Vol. 2, No. 1
Osmoregulasi Kijing Air Tawar
(Velesunio ambiguus
Phillipi)
of Freshwater Mussel Velesunio
Phillipi)
FMJPA IPB, 16144
James Cook University of North Australia 4811
Diterima 15 Maret 11 1995
and osmotk of tbe freshwater Velesunio Phillipi
been studied to specks could salinity
(2 and 165 so tbat it could be as a fresbwater animal
T h e
its baemolympb pressure over tbe salinity ranges 0-3 ppt (2-93and it to among 3 5 ppt it found
to be a regulator ambient of 23.51 and a above this For
this bivalve behaved a regulator. osmotk pressure, of
and tbe free amino of as
ambient salinity from (2 to ppt (165 The increase
fluid pressure and well as the total
than t k of same parameters when mussels were exposed to salinity stress. It
appeared mussel employed its to buffer against abrupt
PENDAHULUAN
dihadapi oleh organisme air tawar cairan tubuh mereka yang hiperosmosis terhadap
1976). osmosis antara cairan tubuh menyebabkan (i) masuknya air dengan
osmosis ke dalam tubuh dan (ii)
garam-garam tubuh dan terlarut
urin hipotonisnya. Kalau itu dibiarkan, sel mungkin akan membengkak dan melisis. Untuk mencegah pembengkakan
tersebut, organisme air tawar
osmosis ion antara lingkungan tubuh, ruang intraseluler. Kijing air tawar Velesunio Phillipi Hyriidae) dibandingkan dengan akuatik tekanan osmosis cairan tubuh yang jauh lebih Walaupun demikian, meteka masih menjaga tekanan osmosis ekstraselulernya lebih dari lingkungannya (Deaton, 198 1).
lingkungan alaminya, kijing air tawar tidak pernah yang disebabkan oleh perubahan salinitas lingkungannya. Walaupun demikian, beberapa kajian di laboratorium menunjukkan bahwa cairan ekstraseluler (darah atau hemolimfa), cairan intraseluler (sitoplasma)
kijing dengan media hidupnya.
tampaknya pengaturan atau konformasi kondisi internal mereka yang kondisi osmosis, ion dan volume sel bergantung salinitas media. untuk menjaga homeostasis agar fungsi
tubuh dapat berlangsung secara maksimal.
untuk
Ada beberapa bukti yang menunjukkon bahwa p d a
hemolimfa, ion memainkan di
dalam sel, amino intraseluler (AABI) agaknya ion dalam menjaga homeostasis
(Matshusima al., 1989). tekanan
osmosis hemolimfa yang konsentrasi
ionnya meningkatnya salinitas
tubuh. Peningkatan ini akan diikuti oleh AABI di dalam sitoplasma. Sumbangan amino ini dari
spesies dari total AABI terhadap
salinitas lingkungan biasanya sama (Virkar dan Webb, 1970; Pierce, 1982).
Penelitian bertujuan untuk mempelajari toleransi kijing air tawar terhadap salinitas dan pengaturan osmosisnya media dengan salinitas yang
BAHAN DAN
Baban. Kijing percobaan ini dari Ross River, Australia. Kijing dipelihara di dalam sebuah besar berisi air tawar dengan salinitas 0.07 ppt
Toleransi terbadnp Salinitas. Tujuh ekor kijing yang berukuran panjang sekitar 90 dipelihara
di dalam tujuh akuarium yang air
dengan salinitas 0.07, 250, 5.00, 10.00, 25.00 Salinitas ppt diperoleh dengan mencampur air tawar dan air laut. Salinitas diukur dengan
dibersihkan dua kali ada individu
yang air Aerasi dilakukan selama