STUDI PERMASALAHAN
ON STREET PARKING
DI KOTAMADYA MEDAN
Oleh
Irwan Suranta Sembiring
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
STUDI PERMASALAHAN ON STREET PARKING DI KOTAMADYA MEDAN
Abstrak
Kebutuhan akan parkir merupakan komponen kritis dari setiap kota-kota besar termasuk Kotamadya Medan dimana tata guna lahan menjadi salah satu faktor penting di dalamnya. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memerikan suatu rekomendasi strategi on street parking di Kotamadya Medan sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat on street parking dari persepektif masyarakat di Kotamadya Medan, mereview hal-hal mengenai kebijakan on street parking dan manajemennya pada Kotamadya Medan dan untuk melihat kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari on street parking yang ditimbulkan oleh pergerakan dan tata guna lahan
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa permasalahan on street parking timbul akibat faktor tata guna lahan dimana urutan tata guna lahan penyebabnyayaitu pasar, pertokoan/perdagangan, sekolah, rumah ibadah, kegiatan di pemukiman. Permasalahan akibat on street parking juga disebabkan kurangnya pelayanan kepada pengguna parkir sehingga dibutuhkan kerjasama antar Dinas Pemerintahan dalam menertibkan permasalahan on street parking yang timbul di Kotamadya Medan.
Kata kunci: on street parking, kebijakan manajemen parkir,
LATAR BELAKANG
Parkir merupakan komponen kritis dari kebijakan transportasi dan manajemen dari setiap daerah terutama pada kota-kota besar dimana tata guna lahan menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menetapkan areal parkir yang dapat menyebabkan perbedaan jumlah areal parkir serta tarif parkir. Semakin mendekati pusat kota atau perbelanjaan maka harga lahan juga naik, sehingga harga fasilitas parkir dapat lebih tinggi di pusat kota bila dibandingkan dengan di pinggiran kota. Apabila suatu ruang parkir tidak mencukupi maka pengemudi biasanya akan memarkirikan kendaraan pada badan jalan atau on street parking dimana hal ini juga terjadi di Kotamadya Medan.
On street parking menjadi sangat penting karena merupakan faktor kunci dari dalam mempromosikan suatu bisnis di daerah perkotaan terutama di daerah CBD (Central Business District). Namun masyarakat di Kotamadya Medan menganggap bahwa on street parking di Kotamadya Medan kurang begitu tertata dengan baik terutama di jalan-jalan umum. Salah satunya adalah nilai biaya parkir pada suatu daerah yang nilainya tidak jelas.
jam pertama Rp 300,- dan untuk setiap jam berikutnya Rp 200,-. Dalam Perda tersebut juga dijelaskan besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan di tempat khusus parkir bagi kendaraan bermotor roda 2 setiap parkir Rp 500,- sedangkan untuk roda tiga dan empat setiap parkirnya Rp 1000,-. Namun yang terjadi di lapangan sangat berbeda dari Perda, dimana banyak terjadi tarif parkir yang melebihi dari yang sudah ditetapkan. Sebenarnya kemampuan masyarakat untuk membayar (willingness to pay) dapat dikatakan mampu untuk membayar dengan harga yang cukup tinggi. Begitu juga dengan bidang parkir di Kotamadya Medan yang telah diatur melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Nomor: 974/20084, Tanggal 17 Juli 2009 Tentang Penetapan Sistem Parkir di Badan Jalan pada Wilayah Inti Kota Medan sering tidak diikuti. Untuk itu perlu dilakukan suatu studi on street parking di Kotamadya Medan untuk melihat sejauh mana permasalahan yang timbul dengan harapan pelayanan infrastruktur on street parking dapat ditingkatkan baik dari kemudahan parkir, ketersediaan fasilitas infrastuktur, pelayanan juru parkir terhadap para pengguna fasilitas parkir, dan tingkat kemauan membayar pengguna fasilitas on street parking.
TINJAUAN PUSTAKA
Parkir merupakan bagian yang penting dalam manajemen lalu lintas di kawasan perkotaan. Parkir sendiri dapat diartikan keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggal oleh pengemudinya. Kebijakan mengenai perparkiran harus dilakukan secara konsisten sehingga sasaran kebijakan parkir dapat terlaksana.
Sasaran utama dari kebijakan parkir adalah:
a. Mengendalikan jumlah kendaraan yang masuk ke suatu kawasan
b. Meningkatkan pendapatan asli daerah yang dikumpulkan melalu retribusi parkir c. Meningkatkan fungsi jalan sesuai dengan perannya
d. Meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas e. Mendukung tindakan pembatasan lalu lintas lainnya
Prinsip dari Manajemen Parkir adalah:
a. Pilihan dari pengguna parkir. Masyarakat dapat memilih lokasi parkir yang baik b. Informasi yang berguna. Pengendara harus mendapat informasi pilihan tempat
parkir
c. Membagi-bagi. Fasilitas parkir harus dapat melayani berbagai macam tujuan pengguna parkir
d. Penggunaan yang efisien. Fasilitas parkir harus berukuran cukup bagi kendaraan dan diatur agar cukup tempat bagi pengunjung
e. Flexibility. Parkir harus bisa mengakomodasi perubahan-perubahan
f. Manajemen padat. Upaya yang spesial disiapkan bila kebutuhan yang sangat padat
g. Kualitas vs kuantitas. Jumlah fasilitas parkir harus mempertimbangkan hal penting seperti jumlah, termasuk estetika, keamanan, aksesibilitas dan informasi yang berguna
Keuntungan dari manajemen parkir
Fasilitas penyimpanan uang. Mengurangi biaya-biaya untuk pemerintahan, bisnis, pengembang dan pembeli
Meningkatkan kualitas dari pelayanan
Lokasi dan perencanaan fasilitas yang lebih flexible
Mengurangi penggunaan lahan
Mendukung manajemen pergerakan
Mendukung pertumbuhan yang baik
Meningkatkan kemampuan pergerakan
Mendukung persinggahan
Mendukung keadilan yang objektif
Menghidupkan suatu komunitas
Fasilitas parkir untuk umum ada 2 bagian yaitu di luar badan jalan dan pada badan jalan (on street parking). Parkir di luar badan jalan dapat berupa taman parkir atau gedung parkir. Yang dimaksud dengan di luar badan jalan antara lain pada kawasan tertentu seperti pusat perbelanjaan, bisnis maupun perkantoran yang menyediakan fasilitas parkir untuk umum. Parkir tepi jalan atau biasa disebut On Street Parking adalah kegiatan parkir yang menggunakan bagian sisi tepi badan jalan. Ada beberapa klasifikasi jalan yang diperkenankan untuk parkir dan ada pula jalan yang tidak diijinkan untuk parkir untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari buku panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di Wilayah Pertokoan No. 010 / BNKT / 1990 DitJen Bina Marga ( BinKot ) seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Klasifikasi Fungsi Jalan
Tipe Jalan Kecepatan min (km/jam
Dalam sistem jaringan jalan pertokoan, ruas-ruas jalan dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, misalkan dikaitkan dengan guta tata ruang jalan dapat digambarkan seperti pada Gambar 1, dimana Jalan Arteri yang mempunyai fungsi utama dari pemanfaatan ruang jalan khususnya perkerasan jalan adalah untuk pergerakan arus lalu-lintas kendaraan sehingga :
Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan seharusnya tidak diijinkan
Jumlah jalan akses ke ruas jalan arteri dibatasi seminimal mungkin
Gambar 1 Kaitan Fungsi dan Parkir
Untuk jalan Kolektor fungsi utama dari pemanfaatan ruang jalan khususnya perkerasan jalan adalah untuk pergerakan arus lalu-lintas kendaraan tetapi masih dimungkinkan parkir kendaraan di badan jalan sedangkan untuk jalan lokal pelayanan parkir kendaraan lebih diutamakan namun, kelancaran arus lalu-lintas juga harus diperhatikan.
Parkir terdiri dari beberapa pola, yaitu: a. Parkir Paralel
Gambar 2 Parkir Paralel Pada Daerah Datar
b. Parkir menyudut
Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver berlaku untuk jalan kolektor dan lokal
o Sudut 300
Gambar 3 Parkir menyudut dengan sudut 300
o Sudut 450
Gambar 4 Parkir menyudut dengan sudut 450
o Sudut 600
Gambar 5 Parkir menyudut dengan sudut
o Sudut 900
Gambar 6 Parkir menyudut dengan sudut Sudut 900
Dimana :
D= Ruang parkir efektif (m) M= Ruang manuver (m)
E= Ruang parkir efektif ditambah ruang manuver (m)
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memerikan suatu rekomendasi strategi on street parking di Kotamadya Medan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat on street parking dari persepektif masyarakat di Kotamadya Medan
2. Mereview hal-hal mengenai kebijakan on street parking dan manajemennya pada Kotamadya Medan
3. Untuk menemukan kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari on street parking
yang ditimbulkan oleh pergerakan dan tata guna lahan
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara primer dan data sekunder. Adapun data primer yang diambil yaitu: pengamatan langsung pada ruas jalan di Kotamadya Medan yang memberlakukan on street parking, melakukan kuesioner sebanyak 100 orang yang berkaitan dengan on street parking.
Sedangkan data sekunder yang diambil yaitu data yang sudah ada tentang on street parking ataupun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan on street parking
di Kotamadya Medan.
Dari hasil survei primer yang dilakukan terlihat bahwa beberapa ruas jalan yang seharusnya parkir sejajar tapi kenyataannya parkir 450 sehingga badan jalan menjadi semakin sempit.
Gambar 7. On street parking yang tidak sesuai dengan peraturan
Pusat perbelanjaan juga menimbulkan masalah parkir seperti:
b. Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar badan jalan berimbas bangkitan parkir memanfaatkan badan jalan untuk parkir sehingga akan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu-lintas. Sebagai contoh ruas Jalan Setia Budi dimana terdapat Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA), Sekolah Santo Thomas di Jalan Letjend S Parman, Sekolah Yayasan Sutomo di Jalan MH Thamrin, Sekolah Harapan di Jalan Imam Bonjol, Sekolah Methodis di Jalan Perintis dimana para pengantar dan penjemput siswa menggunakan kendaraan roda empat sedangkan sekolah tidak memiliki fasilitas tempat untuk parkir yang cukup sehingga kendaraan pengantar dan penjemput siswa diparkir sampai di badan jalan. Jelas ini sangat mengganggu pengguna jalan yang lain karena badan jalan yang harusnya 2 lajur menjadi hanya menjadi 1 lajur saja.
Kedua masalah parkir tersebut secara umum terjadi pada hampir semua ruas jalan, lebih-lebih daerah pertokoan dan perkantoran serta sekolahan yang mempunyai bangkitan parkir di badan cukup besar.
Urutan permasalahan parkir di daerah Perkotaan di Kotamadya Medan pada umumnya terjadi pada daerah sebagai berikut :
1. Pasar
Parkir pada kawasan pasar umumnya kurang memadai dalam penyediaan dan pengaturan parkir belum memadai sehingga pada jam puncak, pagi hari umumnya menimbulkan masalah terhadap kelancaran arus lalu-lintas, seperti terlihat pada Pasar Sukarame, Pasar Sei Sekambing, Pasar Sore, dll, dimana kelancaran arus lalu lintas terganggu pada saat berangkat dan pulang dari bekerja. Hal ini diperparah dengan seringnya para pedagang yang berjualan sampai ke areal parkir kendaraan sehingga lahan parkir semakin berkurang.
2. Pertokoan/Perdagangan
Badan jalan di kawasan pertokoan dan perdagangan Jalan Perniagaan misalnya, pada kondisi jam puncak menimbulkan permasalahan tersendatnya arus lalu lintas karena kapasitas jalan berkurang dengan adanya aktifitas parkir pengunjung kompleks pertokoan pasar di kawasan tersebut
3. Sekolah
Parkir kendaraan penjemput anak sekolah sering menimbulkan masalah terhadap kelancaran arus lalu karena tidak tersedia fasilitas parkir dan pengaturan perparkiran di badan jalan yang belum baik.
4. Kantor
Pada umumnya kompleks perkantoran sudah menyediakan fasilitas parkir, namun ada kantor-kantor tertentu yang bangkitan parkirnya cukup besar, sehingga tidak tertampung oleh fasilitas yang ada.
5. Tempat Ibadah
6. Kegiatan di pemukiman
Pada umumnya pemukiman di dalam kota tidak tersedia fasilitas parkir untuk tamu sehingga menimbulkan bangkitan parkir di badan jalan.
Adapun hasil survei kuesioner wawancara kepada responden diperoleh data seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Persentase permasalahan on street parking di Kotamadya Medan menurut hasil kuesioner kepada masyarakat
No Keterangan Jawaban Persentase
1 Penggunaan fasilitas on street parking Sangat Sering 36 %
Sering 59 %
Jarang 5 %
2 Tujuan menggunakan fasilitas on street parking Ke kantor 8 %
Berbelanja 46 %
7 Pengetahuan mengenai tarif parkir yang telah Mengetahui 3 % ditetapkan pemerintah daerah Sedikit-sedikit 10 %
Tidak tahu 87 % 8 Tarif on street parking mobil yang dikenakan juru <Rp.2.000,00 50 % parkir di lapangan Rp.2.000,00 32 %
>Rp.2.000,00 18 %
9 Tarif on street parking sepeda motor yang <Rp.1000,00 5 % dikenakan juru parkir Rp.1.000,00 82 %
>Rp.1.000,00 13 %
Dari Tabel 2 terlihat bahwa tingkat keseringan menggunakan fasilitas on street parking
menyatakan kurang nyaman lebih banyak dibandingkan dengan yang menyatakan aman hal ini karena kebanyakan dari responden merasa rambu-rambu parkir masih kurang ditegakkan, sedangkan untuk keamanan responden banyak yang menyatakan kurang aman, kebanyakan dari mereka yang menyakan kurang aman karena mereka pernah mengalami kehilangan helm, jaket, onderdil motor, bahkan kehilangan sepeda motor.
Dibandingkan dengan juru parkir khusus yang dikelola swasta, tingkat keramahan para juru parkir on street kurang begitu ramah. Dari responden yang kita survey ternyata tingkat kemauan membayar lebih dari tarif parkir yang ditetapkan cukup tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Dari hasil studi permasalahan on street parking di Kotamadya Medan diketahui bahwa pelayanan on street parking kepada masyarakat masih kurang begitu baik hal ini terlihat dari:
Prasarana parkir yang kurang memadai
Kenyamanan dan keamanan parkir yang kurang
Tidak ada tindakan bagi pelanggaran ketertiban parkir
Pelayanan juru parkir yang kurang baik terhadap pengguna fasilitas parkir
Seringnya terjadi tarif yang lebih tinggi tarif yang sudah ditetapkan
2. Kemauan pengguna parkir untuk membayar tarif lebih dari tarif yang sudah ditetapkan ternyata cukup tinggi sehingga dengan kemauan pengguna parkir membayar lebih tersebut, diharapkan pelayanan on street parking lebih baik. 3. Urutan faktor penyebab on street parking berdasarkan tata guna lahan adalah:
a. Pasar
On street parking di Kotamadya Medan saat ini perlu ditingkatkan menjadi lebih baik lagi diantaranya:
1. Perlu mengefektifkan manajemen parkir
2. Keamanan dan kenyamanan on street parking perlu ditingkatkan
3. Kehilangan kendaraan diharapkan ada tanggung jawab, dengan kata lain ada asuransi ketika menggunakan fasilitas on street parking.
4. Perlu penindakan tegas bagi juru parkir yang tidak melakukan tugasnya dengan baik termasuk menaikkan tarif parkir sepihak, pengaturan yang kurang baik serta pengamanan yang kurang.
5. Perlu adanya peningkatan fasilitas infrastruktur on street parking
6. Koordinasi yang terintegrasi antar Dinas Pemerintahan sangat dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Cerreno, Allison L.C, 2002, The Dynamics of On-Street Parking in Large Central Cities, Rudin Center for Transportation Policy & Managemen, New York
Curtin, R.Thomas, 2001, Introduction to Traffic Engineering, A Manual for Data Collection and Analysis, Thomson Learning, Canada
Banks, James H., 2002, Introduction to Transportation Engineering, Second Editon, International Edition, Mc Graw Hill, New York
Departemen Perhubungan, 2009, Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Nomor: 974/20084, Tanggal 17 Juli 2009 Tentang Penetapan Sistem Parkir di Badan Jalan pada Wilayah Inti Kota Medan, Medan
Litman, Todd, 2011, Parking Managemen, Strategies, Evaluation and Planning, Victoria Transport Policy Institue, Victoria
Peraturan Daerah Kota Medan, 2002, Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum, tempat khusus dan perizinan pelataran parkir, Medan
Supriatna,Nanan, 2008, Kajian Proses Manuver Parkir di Badan Jalan di Kota Bandung, Jurnal Sipil KOKOH, Volume 6 No 1, Bandung