APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA PROYEK DUKUNGAN
KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKE
TESIS
OLEH
MUHAMMAD FAUZAN AZIMA LUBIS
107016008/TS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN
PENYEDIA BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA
PROYEK DUKUNGAN KAWASAN INDUSTRI SEI
MANGKE
Nama Mahasiswa : Muhammad Fauzan Azima Lubis
Nomor Pokok : 107016008
Program Studi : Magister Teknik Sipil
Menyetujui : Komisi Pembimbing
(Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc) (Ir. Syahrizal, MT) Ketua Anggota
Ketua Program Studi Dekan
(Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE) (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME)
Telah Diuji Pada
Tanggal : 31 Agustus 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc Anggota : 1. Ir. Syahrizal, MT
2. Ir. Medis Sejahtera Surbakti, MT
3. Ir. Rudi Iskandar, MT
ABSTRAK
Pada paket Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke, akan dilakukan kegiatan membangun jalan dan jembatan pada lokasi Kabupaten Batubara untuk mendukung prospek MP3EI. Paket tersebut akan dilelangkan untuk mengambil penyedia barang/jasa yang tepat. Pelelangan dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa dengan melihat kriteria dan subkriteria yang berdasarkan dari Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa dan Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Pengadaan Barang/Jasa.
Pemilihan penyedia barang/jasa dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didalam AHP akan dibentuk sebuah hirarki yang berawal dari kuesioner yang diberikan terhadap panitia lelang sebagai pengambil keputusan. Serta adanya hirarki tandingan yang berdasarkan pada data-data perusahaan yang melakukan penawaran dengan pengambilan keputusan dari expert judgement. Hirarki tersebut terdiri dari kriteria, subkriteria dan alternatif perbandingan berpasangan. Kemudian pengevaluasian terhadap setiap kriteria, subkriteria dan alternatif. Evaluasi tersebut memberikan bobot tertinggi dan terendah diantara kriteria, subkriteria dan alternatif yang dibandingkan. Bobot kriteria administrasi 8%, bobot kriteria teknis 72%, bobot kriteria harga 19%. Urutan alternatif dari bobot yang paling tinggi adalah Perusahaan A dengan bobot 34%, Perusahaan E dengan bobot 25,2%, Perusahaan D dengan bobot 16,4%, Perusahaan C dengan bobot 12,5%, Perusahaan B dengan bobot 11,9%. Pembobotan tersebut dilakukan pengecekan kembali dengan melakukan perhitungan pada Expert Choice 2000.
Urutan pembobotan paling tinggi apabila dibandingkan antara metode AHP dengan keputusan panitia lelang sebenarnya adalah sama, begitu juga dengan pembobotan hirarki tandingan yang berdasarkan data-data perusahaan. Penyedia barang/jasa yang dinilai mampu mengerjakan proyek, diharapkan dapat memberikan hasil infrastruktur yang tepat guna, tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.
ABSTRACT
In Sei Mangke Industrial Area Support package, will do activitiesto build roads and bridgesin Batu Bara County to support the MP3EI prospects. The package will be auctioned to take the goods/services are appropriate. The auction is done through the selection of goods/service providers to look at the criteria and sub-criteria are based on Presidential Decree 54 of 2010 on the procurement of goods/services and Presidential Decree 70 of 2012 on the second amendment procurement of goods / services.
The selection of goods service providers using Analytical Hierarchy Process (AHP). In AHP will be established a hierarchy that starts from the questionnaire given to the tender committee as decision makers. And the existence of a rival hierarchy based on data companies that do offer the decision-making of expert judgment.. The hierarchy consists of criteria, sub-criteria and alternatives pairwise comparisons. Then the evaluation of any criteria, sub-criteria and alternatives. These evaluations provide the highest and lowest weight among the criteria, sub-criteria and alternatives are compared. Weight of 8 % administrative criteria , technical criteria weights 72 % , 19 % price criteria weights . Alternative sequence of the highest weight is a company with a 34 % weighting, Company E with a weight of 25.2 %, Company D with a weight of 16.4 %, Company C with a weight of 12.5 %, Company B with a weight of 11.9 %. Weighting is done checking back to perform calculations on Expert Choice 2000.
Weighting sequence the highest when compared between the AHP with tender committee decision is actually the same, as well as counter-weighting hierarchy based on company data. Providers of goods / services that are considered capable of working on the project, expected to provide appropriate infrastructure results, right quality, right time and right cost
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu,
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya
memberikan pengetahuan, kekuatan, dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk melengkapi dan
memenuhi syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul tesis ini adalah Aplikasi Metode AHP untuk Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Konstruksi pada Proyek Dukungan Kawasan Industri Sei
Mangke.
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak bantuan berupa dukungan moril, material, spiritual, maupun
administrasi. Oleh karena itu, sudah layaknya penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE, sebagai Ketua Program Studi Magister
Teknik Sipil USU, Bapak Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc, sebagai Dosen
Pembimbing I dan Bapak Ir. Syahrizal, MT, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi serta masukan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng. Sc, Ir. Medis Sejahtera Surbakti, MT,
dan Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku Dosen Pembanding dan Penguji yang telah
Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil USU yang telah mendidik penulis serta
Pegawai Administrasi Program Studi Magister Teknik Sipil.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I, Kepala Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara serta Kelompok Kerja
(pokja) Pengadaan Barang/Jasa Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi
Sumatera Utara yang telah bersedia membantu baik dalam menyediakan data-data
yang dibutuhkan hingga pengisian kuesioner.
Secara khusus, disampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga, terutama
Ayahanda Drs. H. Parlindungan Lubis, Ak, QIA, MM, ibunda Hj. Ratna Fauziah,
kakanda Ahmad Fauzi Lindung Lubis, ST, MM, Fithri Sarrah Lubis, SE, Ak., adinda
Fakhrur Rozy P. Lubis, ST, kekasih dr. Dewi Rafna Yuliana dan rekan–rekan penulis.
Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari kemungkinan masih terdapat kekurangan dan kesilapan di dalam tesis ini.
Oleh karena itu, penulis terbuka dan mengharapkan sekali kritikan dan saran yang
sifatnya membangun guna memperbaiki tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2013
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karyayang
pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang
Pengetahuan saya juga, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diskusi dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2013
RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Fauzan Azima Lubis
Tempat/Tgl. Lahir : Medan/22 Desember 1987
Alamat : Jln. Pukat II no. 52 Kelurahan Bantan Timur – Medan
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
TK Teratai Sei Karang Lubuk Pakam 1992 – 1993
SD INPRES Sei Karang Lubuk Pakam 1993 – 1996
SDN 003 Kecamatan Sail Pekanbaru 1996 – 1999
SLTPN 13 Pekanbaru 1999 – 2002
SMUN 8 Pekanbaru 2002 – 2005
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil USU 2005 – 2010
Magister Teknik Sipil (Manajemen Prasarana Publik) USU 2010 – 2013
C. RIWAYAT PEKERJAAN
ABSTRAK
Pada paket Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke, akan dilakukan kegiatan membangun jalan dan jembatan pada lokasi Kabupaten Batubara untuk mendukung prospek MP3EI. Paket tersebut akan dilelangkan untuk mengambil penyedia barang/jasa yang tepat. Pelelangan dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa dengan melihat kriteria dan subkriteria yang berdasarkan dari Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa dan Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Pengadaan Barang/Jasa.
