• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

15

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan data.

3.1 Variabel Penelitian Dan Hipotesis

3.1.1 Definisi Operasional Dan Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu persepsi rasa aman. Dalam penelitian ini peneliti menjelaskan persepsi rasa aman sebagai rasa aman yang dipersepsikan oleh individu yaitu seorang mahasiswa Binus dan aktif menggunakan Facebook.

Persepsi rasa aman pengguna Facebook pada mahasiswa Bina Nusantara University diukur dengan menggunakan skala Likert pada kuesioner yang dibagikan dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dari jawaban kuesioner yang diperoleh dari responden akan menghasilkan sejumlah skor rata-rata yang didapatkan dari masing-masing indikator berdasarkan dimensi-dimensi dalam faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang yaitu seperti indikator pengetahuan, pengalaman, dan sikap yang akan menentukan penilaian persepsi rasa aman mahasiswa ketika aktif di media sosial Facebook yang mewakili komponen rasa aman baik fisik maupun psikis.

3.2 Subyek Penelitian Dan Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Populasi adalah obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Responden penelitian ini adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai responden dalam sebuah penelitian yang mewakili keseluruhan populasi yaitu mahasiswa-mahasiswi dalam satu angkatan yang

(2)

berkuliah di Universitas Bina Nusantara angkatan 2017, berusia 17-25 tahun dan aktif menggunakan Facebook.

3.2.2 Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan data yang di analisis. Sedangkan cara pengambilan sampel disebut teknik sampling. Dalam penelitian ini sampel yang diperoleh menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dimana setiap individu memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus Slovin. Jumlah sampel yang di analisis dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yang merupakan 10 persen dari populasi (Umar, 2004). Dengan total populasi yang berjumlah 7500 orang dari angkatan 2017 (kampus.okezone.com, 2013). Penulis mengambil sampel dengan menggunakan kuesioner dengan 19 pernyataan dalam proses pembentukan kata maupun struktur frase dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah cukup mewakili seluruh dimensi yang ada.

Gambar 3.1 Rumus Slovin

Dengan cara penghitungan sebagai berikut:

(3)

3.3 Desain Penelitian

Penelitian dibuat dengan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena yang menghasilkan angka dan diolah secara statistik. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif (John, 2003).

Penelitian ini juga dibuat berdasarkan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan sebuah penelitian non-eksperimental. Penelitian deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang, yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menggambarkan atau jawaban pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan (Suswono, 2013).

3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur

Instrument penelitian ini di ukur dengan menggunakan metode survey dengan membagikan kuesioner. Kuesioner adalah Sejumlah pertanyaan tertulis berisi tentang item-item karakteristik penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang dapat berupa laporan tentang pribadi dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian (Arikunto, 2006). Penelitian menggunakan skala Likert yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu yaitu STS (Sangat tidak setuju), TS (Tidak setuju), S (Setuju), SS (Sangat setuju). Skor yang diberikan untuk item adalah SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1.

(4)

Tabel 3.1 Blueprint Alat Ukur

Variabel Dimensi Definisi Konstruk Item

Favorabel Unfavorabel Persepsi rasa aman (Schneier, 2008) Rasa takut psikologis

Kondisi dimana pengguna mengalami ketidaknyamanan,gelisah,dan tidak tenang. 1. Saya pernah mengalami hal yang mengecewakan ketika berinteraksi di facebook 3. Saya pernah difitnah di Facebook 18. Saya tidak bisa hidup dengan damai disebabkan Facebook

Kontrol Mempunyai kendali penuh pada akun Facebooknya

2. Saya dapat mengatur apapun di akun facebook saya 6. Kadang foto saya muncul tiba-tiba di wall tanpa sepengetahuan saya 10. Konsentrasi saya terpecah ketika beraktifitas di facebook.

Privasi Keamanan dalam beraktifitas di Facebook tampa diketahui orang asing. 7. Saya dapat menyortir mana yang dapat dilihat dan tidak di timeline 19. Saya biasa online facebook tanpa sign out 8. Pengaturan keamanan facebook sungguh

(5)

membingungkan Kesadaran Menunjukan pengguna sadar

apa yang telah diperbuat ketika beraktifitas difacebook 4. Apapun yang saya lakukan di facebook atas kendali saya 14. Berbicara dengan orang asing merupakan sesuatu yang menyenangkan 12. Saya merasa kesepian ketika tidak menggunakan facebook

Kepercayaan Pengguna percaya dengan keamanan Facebook 5. Saya yakin dengan kredibilitas facebook 9. Fitur privasi pada facebook sangat membantu saya 11. Kadang saya merasa akun saya tidak benar-benar terlindungi Pengalaman atau pengetahuan Menunjukan pengguna Pernah mengalami tindak kejahatan atau pernah mendengar, membaca berita mengenai kejahatan

berkaitan dengan Facebook

13. Saya sering membaca berita kejahatan terkait Facebook 15. Saya sering mendengar berita kejahatan 17. Saya khawatir dengan tindak kejahatan di facebook

(6)

terkait dengan Facebook 16. Akhir-akhir ini sering terjadi tindak kejahatan yang berkaitan dengan Facebook

3.4.2 Validitas Alat Ukur

Pendefinisian validitas tes dapat diawali dengan melihat secara etimologi, validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2000). Masih menurut Azwar (2000), dalam teori skor-murni klasikal, pengertian validitas dapat dinyatakan sebagai sejauh mana skor tampak atau skor perolehan mendekati besar skor murni. Skor tampak tidak akan sama dengan skor murni kecuali alat ukur yang bersangkutan mempunyai validitas yang sempurna. Semakin skor perolehan mendekati skor murni maka semakin tinggi validitasnya, dan sebaliknya semakin rendah validitas maka semakin besar perbedaan skor perolehan dan skor murni. Secara umum validitas tes terbagi kedalam tiga jenis yaitu validitas isi (content validity), validitas berdasar kriteria (criterion-related validity), dan validitas konstruk (construct validity) (Singh, 1986; Thorndike, 1997; Azwar, 2000; Suryabrata, 2000). Validitas konstruk merujuk kepada kualitas alat ukur yang dipergunakan apakah sudah benar-benar menggambarkan konstruk teoritis yang digunakan sebagai dasar operasionalisasi ataukah belum. Secara singkat, validitas konstruk adalah penilaian tentang seberapa baik seorang peneliti menerjemahkan teori yang dipergunakan ke dalam alat ukur. Sedangkan Face

(7)

validity dapat dijelaskan kecocokan antara tampilan alat ukur dengan item, atribut dan format tampilan tes. Sebelum benar-benar memberikan kuesioner dilakukan ujicoba terlebih dahulu untuk mengetahui tanggapan subjek terhadap pernyataaan dalam kuesioner dan yang terakhir Validitas konten adalah kesesuaian keseluruhan isi dengan apa yang akan diteliti. Pada penelitian ini, Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 21 selain itu untuk uji validitas konstruk, validitas konten dan Face validity atas persetujuan expert judgment ibu Istiani yang merupakan pembimbing saya. Analisis dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.

3.4.3 Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas mengarah kepada keakuratan dan ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Koefisien reliabilitas mengindikasikan adanya stabilitas skor yang didapatkan oleh individu, yang merefleksikan adanya proses reproduksi skor. Skor disebut stabil bila skor yang didapat pada suatu waktu dan pada waktu yang lain hasilnya relatif sama. Makna lain reliabilitas dalam terminologi stabilitas adalah subjek yang dikenai pengukuran akan menempati ranking yang relatif sama pada testing yang terpisah dengan alat tes yang ekuivalen (Singh, 1986; Thorndike, 1991). Dari segi bahasa, reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Bila digabungkan, kedua kata tersebut akan mengerucut kepada pemahaman tentang kemampuan alat ukur untuk dapat dipercaya dan menjadi sandaran pengambilan keputusan. Oleh Anastasi dan Urbina (1997), dalam konteks ini reliabilitas alat tes akan menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan individual dalam skor tes dapat dianggap disebabkan oleh perbedaan-perbedaan sesungguhnya dalam karakteristik yang dipertimbangkan dan sejauhmana dapat dianggap disebabkan oleh kesalahan peluang. Senada dengan pendapat tersebut, Suryabrata (2000) menyatakan bahwa dalam arti yang paling luas, reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan perbedaan atribut yang sebenarnya. Reliabilitas alat ukur yang juga menunjukkan derajat kekeliruan pengukuran tidak dapat ditentukan dengan pasti melainkan hanya dapat diestimasi (Suryabrata, 2000). Estimasi reliabilitas alat ukur dapat dicapai dengan menggunakan tiga metode. Ketiga metode yang dimaksud adalah, metode retest atau tes ulang, metode alternate form atau tes

(8)

paralel dan metode split-half atau metode konsistensi internal (Guilford, 1954; Thorndike, 1997; Azwar, 2000; Suryabrata, 2000).

