SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS RUANG KULIAH
KAMPUS IPB DRAMAGA BERBASIS MOBILE
DENGAN PLATFORM ANDROID OS
MUHAMAD AKBAR MULYONO
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Informasi Geografis Ruang Kuliah Kampus IPB Dramaga Berbasis Mobile dengan Platform Android OS adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
ABSTRAK
MUHAMAD AKBAR MULYONO. Sistem Informasi Geografis Ruang Kuliah Kampus IPB Dramaga Berbasis Mobile dengan Platform Android OS. Dibimbing oleh SONY HARTONO WIJAYA.
Institut Pertanian Bogor yang terletak di Dramaga, Bogor, Jawa Barat memiliki wilayah yang luas serta memiliki banyak ruang kuliah. Hal ini menyebabkan banyak warga kampus IPB terutama mahasiswa baru belum mengetahui lokasi ruang-ruang kuliah tersebut. Saat ini teknologi SIG sudah dapat diintegerasikan dengan mobile device seperti Android sehingga memudahkan pengembang untuk membangun sebuah aplikasi mobile GIS yang interaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis ruang kuliah kampus IPB Dramaga berbasis mobile dengan platform Android yang dapat memberikan informasi lokasi ruang kuliah IPB menggunakan metode penelitian linear sequential model. Pada penelitian ini dihasilkan aplikasi mobile GIS yang dapat menampilkan peta Google Maps yang sudah ditambahkan titik lokasi ruang kuliah kampus IPB Dramaga yang telah dipilih oleh pengguna. Aplikasi ini juga menyediakan informasi jarak tempuh dan penunjuk jalan antara titik lokasi ruang kuliah dengan titik lokasi pengguna berada. Fitur lainnya adalah menampilkan informasi ruang kuliah berupa gambar ruang kuliah, fakultas, dan gedung tempat ruang kuliah di kampus IPB Dramaga.
Kata kunci: Android, client-server, GPS, mobile GIS, objectoriented, UML
ABSTRACT
MUHAMAD AKBAR MULYONO. Mobile Geographic Informaton System (GIS) of IPB Campus' Lecture Room with Android OS Platform. Supervised by SONY HARTONO WIJAYA.
Institut Pertanian Bogor (IPB) which is located in Dramaga, Bogor, West Java has a wide area and has a lot of lecture halls. This has caused many residents of IPB, especially new students have difficulties knowing every location of the lecture halls. Today, GIS technology has been integrated with mobile devices such as Android to ease developer to build an interactive mobile GIS application. The purpose of this study is to develop a mobile-based geographical information system for lecture halls in IPB Dramaga with Android platform that can provide location information using linear sequential model. this research resulted in a mobile GIS application that can display a map from Google Maps which has been added with locations of lecture halls in IPB selected by the user. This application also provide information about distance and signpost between the lecture halls locations and the user location. Another feature is to display information of the lecture halls as images of the lecture halls, faculties, and the building where the lecture halls exist.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS RUANG KULIAH
KAMPUS IPB DRAMAGA BERBASIS MOBILE
DENGAN PLATFORM ANDROID OS
MUHAMAD AKBAR MULYONO
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Penguji:
Judul Skripsi : Sistem Informasi Geografis Ruang Kuliah Kampus IPB Dramaga Berbasis Mobile dengan Platform Android OS
Nama : Muhamad Akbar Mulyono NIM : G64070067
Disetujui oleh
Sony Hartono Wijaya, SKom MKom Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, karena atas ramat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Sistem Informasi Geografis Ruang Kuliah Kampus IPB Dramaga Berbasis Platform Android OS” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis. Atas bantuan tersebut, Penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
1 Ayahanda dan ibunda tercinta, serta kakak-kakakku, atas semua nasihat, kasih sayang, do‟a yang tulus, motivasi, dan materi.
2 Bapak Sony Hartono Wijaya, SKom MKom, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan dan saran. 3 Laras, Eneng, Hendra, rekan-rekan satu bimbingan penulis.