Pemilihan penyedia barang/jasa dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didalam AHP akan dibentuk sebuah hirarki yang berawal dari kuesioner yang diberikan terhadap panitia lelang sebagai pengambil keputusan. Serta adanya hirarki tandingan yang berdasarkan pada data-data perusahaan yang melakukan penawaran dengan pengambilan keputusan dari expert judgement. Hirarki tersebut terdiri dari kriteria, subkriteria dan alternatif perbandingan berpasangan. Kemudian pengevaluasian terhadap setiap kriteria, subkriteria dan alternatif. Evaluasi tersebut memberikan bobot tertinggi dan terendah diantara kriteria, subkriteria dan alternatif yang dibandingkan. Bobot kriteria administrasi 8%, bobot kriteria teknis 72%, bobot kriteria harga 19%. Urutan alternatif dari bobot yang paling tinggi adalah Perusahaan A dengan bobot 34%, Perusahaan E dengan bobot 25,2%, Perusahaan D dengan bobot 16,4%, Perusahaan C dengan bobot 12,5%, Perusahaan B dengan bobot 11,9%. Pembobotan tersebut dilakukan pengecekan kembali dengan melakukan perhitungan pada Expert Choice 2000.
Urutan pembobotan paling tinggi apabila dibandingkan antara metode AHP dengan keputusan panitia lelang sebenarnya adalah sama, begitu juga dengan pembobotan hirarki tandingan yang berdasarkan data-data perusahaan. Penyedia barang/jasa yang dinilai mampu mengerjakan proyek, diharapkan dapat memberikan hasil infrastruktur yang tepat guna, tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.
ABSTRACT
In Sei Mangke Industrial Area Support package, will do activitiesto build roads and bridgesin Batu Bara County to support the MP3EI prospects. The package will be auctioned to take the goods/services are appropriate. The auction is done through the selection of goods/service providers to look at the criteria and sub-criteria are based on Presidential Decree 54 of 2010 on the procurement of goods/services and Presidential Decree 70 of 2012 on the second amendment procurement of goods / services.
The selection of goods service providers using Analytical Hierarchy Process (AHP). In AHP will be established a hierarchy that starts from the questionnaire given to the tender committee as decision makers. And the existence of a rival hierarchy based on data companies that do offer the decision-making of expert judgment.. The hierarchy consists of criteria, sub-criteria and alternatives pairwise comparisons. Then the evaluation of any criteria, sub-criteria and alternatives. These evaluations provide the highest and lowest weight among the criteria, sub-criteria and alternatives are compared. Weight of 8 % administrative criteria , technical criteria weights 72 % , 19 % price criteria weights . Alternative sequence of the highest weight is a company with a 34 % weighting, Company E with a weight of 25.2 %, Company D with a weight of 16.4 %, Company C with a weight of 12.5 %, Company B with a weight of 11.9 %. Weighting is done checking back to perform calculations on Expert Choice 2000.
Weighting sequence the highest when compared between the AHP with tender committee decision is actually the same, as well as counter-weighting hierarchy based on company data. Providers of goods / services that are considered capable of working on the project, expected to provide appropriate infrastructure results, right quality, right time and right cost
APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA PROYEK DUKUNGAN
KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKE
TESIS
OLEH
MUHAMMAD FAUZAN AZIMA LUBIS
107016008/TS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN
PENYEDIA BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA
PROYEK DUKUNGAN KAWASAN INDUSTRI SEI
MANGKE
Nama Mahasiswa : Muhammad Fauzan Azima Lubis
Nomor Pokok : 107016008
Program Studi : Magister Teknik Sipil
Menyetujui : Komisi Pembimbing
(Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc) (Ir. Syahrizal, MT) Ketua Anggota
Ketua Program Studi Dekan
(Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE) (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME)
Telah Diuji Pada
Tanggal : 31 Agustus 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc Anggota : 1. Ir. Syahrizal, MT
2. Ir. Medis Sejahtera Surbakti, MT
3. Ir. Rudi Iskandar, MT
ABSTRAK
Pada paket Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke, akan dilakukan kegiatan membangun jalan dan jembatan pada lokasi Kabupaten Batubara untuk mendukung prospek MP3EI. Paket tersebut akan dilelangkan untuk mengambil penyedia barang/jasa yang tepat. Pelelangan dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa dengan melihat kriteria dan subkriteria yang berdasarkan dari Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa dan Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Pengadaan Barang/Jasa.
Pemilihan penyedia barang/jasa dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didalam AHP akan dibentuk sebuah hirarki yang berawal dari kuesioner yang diberikan terhadap panitia lelang sebagai pengambil keputusan. Serta adanya hirarki tandingan yang berdasarkan pada data-data perusahaan yang melakukan penawaran dengan pengambilan keputusan dari expert judgement. Hirarki tersebut terdiri dari kriteria, subkriteria dan alternatif perbandingan berpasangan. Kemudian pengevaluasian terhadap setiap kriteria, subkriteria dan alternatif. Evaluasi tersebut memberikan bobot tertinggi dan terendah diantara kriteria, subkriteria dan alternatif yang dibandingkan. Bobot kriteria administrasi 8%, bobot kriteria teknis 72%, bobot kriteria harga 19%. Urutan alternatif dari bobot yang paling tinggi adalah Perusahaan A dengan bobot 34%, Perusahaan E dengan bobot 25,2%, Perusahaan D dengan bobot 16,4%, Perusahaan C dengan bobot 12,5%, Perusahaan B dengan bobot 11,9%. Pembobotan tersebut dilakukan pengecekan kembali dengan melakukan perhitungan pada Expert Choice 2000.
Urutan pembobotan paling tinggi apabila dibandingkan antara metode AHP dengan keputusan panitia lelang sebenarnya adalah sama, begitu juga dengan pembobotan hirarki tandingan yang berdasarkan data-data perusahaan. Penyedia barang/jasa yang dinilai mampu mengerjakan proyek, diharapkan dapat memberikan hasil infrastruktur yang tepat guna, tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.
ABSTRACT
In Sei Mangke Industrial Area Support package, will do activitiesto build roads and bridgesin Batu Bara County to support the MP3EI prospects. The package will be auctioned to take the goods/services are appropriate. The auction is done through the selection of goods/service providers to look at the criteria and sub-criteria are based on Presidential Decree 54 of 2010 on the procurement of goods/services and Presidential Decree 70 of 2012 on the second amendment procurement of goods / services.
