HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR SISWA
DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
MENGGAMBAR TEKNIK KELAS X TKR
DI SMK NEGERI 1 SIPISPIS
T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
AGUNG BUDIONO
5113121003
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIKMESIN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRACT
Agung Budiono. 5113121003. Relationship Between The Study Habits Of
Students With Learning Outcomes Draw of Engineering Student Of Class X TKR In State SMK 1 Of Sipispis T.A 2015/2016. Thesis. Faculty of Engineering, State
University of Medan.
This study aims to determine the relationship between the study habits of students with learning outcomes draw of engineering student of class X TKR in state SMK 1 Of Sipispis T.A 2015/2016. The population in this study were students of class X TKR in state SMK 1 of Sipispis with sum are 70 peoples and the number of samples used in this study is the number of population are 70 peoples (the totality of sampling technique). Study habits of students research data were taken using a questionnaire lingkert scale models (X) and draw of engineering for learning results taken using the techniques of documentation, that is from the data list set value (DKN). This research is a quantitative research. Analysis of data using descriptive correlational analysis requirements with normality test, linearity test, test equation and significance of regression, hypothesis testingusing the product moment correlation and T-test. The analysis showed that there is a correlation between the study habits of students to learning draw engineering with results of
r
count = 0,375 >r
table = 0,232 and great oft
count =3,335 >
t
table = 2,00 at significance level of 5% (percent). Based on the results ofthe research found that there is relationship positive and significant between the study habits of students with learning outcomes draw of engineering student of class X TKR in state SMK 1 of Sipispis T.A 2015/2016.
ii ABSTRAK
Agung Budiono, 5113121003. Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa
Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Siswa Kelas X TKR SMK Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Siswa Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016. Populasi dalam Penelitian ini adalah Siswa Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis dengan jumlah 70 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah dari populasi yaitu 70 orang (teknik pengambilan sampel total). Data penelitian kebiasaan belajar siswa diambil dengan menggunakan angket model skala lingkert (X) dan untuk Hasil Belajar Menggambar Teknik diambil menggunakan teknik dokumentasi yaitu data dari daftar kumpulan nilai (DKN). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Analisis data menggunakan deskriptif korelasional, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas, uji persamaan dan keberartian regresi, uji hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment dan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar menggambar teknik sebesar rhitung =0,375 > rtabel = 0,232 dan besar thitung = 3,335 > ttabel = 2,00 pada taraf
signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara Kebiasaan Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016 .
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sungguh
berkat limpahan rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kesehatan,
kesempatan, dan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Hubungan Antara Kebiasaan Belajar
Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR
Di SMK Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016”. Skripsi ini ditulis sebagai persiapan
penulis dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir studi dalam
rangka memperoleh gelar sarjana pendidikan pada bidang kejuruan teknik mesin.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak, baik berupa spiritual,
materil, moril dan informasi. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik beserta jajarannya.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin. 5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph.D selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin (S1).
iv
7. Bapak Drs. M. Simarmata, M.Pd., Bapak Drs. Selamat Riadi, MT., dan Bapak Indra Koto, ST.,M.Eng selaku penguji pada penulisan skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