Dalam penelitian ini saya menggunakan metode konsistensi internal dilakukan dengan cara memberikan satu bentuk tes yang hanya diberikan sekali kepada sekelompok subjek (single trial administration). Untuk estimasi reliabilitas, dapat dilihat melalui konsistensi antar item. Dengan menggunakan metode Alpha Cronbach sebuah item yang dikatakan valid jika nilai validitas dan reliabilitasnya sebesar 0,70 ( Uyanto, 2009). Pada percobaan pada 30 responden diketahui Alpha Cronbach sebesar 0,778 yang artinya alat tes pada penelitian ini menggambarkan persepsi rasa aman (Budi, 2006). Pada survey akhir terhadap 100 responden pada penelitian ini didapati Alpha cronbachnya sebesar 0,612 yang cukup menggambarkan persepsi rasa aman.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,612 19 Gambar 3.2 Reliabilitas 3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian

Langkah pertama penelitian ini dengan menentukan judul, kemudian mencari informasi mengenai permasalahan dalam penelitian beserta fenomena-fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, dilanjutkan mencari subjek yang akan di teliti, dan mencari sumber tinjauan pustaka dalam proses ini peneliti menentukan variabel yang digunakan untuk membuat sebuah alat tes beserta itemnya yang diadaptasikan dari teori yang sesuai dengan yang akan diukur. Setelah alat tes selesai dibuat kemudian dilanjutkan pengujian dengan cara menanyakan pada expert judgment yaitu dosen yang ahli dalam pembuatan alat tes. Setelah itu dilakukan uji coba kepada 30 dan 50 responden untuk melihat reliabilitas, dan validitasnya dihasilkan reliabilitas sebesar 0,778 hasil ini diperoleh lewat seleksi tiap item dimana item yang berada diatas 0,250 merupakan item yang baik yang berasal dari 30 item. Sebelumnya Kemudian

(9)

tahap akhir pembagian kuesioner sudah dapat dilakukan. Berikut ini tabel item yang dihilangkan :

Tabel 3.2 Seleksi Item

No Item Skor Di Bawah 0,250

2 0,184 4 -0,142 5 0,221 9 0,243 10 0,189 12 0,208 13 0,040 15 0,119 17 0,033 23 0,207 29 -0,200 30 -0,093

Dari seleksi item pada Tabel 3.2 diperoleh item yang merupakan item yang baik diatas 0,250 yang dijelaskan sebagai berikut pada Tabel 3.3:

Dimensi No Item

Rasa takut psikologis 1,3,18

Kontrol 2,6,10

Privasi 7,8,19

Kesadaran 4,12,14

Kepercayaan 5,9,11

Pengalaman atau Pengetahuan 13,15,16,17

(10)

3.5.2 Pelaksanaan Penelitian

Pertama-tama peneliti menentukan sekaligus mencari subjek yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik yang akan di beri kuesioner secara acak pada mahasiswa Binus yang masih aktif pada angkatan 2017. Selanjutnya kuesioner disebar kemudian peneliti memberi penjelasan bagaimana cara mengerjakannya dimulai dengan mengisi data pribadi responden dilanjutkan penjelasan tujuan penelitian yang sedang dilakukan, dan cara mengisi kuesioner.

3.5.3 Teknik Pengolahan Data

Peneliti menggunakan teknik pengolahan statistik dengan menggunakan analisis deskriptif. Teknik ini digunakan untuk melihat nilai range norma skor untuk persepsi rasa aman yang hasilnya dapat menggambarkan bagaimana persepsi rasa aman pada mahasiswa di Universitas Bina Nusantara. Teknik statistik deskriptif, mengacu pada transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk yang akan membuat pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data atau angka yang ditampilkan dengan menggunakan SPSS 21 dan Microsoft Excel. Kegunaan utama statistik deskriptif ialah untuk menggambarkan jawaban-jawaban observasi (Sarwono, 2006).

Gambar

Gambar 3.1 Rumus Slovin
Tabel  3.1  Blueprint Alat Ukur
Tabel 3.2  Seleksi Item

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, ada beberapa keuntungan bagi mereka yang tergabung dalam Forum Anak, kalau mereka masuk dalam organisasi ini, suara dan aspirasi mereka jadi lebih didengar oleh

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk

Menimbang, bahwa persoalan pokok dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan Penggugat dan Tergugat sebagai

Hal ini terlihat dari perolehan laba bersih perseroan yang turun 69,93 persen menjadi Rp3.906 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya sebuah kajian yang lebih mendalam mengenai novel Bidadari Terakhir karya Agnes Davonar yang diterbitkan oleh

Apabila selisih data Durasi dan Rupiah antara Hak Pembayaran dengan Kewajiban Pembayaran Interkoneksi kurang dari atau sama dengan standar toleransi yang disepakati, maka data

Terdiri dari tujuh mini game yaitu Brush Up ( Simulasi menyikat gigi dan membersihkan gigi), Colouring Page ( Permainan mewarnai gambar), Tooth Fairy (Cerita

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH.