HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN
FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK Bd. Hj. AZIZAH. R
DUMAI TAHUN 2009
LYDIA MEILANI 085102017
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009
Lydia Meilani
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009
vi + 39 halaman + 6 tabel + 7 lampiran
Abstrak
Kebutuhan fisiologis selama kehamilan merupakan hal yang penting untuk menciptakan proses kehamilan yang aman terhindar dari komplikasi dan berkualitas ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa data dengan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 50 responden mayoritas berumur antara 17-27 tahun yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), primigravida dan secondigravida yaitu 34 orang (68,0%), dan berpengetahuan baik yaitu 30 orang (60,0%). Berdasarkan hasil uji statistik adanya hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,039 dan OR = 0,22 berarti ibu hamil yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 17-27 tahun; adanya hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,013 dan OR = 5,44 berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 5,44 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah; dan adanya hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,016 dan OR = 0,13 berarti 0,13 berarti ibu hamil yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang primigravida dan secondigravida. Hal ini berarti adanya hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
Kata kunci : ibu hamil, kebutuhan fisiologis selama kehamilan
Judul : Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di
Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai 2009
Nama : Lydia Meilani
NIM : 085102017
Program : D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU
Pembimbing Penguji,
……..………. ………..Penguji I (dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM)) (Setiawan S, S.Kep, MNS)
…..………...Penguji II (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns, M.Kep)
...……….Penguji III (dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc (CM-FM))
Program D IV Bidan Pendidik telah menyetujui karya tulis ilmiah ini sebagai
persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D IV Bidan Pendidik.
………... ...………... (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep) (dr. Murniati Manik, M.Sc, SpKK)
NIP. 132 299 794 NIP.130 810 210
Koordinator Ketua Pelaksana
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan judul “Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Tahun 2009. Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari sempurna baik dari isi maupun dari susunan bahasa. Oleh karena itu,
peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan untuk perbaikan di masa yang
akan datang.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini yaitu :
1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc (CM-FM) selaku dosen pembimbing materi dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
4. Seluruh dosen, staf dan pegawai admistrasi program studi D-IV Bidan
Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak membantu baik moril
maupun materil dan memberikan dorongan dan semangat serta doa sehingga
6. Kepada kakakku dan kedua adikku tercinta yang telah memberikan dorongan dan
semangat serta doa sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.
7. Kepada abangku tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat serta
doa sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.
8. Rekan-rekan Mahasiswa di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini khususnya Linda, Fitri , Fitrianis, Bu Meide, Fitri R, Anita,
Ika, Rangi, Sarah, dan Elly.
9. Seluruh pihak yang turut ambil andil dalam selesainya karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang
diberikan, semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal
Alamin.
Medan, 08 Juni 2009
Peneliti
(Lydia Meilani)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar content validity
Lampiran 4 : Surat izin penelitian
Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian
Lampiran 6 : Daftar riwayat hidup
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum... 2
2. Tujuan Khusus ... 2
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 4
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Umur ... 6
2. Pendidikan ... 6
3. Gravida ... 7
C. Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan 1. Nutrisi ... 8
2. Kebersihan Diri ... 12
3. Istirahat dan Relaksasi ... 13
4. Olahraga ... 14
5. Hubungan Seksual ... 16
6. Pemilihan Pakaian Selama Kehamilan ... 17
BAB III Kerangka Konsep, Hipotesa, dan Definisi Operasional A. Kerangka Konsep ... 19
B. Hipotesa ... 19
C. Definisi Operasional ... 20
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi ... 21
2. Sampel... 21
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 22
2. Waktu Penelitian ... 22
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 22
E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Penelitian ... 23
2. Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 24
F. Prosedur Pengumpulan Data ... 24
G. Analisa Data ... 25
BAB V Hasil dan Pembahasan A. Hasil ... 27
B. Pembahasan ... 32
BAB VI Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 36
B. Saran ... 37
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden
meliputi umur, pendidikan, dan gravida di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Maret sampai April Tahun
2009...26
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Setiap Butir Pertanyaan Tentang Kebutuhan
Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai Maret sampai April Tahun 2009...27
Tabel 5.3. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis
Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Maret
sampai April Tahun 2009...28
Tabel 5.4.1. Hubungan Umur Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Maret sampai April Tahun 2009...29
Tabel 5.4.2. Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Responden
Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj.
Azizah Rachman Dumai Maret sampai April Tahun 2009...30
Tabel 5.4.3. Hubungan Gravida Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar content validity
Lampiran 4 : Surat izin penelitian
Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian
Lampiran 6 : Daftar riwayat hidup
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009
Lydia Meilani
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009
vi + 39 halaman + 6 tabel + 7 lampiran
Abstrak
Kebutuhan fisiologis selama kehamilan merupakan hal yang penting untuk menciptakan proses kehamilan yang aman terhindar dari komplikasi dan berkualitas ibu dan bayi tetap dalam keadaan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa data dengan chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 50 responden mayoritas berumur antara 17-27 tahun yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), primigravida dan secondigravida yaitu 34 orang (68,0%), dan berpengetahuan baik yaitu 30 orang (60,0%). Berdasarkan hasil uji statistik adanya hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,039 dan OR = 0,22 berarti ibu hamil yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berumur antara 17-27 tahun; adanya hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,013 dan OR = 5,44 berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 5,44 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah; dan adanya hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,016 dan OR = 0,13 berarti 0,13 berarti ibu hamil yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang primigravida dan secondigravida. Hal ini berarti adanya hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
Kata kunci : ibu hamil, kebutuhan fisiologis selama kehamilan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia, Angka Kematian Ibu di
Indonesia tahun 1998-2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002).
Dimana, sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahun di Indonesia karena
kehamilan atau persalinan. Hal itu berarti setiap setengah jam seorang perempuan
meninggal karena kehamilan atau persalinan dan sekitar 15 persen ibu terancam
kematian saat hamil dan bersalin karena penyakit dan komplikasi (Wiknjosastro,
2003).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah sehingga setiap wanita hamil
harus memenuhi kebutuhan selama kehamilan untuk menciptakan proses kehamilan
yang aman terhindar dari komplikasi dan berkualitas ibu dan bayi tetap dalam
keadaan sehat (Madjid, 2008).
Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan fisiologis selama kehamilan dapat
menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi diantaranya keguguran, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan berat
badan lahir. Hal ini menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu
serta kematian perinatal (Lubis, 2003).
Tidak terpenuhinya kebutuhan fisiologis selama kehamilan dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan, faktor sosial ekonomi, dan sosial kultural dari ibu hamil itu
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Oktober
2008 di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai terhadap 10 ibu hamil, didapati 7
diantaranya kurang mengetahui tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama
kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai dan melihat apakah ada
hubungan dengan karakteristik ibu hamil tersebut.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
“apakah ada hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan karakteristik
ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis
selama kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil berdasarkan umur, pendidikan, dan
gravida (kehamilan saat ini).
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
c. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi bidan, sebagai informasi atau masukan dalam meningkatkan pelayanan
khususnya tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
2. Bagi ibu, sebagai sumber informasi bagi ibu untuk mengetahui tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya
mempunyai objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal
(mendapatkan pengakuan secara umum).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
bentuk tindakan seseorang (overt behavior).
a. Proses adaptasi perilaku
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan, penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi
proses berikut, yakni : 1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui stimulasi objek terlebih dahulu; 2) Interest, yakni orang mulai
tertarik pada stimulasi; 3) Evalution (menimbang-nimbang baik tidaknya stimulasi
tersebut bagi dirinya); 4) Trial, orang yang telah mulai mencoba perilaku baru, dan
5) Adoption, subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan
b. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan, yaitu :
1). Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
2). Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan menginterpretasikan materi secara benar.
3). Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
4). Analisis (analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya satu sama lainnya.
5). Sintesis (syntesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6). Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Umur
Singgih D. Gunarso (1990) mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang
maka proses–proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada
umur tertentu bertambahnya proses perkembangan ini tidak secepat ketika berusia
belasan tahun.
Abu Ahmadi (1997) juga mengemukakan bahwa memori atau daya ingat
seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini dapat disimpulkan
bahwa dengan bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya
pengetahuan yang diperoleh, tetapi pada umur–umur tertentu atau menjelang usia
lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang.
2. Pendidikan
Wiet Hary dalam Notoatmojo (1993) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan
turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami
pengetahuan yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.
Menurut Matra (1994) pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin
tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut menerima informasi.
Menurut Kihajar Dewantara pendidikan adalah sebagai suatu proses belajar
yang menghasilkan suatu kemampuan tertentu yang diperoleh dalam keluarga
(pendidikan informal), di sekolah (pendidikan formal) dan di dalam masyarakat itu
sendiri (pendidikan nonformal) (Bina Diknakes, 1994).
Menurut Cahyani (2003) mengemukakan bahwa dengan pendidikan tinggi
maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Menurut Notoatmojo (2003) mengemukakan bahwa pendidikan dapat
membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang
berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas
dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya rendah.
Tingkat pendidikan dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1). Tingkat pendidikan rendah
Terdiri dari SD dan SMP/sederajat.
2). Tingkat pendidikan tinggi
Terdiri dari SMA/sederajat dan perguruan tinggi (Nenisisri, 2002 hlm. 38).
3. Gravida
Gravida adalah keadaan wanita yang sedang hamil. Keadaan ini dapat
menunjukkan pengalaman atau hal yang pernah dialami oleh seorang wanita
berkaitan dengan kehamilannya, baik itu kehamilan sebelumnya, kehamilan saat ini,
ataupun kehamilan selanjutnya.
Istilah – istilah yang terkait dengan kehamilan :
a). Primigravida : wanita yang hamil untuk pertama kalinya.
b). Secondigravida : wanita yang hamil untuk kedua kalinya
c). Multigravida : wanita yang pernah hamil untuk beberapa kalinya (Manuaba,
1998, hlm. 158).
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.
Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang
C. Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan
Kehamilan merupakan proses yang alamiah sehingga setiap wanita hamil
harus memenuhi kebutuhan selama kehamilan untuk menciptakan proses kehamilan
yang aman dan berkualitas. Adapun yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis
selama kehamilan meliputi :
1. Nutrisi
Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, maka ibu hamil harus makan
teratur 3 kali sehari dimana hidangan harus tersusun dari bahan makanan yang
bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan dan
diusahakan minum susu minimal 1 gelas setiap hari.
Ada beberapa indikator untuk mengetahui apakah Anda makan dengan benar
selama masa kehamilan. Diantaranya adalah berat badan naik 2-3 kg selama
trimester pertama; dan 0,5 kg minggu selama trimester kedua dan ketiga;
mengonsumsi makanan yang bervariasi; serta terjaganya keseimbangan makanan
bernutrisi.
Kegunaan gizi tersebut untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan,
baik pertumbuhan otak maupun organ tubuh lainnya; untuk mempertahankan
kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri; agar luka-luka persalinan lekas sembuh
dalam masa nifas (40 hari setelah melahirkan); dan untuk cadangan makanan pada
Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
a. Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi
pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke
pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormon yang
mengatur pertumbuhan janin.
b. Protein
Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku,
dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga diperlukan plasenta untuk
membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormon sang ibu dan janin. Protein
dapat diperoleh dari bahan makanan seperti daging, keju, ikan, telur,
kacang-kacangan, tahu, tempe, dan oncom.
c. Vitamin dan mineral
Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting selama
hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Tidak
kalah penting vitamin B1 dan B2 serta niasin yang diperlukan dalam proses
metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk mengatur
penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat
besi selama hamil untuk mencegah anemia.
Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang
membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi
janin. Zat kapur ini banyak terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.
Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah
pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga konsumsi makanan yang banyak
mengandung asam folat dapat mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat dan
otak janin. Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli,
wortel, dan tomat.
d. Serat
Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna untuk
membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air besar.
e. Air
Dalam keadaan normal saja, kita dianjurkan untuk minum delapan gelas air
putih sehari. Apalagi untuk wanita hamil. Kebutuhannya akan air perlu diperhatikan
benar. Kekurangan air (dehidrasi) harus segera ditanggulangi, karena dalam masa
kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah sehingga banyak mengeluarkan
cairan tubuh.
Berbeda dengan kebutuhan gizi pada trimester pertama, memasuki trimester
kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi sebagai berikut:
1). Kalori
Tubuh membutuhkan tambahan 285 kalori setiap hari dibandingkan dengan
sebelum hamil. Konsumsi makanan ini setidaknya menghasilkan pertambahan bobot
badan sekitar 8 - 15 kg sampai akhir trimester ketiga. Sejak trimester kedua ini,
diusahakan untuk menambah bobot ½ kg setiap minggu. Di akhir bulan kehamilan,
konsumsi karbohidrat (50 - 60% dari total kalori) diperlukan dalam takaran yang
cukup untuk persiapan tenaga ibu dalam masa persalinan.
2). Protein
Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi
hewani seperti daging, ikan, telur, dan nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan
tempe.
3). Vitamin dan mineral
Pada trimester ketiga, tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak
dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari
asam amino, darah merah, saraf otak, dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi,
maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi pula. Makanan yang banyak
mengandung vitamin B6 ini antara lain ikan. Jangan lupa mengonsumsi substansi
omega-3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega-3 juga
berperan pada perkembangan otak dan retina janin.
Seng dibutuhkan bagi sistem imunologi (kekebalan) tubuh. Konsumsi seng
juga dapat menghindari lahirnya janin prematur dan berperan dalam perkembangan
otak janin, terutama pada trimester terakhir. Diduga, kekurangan seng menyebabkan
bibir sumbing. Makanan yang kaya seng antara lain daging sapi dan ikan.
Kalsium diperlukan pada trimester pertama hingga trimester ketiga karena
merupakan zat gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat
2. Kebersihan diri
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri :
a. Selama kehamilan, rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal, dan mengkilat
sehingga akan tampak berminyak. Untuk mengatasinya, cucilah rambut paling
sedikit 2-3 kali seminggu.
b. Peliharalah gigi secara teratur untuk menghindari terjadinya infeksi di rongga
mulut. Infeksi yang terjadinya di rongga mulut akan mudah menyebar ke organ
yang lainnya dan berbahaya bagi bayi yang sedang dikandungnya.
c. Jagalah kebersihan kulit dengan baik. Pada saat mandi, gosoklah kulit secara
perlahan untuk menghindari terjadinya kelecetan. Kulit yang lecet sangat mudah
terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit.
d. Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindarkan terjadinya infeksi
kandungan. Jika kandungan terinfeksi, tentunya akan membahayakan
pertumbuhan dan perkembangan janin.
e. Periharalah kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, di mana puting susu harus dibersihkan
kalau terbasahi oleh kolostrum, karena apabila dibiarkan dapat terjadi oedema
pada putting susu dan sekitarnya. Puting seharusnya digoyang dan ditarik keluar
dengan lembut selama kira-kira dua menit sehari sejak awal kehamilan. bisa pula
digosokkan minyak lanolin, khususnya jika puting kering (Llewellyn dan Jones,
3. Istirahat dan relaksasi
Gejala dini lain kehamilan adalah mudah lelah. Gejala yang sangat umum ini
dapat dapat berlanjut selama kehamilan. ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan
periode istirahat, terutama saat hamil tua. Jangan memaksakan diri untuk melakukan
tindakan-tindakan yang bisa membuat tubuh letih. Jika memang ada waktu untuk
tidur siang, gunakan sebaik-baiknya. Waktu istirahat yang baik pada siang hari ± 1-2
jam dan malam hari ± 7-8 jam. Begitu pun jika malam tiba, jangan menunggu
datangnya larut malam baru tertidur. Usahakan tambahkan jam tidur malam (2 jam)
pada setiap malamnya. Tapi, jika memang pada siang hari tidak bisa tidur, rilekskan
tubuh dengan berbaring sambil membaca buku-buku ringan atau hanya sekedar
mendengar musik. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi
uterin dan oksigenasi fetoplasental. Selama periode istirahat yang singkat, seorang
wanita dapat mengambil posisi telentang kaki diangkat pada dinding untuk
meningkatkan aliran darah vena dari kaki dan mengurangi oedema kaki dan varises
vena.
Rasa letih tidak hanya disebabkan karena pekerjaan fisik. Ternyata
lingkungan juga bisa memberi pengaruh juga seperti keributan di rumah atau di
kantor dan keadaan rumah yang lembab (kurangnya ventilasi) (Hadi, 2006, hlm.
9-10).
Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang
dengan sengaja diupayakan dan dipraktekkan. Kemampuan relaksasi secara
disengaja dan sadar dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi
ketidaknyamanan yang normal sehubungan dengan kehamilan.
Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari setelah makan
Untuk memperoleh relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang harus
dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu tekuk semua persendian dan
pejamkan mata, lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot wajah, lakukan
pernapasan secara teratur dan berirama, pusatkan pikiran pada irama pernapasan atau
pada hal-hal yang menenangkan, dan apabila pada saat itu, keadaan menyilaukan
atau gaduh, tutuplah mata dengan saputangan dan tutuplah telinga dengan bantal.
4. Olahraga
Olahraga dan kebugaran tubuh selama dan sesudah kehamilan pantas
mendapatkan perhatian yang khusus. Sewaktu tubuh mulai membesar dan berat
badan akan bertambah selama hamil, olahraga secara teratur membantu
mempertahankan kesehatan dan kenyamanan.
Jumlah dan jenis olahraga yang terbaik untuk anda selama kehamilan
tergantung pada kesehatan umum, perkembangan kehamilan, kebugaran tubuh, dan
tingkat aktivitas anda yang biasa (Simkin, Whalley & Keppler, 2008, hlm.105).
Beberapa olahraga yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah sebagai
berikut :
1). Renang
Renang adalah olahraga yang sangat baik bagi ibu hamil dan sangat
dianjurkan dan dapat dikategorikan sebagai jenis aerobik dengan gerakan-gerakan
tubuh tertentu.
Olahraga renang dapat dilakukan ketika usia kehamilan memasuki 4 bulan
dan masih bisa dilakukan meskipun pada usia kehamilan yang sudah tua.
Manfaat olahraga renang dalam kehamilan antara lain yaitu : dapat
tanpa benturan sehingga tidak akan menggoncangkan rahim, memperbaiki sistem
pernapasan dan jantung serta dapat menguatkan otot-otot seperti punggung, perut,
dan kaki.
2). Senam hamil
Senam hamil bisa dilakukan sejak kehamilan berusia 5 bulan.
3). Berjalan kaki
Berjalan kaki adalah salah satu latihan fisik terbaik untuk pembuluh jantung
ibu hamil, karena tidak terlalu membebani lutut dan persendian (Seng, 2008).
Adapun manfaat olahraga dalam kehamilan adalah sebagai berikut : olahraga
yang tepat dapat melenturkan dan memperkuat otot-otot yang paling terpengaruh
oleh kehamilan, termasuk otot dasar panggul, perut, dan punggung bagian bawah,
membantu mempertahankan pernapasan yang baik dan peredaran darah serta dapat
menghilangkan beberapa ketidaknyamanan dalam kehamilan, membantu
menyiapkan tubuh untuk persalinan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional
(Simkin, Whalley & Keppler, 2008, hlm.108).
Pedoman umum untuk olah raga yang aman dan efektif. Selama sesi
olahraga, ikuti pedoman di bawah ini untuk menghindari cedera dan mendapatkan
manfaat yang terbaik antara lain :
a). Berolahraga secara teratur, tiga sampai empat kali seminggu. Selalu lakukan
pemanasan dan pendinginan.
b). Untuk olahraga lantai gunakan permukaan yang keras.
c). Pakailah sepatu yang memberi dukungan dan cocok untuk jenis olahraganya.
d). Berolahragalah dengan gerakan yang halus, hindari meloncat-loncat atau
e). Jangan menahan nafas ketika olahraga karena dapat meningkatkan tekanan pada
dasar panggul dan otot-otot perut membuat anda menjadi pusing.
f). Ukur selalu denyut nadi anda.
g). Hentikan olahraga jika anda merasa nyeri.
h). Hindari regangan dan kelelahan, mulailah dengan posisi yang paling mudah,
kemidian cobalah posisi lain jika otot anda sudah lebih kuat. Mulailah dengan
sedikit pengulangan secara bertahap dan tingkatkan jumlahnya.
i). Pertimbangkan asupan kalori dan cairan. Anda perlu makan cukup untuk
memenuhi kebutuhan kalori selama kehamilan. Cairan harus diminum sebelum,
selama, dan sesudah olahraga untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
melalui keringat dan pernapasan.
j). Hindari olahraga yang berat pada suhu panas, lembap, atau jika anda sedang sakit
atau demam (Simkin, Whalley & Keppler, 2008, hlm.109).
5. Hubungan Seksual
Gairah seksualitas akan mendapatkan perubahan besar saat kehamilan. Ada
wanita yang merasakan kenikmatan bahkan orgasme saat berhubungan seks ketika
pada masa awal kehamilan, tapi ada juga yang tidak mau melakukan aktifitas seks.
Perubahan dalam hasrat seksual adalah hal yang wajar dan hasrat dapat
berubah-ubah menurut trimester. Pada trimester pertama disebabkan karena
kelelahan, mual, dan nyeri tekan pada payudara. Di trimester kedua kemungkinan
adalah saat meningkatnya hasrat sedangkan trimester ketiga kemungkinan waktu
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hubungan seksual selama
hamil yaitu : 1). Seorang ibu sebaiknya menghindari tidur telentang saat melakukan
hubungan seksual setelah bulan keempat masa kehamilan, untuk mencegah sindrom
vena kava (aortakaval). Jika posisi tersebut sangat disukai ibu, sebaiknya perlu
menempatkan sebuah bantal di bawah pinggul kanannya agar dapat memposisikan
uterus dengan baik. Perubahan pada posisi hubungan seperti berbaring miring, posisi
ibu di atas, atau penetrasi vagina dari belakang merupakan posisi lain yang perlu
dipikirkan seiring pembesaran uterus, 2). Di minggu akhir kehamilan, orgasme
kemungkinan lebih kuat dan mungkin diikuti dengan kram uterus, 3). Jangan
melakukan hubungan seksual pada saat terjadinya ketuban pecah dini, adanya
perdarahan vagina, untuk menghindari terjadinya infeksi, 4). Ibu dengan riwayat
persalinan preterm dapat dianjurkan menghindari hubungan seksual pada trimester
ketiga, karena pada saat itu oksitosin dilepas saat orgasme, atau dengan menstimulasi
payudara bisa merangsang kontraksi, 5). Pasangan yang menggunakan dubur saat
berhubungan seks, sebaiknya menghindari melakukan penetrasi dubur ke penetrasi
vagina karena beresiko infeksi, dan 6). Dapat menggunakan metode lain untuk
mengekspresikan keintiman dan kasih sayang dengan cara memeluk, mencium, dan
membelai (Ladewiq, London & Olds, 2006, hlm.30).
6. Pemilihan pakaian ibu hamil
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam memilih pakaian yang akan
digunakan, yaitu pilihlah pakaian yang longgar, sebaiknya dari bahan katun karena
lebih nyaman, pilihlah pakaian yang bahannya tidak terlalu tebal dan menyerap
keringat, sehingga tidak akan kepanasan, pilihlah bra yang dapat menyangga
nyaman dipakai, pilihlah ukuran celana yang lebih besar dari ukuran sebelum hamil
dengan bahan katun dan tidak menekan pinggang dan perut, hindari model pakaian
yang bila dipakai akan menekan dan menyakitkan perut, serta mengganggu
keleluasaan bergerak, hindari pemakaian baju dan celana yang ketat serta pemakaian
karet pada pinggang celana panjang, karena pada saat perut sudah membesar karet
akan menekan perut dan membahayakan janin. Selain itu, karena tekanan di perut
menyebabkan ibu hamil mudah marah, tersinggung, dan sebagainya. Hal ini
dikarenakan peredaran darah sang ibu kurang lancar karena tertekan karet dan jangan
memakai rok span dan sepatu atau sendal yang berhak tinggi (Musbikin, 2005,
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESA, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. KERANGKA KONSEP
Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul hubungan
karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
fisiologis selama kehamilan dijelaskan dalam bentuk bagan berikut ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 3.1
Karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, dan gravida
mempunyai hubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
fisiologis selama kehamilan.
A. HIPOTESA
1. Ada hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kebutuhan fisiologis selama kehamilan
2. Ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan
3. Ada hubungan antara gravida dengan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan
Karakteristik Responden
a. Umur
B. DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
1. 2. 3. 4. Umur Pendidikan Gravida Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan Lamanya hidup yang dihitung dari tahun sejak ibu dilahirkan sampai dengan penelitian ini dilakukan ibu.
Pendidikan terakhir dari ibu hamil saat penelitian ini dilakukan.
Kehamilan saat ini yang dialami oleh ibu saat penelitian ini dilakukan.
Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu yang sedang hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan meliputi nutrisi, kebersihan diri, istirahat dan relaksasi, olahraga, hubungan seksual, dan pemilihan pakaian selama kehamilan. Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara
1 = 17-27 tahun 2 = 28-38 tahun
1 = Tingkat pendidikan tinggi (SMA dan perguruan tinggi) 2 = Tingkat pendidikan
rendah (SD dan SMP)
1= Primigravida dan secondigravida 2 = Multigravida
1 = Baik, apabila pertanyaan dijawab benar 56%-100% dengan interval 12-20 pertanyaan. 2 = Kurang,
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional
yang bertujuan untuk menggambarkan adanya hubungan antara karakteristik ibu
hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama
kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2009 yaitu mulai dari
bulan Maret 2009 sampai April 2009.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya pada bulan Maret 2009 s/d April 2009 di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai sebanyak 50 orang.
2. Sampel
Teknik dalam pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total
sampling. Di mana pengambilan sampel dengan cara semua jumlah populasi menjadi
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai, pemilihan
lokasi berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu : pimpinan klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman adalah bidan delima sehingga banyak ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di Klinik tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah ibu
hamil periode Januari s/d November 2008 berjumlah 550 ibu hamil. Dimana tiap
bulannya terdapat 50 ibu hamil yang berkunjung ke Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan mulai dari bulan Maret 2009 sampai April 2009.
D. Pertimbangan Etik Penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan
permohonan izin penelitian kepada ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara, setelah mendapat izin dari ketua program
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara kemudian
peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Pimpinan Klinik Bd. Hj.
Azizah Rachman Dumai. Langkah selanjutnya lembaran persetujuan (Informed
Consent) akan diberikan kepada ibu hamil sebagai calon responden. Selanjutnya,
peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan serta memberitahukan bahwa tidak ada
pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Untuk
menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada
perkembangan ilmu pengetahuan serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain.
Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan penelitian, maka
responden secara sukarela menandatangani lembar persetujuan dan dilanjutkan
dengan pengisian kuesioner.
E. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kuesioner Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat
pengumpulan data berupa formulir karakteristik responden dan kuesioner
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan yang berisikan
pertanyaan tentang :
a. Karakteristik responden
Data karakteristik yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur,
pendidikan, dan gravida.
b. Kuesioner pengetahuan
Kuesioner tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan terdiri dari 20 soal
multiple choice meliputi nutrisi terdiri dari 4 soal, kebersihan diri terdiri dari 3 soal,
istirahat dan relaksasi terdiri dari 4 soal, olahraga terdiri dari 5 soal, hubungan
seksual terdiri dari 2 soal, dan pemilihan pakaian ibu hamil terdiri dari 2 soal.
Setiap item pertanyaan yang benar akan diberi skor 1 dan untuk setiap
pertanyaan yang salah akan diberi skor 0.
Untuk menentukan kategori tingkat pengetahuan ibu hamil baik dan tidak
baik , peneliti menentukan standar sebagai berikut:
1). Kategori baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 56-100% atau
2). Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden ≤ 55% atau
menjawab benar 0-11 pertanyaan.
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas telah dilakukan dengan cara content validity sebanyak 2 kali
yang diuji oleh dokter spesialis obstetri ginekologi sehingga instrumen yang
digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan
diukur. Dimana, pada tahap pertama ada perbaikan pertanyaan tentang kebersihan
diri selama kehamilan dan pada tahap yang kedua kuesioner dinyatakan valid dengan
CVI (Content Validity Indeks) sebesar 0,85.
Sedangkan uji reliabilitas instrument dilakukan untuk mengetahui konsistensi
alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan. Uji reliabilitas
dengan cronbach’s alpha yang diolah melalui program komputerisasi. Hasil yang
didapatkan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel karena α hitung > r tabel. Dimana α
hitung sebesar 0,941 dan r tabel sebesar 0,468 pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi
dan df = (n-2) = (20-2) = 18.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga kesehatan
(bidan) yang bekerja di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai yang mempunyai
latar belakang pendidikan D3 Kebidanan setelah mendapatkan surat izin penelitian
dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan penelitian di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai. Setelah
mendapat persetujuan, peneliti melaksanakan pengumpulan data di mana responden
dan menjelaskan tentang tujuan penelitian dan menanyakan kesediaan responden.
Setelah responden bersedia dan diminta untuk menandatangani surat persetujuan,
responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan, di mana peneliti
mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan jawaban yang telah diberikan oleh
responden.
G. Analisa Data
1. Analisa data univariat
Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi
tiap variabel yang akan diteliti yaitu karakteristik ibu hamil (meliputi : umur,
pendidikan, dan gravida) dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
fisiologis selama kehamilan.
2. Analisa data bivariat
Analisa data dilakukan dengan uji statistik menggunakan chi-square, untuk
melihat adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan
derajat kemaknaan α = 0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
[image:37.595.114.545.277.435.2]1. Karakteristik responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden meliputi umur, pendidikan, dan gravida di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai 2009
No. Karakteristik Jumlah
f %
1 Umur
1=17-27 tahun 30 60,0
2=28-38 tahun 20 40,0
2 Pendidikan
1=Tinggi (SMP dan PT) 27 54,0
2=Rendah (SD dan SMP) 23 46,0
3 Gravida
1=Primigravida dan secondigravida 34 68,0
2=Multigravida 16 32,0
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 responden yang berumur
antara 17-27 tahun yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang
2. Setiap butir pertanyaan dari kuesioner
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Setiap Butir Pertanyaan Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai Tahun 2009
Jumlah
No Pertanyaan Benar Salah
f % f %
1 Manfaat gizi 41 82,0 9 18,0
2 Susunan makanan yg bergizi 26 52,0 24 48,0
3 Sumber makanan yang mengandung asam
folat 21 42,0 29 58,0
4 Sumber makanan yang mengandung zat besi 32 64,0 18 36,0
5 Manfaat kebersihan vagina 41 82,0 9 18,0
6 Manfaat perawatan gigi 34 68,0 16 32,0
7 Cara perawatan payudara 36 72,0 14 28,0
8 Waktu istirahat siang hari 29 58,0 21 42,0
9 Posisi yang baik periode istirahat 24 48,0 26 52,0
10 Yang mempengaruhi rasa lelah selama
kehamilan 29 58,0 21 42,0
11 Waktu relaksasi yang tepat 23 46,0 27 54,0
12 Olahraga yang dapat dilakukan 43 86,0 7 14,0
13 Waktu untuk melakukan olahraga renang 17 34,0 33 66,0
14 Waktu untuk melakukan senam hamil 42 84,0 8 16,0
15 Manfaat olahraga 32 64,0 18 36,0
16 Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
olahraga 32 64,0 18 36,0
17 Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan hubungan seksual 26 52,0 24 48,0
18 Manfaat dari menghindari posisi telentang 21 42,0 29 58,0
19 Pemilihan pakaian ibu hamil yang tepat 41 82,0 9 18,0
20 Dampak pemakaian celana ketat 34 68,0 16 32,0
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengetahuan responden tentang
kebutuhan fisiologis selama kehamilan sebanyak 20 pertanyaan yaitu
nomor 1 sampai 20 menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak benar yaitu
pertanyaan tentang manfaat gizi, sumber makanan yang mengandung zat besi,
manfaat kebersihan vagina, olahraga yang dapat dilakukan serta waktu untuk
melakukan senam hamil sedangkan pertanyaan yang paling banyak salah yaitu
folat, waktu istirahat siang hari, posisi yang baik periode istirahat, yang
mempengaruhi rasa lelah selama kehamilan, waktu relaksasi yang tepat, waktu untuk
melakukan olahraga renang, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
hubungan seksual serta manfaat dari menghindari posisi telentang. Jika dilihat dari
persentase responden menjawab benar yaitu pertanyaan tentang olahraga yang dapat
dilakukan (86%), sedangkan menjawab salah yaitu pertanyaan tentang waktu untuk
melakukan olahraga renang (66%).
[image:39.595.124.529.387.446.2]3. Tingkat pengetahuan responden
Tabel 5.3
Distribusi Kategori Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai Tahun 2009
No. Tingkat pengetahuan f %
1 Baik 30 60,0
2 Kurang 20 40,0
Total 50 100
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 30 orang (60,0%) yang
4. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
fisiologis selama kehamilan
Tabel 5.4.1
Hubungan Umur dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai Tahun 2009
No Umur
Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis
Selama Kehamilan
Total Nilai
p
OR (95%CI)
Baik Kurang
f % f % f %
1 17-27 tahun 14 46,7 16 53,3 30 100,0
0,039 0,22
2 28-38 tahun 16 80,0 4 20,0 20 100,0
Jumlah 30 60,0 20 40,0 50 100,0
Dari tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara umur dengan tingkat
pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan diperoleh
dari 30 orang yang berumur antara 17-27 tahun mempunyai tingkat pengetahuan
kurang yaitu 16 orang (53,3%) dan dari 20 orang yang berumur antara 28-38 tahun
mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 16 orang (80,0%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,039 maka dapat disimpulkan adanya
hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,22 berarti ibu hamil
yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22 kali lebih besar untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang
[image:40.595.113.553.193.325.2]Tabel 5.4.2
Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai Tahun 2009
No Pendidikan
Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis
Selama Kehamilan
Total Nilai
p
OR (95%CI)
Baik Kurang
f % f % f %
1 Tinggi 21 77,8 6 22,2 27 100,0
0,013 5,44
2 Rendah 9 39,1 14 60,9 23 100,0
Jumlah 30 60,0 20 40,0 50 100,0
Dari tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara pendidikan dengan
tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan
diperoleh dari 27 orang yang berpendidikan tinggi mempunyai tingkat pengetahuan
baik yaitu 21 orang (77,8%) dan dari 23 orang yang berpendidikan rendah
mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu 14 orang (60,9%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,013 maka dapat disimpulkan adanya
hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 5,44 berarti ibu hamil
yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 5,44 kali lebih besar untuk
memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang
[image:41.595.113.533.138.269.2]Tabel 5.4.3
Hubungan Gravida dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisisologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai Tahun 2009
No Gravida
Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Kebutuhan Fisiologis
Selama Kehamilan
Total Nilai p OR
(95%CI)
Baik Kurang
f % f % f %
1 Primigravida dan
secondigravida
16 47,1 18 52,9 34 100,0
0,016 0,13
2 Multigravida 14 87,5 2 12,5 16 100,0
Jumlah 30 60,0 20 40,0 50 100,0
Dari tabel menunjukkan bahwa analisa hubungan antara gravida dengan
tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan
diperoleh dari 34 orang yang primigravida dan secondigravida mempunyai tingkat
pengetahuan kurang yaitu 18 orang (52,9%) dan dari 16 orang yang multigravida
mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu 14 orang (87,5%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,013 maka dapat disimpulkan adanya
hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan.
Pada hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR yaitu 0,13 berarti ibu hamil
yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang primigravida dan
[image:42.595.101.554.139.284.2]B. PEMBAHASAN
1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil
a. Karakteristik Responden
Karakteristik ibu hamil dari 50 responden berumur antara 17-27 tahun
yaitu 30 orang (60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), hamil
pertama dan kedua yaitu 34 orang (68,0%).
b. Tingkat pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama
kehamilan
Ibu hamil telah mengetahui tentang olahraga yang dapat dilakukan
sebanyak 43 orang (86,0%), waktu untuk melakukan senam hamil sebanyak 42
orang (84,0%), manfaat gizi sebanyak 41 orang (82,0%), dan manfaat kebersihan
vagina sebanyak 41 orang (82,0%).
Sedangkan ibu hamil tidak mengetahui tentang waktu untuk melakukan
olahraga renang sebanyak 33 orang (66,0%), manfaat menghindari posisi
telentang sebanyak 29 orang (58,0%), sumber makanan yang mengandung asam
folat sebanyak 29 orang (58,0%), waktu relaksasi yang tepat sebanyak 27 orang
(54,0%), dan posisi yang baik pada waku istirahat sebanyak 26 orang (52,0%).
Secara keseluruhan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan reponden
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan adalah baik sebanyak 30 orang
(60,0%).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria diantaranya mempunyai
objek kajian, mempunyai metode pendekatan, dan bersifat universal
(mendapatkan pengakuan secara umum) (Notoatmodjo, 2005, hlm.121).
c. Hubungan karakteristik dengan tingkat pengetahuan responden tentang
kebutuhan fisiologis selama kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai
Tahun 2009
1). Umur responden
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,039 berarti adanya
hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan responden
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dan diperoleh juga nilai OR yaitu
0,22 berarti ibu hamil yang berumur antara 28-38 tahun mempunyai peluang 0,22
kali lebih besar untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
dengan ibu hamil yang berumur antara 17-27 tahun. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukan oleh Singgih D. Gunarso (1990) bahwa makin tua umur
seseorang maka proses–proses perkembangan mentalnya bertambah baik dan
Abu Ahmadi (1997) mengemukakan bahwa memori atau daya ingat seseorang itu
salah satunya dipengaruhi oleh umur.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin bertambahnya umur
seseorang maka akan semakin bertambah pula tingkat pengetahuan seseorang
2). Pendidikan responden
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,013 berarti adanya
hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan
responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dan diperoleh juga
nilai OR yaitu 5,44 berarti ibu hamil yang berpendidikan tinggi mempunyai
peluang 5,44 kali lebih besar untuk memperoleh tingkat pengetahuan yang lebih
baik dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan rendah. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukan oleh Matra (1994) bahwa pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah
orang tersebut menerima informasi, menurut Cahyani (2003) bahwa dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,
baik dari orang lain maupun media masa, semakin banyak informasi yang masuk,
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan, dan menurut
Notoatmojo (2003) bahwa pendidikan dapat membawa wawasan atau
pengetahuan seseorang.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa seseorang yang berpendidikan
lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya rendah.
3). Gravida
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,016 berarti adanya
hubungan yang signifikan antara gravida dengan tingkat pengetahuan responden
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dan diperoleh juga nilai OR yaitu
0,13 berarti ibu hamil yang multigravida mempunyai peluang 0,13 kali lebih besar
yang primigravida dan secondigravida. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari
pengalaman sendiri maupun orang lain dan pengalaman yang sudah diperoleh
dapat memperluas pengetahuan seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyaknya
pengalaman seseorang maka akan semakin bertambah pula tingkat pengetahuan
seseorang tersebut.
B. Implikasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian
1. Untuk pelayanan kebidanan
Penelitian ini memberikan informasi kepada pelayanan kebidanan dalam
memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang kebutuhan
fisiologis, agar ibu hamil dapat terhindar dari komplikasi yang membahayakan
dalam kehamilannnya.
2. Untuk pendidikan kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi
pengembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu hamil
tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan untuk menciptakan kehamilan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut : dari 50 responden mayoritas berumur antara 17-27 tahun yaitu 30 orang
(60,0%), berpendidikan tinggi yaitu 27 orang (54,0%), dan hamil pertama dan
kedua yaitu 34 orang (68,0%).
2. Dari 50 responden terdapat 30 orang (60,0%) yang mempunyai tingkat
pengetahuan baik.
3. Adanya hubungan yang signifikan antara umur dengan tingkat pengetahuan
responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan p = 0,039 dan
OR = 0,22, adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat
pengetahuan responden tentang kebutuhan fisiologis selama kehamilan dengan
p = 0,013 dan OR = 5,44, dan adanya hubungan yang signifikan antara gravida
dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan fisiologis selama
B. Saran 1. Bagi Bidan
Diharapkan bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan
fisiologis selama kehamilan pada ibu hamil untuk menciptakan kehamilan yang
aman dan berkualitas.
2. Bagi Ibu
Diharapkan ibu hamil dapat lebih mengetahui tentang kebutuhan fisiologis
selama kehamilan agar dapat memenuhi kebutuhan fisiologis secara sempurna
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharmi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC.
Budiarto, Eko. (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.
B. Curtis, Glade. (1999). Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu.
Jakarta : Arcan.
Danim, Sudarman., & Darwis. (2003). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur,
Kebijakan, dan Etik. Jakarta : EGC.
Hadi, Endang Susilowati. (2006). Lebih Jauh Tentang Kehamilan. Jakarta : Edsa
Mahkota.
Llewwllyn, Derek., & Jones. (2002). Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi
VI. Jakarta : Hipokrates.
Llewwllyn, Derek., & Jones. (2005). Setiap Wanit.Jakarta : PT. Delapratasa
Publishing.
Musbikin, Imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta :
Mitra Pustaka.
Notoadmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Paath, Erna Francin., Rumdasih., & Heryati. (2005). Gizi Dalam Kesehatan
Saifuddin, Abdul Bari. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonetal. Jakarta : JNPKKR-POGI.
Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonetal. Jakarta : JNPKKR-POGI.
Salmah, et al. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.
Sanford, Diare. G. (2005). Komplikasi Selama Kehamilan. Jakarta : Prestasi Pustaka
Publisher.
Sofyan, Mustika, et al. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Varney, Helen., Kriebs., & Gegor. (2002). Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC.
Iskandar, Pusponegoro & Ocvyanti. Masa Kehamilan Harus Menyenangkan.
(18 Oktober 2008).
Madjid, Omo. (2008). Nutrisi Untuk Kehamilan Aman dan Berkualitas. (18 Oktober
2008).
Seng, Yap Chong. 2008. Hamil Bugar Kelahiran Lancar. (02 November 2008).
File:///F:/ArtikelPregnancy.php.htm. Hal 1.
Widianti, Efri. 2007. ( 12 Februari 2009).
Wikjosastro. (2003). Kematian Ibu Indonesia Tertinggi di ASEAN. (18 Oktober
2008). http://www.suarapembaharuan .com/News/2003/09/02/index.html.
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Lydia Meilani / 085102017 adalah mahasiswa Program D
IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang
melakukan penelitian yaitu Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik
Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas
akhir di Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumateran Utara. Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan kesediaan ibu-ibu
untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon menjawab
kuesioner dengan jujur. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan
ini sebagai bukti kesukarelaan ibu. Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat
sukarela, sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun serta
identitas pribadi ibu dan semua inforamasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan
hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.
Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.
Peneliti Medan, Maret 2009
Responden
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan
Di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009
Kode Responden :………. Diisi oleh peneliti
I. Karakteristik Responden
Petunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan
saudara saat ini dengan memberi tanda chekhlist (√ ).
1. Umur : Tahun
2. Pendidikan : Tidak Sekolah
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMU/Sederajat
Diploma
Sarjana
3. Hamil ke - : 1
2
3
dan lain-lain, sebutkan…….
II. Pengetahuan tentang Kebutuhan Fisiologis selama Kehamilan Petunjuk pengisian kuesioner
a. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan.
b. Berikan tanda silang ( x ) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar.
c. Pertanyaan dijawab sendiri.
Soal A. Nutrisi
1. Kebutuhan gizi atau makanan bagi ibu hamil lebih banyak daripada wanita yang
tidak hamil. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan manfaat dari gizi atau
makanan yang seimbang dalam kehamilan adalah ?
a. Mempercepat proses pengecilan rahim
b. Untuk pertumbuhan janin
c. Untuk meningkatkan jumlah air ketuban
2. Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, maka ibu hamil harus makan 3 kali
sehari, di mana hidangan harus tersusun dari bahan makanan yang bergizi.
Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan makanan yang bergizi untuk
dikonsumsi oleh ibu hamil adalah ?
a. Nasi + kentang + bayam + kangkung + 1 gelas air putih
b. Nasi + ubi + ikan + ayam + 1 gelas air putih
3. Asam folat sangat penting dalam masa kehamilan yang berguna untuk
pertumbuhan susunan saraf pusat dan otak janin. Menurut ibu, di bawah ini
makanan yang kaya akan asam folat adalah ?
a. Jeruk dan pisang
b. Telur dan daging
c. Kacang panjang dan bayam
4. Zat besi adalah komponen utama dari kadar darah yang bekerja mengangkut
oksigen di dalam darah. Menurut ibu, di bawah ini makanan yang mengandung
zat besi adalah ?
a. Tempe dan coklat
b. Jeruk dan pisang
c. Sayuran hijau dan daging
B. Kebersihan diri
5. Menurut ibu, di bawah ini manfaat dari menjaga kebersihan di daerah vagina
adalah ?
a. Untuk menghindari infeksi alat kandungan
b. Untuk menghindari infeksi di bagian kepala
6. Perawatan gigi selama kehamilan tidak berbeda dari saat-saat sebelum hamil,
tetapi hal ini mempunyai manfaat. Menurut ibu, di bawah ini yang merupakan
manfaat dari perawatan gigi adalah ?
a. Untuk menghindari infeksi alat kandungan dan akan menyebar ke organ
lainnya sehingga berbahaya bagi janin yang dikandungnya
b. Untuk menghindari infeksi di rongga mulut dan akan menyebar ke organ
lainnya sehingga berbahaya bagi janin yang dikandungnya
c. Untuk menghindari infeksi di bagian tangan dan akan menyebar ke organ
lainnya sehingga berbahaya bagi janin yang dikandungnya
7. Menurut ibu, bagaimana cara perawatan payudara yang baik selama kehamilan ?
a. Puting susu digoyangkan dan ditarik keluar dengan lembut
b. Puting susu dibiarkan basah oleh kolostrum sampai kering dengan sendirinya
c. Puting susu tidak boleh diberikan minyak lanolin bila puting susu kering
C. Istirahat dan Relaksasi
8. Periode istirahat diperlukan dalam kehamilan untuk menghilangkan kelelahan.
Menurut ibu, waktu istirahat yang cukup di siang hari adalah ?
a. 1-2 jam
b. 3-4 jam
9. Menurut ibu, posisi yang baik untuk periode istirahat singkat dalam kehamilan
adalah ?
a. Posisi miring kanan atau miring kiri
b. Posisi telungkup atau telentang
c. Posisi telentang dengan kaki diangkat
10. Menurut ibu, yang mempengaruhi rasa lelah pada tubuh ibu hamil selain
pekerjaan fisik adalah ?
a. Pengaruh lingkungan karena bising
b. Keadaan rumah yang lembab
c. a dan b benar
11. Relaksasi adalah membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan. Menurut ibu,
waktu yang terbaik untuk melakukan relaksasi adalah ?
a. Tiap hari setelah sarapan
b. Tiap hari setelah makan siang
c. Tiap hari setelah makan malam
D. Olahraga
12. Olahraga dan kebugaran tubuh selama hamil pantas mendapatkan perhatian yang
khusus. Menurut ibu, olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah ?
a. Berjalan kaki
b. Lari
13. Renang adalah olahraga yang san