• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT MEMBACA SISWA KELAS XI DI PERPUSTAKAAN MAN 2 MODEL MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT MEMBACA SISWA KELAS XI DI PERPUSTAKAAN MAN 2 MODEL MEDAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN DAN PELAYANAN

PERPUSTAKAAN TERHADAP

MINAT MEMBACA SISWA KELAS

XI DI PERPUSTAKAAN MAN 2

MODEL MEDAN

Ratih Amelia, SE., MM

Jurusan Manajemen Pemasaran, Medan: Sumatera Utara

Politeknik Unggul LP3M: Jl Iskandar Muda No 3 CEDF, tlp 0614156355 Email: Rameliahaque1217@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas perpustakaan dan

pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa pada perpustakaan MAN 2

Model Medan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas, reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji-t, uji-f, dan koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS versi 18. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t untuk variabel fasilitas perpustakaam (X1) yang menghasilkan thitung= 4,556 > ttabel=

2,026 pada tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05) dan dari hasil perhitungan uji-t untuk variabel pelayanan perpustakaan (X2) yang menghasilkan thitung= 5,569 > ttabel= 2,026

pada tingkat signifikansi (α) = 5% (0,05). Secara bersama-sama (uji F) fasilitas perpustakaan (X1) dan pelayanan perpustakaan (X2) berpengaruh signifikan positif

terhadap minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan. Hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan uji F dimana nilai signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5% atau 0,05 atau nilai F hitung = 49,536 > F tabel 3,25. Sedangkan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,750, artinya secara bersama-sama

fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa mampu menjelaskan pada taraf yang kuat. Kemudian koefisien determinasi (R2) sebesar

0,563 (56,3%). Sehingga dapat dikatakan bahwa 56,3% variasi variabel terikat yaitu fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan pada model dapat menjelaskan minat membaca siswa sedangkan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

Kata kunci : Fasilitas, Perpustakaan, Pelayanan

PENDAHULUAN

Setiap proses kegiatan pembelajaran, seorang siswa tentu akan memerlukan motivasi. Motivasi bisa disebut dengan dorongan ataupun pengarah dalam kegiatan belajar kepada tujuan yang jelas diharapkan dapat dicapai. Dorongan dari diri sendiri maupun orang lain akan membuat siswa lebih semangat dalam belajar. Hal ini senada dengan teori yang dikemukakan Uno (2014:23) “Motivasi timbul karena faktor intrinsik atau dari dalam individu, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita sedangkan faktor ekstrinsik yang berasal dari luar adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik”. Minat termasuk faktor intrinsik yang ada pada diri seseorang. Syah (2009:152) juga menjelaskan bahwa “Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu akan melakukan hal apapun untuk memenuhi apa yang ia

(2)

butuhkan. Minat yang besar untuk membaca akan membuat siswa semakin senang membaca dan akan membuat mereka melakukan cara bagaimana mereka harus membaca. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat memudahkan manusia untuk memperoleh suatu informasi dengan cepat. Salah satu proses mencari informasi yang efektif dan yang paling mudah di lakukan adalah melalui kegiatan membaca. Oleh karena itu, kegiatan membaca merupakan hal yang pokok dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan memperoleh kemampuan membaca yang baik apabila sering melakukan kegiatan membaca. Meskipun kegiatan membaca mudah dilakukan dimanapun dan kapanpun, namun ada faktor terpenting yang harus dipahami yang dapat mendorong siswa suka membaca yaitu minat membaca.

Membaca merupakan hal penting dalam meningkatkan keberhasilan siswa di sekolah dan keluar dari itu. Oleh karenanya, siswa perlu memiliki minat membaca yang tinggi. Hal ini seperti apa yang telah diungkapkan Khairuddin (2013:160) “Reading

interests is important in enhancing students’ success in school and out of it. Hence, students need to have high reading interests”. Bahwa siswa harus dapat membaca untuk

dapat memahami ilmu di berbagai bidang studi dan membaca merupakan kepentingan yang penting dalam meningkatkan keberhasilan siswa di sekolah. Oleh sebab itu, agar siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan, ia harus memiliki minat membaca yang tinggi/besar. Minat membaca merupakan syarat awal terjadinya proses membaca.

Kegiatan membaca merupakan salah satu hal yang biasanya siswa lakukan untuk belajar. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut, salah satunya di perpustakaan sekolah yang mana sudah disediakan sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan. Artinya, siswa yang melakukan kegiatan membaca buku di perpustakaan akan lebih siap menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dari pada mereka yang tidak membaca sama sekali. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana yang menunjang kegiatan belajar siswa sangat tepat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan minat membaca, terutama para pelajar sebagai masyarakat ilmiah. Melihat kurikulum yang berlaku sekarang ini menuntut pada keaktifan siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Oleh sebab itu, disinilah fungsi perpustakaan sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan murid-murid secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi MAN 2 Model Medan tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa ke perpustakaan. Peneliti hanya mengambil populasi dari keseluruhan siswa kelas XI di semua bidang keahlian dengan jumlah 276 siswa. Adapun pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

(3)

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang dapat diambil adalah sebagai berikut: n = 276 1 + 276 (10%)2 n = 276 3,76 n = 73,404 dibulatkan menjadi 74

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Proportional Random Sampling. Berdasarkan jumlah populasi tersebut yaitu, semua

siswa kelas XI seluruh bidang keahlian sebesar 276 diambil sampel sebanyak 75 responden untuk mewakili seluruh siswa MAN 2 Model Medan.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (Y) dan variabel independen (X). Sugiyono (2012:39-40) membagi variabel penelitian menjadi dua, yaitu:

1. Variabel independen : merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas disini ada fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan.

2. Variabel dependen : merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat membaca siswa. Minat membaca adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada kegiatan yang bermakna terhadap bahasa tulis (membaca) ditunjukan dengan keinginan dan adanya usaha-usaha untuk melakukan kegiatan tersebut.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2008:193): “Data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut:

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui angket, wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini kuesioner keputusan pembelian mobil Toyota.

2. Data Sekunder yaitu data-data yang mendukung data primer, berupa laporan-laporan, buku-buku, struktur organisasi, internet dan melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera.

2. Kuesioner/Angket

Dalam penelitian ini metode kuesioner atau angket digunakan untuk mengumpulkan data-data dari responden.

(4)

Uji Validitas

Tabel 1:

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Indikator No. Item r hitung r tabel Keterangan Fasilitas Perpustakaan (X1) Ruang Perpustakaan 1 2 3 4 0,631 0,478 0,460 0,429 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan 5 6 7 8 0,718 0,546 0,387 0,678 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Koleksi Buku Bacaan 9 10 11 12 0,702 0,679 0,678 0,665 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Pelayanan Perpustakaan (X2) Pelayanan Sirkulasi 13 14 15 16 0,495 0,731 0,820 0,876 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Pelayanan Informasi 17 18 19 20 0,876 0,391 0,794 0,535 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Pelayanan Bimbingan Belajar 21 22 23 24 0,648 0,835 0,374 0,924 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Minat Membaca Siswa (Y) Perasaan Senang 25 26 27 28 0,667 0,609 0,650 0,807 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Pemusatan Perhatian 29 30 31 32 0,395 0,688 0,382 0,632 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Motivasi terhadap Bahan Bacaan 33 34 35 36 0,460 0,468 0,663 0,641 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Usaha untuk Membaca 37 38 39 40 0,612 0,689 0,578 0,462 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai validitas pernyataan untuk variabel indpenden dan dependen seluruhnya sudah valid karena nilai validitas seluruhnya lebih besar dari r table, dan bisa digunakan dalam perhitungan berikutnya karena seluruhnya dinyatakan valid.

(5)

Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2009:45), yang menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60 nilai kritis sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel.

Tabel.2: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria

Cronbach’s Alpha Keterangan Fasilitas Perpustakaan 0,812 0,700 Reliabel Pelayanan Perpustakaan 0,897 0,700 Reliabel Minat Membaca Siswa 0,843 0,700 Reliabel

Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Cronbach Alpha untuk seluruh variabel melebihi angka 0,6 sehingga variabel dikatakan sudah handal.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data

Hasil uji normalitas dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Gambar 1 Uji Normalitas

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran data pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal (tidak terpencar jauh dari garis diagonal). Hasil ini menunjukkan bahwa data yang akan di-regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi.

Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikonieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel III.3: Uji Multikonieritas

Berdasarkan hasil pengolahan pada tabel di atas menunjukkan nilai VIF dan

tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini

(6)

nilai tolerancejauh melebihi angka 0,1 (Ghozali, 2007:26). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi ini seluruh variable bebas tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil grafik yang disajikan terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian, berdasarkan masukan variabel independennya.

