• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instructur Station Simulasi Di PT Dirgantara Indonesia (persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instructur Station Simulasi Di PT Dirgantara Indonesia (persero)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Simulasi sistem begitu pesat berkembang dan aplikasinya telah meluas di berbagai bidang baik bidang pengetahuan alam seperti fisika, kimia, biologi, kedokteran sampai pengetahuan sosial seperti ekonomi, sosial dan politik.Banyak simulasi yang telah sangat membantu untuk pekerjaan seseorang sehingga orang tersebut bisa menjadi professional atau lebih bisa mengenal objek yang sebenarnya.

Simulator yang dibuat oleh PT.DI (Dirgantara Indonesia) tidak hanya untuk simulasi pesawat terbang, tapi juga untuk simulasi yang lainnya juga, seperti simulasi mobil. Pada sistem simulator terdapat Instructur Station, yaitu bagian dimana instruktur mengendalikan simulator yang dipakai oleh pengguna simulator. Dalam hal ini, komponen dari Instructur Station adalah menu yang terdapat pada simulator mobil, sehingga kompleksitasnya tidak serumit pada simulator pesawat terbang.

Masalah yang dihadapi pada Instructur Station yang ada dalam simulator mobil adalah, “Kenapa Instruktur yang bekerja dibalik Instructur Station masih belum efisien dalam menggunakan aplikasinya?”. Maksud dari pertanyaan

(2)

Instructur Station sehingga untuk menggunakannya user harus berpindah-pindah layar sesuai dengan menu yang akan dipakai.

Dengan adanya aplikasi yang dapat meringkas menu-menu yang ada pada

Instruktur Station akan menjadikan user lebih efisien untuk menggunakannya dan user pun tidak perlu berpindah-pindah perangkat untuk dapat mengontrol sistem simulator tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Dari pengamatan yang telah dilakukan, maka timbul suatu rumusan masalah yaitu,

1. Bagaimana membangun aplikasi Instructur Station pada Sistem Simulasi ?

1.3. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan beberapa pengamatan dan melakukan pertemuan ilmiah dengan ahli simulator di PT.DI, masalah dari sistem tersebut adalah:

1. Tidak adanya aplikasi yang dapat meringkas seluruh menu yang ada kedalam satu sistem Instruktur Station. Sehingga menu yang satu dengan menu yang lainnya terpisah.

2. Kurang efisiennya user dalam menggunakan sistem ini, karena harus berpindah-pindah untuk menggunakannya.

1.4. Maksud dan Tujuan

(3)

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Instruktur. 2. Mengefisienkan perangkat pada Instructur Station

3. Mampu membantu para instruktur untuk bisa mengawasi, mengontrol Simulator.

1.5. Batasan Masalah

Pada suatu sistem simulator terdapat beberapa bagian yang dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan dan tugas yang dilakukannya. Pada penelitian dan pengamatan ini bagian yang diamati adalah pada Design Aplikasi Instruktur Station.

1. Pengguna aplikasi

a. Sistem ini digunakan oleh seorang instruktur simulasi.

b. Instruktur harus mengerti bagaimana mengoperasikan dan mengatur suatu sistem simulasi.

2. Prosedur

a. Memonitor “student” yang sedang melakukan simulasi sistem b. Memberikan suatu reaksi kepada “Student Station”.

c. Mengevaluasi kinerja student. d. Mengontrol sistem simulasi 3. Data yang diolah:

a. Data Student

b. Data Indikator Simulasi

c. Data Operasi Sistem

4. Infomasi yang dihasilkan diantaranya: a. Informasi data student.

b. Laporan Hasil Simulasi.

(4)

5. Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah : a. Software untuk membangun sistem Instructur Station ini adalah

Microsoft Visual Basic 2008 Express Edition.

b. Database Management System yang digunakan untuk menyimpan informasi system adalah Microsoft Access.

c. Tools untuk memodelkan proses yang ada pada sistem adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram), dan untuk memodelkan data adalah ERD (Entity Relationship Diagram).

6. Perangkat keras

Perangkat keras yang digunakan untuk menggunakan sistem ini adalah a. ProcessorPentium IV 2.0 GB

(5)

1.6.1. Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

1.6.2. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak

Dalam pembuatan Instructur Station Sistem Simulasi metode yang digunakannya adalah metode waterfall, yang meliputi beberapa proses dan dapat dilihat pada gambar di bawah:

(6)

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. f. Maintenance

(7)

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistem pelaksanaan kerja peraktek serta sistematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang data-data perusahaan seperti sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan perusahaan, bentuk dan badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan, bidang pekerjaan divisi/departemen tempat kerja praktek, dan struktur organisasi yang ada di perusahaan. Pada bab ini juga berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan apa yang dilakukan dalam Kerja Praktek.

BAB III PEMBAHASAN

Berisi tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam pengolahan dan pembuatan aplikasi yang telah di buat, berisi tentang implementasi hasil perancangan serta hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perusahaan

Didasari kebutuhan untuk melayani sendiri sarana transportasi udara yang mampu menghubungkan semua titik di negara kepulauan ini, serta didorong untuk menguasai teknologi tinggi bagi percepatan pembangunan bangsa dan menyiapkan infrastruktur bagi industri kedirgantaraan Indonesia itukah yang melahirkan PT DIRGANTARA INDONESIA, pada tanggal 28 April 1976, berdasarkan Akte Notaris No. 15, di Jakarta didirikan perusahaan dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie. Peresmian perusahaan dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1976 oleh Presiden Soeharto dengan jumlah orang sebanyak 1000 orang. Industri baru ini, mengembangkan suatu konsep alih / transformasi teknologi dan industri progresif yang menerapkan filosofi transformasi teknologi “BEMULA DI AKHIR, BERAKHIR DI AWAL”. Falsafah tersebut bermakna menyerap teknologi maju secara progresif dan bertahap dalam suatu proses yang integral, berpijak pada kebutuhan objektif Indonesia. Program utama dari perusahaan baru ini adalah memproduksi dan menjual Helikopter NBO-105 Lisensi MBB dari Jerman (Kini DASA) dan Pesawat Terbang NC-212 Lisensi CASA - Spanyol.

(9)

adalah merancang dan memporoduksi pesawat angkut komputer serbaguna dengan nama CN-235.