4 Afifah Zahrah, Maulana Rahmat N, Gusti KY, Rizki Setiawan, Tito, Teguh, Anggit, Ira Nur Azizah dan teman-teman yang sudah memberikan bantuan dan motivasi untuk penulis.
5 Teman-teman Ilmu Komputer angkatan 44 atas segala bantuan, kebersamaan, dan informasi yang menunjang penyelesaian skripsi ini.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat terus dikembangkan di masa mendatang.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
Android 3
JavaScript Object Notation (JSON) 4
Rumus Haversine 5
HTTP Request/Response 5
Metode Pengujian Black Box 5
Metode Pengujian White Box 6
METODE 6
Analisis 6
Perancangan 7
Implementasi 7
Pengujian 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Analisis 7
Perancangan 10
Implementasi 13
Pengujian 16
SIMPULAN DAN SARAN 20
Simpulan 20
Saran 20
LAMPIRAN 16
RIWAYAT HIDUP 43
DAFTAR GAMBAR
1 Grafik pengguna mobile operating systems (Sumber: StatCounter 2013) 1
2 Arsitektur Android 3
3 Struktur JSON (Shin 2007) 4
4 Linear sequential model (Pressman 2001) 6 5 Use case diagramaplikasi „IPB Maps‟ 8 6 Use case diagram website administrator 8 7 Activity diagram untuk get user location 9 8 Class diagram „IPB Maps‟ 10
9 Perancangan arsitektur „IPB Maps‟ 11
10 Rancangan antarmuka halaman maps result 12
11 Rancangan antarmuka halaman form website administrator 12 12 Implementasi rancangan arsitekur aplikasi „IPB Maps‟ 14
13 Data JSON 14
14 Implementasi antarmuka halaman maps result 15
15 Implementasi halaman home website adminstrator 15 16 Flowchart modul get user position 17 17 Flowgraph modul get user position 17 18 Flowchart modul search room 19 19 Flowgraph modul search room 19
DAFTAR TABEL
3 Rancangan antarmuka aplikasi „IPB Maps‟. 35
4 Rancangan antarmuka halaman home website administrator 36 5 Rancangan antarmuka halaman formwebsite administrator 37
6 Implementasi antarmuka aplikasi „IPB Maps‟ 38
7 Implementasi halaman form website administrator 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Institut Pertanian Bogor yang terletak di Dramaga, Bogor, Jawa Barat merupakan kampus yang memiliki wilayah yang luas serta memiliki banyak ruang kuliah. Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah banyak mahasiswa ataupun dosen yang tidak mengetahui lokasi ruang kuliah ketika mendapatkan jadwal perkuliahan yang baru di awal semester. Hal ini disebabkan keterangan ruang kuliah pada jadwal perkuliahan yang diperoleh hanya berupa kode ruangan yang sulit diketahui lokasi ruang kuliah tersebut.
Perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan informasi yang diperlukan manusia. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan informasiyang diperlukan manusia adalah dengan membangun suatu sistem informasi yang dapat memudahkan manusia dalam mendapatkan infomasi yang diinginkannya. Saat ini sistem informasi telah banyak dikembangkan di komputer yang berbasis desktop maupun media elektronik berbasis mobile seperti handphone, smartphone, tablet PC, PDA, dan lain-lain. Para pengembang teknologi dan informasi saat ini menyoroti salah satu tingkah laku manusia yang sekarang sudah memiliki mobilitas sangat tinggi sehingga diperlukan juga suatu sistem informasi pada media elektronik berbasis mobile untuk menjawab salah satu kebutuhan manusia tersebut.
Android merupakan platform yang tergolong baru dan open source. Sistem operasi Android dikembangkan untuk perangkat smartphone dan tablet PC. Saat ini Android merupakan platformyang cukup populer dikalangan masyarakat. Data jumlah pengguna mobile OS Android pada Gambar 1 menunjukkan pengguna Android terus mengalami peningkatan dan menempati posisi teratas pada bulan Mei 2013.
