32
http://id.wikipedia.org/wiki/Onomatope http://id.wikipedia.org/wiki/Nomina
http://artikata.com/arti-342347-nomina.html
ABSTRAK
Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Bahasa yang baik berkembang dari suatu system organisasi, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya ialah bahasa Jepang.
Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang terjalin sudah cukup lama. Baik dibidang industri, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Sehingga, penggunaan bahasa jepang di Indonesia untuk sekarang ini sudah
33
sangat diperlukan. Sebelum kita mempelajari bahasa jepang lebih mendalam, pertama sekali kita harus mengenal bunyi bahasa dan huruf. Jepang adalah Negara yang mempunyai huruf terbanyak yaitu terbagi atas hiragana, katakana, kanji, dan romaji. Setelah mendalami pembelajaran bunyi bahasa dan huruf, kemudia kita harus mempelajari kelas kata dalam bahasa jepang yang terbagi atas 10 jenis kelas kata bahasa jepang yaitu: Doushi ( 動詞どうし), Keiyoushi (形容詞 けい
ようし), Keyoudoushi ( 形容動詞 けいようどうし ), Meishi ( 名詞 めいし ) ,
Rentaishi ( 連体詞 れんたいし ), Kandoushi ( 感動詞 かんどうし ),
Setsuzokushi ( 接続詞 せつぞくし ), Joshi( 助詞じょし ), Jodoushi( 助動詞
じょどうし ), Fukushi ( 副詞 ふくし ). Dari 10 jenis kelas kata bahasa jepang
yang ada, penulis tertarik dengan kelas kata FUKUSHI. Yang termasuk fukushi joutai yaitu Anomatope. Dalam bahasa jepang disebut ongmanego ( 音まね語 “
おんまねご” ).
Anomatope adalah kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sesuatu yang digambarkannya, bunyi-bunyi ini mencakup suara hewan, suara alam,suara manusia yang bukan merupakan suatu kata, seperti: Menggambarkan suara hewan yang sedang menggonggong, menggambarkan suara alam ketika angin riuh, menggambarkan suara bunyi benda disekitar kita.
Anomatope terdiri atas 3 jenis tiruan bunyi yaitu: Giseigo ( 擬声語 )
adalah bunyi bahasa yang timbul karena meniru suara binatang, Giongo( 擬音
語 )adalah bunyi bahasa yang timbul karena meniru bunyi suara alam, Gitaigo
34
( 擬態語 )adalah bunyi bahasa yang timbul karena mengungkapkan perasaan
ketika melihat suatu benda atau yang dirasakan.
Ada bermacam-macam gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan diantaranya ialah : Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual, muak dan ingin muntahむかむか ( muka muka ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan sakit yang berdenyut-denyutずきずき( zuki zuki ), Gitaigo
yang menyatakan ungkapan perasaan merinding, gemetar karena ketakutan, kedinginan atau tersentuhぞくぞく( zoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk benda tajamちくちく(
chiku chiku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan tegang atau khawatirびくびく( biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagiaわくわく( waku waku ),
Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan sesuatuしぶしぶ( shibu shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan
jengkel atau sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkanいらいら( ira ira
), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu yang menegangkanはらはら( hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak pantas merasa demikianのこのこ( noko noko ).
ようし