Sementara itu dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuannya sebagai industri pesawat terbang, maka ditandatangani beberapa kerjasama internasional. Tahun 1982 kerjasama teknik dengan Boeing Company ditandatangani. Melalui kerjasama ini landasan baru telah dibuat untuk menempatkan industri ini sebagai salah satu mitra kerja Boeing. Hal ini dibuktikan keyika tahun 1987 PT. DIRGANTARA INDONESIA mulai memproduksi sebagian komponen pesawat Boeing 737, 747, 757, 767 dan Boeing 777. Pada tanggal 12 November 1982 dilakukan kerjasama dengan Bell Helicopter Textron dengan tujuan untuk memproduksi lisensi helikopter NBELL-412.

Dalam rangka memantapkan keberadaannya dalam masyarakat industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuannya sebagai salah satu agen teknologi, maka pada tahun 1983 PT. DIRGANTARA INDONESIA mendirikan Divisi Universal Maintenance Center (UMC), yang merupakan pusat perawatan engine, perbaikan mesin – mesin pesawat terbang dan helikopter maupun mesin – mesin turbin gas, untuk keperluan maritim dan industri. Yang kemudian tahun 1997 divisi ini telah menjadi anak perusahaan, yaitu PT. NTP

(10)

Tahun 1986 dalam rangka lebih memperluas jangkauan produksi dan pemasaran, industri ini berganti nama. Melalui Keputusan Presiden (KEPRES) No. 15 / 1986 dan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS), pada pengembangan teknologi yakni mengembangkan teknologi dirgantara secara mandiri untuk menghasilkan produk yang sama sekali baru. Untuk itu sejak tahun 1989, rancang bangun pesawat baru N250 dimulai. Keberhasilan rancangan pesawat ini ditandai dengan peluncuran pada 10 November 1994 dan penerbangan perdananya yang berhasil dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 1995. Namun sampai saat ini pesawat tersebut masih dalam proses sertifikasi akibat terjadinya krisis ekonomi nasional yang berdampak pada dihentikannya dana bantuan pemerintah yang selama ini dialokasikan untuk pengembangan program N250 serta mencari mitra bisnis dalam rangka pengembangan lebih lanjut. Keberhasilan penerbangan perdana N250 dikukuhkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi nasional.

(11)

Technology Program yang mampu mengangkut penumpang antara 100 sampai 130 orang. pesawat tersebut dalam fase preliminary design pada tahun 1997, serta memasuki detail Design pada tahun 1998 dan mencari mitra bisnis ddalam rangka realisasi serta pengembangan lebih lanjut.

Tiga windu PT. DIRGANTARA INDONESIA telah menunjukan kiprahnya dalam penguasaan teknologi dan industri kedirgantaraan. Penguasaan teknologi yang diterapkan dalam bidang desain, manufacturing, quality assurance, product support, maintenance dan overhaul yang telah mendapat pengakuan dari otoritas nasional maupun internasional :

1. Dalam bidang engineering : sertifikasi JAA (otoritas Eropa) untuk CN-235-110, DGAC (otoritas sipil-RI), IMAA (otoritas militer-RI).

2. Dalam bidang manufacturing : sertifikasi dari CASA-Spanyol, BHTI-AS, Boeing-AS.

3. Dalam bidang quality assurance : sertifikasi dari GD-AS, Bae-Inggris, Lockheed-AS, Boeing-AS, Daimler Benz Aerospace-Jerman.

4. Dalam bidang product support & maintenanc-overhaul-repair : untuk Aircraft Services sertifikasi dari DGAC-RI. Hankam, Malaysia, Engine

Manufacturers Amerika Serikat-Kanada-Inggris-Perancis, ISO-9002 serta DFGAC-RI untuk Maintenance Organization.

(12)

Dampak krisis ekonomi serta LOI pemerintah dengan IMF pada tahun 1998, menyebabkan program perusahaan yang pada awalnya diperuntukkan pada pengembangan produk baru N250 dan N2130 menjadi terhenti, dan perusahaan terfokus pada program terkontrak semisal CN-235.

Perubahan lingkungan eksternal yang signifikan tersebut juga telah mendorong perusahaan untuk melakukan reorientasi usaha dengan menetapkan sasaran dan tujuan strategis sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Pada bulan Oktober 1998 sesuai dengan Keputusan MenNeg BUMN No. KEP-074/M-PBUMN/1998 dibentuk Tim Restrukturisasi Industri Pesawat Terbang Nusantara. Kegiatan restrukturisasi tersebut, meliputi antara lain :

1. Reorientasi Bisnis,

2. Penataan Ulang Sumber Daya Manusia, serta 3. Restrukturisasi Keuangan / Permodalan.

(13)

Melalui restrukturisasi ini postur karyawan menyusut dari 15.000 menjadi 10.000. puncaknya adalah perubahan nama dari PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) menjadi PT. DIRGANTARA INDONESIA yang secara resmi diubah oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 14 Agustus 2000. Nama baru ini diharapkan melahirkan citra baru yang lebih baik.

Tahun 20001 demo karyawan terjadi secara berturtut – turut selama empat bulan dengan variasi tuntutan yang luar biasa, dan dampak akhirnya terjadi pergantian direksi.

Tahun 2002, perkembangan terakhir PT. Dirgantara Indonesia tidak mempunyai load pekerjaan yang cukup bagi 10.000 karyawan, yang berakibat pada penurunan revenue perusahaan. Konsekuensinya jelas, PT. DIRGANTARA INDONESIA sebagai institusi bisnis mengalami kesulitan likuiditas.

Program Penyelamatan perusahaan dilakukan pada tahun 2003 melalui tiga tahapan sebagai berikut : rescue, recovery, dan development. Langkah yang dilakukan adalah dengan merumahkan seluruh karyawan, kemudian memanggil kembali bekerja sebagai karyawan untuk menjalankan program – program terkontrak.