9. Bapak Drs. Sahbudiman D. Saragih selaku Kepala sekolah SMK Negeri 1 Sipispis.
10. Bapak Paskah Lumban Batu, S.Pd selaku guru bidang studi menggambar teknik di SMK Negeri 1 Sipispis.
11. Bapak dan Ibu Guru serta Staff Pegawai di lingkungan SMK Negeri 1 Sipispis.
12. Teristimewa ucapan terima kasih kepada keluarga penulis terutama kepada Ibunda saya yakni Ibu Juliani yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan, serta abang dan adikku tercinta yang telah memberikan dukungan dan semangat selama ini. 13. Teman-teman mahasiswa reguler 2011 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
(S1) khususnya Khairul Azhar, Rahman Safi’i, Sajahtra, dan Akhirul Febri Siagian, Teman-teman organisasi UKMI Ar-Rahman UNIMED dan Senat Mahasiswa (SEMA) UNIMED periode 2014-2016 yang tak dapat penulis ucapkan satu persatu yang turut serta secara langsung ataupun tidak langsung dalam memberikan semangat, saran dan dukungannya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif untuk penyempurnaan proposal penelitian ini. Semoga skripsi ini
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Perumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Manfaat Peneltian ... 11
BAB II. KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori ... 12
1. Hakikat Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 12
vi
a. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 16
b. Jenis-Jenis Kebiasaan Belajar... 24
c. Kebiasaan Dirumah dan Disekolah ... 28
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 41
C. Kerangka Konseptual ... 43
1. Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 43
D. Pengajuan Hipotesis ... 46
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47
B. Sampel Penelitian ... 47
C. Metode Penelitian ... 48
D. Variabel Penelitian ... 48
E. Instrumen Penelitian ... 49
1. Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa ... 50
2. Instrumen Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 51
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51
1. Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa ... 52
a. Validitas Angket ... 52
b. Reliabilitas Angket ... 53
2. Instrumen Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 54
vii
1. Deskripsi Data ... 54
2. Uji Kecendrungan ... 55
3. Uji Prasyarat Analisis ... 56
a. Uji Normalitas ... 56
b. Uji Linieritas ... 57
4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 58
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 60
1. Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 60
2. Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 63
B. Uji Persyaratan Analisis ... 65
1. Uji Normalitas ... 65
2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 66
D. Pengujian Hipotesis ... 67
E. Pembahasan Penelitian ... 68
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
viii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Daftar Nilai Ujian Semester Mata Pelajaran Menggambar Teknik
Kelas X TKR Tahun 2014/2015 Semester Ganjil ... 5
Tabel 2. Skala Penilaian Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa ... 50
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa ... 50
Tabel 4. Uji Normalitas ... 56
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 60
Tabel 6. Tingkat Kecenderungan Data Kebiasaan Belajar Siswa ... 62
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 63
Tabel 8. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 64
Tabel 9. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Variabel ... 66
Tabel 10. Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Regresi Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 67
Tabel 11. Ringkasan Perhitungan Validitas Kebiasaan Belajar (X) ... 80
Tabel 12. Ringkasan Perhitungan Reliabilitas Kebiasaan Belajar (X) ... 82
Tabel 13. Data Hasil Penelitian SMK Negeri 1 Sipispis ... 84
Tabel 14. Frekuensi Kebiasaan Belajar Siswa (X) ... 88
Tabel 15. Frekuensi Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y)... 89
Tabel 16. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 90
Tabel 17. Tingkat Kecenderungan Nilai Akhir Hasil Belajar ... 90
ix
Tabel 19. Tingkat Kecenderungan Data Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 92
Tabel 20. Ringkasan Perhitungan Uji Coba Normalitas Data Variabel
Kebiasaan Belajar (X) ... 94
Tabel 21. Ringkasan Perhitungan Uji Coba Normalitas Data Variabel
Hasil Belajar Menggambar Teknik (Y) ... 96
x DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Konsep Dasar Kebiasaan Belajar ... 25
Gambar 2. Kerangka Hubungan Antar Variabel ... 48
Gambar 3. Histogram Skor Variabel Kebiasaan Belajar Siswa ... 61
Gambar 4. Persentase Tingkat Kecenderungan Kebiasaan Belajar Siswa ... 62
Gambar 5. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Menggambar Teknik ... 64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Kebiasaan Belajar ... 76
Lampiran 2. Perhitungan validitas angket kebiasaan belajar ... 79
Lampiran 3. Perhitungan reabilitas angket minat kejuruan ... 81
Lampiran 4. Data hasil penelitian SMK Negeri 1 Sipispis ... 84
Lampiran 5. Perhitungan distribusi frekuensi dari dua variabel penelitian ... 87
Lampiran 6. Identifikasi tingkat kecendrungan variabel penelitian ... 90
Lampiran 7. Uji normalitas data masing-masing variabel penelitian ... 93
Lampiran 8. Perhitungan regresi dan uji kelinieran (Y) dengan (X) ... 97
Lampiran 9. Uji hipotesis ... 104
Lampiran 10. Dokumentasi ... 106
Lampiran 11. Surat Penugasan Dosen ... 107
Lampiran 12. Surat Pengajuan Judul ... 108
Lampiran 13. Surat izin observasi sekolah ... 109
Lampiran 14. Surat balasan izin observasi sekolah ... 110
Lampiran 15. Surat izin uji coba instrumen ... 111
Lampiran 16. Surat balasan uji coba instrumen ... 112
Lampiran 17. Surat izin penelitian ... 113
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
ASEAN free trade area (AFTA) merupakan wujud kesepakatan dari
negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional Asia Tenggara
sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta
penduduknya. Persaingan global di segala bidang ini tidak hanya melanda
negara-negara ASEAN saja tetapi juga seluruh negara-negara di penjuru dunia. Bagi negara-negara
maju, mungkin adanya persaingan global hanya menuntut mereka untuk
menyesuaikan diri dengan negara-negara yang lain. Tetapi bagi negara
berkem-bang seperti Indonesia, adanya persaingan global menuntut untuk meningkatkan
segala sektor negara baik politik, ekonomi, pendidikan, maupun ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Peningkatan semua sektor tentunya dilaksanakan melalui pembangunan
bangsa. Dalam upaya pembangunan bangsa, tampaknya pengembangan sumber
daya manusia adalah yang paling penting dan utama jika dibandingkan dengan
sumber daya alam. Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda
calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan
formal ataupun non formal. Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak
dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh, dan
terampil. Dengan kata lain, melalui pendidikan akan diperoleh calon tenaga kerja
2
yang berkualitas sehingga lebih produktif dan mampu bersaing dengan rekan
mereka dari negara lain.