The selection of goods service providers using Analytical Hierarchy Process (AHP). In AHP will be established a hierarchy that starts from the questionnaire given to the tender committee as decision makers. And the existence of a rival hierarchy based on data companies that do offer the decision-making of expert judgment.. The hierarchy consists of criteria, sub-criteria and alternatives pairwise comparisons. Then the evaluation of any criteria, sub-criteria and alternatives. These evaluations provide the highest and lowest weight among the criteria, sub-criteria and alternatives are compared. Weight of 8 % administrative criteria , technical criteria weights 72 % , 19 % price criteria weights . Alternative sequence of the highest weight is a company with a 34 % weighting, Company E with a weight of 25.2 %, Company D with a weight of 16.4 %, Company C with a weight of 12.5 %, Company B with a weight of 11.9 %. Weighting is done checking back to perform calculations on Expert Choice 2000.
Weighting sequence the highest when compared between the AHP with tender committee decision is actually the same, as well as counter-weighting hierarchy based on company data. Providers of goods / services that are considered capable of working on the project, expected to provide appropriate infrastructure results, right quality, right time and right cost
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu,
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya
memberikan pengetahuan, kekuatan, dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk melengkapi dan
memenuhi syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul tesis ini adalah Aplikasi Metode AHP untuk Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Konstruksi pada Proyek Dukungan Kawasan Industri Sei
Mangke.
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak bantuan berupa dukungan moril, material, spiritual, maupun
administrasi. Oleh karena itu, sudah layaknya penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE, sebagai Ketua Program Studi Magister
Teknik Sipil USU, Bapak Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc, sebagai Dosen
Pembimbing I dan Bapak Ir. Syahrizal, MT, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi serta masukan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng. Sc, Ir. Medis Sejahtera Surbakti, MT,
dan Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku Dosen Pembanding dan Penguji yang telah
Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil USU yang telah mendidik penulis serta
Pegawai Administrasi Program Studi Magister Teknik Sipil.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I, Kepala Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara serta Kelompok Kerja
(pokja) Pengadaan Barang/Jasa Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi
Sumatera Utara yang telah bersedia membantu baik dalam menyediakan data-data
yang dibutuhkan hingga pengisian kuesioner.
Secara khusus, disampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga, terutama
Ayahanda Drs. H. Parlindungan Lubis, Ak, QIA, MM, ibunda Hj. Ratna Fauziah,
kakanda Ahmad Fauzi Lindung Lubis, ST, MM, Fithri Sarrah Lubis, SE, Ak., adinda
Fakhrur Rozy P. Lubis, ST, kekasih dr. Dewi Rafna Yuliana dan rekan–rekan penulis.
Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari kemungkinan masih terdapat kekurangan dan kesilapan di dalam tesis ini.
Oleh karena itu, penulis terbuka dan mengharapkan sekali kritikan dan saran yang
sifatnya membangun guna memperbaiki tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2013
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karyayang
pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang
Pengetahuan saya juga, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diskusi dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2013
RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Fauzan Azima Lubis
Tempat/Tgl. Lahir : Medan/22 Desember 1987
Alamat : Jln. Pukat II no. 52 Kelurahan Bantan Timur – Medan
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
TK Teratai Sei Karang Lubuk Pakam 1992 – 1993
SD INPRES Sei Karang Lubuk Pakam 1993 – 1996
SDN 003 Kecamatan Sail Pekanbaru 1996 – 1999
SLTPN 13 Pekanbaru 1999 – 2002
SMUN 8 Pekanbaru 2002 – 2005
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil USU 2005 – 2010
Magister Teknik Sipil (Manajemen Prasarana Publik) USU 2010 – 2013
C. RIWAYAT PEKERJAAN
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR NOTASI ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.4 Batasan dan Lingkup Penelitian ... 8
1.5 Kerangka Konseptual ... 8
1.6 Sistematika Penulisan ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12
2.1 Pengadaan Barang/Jasa Proyek ... 12
2.1.1 Pemasukan Penawaran ... 13
2.1.2 Pembukaan Penawaran... 14
2.1.3 Evaluasi terhadap Penawaran ... 15
2.1.3.1 Evaluasi Administrasi ... 15
2.1.3.3 Evaluasi Teknis... 17
2.1.3.4 Evaluasi Kualifikasi ... 19
2.2 Penetapan dan Pengumuman Pemenang ... 19
2.3 Sanggahan dan Sanggahan Banding ... 20
2.4 Pengambilan Keputusan ... 21
2.5 Analytical Hierarchi Process (AHP) ... 25
BAB III METODOLOGI 31
3.1 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) ... 31
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 34
3.3 Analisis Data... 34
3.4 Penyusunan Prioritas Pengadaan Barang/Jasa ... 35
3.5 Pembobotan Kriteria ... 35
3.5.1 Penetapan Pengambil Keputusan ... 35
3.5.2 Pembobotan antar Kriteria ... 36
3.6 Penghitungan Bobot Seluruh Pengambil Keputusan ... 37
3.7 Pemeriksaan Konsistensi ... 38
3.8 Analisis Sensitivitas ... 39
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 40
4.1 Gambaran Umum Data ... 40
4.1.1 Validasi kriteria dan Subkriteria ... 40
4.1.2 Konsensus ... 43
4.1.3 Pelaksanaan Survai... 43
4.2 Teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 45
4.2.1 Pembentukan Hirarki ... 46
4.2.2 Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison) ... 48
4.2.2.1 Matriks Pasangan antar Kriteria ... 48
4.2.2.2 Matriks Pasangan antar Subkriteria ... 49
4.2.2.3 Matriks Pasangan Alternatif ... 51
4.2.3 Perhitungan Bobot ... 60
4.2.4 Perhitungan Konsistensi ... 65
4.3 Hasil Penilaian Akhir ... 67
4.4 Hirarki yang Berdasarkan Data Perusahaan ... 71
4.5 Analisis Sensitivitas ... 83
BAB V PENUTUP 85
5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA 87
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Skala penilaian antar kriteria ... 25
3.1 Contoh matriks perbandingan berpasangan ... 33
3.2 Contoh pembentukan matriks kinerja ... 33
4.1 Atribut detil dari kriteria administrasi ... 41
4.2 Atribut detil dari kriteria teknik ... 42
4.3 Atribut detil kriteria harga ... 43
4.4 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh pada kriteria
matriks ordo 3x3 untuk level 2 ... 49
4.5 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh subkriteria pada
kriteria administrasi ordo 8x8 untuk level 3 ... 49
4.6 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh subkriteria pada
kriteria teknis ordo 5x5 untuk level 3 ... 50
4.7 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh subkriteria pada