Pada Tahun 2005, PT. Dirgantara Indonesia terdiri dari 5 satuan usaha

(14)

Tahun 2008 terjadi perubahan struktur organisasi dalam tubuh organisasi PT. Dirgantara Indonesia. PT. Dirgantara Indonesia jadi mempunyai lima Direktorat yaitu;

1. Direktorat Aerostructure, 2. Direktorat Aircraft Integration,

3. Direktorat Aircraft Service,

4. Direktorat Teknologi dan Pengembangan, dan 5. Direktorat keuangan dan Administrasi.

PT. Dirgantara Indonesia terus melakukan pembenahan dalam berbagai aspek, disamping itu direksi terus menyelesaikan permasalahan perusahaan secara bertahap, pengelolaan perusahaan dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga saat ini dicapai suatu keadaan perusahaan yang kondusif, efektif dan efisien dengan pengelolaan manajemen yang baru, sehingga diharapkan industri ini menjadi institusi otonomi, mempercepat pengambilan keputusan bisnis serta meningkatkan efisiensi operasi, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan laba yang optiomal, dan perusahaan tetap going concern dan diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik dibidanganya dan menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia dan Internasional.

(15)

Orientasi PT. DIRGANTARA INDONESIA 70 % pada bisnis pesawat terbang serta komppetensi lain yang berkait dengan pesawat terbang, sementara 30 % nya pada bisnis plasma. Dengan paradigna baru ini PT. DIRGANTARA INDONESIA melahirkan 6 (enam) profit center, dan 7 (tujuh) strategic business units, serta 5(lima) usaha pendukung. Melalui implementasi restrukturisasi sejak April 1999 lalu diharapkan industri ini menjadi institusi bisnis yang adaptif, efisien dengan memberdayakan unit-unit bisnis melalui otonomi, mempercepat pengambilan keputusan bisnis serta meningkatkan efisiensi operasi.

Tabel 2-1 Kerja Sama Internasional

1 IPTN-CAS (Spanyol) NC-212(Lisensi)

CN-235 (Kerjasama Desain & Produksi)

2 IPTN-DASA (Jerman) Helikopter NBO-105 (Lisensi)

3 IPTN-BEL TXTRON (AS) Helikopter NBEL-412 (Lisensi)

4 IPTN-Aerospatiale (Perancis) Helikopter NSA-330NAS-332 Super Puma

(Lisensi)

5 IPTN-BOEING (AS) Qualified Boeing Bidder & Sub Kontrak

Komponen Boeing 737 & 767

6 IPTN-FLAS (Perancis) Fasilitas Diklat

7 IPTN-Generyl Dynamic (AS) Komponen F-16

8 IPTN-BAe (Inggris) Komponen Rapier

9 IPTN-FZ (Belgia) Roket FFAR 2,75”

10 IPTN-AEG Telefunken

(Jerman) S.U.T (Surface Under Water Target) Torpedo

11 IPTN-General Electrics (AS) UMC, perawatan, perakitan Engine CT7

12 IPTN-GARRET (AS) Perawatan Engine TPE 331

13 IPTN-Turbomeca (Prancis) Perawatan Turbomeca Makila

14 IPTN-Allison (AS) Perawatan Engine A250 & GMA 2100C

15 IPTN-Rolls Royce (Inggris) Perawatan Engine DART

16 IPTN-Lycoming (AS) Perawatan Engine LTS 101

17 IPTN-Pratt & Whitney (Canada) Perawatan & Pembuatan Part Engine PT-6

(16)

2.1.1. Tujuan Perusahaan

Mampu menguasai dan mengembangkan teknologi kedirgantaraan yang memiliki “cost Competitivenes ” dalam bersaing dipasar internasional/ global agar dapat memberikan keuntungan dan dapat meningkatkan share holder value, serta menjadi perusahaan yang mandiri secara bisnis guna mengu rangi ketergantungan terhadap luar negeri.

2.1.2. Visi Perusahaan

Visi PT. Dirgantara Indonesia adalah menjadi perusahaan kelas dunia dalam penguasaan teknologi tinggi berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.

19 IPTN-Hughes Corporation (AS) General Satelit Palapa-C & Palapa-D

20 IPTN-Fokker BV (Belanda) Pembuatan Komponen F-100

21 IPTN-Lucas Aerospace (AS) Perancangan dan Pembuatan Sistem Pesawat

22 IPTN-Hamilton Standar (AS) Perawatan Komponen Engine & Propeller

23 IPTN-Locheed (AS) Kerjasama dalam bidang Aeronautika

24 IPTN-Airbus Industries Komponen Airbus (MOU)

25 IPTN-NDO (Jepang)-NSI Join Venture Dalam Bidang Perangkat Lunak

Komputer

(17)

2.1.3. Misi Perusahaan

Sedangkan misi PT. Dirgantara Indonesia adalah menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

2.1.4. Sasaran Dan Strategi Perusahaan

2.1.4.1Sasaran Strategis

a) Menjadikan perusahaan sebagai entitas bisnis yang fokus dan kuat dari sisi kegiatan usaha dan kondisi keuangan.

b) Meningkatkan dan memelihara pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

c) Perbaikan struktur pemodalan yang sehat sehingga bankable dan memudahkan dalam mendapatkan modal kerja dari lembaga – lembaga keuangan.

d) Aliansi strategi dan kerja sama dengan industri dirgantara dunia dengan tujuan agar perusahaan dapat menghasilkan dan memasarkan produk dan jasa kedirgantaraan yang sesuai dengan dan dapat diterima oleh pasar dalam dan luar negeri.

(18)

2.1.4.2Strategi Usaha

Langkah – langkah strategi jangka panjang yang disiapkan dan dilaksanakan untuk mencapai sasaran perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan kerjasama dan merintis kerjasama baru dengan industri dirgantara dunia dalam bidang – bidang sebagai berikut :

i. Desain dan produk pesawat terbang

ii. Produksi dan perakitan komponen pesawat terbang

iii. Perakitan pesawat terbang/ heliopter dan bagian pesawat terbang / helikopter termasuk komponennya.

iv. Jasa engineering dan pembuatan prototype produk – produk non pesawat terbang lainnya.

b. Mengupayakan adanya dukungan Pemerintah RI untuk penjualan produk pesawat terbang / helikopter dan jasa – jasa lainnya dalam jumlah besar dan dalam konteks dukungan Industri Strategis Nasional untuk Pembangunan Kekuatan Pertahanan naisonal. c. Perbaikan dan peningkatan efisien proses bisnis termasuk namun

tidak terbatas pada cost control di divisi dan unit kerja pendukungnya dalam setiap tindakan pekerjaan / proses bisnis. d. Meningkatkan dan memperluas jaringan pemasaran perusahaan

melalui :

i. Lobby dan dukungan pemerintah RI

(19)

e. Melakukan penjualan aset dan persediaan tidak produktif serta pemanfataan secara komersial atas sarana dan prasarana yang tidak diperlukan dalam proses bisnis perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan penghasilan perusahaan dari kegiatan non operasi.

f. Melaksanakan revaluasi aset untuk memperbaiki struktur pemodalan.

g. Melakukan kajian – kajian terhadap opsi skema pembayaran hutang dana talangan restrukturisasi SDM.

