• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Perundangan tentang Statuta dan OTK Perguruan Tinggi Indonesia (update 10 Agust 2017)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Perundangan tentang Statuta dan OTK Perguruan Tinggi Indonesia (update 10 Agust 2017)"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.1949, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. UNSRAT. SPM.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 94 TAHUN 2016

TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun

2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum dan untuk melaksanakan

ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi Nomor 74 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum bagi

Perguruan Tinggi Negeri yang Menerapkan Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum, perlu disusun standar

pelayanan minimum di Universitas Sam Ratulangi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang

Standar Pelayanan Minimum Universitas Sam Ratulangi;

(2)

2016, No.1949 -2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5340);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Paling Sedikit (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4585);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

6. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 14);

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61

Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi;

(3)

2016, No.1949

-3-

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49

Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Universitas Sam Ratulangi (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 618);

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 889);

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1952);

11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum bagi

Perguruan Tinggi Negeri yang Menerapkan Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1641);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN

PENDIDIKAN TINGGI TENTANG STANDAR PELAYANAN

MINIMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI.

Pasal 1

Standar Pelayanan Minimum Universitas Sam Ratulangi, yang

selanjutnya disebut SPM UNSRAT adalah ketentuan tentang

jenis dan mutu pelayanan dasar yang wajib diberikan oleh

perguruan tinggi negeri yang menerapkan Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum kepada masyarakat.

Pasal 2

(1) SPM UNSRAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(4)

2016, No.1949 -4-

(2) SPM UNSRAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berfungsi sebagai batasan layanan minimum yang harus

dipenuhi oleh seluruh unit organisasi di Lingkungan

UNSRAT.

(3) SPM UNSRAT dilaksanakan untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat di dalam dan di luar

UNSRAT.

(4) Setiap pimpinan unit organisasi di lingkungan UNSRAT

bertanggung jawab terhadap penerapan dan pencapaian

SPM UNSRAT sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 3

(1) Ruang lingkup SPM UNSRAT meliputi komponen:

a. pendidikan;

b. penelitian;

c. pengabdian kepada masyarakat; dan

d. layanan administrasi.

(2) Komponen pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a terdiri atas:

a. kompetensi lulusan;

b. isi pembelajaran;

c. proses pembelajaran;

d. penilaian pembelajaran;

e. pendidik dan tenaga kependidikan;

f. sarana dan prasarana pembelajaran;

g. pengelolaan pembelajaran; dan

h. pembiayaan pembelajaran.

(3) Komponen penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b terdiri atas:

a. hasil penelitian;

b. isi penelitian;

c. proses penelitian;

d. penilaian penelitian;

e. peneliti;

f. sarana dan prasarana penelitian;

g. pengelolaan penelitian; dan

h. pendanaan dan pembiayaan penelitian.

(5)

2016, No.1949

-5-

(4) Komponen pengabdian kepada masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas:

a. hasil pengabdian kepada masyarakat;

b. isi pengabdian kepada masyarakat;

c. proses pengabdian kepada masyarakat;

d. penilaian pengabdian kepada masyarakat;

e. pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

f. sarana dan prasarana pengabdian kepada

masyarakat;

g. pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan

h. pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada

masyarakat.

(5) Komponen layanan administrasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf d terdiri atas:

a. kemahasiswaan;

b. keuangan;

c. kepegawaian;

d. perlengkapan; dan

e. umum.

Pasal 4

(1) Komponen dan sub komponen SPM sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3, dijabarkan dalam jenis layanan

yang akan diberikan UNSRAT kepada masyarakat.

(2) Jenis layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memiliki indikator kinerja dan target waktu pencapaian.

Pasal 5

(1) SPM UNSRAT wajib dievaluasi paling sedikit 1 (satu) kali

dalam 1 (satu) tahun oleh Rektor UNSRAT.

(2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digunakan sebagai bahan penyempurnaan SPM UNSRAT.

(3) Hasil evaluasi dan penyempurnaan SPM UNSRAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

disampaikan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi.

(6)

2016, No.1949 -6-

Pasal 6

(1) Untuk menunjang penerapan dan pencapaian SPM

UNSRAT, diselenggarakan Sistem Informasi SPM.

(2) Sistem Informasi SPM sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

a. sistem informasi akademik;

b. sistem informasi keuangan;

c. sistem informasi penelitian dan pengabdian

masyarakat;

d. sistem informasi alumni dan karir; dan

e. sistem informasi perencanaan.

