• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Demografi, Faktor Kepribadian dan Faktor Ketersediaan Informasi Terhadap Keinginan Berwirausaha (Studi Kasus pada Took Grosir di Jln. Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Demografi, Faktor Kepribadian dan Faktor Ketersediaan Informasi Terhadap Keinginan Berwirausaha (Studi Kasus pada Took Grosir di Jln. Bandung)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI , FAKTOR

KEPRIBADIAN DAN FAKTOR KETERSEDIAAN

INFORMASI TERHADAP KEINGINAN BERWIRAUSAHA

(Studi Kasus Pada Toko Grosir Di Jln. Bandung )

SKRIPSI

OLEH

Diana Tayras 060502197

DEPARTEMEN MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Diana Tayras (2010). 060502197 . Pengaruh Faktor Demografi , Faktor Kepribadian dan Faktor Ketersediaan Informasi terhadap keinginan berwirausaha (studi kasus pada took grosir di jln. Bandung ). Ketua Jurusan Departmen Manajemen : Ibu Prof.Dr.Hj. Ritha F.Dalimunte, SE,MSi. Sekretaris Departemen Manajemen : Ibu Dra. Nisrul Irawati SE,MBA. Dosen Pembimbing :Ibu Dra.Setri Hiyanti Siregar, Msi. Dosen Penguji 1 : Ibu Dr. Marhainie, Msi. Dosen Penguji II : Ibu Frida Ramadhini SE,MM : Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara

Terbentuknya sebuah usaha disebabkan karena adanya keinginan untuk berwirausaha. Ada 3 faktor yang mendorong keinginan berwirausaha , yakni faktor demografi yaitu usia , jenis kelamin , dan pendidikan , faktor kepribadian yaitu kebutuhan untuk berprestasi , sumber kendali , dan keyakinan diri dan yang terakhir adalah faktor ketersediaan informasi. Toko toko grosir yang terdapat di jln. Bandung termasuk pusat bisnis yang terus berkembang, hal ini dikarenakan jumlah toko yang terus bertambah walaupun jalan tersebut berdekatan dengan jalan Palangkaraya yang memang telah dikenal sebagai pusat grosir .

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ketiga faktor tersebut mempengaruhi keinginan berwirausaha dan diantara faktor tersebut mana yang paling dominan dalam mempengaruhi. Penulis setuju menarik hipotesis bahwa faktor demografi , faktor kepribadian , dan faktor ketersediaan informasi mempengaruhi keinginan berwirausaha , akan tetapi faktor demografi memiliki pengaruh paling dominan terhadap keinginan berwirausaha, hal ini didasarkan pada hasil dari peneliti sebelumnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode regresi berganda , metode regresi dummy , uji F dan uji T. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun yang mejadi populasi dan sekaligus sampel adalah ketigapuluh pemilik toko grosir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mendorong keinginan berwirausaha adalah faktor demografi yaitu usia dan pendidikan , faktor kepribadian yaitu sumber kendali dan keyakinan diri dan faktor ketersediaan informasi. Adapun faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha baru adalah faktor kepribadian yaitu keyakinan diri walaupun faktor tersebut tidak memiliki pengaruh yang begitu kuat . Ini berarti hipotesis penulis ditolak

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih, berkat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan baik sebagai sakah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, telah banyak mendapat bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar , Msiselaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu membimbing dan memberikan saran dan kritik dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Marhainie Msi selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

(4)

7. Semua Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

8. Pegawai kantor jurusan, Kak Dani, Bang Jumadi dan Kak Susi serta seluruh staff dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

9. Pemilik toko grosir di jln. Bandung yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara dan mengisi daftar pertanyaan.

10.Adikku Anton yang turut memberi semangat pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Teman teman akselerasiku yang selalu membantu memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi.

12.Wiliani Halim , sebagai motivator terbaik bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

13. Sahabat – sahabatku Anjeli , Sufany , Wiliani , Pinpin , Jimmy , dan Fredy yang selalu membantu selama masa perkuliahan.

14. Seluruh hal – hal yang mendukung, menginspirasi penulis sehingga bersemangat kembali mengerjakan skripsi (laptop ku tercinta ‘Aspire Timeline’, BK 66 M)

15. Teori teori dari Indiarti , Mc Cleland dan Thomas W. Zimmerer, yang sangat memberikan masukan bagi penulis didalam penyelesaian skripsi ini.

(5)

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan andil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua dan dengan hati terbuka penulis meminta saran dan kritik atas kesempurnaan penelitian ini dan semoga penelitian ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, September 2010

Penulis

DianaTayras

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….i

DAFTAR ISI .. ………. iv

DAFTARTABEL………..vi

DAFTAR GAMBAR ………...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………1

B. Perumusan Masalah………3

C. Kerangka Konseptual………..3

D. Hipotesis………...5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………....6

1.Tujuan Penelitian………...6

2.Manfaat Penelitian……….………..6

F. Metode Penelitian………....6

1. Batasan Operasional ………6

2. Definisi Operasional Variabel………...7

3. Pengukuran Variabel………..………..10

4. Populasi dan Sampel………...….11

5. Lokasi dan Waktu penelitian………...……...11

6. Jenis dan Sumber Data………..…………...11

7. Teknik Pengumpulan Data………..…………...12

8. Uji Validitas dan Reliabilitas………..……...12

9. Metode Analisis Data………..………...14

a.Analisis Deskriptif ………..…………..14

b. Model Regresi Berganda ………..…...14

(7)

d.Uji F hitung (Uji Serempak)………..15

e. Uji T hitung (Uji Parsial)………..………16

BAB II : URAIAN TEORITIS……….17

A. Penelitian Terdahulu………...17

B. Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha……….18

C. Pengertian Wirausaha………...20

D. Karakteristik Wirausaha………...22

E. Pengertian Usaha Kecil………...23

F. Keinginan berwirausaha………...23

BAB III : Gambaran Perusahaan………34

BAB IV : Analisis dan Pembahasan………..39

A. Deskriptif Objek Penelitian………..…...39

B. Analisa dan Pembahasan………...39

C. Uji Hipotesis………...49

BAB V : Kesimpulan dan Saran……….. ….57

A . Kesimpulan……… ………….57

B . Saran………....57

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel………...9

Tabel 1.2 Instrument Skala Likert………..10

Tabel 3.1 Gambaran Perusahaan………35

Tabel 4.1 Profil Responden………40

Tabel 4.2 Descriptive Statistic………40

Tabel 4.3 Descriptive Statistic………43

Tabel 4.4 Faktor Demografi………...49

Tabel 4.5 Faktor Kepribadian………...52

Tabel 4.6 Faktor Ketersediaan Informasi………54

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

ABSTRAK

Diana Tayras (2010). 060502197 . Pengaruh Faktor Demografi , Faktor Kepribadian dan Faktor Ketersediaan Informasi terhadap keinginan berwirausaha (studi kasus pada took grosir di jln. Bandung ). Ketua Jurusan Departmen Manajemen : Ibu Prof.Dr.Hj. Ritha F.Dalimunte, SE,MSi. Sekretaris Departemen Manajemen : Ibu Dra. Nisrul Irawati SE,MBA. Dosen Pembimbing :Ibu Dra.Setri Hiyanti Siregar, Msi. Dosen Penguji 1 : Ibu Dr. Marhainie, Msi. Dosen Penguji II : Ibu Frida Ramadhini SE,MM : Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara

Terbentuknya sebuah usaha disebabkan karena adanya keinginan untuk berwirausaha. Ada 3 faktor yang mendorong keinginan berwirausaha , yakni faktor demografi yaitu usia , jenis kelamin , dan pendidikan , faktor kepribadian yaitu kebutuhan untuk berprestasi , sumber kendali , dan keyakinan diri dan yang terakhir adalah faktor ketersediaan informasi. Toko toko grosir yang terdapat di jln. Bandung termasuk pusat bisnis yang terus berkembang, hal ini dikarenakan jumlah toko yang terus bertambah walaupun jalan tersebut berdekatan dengan jalan Palangkaraya yang memang telah dikenal sebagai pusat grosir .

