ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KATA DEPAN向XIÀNG, 对DUÌ DAN朝CHÁO
介词“向”、“对”、“朝”的偏误分析
jiècí “xiàng”,“duì”,“cháo” de piān wù fēnxī SKRIPSI
OLEH:
NAMA : EDY
NIM : 080710036
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KATA DEPAN 向 XIÀNG, 对 DUÌ DAN 朝 CHÁO
介词“向”、“对”、“朝”的偏误分析
Jiè Cí “Xiàng”,“Duì”,“Cháo” De Piān Wù Fēn Xī
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang Ilmu Budaya Sastra Cina.
SKRIPSI
Dikerjakan oleh:
EDY NIM : 080710036
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si.
PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2012
Pengesahan Diterima oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana Ilmu Budaya dalam bidang Ilmu Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada :
Hari/Tanggal : 13 Juli 2012 Pukul : 14.00 – 15.30
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,
Dr. Syuhron Lubis,
M.A.
Panitia Ujian
NI P : 19511013 197603 1 001
No. Nama Tanda
Tangan
Disetujui oleh
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan
Program Studi Sastra Cina Ketua,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan
yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedih menerima sanksi berupa
pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, 13 juli 2012
Penulis
ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan
Kata Depan 向xiang, 对dui dan 朝chao”. This research analized the errors in using preposition 向xiang, 对dui and 朝chao in Mandarin. The background of this research is a frequent error in making sentences in Mandarin by the student of semester VI Program Studi Sastra China Fakultas Ilmu Budaya USU. This
research aimed to identify the error that occurred using preposisiton 向xiang, 对 dui and 朝chao in sentences of Mandarin and to analized the cause of the error. The theory used to analize the errors in using preposisiton 向xiang, 对dui and 朝 chao is error analysis and syntax. The methodology used in this thesis is descriptive qualitative. The result found after analyzing the problem of this thesis
that there are many errors in using the preposition of 向 xiang, 对 dui and朝 chao in Mandarin sentences, such as the misunderstand in using the preposition
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan Kata
Depan 向Xiang, 对Dui, dan 朝Chao”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai
gelar Strata-I pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna baik isi maupun bahasa penulisan. Hal ini disebabkan
keterbatasan penulis dari segi pengetahuan dan bahan literatur sehingga kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Dari tahap awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, penulis
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.
2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina
3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sastra
Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku
Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Chen Shu Shu, MTCSOL. Lao Shi selaku Dosen Pembimbing II yang juga
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran
untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi
penulis khususnya skripsi Mandarin.
5. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,
khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan
menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Dosen-dosen Jinan University diantaranya Shao Chang Chao, M.A., Ph.D.
Lao Shi, Yang Ren Zheng, M.A. Lao Shi, Zhu Xiao Hong, M.A., Ph.D. Lao
Shi, Chen Yi Hua, M.A., Ph.D. Lao Shi, Yu Xin, M.A. Lao Shi, Liu Jin
Feng, M.A. Lao Shi dan Wu Qiao Ping, M.A Lao Shi yang selama ini telah
sabar mengajarkan ilmunya kepada penulis.
7. Ke dua orang tua tercinta yang telah mendidik dan membesarkan penulis
dengan penuh kesabaran, kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini.
8. kepada sahabat-sahabat terbaik penulis Yoan Gaby, Budiman Pusuk,
tidak dapat disebutkan satu persatu yang sangat sabar memberikan bantuan,
dukungan, semangat dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
pennyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian sangatlah penulis harapkan
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Medan, july 2012
penulis
Edy
DAFTAR ISI
ABSTRACT i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup Penelitian 9
1.3 Rumusan Masalah 9
1.4 Tujuan Penelitian 10
1.5 Manfaat Penelitian 10
1.5.1 Manfaat Teoritis 10
1.5.2 Manfaat Praktis 10
BAB II: KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
2.1Tinjauan Pustaka 11
2.2 Konsep 15
2.2.1 Analisis Kesalahan 15
2.2.2.1 Kata Depan 向Xiàng 18
2.2.2.2 Kata Depan 对Duì 18
2.2.2.3 Kata Depan 朝Cháo 18
2.2 Landasan Teori 19
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian 20
3.2 Data dan Sumber Data 21
3.3 Teknik Pengumpulan Data 22
3.3.1 Studi Lapangan (Field Research) 22
3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research) 23
3.4 Teknik Analisis Data 23
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Kesalahan 25
4.1.1 Kata Depan 向Xiàng 25
4.1.1.1 Kesalahan Penggunaan Kata Depan 向Xiang dalam
4.1.2 Kata Depan 对Duì 29
4.1.2.1 Kesalahan Penggunaan Kata Depan 对 Duì dalam
Penggabungan Kata Kerja 31
4.1.2.2 Kesalahan Penggunaan Kata Depan 对 Duì dalam
Penggabungan Kata Keterangan Arah 33
4.1.3 Kesalahan Penggunaan Kata Depan 朝cháo 35
4.1.3.1 Kesalahan Penggunaan Dalam Kata Depan 朝Cháo
Dalam Penggabungan Kata Kerja yang Sudah Ditetapkan.
37
4.2 Faktor Penyebab Kesalahan Penggunaan Kata Depan 38
4.2.1 Bahasa Tujuan Yang Dipengaruhi Oleh Bahasa Ibu 38
4.2.2. Pengaruh Materi Pengajaran dan Pengajar 41
BAB VI : SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan 45
5.2Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 48
ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan
Kata Depan 向xiang, 对dui dan 朝chao”. This research analized the errors in using preposition 向xiang, 对dui and 朝chao in Mandarin. The background of this research is a frequent error in making sentences in Mandarin by the student of semester VI Program Studi Sastra China Fakultas Ilmu Budaya USU. This
research aimed to identify the error that occurred using preposisiton 向xiang, 对 dui and 朝chao in sentences of Mandarin and to analized the cause of the error. The theory used to analize the errors in using preposisiton 向xiang, 对dui and 朝 chao is error analysis and syntax. The methodology used in this thesis is descriptive qualitative. The result found after analyzing the problem of this thesis
that there are many errors in using the preposition of 向 xiang, 对 dui and朝 chao in Mandarin sentences, such as the misunderstand in using the preposition
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam
bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam
keutuhan suatu kalimat. Tanpa menggunakan tata bahasa yang tepat, makna suatu
kalimat tidak dapat diutarakan dengan baik dan benar. Zhao Yongxin dan Pauw
Budianto dalam bukunya yang berjudul Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:1)
mengatakan, “Tata bahasa merupakan suatu kaidah pembentukan kalimat dengan
kata yang ada. Tanpa adanya tata bahasa, tidak akan muncul bahasa”. Diberikan
pula contoh betapa pentingnya tata bahasa dalam kalimat Mandarin. Contoh: “我
们学习汉语”wo men xue xi han yu (kami belajar bahasa Mandarin). Dalam
kalimat tersebut terdapat tiga kata yang memiliki arti tersendiri, yaitu 我们women
yang artinya kami, 学习xuexi yang artinya belajar, dan 汉语hanyu yang artinya
maka makna dari kalimat tersebut akan hilang. Kalimat yang diungkapkan oleh si
pembicara juga terdengar rancu oleh si pendengar. Oleh karena itu, penguasaan
tata bahasa dalam suatu bahasa sangat penting.
Setiap bahasa memiliki beberapa jenis kata. Setiap jenis kata tersebut
memiliki arti dan kegunaannya masing-masing. Di dalam bahasa Mandarin
terdapat banyak jenis kata, di antaranya adalah kata benda, kata bilangan, kata
kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung, dan kata
bantu (Zhao Yongxin dan Budianto:2005). Di antara semua jenis kata tersebut,
kata depan merupakan salah satu jenis kata yang memegang peran penting dalam
kalimat. Hal ini dikarenakan kesalahan penggunaan kata depan di dalam suatu
kalimat akan memberi makna yang berbeda dari yang seharusnya.
Berikut adalah contoh penggunaan kata depan.
我 在 这里 了
Wǒ zài zhè lǐ le
Saya di sini sudah Saya sudah di sini
我 到 这里 了
Wǒ dào zhè lǐ le
Saya tiba di sini sudah Saya sudah tiba di sini
Kedua kalimat di atas merupakan contoh kalimat Mandarin yang
menggunakan kata depan “在” zài dan “到” dào. Kedua kata depan ini memiliki
depan “在” zài (contoh kallimat pertama) digunakan untuk menjawab pertanyaan
“kamu dimana?”. Dalam kalimat ini, penanya sebenarnya sudah mengetahui
keberadaan orang yang dicari ada di sekeliling, tetapi penanya belum tahu dengan
pasti dimana dia berada. Kalimat ke dua yang menggunakan kata depan “到” dào
juga digunakan untuk menjawab pertanyaan yang sama, yaitu “kamu dimana?”.
Namun jawaban yang menggunakan kata depan “到” dào bermaksud memberi
informasi kepada penanya bahwa “saya” baru saja pulang/sudah tiba di suatu
tempat yang sudah diketahui oleh penanya. Dalam ke dua kalimat di atas terdapat
persamaan arti, yaitu: “saya”(objek penanya) berada di suatu tempat dan berdiam
di sana. Dari kalimat diatas menjelaskan bahwa penggunaan kata depan yang tepat
sangat penting dalam percakapan, untuk menghindari kesalah-pahaman antara 2
orang atau lebih.
Kata depan menurut Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia
(1994:154) adalah sebagai berikut:
“Kata depan adalah kata-kata yang harus digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata-kata benda tersebut dengan bagian kalimat lain. Kata-kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah: di, pada, dalam, atas, antara, dari, ke, kepada, akan, terhadap, oleh, dengan, berkat, daripada, mengenai, hingga, sampai, untuk, buat, guna dan lain-lain. Fungsi dari kata depan itu sendiri adalah untuk menyatakan tempat berada, arah asal, arah tujuan, pelaku, alat, perbandingan, hal atau massalah, akibat, tujuan.”
Dalam versi Mandarin, Zhao Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata
“Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, objek, waktu, tempat, dan suatu tindakan. Kata depan yang sering
digunakan dalam bahasa Mandarin yaitu: 在 zai, 从 cong, 自 zi, 朝 chao, 往 wang, 给 gei, 把 ba, 被 bei, 叫 jiao, 让 rang, 跟 gen,和he,同tong,到dao,对dui,对于dui yu,关于guan yu, 按照an zhao dan lain lain.”
Kata depan dalam bahasa Mandarin merupakan salah satu jenis kata yang
cukup sulit dipahami oleh pembelajar bahasa asing. Hal ini karena kata depan jika
diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki beragam makna. Hal itu tergantung
dengan subjek, predikat, objek dan keterangan yang digunakan dalam sebuah
kalimat Mandarin. Sebagai contoh kata depan 向xiàng dapat diartikan: kepada,
menghadap, ke-. Kata depan向xiàng digunakan untuk menunjukkan arah, tempat
dan objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek. Kata depan 对dui dapat
diartikan : kepada, terhadap, menghadap, ke-. Di dalam kalimat digunakan untuk
menunjukkan arah, tempat dan objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek.
Ke dua kata depan ini bisa dikatakan memiliki persamaan, namun pada keadaan
tertentu, kata depan 向 xiàng hanya digunakan untuk tindakan yang bertujuan
bertanya, meminjam, membeli, dan lain-lain. Sedangkan kata depan对dui tidak
dapat digunakan bersamaan dengan kata kerja tersebut. Kata depan对dui pada
umumnya digunakan bersaman dengan objek atau digunakan bersamaan dengan
cháo dapat diartikan menjadi menghadap, kepada dan ke-. Dalam kalimat bahasa
Mandarin kata depan朝cháo digunakan untuk menunjukkan arah dan juga dapat
digunakan untuk menunjukkan objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek.
Makna ketiga kata depan ini sewaktu menunjukkan arah, dan objek, dapat
digunakan secara bergantian tanpa harus mengubah makna dan arti yang ada di
dalam kalimat. Akan tetapi, pada kondisi khusus ketiga kata depan ini tidak dapat
saling menggantikan. Hal ini bergantung kepada kata kerja yang mengikutinya.
Berikut adalah contoh penggunaan kata depan 向xiàng, 对duì, dan 朝cháo yang
dapat digunakan secara bergantian, tanpa harus mengubah arti dan makna dalam
suatu kalimat.
他 朝 我 说话
Tā cháo wǒ shuō huà
Dia kepada saya berbicara Dia berbicara kepada saya
Pada contoh kalimat di atas, kata depan 朝cháo dapat digantikan menjadi
对 dui ataupun 向 xiàng tanpa mempengaruhi makna dan arti. Berikut adalah
contoh kalimat yang hanya dapat menggunakan kata depan 向xiàng.
他 向 我 问路
Tā xiàng wǒ wèn lù
Pada contoh kalimat di atas, kata depan yang hanya boleh digunakan adalah
kata depan 向 xiàng saja dan tidak dapat digantikan dengan kata depan 对 dui
ataupun 朝cháo. Hal ini dikarenakan kata depan 向xiàng selain digunakan dalam
kalimat untuk menunjukkan arah dan objek, juga dapat digunakan dalam kalimat
yang bertujuan untuk bertanya kepada seseorang. Sedangkan kata depan 对duì
dan 朝 cháo tidak dapat digunakan dalam kalimat yang yang bertujuan untuk
bertanya.
Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU telah
mempelajari tata bahasa dan juga beberapa kata depan yang ada di dalam bahasa
Mandarin, khususnya kata depan 向xiàng, 对duì, dan 朝cháo yang terdapat di
dalam buku 汉语教程 Hàn Yǔ Jiào Chéng. Akan tetapi, dalam prakteknya
mahasiswa sering sekali melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga kata
depan tersebut di dalam kalimat. Berikut adalah beberapa contoh kalimat salah
yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra China FIB
USU.
我 对 别人 问路 ()
Wǒ duì bié rén wèn lù
Penyebab kesalahan penggunaan kata depan seperti yang terlihat pada
contoh di atas, adalah dikarenakan mahasiswa umumnya menerjemahkan dari
bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin secara langsung dan kata perkata. Kata
depan 对 dui seharusnya digunakan pada kalimat yang bertujuan untuk
memberikan informasi, bukan untuk bertanya informasi. Sedangkan kata depan 向
xiang dapat digunakan untuk menanyakan informasi kepada orang lain, yang
mana informasi tersebut sama sekali belum diketahui oleh orang yang bertanya.
Dengan demikian, kata depan yang tepat pada contoh kalimat diatas seharusnya
adalah:
他 向 别人 问路 ()
Tā xiàng bié rén wèn lù
Dia kepada orang lain bertanya jalan Dia bertanya jalan kepada orang lain
Kedua kata depan di atas jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia
memiliki arti kata yang sama, yaitu “kepada”. Namun, penggunaan ke dua kata
depan tersebut memiliki perbedaan. Hal ini tergantung pada kata kerja yang
mengikutinya.
Berikut contoh penggunaan kata depan yang salah.
他 朝 我 的态度 很好 ()
Tā cháo wǒ de tài dù hěn hǎo Dia terhadap saya perlakuan sangat baik Perlakuannya terhadap saya sangat baik
Hal yang serupa terjadi pada kalimat di atas. Kesalahan penggunaan kata
mengartikan kata demi kata dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin.
Kalimat yang benar seharusnya adalah.
他 对 我 的态度 很好 ()
Tā duì wǒ de tài dù hěn hǎo
Dia terhadap saya perlakuan sangat baik Perlakuannya terhadap saya sangat baik
Dari beberapa contoh kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester
VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam penggunaan kata depan 向xiàng,
对duì dan 朝cháo dalam kalimat bahasa Mandarin di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap penggunaan ketiga kata depan tersebut. Penulis
berharap melalui penelitian ini, pembelajar bahasa Mandarin dapat lebih terampil
dalam menggunakan ketiga kata depan tersebut. Dengan demikian, kesalahan
yang telah dilakukan sebelumnya dapat dihilangkan atau paling tidak
diminimalisir.
Penggunaan kata dalam kalimat pada bahasa asing secara benar bukanlah
hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan, hal ini melalui proses
pembelajaran yang lama, dan dibutuhkan keterampilan khusus sehingga seseorang
yang mempelajari bahasa asing tersebut dapat menuangkan gagasan, perasaan,
dan kehendak melalui penggunaan bahasa yang benar. Pada umumnya,
mahasiswa yang mempelajari bahasa asing langsung menerjemahkan sebuah
kalimat dari satu bahasa ke bahasa lainnya tanpa terlebih dahulu melihat struktur
menyebabkan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU sering
melakukan kesalahan pada saat menggunakan kata depan 向xiàng, 对duì dan 朝
cháo. Kata depan tersebut jika diartikan dalam bahasa Indonesia bisa memiliki
beragam arti. Arti dari kata depan tersebut dapat berubah tergantung dari subjek,
predikat, objek dan kata keterangan yang terdapat dalam kalimat. Hal itulah yang
kurang diperhatikan dengan seksama oleh mahasiswa.
Melihat fenomena masih banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam
proses berbahasa, maka penulis mencoba untuk meneliti “Kesalahan Mahasiswa
dalam menggunakan Kata Depan向Xiàng, 对Duì, dan 朝Cháo”. Penulis hanya
mencoba menganalisis ke tiga kata depan 向 xiàng 对 duì dan 朝 cháo
dikarenakan dari sekian banyak kata depan yang terdapat dalam bahasa Mandarin,
ketiga kata depan tersebut adalah kata depan yang paling sulit dipahami oleh
mahasiswa secara baik dan benar. disamping itu, keterbatasan penulis akan
penguasaan semua kata depan yang terdapat dalam bahasa Mandarin menjadi
alasan lainnya tentang pembatasan terhadap ke tiga kata depan ini. Penulis
membatasi objek penelitian hanya pada mahasiswa semester VI Program Studi
Sastra Cina FIB USU dikarenakan mahasiwa pada semester ini telah mempelajari
kata depan tersebut dan merupakan awal pembelajaran dan pemahaman akan kata
depan向 xiàng对 duì dan 朝 cháo. Untuk menganalisis kesalahan penggunaan
kata depan yang dilakukan oleh mahasiswa, penulis menggunakan metode
Mandarin. Melalui pemahaman tata bahasa yang benar, tentunya mahasiswa dapat
menggunakan ketiga kata depan secara baik dan benar.
1.2Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitian difokuskan pada kesalahan
penggunaan kata depan 向 xiàng, 对duì, dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin
yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa semester VI Program
Studi Sastra Cina FIB USU dalam menggunakan kata depan 向xiàng,
对duì dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan
kata depan 向xiàng, 对duì dan朝cháo dalam kalimat Mandarin pada
mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU ?
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Mahasiswa
semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam menggunakan
2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata
depan 向 xiàng, 对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin pada
Mahasiswa semester VI Program studi Sastra Cina FIB USU.
1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
Melalui hasil penelitian ini diharapkan pembelajar bahasa Mandarin dapat
memahami arti tentang kata depan secara lebih menyeluruh, khususnya kata
depan 向 xiàng, 对 duì, dan 朝 cháo, sehingga mempermudah pelajar ataupun
mahasiswa untuk memahami kata depan tersebut dan pada akhirnya dapat
menggunakan kata depan tersebut di dalam kalimat Mandarin secara baik dan
benar.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa sastra
china untuk melakukan penelitian lanjutan tantang tata bahasa Mandarin secara
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya di Cina yang meneliti tentang kesalahan penggunaan kata depan,
antara lain ditulis oleh 李卉 Lǐ huì(2007),华相 Huà Xiāng (2009), 白荃Bái
Quán dan 岑玉珍Cén Yù Zhēn (2007) , 高霞Gāo Xiá (2009), dan 郭敏Guō Mǐn
(2006).
李卉Lǐ Huì(2007)dalam skripsinya yang berjudul从位移角度看介词
“向、朝、对、冲”的异同Cóng Wèi Yí Jiǎo Dù Kàn Jiè Cí “Xiàng, Cháo, Duì,
Chōng” De Yì Tóng , mengungkapkan tentang kesalahan penggunaan kata depan
向 xiàng, 朝 cháo, 对 duì dan冲 chōng yang dilakukan oleh mahasiswa asing
yang mempelajari bahasa Mandarin di china dikarenakan mahasiswa kebingungan
dalam memahami penggunaan ke empat kata depan tersebut. Hal ini dikaitkan
dengan pembahasan yang kurang detil dari buku pelajaran yang mereka gunakan
tentang penggunaan kata depan tesebut. Diberikan pula beberapa saran kepada
guru Mandarin agar dalam mengajar kata depan tersebut, guru Mandarin
华相 Huà Xiāng (2009) dalam skripsinya yang berjudul “韩国留学生习
得介词“给”的偏误分析及教学对策” “Hán Guó Liú Xué Shēng Xí Dé Jiè Cí
“Gěi” De Piān Wù Fēn Xī Jí Jiào Xué Duì Cè ” menyatakan bahwa pelajar Korea
yang berada di Cina yang mempelajari bahasa Mandarin sering melakukan
kesalahan sewaktu menggunakan kata depan gěi. Kesalahan tersebut terdiri atas 4
jenis, yaitu : 1. Kesalahan penggunaan; 2. Kesalahan peletakan; 3. Kesalahan
penggunaan kata depan secara asal; dan 4. Kesalahan kurangnya penggunaan kata
depan dalam suatu kalimat. Di antara semua jenis kesalahan itu, persentase
kesalahan yang paling tinggi yang ditemukan oleh 华 相 Huà Xiāng adalah
kesalahan penggunaan, lalu diikuti oleh penggunaan kata depan secara asal dan
kesalahan peletakan. Teori yang digunakan oleh beliau dalam penelitiannya
adalah analisis kesalahan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
白荃 Bái Quán dan 岑玉珍 dan Cén Yǜ Zhēn (2007) dalam skripsinya
yang berjudul “母语为英语的学生使用汉语介词_对_的偏误分析” “Mǔyǔ wèi
yīngyǔ de xuéshēng shǐyòng hànyǔ jiècí_duì_de piān wù fēnxī”, beliau
mengumpulkan data dalam kurun 10 tahun terakhir terhadap pembelajar asing
yang mempelajari bahasa Mandarin, beliau merangkum 8 jenis kesalahan
penggunaan kata depan 对 dui yang dilakukan oleh mahasiswa asing yang
memepelajari bahasa Mandarin, yaitu: 1. Mahasiswa salah menggunakan kata
depan 对 duì, tetapi menggunakan kata depan 对 duì; 2. Mahasiswa salah
menggunakan kata depan dalam kalimat yang seharusnya menggunakan kata
depan 对 duì, tetapi menggunakan kata depan selain kata depan 对 duì; 3.
Kesalahan dalam kalimat yang seharusnya menggunakan kata depan dui, tetapi
salah meletakkan kata depan 对 duì; 4. Kesalahan kurangnya penggunaan kata
depan 对duì dalam kalimat yang seharusnya menggunakan kata depan 对duì; 5.
Kesalahan peletakan objek pada struktur kalimat “对…” “dui…” atau “对””dui”;
6. Kesalahan penggunaan kata depan 对duì dalam struktur kalimat “对…来说”
“dui… lai shuo” tetapi hanya menggunakan kata depan 对 dui saja; 7. Salah
menggunakan kata depan 对 duì dalam struktur kalimat “对…有/感兴 趣”
“dui…you/gan xing qu” dan “对…有意思” “dui…you yi si”; 8. Kesalahan
campuran (kesalahan yang umum). Dalam penelitiannya, beliau menggunakan
teori analisis kesalahan.
Sementara itu 高霞 Gāo Xiá (2009) dalam skripsi penelitiannya yang
berjudul “英语国家学生汉语介词_对_的相关偏误分析” “Yīng Yǔ Guó Jiā
Xués Hēng Hàn Yǔ Jiè Cí_Duì_De Xiāng Guān Piān Wù Fēn Xī ” mengatakan
tentang penggunaan kata dui terhadap beberapa kata kerja. Beliau menyarankan
agar bahan pengajaran seharusnya menjelaskan lebih detil tentang penggunaan
kata depan dui, menjelaskan kata depan dui tidak hanya dapat digunakan
bersamaan dengan kata kerja, tetapi juga dapat digunakan untuk menggungkapkan
perasaan, ide, dan gagasan atau perilaku, serta kata sifat. Beliau juga
menyarankan agar membagi kelompok kata yang dapat digunakan bersamaan
dengan kata depan dui secara mendalam, sehingga mahasiswa dapat memahami
dan menggunakannya dengan tepat.
郭敏Guó mín(2005:58) dalam skripsi penelitiannya yang berjudul 面
向对外汉语教学的介词研究—“对”“对于”“向”“关于”Mian Xiang Dui Wai Han
Yu Jiao Xue De Jie Ci Yan Jiu “Dui” “Dui Yu” “Xiang” “Guan Yu”
menyebutkan bahwa kata depan “对”dui, “对于”dui yu, “向” xiang, “关于”guan
yu dalam kalimat, memiliki arti makna yang berbeda-beda. Dalam sebuah kalimat,
kata depan “对”dui“对于”dui yu“关于”guan yu dapat menjadi atribut, adverb,
akan tetapi tidak dapat menjadi pelengkap. Sedangkan “向”xiang dapat menjadi
adverb, pelengkap, akan tetapi tidak dapat menjadi atribut. Diungkapkan pula
bahwa jika kita secara sistematis dalam mengamati semua kata depan , kata depan
dapat bibagi menjadi beberapa bagian besar yang memiliki arti yang sama, dalam
beberapa jenis besar ini lalu lakukan penafsiran arti terhadap kata depan tersebut.
menganalisis setiap kata depan dari sudut pandang yang berbeda yang memiliki
arti yang berbeda dalam kalimat.
Dari beberapa penelitian terdahulu, terdapat beberapa persamaan dengan
penelitian yang akan penulis lakukan dalam hal penelitian, yaitu objek dan jenis
penelitian. Akan tetapi, dalam penelitian terdahulu, bukanlah penelitian analisis
kesalahan penggunaan kata depan向xiàng, 对, duì dan 朝cháo yang dilakukan
oleh pelajar Indonesia, khususnya pelajar semester VI Program Studi Sastra China
FIB USU
2.2Konsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588), konsep memiliki
makna “Gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar
bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain”. Dalam
penelitian ini, konsep yang akan diuraikan penulis adalah:
2.2.1 Analisis Kesalahan
Menurut Hastuti dalam bukunya yang berjudul Sekitar Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia (2003:77), “Analisis kesalahan adalah sebuah proses yang
didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek yang
jelas. Jelas, dimaksudkan sesuatu yang telah ditargetkan. Sedangkan objek yang
dipelajari adalah bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa kebangsaannya ataupun
Menurut Ellis dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul
Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa (1988:68), “Analisis kesalahan adalah
suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa,
yang meliputi mengumpulan sampel, mengidentifikasikan kesalahan yang
terdapat dalam sampel, menjelasankan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan
kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta mengevaluasi atau menelitian taraf
keriusan kesalahan itu.”
Dalam setiap kegiatan pasti ada tujuannya. Demikian juga analisis
kesalahan. Analisis kesalahan yang dibuat oleh para pembelajar tentu saja dapat
memberi manfaat, yaitu merupakan dan mejadi umpan balik yang sangat berharga
bagi penilaian dan perancangan penyusunan materi dan strategi pengajaran
Menurut Sridhar dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa (1998:69), tujuan analisis kesalahan antara lain
untuk :
1. Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalkan urutannya dari yang mudah ke yang sukar.
2. Menentukan urutan jenjang relative penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai butir bahan yang diajarkan.
3. Merencanakan latihan dan pengajaran remedial 4. Memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa.
Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa (1998:68) mengemukakan analisis kesalahan mempunyai
langkah-langkah yang meliputi: “1. Mengumpulkan sampel; 2. Mengidentifikasi
kesalahan; 3. Menjelasan kesalahan; 4. Mengklasifikasi kesalahan; 5.
Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa (1998:71) juga mengajukan langkah-langkah prosedur
kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi langkah-langkah
analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar. Langkah-langkah tersebut
adalah:
1. Mengumpulkan data: berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa, misalkan hasil ulangan, karangan, atau percakapan.
2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa, misalnya kesalahan-kesalahan pelafalan, pembentukan kata, penggabungan kata, penyusunan kalimat.
3. Memperingkatkan kesalahan: mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya.
4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan yang rawan; meramalkan tataran bahasa yang dipelajari yang potensial mendatangkan kesalahan
5. Mengkoreksi kesalahan: memperbaiki dan bila dapat mengilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.
2.2.2 Kata Depan
Sama seperti bahasa Indonesia, bahasa Mandarin juga memiliki kata depan.
Kata depan yang terdapat dalam bahasa Mandarin merupakan kata yang
digunakan untuk menghubungkan suatu kata kerja dengan kata benda, keterangan
tempat ataupun objek, sehingga tujuan dari pekerjaan yang akan dilakukan oleh
subjek dapat diungkapkan dengan baik dan jelas.
Menurut Suparto dalam bukunya yang berjudul Tata Bahasa Mandarin Itu
“Kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti atau di depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. Jenis-jenis kata depan digunakan untuk menyatakan waktu, tempat, arah, menyatakan sasaran, menyatakan alasan, menyatakan cara, menyatakan pasif, menyatakan perbandingan, menyatakan mengesampingkan.”
Dalam bukunya, beliau juga memaparkan cirri-ciri kata depan yang
terdapat dalam bahasa Mandarin, antara lain:
a. Kata depan tidak dapat berdiri sendiri dalam menjawab pertanyaan.
b. Kata depan tidak dapat direduplikasi.
c. Tidak dapat menggunakan kata bantu aspek , kata kerja penunjuk arah.
d. Biasanya, tidak bisa menggunakan struktur positif-negatif untuk bertanya.
2.2.2.1 Kata Depan 向Xiàng
Dalam Kamus Besar Tionghoa-Indonesia (1995:965), dijabarkan penggunaan
serta arti dari kata depan 向xiàng adalahBerikut
1. Arah: jurusan contohnya 风向fēngxiàng, yang artinya arah angin.
2. Menghadap ; mengarah misalkan 这间房间向东zhè jiān fángjiān xiàng
dōng, yang artinya kamar ini menghadap ke timur.
3. Berpihak kepada ; memihak kepada misalkan 向理不向人 xiàng lǐ bù xiàng rén, yang artinya berpihak kepada yang benar.
4. Sebagai preposisi menyatakan arah perbuatan misalkan 向上级汇报工作
xiàng shàngjí huìbào gōngzuò, yang artinya melaporkan pekerjaan kepada atasan.
5. Selalu, senantiasa 向无此例xiàng wú cǐ lì, yang artinya selama ini belum ada taranya.
Menurut Kamus Besar Tionghoa-Indonesia (1995:211), “Kata depan 对
duì bermakna mengarah ke ; menuju ke. Misalkan: 枪口对着敌人qiāng kǒu duì
zhe dí rén yang memiliki arti mengarahkan mulut senapan kepada musuh.”
2.2.2.3 Kata Depan 朝 Cháo
Dalam Kamus Besar Tionghoa-Indonesia (1995:100), “Kata depan 朝
cháo mempunyai makna menghadap ke; ke arah. Contoh 坐东朝西 zuò dōng
cháo xi yang artinya menghadap ke barat.”
2.3Landasan Teori
Penggunaan kata depan 向xiàng对duì朝cháo sangat berperan penting
dalam menentukan kebenaran suatu kalimat. Oleh karena itu, di dalam
menganalisis kesalahan ketiga kata depan tersebut di dalam kalimat, penulis
menggunakan pendekatan tata bahasa Mandarin yang menjadi bagian dari
sintaksis. Sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa yang mempelajari tentang
hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar (frase,
klausa, kalimat) dalam bahasa (Moeliono, 2000:26). Di dalam sintaksis dipelajari ilmu tata kalimat.
Di dalam suatu kalimat Mandarin yang benar hendaknya terdapat subjek,
yang salah, seseorang juga dapat mengerti arti tujuan si pembicara. Namun,
penggunaan tata-tata bahasa yang salah, akan membuat lawan bicara menjadi sulit
untuk mengerti dan memahami arti yang sebenarnya dari yang ingin diungkapkan
oleh si pembicara. Dengan tata-tata bahasa yang benar, komunikasi akan terasa
lebih mudah dan si penerima berita akan lebih mudah pula untuk memahami arti
si pembicara. Dengan demikian, kesalahpahaman dapat dihindari.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian yang berjudul
“Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan Kata Depan 向 Xiang 对
Dui 朝 Chao” ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Sekaran dalam
Erlina dalam judul bukunya Metode Penelitian (2011:20) ,
industri atau prespektif lain. Penelitian deskriptif ini membantu peneliti untuk menjelaskan subjek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dan menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitan lanjutannya.”
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan fakta dan karakteristik
mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu secara sistematik dan akurat.
Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Secara deskriptif
peneliti memberikan ciri-ciri, sifat, serta gambaran data melalui survei observasi
lapangan dengan menyebarkan angket kepada sumber dan melakukan wawancara
langsung kepada responden. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan
metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2006:4).
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara. yang ber-alamat di Jalan Universitas nomor 19,
Kampus USU, Medan.
3.2 Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data primer melalui kuesioner
yang berisikan soal-soal penggunaan kata depan dan hasil wawancara dari
beberapa responden. Soal kuesioner berbentuk essay (mengisi) dengan jumlah
soal sebanyak 20 soal yang terdiri dari 4 bagian, yaitu: 1. Bagian pertama
朝cháo; 2. Bagian kedua berjumlah 5 soal dengan pilihan mengisi menggunakan
kata depan 向xiàng atau 对duì; 3. Bagian ketiga berjumlah 5 soal dengan pilihan
mengisi menggunakan kata depan 对 duì atau朝 cháo; dan 4. Bagian keempat
adalah bagian menafsirkan kalimat benar atau salah, Jika salah, maka dimohon
kepada mahasiswa untuk mengubahnya dengan kalimat yang benar. Soal soal
pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner diambil dari buku 汉语教程Hàn Yǔ
Jiào Chéng, Kamus Besar Bahasa Tionghoa, buku 使用现代汉语语法Shǐ Yòng
Xiàn Dài Hàn Yǔ Yǔ Fǎ , artikel internet yang digabungkan menjadi satu, lalu
disesuaikan dengan level tertentu. Kuesioner yang telah diisi lalu dikumpulkan
kembali dan kemudian di pilah-pilah untuk diambil kesimpulanya. Selain itu,
peneliti juga memperoleh data sekunder melalui buku-buku, jurnal dan internet
yang relevan dengan topik penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam
(dalam arti luas) yang harus di cari/dikumpulkan dan di pilih oleh peneliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan metode
observasi dengan membagikan kuesio,ner kepada mahasiswa Sastra Cina semester
VI FIB USU. Selain itu, penulis juga melakukan studi kepustakaan untuk
memahami tata bahasa Mandarin, khususnya penggunaan kata depan 向xiàng, 对
duì dan朝cháo di dalam kalimat Mandarin.
3.3.1 Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan dilakukan penulis untuk mendata jumlah keseluruhan
mahasiswa yang ada pada semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU.
Setelah mengetahui total keseluruhan mahasiswa, penulis akan menghitung
sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut:
n =N/(1+ne^2)
n = number of sample (jumlah sample)
N= total population (jumlah seluruh anggota populasi)
e= error tolerance (toleransi terjadi kesalahan kegagalan, pada lazimnya hanya
diperbolehkan 0.05)
^2= pangkat dua
Sebagai contoh, populasi mahasiswa semester VI Program Studi Sastra
Cina FIB USU sebanyak 30 mahasiswa dan taraf signifikasinya adalah 0.05, maka
besarnya sampel menurut Slovin ini akan menjadi
n=N/(1+Ne^2)
n = 30/(1+30 x 0.05 x 0.05)
3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan
teori-teori yang berasal dari buku 汉语教程Hàn Yǔ Jiào Chéng, Kamus Besar Bahasa
Tionghoa, buku 使用现代汉语Shǐ Yòng Xiàn Dài Hàn Yǔ Yǔ Fǎ, jurnal internet
dan berbagai buku mengenai tata bahasa Mandarin. Studi kepustakaan ini
dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam penellitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis meneliti kesalahan yang dilakukan responden
berdasarkan data yang terdapat dalam kuesioner. Analisis kesalahan yang
dilakukan berupa menganalisis kesalahan dalam peletakan serta tata cara
penggunaan kata depan 向xiàng对duì朝cháo yang salah. langkah langkah yang
digunakan sebagai berikut:
1. Pertama, penulis akan memeriksa kuesioner yang telah diisi oleh responden.
2. Setelah memeriksa jawaban yang terdapat di dalam kuesioner, penulis akan
melihat kesalahan dalam peletakan ketiga kata depan向xiàng, 对duì dan朝
cháo serta kesalahan-kesalahan lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa
semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU. Kesalahan diklasifikasikan
dalam dua kategori yaitu:
1) jenis kesalahan
3. memperingkatkan kesalahan: mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi
atau keseringannya dalam menggunakan kata depan向xiàng, 对 duì dan朝
cháo.
4. selanjutnya, dari data yang telah diperoleh melalui kuesioner, penulis akan
menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam
menggunakan kata depan 向 xiàng, 对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat
Mandarin.
5. Langkah terakhir, penulis akan menyimpulkan jenis dan faktor kesalahan apa
saja yang dilakukan oleh mahasiwa semester VI Program Studi Sastra Cina
FIB USU dalam penggunaan kata depan向xiàng, 对 duì dan 朝 cháo dalam
kalimat Mandarin.
BAB IV
Pada bab empat, penulis akan menjabarkan hasil penelitian “Analisis
Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan Kata Depan向Xiàng, 对Duì dan朝
Cháo” dan menjabarkan tentang tata cara penggunaan kata depan 向xiàng, 对duì
dan 朝cháo dalam kalimat sesuai dengan tata bahasa Mandarin.
4.1 Bentuk Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi
Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU yang terdapat dalam kuesioner beragam
macam. Berikut adalah jenis jenis kesalahan tersebut.
4.1.1 Kata Depan 向Xiàng
Kata depan 向 xiàng dalam kalimat Mandarin digunakan bersamaan
dengan kata keterangan yang menunjukkan tempat, arah atau objek,lalu diikuti
oleh kata kerja. Kata depan 向 xiàng digunakan pada saat tindakan yang
dilakukan subjek menunjuk ke arah suatu tempat atau tertuju pada objek tertentu,
sehingga terlihat jelas dimana tempat atau objek itu berada dan kepada siapa
tindakan itu dilakukan.
Kata depan 向 xiàng merupakan kata kerja, dan juga merupakan kata
zhe(menghadap). Di dalam kalimat, kata depan 向 xiàng digunakan untuk
menunjukkan objek manusia atau benda tertuju atau menghadap ke suatu tempat
atau arah.
Contoh:
他 家 的 房子 向 东
Tā jiā de fáng zi xiàng dōng Dia rumah punya kamar menghadap ke timur Kamar di rumah dia menghadap ke timur
这间 房子 向 阳, 屋里 特别 亮
zhè jiān fáng zǐ xìang yang wū lǐ tè bié liàng
Ini kamar menghadap ke matahari, ruangan sangat terang Kamar ini menghadap ke arah matahari, di dalam ruangan sangat terang
Kata 向 xiàng sewaktu menjadi kata depan, dalam kalimat biasanya
digunakan bersamaan dengan kata benda ataupun dengan kata pengganti manusia,
biasannya digunakan untuk menunjukkan arah dari kata kerja yang dilakukan oleh
subjek, atau menerangkan kata kerja yang dilakukan oleh subjek tertuju kepada
siapa.
Berikut adalah tata cara dan contoh penggunaan kata depan 向xiàng yang
menunjukkan arah dari kata kerja yang dilakukakan oleh subjek:
S + 向xiang + keterangan (arah/tempat) + predikat (kata kerja)
我 向 前 看
Wǒ xiàng qián kàn
Saya melihat ke depan
船 向着 左右 两边 摇晃, 走得 很慢
Chuan xiàng
zhe zuǒ yòu liǎngbiān yáo huàng zǒu de hěn màn
Kapal ke kiri
kanan dua arah bergoyang berjalan
sangat lambat Kapal bergoyang ke kiri dan ke kanan, jalannya sangat lambat
Berikut adalah contoh penggunaan kata depan 向xiàng yang menerangkan
kata kerja yang dilakukan oleh subjek tertuju kepada objek.
S + 向xiang + objek + predikat (kata kerja)
我 向 他 道歉.
Wǒ xiàng tā dào qiàn.
Saya kepada dia meminta maaf. saya meminta maaf kepada dia.
借 此机会, 我 向 朋友们 拜年.
Jiè cǐjī huì, wǒ xiàng péng you men bài nián.
Menggunakan kesempatan ini, saya kepada teman-teman berkunjung. Saya menggunakan kesempata ini untuk berkunjung ke rumah teman.
Harus ditekankan bahwa penggunaan kata depan 向 xiàng di dalam
kalimat jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia tidak memiliki arti tetap, makna
akan berubah, tergantung dengan subjek, predikat, objek dan kata keterangan
depan 向 xiàng jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah : kepada,
menghadap, menghadap ke, ke-.
4.1.1.1Kesalahan Penggunaan Kata Depan 向 Xiang dalam Penggabungan
Kata Kerja yang Sudah Ditetapkan
Tidak semua kata kerja dapat digunakan bersamaan dengan kata depan 向
xiàng. Terdapat beberapa kata kerja yang sudah ditetapkan untuk digunakan
bersamaan dengan kata depan 向xiàng. Contoh kata kerja yang dapat digunakan
secara bersamaan dengan kata depan 向xiàng adalah : 说shuō berbicara, 提出tí
chū mengajukan, 打听dǎ tīng mendengar, 学习xué xí belajar, 借jiè meminjam,
卖mài menjual, 买mǎi membeli, 祝贺zhù hè selamat, 问wèn bertanya道歉dào
qiàn meminta maaf dan lain-lain.
Berikut adalah kesalahan yang dilakukan responden sewaktu menjawab
soal yang terdapat di dalam kuesioner
Data 1:
我 们 要 向 这个 问题 进 行 研 究
Kami akan melakukan penelitian terhadap pertanyaan ini
Pada kalimat di atas kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester VI
Program Studi Sastra Cina FIB USU yang terdapat dalam kuesioner adalah Kata
depan yang seharusnya mengikuti kata kerja 进行jìn xíng “melakukan” adalah
kata depan 对 duì. Sedangkan kata depan 向 xiàng tidak dapat digunakan
bersamaan dengan kata kerja tersebut. sehingga kalimat yang benar adalah:
我们 要 对 这个 问题 进行 研究
Wǒ men yào duì zhè gè wèn tí jìn xíng yán jiū () Kami akan terhadap ini pertanyaan melakukan penelitian Kami akan melakukan penelitian terhadap pertanyaan ini
Data 2:
向 这 个 问题 你 应该 更 了解
Xiàng zhè gè wèn tí nǐ yīng gāi gèng liáo jiě () Terhadap ini pertanyaan kamu seharusnya lebih mengerti. Terhadap petanyaan ini seharusnya kamu yang lebih mengerti.
Pada contoh Kalimat di atas, kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa
semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU adalah kesalahan dalam
menggunakan kata depan向xiàng. Kata depan向xiàng tidak dapat digunakan
dengan kata kerja 了 解 liáo jiě. Kata depan yang seharusnya digunakan
bersamaan dengan kata kerja了解liáo jiě adalah kata depan对duì. Maka kalimat
yang benar adalah:
对 这 个 问题 你 应该 更 了解
Terhadap ini pertanyaan kamu seharusnya lebih mengerti. Terhadap petanyaan ini seharusnya kamu yang lebih mengerti.
4.1.2 Kata Depan 对 Duì
Kata depan 对duì merupakan kata kerja, dan juga merupakan kata depan.
Sewaktu menjadi kata kerja, kata 对 duì memiliki arti yang hampir mirip dengan
“对 待” duìdài (memperlakukan)、“对 付”duìfù (menghadapi), “朝” cháo
(menghadap), “向”xiàng (menghadap). Sewaktu menjadi kata depan, 对 duì
merupakan hasil perkembangan dari kata kerja对duì itu sendiri, dalam kalimat
kata depan 对 duì juga memiliki arti “对待” duìdài (memperlakukan)、“对
付”duìfù (menghadapi), “朝” cháo (menghadap), “向”xiàng (menghadap). Pada
umumnya kata depan 对 duì digunakan untuk menghubungkan suatu
hal(keterangan) dengan kata kerja, atau menjelaskan objek merupakan arah yang
ditujukan oleh kata kerja yang dilakukan oleh subjek.
Berikut adalah struktur kalimat kata depan 对 duì yang digunakan untuk
menghubungkan kata kerja dengan keterangan (hal):
对duì + keterangan (hal) + predikat (kata kerja)
对 这次 考试成绩 我 不太 满意 Duì zhè cì kǎo shì chéng jì wǒ bú tài mǎn yì
Terhadap kali ini nilai ujian saya tidak terlalu puas Terhadap nilai ujian kali ini, saya tidak terlalu puas
Struktur kalimat dalam bahasa Mandarin adalah subjek, predikat, objek.
Kata keterangan bisa berada di depan subjek. pada kalimat di atas, kata depan对
duì digunakan untuk menghubungkan kata kerja 不 满 意 bù mǎn yì dengan
keterangan 考试成绩kǎo shì chéng jì.
Berikut adalah struktur kalimat yang menggunakan kata depan对duì yang
digunakan untuk menunjukkan arah dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek:
Subjek + 对duì + objek + predikat (kata kerja)
Contoh:
他 对 小张 点点 头
Tā duì xǐao zhāng dǐandǐan tóu
Dia kepada xǐao zhāng mengangguk-anggukan kepala Dia mengangguk anggukkan kepala kepada Xǐao Zhāng
Pada kalimat di atas, kata depan对duì digunakan untuk menerangkan
4.1.2.1Kesalahan Penggunaan Kata Depan 对 Duì dalam Penggabungan
Kata Kerja
Dalam kalimat Mandarin, kata depan 对 duì digunakan untuk
menunjukkan objek atau arah dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek tertuju
kepada siapa atau ke arah mana. Pada umumnya kata depan 对 duì digunakan
bersamaan dengan objek manusia, benda atau kata keterangan tempat, lalu di ikut i
oleh kata kerja.
Data 3:
他 对 玛
丽
问 这个问题 的时候 我 不 在家
()
Tā duì Mǎ lì
wèn zhè gè wèn tí
de shí hòu
wǒ bú zài jiā
Dia kepada Mali tanya pertanyaan ini
sewaktu saya tidak di rumah Sewaktu dia bertanya pertanyaan ini kepada Mali, saya tidak berada di rumah
Data 4 因为 不知 道 路 怎么 走, 所以 我们 对 别人 问路 () Yīn wèi bù zhī dào
lù zěn me zǒu suǒ yǐ wǒ
men duì
bié
rén wèn lù
tahu an mana , da lain ya jalan Karena tidak tahu jalan, makan kami bertanya jalan kepada orang lain.
Kedua contoh kalimat di atas adalah kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa sewaktu menjawab pertanyaan kuesioner bagian II dengan
menggunakan kata depan对dui. Kata depan 对dui tidak dapat digunakan untuk
kata kerja 问wèn (kata kerja yang artinya bertanya). Kata depan yang seharusnya
digunakan bersamaan dengan kata kerja 问 wèn (kata kerja yang artinya
bertanya)seharusnya adalah kata depan 向 xiàng. Sehingga kalimat yang benar
adalah.
他 向 玛
丽
问 这个问题 的时候 我 不 在家
()
Tā xiàng Mǎ lì
wèn zhè gè wèn tí
de shí hòu
wǒ bú zài jiā
Dia kepada Mali tanya pertanyaan ini
sewaktu saya tidak di rumah Sewaktu dia bertanya pertanyaan ini kepada mali, saya tidak berada di rumah 因为 不知 道 路 怎么 走, 所以 我们 向 别人 问路 () Yīn wèi bù zhī dào
lù zěn
me zǒu suǒ yǐ
wǒ
men xiàng
bié rén
Karena tidak tahu
jal an
bagai
mana jalan maka Kami kepada
orang lain
berta nya jalan Karena tidak tahu jalan, makan kami bertanya jalan kepada orang lain.
4.1.2.2 Kesalahan Penggunaan Kata Depan 对 Duì dalam Penggabungan
Kata Keterangan Arah
Kata depan 对 duì digunakan untuk menunjukkan kata kerja yang
dilakukan oleh subjek tertuju kemana dan kepada siapa. Tidak sama seperti kata
depan 向 xiàng, kata depan 对 duì pada umumnya digunakan untuk tindakan
yang ditujukan pada objek manusia/benda, dan objek yang dituju biasanya dapat
dilihat oleh mata dan dapat dirasakan oleh tangan. kata depan 对duì sangat jarang
digunakan untuk menunjukkan arah. Namun sewaktu digunakan untuk
menunjukkan tempat atau arah, kata depan对duì biasanya diikuti oleh imbuhan
着zhe
Contoh:
我 对着 墙壁 说话
Wǒ duì zhe qiáng bì shuō huà
Saya menghadap tembok berbicara Saya berbicara menghadap ke tembok
Pada kalimat di atas, kata keterangan tempat adalah tembok yang
Kata depan 对duì sewaktu digunakan menunjuk ke suatu arah atau objek
dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “kepada” , “menghadap” atau
“ke-”. Makna dari kata depan对duì tidak memiliki patokan yang tetap, dia dapat
berubah tergantung dengan subjek, predikat, objek, dan kata keterangan yang
digunakan dalam kalimat Mandarin.
Data 5: 同学 们 看见 对面 有明 星 走过 都 纷纷 对 那边 跑 去. () Tóng xué men kàn jiàn duì miàn yǒu míng
xīng zǒu guò dōu
fēn
fēn duì biānnà pqù.ǎo
Teman teman
meli
hat depan
ada artis berjalan kemari sem ua Berge
gas ke Sana berla
ri. Teman teman melihat di depan ada artis lewat, semuanya bergegas pergi kea rah sana.
Contoh kalimat di atas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa ssewaktu menggunakan kata depan对duì. pada kalimat di atas, 那边
nà biān merupakan keterangan tempat yang artinya disana. Kata depan 对 duì
tidak dapat digunakan bersamaan dengan kata keterangan tempat tersebut. Kata
depan 对duì menunjukkan arah apabila kata setelah depan 对duì terdapat objek
atau tempat yang dapat dilihat oleh mata, dan kata kerja yang dilakukan oleh
subjek tertuju kepada objek atau tempat tersebut. Data 5 di atas salah, Maka
同学 们 看 见 对 面 有明 星 走过 都 纷纷 向 那边 跑去. () Tóng xué men kàn jiàn duì mià n yǒu míng
xīng zǒu guò dōu fēn fēn xiàng
nà
biān pqù.ǎo
Teman teman mel ihat dep an ada artis berjalan kemari sem ua beramai
-ramai ke sana
berlari .
Teman teman melihat di depan ada artis lewat, semuanya bergegas pergi kea rah sana.
Data 6:
我们 应该 对 好的 方向 思考
Wǒmen yīng gāi duì hǎo de fāng xiàng sī kǎo () Kita seharusnya ke positif arah berpikir Kita seharusnya berpikir kearah positif
kalimat di atas adalah kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa sewaktu
menjawab soal yang terdapat di dalam kuesioner. 好的方向 hǎo de fāng xiàng
adalah kata keterangan yang sama seperti pada data nomor 5, merupakan kata
keterangan yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. kata depan 对duì tidak
dapat digunakan bersamaan dengan kata keterangan tersebut, sehingga kalimat
yang benar adalah
我们 应该 朝 好的 方向 思考
Wǒmen yīng gāi cháo hǎo de fāng xiàng sī kǎo () Kita seharusnya ke positif arah berpikir Kita seharusnya berpikir ke arah positif
朝 cháo merupakan kata kerja, dan juga merupakan kata depan. Sewaktu
menjadi kata kerja, “ 朝 ” cháo mempunyai makna “ 面 对 ”miàn duì
(menghadap/menghadapi). Dalam suatu kalimat Mandarin yang menggunakan
kata“朝” cháo, kata yang terdapat setelah kata “朝” cháo umumnya merupakan
keterangan. “ 朝 ” cháo sewaktu menjadi kata depan, digunakan untuk
menunjukkan arah atau objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek. Sebuah
kalimat sewaktu menggunakan kata depan朝 cháo , tata bahasa yang digunakan
hampir sama seperti kata depan 向xiàng ataupun kata depan 对duì. Tetapi dalam
penggunaannya terdapat perbedaan, yaitu terdapat beberapa kata kerja yang
digunakan dalam kalimat yang menggunakan kata depan 朝 cháo tidak dapat
digunakan dalam kalimat yang menggunakan kata depan 向 xiàng atau 对 duì
maupun sebaliknya. Berikut beberapa tata cara penggunaan kata depan朝cháo.
S + 朝cháo + keterangan (arah/tempat) + predikat (kata kerja)
Contoh:
我 朝 前 看
wǒ cháo qián kàn
Saya ke depan melihat
Pada contoh kalimat di atas merupakan tata cara penggunaan kata depan
朝 cháo yang menunjukkan arah yang ditujukan oleh kata kerja. Pada contoh
kalimat di atas depan 朝cháo menunjukkan kata kerja看kàn melihat tertuju ke
arah depan (前qián). Berikut adalah contoh penggunaan kata depan 朝cháo yang
menjelaskan kata kerja dilakukan tertuju kepada siapa.
Struktur kalimat yang menggunkaan kata depan朝cháo.
S + 朝cháo + objek + kata kerja
我 朝 他 瞪着
wǒ cháo tā dèng zhe
Saya ke dia melotot Saya melotot ke arah dia
Pada contoh kalimat diatas,Kata depan朝cháo menjelaskan kata kerja瞪
着dèng yang dilakukan oleh subjek (我wǒ saya) tertuju kepada objek(他tā dia).
Kata depan朝cháo sewaktu menunjukkan kata kerja yang dilakukan oleh subjek
tertuju kepada objek, kata kerja yang digunakan pada umunya merupakan kata
kerja yang dapat dilakukan oleh tubuh manusia, seperti: 笑xiào tertawa, 招手
zhāo shǒu melambaikan tangan, 挥手huī shǒu mengayunkan tangan, 叫jiào
4.1.3.1Kesalahan Penggunaan Dalam Kata Depan 朝 Cháo Dalam
Penggabungan Kata Kerja yang Sudah Ditetapkan
Seperti kata depan向xiàng ataupun kata depan对 duì, ada beberapa kata
kerja yang tidak dapat digunakan bersamaan dengan kata depan 朝 cháo. Kata
depan 朝 cháo digunakan hanya untuk menerangkan kata kerja tertuju ke arah
mana, atau pergerakan suatu keadaan dari keburukan menuju ke arah kebaikan
atau sebaliknya. Pada umumnya kata depan 朝 cháo diikuti oleh kata benda
ataupun kata keterangan yang menunjukkan arah atau tempat, lalu diikuti oleh
kata kerja yang menunjukkan arah itu ditujukan.
Data 7:
我们 应该 朝 外国 学习
Wǒmen yīng gāi cháo wài guó xué xí () Kita seharusnya kepada luar negeri belajar
Kita seharusnya belajar kepada luar negeri
Kalimat di atas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa
sewaktu menggunakan kata depan 朝cháo. Pada kalimat di atas, kata kerja 学习
xué xí yang artinya belajar tidak dapat digunakan bersamaan dengan kata depan
kàn melihat, 走zǒu berjalan, 思考sī kǎo berpikir, 跑pǎo berlari, 跳tiào
melompat, dan lain lain. Sehingga kalimat yang benar seharusnya adalah.
我们 应该 向 外国 学习
Wǒmen yīng gāi xiàng wài guó xué xí () Kita seharusnya kepada luar negeri belajar
Kita seharusnya belajar kepada luar negeri
4.2 Faktor Penyebab Kesalahan Penggunaan Kata Depan
Setelah melakukan penelitian terhadap jawaban yang ada di dalam kuesioner,
penulis menemukan penyebab terjadinya kesalahan disebabkan oleh berbagai
macam faktor.
4.2.1 Bahasa Tujuan yang Dipengaruhi Oleh Bahasa Ibu
Bahasa ibu merupakan bahasa yang pertama kali dipelajari oleh seseorang.
Mahasiswa Indonesia dalam mempelajari bahasa Mandarin, sering dipengaruhi
oleh bahasa ibu, sehingga dalam melakukan percakapan ataupun mengarang
dengan menggunakan bahasa Mandarin, mahasiswa sering melakukan kesalahan.
Kesalahan tersebut dikarenakan mahasiswa mencampur-adukkan tata bahasa dan
makna suatu kata yang ada di dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin
atau sebaliknya, dan sewaktu melakukan percakapan atau menulis dengan bahasa
Mandarin, mahasiswa sering mengartikan kata perkata tanpa mempertimbangkan
tata bahasa yang terdapat didalam bahasa Mandarin. kesalahan tersebut terjadi
Data 8:
他的老 婆 对 他 问 这个 问题
Tā de lǎo pó duì tā wèn zhè gè wèn tí () Istrinya kepada dia bertanya ini pertanyaan
Istrinya bertanya kepada dia tentang pertanyaan ini
Data 8 diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa
sewaktu menjawab soal yang terdapat dalam kuesioner. Kata depan对 duì jika
diikuti oleh objek benda ataupun kata keterangan tempat, dapat diartikan menjadi
“menghadap atau ke-”, tetapi jika diikuti oleh kata ganti manusia, maka kata
depan 对 duì akan berarti “kepada”. pada contoh di atas, mahasiswa terkecoh
dengan kata ganti manusia yang mengikuti kata depan对duì yaitu 他tā, karena
jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kata depan 对 duì dapat diartikan
menjadi “kepada”. Dalam bahasa Indonesia, peggunaan kata “kepada” biasanya
diikut i oleh kata ganti manusia, misalkan “saya berbicara kepada dia” Sehingga
mahasiswa beranggapan kata depan对 duì memiliki tata cara penggunaan yang
sama seperti penggunaan kata “kepada” yang ada dalam bahasa Indonesia.
sewaktu mengerjakan kuesioner, mahasiswa tidak memperhitungkan kata kerja
yang mengikuti kata depan 对 duì tersebut. Sehingga mahasiswa sering salah
dalam menggunakan kata depan对 duì. Kalimat di atas yang benar seharusnya
他的老 婆 向 他 问 这个 问题
Tā de lǎo pó xiàng tā wèn zhè gè wèn tí () Istrinya kepada dia bertanya ini pertanyaan
Istrinya bertanya kepada dia tentang pertanyaan ini
Kesalahan yang sama dapat dilihat pada contoh dibawah ini.
Data 9:
我 对 别人 问路 ()
wǒ duì bié rén wèn lù
saya kepada orang lain bertanya jalan Saya bertanya jalan kepada orang lain
Sama seperti kesalahan yang terjadi pada data 8. Mahasiswa beranggapan
penggunaan kata depan 对 duì sama seperti penggunaan kata depan “kepada”
yang ada dalam bahasa Indonesia. Kata depan 对 duì tidak dapat digunakan
bersamaan dengan kata depan问路wèn lù, karena kata depan对duì tidak dapat
digunakan untuk kalimat penjelasan yang menjelaskan seseorang sedang bertanya
kepada orang lain. Tetapi dalam bahasa Indonesia kata depan “kepada” tidak
terdapat perbedaan tersebut. Kita bisa saja mengatakan “saya ingin bertanya
kepada dia” tetapi dalam sebuah kalimat Mandarin yang menggunakan kata depan
对duì dengan makna yang sama persis seperti kalimat bahasa Indonesia di atas
tidak dapat digunakan ke dalam bahasa Mandarin. Kata depan yang seharusnya
digunakan bersamaan dengan kata kerja问路wèn lù adalah kata depan 向xiàng.