Pasal 7

(1) Rektor UNSRAT menyusun laporan penerapan dan

pencapaian SPM UNSRAT setiap semester.

(2) Laporan penerapan dan pencapaian SPM UNSRAT

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada Dewan Pengawas paling lambat 30 (tiga puluh)

hari setelah berakhirnya semester.

Pasal 8

(1) Pembinaan dan pengawasan penerapan dan pencapaian

SPM UNSRAT dilakukan oleh Dewan Pengawas.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) mencakup pembinaan dan pengawasan

teknis dan keuangan.

(3) Laporan pembinaan dan pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Pasal 9

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

(7)

2016, No.1949

-7-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 8 Desember 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN

PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK

INDONESIA,

ttd.

MOHAMAD NASIR

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 20 Desember 2016

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

(8)

2016, No.1949 -8-

(9)

2016, No.1949

-9-

(10)

2016, No.1949 -10-

(11)

2016, No.1949

-11-

(12)

2016, No.1949 -12-

(13)

2016, No.1949

-13-

(14)

2016, No.1949 -14-

(15)

2016, No.1949

-15-

(16)

2016, No.1949 -16-

(17)

2016, No.1949

-17-

(18)

2016, No.1949 -18-

(19)

2016, No.1949

-19-

(20)

2016, No.1949 -20-

(21)

2016, No.1949

-21-

(22)

2016, No.1949 -22-

(23)

2016, No.1949

-23-

(24)

2016, No.1949 -24-

(25)

2016, No.1949

-25-

(26)

2016, No.1949 -26-

(27)

2016, No.1949

-27-

(28)

2016, No.1949 -28-

(29)

2016, No.1949

-29-

(30)

2016, No.1949 -30-

(31)

2016, No.1949

-31-

(32)

2016, No.1949 -32-

(33)

2016, No.1949

-33-

(34)

2016, No.1949 -34-

(35)

2016, No.1949

-35-

(36)

2016, No.1949 -36-

(37)

2016, No.1949

-37-

(38)

2016, No.1949 -38-

(39)

2016, No.1949

-39-

(40)

2016, No.1949 -40-

(41)

2016, No.1949

-41-

(42)

2016, No.1949 -42-

(43)

2016, No.1949

-43-

(44)

2016, No.1949 -44-

(45)

2016, No.1949

-45-

(46)

2016, No.1949 -46-

(47)

2016, No.1949

-47-

(48)

2016, No.1949 -48-

(49)

2016, No.1949

-49-

(50)

2016, No.1949 -50-

(51)

2016, No.1949

-51-

(52)

2016, No.1949 -52-

(53)

2016, No.1949

-53-

(54)

2016, No.1949 -54-

(55)

2016, No.1949

-55-

(56)

2016, No.1949 -56-

(57)

2016, No.1949

-57-

(58)

2016, No.1949 -58-

(59)

2016, No.1949

-59-

(60)

2016, No.1949 -60-

(61)

2016, No.1949

-61-

(62)

2016, No.1949 -62-

(63)

2016, No.1949

-63-

(64)

2016, No.1949 -64-

(65)

2016, No.1949

-65-

(66)

2016, No.1949 -66-

(67)

2016, No.1949

-67-

(68)

2016, No.1949 -68-

(69)

2016, No.1949

-69-

(70)

2016, No.1949 -70-

(71)

2016, No.1949

-71-

(72)

2016, No.1949 -72-

(73)

2016, No.1949

-73-

(74)

2016, No.1949 -74-

(75)

2016, No.1949

-75-

(76)

2016, No.1949 -76-

(77)

2016, No.1949

-77-

(78)

2016, No.1949 -78-

(79)

2016, No.1949

-79-

(80)

2016, No.1949 -80-

(81)

2016, No.1949

-81-

(82)

2016, No.1949 -82-

(83)

2016, No.1949

-83-

(84)

2016, No.1949 -84-

(85)

2016, No.1949

-85-

(86)

2016, No.1949 -86-

(87)

2016, No.1949

-87-

(88)

2016, No.1949 -88-

(89)

2016, No.1949

-89-

(90)

2016, No.1949 -90-

(91)

2016, No.1949

-91-

(92)

2016, No.1949 -92-

(93)

2016, No.1949

-93-

(94)

2016, No.1949 -94-

(95)

2016, No.1949

-95-

(96)