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ketiga faktor tersebut mempengaruhi keinginan berwirausaha dan diantara faktor tersebut mana yang paling dominan dalam mempengaruhi. Penulis setuju menarik hipotesis bahwa faktor demografi , faktor kepribadian , dan faktor ketersediaan informasi mempengaruhi keinginan berwirausaha , akan tetapi faktor demografi memiliki pengaruh paling dominan terhadap keinginan berwirausaha, hal ini didasarkan pada hasil dari peneliti sebelumnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode regresi berganda , metode regresi dummy , uji F dan uji T. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun yang mejadi populasi dan sekaligus sampel adalah ketigapuluh pemilik toko grosir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mendorong keinginan berwirausaha adalah faktor demografi yaitu usia dan pendidikan , faktor kepribadian yaitu sumber kendali dan keyakinan diri dan faktor ketersediaan informasi. Adapun faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha baru adalah faktor kepribadian yaitu keyakinan diri walaupun faktor tersebut tidak memiliki pengaruh yang begitu kuat . Ini berarti hipotesis penulis ditolak

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Indonesia lebih sedikit dibandingkan para pencari kerja . Lebih banyak orang memilih untuk bekerja dengan orang lain dibandingkan keinginan untuk berwirausaha sendiri , dikarenakan resiko untuk bekerja dengan orang lain jauh lebih kecil dan tidak memerlukan modal , padahal mendirikan usaha tersebut memberikan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan bekerja dengan orang lain, dimana kita akan lebih memiliki kebebasan finansial dan kebebasan waktu, selain itu dengan mendirikan suatu usaha kita dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara ini serta dapat meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor yang dilakukan, terutama ekspor non migas, yang pada tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau menempati rangking kedua setelah migas (Kuncoro , 2000: 3)

Berdasarkan situasi diatas, kehadiran dan peranan wirausaha tentu saja akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di Indonesia sekarang ini. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang mengumpulkan sumber - sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang - peluang tersebut.

(12)

mengubah perekonomian menjadi lebih baik. Orang - orang yang berani mengambil resiko dan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dapat dikatakan sebagai orang yang mempunyai sifat wirausaha.

Kita ketahui bahwa menjadi seorang wirausaha bukanlah hal yang mudah , proses berwirausaha melibatkan tidak hanya pemecahan masalah dalam bidang manajemen tertentu, tetapi juga dalam pengambilan keputusan. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang peluang yang ada.

Hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan wirausaha adalah karena adanya keinginan untuk berwirausaha . Keinginan berwirausaha yang akan diteliti disini adalah factor factor yang mendukung keinginan berwirausah tersebut, dimana menurut Nurul Indarti dan Stein Kristiansen (2003) ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor demografi dan latar belakang individu , faktor kepribadian , dan unsur unsur lain yang berhubungan. Faktor demografi dan latar belakang individu yang diteliti disini mencakup usia, jenis kelamin , dan pendidikan. Faktor kepribadian mencakup kebutuhan untuk berprestasi , sumber kendali , dan keyakinan diri , sedangkan unsur unsur yang berhubungan mencakup ketersediaan informasi dan jaringan sosial.

(13)

berwirausaha bukanlah hal yang mudah , apabila suatu usaha dijalankan oleh orang yang memiliki keinginan berwirausaha yang tinggi , maka kelangsungan hidup usaha tersebut akan dapat lebih bertahan Ali Sutanto (2005). Disini dapat dilihat bahwa keinginan untuk berwirausaha tersebut adalah awal dalam memulai sebuah usaha , jadi sebenarnya apa saja hal hal yang mempengaruhi keinginan berwirausaha seseorang.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai

“Pengaruh Faktor Demografi , Faktor Kepribadian dan Faktor Ketersediaan

Informasi Terhadap Keinginan Berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln.

Bandung)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah “Apakah ada pengaruh faktor demografi , faktor kepribadian dan faktor ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada

Toko Grosir di Jln. Bandung) ?”

C. Kerangka Konseptual

(14)

(McClelland, 1961; Sengupta dan Debnath,1994) dan efikasi diri (Gilles dan Rea, 1999; Indarti, 2004) merupakan prediktor signifikan intensi kewirausahaan. Faktor demografi seperti umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang diperhitungkan sebagai penentu bagi intensi kewirausahaan. Kristiansen (2001;2002a) menyebutkan bahwa faktor lingkungan seperti ketersediaan informasi dan jaringan social dapat mempengaruhi intensi kewirausahaan.

Dari banyaknya faktor - faktor yang menjadi penentu seseorang untuk memiliki keinginan berwirausaha, penelitian ini hanya mengambil faktor demografi , faktor kepribadian dan factor ketersediaan informasi , sehingga tidak menyimpang dari penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ali Sutanto (2005) yang meneliti pada Koperasi.

Studi mengenai faktor demografi dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, dan pendidikan , sedangkan untuk faktor kepribadian meliputi need for achievement, locus of control, dan self efficacy dan factor ketersediaan informasi yang nantinya akan menjadi pendukung keinginan berwirausaha seseorang.

Faktor Demografi 1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan

Faktor Kepribadian

1. Kebutuhan untuk berprestasi 2. Sumber kendali

3. Keyakinan diri

Faktor Ketersediaan Informasi

(15)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber : (Mazzarol et al , 1999; Tkachev dan Kolvereid , 1999 ; McClelland , 1961 ; Sengupta dan Debnath , 1994 ; Gilles dan Rea , 1999 dalam Indarti dan Rostiani 2004) diolah

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono , 2003 : 206). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variable faktor demografi , faktor kepribadian , dan faktor ketersediaan informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keinginan berwirausaha . Sehingga hipotesis penelitiannya adalah :

1. Faktor demografi dan latar belakang individu yaitu usia , jenis kelamin , dan pendidikan berpengaruh terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung )

2. Faktor kepribadian yaitu kebutuhan untuk berprestasi, sumber kendali , dan keyakinan diri berpengaruh terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung )

3. Faktor ketersediaan informasi berpengaruh terhadap keinginan berwirausaha (Studi Kasus Pada Toko Grosir di Jln. Bandung )

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

(16)

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengusaha bahwa tingkat keinginan untuk berwirausaha akan menjadi penentu kelangsungan hidup usaha tersebut.

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis khususnya tentang kewirausahaan.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Independen (X) yaitu faktor demografi sebagai X1 , faktor kepribadian sebagai X2 , dan faktor ketersediaan informasi sebagai X3.

b. Variabel Dependen (Y) yaitu keinginan berwirausaha tersebut dilihat dari pengaruh ketiga faktor tersebut.

2. Definisi Operasional Variabel

Berikut ini akan dijelaskan definisi dan konsep tentang variabel - variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(17)

Pria secara signifikan memiliki keinginan berwirausaha yang lebih tinggi daripada wanita. Beberapa puluh tahun yang lalu, wanita hanya terhitung kira - kira 20% dari pembentuk usaha baru di negara - negara Skandivania (Kolvereid 1996).