2.1.5. Lokasi PT.DI

PT. DI berlokasi di Jalan Pajajaran no 154, Bandung, Jawa Barat, lokasi tersebut sangat strategis karena terletak di kawasan yang tak jauh dari pusat kota Bandung, sehingga memudahkan karyawan menuju tempat kerja tersebut. Letak kawasan produksinya pun t idak menimbulkan banyak masalah bagi lingkungan pemukiman sekitarnya, karena lokasinya yang cukup jauh.

(20)

2.1.6. Struktur Organisasi Dan Job Description

Divisiflight test center merupakan divisi yang bertugas untuk melakukan pengujian pesawat terbang baik pesawat prototype maupun pesawat series. Uji pesawat ini mulai dari tanah (ground) sampai di udara. Kepala divisi FTC ini dipimpin oleh seorang kepala divisi yang dalam tugas sehari-hari dibantu oleh 4 (empat) departemen dan 9 sembilan (deputi).

2.1.6.1Struktur Organisasi

Departemen yang ada di bawah maungan divisi ini adalah: 1. Departemen Flight Test Certification

2. Departemen Aviation Safety

3. Departemen PMO

4. Departemen General Affair

Sedang deputi-deputi di divisi FTC adalah:

1. Deputy Ground Testing & Labolatory

2. Deputy Flight Simulator & Human Factor

3. Deputy Flight Test Instrumentation System

4. Deputy Flight Test Data Processing System

5. Deputy Flight Test Engineerirng

6. Deputy Flight Test Operation System

7. Deputy Flight Test Data Link System

8. Deputy Flight Test Logistic System

(21)

21

(22)

2.1.6.2Job Description

Fungsi Departemen Simulator Software Development adalah untuk mengembangkan flight simulation (besrta software penunjangnya) dan terlibat dalam pengujian flight simulator, adapun peran dari Departemen Simulator adalah:

1. Merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, menguji simulation

software module.

2. Validasi dan mengaktualisasikan flight simulation model/data sehingga memprementasikan karakteristik pesawat udara yang disimulasikan.

3. Flight simulation / Flight Test data analisis untuk menghimpun simulator

data package dan melaksanakan handling qualities independent research.

Wewenang dan tanggung jawab Departemen Simulator Software Development.

1. Meminta / memperoleh aircraft design data maupun aircraft test data yang diperlukan untuk mengembangkan, validasi, dan aktualisasi flight simulation model / characteristic.

2. Meminta kesiapan flight simulator untuk melakukan fungsional check 3. Mengundang evaluation engineering pilot dan A/C Design specialist

(23)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Simulasi

Kita sering kali mengucapkan atau mendengar kata simulasi. Namun kita sendiri tidak mengerti apa makna sebenarnya dari kata simulasi tersebut.Simulasi merupakan suatu peniruan t erhadap sesuatu yang nyata. Simulasi dapat dibuat dengan memprogram sebuah model dari sistem komputer. Pemrograman model simulasi, dapat dilakukan menggunakan bahasa umum komputer (general purposes language) atau menggunakan bahasa simulasi.(1)

Simulasi bukan hanya solusi dengan menggunakan model (data atau miniatur) yang dibuat sedemikian rupa untuk menghasilkan nilai tertentu. Dengan simulasi kita dapat menduga perilaku suatu system yang kita amati dengan menggunakan data hasil pengamatan yang dilakukan dalam waktu tertentu. Dari data hasil pengamatan itu kita dapat membuat prediksi dan kemudian memutuskan tindakan yang akan kita lakukan.

(24)

Terdapat dua model simulasi yaitu :

1. Simulasi Analog yaitu tehnik simulasi yang mempergunakan representasi fisik untuk menjelaskan karakteristik penting dari suatu masalah.

2. Simulasi Simbolik yaitu model matematik yang penyelesaiannya dipermudah dengan menggunakan komputer. Simulasi simbolik disebut juga dengan Simulasi Komputer.

Tahapan dalam proses mensimulasikan suatu masalah adalah pertama kita harus memformulasikan terlebih dahulu masalah yang akan dibuat simulasinya. Kemudian apakah masalah tersebut layak digunakan. Setelah itu disusun model dan dilakukan validasi model. Kemudian dilakukan penerapan simulasi dan setelahnya dilakukan analisis hasil. (2)

2.2.1.1Manfaaat atau Kelebihan Simulasi

Simulasi merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah, jika :

1. Solusi analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem yang sangat kompleks.

2. Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena : a. sangat mahal

b. memakan waktu yang terlalu lama

c. akan merusak sistem yang sedang berjalan. 2.2.1.2Kelemahan Simulasi

1. Membuat suatu model simulasi yang baik bisa jadi memerlukan biaya yang sangat mahal, bahkan sering dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan model yang sesuai.

(25)

berbagai kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus ketelitiannya sulit diukur.

Simulasi tidak dapat digunakan untuk menggambarkan semua kasus. Hanya situasi yang mengandung ketidak-pastian yang dapat dievaluasi dengan simulasi

2.2.2. Pemodelan Sistem

Permodelan merupakan kumpulan aktivitas pembuatan model. Sebagai landasan pengertian permodelan diperlukan suatu penelaaan tentang model itu sendiri secara spesifik ditinjau dari pendekatan sistem. Sebelum sampai pada tahap permodelan, perlu diketahui lebih dahulu jenis dan klasifikasi model-model secara terperinci.S alah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah apa yang penting dan tepat. Penemuan peubah-peubah tersebut sangat erat hubungannya dengan pengkajian hubungan-hubungan yang terdapat diantara peubah-peubah.Teknik kuantitatif seperti persamaan regresi dan simulasi digunakan untuk mempelajari keterkaitan antarpeubah dalam sebuah model.(3)

2.2.2.1Jenis Model

Klasifikasi perbedaan dari model memberikan pertambahan pendalaman pada tingkat

(26)

1. Model Ikonik

Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama dengan hal yang diwakili, dan terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau tiga dimensi (prototip mesin, alat). Apabila model berdimensi lebih dari tiga dimensi maka tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.