2016, No.1949 -96-

(97)

2016, No.1949

-97-

(98)

2016, No.1949 -98-

(99)

2016, No.1949

-99-

(100)

2016, No.1949 -100-

(101)

2016, No.1949

-101-

(102)

2016, No.1949 -102-

(103)

2016, No.1949

-103-

(104)

2016, No.1949 -104-

(105)

2016, No.1949

-105-

(106)

2016, No.1949 -106-

(107)

2016, No.1949

-107-

(108)

2016, No.1949 -108-

(109)

2016, No.1949

-109-

(110)

2016, No.1949 -110-

(111)

2016, No.1949

-111-

(112)

2016, No.1949 -112-

(113)

2016, No.1949

-113-

(114)

2016, No.1949 -114-

(115)

2016, No.1949

-115-

(116)

2016, No.1949 -116-

(117)

2016, No.1949

-117-

(118)

2016, No.1949 -118-

(119)

2016, No.1949

-119-

(120)

2016, No.1949 -120-

(121)

2016, No.1949

-121-

(122)

2016, No.1949 -122-

(123)

2016, No.1949

-123-

(124)

2016, No.1949 -124-

(125)

2016, No.1949

-125-

(126)

2016, No.1949 -126-

(127)

2016, No.1949

-127-

(128)

2016, No.1949 -128-

(129)

2016, No.1949

-129-

(130)

2016, No.1949 -130-

(131)

2016, No.1949

-131-

(132)

2016, No.1949 -132-

(133)

2016, No.1949

-133-

(134)

2016, No.1949 -134-

(135)

2016, No.1949

-135-

(136)

2016, No.1949 -136-

(137)

2016, No.1949

-137-

(138)

2016, No.1949 -138-

(139)

2016, No.1949

-139-

(140)

2016, No.1949 -140-

(141)

2016, No.1949

-141-

(142)

2016, No.1949 -142-

(143)

2016, No.1949

-143-

(144)

2016, No.1949 -144-

(145)

2016, No.1949

-145-

(146)

2016, No.1949 -146-

(147)

2016, No.1949

-147-

(148)

2016, No.1949 -148-

(149)

2016, No.1949

-149-

(150)

2016, No.1949 -150-

(151)

2016, No.1949

-151-

(152)

2016, No.1949 -152-

(153)

2016, No.1949

-153-

(154)

2016, No.1949 -154-

(155)

2016, No.1949

-155-

(156)

2016, No.1949 -156-

(157)

2016, No.1949

-157-

(158)

2016, No.1949 -158-

(159)

2016, No.1949

-159-

(160)

2016, No.1949 -160-

(161)

2016, No.1949

-161-

(162)

2016, No.1949 -162-

(163)

2016, No.1949

-163-

(164)

2016, No.1949 -164-

(165)

2016, No.1949

-165-

(166)

2016, No.1949 -166-

(167)

2016, No.1949

-167-

(168)

2016, No.1949 -168-

(169)

2016, No.1949

-169-

(170)

2016, No.1949 -170-

(171)

2016, No.1949

-171-

(172)

2016, No.1949 -172-

(173)

2016, No.1949

-173-

(174)

2016, No.1949 -174-

(175)

2016, No.1949

-175-

(176)

2016, No.1949 -176-

(177)

2016, No.1949

-177-

(178)

2016, No.1949 -178-

(179)

2016, No.1949

-179-

(180)

2016, No.1949 -180-

(181)

2016, No.1949

-181-

(182)

2016, No.1949 -182-

(183)

2016, No.1949

-183-

(184)

2016, No.1949 -184-

(185)

2016, No.1949

-185-

(186)

2016, No.1949 -186-

(187)

2016, No.1949

-187-

(188)

2016, No.1949 -188-

(189)

2016, No.1949

-189-

(190)

2016, No.1949 -190-

(191)

2016, No.1949

-191-

(192)

2016, No.1949 -192-

(193)

2016, No.1949

-193-

(194)

2016, No.1949 -194-

(195)

2016, No.1949

-195-

(196)

2016, No.1949 -196-

(197)

2016, No.1949

-197-

(198)

2016, No.1949 -198-

(199)

2016, No.1949

-199-

(200)

2016, No.1949 -200-

Referensi

Dokumen terkait

(2) Modal Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terbagi atas saham-saham sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1972

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai

[r]

[r]

A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events

(2) Modal Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) terbagi atas saham-saham sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan