• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Guru dan Siswa SMA Terhadap Perpustakaan SMA Panglima Besar Soedirman Jakarta Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Guru dan Siswa SMA Terhadap Perpustakaan SMA Panglima Besar Soedirman Jakarta Timur"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI GURU DAN SISWA SMA TERHADAP PERPUSTAKAAN SMA

PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan

memperoleh galar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh

Abdul Yasir Arafat NIM : 103025027568

Dibawah Bimbingan

Ida Farida, MLIS NIP : 150299935

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PERSEPSI GURU DAN SISWA SMA TERHADAP PERPUSTAKAAN

SMA PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN JAKARTA TIMUR

Oleh

ABDUL YASIR ARAFAT NIM : 103025027568

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JURUSAN : ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Nama : Abdul Yasir Arafat Pembimbing : Ida Farida, MLIS

Nim : 103025027568

Batas Akhir Studi : Januari 2009

JUDUL SKRIPSI :

PERSEPSI GURU DAN SISWA SMU PB. SOEDIRMAN TERHADAP PERPUSTAKAAN SMU PB. SOEDIRMAN

JAKARTA TIMUR

No. Hari / Tgl Konsultasi

Materi / Masalah Tanda Tangan

Pembimbing 1 Rabu/19-3-2008 Penyerahan Bab I yang langsung dibahas

2 Rabu/26-3-2008 Penyerahan Revisi Bab I

3 Selasa/1-4-2008 Pembahasan Revisi Bab I / masih

banyaknya pengulangan kata-kata dalam satu paragraf

4 Selasa/8-4-2008 Penyerahan Bab I yang baru dan langsung dibahas

5 Selasa/15-4-2008 Penyerahan Revisi Bab I dan langsung dibahas

6 Kamis/24-4-2008 Penyerahan Bab I, II, dan III yang langsung dibahas

7 Selasa/13-5-2008 Penyerahan Bab I-IV dan langsung dibahas

8 Jumat/23-5-2008 Pembahasan Bab I-V

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Contoh pengukuran persepsi ... 9

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden (siswa)... 29

Tabel 3 Tingkatan Pada Tiap-tiap Responden (siswa)... 30

Tabel 4 Jenis Kelamin Responden (guru) ... 31

Tabel 5 Tingkatan Status Pada Tiap-tiap Responden (guru) ... 31

Tabel 6 Kemutakhiran koleksi ... 32

Tabel 7 Apakah Koleksi Sudah Memenuhi Kebutuhan Responden ... 33

Tabel 8 Keragaman Koleksi... 34

Tabel 9 Kecukupan Koleksi ... 35

Tabel 10 Kualitas koleksi... 36

Tabel 11 Ruangan baca ... 37

Tabel 12 Penerangan di Perpustakaan... 38

Tabel 13 Jumlah Petugas di Perpustakaan ... 39

Tabel 14 Pendidikan Petugas Perpustakaan ... 40

Tabel 15 Pelayanan Petugas Perpustakaan ... 41

Tabel 16 Ketepatan informasi ... 42

Tabel 17 Sikap Petugas perpustakaan ... 43

Tabel 18 Kemutakhiran koleksi ... 44

Tabel 19 Koleksi Sudah memenuhi Kebutuhan Responden ... 45

(5)

Tabel 21 Kecukupan koleksi ... 47

Tabel 22 Kualitas koleksi... 48

Tabel 23 Ruang Baca ... 49

Tabel 24 Penerangan di Perpustakaan... 50

Tabel 25 Jumlah Petugas Perpustakaan ... 51

Tabel 26 Pendidikan Petugas Perpustakaan ... 52

Tabel 27 Pelayanan Petugas Perpustakaan ... 53

Tabel 28 Ketepatan informasi ... 54

Tabel 29 Sikap Petugas perpustakaan ... 55

Tabel 30 Koleksi ... 56

Tabel 31 Fasilitas ... 56

Tabel 32 Sumber Daya Manusia ... 57

Tabel 33 Skor Keseluruhan ... 57

Tabel 34 Koleksi ... 57

Tabel 35 Fasilitas ... 58

Tabel 36 Sumber Daya Manusia ... 58

(6)

Saya, Abdul Yasir Arafat, adalah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang

sedang melakukan penelitian mengenai "Persepsi Guru dan Siswa SMU PB.

Sudirman Terhadap Perpustakaan SMU PB. Sudirman Jakarta Timur", dimana data

yang dikumpulkan akan digunakan untuk pembuatan skripsi.

Kuisioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji

Anda. Saya mohon kesediaan saudara/I untuk mengisi bebrapa pertanyaan pada

kuisioner ini dan atas kerrjasama dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Jenis Kelamin : a. Laki – Laki b. Perempuan

Siswa : a. Kelas 1 b. Kelas 2 c. Kelas 3

Guru : a. Tetap b. Tidak Tetap c. DPK

Berilah tanda silang (X) pada jawaban dan berikan alasan pilihan Anda!

1. Menurut Anda apakah koleksi yang ada sudah mutakhir?

a. Sangat mutakhir c. Kurang mutakhir

b. Mutakhir d. Sangat tidak mutakhir

2. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan sekolah Anda sudah memenuhi dengan

kebutuhan Anda?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi

b. Memenuhi d. Sangat tidak memenuhi

3. Apakah koleksi yang dimiliki perpustakaan Anda sudah beragam?

a. Sangat beragam c. Kurang beragam

(7)

4. Apakah jumlah koleksi yang ada sudah mencukupi dalam menunjang kegiatan

belajar-mengajar?

a. Sangat mencukupi c. Kurang mencukupi

b. Mencukupi d. Sangat tidak mencukupi

5. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan Anda sudah berkulitas dalam

menunjang kegiatan belajar-mengajar?

a. Sangat berkualitas c. Kurang berkualitas

b. Berkualitas d. Sangat tidak berkualitas

6. Bagaimana ruangan baca di perpustakaan Anda?

a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. Memadai d. Sangat tidak memadai

7. Bagaimana penerangan di perpustakaan Anda?

a. Sangat baik/merata c. Kurang baik

b. Baik d. Sangat tidak baik

8. Dari jumlah petugas yang ada, apakah sudah mencukupi untuk mengolah

perpustakaan?

a. Sangat mencukupi c. Kurang mencukupi

b. Mencukupi d. Sangat tidak mencukupi

9. Menurut Anda apakah pendidikan petugas perpustakaan salah satu faktor penentu

kinerja pustakawan?

a. Sangat menentukan c. Kurang menentukan

b. menentukan c. Sangat tidak menetukan

10. Apakah pelayanan yang diberikan petugas perpustakaan sudah baik?

a. Sangat baik c. Kurang baik

b. Baik d. Sangat tidak baik

11. Apakah informasi yang diberikan petugas perpustakaan tepat terhadap informasi

yang Anda butuhkan?

a. Sangat tepat c. kurang tepat

(8)

12. Bagaimana sikap (keramahan, keinginan membantu) petugas ketika Anda

bertanya/meminta bantuan?

a. Sangat baik c. Kurang baik

(9)

Nomor : Istimewa

Lampiran : Satu Bundel Skripsi

Hal : Permohonan Dosen Penguji

Kepada Yth,

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Di

Tempat

Assalamu ‘alaikum Wr, Wb.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Abdul Yasir Arafat

Nim : 103025027568

Jurusan : Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Judul : Persepsi Guru dan Siswa SMU PB. Soedirman Terhadap Perpustakaan SMU PB. Soedirman Jakarta Timur

Dengan ini mengajukan dosen penguji dalam sidang skripsi, sebagai syarat kelulusan. Demkianlah surat ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalam Wr, Wb

Jakata, 5 Juni 2008 Pemohon

Abdul Yasir Arafat

(10)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "persepsi guru dan siswa terhadap SMA Panglima Besar

Soedirman Jakarta Timur" telah di ujikan dalam sidang munaqosah Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 Juni

2008. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Ilmu perpustakaan program studi Strata satu (S1) pada fakultas Adab dan Humaniora.

Jakarta, 15 Juni 2008

Sidang Munaqosah

Ketua Sidang Sekretaris

Drs. Rizal Syaiful Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 780 005 380 NIP.150 295 486

Penguji Pembimbing

Pungki Purnomo, MLIS Ida Farida, MLIS

(11)

Revisi bab II 3 aspek

1. Definisi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah adalah sebagai satu unit kerja di lingkungan sekolah yang harus dapat mendukung dan harus sejalan dengan tugas-tugas sekolah. (Pawit, M. Yusuf, Pedoman Dalam Mencari Informasi, (Bandung: Remadja Karya, 1988), h. 11. Sedangkan Stella mengungkapkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan. Sebagai sumber informasi untuk

memperkembangkan dan memperdalam baik oleh pendidik maupun yang didik di sekolah tersebut". (Stella Duce Tarakanita, Membina Perpustakaan sekolah, (Yogyakarta: 1986), h.54.

Ada juga yang berpendapat perpustakaan sekolah "merupakan tempat

kumpulan buku dan bahan pendidikan, yang terorganisir dengan baik sehingga dapat membantu para pendidik dan anak didik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran". (Wahyuti, Perpustakaan Sekolah Buku 1, (Bandung: Penataran Guru Tertulis di Alam Pembangunan), h. 10.

4) Koleksi Perpustakaan Sekolah

Pelayanan sebuah perpustakaan dianggap stabil bila suatu perpustakaan memiliki kelengkapan koleksi. Koleksi merupakan unsur terpenting pada suatu perpustakaan, karena koleksi yang dimiliki perpustakaan hanya untuk dimanfaatkan oleh pengguna jasa perpustakaan. Soetminah mengatakan bahwa "koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan buku dan non buku. karena itu sebuah perpustakaan harus memiliki apa yang dinamakan koleksi, sehingga tidak bisa dikatakan perpustakaan tanpa adanya suatu koleksi".( Soetminah, Perpustakaan, Kepustakawan, dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisiuas, 1992), h. 19. Sudarsono mengukapkan "koleksi adalah sumber daya yang disediakan dan dilayani untuk pemakai tersebut". (Sudarsono Abdul Hakim,Pdrpustakaan Sebagai Center For Learning Society, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006), h. 241.

"Koleksi adalah semua bahan pustaka yang dikumupulkan, diolah, dan disimpan untuk disebar luaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pemakai.(Rahmat Nata Djumarna Sukarman, Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000),h. 5. "Koleksi

merupakan kumpulan bahan pustaka baik cetak maupun terekam yang di simpan dan dikelola perpustakaan".(Keputusan Presiden RI. No. II. Tentang peraturan

(12)

Sedangkan pendapat lain mengatakan "bahwa koleksi perpustakaan merupakan salah satu ciri yang membedakan antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya, sehingga penekanan bobot koleksi sangat penting".(Sutarno. NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 13. Namun mastini mengungkapkan koleksi perpustakaan sekolah adalah "sekumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan". (Mastini Hardjo Prakoso, Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1996), h. 10.

Dalam buku yang lain diungkapkan bahwa "koleksi terbagi dua macam yaitu koleksi bahan tercetak dan non cetak, koleksi bahan tercetak berasal dari hasil karya cipta atau hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti buku, majalah, koran, dan lain sebagainya, termasuk terbitan berseri, sedangkan koleksi non cetak hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk yang bukan cetak seperti rekaman suara, rekaman video, audio film, dan lain sebagainya". (Yayu Yulia, et.al, Pengadaan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 4

Dari uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa koleksi merupakan salah satu fasiliatas atau sarana yang tersusun secata sistematis pada perpustakaan sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika sekolah tersebut.

3.1) Fasilitas Atau Sarana Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah sau sarana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap murid-murid. Dalam penyelengaraannya perpustakaan sekolah memerlukan ruangan khusus beserta peralatan dan perlengkapannya. "Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, untuk itu maka gedung perpustakaan harus

memperhatikan kemudahan arus pergerakan manusia sebagi pengguna perpustakaan". Darmono, Manajemen, dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 190.

Agar dapat memenuhi peran dan fungsinya perpustakaan sekolah sebaiknya di tempatkan dalam sebuah ruangan khusus. Besar ruangan tergantung kepada besar jumlah pelajar suatu sekolah, tetapi minimal sebaiknya dapat menampung satu kelas murid-murid bila hendak belajar klasikal dalam perpustakaan. (Noerhayati,

Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung: Alumni, 1988), h. 1.

(13)

peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain kedua peralatan tersebut perpustakaan sangat mungkin dalam oprasional memerlukan alat-alat elelktronik sebagai penunjang layanan peprustakaan. Op.cit.Darmono.h.216-217

Perabot dan peralatan perpustakaan diupayakan seragam, serasi, dan harus harmonis dengan ruangan meskipun tidak perlu dibuat dari yang sama dan mahal. Sebelum membeli perabot dan peralatan perpustakaan yang minimal perlu dimiliki di perpustakaan antara lain adalah:(Soekarman, et.al, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2001). h. 36.

1. Rak buku

2. Meja dan kursi membaca

3. Meja petugas pepustakaan

4. Lemari kartu katalog

5. Meja sirkulasi atau meja peminjam

6. Peralatan lain

Dari Teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau sarana perpustakaan sekolah merupakan peralatan dan perlengkapan yang dimilik perpustakan sekolah dan dapat dimanfaatkan baik oleh pengguna perpustakaan sekolah maupun oleh pengelola perpustakaan sekolah tersebut.

4.1) Sumber Daya Manusia (SDM)

Agar memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kualitas yang harus

dimilikinya. Sumber daya manusia adalah "Faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuknya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia".

Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang terus menerus dan terencana yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan tingkat

kecerdasan karyawan dan performa organisasi dalam bentuk pelatihan dan

pengembangan". (Mondy and Noe, Human Resources Manajemen, (New York: Open University Pres, 2001), h. 23

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan perlu ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan. Pada lingkup perpustakaan sekolah tenaga yang diperlukan bisa dari diploma II bidang perpustakaan, atau lulusan SLTA dengan pendidikan tambahan ilmu perpustakaan. (Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 220)

(14)

kuantitatif. Dimensi kualitatif adalah terdiri atas prestasi tenaga kerja yang memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu belajar, sedangkan dimensi kuantitatif mencakup berbagai potensi yang terkandung pada setiap manusia antara lain pikiran (ide), pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memberi pengaruh terhadap kapasitas kemampuan manusia untuk melaksanakan pekerjaan yang produktif. ( Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remadja Rosdakarya, 2000), h. 6.

Pengertian sumber daya manusia itu sendiri sering diartikan hanya terbatas kepada tenaga kerja yang berpotensi saja, dengan kata lain tidak semua tenaga kerja dalam setiap organisasi atau lembaga termasuk dalam katagori sumber daya

manusia". (Blasius Sudarsono, Antologi Kepustakawan Indonesia, (Jakarta: ikatan pustakawan Indonesia, 2006), h. 60. "Sumber daya manusia adalah tenaga yang berpotensi dan tidak dapat dipisahkan dari organisasi atau unit kerja. (Ibid. h.67.

Wardiman mengungkapkan "bahwa sumbe daya manusia lebih bernilai jika memiliki sikap, prilaku, wawasan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang dan sektor". (Wardiman Djonegoro, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Pembangunan, (Jakarta: Depdikbud, 1995), h. 5. Sedangkan Peter F. Druker Mengatakan bahwa "pengunaan Sumber daya manusia secara efektif sebagai kunci untuk menciptakan dan menopang organisasi yang berhasil".(Peter F. Druker, The practice Of Managemen, (New York: Harvad and Row,1999), h.35

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sumber daya manusia adalah tenaga profesianal yang berada di perpustakaan sekolah sesuai dengan bidang

keilmuanya yang kedudukannya tidak terlepas dari suatu lembaga sekolah tersebut.

Daftar Pustaka

1. Pawit, M. Yusuf, Pedoman Dalam Mencari Informasi, (Bandung: Remadja Karya, 1988), h. 11.

2. Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 220)

Peter F. Druker, The practice Of Managemen, (New York: Harvad and Row,1999), h.35

(Wardiman Djonegoro, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Pembangunan, (Jakarta: Depdikbud, 1995), h. 5.

(15)

(Soekarman, et.al, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2001). h. 36.

( Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remadja Rosdakarya, 2000), h. 6.

(Ibid. h.67.

(Mondy and Noe, Human Resources Managemen, (New York: Open University Pres, 2001), h. 23

Op.cit.Darmono.h.216-217

(Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung: Alumni, 1988), h. 1.

(Ibrahim Bafadal, Op.Cit, h. 154.

Darmono, Manajemen, dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 190.

(Yayu Yulia, et.al, Pengadaan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 4

(Mastini Hardjo Prakoso, Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1996), h. 10.

(Sutarno. NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 13.

(Keputusan Presiden RI. No. II. Tentang peraturan Pemerintah RI Mengenai pelaksanaan Undang-undang No.4 Tahun 1990 Tentang serah Simpan Karya Cetak dan Karya rekam, (Jakarta: Perpustakaan nasional RI, 1996), h. 35.

(Rahmat Nata Djumarna Sukarman, Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000),h. 5.

(Sudarsono Abdul Hakim,PErpustakaan Sebagai Center For Learning Society, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006), h. 241.

.( Soetminah, Perpustakaan, Kepustakawan, dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisiuas, 1992), h. 19.

(Wahyuti, Perpustakaan Sekolah Buku 1, (Bandung: Penataran Guru Tertulis di Alam Pembangunan), h. 10

(16)

Revisi BAB II h.11 tambah alinia ke2

Dalam penelitian ini persepsi guru dan siswa terhadap perpustakaan dilihat dari beberapa aspek yaitu koleksi, fasilitas, dan sumber daya manusi. Persepsi terhadap koleksi perpustakaan mencakup persepsi terhadap kemuktahiran, memenuhi, keragaman, kecukupan, dan kualitas. Jika persepsi terhadap fasilitas hanya dilihat dua hal yaitu persepsi terhadap ruangan dan persepsi terhadap penerangan. Sedangkan persepsi pada sumber daya manusia mencakup jumlah petugas, pendidikan petugas, pelayanan petugas, ketepatan, dan sikap petugas.

"Tiga aspek diatas termasuk dalam syarat-syarat atau Standar-standar yang harus dipenuhi oleh perpustakaan-perpustakaan sekolah di Indonesia". ( A.S NAsution, Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Depdikbud, 1987). h.175. Sedangkan dalam buku yang lain dijelaskan bahwa koleksi, fasilitas, dan sumber daya manusia termasuk kedalam komponen perpustakaan yang layak untuk dimanfaatkan.(Badan pembinaan perpustkaan masjid Indonesia, Pedoman penyelengaraan masjid, (Jakarta: Badan Perpustakaan Masjid Indonesia, 1999), h.2.

(17)

3.1) (fasilitas) Agar dapat memenuhi peran dan fungsinya perpustakaan sekolah sebaiknya di tempatkan dalam sebuah ruangan khusus. Besar ruangan tergantung kepada besar jumlah pelajar suatu sekolah, tetapi minimal sebaiknya dapat menampung satu kelas murid-murid bila hendak belajar klasikal dalam perpustakaan. (Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung: Alumni, 1988), h. 1.

4.1) (SDM) Fatah menyebutkan dalam bukunya, ekonomi dan pembiayaan pandidikan, adalah Sumber daya manusia terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi kuliatatif dan dimensi kuantitatif. Dimensi kualitatif adalah terdiri atas prestasi tenaga kerja yang memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu belajar, sedangkan dimensi kuantitatif mencakup berbagai potensi yang terkandung pada setiap manusia antara lain pikiran (ide), pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memberi pengaruh terhadap kapasitas kemampuan manusia untuk melaksanakan pekerjaan yang produktif. (Fattah Nanang, Ekonomi dan Pembiayaan pendidikan, (Bandung: Remadja Rosdakarya, 2000), h. 6.

Koleksi merupakan unsur terpenting pada suatu perpustakaan, karena koleksi yang dimiliki perpustakaan hanya untuk dimanfaatkan oleh pengguna jasa perpustakaan. Memang sebuah perpustakaan harus memiliki apa yang dimaksud dengan koleksi, sehingga tidak bisa dikatakan perpustakaan tanpa adanya koleksi.

Agar dapat memenuhi peran dan fungsinya perpustakaan sekolah sebaiknya di

tempatkan dalam sebuah ruangan khusus. Besar ruangan tergantung kepada besar

jumlah pelajar suatu sekolah, tetapi minimal sebaiknya dapat menampung satu kelas

murid-murid bila hendak belajar klasikal dalam perpustakaan.1

Fatah menyebutkan dalam bukunya, ekonomi dan pembiayaan pandidikan, adalah Sumber daya manusia terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi kuliatatif dan dimensi kuantitatif. Dimensi kualitatif adalah terdiri atas prestasi tenaga kerja yang memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu belajar, sedangkan dimensi kuantitatif mencakup berbagai potensi yang terkandung pada setiap manusia antara lain pikiran (ide),

1

(18)

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memberi pengaruh terhadap kapasitas kemampuan manusia untuk melaksanakan pekerjaan yang produktif.2

2

(19)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa SMA

Panglima Besar Soedirman terhadap perpustakaan tersebut. Penelitian ini berdasarkan

aspek-aspek yang telah ada pada perpustakaan yaitu koleksi, fasilitas, dan sumber

daya manusia. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, dengan menggunakan

sampel random sederhana. Sampel tersebut diambil 10% (74 orang) dari 738 siswa

dan 50% (23 orang) dari 46 guru yang berada pada sekolah SMA Panglima Besar

Soedirman. Data ini dikumpulkan melalui angket yang disebarkan kepada responden

yang merupakan sampel dari jumlah populasi yang ada. Hasil penelitian ini

menunjukan responden menilai atau menganggap koleksi yang ada kurang baik,

sedangkan penilaian terhadap fasilitas dan sumber daya manusia yang ada pada

perpustakaan SMA Panglima Besar Soedirman sudah baik. Namun jika dilihat dari

keseluruhan persepsi terhadap perpustakaan tersebut guru dan siswa mempersepsikan

(20)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhmmad SAW, yang telah menjadi tauladan bagi

manusia.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana

Ilmu Perpustakaan, sebagi salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya penulis Ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materil, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan, ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan

kepada:

1. Dekan fakultas Adab dan Humaniora, Bapak Dr. H. Abdul Chair, dan seluruh

dosen yang telah membimbing penulis selama menempuh pendididkan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua jurusan Bapak Rizal Syaiful Haq, MLIS dan sekretaris jurusan, Bapak

Pungki Purnomo, MLIS yang telah banyak memberikan saran dan masukan

dalam skripsi ini.

3. Ibu Ida Farida, MLIS. atas seluruh bimbingan, saran dan masukan yang diberikan

terhadap penulisan skripsi ini.

4. Kepala SMA PB. Soedirman jakarta, Bapak Drs. H. Syamsuddin Hasibuan,

Bapak Suhardi (kepala Kurikulum), Ibu Eliana Nasution, S.Pd, dan Dra. Hj. Tjut

Zahara (pengelola Perpustkaan SMA PB. Soedirman),guru-guru SMU PB.

Soedirman Jakarta dan siswa-siswi yang telah memperkenankan penulis untuk

(21)

5. Ibu Masriyah tercinta, yang tak pernah berhenti mendo'akan dan memberikan

motivasi kepada penulis. Saudara-saudaraku yang telah Memberikan ketenangan

dan dukungan kepada penulis.

6. Sahabatku Nur Wahyudi, Muhammad Sulistyo dan Hasanuddin yang telah

menemani penulis dalam suka dan duka selama kuliah, teman-teman angkatan

2008 dan orang-orang yang mengisi hari-hariku di kampus ini.