2. Usia

Walaupun sering dianggap tidak relevan, usia juga mempengaruhi dalam pemilihan karir sebagai wirausaha. Karena seorang wirausaha membutuhkan dukungan financial dan kekuatan fisik untuk memulai usahanya yang baru. Semakin tua seseorang, tingkat energi fisiknya akan semakin menurun (Hisrich 1995:55)

3. Latar belakang pendidikan

Latar belakang yang mempengaruhi keinginan berwirausaha adalah pendidikan, karena pendidikan diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang mungkin timbul selama menjalankan usaha (Hisrich 1995:55).

b. Faktor kepribadian (X2)

Faktor kepribadian diukur dengan menggunakan beberapa instrument, seperti yang digunakan oleh Indiarti dan Kristiansen (2003) yang terdiri dari tiga dimensi yaitu:

1. Kebutuhan untuk berprestasi

Adalah kepuasan dan harapan yang dalam teori McClelland (1961) menjelaskan bahwa kebutuhan akan prestasi seorang wirausaha didefinisikan sebagai karakteristik psikologi (Hisrich dan Peters, 1998 : 69). Dimana merupakan dorongan untuk mengungguli, mencapai sebuah prestasi untuk mencapai keberhasilan dalam berwirausaha.

2. Sumber kendali

(18)

3. Keyakinan diri

Adalah keyakinan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan pemecahan masalah yang sedang dihadapinya.

c. Faktor Ketersediaan Informasi (X3)

Adalah salah satu dan karakteristik wirausaha Singh dan Krishna (1994), Pencarian informasi mengacu pada frekuensi dari berinteraksi dengan orang - orang yang menghasilkan berbagai sumber informasi.

d. Faktor Ketersediaan Informasi (X3)

Adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan yaitu dengan membuka usaha yang direncanakan dengan baik . Semakin tinggi keinginan seseorang berwirausaha maka peluang bertahannya suatu usaha akan semakin besar, dimana terdapat beberapa faktor - faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha.

Tabel 1.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator

Faktor Demografi (X1)

-memiliki pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis

- Tidak memiliki pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis

- Rasa tanggung jawab pribadi -Tingkat Pengambilan resiko -Rasa minat akan pekerjaannya

(19)

Faktor Ketersediaan

- Kepemimpinan dan dinamis -Media Cetak

- Media Elektronik -Pengalaman diri sendiri - Pengalaman orang lain

Indikator

Sumber : (Mc Clelland , 1961 ;Nurul Indarti dan Stein Kristiansen , 2003) , diolah

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert , yaitu dengan menyusun jangkauan skor dalam skala Likert . Menurut Sugiyono (2006 : 105), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap , pendapat , dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Peneliti memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden , dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif. Penelitian ini dapat dilihat pada table 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

(20)

No Pertanyaan Skor

1. Sangat setuju 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2006 : 105)

Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini , kemudian masing masing jawaban diberi skor tertentu ( 5,4,3,2,1 ). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang menjadi tafsir sebagai posisi responden dalam skala Likert.

4. Populasi dan Sampel

Menurut (Sugiyono, 2005:72) , populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya . Jadi , populasi bukan hanya orang , tetapi juga objek atau benda benda alam yang lain . Satu orang pun dapat dijadikan populasi , karena satu orang mempunyai berbagai macam karakteristik . Populasi dalam penelitian ini adalah toko toko grosir yang berada di sepanjang jalan Bandung

Menurut (Sugiyono, 2005 : 97) sampel adalah bagian dari jumlah populasi . Populasi dalam penelitian ini adalah toko toko grosir yang berada di sepanjang jalan Bandung yang berjumlah 30 toko. Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 30 orang.

(21)

Penelitian dilakukan melalui wawancara langsung dengan pemilik toko dan dengan pembagian kuesioner . Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2010.

6. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh melalui :

1. Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan langsung melalui obyeknya, seperti hasil tanya jawab atau wawancara langsung yang menjadi obyek penelitian.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku , jurnal , dan majalah serta situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

a. Wawancara (interview)

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara melalui tatap muka ( face to face ) dengan responden terpilih. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.

b. Wawancara (interview)

Questioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi separangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

(22)

Merupakan teknik pengambilan data melalui literature , jurnal , penelitian terdahulu , dan laporan laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran masalah yang akan diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah daftar kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur , dan reliabel berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama , akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono.2005 : 109). Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini.

a. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana keputusan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurannya ( Suliyanto,2005: 40) .Menurut Sugiyono (2003: 123) , hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Menurut Suliyanto ( 2005: 42) , keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid , dapat dilakuka dengan beberapa cara berikut :

1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Sugiyono, 2003) 2. Jika koefisien korelasi product moment > r table (α; n-2), n = jumlah sampel.

(23)

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2003:131) realibilitas adalah tingkat kemampuan atau konsistensi suatu alat ukur.Pengertian alat ukur yang realibel berarti bahwa alat ukur tersebut mampu mengungkap data yang cukup dapat dipercaya (Suliyanto, 2005 : 42) .Alat ukur yang mantap dengan sendirinya.

1. Dapat diandalkan

2. Hasil Pengukurannya bisa diramalkan 3. Dapat menunjukkan tingkat ketepatan.

Untuk menguji reliabilitas dan validitas , responden yang dipakai adalah toko grosir yang terdapat di jln . Palangkaraya .

9. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

b. Model Regresi Berganda

(24)

berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulant menginvestigasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas (Zikmund, 2000:535).

Y= Bl+B2x2+B3x3+B4x4 Dimana :

Y = Keinginan Berwirausaha Bl = Konstanta

B2 = Kebutuhan akan berprestasi B3 = Sumber Kendali

B4 = Keyakinan diri

x2 = Koefisien regresi untuk kebutuhan akan berprestasi x3 = Koefisien regresi untuk sumber kendali

x4 = Koefisien regresi untuk keyakinan diri

c. Model Regresi Dummy

(25)

yang lain (suatu keistimewaan) dan koefisien kemunduran tidak bisa diperkirakan . Jika suatu variabel mempunyai tiga tingkatan, hanya dua variabel Dummy yang diperlukan . Dengan begitu kita memerlukan hanya satu variabel, baik XI maupun X2 , menghadirkan jenis kelamin. Kita tidak perlu meliputi Kedua-duanya variabel sebab satu adalah dengan sempurna diramalkan oleh yang lain dan koefisien kemunduran tidak bisa diperkirakan. Adapun dasar pengambilan keputusan uji hipotesa adalah dengan membandingkan p-value dengan nilai alpha sebesar 0,05.

1. Jika p value < £ 0,05, maka Ho ditolak 2. Jika p value ≥ £ 0,05, maka Ho gagal ditolak

d. Uji f hitung (Uji Serempak )

Uji F hitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variable bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variable terikat .

Model Hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : Ho : b1=b2=b3= 0

(Variabel bebas secara bersama – sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variable terikat ).

Ho : b1≠b2≠b3≠0

(Variabel bebas secara bersama sama berpengaruh positif dan siginifikan terhadap variable terikat ).

Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : 1. Ho diterima bila f hitung , f tabel pada α = 5%

2. H1 diterima bila f hitung , f tabel pada α = 5%

(26)

Uji T hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variable bebas (Xi) terhadap variable terikat (Y).

Bentuk Pengujiannya adalah :

Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable terikat ).

Ho : bi ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable terikat )

Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Kriteria Pengambilan keputusan, yaitu : 1. Ho diterima bila t hitung < t tabel pada α = 5%

2. H1 diterima bila t hitung > t tabel pada α = 5%

(27)

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

(28)

(2005) . Yang menganalisa Hubungan Karakteristik dan Kewirausahaan Dengan Keberhasilan Bertahan (Studi Kasus Pada Koperasi),dimana hasil penelitiannya adalah Faktor demografi dan latar belakang individu seperti usia dan pendidikan mempengaruhi keinginan berwirausaha pada Pengurus Koperasi Mahasiswa di daerah Bandung , Faktor ciri - ciri kepribadian seperti kebutuhan akan prestasi dan sumber kendali tidak mempengaruhi keinginan berwirausaha. Sedangkan faktor ciri - ciri kepribadian yaitu keyakinan diri mempengaruhi keinginan berwirausaha pada Pengurus Koperasi Mahasiswa di daerah Bandung. Pengaruh keyakinan diri terhadap keinginan berwirausaha adalah lemah dengan arah hubungannya positif sehingga memiliki kemampuan bertahannya yang lemah. Unsur - unsur yang berhubungan seperti ketersediaan akan informasi dan jaringan sosial tidak mempengaruhi kemampuan bertahannya serta keinginan berwirausaha pada Pengurus Koperasi Mahasiswa di daerah Bandung . Adapun sampel dari penelitian ini adalah para pengurus Koperasi Mahasiswa di daerah Bandung dan Metode analisa data yang digunakan adalah dengan melakukan penelitian deskriptif dengan menggunakan instrument metode regresi sederhana, Regresi Dummy, Regresi berganda , Uji t hitung dan Uji f hitung.

Sedangkan pada penelitian ini responden merupakan para wirausahawan toko grosir yang terletak di jalan Bandung.

B. Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha

(29)

Kewirausahaan menurut Hisrich dan Peters (1992:10):

“Entrepreneurshuip is the process of creating something different with value by devoting

the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, physic, and social

risks, and reciving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction".

Kata "Entrepreneurship" berasal dari bahasa Perancis entrepreneuriat yang artinya "menangani". Pada abad ke-19 , kewirausahaan digunakan untuk menggambarkan fenomena baru

dari individu yang muncul dengan usaha baru, mengembangkan, mempergunakan sumber daya dan menciptakan usaha baru.

Entrepreneurship menurut Kao (1995:84) adalah sebagai berikut:

"The process of doing something new(creative) and something different (innovative) for the

purpose of creating wealth for the individual and adding value to society". Jadi maksud kewirausahaan disini merupakan proses untuk melakukan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovasi) dengan satu tujuan yaitu menciptakan kesejahteraan bagi individu dan nilai tambah bagi masyarakat.

March J. Dollinger (1995:675) menyebutkan pula tentang definisi lain dari kewirausahaan yaitu:

"Entpreneurship is the creation of an innovative economic organization of network of organization for purpose of gain or growth under conditions of risk and uncertainty".

(30)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah sebagai suatu sikap, semangat, nilai, seni, dan kemampuan untuk mencari, melihat dan segala sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan balas jasa dan memperoleh keuntungan atas usahanya itu.

Sedangkan pengertian kewirausahaan menurut Mutis (1995:20): "Kewirausahaan adalah sikap untuk melakukan suatu usaha karena ada suasana yang mendukung untuk merealisasikannya. Seorang entrepreneur akan selalu berpikir untuk bertindak mencari pemecahan, sesuai dengan inisiatif yang muncul untuk meraih target dengan kedinamisan tertentu.

Para wirausaha diharapkan dapat bertanggung jawab dan berani dalam menghadapi resiko usahanya (kegagalan), karena kegagalan bagi wirausaha merupakan pengalaman belajar. Selain itu wirausaha yang handal juga harus mempunyai visi yaitu pandangan kedepan untuk memberi motivasi serta visi tersebut juga harus disertai dengan misi yang jelas.

Wirausaha sekaligus pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara -cara yang lebih baik. Dan biasanya seorang wirausaha mempunyai rasa percaya tinggi yang besar dalam menghadapi resiko.

C. Pengertian Wirausaha

(31)

Sepintas istilah wirausaha mempunyai pengertian yang sama dengan pengusaha, namun pada kenyataannya wirausaha bukanlah sekedar pengusaha masa yang banyak terdapat di Indonesia, namun wirausaha adalah pengusaha yang memiliki ciri - ciri dan kemampuan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru dan memperoleh manfaat atas usahanya itu.

Definisi wirausaha itu sendiri menurut Siagian (1994:4) adalah:

"Orang - orang yang mempunyai sifat ~ sifat kewiraswastaan atau kewirausahaan, yaitu keberanian mengambil resiko, mengutamakan kreatifitas dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri". Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha harus jeli untuk melihat dan menganalisa peluang yang ada, kemudian memanfaatkan segala macam bentuk peluang tersebut kedalam lingkup usahanya, sebagai strategi dalam menyiasati peluang pasar.

Mengenai wirausaha, pendapat Peter Drucker (1998:26):

Setiap orang yang memiliki keberanian untuk mengambil keputusan, dapat belajar menjadi wirausaha. Maka kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian. Dan dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan intuisi. Wirausaha selalu mencari perubahan, menaggapinya dan memanfaatkannya sebagai peluang.

Wirausaha menurut Peggy Lumbing and Charles R.Kuehl (2000:14):

"Entrepreneur is a human, creative act that builds something of value from

practically nothing. It is pursuit of opportunity regardless of the resources, of lack of

resources, at hand. It requires a vision and the passion and commitment to lead others in

(32)

Wirausaha adalah manusia kreatif dalam membuat sesuatu yang tidak berarti menjadi berharga. Wirausaha merupakan suatu peraihan kesempatan tanpa memperhatikan sumber daya atau kurangnya sumber daya. Hal ini memerlukan sebuah visi, keinginan yang kuat dan komitmen untuk memimpin yang lain dalam mengejar visi tersebut.

Menurul Geoffrey G. Meredith et al. (2002:5):

Para Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan - kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber - sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.

Seorang wirausaha harus belajar banyak tentang diri sendiri untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan harapannya, kekuatan seorang wirausaha datang dari tindakan - tindakan mereka sendiri dan bukan dari tindakan orang lain.

D. Karakteristik wirausaha

Menurut A. Wickham (1998:39) karakteristik wirausaha yang sukses adalah; 1. Kerja keras (hard work)

2. Dimulai dari diri sendiri (self starting)

3. Menyusun tujuan pribadi (setting of personal goals) 4. Keuletan (resilence)

5. Keyakinan (confidence)

6. Keterbukaan (receptiveness to new ideas) 7. Asertif (assertiveness)

(33)

9. Mau belajar (eager to learn)

10. Menyesuaikan diri dengan kesempatan (attuned to opportunity) 11. Menerima perubahan (receptive to change)

12. Komitmen kepada orang lain (commitment to others)

Menurut Richard M. Hodget dan Donald F. Kuratko (1995:7), usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Manajemen independent karena pemilik adalah manajer perusahaan. 2. Modalnya dari pemilik secara individu maupun beberapa orang. 3. Daerah operasinya ideal, meskipun pasar tidak memerlukannya.

4. Perusahaan lebih kecil dibandingan dari pesaing yang lebih besar di dalam industri.

E. Pengertian Usaha Kecil

Marburn (1996:2) menjelaskan dalam bukunya "Kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil" tentang definisi dari perusahaan kecil, yaitu:

"Perusahaan kecil adalah perusahaan yang belum dikelola secara atau lewat manajemen modern dengan tenaga - tenaga profesional. Adapun karyawan serta omset penjualan pertahun tidak bcgitu jelas, karena tergantung pada situasi dan kondisi".

Pengertian Usaha Kecil menurut Undang - Undang Usaha Kecil No.9/1995 adalah:

"Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan undang - undang".

(34)

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

2. Milik warga negara Indonesia, artinya usaha kecil yang sepenuhnya milik warga Negara Indonesia baik dikelola sendiri maupun menyerahkan pengelolaan pada pihak lain.

3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

4. Berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

F. Keinginan Berwirausaha

Pembelajaran mengenai motivasi akademis sudah dimulai sekitar lima puluh tahun yang lalu (Mc Clelland, 1961 - 1971), sebagai contoh, ia memperkenalkan teori kebutuhan akan prestasi, berdasarkan pada studi empiris dan Afrika Barat dan Amerika Serikat. Kemudian diperkuat oleh Lewis, 1991, dalam pengembangan literature terhadap kebutuhan akan prestasi. Kebutuhan prestasi adalah suatu ciri kepribadian dan juga merupakan hasil dari karakteristik demografi dan faktor - faktor lingkungan. Menurut Hagan (1962,1971) yang menggunakan dasar teori seperti Mc Clelland dalam studinya di Burma. Motivasi berwirausaha menjadi rendah karena status individu dalam masyarakat diwariskan dan mobilitas sosial dibatasi.

(35)

untuk melakukan sesuatu melalui ekspresi diri dan dengan kemandirian. Sedangkan menurut Boyd dan Vozikis (1994), keinginan dibutuhkan berdasarkan bagaimana seseorang menafsirkan lingkungan fisik dan sosial mereka, begitu pula dengan bagaimana mereka mengantisipasi hasil di masa depan dari perilaku mereka.

Maka dapat disimpulkan bahwa entrepreneurial intention adalah keinginan seseorang dalam berwirausaha yang memiliki ketertarikan maupun kemampuan untuk memulai atau mengoperasikan sebuah bisnis. Yang tentunya tujuan akhirnya untuk mendapatkan keuntungan dan menjaga kelangsungan usaha yang telah dibangun tersebut.

Pada penelitian ini, keinginan berwirausaha menjadi obyek penelitian. Dan seberapa besar keinginan berwirausaha yang dimiliki, menjadi tujuan yang ingin dicapai di penelitian ini. Ada beberapa faktor - faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha, yaitu:

1. Faktor demografi dan latar belakang individu 2. Faktor ciri - ciri kepribadian

3. Unsur - unsur yang berhubungan 1. Faktor demografi dan latar belakang individu

Faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang individu seperti, pendidikan memiliki pengaruh pada niat berwirausaha. Setiap individu mempunyai usia, jenis kelamin, dan pendidikan. Dari penelitian sebelumnya, yang dilakukan Indarti dan Kristiansen (2003:84), variabel -variabel faktor demografi dan latar belakang individu tersebut adalah :

(36)

Salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan karier sebagai wirausaha adalah usia. Sebab seorang wirausaha membutuhkan fisik, mental yang kuat dan dukungan financial untuk memulai usaha baru. Sehingga secara tidak langsung usia mempengaruhi pemilihan karier sebagai seorang wirausaha. Sebagai contoh, pada saat usia muda seseorang akan lebih bersemangat dan berani mengambil resiko dalam menjalankan tugas-tugasnya karena ia mempunyai fisik yang kuat, energi yang banyak dan rasa ingin tahu yang besar. Dan semakin tua seseorang, tingkat energi dan fisiknya akan semakin menurun (Hisrich 1995:55), sehingga pekerjaan yang dilakukannya pun cenderung sedikit dan tidak mengeluarkan energi yang banyak.

Menurut Buchari Alma (1996 :38), tidak ada umur ideal bagi seseorang untuk memulai suatu bisnis meskipun penting untuk memiliki pengalaman hidup, mawas diri dan kepercayaan diri. Orang - orang pada umumnya menunggu sampai tantutan keluarga dan keuangan atau pertimbangan lainnya berkurang. Dan lingkungan eksternal seperti pemecatan dapat mendorong keputusan lebih awal dari rencana semula. Umur 30 - 35 tahun tampaknya adalah waktu dimana orang memikirkan untuk berusaha sendiri. Umur lain adalah 50 - 55 tahun dimana pada saat ini situasi keuangan sudah stabil dan anak - anak sudah tidak bergantung lagi.

(37)

Sedangkan menurui Reynold et al (2000) usia secara umum tidak dianggap sebagai penentu dari permulaan bisnis secara signifikan, tetapi ia menemukan bahwa individu pada usia diantara 25 - 44 tahun lebih aktif dalam berusaha keras untuk berwirausaha di negara barat.

2. Jenis kelamin

Menurut Mazzarol et al. (1999) menemukan bahwa wanita pada umumnya kurang berminat menjadi seorang pendiri suatu bisnis baru dibandingkan pria.

Kolerevid (1996) menyimpulkan bahwa pria secara signifikan memiliki keinginan berwirausaha yang lebih tinggi daripada wanita. Beberapa puluhan tahun yang lain, wanita hanya terhitung kira - kira 20% merupakan pendiri perusahaan baru di negara - negara Sardinia.

Dengan meningkatnya peranan wanita di dunia, khususnya di Indonesia, hal ini juga mempengaruhi peranan wanita di dalam dunia bisnis. Dunia bisnis yang dulunya didominasi kaum pria, sekarang ini mulai berubah. Karena wanita mulai menunjukkan peranannya di dalam dunia bisnis.

Sedangkan Zimmerer dan Scarborough (2002:13) mengatakan, kewirausahaan telah bersifat unisex seperti celana jeans, dimana sekarang wanita dapat mengembangkan impian maupun harapan terbesarnya.

(38)

Buchari Alma (1996: 37 - 38) mengatakan, walaupun antara pengusaha pria dan wanita pada umumnya sama namun beberapa hal ada yang berbeda, misalnya tingkat motivasinya dalam membuka bisnis, yaitu:

a. Wanita pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adanya frustasi dalam pekerjaan sebelumnya. Dia merasa terkekang dan tidak dapat menampilkan kebolehannya dengan mengembangkan bakat - bakat yang ada pada dirinya.

b. Dalam permodalan bisnis pria pengusaha lebih mudah memperoleh sumber modal, sedangkan wanita memperoleh sumber modal dari tabungan sendiri, harta pribadi dan pinjaman pribadi. Agak sulit bagi pengusaha wanita untuk memperoleh pinjaman perbankan dibandingkan kaum pria.

c. Mengenai karakteristik kepribadian, pengusaha wanita mempunyai sifat toleransi, fleksibel, realistik, kreatif, antusias, enerjik, dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Sedangkan kaum pria memiliki tingkat kepercayaan dan mampu menerima resiko lebih tinggi dibandingkan wanita.

d. Bentuk bisnis yang dilakukan oleh pengusaha pria lebih banyak ragamnya akan tetapi pada pengusaha wanita kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan, konsultan, dan sebagainya.

3. Pendidikan

(39)

Pendidikan formal seperti D3, SI, dan S2 memiliki beberapa jurusan seperti Fakultas Ekonomi, Fakulias Teknik, Fakultas Ilmu Ekonomi, dan lain sebagainya. Sedangkan pendidikan non formal bisa didapatkan melalui seminar, kursus.

Lee (1997), meneliti pada para wirausaha wanita di Singapura dan menemukan bahwa pendidikan tinggi memiliki pengaruh besar pada keinginar. berprestasi pada wirausaha wanita.

Hisrich Peters (1995:13) menyatakan pendidikan formal dan pengalaman kecil - kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil, oleh sebab itu dikatakan "entrepreneur are not born - they develop".

Sedangkan Buchari Alma (1996:5) menyatakan keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh lembaga pendidikan atau sekolah, sekolah yang membcrikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat mcmbangkitkan minat siswa untuk berwirausaha.

2. Faktor ciri - ciri kepribadian

Ada beberapa karakter atau kepribadian yang diperlukan agar seorang wirausaha berhasil. Setiap individu dalam usahanya agar menjadi pengusaha yang berhasil, memiliki reaksi yang berbeda terhadap tantangan dan kesempatan yang ada. Dan pengusaha yang berhasil adalah pengusaha yang mengetahui bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada demi memenuhi kebutuhan konsumen, serta merubah tantangan menjadi kesempatan dalam berusaha. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Indarti dan Stein Kristiansen (2003), dalam personality factor atau lfktor kepribadian yang terbagi lagi menjadi tiga, yaitu:

(40)

Mc Clelland menjelaskan bahwa kebutuhan untuk berprestasi seorang wirausaha didefinisikan sebagai karakteristik psikolog. Menurut Mc Clelland (1965:7) Orang yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi mempunyai karakteristik sebagai berikut: A. Menghargai tanggungjawab pribadi.

B. Mempunyai minat yang kuat untuk melihat seberapa baik hasil yang sudah dia peroleh. C. Menikmati pengambilan resiko yang diperhitungkan secara hati - hati.

D. Melakukan riset lingkungan dengan aktif.

Mc Clelland (1961,1971) juga menekankan bahwa suatu karakteristik kepribadian seperti kebutuhan untuk berpreslasi mempengaruhi individu untuk mengarah pada keinginan berwirausaha.

Menurut Dollinger (1995:48) Need for achievement adalah orang-orang dengan keinginan berprestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk menyelesaikan masalah sendiri, senang menetapkan tujuan, dan memenuhi tujuan itu dengan usaha sendiri, dan senang menerima kritik dari apa yang mereka lakukan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan juga bahwa keinginan berprestasi merupakan sebuah keinginan untuk sukses dengan memanfaatkan sumber daya atau kekuatan yang ada demi hasil yang nantinya mengalami perbaikan - perbaikan kearah yang lebih baik.

Sedangkan menurut Lognecker Moore dan Petty (1994:11) mengartikan Need for Achivement sebagai keinginan untuk sukses, dimana sukses itu diukur melalui standar kesempurnaan seseorang.

2. Locus of control (Sumber Kendali)

(41)

control yang tinggi maka tentunya akan lebih mudah orang itu dalam memulai suatu usaha. Namun jika seseorang memiliki tingkat locus of control yang rendah, secara tidak langsung dalam memulai bisnisnya orang itu akan cenderung melimpahkan atau meminta bantuan orang lain untuk menjalankan usahanya.

Menurnt Mazzarol et al.(1999) Suatu penerimaan yang umum diliteratur bahwa semakin kuat sumber kendali dari individu, semakin besar pula tingkat dari keinginan berwirausaha.

Stephen P. Robbins (1996:93) mendefinisikan locus of control sebagai keyakinan individu menguasai nasibnya sendiri (internal) sedangkan sisanya percaya bahwa hidup ditentukan oleh kemujuran atau peluang (eksternal).

Penelitian terhadap 3000 lelaki dewasa mengungkapkan bahwa locus of control

mempunyai keterkaitan dengan kesuksesan dalam bekerja. Dalam riset yang sama yang dilakukan oleh Andhrisani dan Nestel pada tahun 1976, juga mengungkapkan terdapat bukti, bahwa kesuksesan di dunia kerja berhubungan dengan harapan dari internal locus of control. Studi lain menunjukkan bahwa locus of control menentukan dalam kesuksesan para remaja untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah dalam usaha untuk tidak menjadi pengangguran (Porteus, 1997:35). Locus of control dapat dibagi dua, yaitu:

a. Internal locus of control

(42)

b. Eksternal locus of control

Eksternal locus of control berarti semua penguatan baik itu positif atau negative yang diikuti bukan karena apa yang dilakukan tetapi berdasarkan hasilnya seperti : kesempatan, nasib atau keberuntungan. Individu eksternal lebih taat dan mau mengikuti pengarahan, individu ini lebih cocok untuk pekerjaan terstruktur, rutin, yang harus mengikuti ketentuan dan pengarahan (Kertonegoro, 1998:25). Sedangkan Phares (1976) menyatakan bahwa individu eksternal mempunyai sifat mudah cemas, depresi, neurosis dan sifat lain yang sejenisnya.

3. Self efficacy (keyakinan diri)

Karakteristik kepribadian yang dapat mempengaruhi keinginan berwirausaha seseorang adalah self efficacy selain locus of control. Karena dengan self efficacy yang tinggi seseorang dapat langsung mengetahui hal - hal apa saja yang dapat dilakukan dalam menjalankan usaha, sehingga ia tidak selalu bergantung pada orang lain.

Sebuah presepsi individu atas keyakinan diri memiliki pengaruh yang kuat terhadap bagaimana dia akan bertindak dan bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang ada akan digunakan dengan demikian orang – orang bertindak sesuai dengan kepercayaan mereka tentang kemampuan mereka daripada sekedar didasarkan pada kenyataan yang ada pada kompetensi dan kemampuan (Bandura, 1997:2),

Menurut Wood dan Bandura (1998:408) "Self efficacy refers to the belief is one's capability to mobilize the motivation, cognitive resources and courses of action needed to

(43)

Keyakinan diri menunjukkan kepada perasaan terhadap kemampuan untuk mengerahkan motivasi, tingkat kesadaran dan bagian dari tindakan yang diperlukan untuk memberikan jawaban atas situasi yang terjadi.

Sedangkan menurul Gist dan Mitchell (1992:2) self efficacy adalah "Self eficacy defined as a comprehensive surrimary about the judgement of perceived capability of

performing a specific talk". Jadi keyakinan diri dapat diartikan sebagai ringkasan yang secara luas tentang keputusan terhadap kemampuan merasakan dalam menyelenggarakan tugas khusus.

3. Unsur - unsur yang berhubungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi keinginan berwirausaha meliputi karakteristik budaya, hubungan sosial, kondisi-kondisi politis dan ekonomi dan phisik dan infrastruktur kelembagaan ( Kristiansen 2001, 2002a). Tidak banya karakteristik sasaran hasil yang termasuk penting ketika mendiskusikan perilaku dan keinginan berwirausaha, tetapi juga cara wirausaha yang potensial merasakan lingkungan mereka. Anderson ( 2000:102) mempelajari wirausaha di batas luar dari Dataran Tinggi Skotlandia dan yang ditemukan tidak bisa memahami kewirausahaan seolah-olah itu adalah suatu kenyataan sasaran hasil yang terpisah. dari lingkungan bukanlah kenyataan; "... lingkungan adalah benar-benar ditetapkan dan sebagai konsekuensi menjadi suatu pokok." Berikut ini kita akan memusatkan pada dua unsur-unsur penting yang ikut mempengaruhi secara normal untuk dari memulai bisnis potensial yaitu: ketersediaan dari 5 informasi, dan jaringan sosial.

(44)

Singh dan Krishna ( 1994), mempelajari wirausaha di India, menunjukkan bahwa pencarian informasi adalah salah satu dari karakteristik wirausaha. Pencarian informasi mengacu pada frekuensi dari berinteraksi dengan orang - orang yang menghasilkan berbagai sumber informasi. Hasil dari aktivitas ini paling sering bergantung pada kemampuan untuk mengakses informasi, baik melalui modal manusia dan usaha individu maupun sebagai bagian dari suatu modal sosial dan networking. Dalam studi dari agribisnis di Pulau Jawa. (Kristiansen 2002) Menemukan akses untuk mendapatkan informasi yang baru sangat dibutuhkan dan harus ada agar perusahaan dapat bertahan dan bertumbuh, Ketersediaan dari informasi baru yang ditemukan bergantung pada karakteristik yang pribadi, seperti tingkatan dari pendidikan, dan pada kualitas infrastruktur, seperti media dan sistem telekomunikasi.

b. Jaringan sosial

(45)

dengan suatu kombinasi yang dapat diukur pengaruhnya pada keinginan berwirausaha. Kita menyebut kombinasi unsur-unsur yang berhubungan dengan sebagai alat yang siap siaga membantu.

Bab 3

GAMBARAN PERUSAHAAN

Perkembangan toko grosir di Medan mengalami kemajauan yang cukup pesat dari waktu ke waktu , hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah toko grosir. Dulu kita ketahui bahwa pusat toko grosir terletak di jalan Palangkaraya , akan tetapi sekarang dapat kita lihat bahwa perkembangan toko grosir sudah meluas ke jalan jalan didekatnya yaitu jalan Pandu dan jalan Bandung.

(46)

sebuah peluang bisnis bagi para pedagang grosir . Dapat diketahui bahwa ciri khas pengusaha medan adalah jika suatu bisnis dijalankan dan berhasil, maka lambat laun semua akan mengikutinya. Dari penjelasan diatas , dapat dilihat bahwa perkembangan untuk membuka suatu usaha semakin lama semakin pesat , akan tetapi hal tersebut akan mustahil untuk dilaksanakan apabila tidak didasarkan oleh keinginan untuk berwirausaha, jadi disini penulis tertarik untuk meniliti faktor faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan berwirausaha seseorang .

Di sini penulis mengambil jalan Bandung sebagai tempat penelitian , hal ini dikarenakan perkembangan bisnis di jalan Bandung semakin pesat , padahal jalan tersebut berdekatan dengan jalan Palangkaraya yang memang sudah terkenal sebagi pusat grosir . Berikut adalah data mengenai toko toko grosir yang terdapat di Jalan Bandung

Tabel 3.1

Gambaran Perusahaan

Nama Toko Keterangan

1.Samara (Decatex)

Alamat : Jalan Bandung no 72/3A

Menjual : karpet , taplak dalam berbagai jenis/ motif Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama Pemilik : Rudi

2.Bandung Sport

Alamat : Jalan Bandung no.86

Menjual : Alat dan perlengkapan olahraga Memulai Usaha Baru (Start Up)

Nama Pemilik : Erik

3.Garuda Mas Alamat : Jalan Bandung no.3

Menjual : Taplak , karpet dalam berbagai jenis Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama Pemilik : Aliong

4.Pancing Sakti

Alamat : Jl.Bandung no.95

Menjual : berbagai perlengkapan memancing(jual grosir dan eceran No.95

(47)

5.Sinar Dunia Alamat : Jl. Bandung no.94

Menjual : alat tulis dan kelontong ( grosir dan eceran ) Memulai Usaha Baru (Start Up)

Nama Pemilik : Budianto

6. Usaha Kita

Nama Toko

Alamat : Jl Bandung no.B-9/106

Menjual : Grosir buku tulis , perlengkapan sekolah (stationery) Melanjutkan usaha keluarga (Family Business)

Nama Pemilik : Aseng

Keterangan

7.Sinar Pasifik

Alamat : Jl. Bandung no.108 Menjual : alat tulis dan kelontong Memulai Usaha Baru (Start Up) Nama pemilik : Sukarman 8.Era Baru Alamat : Jl.Bandung no.115

Menjual : alat tulis dan kelontong Memulai Usaha Baru (Start Up) Nama pemilik : Franky

9.Tidak pakai nama toko

Alamat : Jl. Bandung no.113 A

Menjual : Berbagai macam mainan ( grosir dan eceran) Melanjutkan usaha keluarga (Family Business)

Nama Pemilik : Setiawan 10.Sari Jaya

Baru

Alamat : Jl. Bandung no. 109 ( d/h 10) Menjual : kelontong (plastic, tissue)

Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama pemilik : Marwali

11.Toko Hero Alamat : Jl. Bandung no. 111

Menjual : plastic dalam berbagai ukuran dan jenis, tissue Melanjutkan usaha keluarga (Family Business)

Nama Pemilik : Hendy 12. Tidak

pakai nama toko

Alamat : Jl. Bandung no.100

Menjual : Pernak pernik pesta, kado, bunga kertas Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama Pemilik : Akiang

13.Tidak memakai

(48)

nama toko Memulai Usaha Baru (Start Up) Nama Pemilik : Asun

14.Tidak memakai nama toko

Alamat : Jln. Bandung no.74 Menjual : grosir pakaian dalam

Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama Pemilik : Budi

15.Toko ST Dupont Jaya

Alamat : Jln.Bandung no.32/69

Menjual :grosir dan eceran ( jam, kalung, gelang magnetic) Memulai Usaha Baru (Start Up)

Nama Pemilik : Agus

Keterangan

16.Panca jaya (singer)

Alamat : Jln Bandung no.4/9

Menjual : sales,part, service (perlengkapan alat alat jahit, benang, mesin jahit)

Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama Pemilik : Suwandi

17.Sinar Abadi

Alamat : Jln Bandung no.52

Menjual : mesin (solder), alat perkayuan ( grosir dan eceran ) Melanjutkan usaha keluarga (Family Business)

Nama Pemilik : Suriyadi ( Alo)

Nama Toko Keterangan

18.Bandung Computer

Alamat :Jln Bandung no.20/37 No telepon : (061) 4533613

Menjual : computer, accessories, printer, laptop , multimedia, servis (Toshiba,LG, Asus ,Epson, SAMSUNG, HP, NEC, SEAGATE, CANON, Intel Inside)

Memulai Usaha Baru (Start Up)

Nama Pemilik : Teddy 19.Sinar Eden Alamat : Jln. Bandung no.14

Menjual : taplak

Memulai Usaha Baru (Start Up)

Nama Pemilik : Kusni

20. Serba Jadi Alamat : Jln. Bandung no.84/115 Menjual : Kain interior Standar Ekspor

(49)

21. Deli Sports

Alamat : Jln. Bandung no.31 G

Menjual : Alat alat dan perlengkapan olahraga Memulai Usaha Baru (Start Up)

Nama Pemilik : Surya 22. Mengsan

Foto

Alamat : Jln. Bandung no.78/21

Menjual : Alat alat foto dan cuci cetak foto Melanjutkan usaha keluarga (Family Business) Nama Pemilik : Patrik

23. Sinar Selatan Jaya

Alamat : Jln. Bandung no.72/27 Menjual : Isuzu Genuine Part Memulai Usaha Baru (Start Up) Nama Pemilik : Robert

Keterangan

24. Tidak ada nama toko

Alamat : Jln. Bandung no.64/35 Menjual : Isuzu Genuine Part Memulai Usaha Baru (Start up) Nama Pemilik : Roy

25. Honda Jaya

Alamat : Jln. Bandung no.58/41

Menjual : Sparepart mobil+service (HONDA) Memulai Usaha Baru (Start up)

Nama pemilik : Tony

26.Asia Jaya Alamat : Jln. Bandung no.54d/H19

Menjual : bermacam kain, taplak dalam jumlah besar Memulai usaha baru (Start up)

Nama Pemilik : Sutar Keterangan

27. Asia Jaya Alamat : Jln. Bandung no. 54d/H19

Menjual : Bermacam kain , taplak dalam jumlah besar Memulai Usaha baru (Start Up)

Nama Pemilik : Sutar 28. Aneka

Jaya

Alamat : Jln. Bandung no. 42/59

Menjual : Jam, calculator dan bagian dalam dari benda tersebut Memulai Usaha Baru (Start up)

Nama Pemilik : Rudi

(50)

Nama Pemilik : Kristin 30. Toko

Kacamataku

Alamat : Jln. Bandung no.77

Menjual : Frame, lensa, optic equipment ( grosir dan eceran) Memulai Usaha Baru (Start up)

Nama Pemilik : Kusnadi

Sumber : Data Primer , diolah (2010)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis faktor – faktor yang mendorong keinginan berwirausaha. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan Juni – Agustus 2010

A. Deskriptif Objek Penelitian

(51)

B. Analisa dan Pembahasan

Statistik Deskriptif

Hasil penelitian berupa profil responden mengenai karakteristik - karakteristik demografi yang terdiri dari jenis kelamin, usia dan latar belakang pendidikan yang yang pernah dimiliki sesuai dengan hasil jawaban yang ada pada kuisioner responden, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.l Profil Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase

(%)

Karakteristik Frekuensi Persentase

(%) Latar Belakang Pendidikan :

• Ada latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis • Tidak ada latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan

bisnis

• Start Up business • Family Business

17 13

56,67% 43,33%

(52)

Berikut ini merupakan variable variable yang digunakan dalam penelitian , dapat dilihat pada table 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa:

1. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata variabel need for achievement yang terdiri dari 4 pernyataan adalah sebesar 3,9313. Adapun nilai minimum adalah 3,50 dan

maksimum sebesar 4,75 dan standar deviasi sebesar 0,40178. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan - pernyataan variabel need for achievement adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan - pernyataan mengenai variabel need for achievement cukup beragam atau bervariasi.

(53)

responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel locus of control adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel locus of control termasuk beragam atau bervariasi.

3. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata variabel self efficacy yang terdiri dari 3 pernyataan adalah sebesar 3,9710 . Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 4,67 dan standar deviasi sebesar 0,50892 . Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel self efficacy adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen . Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel self efficacy cukup beragam atau bervariasi .

4. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata variabel instrumental readiness dari 2 pernyataan adalah sebesar 3,5875. Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 4,00 dan standar deviasi sebesar 0,32047 . Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel instrumental readiness adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data

(dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel instrumental readiness kurang beragam atau bervariasi.

4. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata variabel entrepreneur intention dari 2 pernyataan adalah sebesar 4,3500. Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 5,00 dan standar deviasi sebesar 0,64190. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel entrepreeurl intention

(54)

(dispersion) bersifat heterogen . Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan - pernyataan dari variabel entrepreneur intention cukup beragam atau bervariasi.

Tabel 4.3 Deskriptif Statistik

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 1. Saya melakukan dengan baik

tugas sesulit apapun yang berhubungan dengan studi dan pekerjaan saya.

2. Saya akan berusaha keras untuk memperbaiki kinerja saya di masa lalu.

3. Saya akan menyanggupi setiap tanggung jawab yang diberikan pada saya.

4. Saya akan memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan pengusaha yang lain.

1. Ketekunan dan kerja keras biasanya menuntun pada kesuksesan.

2. Jika saya gagal dalam tugas, saya cenderung menyerah.

3. Saya tidak percaya pada keberuntungan

1. Saya memiliki ketrampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha. 2. Saya memlllkl kematangan secara

mental untuk menjadi seorang wirausaha.

3. Saya memiliki nilai tambah yang membuat saya berbeda dari wirausaha lainnya.

(55)

2. Saya mempunyai akses untuk mendukung informasi ketika memulai menjadi wirausaha. 1. Saya yakin bahwa karier sebagai

seorang wirausaha sesuai keinginan saya

2. Saya memilih menjadi seorang wirausaha daripada menjadi karyawan di sebuah perusahaan atau organisasi.

Tabel diatas merupakan pernyataan - pernyataan yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa :

1. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan "Saya melakukan dengan baik tugas sesulit apapun yang berhubungan dengan studi dan pekerjaan saya" sebesar 4,0333. Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 5,00, dan standar deviasi sebesar 0,55605. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Saya melakukan dengan baik tugas sesulit apapun yang berhubungan dengan studi dan pekerjaan saya" adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan "Saya melakukan dengan baik tugas sesulit apapun yang berhubungan dengan studi dan pekerjaan saya" adalah beragam atau bervariasi.

(56)

nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Saya akan berusaha keras untuk memperbaiki kinerja saya di masa lalu" adalah setuju.. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat homogen . Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan "Saya akan berusaha keras untuk memperbaiki kinerja saya di masa lalu" adalah sama.

3. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan "Saya akan menyanggupi setiap tanggung jawab yang diberikan pada saya" sebesar 3,8333. Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 5,00, dan standar deviasi sebesar 0,59209. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Saya akan menyanggupi setiap tanggung jawab yang diberikan pada saya" adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan "Saya akan menyanggupi setiap tanggung jawab yang diberikan pada saya" adalah beragam atau bervariasi.

(57)

5. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan ketekunan dan kerja keras biasanya menuntun pada kesuksesan" sebesar 4,1667. Adapun nilai minimum adalah 4,00 dan maksimum sebesar 5,00, dan standar deviasi sebesar 0,37905. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Ketekunan dan kerja keras biasanya menuntun pada kesuksesan" adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat homogen. Hal ini bcrarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan "Ketekunan dan kerja keras biasanya menuntun pada kesuksesan" adalah sama.

6. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan "Jika saya gagal dalam tugas saya cenderung menyerah" sebesar 2,2000. Adapun nilai minimum adalah 2,00 dan maksimum sebesar 3,00, dan standar deviasi sebesar 0,40684. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Jika saya gagal dalam tugas saya cenderung menyerah" adalah tidak setuju.. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat homogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan pernyataan "Jika saya gagal dalam tugas saya cenderung menyerah adalah sama.

(58)

8. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan "Saya memiliki ketrampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha" sebesar 3,9333. Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 5,00, dan standar deviasi sebesar 0,52083. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Saya memiliki ketrampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha" adalah setuju.. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan "Saya memiliki ketrampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha" adalah cukup bervariasi.

9. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan "Saya memiliki kematangan secara mental untuk menjadi seorang wirausaha" sebesar 3,8667. Adapun niiai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 5,00, dan standar deviasi sebesar 0,73030. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Saya memiliki kematangan seeara mental untuk merijadi seorang wirausaha" adalah setuju. Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan pernyataan "Saya memiliki kematangan secara mental untuk menjadi seorang wirausaha" adalah beragam atau bervariasi.

(59)

Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bersifat heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pernyataan pernyataan "Saya memiliki kematangan secara mental untuk menjadi seorang wirausaha" adalah cukup beragam atau bervariasi.

11. Dari 30 orang responden, diketahui rata-rata jawaban dari pernyataan "Saya mempunyai jaringan sosial yang baik untuk dapat digunakan ketika memulai untuk menjadi wirausaha" sebesar 3,7000. Adapun nilai minimum adalah 3,00 dan maksimum sebesar 4,00, dan standar deviasi sebesar 0,46609. Dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan persepsi responden terhadap pernyataan "Saya mempunyai jaringan sosial yang baik untuk dapat digunakan ketika memulai untuk menjadi wirausaha" adalah setuju . Sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi, menunjukkan penyebaran data (dispersion) bcrsifat cukup heterogen. Hal ini berarti bahwa jawaban responden terhadap pemyataan "Saya mempunyai jaringan sosial yang baik untuk dapat digunakan ketika memulai untuk menjadi wirausaha' cukup beragam atau bervariasi.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.2
Tabel 3.1 Gambaran Perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

analisis nilai tambah rantai pasok, metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Supply Chain Operation Reference (SCOR) serta Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk analisis

masalah tersebut dan menyusunnya dalam bentuk laporan akhir yang berjudul “ Analisis Tingkat Kesehatan pada Primkop Kartika Hesti Wira Sakti Kesdam II Sriwijaya ”. 1.2

/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:&#34;Table Normal&#34;; mso-tstyle-rowba- d-size:0; mso-tstyle-colband-size:0;

Berdasarkan analisis hasil penelitian ini diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model MMP lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan yang ada di kelas, sedangkan prestasi

Peserta didik diminta untuk melakukan pengamatan dan membuat laporan tentang objek sejarah yang terkait dengan peristwa Kongres Pemuda II dan Sumpah Pemuda , yang ada atau dekat

Dengan berbagai kelebihan yang ada pada Python ditambah modul pygame dalam membuat tampilan antar muka yang menarik, merupakan perpaduan yang sangat cocok. Adapun perangkat lunak

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Pengadaan Barang pada Biro-Biro dan Pusat di Sekretariat Jenderal, Kementerian Ketenagakerjaan akan melaksanakan Pelelangan

Fungsi split yaitu membagi sebuah file menjadi beberapa file yang lebih kecil dan besarnya file hasil pembagian ditentukan oleh user program. Program aplikasi ini mampu membagi