Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
GILANG RAMADHAN
10110608
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
1. Data Pribadi
Nama : Gilang Ramadhan
Tempat/Tanggal Lahir : Subang, 31 Maret 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Ds. Kertajaya RT: 06 RW: 02 Kecamatan
Tambakdahan Kabupaten Subang
Email : Gramadhan313@gmail.com
No. Handphone : 085759260212
2. Pendidikan Formal
1998-2004 : SD Negeri 1 Rancaudik
2004-2007 : SMP Negeri 1 Binong
2007-2010 : SMA Negeri 1 Subang
2010-2014 : Program Studi S1 Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
v
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR SIMBOL xvi
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak 5
1.6Sistematika Penulisan 6
BAB II LANDASAN TEORI 5
2.1Profil Perusahaan 8
2.1.1 Sejarah Perusahaan 8
2.1.2 Logo Perusahaan 8
2.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas 8
2.1.3.1. Struktur Organisasi 8
2.1.3.2. Deskripsi Tugas 9
2.2Landasan Teori 10
2.2.1 Pengertian Sistem 10
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi 12
2.2.3 Konsep Dasar Informasi 13
2.2.4 Pengertian Informasi 15
vi
2.2.5.4Tujuan Persediaan 18
2.2.6 Model Persediaan 19
2.2.7 Economic Order Quantity (EOQ) 22
2.2.8 Pengertian Basis Data (Database) 23
2.2.9 Entity Relationship Diagram (ERD) 23
2.2.9.1Varian Entitas dan Relasi 24
2.2.10 Data Flow Diagram (DFD) 25
2.2.11 Website 27
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 31
3.1Analisis Sistem 31
3.2Analisis Masalah 31
3.2.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan 31
3.2.2 Analisis Aturan Bisnis 37
3.2.3 Analisis Metode persediaan 38
3.3Analisis Kebutuhan Non Fungsional 51
3.3.1 Analisis Perangkat Keras 51
3.3.2 Analisis Perangkat Lunak 52
3.3.3 Analisis Pengguna (User Analysis) 53
3.4Analisis Data 57
3.5Analisis Kebtuhan Fungsional 59
3.5.1 Diagram Konteks 60
3.5.2 Data Flow Diagram (DFD) 61
3.5.2.1DFD Level 1 61
3.5.2.2DFD Level 2 Proses 1 Login 63
3.5.2.3DFD level 2 Proses 2 Pengelolaan Data Akun 63
3.5.2.4DFD level 2 Proses 3 Pengelolaan Data Transaksi 64
3.5.2.4.1 DFD level 3 Proses 3.1 Pengelolaan Data Pembelian 65
3.5.2.4.2 DFD level 3 Proses 3.2 Pengelolaan Data Penjualan 66
3.5.2.4.3 DFD level 3 Proses 3.3 Pengelolaan Data Pemesanan 67
3.5.2.5DFD level 2 Proses 4 Pengelolaan Data Master 68
vii
3.5.3 Spesifikasi Proses 74
3.5.4 Kamus Data 94
3.6 Perancangan Sistem 100
3.6.1 Perancangan Kode 100
3.6.2 Perancangan Basis Data 101
3.6.2.1Skema Relasi 101
3.6.3 Struktur Tabel 102
3.6.4 Perancangan Struktur Menu 108
3.6.5 Perancangan Antarmuka 110
3.6.5.1Perancangan Antarmuka Direktur 112
3.6.5.2Perancangan Antarmuka Penanggungjawab Kandang 114
3.6.5.3Perancangan Antarmuka Bagian Administrasi 118
3.6.5.4Perancangan Antarmuka Bagian Pemasaran 126
3.6.5.5Perancangan Pesan 131
3.6.6 Jaringan Semantik 132
3.6.7 Perancangan Prosedural 134
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 143
4.1.Implementasi Sistem 143
4.1.1 Lingkungan Implementasi Sistem 143
4.1.2 Implementasi Basis Data 143
4.1.3 Implementasi Antarmuka 146
4.2.Pengujian Sistem 156
4.2.1 Rencana Pengujian 156
4.2.2 Prosedur Kasus Pengujian dan Hasil Pengujian Alpha 165
4.2.2.1Pengujian Login User 166
4.2.2.2Pengujian Tambah Ayam 167
4.2.2.3Pengujian Edit Ayam 167
4.2.2.4Pengujian Hapus Data Ayam 168
4.2.2.5Pengujian Update Pengendalian 169
viii
4.2.2.11Pengujian Hapus Data Karyawan 173
4.2.2.12Pengujian Tambah Data User 173
4.2.2.13Pengujian Edit Data User 174
4.2.2.14Pengujian Hapus Data User 174
4.2.2.15Pengujian Tambah Data Penjualan 175
4.2.2.16Pengujian Hapus Data Penjualan 175
4.2.2.17 Pengujian Tambah Pemesanan 176
4.2.2.18Pengujian Hapus Pemesanan 177
4.2.2.19Pengujian Tambah Data Peternakan 177
4.2.2.20Pengujian Edit Data Peternakan 178
4.2.2.21Pengujian Hapus Data Peternakan 179
4.2.2.22Pengujian Tambah Pembelian 179
4.2.2.23Pengujian Hapus Data Pembelian 180
4.2.2.24Kesimpulan Hasil Pengujian 180
4.2.3 Pengujian Persediaan Dengan Metode EOQ 181
4.2.3.Pengujian Pengaruh Perhitungan EOQ Terhadap Biaya Pemeliharaan 181
4.2.4 Pengujian Beta 184
4.2.4.1 Wawancara 184
4.2.4.Kesimpulan Pengujian Beta 190
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 191
5.1 Kesimpulan 191
5.2Saran 191
193
Manufaktur. Jakarta : Mitra Wacana Media
[3] E. Arbie, Pengantar Sistem Informasi Manajemen Edisi Ke-7 Jilid 1, Jakarta: Bina
Alumni Indonesia, 2000.
[4] T. Hani Handoko. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta :
BPFE, 1984.
[5] Arman Hakim Nasution & Yudha Prasetyawan. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
iii
AssalamualaikumWrWb.
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “Pembangunan Sistem Pengendalian Persediaan Ayam di My Dollar Poultry
Shop”
Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia. Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan serta dorongan moril maupun materil dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan setinggi tingginya kepada yang terhormat :
1. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan do‟a, motivasi, dukungan dan bantuannya, baik moril maupun materil kepada kami sampai dengan saat ini.
2. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. sebagai ketua program studi teknik informatika
yang telah memberikan arahan yang membantu dan membuat penulis semangat
dalam pembuatan tugas akhir ini.
3. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom., selaku pembimbing yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan, saran dan bimbingan yang sangat membantu penulis dalam
pembuatan tugas akhir ini.
3. Ibu Utami Dewi W, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom.,
M.T. selaku penguji (reviewer) yang telah memberikan arahan serta masukan dalam
iv
Lapangan atas waktu, bimbingan dan pengarahannya.
5. Rekan – rekan mahasiswa sperjuangan khususnya rekan – rekan mahasiswa IF – 14, terima kasih atas dukungan, bantuan dan dorongan moril sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberi
dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat danBerkah-Nya kepada mereka. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini jauh dari
kesempurnaan sehingga saran dan perbaikan yang ditunjukkan untuk penyempurnaan
penyusunan tugas akhir ini sangat diharapkan. Akan tetapi dengan segala kemampuan
yang ada, kami mencoba menyusun laporan Penelitian ini sebaik mungkin.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan
hikmah yang berlimpah kepada kita semua, Amin.
Billahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 21 Agustus 2014
1
1.1. Latar Belakang
My Dollar Poultry Shop adalah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi
ayam potong. Perusahaan yang berada di kota Subang ini merupakan salah satu
perusahaan besar di bidang distribusi ayam. Kegiatan penyediaan ayam di My Dollar
Poultry Shop dilakukan dengan cara membeli ke beberapa peternakan. Selanjutnya
ayam-ayam yang sudah dibeli oleh My Dollar Poultry Shop dari peternakan disimpan
ke dalam kandang untuk selanjutnya di distribusikan ke konsumen.
My Dollar Poultry Shop memiliki beberapa penanggung jawab untuk
mengurusi bisnis, salah satunya adalah penanggung jawab kandang. penanggung
jawab kandang memiliki tanggung jawab atas segala kegiatan yang berada di
lingkungan kandang, seperti transaksi keluar masuknya ayam ke kandang dan juga
segala bentuk perawatan ayam dan kandang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggung jawab kandang, perusahaan
ini memiliki kurang lebih 250 transaksi setiap bulannya dengan rata-rata setiap
transaksi menghabiskan 192 ekor ayam dan 11145 ekor ayam yang terjual setiap
bulannya. dengan pemesanan ayam ke peternakan di lakukan setiap minggu maka
alur distribusi ayam dari peternakan ke pembeli sangat cepat. Dengan sistem
pencatatan manual yang digunakan oleh perusahaan sebagai pengarsipan data keluar
masuk ayam menyebabkan ketidakakuratan data terhadap kebutuhan informasi untuk
penjualan. Proses pencatatan manual tersebut berdampak pada keakuratan direktur
untuk mengambil keputusan dalam penjualan karena pemantauan terhadap data-data
yang ada tidak akurat.
Selain itu permasalahan lain yang muncul yaitu masalah persediaan ayam.
jumlah ayam yang akan di beli ke peternakan, sehingga jumlah ayam yang
berlebihan dapat menimbulkan tambahan biaya perawatan ayam. Begitu juga
sebaliknya, kekurangan jumlah ayam berakibat tidak terpenuhinya pemesanan
ayam dari pembeli. Hal tersebut dapat menganggu pelayanan terhadap
pembeli karena membutuhkan waktu beberapa hari untuk melakukan
pemesanan kembali ke peternakan untuk penyediaan ayam yang dipesan oleh
pembeli. Selain itu hal ini pula dapat menyebabkan ketidakpuasan pembeli
sehingga dapat menyebabkan pembeli tidak lagi percaya terhadap pelayanan
perusahaan dalam penyediaan kebutuhan ayam pembeli.
Permasalahan lain yang muncul dari sistem yang ada saat ini adalah
belum adanya sistem yang dapat membantu bagian pemasaran yang berada di
luar kantor serta di luar kota untuk mengecek jumlah ayam yang tersedia di
kandang sehingga bagian pemasaran tersebut memiliki kesulitan untuk
memenuhi pembelian ayam dari pelanggan karena ketidaktahuan bagian
pemasaran terhadap stok ayam yang ada di kandang. Ditambah lagi dengan
letak kantor utama dengan kandang lumayan jauh sehingga distribusi data dan
penyesuaian data persediaan ayam ke kantor utama membutuhkan waktu.
Dengan ditemukannya permasalahan yang ada, maka my dollar
poultry shop membutuhkan suatu sistem informasi yang mampu mengolah
data kebutuhan penjualan dan jumlah ayam dan memprediksi penjualan bulan
selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan
membangun “SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN AYAM DI MY
DOLLAR POULTRY SHOP” yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada manejemen penyediaan ayam.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan sebuah masalah
mengendalikan persediaan ayam di My Dollar Poultry Shop sehingga
memudahkan bagian kandang untuk mengelolanya.
1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud
Berdasarkan permasalahan yang sudah diteliti maka maksud dari
penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem pengendalian
persediaan ayam di My Dollar Poultry Shop.
1.3.2. Tujuan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Memudahkan penanggung jawab kandang untuk menentukan jumlah ayam
yang akan dipesan ke peternakan
b. Memudahkan penanggung jawab kandang untuk mengurangi biaya
perawatan ayam dan kandang.
c. Memudahkan bagian pemasaran untuk mengecek jumlah ayam yang tersedia
di kandang
d. Memudahkan direktur untuk mendapatkan data penjualan, pembelian dan
persediaan ayam secara akurat
1.4. Batasan Masalah
Ada beberapa batasan masalah dalam penelitian ini agar pembahasan lebih
terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Aplikasi yang dibangun berbasis website
b. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah
pendekatan analisis terstruktur
c. Data ayam yang digunakan adalah data ayam jenis parent, broiler dan
bulan juni sampai bulan desember di tahun 2013
e. Data masukan berupa data peternakan, data pelanggan, data pembelian
ayam, data penjualan ayam, dan data karyawan
f. Aplikasi ini menghasilkan keluaran berupa informasi pemesanan ayam,
informasi penerimaan ayam, informasi pengeluaran ayam, informasi stok
ayam, informasi peternak, informasi pelanggan tetap, laporan penerimaan
ayam, laporan pengeluaran ayam, laporan penjualan dan pembelian ayam
g. proses-proses yang ada di dalam aplikasi ini adalah proses prediksi
pemesanan ayam, proses pembelian ayam, proses penjualan ayam, proses
pemesanan ayam, proses pembuatan laporan penjualan dan proses
pembuatan laporan pembelian
h. Metode pengendalian persediaan yang digunakan adalah economic order
quantity
i. Pengendalian yang dilakukan hanya untuk menentukan kapan dan berapa
banyak jumlah ayam yang akan di beli oleh penanggung jawab kandang
j. Aplikasi web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS,
Javascript, Jquery dan menggunakan Apache yang terdapat di dalam
XAMPP sebagai web server dan MYSQL sebagai database management
system
.
1.5. Metodologi Penelitian
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumula data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi literature
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan buku, jurnal dan
paper serta informasi-informasi yang berkaitan dengan judul penelitian
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian dan
pinanjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil
3. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan
beberapa staf dan pemilik perusahaan untuk mengetahui sistem bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan
1.5.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma
perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
Gambar 1.1 Metode Waterfall [1]
a. Requirements Definition
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan
suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua
elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam
pembentukan perangkat lunak.
pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Implementation and Unit Testing
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk
yang mudah dimengerti oleh user.
d. Integration and System Testing
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
keadalam bahasa pemrograman tertentu
e. Operation
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang
dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan
permintaan user.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan
gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, maksud
dan tujuan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah,
metodologi penelitian serta sistematika penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang profil My Dollar Poultry Shop dan berisi kajian
pengertian sistem informasi, sistem pengendalian persediaan, database, PHP,
dan metode economic quantity order
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas analisis terhadap sistem yang dibuat serta
bagaimana merancang suatu sistem informasi pengendalian ayam di my dollar
poultry shop. Analisis pemodelan yang digunakan data flow diagram (DFD)
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi sistem yang terdiri dari
implementasi perangkat keras, perangkat lunak, database, menu dan
antarmuka serta dilakukan tahap pengujian dari perangkat lunak yang dibuat.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan
9
2.1.1. Sejarah Perusahaan
My Dollar Poultry Shop atau sering disebut My Dollar adalah perusahaan
yang bergerak di bidang distribusi ayam potong. My dollar sudah berdiri sejak
2006 dan berkantor di Kabupaten Subang, My Dollar berperan memasok
ayam-ayam dengan berbagai jenis. Sejak awal berdiri sampai sekarang My Dollar
Poultry Shop telah memiliki 43 karyawan tetap dan telah mengirimkan
ayam-ayam nya ke berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan juga Bali.
2.1.2. Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
2.1.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas 2.1.3.1. Struktur Organisasi
Strukutur organisasi pada perusahaan My Dollar Poultry Shop dapat
Gambar 2.2. Struktur Organisasi My Dollar Poultry Shop
2.1.3.2 Deskripsi Tugas
Berikut ini masing-masing dari deskripsi tugas yang ada pada struktur
organisasi diatas adalah:
1. Direktur
Bertugas untuk mengawasi kegiatan perusahaan sehingga dapat
berjalan dengan baik. Serta memiliki kewenangan untuk mengambil
keputusan strategis perusahaan.
2. Manajer Operasional
Bertugas membantu direktur untuk mengelola perusahaan dengan
bertanggung jawab atas operasional perusahaan. Manajer operasional juga
memiliki tanggung jawab dalam mengawasi kegiatan operasional perusahaan.
3. Kabag Pemasaran
Bertugas mencari pembeli ayam, menawarkan ayam, menerima
pemesanan dan melakukan transaksi penjualan ayam. Direktur
Manajer Operasional
Kabag. Pemasaran
Kabag. Administrasi
Penanggung Jawab Kandang
4. Kabag Administrasi
Bertanggung jawab atas pembayaran pembelian ayam dari peternakan
dan menerima pembayaran pembelian ayam dari pembeli, serta melakukan
pengarsipan data transaksi.
5. Penanggung jawab Kandang
Bertugas dalam mengelola kandang beserta isinya. Mulai dari
pemberian makan ayam, pembersihan kandang, perawatan ayam dan
pengajuan pembelian ayam.
6. Kabag Transportasi
Bertugas untuk membawa ayam dari peternakan ke kandang dan
mengantarkan ayam ke pembeli.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani “system” yang
artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan
secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Deskripsi mengenai pengertian sistem menurut beberapa ahli [2].:
a. Sistem adalah prosedur logis untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan
b. Sistem adalah sebuah struktural konseptual yang tersusun dari
fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan
efesien .
c. Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang terkordinasi untuk
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan
saling pengaruh dari sutu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
1. Karakter Sistem
Suatu sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface),
masukan(input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran
(objectives) atau tujuan (goal).
2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut:
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system). Sistem abstak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah
sistem yang terjadi melalui proses alam, tiak dibuat manusia. Sistem
buatan manusia yang melibatkan interkasi antara manusia dengan
mesin disebut human-machinesystem atau ada yang menyebut dengan
man-machine-system.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interkasi diantara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkugan luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem ini ada, tetapi kenyataanya
tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah
relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar
sistem atau sub sistem yang lainnya.
2.2.2. Pengertian Sistem Informasi
Deskripsi mengenai pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli[4]:
a. Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi.
b. Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna .
c. Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara
umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola
data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
d. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana
data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan
kepada pemakai.
e. Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan menjadi
(informasi), guna mencapai sasaran perusahaan.
2.2.3. Konsep Dasar Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi dapat
didefinisikan sebagai :
“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
1. Siklus Infomasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu model untuk dihasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat sutu
keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan satu
tindakana yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model
Gambar 2.3. Siklus Informasi 2. Teknologi Infomasi
Informasi teknologi adalah sebuah terminologi kontemporer yang
mendeskripsikan kombinasi antara teknologi komputer (hardware dan
software) dengan teknologi komunikasi (data, gambar, dan jaringan suara).
Peranan Teknologi Informasi:
a. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini,
teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau
proses.
b. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan
informasi terhadap suatu tugas atau proses.
c. Teknologi informasi berpertan dalam restruksisasi terhadap peran
manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu
informasi harus akurat (accurate), tepat waktunya (timeliness) dan relevan
(relevance) :
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan
mempunyai nilai lagi. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan
kemampuan untuk memprediksi atau menegaskan ekspetasi semula.
4. Nilai Infomasi
Nilai dari informasi (Value of Information) dimasukan dari 2 hal
yaitu manfaat dan mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai
manfaaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi informasi yang digunakan
didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan
suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai keefektifannya.
2.2.4. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting didalam mengambil
keputusan. Informasi tersebut didapatkan dari sitem informasi (information
system) atau disebut juga dengan processing systems atau information
processing systems atau information generating systems. Sistem informasi
“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
2.2.5. Pengendalian Persediaan 2.2.5.1.Definisi Persediaan
Persediaan dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai
sumberdaya menganggur. Sumber daya menganggur ini belum digunakan
karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih
lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada system
manufaktur, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada system distribusi
ataupun kegiatan knsumsi seperti pada system rumah tangga. Keberadaan
persediaan atau Keberadaan persediaan atau sumber daya menganggur ini
dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu. Alasan utamanya adalah
karena sumber daya tertentu tidak bisa didatangkan ketika sumber daya
tersebut dibutuhkan. Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya
tersebut perlu adanya persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan.
Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-resiko tertentu
yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya persediaan tersebut.
Persediaan yang disimpan perusahaan bisa saja rusak sebelum digunakan.
Selain itu perusahaan juga harus menanggung biaya-biaya yang timbul akibat
adanya persediaan tersebut.
Adapun alasan perlunya persediaan adalah :
1. TRANSACTION MOTIVE
Menjamin kelancaran proses pemenuhan (secara ekonomis) permintaan
barang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Operating Stock (qo) = Persediaan supaya operasi dapat berjalan paling
baik ~ EOQ
2. PRECATUIONARY MOTIVE
3. SPECULATION MOTIVE
Alat spekulasi untuk mendapatkan keuntungan berlipat dikemudian hari.
Persediaan dapat bersifat speculator
2.2.5.2.Bentuk Sistem Persediaan
Secara umum, suatu sistem persediaan menjadi terbagi atas :
1. Sistem sederhana.
Yaitu sistem persediaan yang berdasarkan atas input dan output
Gambar 2.4. Sistem Persediaan Input - Output
Gambar 2.3 menunjukkan sistem persediaan yang dipengaruhi oleh
proses input dan proses output. P(t) adalah rata-rata material atau bahan yang
masuk kedalam sistem persediaan pada saat t. Sedangkan W(t) adalah rata –
rata suatu material atau bahan keluar dari system persediaan. Output (W(t))
dipengaruhi oleh permintaan atau kebutuhan terhadap material atau bahan,
dengan rata-rata D(t), yang berasal dari luar perusahaan dan berada diluar
kendali perusahaan.
2. Sistem Berjenjang
Gambar 2.4. menunjukkan persediaan yang berada di gudang pusat ke
Gambar 2.5. Sistem Persediaan Berjenjang 2.2.5.3.Fungsi Persediaan
Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung antar
proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi lain
persediaan yaitu sebagai stabilisator harga terhadap fluktuasi permintaan.
Lebih spesifik, persediaan dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya sebagai
berikut
1. Persediaan Dalam Lot Size
Persediaan muncul karena ada persyaratan ekonomis untuk
penyediaan (replishment) kembali. Penyediaan dalam lot yang besar atau
dengan kecepatan sedikit lebih cepat dari permintaan akan lebih ekonomis.
Faktor penentu persyaratan ekonomis antara lain biaya setup, biaya
persiapan produksi atau pembelian dan biaya transport.
2. Persediaan Cadangan
Pengendalian persediaan timbul berkenaan dengan ketidakpastian.
Peramalan permintaan konsumen biasanya diserti kesalahan peramalan.
Waktu siklus produksi (lead time) mungkin lebih dalam dari yang
diprediksi. Jumlah produksi yang ditolak (reject) hanya bisa diprediksi
dalam proses. Persediaan cadangan mengamankan kegagalan mencapai
permintaan konsumen atau memenuhi kebutuhan manufaktur tepat pada
waktunya.
3. Persediaan Antisipasi
Persediaan dapat timbul mengantisipasi terjadinya penuruan
persediaan (supply) dan kenaikan permintaan (demand) atau kenaikan
atau antisipasi terjadinya pemogokan tenaga kerja.
4. Persediaan Pipeline
Sistem persediaan dapat diibaratkan sebagai sekumpulan tempat
(stock point) dengan aliran diantara tempat persediaan tersebut.
Pengendalian persediaan terdiri dari pengendalian aliran persediaan dan
jumlah persediaan akan terakumulasi ditempat persediaan. Jika aliran
melibatkan perubahan fisik produk, seperti perlakuan panas atau perakitan
beberapa komponen, persediaan dalam aliran tersebut persediaan setengah
jadi (work in process). Jika suatu produk tidak dapat berubah secara fisik
tetapi dipindahkan dari suatu tempat penyimpanan ke tempat penyimpanan
lain, persediaan disebut persediaan transportasi. Jumlah dari persediaan
setengah jadi dan persediaan transportasi disebut persediaan pipeline.
Persediaan pipeline. Persediaan pipeline merupakan total investasi
perubahan dan harus dikendalikan.
5. Persediaan Lebih
Yaitu persediaan yang tidak dapat digunakan karena kelebihan atau
kerusakan fisik yang terjadi.
2.2.5.4.Tujuan Persediaan
Divisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan
pengendalian persediaan yang berbeda :
1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga
menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.
2. Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order
produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk
mengurangi setup mesin). Disamping itu juga produk menginginkan
persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga
proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan.
yang kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada
persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.
4. Keuangan (finance) menginginkan minimisasi semua bentuk invenstasi persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada
perhitungan pengembalian aset(return of asset) perusahaan.
5. Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan adanya persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan
PHK tidak perlu dilakukan.
6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa /engineering
2.2.6. Model Persediaan 1. Safety Stock
Persediaan pengaman sering juga disebut sebagai persediaan besi
(iron stock) adalah suatu persediaan yang dicadangkan sebagai
pengaman dari kelangsungan proses produksi perusahaan untuk
menghindari terjadinya kekurangan barang. Persediaan pengaman ini
merupakan sejumlah unit tertentu dimana unit ini akan tetap ditahankan
walau bahan bakunya dapat berganti dengan yang baru. Untuk
menentukan persediaan pengaman ini dipergunakan analisis statistik
dengan melihat dan memperhitungkan penyimpangan – penyimpangan
yang sudah terjadi antara perkiraan bahan baku dengan pemakaian
sesungguhnya dapat diketahui besarnya standar dari penyimpangan
tersebut. Manajemen perusahaan akan menentukanseberapa jauh
penyimpangan–penyimpangan yang terjadi tersebut agar dapat ditolerir.
Jika persediaan pengaman terlalu banyak akan mengakibatkan
perusahaan menaggung biaya penyimpanan terlalu mahal. Oleh karena
itu, perusahaan harus dapat menentukan besarnya safety stock secara
Apabila jangka waktu antara pemesanan bahan baku dengan
datangnya bahan ke dalam perusahaan berubah-ubah, maka perlu
ditentukan waktu tunggu yang optimal. Pemilihan waktu tunggu yang
optimal digunakan untuk menentukan pemesanan kembali dari bahan
baku perusahaan tersebut, agar resiko perusahaan dapat ditekan
seminimal mungkin. Model persediaan sederhana menggunakan asumsi
bahwa penerimaan sebuah pesanan akan diterima dengan segera jika
tingkat persediaan bahan di dalam perusahaan dalam titik nol.
Bagaimanapun waktu antara penempatan dan penerimaan pesanan
disebut dengan waktu tunggu (lead time)[5].
3. Quantity Discount
Banyak penjual melakukan strategi penjual dengan memberikan
harga yang bervariasi sesuai dengan jumlah yang dibeli, semakin besar
volume pembelian semakin rendah harga barang per unit. Strategi ini
disebut penjualan dengan diskon kuantitas (quantity discount). Untuk
menentukan jumlah pesanan yang optimal dapat digunakan model
persediaan dengan diskon kuantitas.
Biaya total persediaan dalam model ini merupakan jumlah dari biaya
pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya pembelian barang. Hal ini
berbeda dengan biaya total persediaan pada model EOQ dasar yang
tidak memperhitungkan biaya pembelian yang nilainya selalu sama.
Pada kasus ini, harga barang bervariasi tergantung pada jumlah setiap
pesanan, sehingga biaya pembelian barangpun bervariasi
Rumus biaya total persediaan [7]:
TC = � S +
2 x H + DC ...(2.1)
Keterangan :
TC = Biaya total persediaan
Q = Jumlah pemesanan
S = Biaya pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
4. Economic Order Quantity (EOQ)
Metode EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan
persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan
persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan
persediaan[5].
Asumsi dasar untuk menggunakan metode EOQ adalah :
a. Waktu menunggu kedatangan barang diketahui dan konstan
b. Item yang dipesan independent dengan item yang lain.
c. Pemesan diterima dengan segera dan pasti.
d. Harga item yang konstan.
Rumus EOQ yang biasa digunakan adalah :
EOQ = 2��
� ...(2.2)
Keterangan :
D = Jumlah kebutuhan barang
Q = Jumlah pemesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per 6 bulan
5. Production Order point (POQ)
Pada metode EOQ kita mengasumsikan bahwa seluruh pemesanan
persediaan di terima pada satu waktu. Meski demikian pada saat-saat
tertentu dimana sebuah perusahaan dapat menerima persediaannya
sepanjang periode. Keadaanseperti ini mengharuskan model lain yang
disebut POQ, yang mana dalam model ini produk ini diproduksi dan di
Q
=
� (1−�) ...(2.3)
Keterangan :
Q = Jumlah pemesanan
D = Jumlah kebutuhan barang
S = Biaya pemesanan
H = biaya penyimpanan
P = Rata-rata produksi per hari
2.2.7. Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ merupakan salah satu model klasik yang diperkenalkan
oleh FW Harris pada tahun 1914, tetapi paling banyak dikenal dalam
teknik pengendalian persediaan.
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi ketika menggunakan model EOQ:
1. Barang yang dipesan dan disimpan
2. Kebutuhan/permintaan barang diketahui dan konstan
3. Biaya pemesanan dan penyimpanan diketahui dan konstan
4. Barang yang dipesan diterima dalam satu kelompok
5. Harga barang tetap
6. Waktu tenggang diketahui dan konstan
Dalam metode ini digunakan beberapa notasi sebagai berikut [7] :
D = Jumlah kebutuhan barang
S = Biaya pemesanan
h = Biaya Penyimpanan
C = harga barang
H = h x C = biaya penyimpanan
Q = Jumlah pemesanan
F = Frekuensi Pemesanan
T = jarak waktu antar pesanan
Biaya pemesanan per tahun :
= frekuensi pesanan x biaya pesanan
= � x S ...(2.4)
Biaya penyimpanan per tahun :
= persediaan rata-rata x biaya penyimpanan
=
2 x H ...(2.5)
EOQ terjadi bila biaya pemesanan = biaya penyimpanan �
2.2.8. Pengertian Basis Data (Database)
Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu
atau lebih Tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi
wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus,
menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut.
Tabel-tabel tersebut berfungsi untuk menyimpan data dan merupakan suatu
kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Beberapa istilah yang
harus diketahui pada saat bekerja dengan sebuah tabel database adalah:
a. Field: merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang
sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam
bentuk kolom vertikal pada tabel.
b. Record: merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya
tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
2.2.9. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) Merupakan notasi grafis dalam
antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD, model dapat diuji
dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. ERD menggunakan
sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan
antar data, pada dasarnya ada 3 macam usur yang digunakan :
1. Entity: Adalah suara objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan
pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang
akan dibuat.
2. Attribut: Entity mempuyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi
mendeskripsikan karakter Entity.
3. Relasi: Relationship sebagai mana Entity maka dalam hubunganpun harus
dibedakan dalam hubungan atau bentuk hubungan antar Entity dengan isi
dari hubungan itu sendiri.
4. Garis Relasi: Garis yang merelasikan dari satu entitas ke entitas lain.
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B)
dalam satu basis data yaitu:
1. Satu ke satu (One to one): Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B.
2. Satu ke banyak (One to many): Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
3. Banyak ke banyak (Many to many): Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B.
2.2.9.1. Varian Entitas dan Relasi
Idealnya himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah ERD adalah
himpunan entitas kuat/bebas. Himpunan entitas demikian tidak memiliki
ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Namun demikian, dalam
itu. Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah atau
merupakan bagian dari himpunan entitas lainnya.
2.2.9.1.1. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entity Sets)
Berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada
eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain. Himpunan entitas
demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key,
yang dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya.
2.2.9.1.2. Sub Entitas (Subtype Entities)
Merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang
merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior (utama). Sub
Entitas ini merupakan hasil dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas
berdasarkan pengelompokan tertentu
2.2.10.DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan. DFD ini merupakan
alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai
maupun pembuat program.
Dibawah ini terdapat istilah-istilah untuk DFD yaitu:
1. Entity: Terminator atau Source atau Destination atau dikenal juga dengan
External Entity, berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada
diluar batas sistem yang berinteraksi dengan sistem yang sedang
dikembangkan.
2. Proses: Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh
asal ke tujuan. Data yang mengalir dapat berupa dokumen, surat atau
bentuk lainnya.
4. Data Store: (Penyimpanan Data), digunakan untuk menyimpan dan
mengambil data oleh proses. Data yang disimpan dapat berupa data yang
terkomputerisasi maupun tidak terkomputerisasi.
2.2.10.1. Komponen Terminator/Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama
entitas luar (external entity).
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar
yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan
biasanya menggunakan kata benda, misalnya Admin.
2.2.10.2. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk
menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian
nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja
yang membutuhkan objek).
2.2.10.3. Komponen Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket
data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.
Data store ini biasanya berkaitan dengan
penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan
secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik.
Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku
Suatu Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada
komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang
menghubungkan Data Store dengan suatu proses mempunyai pengertian
sebagai berikut :
a. Alur data dari Data Store yang berarti sebagai pembacaan atau
pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian
dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data
untuk suatu proses
b. Alur data ke Data Store yang berarti sebagai peng-update-an data, seperti
menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau
lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.
2.2.10.4. Komponen Data Flow/Alur Data
Suatu data flow/alur data digambarkan dengan anak panah, yang
menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini
digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi
dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Alur data perlu diberi nama sesuai
dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur
data dilakukan dengan menggunakan kata benda
2.2.11.Website
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi,
suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi
informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi
informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi
oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna
143
Implementasi sistem menjelaskan pengimplementasian dari sistem
yang telah dibuat. Implementasi yang dijelaskan berupa implementasi
perangkat keras, implementasi perangkat lunak, implementasi basis data
dan implementasi proses.
4.1.1. Lingkungan Implementasi Sistem
Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan dalan
pengimplementasian sistem pengendalian persediaan ayam di My Dollar
Poultry Shop adalah sebagai berikut:
1. Proccessor Core 2 Duo 2.6 Ghz
2. RAM 1 Gb
3. Hard Disk 250GB
4. Keyboard dan Mouse
5. Monitor
Sedangkan spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan
untuk mengembangkan pembangunan sistem pengendalian persediaan
ayam di My Dollar Poultry Shop adalah sebagai berikut:
1. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi
2. Web Browser (Mozilla Firefox)
3. Koneksi internet
4.1.2. Implementasi Basis Data
Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi
DBMS MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai
No Nama Tabel Perintah
1 Detail_Pembelian CREATE TABLE `detail_pembelian` (
`id_detail_pembelian` int(5) NOT NULL AUTO_INC
REMENT,
`id_pembelian` varchar(11) DEFAULT NULL,
`id_ayam` varchar(3) DEFAULT NULL,
`jumlah` double DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_detail_pembelian`),
CONSTRAINT `tb_detail_pembelian_fk_1` FOREIGN
KEY (`id_ayam`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`jenis_ayam`(`id_ayam`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE,
CONSTRAINT `tb_detail_pembelian_fk_1` FOREIGN
KEY (`id_pembelian`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`pembelian`(`id_pembelian`)
ON UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE;
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=79 DEFAULT
CHARSET=latin1
2 Detail_pemesanan CREATE TABLE `detail_pemesanan` (
`id_detail_pemesanan` int(5) NOT NULL AUTO_IN
CREMENT,
`id_pemesanan` varchar(11) DEFAULT NULL,
`id_ayam` varchar(3) DEFAULT NULL,
`jumlah` double DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_detail_pemesanan`),
CONSTRAINT `tb_detail_pemesanan_fk_1`
FOREIGN KEY (`id_pemesanan`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`pemesanan`(`id_pemesanan`)
ON UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE,
No Nama Tabel Perintah
FOREIGN KEY (`id_ayam`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`jenis_ayam`(`id_ayam`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=61 DEFAULT
CHARSET=latin1
3 Detail_penjualan CREATE TABLE `detail_penjualan` (
`id_detail_penjualan` int(5) NOT NULL AUTO_INC
REMENT,
`id_penjualan` varchar(11) DEFAULT NULL,
`id_ayam` varchar(3) DEFAULT NULL,
`jumlah` double DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_detail_penjualan`),
CONSTRAINT `tb_detail_penjualan_fk_1` FOREIGN
KEY (`id_penjualan`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`penjualan`(`id_penjualan`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE,
CONSTRAINT `tb_detail_penjualan_fk_2` FOREIGN
KEY (`id_ayam`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`jenis_ayam`(`id_ayam`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=90 DEFAULT
CHARSET=latin1
4 EOQ CREATE TABLE `eoq` (
`id_eoq` int(3) unsigned zerofill NOT NULL AUTO_
INCREMENT,
`id_ayam` varchar(3) DEFAULT NULL,
`tanggal_eoq` date DEFAULT NULL,
`safety_stok` double DEFAULT NULL,
`rop` double DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_eoq`), CONSTRAINT
`tb_eoq_fk_1` FOREIGN KEY (`id_ayam`)
REFERENCES
`persediaan_ayam`.`jenis_ayam`(`id_ayam`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT
CHARSET=latin1
5 Jabatan CREATE TABLE `jabatan` (
`id_jabatan` int(3) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`nama_jabatan` varchar(50) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_jabatan`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT
CHARSET=latin1
6 Jenis_ayam CREATE TABLE `jenis_ayam` (
`id_ayam` varchar(3) NOT NULL,
`jenis_ayam` varchar(20) DEFAULT NULL,
`stok` double DEFAULT NULL,
`harga` double DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_ayam`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
7 Karyawan CREATE TABLE `karyawan` (
`id_karyawan` int(3) unsigned zerofill NOT NULL A
UTO_INCREMENT,
`nama_karyawan` varchar(50) DEFAULT NULL,
`id_jabatan` int(3) DEFAULT NULL,
`foto` varchar(100) DEFAULT NULL,
`alamat` varchar(100) DEFAULT NULL,
`email` varchar(50) DEFAULT NULL,
`telepon` varchar(20) DEFAULT NULL,
No Nama Tabel Perintah
PRIMARY KEY (`id_karyawan`), CONSTRAINT
`tb_karyawan_fk_1` FOREIGN KEY (`id_jabatan`)
REFERENCES
`persediaan_ayam`.`jabatan`(`id_jabatan`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT
CHARSET=latin1
8 Pelanggan CREATE TABLE `pelanggan` (
`id_pelanggan` int(3) unsigned zerofill NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_pelanggan` varchar(50) DEFAULT NULL,
`alamat_pelanggan` varchar(100) DEFAULT NULL,
`telp` varchar(20) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_pelanggan`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=3 DEFAULT
CHARSET=latin1
9 Pembelian CREATE TABLE `pembelian` (
`id_pembelian` varchar(11) NOT NULL,
`tgl_pembelian` date DEFAULT NULL,
`id_peternakan` int(3) DEFAULT NULL,
`id_karyawan` int(3) DEFAULT NULL,
`total_harga` double DEFAULT NULL,
`tgl_terima` datetime DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_pembelian`), CONSTRAINT
`tb_pembelian_fk_1` FOREIGN KEY
(`id_peternakan`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`peternakan`(`id_peternakan`)
ON UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL,
KEY (`id_karyawan`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`karyawan`(`id_karyawan`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
10 Pemesanan CREATE TABLE `pemesanan` (
`id_pemesanan` varchar(11) NOT NULL,
`tgl_pemesanan` date DEFAULT NULL,
`nama_pemesan` varchar(50) DEFAULT NULL,
`id_karyawan` int(3) DEFAULT NULL,
`status` varchar(20) DEFAULT 'Belum Bayar',
`total_bayar` double DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_pemesanan`), CONSTRAINT
`tb_pemesanan_fk_1` FOREIGN KEY
(`id_karyawan`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`karyawan`(`id_karyawan`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
11 Penjualan CREATE TABLE `penjualan` (
`id_penjualan` varchar(11) NOT NULL,
`tgl_penjualan` date DEFAULT NULL,
`nama_pembeli` varchar(50) DEFAULT NULL,
`id_karyawan` int(3) DEFAULT NULL,
`id_pelanggan` int(3) DEFAULT NULL,
`total_harga` double DEFAULT NULL,
`tgl_kirim` datetime DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_penjualan`), CONSTRAINT
`tb_penjualan_fk_1` FOREIGN KEY (`id_karyawan`)
REFERENCES
`persediaan_ayam`.`karyawan`(`id_karyawan`) ON
No Nama Tabel Perintah
ADD CONSTRAINT `tb_penjualan_fk_2` FOREIGN
KEY (`id_pelanggan`) REFERENCES
`persediaan_ayam`.`pelanggan`(`id_pelanggan`)
ON UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL;
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
12 Peternakan CREATE TABLE `peternakan` (
`id_peternakan` int(3) unsigned zerofill NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nama_peternakan` varchar(50) DEFAULT NULL,
`alamat_peternakan` varchar(100) DEFAULT NULL
,
`telepon` varchar(20) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_peternakan`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=10 DEFAULT
CHARSET=latin1
13 User CREATE TABLE `user` (
`id_user` int(3) unsigned zerofill NOT NULL AUTO
_INCREMENT,
`id_karyawan` int(3) DEFAULT NULL,
`level` varchar(30) DEFAULT NULL,
`password` varchar(30) DEFAULT NULL,
`username` varchar(30) DEFAULT NULL,
PRIMARY KEY (`id_user`), CONSTRAINT
`tb_user_fk_1` FOREIGN KEY (`id_karyawan`)
REFERENCES
`persediaan_ayam`.`karyawan`(`id_karyawan`) ON
UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=10 DEFAULT
CHARSET=latin1
`id_log` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`id_user` int(20) DEFAULT NULL,
`tgl_akses` timestamp NOT NULL DEFAULT CURRE
NT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAM
P,
PRIMARY KEY (`id_log`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=83 DEFAULT
CHARSET=latin1
4.1.3. Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan terhadap setiap tampilan
program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program.
Berikut ini adalah implementasi antarmuka untuk pengguna.
Tabel 4.2 Implementasi Antarmuka Direktur
No Menu Deskripsi Nama File
1 Dashboard Merupakan halaman
utama aplikasi
Merupakan halaman yang
menampilkan grafik
Merupakan halaman yang
menampilkan grafik
Merupakan halaman yang
menampilkan grafik
pembelian ayam
Index.php
Config.php
No Menu Deskripsi Nama File
Grafik_pembelian.php
5 Pengaturan
Akun
Merupakan halaman untuk
mengelola data akun
pengguna aplikasi
Merupakan halaman untuk
mengelola data profil
pengguna aplikasi
Tabel 4.3 Implementasi Antarmuka Penanggung Jawab Kandang
No Menu Deskripsi Nama File
1 Dashboard Merupakan halaman
utama aplikasi
untuk mengelola data
ayam
mengelola data ayam
masuk
Index.php
Config.php
Function.php
Masuk_view.php
4 Transaksi Ayam
Keluar
Merupakan halaman
mengelola data ayam
Keluar
5 Pengendalian
Ayam
Merupkan halaman
untuk melakukan
perhitungan EOQ,
safety stock dan ROP
Index.php
untuk mengelola data
akun pengguna
untuk mengelola data
Tabel 4.4 Implementasi Antarmuka Bagian Administrasi
No Menu Deskripsi Nama File
1 Dashboard Merupakan halaman
utama aplikasi
untuk mengelola data
peternakan
untuk mengelola data
pengguna aplikasi
untuk mengelola data
karyawan
untuk mengelola data
Index.php
jabatan Sidebar_back.php
laporan penjualan ayam
Index.php
untuk mengelola data
akun pengguna aplikasi
Index.php
untuk mengelola data
profil pengguna
Index.php
Config.php
No Menu Deskripsi Nama File
aplikasi Function.php
Profil_form.php
Profil_action.php
Tabel 4.5 Implementasi Antarmuka Bagian Pemasaran
No Menu Deskripsi Nama File
1 Dashboard Merupakan halaman
utama aplikasi
untuk mengelola data
ayam Function.php
laporan penjualan ayam
Index.php
untuk mengelola data
akun pengguna aplikasi
Index.php
untuk mengelola data
profil pengguna
Tampilan antarmuka pada sistem pengendalian persediaan ayam di
4.2. Pengujian Sistem
Tahap selanjutnya adalah tahap pengujian sistem. Tahap ini
merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan
kesalahan-kesalahan ataupun kekurangan – kekurangan pada sistem yang dibangun.
Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun
telah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan sistem
atau belum.
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan pengujian black box.
Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak.
4.2.1. Rencana Pengujian
Rencana pengujian yang akan dilakukan pada perangkat lunak ini
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.7 Rencana pengujian pada halaman login
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Login
Manampilkan form Black Box
Isi form login Black Box
Validasi username dan password Black Box
Menampilkan halaman utama Black Box
Tabel 4.8 Rencana pengujian tambah data ayam pada halaman penanggung jawab kandang
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Tambah Data
Ayam
Manampilkan form tambah data
ayam
Black Box
Pengujian
Menyimpan data ayam ke
database
Black Box
Tabel 4.9 Rencana pengujian edit data ayam pada halaman penanggung jawab kandang
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Edit Data Ayam
Manampilkan form edit data
ayam
Black Box
Isi form edit data ayam Black Box
Menyimpan data ayam ke
database
Black Box
Tabel 4.10 Rencana pengujian hapus data ayam pada halaman penanggung jawab kandang
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Hapus Data Ayam
Manampilkan data ayam Black Box
Memilih link data ayam Black Box
Hapus data ayam pada database Black Box
Tabel 4.11 Rencana pengujian edit data pengendalian pada halaman penanggung jawab kandang
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Edit Data
Pengendalian
Manampilkan form edit data
Pengendalian
Black Box
Menyimpan data pengendalian
ke database
Black Box
Tabel 4.12 Rencana pengujian tambah data karyawan pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Tambah Data
Karyawan
Manampilkan form tambah data
karyawan
Black Box
Isi form tambah data karyawan Black Box
Menyimpan data karyawan ke
database
Black Box
Tabel 4.13 Rencana pengujian edit data ayam pada halaman
bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Edit Data
Karyawan
Manampilkan form edit data
Karyawan
Black Box
Isi form edit data Karyawan Black Box
Menyimpan data karyawan ke
database
Black Box
Tabel 4.14 Rencana pengujian hapus data karyawan pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Hapus Data
karyawan
Manampilkan data karyawan Black Box
Memilih link data karyawan Black Box
Hapus data karyawan pada
database
halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Tambah Data
Peternakan
Manampilkan form tambah data
peternakan
Black Box
Isi form tambah data peternakan Black Box
Menyimpan data peternakan ke
database
Black Box
Tabel 4.16 Rencana pengujian edit data peternakan pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Edit Data
Peternakan
Manampilkan form edit data
peternakan
Black Box
Isi form edit data peternakan Black Box
Menyimpan data peternakan ke
database
Black Box
Tabel 4.17 Rencana pengujian hapus data peternakan pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Hapus Data
Peternakan
Manampilkan data peternakan Black Box
Memilih link data peternakan Black Box
Hapus data peternakan pada
database
Tabel 4.18 Rencana pengujian tambah data user pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Tambah Data User
Manampilkan form tambah data
user
Black Box
Isi form tambah data user Black Box
Menyimpan data user ke
database
Black Box
Tabel 4.19 Rencana pengujian edit data user pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Edit Data User
Manampilkan form edit data user Black Box
Isi form edit data user Black Box
Menyimpan data user ke
database
Black Box
Tabel 4.20 Rencana pengujian hapus data user pada halaman bagian administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Hapus Data User
Manampilkan data user Black Box
Memilih link data user Black Box