MENENTUKAN PREDIKAT KELULUSAN SANTRI DAN
DYAH
DENGAN ALGORITMA ELECTRE DAN
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
SKRIPSI
AL NADRAH
131421092
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM
MENENTUKAN PREDIKAT KELULUSAN SANTRI DAN
DYAH
DENGAN ALGORITMA ELECTRE DAN
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat memperoleh ijazah
Sarjana Ilmu Komputer
AL NADRAH
131421092
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : Implementasi Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Predikat Kelulusan Santri dan Dyah dengan Algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW)
Kategori : SKRIPSI
Nama : AL NADRAH
Nomor Induk Mahasiswa : 131421092
Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2
Handrizal, S.Si, M.Comp. Sc
Diketahui/disetujui oleh
Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer Ketua,
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP. 19620217 199103 1 001
Pembimbing 1
PERNYATAAN
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM
MENENTUKAN PREDIKAT KELULUSAN SANTRI DAN
DYAH
DENGAN ALGORITMA ELECTRE DAN
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan,
AL NADRAH
PENGHARGAAN
Alhamdulillah, puji syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT Sang Pencipta seluruh jagad raya dengan maha pengasih dan maha penyayang yang dengan melimpahkan nikmat jasmasi dan rohani yang diamanahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini sesuai dengan intruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Dan tak lupa shalawat beriring salam Penulis hadiahkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW atas berkat safaatnya Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini tidak dapat terselsaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak – pihak lain, maka dari itu Penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom, Selaku ketua program studi S1 Ilmu Komputer
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak M. Andri Budiman, ST, M.Comp. Sc, MEM, selaku Dosen pembimbing 1 yang
memberikan bimbingan dan arahan kepada Penulis dalam proses mengerjakan skripsi
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu Handrizal, S.Si, M.Comp. Sc, selaku Dosen pembimbing 2 yang memberikan
bimbingan dan arahan kepada Penulis dalam proses mengerjakan skripsi sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Prof.Dr.Iryanto, M.Si, selaku Dosen pembanding 1 yang memberikan banyak
masukan kepada penulis.
6. Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc, M.Sc, selaku Dosen pembanding 2 dan selaku sekretaris
program S1 Ilmu Komputer yang memberikan banyak masukan kepada penulis.
7. Seluruh Dosen yang mengajar di program studi S1 Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan pengetahuannya kepada Penulis
8. Ustadz H. Indra P. Lubis, M.A selaku Ketua Umum Pesantren Darul Arafah Raya yang
telah memberikan izin dan bantuan bagi Penulis untuk melakukan penelitian di Pesantren
Darul Arafah Raya
9. Seluruh Ustadz dan Ustadzah Pesantren Darul Arafah Raya yang memberikan bantuan dan
masukan bagi Penulis untuk melakukan penelitian di Pesantren Darul Arafah Raya
10. Ayahanda Ali Jamaris dan Ibunda Nurni, S.pd yang tidak pernah lelah memberikan doa,
dukungan moril, materil, motivasi, semangat dan kasih sayang yang tiada kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
11. Sahabat saya Dien Novitasari Mtd yang selalu dapat bertukar fikiran dan sabar dalam
menghadapi saya dalam menyelesaikan Skripsi dan Juanita Christie Purba yang salalu
membantu dalam berbagai kondisi.
12. Teman – teman sekelas Penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis mendoakan semoga saran, kritik, bimbingan dan masukan dari semua pihak dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang sebaik – baiknya. Amin
Medan, 27 Agustus 2015
Penulis,
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM
MENENTUKAN PREDIKAT KELULUSAN SANTRI DAN
DYAH
DENGAN ALGORITMA ELECTRE DAN
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
ABSTRAK
Setiap tahun Pesantren Darul Arafah Raya melakukan pengukuhan bagi santri dan dyah kelas VI (kelas XII SMA). Pada pengukuhan ini akan diumumkan predikat kelulusan,Pesantren Darul Arafah Raya harus mengambil keputusan dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah. Staff pengajar melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan pihak pengasuhan sebelum menetapkan keputusan, proses tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan hasil akhir yang diambil tidak dapat dipastikan bahwa penilaiannya bersifat objektif. Algoritma yang digunakan pada penilitian ini adalah Algoritma Electre Dan Simple Additive Weighting(SAW)”. Algoritma Electre dan SAW bertujuan untuk merengking alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan menentukan predikat kelulusan yang diperoleh oleh alternatif tersebut. Proses perhitungan dengan cara mengalikan hasil normalisasi dari setiap alternatif dengan bobot yang sudah ditentukan dan mengurutkan alternatif yang memiliki nilai tertinggi hingga nilai terendah kemudian memberikan predikat kelulusan berdasarkan rentang nilai yang sudah ditentukan. Parameter pembanding antara algoritma Electre danSAW adalah kompleksitas waktu. Algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) memiliki kompleksitas waktu yang sama yaitu = θ(nm) tetapi hasil SAW mendekati hasil yang dilakukan oleh Pesantren Darul Arafah Raya dari pada hasil yang didapat dengan menggunakan algoritma Electre. Perbandingan hasil akhir dari sistem yang dibangun dengan menggunakan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan urutan perangkingan yang sama tetapi berbeda pada keputusan predikat. Sistem ini dibangun menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 dan database yang digunakan adalah Microsoft Office Access 2007.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Predikat Kelulusan Santri dan Dyah, Electre,
IMPLEMENTATION OF DECISION SUPPORT SYSTEM IN
DETERMINITION SANTRI AND DYAH’S GRADUATION PREDICATE
BY USING ELECTRE AND
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
ALGORITHMS
ABSTRACT
Every year, Pesantren Darul Arafah Raya holds the inauguration of the sixth grade santri and dyah ( 12th grade of Senior high school). In this inauguration will be announced the graduation predicate, Pesantren Darul Arafah Raya must take a decision to determine santri and dyah’s graduation predicate. The teachers will make the discussion first, with the parenting staff before get the final result, the process will take a long time and the final result that has been taken can’t be confirmed as the objective valuation. The algorithms in this research use Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithm. Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithm saim to get alternative rank based on the criterias that have been determined and determine graduation predicate obtained by the alternative.The process of calculation by multiplying the normalization results of every alternative to the pre-determined weight and sort the alternative, from the highest value to lowest value which giv the graduation predicate based on predefined range of values. The comparator parameter between Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithms aretheoretical running time. Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithms have the same theoretical running time, it is = θ(nm) but the SAW results are closer to the results that has been got by the staffs of Pesantren Darul Arafah Raya than the Electre results. Final result comparison of the system which has been constructed by using Electre and
Simple Additive Weighting (SAW) algorithms produce the same sort rank but different in the predicate decision.This system is built by using Microsoft Visual Basic 2010 and Database Microsoft Office Access 2007.