Trilling dan Fadel (2011:57) menyatakan bahwa pada era global ini yang
terpenting adalah bagaimana memfungsikan pendidikan sebagai sebuah proses
menyiapkan peserta didik agar sukses menempuh kehidupannya dimasa depan.
Kemampuan untuk menghadapi masa depan itulah yang perlu ditumbuh
kembangkan dalam proses pendidikan. Sebagian besar suatu negara memiliki
sistem pendidikan formal yang umumnya wajib dalam upaya menciptakan anak
didik yang mengalami kemajuan setelah mengalami proses melalui pembelajaran.
Melalui proses pembelajaran inilah dimaksudkan agar peran untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dapat tecapai sehingga mampu menciptakan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas dan melahirkan calon-calon penerus pemimpin
bangsa.
Sekolah merupakan sebuah lembaga dibidang pendidikan yang dirancang
untuk memberikan pengajaran kepada siswa/ murid dibawah pengawasan seorang
pendidik atau guru. Salah satu lembaga pendidikan yang mengacu pada
pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). SMK merupakan sebuah sekolah lanjutan yang didalamnya
terdapat berbagai macam program keahlian yang dapat dipilih salah satu untuk
ditekuninya (Abdul dan Rochmanudin, 2010:39). Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan (2003) menyatakan bahwa tujuan SMK memiliki tujuan
umum yaitu : 1). Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan
3
Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan
bertanggung jawab, 4). Menyiapkan peserta didik agar memahami dan
menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan 5). Menyiapkan
peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan
lingkungan, pengetahuan dan seni. Sedangkan tujuan khusus SMK adalah : 1).
Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi
lapangan pekerjaan yang ada didunia usaha dan industry sebagai tenaga kerja
tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, 2).
Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminati, dan 3).Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem pendidikan
nasional memainkan peran strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja
nasional yang terampil. Lulusan SMK diharapkan menjadi SDM yang siap pakai,
dalam arti ketika mereka telah menyelesaikan sekolahnya dapat menerapkan ilmu
yang telah mereka dapat sewaktu disekolah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
bahwa salah satu fungsi pendidikan kejuruan adalah untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan
kejuruan pada profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diantara 20 tantangan
4
Pendidikan nasional 2010-2014, satu diantaranya adalah meningkatkan kualitas
dan kuantitas pendidikan kejuruan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional
serta mampu bersaing secara global.