2
Kemajuan teknologi dan informasi saat ini memungkinkan perangkat mobile dapat terintegrasi dengan teknologi geographics information system (GIS) melalui suatu aplikasi mobile GIS. Aplikasi mobile GIS dapat memberikan informasi geografis dengan cepat dan mudah karena dapat digunakan dimana saja dan diakses kapan saja.
Chu et al. (2011) mengembangkan aplikasi mobile GIS untuk memandu wisatawan mencari lokasi tujuan wisata pada sebuah daerah bernama Yehliu GeoPark di Taiwan. Aplikasi mobile GIS yang dikembangkan Chu et al. (2011) berjalan pada platform Windows Mobile.
Peta geografis yang akan disajikan menggunakan Google Maps API. Menurut Kusumasari (2009), Google Maps API merupakan layanan gratis yang menyediakan peta raster dalam beberapa tipe seperti peta satelit dan peta hybrid. Selain itu Google Maps memiliki API yang sangat cocok apabila diintegrasikan dengan smartphone Android.
Triyadi (2006) membuat sistem informasi geografis FMIPA IPB berbasis web menggunakan ArcView. Sistem tersebut menyajikan informasi atribut ruangan di FMIPA IPB dan mampu mencari lokasi berdasarkan atribut yang dimilikinya.
Penelitian ini akan mengembangkan aplikasi mobile GIS menggunakan Google Maps API pada platform Android yang dapat mencari dan menampilkan lokasi ruang kuliah IPB beserta atributnya berdasarkan kata kunci nama ruang kuliah. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah aplikasi mobile GIS yang dapat membantu pengguna untuk mencari informasi lokasi ruang kuliah IPB.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini apakah dengan menggunakan aplikasi yang akan dibangun dalam penelitian ini pengguna dapat memperoleh informasi geografis lokasi ruang kuliah yang dicari oleh pengguna.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi geografis ruang kuliah kampus IPB Dramaga berbasis mobile dengan platform Android yang dapat memberikan informasi lokasi ruang kuliah IPB. Aplikasi ini diharapkan memudahkan mahasiswa, dosen, dan pengguna aplikasi dalam pencarian ruang kuliah.
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pembangunan sistem informasi geografis pencarian lokasi ruang kuliah di kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor. Ruang lingkup penelitian ini meliputi:
1 Sistem informasi ini dibuat untuk smartphone dengan platform Android. 2 Peta geografis pada sistem ini menggunakan Google Maps API.
3 Data ruang kuliah yang digunakan adalah ruang kuliah yang digunakan Departemen Ilmu Komputer IPB tahun ajaran 2011-2012 semester ganjil.
TINJAUAN PUSTAKA
Android
Android adalah sebuah software stack untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan key applications. Android SDK menyediakan tool dan API diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Adapun penjelasan tentang arsitektur Android pada Gambar 2 (Android Developer 2010).
1 Application
Android akan didistribusikan dengan serangkaian aplikasi inti termasuk email client, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.
2 Application Framework
Dengan menyediakan sebuah platform pengembangan yang open source, pengembang Android menawarkan kemampuan untuk membangun aplikasi yang
4
sangat kaya dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengambil keuntungan dari perangkat keras, akses informasi lokasi, menjalankan background services, mengatur alarm, menambahkan pemberitahuan ke status bar, dan masih banyak lagi.
Pengembang memiliki akses penuh ke framework API yang sama digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan penggunaan kembali komponen-komponen dalam library Android, aplikasi apapun dapat mempublikasikan kemampuan tersebut dan aplikasi lain dapat menggunakan kemampuan aplikasi tersebut (dalam batasan keamanan yang ditetapkan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan pengguna untuk mengganti komponen yang ada.
3 Libraries
Android juga memasukkan satu set library C / C + + yang digunakan oleh berbagai komponen sistem Android. Kemampuan ini terbuka untuk pengembang melalui aplikasi framework Android. Beberapa libraries inti tercantum di bawah ini: keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack, dan driver model. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstraksi antara hardware dan seluruh software stack.
JavaScript Object Notation (JSON)
JSON merupakan bagian dari notasi objek literal JavaScript. Pengguna JSON akan lebih mudah membaca dan menulis data yang akan diuraikan (parsing). JSON juga mempermudah komputer untuk menyelesaikan proses parsing data. Pada sistem ini JSON digunakan sebagai perantara antara server dan client untuk pengiriman data dari server hasil permintaan pengguna (client). Pada Gambar 3 dapat dilihat struktur elemen yang digunakan oleh JSON.
5
Rumus Haversine
Haversine merupakan persamaan yang penting dalam bidang navigasi. Rumus ini digunakan untuk menghitung jarak terpendek antara dua titik pada lingkup bujur dan lintang bidang lingkaran besar. Formula ini digunakan untuk perhitungan jarak yang mengasumsikan bahwa bumi bulat (mengabaikan efek ellipsoid) juga mengabaikan ketinggian bukit dan kedalaman lembah yang cukup akurat. Berikut adalah rumus Haversine (Veness 2002).
∆lat = lat2–lat1
HTTP request/response merupakan sebuah protokol yang digunakan dalam komunikasi client-server. Client akan meminta pelayanan dari server dengan mengirimkan request, dan server akan mengirimkan hasil permintaan client dengan mengirimkan response. Beberapa contoh metode request sebagai berikut:
GET: metode request untuk menemukan kembali entitas yang telah dimuat dalam request URL.
POST: berfungsi untuk mengirimkan entitas kepada server yang telah disertakan pada saat melakukan request.
CONNECT: mengkonversi koneksi request ke dalam TCP/IP tunnel yang transparan, yang biasanya digunakan dalam HTTPS melalui HTTP proxy (Fielding et al. 1999).
Metode Pengujian Black Box
Pengujian black box berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat lunak yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman 2001). Pengujian black box memungkinkan menemukan kategori-kategori kesalahan sebagai berikut:
6
2 Kesalahan akses pangkalan data. 3 Kesalahan antarmuka.
4 Kesalahan performa sistem.
5 Kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Metode Pengujian White Box
Pengujian metode white box adalah metode perancangan kasus uji yang menggunakan struktur control dari perancangan procedural untuk mendapatkan kasus uji (Pressman 2001). Menggunakan metode white box , analisis sistem akan dapat memperoleh kasus uji sebagai berikut:
1 Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan minimal sekali.
2 Mengerjakan seluruh keputusan logikal.
3 Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.
4 Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.
METODE
Metode penelitian yang akan digunakan untuk membuat sistem „IPB Maps‟ adalah linear sequential model yang merupakan metode model klasik sederhana dengan aliran sistem linier. Metode ini terdiri atas empat tahap yaitu analisis, perancangan, implementasi (code), dan pengujian. Gambar 4 menampilkan
tahap-tahap dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan metode linear
sequential model.
Analisis
Tahap awal dalam metode linear sequential modelpada penelitian ini adalah tahap analisis. Analisis yang akan dilakukan adalah analisis kebutuhan sistem dengan pendekatan object oriented programming (OOP). Analisis kebutuhan
7 sistem dilakukan agar perangkat lunak yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kebutuhan sistem yang telah dibuat kemudian dikembangkan dan dibuat diagram konteks. Diagram konteks yang dibuat antara lain: use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram. Setelah tahap analisis ini selesai lalu dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan.
Perancangan
Setelah mendapatkan hasil analisis dilakukan tahap selanjutnya yaitu perancangan. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan arsitektur dan perancangan antarmuka. Perancangan arsitektur menggambarkan keterkaitan elemen-elemen utama yang membentuk sistem yang sesuai dengan konektivitas jaringan client-server. Perancangan antarmuka dibuat berdasarkan karakteristik pengguna dan karakteristik smartphone yang digunakan.
Implementasi
Sistem yang telah dirancang pada tahap perancangan akan direalisasikan pada tahap implementasi. Pada tahap ini dilakukan penentuan perangkat keras dan perangkat lunak yang berkaitan dengan pengembangan sistem, implementasi arsitektur, implementasi database, implementasi antarmuka sistem, dan implementasi kode program.
Pengujian
Tahap pengujian dilakukan satu kali iterasi untuk memeriksa apakah sistem yang telah dibuat memiliki kesalahan atau kekurangan setelah tahap implementasi dilakukan. Tahap pengujian sistem informasi ini menggunakan metode black box yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan hasil dari setiap input yang diberikan kepada setiap fungsi dan fasilitas pada sistem, apakah output yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan ataupun sebaliknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
Analisis kebutuhan sistem digambarkan dengan beberapa diagram yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Use case diagram digunakan saat proses analisis dan pengumpulan kebutuhan sebuah sistem.
8
detail ruang kuliah. Admin yaitu pengguna yang mengelola data ruang kuliah
melalui websiteadministrator „IPB Maps‟. Admin harus melakukan login sebelum
melihat data, menambah data, update data, dan menghapus data ruang kuliah.
Gambar use case diagram dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.
Penjelasan tentang bagaimana sistem melakukan aktivitasnya digambarkan menggunakan activity diagram. Aplikasi „IPB Maps‟ memiliki empat activity diagram yang masing-masing menggambarkan activity get user location, search, direction, dan detail. Website administrator „IPB Maps‟ memiliki tiga activity diagram yaitu add, update, dan delete data ruangan. Activity get user location
dapat dilihat pada Gambar 7 dan activity diagram lainnya dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Gambar 5 Use case diagramaplikasi „IPB Maps‟
9
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence diagrampada aplikasi „IPB Maps‟ terdiri atas empat sequence diagram yaitu sequence diagram user location, search, direction, dan detail.
Sedangkan untuk website administrator terdiri atas tiga sequence diagram yaitu
add data, update data, dan delete data. Sequence diagram dapat dilihat pada Lampiran 2.
Class diagram memodelkan sistem „IPB Maps‟ yang menggunakan pengembangan berorientasi objek. Class diagram menggambarkan hubungan antar kelas dan bagaimana kelas-kelas saling berkolaborasi. Terdapat lima belas kelasyang dibuat dalam pembangunan aplikasi „IPB Maps‟. Masing-masing kelas
tersebut merupakan child dari class yang terdapat pada library Android. Beberapa
kelas seperti maps dan maps_result merupakan child dari kelas MapActivity yang
terdapat pada library android. Class diagram dapat dilihat pada Gambar 8.
10
Perancangan
1 Perancangan Arsitektur
Arsitektur aplikasi „IPB Maps‟ terdiri dari dua komponen. Komponen pertama yaitu client yang berupa smartphone dan komponen kedua yaitu server yang telah terhubung dengan database. Client dan server harus saling terhubung
11 dengan koneksi jaringan internet agar dapat melakukan komunikasi data. Jaringan internet yang digunakan dapat diperoleh dari Wi-Fi atau jaringan operator. Perancangan arsitektur dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 9.
2 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dibagi menjadi dua yaitu antarmuka aplikasi pada smartphone untuk pengguna dan antarmuka halaman web untuk administrator. Antarmuka aplikasi smartphone Android dirancang untuk digunakan pada layar sentuh yang merupakan karakteristik pada sistem operasi Android. Antarmuka halaman web dirancang untuk digunakan pada aplikasi web browser yang terpasang dikomputer.
User interface (UI) pada sistem operasi Android disebut views. Views terdiri dari dua komponen utama yaitu view dan view group. View merupakan widgets yang akan ditampilkan di layar, contoh dari suatu widgets adalah buttons, labels, text view, dan lain-lain. View widget di android terdapat pada kelas
android.view.View. Widget yang akan ditampilkan dikelompokan dalam view
group yang mengatur tata letak posisi dari widget yang akan ditampilkan. Contoh layout dari view group adalah linear layout, relative layout, table layout, frame layout, dan lain-lain. view group terdapat dalam kelas
android.view.ViewGroup.
Tampilan awal pada aplikasi „IPB Maps‟ adalah map view yang memiliki text view, buttons, dan option menu. text view menampilkan posisi koordinat pengguna, buttons untuk mendapatkan posisi koordinat terbaru dan tampilan maps street view dan satellite view, option menu memiliki beberapa pilihan seperti
12
search, setting, dan close. Pada tampilan awal juga terdapat tambahan overlays berupa point dan photo profile pengguna yang diperoleh dari akun Google yang terdapat pada smartphone Android yang dimiliki pengguna.
Tampilan halaman searchpada aplikasi „IPB Maps‟ terdiri dari textbox dan list view. textbox untuk query yang dimasukkan oleh pengguna. List view untuk menampilkan hasil pencarian beberapa nama ruang kuliah yang relevan dengan query.
Tampilan selanjutnya dari sistem ini adalah maps result. Maps result menampilkan posisi user dan ruang kuliah. Pada halaman Map View yang memiliki text view, buttons, dan option menu, dan overlays. Text view untuk menampilkan nama ruang kuliah, jarak terdekat. Buttons pada halaman ini sama dengan yang ada pada halaman utama. Option menu memiliki pilihan direction untuk menampilkan overlays rute terdekat. Rancangan antarmuka halaman maps result dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Rancangan antarmuka halaman maps result
Gambar 11 Rancangan antarmuka halaman form website administrator
13 Halaman terakhir pada sistem ini adalah halaman detail. Halaman ini menampilkan gambar dan keterangan dari ruang kuliah. Rancangan antarmuka aplikasi „IPB Maps‟ untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Antarmuka halaman web diperuntukkan hanya untuk administrator untuk keperluan pengelolaan data ruang kuliah yang terdapat pada server. Perancangan antarmuka halaman web didesain agar dapat diakses perangkat lunak browser yang digunakan administrator gunakan untuk mengakses halaman web. Rancangan antarmuka halaman form website administrator dapat dilihat pada Gambar 11. Perancangan antarmuka website administrator yang akan dibuat antara lain: antarmuka halaman home dan antarmuka form untuk memasukkan data. Lampiran 4 dan Lampiran 5 merupakan hasil perancangan halaman administrator.
Implementasi
1 Perangkat Keras
Komputer yang digunakan dalam pengembangan sistem memiliki spesifikasi sebagai berikut: prosesor AMD Athlon X2, RAM 2 GB, dan HDD 250 GB. Smartphone yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah Samsung Galaxy Gio dengan spesifikasi sebagai berikut: sistem operasi Android 2.3 Gingerbread, dan prosesor Qualcomm QCT MSM 7227-1 Turbo 800 MHz.
2 Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem sebagai berikut:
Pembuatan kode program aplikasi „IPB Maps‟ menggunakan editor / compilator Eclipse Helios dengan ADT-10.0.0 plugin for Eclipse, bahasa pemrograman Java, framework Google API 8, dan emulator Android.
Pembuatan kode program website administrator menggunakan server Apache XAMPP, editor Notepad++, bahasa pemrograman PHP, dan DBMS MySQL. 3 Data
14
4 Implementasi Perancangan Arsitektur
„IPB Maps‟ merupakan aplikasi client-server. Client berupa device Android, sedangkan pada sisi server berupa web server yang terhubung dengan database. Device Android terkoneksi tanpa kabel (wireless) dengan web server agar dapat melakukan komunikasi data. Aplikasi „IPB Maps‟ menggunakan koneksi HTTP untuk meminta dan menerima data dari web server.
Proses meminta data menggunakan HTTP Post dan menerima data menggunakan HTTP response. Data yang dikirimkan oleh server dan diterima client berformat JSON Object agar data lebih mudah diolah dan diuraikan. Gambar 13 merupakan data JSON yang dikirimkan server hasil request dari client. Data JSON tersebut terdapat beberapa record data, setiap record data memiliki id, nama lokasi, latitude, longitude, kategori, image, dan keterangan.
5 Implementasi Perancangan Antarmuka
Antarmuka aplikasi „IPB Maps‟ yang sebelumnya telah dirancang kemudian diimplementasikan dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan sistem. Salah satu contoh hasil implementasi perancangan antarmuka halaman maps result dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 13 Data JSON Informasi Ruangan Search
Gambar 12 Implementasi rancangan arsitekur aplikasi „IPB Maps‟
[{"id":"6","nama_lokasi":"Auditorium
GMSK","latitude":"-6.558347","longitude":"106.729387","kategori":"1","image":"Audi torium_GMSK.jpg","keterangan":"GMSK,Lantai 2, Kapasitas 250 Orang\r\n"},{"id":"2","nama_lokasi":"Auditorium Toyib
15 Antarmuka aplikasi „IPB Maps‟ memiliki empat antarmuka yang masing -masing dapat dilihat pada Lampiran 6. Antarmuka halaman web untuk administrator memiliki dua antarmuka antara lain antarmuka halaman home dan halaman form. Potongan antarmuka halaman home dapat dilihat pada Gambar 15 dan antarmuka halaman form dapat dilihat pada Lampiran 7.
Gambar 14 Implementasi antarmuka halaman maps result
16
Pengujian
1 Black Box
Pengujian dengan metode black box yang dilakukan terhadap aplikasi „IPB Maps‟ dilakukan dengan skenario uji yang meliputi pengujian fungsionalitas utama dari sistem. Tujuannya untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian fungsionalitas sistem dilakukan pada perangkat android Samsung Galaxy Gio dengan sistem operasi Android 2.3 (Gingerbread). Fungsi-fungsi yang diuji meliputi: fungsi menampilkan posisi pengguna pada Google Maps, fungsi pencarian (search) ruang kuliah, fungsi menampilkan posisi lokasi ruang kuliah pada Google Maps, fungsi melihat direction, fungsi menampilkan jarak, dan fungsi menampilkan balloon pop-up informasi ruang kuliah. Pengujian juga dilakukan menggunakan perangkat android Samsung Galaxy Gio OS Android 2.2 (Froyo), Samsung Galaxy Wonder OS Android 2.3 (Gingerbread), Sony Xperia X8 OS Android 2.1 (Eclair) dan Sony Xperia Live Walkman OS Android 2.3 (Gingerbread).
Pada sistem administrator dilakukan pengujian terhadap fungsi-fungsi yang ada. Fungsi-fungsi tersebut meliputi: fungsi login, fungsi tambah data, fungsi update data, dan fungsi hapus data. Setelah semua pengujian fungsionalitas sistem selesai kemudian didapatkan hasil pengamatan sesuai seperti yang diharapkan, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh fungsi sistem berjalan dengan baik. Skenario uji dan hasil uji fungsionalitas sistem dapat dilihat pada Lampiran 8. 2 White Box
Pengujian white box dilakukan dengan menggunakan metode basis path terhadap beberapa modul aplikasi „IPB Maps‟ menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Pengujian dilakukan terhadap beberapa modul source code yang kemudian dibuatkan struktur kontrol berupa flowgraph yang merepresentasikan perancangan struktur kontrol dari flowchart. Modul yang akan diuji adalah modul get user position dan search room.Flowchart danflowgraph dari modul get user position dapat dilihat pada Gambar 16 dan Gambar 17.
Menentukan nilai kompleksitas siklomatis dari flowgraph yang didefinisikan sebagai: V(G) = E – N + 2, dimana E adalah jumlah edge, dan N adalah jumlah node. Perhitungannya menjadi V(G) = 11 – 10 + 2 = 3, maka 3 independent path yang akan diuji sebagai berikut:
17
Gambar 16 Flowchart modul get user position
18
Hasil pengujian modul get user position adalah seluruh path dikerjakan pada berbagai kondisi input node. Berikut tabel hasil pengujian modul get user position.
Tabel 1 Hasil uji modul get user position
Path Kondisi input
node
Hasil yang diharapkan
Hasil pengujian Kesimpulan
1 1 (void) Gambar 18 dan Gambar 19. Nilai kompleksitas siklomatis dari flowgraph modul search room V(G)= 6–6+2=2, maka terdapat 2 independent path yang akan diuji sebaga berikut:
19
20
Hasil pengujian modul search room adalah seluruh path dikerjakan pada berbagai kondisi input node. Berikut tabel hasil pengujian modul searchroom.
Tabel 2 Hasil uji modul search room
Path Kondisi input
node
Hasil yang diharapkan
Hasil pengujian Kesimpulan
1 1 (void)
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1 Telah berhasil dibangun aplikasi „IPB Maps‟ untuk pencarian ruang kuliah IPB yang dapat menampilkan informasi geografis pada perangkat Android.
2 Sistem dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman java dengan platform Android SDK.
3 Arsitektur yang dikembangkan pada sistem ini adalah client-server.
4 Pencarian ruang kuliah menggunakan query SQL beserta parameter keyword yang dimasukkan oleh penggunayang diproses oleh server.
5 Perhitungan jarak lokasi menggunakan rumus Haversine yang cukup akurat.
Saran
Sistem yang dibangun pada penelitian ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Untuk pengembangan selanjutnya terdapat beberapa saran, yaitu: 1 Mengembangkan sistem ini agar dapat berjalan dalam kondisi offline.
2 Menambahkan layer polygon pada peta untuk setiap bangunan dan jalan yang terdapat di IPB sehingga pengguna dapat memperoleh informasi geografis lebih akurat.
21
DAFTAR PUSTAKA
Android Developers. 2010. What is Android [internet]. [diunduh 2013 Jan 1]. Tersedia pada: http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android.html. Chu TH, Lin ML, Chang CH, Chen CW. 2011. Using mobile geographic information system (GIS) techniques to develop a location-based tour guiding system based on user evaluations. International Journal of the Physical Sciences. 7(1):121-131.
Fielding R, Gettys J, Mogul JC, Frystyk H, Masinter L, Leach P, Berners-Lee T. 1999. Hypertext transfer protocol—HTTP/1.1 [internet]. [diunduh 2013 Mei 1]. Tersedia pada: http://www.ietf.org/rfc/rfc2616.txt.
Kusumasari NP. 2009. Sistem informasi Kota Bogor menggunakan Flex dan Google Maps API for Flash [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Pressman RS. 2001. Software Engineering: a Practioner’s Approach. 5th ed. New
York (US): McGraw-Hill.
Shin S. 2007. Introduction to JSON [internet]. [diunduh 2013 Jan 1]. Tersedia pada: http://
planmaster.tistory.com/attachment/fk040000000000.pdf .
Triyadi W. 2006. Sistem informasi geografis Fakultas MIPA IPB Dramaga. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
22
Lampiran 1 Activity diagram
23 Lampiran 1 Lanjutan
24
Lampiran 1 Lanjutan
25 Lampiran 1 Lanjutan
26
Lampiran 1 Lanjutan
27 Lampiran 1 Lanjutan
28
Lampiran 2 Sequence Diagram
29 Lampiran 2 Lanjutan
30
Lampiran 2 Lanjutan
31 Lampiran 2 Lanjutan
32
Lampiran 2 Lanjutan
33 Lampiran 2 Lanjutan
34
Lampiran 2 Lanjutan
36
Lampiran 4 Rancangan antarmuka halaman home website administrator
Logo
Main Menu Logout
<12 3>
37 Lampiran 5 Rancangan antarmuka halaman formwebsite administrator
Main Content Logo
Main Menu
Logout Form
Submit
38
Lampiran 6 Implementasi antarmuka aplikasi „IPB Maps‟
Halaman awal Halaman search
40
Lampiran 8 Tabel hasil uji aplikasi „IPB Maps‟
Sistem Pengujian Skenario Hasil
yang diharapkan
- GPS Off Muncul titik default lokasi user - Tidak memiliki hasil
pencarian
Muncul peringatan „no result‟
41
Sistem Pengujian Skenario Hasil
yang diharapkan
- Klik balloon tips Muncul tampilan gambar/foto password yang valid
Login berhasil Sukses
- Login dengan menggunakan
username dan password yang tidak valid
Login gagal Sukses
Add Room Data
42
Sistem Pengujian Skenario Hasil
43