Tabel III.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y= 11,784 + 0,370 x1 + 0,400X2 + e

1. Nilai koefisien regresi pada variabel-variabel bebasnya menggambarkan apabila diperkirakan variabel bebasnya naik sebesar satu persen dan nilai variabel bebas lainnya diperkirakan konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabelterikat diperkirakan bisa naik atau bisa turun sesuai dengan tanda koefisien regresi variabel bebasnya.

2. Dari persamaan regresi linier berganda diatas diperoleh nilai konstanta sebesar 11,784. Artinya, jika variabel minat membaca siswa (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel bebasnya fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan, maka besarnya rata-rata persentase minat membaca siswa akan bernilai 11,784

3. Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukkan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan minat membaca siswa. Koefisien regresi untuk variabel bebas X bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara

(7)

fasilitas perpustakaan (X1) dan pelayanan perpustakaan (X2) dengan minat membaca siswa (Y). Koefisien regresi variabel X1 sebesar 0,370 mengandung arti untuk setiap pertambahan fasilitas perpustakaan (X1) sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya minat membaca siswa (Y) sebesar 0,370. Koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,400 mengandung arti untuk setiap pertambahan pelayanan perpustakaan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan minat membaca siswa sebesar (Y) sebesar 0.400.

Uji Parsial (Uji t)

Secara parssial (Uji t) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel III.5: Uji t

Dari tabel di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Nilai Signifikansinya untuk variabel fasilitas perpustakaan (0,004) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) atau t hitung = 4,556 > t tabel 2,026. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima.Ha untuk

variabel fasilitas perpustakaan. Dengan demikian, secara parsial bahwa variabel fasilitas perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa.

2. Nilai Signifikansinya untuk variabel pelayanan perpustakaan (0,000) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) atau t hitung = 5,569 > t tabel 2,026 (n-k=98-4=96). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima.Ha untuk variabel pelayanan perpustakaan. Dengan demikian, secara

parsial bahwa variabel pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa.

Uji Simultan (Uji F)

Secara simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6: Uji F

Secara bersama-sama (uji F) fasilitas perpustakaan (X1) dan pelayanan

perpustakaan (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap minat membaca siswa kelas

(8)

signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih kecil dari 5% atau 0,05 atau nilai F hitung = 49,536 > F tabel 3,25.

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 7: Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan koefisien determinasi pada penelitian ini adalah Nilai R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,563. Besarnya nilai koefisien 0,563 sama dengan 56.3%. Nilai tersebut berarti bahwa sekitar 56.3.0% minat membaca siswa dijelaskan melalui variabel fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustkaan. Serta sisanya 43.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. HASIL PENELITIAN

1. Pengaruh fasilitas Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa

Berdasarkan hasil analisis parsial (uji t) menunjukkan bahwa fasilitas perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa. Hal ini berarti bahwa variabel fasilitas perpustakaan sangat dibutuhkan alam meningkatkan minat membaca siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima.Ha untuk variabel fasilitas perpustakaan. Dengan

demikian, secara parsial bahwa variabel fasilitas perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan

2. Pengaruh Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Membaca Siswa MAN 2 Model Medan

Berdasarkan hasil analisis parsial (uji t) menunjukkan bahwa pelayanan perpustkaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa. Hal ini berarti bahwa variabel pelayanan perpustakaan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan minat membaca siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima.Ha untuk variabel pelayanan perpustakaan. Dengan

demikian, secara parsial bahwa variabel pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membaca siswa XI MAN 2 Model Medan. 3. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan Perpustakaan Terhadap

Minat Membaca Siswa

Berdasarkan Uji penelitia dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat baca siswa XI MAN 2 Model Medan. Sehingga MAN 2 Model Medan harus meningkatkan fasilitas perpustakaan dan menciptakan minat membaca siswa. Dengan adanya fasilitas perpustakaan diharapkan akan membuat para pegawai merasa terdorong untuk memaca buku. Selain itu pelayanan perpustakaan diharapkan akan memberikan minat membaca siswa kelas XI MAN 2 Model Medan. Minat membaca siswa harus lebih diperhatikan melalui fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan. Apabila fasilitas

(9)

tersebut dirasa sudah dilengkapi maka hal ini akan menumbuhkan minat membaca yang ada didalam diri siswa/i untuk lebh sering membaca.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan sudah baik dengan deskriptif persentase rata-rata skor fasilitas perpustakaan sebesar 3,70 dan pelayanan perpustakaan 4,00.