SMK Negeri 1 Sipispis merupakan salah satu lembaga dibidang pendidikan
yang menghasilkan lulusan yang akan bersaing di dunia kerja setelah lulus
nantinya, dengan melalui proses belajar mengajar baik teori maupun praktik yang
berlangsung disekolah ataupun diindustri diharapkan mampu menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan mengutamakan pada penyiapan siswa untuk
berlomba memasuki dunia kerja. SMK Negeri 1 Sipispis memiliki beberapa
program keahlian, salah satunya ialah Teknik Kendaraan Ringan. Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) merupakan kompetensi keahlian dibidang teknik
otomotif yang menekankan keahlian pada bidang penguasaan jasa perbaikan pada
kendaraan ringan seperti mobil dan sepeda motor. Menggambar Teknik adalah
salah satu mata pelajaran yang termasuk bagian dari kompetensi keahlian dari
Teknik Kendaraan Ringan yang mempelajari tentang aturan-aturan atau ketentuan
tertentu dalam menggambar yang digunakan sebagai bahasa teknik dalam
menyampaikan suatu informasi sesama ahli teknik. Mata pelajaran ini amat
penting dalam dunia industri karena melalui gambarlah seorang ahli teknik
menyampaikan informasi dalam bentuk jobsheet mengenai gambaran pengerjaan
suatu benda atau rancangan mesin yang akan dibuat. Informasi tersebut berupa
gambaran mengenai bagaimana proses pengerjaan, jenis bahan yang akan
digunakan, alat dan mesin yang digunakan, dan lain sebagainya yang diwujudkan
5
Secara umum tentunya setiap siswa menginginkan hasil yang baik dalam
proses pembelajarannya. Maka hasil belajarlah yang dijadikan sebagai salah satu
tolak ukur dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Kegagalan
pendidikan SMK selama ini berimplikasi terhadap rendahnya nilai prestasi belajar
disekolah. Hasil belajar berupa nilai yang baik akan tercapai apabila terlaksananya
proses belajar mengajar dengan baik. Akan tetapi, masih adanya masalah dalam
pencapaian hasil belajar yang berkaitan dengan salah satu kompetensi didunia
industri seperti menggambar teknik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. tentang
daftar nilai pada mata pelajaran menggambar teknik di SMK Negeri 1 Sipispis
berikut ini.
Tabel 1. Daftar Nilai Ujian Semester
Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR Tahun 2014/2015
Kategori Nilai KKM Banyak Siswa Persentase (%)
Sesuai dengan hasil belajar menggambar teknik diatas ditemukan suatu
masalah dimana ada siswa yang mendapatkan nilai yang rendah dan ada pula
siswa yang mendapatkan nilai yang memuaskan. Secara keseluruhan dari 84 orang
siswa terdapat 3 orang siswa memiliki hasil belajar yang sangat kompeten dengan
6
kompeten dengan persentase sebesar 11,91%, 26 orang siswa memiliki hasil
belajar yang cukup kompeten dengan persentase sebesar 30,95%, dan 45 orang
siswa memiliki hasil belajar yang kurang kompeten dengan persentase sebesar
53,57%.
Masih banyaknya siswa yang hasil belajarnya belum memenuhi nilai
ketuntasan minimal ini mengindikasi perlu adanya perhatian khusus terhadap guru
TKR khususnya guru bidang studi menggambar teknik. Setiap siswa perlu
mendapat perhatian yang tepat sasaran dan baik guna mencapai dan meningkatkan
hasil belajar yang memuaskan. Diperlukan adanya peninjauan terhadap metode
pembelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut pada proses pembelajaran
produktif untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan siap terjun di dunia
kerja atau industri. Sebelum melaksanakan suatu metode pembelajaran tertentu,
setiap pengajar atau guru harus mengenali karakter dan kemampuan siswanya
masing-masing karena kemampuan dan karakter antara siswa satu dengan siswa
lainnya sangatlah berbeda. Dalam menentukan sebuah metode pembelajaran yang
tepat diperlukannya strategi belajar dan langkah awal yang harus dilakukan untuk
menentukan strategi belajar adalah mengenali kebiasaan belajar siswanya.
Salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi hasil belajar adalah
kebiasaan belajar (Djaali 2012:127). Kebiasaan belajar bukanlah merupakan bakat
alamiah atau pembawaan lahir yang dimiliki siswa sejak kecil. Menurut Sudjana
(2010:173) mengemukakan “keberhasilan siswa atau mahasiswa dalam mengikuti
7
Kebiasaan belajar yang baik tidak dapat dibentuk dalam waktu satu hari
atau satu malam, akan tetapi hanya dapat ditumbuhkan sedikit demi sedikit. Suatu
tuntutan atau tekad serta cita-cita yang ingin dicapai dapat mendorong seseorang
untuk membiasakan dirinya melakukan sesuatu agar apa yang diinginkannya tercapai
dengan baik. Seorang siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang baik
apabila ia mampu memilih cara-cara belajar yang baik sehingga tercapai suasana
belajar yang benar-benar mendukungnya untuk belajar. Apabila suasana belajar
yang menyenangkan, siswa akan lebih mudah memahami apa yang dipelajari
sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran juga semakin meningkat. Semakin
tinggi penguasaan materi oleh siswa, semakin tinggi pula hasil belajar yang
dicapai oleh siswa.