Keyword : Decision Support Systems, Santri and Dyah’s graduation predicate, Electre,
DAFTAR ISI
Persetujuan...ii
Pernyataan ...iii
Penghargaan...iv
Abstrak...vi
Abstract...vii
Daftar isi...viii
Daftar tabel...x
Daftar gambar... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah... 2
1.3 Batasan Masalah...2
1.4 Tujuan Penelitian...4
1.5 Manfaat Penelitian...4
1.6 Metodologi Penelitian... 4
1.7 Sistematika Penulisan... 5
Bab II LANDASAN TEORI... 6
2.1 Sistem Pendukung Keputusan... 6
2.1.1 Definisi Sistem...6
2.1.1.1 Ciri-Ciri Sistem...6
2.1.2 Definisi Keputusan... 6
2.1.2.1 Ciri - Ciri Keputusan...7
2.1.2.2 Fungsi Pengembilan Keputusan.....7
2.1.2.3 Tujuan Pengambilan Keputusan...7
2.1.2.4 Proses Dalam Pengambilan Keputusan... 8
2.1.3 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)... 8
2.1.3.1 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan... 9
2.1.3.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan... 10
2.2 Algoritma ... 11
2.2.1 Ciri Algoritma... 12
2.2.2 Struktur Algoritma... 12
2.2.3 Analisis Suatu Algoritma... 12
2.2.4 Cara Penulisan Algoritma... 13
2.3 Multi Attribute Decision Making (MADM)... 13
2.3.1 Algoritma Simple Additive Weighting Method (SAW)... 13
2.3.2 Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE)... 14
2.4 Flowchart... 17
Bab III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 18
3.1 Analisis Masalah... 18
3.2 Analisis Kebutuhan... 18
3.2.1 Kebutuhan Fungsional... 18
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional... 20
3.3.1 Penentuan Kriteria... 20
3.3.2 Pembobotan Kriteria... 21
3.4 Langkah- Langkah Perhitungan Algortima...... 21
3.4.1 Algoritma Electre......21
3.4.2 Algoritma SAW....... 26
3.5 Flowchart Perhitungan Algoritma...... 31
3.5.1 Flowchart Algoritma Electre....... 32
3.5.2 Flowchart Algoritma SAW....... 33
3.6 Data Flow Diagram (DFD)...... 34
3.7 Perancangan Database...... 35
3.7.1 Tabel User... ... 36
3.7.2 Tabel Siswa...... 36
3.8 Perancangan Antar Muka (Interface)...... 36
3.8.1 Halaman Login...... 36
3.8.2 Halaman Home....... 36
3.8.3 Halaman Data User...... 37
3.8.4 Halaman Data Siswa... ... 38
3.8.5 Halaman Electre...... 39
3.8.6 Halaman SAW...... 40
Bab IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN...... 41
4.1 Implementasi Sistem...... 41
4.1.1. Halaman Login... ... 41
4.1.2. Halaman Home...... 42
4.1.3. Halaman Data User...... 43
4.1.4. Halaman Data Siswa...... 43
4.1.5. Halaman Electre...... 44
4.1.6. Halaman SAW....... 45
4.2 Perbandingan Perhitungan Kompleksitas Waktu...... 45
4.2.1 Perhitungan Kompleksitas Waktu Algoritma Electre....... 45
4.2.2 Perhitungan Kompleksitas Waktu Algoritma SAW....... 48
4.3 Perbandingan Hasil Algoritma Electre Dan Simple Additive Weighting (SAW)... ... ...50
4.3.1 Hasil Algoritma Electre...... 50
4.3.2 Hasil Algoritma Simple Additive Weighting (SAW)... 50
Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN...... 51
5.1 Kesimpulan... ... 51
5.2 Saran... ... 51
DAFTAR PUSTAKA...... 52 LAMPIRAN A
1. Listing Program Algoritma Electre
2. Listing Program Algoritma Simple) Additive Weighting (SAW)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nilai Kecocokan Alternatif... 19
Tabel 3.2 Tabel Kriteria... 20
Tabel 3.3 Tabel Bobot Kriteria... 21
Tabel 3.4 Bobot Alternatif di Setiap Kriteria pada Algoritma Electre... 21
Tabel 3.5 Hasil Dari Normalisasi Pada Electre... 24
Tabel 3.6 Tabel Penjumlahan Hasil Perkalian w * r Algoritma Electre... 25
Tabel 3.7 Tabel Rentang Nilai Predikat Kelulusan untuk Algoritma Electre... 25
Tabel 3.8 Tabel Hasil Penentuan Predikat Kelulusan pada Algoritma Electre... 26
Tabel 3.9 Bobot Alternatif di Setiap Kriteria pada Algoritma SAW... 26
Tabel 3.10 Hasil Dari Normalisasi Pada SAW... 29
Tabel 3.11 Tabel Penjumlahan Hasil Perkalian W * R pada Algoritma SAW... 30
Tabel 3.12 Tabel Rentang Nilai Predikat Kelulusan pada Algoritma SAW... 31
Tabel 3.13 Tabel Hasil Penentuan Predikat Kelulusan... 31
Tabel 3.13 Tabel User... 35
Tabel 3.14 Tabel Siswa... 35
Tabel 4.1 Perhitungan Kompleksitas Waktu Algortima Electre... 46
Tabel 4.2 Perhitungan Kompleksitas Waktu Algortima SAW... 48
Tabel 4.3 Hasil Algoritma Electre Dalam Menentukan Predikat Kelulusan... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Aliran Proses Pengambilan Keputusan... 8
Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan... 10
Gambar 3.1 Flowchart Algoritma Electre... 32
Gambar 3.2 Flowchart Algoritma SAW... 33
Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem... 34
Gambar 3.4 DFD Level 1... 34
Gambar 3.5 Rancangan Halaman Login... 36
Gambar 3.6 Rancangan Halaman Home... 36
Gambar 3.7 Rancangan Data User... 37
Gambar 3.8 Rancangan Halaman Data Siswa... 38
Gambar 3.9 Rancangan Halaman Electre... 39
Gambar 3.10 Rancangan Halaman SAW... 40
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login... 42
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Home... 42
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Data User... 43
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Data Siswa... 44
Gambar 4.5 Tampilan Halaman Electre... 44
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM
MENENTUKAN PREDIKAT KELULUSAN SANTRI DAN
DYAH
DENGAN ALGORITMA ELECTRE DAN
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
ABSTRAK
Setiap tahun Pesantren Darul Arafah Raya melakukan pengukuhan bagi santri dan dyah kelas VI (kelas XII SMA). Pada pengukuhan ini akan diumumkan predikat kelulusan,Pesantren Darul Arafah Raya harus mengambil keputusan dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah. Staff pengajar melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan pihak pengasuhan sebelum menetapkan keputusan, proses tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan hasil akhir yang diambil tidak dapat dipastikan bahwa penilaiannya bersifat objektif. Algoritma yang digunakan pada penilitian ini adalah Algoritma Electre Dan Simple Additive Weighting(SAW)”. Algoritma Electre dan SAW bertujuan untuk merengking alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan menentukan predikat kelulusan yang diperoleh oleh alternatif tersebut. Proses perhitungan dengan cara mengalikan hasil normalisasi dari setiap alternatif dengan bobot yang sudah ditentukan dan mengurutkan alternatif yang memiliki nilai tertinggi hingga nilai terendah kemudian memberikan predikat kelulusan berdasarkan rentang nilai yang sudah ditentukan. Parameter pembanding antara algoritma Electre danSAW adalah kompleksitas waktu. Algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) memiliki kompleksitas waktu yang sama yaitu = θ(nm) tetapi hasil SAW mendekati hasil yang dilakukan oleh Pesantren Darul Arafah Raya dari pada hasil yang didapat dengan menggunakan algoritma Electre. Perbandingan hasil akhir dari sistem yang dibangun dengan menggunakan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan urutan perangkingan yang sama tetapi berbeda pada keputusan predikat. Sistem ini dibangun menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 dan database yang digunakan adalah Microsoft Office Access 2007.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Predikat Kelulusan Santri dan Dyah, Electre,
IMPLEMENTATION OF DECISION SUPPORT SYSTEM IN
DETERMINITION SANTRI AND DYAH’S GRADUATION PREDICATE
BY USING ELECTRE AND
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
(SAW)
ALGORITHMS
ABSTRACT
Every year, Pesantren Darul Arafah Raya holds the inauguration of the sixth grade santri and dyah ( 12th grade of Senior high school). In this inauguration will be announced the graduation predicate, Pesantren Darul Arafah Raya must take a decision to determine santri and dyah’s graduation predicate. The teachers will make the discussion first, with the parenting staff before get the final result, the process will take a long time and the final result that has been taken can’t be confirmed as the objective valuation. The algorithms in this research use Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithm. Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithm saim to get alternative rank based on the criterias that have been determined and determine graduation predicate obtained by the alternative.The process of calculation by multiplying the normalization results of every alternative to the pre-determined weight and sort the alternative, from the highest value to lowest value which giv the graduation predicate based on predefined range of values. The comparator parameter between Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithms aretheoretical running time. Electre and Simple Additive Weighting (SAW) algorithms have the same theoretical running time, it is = θ(nm) but the SAW results are closer to the results that has been got by the staffs of Pesantren Darul Arafah Raya than the Electre results. Final result comparison of the system which has been constructed by using Electre and
Simple Additive Weighting (SAW) algorithms produce the same sort rank but different in the predicate decision.This system is built by using Microsoft Visual Basic 2010 and Database Microsoft Office Access 2007.
