• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pasien Terhadap Peran Bidan Dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Primigravida Dan Multigravida Trimester III Tentang Nyeri Persalinan Di BPS Kecamatan Medan Area

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Pasien Terhadap Peran Bidan Dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Primigravida Dan Multigravida Trimester III Tentang Nyeri Persalinan Di BPS Kecamatan Medan Area"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN

MULTIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG NYERI PERSALINAN DI BPS KECAMATAN

MEDAN AREA

OKTALIZA ELEKTRINA 105102067

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Oktaliza Elektrina

PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN

MULTIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG NYERI PERSALINAN DI BPS KECAMATAN MEDAN

AREA MEDAN TAHUN 2011

viii + 41 Halaman + 6 Tabel + 1 Skema + 11 Lampiran

Abstrak

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Dari 5 juta persalinan setiap tahunnya, 20.000 diantaranya wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena rendahnya peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang nyeri persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri persalinan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 34 orang bidan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu univariat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 34 responden mayoritas bidan berumur antara 36-40 tahun yaitu 10 orang (28.6%), berpendidikan D3 yaitu 17 orang (48.6%), memiliki pengalaman bekerja 6-10 tahun yaitu 12 orang (34.3%). Dari hasil uji statistik diketahui persepsi pasien terhadap peran serta bidan baik yaitu sebanyak 22 orang (62.9%), cukup yaitu sebanyak 8 orang (22.9%), dan kurang yaitu sebanyak 4 orang (11.4%).Secara keseluruhan disimpulkan bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi yang baik terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan khususnya bidan untuk dapat lebih meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil baik primigravida maupun multigravida trimester III tentang nyeri persalinan.

Kata Kunci : Persepsi, Peran Bidan, Pendidikan Kesehatan tentang Nyeri Persalinan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Persepsi

Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan moril

maupun materil dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program Studi

D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu dr. Sarma N. Lumbanraja, SpOG(K) selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, bimbingan serta nasehat selama menjalani penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

5. Teristimewa dan tercinta kedua orang tua, Ayah (Mulyadi, B.Sc) dan Ibu (Sri

Hurriyetti, S.Pd), Kakakku (Iswenda Noviani, S.ST), serta Adikku (Destri

(6)

mendidik, membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang serta

perhatian.

6. Rikky Syahputra yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, cinta dan kasih

sayang, serta dorongan baik berupa moril maupun materil.

8. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu memberikan dukungan

dan bantuan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan tanggapan demi kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima dan dilanjutkan

serta memberi manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan semua pihak yang membaca

Medan, Juni 2011

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

1. Bagi Peneliti ... 4

2. Bagi Tempat Penelitian ... 4

3. Bagi Institusi Kesehatan ... 5

4. Bagi Institusi Pendidikan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi ... 6

B. Peran Bidan ... 7

1. Pengertian Bidan ... 7

2. Konsep Peran ... 8

3. Peran Bidan ... 9

a. Peran sebagai Pelaksana ... 9

b. Peran sebagai Pengelola ... 10

c. Peran sebagai Pendidik ... 10

d. Peran sebagai Peneliti ... 11

C. Pendidikan Kesehatan ... 11

1. Pengertian Pendidikan Kesehatan ... 11

(8)

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan ... 12

D. Konsep Nyeri Persalinan ... 13

1. Etiologi Nyeri Persalinan ... 14

2. Mekanisme Nyeri Persalinan ... 15

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ... 15

4. Teknik Pengurangan Nyeri Persalinan ... 16

5. Metode Pengurangan Nyeri Persalinan ... 17

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 20

B. Defenisi Operasiosional ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

C. Populasi dan Sampel ... 23

D. Variabel Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 24

G. Etika Penelitian ... 25

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 25

I. Teknik Pengolahan Data ... 26

J. Analisis Data ... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Umur ... 30

Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 31

Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja ... 32

Tabel 5.4. Distribusi Paritas Pasien... 33

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Content Validity

Lampiran 3 : Format Persetujuan Penelitian kepada Responden

Lampiran 4 : Format Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 6 : Lembar Konsultasi

Lampiran 7 : Master Data penelitian

Lampiran 8 : Hasil Output Data Penelitian

Lampiran 9 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

Lampiran 10 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Pemerintah Kota Medan

(12)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Oktaliza Elektrina

PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN

MULTIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG NYERI PERSALINAN DI BPS KECAMATAN MEDAN

AREA MEDAN TAHUN 2011

viii + 41 Halaman + 6 Tabel + 1 Skema + 11 Lampiran

Abstrak

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Dari 5 juta persalinan setiap tahunnya, 20.000 diantaranya wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena rendahnya peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang nyeri persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri persalinan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 34 orang bidan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu univariat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 34 responden mayoritas bidan berumur antara 36-40 tahun yaitu 10 orang (28.6%), berpendidikan D3 yaitu 17 orang (48.6%), memiliki pengalaman bekerja 6-10 tahun yaitu 12 orang (34.3%). Dari hasil uji statistik diketahui persepsi pasien terhadap peran serta bidan baik yaitu sebanyak 22 orang (62.9%), cukup yaitu sebanyak 8 orang (22.9%), dan kurang yaitu sebanyak 4 orang (11.4%).Secara keseluruhan disimpulkan bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi yang baik terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan khususnya bidan untuk dapat lebih meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil baik primigravida maupun multigravida trimester III tentang nyeri persalinan.

Kata Kunci : Persepsi, Peran Bidan, Pendidikan Kesehatan tentang Nyeri Persalinan

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang digunakan

untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga termasuk salah

satu target yang telah ditentukan dalam Tujuan Pembangunan Millenium 2015

(Millenium Development Goals/MDGs). MDGs merupakan kesepakatan lebih dari 180

Kepala Negara dan Pemerintahan termasuk Indonesia pada tahun 2000 yang bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia di mana salah satunya kesehatan ibu

dengan menurunkan angka kematian ibu menjadi 118/100.000 kelahiran hidup (Depkes,

2008).

Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indoensia (SDKI), angka

kematian ibu (AKI) berhasil diturunkan dari 307/100.000 KH pada tahun 2003 menjadi

270/100.000 KH pada tahun 2004 menjadi 262/100.000 KH pada tahun 2005, dan

248/100.000 KH pada tahun 2006 menjadi 225/100.000 KH pada tahun 2007 menjadi

290/100.000 KH pada tahun 2008 (Profil Sumut, 2008).

Dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa AKI telah menunjukkan penurunan

dari waktu ke waktu. Namun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia.

Sementara, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah

sebesar 118/100.000 KH, atau sama dengan Tujuan Pembangunan Millenium 2015

(14)

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan target tujuan

pembangunan millenium 2015 masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang

terus menerus, karena penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup

masih terlalu lamban untuk mencapai target tujuan pembangunan millenium 2015 ini

(Depkes, 2008).

Diperkirakan terjadi 5 juta persalinan setiap tahunnya, dua puluh ribu

diantaranya berakhir dengan kematian yang diakibatkan faktor-faktor yang berhubungan

dengan kehamilan dan persalinan. Meskipun berbagai faktor yang terkait dengan resiko

terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, serta cara

pencegahannya telah diketahui namun demikian jumlah kematian ibu masih tetap saja

tinggi (Rencana Strategis Nasional, 2001).

Kematian ibu cenderung disebabkan karena indikasi medis yang lazim muncul

diantaranya perdarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang-kejang, aborsi, dan

infeksi. Rendahnya peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu hamil juga sangat penting diperhatikan sehingga menjadi

faktor pemicu kematian ibu.

Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan biasanya diliputi perasaan takut,

khawatir, ataupun cemas. Perasaan takut bisa meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi

tegang, dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada akhirnya akan menghambat proses

persalinan (Asrinah dkk, 2010, hal.25-26).

Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai penasehat kehamilan dan

pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan,

(15)

mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya dengan menggunakan prinsip asuhan sayang ibu (Depkes RI, 2008).

Asuhan yang sifatnya mendukung selama kehamilan dan persalinan merupakan

suatu standar pelayanan kebidanan, berarti bersifat aktif dan turut serta dalam kegiatan

yang sedang berlangsung. Peran bidan difokuskan pada pemberian pendidikan kesehatan

pada ibu hamil primigravida dan multigravida trimester III yang menanti waktu

persalinannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh bidan dikhususkan tentang

nyeri persalinan. Karena melalui pendidikan kesehatan inilah, diharapkan agar ibu-ibu

hamil tersebut dapat mempersiapkan fisik dan mental mereka sebelum waktu bersalin

tiba. Selain itu agar mereka mengerti tentang nyeri persalinan serta bagaimana cara

mengatasinya.

Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan pada awal November tahun 2010

di Kecamatan Medan Area Medan, diperoleh data jumlah bidan yang memiliki Bidan

Praktek Swasta (BPS) yang terdaftar sebanyak 34 orang bidan. Dari seluruh bidan yang

ada tersebut, peneliti meneliti 10 orang bidan dan hanya sekitar 6 orang bidan saja yang

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang nyeri persalinan.

Berdasarkan latar belakang bahwa masih kurangnya peran bidan dalam

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang nyeri persalinan inilah, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang persepsi pasien terhadap peran bidan

dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida

(16)

B. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Pasien

terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida

dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan”.

C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang

nyeri persalinan di Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Medan Area Medan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi responden berdasarkan karakteristik umur,

tingkat pendidikan, dan lama bekerja.

b. Untuk mengetahui distribusi responden berdasarkan persepsi pasien

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam

mempersiapkan, mengumpulkan, menganalisis, dan menginformasikan data hasil

penelitian.

2. Tempat Penelitian

Sebagai informasi atau masukan tentang persepsi pasien terhadap peran

bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan

(17)

3. Institusi Kesehatan

Sebagai masukan dalam melakukan upaya promotif bagi institusi

kesehatan sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan peran bidan dalam

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida

trimester III tentang nyeri persalinan.

4. Institusi Pendidikan

Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa

D-IV Bidan Pendidik khususnya yang berkaitan dengan persepsi pasien terhadap

peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi

Secara etimologi bahwa persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception

yang artinya tanggapan, daya untuk memahami sesuatu. Menurut Walgito (2002)

persepsi merupakan suatu proses yang dialami oleh proses penginderaan, yaitu

merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga

disebut proses sensoris.

Adanya objek atau peristiwa akan memberi respon pada individu itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut persepsi individu terhadap dunia sekitarnya berbeda satu sama

lain. Perbedaan itu tercermin dalam tingkah laku dan pendapat, yang mana menjadikan

adanya dinamika dalam kehidupan manusia sendiri (Ahmadi, 2004, hal.46).

Dengan kata lain bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang

setelah melakukan pengamatan. Dengan demikian persepsi dibangun atas tiga unsur

yaitu : pengamatan, penilaian dan pendapat. Pengamatan berarti subjek mampu

memberikan penilaian tentang sesuatu yang dilakukan diamati, sehingga subjek mampu

menginterpretasikan objek yang dilihatnya. Berdasarkan hal tersebut persepsi adalah

proses pengamatan atas sesuatu yang berada di lingkungan kita dengan mengandalkan

segenap indera-indera yang dimiliki dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Oleh karena

itu, persepsi seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut mengetahui, memahami

dan menyadari sesuatu itu. Sehingga persepsi seseorang akan mempengaruhi

(19)

Menurut Slamet (2003) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya

pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus

mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan

inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, atau penciuman.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, persepsi pasien adalah proses yang mereka alami

melalui proses penginderaan yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam

otak, selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

tersebut.

B. Peran Serta Bidan

1. Pengertian Bidan

Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional

dengan sejumlah praktis diseluruh dunia. Bidan adalah seseorang yang telah

menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh

kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan. Bidan dikenal sebagai

profesional yang bertanggung jawab dan bekerja sebagai mitra perempuan (IBI, 2006,

hal.15).

Bidan memiliki tugas penting dalam memberikan konseling dan pendidikan

kesehatan, tidak hanya untuk wanita tetapi juga keluarga dan masyarakat. Tugas ini

meliputi pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua, serta dapat meluas

hingga kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau reproduksi, dan perawatan anak

(20)

2. Konsep Peran

Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal.854). Peran

adalah suatu kumpulan norma perilaku seseorang dalam suatu posisi khusus, seperti

seorang istri, suami, anak, guru, hakim, dokter, perawat, bidan, rohaniwan, mahasiswa,

dosen, perdana menteri, pelayan toko, dan sebagainya.

Peran seperti halnya perilaku sosial lain, harus dipelajari. Banyaknya perilaku

yang harus dipelajari berbeda-beda satu sama lain untuk menjalankan suatu peran yang

diterima. Misalnya peran seseorang sebagai pelanggan toko adalah bentuk peran yang

tidak memerlukan banyak perilaku rumit sehingga mudah dikuasai. Selain itu ada juga

peran seorang dokter atau perawat, yang memerlukan banyak pola peran yang sangat

rumit dan memerlukan pendidikan formal khusus serta suatu penerimaan resmi dalam

peran itu (upacara sumpah jabatan).

Biasanya seorang individu mempunyai lebih dari satu peran. Orang yang sama

secara bersamaan juga dapat mempunyai berbagai peran misalnya sebagai suami, ayah,

anak, saudara, dosen, ketua sebuah panitia, maupun anggota rukun tetangga. Selain itu,

setiap individu mempunyai peran yang berbeda pada tahap-tahap kehidupan yang

dilalui.

Peran merupakan suatu konsep struktural, dan masyarakat dapat dipandang

sebagai suatu sistem peran yang kompleks. Meskipun peran ditentukan oleh masyarakat,

namun diperankan oleh para individu dan setiap individu mempunyai konsepsinya

sendiri tentang apa yang termasuk dalam setiap peran tersebut..

Secara khas peran terdapat dalam pasangan-pasangan yang saling melengkapi,

(21)

suami-istri. Dua peran dikatakan saling melengkapi dinamakan peran timbal balik jika

sifat dasar peran yang satu tidak dapat digambarkan sepenuhnya tanpa menunjuk kepada

peran yang lain. Sangat sukar menggambarkan peran ibu tanpa memperhatikan peran

anak, atau peran perawat tanpa mengingat peran pasien.

Perilaku peran pada umumnya melibatkan interaksi antara dua orang yang

memainkan peran resiprokal. Jalannya interaksi ini ditentukan oleh norma-norma yang

berhubungan dengan setiap peran itu. Setiap orang bukan saja tahu bagaimana

berperilaku, tetapi juga tahu perilaku yang diharapkan dari peran resiprokal. Dalam arti

ini, peran dapat dipandang sebagai peraturan-peraturan untuk interaksi antarposisi, diberi

batas-batas pada peristiwa yang bisa terjadi dalam rangkaian interaksi peran-peran itu.

Karena itu, bila berinteraksi dengan orang-orang yang memainkan peran tertentu, dapat

meramalkan perilaku mereka atas dasar peran mereka, atau paling sedikit menyingkirkan

kemungkinan terjadinya beberapa jenis perilaku tertentu yang tidak pantas. Selain itu

dapat meramalkan jalannya interaksi lebih menyenangkan. Bila berinteraksi dengan

keluarga dan teman-teman, sudah dapat mengetahui perilaku apa yang diharapkan dari

mereka karena sudah lama kenal kepribadian mereka, dan bagaimana berinteraksi

dengan mereka karena pengalaman di masa lalu (Maramis, 2006, hal.273-276).

3. Peran Bidan

a. Peran bidan sebagai pelaksana

1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang

diberikan

2. Memberikan pelayanan kebidanan dasar pada anak remaja dan wanita

(22)

3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan

dengan melibatkan klien / keluarga.

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan

melibatkan klien / keluarga.

7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang

membutuhkan pelayanan keluarga berencana.

8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem

reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause.

9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan

keluarga.

b. Peran bidan sebagai pengelola

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan

kebidanan untuk indivudu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di

wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.

2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan

sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun

bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah

bimbingan dalam wilayah kerjanya.

c. Peran bidan sebagai pendidik

1. Memberikan pedidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu

keluarga kelompok dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak

(23)

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan

serta membina dukun di wilayah atau tempatnya kerjanya.

d. Peran bidan sebagai Peneliti

1. Melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara

mandiri maupun secara kelompok (IBI, 2006, hal.114-124).

C. Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk

mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat agar

terlaksananya perilaku hidup sehat. Melalui pendidikan kesehatan, tenaga kesehatan

membantu masyarakat untuk memahami perilaku mereka, dan bagaimana perilaku ini

berpengaruh terhadap kesehatan. Pendidikan kesehatan tidak menggantikan upaya

pelayanan kesehatan yang lain, melainkan diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan

dari pelayanan kesehatan yang ada (Setiawati, 2008, hal 31).

Pendidikan kesehatan mendorong masyarakat untuk membicarakan masalah

mereka, dan menemukan sendiri pemecahannya. Selain itu berupaya agar seseorang

menyadari atau mengetahui cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari

atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan serta mencari pengobatan apabila

sakit (Notoatmodjo, 2003, hal.16).

2. Fungsi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari ilmu kesehatan sebagai penunjang

(24)

merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam memelihara

kesehatannya serta mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan

sosial. Dalam hal ini meskipun kesadaran dan pengetahuan orang atau masyarakat

tentang kesehatan sudah tinggi, tetapi apabila tidak didukung oleh fasilitas seperti

tersedianya air bersih, jamban sehat, makanan yang bergizi, pelayanan kesehatan yang

memadai, dan sebagainya, maka mereka tetap akan sulit untuk mewujudkan perilaku

tersebut (Notoatmodjo, 2003, hal.20).

Oleh sebab itu, World Health Organization (WHO) pada awal tahun 1980-an

menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya, apabila

hanya memfokuskan pada upaya-upaya perubahan perilaku saja, tetapi juga harus

mencakup pada upaya perubahan lingkungan (fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi)

serta pelayanan kesehatan sebagai indikator penunjang atau pendukungnya

(Notoatmodjo, 2003, hal.19-20).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan

Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2003, hal.17-18) ada 3 faktor utama

yang mempengaruhi pendidikan kesehatan, yaitu : (a) faktor-faktor predisposisi.

Pendidikan kesehatan dapat menggugah kesadaran, memberikan dan meningkatkan

pengetahuan sasaran pendidikan kesehatan yang menyangkut tentang pemeliharaan

kesehatan. Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat tentang kesehatan,

tradisi dan kepercayaan seseorang terhadap hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem

nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan

sebagainya. Untuk berperilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu

(25)

baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya ; (b) faktor-faktor pemungkin.

Pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberikan bimbingan, pelatihan, dan bantuan

teknis lainnya yang dibutuhkan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana

atau fasilitas kesehatan bagi individu, keluarga, dan masyarakat misalnya air bersih,

tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang

bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas,

rumah sakit, poloklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek

swasta. Fasilitas-fasilitas ini pada hakekatnya dapat mendukung atau memungkinkan

terwujudnya perilaku kesehatan ; (c) faktor-faktor penguat. Pemberian pendidikan

kesehatan terlebih dahulu ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas

kesehatan. Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku dari tokoh masyarakat (toma),

tokoh agama (toga), termasuk para petugas kesehatan (dokter, bidan, perawat) yang

dianggap sebagai tauladan dalam bidang kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat

bukan hanya memerlukan pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja,

melainkan diperlukan juga contoh perilaku (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh

agama, terlebih petugas kesehatan.

D. Konsep Nyeri Persalinan

Latar belakang timbulnya nyeri dalam persalinan sejak zaman dahulu sudah

menjadi pokok pembicaraan di antara wanita, maka banyak calon ibu menghadapi

kehamilan dan kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Tidaklah mudah

untuk menghilangkan rasa takut yang sudah berakar dalam itu, akan tetapi pada saat

(26)

Perubahan psikologis keseluruhan wanita yang sedang mengalami persalinan

sangat bervariasi, tergantung pada persiapan dan bimbingan yang ia terima selama

hamil. Pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan, hendaknya seorang bidan harus

mampu meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang

normal dan wajar.

1. Etiologi Nyeri Persalinan

Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Rasa nyeri muncul akibat adanya

respons psikis dan refleks fisik. Nyeri pada persalinan menimbulkan gejala-gejala yang

dapat dikenali. Ketegangan emosi akibat rasa cemas dan takut dapat menginduksi

ketakutan, sehingga timbul kecemasan yang berakhir dengan kepanikan yang

memperberat persepsi nyeri dalam persalinan. Selain itu, keletihan dan kurang tidur

dapat juga memperparah nyeri (Bobak, 2004, hal.254).

Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat

subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau

tingkatannya. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang

dibandingkan suatu penyakit manapun (Suddart dan Brunner, 2001, hal.212).

Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus.

Ada studi-studi yang mendukung teori bahwa persalinan adalah akibat adanya dilatasi

serviks, segmen bawah rahim, adanya tahanan yang berlawanan, tarikan serta perlukaan

pada jaringan otot-otot maupun ligamen-ligamen yang menopang struktur diatasnya.

Teori tersebut dapat dijelaskan dengan pendapat Bonica & Mc. Donald melalui

faktor-faktor berikut diantaranya (a) regangan dari otot-otot halus memberikan rangsangan

pada nyeri visceral, (b) intensitas dan lamanya nyeri berhubungan dengan munculnya

(27)

diperlebar secara cepat pada perempuan yang tidak bersalin, misalnya pada saat

dilakukan tindakan kuret, mereka akan mengalami nyeri seperti yang dialami ibu

bersalin (Asrinah, et al. 2010, hal.30).

2. Mekanisme Nyeri Persalinan

Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan Wall & Mellzack. Skor tersebut lebih tinggi dibandingkan sindrom nyeri klinik seperti

nyeri punggung yang kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai, dan lainnya. Rasa nyeri

persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan segmen bawah rahim dan iskemia

otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi, serviks akan tertarik.

Kontraksi yang kuat ini juga membatasi pengaliran oksigen pada otot-otot rahim

sehingga terjadi nyeri iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi

dengan kecemasan yang selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi

relaksasi bagian tubuh lainnya dan mungkin pula menyebabkan exhaustion (kehabisan

tenaga) (Asrinah, et al. 2010, hal.31).

3. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa

nyeri. Persepsi nyeri merupakan keadaan yang dirasakan oleh individu dan reaksi

terhadap rasa sakit yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : (a) rasa takut atau

kecemasan yang meningkatkan respon individual terhadap nyeri. Rasa takut terhadap hal

yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan (tanpa

pendamping) dan rasa takut atas kegagalan persalinan dapat meningkatkan kecemasan.

Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan; (b)

kepribadian ibu yang berperan penting terhadap nyeri, ibu yang secara alamiah tegang

(28)

percaya diri; (c) kelelahan dimana ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan,

mungkin sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa

kehamilannya akan kurang mampu mentolerir nyeri yang dirasakan; (d) faktor sosial dan

budaya juga berperan penting dalam reaksi nyeri. Beberapa budaya mengharapkan

stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan

untuk menyatakan perasaan; (e) pengharapan yang akan memberi warna pada

pengalaman wanita yang realistis mengenai persalinannya, dan tanggapannya terhadap

hal tersebut mungkin adalah pesiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri

bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya, dan yakin

bahwa ia akan menerima analgesik yang sesuai; (f) paritas dimana pada ibu-ibu yang

sangat muda atau tua dicatat mengalami nyeri yang sangat hebat pada saat persalinan.

Paritas juga berpengaruh terhadap persepsi nyeri. Pada primipara akan merasa lebih

nyeri pada awal persalinan sedangkan pada multipara nyeri persalinan akan meningkat

saat persalinan telah lanjut (saat penurunan janin atau pada kala II) (Rukiyah, Ai Yeyeh.

2009, hal.51).

4. Teknik Pengurangan Nyeri Persalinan

Rasa sakit yang dialami ibu selama proses persalinan sangat bervariasi

tingkatannya. Untuk itu perlu dukungan selama persalinan untuk mengurangi rasa nyeri

selama proses persalinan. Penny Simkin (2007) mengatakan cara untuk mengurangi rasa

sakit ini ialah mengurangi sakit langsung dari sumbernya, memberikan ransangan

alternatif yang kuat, mengurangi reaksi mental negatif, emosional dan fisik ibu terhadap

rasa sakit. Pendekatan pengurangan rasa nyeri persalinan dapat dilakukan dengan

pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis, yaitu : (a) terapi farmakologis, terapi ini

(29)

baik itu anastesis umum yang disuntikan epidural, spinal ataupun sekedar regional; (b)

terapi nonfarmakologis, terapi yang digunakan yakni dengan tanpa menggunakan

obat-obatan, tetapi dengan memberikan berbagai tekhnik yang setidaknya dapat sedikit

mengurangi rasa nyeri saat persalinan tiba (Nyapatrien, 2010, ¶ 1).

5. Metode Pengurangan Nyeri Persalinan

Macam-macam metode yang digunakan untuk meringankan nyeri persalinan,

antara lain : (a) relaksasi adalah cara alami dengan melakukan latihan pernapasan

sehingga melepaskan ketegangan pada otot-otot. Saat otot-otot rileks akan mendorong

tubuh memproduksi hormon endorfin yang memberikan efek pengurang rasa sakit yang

alami. Atau, dapat juga menggunakan musik atau sesuatu benda untuk mengalihkan rasa

sakit dan membantu tubuh menjadi rileks; (b) berendam air hangat adalah cara alami

dengan berendam dalam bak air hangat, mandi air hangat, atau handuk yang dibasahi

dengan air hangat untuk diletakkan pada bagian pinggang. Rasa hangat dapat membantu

mengurangi rasa sakit dengan membuat tubuh lebih rileks sehingga tubuh memproduksi

hormon endorfin secara alami; (c) pijatan dari pasangan anda akan memberikan rasa

nyaman dan menenangkn sehingga membuat otot-otot rileks ; (d) aromaterapi adalah

cara alami yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit. Sebaiknya konsultasikan dahulu

dengan aromaterapis anda untuk memastikan keamanan minyak yang digunakan selama

kehamilan; (e) TENS (Transcutaneus electrical nerve stimulation) adalah cara alami

yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan mesin TENS yang

dipasang dibagian pinggang, dimana setiap kali kontraksi datang, mesin akan

melepaskan rangsangan elektrik kecil untuk menghambat rasa sakit dan merangsang

tubuh melepaskan endorfin. Belum semua rumah sakit menyediakan alat ini dan

(30)

menolong, dan sebagian merasa tidak berefek; (f) hypnotherapy atau disebut juga

hypnobirthing, hypnobabies, atau hypbirth adalah suatu cara alami yang digunakan

untuk menghilangkan rasa takut, cemas, dan tekanan-tekanan lain yang mengetahui sang

ibu dalam proses persalinan. Dengan teknik relaksasi otot, pernapasan dan pikiran yang

menbantu ibu hamilakan mencapai keadaan diri tenang, rileks, dan memberi perasaan

positif dan terkontrol terhadap tubuh hingga proses persalinannya. Hipnosis yang

digunakan adalah metode penanaman sugesti dengan kata-kata atau visualisasi

(membayangkan) yang indah dan menyenangkan saat otak telah berada dalam kondisi

rileks sehingga dapat mengatasi dan melupakan rasa sakit. Belum semua rumah sakit di

Indonesia menyediakan kursus hypnobirthing ini. Bila berminat mengikuti kursus ini,

sebaiknya ibu hamil mulai mencari informasi rumah sakit yang menyediakan kursus ini.

(Suririnah, 2009, hal 171); (g) metode bradley bisa dipelajari selama 12 minggu,

mempersiapkan seorang wanita hamil secara emosional untuk membangun stamina,

mengatur nyeri, dan membuat proses persalinan lebih efisien lewat kepercayaan dirinya

sendiri. Metode ini menganjurkan ibu hamil didampingi suaminya, tanpa penggunaan

bius epidural, operasi, ataupun alat-alat dan obat lain; (h) teknik alexander, teknik ini

berfokus pada postur tubuh yang dapat mengurangi nyeri karena mereka percaya postur

tubuh yang berbeda mempunyai fungsi berbeda bagi tubuh; (i) lamaze yaitu

menggunakan teknik mengatur penapasan selama persalinan, dan aktifitas seperti

berganti posisi serta berjalan selama proses persalinan. Teknik ini juga menyertakan

suami untuk ikut serta dalam proses persalinan; (j) terapi musik dapat membantu ibu

mengalihkan perhatian dari rasa nyeri sehingga ibu merasa rileks. Hal ini ditujukan bagi

(31)

Al-Qur’an, atau musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau

(32)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang

dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan

identifikasi masalah (Aziz, 2007, hal.18). Selain itu, kerangka konsep merupakan

abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang

menjelaskan keterkaitan antarvariabel (Nursalam, 2008, hal.55).

Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

variabel-variabel yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan

dilakukan. Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah peran bidan dalam

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester

III tentang nyeri persalinan yang digambarkan berdasarkan variabel independen

(bebas) yaitu persepsi pasien. Adapun kerangka konsep penelitian tentang “Persepsi

Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu

Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan” adalah :

Skema 3.1. Kerangka Konsep Persepsi Pasien

Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan

Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester

(33)
[image:33.612.59.578.118.682.2]

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No. Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Cara Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur

1.

2.

Persepsi Pasien

Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan

Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan

Proses mental yang terjadi pada diri seseorang yang menunjukkan pengalaman tentang objek bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, memberi serta meraba kerja indera yang ada disekitar kita

Suatu bentuk partisipasi yang dilakukan oleh bidan kepada pasien dalam hal memberikan dukungan, semangat, dan motivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi nyeri pada waktu bersalin

Kuesioner

Observasi

Persepsi terhadap peran baik, jika nilai

≥ 50% (11-15)

Persepsi terhadap peran cukup, jika nilai

= 50% (6-10)

Persepsi terhadap peran kurang, jika nilai

≤ 50% (1-5)

-

Ordinal

(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi pasien terhadap peran bidan

dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida

trimester III tentang nyeri persalinan di Bidan Praktek Swasta Kecamatan Medan Area

Medan Tahun 2011.

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan analisis univariat

untuk menggambarkan variabel bebas dan terikat yang diobservasi satu kali saja melalui

pengukuran pada waktu bersamaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Bidan Praktek Swasta (BPS) yang ada di

Kecamatan Medan Area Medan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari Juli 2010 sampai dengan November 2010,

sedangkan pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada Februari 2011 sampai

(35)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bidan Praktek Swasta (BPS)

yang ada di Kecamatan Medan Area Medan. Data Bidan Praktek Swasta (BPS) yang

ada di Kecamatan Medan Area Medan sampai saat ini adalah sebanyak 34 orang

bidan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua Bidan Praktek Swasta (BPS) yang

memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan pada ibu primigravida

dan multigavida trimester III, dengan kriteria : (1) riwayat hamil yang fisiologis, (2)

riwayat kehamilan cukup bulan sesuai dengan usia kehamilan, (3) riwayat kehamilan

tunggal/tidak kembar, (4) riwayat hamil yang tidak mempunyai penyakit kronis.

Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling yaitu

suatu teknik penetapan sampel dengan cara mengambil keseluruhan populasi untuk

dijadikan sampel penelitian, sehingga sampel tersebut dapat benar-benar

menggambarkan karakteristik populasi yang diharapkan oleh peneliti.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi pasien, dan peran bidan dalam

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III

tentang nyeri persalinan.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat

(36)

berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Setiap butir pertanyaan

menggunakan skala ukur guttman, dimana untuk kategori jawaban “ya” dan “tidak”.

Untuk jawaban ya mendapat skor 1, sedangkan jawaban tidak mendapat skor 0. Total

jawaban dijumlahkan seluruhnya kemudian dianalisis menjadi 3 kategori yaitu “baik”

bila skor total antara 11-15, “cukup” bila skor total 6-10, dan “kurang” bila skor total

1-5.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur penelitian terlebih dahulu harus diuji validitas dan realibilitasnya. Uji

validitas adalah kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur, bersifat

relevan terhadap tujuan, sasaran, dan cara pengukurannya. Sedangkan uji reliabilitas

adalah hasil pengujian instrumen memiliki kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

bila masalah tersebut diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan

(Nursalam, 2008, hal.104-105).

Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan membuat kuesioner sesuai

dengan literatur, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dokter

spesialis obsteri dan ginekologi (SpOG) oleh dr.Christoffel L. Tobing, Sp.OG(K).

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan terhadap instrument yang handal, tidak

berubah-ubah hasil ukurnya meskipun digunakan berulang kali. Uji reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Cronbach alpha yang baik

adalah yang makin mendekati 1, menurut Sekaran (1992) reliabilitas yang kurang dari

0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach

(37)

G. Etika Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Institusi

Pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara, kemudian ke Balitbang untuk mendapat tembusan ke Kecamatan Medan Area,

dan setelah mendapat izin dari camat barulah peneliti menemui responden. Peneliti

menjelaskan kepada responden mengenai prosedur penelitian yang akan dilakukan.

Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk

menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka

calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak

mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, kebebasan dari

tindakan yang merugikan atau resiko dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi

apabila responden tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian. Kerahasiaan catatan

mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada

instrumen, tetapi mengunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat

permohonan izin penelitian pada Institusi Pendidikan Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian mengajukan

surat permohonan izin penelitian tersebut ke Balitbang dan mendapatkan tembusan surat

untuk Kecamatan Medan Area. Setelah mendapat izin dari camat, peneliti melaksanakan

pengumpulan data pada bidan yang memilliki BPS. Setelah peneliti bertemu dengan

(38)

penelitian. Kemudian meminta persetujuan dari responden untuk menjadi responden

dengan menandatangani informed consent. Setelah responden bersedia, peneliti

menjelaskan cara pengisian kuisioner kepada responden, selanjutnya responden

dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan menjawab seluruh

petanyaan. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila

ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi

oleh responden, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti. Apabila responden tidak

bersedia mengisi pada hari itu, peneliti akan mengambil keesokan harinya dan

memeriksa kelengkapan data sehingga data yang diperoleh terpenuhi. Setelah data

terkumpul semua dengan lengkap maka dilakukan analisis data.

I. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dapat dilakukan secara manual melalui tahapan–

tahapan sebagai berikut :

1. Editing

Yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diisi responden, bila terdapat

kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan dilakukan pengecekan

ulang.

2. Coding

Yaitu memberi kode pada setiap item pertanyaan guna menjaga kerahasiaan

responden dalam mempermudah pengolahan.

3. Entry, dan Tabulating

Yaitu memasukkan data kedalam tabel–tabel distribusi yang kemudian data

(39)

J. Analisis Data

Semua data yang diperoleh ditabulasi secara univariat yaitu melihat hasil,

menghitung persentase hasil penelitian yang berupa kuesioner yang meliputi analisis

(40)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang persepsi pasien terhadap

peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan

multigravida trimester III tentang nyeri persalinan di Bidan Praktek Swasta Kecamatan

Medan Area Medan Tahun 2011. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan

pada bulan Februari 2011-April 2011 di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun

2011 dengan jumlah responden sebanyak 34 orang bidan.

Untuk mengidentifikasi persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri

persalinan, peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri atas 15 pertanyaan. Berikut ini

akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut.

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri dari umur, tingkat pendidikan, dan lama bekerja.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa umur responden yang terbanyak adalah

berada pada rentang 36-40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (26.8%).

Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden menurut umur pada

(41)
[image:41.612.109.548.163.433.2]

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Umur di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1. 20-25 tahun 4 11.4

2. 26-30 tahun 7 20.0

3. 31-35 tahun 8 22.9

4. 36-40 tahun 10 28.6

5. 42-45 tahun 5 14.3

Total 34 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden yang

terbanyak adalah berada pada tingkat pendidikan D3 yaitu sebanyak 17 orang (48.6%).

Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden menurut tingkat

(42)
[image:42.612.107.546.163.428.2]

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. D1 4 11.4

2. D3 17 48.6

3. D4 8 22.9

4. S1 3 8.6

5. S2 2 5.7

Total 34 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa jangka waktu lama bekerja responden

yang terbanyak adalah berada pada rentang 6-10 tahun yaitu sebanyak 12 orang (34.3%).

Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden menurut lama bekerja

(43)
[image:43.612.107.547.163.385.2]

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011

No. Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)

1. 1-5 tahun 7 20.0

2. 6-10 tahun 12 34.3

3. 11-15 tahun 9 25.7

4. 16-20 tahun 6 17.1

Total 34 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa paritas pasien primigravida dan

multigravida adalah sama jumlahnya yaitu sebanyak 17 orang (48.6%) pasien

primigravida, dan 17 orang (48.6%) pasien multigravida.

Hasil analisis univariat terhadap karakteristik pasien menurut paritas pada

(44)
[image:44.612.106.549.162.313.2]

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Menurut Paritas di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011

No. Paritas Frekuensi Persentase (%)

1. Primigravida 17 48.6

2. Multigravida 17 48.6

Total 34 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2011

2. Persepsi Pasien terhadap Peran Serta Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida tentang Nyeri Persalinan

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi

baik terhadap peran bidan yaitu sebanyak 22 orang (62.9%).

Hasil analisis univariat persepsi pasien terhadap peran serta bidan dalam

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III

(45)
[image:45.612.104.548.162.347.2]

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011

No. Peran Serta Frekuensi Persentase (%)

1. Baik 22 62.9

2. Cukup 8 22.9

3. Kurang 4 11.4

Total 34 100

Sumber : Analisis Data Primer, 2011

B. Pembahasan Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik umur responden menunjukkan

bahwa umur responden yang paling banyak berada pada rentang 36-40 tahun yaitu

sebanyak 10 orang (28.6%), sedangkan umur responden yang paling sedikit berada pada

rentang 20-25 tahun.

Umur mempengaruhi pengetahuan seseorang, karena semakin muda umur

seseorang maka semakin rendah pengetahuan yang dimilikinya, serta sebaliknya

semakin lanjutnya umur seseorang maka semakin tinggi pengetahuan dan pengalaman

yang dimilikinya (Hurlock 1998). Menurut LeBlack (1993) ada korelasi yang positif

(46)

bertambah pula kematangan seseorang dalam berfikir dan mengambil kesimpulan.

Seperti halnya dalam bersikap di dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang memiliki

umur lebih tua tentu akan mempertimbangkan segala sesuatunya dibandingkan dengan

yang lebih muda. Keseluruhannya itu tentu saja juga mempengaruhi peran seorang bidan

yang lebih matang aspek umurnya untuk memberikan peran yang baik.

Pada umumnya bidan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih memiliki

banyak pengalaman dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan.

Asumsi ini dibuktikan melalui persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami

dilapangan, dimana umur seorang bidan mempengaruhi perannya dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri

persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik tingkat pendidikan responden

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak berada pada

tingkat D3 yaitu 17 orang (48.6%), sedangkan tingkat pendidikan responden yang paling

sedikit berada padatingkat S2 yaitu 2 orang (5.7%).

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam

bertindak dan mengambil keputusan. Pendidikan seseorang menggambarkan pola pikir

serta kedewasaan orang tersebut, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

semakin mudah untuk menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan

yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan

(47)

Tingkat pendidikan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2005). Selain itu pendidikan juga

dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini

berpengaruh pada wawasan, cara berfikir, baik dalam cara pengambilan keputusan

maupun dalam pembuatan kebijakan. Semakin tinggi pendidikan, maka akan semakin

baik peran serta tentang kesehatan yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari

(Hastono, 1997).

Tingkat pendidikan juga mempengaruhi seorang bidan dalam berperan

memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Semakin tinggi tingkat

pendidikannya, maka makin baik peran yang diberikan. Asumsi ini dibuktikan melalui

persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami dilapangan, dimana tingkat

pendidikan seorang bidan mempengaruhi perannya dalam memberikan pendidikan

kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida tentang nyeri persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik lama bekerja responden

menunjukkan bahwa paling banyak responden memiliki pengalaman bekerja berkisar

antara 6-10 tahun yaitu 12 orang (34.3%), sedangkan paling sedikit responden memiliki

pengalaman bekerja berkisar antara 16-20 tahun yaitu 6 orang (17.1).

Lama bekerja mempengaruhi pengalaman seseorang dalam bersikap dan

mengambil keputusan terhadap sesuatu hal. Semakin lama pengalaman bekerja yang

dijalani seseorang maka mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai

(48)

Lama bekerja juga mempengaruhi bidan dalan memberikan pelayanan kesehatan.

Semakin lama bidan bekerja, maka makin baik pula pelayanan yang diberikan. Selain itu

lama bekerja juga menggambarkan seorang bidan mampu berperan aktif dalam

memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Asumsi ini dibuktikan

melalui persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami di lapangan, dimana

lama bekerja seorang bidan mempengaruhi peran sertanya dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri

persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap paritas pasien menunjukkan bahwa jumlah

pasien primigravida dan multigravida sama yaitu 17 orang (48.6%). Paritas dalam

kehamilan adalah pengalaman dalam proses menjalani kehamilan yang baik, belajar dari

pengalaman sebelumnya ataupun dapat berkonsultasi kepada orang yang lebih

berpengalaman dalam kehamilan dan melahirkan. Ibu yang melahirkan anak lebih dari 3

orang tentunya lebih berpengalaman dalam hal kehamilan dan persalinan, serta mereka

juga lebih banyak memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan cara–cara merawat kehamilan yang baik dan benar, maksudnya pengalaman

yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang dalam kehamilan, serta

berhubungan dengan kelahiran bayi kelak.

Namun dalam hal ini belum tentu juga bahwa ibu multigravida cenderung lebih

siap menghadapi persalinannya. Paritas bukanlah faktor utama yang menentukan

kesiapan diri seorang pasien menjalani proses persalinan nantinya. Untuk itu mereka

membutuhkan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan sama antara ibu

(49)

sudah seharusnya bidan berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri persalinan.

b. Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan

pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien terhadap peran bidan dalam

memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III

tentang nyeri persalinan menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap peran bidan

adalah baik 22 orang (62.9%), sedangkan cukup 8 orang (22.9%), dan kurang 4 orang

(11.4%).

Persepsi adalah proses pengamatan atas sesuatu yang berada di lingkungan kita

dengan mengandalkan segenap indera-indera yang dimiliki dengan tingkat kesadaran

yang tinggi. Oleh karena itu, persepsi seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut

mengetahui, memahami dan menyadari sesuatu itu. Sehingga persepsi seseorang akan

mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya

Proses pengamatan yang dialami oleh pasien ketika datang ke tempat praktek

bidan yaitu pasien mengamati langsung peran yang diberikan oleh bidan kepadanya.

Pasien benar-benar memahami dan menyadari peran bidan. Sehingga mereka mampu

mengungkapkan apa yang mereka terima. Oleh sebab itu asumsi ini telah dibuktikan

melalui persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami dilapangan, apakah bidan

berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan

(50)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “ Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan

dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida

Trimester III tentang Nyeri Persalinan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun

2011” adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan karakterisitik umur responden mayoritas adalah berada pada rentang

36-40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (28.6%), berdasarkan tingkat pendidikan

responden yang paling banyak adalah D3 yaitu sebanyak 17 orang (48.6%),

berdasarkan lama bekerja responden yaitu berada pada rentang waktu 6-10 tahun

sebanyak 12 orang (34.3%), berdasarkan paritas pasien antara primigravida dan

multigravida menunjukkan kesamaan jumlah yaitu 17 orang (48.6%).

2. Berdasarkan persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan

kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri

persalinan adalah pasien yang memiliki persepsi baik terhadap peran bidan yaitu

sebanyak 22 orang (62.9%), cukup yaitu sebanyak 8 orang (22.9%), dan kurang

(51)

B. Saran

1. Diharapkan bidan dapat meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

karena melalui tingkat pendidikan yang baik maka peran yang nantinya diberikan

juga akan baik.

2. Diharapkan bidan dapat lebih berperan serta dalam memberikan pelayanan

kebidanan, terutama dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri

persalinan kepada pasien tanpa memandang paritas pasien primigravida ataupun

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis

Data. Jakarta : Salemba Medika.

Bare, G. dan Smeltzer, C. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth.

Jakarta : EGC.

Bobak, at all. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Brunner dan Suddarth (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8

vol 1. Jakarta : EGC.

Depkes RI, 2008. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Kesehatan Indonesia

Sehat 2010. http://www.depkes.go.id.

Latu, A. (2009). Mengurangi Nyeri Pada Saat Persalinan.

Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.

Manik, M., Asnah., dan Asiah. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan:

Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.

Maramis, F. Willy. (2006). Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya :

Airlangga University Press.

Musbikin, Imam. (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Mitra

Pustaka.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

(53)

Nyapatrien. (2010). Teknik Mengurangi Rasa Nyeri Persalinan.

Perry dan Potter. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Rukiyah, Ai. (2009). Asuhan kebidanan II (Persalinan). Jakarta Timur : Trans Info

Media.

Setiawati, S. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta :

Trans Info Media.

Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Saifuddin, AB. (2002). Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta :

JNPKKR-POGI, YBP-SP.

Sofyan, Mustika. (2006). 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia-Bidan Menyongsong Masa

Depan. Jakarta : PP-IBI.

Sumarah. (2008). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.

(54)

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN USU Nama Mahasiswa : Oktaliza Elektrina

NIM : 105102067

Judul KTI : Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan

Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida

Trimester III tentang Nyeri Persalinan di BPS Kecamatan Medan

Area Medan Tahun 2011

Nama Pembimbing : dr. Sarma N. Lumbanraja, SpOG (K)

NIP : 140189059

No. Tanggal Materi yang Dikonsulkan Paraf Dosen

Pembimbing

1. 19 April 2011 Konsul BAB I-IV

2. 27 April 2011 Perbaikan BAB I-IV

3. 04 Mei 2011 ACC BAB I-IV

4. 12 Mei 2011 Konsul BAB V-VI

5. 17 Mei 2011 Perbaikan BAB V-VI

6. 22 Mei 2011 ACC BAB V-VI

7. 27 Mei 2011 Konsul Abstrak

(55)
(56)

PERMOHONAN PERSETUJUAN PENELITIAN KEPADA RESPONDEN

Kepada Yth,

Ibu :

di Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang akan saya lakukan

dengan judul “Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan

Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri

Persalinan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011”, yang merupakan syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Science Terapan (S.ST) di Universitas Sumatera

Utara.

Saya sangat mengharapkan kesediaan ibu untuk mengisi dengan suka rela

kuesioner yang saya lampirkan, karena jawaban yang diharapkan sesuai dengan

pengetahuan ibu sendiri, dan merupakan kerja sama bagi penelitian ini. Selain itu semua

informasi ibu akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan Karya Tulis

Ilmiah.

Atas perhatian dan kerja sama ibu sebagai responden, saya ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Februari 2011

Peneliti

(57)

FORMAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Terima kasih atas partisipasi ibu dalam penelitian “Persepsi Pasien terhadap

Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan

Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan di Kecamatan Medan Area Medan

Tahun 2011”

Saya bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini

dengan suka rela.

No. Responden :

Tanggal :

Umur :

Paritas :

Medan, Februari 2011

Responden

(58)

KUESIONER PENELITIAN Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah setiap pertanyaan, dan pilihan jawaban dengan seksama.

2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom “YA” atau “TIDAK”.

3. Setelah kuesioner diisi mohon dikembalikan kepada peneliti.

4. Terima kasih dan selamat mengisi.

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Bidan menjelaskan pada ibu tentang persalinan adalah proses fisiologis

2. Bidan menjelaskan pada ibu tentang nyeri persalinan

3. Bidan menjelaskan latar belakang timbulnya nyeri persalinan

4. Bidan memberitahukan pada ibu faktor-faktor yang menyebabkan nyeri persalinan

5. Bidan memberitahukan pada ibu mekanisme serta gambaran umum tentang nyeri persalinan

6. Bidan memberitahukan pada ibu teknik mengurangi nyeri persalinan (farmakologis dan non farmakologis)

7. Bidan menjelaskan beberapa macam metode mengurangi nyeri persalinan (seperti refleksi, kompres dengan handuk hangat, pijatan, dll)

8. Bidan mengajarkan pada ibu cara mengatur nafas yang benar pada saat persalinan

9. Bidan mengajarkan pada ibu beberapa teknik mengedan yang baik agar nyeri dapa dikontrol semaksimal mungkin pada waktu persalinan

10. Bidan memberitahukan pada ibu posisi-posisi melahirkan sesuai dengan kenyamanan ibu untuk mengurangi nyeri persalinan

11. Bidan menjelaskan pada ibu tentang kecemasan dan ketakutan dapat meningkatkan nyeri persalinan

12. Bidan menganjurkan pada ibu untuk tidak cemas dan takut menghadapi proses persalinannya

(59)

14. Bidan mengajak suami dan keluarga ibu untuk berpartisipasi memberikan dorongan, semangat, dan motivasi pada ibu

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

CURRICULUM VITAE

I. Data Pribadi

Nama : oktaliza elektrina

Tempat/Tanggal Lahir : Pekan baru, 15 oktober 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Agama : islam

Pekerjaan : Bidan

Alamat : Jl. Dwikora gg.aur no 62, kec. sail , kelurahan

sukamulia rt/rw 03/07 pekanbaru

II. Data Orang Tua

Nama Ayah : Muliadi, .Bsc

Pekerjaan : guru

Nama Ibu : Sri Hurryyetti, S.pd

Pekerjaan : Guru

Alamat : : Jl. Dwikora gg.aur no 62, kec. sail , kelurahan

sukamulia rt/rw 03/07 pekanbaru

III. Data Pendidikan

1. Tahun 2000-2003 : SLTPN 04 Pekan B

Gambar

Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik FGD efektif digunakan dalam proses penyuluhan peternakan, teknik FGD berdampak positif dan memiliki hubungan yang signifikan

The scientific method as a method of intervention to improve the character education of elementary school students is more directed to the affective domain in the field of

Membedakan teks adalah kegiatan membandingkan dua teks atau lebih untuk mencari perbedaan masing-masing teks. Dua buah teks atau lebih biasanya dapat memiliki perbedaan baik

franchisee untuk melakukan kegiatan yang sejenis, serupa, atau apa saja yang bias menimbulkan persaingan usaha baik langsung maupun tidak langsung. Pemberian franchise,

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengenali kalimat dalam bahasa Indonesia, yang berfungsi untuk

‘I in- serted a program meme into the Clade systems just before I discon- nected myself from it to neutralise the memory transfer from –’ The Doctor glanced at Nathan and saw that

Kurangnya keterampilan dokter dalam menulis VeR, kurangnya pengetahuan dokter mengenai unsur-unsur yang dinilai dalam suatu VeR juga dapat menjadi faktor yang

Dengan mengetahui jenis mikroorganisme penyebab kerusakan gethuk dan perubahan pola pertumbuhannya, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencegah pertumbuhan