2. Ada pengaruh secara simultan antara fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di Perpustakaan MAN 2 Model Medan sebesar 56,3%. Sehingga kenaikan fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan akan mempengaruhi kenaikan minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan.

3. Ada pengaruh fasilitas perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan dengan nilai kontribusi parsial sebesar 21,2%. Jadi semakin baik fasilitas perpustakaan maka minat membaca siswa juga semakin meningkat.

4. Ada pengaruh pelayanan perpustakaan terhadap minat membaca siswa kelas XI di perpustakaan MAN 2 Model Medan dengan nilai kontribusi parsial sebesar 28,73%. Jadi semakin meningkat pelayanan perpustakaan maka minat membaca siswa juga semakin meningkat.

SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya petugas perpustakaan lebih teliti kembali dalam pencatatan jumlah permintaan buku yang dibutuhkan sehingga jumlah buku mata pelajaran merata ke setiap siswa. Mengecek kembali koleksi buku yang ada, serta menuliskan surat permohonan pemberian buku terbaru ke pihak sekolah untuk diajukan ke Dinas Pendidikan kota Medan.

2. Hendaknya jumlah meja kursi baca ditambahkan lagi dan ditata rapi.

3. Hendaknya petugas perpustakaan memberikan kegiatan bimbingan belajar dengan siswa-siswi. Kegiatan itu seperti membantu mengarahkan pencarian literatur yang dipakai saat guru memberikan tugas di perpustakaan maupun belajar kelompok di perpustakaan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,

Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Irianto, Rudi. 2015. “Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja Pustakawan terhadap Minat Baca Siswa SMK N 9 Semarang 2014/2015”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Khairuddin, Zurnia. 2013. “A Study of Students’ Reading Interest in a Second Language”. Dalam International Journal Education Studies Vol. 6 No. 11. Hal 160 Canadian: Center of Science and Education. Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan

Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nugroho, W Adi. 2001. “Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja Pustakawan terhadap

Minat Baca Siswa SMA Negeri 2 Pati”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Nurbiyanti, Enny. 2008. “Pengaruh Fasilitas Perpustakaan, Kinerja Pustakawan, terhadap

Minat Baca Siswa SMK Negeri 2 Blora”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.

Ortlieb, T. Evan. 2010. ”Sparking Children’s Interest in Reading”. Dalam International

Journal of Education, Vol. 2 No. 2 Hal 2-3 Texas: A&M University. Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 43

Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Prastowo, Andi (Ed). 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: DIVA Press.

Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung:Alfabetha.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Supriyanto (Ed). 2006. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia.

Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.

---. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi. Jakarta: Sagung Seto Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Uno, Hamzah. 2014. Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, Pri dan Bakhtaruddin Nst. 2012. “Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa SDIT IQRA’ Kota Solok”. Dalam Jurnal Ilmu

InformasiPerpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No.1. Hal 272. Padang: Universitas

NegeriPadang.

Yusuf, Pawit M dan Yaya Suhendar. 2013. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

Gambar

Tabel 1:  Hasil Uji Validitas Instrumen
Gambar   di   atas   menunjukkan   bahwa   sebaran   data   pada   gambar   di   atas   bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal (tidak terpencar jauh dari garis diagonal).
Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 6: Uji F
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bila dikaitkan antara perubahan posisi PRIMA-1 dengan fluktuasi sudut dihedral yang terjadi (gambar 10), maka diketahui bahwa tidak adanya interaksi antara PRIMA-1

Dengan Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk

Dalam perkembangannya hingga tahun 1990-an, Sapi memiliki nilai penting dalam sistem ekonomi petani // Fungsi tersebut masih kental hingga sekarang meski mengalami pergeseran

Peninjauan dan peningkatan kinerja K3 biasanya dilakukan secara berkala yang dilakukan sekali dalam setahun biasanya di awal tahun melalui RTM (Rapat Tinjauan Manajemen).

BILA MEREKA MASIH MENGGEGELUTINYA HINGGA KINI / SEPERTI SENIMAN PATUNG YULHENDRI / MEREKA HANYA SEKEDAR BERTAHAN HIDUP / SAMBIL MENUNGGU. MUZIZAT DATANGNYA MASA KEJAYAAN ALIAS

Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentange. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita

Di kota Padang pada bulan November 2015, 5 (lima) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,36 persen,

Hal tersebut memiliki arti bahwa motivasi yang tinggi dalam diri remaja untuk menggunakan facebook didorong oleh kebutuhan berhubungan dengan orang lain