Keyword : Decision Support Systems, Santri and Dyah’s graduation predicate, Electre,
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika
Penulisan
1.8 Latar Belakang
Komputer merupakan salah satu alat yang sering digunakan manusia dan juga
menjadi salah satu alat yang dibutuhkan dalam keseharian manusia saat ini, mulai
dari mengolah data, mencetak, mendesain, menghitung, dan masih banyak lagi.
Bahkan dibeberapa bidang, seperti bidang pekerjaan menuntut kebanyakan orang
untuk dapat mengoperasikan komputer sebab dengan menggunakan komputer dapat
mempercepat dan mempermudah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia yang
terkadang memakan waktu yang lama seperti mengambil keputusan dalam suatu hal
atau perkara. Dan terkadang hasil yang didapat tidaklah sepenuhnya objektif
dikarenakan adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seperti intuisi.
Keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan jelas lebih bersifat subjektif
yang mana mudah terkena sugesti, pengaruh luar, rasa yang lebih suka satu dari pada
yang lain, dan faktor kejiwaan yang lainnya (Syamsi, 1989). Tetapi dengan adanya
aplikasi yang dapat bekerja seperti layaknya manusia yang dapat mengambil
keputusan tentu sangat membantu, sehingga manusia dapat memperoleh hasil
keputusan lebih cepat dan objektif.
Pesantren Darul Arafah Raya yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1985 oleh
H. Amrullah Naga Lubis merupakan salah satu pesantren di Sumatera Utara yang
Santi adalah panngilan untuk murid laki-laki sedangkan dyah adalah panggilan untuk murid perempuan. Setiap tahunnya Pesantren Darul Arafah Raya melakukan
pengukuhan bagi santri dan dyah kelas VI (kelas XII SMA) yang akan melanjutkan pendidikan selanjutnya setelah melalui berbagai macam ujian. Dan pada pengukuhan
tersebut akan diumumkan predikat kelulusan mereka yang keputusannya didapat dari
musyawarah panjang yang terkadang memakan waktu yang tidak sedikt.
Dengan sistem yang akan dibuat ini diharapkan dapat mengimplementasikan
sistem pendukung keputusan dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah
agar keputusan lebih efisien dan tidak banyak memakan waktu. Maka dari itu penulis
membuat sistem pendukung keputusan dengan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) dengan cara membandingkan kedua algoritma tersebut untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan yang akan dibuat yaitu
Bagaimana hasil perbandingan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah Pesantren Darul Arafah Raya.
1.3 Batasan atau Ruang Lingkup Penelitian
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem pendukung keputusan yang akan dibuat menggunakan algoritma Electre
dan Simple Additive Weighting (SAW) yang hanya digunakan untuk menentukan predikat kelulusan santri dan dyah di Pesantran Darul Arafah Raya.
2. Sampel/alternatif yang akan digunakan merupakan santri dan dyah yang telah duduk di kelas VI.
3. Kriteria yang digunakan dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah
a. Bahasa Arab, yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Imla,
Mahfuzud, Shorof, Nahwu, Insya’ Syafahi, Insya’ Tahriri, Balaghoh, Muthola’ah Tahriri dan Muthola’ah Syafahi,
b. B. Inggris, yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Grammar, Oral
English dan Written English
c. Fiqih yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Al-Fiqh, dan Usul
Fiqh
d. Al-Qur’an yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Ulumul Qur’an,
Hifzul Qur’an, Tajwid, Tafsir dan Ayatul Ahkam.
e. Hadits yang mana mencakupi mata pelajaran Al-Hadits dan Mustholahul
Hadits.
f. Tarbiyah yang mana mencakupi mata pelajaran Tarbiyah dan Tarbiyah
Amaliyah
g. Faroid
h. Tauhid
i. Tarikh Islam
j. Ibadah Amaliyah
k. Al-khot
l. Akhlak
4. Predikat kelulusan yang akan digunakan pada sistem ini yaitu predikat yang telah
ditetapkan oleh pihak Pesantren Darul Arafah antara lain yaitu:
a. Mumtaz
b. Jayyid Jiddan
c. Jayyid
d. Maqbul
5. Parameter pembanding kedua algoritma tersebut adalah Kompleksitas Waktu dan
Keakuratan Metode sesuai dengan hasil yang dilakukan oleh Pesantren Darul
Arafah Raya sebagai pembandingnya.
6. Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2010 dan database yang digunakan adalah Microsoft Office Access 2007.
a. Mengimplementsikan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah Pesantren Darul Arafah Raya
b. Membandingkan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW)
1.5 Manfaat Penelitian
Keputusan yang diambil dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah akan lebih objektif, efisien, dan tidak banyak memakan waktu.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
a. Studi Literatur
Mengumpulkan bahan dan referensi dari buku, skripsi dan sumber lain yang
berkaitan dengan penulisan skripsi.
b. Analisis dan perancangan Sistem
Tahap ini digunakan untuk mengolah data dari hasil studi literatur dan kemudian
melakukan analisis dan perancangan menggunakan metode Electre dan metode
Simple Additive Weighting (SAW) sehingga menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas.
c. Implementasi Sistem
Perancangan ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem
yang telah dibuat pada analisis dan perancangan sistem ke dalam program
komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio .Net 2010
d. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukakn pengujian terhadap sistem kemudian dianalisis
perbandingan Kompleksitas Waktu dan Keakuratan Metode apakah program
e. Dokumentasi
Bagian ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisa dan pengujian
dalam bentuk skripsi.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai
berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian dan sistematika penulisan
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem
pendukung keputusan, dan Algoritma yang digunakan oleh penulis
yaitu Electre dan Simple Additive Weighting (SAW)
BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem
pengambilan keputusan, langkah-langkah dan flowchart perhitungan algoritma yang digunakan dan perancangan antarmuka
BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas tentang implementasi sistem , tampilan sistem
yang sesuai dengan perancangan antarmuka dan membandingkan
kedua metode dengan kompleksitas waktu
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik dan
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang Sistem Pendukung Keputusan, Algoritma, Multi Attribute Decision Making (MADM) , Flowchart.
2.1 Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1 Definisi Sistem
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab
memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Kusrini,2007). Pada sistem terdapat lima unsur utama (Ginting, 2014), yaitu :
a. Elemen-elemen atau bagian-bagian
b. Interaksi atau hubungan antar elemen-elemen tersebut
c. Ikatan antar elemen-elemen tersebut yang mengikatnya menjadi suatu
kesatuan
d. Tujuan bersama sebagai hasil akhir
e. Lingkungan yang kompleks
2.1.1.1 Ciri-Ciri Sistem
Ciri-ciri sistem terdiri dari (Ginting, 2014) :
a. Seperangkat elemen atau komponen
b. Saling berinteraksi antara satu komponen dengan komponen yang lainnya
c. Membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu
d. Memiliki atribut
2.1.2 Definisi Keputusan
Keputusan merupakan pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang
dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif ( Hasan, 2004).
2.1.2.1 Ciri - Ciri Keputusan
Ciri - ciri atau kriteria dari keputusan adalah (Kusrini 2007) :
a. Banyak pilihan/ alternatif
b. Ada kendala atau syarat
c. Mengikuti suatu pola/ model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun
tidak terstruktur
d. Banyak input atau variabel
e. Ada faktor resiko
f. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan.
2.1.2.2 Fungsi Pengembilan Keputusan
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari suatu pemecahan masalah
memiliki fungsi antara lain sebagai berikut ( Hasan, 2004) :
a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik
secara individual maupun kelompok, baik secara institusional maupun secara
organisasional
b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan,
masa yang akan datang, yang efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup
lama.
2.1.2.3 Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut
(Hasan, 2004)
a. Tujuan yang bersifat tunggal, tujuan pengambilan keputusan yang bersifat
tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu
masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan
masalah lain.
b. Tujuan yang bersifat ganda, tujuan pengambilan keputusan yang bersifat
ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari
satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus
memecahkan dua masalah (atau lebih).
Aliran proses dalam pengambilan keputusan dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Aliran Proses Pengambilan Keputusan
Tiga tahapan dalam proses pengambilan keputusan (Ginting, 2014)
a. Tahap Intelligent, adalah tahap proses pengenalan persoalan melalui penyelidikan lingkungan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu masalah.
Kesimpulan penyelidikan diperoleh dari perolehan data dengan metode yang
telah ditetapkan sebelumnya atau dengan metode khusus. Aliran informasi
bergerak dari tingkatan menejemen terendah menuju tingkatan manajemen
tertinggi
b. Tahap Design, merupakan tahap mencari, analisis serta perumusan alternatif tindakan yang akan diambil. Pada tahap design ini, sistem iniformasi harus
mampu membuat keputusan-keputusan.
c. Tahap Choice, merupakan tahap memilih suatu tindakan yang paling tepat dari beberapa alternatif yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan alternatif terpilih. Bila suatu alternatif telah dilaksanakan, fungsi
informasi berubah menjadi pengumpul data untuk selanjutnya, merupakan
umpan balik
2.1.3 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang
menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam
menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
Sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data guna
menyelesaikan masalah semiterstruktur dan beberapa masalah tak terstruktur dengan
keterlibatan pengguna secara luas (Turban, dkk. 2006)
Sistem pendukung keputusan dapat memberikan dukungan disemua fase proses
pengambilan keputusan dan untuk semua tingkat manajerial untuk individu,
kelompok, dan organisasi. DSS dapat meningkatkan keefektifan pengambilan
keputusan, meningkatkan kontrol manajemen, memfasilitasi komunikasi, menghemat
usaha yang dilakukan pengguna, menghemat biaya, dan memungkinkan
pengambilan lebih objektif (Turban, dkk. 2005)
2.1.3.1 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan DSS (Ginting, 2014)
adalah:
a. Mampu mendukung pencarian solusi dari masalah yang kompleks
b. Respon cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang
berubah-ubah
c. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi
yang berbeda secara cepat dan tepat.
d. Pandangan dan pembelajaran baru
e. Memfasilitasi komunikasi
f. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja
g. Menghemat biaya
h. Keputusannya lebih cepat
i. Meningkatkan efektifitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih
singkat dan dengan sedikit usaha.
2.1.3.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Arsitektur sistem pendukung keputusan dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem (Kusrini,
2007), yaitu:
a. Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
sistem manajemen database (DBMS/ Data Base Management System). Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse
perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan dengan
pengambilan keputusan
b. Subsistem Manajemen Model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan,
statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang memberikan
kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa
Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS).
Komponen tersebut bisa dikoneksikan kepenyimpanan korporat atau eksternal
yang ada pada model.
c. Subsistem Antarmuka Pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung
keputusan melalui subsitem tersebut. Pengguna adalah bagian yang
dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa
konstribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang
intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
d. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan.
Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung
sebagai suatu komponen independen dan bersifat operasional. Selain
memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan sipengambil
keputusan, subsistem tersebut bisa diinterkoneksikan dengan repositori
pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang
kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.
2.2 Algoritma
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus ditentukan
bernilai salah atau benar (Zarlis & Handrizal, 2007)
Suatu algoritma yang terbaik “ suatu algoritma harus menghasilkan output yang
tepat guna (efektif) dalam waktu yang relatif singkat & penggunaan memori yang
relatif sedikit (efesien) dengan langkah yang berhingga & prosedurnya berakhir baik
2.2.1 Ciri Algoritma
Donald E Knuth, dikenal sebagai pengarang buku The Art of Computer Programming dan pemenang Turing Award pada tahun 1974 menyatakan bahwa ada berapa ciri algoritma (Suarga, 2012), yaitu sebagai berikut:
a. Algoritma mempunyai awal dan akhir, suatu algoritma harus berhenti setelah
mengerjakan serangkaian tugas. Dengan kata lain, suatu algoritma memiliki
langkah yang terbatas.
b. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tetapt sehingga tidak memiliki arti
ganda, tidak membingungkan (not ambiguous) c. Memiliki masukan (input) atau kondisi awal d. Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir
e. Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar maka akan menyelesaikan
persoalan.
2.2.2 Struktur Algoritma
Agar algoritma dapat ditulis lebih teratur maka struktur algoritma sebaikanya dibagi
ke dalam beberapa sebagian. Salah satu struktur yang sering dijadikan patokan
adalah sebagai berikut (Suarga, 2012) :
a. Bagian kepala (header), memuat nama algoritma serta informasi atau keterangan tentang algoritma yang ditulis
b. Bagian deklarasi (definisi variable), memuat definisi nama variable nama tetapan, nama prosedur, nama fungsi, tipe data yang akan digunakan dalam
algoritma.
c. Bagian deskripsi (rincian langkah), memuat langkah-langkah penyelesaian
masalah, termasuk beberapa perintah seperti baca data, tampilkan, ulangi, yang
mengubah data input menjadi output, dst.
2.2.3 Analisis Suatu Algoritma
Untuk melihat efesiensi & efektifitas dari algoritma tersebut, dapat dilakukan
1. Waktu tempuh algoritma, hal-hal yang dapat mempengaruhi waktu tempuh
adalah :
a. Banyaknya langkah
b. Besar dan jenis input
c. Jenis operasi
d. Komputer dan kompilator
2. Jumlah memori yang digunakan , semakin banyak memori yang digunakan
semakin lama waktu yang dipergunakan, semakin kecil memori yang
dipergunakan semakin cepat waktunya
2.2.4 Cara Penulisan Algoritma
Ada tiga cara dalam penulisan algoritma (Sihombing & Manalu, 2011) :
a. Dengan menggunakan bagan atau simbol-simbol tertentu sering disebut dengan
flowchart.
b. Dengan pseudo code artinya artinya algoritma tersebut mirip dengan perintah pada bahasa pemprograman yang digunakan.
c. Dengan menggunakan kalimat sendiri sesuai dengan pengertian dan
pemahaman seorang programmer.
2.3 Multi Attribute Decision Making (MADM)
MADM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh
karena itu MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi
terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Secara umum dapat
dikatakan bahwa, MADM menyelesaikan alternatif terbaik dari jumlah alternatif
(Kusumadewi, dkk. 2006).
2.3.1 Algoritma Simple Additive Weighting (SAW)
SAW disebut juga metode penjumlahan terbobot atau metode perangkingan
sederhana. SAW merupakan metode yang sering digunakan untuk pengambilan
Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Jika j adalah atribut biaya (cost)
perengkingan dengan perbandingan berpasangan antara alternatif pada kriteria
tertentu (Rubiyatun, dkk. 2012).
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang
dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi,
dkk. 2006).