Begitu pula untuk dapat memahami dan memiliki keterampilan dalam
menggambar teknik tentunya tidak didapat hanya dengan sekali atau dua kali
belajar saja. Diperlukan belajar dan latihan berulang-ulang untuk mendapatkan
keterampilan menggambar teknik yang baik dan setiap tugas yang diberikan oleh
guru adalah sebuah latihan yang mengasah kemampuan dalam menggambar
teknik. Namun rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas merupakan
sebuah realita yang tidak asing lagi. Hal tersebut terlihat dari siswa yang
terkadang memiliki rasa keterpaksaan dan rasa malas untuk mengerjakan setiap
tugas yang diberikan guru sehingga terkesan belum efektif dan efisien. Sikap
malas dan rasa keterpaksaan pada siswa inilah yang mengakibatkan kurang
berkembangnya sikap kemandirian pada diri siswa, yang akan berdampak pada
8
kurangnya inisiatif siswa untuk belajar diluar jam pelajaran di sekolah, siswa lebih
cenderung menggunakan waktu luang mereka dengan kegiatan lain yang tidak
menunjang untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan.
Disamping itu masih banyak siswa yang belum memanfaatkan
perpus-takaan sebagai tempat belajar, mereka mengunjungi perpusperpus-takaan ketika ada tugas
dari guru saja, dan ketika di rumah siswa lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk bermain dan melakukan sesuatu aktivitas yang tidak berhubungan dengan
pelajaran. Siswa juga cenderung belajar giat diluar jam pelajaran ketika telah
mendekati ujian saja.Hal tersebut juga berdampak bahwa siswa akan mencontek
pada saat ujian. Alhadza (2004) mengemukakan beberapa alasan seorang pelajar
mencontek diantaranya yakni : karena takut gagal, terlalu cemas, merasa sulit
menghapal dan mengingat dalam waktu singkat, tidak percaya diri, dan lain-lain.
Hal ini dikarenakan siswa tidak siap dan tidak memiliki waktu belajar yang cukup
serta rutinitas belajar yang belum efektif.
Berdasarkan pengamatan di SMK Negeri 1 Sipispis kebiasaan belajar
siswa program keahlian TKR masih tergolong rendah seperti halnya masih banyak
siswa tidak mempunyai jadwal belajar yang teratur dirumah ataupun disekolah,
tidak memiliki buku catatan yang lengkap, jarang membaca dan mengulangi
pelajaran dirumah, malas mencatat hal-hal penting yang didapat saat proses
pembelajaran berlangsung, jarang bertanya untuk hal yang tidak dimengerti pada
saat proses pembelajaran berlangsung, saat guru menjelaskan materi pelajaran
siswa enggan memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru dan saat
9
dalam menjalankan diskusi. Kebiasaan belajar siswa masih banyak yang kurang
baik ini sebabkan oleh kurangnya pengawasan sehingga siswa banyak yang
bermalas-malasan dalam belajar, sehingga proses belajar didalam kelas tidak
berjalan efektif. Proses belajar membutuhkan kerja keras dan kebiasaan-kebiasaan
belajar yang baik untuk menghasilkan hasil belajar yang baik pula.
Kebiasaan belajar memegang peranan penting dalam menentukan
keberhasilan belajar siswa, oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut apakah ada
hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar untuk melihat tindakan
terbaik apa yang dapat diambil oleh seorang pengajar atau guru. Berdasarkan
paparan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
mengangkat judul “Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Teknik Kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka beberapa
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar menggambar teknik siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan
(TKR) di SMK Negeri 1 Sipspis tergolong masih sangat rendah.
2. Kebiasaan belajar siswa program keahlian TKR di SMK Negeri 1 Sipispis
masih tergolong rendah
3. Siswa belum maksimal dalam menyelesaikan tugas menggambar teknik.
10
5. Siswa cenderung mencontek pada saat ujian dan cenderung belajar giat diluar
jam pelajaran hanya mendekati ujian saja.
6. Siswa belum dapat mengenali dan memiliki kebiasaan belajar yang dapat
menunjang hasil belajarnya dan belum dapat mengetahui bagaimana
memanfaatkan kebiasaan belajarnya, sehingga siswa kurang menangkap dan
kurang memahami pelajaran dengan baik yang diberikan oleh guru pada saat
proses pembelajaran.
7. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar
siswa dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di
SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016?
C. Batasan Masalah
Sebagaimana yang telah diungkapkan pada identifikasi masalah, guna
memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas
dan kompleks permasalahannya serta mengingat keterbatasan peneliti dari segi
waktu, dana, dan kemampuan, maka penulis membatasi permasalahan dalam
penelitian ini pada kebiasaan-kebiasaan belajar siswa baik di sekolah ataupun di
rumah, secara individu ataupun kelompok yang di duga berhubungan dengan hasil
belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1
Sipispis TA. 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
11
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar siswa
dengan hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik kelas X TKR di SMK
Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya
hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran
menggambar teknik kelas X TKR di SMK Negeri 1 Sipispis TA. 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil
penelitian ini bermanfaat:
1. Memberi informasi tentang hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan
hasil belajar mata pelajaran menggambar teknik siswa kelas X TKR di SMK
Negeri 1 Sipispis T.A. 2015/2016.
2. Bagi institusi sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Sipispis dapat
memberikan informasi sebagai bahan referensi untuk guru TKR khususnya
guru bidang studi mata pelajaran menggambar teknik guna meningkatkan hasil
belajar siswa dan meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas lulusannya.
3. Sebagai bahan studi banding bagi penelitian-penelitian yang relevan
72
72 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan mengenai variabel kebiasaan belajar diperoleh skor
tertinggi = 115 dan skor terendah = 69 dengan rata-rata (M) = 92,986 dan
standard deviasi (SD) = 9,996. Kebiasaan belajar siswa kelas X TKR di SMK
N 1 Sipispis berada dalam kategori Tinggi (45,71% berada diatas rata-rata)
dengan tingkat kecenderungan berada dalam kategori Cukup (74,29%).
2. Dari hasil perhitungan mengenai variabel hasil belajar diperoleh skor tertinggi
= 91 dan skor terendah = 50 dengan rata-rata (M) = 75,63 dan standard deviasi
(SD) = 8,27. Hasil belajar menggambar teknik siswa kelas X TKR di SMK N
1 Sipispis berada dalam kategori Tinggi (44,29% berada disekitar rata-rata)
dengan tingkat kecenderungan berada dalam kategori Kompeten (58,57%).
3. Harga koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan korelasi product
moment diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,375 > 0,232 dan hasil pengujian
dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel = 22,175 > 2,00. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
kebiasaan belajar siswa dengan hasil belajar menggambar teknik kelas X TKR
73
73 B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disankan sebagai berikut:
1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar menggambar teknik hendaknya
siswa mengoptimalkan kebiasaan belajarnya.
2. Bagi siswa diharapkan agar lebih giat belajar dan berlatih terutama pada mata
pelajaran menggambar teknik agar tercapai hasil belajar yang memuaskan.
3. Untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa diharapkan peran orang tua
ataupun guru agar terus memberikan dorongan, motivasi dan perhatian kepada
siswa agar tercipta perilaku tertib dalam belajar sehingga terbentuk rutinitas
belajar yang baik yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang berguna
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Covey, S.R. (1977). 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif. Alih Bahasa: Buijanto. Jakarta: Binapura Angkasa
Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
. (2010). Proses belajar mengajar. Jakarta : Sinar Grafika Offset
Djaali, H. (2009). Psikologi Penidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fahroni, D (2013). Belajar Efektif Dan Efesien. http://dedyfahroni.blogspot.ca/ 2013/01/belajar-efektif-dan-efesien_29.html (Diakses pada tanggal 6 April 2016)
Gagne,R.M. (1977). The Coditions of Learning and Theory of Instruction (4th ed). Orlando: Holt, Rinehart, and Winston
Hamalik, Oemar. (2003). Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar
Berdasarkan CBSA. Bandung :Sinar Baru Algensindo
. (2005). Proses belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Irawati, Intan. (2008). Budaya Mencontek dikalangan Pelajar.
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20080629221807 (Diakses Tanggal 23 Desember 2015)
Keysar, P. (2010). Merancang butir soal dan instrument untuk penelitian. Gorontalo:Nurul jannah
Klein, J.O., (2009). Acute Otitis Media In Children: Epidermiology, Pathogenesis,
Clinical Manifestations, and Complication. Up to Date
Purwanto. (2006). Metodologi penelitian kuantitatif untuk psikologi dan
75
Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
. (2004). Metode Statistika. Bandung :Tarsito.
Syaodih, S. Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Anas. (2001). Pengantar Statistik Penididikan. Jakarta: PT. Raja Grafino Persada
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif,Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.