2. Model Analog (Model Diagramatik)

Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yangberbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan membuat perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.

3. Model Simbolik (Model Matematik)

(27)

persamaan tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal pada penelitian operasional dan ilmu sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis. Permodelan mencakup suatu pemilihan dari karakteristik dari perwakilan abstrak yang paling tepat pada situasi yang terjadi. Pada umumnya, model matematis dapat 7 diklasifikasikan menjadi dua bagian. Suatu model adalah bisa statsik atau dinamik. Model statik memberikan informasi tentang peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu. Model dinamik mampu menelusuri jalur maktu dari peubah model. Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata.(4)

(28)

menduga peluang kejadian tersebut pada keadaan sekarang atau yang akan datang dengan asumsi terdapat relevansi pada jalur waktu.

Pada beberapa perihal, sebuah model dibuat hanya untuk semacam deskripsi matematis dari kondisi dunia nyata. Model ini disebut model deskriptif dan banyak dipakai untuk mempermudah penelaahan suatu permasalahan. Model ini dapat diselesaikan secara eksak serta mampu mengevaluasi hasilnya dari berbagai pilihan data input. Apabila perbandingan antar alternatif dilakukan, maka model disebut model optimalisasi. Solusi dari modeloptimalisasi adalah merupakan nilai optimum yang tergantung pada nilai input, contohnya adalahNon-linear programming.

Bilamana sistem telah diekspresikan pada notasi matematik dan format persamaan, timbullah keuntungan dari fasilitas manipulatif dari matematik. Seorang analis dapat memasukkan nilai-nilai yang berbeda dalam model matematik dan kemudian mempelajari perilaku darisistem tersebut. Pada pengkajian tertentu, sensitivitas dari sistem dilakukan dengan perubahan dari input sistem itu sendiri. Bahasa simbolik ini juga membantu dalam

komunikasi karena pernyataan yang singkat dan jelas daripada deskripsi lisan.(5)

2.2.3. Interface (Antarmuka)

Prinsip dasar untuk membuat sebuah tampilan antar muka sama halnya dengan prinsip desain dalam mendesain sebuah karya seni di atas kanvas. Prinsip desain adalah cara menyusun (meletakkan) obyek, warna yang semua itu sama dengan tampilan pada layar komputer. Meskipun banyak alat (tool) pemrograman membuat mudah dalam mendesain dengan hanya drag drop

(29)

rencana dalam mendesain sebuah aplikasi nantinya akan banyak perubahan desain. Team pengembang software biasanya mendesain elemen dulu dalam kertas, medesain keutuhan komponen atau kontrol yang dibutuhkan dalam software tersebut dan relasi antar form.

Prinsip dasar desain harus diterapkan dalam antar muka program aplikasi atau desain yang berbasiskan web agar diperoleh desain yang bagus. Untuk

software aplikasi dan Web base aplikasi berbeda, tapi bagaimanapun juga kedua model aplikasi dan web base mempunyai proses yang mirip.

2.2.3.1Elemen Antar Muka

Beberapa elemen digunakan dalam banyak implementasi. Jika elemen dalam antar muka digunakan dengan tepat, akan membantu membuat efisiensi dan produktivitas untuk penguna nantinya. Meskipun elemen itu memiliki banyak perbedaan untuk software aplikasi dan berbasis web, semua fungsinya mirip di lingkungan masing-masing.

2.2.3.2Bentuk Desain Antar Muka

Dalam aplikasi berbasis windows, tidak semua sama, ada tiga bentuk utama: a. Single Document Interface (SDI), Sebuah contoh antar muka SDI

(30)

Gambar 2-3. Model Single Document Interface

b. Multiple-Document Interface (MDI), sebagai contoh adalah aplikasi? Microsoft Word 2000 and Microsoft Excel 2000. Perangkat lunak tersebut membolehkan membuka, dan menampilkan? banyak dokumen dalam waktu yang sama, tiap dokumen ditampilkan dalam masing-masing window. Untuk berpindah antar dokumen bias menggunakan menu dan sub menu yang ada.

(31)

c. Explorer-Style Interface,Dalam bentuk ini terdapat satu window yang berisi dua panel atau daerah, biasanya konsisten ada tampilan tiga hierarchi di kiri tampilan dan di kanan, seperti Microsoft Windows Explorer.

Gambar 2-5 Model Antar Muka Explorer-Style interface

d. Report Interface.Informasi laporan dapat ditampilkan dalam banyak tipe grafik, baris dan kolom, atau format teks, atau kombinasinya. Banyak aplikasi membolehkan user menampilkan laporan atau mengirim laporan tersebut ke printer untuk keluaran hard-copy.

(32)

Dalam menentukan model antar muka yang mana yang terbaik, tim pengembang software (sotfware developer) perlu melihat tujuan pembuatan program aplikasi tersebut. Membuat aplikasi jam yang simple model SDI adalah yang terbaik, karena sepertinya tidak ada seseorang yang membuka jam lebih dari satu. Aplikasi asuransi yang model MDI adalah yang terbaik karena akan bekerja pada satu atau lebih pada klien secara bersamaan. Model Windows Explorer akan berguna dalam berbagai macam aplikasi baru, karena dapat menampilkan berbagai macam dokumen, gambar atau file. Model laporan (report) menampilkan format yang permanen untuk menampilkan laporan dan tidak memerlukan interaksi user yang banyak.

Gambar 2-7 Tampilan dialog pesan konfirmasi penyimpanan

2.2.3.3 Bagaimanakan Antar Muka yang Bagus itu ?

Tim yang memilki pegalaman desain selalu melakukan tes kepada user

(33)

Interface dikatakan baik juga, ketika suatu interface sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan user (pengguna aplikasi). Sehingga akan menjadikan user lebih efektif dalam menggunakannya, bahkan akan lebih produktif dalam menyelesaikan tugasnya.

2.2.3.4 Prinsip Perancangan Antarmuka

Prinsip perancangan antarmuka merupakan hal yang harus diperhatikan bagi pembuat atau pembangun suatu interface, agar pada saat interface tersebut digunakan oleh user dapat menjadi keuntungan bagi user tersebut. Berikut ini adalah 15 prinsip perancangan antarmuka:

a. User Compatibility

Interface sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan dari user. Dan harus sesuai dengan pengetahuan dan psikologi dasar user

b. Product Compatibility

Interface yang digunakan oleh user harus cocok dengan posisi usernya.

c. Workflow Compatibility

Sistem harus diorganisasikan dengan baik sehingga dapat mem-fasilitasi transisi antar tugas user

d. Task Compatibility

Struktur dan aliran sistem harus sesuai dan mendukung tugas user e. Consistency

(34)

f. Flexibility

Mengijinkan makin banyak kontrol user dan mengakomodir skill user yang bervariasi

g. Simplicity

Kesalahan umum yang terjadi pada perancangan interface adalah berusaha untuk menyediakan semua fungsionalitas, maka dari itu sediakan fungsi yang defaults.

h. Direct Manipulation

Users secara langsung dapat melihat aksinya pada objek yang terlihat i. WYSIWYG (What You See Is What You Get)

Adanya korespondensi satu ke satu antara informasi di layar dengan informasi di printed-output atau file

j. Familiarity

Konsep, terminologi, pengaturannya di antarmuka harus yang dipahami user dengan baik

k. Control

Tidak menjadikan user merasa dikontrol oleh system. l. Responsives

Sistem harus selalu merespon dengan segera setiap input dari user m. Invisible Technology

User sebaiknya mengetahui sesedikit mungkin detil teknis bagaimana sistem diimplementasikan.

(35)

n. Robustness

Sistem sebaiknya mentolerir kesalahan manusia yang umum dan tidak dapat dihindar. Crash system harus diminimalisir, menyediakan recovery yang mudah dipahami jika terjadi crash

o. Protection

User seharusnya memproteksi dari hasil-hasil yang menyebabkan „bencana’ karena kesalahan umum manusia

p. Ease of Learning dan Ease of User

(36)

36

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1. Jadwal Kerja Praktek

Keja praktek dimulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 31 Agustus 2010. Kerja praktek dilaksanakan seminggu tiga kali untuk melakukan persiapan pembuatan aplikasi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB dan pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

3.2. Cara / Teknik Kerja Praktek

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas, pihak PT.PLN (Persero) menggunakan sistem simulasi berbasis komputer. Sistem ini akan lebih efisien dan efektif dalam melakukan pengajaran terhadap student juga dalam pengolahan data. Cara yang dipakai dalam pembuatan sistem simulasi berbasis komputer ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic sebagai program kompiler dan Access sebagai aplikasi database.

Untuk memulai proses pembuatan sistem perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengenalan sistem keseluruhan dan faktor-faktor yang terkait.

2. Batasan sistem, kendala dan solusi pada sistem yang dibuat.

3. Desain dan analisis sistem baik bersifat konsep maupun logika.

4. Penentuan target yang tepat sebagai masukan untuk atribut pada program.

(37)

Dengan penggunaan software aplikasi Visual Basic 2006 sebagai program kompilernya tampilan program dapat dibuat sedemikian rupa sehingga tampilan menjadi lebih menarik dan dapat memudahkan proses kegiatan kerja dalam satu pilihan tampilan menu utama yang menyangkut keseluruhan sistem yang dibutuhkan dalam proses input ataupun output data yang dibutuhkan.

3.3. Analisis berjalan

Untuk saat ini sistem yang sedang berjalan di PT.DIRGANTARA (PERSERO) pada divisi FTC yang menggunakan Aplikasi Instruktur Section masih menggunakan beberapa layar monitor dengan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya antara aplikasi untuk mengawasi dengan recording masih menggunakan layar monitor yang berbeda.

3.4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan nonfungsional untuk menjalankan aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan nonfungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan bagian keuangan dalam pengolahan data laporan keuangan

3.4.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

(38)

Dalam perusahaan ini dengan adanya beberapa display tetapi perangkat keras yang digunakannya sama , yaitu :

1. Intel Pentium IV 2.0 GB

3.4.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Dalam penggunaan aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi, dibutuhkan beberapa aplikasi pendukung lainnya, antara lain:

1. Student Station Sistem Simulasi 2. Controller Simulation System

3.4.3. Analisis Kebutuhan User

Dalam menggunakan aplikasi ini, adapun yang harus diperhatikan dalam user yang akan berinteraksi dengan aplikasi ini, yaitu:

Tabel 3-1. Analisis User

(39)

3.5. Analisis Kebutuhan Fungsional

(40)

3.5.1. Entity Relationship Diagram

(41)

3.5.2. Aliran Informasi

Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

(42)

3.5.3. DFD Level 1

Pada DFD level 1 terdapat satu proses utama yaitu Control Instructur Station, dan tiga data store diantaranya adalah Data Student, Data Setting, dan Data MilFunction

3.5.1. DFD Level 1 Instructur Station Sistem Simulasi

(43)

1 : Sistem Operasi

Proses ini akan menampilkan seluruh kegiatan atau proses simulasi yang nantinya akan digunakan.

2 : Setting

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk mengatur atau men set-up

simulasi. 3 : MilFunction

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menghilangkan fungsi yang ada pada simulasi dengan tujuan untuk menguji student pada saat fungsinya dihilangkan.

4 : Monitoring

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk melihat operasi dari simulasi yang sebelumnya telah di set-up. Dan memonitoring operasi yang dilakukan oleh

student.

5 : Recording

Proses ini berfungsi untuk merekam segala kegiatan dan operasi dari simulasi.

6 : Reporting

Proses ini menampilkan hasil kegiatan atau operasi yang telah dilakukan dalam bentuk laporan.

7 : Playback

(44)

8 : User Customization

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menambah Student yang akan melakukan simulasi.

3.5.2. DFD Level 2 ProsesSetting

(45)

2.1 : Isi Data Bensin

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah bensin dengan satuan liter.

2.2 : Isi Water Temp

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah Temperatur Air Radiator.

2.3 : Isi Data RPM

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah putaran roda mobil per menitnya.

2.4 : Isi Speed

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah kecepatan dengan satuan km/jam.

2.5 : Isi Data Oil Pressure

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah bensin dengan satuan liter.

2.6 : Isi Data Charge

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah air accu

dengan satuan ph.

2.7 : Isi Data Kilometer

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-inputkan jumlah jarak yang ditempuh dengan satuan Km.

2.8 : Isi Data Waktu

(46)

2.9 : Operasi Data Setting

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk mengoperasikan seluruh data yang telah di input kan sebelumnya.

3.5.3. DFD Level 2 Proses MilFunction

Gambar 3-5. DFD Level 2 Proses MilFunction

3.1 : Isi Rem Blong

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menjadikan atau memberikan simulasi dengan rem blong atau tidak. Pilihan yang disediakan adalah “Ya” atau

(47)

3.2 : Isi Bensin Habis

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menjadikan simulasi yang kondisi bensinnya dalam keadaan habis. Pilihan yang disediakan adalah “Ya”

atau “Tidak”.

3.3 : Isi SpeedometerMacet

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menjadikan atau memberikan kondisi simulasi dengan speedometer yang macet. Pilihan yang disediakan adalah “Ya” atau “Tidak”.

3.4 : Isi Ban Bocor

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menjadikan atau memberikan kondisi simulasi ban yang bocor. Pilihan yang disediakan adalah “Ya” atau “Tidak”.

3.5 : Isi Mesin Mati

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk menjadikan atau memberikan kondisi ketika simulasi tiba-tiba mati. Pilihan yang disediakan adalah “Ya” atau “Tidak”.

3.6 : Operasi Data MilFunction

(48)

3.5.4. DFD Level 2 Proses Reporting

Gambar 3-6. DFD Level 2 Proses Reporting

6.1 : Tampil Laporan Student

Proses ini dilakukan oleh instruktur menampilkan laporan data student,

yang ada pada data store student

6.2 : Tampil Laporan MilFunction

Proses ini dilakukan oleh I nstruktur menampilkan laporan data nilfunction, yang ada pada data store milfunction

6.3 : Tampil Laporan Setting

Proses ini dilakukan oleh instruktur menampilkan laporan data setting,

(49)

3.5.5. DFD Level 2 Proses User Customization

Gambar 3-7. DFD Level 3 Proses User Customization

4.1 : Isi Nama Pengguna

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-input-kan nama dari

student yang akan menggunakan simulasi. 4.2 : Isi Umur

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-input-kan nama dari

student yang akan menggunakan simulasi. 4.3 : Jenis Kelamin

Proses ini dilakukan oleh instruktur untuk meng-input-kan nama dari

(50)

3.5.6. Kamus Data

Tabel 3-2. Tabel Kamus Data Instructur Station

Nama Aliran Data Request Control

Proses Level 1. Proses Control Instructur Station

Deskripsi Berisi Proses Sistem Operasi, Setting, MilFunction, Reporting,

Recording, Playback, dan User Customization

Struktur Request Sistem Operasi | Request Setting | Request MilFunction

| Request Reporting | Request Recording | Request Playback |

Request User Customization

Nama Aliran Data Request Setting

Proses Level 1.2 Proses Setting

Deskripsi Berisi Data Setting

Struktur data

IdSetting + Bensin + Water Temp + RPM + Speed + Oil

Prresure + Charge + Kilometer + Waktu

Nama Aliran Data Request MilFunction

Proses Level 1.3 Proses MilFunction

Deskripsi Berisi Data MilFunction

Struktur data IdMilFunction + Rem Blong + Bensin Habis + Speedometer

Macet + Ban Bocor + Mesin Mati

Nama Aliran Data Request Monitoring

Proses Level 1.4 Monitoring

Deskripsi Berisi Data Student, Data Setting, Data MilFunction

Struktur data IdSetting + Bensin + Water Temp + RPM + Speed + Oil

Prresure + Charge + Kilometer + Waktu + IdMilFunction +

(51)

+ Mesin Mati + UserId + Nama Pengguna + Umur Pengguna +

Jenis Kelamin

Nama Aliran Data Request User Customization

Proses Level 1.8 Proses User Customization

Deskripsi Berisi Data Student

Struktur data UserId + Nama Pengguna + Umur Pengguna + Jenis Kelamin

Nama Aliran Data Request Recording

Proses Level 1.5 Proses Recording

Deskripsi Berisi Data Student, Data Setting, Data MilFunction

Struktur data IdSetting + Bensin + Water Temp + RPM + Speed + Oil

Prresure + Charge + Kilometer + Waktu + IdMilFunction +

Rem Blong + Bensin Habis + Speedometer Macet + Ban Bocor

+ Mesin Mati + UserId + Nama Pengguna + Umur Pengguna +

Jenis Kelamin

Nama Aliran Data Request Reporting

Proses Level 1.6 Proses Reporting

Deskripsi Berisi Data Student, Data Setting, Data MilFunction

Struktur data IdSetting + Bensin + Water Temp + RPM + Speed + Oil

Prresure + Charge + Kilometer + Waktu + IdMilFunction +

Rem Blong + Bensin Habis + Speedometer Macet + Ban Bocor

+ Mesin Mati + UserId + Nama Pengguna + Umur Pengguna +

Jenis Kelamin

3.5.7. Skema Relasi

(52)

Gambar 3-8. Skema Relasi Instructur Station

3.5.7.1Struktur Tabel

Struktur tabel menggambarkan detail tabel yang berisi field, tipe data, panjang data, dan keterangan lainnya. Tabel yang terdapat pada basis data aplikasi

Instructur Station Sistem Simulasi adalah tabel student, tabel milfunction, tabel

setting. Berikut ini deskripsi dari masing-masing tabel tersebut

1. Tabel Milfunction

Tabel 3-3. Struktur Tabel Milfunction

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

IdMilfunction Double 8 No Primary Key

Rem Blong Text 255 No -

Bensin Habis Text 255 No -

Speedometer Macet Text 255 No -

Ban Bocor Text 255 No -

Mesin Mati Text 255 No -

Data MilFunction

Data Setting

(53)

2. Tabel Student

Tabel 3-4. Struktur Tabel Student

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

Tabel 3-5. Struktur Tabel Setting

Nama Field Tipe Data Ukuran Data Null Kunci

(54)

Gambar 3-9. Struktur Menu Instructur Menu

3.5.9. Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka mendeskripsikan rencana tampilan dari setiap tampilan yang akan digunakan pada aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi. Perancangan antarmuka pada aplikasi ini terdiri dari perancangan form

dan pesan.