Metode SAW mengenal adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan
(benefit) dan kriteria biaya (cost). Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini adalah dalam pemilihan kriteria ketika mengambil keputusan (Perdani, dkk. 2014)
rij =
�� �
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj;
i=1,2,..n dan j=1,2,..n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
Vi = =1 �
Nilai Vi yang lebih besar mengidikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
(Kusumadewi, dkk. 2006)
2.3.2 Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE)
Electre merupakan salah satu metode dalam MADM berdasarkan konsep peringkat
melalui perbandingan berpasangan antara alternatif pada kriteria yang sesuai. Sebuah
alternatif dikatakan mendominasi alternatif lain jika salah satu atau lebih kriteria
terlampaui (dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan sama dengan
kriteria yang tersisa (Ermatita, dkk. 2012)
Metode dasar Electre adalah prosedur yang berurutan mengurangi jumlah
mendominasi. Untuk menemukan alternatif terbaik, metode Electre juga memerlukan
pengetahuan bobot dari semua kriteria (Chatterjee, dkk. 2014).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan
algoritma Electre adalah sebagai berikut:
1. Membentuk sebuah perbandingan berpasangan pada setiap alternatif disetiap
kriteria (xij). Nilai harus dinormalisasikan ke dalam skala yang dapat
diperbandingkan(rij) (Kusumadewi, dkk. 2006).
rij =
2 =1
dengan i= 1,2,3,…, m; dan j= 1,2,3,…, n;
2. Memberikan faktor kepentingan (bobot) pada setiap kriteria yang
mengekspresikan kepentingan relatifnya(wj) (Kusumadewi, dkk. 2006).
W = (w1,w2,….,wn) Dengan =1 = 1
3. Selanjutnya bobot dikalikan dengan matriks perbandingan berpasangan
membentuk matriks V (Kusumadewi, dkk. 2006).
vij = wj xij
4. Pembentukan concordance index dan discordance index untuk setiap pasangan alternatif dilakukan melalui taksiran terhadap relasi
perangkingan (Kusumadewi, dkk. 2006). .
Concordance index : Ckl = {j | vkj≥ vlj} untuk j=1,2,….n.
Discordance index : Dkl = {j | vkj<vlj} untuk j=1,2,….n. 5. Menghitung matriks concordance dan discordance
a. Menghitung matriks concordance
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance
adalah dengan menjumlhkan bobot-bobot yang termasuk pada himpunan
concordance , secara matematisnya adalah sebagai berikut ckl = ∈
b. Menghitung matriks discordance
Jika ckl≥ Jika ckl<
Jika dkl < Jika dkl≥
dalam himpunan bagian discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada (Akshareari, S. 2013)
dkl =
max − | } ∈ max − | }∀
6. Matriks-matrik dapat dibangun dengan bantuan suatu nilai ambang
(Kusumadewi, dkk. 2006).
=
=1 =1(
−
1)
c
kl>7. Dan elemen-elemen dari matriks concordance dominan F ditentukan sebagai (Kusumadewi, dkk. 2006):
fkl =
1, 0,
8. Dan hal yang sama juga untuk matriks discordance dominan G dengan threshold (Kusumadewi, dkk. 2006).
=
=1 =1(
−
1)
9. Dan elemen-elemen dari matriks discordance dominan F ditentukan sebagai (Kusumadewi, dkk. 2006):
gkl =
1, 0,
10. Agregasi dari matriks dominan yang menunjukan urutan preferensi parsial
dari alternatif-alternatif (Kusumadewi, dkk. 2006).
ekl= fkl x gkl
11. Eliminasi alternatif yang less favourable. Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif yaitu bila ekl = 1 maka alternatif Ak merupakan
alternatif yang lebih baik dari pada Al . Sehingga, baris dalam matriks E yang
2.4 Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antara proses beserta pernyataan. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol.
Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu (Zarlis & Handrizal
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan tentang Analisis Masalah, Analisis Kebutuhan, Kriteria,
Langkah-Langkah Perhitungan Algoritma, Flowchart Perhitungan Algoritma, Data Flow Diagram (DFD), Perancangan Antar Muka (Interface)
3.1. Analisis Masalah
Pada penentuan predikat kelulusan santri dan dyah, Pesantren Darul Arafah Raya masih menggunakan cara bermusyawarah dengan pihak pengasuhan dan staf
pengajar yang bersangkutan sehingga proses penentuan predikat kelulusan santri
dan dyah membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Dan keputusan yang diambil tidak
dapat dipastikan bahwa penilaiannya bersifat objektif. Oleh karena itu diperlukanlah
metode-metode untuk mendapatkan hasil penilaian yang lebih baik lagi
3.2 Analisis Kebutuhan
Dengan analisis kebutuhan penulis dapat menentukan kebutuhan yang diperlukan
oleh sistem yang akan dibangun. Analisis kebutuhan memiliki dua bagian yaitu
kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus disediakan oleh sistem,
bagaimana sistem bekerja jika terdapat input tertentu dan bagaimana sistem mampu
melakukan proses, menghasilkan output/keluaran dan mampu mempunyai database. Kebutuhan fungsional yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun adalah
a. Sistem dapat menampilkan fitur jika user berhasil melakukan login
b. Sistem dapat melakukan entri data user dan juga sistem dapat memperbaharui data user yaitu password jika user menginginkan untuk mengganti password -nya.
c. Sistem harus dapat melakukan entri nilai siswa yang akan menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
d. Sistem dapat mengelompokkan beberapa mata pelajaran menjadi satu bidang
pelajaran, di mana bidang pelajaran tersebut akan menjadi kriteria dalam
pengambilan keputusan.
e. Sistem dapat mengubah nilai pada bidang pelajaran sesuai dengan nilai
kecocokan alternatif terhadap kriteria yang ditentukan, seperti yang
[image:33.595.218.467.385.495.2]ditunjukkan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Nilai Kecocokan Alternatif
f. Sistem dapat menyimpan nilai siswa yang telah diubah sesuai dengan rentang
yang telah ditentukan
g. Sistem dapat menyediakan pilihan algoritma yang ingin digunakan oleh user
yaitu SAW dan Electre.
h. Sistem dapat menampilkan bobot kriteria yang akan digunakan dalam sistem
i. Sistem dapat menampilkan proses perhitungan dalam menentukan keputusan
sesuai dengan algoritma yang dipilih oleh user.
j. Sistem harus dapat mengurutkan nilai akhir siswa yang didapat dari
perhitungan algoritma yang dipilih oleh user dan menetukan predikat yang didapat oleh siswa.
Rentang Nilai Bid. Pelajaran
Nilai
10 – 8,00 5
7,99 – 7,00 4
6,99 – 6,50 3
6,49 – 5,00 2
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan kebutuhan untuk memenuhi ataupun
mendukung kebutuhan fungsional yang telah ditentukan. Kebutuhan fungsional yang
dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
a. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7
b. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah Visual Basic 2010
c. Database yang digunakan adalah Microsoft Access 2007
3.3 Kriteria
3.3.1 Penentuan Kriteria
Kriteria-kriteria yang akan digunakan dalam menentukan predikat kelulusan santri
dan dyah adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Tabel Kriteria
Kriteria Keterangan
K1 Bahasa Arab, yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Imla,
Mahfuzud, Shorof, Nahwu, Insya’ Syafahi, Insya’ Tahriri, Balaghoh, Muthola’ah Tahriri dan Muthola’ah Syafahi
K2 B. Inggris, yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Grammar, Oral English dan Written English
K3 Al-Qur’an yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Ulumul Qur’an,
Hifzul Qur’an, Tajwid, Tafsir dan Ayatul Ahkam
K4 Hadits yang mana mencakupi mata pelajaran Al-Hadits dan Mustholahul Hadits
K5 Tarbiyah yang mana mencakupi mata pelajaran Tarbiyah dan Tarbiyah Amaliyah
K6 Fiqih yang mana mencangkup nilai mata pelajaran Al-Fiqh, dan Usul Fiqh
K7 Akhlak, yang mana merupakan akumulasi poin dari pelanggaran yang telah dilakukan santri/ dyah
3.3.2 Pembobotan Kriteria.
Penilaian bobot pada setiap kriteria dalam menentukan predikat kelulusan santri dan
dyah yaitu dengan memberikan nilai secara langsung pada setiap kriteria yang telah ditentukan berdasarkan tingkat kepentingannya. Setelah diberikan nilai bobot pada
setiap kriteria kemudian semua bobot tersebut dijumlahkan dan dibagi dengan
masing-masing nilai bobot pada setiap kriteria. Bobot kriteria dapat dilihat seperti
[image:35.595.149.538.516.711.2]yang ditunjukkan pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Tabel Bobot Kriteria
Nilai Keterangan
5 Sangat Penting
4 Penting
3 Cukup Penting
2 Kurang Penting
1 Tidak Penting
3.4 Langkah- Langkah Perhitungan Algoritma
3.4.1 Algoritma Electre
Pada awal perhitungan algoritma Electre data siswa yang berupa nilai santri dan dyah
tingkat akhir/kelas XII dikonfersikan terlebih dahulu dengan nilai kecocokan
alternatif yang telah ditentukan, seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Bobot Alternatif di Setiap Kriteria pada Algoritma Electre
Nis K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12
12283 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 4 4
12312 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
12334 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2
12357 3 2 2 2 2 2 5 2 4 4 4 2
12377 4 3 4 4 4 5 4 4 5 2 5 2
12420 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4
12425 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4
12437 4 4 3 2 1 5 2 5 5 5 5 2
12481 4 3 4 3 3 5 5 4 5 5 4 2
Setelah bobot alternatif telah disesuaikan dengan nilai kecocokan maka masuk
ketahap normalisasi sebagai berikut:
�
=
2
=1
Untuk Alternatif-1 (NIS : 12283) :
r1,1 =
2
22 +52 +22 +32 +42 +52 +52 +42 +42 +42
=
212,490 = 0,160
r1,2 =
2
22 +52 +22 +22 +32 +52 +42 +42 +32 +42
=
212,490 = 0,177
r1,3 =
2
22 +52 +22 +22 +42 +52 +52 +32 +42 +42
=
212,490 = 0,167
r1,4 =
2
22 +52 +22 +22 +42 +52 +52 +22 +32 +32
=
212,490 = 0,179
r1,5 =
2
22 +52 +22 +32 +42 +52 +52 +42 +42 +42
=
212,490 = 0,176
r1,6 =
4
22 +52 +42 +22 +42 +52 +52 +12 +32 +22
=
412,490 = 0,290
r1,7 =
5
52 +52 +32 +52 +42 +32 +32 +22 +52 +52
=
512,490 = 0,381
r1,8 =
2
22 +52 +32 +22 +42 +52 +52 +52 +42 +22
=
212,490 = 0,162
r1,9 =
4
42 +52 +22 +42 +52 +52 +52 +52 +52 +52
=
412,490 = 0,275
r1,10 =
2
22 +52 +22 +42 +22 +52 +52 +52 +52 +42
=
212,490 = 0,154
r1,11 =
4
42 +52 +22 +42 +52 +52 +52 +52 +42 +52
=
412,490 = 0,281
r1,12 =
4
42 +22 +22 +22 +22 +42 +42 +22 +22 +22
=
412,490 = 0,459
Untuk Alternatif-2 (NIS : 12312)
r2,1 =
5
22 +52 +22 +32 +42 +52 +52 +42 +42 +42
=
512,490 = 0,400
r2,2 =
5
22 +52 +22 +22 +32 +52 +42 +42 +32 +42
=
512,490 = 0,442
r2,3 =
5
22 +52 +22 +22 +42 +52 +52 +32 +42 +42
=
5r2,4 =
5
22 +52 +22 +22 +42 +52 +52 +22 +32 +32
=
512,490 = 0,447
r2,5 =
5
22 +52 +22 +32 +42 +52 +52 +42 +42 +42
=
512,490 = 0,440
r2,6 =
5
22 +52 +42 +22 +42 +52 +52 +12 +32 +22
=
512,490 = 0,363
r2,7 =
5
52 +52 +32 +52 +42 +32 +32 +22 +52 +52
=
512,490 = 0,381
r2,8 =
5
22 +52 +32 +22 +42 +52 +52 +52 +42 +22
=
512,490 = 0,404
r2,9 =
5
42 +52 +22 +42 +52 +52 +52 +52 +52 +52
=
512,490 = 0,344
r2,10 =
5
22 +52 +22 +42 +22 +52 +52 +52 +52 +42
=
512,490 = 0,385
r2,11 =
5
42 +52 +22 +42 +52 +52 +52 +52 +42 +52
=
512,490 = 0,352
r2,12 =
2
42 +22 +22 +22 +22 +42 +42 +22 +22 +22
=
212,490 = 0,279
Untuk Alternatif-3 (12334):
r3,1 =
2
22 +52 +22 +32 +42 +52 +52 +42 +42 +42
=
212,490 = 0,160
r3,2 =
2
22 +52 +22 +22 +32 +52 +42 +42 +32 +42
=
212,490 = 0,177
r3,3 =
2
22 +52 +22 +22 +42 +52 +52 +32 +42 +42
=
212,490 = 0,167
r3,4 =
2
22 +52 +22 +22 +42 +52 +52 +22 +32 +32
=
212,490 = 0,179
r3,5 =
4
22 +52 +22 +32 +42 +52 +52 +42 +42 +42
=
412,490 = 0,352
r3,6 =
2
22 +52 +42 +22 +42 +52 +52 +12 +32 +22
=
212,490 = 0,145
r3,7 =
3
52 +52 +32 +52 +42 +32 +32 +22 +52 +52
=
312,490 = 0,229
r3,8 =
3
22 +52 +32 +22 +42 +52 +52 +52 +42 +22
=
312,490 = 0,243
r3,9 =
2
42 +52 +22 +42 +52 +52 +52 +52 +52 +52
=
212,490 = 0,138
r3,10 =
2
22 +52 +22 +42 +22 +52 +52 +52 +52 +42
=
2r3,11 =
2
42 +52 +22 +42 +52 +52 +52 +52 +42 +52
=
212,490 = 0,141
r3,12 =
2
42 +22 +22 +22 +22 +42 +42 +22 +22 +22
=
212,490 = 0,229
[image:38.595.103.563.240.442.2]Proses perhitungan normalisasi dilakukan hingga alternatif ke 10 sehingga didapatkan hasil normalisasi seperti tertera pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Hasil Dari Normalisasi Pada Electre
Nis K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12
12283 0.160 0.177 0.167 0.179 0.176 0.290 0.381 0.162 0.275 0.154 0.281 0.459
12312 0.400 0.442 0.417 0.447 0.440 0.363 0.381 0.404 0.344 0.385 0.352 0.229 12334 0.160 0.177 0.167 0.179 0.352 0.145 0.229 0.243 0.138 0.154 0.141 0.229 12357 0.240 0.177 0.167 0.179 0.176 0.145 0.381 0.162 0.275 0.308 0.281 0.229
12377 0.320 0.265 0.333 0.358 0.352 0.363 0.305 0.323 0.344 0.154 0.352 0.229 12420 0.400 0.442 0.417 0.447 0.440 0.363 0.229 0.404 0.344 0.385 0.352 0.459 12425 0.400 0.354 0.417 0.447 0.440 0.363 0.229 0.404 0.344 0.385 0.352 0.459 12437 0.320 0.354 0.250 0.179 0.088 0.363 0.152 0.404 0.344 0.385 0.352 0.229
12481 0.320 0.265 0.333 0.268 0.264 0.363 0.381 0.323 0.344 0.385 0.281 0.229 12507 0.320 0.354 0.333 0.268 0.176 0.290 0.381 0.162 0.344 0.308 0.352 0.229
Setelah didapat hasil dari normalisasi, maka selanjutnya akan dibuat perkalian
matriks w * r dan penjumlahan hasil perkalian untuk mendapatkan perangkingan dari
semua alternatif sebagai berikut :
12283 ; V1
= (0,133 x 0,160 ) + (0,133 x 0,177) + (0,100 x 0,167) + ( 0,067 x 0,179) + ( 0,100 x
0,176) + (0,067x 0,290) + (0,167 x 0,381) + (0,033 x 0,162) + (0,067 x0,275) +
(0,033 x 0,154) +( 0,067 x 0,281) + (0,033 x 0,459)
= 0.237
12312 ; V2
= (0,133 x 0,400) + (0,133 x 0,442) + (0,100 x 0,417) + ( 0,067 x 0,447) + ( 0,100 x
0,440) + (0,067x 0,363) + (0,167 x 0,381) + (0,033 x 0,404) + (0,067 x 0,344) +
(0,033 x 0,385) +( 0,067 x 0,352) + (0,033 x 0,279)
12334 ; V3
= (0,133 x 0,160) + (0,133 x 0,177) + (0,100 x 0,167) + ( 0,067 x 0,179) + ( 0,100 x
0,352) + (0,067x 0,145) + (0,167 x 0,229) + (0,033 x 0,243) + (0,067 x 0,138) +
(0,033 x 0,154) +( 0,067 x 0,141) + (0,033 x 0,229)
= 0.196
Proses perhitungan perkalian matriks w * r dan penjumlahan hasil perkalian
[image:39.595.247.437.295.489.2]dilakukan hingga alternatif ke V10 sehingga didapatkan hasilnya seperti tertera pada
Tabel 3.6
Tabel 3.6 Tabel Penjumlahan Hasil Perkalian w * r Algoritma Electre
Nis V
12283 0.237
12312 0.396
12334 0.196
12357 0.235
12377 0.316
12420 0.378
12425 0.366
12437 0.265
12481 0.316
12507 0.311
Setelah didapat hasil akhir perhitungan Electre maka selanjutnya adalah menentukan predikat kelulusan santri dan dyah berdasarkan rentang nilai predikat kelulusan seperti yang tertera pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Tabel Rentang Nilai Predikat Kelulusan untuk Algoritma Electre
Predikat Nilai
Mumtaz V ≥ 0,350
Jayyid Jiddan
V< 0,350 dan
V≥0,300
Jayyid V< 0,300 dan V≥0,200
Maka didapat hasil perangkingan dan predikat kelulusan berdasarkan hasil akhir
prehitungan Electre adalah seperti yang tertera pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Tabel Hasil Penentuan Predikat Kelulusan pada Algoritma Electre
Nis V Predikat
12312 0.396 Mumtaz
12420 0.378 Mumtaz
12425 0.366 Mumtaz
12377 0.316 Jayyid Jiddan
12481 0.316 Jayyid Jiddan
12507 0.311 Jayyid Jiddan
12437 0.265 Jayyid
12283 0.237 Jayyid
12357 0.235 Jayyid
12334 0.196 Maqbul
3.4.2 Algoritma SAW
Pada awal perhitungan algoritma SAW data siswa yang berupa nilai santri dan dyah
tingkat akhir/kelas XII dikonfersikan terlebih dahulu dengan nilai kecocokan
[image:40.595.247.436.174.368.2]alternatif yang telah ditentukan, seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Bobot Alternatif di Setiap Kriteria pada Algoritma SAW
Nis K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12
12283 2 2 2 2 2 4 5 2 4 2 4 4
12312 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
12334 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2
12357 3 2 2 2 2 2 5 2 4 4 4 2
12377 4 3 4 4 4 5 4 4 5 2 5 2
12420 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4
12425 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4
12437 4 4 3 2 1 5 2 5 5 5 5 2
12481 4 3 4 3 3 5 5 4 5 5 4 2
12507 4 4 4 3 2 4 5 2 5 4 5 2
Setelah bobot alternatif telah disesuaikan dengan nilai kecocokan maka masuk
�
=
� dimana jika j adalah atribut keuntungan (benefit)
Untuk Alternatif-1 (12283):
r1,1 =
2
max {2;5;2;3;4;5;5;4;4;4;}
=
25
= 0,4
r1,2 =
2
max {2;5;2;2;3;5;4;4;3;4;}
=
2 5= 0,4
r1,3 =
2
max {2;5;2;2;4;5;5;3;4;4;}
=
2 5= 0,4
r1,4 =
2
max {2;5;2;2;4;5;5;2;3;3;}
=
2 5= 0,4
r1,5 =
2
ma x {2;5;4;2;4;5;5;1;3;2;}
=
2 5= 0,4
r1,6 =
4
max {4;5;2;2;5;5;5;5;5;4;}
=
25
= 0,8
r1,7 =
5
max {5;5;3;5;4;3;3;2;5;5;}
=
5 5= 1
r1,8 =
2
max {2;5;3;2;4;5;5;5;4;2;}
=
25
= 0,4
r1,9 =
4
max {4;5;2;4;5;5;5;5;5;5;}
=
4 5= 0,8
r1,10 =
2
max {2;5;2;4;2;5;5;5;5;4;}
=
2 5= 0,4
r1,1 1 =
4
max {4;5;2;4;5;5;5;5;4;5;}
=
4 5= 0,8
r1,12 =
4
max {4;2;2;2;2;4;4;2;2;2;}
=
4 4= 1
Untuk Alternatif-2 (12312):
r2,1 =
5
max {2;5;2;3;4;5;5;4;4;4;}
=
5 5= 1
r2,2 =
5
max {2;5;2;2;3;5;4;4;3;4;}
=
5 5= 1
r2,3 =
5
max {2;5;2;2;4;5;5;3;4;4;}
=
5 5= 1
r2,4 =
5
r2,5 =
5
max {2;5;4;2;4;5;5;1;3;2;}
=
5 5= 1
r2,6 =
5
max {4;5;2;2;5;5;5;5;5;4;}
=
5 5= 1
r2,7 =
5
max {5;5;3;5;4;3;3;2;5;5;}
=
5 5= 1
r2,8 =
5
max {2;5;3;2;4;5;5;5;4;2;}
=
5 5= 1
r2,9 =
5
max {4;5;2;4;5;5;5;5;5;5;}
=
5 5= 1
r2,10 =
5
max {2;5;2;4;2;5;5;5;5;4;}
=
5 5= 1
r2,1 1 =
5
max {4;5;2;4;5;5;5;5;4;5;}
=
5 5= 1
r2,12 =
2
max {4;2;2;2;2;4;4;2;2;2;}
=
2 4= 0,5
Untuk Alternatif-3 (12334):
r3,1 =
2
max {2;5;2;3;4;5;5;4;4;4;}
=
25
= 0,4
r3,2 =
2
max {2;5;2;2;3;5;4;4;3;4;}
=
2 5= 0,4
r3,3 =
2
max {2;5;2;2;4;5;5;3;4;4;}
=
2 5= 0,4
r3,4 =
2
max {2;5;2;2;4;5;5;2;3;3;}
=
2 5= 0,4
r3,5 =
4
max {2;5;4;2;4;5;5;1;3;2;}
=
4 5= 0,8
r3,6 =
2
max {4;5;2;2;5;5;5;5;5;4;}
=
25
= 0,4
r3,7 =
3
max {5;5;3;5;4;3;3;2;5;5;}
=
35
= 0,6
r3,8 =
3
max {2;5;3;2;4;5;5;5;4;2;}
=
35
= 0,6
r3,9 =
2
max {4;5;2;4;5;5;5;5;5;5;}
=
2 5= 0,4
r3,10 =
2
max {2;5;2;4;2;5;5;5;5;4;}
=
2 5= 0,4
r3,1 1 =
2
r3,12 =
2
max {4;2;2;2;2;4;4;2;2;2;}
=
24
= 0,5
[image:43.595.152.532.201.455.2]Proses perhitungan normalisasi dilakukan hingga alternatif ke 10 sehingga didapatkan hasil normalisasi seperti tertera pada Tabel 3.10
Tabel 3.10 Hasil Dari Normalisasi Pada SAW
Nis K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12
12283 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.8 1 0.4 0.8 0.4 0.8 1
12312 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.5
12334 0.4 0.4 0.4 0.4 0.8 0.4 0.6 0.6 0.4 0.4 0.4 0.5
12357 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 1 0.4 0.8 0.8 0.8 0.5
12377 0.8 0.6 0.8 0.8 0.8 1 0.8 0.8 1 0.4 1 0.5
12420 1 1 1 1 1 1 0.6 1 1 1 1 1
12425 1 0.8 1 1 1 1 0.6 1 1 1 1 1
12437 0.8 0.8 0.6 0.4 0.2 1 0.4 1 1 1 1 0.5
12481 0.8 0.6 0.8 0.6 0.6 1 1 0.8 1 1 0.8 0.5
12507 0.8 0.8 0.8 0.6 0.4 0.8 1 0.4 1 0.8 1 0.5
Setelah didapat hasil dari normalisasi, maka selanjutnya akan dibuat perkalian
matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian untuk mendapatkan perangkingan
dari semua alternatif sebagai berikut :
= � =1
12283 ; V1
= (0,133 x 0,4 ) + (0,133 x 0,4) + (0,100 x 0,4) + ( 0,067 x 0,4) + ( 0,100 x 0,4) +
(0,067x 0,8) + (0,167 x 1) + (0,033 x 0,4) + (0,067 x0,8) + (0,033 x 0,4) +( 0,067
x 0,8) + (0,033 x 1)
12312 ; V2
= (0,133 x 1) + (0,133 x 1) + (0,100 x 1) + ( 0,067 x 1) + ( 0,100 x 1) + (0,067x 1) +
(0,167 x 1) + (0,033 x 1) + (0,067 x 1) + (0,033 x 1) +( 0,067 x 1) + (0,033 x 0,8)
= 0,600
12334 ; V3
= (0,133 x 0,4) + (0,133 x 0,4) + (0,100 x 0,4) + ( 0,067 x 0,4) + ( 0,100 x 0,8) +
(0,067x 0,4) + (0,167 x 0,6) + (0,033 x 0,6) + (0,067 x 0,4) + (0,033 x 0,4) +(
0,067 x 0,4) + (0,033 x 0,5)
= 0,483
Proses perhitungan perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian
[image:44.595.250.440.434.635.2]dilakukan hingga alternatif ke V10 sehingga didapatkan hasilnya seperti tertera pada
Tabel 3.11
Tabel 3.11 Tabel Penjumlahan Hasil Perkalian W * R pada Algoritma SAW
Nis V
12283 0.600
12312 0.984
12334 0.483
12357 0.597
12377 0.791
12420 0.933
12425 0.907
12437 0.670
12481 0.797
Setelah didapat hasil akhir perhitungan SAW maka selanjutnya adalah menentukan predikat kelulusan santri dan dyah berdasarkan rentang nilai predikat kelulusan seperti yang tertera pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Tabel Rentang Nilai Predikat Kelulusan pada Algoritma SAW
Predikat Nilai
Mumtaz V ≥ 0,800
Jayyid Jiddan
V< 0,800 dan
V≥0,700
Jayyid V< 0,700 dan V≥0,600
Maqbul V< 0,600
[image:45.595.242.438.366.607.2]Maka didapat hasil perangkingan dan predikat kelulusan berdasarkan hasil akhir prehitungan SAW adalah seperti yang tertera pada Tabel 3.13
Tabel 3.13 Tabel Hasil Penentuan Predikat Kelulusan
Nis V Predikat
12312 0.984 Mumtza
12420 0.933 Mumtaz
12425 0.907 Mumtaz
12481 0.797 Jayyid Jiddan
12377 0.791 Jayyid Jiddan
12507 0.783 Jayyid Jiddan
12437 0.670 Jayyid
12283 0.600 Jayyid
12357 0.597 Maqbul
12334 0.483 Maqbul
3.5 Flowchart Perhitungan Algoritma
3.5.1 Flowchart Algoritma Electre
[image:46.595.102.568.157.735.2]Flowchart perhitungan algoritma Electre dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1
3.5.2 Flowchart Algoritma SAW
[image:47.595.100.569.139.727.2]Flowchart perhitungan algoritma Electre dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2
3.6 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat
dan menjelaskan proses perjalanan data dari satu atau beberapa sumber untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Diagram konteks sistem yang akan dibangun dapat
[image:48.595.116.525.217.322.2]dilihat seperti pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggambarkan alur data pada sebuah rancangan sistem yang akan dibangun dan juga memudahkan
pengguna dalam memahami secara logika, tersetruktur dan jelas. DFD Level 1 sistem
yang akan dibangun dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4
[image:48.595.116.525.468.753.2]3.7 Perancangan Database
3.7.1 Tabel User
[image:49.595.189.492.202.280.2]Tabel user diberi nama data_user. Tabel user berfungsi sebagai tempat penyimpanan data user. Rancangan database dapat dilihat seperti pada tabel 3.14
Tabel 3.14 Tabel User
Field Type Keterangan
id_user Text Id user (Primary Key)
nama Text Nama user
pass Text Password user
3.7.2 Tabel Siswa
[image:49.595.163.514.414.689.2]Tabel siswa berfungsi sebagai tempat penyimpanan nilai siswa yang akan jadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan predikat kelulusan. Rancangan database dapat dilihat seperti pada tabel 3.15
Tabel 3.15 Tabel Siswa
Field Type Keterangan
nis Text Nomor induk siswa (Primary Key)
nama Text Nama siswa
kelas Text Kelas siswa
b_arb Text Rangkuman nilai b.arab siswa
b_ing Text Rangkuman nilai b.inggris siswa
qrn Text Rangkuman nilai al-qur’an siswa hds Text Rangkuman nilai hadist siswa
trbyh Text Rangkuman nilai tarbiyah siswa
fqh Text Rangkuman nilai fiqih siswa
akhlk Text Rangkuman nilai akhlak siswa
froid Text Nilai faroid siswa
tauhd Text Nilai tauhid siswa
tar_is Text Nilai tarikh islam siswa
ib_amlyh Text Nilai ibadah amaliyah siswa
[image:49.595.164.514.414.688.2]Gambar
Dokumen terkait
Oleh karena itu, penyusunan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Bahasa Talaud- Bahasa Indonesia ini diharapkan dapat mengatasi kesenjangan kemampuan berbahasa Indonesia bagi
Analisa menggunakan metode analisis isi ( content analysis ); Metode ini merupakan analisis ilmiah mengenai isi pesan sebuah pemikiran. Hasil penelitian ini
P’kembangan Keluarga M’ nyadari keberadaan bayi M’nerima tanggung jawab baru B’orientasi t’hadap peran ortu Mulai dekat dg
MACROMEDIA “ PHONICS 1A ” SOFTWARE TO IMPROVE THE STUDENTS’ PRONUNCIATION ABILITY ” (A Classroom Action Research at The First Grade Students of SMK Diponegoro Salatiga in
ju ren~ menim- bulkem bobDh psikis tertentu bogi mereke, k3reno selDin terjedi nya kadenE-kadsne proses pombeboGDn tenah yang kureng berkensn dihati maroks, ju~
Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang
Contoh lainnya, andaikata seseorang yang menghayati kemampuan prekognisi mendapat informasi prekognitif mengenai orang yang akan mengalami sakit dalam beberapa hari ke depan,
Berdasarkan angka tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat DKI Jakarta merasakan adanya peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan pendapatan yang