

111

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan

maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Kepada pengguna penuntun praktikum

Sebaiknya lebih memperhatikan kelayakan cakupan praktikum, sistematika

penyajian, menumbuhkan wawasan produktifitas, merangsang keingintahuan,

mengembangkan kecakapan hidup (life skill), desain dan bahasa sehingga

tidak ada lagi yang tidak memenuhi kelayakan sesuai kurikulum 2013.

2. Kepada peneliti lain

Diharapkan agar peneliti lain bisa melakukan penelitian pengembangan

penuntun praktikum kimia SMA/MA untuk kelas X dan XII, serta untuk kelas

XI semester II mengingat penelitian ini hanya berfokus pada satu pokok satu

semester.

3. Kepada Peneliti.

Sebaiknya penuntun praktikum yang dikembangkan diterbitkan secara luas

agar dapat dipergunakan dalam kegiatan praktikum di SMA/MA yang ada di

(26)

112

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, R. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah

Dasar. Pendagogia, 1 (1): 85-98.

Arifin. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia

FMIPA UPI.

Arikunto, S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

B, Meli Siska., Kurnia & Yayan, S. 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Melalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Pada Materi

Laju Reaksi, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, 1 (1) ISSN

2301-721X.

Campbell, T. & Bohn, C. 2008. Science Laboratory Experiences og High School Students Acroos One State in the U.S. Descriptive Research from the

Classroom. Science Educator, 17 (1): 36-44.

Conover, W. 2015. Review of Laboratory Techniques in Organik Chemistry:

Supporting Inquiry-Driven Experiments, 4th Edition. Journal Chemical

Education, 92: 1433-1434.

Depdiknas. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Devisi PLPG. 2013. Kurikulum 2013. Medan: Konsorsium Sertifikasi Guru.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Emha, H.,Saleh. 2002. Pedoman Penggunaan Laboratorium Di Sekolah. Bandung:

Penerbit PT. Remaja Rosda Karya.

Feyzioglu, B. 2009. An Investigation of the Relationship between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry

Education. Journal of TURKISH SCIENCE EDUCATION, Volume 6 Issue 3.

Hake, R., (1998), Interactive engagement Versus Traditional Methods: A Six Thousand student survey of Mechanics Test Data for Instroductory Physics

Courses, American Journal of Physics, 66 (1): 64-74

Halme, D. Gould., Julia, K., Rudolph, M. & Graham C. Walker. 2006. A Small-Scale

Concept-based Laboratory Component: The Best of Both. Worlds CBE—Life

(27)

113

Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Hanum, A,Y. 2014. Pengembangan Penunutun Praktikum Kimia Inovatif Untuk

SMA/MA Kelas XII Sesuai Kurikulum 2013. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Hicks, R.W. & Holly M. Bevsek. 2012. Utilizing Problem-Based Learning in

Qualitative Analysis Lab Experiments. Journal Chemical Education, 89:

254-257.

Jahro, I.S. 2009. Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu

Kimia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (4):20-26.

Jalaluddin & I. Abdullah. 2012. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan

Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah

Pertama. Jakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Modul Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khumairah, F., Suhery, T. & Hadeli. 2014. Pengembangan Modul Kimia Dasar Materi Termokimia Berbasis Keterampilan Berfikir Kritis Untuk Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia, 1(2): 116-117.

Koc, Y., Seda, O. & Bilge, O. 2013. Effect of Cooperative Learning Model on

Laboratory Practices Lesson. International Journal on New Trends in

Education and Their Implications, 4 (4): 04.

Mulyono. 2005. Pengembangan Dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis

Lingkungan Tempat Tinggal Siswa Pada SMU Di Bandung. Jurnal Pengajaran

MIPA, 6 (1):77-78 ISSN 1412-0917.

Ojediran, I.A., Daniel, I.O. & Olusola, J.E. 2014. Impact of Laboratory-Based Instructional Invention on the Learning Outcomes of Low Performing Senior

(28)

114

Padmo, D. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui

Teknologi Pembelajaran. Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Pratiwi, D.M., Sulistyo, S. & Agung Nugroho C. S. 2015. Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Larutan

Penyangga Kelas XI IPA SMA. Jurnal Pendidikan Kimi (JPK), 4 (4): 32-37,

ISSN 2337-9995.

Ridwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rosmalinda, D., Rusdi, M. & Hariyadi, B. 2013. Pengembangan Modul Praktikum

Kimia SMA Berbasis PBL (Problem Based Learning). Jurnal Edu Sains, 2 (3):

55-77.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Press.

Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sihole, H. & Situmorang, M. 2006. Efektifitas Metode Praktikum Pada Pengajaran

Gugus Fungsional di SMA Toba Samosir. Jurnal PendidikanMatematika dan

Sains, 1 (1) : 1-7.

Slameto. 2006. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soraya, H. 2014. Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif

Untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Stuckey-Mickell, T.A. & B.D. Stuckey-Danner. 2007. Virtual Labs in the Online Biology Course: Student Perceptions of Effectiveness and Usability. MERLOT Journal of Online Learning and Teaching, 3 (2).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium, (Online),

(29)

115

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Wasonowati, R., R., T., Redjeki, T., Dan Ariani, S., R., D,. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA

Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3

(3): 66-75, ISSN 2337-9995.

Xu, H. & V. Talanquer. 2013a. Effect of the Level of Inquiry of Lab Experiments on

General Chemistry Students’ Written Reflections. Journal Chemical

Education, 90: 21-28.

Xu, H. & V. Talanquer. 2013b. Effect of the Level of Inquiry on Student Interactions

in Chemistry Laboratories. Journal Chemical Education, 90: 29−36.

Zakiah. 2015. Pengembangan Penuntun Praktikum Tipe Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA. Jurnal Pendidikan Kimia, 7 (11): 70-79.

Gambar

Gambar 4.14

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, perancangan perangkat keras yang terdiri dari rangkaian sensor waterlevel dan sensor soil moisture sebagai pendeteksi ketinggian air dalam kendi dan kadar

Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Acropora nobilis dan Montipora altasepta , Hasil Transplantasi di Pulau Karya, Kepulauan Seribu. Dibawah bimbingan Ario

EVALUASI PROSEDUR PEMBAYARAN PENSIUN DAN TABUNGAN HARI TUA PADA PT TASPEN (Pers ero).. KANTOR

Adapun peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam menulis paragraf narasi yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dan menganalisis pengaruh pengetahuan wajib pajak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan

[r]

Penurunan nilai organoleptik terhadap warna, kesegaran, kekerasan, dan penerimaan umum sayuran tidak terlalu besar pada plastik polypropylene rigid kedap udara dengan sirkulasi