• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 Jurnal Akuntansi Pemerintahan Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "04 Jurnal Akuntansi Pemerintahan Daerah"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

www.bpkp.go,id

JURNAL AKUNTANSI

PEMERINTAH DAERAH

BERBASIS

AKRUAL

JURNAL AKUNTANSI

PEMERINTAH DAERAH

BERBASIS

AKRUAL

TUJUAN

Meningkatkan

pemahaman

implementasi

sistem

akuntansi

pemerintah daerah sesuai PP nomor

71

tahun

2010

dengan

cara

menyajikan jurnal akuntansi berbasis

akrual.

RUANG LINGKUP

(2)

3

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

3

JENIS JURNAL

1. Jurnal Pembuka :

Jurnal persediaan awal tahun dengan

metode periodik

2. Jurnal Transaksi :

Jurnal Pendapatan-LRA/Belanja/

Pembiayaan/Pendapatan-LO/

Beban/Lainnya

3. Jurnal Penyesuaian

4. Jurnal Penutup

5. Jurnal Koreksi

SALDO NORMAL

1.

Aset

: Debet

2.

Kewajiban

: Kredit

3.

Ekuitas

: Kredit

4.

Pendapatan-LRA

: Kredit

5.

Belanja

: Debet

6.

Transfer

: Debet

7.

Penerimaan Pembiayaan

: Kredit

8.

Pengeluaran Pembiayaan

: Debet

9.

Pendapatan-LO

: Kredit

(3)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN

DAERAH 5

JURNAL PEMBUKA

Pengakuan

Beban

Persediaan di awal

tahun dengan

metode periodik

Beban Persediaan (Debet)

Persediaan (Kredit)

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN

No Transaksi Periodik Perpetual

1 Saldo Awal Persediaan Dibukukan sebagai Beban Persediaan :

Beban Persediaan xxx Persediaan xxx

Tidak dijurnal, tetap sebagai Persediaan Awal

2 Pembelian pada tahun

berjalan

Dibukukan sebagai Beban Persediaan:

Beban Bahan Pakai Habis xxx Kas di Bendahara Pengeluaran/Utang

Beban Barang dan Jasa xxx

Dibukukan sebagai penambah Persediaan :

Persediaan xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran/Utang Beban Barangdan Jasa xxx Pengakuan Belanja Persediaan

Belanja Bahan Pakai Habis xxx Perubahan SAL xxx

Pengakuan belanja persediaan

Belanja Bahan Pakai Habis xxx Perubahan SAL xxx

3 Pemakaian Persediaan pada tahun berjalan

Tidak dijurnal Dijurnal sebagai Beban Persediaan: Beban Bahan Pakai Habis xxx Persediaan xxx

4. Saldo Persediaan pada

Neraca Akhir

Sebesar Persediaan akhir tahun berdasarkan

cek fisik dan dibukukan sebagai : Persediaan xxx

Beban Bahan Pakai Habis xxx

Merupakan Saldo Persediaan Awal +/+

Pembelian -/- pemakaian persediaan tahun berjalan.

5 Total Beban Persediaan Merupakan Beban Persediaan awal tahun + Beban Bahan Pakai Habis tahun berjalan (pembelian Persediaan) - Persediaan akhir

(4)

IPSAP 02

Pendapatan diakui pada saat diterima

pada RKUN/RKUD diinterpretasikan

sebagai pendapatan kas yang diterima

oleh bendahara penerimaan sebagai

pendapatan negara/daerah dan hingga

tanggal pelaporan belum disetorkan ke

RKUN/RKUD, dengan ketentuan

bendahara penerimaan tersebut

merupakan bagian dari BUN/BUD”

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 7

AKUN PERANTARA

-

Transaksi keuangan antara PPKD

dan SKPD merupakan transaksi

antar entitas akuntansi sehingga

memerlukan akun transitoris untuk

melakukan proses akuntansi.

-

Harus dibuat akun perantara yang

berfungsi sebagai jembatan antara

(5)

AKUN PERANTARA

-

Akun yang dimaksud adalah akun R/K

PPKD dan R/K SKPD.

-

Akun R/K PPKD merupakan akun yang

ada di SKPD dan dimasukkan ke dalam

kelompok akun Kewajiban untuk

Dikonsolidasikan.

-

Akun R/K SKPD merupakan akun yang

ada di PPKD dan dimasukkan ke dalam

kelompok akun Aset untuk

Dikonsolidasikan.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 9

- Pendapatan-LO diakui

sebelum

penerimaan kas

- Pendapatan-LO diakui

bersamaan

dengan penerimaan

kas

- Pendapatan-LO diakui

setelah

penerimaan kas

(6)

Penetapan hak pendapatan

dilakukan lebih dulu sebelum kas

diterima, maka Pendapatan-LO

diakui pada saat terbit dokumen

penetapan, seperti Surat Ketetapan

Pajak Bumi dan Bangunan

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

11

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM

PENERIMAAN KAS

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS

Proses SKPD

1 Penetapan Piutang Pendapatan (Debet) Pendapatan-LO (Kredit)

2 Pembayaran/Kas diterima Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan (Debet) Piutang Pendapatan (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

Pendapatan-LRA (Kredit) 3a Penyetoran oleh Bend.

Penerimaan ke Kas Daerah

R/K PPKD (Debet)

Kas di Bendahara Penerimaan (Kredit)

Proses PKPD

3b Penyetoran oleh Bend. Penerimaan ke Kas Daerah

Kas di Kas Daerah (Debet) R/K SKPD (Kredit)

(7)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

13

Proses SKPD

1 Penetapan Piutang Pendapatan (Debet) Pendapatan-LO (Kredit)

2a Pembayaran/Kas langsung ke Kas Daerah

R/K PPKD (Debet)

Piutang Pendapatan (Kredit)

Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)

Proses PKPD

2b Pembayaran/Kas langsung ke Kas Daerah

Kas di Kas Daerah (Debet) R/K SKPD (Kredit)

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI PPKD

Proses PPKD

1

Penetapan

Piutang Pendapatan (Debet)

Pendapatan-LO (Kredit)

2

Pembayaran Kas ke Kas

Daerah

Kas di Kas Daerah (Debet)

PiutangPendapatan (Kredit)

Perubahan SAL (Debet)

Pendapatan-LRA (Kredit)

PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS

Contoh: Pendapatan DAU

(8)

Penetapan hak pendapatan

dilakukan bersamaan dengan

diterimanya kas maka

Pendapatan-LO diakui pada saat

kas diterima dan terbitnya

dokumen penetapan

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 15

PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN

DENGAN PENERIMAAN KAS

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

Proses SKPD

1 Penetapan dan Kas diterima Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan (Debet)

Pendapatan-LO (Kredit)

Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)

2a Penyetoran kas oleh Bend. Penerimaan ke Kas Daerah

R/K PPKD (Debet)

Kas di Bendahara Penerima-an (Kredit)

Proses PKPD

2b Penyetoran kas oleh Bend Penerimaan ke Kas Daerah

Kas di Kas Daerah (Debet) R/K SKPD (Kredit)

PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS

Contoh: Pendapatan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, BPHTB, Pendapatan Retribusi

(9)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 17

Proses PPKD 1 Penetapan serta

Pembayaran / Kas diterima Kas Daerah

Kas di Kas Daerah (Debet) Pendapatan-LO (Kredit)

Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)

PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS

PENGAKUAN PENDAPATAN PPKD

Contoh: Pendapatan DBH Pajak/ DBH SDA, Pendapatan

Dana Darurat, Pendapatan Hibah, Pendapatan Bunga

Jasa Giro/Deposito/Pinjaman

Kas telah diterima mendahului

penetapan hak pendapatan,

maka Pendapatan-LO diakui

pada saat terbit dokumen

penetapan

(10)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 19

Proses SKPD

1 Pembayaran Kas diterima Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan (Debet) Pendapatan Diterima Dimuka (Kredit)

Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)

2a Penyetoran Kas oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah

R/K PPKD

Kas di Bendahara Penerima-an (Kredit)

3 Pengakuan pendapatan karena telah terjadi penyerahan barang/jasa

Pendapatan Diterima Dimuka (Debet) Pendapatan-LO (Kredit)

Proses PKPD

2b Penyetoran Kas oleh Bendahara Penerimaan ke Kas Daerah

Kas di Kas Daerah (Debet) R/K SKPD (Kredit) PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH PENERIMAAN KAS

PENGAKUAN PENDAPATAN SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI SKPD

- Beban diakui

sebelum

pengeluaran kas

- Beban diakui

bersamaan

dengan pengeluaran kas

- Beban diakui

setelah

pengeluaran kas

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

JURNAL STANDAR

(11)

Penetapan kewajiban daerah dilakukan

lebih dulu, maka beban diakui pada

saat terbit dokumen

penetapan/pengakuan kewajiban,

seperti Surat Tagihan, walaupun kas

belum dikeluarkan

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 21

BEBAN DIAKUI SEBELUM

PENGELUARAN KAS

Proses SKPD

Kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran (UP/TU/GU)

1 Penetapan dan pengakuan beban

Beban ….. (Debet) Utang Beban (Kredit)

2 Pembayaran utang oleh Bendahara Pengeluaran

Utang Beban (Debet)

Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit)

3a Penerbitan SP2D GU oleh BUD Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) R/K PPKD (Kredit)

Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

Proses PKPD 3b Penerbitan SP2D GU oleh BUD R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit) BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS

Contoh: Beban Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon)

(12)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 23

Proses SKPD

1 Penetapan dan pengakuan beban Beban ….. (Debet) Utang Beban (Kredit)

2a Pembayaran utang oleh BUD dengan SP2D-LS

Utang Beban (Debet)

R/K PPKD (Kredit)

Belanja (Debet)

Perubahan SAL (Kredit)

Proses PKPD

2b Pembayaran utang oleh BUD dengan SP2D-LS

R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit) BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS

PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS

Apabila dalam hal proses transaksi

pengeluaran daerah tidak terjadi

perbedaan waktu antara penetapan

kewajiban daerah dan pengeluaran kas

daerah, maka beban diakui bersamaan

dengan saat pengeluaran kas

(13)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

25

Proses SKPD

1 Pengeluaran kas oleh Bendahara Pengeluaran

Pertanggungjawaban bukti-bukti pengeluaran (peyusunan SPJ)

Beban (Debet)

Kas di Bendahara Pengeluaran(Kredit) 2a Penerbitan SP2D GU oleh BUD Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet)

R/K PPKD (Kredit)

Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

Proses di PPKD 2b Pengeluaran kas oleh BUD R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit) BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS

Contoh: Beban Persediaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Gaji dan Tunjangan

PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU

Proses SKPD 1a Penetapan dan Pengakuan saat

Penerbitan SP2D-LS oleh BUD

Beban …… (Debet) R/K PPKD (Kredit)

Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

Proses PKPD 1b Penerbitan SP2D-LS oleh BUD

R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit)

BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS

(14)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 27

Proses SKPD 1 Kas dikeluarkan

Bendaha-ra PengeluaBendaha-ran ke PPTK

Panjar Kegiatan (Debet)

Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit)

2 Pertanggungjawaban PPTK ke Bendahara Pengeluaran,

pengembalian sisa panjar

Uang Muka (Debet)

Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) Panjar Kegiatan (Kredit)

3 Pertanggungjawaban bukti-bukti pengeluaran (peyusunan SPJ)

Beban ... (Debet) Uang muka (Kredit)

4a Penerbitan SP2D GU oleh BUD

Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) R/K PPKD (Kredit)

Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

Proses PKPD 4b Penerbitan SP2D oleh

BUD

R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit) BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS

DIKELUARKAN MELALUI PPTK

Apabila dalam hal proses transaksi

pengeluaran daerah terjadi perbedaan

waktu dimana pengeluaran kas daerah

mendahului penetapan kewajiban

daerah maka beban diakui saat

barang atau jasa dimanfaatkan.

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

BEBAN DIAKUI SETELAH

(15)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH

29

Proses SKPD 1 Pengeluaran kas oleh

Bendahara Pengeluaran

Beban Dibayar Dimuka (Debet)

Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit)

2 Penetapan dan pengakuan Beban ….. (Debet)

Beban Dibayar Dimuka (Kredit)

3a Penerbitan SP2D GU oleh BUD

Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) R/K PPKD (Kredit)

Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

Proses PPKD 3b Penerbitan SP2D GU oleh

BUD

R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit) BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS

PENGAKUAN BEBAN SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU

Proses SKPD 1a Penerbitan SP2D-LS

oleh BUD

Beban Dibayar Dimuka (Debet) R/K PPKD (Kredit)

Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

2 Penetapan dan pengakuan Beban …….(Debet)

Beban Dibayar Dimuka (Kredit)

Proses PKPD

1b Penerbitan SP2D-LS oleh BUD

R/K SKPD (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit)

BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS

(16)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 31

1 Penerimaan Pinjaman Kas di Kas Daerah (Debet) Utang ... (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

Pinjaman Dalam Negeri dari... (Kredit)

2 Penjualan Obligasi Pemerintah

Kas di Kas Daerah (Debet)

Utang Dalam Negeri- Obligasi (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

Penerimaan Hasil Penerbitan Obligasi Daerah (Kredit)

3 Hasil privatisasi perusahaan daerah

Jika privatisasi perusahaan daerah menghasilkan keuntungan Kas di Kas Daerah(Debet)

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit) Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan (Kredit)

Jika privatisasi perusahaan daerah menimbulkan kerugian

Kas di Kas Daerah(Debet)

Defisit Penjualan Aset Non Lancar-LO (Debet) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan (Kredit) PENERIMAAN PEMBIAYAAN

4 Penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga

Kas di Kas Daerah (Debet)

Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya (Kredit)

Perubahan SAL (Debet)

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman kepada .... (Kredit)

5 Pencairan Dana Cadangan

Kas di Kas Daerah (Debet) Dana Cadangan (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

(17)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 33

1 Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga

Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)

Pemberian Pinjaman Daerah kepada... (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

2 Penyertaan modal pemerintah pada Perusahaan Daerah

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Debet)

Kas Di Kas Daerah (Kredit)

Pengumuman laba perusahaan daerah (metode ekuitas) : Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Debet)

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LO (Kredit)

Pembayaran Dividen : Kas di Kas Daerah (Debet)

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit)

Perubahan SAL (Debet)

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LRA (Kredit)

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

3 Pembayaran pokok pinjaman

Utang Sektor Dalam Negeri Sektor Perbankan (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)

Pembayaran Pokok Pinjaman kepada.. - LRA (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

4 Pembentukan Dana Cadangan

Dana Cadangan (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)

(18)

DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH 35 Perolehan aset melalui mekanisme SPM - LS

1 Jurnal di SKPD Aset Tetap (Debet) R/K PPKD (Kredit)

Belanja Modal Pengadaan ... (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

2 Jurnal di PPKD R/K SKPD (Debet)

Kas Di Kas Daerah (Kredit)

Utang PFK (Kredit)

PEMBELIAN ASET TETAP

Saat belum selesai 100% 1 Jurnal di SKPD Konstruksi Dalam Pengerjaan (Debet)

R/K PPKD (Kredit)

Belanja Modal Pengadaan ... (Debet) Perubahan SAL (Kredit)

2 Jurnal di PPKD R/K SKPD (Debet)

Kas Di Kas Daerah (Kredit)

Utang PFK (Kredit)

Saat selesai 100% dan dibuat BAST 3 Jurnal di SKPD Aset Tetap (Debet)

Konstruksi Dalam Pengerjaan (Kredit)

Aset Tetap (Debet)

Pendapatan Hibah dari ...-LO (Kredit)

PEMBANGUNAN ASET TETAP

(19)

PENYUSUTAN ASET TETAP

1 Pengakuan Penyusutan Aset Tetap

Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet) Akumulasi Penyusutan (Kredit)

TUKAR MENUKAR ASET

1 Jika pertukaran aset menimbulkan keutungan

Aset Tetap... (yang masuk) (Debet)

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) (Debet) Aset Tetap...(yang keluar) (Kredit)

Surplus Penjualan Aset Nonlancar-LO (Kredit)

2 Jika pertukaran aset menimbulkan kerugian

Aset Tetap... (yang masuk) (Debet)

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) (Debet) Defisit Penjualan Aset Nonlancar-LO (Debet) Aset Tetap...(yang keluar) (Kredit)

PENJUALAN

Kas di Bendahara Penerimaan/Piutang (Debet)

Akumulasi Penyusutan (Debet)

Suplus Penjualan Aset Nonlancar (Kredit)

Aset Tetap (Kredit)

Perubahan SAL (Debet)

Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan - LRA (Kredit)

37

1

Pengakuan

persediaan

(Metode Periodik)

Persediaan (Debet)

Beban Persediaan (Kredit)

2

Pengakuan Bagian

Lancar Piutang

Jangka Panjang

Bagian Lancar Tagihan/Piutang Jangka

Panjang (Debet)

Tagihan/Piutang Jangka Panjang (Kredit)

3

Pengakuan Bagian

Lancar Utang

Jangka Panjang

Utang Jangka Panjang (Debet)

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

(Kredit)

4

Penyusutan Aset

Tetap

Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet)

Akumulasi Penyusutan (Kredit)

5

Penyisihan

Piutang

Beban Penyisihan Piutang (Debet)

Penyisihan Piutang (Kredit)

(20)

JURNAL

Pendapatan ... LRA XXX

Belanja XXX

Transfer XXX

Surplus/Defisit-LRA XXX

JURNAL STANDAR

PENUTUP

Jurnal untuk

menutup akun-akun

LO

JURNAL STANDAR

PENUTUP

Jurnal untuk

menutup akun-akun

LRA

SiLPA/SiKPA XXX

Perubahan SAL XXX Penerimaan Pembiayaan XXX

Pengeluaran Pembiayaan XXX Pembiayaan Neto XXX

Surplus/Defisit-LRA XXX Pembiayaan Neto XXX

SiLPA/SiKPA XXX

JURNAL STANDAR KOREKSI KESALAHAN YANG BERULANG DAN SISTEMIK

TRANSAKSI WP LEBIH BAYAR

1

Koreksi Pendapatan - LO

Pendapatan Pajak ... -LO (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit)

2

Koreksi Pendapatan - LRA

Pendapatan Pajak ... -LRA (Debet)

Perubahan SAL (Kredit)

TRANSAKSI WP KURANG BAYAR

1

Koreksi Pendapatan - LO

Kas di Kas Daerah (Debet)

Pendapatan Pajak ... -LO (Kredit)

2

Koreksi Pendapatan - LRA

Perubahan SAL (Debet)

(21)

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN

1 Koreksi kesalahan yang

tidak mempengaruhi posisi kas

Pembetulan dilakukan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan

2 Koreksi kesalahan atas kelebihan pengeluaran

belanja/beban sehingga

mengakibatkan penerimaan kembali belanja/beban dan

menambah posisi kas

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran(Debet)

Pendapatan Lainnya-LO (Kredit) Perubahan SAL (Debet)

Pendapatan Lainnya-LRA (Kredit)

3 Koreksi kesalahan atas kekurangan pengeluaran

belanja/beban dan

mengurangi posisi kas

Ekuitas (Debett)

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)

Saldo AnggaranLebih (Debet)

Perubahan SAL (Kredit)

41

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN

4 Koreksi kesalahan atas penerimaan Pendapatan-LRA yang menambah ataupun mengurangi posisi kas

Jika terjadi penambahan Pendapatan-LRA

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Debet)

Saldo Anggaran Lebih (Kredit) Jika terjadi pengurangan Pendapatan-LRA

Saldo Anggaran Lebih (Debet) Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)

5 Koreksi kesalahan atas penerimaan Pendapatan

-LO yang menambah ataupun mengurangi posisi kas

Jika terjadi penambahan Pendapatan-LO

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran(Debet)

Ekuitas (Kredit)

Jika terjadi pengurangan Pendapatan-LO

Ekuitas (Debet)

(22)

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN

6 Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dan menambah maupun mengurangi posisi kas

a. Penerimaan pembiayaan - jika menambah saldo kas

Perubahan SAL (Debet)

Saldo Anggaran Lebih... (Kredit) Kas di Kas Daerah(Debet)

Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan (Kredit)

b. Penerimaan pembiayaan - jika mengurangi saldo kas

Saldo Anggaran Lebih .... (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan...(Debet)

Kas di Kas Daerah(Kredit) ...

c. Pengeluaran pembiayaan - jika menambah saldo kas

Perubahan SAL (Debet)

Saldo Anggaran Lebih (Kredit) Kas di Kas Daerah (Debet)

Dana Cadangan (Kredit)

d. Pengeluaran pembiayaan - jika mengurangi saldo kas

Saldo Anggaran Lebih (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Dana Cadangan (Debet)

Kas di Kas Daerah (Kredit)

43

LAPORAN KEUANGAN TELAH DITERBITKAN

7 Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas dan menambah atau mengurangi posisi kas

Jika menambah kas dan mengurangi nilai aset tetap Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Debet)

Tanah Kantor (Kredit)

Jika mengurangi kas dan menambah nilai aset tetap Peralatan Kantor (Debet)

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran (Kredit)

8 Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang menambah maupun mengurangi posisi kas

Jika menambah kas Kas (Debet)

(23)

www.bpkp.go,id

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan PKL Komunitas “Menggerakkan Masyarakat” dengan judul program “Upaya Pencegahan Covid-19 melalui Pembentukan Relawan RT, Penyemprotan dan Penyediaan Fasilitas

Jumlah penjualan minimal yang harus dicapai untuk mencapai laba yang direncanakan Toko Putra Pasti Mandiri tahun 2016, Menentukan target keuntungan atau profit margin

Hasil uji statistik menunjukkan p<0,05 (p.value=0,0001), terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan dengan keluhan kesehatan akibat paparan pestisida pada petani

Guru memberikan contoh gerakan atau tindakan yang diperintahkan itu sehingga siswa tidak mendapatkan struktur bahasa dan kosa kata dari bahasa target secara

Selain penugasan yang bersifat lintas sektoral dan kebendaharaan umum negara dan pengelolaan aset, pada tahun 2012 juga telah dilaksanakan penugasan dari Presiden (Pemerintah)

Adapun judul skripsi ini adalah Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Izin Pengelolaan Hutan Di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2002

Beberapa hal yang sering terjadi di lapangan, yaitu masih munculnya ego masing-masing instansi yang tentunya akan menghambat pelaksanaan program. Masing-masing

Biaya akan dibebankan pada DIPA Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,