7. Pimpinan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab,

Fakulatas Psikologi, yang telah menyediakan sarana dan membantu sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman masa SMP dulu yang masih mau membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada dayat yang telah menyediakan sarana dan membantu sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat memanjatkan

do'a kepada Allah SWT semoga kebaikan yang telah diberikan dapat bernilai ibadah

dan dibalas oleh Allah SWT dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

untuk kita semua. Amin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 13 Juni 2008

(22)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metodologi Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi Perpustakaan Sekolah... 12

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 13

3. Fungsi dan Peran perpustakaan Sekolah ... 15

4. Koleksi Perpustakaan Sekolah ... 19

5. Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah... 21

6. Sumber Daya Manusia (SDM)... 23

7. Pengertian Persepsi ... 25

(23)

1. Sejarah... 28

2. Visi dan Misi ... 29

3. Struktur Organisasi ... 30

4. Bahan Pustaka ... 31

5. Sistem Layanan Perpustakaan ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Responden... 34

B. Persepsi siswa terhadap perpustakaan SMA PB. Soedirman... 37

C. Persepsi guru terhadap Perpustakaan SMA PB. Soedirman ... 49

D. Skor Akhir Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap perpustakaan

SMA PB. Soedirman... 61

E. Skor Akhir Rata-rata Persepsi Guru Terhadap Perpustakaan

SMA PB. Soedirman... 62

BAB V PENUTUP

A...Ke

simpulan ... 64

B...Sar

an ... 65

DAFTAR PUSTAKA... 66

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

F. Latar Belakang

Dalam kerangka pendidikan, perpustakaan sekolah mempunyai peran

yang cukup penting sebagai salah satu penentu mutu dari hasil pendidikan itu

sendiri. Suatu hal yang mustahil bahwa program-program pendidikan untuk

meningkatkan kualitas anak didik akan tercapai sesuai dengan apa yang

diinginkan tanpa melibatkan peranan dan fungsi perpustakaan sekolah. Karena itu

keberadaan perpustakaan sekolah sangat berarti. Adapun pengertian dari

perpustakaan sekolah itu sendiri adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah

sekolah, dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan

utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan

pendidikan pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah membantu

sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat

perpustakaan sekolah bernaung.3

Pada saat ini perpustakaan sekolah mulai dikembangkan fungsinya selain

sebagai pusat kegiatan belajar mengajar juga berfungsi sebagai pusat sumber

informasi dan sebagai pusat sarana rekreasi edukatif yang menyenangkan bagi

penggunanya terutama para siswa, tentunya agar kegiatan memanfaatkan koleksi

3

(25)

perpustakaan seperti membaca menjadi betul-betul menyenangkan dan terasa

bukan beban yang menjemukan atau melelahkan. "Untuk selanjutnya

perpustakaan itu sebagai tempat membina minat dan bakat siswa menuju belajar

sepanjang hayat (Life long Education)".4

Dengan meningkatnya kegiatan belajar mengajar dalam menghadapi

ujian sekolah menuntut guru dan siswa untuk mengetahui semua informasi yang

dapat digunakan. Siswa tidak dapat lagi membatasi diri hanya mendapatkan

materi belajar dari para guru, tetapi juga harus bisa menelusuri informasi yang

diberikan oleh perpustakaaan sekolah yang sudah ada. Guru dan siswa tidak

hanya perlu mengetahui bahan yang tercetak, melainkan perlu

mempertimbangkan terbitan dalam bentuk elektronik. Berkaitan dengan hal itu,

perpustakaan dituntut untuk terus mengembangkan koleksinya baik dalam bentuk

tercetak maupun elektronik serta menyediakan fasilitas untuk memanfaatkan

informasi yang sudah ada. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) perlu

pula ditingkatkan untuk mengoptimalkan layanan perpustakaan.

Keberadaan perpustakaan sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan

pengguna akan meningkatkan pemanfaatan perpustakaan tersebut. Untuk

mengetahui persepsi yang baik terhadap perpustakaan SMA Soedirman, maka

diadakan upaya – upaya. diantaranya menyediakan koleksi baik cetak maupun

elektronik. Siswa dan guru dalam hal ini pada akhirnya dapat mempersepsikan

4

(26)

terhadap koleksi, fasilitas, dan sumber daya manusia (SDM). Seperti kutipan

peneliti ambil dari buku ensiklopedi umum, dimana persepsi itu dapat diartikan

sebagai proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu, sehingga

dapat mengenal suatu obyek dengan jalan asosiasi indra penglihatan, indra

peraba, dan sebagainya. Sehingga akhirnya bayangan itu dapat disadari.5

Jalaluddin Rakhmat mengatakan dalam bukunya Psikologi Komunikasi,

bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan.6

Dengan mengacu latar belakang diatas dan untuk mengetahui apakah

perpustakaan sekolah SMA PB. Soedirman telah memberikan yang terbaik pada

pengunjungnya, maka skripsi ini diberi judul "Persepsi Guru dan Siswa SMA

Terhadap Perpustakaan SMA PB. Soedirman Jakarta Timur".

G. Perumusan dan Pembatasan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan tidak melebar pembahasannya, maka peneliti

merasa perlu untuk memberikan batasan dan rumusan terhadap masalah yang

akan diteliti yaitu persepsi guru dan siswa terhadap perpustakaan SMA PB.

Soedirman yang dilihat dari beberapa aspek yaitu koleksi, fasilitas, dan

sumber daya manusia yang sudah ada pada perpustakaan SMA PB.Soedirman.

5

Ensikolpedi Umum, (Jakarta: yayasan kanisius 1973), h.1033. 6

(27)

2. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah :

a. Bagaimana persepsi guru dan siswa terhadap koleksi perpustakaan SMA

PB. Soedirman?

b. Bagaimana persepsi guru dan siswa terhadap sarana yang ada pada

perpustakaan SMA PB. Soedirman?

c. Bagaimana persepsi guru dan siswa terhadap sumber daya manusia

(SDM) yang sudah ada pada perpustakaan SMA. PB. Soedirman?

H. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana persepsi guru dan siswa SMA PB. Soedirman

terhadap koleksi perpustakaan yang sudah ada.

2. Mengetahui bagaimana persepsi guru dan siswa SMA PB. Soedirman

terhadap fasilitas fisik perpustakaan yang sudah ada.

3. Mengetahui persepsi guru dan siswa SMA PB. Soedirman terhadap sumber

daya manusia (SDM) perpustakaan yang sudah ada.

Sedangkan manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Diharapkan Penelitian ini menjadi masukan yang bermanfaat bagi

peningkatan kualitas fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber

(28)

2. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan kepada pengelola perpustakaan

dalam mengembangkan koleksi perpustakaan.

3. Sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan SMA PB. Soedirman.

I. Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini,

penulis menggunakan metode peneltian sebagai berikut :

1. Tipe Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yakni penelitian yang bermaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai

status gejala yang ada atau kejadian apa saja yang terjadi saat penelitian di

lakukan

2. Pendekatan

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah survei untuk

mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang

merupakan pendukung terhadap penelitian ini.

3. Jenis dan sumber Data

a. Data Sekunder : Data sekunder ini berasal dari kepustakaan, yakni terdiri

dari buku-buku, literatur-literatur, artikel, dan dokumen yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Fungsi data sekunder ini adalah sebagai

(29)

b. Data Primer : Data Primer ini bersumber dari responden langsung yang

ditemui di lapangan (Lokasi Penelitian).

4. Teknik Penarikan Sampel : Penarikan sample pada penelitian ini dilakukan

dengan cara random sederhana yaitu metode pemilihan sampel dimana semua

anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi

anggota sampel. Sampel ini diambil dari populasi yang sudah ada yaitu 738

siswa dan 46 guru, yang masing-masing diambil sebagai sampel 10% dari

siswa, kemudian 50% dari guru.

5. Metode Pengukuran Persepsi

Untuk pengukuran persepsi yaitu dibuat dalam bentuk data kuantatif,

sehingga dapat terukur. Pengukuran penilaian atau persepsi dapat

menggunakan penggabungan, yaitu skala penilaian verbal dan angka. Skala

penilaian verbal adalah proses mengungkapkan yang baik dan yang buruk,

yang wajib dan yang tidak wajib terhadap suatu gagasan, benda perilaku pada

kontinum baik, tidak baik atau setuju atau tidak setuju sehingga terimplikasi

pada pilihan diantara berbagai jenis tindakan dan perilaku.7 Penggabungan skala penilaian verbal dan angka dapat membantu menginterpretasikan hasil

penelitian. Penelitian ini menggunakan skala sampai 4 yang berjangkauan dari

sangat baik sampai sangat tidak baik agar memudahkan pemakai untuk

melihat perbedaan pilihan dan akan memberi respon yang baik.

7

(30)

Penggabungan skala verbal dan angka akan menjadi sebagai berikut :

a. Sangat baik 4

b. Baik 3

c. Kurang baik 2

d. Sangat tidak baik 1

Dalam skala diatas tidak ada pilihan netral untuk mendorong

responden memutuskan sendiri apakah positif atau negatif.

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka

skor-skor dijumlahkan dan dicari skor rata-rata. Penghitungan skor rata-rata

menggunakan rumus :

Skala yang digunakan diatas adalah ordinal yang mempunyai

keterbatasan analisa yaitu hanya menyatakan bahwa objek itu sangat baik atau

sangat tidak baik. Agar analisa menjadi lebih luas, maka ordinal dapat diubah

menjadi skala interval yaitu menentukan skala-skala yang mempunyai jarak

(31)

menggambarkan keadaan atau gejala kontinum dengan lebih teliti,

memberikan prediksi dan pengontrolan yang lebih akurat. Untuk menentukan

skala interval skor persepsi adalah dengan membagi selisih antara skor

tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala.

Cara tersebut dirumuskan dengan rumus sebagai berikut :

Skala interval = { a(m-n) }: b

Keterangan :

a = jumlah atribut

m = skor tertinggi

n = skor terendah

b = jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk

Jika skala penilain yang ingin dibentuk berjumlah 4, dimana skor

terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval skor

persepsi dapat dihitung seperti {1(4-1) : 4}, jadi jarak antara setiap titik adalah

0,75, sehingga diperoleh penilaian sebagai berikut :

a. Sangat positif 4,04 – 4,79

b. Positif 3,28 – 4,03

c. Negatif 2,52 – 3,27

d. Sangat negatif 1,76 – 2,51

Pengunaan skor interval skor persepsi diatas adalah sebagai berikut,

(32)

Maka 2,65 diartikan persepsi terhadap pelayanan adalah negatif karena berada

pada skala interval skor persepsi berada pada titik 2,52 – 3,27. Contoh

penghitungan skor rata-rata persepsi dan penggunaan skala interval skor

persepsi diatas adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Contoh pengukuran persepsi

Pernyataan Bobot F % S

Sangat baik 4 5 5 20

Baik 3 58 60 174

kurang baik 2 29 30 58

Sangat tidak baik 1 5 5 5

Jumlah 97 100 257

X= 257/100 = 2,65

Keterangan :

S = Skor (f x bobot)

F =Frekuensi

X = Skor rata-rata (S / F )

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 bab dan

tiap bab terdiri dari beberapa sub sebagai berikut :

Bab I adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang

masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan, metode

(33)

Bab II adalah kerangka teori, berisi uraian mengenai pengertian

perpustakaan sekolah, koleksi, fasilitas, sumber daya manusia, dan persepsi,

tujuan perpustakaan sekolah, fungsi dan peran perpustakaan sekolah.

Bab III adalah gambaran umum lokasi penelitian, berisi tentang sejarah

berdirinya, visi dan misi,struktur organisasi, jenis dan jumlah koleksi

perpustakaan, sistem layanan perpustakaan.

Bab IV adalah pengisian data dalam analisis penelitian, berisi penyajian

data penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.

Bab V adalah berisi tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai

permasalahan yang diangkat dan telah diteliti yang mungkin bermanfaat bagi

(34)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Dalam penelitian ini persepsi guru dan siswa terhadap perpustakaan dilihat

dari beberapa aspek yaitu koleksi, fasilitas, dan sumber daya manusia. Persepsi

terhadap koleksi perpustakaan mencakup persepsi terhadap kemuktahiran, memenuhi,

keragaman, kecukupan, dan kualitas. Pelayanan sebuah perpustakaan dianggap stabil

bila suatu perpustakaan memiliki kelengkapan koleksi. Koleksi ini tidak hanya satu

macam, melainkan bermacam-macam jenisnya antara lain koleksi umum dan koleksi

khusus. Dalam pengertian koleksi perpustakaan terdapat bahan cetak dan bahan non

cetak.8

Pada persepsi fasilitas hanya dilihat dua hal yaitu persepsi terhadap ruangan

dan persepsi terhadap penerangan. Sedangkan persepsi pada sumber daya manusia

mencakup jumlah petugas, pendidikan petugas, pelayanan petugas, ketepatan, dan

sikap petugas.

"Tiga aspek diatas termasuk dalam syarat-syarat atau standar-standar yang

harus dipenuhi oleh perpustakaan-perpustakaan sekolah di Indonesia".9 Namun dalam pedoman perpustakaan masjid dijelaskan bahwa koleksi, fasilitas, dan sumber daya

8

Soetminah, Perpustakaan, Kepustakawan, dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius, 1999), h.19.

9

(35)

manusia termasuk kedalam komponen perpustakaan yang layak untuk

dimanfaatkan.10

8. Definisi Perpustakaan Sekolah

Pada dasarnya pengertian perpustakaan sekolah merupakan penjabaran

dari pengertian perpustakaan pada umumnya. Secara sederhana perpustakaan

sekolah dapat didefinisikan sebagai "perpustakaan yang berada di sekolah dengan

fungsi utama membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah

yang bersangkutan."11. Tidak jauh berbeda dengan definisi sebelumnya, menurut Soetminah, "perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah

sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan

prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah."12.

Perpustakaan sekolah adalah sebagai satu unit kerja di lingkungan sekolah

yang harus dapat mendukung dan harus sejalan dengan tugas-tugas sekolah. 13 Sedangkan Stella mengungkapkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu

unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan

koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis,

untuk digunakan secara berkesinambungan. Sebagai sumber informasi untuk

10

Badan pembinaan perpustakaan masjid Indonesia, Pedoman penyelengaraan perpustakaan masjid, (Jakarta: Badan Perpustakaan Masjid Indonesia, 1999), h. 2.

11

Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 56.

12

Soetminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan pustakawan, (Yogyakarta: kanisius. Cet.7), h. 37.

13

(36)

memperkembangkan dan memperdalam baik oleh pendidik maupun yang didik di

sekolah tersebut".14

Ada juga yang berpendapat perpustakaan sekolah "merupakan tempat

kumpulan buku dan bahan pendidikan, yang terorganisir dengan baik sehingga

dapat membantu para pendidik dan anak didik dalam kegiatan pendidikan dan

pengajaran".15

Uraian definisi-definisi perpustakaan sekolah tersebut, menyimpulkan

bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja atau organisasi yang

diselenggarakan oleh sekolah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar

mengajar dan pencarian informasi yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat

sekolah yang menyelenggarakan. Perpustakaan merupakan sumber informasi

yang sangat berguna apabila informasi di dalamnya digunakan secara maksimal.

Para siswa SMA dapat menggunakan perpustakaan, baik perpustakaan sekolah

maupun perpustakaan lainnya sebagai pencarian informasi untuk mengerjakan

pekerjaan-pekerjaan rumah (PR), dan persiapan menjelang ujian sekolah. Selain

itu para siswa juga dapat mencari informasi hal-hal yang bersifat pribadi, maupun

mengisi waktu luang ketika jam istirahat atau sehabis pulang sekolah.

9. Tujuan Perpustakaan Sekolah

14

Stella Duce Tarakanita, Membina Perpustakaan sekolah, (Yogyakarta: 1986), h.54.

15

(37)

Tujuan perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah mencapai

tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah dimana perpustakaan sekolah tersebut

bernaung.16

Adapun tujuan umum dari perpustakaan sekolah adalah untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui

pengembangan sistem intruksional.17

Sedangkan menurut Darmono tentang tujuan perpustakaan sekolah adalah

untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah

pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati

pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya

pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka

secara efisien, serta memberikan dasar kearah studi mandiri.18

Di bawah ini ada beberapa tujuan lain dari perpustakaan sekolah, yaitu:

a. Memupuk minat dan semangat para siswa sebagai generasi muda dan generasi

penerus untuk gemar menbaca.

b. Menumbuhkan keyakinan para siswa bahwa perpustakaan adalah sumber

pengetahuan yang autentik.

c. Meyakinkan para siswa bahwa perpustakaan dapat menolong dan menujang

materi pelajaran yang mereka dapatkan dari guru-guru.

16

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, op. cit., h. 51.

17

Mudhoffir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung: Remadja Karya, 1998), h. 11.

18

(38)

d. Menyediakan tempat dan wadah para siswa sebagai teman akrab yang selalu

memberi informasi apa saja yang mereka perlukan, dan terampil mencarinya.

e. Melatih para siswa untuk berdisiplin melakukan kegiatan teratur dan

bermanfaat.

f. Mengembang aktivitas dan kreativitas yang menggairahkan para siswa untuk

berbuat hal-hal positif.

g. Memupuk pemakaian bahasa yang baik.

h. Membina kegemaran membaca sampai mereka dewasa dan usia tua.19

10.Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai fungsi dan peran perpustakaan

sekolah. Fungsi perpustakaan sekolah tidak berbeda dengan perpustakaan secara

umum yang telah disebutkan diatas. Aenudin, menerangkan bahwa pentingnya

perpustakaan sekolah dapat dilihat dari fungsinya, yaitu: Pertama, perpustakaan

sekolah berfungsi edukatif, artinya perpustakaan dapat dijadikan sebagai sumber

belajar mengajar bagi siswa dan guru. Kedua, perpustakaan sekolah berfungsi

sumber informasi, yaitu para pemakai dapat memperoleh informasi yang aktual

dan faktual melalui perpustakaan. Ketiga, perpustakaan sekolah berfungsi wahana

rekreasi bagi para siswa dan guru. Keempat, perpustakaan sekolah berfungsi

sebagai tempat penelitian.20

19

Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Kebijakan Sistem Pembinaan perpustakaan SMU, (Jakarta: Depdiknas, Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 1992), h. 3.

20

(39)

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor

0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, perpustakaan sekolah mempunyai Fungsi:21 a. Pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti

tercantum dalam kurikulum sekolah.

b. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan

kreativitas dan imajinasinya.

c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang

(buku-buku hiburan).

Hingga saat ini, masih banyak perpustakaan sekolah yang belum

menjalankan secara maksimal fungsi-fungsi perpustakaan sekolah sebagaimana

telah disebutkan di atas. Oleh karena itu, perpustakaan telah berubah fungsi

sebagai gudang buku atau tempat penyimpanan buku saja.22

Kondisi ini mungkin disebabkan antara lain oleh kurangnya dana untuk

mengembangkan perpustakaan serta belum terbiasanya para siswa untuk

melakukan proses belajar mandiri. Padahal perpustakaan sekolah dapat

meningkatkan mutu serta kualitas keilmuan para siswa jika fungsi-fungsinya

dimanfaatkan secara maksimal.

Rohanda, Fungsi dan Peran perpustakaan sekolah, diakses pada 15 Januari 2008 (2000), www.media.diknas.go.id/media/dokumen/4848.pdf.

22

(40)

d. Sumber kesenian dan kebudayaan

e. sumber inspirasi, kreasi dan aktivitas

f. Sumber rekreasi dan pelaras kejenuhan.23

Menurut Noerhayati S, peran perpustakaan sekolah ada tujuh yaitu:

a. Peran perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan.

Dalam hal ini perpustakaan jelas berperan sebgai pencatat,

pengelestarian pengetahuan dan kebudayaan manusia. di pihak lain,

pendidikan pada dasarnya merupakan proses pemindahan dan pewarisan

kebudayaan dan pengetahuan.

b. Perpustakaan merupakan sumber pembina kurikulum.

Perpustakaan sekolah yang baik merupakan sumber utama yang

memberikan bahan lengkap dalam penyusunan dan pembinaan kurikulum.

c. Perpustakaan sekolah sebagai sarana proses belajar-mengajar.

d. Perpustakaan sebagai sarana penanaman dan pengembangan minat baca.

e. Perpustakaan dan peranan disiplin.

f. Perpustakaan dan rekreasi.

g. Perpustakaan dan penelitian

Dari teori atau definisi di atas, kita tidak perlu ragu bahwa perpustakaan,

sebagai gudang dan perbendaharaan ilmu pengetahuan di dunia ini, mempunyai

peranan dalam dunia pendidikan.24

23

Direktorat Pendidikan Menengah Umum, op. cit., h. 5.

24

(41)

Menurut Murgono perpustakaan sebagai sarana penunjang pelaksaan

kurikulum, Peranan perpustakaan sangat tergantung dari kemampuan dan kualitas

pelayanan perpustakaan serta keakraban peserta didik terhadap perpustakaan.

Kemampuan pelayanan perpustakaan ditunjukkan antara lain oleh

ketersedian dan kesesuaian koleksi, tempat belajar (membaca), dan waktu

pelayanan. Kualitas pelayanan perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan

memperoleh sumber informasi yang dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta

didik terhadap perpustakaan dapat ditandai adanya kecintaan mereka untuk

berkunjung atau memanfaatkan perpustakaan.25

Dari beberapa definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa fungsi dan

peran perpustakaan sekolah menjadi tiga bagian yaitu :

a. Bagi siswa : untuk kepentingan proses belajar, sehingga dapat berprestasi

didalam belajarnya. Sedangkan koleksinya sebagai sumber bahan-bahan

perbandingan dengan apa yang sudah diketahui.

b. Bagi : guru dalam hal penambahan ilmu pengetahuan, untuk mengadakan

penyelidikan ilmiah demi kemajuan pengetahuan dan prestasi dirinya.

Sedangkan koleksinya bisa sebagai bahan untuk mengetahui dan mengikuti

laju perkembangan ilmu kebudayaan, dan juga dapat dijadikan bahan

referensi.

c. Bagi masarakat : untuk mencari bahan yang diinginkannya yang tidak ada di

perpustakaan umum. Sedangkan bahan koleksinya dapat sebagai bahan latihan

25

(42)

kreasi dan aspresiasi, serta sebagai sarana untuk membangkitkan dan

membina minat baca.

11.Koleksi Perpustakaan Sekolah

Pelayanan sebuah perpustakaan dianggap stabil bila suatu perpustakaan

memiliki kelengkapan koleksi. Koleksi merupakan unsur terpenting pada suatu

perpustakaan, karena koleksi yang dimiliki perpustakaan hanya untuk

dimanfaatkan oleh pengguna jasa perpustakaan. Soetminah mengatakan bahwa

"koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan buku dan

non buku. Karena itu sebuah perpustakaan harus memiliki apa yang dinamakan

koleksi, sehingga tidak bisa dikatakan perpustakaan tanpa adanya suatu

koleksi".26 Sudarsono mengungkapkan "koleksi adalah sumber daya yang disediakan dan dilayani untuk pemakai tersebut".27

"Koleksi adalah semua bahan pustaka yang dikumupulkan, diolah, dan

disimpan untuk disebar luaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan

26

Soetminah, Op.Cit. h. 21

27

(43)

pemakai.28 "Koleksi merupakan kumpulan bahan pustaka baik cetak maupun terekam yang di simpan dan dikelola perpustakaan".29

Sedangkan pendapat lain mengatakan "bahwa koleksi perpustakaan

merupakan salah satu ciri yang membedakan antara satu perpustakaan dengan

perpustakaan lainnya, sehingga penekanan bobot koleksi sangat penting".30 Namun Mastini mengungkapkan koleksi perpustakaan sekolah adalah

"sekumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai

dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan".31

Yayu Yulia menjelaskan bahwa "koleksi terbagi dua macam yaitu koleksi

bahan tercetak dan non cetak, koleksi bahan tercetak berasal dari hasil karya cipta

atau hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti buku,

majalah, koran, dan lain sebagainya, termasuk terbitan berseri, sedangkan koleksi

non cetak hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk yang bukan cetak

seperti rekaman suara, rekaman video, audio film, dan lain sebagainya".32 Kemutakhiran koleksi yaitu dapat memanfaatkan semua fasilitas komputer dan

multimedia, seperti buku elektronik yang artinya pembaca buku tidak

28

Rahmat Nata Djumarna Sukarman, Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000),h. 5.

29

Keputusan Presiden RI. No. II. Tentang peraturan Pemerintah RI Mengenai Pelaksanaan Undang-undang No.4 Tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, (Jakarta: Perpustakaan nasional RI, 1996), h. 35.

30

Sutarno. NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 13.

31

Mastini Hardjo Prakoso, Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1996), h. 10.

32

(44)

sungguh “memegang” buku itu secara fisik, melainkan mengaksesnya dalam

kurun waktu tertentu.33

Kualitas koleksi dapat dilihat dari otoritas penulis, reputasi penulis,

penerbit, kedalaman, keunikan, dan sebagainya.34 Namun dalam mengukur kecukupan koleksi Mastini menjelaskan bahwa koleksi tersebut sudah dimiliki

60% koleksi penunjang kurikulum, dan 40% untuk koleksi umum baik fiksi

maupun buku tentang pengetahuan lainnya.35 Sedangkan dalam memenuhi pengguna, perpustakaan sekolah harus memiliki koleksi 10 judul buku untuk

setiap murid, dan koleksi dapat disusun dalam waktu lima tahun.36 Namun dalam keragaman koleksi dapat dilihat dari subyek koleksi yang ada di perpustakaan

sekolah tersebut.37

Dari uraian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa koleksi merupakan

salah satu fasilitas atau sarana yang tersusun secara sistematis pada perpustakaan

sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika sekolah tersebut.

12.Fasilitas Atau Sarana Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dalam

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap murid-murid. Dalam

33

Putu Laxman Pendit, Perpustakaan digital dari A-Z, (Jakarta; Cita Kami, 2008), h. 38

34

C. Larasati Milburga. Et.al, membina Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Kanisius, 1087), h. 75

35

Mastini Harjo Prakoso, Op. Cit. h. 25

36

Mastini Hardjo Prakoso, Op. Cit, h. 24.

37

(45)

penyelengaraannya perpustakaan sekolah memerlukan ruangan khusus beserta

peralatan dan perlengkapannya. "Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan

sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, maka gedung perpustakaan harus

memperhatikan kemudahan arus pergerakan manusia sebagai pengguna

perpustakaan".38

Agar dapat memenuhi peran dan fungsinya perpustakaan sekolah

sebaiknya di tempatkan dalam sebuah ruangan khusus. Besar ruangan tergantung

kepada besar jumlah pelajar suatu sekolah, tetapi minimal sebaiknya dapat

menampung satu kelas murid-murid bila hendak belajar klasikal dalam

perpustakaan.39 Menurut Darmono ruangan perpustakaan sekolah yang ideal adalah 400 meter persegi untuk sekolah yang memiliki siswa 850-1150, 300

meter persegi untuk sekolah yang memiliki siswa 400-850, sedang untuk sekolah

yang memiliki siswa 250-400, ruangan yang dibutuhkan 200 meter persegi.40 Selain memerlukan gedung atau ruangan, penyelenggaraan perpustakaan

sekolah memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan

kepada pengunjung maupun untuk "Processing" bahan-bahan pustaka dan ketata

usahaan.41 Peralatan perpustakaan sekolah ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang relatif

cepat habis, sedangkan peralatan yang tahan lama adalah peralatan yang dapat

(46)

digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain kedua

peralatan tersebut perpustakaan sangat mungkin dalam oprasional memerlukan

alat-alat elektronik sebagai penunjang layanan perpustakaan.42

Mastini juga menjelaskan penerangan dalam perpustakaan juga harus

diperhatikan, jika perpustakaan menggunakan cahaya matahari sebaiknya cahaya

tersebut tidak langsung mengenai buku, dan jika perpustakaan menggunakan

cahaya lampu listrik sebaiknya menggunakan lampu yang sinarnya tidak

menyilaukan.43

Dari Teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau sarana

perpustakaan sekolah merupakan peralatan dan perlengkapan yang dimilik

perpustakan sekolah dan dapat dimanfaatkan baik oleh pengguna perpustakaan

sekolah maupun oleh pengelola perpustakaan sekolah tersebut.

13.Sumber Daya Manusia (SDM)

Agar memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya,

perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kualitas

yang harus dimilikinya. Sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam suatu

organisasi. Apapun bentuknya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk

kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

manusia.

42

Darmono. Op. Cit. h.216-217.

43

(47)

Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang terus

menerus dan terencana yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan

tingkat kecerdasan karyawan dan performa organisasi dalam bentuk pelatihan dan

pengembangan".44

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM.

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan perlu

ditingkatkan kualitas manajemen pendidikan. Pada lingkup perpustakaan sekolah

tenaga yang diperlukan bisa dari diploma II bidang perpustakaan, atau lulusan

SLTA dengan pendidikan tambahan ilmu perpustakaan.45

Fatah menyebutkan dalam bukunya, ekonomi dan pembiayaan

pandidikan, "sumber daya manusia terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi

kuliatatif dan dimensi kuantitatif. Dimensi kualitatif adalah terdiri atas prestasi

tenaga kerja yang memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu belajar, sedangkan

dimensi kuantitatif mencakup berbagai potensi yang terkandung pada setiap

manusia antara lain pikiran (ide), pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

memberi pengaruh terhadap kapasitas kemampuan manusia untuk melaksanakan

pekerjaan yang produktif.46

Pengertian sumber daya manusia itu sendiri sering diartikan hanya

terbatas kepada tenaga kerja yang berpotensi saja, dengan kata lain tidak semua

44

Mondy dan Noe, Human Resources Manajemen, (New York: Open University Pres, 2001), h. 23.

45

Darmono, Op. Cit, h. 220.

46

(48)

tenaga kerja dalam setiap organisasi atau lembaga termasuk dalam katagori

sumber daya manusia".47 "Sumber daya manusia adalah tenaga yang berpotensi dan tidak dapat dipisahkan dari organisasi atau unit kerja.48

Wardiman mengungkapkan "bahwa sumber daya manusia lebih bernilai

jika memiliki sikap, prilaku, wawasan, keahlian serta keterampilan yang sesuai

dengan kebutuhan berbagai bidang dan sektor".49 Sedangkan Peter F. Druker Mengatakan bahwa "penggunaan sumber daya manusia secara efektif sebagai

kunci untuk menciptakan dan menopang organisasi yang berhasil".50

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sumber daya manusia adalah

tenaga profesional yang berada di perpustakaan sekolah sesuai dengan bidang

keilmuanya yang kedudukannya tidak terlepas dari suatu lembaga sekolah

tersebut.

14.Pengertian Persepsi

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengolaan informasi dalam

diri seseorang adalah persepsi. "Persepsi berasal dari bahasa latin, percipere,

yang artinya menerima; perception, yang artinya pengumpulan, penerimaaan,

47

Blasius Sudarsono, Antologi Kepustakawan Indonesia, (Jakarta: ikatan pustakawan Indonesia, 2006), h. 60.

48

Ibid. h.67.

49

Wardiman Djonegoro, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Pembangunan, (Jakarta: Depdikbud, 1995), h. 5.

50

(49)

pandangan, pengertian"51 Definisi lain mengatakan bahwa persepsi adalah ” proses dimana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya

melalui indera-indera yang dimilikinya.52

Alisuf Sabri berpendapat: ”Persepsi adalah proses dimana individu dapat

mengenali objek-objek dan fakta objektif dengan menggunakan alat-alat

individu”.53 Sedangkan Suharnan berpendapat: "Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki, yang disimpan didalam ingatan

untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterprestasikan stimulus

(rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung.54 Definisi yang hampir sama dikemukakan oleh Sarlito, Menurutnya ”persepsi

adalah kemampuan untuk mengorganisasikan, membeda-bedakan,

pengelompokan, memfokuskan perhatian atau pengamatan pada suatu objek”.55 Masih menurut Sarlito, persepsi adalah ”proses pencarian informasi untuk

difahami. Alat untuk memperoleh informasi itu adalah penginderaan (penglihatan,

pendengaran, peraba, dan sebagainya).Sebaliknya, alat untuk memahami adalah

kesadaran dan kognisi”.56 Sedangkan menurut Toha Nursalam ” persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami tetang

51

Komarudin dan Yoake Tjuparmah, Kamus Istilah Karya Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 191.

52

Dali Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung: Tonis, 1982), h. 207.

53

Alisuf Sabri, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu, 1993), h. 45.

54

Suharnan, MS, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), h. 3.

55

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 39.

56

(50)

lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran penghayatan, perasaan, dan

penciuman”.57

Definisi lain menyebutkan, ”persepsi adalah kecakapan untuk melihat

dan memahami perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan kebutuhan-kebutuhan anggota

kelompok”.58 Sedangkan menurut Isbandi ”persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari pengolahan ingatan (memory) kita (diolah kembali

berdasarkan pengalaman yang kita miliki)”.59

Adapun pendapat lain mengatakan bahwa ” persepsi itu merupakan proses

pengorganisasian, pengiterprestasian terhadap stimulus yang diterima oleh

organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan

aktivitas yang intergrated dalam diri individu”.60 Dan ada yang mengungkapkan kalau persepsi merupakan proses yang antara satu orang dengan orang lain

sifatnya berbeda (individualistik) daripada diperkirakan orang”.61

Definisi-definisi yang telah diuraikan diatas, menjelaskan bahwa

dalam persepsi terdapat 3 hal utama, Yaitu: objek, Panca indera, dan pandangan.

Dapat disimpulkan bahwa persepsi pengguna terhadap perpustakaan sekolah

adalah suatu proses kemampuan pengguna dalam menyeleksi, memberikan

pandangan, gambaran dan penilaian terhadap suatu perpustakaan yang ditangkap

57

Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 49.

58

W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Repika Ditaman, 2004), h. 146.

59

Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial,

(Jakarta: Rajawali Press, 1997), h. 105.

60

Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar,, (Yogyakarta: Andi, 2007), h. 54.

61

(51)

oleh panca indera. Proses ini dapat menghasilkan suatu penilaian, pandangan dan

(52)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA PB. SOEDIRMAN

Gambaran Umum Tentang Perpustakaan SMA PB. Soedirman 6. Sejarah

Sekolah Menengah Atas (SMA) PB. Soedirman pada tahun 1971 yang

berada dibawah naungan Yayasan Masjid Panglima Besar Soedirman. SMA PB.

Soedirman yang merupakan bagian terpadu dari sekolah PB. Soedirman yang

terdiri dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah ini berlokasi di jalan Raya Bogor Jakarta Timur. Dari awal

berdirinya telah mempunyai kosep dasar program pendidikan yang

memprioritaskan pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan

berbagai upaya untuk peningkatan mutu pembelajaran kearah yang lebih baik.

Seiring dengan perkembangan sistem kebijakan pendidikan nasional,

SMA PB. Soedirman sebagai sebuah institusi pendidikan tidak mau ketinggalan

dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dan kualitas pembelajaran dengan cara

penerapan kurikulum yang baik, untuk mencapai maksud dan tujuan pendidikan

yang diadakan pada sekolah ini yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

(53)

Sejak awal berdirinya sekolah ini melakukan antisipasi dengan penyedian

saran-prasarana pendidikan yang memadai untuk membantu proses belajar

mengajar sehingga mempermudah tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.

Salah satunya yaitu diadakannya perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi

sekaligus sumber belajar - mengajar bagi para siswa dan guru di lingkungan SMA

PB. Soedirman Jakarta.

Perpustakaan SMA PB. Soedirman didirikan pada bulan Agustus tahun

2005 dengan luasnya 108 meter persegi. Sampai sekarang koleksi yang dimiliki

hanya koleksi tercetak dan beberapa koleksi non cetak yang berjumlah 851 judul

buku. Untuk kemajuan dan kemudahan dalam pengolahan dan pelayanan,

Perpustakaan SMA PB. Soedirman telah merencanakan melakukan

perkembangan, baik dalam hal pengadaan maupun pelayanan kepada pengguna.

7. Visi dan Misi

Visi perpustakaan SMA PB. Soedirman adalah menjadikan perpustakaan

sekolah sebagai pusat informasi dengan koleksi lengkap dan menghasilkan

sumber daya manusia yang unggul, berprestasi, berwawasan kebangsaan dan

berakhlakul karimah

Sedangkan Misi perpustakaan SMA PB. Soedirman adalah:

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka dan informasi yang aktual

c. Memberikan layanan prima para peserta didik dan guru

(54)

e. Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah

f. Menjadikan perpustakaan merupakan kebutuhan primer bagi peserta didik,

guru, dan karyawan.

8. Struktur Organisasi

Pepustakaan Sekolah Mengah Atas (SMA) PB. Soedirman merupakan

unit kerja dari Sekolah Menengah Atas PB. Soedirman. Seperti perpustakaan

sekolah lainnya, perpustakaan PB. Soedirman dipimpin oleh kepala perpustakaan

yang bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah.

Semua kegiatan teknik perpustakaan seperti pengolahan bahan pustaka,

pelayanan, peraturan perpustakaan, prosedur peminjaman dan sangsi terhadap

pengguna perpustakaan dikerjakan oleh dua orang karyawan pelaksana dan

(55)

KEPALA SEKOLAH

(DRS. H. SYAMSUDDIN HASIBUAN)

KEPALA PERPUSTAKAAN

(ELIANA NASUTION, S. Pd)

PELAKSANA 2

(WAHYU HIDAYAT, S. Pd) PELAKSANA 1

(DRA. HJ. TJUT ZAHARA)

SISWA / GURU / KARYAWAN

Adapun Susunan Organisasi Perpustakaan Sekolah Menengah Atas

Panglima Besar Soedirman adalah Sebagi Berikut:

9. Bahan Pustaka

Bahan Pustaka yang dimiliki perpustakaan SMA PB. Soedirman hanya

bahan pustaka tercetak, yang terdiri dari buku, koleksi referens, dan terbitan

berkala.

Gambar

Tabel 1 Contoh pengukuran persepsi
Tabel 5
Tabel 6 “ Kemutakhiran koleksi “
Tabel 7 “ Apakah Koleksi Sudah Memenuhi Kebutuhan Responden “
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bungkil inti kelapa sawit (PKM) adalah ampas yang berasal dari sisa

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Pancasila itu tetap tercantum didalamnya, Pancasila yang lalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama saat-saat

Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan

[r]

Salah satu aspek penting untuk mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka perbaikan kinerja manajemen pemerintahan/kualitas pelayanan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak sendiri telah memberikan pengertian tentang keadilan restoratif yang diatur dalam Pasal 1 ayat (6)

PENGARUH DAYA TARIK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI WISATA ALAM CURUG CIPEUTEUY KABUPATEN MAJALENGKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |