PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN
MULTIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG NYERI PERSALINAN DI BPS KECAMATAN
MEDAN AREA
OKTALIZA ELEKTRINA 105102067
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Oktaliza Elektrina
PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN
MULTIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG NYERI PERSALINAN DI BPS KECAMATAN MEDAN
AREA MEDAN TAHUN 2011
viii + 41 Halaman + 6 Tabel + 1 Skema + 11 Lampiran
Abstrak
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Dari 5 juta persalinan setiap tahunnya, 20.000 diantaranya wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena rendahnya peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang nyeri persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri persalinan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 34 orang bidan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu univariat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 34 responden mayoritas bidan berumur antara 36-40 tahun yaitu 10 orang (28.6%), berpendidikan D3 yaitu 17 orang (48.6%), memiliki pengalaman bekerja 6-10 tahun yaitu 12 orang (34.3%). Dari hasil uji statistik diketahui persepsi pasien terhadap peran serta bidan baik yaitu sebanyak 22 orang (62.9%), cukup yaitu sebanyak 8 orang (22.9%), dan kurang yaitu sebanyak 4 orang (11.4%).Secara keseluruhan disimpulkan bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi yang baik terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan khususnya bidan untuk dapat lebih meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil baik primigravida maupun multigravida trimester III tentang nyeri persalinan.
Kata Kunci : Persepsi, Peran Bidan, Pendidikan Kesehatan tentang Nyeri Persalinan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Persepsi
Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan”.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program Studi
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu dr. Sarma N. Lumbanraja, SpOG(K) selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, bimbingan serta nasehat selama menjalani penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
5. Teristimewa dan tercinta kedua orang tua, Ayah (Mulyadi, B.Sc) dan Ibu (Sri
Hurriyetti, S.Pd), Kakakku (Iswenda Noviani, S.ST), serta Adikku (Destri
mendidik, membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang serta
perhatian.
6. Rikky Syahputra yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, cinta dan kasih
sayang, serta dorongan baik berupa moril maupun materil.
8. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu memberikan dukungan
dan bantuan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran, dan tanggapan demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima dan dilanjutkan
serta memberi manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan semua pihak yang membaca
Medan, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR SKEMA ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
1. Bagi Peneliti ... 4
2. Bagi Tempat Penelitian ... 4
3. Bagi Institusi Kesehatan ... 5
4. Bagi Institusi Pendidikan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi ... 6
B. Peran Bidan ... 7
1. Pengertian Bidan ... 7
2. Konsep Peran ... 8
3. Peran Bidan ... 9
a. Peran sebagai Pelaksana ... 9
b. Peran sebagai Pengelola ... 10
c. Peran sebagai Pendidik ... 10
d. Peran sebagai Peneliti ... 11
C. Pendidikan Kesehatan ... 11
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan ... 11
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan ... 12
D. Konsep Nyeri Persalinan ... 13
1. Etiologi Nyeri Persalinan ... 14
2. Mekanisme Nyeri Persalinan ... 15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ... 15
4. Teknik Pengurangan Nyeri Persalinan ... 16
5. Metode Pengurangan Nyeri Persalinan ... 17
BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 20
B. Defenisi Operasiosional ... 21
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
C. Populasi dan Sampel ... 23
D. Variabel Penelitian ... 23
E. Instrumen Penelitian ... 24
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 24
G. Etika Penelitian ... 25
H. Prosedur Pengumpulan Data ... 25
I. Teknik Pengolahan Data ... 26
J. Analisis Data ... 27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Umur ... 30
Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 31
Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja ... 32
Tabel 5.4. Distribusi Paritas Pasien... 33
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia
Lampiran 2 : Surat Pernyataan Content Validity
Lampiran 3 : Format Persetujuan Penelitian kepada Responden
Lampiran 4 : Format Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Konsultasi
Lampiran 7 : Master Data penelitian
Lampiran 8 : Hasil Output Data Penelitian
Lampiran 9 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 10 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Pemerintah Kota Medan
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 Oktaliza Elektrina
PERSEPSI PASIEN TERHADAP PERAN BIDAN DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN
MULTIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG NYERI PERSALINAN DI BPS KECAMATAN MEDAN
AREA MEDAN TAHUN 2011
viii + 41 Halaman + 6 Tabel + 1 Skema + 11 Lampiran
Abstrak
Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Dari 5 juta persalinan setiap tahunnya, 20.000 diantaranya wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena rendahnya peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang nyeri persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri persalinan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 34 orang bidan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu univariat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dari 34 responden mayoritas bidan berumur antara 36-40 tahun yaitu 10 orang (28.6%), berpendidikan D3 yaitu 17 orang (48.6%), memiliki pengalaman bekerja 6-10 tahun yaitu 12 orang (34.3%). Dari hasil uji statistik diketahui persepsi pasien terhadap peran serta bidan baik yaitu sebanyak 22 orang (62.9%), cukup yaitu sebanyak 8 orang (22.9%), dan kurang yaitu sebanyak 4 orang (11.4%).Secara keseluruhan disimpulkan bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi yang baik terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan khususnya bidan untuk dapat lebih meningkatkan perannya dalam memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil baik primigravida maupun multigravida trimester III tentang nyeri persalinan.
Kata Kunci : Persepsi, Peran Bidan, Pendidikan Kesehatan tentang Nyeri Persalinan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga termasuk salah
satu target yang telah ditentukan dalam Tujuan Pembangunan Millenium 2015
(Millenium Development Goals/MDGs). MDGs merupakan kesepakatan lebih dari 180
Kepala Negara dan Pemerintahan termasuk Indonesia pada tahun 2000 yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia di mana salah satunya kesehatan ibu
dengan menurunkan angka kematian ibu menjadi 118/100.000 kelahiran hidup (Depkes,
2008).
Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indoensia (SDKI), angka
kematian ibu (AKI) berhasil diturunkan dari 307/100.000 KH pada tahun 2003 menjadi
270/100.000 KH pada tahun 2004 menjadi 262/100.000 KH pada tahun 2005, dan
248/100.000 KH pada tahun 2006 menjadi 225/100.000 KH pada tahun 2007 menjadi
290/100.000 KH pada tahun 2008 (Profil Sumut, 2008).
Dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa AKI telah menunjukkan penurunan
dari waktu ke waktu. Namun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia.
Sementara, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah
sebesar 118/100.000 KH, atau sama dengan Tujuan Pembangunan Millenium 2015
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan target tujuan
pembangunan millenium 2015 masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang
terus menerus, karena penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup
masih terlalu lamban untuk mencapai target tujuan pembangunan millenium 2015 ini
(Depkes, 2008).
Diperkirakan terjadi 5 juta persalinan setiap tahunnya, dua puluh ribu
diantaranya berakhir dengan kematian yang diakibatkan faktor-faktor yang berhubungan
dengan kehamilan dan persalinan. Meskipun berbagai faktor yang terkait dengan resiko
terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, serta cara
pencegahannya telah diketahui namun demikian jumlah kematian ibu masih tetap saja
tinggi (Rencana Strategis Nasional, 2001).
Kematian ibu cenderung disebabkan karena indikasi medis yang lazim muncul
diantaranya perdarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang-kejang, aborsi, dan
infeksi. Rendahnya peran tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu hamil juga sangat penting diperhatikan sehingga menjadi
faktor pemicu kematian ibu.
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan biasanya diliputi perasaan takut,
khawatir, ataupun cemas. Perasaan takut bisa meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi
tegang, dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada akhirnya akan menghambat proses
persalinan (Asrinah dkk, 2010, hal.25-26).
Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai penasehat kehamilan dan
pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan,
mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dengan menggunakan prinsip asuhan sayang ibu (Depkes RI, 2008).
Asuhan yang sifatnya mendukung selama kehamilan dan persalinan merupakan
suatu standar pelayanan kebidanan, berarti bersifat aktif dan turut serta dalam kegiatan
yang sedang berlangsung. Peran bidan difokuskan pada pemberian pendidikan kesehatan
pada ibu hamil primigravida dan multigravida trimester III yang menanti waktu
persalinannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan oleh bidan dikhususkan tentang
nyeri persalinan. Karena melalui pendidikan kesehatan inilah, diharapkan agar ibu-ibu
hamil tersebut dapat mempersiapkan fisik dan mental mereka sebelum waktu bersalin
tiba. Selain itu agar mereka mengerti tentang nyeri persalinan serta bagaimana cara
mengatasinya.
Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan pada awal November tahun 2010
di Kecamatan Medan Area Medan, diperoleh data jumlah bidan yang memiliki Bidan
Praktek Swasta (BPS) yang terdaftar sebanyak 34 orang bidan. Dari seluruh bidan yang
ada tersebut, peneliti meneliti 10 orang bidan dan hanya sekitar 6 orang bidan saja yang
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang nyeri persalinan.
Berdasarkan latar belakang bahwa masih kurangnya peran bidan dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang nyeri persalinan inilah, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang persepsi pasien terhadap peran bidan
dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Pasien
terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida
dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan”.
C. Tujuan penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang
nyeri persalinan di Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Medan Area Medan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi responden berdasarkan karakteristik umur,
tingkat pendidikan, dan lama bekerja.
b. Untuk mengetahui distribusi responden berdasarkan persepsi pasien
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam
mempersiapkan, mengumpulkan, menganalisis, dan menginformasikan data hasil
penelitian.
2. Tempat Penelitian
Sebagai informasi atau masukan tentang persepsi pasien terhadap peran
bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan
3. Institusi Kesehatan
Sebagai masukan dalam melakukan upaya promotif bagi institusi
kesehatan sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan peran bidan dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida
trimester III tentang nyeri persalinan.
4. Institusi Pendidikan
Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa
D-IV Bidan Pendidik khususnya yang berkaitan dengan persepsi pasien terhadap
peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi
Secara etimologi bahwa persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception
yang artinya tanggapan, daya untuk memahami sesuatu. Menurut Walgito (2002)
persepsi merupakan suatu proses yang dialami oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga
disebut proses sensoris.
Adanya objek atau peristiwa akan memberi respon pada individu itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut persepsi individu terhadap dunia sekitarnya berbeda satu sama
lain. Perbedaan itu tercermin dalam tingkah laku dan pendapat, yang mana menjadikan
adanya dinamika dalam kehidupan manusia sendiri (Ahmadi, 2004, hal.46).
Dengan kata lain bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang
setelah melakukan pengamatan. Dengan demikian persepsi dibangun atas tiga unsur
yaitu : pengamatan, penilaian dan pendapat. Pengamatan berarti subjek mampu
memberikan penilaian tentang sesuatu yang dilakukan diamati, sehingga subjek mampu
menginterpretasikan objek yang dilihatnya. Berdasarkan hal tersebut persepsi adalah
proses pengamatan atas sesuatu yang berada di lingkungan kita dengan mengandalkan
segenap indera-indera yang dimiliki dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Oleh karena
itu, persepsi seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut mengetahui, memahami
dan menyadari sesuatu itu. Sehingga persepsi seseorang akan mempengaruhi
Menurut Slamet (2003) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya
pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus
mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan
inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, atau penciuman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, persepsi pasien adalah proses yang mereka alami
melalui proses penginderaan yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam
otak, selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
tersebut.
B. Peran Serta Bidan
1. Pengertian Bidan
Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional
dengan sejumlah praktis diseluruh dunia. Bidan adalah seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh
kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan. Bidan dikenal sebagai
profesional yang bertanggung jawab dan bekerja sebagai mitra perempuan (IBI, 2006,
hal.15).
Bidan memiliki tugas penting dalam memberikan konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya untuk wanita tetapi juga keluarga dan masyarakat. Tugas ini
meliputi pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua, serta dapat meluas
hingga kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau reproduksi, dan perawatan anak
2. Konsep Peran
Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal.854). Peran
adalah suatu kumpulan norma perilaku seseorang dalam suatu posisi khusus, seperti
seorang istri, suami, anak, guru, hakim, dokter, perawat, bidan, rohaniwan, mahasiswa,
dosen, perdana menteri, pelayan toko, dan sebagainya.
Peran seperti halnya perilaku sosial lain, harus dipelajari. Banyaknya perilaku
yang harus dipelajari berbeda-beda satu sama lain untuk menjalankan suatu peran yang
diterima. Misalnya peran seseorang sebagai pelanggan toko adalah bentuk peran yang
tidak memerlukan banyak perilaku rumit sehingga mudah dikuasai. Selain itu ada juga
peran seorang dokter atau perawat, yang memerlukan banyak pola peran yang sangat
rumit dan memerlukan pendidikan formal khusus serta suatu penerimaan resmi dalam
peran itu (upacara sumpah jabatan).
Biasanya seorang individu mempunyai lebih dari satu peran. Orang yang sama
secara bersamaan juga dapat mempunyai berbagai peran misalnya sebagai suami, ayah,
anak, saudara, dosen, ketua sebuah panitia, maupun anggota rukun tetangga. Selain itu,
setiap individu mempunyai peran yang berbeda pada tahap-tahap kehidupan yang
dilalui.
Peran merupakan suatu konsep struktural, dan masyarakat dapat dipandang
sebagai suatu sistem peran yang kompleks. Meskipun peran ditentukan oleh masyarakat,
namun diperankan oleh para individu dan setiap individu mempunyai konsepsinya
sendiri tentang apa yang termasuk dalam setiap peran tersebut..
Secara khas peran terdapat dalam pasangan-pasangan yang saling melengkapi,
suami-istri. Dua peran dikatakan saling melengkapi dinamakan peran timbal balik jika
sifat dasar peran yang satu tidak dapat digambarkan sepenuhnya tanpa menunjuk kepada
peran yang lain. Sangat sukar menggambarkan peran ibu tanpa memperhatikan peran
anak, atau peran perawat tanpa mengingat peran pasien.
Perilaku peran pada umumnya melibatkan interaksi antara dua orang yang
memainkan peran resiprokal. Jalannya interaksi ini ditentukan oleh norma-norma yang
berhubungan dengan setiap peran itu. Setiap orang bukan saja tahu bagaimana
berperilaku, tetapi juga tahu perilaku yang diharapkan dari peran resiprokal. Dalam arti
ini, peran dapat dipandang sebagai peraturan-peraturan untuk interaksi antarposisi, diberi
batas-batas pada peristiwa yang bisa terjadi dalam rangkaian interaksi peran-peran itu.
Karena itu, bila berinteraksi dengan orang-orang yang memainkan peran tertentu, dapat
meramalkan perilaku mereka atas dasar peran mereka, atau paling sedikit menyingkirkan
kemungkinan terjadinya beberapa jenis perilaku tertentu yang tidak pantas. Selain itu
dapat meramalkan jalannya interaksi lebih menyenangkan. Bila berinteraksi dengan
keluarga dan teman-teman, sudah dapat mengetahui perilaku apa yang diharapkan dari
mereka karena sudah lama kenal kepribadian mereka, dan bagaimana berinteraksi
dengan mereka karena pengalaman di masa lalu (Maramis, 2006, hal.273-276).
3. Peran Bidan
a. Peran bidan sebagai pelaksana
1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
2. Memberikan pelayanan kebidanan dasar pada anak remaja dan wanita
3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien / keluarga.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien / keluarga.
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause.
9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga.
b. Peran bidan sebagai pengelola
1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk indivudu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun
bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah
bimbingan dalam wilayah kerjanya.
c. Peran bidan sebagai pendidik
1. Memberikan pedidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu
keluarga kelompok dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak
2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan
serta membina dukun di wilayah atau tempatnya kerjanya.
d. Peran bidan sebagai Peneliti
1. Melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun secara kelompok (IBI, 2006, hal.114-124).
C. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk
mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat agar
terlaksananya perilaku hidup sehat. Melalui pendidikan kesehatan, tenaga kesehatan
membantu masyarakat untuk memahami perilaku mereka, dan bagaimana perilaku ini
berpengaruh terhadap kesehatan. Pendidikan kesehatan tidak menggantikan upaya
pelayanan kesehatan yang lain, melainkan diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan
dari pelayanan kesehatan yang ada (Setiawati, 2008, hal 31).
Pendidikan kesehatan mendorong masyarakat untuk membicarakan masalah
mereka, dan menemukan sendiri pemecahannya. Selain itu berupaya agar seseorang
menyadari atau mengetahui cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari
atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan serta mencari pengobatan apabila
sakit (Notoatmodjo, 2003, hal.16).
2. Fungsi Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari ilmu kesehatan sebagai penunjang
merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan
sosial. Dalam hal ini meskipun kesadaran dan pengetahuan orang atau masyarakat
tentang kesehatan sudah tinggi, tetapi apabila tidak didukung oleh fasilitas seperti
tersedianya air bersih, jamban sehat, makanan yang bergizi, pelayanan kesehatan yang
memadai, dan sebagainya, maka mereka tetap akan sulit untuk mewujudkan perilaku
tersebut (Notoatmodjo, 2003, hal.20).
Oleh sebab itu, World Health Organization (WHO) pada awal tahun 1980-an
menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya, apabila
hanya memfokuskan pada upaya-upaya perubahan perilaku saja, tetapi juga harus
mencakup pada upaya perubahan lingkungan (fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi)
serta pelayanan kesehatan sebagai indikator penunjang atau pendukungnya
(Notoatmodjo, 2003, hal.19-20).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan
Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2003, hal.17-18) ada 3 faktor utama
yang mempengaruhi pendidikan kesehatan, yaitu : (a) faktor-faktor predisposisi.
Pendidikan kesehatan dapat menggugah kesadaran, memberikan dan meningkatkan
pengetahuan sasaran pendidikan kesehatan yang menyangkut tentang pemeliharaan
kesehatan. Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat tentang kesehatan,
tradisi dan kepercayaan seseorang terhadap hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem
nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan
sebagainya. Untuk berperilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu
baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya ; (b) faktor-faktor pemungkin.
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan memberikan bimbingan, pelatihan, dan bantuan
teknis lainnya yang dibutuhkan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas kesehatan bagi individu, keluarga, dan masyarakat misalnya air bersih,
tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang
bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit, poloklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek
swasta. Fasilitas-fasilitas ini pada hakekatnya dapat mendukung atau memungkinkan
terwujudnya perilaku kesehatan ; (c) faktor-faktor penguat. Pemberian pendidikan
kesehatan terlebih dahulu ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas
kesehatan. Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku dari tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toga), termasuk para petugas kesehatan (dokter, bidan, perawat) yang
dianggap sebagai tauladan dalam bidang kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat
bukan hanya memerlukan pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja,
melainkan diperlukan juga contoh perilaku (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh
agama, terlebih petugas kesehatan.
D. Konsep Nyeri Persalinan
Latar belakang timbulnya nyeri dalam persalinan sejak zaman dahulu sudah
menjadi pokok pembicaraan di antara wanita, maka banyak calon ibu menghadapi
kehamilan dan kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Tidaklah mudah
untuk menghilangkan rasa takut yang sudah berakar dalam itu, akan tetapi pada saat
Perubahan psikologis keseluruhan wanita yang sedang mengalami persalinan
sangat bervariasi, tergantung pada persiapan dan bimbingan yang ia terima selama
hamil. Pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan, hendaknya seorang bidan harus
mampu meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan merupakan hal yang
normal dan wajar.
1. Etiologi Nyeri Persalinan
Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Rasa nyeri muncul akibat adanya
respons psikis dan refleks fisik. Nyeri pada persalinan menimbulkan gejala-gejala yang
dapat dikenali. Ketegangan emosi akibat rasa cemas dan takut dapat menginduksi
ketakutan, sehingga timbul kecemasan yang berakhir dengan kepanikan yang
memperberat persepsi nyeri dalam persalinan. Selain itu, keletihan dan kurang tidur
dapat juga memperparah nyeri (Bobak, 2004, hal.254).
Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang
dibandingkan suatu penyakit manapun (Suddart dan Brunner, 2001, hal.212).
Nyeri adalah rasa tidak nyaman akibat perangsangan ujung-ujung saraf khusus.
Ada studi-studi yang mendukung teori bahwa persalinan adalah akibat adanya dilatasi
serviks, segmen bawah rahim, adanya tahanan yang berlawanan, tarikan serta perlukaan
pada jaringan otot-otot maupun ligamen-ligamen yang menopang struktur diatasnya.
Teori tersebut dapat dijelaskan dengan pendapat Bonica & Mc. Donald melalui
faktor-faktor berikut diantaranya (a) regangan dari otot-otot halus memberikan rangsangan
pada nyeri visceral, (b) intensitas dan lamanya nyeri berhubungan dengan munculnya
diperlebar secara cepat pada perempuan yang tidak bersalin, misalnya pada saat
dilakukan tindakan kuret, mereka akan mengalami nyeri seperti yang dialami ibu
bersalin (Asrinah, et al. 2010, hal.30).
2. Mekanisme Nyeri Persalinan
Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan Wall & Mellzack. Skor tersebut lebih tinggi dibandingkan sindrom nyeri klinik seperti
nyeri punggung yang kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai, dan lainnya. Rasa nyeri
persalinan disebabkan oleh kombinasi peregangan segmen bawah rahim dan iskemia
otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi, serviks akan tertarik.
Kontraksi yang kuat ini juga membatasi pengaliran oksigen pada otot-otot rahim
sehingga terjadi nyeri iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi
dengan kecemasan yang selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi
relaksasi bagian tubuh lainnya dan mungkin pula menyebabkan exhaustion (kehabisan
tenaga) (Asrinah, et al. 2010, hal.31).
3. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan
Salah satu kebutuhan wanita dalam proses persalinan adalah keringanan rasa
nyeri. Persepsi nyeri merupakan keadaan yang dirasakan oleh individu dan reaksi
terhadap rasa sakit yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : (a) rasa takut atau
kecemasan yang meningkatkan respon individual terhadap nyeri. Rasa takut terhadap hal
yang tidak diketahui, rasa takut ditinggal sendiri pada saat proses persalinan (tanpa
pendamping) dan rasa takut atas kegagalan persalinan dapat meningkatkan kecemasan.
Pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan; (b)
kepribadian ibu yang berperan penting terhadap nyeri, ibu yang secara alamiah tegang
percaya diri; (c) kelelahan dimana ibu yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan,
mungkin sebelumnya sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa
kehamilannya akan kurang mampu mentolerir nyeri yang dirasakan; (d) faktor sosial dan
budaya juga berperan penting dalam reaksi nyeri. Beberapa budaya mengharapkan
stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya lainnya mendorong keterbukaan
untuk menyatakan perasaan; (e) pengharapan yang akan memberi warna pada
pengalaman wanita yang realistis mengenai persalinannya, dan tanggapannya terhadap
hal tersebut mungkin adalah pesiapan yang terbaik sepanjang ia merasa percaya diri
bahwa ia akan menerima pertolongan dan dukungan yang diperlukannya, dan yakin
bahwa ia akan menerima analgesik yang sesuai; (f) paritas dimana pada ibu-ibu yang
sangat muda atau tua dicatat mengalami nyeri yang sangat hebat pada saat persalinan.
Paritas juga berpengaruh terhadap persepsi nyeri. Pada primipara akan merasa lebih
nyeri pada awal persalinan sedangkan pada multipara nyeri persalinan akan meningkat
saat persalinan telah lanjut (saat penurunan janin atau pada kala II) (Rukiyah, Ai Yeyeh.
2009, hal.51).
4. Teknik Pengurangan Nyeri Persalinan
Rasa sakit yang dialami ibu selama proses persalinan sangat bervariasi
tingkatannya. Untuk itu perlu dukungan selama persalinan untuk mengurangi rasa nyeri
selama proses persalinan. Penny Simkin (2007) mengatakan cara untuk mengurangi rasa
sakit ini ialah mengurangi sakit langsung dari sumbernya, memberikan ransangan
alternatif yang kuat, mengurangi reaksi mental negatif, emosional dan fisik ibu terhadap
rasa sakit. Pendekatan pengurangan rasa nyeri persalinan dapat dilakukan dengan
pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis, yaitu : (a) terapi farmakologis, terapi ini
baik itu anastesis umum yang disuntikan epidural, spinal ataupun sekedar regional; (b)
terapi nonfarmakologis, terapi yang digunakan yakni dengan tanpa menggunakan
obat-obatan, tetapi dengan memberikan berbagai tekhnik yang setidaknya dapat sedikit
mengurangi rasa nyeri saat persalinan tiba (Nyapatrien, 2010, ¶ 1).
5. Metode Pengurangan Nyeri Persalinan
Macam-macam metode yang digunakan untuk meringankan nyeri persalinan,
antara lain : (a) relaksasi adalah cara alami dengan melakukan latihan pernapasan
sehingga melepaskan ketegangan pada otot-otot. Saat otot-otot rileks akan mendorong
tubuh memproduksi hormon endorfin yang memberikan efek pengurang rasa sakit yang
alami. Atau, dapat juga menggunakan musik atau sesuatu benda untuk mengalihkan rasa
sakit dan membantu tubuh menjadi rileks; (b) berendam air hangat adalah cara alami
dengan berendam dalam bak air hangat, mandi air hangat, atau handuk yang dibasahi
dengan air hangat untuk diletakkan pada bagian pinggang. Rasa hangat dapat membantu
mengurangi rasa sakit dengan membuat tubuh lebih rileks sehingga tubuh memproduksi
hormon endorfin secara alami; (c) pijatan dari pasangan anda akan memberikan rasa
nyaman dan menenangkn sehingga membuat otot-otot rileks ; (d) aromaterapi adalah
cara alami yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit. Sebaiknya konsultasikan dahulu
dengan aromaterapis anda untuk memastikan keamanan minyak yang digunakan selama
kehamilan; (e) TENS (Transcutaneus electrical nerve stimulation) adalah cara alami
yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan mesin TENS yang
dipasang dibagian pinggang, dimana setiap kali kontraksi datang, mesin akan
melepaskan rangsangan elektrik kecil untuk menghambat rasa sakit dan merangsang
tubuh melepaskan endorfin. Belum semua rumah sakit menyediakan alat ini dan
menolong, dan sebagian merasa tidak berefek; (f) hypnotherapy atau disebut juga
hypnobirthing, hypnobabies, atau hypbirth adalah suatu cara alami yang digunakan
untuk menghilangkan rasa takut, cemas, dan tekanan-tekanan lain yang mengetahui sang
ibu dalam proses persalinan. Dengan teknik relaksasi otot, pernapasan dan pikiran yang
menbantu ibu hamilakan mencapai keadaan diri tenang, rileks, dan memberi perasaan
positif dan terkontrol terhadap tubuh hingga proses persalinannya. Hipnosis yang
digunakan adalah metode penanaman sugesti dengan kata-kata atau visualisasi
(membayangkan) yang indah dan menyenangkan saat otak telah berada dalam kondisi
rileks sehingga dapat mengatasi dan melupakan rasa sakit. Belum semua rumah sakit di
Indonesia menyediakan kursus hypnobirthing ini. Bila berminat mengikuti kursus ini,
sebaiknya ibu hamil mulai mencari informasi rumah sakit yang menyediakan kursus ini.
(Suririnah, 2009, hal 171); (g) metode bradley bisa dipelajari selama 12 minggu,
mempersiapkan seorang wanita hamil secara emosional untuk membangun stamina,
mengatur nyeri, dan membuat proses persalinan lebih efisien lewat kepercayaan dirinya
sendiri. Metode ini menganjurkan ibu hamil didampingi suaminya, tanpa penggunaan
bius epidural, operasi, ataupun alat-alat dan obat lain; (h) teknik alexander, teknik ini
berfokus pada postur tubuh yang dapat mengurangi nyeri karena mereka percaya postur
tubuh yang berbeda mempunyai fungsi berbeda bagi tubuh; (i) lamaze yaitu
menggunakan teknik mengatur penapasan selama persalinan, dan aktifitas seperti
berganti posisi serta berjalan selama proses persalinan. Teknik ini juga menyertakan
suami untuk ikut serta dalam proses persalinan; (j) terapi musik dapat membantu ibu
mengalihkan perhatian dari rasa nyeri sehingga ibu merasa rileks. Hal ini ditujukan bagi
Al-Qur’an, atau musik alam seperti suasana air terjun dengan gemericik air yang turun, atau
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang
dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan
identifikasi masalah (Aziz, 2007, hal.18). Selain itu, kerangka konsep merupakan
abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang
menjelaskan keterkaitan antarvariabel (Nursalam, 2008, hal.55).
Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
variabel-variabel yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang akan
dilakukan. Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah peran bidan dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester
III tentang nyeri persalinan yang digambarkan berdasarkan variabel independen
(bebas) yaitu persepsi pasien. Adapun kerangka konsep penelitian tentang “Persepsi
Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu
Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan” adalah :
Skema 3.1. Kerangka Konsep Persepsi Pasien
Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan
Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
No. Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Cara Ukur
Hasil Ukur Skala Ukur
1.
2.
Persepsi Pasien
Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan
Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan
Proses mental yang terjadi pada diri seseorang yang menunjukkan pengalaman tentang objek bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, memberi serta meraba kerja indera yang ada disekitar kita
Suatu bentuk partisipasi yang dilakukan oleh bidan kepada pasien dalam hal memberikan dukungan, semangat, dan motivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi nyeri pada waktu bersalin
Kuesioner
Observasi
Persepsi terhadap peran baik, jika nilai
≥ 50% (11-15)
Persepsi terhadap peran cukup, jika nilai
= 50% (6-10)
Persepsi terhadap peran kurang, jika nilai
≤ 50% (1-5)
-
Ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi pasien terhadap peran bidan
dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida
trimester III tentang nyeri persalinan di Bidan Praktek Swasta Kecamatan Medan Area
Medan Tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan analisis univariat
untuk menggambarkan variabel bebas dan terikat yang diobservasi satu kali saja melalui
pengukuran pada waktu bersamaan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Bidan Praktek Swasta (BPS) yang ada di
Kecamatan Medan Area Medan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari Juli 2010 sampai dengan November 2010,
sedangkan pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada Februari 2011 sampai
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bidan Praktek Swasta (BPS)
yang ada di Kecamatan Medan Area Medan. Data Bidan Praktek Swasta (BPS) yang
ada di Kecamatan Medan Area Medan sampai saat ini adalah sebanyak 34 orang
bidan.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua Bidan Praktek Swasta (BPS) yang
memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan pada ibu primigravida
dan multigavida trimester III, dengan kriteria : (1) riwayat hamil yang fisiologis, (2)
riwayat kehamilan cukup bulan sesuai dengan usia kehamilan, (3) riwayat kehamilan
tunggal/tidak kembar, (4) riwayat hamil yang tidak mempunyai penyakit kronis.
Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling yaitu
suatu teknik penetapan sampel dengan cara mengambil keseluruhan populasi untuk
dijadikan sampel penelitian, sehingga sampel tersebut dapat benar-benar
menggambarkan karakteristik populasi yang diharapkan oleh peneliti.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi pasien, dan peran bidan dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III
tentang nyeri persalinan.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat
berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Setiap butir pertanyaan
menggunakan skala ukur guttman, dimana untuk kategori jawaban “ya” dan “tidak”.
Untuk jawaban ya mendapat skor 1, sedangkan jawaban tidak mendapat skor 0. Total
jawaban dijumlahkan seluruhnya kemudian dianalisis menjadi 3 kategori yaitu “baik”
bila skor total antara 11-15, “cukup” bila skor total 6-10, dan “kurang” bila skor total
1-5.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur penelitian terlebih dahulu harus diuji validitas dan realibilitasnya. Uji
validitas adalah kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur, bersifat
relevan terhadap tujuan, sasaran, dan cara pengukurannya. Sedangkan uji reliabilitas
adalah hasil pengujian instrumen memiliki kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan
bila masalah tersebut diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
(Nursalam, 2008, hal.104-105).
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan membuat kuesioner sesuai
dengan literatur, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dokter
spesialis obsteri dan ginekologi (SpOG) oleh dr.Christoffel L. Tobing, Sp.OG(K).
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan terhadap instrument yang handal, tidak
berubah-ubah hasil ukurnya meskipun digunakan berulang kali. Uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Cronbach alpha yang baik
adalah yang makin mendekati 1, menurut Sekaran (1992) reliabilitas yang kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach
G. Etika Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Institusi
Pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara, kemudian ke Balitbang untuk mendapat tembusan ke Kecamatan Medan Area,
dan setelah mendapat izin dari camat barulah peneliti menemui responden. Peneliti
menjelaskan kepada responden mengenai prosedur penelitian yang akan dilakukan.
Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk
menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka
calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak
mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, kebebasan dari
tindakan yang merugikan atau resiko dan mendapat keadilan tanpa adanya diskriminasi
apabila responden tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian. Kerahasiaan catatan
mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada
instrumen, tetapi mengunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat
permohonan izin penelitian pada Institusi Pendidikan Program Studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian mengajukan
surat permohonan izin penelitian tersebut ke Balitbang dan mendapatkan tembusan surat
untuk Kecamatan Medan Area. Setelah mendapat izin dari camat, peneliti melaksanakan
pengumpulan data pada bidan yang memilliki BPS. Setelah peneliti bertemu dengan
penelitian. Kemudian meminta persetujuan dari responden untuk menjadi responden
dengan menandatangani informed consent. Setelah responden bersedia, peneliti
menjelaskan cara pengisian kuisioner kepada responden, selanjutnya responden
dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan menjawab seluruh
petanyaan. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila
ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi
oleh responden, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti. Apabila responden tidak
bersedia mengisi pada hari itu, peneliti akan mengambil keesokan harinya dan
memeriksa kelengkapan data sehingga data yang diperoleh terpenuhi. Setelah data
terkumpul semua dengan lengkap maka dilakukan analisis data.
I. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dapat dilakukan secara manual melalui tahapan–
tahapan sebagai berikut :
1. Editing
Yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diisi responden, bila terdapat
kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan dilakukan pengecekan
ulang.
2. Coding
Yaitu memberi kode pada setiap item pertanyaan guna menjaga kerahasiaan
responden dalam mempermudah pengolahan.
3. Entry, dan Tabulating
Yaitu memasukkan data kedalam tabel–tabel distribusi yang kemudian data
J. Analisis Data
Semua data yang diperoleh ditabulasi secara univariat yaitu melihat hasil,
menghitung persentase hasil penelitian yang berupa kuesioner yang meliputi analisis
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang persepsi pasien terhadap
peran bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan
multigravida trimester III tentang nyeri persalinan di Bidan Praktek Swasta Kecamatan
Medan Area Medan Tahun 2011. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Februari 2011-April 2011 di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun
2011 dengan jumlah responden sebanyak 34 orang bidan.
Untuk mengidentifikasi persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri
persalinan, peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri atas 15 pertanyaan. Berikut ini
akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut.
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden terdiri dari umur, tingkat pendidikan, dan lama bekerja.
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa umur responden yang terbanyak adalah
berada pada rentang 36-40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (26.8%).
Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden menurut umur pada
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Umur di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011
No. Umur Frekuensi Persentase (%)
1. 20-25 tahun 4 11.4
2. 26-30 tahun 7 20.0
3. 31-35 tahun 8 22.9
4. 36-40 tahun 10 28.6
5. 42-45 tahun 5 14.3
Total 34 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden yang
terbanyak adalah berada pada tingkat pendidikan D3 yaitu sebanyak 17 orang (48.6%).
Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden menurut tingkat
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011
No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1. D1 4 11.4
2. D3 17 48.6
3. D4 8 22.9
4. S1 3 8.6
5. S2 2 5.7
Total 34 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa jangka waktu lama bekerja responden
yang terbanyak adalah berada pada rentang 6-10 tahun yaitu sebanyak 12 orang (34.3%).
Hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden menurut lama bekerja
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Menurut Lama Bekerja di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011
No. Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)
1. 1-5 tahun 7 20.0
2. 6-10 tahun 12 34.3
3. 11-15 tahun 9 25.7
4. 16-20 tahun 6 17.1
Total 34 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa paritas pasien primigravida dan
multigravida adalah sama jumlahnya yaitu sebanyak 17 orang (48.6%) pasien
primigravida, dan 17 orang (48.6%) pasien multigravida.
Hasil analisis univariat terhadap karakteristik pasien menurut paritas pada
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Menurut Paritas di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011
No. Paritas Frekuensi Persentase (%)
1. Primigravida 17 48.6
2. Multigravida 17 48.6
Total 34 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
2. Persepsi Pasien terhadap Peran Serta Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida tentang Nyeri Persalinan
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa mayoritas pasien memiliki persepsi
baik terhadap peran bidan yaitu sebanyak 22 orang (62.9%).
Hasil analisis univariat persepsi pasien terhadap peran serta bidan dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011
No. Peran Serta Frekuensi Persentase (%)
1. Baik 22 62.9
2. Cukup 8 22.9
3. Kurang 4 11.4
Total 34 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2011
B. Pembahasan Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik umur responden menunjukkan
bahwa umur responden yang paling banyak berada pada rentang 36-40 tahun yaitu
sebanyak 10 orang (28.6%), sedangkan umur responden yang paling sedikit berada pada
rentang 20-25 tahun.
Umur mempengaruhi pengetahuan seseorang, karena semakin muda umur
seseorang maka semakin rendah pengetahuan yang dimilikinya, serta sebaliknya
semakin lanjutnya umur seseorang maka semakin tinggi pengetahuan dan pengalaman
yang dimilikinya (Hurlock 1998). Menurut LeBlack (1993) ada korelasi yang positif
bertambah pula kematangan seseorang dalam berfikir dan mengambil kesimpulan.
Seperti halnya dalam bersikap di dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang memiliki
umur lebih tua tentu akan mempertimbangkan segala sesuatunya dibandingkan dengan
yang lebih muda. Keseluruhannya itu tentu saja juga mempengaruhi peran seorang bidan
yang lebih matang aspek umurnya untuk memberikan peran yang baik.
Pada umumnya bidan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih memiliki
banyak pengalaman dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan.
Asumsi ini dibuktikan melalui persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami
dilapangan, dimana umur seorang bidan mempengaruhi perannya dalam memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri
persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik tingkat pendidikan responden
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak berada pada
tingkat D3 yaitu 17 orang (48.6%), sedangkan tingkat pendidikan responden yang paling
sedikit berada padatingkat S2 yaitu 2 orang (5.7%).
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam
bertindak dan mengambil keputusan. Pendidikan seseorang menggambarkan pola pikir
serta kedewasaan orang tersebut, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
semakin mudah untuk menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan
Tingkat pendidikan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2005). Selain itu pendidikan juga
dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini
berpengaruh pada wawasan, cara berfikir, baik dalam cara pengambilan keputusan
maupun dalam pembuatan kebijakan. Semakin tinggi pendidikan, maka akan semakin
baik peran serta tentang kesehatan yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari
(Hastono, 1997).
Tingkat pendidikan juga mempengaruhi seorang bidan dalam berperan
memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Semakin tinggi tingkat
pendidikannya, maka makin baik peran yang diberikan. Asumsi ini dibuktikan melalui
persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami dilapangan, dimana tingkat
pendidikan seorang bidan mempengaruhi perannya dalam memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida tentang nyeri persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik lama bekerja responden
menunjukkan bahwa paling banyak responden memiliki pengalaman bekerja berkisar
antara 6-10 tahun yaitu 12 orang (34.3%), sedangkan paling sedikit responden memiliki
pengalaman bekerja berkisar antara 16-20 tahun yaitu 6 orang (17.1).
Lama bekerja mempengaruhi pengalaman seseorang dalam bersikap dan
mengambil keputusan terhadap sesuatu hal. Semakin lama pengalaman bekerja yang
dijalani seseorang maka mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai
Lama bekerja juga mempengaruhi bidan dalan memberikan pelayanan kesehatan.
Semakin lama bidan bekerja, maka makin baik pula pelayanan yang diberikan. Selain itu
lama bekerja juga menggambarkan seorang bidan mampu berperan aktif dalam
memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan. Asumsi ini dibuktikan
melalui persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami di lapangan, dimana
lama bekerja seorang bidan mempengaruhi peran sertanya dalam memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri
persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap paritas pasien menunjukkan bahwa jumlah
pasien primigravida dan multigravida sama yaitu 17 orang (48.6%). Paritas dalam
kehamilan adalah pengalaman dalam proses menjalani kehamilan yang baik, belajar dari
pengalaman sebelumnya ataupun dapat berkonsultasi kepada orang yang lebih
berpengalaman dalam kehamilan dan melahirkan. Ibu yang melahirkan anak lebih dari 3
orang tentunya lebih berpengalaman dalam hal kehamilan dan persalinan, serta mereka
juga lebih banyak memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan cara–cara merawat kehamilan yang baik dan benar, maksudnya pengalaman
yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang dalam kehamilan, serta
berhubungan dengan kelahiran bayi kelak.
Namun dalam hal ini belum tentu juga bahwa ibu multigravida cenderung lebih
siap menghadapi persalinannya. Paritas bukanlah faktor utama yang menentukan
kesiapan diri seorang pasien menjalani proses persalinan nantinya. Untuk itu mereka
membutuhkan pendidikan kesehatan tentang nyeri persalinan sama antara ibu
sudah seharusnya bidan berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu
primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri persalinan.
b. Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan
pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan
Berdasarkan hasil penelitian persepsi pasien terhadap peran bidan dalam
memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III
tentang nyeri persalinan menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap peran bidan
adalah baik 22 orang (62.9%), sedangkan cukup 8 orang (22.9%), dan kurang 4 orang
(11.4%).
Persepsi adalah proses pengamatan atas sesuatu yang berada di lingkungan kita
dengan mengandalkan segenap indera-indera yang dimiliki dengan tingkat kesadaran
yang tinggi. Oleh karena itu, persepsi seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut
mengetahui, memahami dan menyadari sesuatu itu. Sehingga persepsi seseorang akan
mempengaruhi perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya
Proses pengamatan yang dialami oleh pasien ketika datang ke tempat praktek
bidan yaitu pasien mengamati langsung peran yang diberikan oleh bidan kepadanya.
Pasien benar-benar memahami dan menyadari peran bidan. Sehingga mereka mampu
mengungkapkan apa yang mereka terima. Oleh sebab itu asumsi ini telah dibuktikan
melalui persepsi pasien terhadap kenyataan yang mereka alami dilapangan, apakah bidan
berperan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu primigravida dan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “ Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan
dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida
Trimester III tentang Nyeri Persalinan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun
2011” adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan karakterisitik umur responden mayoritas adalah berada pada rentang
36-40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (28.6%), berdasarkan tingkat pendidikan
responden yang paling banyak adalah D3 yaitu sebanyak 17 orang (48.6%),
berdasarkan lama bekerja responden yaitu berada pada rentang waktu 6-10 tahun
sebanyak 12 orang (34.3%), berdasarkan paritas pasien antara primigravida dan
multigravida menunjukkan kesamaan jumlah yaitu 17 orang (48.6%).
2. Berdasarkan persepsi pasien terhadap peran bidan dalam memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu primigravida dan multigravida trimester III tentang nyeri
persalinan adalah pasien yang memiliki persepsi baik terhadap peran bidan yaitu
sebanyak 22 orang (62.9%), cukup yaitu sebanyak 8 orang (22.9%), dan kurang
B. Saran
1. Diharapkan bidan dapat meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
karena melalui tingkat pendidikan yang baik maka peran yang nantinya diberikan
juga akan baik.
2. Diharapkan bidan dapat lebih berperan serta dalam memberikan pelayanan
kebidanan, terutama dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang nyeri
persalinan kepada pasien tanpa memandang paritas pasien primigravida ataupun
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Bare, G. dan Smeltzer, C. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth.
Jakarta : EGC.
Bobak, at all. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Brunner dan Suddarth (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8
vol 1. Jakarta : EGC.
Depkes RI, 2008. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Kesehatan Indonesia
Sehat 2010. http://www.depkes.go.id.
Latu, A. (2009). Mengurangi Nyeri Pada Saat Persalinan.
Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.
Manik, M., Asnah., dan Asiah. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan:
Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.
Maramis, F. Willy. (2006). Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya :
Airlangga University Press.
Musbikin, Imam. (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Mitra
Pustaka.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Nyapatrien. (2010). Teknik Mengurangi Rasa Nyeri Persalinan.
Perry dan Potter. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Rukiyah, Ai. (2009). Asuhan kebidanan II (Persalinan). Jakarta Timur : Trans Info
Media.
Setiawati, S. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta :
Trans Info Media.
Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Saifuddin, AB. (2002). Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta :
JNPKKR-POGI, YBP-SP.
Sofyan, Mustika. (2006). 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia-Bidan Menyongsong Masa
Depan. Jakarta : PP-IBI.
Sumarah. (2008). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya.
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN USU Nama Mahasiswa : Oktaliza Elektrina
NIM : 105102067
Judul KTI : Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan
Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida
Trimester III tentang Nyeri Persalinan di BPS Kecamatan Medan
Area Medan Tahun 2011
Nama Pembimbing : dr. Sarma N. Lumbanraja, SpOG (K)
NIP : 140189059
No. Tanggal Materi yang Dikonsulkan Paraf Dosen
Pembimbing
1. 19 April 2011 Konsul BAB I-IV
2. 27 April 2011 Perbaikan BAB I-IV
3. 04 Mei 2011 ACC BAB I-IV
4. 12 Mei 2011 Konsul BAB V-VI
5. 17 Mei 2011 Perbaikan BAB V-VI
6. 22 Mei 2011 ACC BAB V-VI
7. 27 Mei 2011 Konsul Abstrak
PERMOHONAN PERSETUJUAN PENELITIAN KEPADA RESPONDEN
Kepada Yth,
Ibu :
di Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang akan saya lakukan
dengan judul “Persepsi Pasien terhadap Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan
Kesehatan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III tentang Nyeri
Persalinan di BPS Kecamatan Medan Area Medan Tahun 2011”, yang merupakan syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Science Terapan (S.ST) di Universitas Sumatera
Utara.
Saya sangat mengharapkan kesediaan ibu untuk mengisi dengan suka rela
kuesioner yang saya lampirkan, karena jawaban yang diharapkan sesuai dengan
pengetahuan ibu sendiri, dan merupakan kerja sama bagi penelitian ini. Selain itu semua
informasi ibu akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan Karya Tulis
Ilmiah.
Atas perhatian dan kerja sama ibu sebagai responden, saya ucapkan terima kasih.
Pekanbaru, Februari 2011
Peneliti
FORMAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Terima kasih atas partisipasi ibu dalam penelitian “Persepsi Pasien terhadap
Peran Bidan dalam Memberikan Pendidikan Kesehatan pada Ibu Primigravida dan
Multigravida Trimester III tentang Nyeri Persalinan di Kecamatan Medan Area Medan
Tahun 2011”
Saya bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini
dengan suka rela.
No. Responden :
Tanggal :
Umur :
Paritas :
Medan, Februari 2011
Responden
KUESIONER PENELITIAN Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah setiap pertanyaan, dan pilihan jawaban dengan seksama.
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom “YA” atau “TIDAK”.
3. Setelah kuesioner diisi mohon dikembalikan kepada peneliti.
4. Terima kasih dan selamat mengisi.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Bidan menjelaskan pada ibu tentang persalinan adalah proses fisiologis
2. Bidan menjelaskan pada ibu tentang nyeri persalinan
3. Bidan menjelaskan latar belakang timbulnya nyeri persalinan
4. Bidan memberitahukan pada ibu faktor-faktor yang menyebabkan nyeri persalinan
5. Bidan memberitahukan pada ibu mekanisme serta gambaran umum tentang nyeri persalinan
6. Bidan memberitahukan pada ibu teknik mengurangi nyeri persalinan (farmakologis dan non farmakologis)
7. Bidan menjelaskan beberapa macam metode mengurangi nyeri persalinan (seperti refleksi, kompres dengan handuk hangat, pijatan, dll)
8. Bidan mengajarkan pada ibu cara mengatur nafas yang benar pada saat persalinan
9. Bidan mengajarkan pada ibu beberapa teknik mengedan yang baik agar nyeri dapa dikontrol semaksimal mungkin pada waktu persalinan
10. Bidan memberitahukan pada ibu posisi-posisi melahirkan sesuai dengan kenyamanan ibu untuk mengurangi nyeri persalinan
11. Bidan menjelaskan pada ibu tentang kecemasan dan ketakutan dapat meningkatkan nyeri persalinan
12. Bidan menganjurkan pada ibu untuk tidak cemas dan takut menghadapi proses persalinannya
14. Bidan mengajak suami dan keluarga ibu untuk berpartisipasi memberikan dorongan, semangat, dan motivasi pada ibu
CURRICULUM VITAE
I. Data Pribadi
Nama : oktaliza elektrina
Tempat/Tanggal Lahir : Pekan baru, 15 oktober 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara
Agama : islam
Pekerjaan : Bidan
Alamat : Jl. Dwikora gg.aur no 62, kec. sail , kelurahan
sukamulia rt/rw 03/07 pekanbaru
II. Data Orang Tua
Nama Ayah : Muliadi, .Bsc
Pekerjaan : guru
Nama Ibu : Sri Hurryyetti, S.pd
Pekerjaan : Guru
Alamat : : Jl. Dwikora gg.aur no 62, kec. sail , kelurahan
sukamulia rt/rw 03/07 pekanbaru
III. Data Pendidikan
1. Tahun 2000-2003 : SLTPN 04 Pekan B