kriteria harga ordo 4x4 untuk level 3 ... 50
4.8 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria SIUJK Ordo 5x5 untuk level 4 ... 51
4.9 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria landasan hukum Ordo 5x5 untuk level 4 ... 51
4.10 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
4.11 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data keuangan ordo 5x5 untuk level 4 ... 52
4.12 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data personil ordo 5x5 untuk level 4 ... 53
4.13 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data perusahaan Ordo 5x5 untuk level 4 ... 53
4.14 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data pengalaman perusahaan Ordo 5x5 untuk level 4... 54
4.15 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria modal kerja ordo 5x5 untuk level 4 ... 54
4.16 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria metode pelaksanaan ordo 5x5 untuk level 4 ... 55
4.17 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria analisa teknik & pemahaman spesifikasi teknik
ordo 5x5 untuk level 4... 55
4.18 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria peralatan minimal ordo 5x5 untuk level 4 ... 56
4.19 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria personil inti Ordo 5x5 untuk level 4 ... 56
4.20 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria time schedule ordo 5x5 untuk level 4... 57
4.21 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
harga ordo 5x5 untuk level 4 ... 57
4.22 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria nilai penawaran biaya ordo 5x5 untuk level 4 ... 58
4.23 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria koreksi aritmatik ordo 5x5 untuk level 4 ... 58
4.24 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria kewajaran harga ordo 5x5 untuk level 4 ... 59
4.25 Penjumlahan perkolom... 60
4.26 Penjumlahan perbaris setelah dilakukan penjumlahan perkolom ... 60
4.27 Bobot prioritas setiap kriteria ... 61
4.28 Tabel bobot subkriteria administrasi ... 61
4.29 Pembobotan alternatif pada subkriteria administrasi ... 62
4.30 Pembobootan pada kriteria teknik ... 63
4.31 Pembobotan alternatif pada subkriteria teknik ... 63
4.32 Pembobotan pada kriteria harga ... 64
4.33 Pembobotan alternatif pada subkriteria harga ... 64
4.34 Bobot total prioritas setiap alternatif ... 65
4.35 Random Consistency ... 66
4.36 Hasil akhir pembobtan alternatif ... 69
4.37 Perbadingan hasil penilaian akhir antara metode AHP dengan
yang dilakukan panitia lelang ... 69
4.38 Return on Net Worth Ratio (laba sebelum bunga dan pajak/
4.39 Credit Ratio (Owner’s Equity/Total Assets) ... 74
4.40 Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) ... 75
4.41 Asset Turnover Ratio (Sales/Total Assets) ... 75
4.42 Peralatan yang milik sendiri oleh kontraktor ... 76
4.43 Pegawai teknik yang dimiliki kontraktor (jumlah pengalaman
lebih Dari 10 tahun ... 76
4.44 Contractor’s years in business (tahun) ... 77
4.45 Aktivitas kontraktor selama 7 tahun terakhir (jumlah paket)... 77
4.46 Pengalaman kontraktor dengan proyek yang sama (nilai rupiah) ... 78
4.47 Kesesuaian dengan jadwal pelaksanaan (durasi penawaran/
durasi akhir) ... 78
4.48 Kesesuaian dengan nilai kontrak (nilai kontrak/nilai akhir
kontrak (addendum) ... 79
4.49 Perhitungan prioritas dari kriteria dan subkriteria ... 80
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1.1 Lokasi proyek Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke TA. 2012 ... 3
1.2 Kerangka konseptual ... 9
3.1 Diagram alir penelitian ... 31
3.2 Skema AHP ... 32
3.3 Proses perhitungan bobot total kriteria ... 37
4.1 Struktur hirarki pemilihan alternatif model penyedia barang/jasa ... 47
4.2 Diagram yang menampilkan bobot krieria dan alternatif ... 70
4.3 Grafik hubungan antara kriteria dengan alternatif ... 70
[image:28.595.115.509.174.425.2]DAFTAR NOTASI
Pi = Nilai kerja alternatif
Wi = Rata-rata geometrik setiap baris
Wt = Penjumlah seluruh rata-rata geometrik
Ci = Konsistensi Indeks
maks = Eigenvalue maksimum
n = Jumlah matriks
Wn = Nilai tingkat kepentingan kriteria n
CR = Nilai konsistensi rasio
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelelangan umum penyedia barang/jasa di Negara Indonesia merupakan proses
pemilihan dalam penentuan calon pemenang suatu kegiatan atau proyek yang
berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahdan
Perpres 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pelelangan Umum
merupakan cara untuk mendapatkan penyedia barang/jasa yang benar–benar dapat
melaksanakan proyek dari tanda tangan kontrak hingga serah terima penyelesaian
akhir proyek.
Pentingnya pelelangan umum penyedia barang/jasa ditandai dengan banyaknya
kegiatan atau proyek dengan menggunakan anggaran yang cukup besar.Pelelangan
umum dapat menghindari berbagai pihak untuk memonopoli paket–paket kegiatan
yang dapat merugikan negara dikarenakan kesalahan dalam pemilihan penyedia
barang/jasa. Pelelangan merupakansarana mendapatkan calon penyedia barang/jasa
yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan suatu proyek yang dilihat dari
kemampuan keuangan perusahaan, tingkat keahlian tenaga kerja atau sumber daya
manusia, kepemilikan peralatan dari milik sendiri atau sewa peralatan dengan
perusahaan lain yang didasarkan atas perjanjian sewa alat, serta didukung dengan
Dalam Peraturan Presiden, yang dimaksud dengan pengadaan barang/jasa
pemerintah yang selanjutnya disebut dengan pengadaan barang/jasa adalah kegiatan
untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Insitusi, yang selanjutnya
disebut K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pengguna barang/jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang
dan/atau jasa milik negara/daerah di masing–masing K/L/D/I. Unit Layanan
Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan
pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada
unit yang sudah ada.
ULP pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi dibentuk oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga/kepala Daerah/Pimpinan Institusi yang membentuk
SK/Surat Keputusan kepada kelompok kerja ULP untuk pemilihan penyedia
barang/jasa. Keanggotaan kelompok kerja ULP wajib ditetapkan untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya nilai diatas Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) yang berjumlah gasal beranggotakan paling kurang 3(tiga) orang dan dapat
Studi kasus ini
70 Tahun 2012 yang m
barang/jasa di Indonesia
Sistem pemilih
Industri Sei Mangke
penawaran sistem pem
seleksi pemilihan kont
oleh pertimbangan yan
dan kualitas.Namun d
memuaskan sehingga
ditentukan oleh penggu
Gambar 1.1 Lokas
us ini mengacu kepada Perpres No. 54 Tahun 201
yang menjadi pembaharuan kedua, karena sistem
donesia harus berdasarkan Peraturan Presiden.
emilihan penyedia barang/jasa pada Paket D
ngke dilakukan dengan bobot penilaian yang te
pemilihan penyedia barang/jasa merupakan fakto
n kontraktor.Keputusan memilih penyedia barang
yang objektif dan menguntungkan dalam penca
un demikian seringkali kualitas pekerjaan yang
ga hasil pekerjaannya kurang dibawah spes
engguna barang/jasa.
Lokasi proyek Dukungan Kawasan Industri Sei Ma
n 2010 serta Perpres No.
tem pemilihan penyedia
ket Dukungan Kawasan
ang tepat, pada evaluasi
n faktor terpenting dalam
rang/jasa harus didukung
pencapaian waktu, biaya
n yang diperoleh kurang
spesifikasi yang telah
Studi kasus ini mengambil pelelangan Paket Dukungan Kawasan Industri Sei
Mangke dengan lokasi pekerjaan berada di Lintas Timur Sumatera pada Provinsi
Sumatera Utara Kabupaten Batu Bara yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.Paket
Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke berpotensi menjadi salah satu penggerak
roda perekonomian di Provinsi Sumatera Utara. Paket tersebut merupakan MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang
berhubungan langsung dengan dunia internasional dan dapat menambah devisa negara
sehingga paket tersebut dibentuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah
I Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan metode Pascakualifikasi(full
e-procurement) Tahun Anggaran 2012 dengan dana Rp.32.166.200.000 (tiga puluh dua
miliar seratus enam puluh enam juta dua ratus ribu rupiah).
Pembangunan Jalan Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke sepanjang 4,1
Km dan Pembangunan Jembatan Duplikasi Sei Dalu-Dalu sepanjang 60 meterdengan
lebar 7 meter yang terletak pada ruas Jalan Lintas Timur Sumatera antara Kota
Indrapura dengan Kota Limapuluh.Pembangunan jalan 4,1 km terdiri dari:
a. 400 meter perbaikan tikungan Kota Limapuluh yang mengambil trase areal
perkebunan Lonsum, sehingga 400 meter tersebut dapat dikatakan jalan
baru. Kondisi tanah pada daerah tikungan tersebut sangatlah jelek, sehingga
para penyedia barang/jasa harus benar–benar memperhatikan pemampatan
dari tanah, untuk mengantisipasi penurunan tanah.Pekerjaan yang dilakukan
AC-WC, AC-BC, AC-Base, Aggregate klas A dan Aggregate Klas B dengan
b. Panjang penanganan 1,1 km berada antara Kota Lima Puluh dengan simpang
Sei Semayang. Jalan ini dilakukan pelebaran bahu dengan sistem 2-7-2.
Jalan ini merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kota Limapuluh
dengan kota Perdagangan. Tidak terlalu banyak dilakukan perbaikan tanah
pada tanah asliuntuk pelebaran jalan, karena kondisi tanahnya cukup baik
dengan CBR > 6. Pekerjaan yang dilakukan AC-WC, AC-BC, AC-Base,
Aggregate Klas A dan Aggregate Klas B dengan lebar rencana 7 meter.
c. Penanganan jalan pada areal Kawasan Industri Sei Mangke berupa spot-spot
sepanjang 2,60 km. Pada daerah ini banyak dilakukan pergantian material
pada tanah asli dikarenakan CBR < 6. Pihak penyedia barang/jasa harus
mendapatkan material yang cukup baik, agar tercapainya mutu yang
diinginkan oleh pihak owner. Pekerjaan yang dilakukan AC-WC, AC-BC,
dan AC-Base dengan lebar 6 meter.
Nilai paket pekerjaan Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke di atas 2,5
miliar. Apabila nilai paket pekerjaan diatas 2,5 miliar, golongan perusahaan yang
melakukan penawaran terhadap pelelangan Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke
haruslah perusahaan non kecil. Terdapat 5 (lima) Perusahaan yang telah melakukan
penawaran.
Paket pekerjaan ini dilakukan dalam 1 (satu) tahun anggaran, sehingga pihak
owner menginginkan penyedia barang/jasa yang dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu, tepat guna, tepat mutu dan tepat biaya dengan sistem manajemen
yang handal.Sehingga infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah dapat digunakan
dengan pemilihan penyedia barang/jasa melalui pelelangan umum pascakualifikasi.
Sistem pelelangan dalam studi kasus ini akan dievaluasi sesuai dengan kriteria-kriteria
pada Peraturan Presiden no.54 Tahun 2010 dan no. 70 Tahun 2012, tetapi metode
evaluasi nya dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarcy Process). Metode ini
merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang dapat
membantu kerangka berpikir manusia dimana faktor logika, pengalaman pengetahuan,
emosi dan rasa dioptimasikan ke dalam suatu proses sistematis.Melalui
subkriteria-subkriteria dalam AHP mendapatkan alternatif yang tepat sasaran.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang timbul pada pemilihan kontraktor adalah kesalahan
pengambilan keputusan untuk memilih kontraktor yang tepat dengan menggunakan
kriteria yang ada sehingga dapat mengganggu pengoperasian infrastruktur dan tidak
tepatnya tujuan yang diinginkan oleh pemerintah. Didalam menulis tesis, penulis
merumuskan masalah yang akan diambil yaitu:
a. Kriteria apa yang menjadi prioritas pertimbangan pemilik pekerjaan (owner)
dalam memilih penyedia barang/jasa.
b. Metoda apa yang dapat digunakan dalam menilai kriteria-kriteria tersebut
untuk pengambilan keputusan, sehingga proses pemilihan pemenangnya
dapat dikatakan objektif, rasional dan menguntungkan.
Metode AHP (Analytic Hierarchy Process)dapat dipakai olehpanitia lelang
untuk sistem pemilihan yang objektif, rasional dan menguntungkan dalam aspek
menjadi metode acuan dalam sistem pemilihan penyedia barang/jasa dengan
subkriteria-subkriteria yang ada.
1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian
Hasil studi evaluasi pengadaan barang/jasa pada Kementerian Pekerjaan Umum
dimaksudkan untuk membangun sistem pendukung pengambil keputusan pemilihan
kontraktor pada pelelangan.
Adapun tujuan dari studi ini yaitu:
1. Menentukan kriteria yang menjadi prioritas pertimbangan panitia lelang
untuk memilih pemenang yang tepat.
2. Memperoleh penyedia barang/jasa yang sesuai dengan kemampuan dan
keahlian dalam menanganiproyek berdasarkan metode AHP.
Hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pada instansi pemerintah, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi proses pengambilan keputusan
yang selama ini dilaksanakan, dibandingkan dengan aplikasi metode AHP
pada proses pemilihan penyedia barang/jasa.
2. Studi kasus ini dapat dijadikan masukan atau acuan dalam proses
pengambilan keputusan terkait dengan pemilihan kontraktor untuk
mengerjakan suatu proyek yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang
ditentukan.
Lingkup dan tahapan penelitian secara garis besar dimulai dari latar belakang,
rumusan masalah dan tujuan penelitian sampai kepada kesimpulan dan saran. Proses
pengumpulan, pengolahan, dan analisa data dilakukan berdasarkan konsep dan
prosedur metodeAHP. Penelitian ini membahas tentang pengadaan barang/jasa yang
ada di Jalan Lintas Timur Sumatera yang mana paket tersebut berada di Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara Direktorat Jenderal
Bina Marga yang sudah dibangun pada Tahun Anggaran 2012.Secara umum batasan
dan lingkup penelitian ini meliputi:
1. Studi kasus pada penelitian ini difokuskan pada pelelangan yang
dilaksanakan untuk pekerjaan Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke.
2. Pemilihan kontraktor dilakukan oleh panitia pelelangan sebagai pihak yang
mengambil keputusan. Dengan demikian proses wawancara dan kuisioner
akan terpusat kepada panitia tersebut yang berjumlah 7 orang (responden).
3. Adanya hirarki tandingan yang pengambil keputusan diluar panitia
pelelangan tersebut berdasarkan data perusahaan yang melakukan
penawaran.
Tiga aspek penilaian utama yang harus ada pada proses pelelangan adalah
aspek administrasi, aspek teknis dan aspek harga.
1.5 Kerangka Konseptual
Di dalam penelitian ini, pihak penulis memberikan kerangka konseptual yang
! " # $
! % & # " '
[image:38.595.125.526.78.296.2]" ( " " ) " *
Gambar 1.2 Kerangka konseptual
Pada Gambar 1.2 pemilihan penyedia barang/jasa terdapat variabel-variabel
yang menentukan dalam mengambil keputusan pemilihan penyedia barang/jasa.
Variabel-variabel terdiri dari kriteria administrasi, kriteria teknis, dan kriteria harga.
Ketiga variabel tersebut memberikan penilaian yang cukup besar dalam pemilihan
penyedia barang/jasa berdasarkan Peraturan Presiden no. 54 tahun 2010 dan Peraturan
Presiden no. 70 tahun 2012. Setelah dilakukan evaluasi terhadap kriteria-kriteria yang
telah disusun, maka akan didapat tingkat prioritas setiap penawaran penyedia
barang/jasa. Tingkat prioritas terendah dan tertinggi akan diterima oleh setiap penyedia
barang/jasa. Penyedia barang/jasa yang memiliki penilaianprioritas tertinggi dengan
arti memiliki kemampuan untuk melaksanakan sebuah proyek yang
dilelangkan.Keputusan yang diambil dalam pemilihan penyedia barang/jasamerupakan
keputusan yang harus konsisten.
1.6 Sistematika Penulisan
BABIPENDAHULUAN
Berisi informasi tentang penelitian ini yang menarik untuk diteliti. Pada bab ini
diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan.
BABIITINJAUAN PUSTAKA
Mengemukakan tentang landasan teori yang berhubungan dengan
permasalahan dan sebagai pedoman dalam pembahasan masalah.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Menjelaskan tahapan dalam penelitian, kerangka pemikiran, objek pemilihan,
jenis dan sumber data, dan metode pengumpulan data.
BABIVPENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Berisikan mengenai deskripsi objek penelitian dan analisis data yang secara
khusus membahas perbandingan masing–masing alternatif untuk setiap
pengadaan barang/jasa dan menjelaskan faktor penyebab terjadinya perbedaan
alternatif untuk masing–masing panitia lelang.
BAB VPENUTUP
Berisikan kesimpulan dari hasil penulisan tesis ini dan akan disampaikan pula
saran bagi pihak yang terkait untuk memabangun tesis ini menjadi lebih
APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA PROYEK DUKUNGAN
KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKE
TESIS
OLEH
MUHAMMAD FAUZAN AZIMA LUBIS
107016008/TS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : APLIKASI METODE AHP UNTUK PEMILIHAN
PENYEDIA BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA
PROYEK DUKUNGAN KAWASAN INDUSTRI SEI
MANGKE
Nama Mahasiswa : Muhammad Fauzan Azima Lubis
Nomor Pokok : 107016008
Program Studi : Magister Teknik Sipil
Menyetujui : Komisi Pembimbing
(Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc) (Ir. Syahrizal, MT) Ketua Anggota
Ketua Program Studi Dekan
(Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE) (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME)
Telah Diuji Pada
Tanggal : 31 Agustus 2013
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc Anggota : 1. Ir. Syahrizal, MT
2. Ir. Medis Sejahtera Surbakti, MT
3. Ir. Rudi Iskandar, MT
ABSTRAK
Pada paket Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke, akan dilakukan kegiatan membangun jalan dan jembatan pada lokasi Kabupaten Batubara untuk mendukung prospek MP3EI. Paket tersebut akan dilelangkan untuk mengambil penyedia barang/jasa yang tepat. Pelelangan dilakukan melalui pemilihan penyedia barang/jasa dengan melihat kriteria dan subkriteria yang berdasarkan dari Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa dan Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Pengadaan Barang/Jasa.
Pemilihan penyedia barang/jasa dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didalam AHP akan dibentuk sebuah hirarki yang berawal dari kuesioner yang diberikan terhadap panitia lelang sebagai pengambil keputusan. Serta adanya hirarki tandingan yang berdasarkan pada data-data perusahaan yang melakukan penawaran dengan pengambilan keputusan dari expert judgement. Hirarki tersebut terdiri dari kriteria, subkriteria dan alternatif perbandingan berpasangan. Kemudian pengevaluasian terhadap setiap kriteria, subkriteria dan alternatif. Evaluasi tersebut memberikan bobot tertinggi dan terendah diantara kriteria, subkriteria dan alternatif yang dibandingkan. Bobot kriteria administrasi 8%, bobot kriteria teknis 72%, bobot kriteria harga 19%. Urutan alternatif dari bobot yang paling tinggi adalah Perusahaan A dengan bobot 34%, Perusahaan E dengan bobot 25,2%, Perusahaan D dengan bobot 16,4%, Perusahaan C dengan bobot 12,5%, Perusahaan B dengan bobot 11,9%. Pembobotan tersebut dilakukan pengecekan kembali dengan melakukan perhitungan pada Expert Choice 2000.
Urutan pembobotan paling tinggi apabila dibandingkan antara metode AHP dengan keputusan panitia lelang sebenarnya adalah sama, begitu juga dengan pembobotan hirarki tandingan yang berdasarkan data-data perusahaan. Penyedia barang/jasa yang dinilai mampu mengerjakan proyek, diharapkan dapat memberikan hasil infrastruktur yang tepat guna, tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.
ABSTRACT
In Sei Mangke Industrial Area Support package, will do activitiesto build roads and bridgesin Batu Bara County to support the MP3EI prospects. The package will be auctioned to take the goods/services are appropriate. The auction is done through the selection of goods/service providers to look at the criteria and sub-criteria are based on Presidential Decree 54 of 2010 on the procurement of goods/services and Presidential Decree 70 of 2012 on the second amendment procurement of goods / services.
The selection of goods service providers using Analytical Hierarchy Process (AHP). In AHP will be established a hierarchy that starts from the questionnaire given to the tender committee as decision makers. And the existence of a rival hierarchy based on data companies that do offer the decision-making of expert judgment.. The hierarchy consists of criteria, sub-criteria and alternatives pairwise comparisons. Then the evaluation of any criteria, sub-criteria and alternatives. These evaluations provide the highest and lowest weight among the criteria, sub-criteria and alternatives are compared. Weight of 8 % administrative criteria , technical criteria weights 72 % , 19 % price criteria weights . Alternative sequence of the highest weight is a company with a 34 % weighting, Company E with a weight of 25.2 %, Company D with a weight of 16.4 %, Company C with a weight of 12.5 %, Company B with a weight of 11.9 %. Weighting is done checking back to perform calculations on Expert Choice 2000.
Weighting sequence the highest when compared between the AHP with tender committee decision is actually the same, as well as counter-weighting hierarchy based on company data. Providers of goods / services that are considered capable of working on the project, expected to provide appropriate infrastructure results, right quality, right time and right cost
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu,
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya
memberikan pengetahuan, kekuatan, dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk melengkapi dan
memenuhi syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul tesis ini adalah Aplikasi Metode AHP untuk Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa Konstruksi pada Proyek Dukungan Kawasan Industri Sei
Mangke.
Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak bantuan berupa dukungan moril, material, spiritual, maupun
administrasi. Oleh karena itu, sudah layaknya penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE, sebagai Ketua Program Studi Magister
Teknik Sipil USU, Bapak Dr. Ir. A. Perwira Mulia Tarigan, M.Sc, sebagai Dosen
Pembimbing I dan Bapak Ir. Syahrizal, MT, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi serta masukan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng. Sc, Ir. Medis Sejahtera Surbakti, MT,
dan Ir. Rudi Iskandar, MT, selaku Dosen Pembanding dan Penguji yang telah
Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil USU yang telah mendidik penulis serta
Pegawai Administrasi Program Studi Magister Teknik Sipil.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I, Kepala Satuan Kerja
Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara serta Kelompok Kerja
(pokja) Pengadaan Barang/Jasa Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi
Sumatera Utara yang telah bersedia membantu baik dalam menyediakan data-data
yang dibutuhkan hingga pengisian kuesioner.
Secara khusus, disampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga, terutama
Ayahanda Drs. H. Parlindungan Lubis, Ak, QIA, MM, ibunda Hj. Ratna Fauziah,
kakanda Ahmad Fauzi Lindung Lubis, ST, MM, Fithri Sarrah Lubis, SE, Ak., adinda
Fakhrur Rozy P. Lubis, ST, kekasih dr. Dewi Rafna Yuliana dan rekan–rekan penulis.
Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari kemungkinan masih terdapat kekurangan dan kesilapan di dalam tesis ini.
Oleh karena itu, penulis terbuka dan mengharapkan sekali kritikan dan saran yang
sifatnya membangun guna memperbaiki tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2013
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karyayang
pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang
Pengetahuan saya juga, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diskusi dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2013
RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Fauzan Azima Lubis
Tempat/Tgl. Lahir : Medan/22 Desember 1987
Alamat : Jln. Pukat II no. 52 Kelurahan Bantan Timur – Medan
Agama : Islam
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
TK Teratai Sei Karang Lubuk Pakam 1992 – 1993
SD INPRES Sei Karang Lubuk Pakam 1993 – 1996
SDN 003 Kecamatan Sail Pekanbaru 1996 – 1999
SLTPN 13 Pekanbaru 1999 – 2002
SMUN 8 Pekanbaru 2002 – 2005
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil USU 2005 – 2010
Magister Teknik Sipil (Manajemen Prasarana Publik) USU 2010 – 2013
C. RIWAYAT PEKERJAAN
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR NOTASI ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.4 Batasan dan Lingkup Penelitian ... 8
1.5 Kerangka Konseptual ... 8
1.6 Sistematika Penulisan ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12
2.1 Pengadaan Barang/Jasa Proyek ... 12
2.1.1 Pemasukan Penawaran ... 13
2.1.2 Pembukaan Penawaran... 14
2.1.3 Evaluasi terhadap Penawaran ... 15
2.1.3.1 Evaluasi Administrasi ... 15
2.1.3.3 Evaluasi Teknis... 17
2.1.3.4 Evaluasi Kualifikasi ... 19
2.2 Penetapan dan Pengumuman Pemenang ... 19
2.3 Sanggahan dan Sanggahan Banding ... 20
2.4 Pengambilan Keputusan ... 21
2.5 Analytical Hierarchi Process (AHP) ... 25
BAB III METODOLOGI 31
3.1 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) ... 31
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 34
3.3 Analisis Data... 34
3.4 Penyusunan Prioritas Pengadaan Barang/Jasa ... 35
3.5 Pembobotan Kriteria ... 35
3.5.1 Penetapan Pengambil Keputusan ... 35
3.5.2 Pembobotan antar Kriteria ... 36
3.6 Penghitungan Bobot Seluruh Pengambil Keputusan ... 37
3.7 Pemeriksaan Konsistensi ... 38
3.8 Analisis Sensitivitas ... 39
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 40
4.1 Gambaran Umum Data ... 40
4.1.1 Validasi kriteria dan Subkriteria ... 40
4.1.2 Konsensus ... 43
4.1.3 Pelaksanaan Survai... 43
4.2 Teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 45
4.2.1 Pembentukan Hirarki ... 46
4.2.2 Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison) ... 48
4.2.2.1 Matriks Pasangan antar Kriteria ... 48
4.2.2.2 Matriks Pasangan antar Subkriteria ... 49
4.2.2.3 Matriks Pasangan Alternatif ... 51
4.2.3 Perhitungan Bobot ... 60
4.2.4 Perhitungan Konsistensi ... 65
4.3 Hasil Penilaian Akhir ... 67
4.4 Hirarki yang Berdasarkan Data Perusahaan ... 71
4.5 Analisis Sensitivitas ... 83
BAB V PENUTUP 85
5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA 87
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Skala penilaian antar kriteria ... 25
3.1 Contoh matriks perbandingan berpasangan ... 33
3.2 Contoh pembentukan matriks kinerja ... 33
4.1 Atribut detil dari kriteria administrasi ... 41
4.2 Atribut detil dari kriteria teknik ... 42
4.3 Atribut detil kriteria harga ... 43
4.4 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh pada kriteria
matriks ordo 3x3 untuk level 2 ... 49
4.5 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh subkriteria pada
kriteria administrasi ordo 8x8 untuk level 3 ... 49
4.6 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh subkriteria pada
kriteria teknis ordo 5x5 untuk level 3 ... 50
4.7 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh subkriteria pada
kriteria harga ordo 4x4 untuk level 3 ... 50
4.8 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria SIUJK Ordo 5x5 untuk level 4 ... 51
4.9 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria landasan hukum Ordo 5x5 untuk level 4 ... 51
4.10 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
4.11 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data keuangan ordo 5x5 untuk level 4 ... 52
4.12 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data personil ordo 5x5 untuk level 4 ... 53
4.13 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data perusahaan Ordo 5x5 untuk level 4 ... 53
4.14 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria data pengalaman perusahaan Ordo 5x5 untuk level 4... 54
4.15 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria modal kerja ordo 5x5 untuk level 4 ... 54
4.16 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria metode pelaksanaan ordo 5x5 untuk level 4 ... 55
