• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN

FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK Bd. Hj. AZIZAH. R

DUMAI TAHUN 2009

LYDIA MEILANI 085102017

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

(2)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009

Lydia Meilani

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009

vi + 39 halaman + 6 tabel + 7 lampiran

Abstrak

Kebutuhan fisiologis selama kehamilan merupakan hal yang penting untuk menciptakan proses kehamilan yang aman terhindar dari komplikasi dan berkualitas ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa data dengan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 50 responden mayoritas berumur antara 17-27 tahun yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), primigravida dan secondigravida yaitu 34 orang (68,0%), dan berpengetahuan baik yaitu 30 orang (60,0%). Berdasarkan hasil uji statistik adanya hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,039 dan OR = 0,22 berarti ibu hamil yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 17-27 tahun; adanya hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,013 dan OR = 5,44 berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 5,44 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah; dan adanya hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,016 dan OR = 0,13 berarti 0,13 berarti ibu hamil yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang primigravida dan secondigravida. Hal ini berarti adanya hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

Kata kunci : ibu hamil, kebutuhan fisiologis selama kehamilan

(3)

Judul : Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan

Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di

Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai 2009

Nama : Lydia Meilani

NIM : 085102017

Program : D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU

Pembimbing Penguji,

……..………. ………..Penguji I (dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM)) (Setiawan S, S.Kep, MNS)

…..………...Penguji II (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns, M.Kep)

...……….Penguji III (dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM))

Program D IV Bidan Pendidik telah menyetujui karya tulis ilmiah ini sebagai

persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D IV Bidan Pendidik.

………... ...………... (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep) (dr. Murniati Manik, M.Sc, SpKK)

NIP. 132 299 794 NIP.130 810 210

Koordinator Ketua Pelaksana

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah

dengan judul “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman Dumai Tahun 2009. Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih

jauh dari sempurna baik dari isi maupun dari susunan bahasa. Oleh karena itu,

peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan untuk perbaikan di masa yang

akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini yaitu :

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc (CM-FM) selaku dosen pembimbing materi dalam

penelitian karya tulis ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai admistrasi program studi D-IV Bidan

Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak membantu baik moril

maupun materil dan memberikan dorongan dan semangat serta doa sehingga

(5)

6. Kepada kakakku dan kedua adikku tercinta yang telah memberikan dorongan dan

semangat serta doa sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.

7. Kepada abangku tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat serta

doa sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.

8. Rekan-rekan Mahasiswa di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini khususnya Linda, Fitri , Fitrianis, Bu Meide, Fitri R, Anita,

Ika, Rangi, Sarah, dan Elly.

9. Seluruh pihak yang turut ambil andil dalam selesainya karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang

diberikan, semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal

Alamin.

Medan, 08 Juni 2009

Peneliti

(Lydia Meilani)

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar content validity

Lampiran 4 : Surat izin penelitian

Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian

Lampiran 6 : Daftar riwayat hidup

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum... 2

2. Tujuan Khusus ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 4

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Umur ... 6

2. Pendidikan ... 6

3. Gravida ... 7

C. Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan 1. Nutrisi ... 8

2. Kebersihan Diri ... 12

3. Istirahat dan Relaksasi ... 13

4. Olahraga ... 14

5. Hubungan Seksual ... 16

6. Pemilihan Pakaian Selama Kehamilan ... 17

BAB III Kerangka Konsep, Hipotesa, dan Definisi Operasional A. Kerangka Konsep ... 19

B. Hipotesa ... 19

C. Definisi Operasional ... 20

(8)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi ... 21

2. Sampel... 21

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian ... 22

D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 22

E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Penelitian ... 23

2. Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 24

F. Prosedur Pengumpulan Data ... 24

G. Analisa Data ... 25

BAB V Hasil dan Pembahasan A. Hasil ... 27

B. Pembahasan ... 32

BAB VI Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden

meliputi umur, pendidikan, dan gravida di Klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman Dumai Maret sampai April Tahun

2009...26

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Setiap Butir Pertanyaan Tentang Kebutuhan

Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai Maret sampai April Tahun 2009...27

Tabel 5.3. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis

Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Maret

sampai April Tahun 2009...28

Tabel 5.4.1. Hubungan Umur Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman Dumai Maret sampai April Tahun 2009...29

Tabel 5.4.2. Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj.

Azizah Rachman Dumai Maret sampai April Tahun 2009...30

Tabel 5.4.3. Hubungan Gravida Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang

Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar content validity

Lampiran 4 : Surat izin penelitian

Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian

Lampiran 6 : Daftar riwayat hidup

(11)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009

Lydia Meilani

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009

vi + 39 halaman + 6 tabel + 7 lampiran

Abstrak

Kebutuhan fisiologis selama kehamilan merupakan hal yang penting untuk menciptakan proses kehamilan yang aman terhindar dari komplikasi dan berkualitas ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa data dengan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 50 responden mayoritas berumur antara 17-27 tahun yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), primigravida dan secondigravida yaitu 34 orang (68,0%), dan berpengetahuan baik yaitu 30 orang (60,0%). Berdasarkan hasil uji statistik adanya hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,039 dan OR = 0,22 berarti ibu hamil yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 17-27 tahun; adanya hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,013 dan OR = 5,44 berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 5,44 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah; dan adanya hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,016 dan OR = 0,13 berarti 0,13 berarti ibu hamil yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang primigravida dan secondigravida. Hal ini berarti adanya hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

Kata kunci : ibu hamil, kebutuhan fisiologis selama kehamilan

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia, Angka Kematian Ibu di

Indonesia tahun 1998-2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002).

Dimana, sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahun di Indonesia karena

kehamilan atau persalinan. Hal itu berarti setiap setengah jam seorang perempuan

meninggal karena kehamilan atau persalinan dan sekitar 15 persen ibu terancam

kematian saat hamil dan bersalin karena penyakit dan komplikasi (Wiknjosastro,

2003).

Kehamilan merupakan proses yang alamiah sehingga setiap wanita hamil

harus memenuhi kebutuhan selama kehamilan untuk menciptakan proses kehamilan

yang aman terhindar dari komplikasi dan berkualitas ibu dan bayi tetap dalam

keadaan sehat (Madjid, 2008).

Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan fisiologis selama kehamilan dapat

menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi diantaranya keguguran, bayi lahir mati,

kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan berat

badan lahir. Hal ini menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu

serta kematian perinatal (Lubis, 2003).

Tidak terpenuhinya kebutuhan fisiologis selama kehamilan dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan, faktor sosial ekonomi, dan sosial kultural dari ibu hamil itu

(13)

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Oktober

2008 di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai terhadap 10 ibu hamil, didapati 7

diantaranya kurang mengetahui tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama

kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai dan melihat apakah ada

hubungan dengan karakteristik ibu hamil tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu

“apakah ada hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman Dumai ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik

ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis

selama kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, pendidikan, dan

gravida (kehamilan saat ini).

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan

(14)

c. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi bidan, sebagai informasi atau masukan dalam meningkatkan pelayanan

khususnya tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

2. Bagi ibu, sebagai sumber informasi bagi ibu untuk mengetahui tentang

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya

mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal

(mendapatkan pengakuan secara umum).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

bentuk tindakan seseorang (overt behavior).

a. Proses adaptasi perilaku

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan, penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi

proses berikut, yakni : 1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui stimulasi objek terlebih dahulu; 2) Interest, yakni orang mulai

tertarik pada stimulasi; 3) Evalution (menimbang-nimbang baik tidaknya stimulasi

tersebut bagi dirinya); 4) Trial, orang yang telah mulai mencoba perilaku baru, dan

5) Adoption, subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan

(16)

b. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkatan, yaitu :

1). Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

2). Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan materi secara benar.

3). Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

4). Analisis (analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan

masih ada kaitannya satu sama lainnya.

5). Sintesis (syntesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6). Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

(17)

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Umur

Singgih D. Gunarso (1990) mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang

maka proses–proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada

umur tertentu bertambahnya proses perkembangan ini tidak secepat ketika berusia

belasan tahun.

Abu Ahmadi (1997) juga mengemukakan bahwa memori atau daya ingat

seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini dapat disimpulkan

bahwa dengan bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya

pengetahuan yang diperoleh, tetapi pada umur–umur tertentu atau menjelang usia

lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang.

2. Pendidikan

Wiet Hary dalam Notoatmojo (1993) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan

turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami

pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.

Menurut Matra (1994) pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin

tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut menerima informasi.

Menurut Kihajar Dewantara pendidikan adalah sebagai suatu proses belajar

yang menghasilkan suatu kemampuan tertentu yang diperoleh dalam keluarga

(pendidikan informal), di sekolah (pendidikan formal) dan di dalam masyarakat itu

sendiri (pendidikan nonformal) (Bina Diknakes, 1994).

Menurut Cahyani (2003) mengemukakan bahwa dengan pendidikan tinggi

(18)

maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Menurut Notoatmojo (2003) mengemukakan bahwa pendidikan dapat

membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang

berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas

dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya rendah.

Tingkat pendidikan dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

1). Tingkat pendidikan rendah

Terdiri dari SD dan SMP/sederajat.

2). Tingkat pendidikan tinggi

Terdiri dari SMA/sederajat dan perguruan tinggi (Nenisisri, 2002 hlm. 38).

3. Gravida

Gravida adalah keadaan wanita yang sedang hamil. Keadaan ini dapat

menunjukkan pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang wanita

berkaitan dengan kehamilannya, baik itu kehamilan sebelumnya, kehamilan saat ini,

ataupun kehamilan selanjutnya.

Istilah – istilah yang terkait dengan kehamilan :

a). Primigravida : wanita yang hamil untuk pertama kalinya.

b). Secondigravida : wanita yang hamil untuk kedua kalinya

c). Multigravida : wanita yang pernah hamil untuk beberapa kalinya (Manuaba,

1998, hlm. 158).

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.

Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang

(19)

C. Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan

Kehamilan merupakan proses yang alamiah sehingga setiap wanita hamil

harus memenuhi kebutuhan selama kehamilan untuk menciptakan proses kehamilan

yang aman dan berkualitas. Adapun yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis

selama kehamilan meliputi :

1. Nutrisi

Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, maka ibu hamil harus makan

teratur 3 kali sehari dimana hidangan harus tersusun dari bahan makanan yang

bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan dan

diusahakan minum susu minimal 1 gelas setiap hari.

Ada beberapa indikator untuk mengetahui apakah Anda makan dengan benar

selama masa kehamilan. Diantaranya adalah berat badan naik 2-3 kg selama

trimester pertama; dan 0,5 kg minggu selama trimester kedua dan ketiga;

mengonsumsi makanan yang bervariasi; serta terjaganya keseimbangan makanan

bernutrisi.

Kegunaan gizi tersebut untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan,

baik pertumbuhan otak maupun organ tubuh lainnya; untuk mempertahankan

kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri; agar luka-luka persalinan lekas sembuh

dalam masa nifas (40 hari setelah melahirkan); dan untuk cadangan makanan pada

(20)

Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut :

a. Kalori

Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi

pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke

pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormon yang

mengatur pertumbuhan janin.

b. Protein

Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku,

dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga diperlukan plasenta untuk

membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormon sang ibu dan janin. Protein

dapat diperoleh dari bahan makanan seperti daging, keju, ikan, telur,

kacang-kacangan, tahu, tempe, dan oncom.

c. Vitamin dan mineral

Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting selama

hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Tidak

kalah penting vitamin B1 dan B2 serta niasin yang diperlukan dalam proses

metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk mengatur

penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat

besi selama hamil untuk mencegah anemia.

Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang

membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi

janin. Zat kapur ini banyak terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.

Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah

(21)

pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga konsumsi makanan yang banyak

mengandung asam folat dapat mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat dan

otak janin. Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli,

wortel, dan tomat.

d. Serat

Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna untuk

membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air besar.

e. Air

Dalam keadaan normal saja, kita dianjurkan untuk minum delapan gelas air

putih sehari. Apalagi untuk wanita hamil. Kebutuhannya akan air perlu diperhatikan

benar. Kekurangan air (dehidrasi) harus segera ditanggulangi, karena dalam masa

kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah sehingga banyak mengeluarkan

cairan tubuh.

Berbeda dengan kebutuhan gizi pada trimester pertama, memasuki trimester

kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi sebagai berikut:

1). Kalori

Tubuh membutuhkan tambahan 285 kalori setiap hari dibandingkan dengan

sebelum hamil. Konsumsi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot

badan sekitar 8 - 15 kg sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini,

diusahakan untuk menambah bobot ½ kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan,

konsumsi karbohidrat (50 - 60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang

cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.

2). Protein

Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi

(22)

hewani seperti daging, ikan, telur, dan nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan

tempe.

3). Vitamin dan mineral

Pada trimester ketiga, tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak

dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari

asam amino, darah merah, saraf otak, dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi,

maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak

mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan. Jangan lupa mengonsumsi substansi

omega-3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega-3 juga

berperan pada perkembangan otak dan retina janin.

Seng dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan) tubuh. Konsumsi seng

juga dapat menghindari lahirnya janin prematur dan berperan dalam perkembangan

otak janin, terutama pada trimester terakhir. Diduga, kekurangan seng menyebabkan

bibir sumbing. Makanan yang kaya seng antara lain daging sapi dan ikan.

Kalsium diperlukan pada trimester pertama hingga trimester ketiga karena

merupakan zat gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat

(23)

2. Kebersihan diri

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya

pemeliharaan kebersihan diri :

a. Selama kehamilan, rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal, dan mengkilat

sehingga akan tampak berminyak. Untuk mengatasinya, cucilah rambut paling

sedikit 2-3 kali seminggu.

b. Peliharalah gigi secara teratur untuk menghindari terjadinya infeksi di rongga

mulut. Infeksi yang terjadinya di rongga mulut akan mudah menyebar ke organ

yang lainnya dan berbahaya bagi bayi yang sedang dikandungnya.

c. Jagalah kebersihan kulit dengan baik. Pada saat mandi, gosoklah kulit secara

perlahan untuk menghindari terjadinya kelecetan. Kulit yang lecet sangat mudah

terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit.

d. Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindarkan terjadinya infeksi

kandungan. Jika kandungan terinfeksi, tentunya akan membahayakan

pertumbuhan dan perkembangan janin.

e. Periharalah kebersihan payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, di mana puting susu harus dibersihkan

kalau terbasahi oleh kolostrum, karena apabila dibiarkan dapat terjadi oedema

pada putting susu dan sekitarnya. Puting seharusnya digoyang dan ditarik keluar

dengan lembut selama kira-kira dua menit sehari sejak awal kehamilan. bisa pula

digosokkan minyak lanolin, khususnya jika puting kering (Llewellyn dan Jones,

(24)

3. Istirahat dan relaksasi

Gejala dini lain kehamilan adalah mudah lelah. Gejala yang sangat umum ini

dapat dapat berlanjut selama kehamilan. ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan

periode istirahat, terutama saat hamil tua. Jangan memaksakan diri untuk melakukan

tindakan-tindakan yang bisa membuat tubuh letih. Jika memang ada waktu untuk

tidur siang, gunakan sebaik-baiknya. Waktu istirahat yang baik pada siang hari ± 1-2

jam dan malam hari ± 7-8 jam. Begitu pun jika malam tiba, jangan menunggu

datangnya larut malam baru tertidur. Usahakan tambahkan jam tidur malam (2 jam)

pada setiap malamnya. Tapi, jika memang pada siang hari tidak bisa tidur, rilekskan

tubuh dengan berbaring sambil membaca buku-buku ringan atau hanya sekedar

mendengar musik. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi

uterin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang

wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk

meningkatkan aliran darah vena dari kaki dan mengurangi oedema kaki dan varises

vena.

Rasa letih tidak hanya disebabkan karena pekerjaan fisik. Ternyata

lingkungan juga bisa memberi pengaruh juga seperti keributan di rumah atau di

kantor dan keadaan rumah yang lembab (kurangnya ventilasi) (Hadi, 2006, hlm.

9-10).

Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang

dengan sengaja diupayakan dan dipraktekkan. Kemampuan relaksasi secara

disengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi

ketidaknyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan.

Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setelah makan

(25)

Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus

dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu tekuk semua persendian dan

pejamkan mata, lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot wajah, lakukan

pernapasan secara teratur dan berirama, pusatkan pikiran pada irama pernapasan atau

pada hal-hal yang menenangkan, dan apabila pada saat itu, keadaan menyilaukan

atau gaduh, tutuplah mata dengan saputangan dan tutuplah telinga dengan bantal.

4. Olahraga

Olahraga dan kebugaran tubuh selama dan sesudah kehamilan pantas

mendapatkan perhatian yang khusus. Sewaktu tubuh mulai membesar dan berat

badan akan bertambah selama hamil, olahraga secara teratur membantu

mempertahankan kesehatan dan kenyamanan.

Jumlah dan jenis olahraga yang terbaik untuk anda selama kehamilan

tergantung pada kesehatan umum, perkembangan kehamilan, kebugaran tubuh, dan

tingkat aktivitas anda yang biasa (Simkin, Whalley & Keppler, 2008, hlm.105).

Beberapa olahraga yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah sebagai

berikut :

1). Renang

Renang adalah olahraga yang sangat baik bagi ibu hamil dan sangat

dianjurkan dan dapat dikategorikan sebagai jenis aerobik dengan gerakan-gerakan

tubuh tertentu.

Olahraga renang dapat dilakukan ketika usia kehamilan memasuki 4 bulan

dan masih bisa dilakukan meskipun pada usia kehamilan yang sudah tua.

Manfaat olahraga renang dalam kehamilan antara lain yaitu : dapat

(26)

tanpa benturan sehingga tidak akan menggoncangkan rahim, memperbaiki sistem

pernapasan dan jantung serta dapat menguatkan otot-otot seperti punggung, perut,

dan kaki.

2). Senam hamil

Senam hamil bisa dilakukan sejak kehamilan berusia 5 bulan.

3). Berjalan kaki

Berjalan kaki adalah salah satu latihan fisik terbaik untuk pembuluh jantung

ibu hamil, karena tidak terlalu membebani lutut dan persendian (Seng, 2008).

Adapun manfaat olahraga dalam kehamilan adalah sebagai berikut : olahraga

yang tepat dapat melenturkan dan memperkuat otot-otot yang paling terpengaruh

oleh kehamilan, termasuk otot dasar panggul, perut, dan punggung bagian bawah,

membantu mempertahankan pernapasan yang baik dan peredaran darah serta dapat

menghilangkan beberapa ketidaknyamanan dalam kehamilan, membantu

menyiapkan tubuh untuk persalinan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional

(Simkin, Whalley & Keppler, 2008, hlm.108).

Pedoman umum untuk olah raga yang aman dan efektif. Selama sesi

olahraga, ikuti pedoman di bawah ini untuk menghindari cedera dan mendapatkan

manfaat yang terbaik antara lain :

a). Berolahraga secara teratur, tiga sampai empat kali seminggu. Selalu lakukan

pemanasan dan pendinginan.

b). Untuk olahraga lantai gunakan permukaan yang keras.

c). Pakailah sepatu yang memberi dukungan dan cocok untuk jenis olahraganya.

d). Berolahragalah dengan gerakan yang halus, hindari meloncat-loncat atau

(27)

e). Jangan menahan nafas ketika olahraga karena dapat meningkatkan tekanan pada

dasar panggul dan otot-otot perut membuat anda menjadi pusing.

f). Ukur selalu denyut nadi anda.

g). Hentikan olahraga jika anda merasa nyeri.

h). Hindari regangan dan kelelahan, mulailah dengan posisi yang paling mudah,

kemidian cobalah posisi lain jika otot anda sudah lebih kuat. Mulailah dengan

sedikit pengulangan secara bertahap dan tingkatkan jumlahnya.

i). Pertimbangkan asupan kalori dan cairan. Anda perlu makan cukup untuk

memenuhi kebutuhan kalori selama kehamilan. Cairan harus diminum sebelum,

selama, dan sesudah olahraga untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang

melalui keringat dan pernapasan.

j). Hindari olahraga yang berat pada suhu panas, lembap, atau jika anda sedang sakit

atau demam (Simkin, Whalley & Keppler, 2008, hlm.109).

5. Hubungan Seksual

Gairah seksualitas akan mendapatkan perubahan besar saat kehamilan. Ada

wanita yang merasakan kenikmatan bahkan orgasme saat berhubungan seks ketika

pada masa awal kehamilan, tapi ada juga yang tidak mau melakukan aktifitas seks.

Perubahan dalam hasrat seksual adalah hal yang wajar dan hasrat dapat

berubah-ubah menurut trimester. Pada trimester pertama disebabkan karena

kelelahan, mual, dan nyeri tekan pada payudara. Di trimester kedua kemungkinan

adalah saat meningkatnya hasrat sedangkan trimester ketiga kemungkinan waktu

(28)

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hubungan seksual selama

hamil yaitu : 1). Seorang ibu sebaiknya menghindari tidur telentang saat melakukan

hubungan seksual setelah bulan keempat masa kehamilan, untuk mencegah sindrom

vena kava (aortakaval). Jika posisi tersebut sangat disukai ibu, sebaiknya perlu

menempatkan sebuah bantal di bawah pinggul kanannya agar dapat memposisikan

uterus dengan baik. Perubahan pada posisi hubungan seperti berbaring miring, posisi

ibu di atas, atau penetrasi vagina dari belakang merupakan posisi lain yang perlu

dipikirkan seiring pembesaran uterus, 2). Di minggu akhir kehamilan, orgasme

kemungkinan lebih kuat dan mungkin diikuti dengan kram uterus, 3). Jangan

melakukan hubungan seksual pada saat terjadinya ketuban pecah dini, adanya

perdarahan vagina, untuk menghindari terjadinya infeksi, 4). Ibu dengan riwayat

persalinan preterm dapat dianjurkan menghindari hubungan seksual pada trimester

ketiga, karena pada saat itu oksitosin dilepas saat orgasme, atau dengan menstimulasi

payudara bisa merangsang kontraksi, 5). Pasangan yang menggunakan dubur saat

berhubungan seks, sebaiknya menghindari melakukan penetrasi dubur ke penetrasi

vagina karena beresiko infeksi, dan 6). Dapat menggunakan metode lain untuk

mengekspresikan keintiman dan kasih sayang dengan cara memeluk, mencium, dan

membelai (Ladewiq, London & Olds, 2006, hlm.30).

6. Pemilihan pakaian ibu hamil

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam memilih pakaian yang akan

digunakan, yaitu pilihlah pakaian yang longgar, sebaiknya dari bahan katun karena

lebih nyaman, pilihlah pakaian yang bahannya tidak terlalu tebal dan menyerap

keringat, sehingga tidak akan kepanasan, pilihlah bra yang dapat menyangga

(29)

nyaman dipakai, pilihlah ukuran celana yang lebih besar dari ukuran sebelum hamil

dengan bahan katun dan tidak menekan pinggang dan perut, hindari model pakaian

yang bila dipakai akan menekan dan menyakitkan perut, serta mengganggu

keleluasaan bergerak, hindari pemakaian baju dan celana yang ketat serta pemakaian

karet pada pinggang celana panjang, karena pada saat perut sudah membesar karet

akan menekan perut dan membahayakan janin. Selain itu, karena tekanan di perut

menyebabkan ibu hamil mudah marah, tersinggung, dan sebagainya. Hal ini

dikarenakan peredaran darah sang ibu kurang lancar karena tertekan karet dan jangan

memakai rok span dan sepatu atau sendal yang berhak tinggi (Musbikin, 2005,

(30)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESA, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. KERANGKA KONSEP

Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul hubungan

karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan

fisiologis selama kehamilan dijelaskan dalam bentuk bagan berikut ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 3.1

Karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, dan gravida

mempunyai hubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan

fisiologis selama kehamilan.

A. HIPOTESA

1. Ada hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

kebutuhan fisiologis selama kehamilan

2. Ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan

3. Ada hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan

Karakteristik Responden

a. Umur

(31)

B. DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

1. 2. 3. 4. Umur Pendidikan Gravida Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan Lamanya hidup yang dihitung dari tahun sejak ibu dilahirkan sampai dengan penelitian ini dilakukan ibu.

Pendidikan terakhir dari ibu hamil saat penelitian ini dilakukan.

Kehamilan saat ini yang dialami oleh ibu saat penelitian ini dilakukan.

Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu yang sedang hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan meliputi nutrisi, kebersihan diri, istirahat dan relaksasi, olahraga, hubungan seksual, dan pemilihan pakaian selama kehamilan. Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara

1 = 17-27 tahun 2 = 28-38 tahun

1 = Tingkat pendidikan tinggi (SMA dan perguruan tinggi) 2 = Tingkat pendidikan

rendah (SD dan SMP)

1= Primigravida dan secondigravida 2 = Multigravida

1 = Baik, apabila pertanyaan dijawab benar 56%-100% dengan interval 12-20 pertanyaan. 2 = Kurang,

(32)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional

yang bertujuan untuk menggambarkan adanya hubungan antara karakteristik ibu

hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama

kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2009 yaitu mulai dari

bulan Maret 2009 sampai April 2009.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya pada bulan Maret 2009 s/d April 2009 di Klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman Dumai sebanyak 50 orang.

2. Sampel

Teknik dalam pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total

sampling. Di mana pengambilan sampel dengan cara semua jumlah populasi menjadi

(33)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai, pemilihan

lokasi berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu : pimpinan klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman adalah bidan delima sehingga banyak ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di Klinik tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah ibu

hamil periode Januari s/d November 2008 berjumlah 550 ibu hamil. Dimana tiap

bulannya terdapat 50 ibu hamil yang berkunjung ke Klinik Bd. Hj. Azizah

Rachman Dumai tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan mulai dari bulan Maret 2009 sampai April 2009.

D. Pertimbangan Etik Penelitian

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan

permohonan izin penelitian kepada ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara, setelah mendapat izin dari ketua program

D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara kemudian

peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Pimpinan Klinik Bd. Hj.

Azizah Rachman Dumai. Langkah selanjutnya lembaran persetujuan (Informed

Consent) akan diberikan kepada ibu hamil sebagai calon responden. Selanjutnya,

peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan serta memberitahukan bahwa tidak ada

pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Untuk

menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada

(34)

perkembangan ilmu pengetahuan serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain.

Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka

responden secara sukarela menandatangani lembar persetujuan dan dilanjutkan

dengan pengisian kuesioner.

E. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kuesioner Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat

pengumpulan data berupa formulir karakteristik responden dan kuesioner

pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan yang berisikan

pertanyaan tentang :

a. Karakteristik responden

Data karakteristik yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur,

pendidikan, dan gravida.

b. Kuesioner pengetahuan

Kuesioner tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan terdiri dari 20 soal

multiple choice meliputi nutrisi terdiri dari 4 soal, kebersihan diri terdiri dari 3 soal,

istirahat dan relaksasi terdiri dari 4 soal, olahraga terdiri dari 5 soal, hubungan

seksual terdiri dari 2 soal, dan pemilihan pakaian ibu hamil terdiri dari 2 soal.

Setiap item pertanyaan yang benar akan diberi skor 1 dan untuk setiap

pertanyaan yang salah akan diberi skor 0.

Untuk menentukan kategori tingkat pengetahuan ibu hamil baik dan tidak

baik , peneliti menentukan standar sebagai berikut:

1). Kategori baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 56-100% atau

(35)

2). Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden ≤ 55% atau

menjawab benar 0-11 pertanyaan.

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas telah dilakukan dengan cara content validity sebanyak 2 kali

yang diuji oleh dokter spesialis obstetri ginekologi sehingga instrumen yang

digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan

diukur. Dimana, pada tahap pertama ada perbaikan pertanyaan tentang kebersihan

diri selama kehamilan dan pada tahap yang kedua kuesioner dinyatakan valid dengan

CVI (Content Validity Indeks) sebesar 0,85.

Sedangkan uji reliabilitas instrument dilakukan untuk mengetahui konsistensi

alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas

dengan cronbach’s alpha yang diolah melalui program komputerisasi. Hasil yang

didapatkan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena α hitung > r tabel. Dimana α

hitung sebesar 0,941 dan r tabel sebesar 0,468 pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi

dan df = (n-2) = (20-2) = 18.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga kesehatan

(bidan) yang bekerja di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai yang mempunyai

latar belakang pendidikan D3 Kebidanan setelah mendapatkan surat izin penelitian

dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

untuk melakukan penelitian di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai. Setelah

mendapat persetujuan, peneliti melaksanakan pengumpulan data di mana responden

(36)

dan menjelaskan tentang tujuan penelitian dan menanyakan kesediaan responden.

Setelah responden bersedia dan diminta untuk menandatangani surat persetujuan,

responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan, di mana peneliti

mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan jawaban yang telah diberikan oleh

responden.

G. Analisa Data

1. Analisa data univariat

Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi

tiap variabel yang akan diteliti yaitu karakteristik ibu hamil (meliputi : umur,

pendidikan, dan gravida) dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan

fisiologis selama kehamilan.

2. Analisa data bivariat

Analisa data dilakukan dengan uji statistik menggunakan chi-square, untuk

melihat adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan

derajat kemaknaan α = 0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p

(37)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

[image:37.595.114.545.277.435.2]

1. Karakteristik responden

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden meliputi umur, pendidikan, dan gravida di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai 2009

No. Karakteristik Jumlah

f %

1 Umur

1=17-27 tahun 30 60,0

2=28-38 tahun 20 40,0

2 Pendidikan

1=Tinggi (SMP dan PT) 27 54,0

2=Rendah (SD dan SMP) 23 46,0

3 Gravida

1=Primigravida dan secondigravida 34 68,0

2=Multigravida 16 32,0

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 responden yang berumur

antara 17-27 tahun yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang

(38)
[image:38.595.115.531.164.556.2]

2. Setiap butir pertanyaan dari kuesioner

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Setiap Butir Pertanyaan Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai Tahun 2009

Jumlah

No Pertanyaan Benar Salah

f % f %

1 Manfaat gizi 41 82,0 9 18,0

2 Susunan makanan yg bergizi 26 52,0 24 48,0

3 Sumber makanan yang mengandung asam

folat 21 42,0 29 58,0

4 Sumber makanan yang mengandung zat besi 32 64,0 18 36,0

5 Manfaat kebersihan vagina 41 82,0 9 18,0

6 Manfaat perawatan gigi 34 68,0 16 32,0

7 Cara perawatan payudara 36 72,0 14 28,0

8 Waktu istirahat siang hari 29 58,0 21 42,0

9 Posisi yang baik periode istirahat 24 48,0 26 52,0

10 Yang mempengaruhi rasa lelah selama

kehamilan 29 58,0 21 42,0

11 Waktu relaksasi yang tepat 23 46,0 27 54,0

12 Olahraga yang dapat dilakukan 43 86,0 7 14,0

13 Waktu untuk melakukan olahraga renang 17 34,0 33 66,0

14 Waktu untuk melakukan senam hamil 42 84,0 8 16,0

15 Manfaat olahraga 32 64,0 18 36,0

16 Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum

olahraga 32 64,0 18 36,0

17 Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum

melakukan hubungan seksual 26 52,0 24 48,0

18 Manfaat dari menghindari posisi telentang 21 42,0 29 58,0

19 Pemilihan pakaian ibu hamil yang tepat 41 82,0 9 18,0

20 Dampak pemakaian celana ketat 34 68,0 16 32,0

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengetahuan responden tentang

kebutuhan fisiologis selama kehamilan sebanyak 20 pertanyaan yaitu

nomor 1 sampai 20 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak benar yaitu

pertanyaan tentang manfaat gizi, sumber makanan yang mengandung zat besi,

manfaat kebersihan vagina, olahraga yang dapat dilakukan serta waktu untuk

melakukan senam hamil sedangkan pertanyaan yang paling banyak salah yaitu

(39)

folat, waktu istirahat siang hari, posisi yang baik periode istirahat, yang

mempengaruhi rasa lelah selama kehamilan, waktu relaksasi yang tepat, waktu untuk

melakukan olahraga renang, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan

hubungan seksual serta manfaat dari menghindari posisi telentang. Jika dilihat dari

persentase responden menjawab benar yaitu pertanyaan tentang olahraga yang dapat

dilakukan (86%), sedangkan menjawab salah yaitu pertanyaan tentang waktu untuk

melakukan olahraga renang (66%).

[image:39.595.124.529.387.446.2]

3. Tingkat pengetahuan responden

Tabel 5.3

Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai Tahun 2009

No. Tingkat pengetahuan f %

1 Baik 30 60,0

2 Kurang 20 40,0

Total 50 100

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 30 orang (60,0%) yang

(40)

4. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan

fisiologis selama kehamilan

Tabel 5.4.1

Hubungan Umur dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai Tahun 2009

No Umur

Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis

Selama Kehamilan

Total Nilai

p

OR (95%CI)

Baik Kurang

f % f % f %

1 17-27 tahun 14 46,7 16 53,3 30 100,0

0,039 0,22

2 28-38 tahun 16 80,0 4 20,0 20 100,0

Jumlah 30 60,0 20 40,0 50 100,0

Dari tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara umur dengan tingkat

pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan diperoleh

dari 30 orang yang berumur antara 17-27 tahun mempunyai tingkat pengetahuan

kurang yaitu 16 orang (53,3%) dan dari 20 orang yang berumur antara 28-38 tahun

mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 16 orang (80,0%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,039 maka dapat disimpulkan adanya

hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,22 berarti ibu hamil

yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22 kali lebih besar untuk

memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang

[image:40.595.113.553.193.325.2]
(41)

Tabel 5.4.2

Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai Tahun 2009

No Pendidikan

Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis

Selama Kehamilan

Total Nilai

p

OR (95%CI)

Baik Kurang

f % f % f %

1 Tinggi 21 77,8 6 22,2 27 100,0

0,013 5,44

2 Rendah 9 39,1 14 60,9 23 100,0

Jumlah 30 60,0 20 40,0 50 100,0

Dari tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara pendidikan dengan

tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan

diperoleh dari 27 orang yang berpendidikan tinggi mempunyai tingkat pengetahuan

baik yaitu 21 orang (77,8%) dan dari 23 orang yang berpendidikan rendah

mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu 14 orang (60,9%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,013 maka dapat disimpulkan adanya

hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 5,44 berarti ibu hamil

yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 5,44 kali lebih besar untuk

memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang

[image:41.595.113.533.138.269.2]
(42)

Tabel 5.4.3

Hubungan Gravida dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman

Dumai Tahun 2009

No Gravida

Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis

Selama Kehamilan

Total Nilai p OR

(95%CI)

Baik Kurang

f % f % f %

1 Primigravida dan

secondigravida

16 47,1 18 52,9 34 100,0

0,016 0,13

2 Multigravida 14 87,5 2 12,5 16 100,0

Jumlah 30 60,0 20 40,0 50 100,0

Dari tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara gravida dengan

tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan

diperoleh dari 34 orang yang primigravida dan secondigravida mempunyai tingkat

pengetahuan kurang yaitu 18 orang (52,9%) dan dari 16 orang yang multigravida

mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 14 orang (87,5%).

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,013 maka dapat disimpulkan adanya

hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.

Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,13 berarti ibu hamil

yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar untuk memperoleh

pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang primigravida dan

[image:42.595.101.554.139.284.2]
(43)

B. PEMBAHASAN

1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil

a. Karakteristik Responden

Karakteristik ibu hamil dari 50 responden berumur antara 17-27 tahun

yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), hamil

pertama dan kedua yaitu 34 orang (68,0%).

b. Tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama

kehamilan

Ibu hamil telah mengetahui tentang olahraga yang dapat dilakukan

sebanyak 43 orang (86,0%), waktu untuk melakukan senam hamil sebanyak 42

orang (84,0%), manfaat gizi sebanyak 41 orang (82,0%), dan manfaat kebersihan

vagina sebanyak 41 orang (82,0%).

Sedangkan ibu hamil tidak mengetahui tentang waktu untuk melakukan

olahraga renang sebanyak 33 orang (66,0%), manfaat menghindari posisi

telentang sebanyak 29 orang (58,0%), sumber makanan yang mengandung asam

folat sebanyak 29 orang (58,0%), waktu relaksasi yang tepat sebanyak 27 orang

(54,0%), dan posisi yang baik pada waku istirahat sebanyak 26 orang (52,0%).

Secara keseluruhan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan reponden

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan adalah baik sebanyak 30 orang

(60,0%).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,

(44)

berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya mempunyai

objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal

(mendapatkan pengakuan secara umum) (Notoatmodjo, 2005, hlm.121).

c. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan responden tentang

kebutuhan fisiologis selama kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai

Tahun 2009

1). Umur responden

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,039 berarti adanya

hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dan diperoleh juga nilai OR yaitu

0,22 berarti ibu hamil yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22

kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan

dengan ibu hamil yang berumur antara 17-27 tahun. Hal ini sesuai dengan teori

yang dikemukan oleh Singgih D. Gunarso (1990) bahwa makin tua umur

seseorang maka proses–proses perkembangan mentalnya bertambah baik dan

Abu Ahmadi (1997) mengemukakan bahwa memori atau daya ingat seseorang itu

salah satunya dipengaruhi oleh umur.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya umur

seseorang maka akan semakin bertambah pula tingkat pengetahuan seseorang

(45)

2). Pendidikan responden

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,013 berarti adanya

hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan

responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dan diperoleh juga

nilai OR yaitu 5,44 berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi mempunyai

peluang 5,44 kali lebih besar untuk memperoleh tingkat pengetahuan yang lebih

baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah. Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukan oleh Matra (1994) bahwa pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah

orang tersebut menerima informasi, menurut Cahyani (2003) bahwa dengan

pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk,

semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan, dan menurut

Notoatmojo (2003) bahwa pendidikan dapat membawa wawasan atau

pengetahuan seseorang.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berpendidikan

lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya rendah.

3). Gravida

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,016 berarti adanya

hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dan diperoleh juga nilai OR yaitu

0,13 berarti ibu hamil yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar

(46)

yang primigravida dan secondigravida. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari

pengalaman sendiri maupun orang lain dan pengalaman yang sudah diperoleh

dapat memperluas pengetahuan seseorang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyaknya

pengalaman seseorang maka akan semakin bertambah pula tingkat pengetahuan

seseorang tersebut.

B. Implikasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian

1. Untuk pelayanan kebidanan

Penelitian ini memberikan informasi kepada pelayanan kebidanan dalam

memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang kebutuhan

fisiologis, agar ibu hamil dapat terhindar dari komplikasi yang membahayakan

dalam kehamilannnya.

2. Untuk pendidikan kebidanan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi

pengembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu hamil

tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan untuk menciptakan kehamilan

(47)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut : dari 50 responden mayoritas berumur antara 17-27 tahun yaitu 30 orang

(60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), dan hamil pertama dan

kedua yaitu 34 orang (68,0%).

2. Dari 50 responden terdapat 30 orang (60,0%) yang mempunyai tingkat

pengetahuan baik.

3. Adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan

responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,039 dan

OR = 0,22, adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat

pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan

p = 0,013 dan OR = 5,44, dan adanya hubungan yang signifikan antara gravida

dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama

(48)

B. Saran 1. Bagi Bidan

Diharapkan bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan

fisiologis selama kehamilan pada ibu hamil untuk menciptakan kehamilan yang

aman dan berkualitas.

2. Bagi Ibu

Diharapkan ibu hamil dapat lebih mengetahui tentang kebutuhan fisiologis

selama kehamilan agar dapat memenuhi kebutuhan fisiologis secara sempurna

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : EGC.

Budiarto, Eko. (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.

B. Curtis, Glade. (1999). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu.

Jakarta : Arcan.

Danim, Sudarman., & Darwis. (2003). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur,

Kebijakan, dan Etik. Jakarta : EGC.

Hadi, Endang Susilowati. (2006). Lebih Jauh Tentang Kehamilan. Jakarta : Edsa

Mahkota.

Llewwllyn, Derek., & Jones. (2002). Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi

VI. Jakarta : Hipokrates.

Llewwllyn, Derek., & Jones. (2005). Setiap Wanit.Jakarta : PT. Delapratasa

Publishing.

Musbikin, Imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta :

Mitra Pustaka.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Paath, Erna Francin., Rumdasih., & Heryati. (2005). Gizi Dalam Kesehatan

(50)

Saifuddin, Abdul Bari. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonetal. Jakarta : JNPKKR-POGI.

Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonetal. Jakarta : JNPKKR-POGI.

Salmah, et al. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.

Sanford, Diare. G. (2005). Komplikasi Selama Kehamilan. Jakarta : Prestasi Pustaka

Publisher.

Sofyan, Mustika, et al. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Varney, Helen., Kriebs., & Gegor. (2002). Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC.

Iskandar, Pusponegoro & Ocvyanti. Masa Kehamilan Harus Menyenangkan.

(18 Oktober 2008).

Madjid, Omo. (2008). Nutrisi Untuk Kehamilan Aman dan Berkualitas. (18 Oktober

2008).

Seng, Yap Chong. 2008. Hamil Bugar Kelahiran Lancar. (02 November 2008).

File:///F:/ArtikelPregnancy.php.htm. Hal 1.

Widianti, Efri. 2007. ( 12 Februari 2009).

Wikjosastro. (2003). Kematian Ibu Indonesia Tertinggi di ASEAN. (18 Oktober

2008). http://www.suarapembaharuan .com/News/2003/09/02/index.html.

(51)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Lydia Meilani / 085102017 adalah mahasiswa Program D

IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang

melakukan penelitian yaitu Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik

Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009.

Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas

akhir di Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas

Sumateran Utara. Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan kesediaan ibu-ibu

untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon menjawab

kuesioner dengan jujur. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan

ini sebagai bukti kesukarelaan ibu. Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat

sukarela, sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun serta

identitas pribadi ibu dan semua inforamasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan

hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.

Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.

Peneliti Medan, Maret 2009

Responden

(52)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan

Di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009

Kode Responden :………. Diisi oleh peneliti

I. Karakteristik Responden

Petunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan

saudara saat ini dengan memberi tanda chekhlist (√ ).

1. Umur : Tahun

2. Pendidikan :  Tidak Sekolah

 SD/Sederajat

 SMP/Sederajat

 SMU/Sederajat

 Diploma

 Sarjana

3. Hamil ke - :  1

 2

 3

 dan lain-lain, sebutkan…….

(53)

II. Pengetahuan tentang Kebutuhan Fisiologis selama Kehamilan Petunjuk pengisian kuesioner

a. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan.

b. Berikan tanda silang ( x ) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar.

c. Pertanyaan dijawab sendiri.

Soal A. Nutrisi

1. Kebutuhan gizi atau makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada wanita yang

tidak hamil. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan manfaat dari gizi atau

makanan yang seimbang dalam kehamilan adalah ?

a. Mempercepat proses pengecilan rahim

b. Untuk pertumbuhan janin

c. Untuk meningkatkan jumlah air ketuban

2. Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, maka ibu hamil harus makan 3 kali

sehari, di mana hidangan harus tersusun dari bahan makanan yang bergizi.

Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan makanan yang bergizi untuk

dikonsumsi oleh ibu hamil adalah ?

a. Nasi + kentang + bayam + kangkung + 1 gelas air putih

b. Nasi + ubi + ikan + ayam + 1 gelas air putih

(54)

3. Asam folat sangat penting dalam masa kehamilan yang berguna untuk

pertumbuhan susunan saraf pusat dan otak janin. Menurut ibu, di bawah ini

makanan yang kaya akan asam folat adalah ?

a. Jeruk dan pisang

b. Telur dan daging

c. Kacang panjang dan bayam

4. Zat besi adalah komponen utama dari kadar darah yang bekerja mengangkut

oksigen di dalam darah. Menurut ibu, di bawah ini makanan yang mengandung

zat besi adalah ?

a. Tempe dan coklat

b. Jeruk dan pisang

c. Sayuran hijau dan daging

B. Kebersihan diri

5. Menurut ibu, di bawah ini manfaat dari menjaga kebersihan di daerah vagina

adalah ?

a. Untuk menghindari infeksi alat kandungan

b. Untuk menghindari infeksi di bagian kepala

(55)

6. Perawatan gigi selama kehamilan tidak berbeda dari saat-saat sebelum hamil,

tetapi hal ini mempunyai manfaat. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan

manfaat dari perawatan gigi adalah ?

a. Untuk menghindari infeksi alat kandungan dan akan menyebar ke organ

lainnya sehingga berbahaya bagi janin yang dikandungnya

b. Untuk menghindari infeksi di rongga mulut dan akan menyebar ke organ

lainnya sehingga berbahaya bagi janin yang dikandungnya

c. Untuk menghindari infeksi di bagian tangan dan akan menyebar ke organ

lainnya sehingga berbahaya bagi janin yang dikandungnya

7. Menurut ibu, bagaimana cara perawatan payudara yang baik selama kehamilan ?

a. Puting susu digoyangkan dan ditarik keluar dengan lembut

b. Puting susu dibiarkan basah oleh kolostrum sampai kering dengan sendirinya

c. Puting susu tidak boleh diberikan minyak lanolin bila puting susu kering

C. Istirahat dan Relaksasi

8. Periode istirahat diperlukan dalam kehamilan untuk menghilangkan kelelahan.

Menurut ibu, waktu istirahat yang cukup di siang hari adalah ?

a. 1-2 jam

b. 3-4 jam

(56)

9. Menurut ibu, posisi yang baik untuk periode istirahat singkat dalam kehamilan

adalah ?

a. Posisi miring kanan atau miring kiri

b. Posisi telungkup atau telentang

c. Posisi telentang dengan kaki diangkat

10. Menurut ibu, yang mempengaruhi rasa lelah pada tubuh ibu hamil selain

pekerjaan fisik adalah ?

a. Pengaruh lingkungan karena bising

b. Keadaan rumah yang lembab

c. a dan b benar

11. Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan. Menurut ibu,

waktu yang terbaik untuk melakukan relaksasi adalah ?

a. Tiap hari setelah sarapan

b. Tiap hari setelah makan siang

c. Tiap hari setelah makan malam

D. Olahraga

12. Olahraga dan kebugaran tubuh selama hamil pantas mendapatkan perhatian yang

khusus. Menurut ibu, olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah ?

a. Berjalan kaki

b. Lari

(57)

13. Renang adalah olahraga yang san

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden meliputi  umur,
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Setiap Butir Pertanyaan Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama
Tabel 5.3 Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis
Tabel 5.4.1 Hubungan Umur dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain.... Elektron yang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan mengetahui respon siswa terhadap produk Student Worksheet berbasis Project Based Learning berorientasi pada

Berkaitan dengan beberapa hal tersebut di atas maka muncul pertanyaan dalam penelitian ini yaitu, apakah pembangunan infrastruktur konektifitas dapat meningkatkan

benar sekali: Setiap orang yang percaya kepada-Ku akan melakukan keajaiban- keajaiban seperti yang Aku lakukan. Dan bukan hanya itu saja, tetapi mereka juga akan melakukan

Ketika terapi medis tidak mampu memberikan perbaikan pada kondisi pasien, maka terapi alternative seperti guided imagery dapat menjadi salah satu intervensi yang

Hasil penelitian menunjukkan stabilitas fisik sediaan yang mengandung lendir bekicot konsentrasi 3% lebih baik daripada lendir bekicot 6% diketahui dari pH,

Hasilnya, daging sapi yang diberikan perlakuan dengan buah kiwi lebih empuk sejalan dengan tingkat kuantitas buah kiwi yang ditambahkan.. Kata kunci: daging sapi, buah kiwi,

pertanggungjawabanpekerjaan.Ada sinyalemen yang salah kaprah baik di kalangan penegak hukum maupun di kalangan aparatur pemerintah sendiri. Ketika berbicara Perpres