4.17 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria analisa teknik & pemahaman spesifikasi teknik
ordo 5x5 untuk level 4... 55
4.18 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria peralatan minimal ordo 5x5 untuk level 4 ... 56
4.19 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria personil inti Ordo 5x5 untuk level 4 ... 56
4.20 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria time schedule ordo 5x5 untuk level 4... 57
4.21 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
harga ordo 5x5 untuk level 4 ... 57
4.22 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria nilai penawaran biaya ordo 5x5 untuk level 4 ... 58
4.23 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria koreksi aritmatik ordo 5x5 untuk level 4 ... 58
4.24 Matriks perbandingan berpasangan pengaruh alternatif pada
subkriteria kewajaran harga ordo 5x5 untuk level 4 ... 59
4.25 Penjumlahan perkolom... 60
4.26 Penjumlahan perbaris setelah dilakukan penjumlahan perkolom ... 60
4.27 Bobot prioritas setiap kriteria ... 61
4.28 Tabel bobot subkriteria administrasi ... 61
4.29 Pembobotan alternatif pada subkriteria administrasi ... 62
4.30 Pembobootan pada kriteria teknik ... 63
4.31 Pembobotan alternatif pada subkriteria teknik ... 63
4.32 Pembobotan pada kriteria harga ... 64
4.33 Pembobotan alternatif pada subkriteria harga ... 64
4.34 Bobot total prioritas setiap alternatif ... 65
4.35 Random Consistency ... 66
4.36 Hasil akhir pembobtan alternatif ... 69
4.37 Perbadingan hasil penilaian akhir antara metode AHP dengan
yang dilakukan panitia lelang ... 69
4.38 Return on Net Worth Ratio (laba sebelum bunga dan pajak/
4.39 Credit Ratio (Owner’s Equity/Total Assets) ... 74
4.40 Current Ratio (Current Assets/Current Liabilities) ... 75
4.41 Asset Turnover Ratio (Sales/Total Assets) ... 75
4.42 Peralatan yang milik sendiri oleh kontraktor ... 76
4.43 Pegawai teknik yang dimiliki kontraktor (jumlah pengalaman
lebih Dari 10 tahun ... 76
4.44 Contractor’s years in business (tahun) ... 77
4.45 Aktivitas kontraktor selama 7 tahun terakhir (jumlah paket)... 77
4.46 Pengalaman kontraktor dengan proyek yang sama (nilai rupiah) ... 78
4.47 Kesesuaian dengan jadwal pelaksanaan (durasi penawaran/
durasi akhir) ... 78
4.48 Kesesuaian dengan nilai kontrak (nilai kontrak/nilai akhir
kontrak (addendum) ... 79
4.49 Perhitungan prioritas dari kriteria dan subkriteria ... 80
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1.1 Lokasi proyek Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke TA. 2012 ... 3
1.2 Kerangka konseptual ... 9
3.1 Diagram alir penelitian ... 31
3.2 Skema AHP ... 32
3.3 Proses perhitungan bobot total kriteria ... 37
4.1 Struktur hirarki pemilihan alternatif model penyedia barang/jasa ... 47
4.2 Diagram yang menampilkan bobot krieria dan alternatif ... 70
4.3 Grafik hubungan antara kriteria dengan alternatif ... 70
[image:56.595.115.509.174.425.2]DAFTAR NOTASI
Pi = Nilai kerja alternatif
Wi = Rata-rata geometrik setiap baris
Wt = Penjumlah seluruh rata-rata geometrik
Ci = Konsistensi Indeks
maks = Eigenvalue maksimum
n = Jumlah matriks
Wn = Nilai tingkat kepentingan kriteria n
CR = Nilai konsistensi rasio
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelelangan umum penyedia barang/jasa di Negara Indonesia merupakan proses
pemilihan dalam penentuan calon pemenang suatu kegiatan atau proyek yang
berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahdan
Perpres 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pelelangan Umum
merupakan cara untuk mendapatkan penyedia barang/jasa yang benar–benar dapat
melaksanakan proyek dari tanda tangan kontrak hingga serah terima penyelesaian
akhir proyek.
Pentingnya pelelangan umum penyedia barang/jasa ditandai dengan banyaknya
kegiatan atau proyek dengan menggunakan anggaran yang cukup besar.Pelelangan
umum dapat menghindari berbagai pihak untuk memonopoli paket–paket kegiatan
yang dapat merugikan negara dikarenakan kesalahan dalam pemilihan penyedia
barang/jasa. Pelelangan merupakansarana mendapatkan calon penyedia barang/jasa
yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan suatu proyek yang dilihat dari
kemampuan keuangan perusahaan, tingkat keahlian tenaga kerja atau sumber daya
manusia, kepemilikan peralatan dari milik sendiri atau sewa peralatan dengan
perusahaan lain yang didasarkan atas perjanjian sewa alat, serta didukung dengan
Dalam Peraturan Presiden, yang dimaksud dengan pengadaan barang/jasa
pemerintah yang selanjutnya disebut dengan pengadaan barang/jasa adalah kegiatan
untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Insitusi, yang selanjutnya
disebut K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pengguna barang/jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang
dan/atau jasa milik negara/daerah di masing–masing K/L/D/I. Unit Layanan
Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan
pengadaan barang/jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada
unit yang sudah ada.
ULP pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi dibentuk oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga/kepala Daerah/Pimpinan Institusi yang membentuk
SK/Surat Keputusan kepada kelompok kerja ULP untuk pemilihan penyedia
barang/jasa. Keanggotaan kelompok kerja ULP wajib ditetapkan untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya nilai diatas Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) yang berjumlah gasal beranggotakan paling kurang 3(tiga) orang dan dapat
Studi kasus ini
70 Tahun 2012 yang m
barang/jasa di Indonesia
Sistem pemilih
Industri Sei Mangke
penawaran sistem pem
seleksi pemilihan kont
oleh pertimbangan yan
dan kualitas.Namun d
memuaskan sehingga
ditentukan oleh penggu
Gambar 1.1 Lokas
us ini mengacu kepada Perpres No. 54 Tahun 201
yang menjadi pembaharuan kedua, karena sistem
donesia harus berdasarkan Peraturan Presiden.
emilihan penyedia barang/jasa pada Paket D
ngke dilakukan dengan bobot penilaian yang te
pemilihan penyedia barang/jasa merupakan fakto
n kontraktor.Keputusan memilih penyedia barang
yang objektif dan menguntungkan dalam penca
un demikian seringkali kualitas pekerjaan yang
ga hasil pekerjaannya kurang dibawah spes
engguna barang/jasa.
Lokasi proyek Dukungan Kawasan Industri Sei Ma
n 2010 serta Perpres No.
tem pemilihan penyedia
ket Dukungan Kawasan
ang tepat, pada evaluasi
n faktor terpenting dalam
rang/jasa harus didukung
pencapaian waktu, biaya
n yang diperoleh kurang
spesifikasi yang telah
Studi kasus ini mengambil pelelangan Paket Dukungan Kawasan Industri Sei
Mangke dengan lokasi pekerjaan berada di Lintas Timur Sumatera pada Provinsi
Sumatera Utara Kabupaten Batu Bara yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.Paket
Dukungan Kawasan Industri Sei Mangke berpotensi menjadi salah satu penggerak
roda perekonomian di Provinsi Sumatera Utara. Paket tersebut merupakan MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang
berhubungan langsung dengan dunia internasional dan dapat menambah devisa negara
sehingga paket tersebut dibentuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai
Besar Pelaksan