3.5.9.1Perancangan Form

(55)

1. Form Menu Utama

Form ini adalah halaman awal dari aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi, yang delapan menu.

Gambar 3-10. Antarmuka Kode T01

2. Form Sistem Operasi

Form ini berisi tampilan keluaran dari data-data yang sudah dimasukkan sebelumnya, seperti data Setting, MilFunction, dan User Customization

(56)

3. Form Setting

Form untuk meng-inputkan data-data setting dan nantinya akan dioperasikan.

Gambar 3-12. Antarmuka Kode T03

4. Form MilFunction

Form untuk meng-inputkan data-data milfunction dan nantinya akan dioperasikan dan diberikan kepada Student Station.

(57)

5. Form Monitoring

Form ini berfungsi untuk menampilkan data-data yang sudah dimasukkan dan hasil operasinya.

Gambar 3-14. Form Monitoring

6. Form Recording

Form ini menampilkan seluruh data yang sudah diisi dan dioperasikan sebelumnya ke dalam bentuk tabel

(58)

7. Form Menu Reporting

Menampilkan menu-menu laporan sesuai dengan data yang dimasukan

Gambar 3-16. Antarmuka Kode T07

8. Form Playback

Form ini berfungsi untuk mengulang kembali hasil simulasi yang sudah dilakukan

(59)

9. Form User Customization

Form ini berfungsi untuk meng-input-kan data user atau student yang akan melakukan simulasi.

Gambar 3-18. Antarmuka Kode T09

10.Form Laporan Student

Menampilkan Hasil Laporan Student/User

(60)

11.Form Laporan Data Setting Menampilkan Hasil Laporan Setting

Gambar 3-20. Antarmuka Kode T11

12.Form Laporan Data MilFunction Menampilkan Hasil Laporan MilFunction

(61)

3.5.9.2Perancangan Pesan

1. Pesan Data Setting Sudah Disimpan

Pesan ini sebagai konfirmasi untuk Data Setting yang berhasil disimpan

Gambar 3-22. Antarmuka Pesan Dengan Kode M01

2. Pesan Data MilFunction Sudah Disimpan

Pesan ini sebagai konfirmasi untuk Data MilFunction yang berhasil disimpan.

(62)

3. Pesan Data Student Sudah Disimpan

Pesan ini sebagai konfirmasi untuk Data Student yang berhasil disimpan

Gambar 3-24. Antarmuka Pesan Dengan Kode M03

4. Pesan Data Student Sudah Dihapus

Pesan ini sebagai konfirmasi untuk Data Student yang berhasil dihapus.

(63)

5. Pesan Data MilFucntion Sudah Dihapus

Pesan ini sebagai konfirmasi untuk Data MilFunction yang berhasil dihapus.

Gambar 3-26. Antarmuka Message Dengan Kode M05

6. Pesan Data Setting Sudah Dihapus

Pesan ini sebagai konfirmasi untuk Data Setting yang berhasil dihapus.

(64)

3.6. Jaringan Semantik

Jaringan Semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran yang menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tertentu. Jaringan semantik untuk aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi.

Gambar 3-28. Jaringan Semantik Antrmuka Instructur Station T01

T02

T03

T04

T05

T06 T07 T08 T09

(65)

3.7. Implementasi

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci maka selanjutnya akan menuju tahap implementasi. Tujuan implementasi adalah untuk menjelaskan tentang manual modul kepada semua user yang akan menggunakan sistem. Sehingga user tersebut dapat merespon apa yang ditampilkan di sistem dan memberikan masukan kepada pembuat sistem untuk dilakukan perbaikan agar sistem lebih baik lagi.

3.7.1. Kebutuhan Perangkat Keras Pembangun

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi

Instructur Station Sistem Simulasi: 1. Processor Core 2 Duo 2,2 GHz

3.7.2. Kebutuhan Perangkat Lunak Pembangun

Beberapa perangkat lunak pendukung yang dapat mengoptimalkan program yang akan dibangun, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Visual Basic 6

2. DBMS Microsoft Access 3. VBReport

3.8. Implementasi Basis Data

(66)

Tabel 3-6. Implementasi Basis Data

`Rem Blong` TEXT NOT NULL ,`Bensin Habis` TEXT NOT NULL ,`Speedometer Macet` TEXT NOT NULL ,`Ban Bocor` TEXT NOT NULL ,`Mesin Mati` TEXT NOT NULL ) ENGINE = InnoDB ; CREATE TABLE

`instructur_station`.`Data Student` (`UserId` DOUBLE( 8 ) NOT NULL AUTO_INCREMENT

PRIMARY KEY ,`Nama Pengguna` TEXT NOT NULL ,`Umur` DOUBLE( 8 ) NOT NULL ,

`Jenis Kelamin` TEXT NOT NULL ,`IdSetting` DOUBLE( 8 ) NOT NULL ,`IdMilFunction` DOUBLE( (`idmilfunction`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE, CONSTRAINTdatastudent`_ibfk_1`

FOREIGN KEY (`idSetting`)

REFERENCES `datasetting`

(`idsetting`) ON DELETE

CASCADE ON UPDATE CASCADE ) ENGINE = InnoDB ;

CREATE TABLE

`instructur_station`.`Data Setting` (`IdSetting` DOUBLE( 8 ) NOT NULL AUTO_INCREMENT PRIMARY KEY ,`Bensin` DOUBLE( 8 ) NOT NULL ,`Water Temp` DOUBLE( 8 ) NOT NULL ,`RPM` DOUBLE( 8 ) NOT NULL ,

(67)

3.10. Tampilan Aplikasi

1. Implementasi Menu Utama

Form ini adalah halaman awal dari aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi, yang delapan menu.

Gambar 3-29. Form Menu Utama

2. Implementasi Form Sistem Operasi

Form ini berisi tampilan keluaran dari data-data yang sudah dimasukkan sebelumnya, seperti data Setting, MilFunction, dan User Customization

(68)

3. Implementasi Form Setting

Form untuk meng-inputkan data-data setting dan nantinya akan dioperasikan.

Gambar 3-31. Form Setting

4. Implementasi Form MilFunction

Form untuk meng-inputkan data-data milfunction dan nantinya akan dioperasikan dan diberikan kepada Student Station.

(69)

5.Implementasi Form Monitoring

Form ini berfungsi untuk menampilkan data-data yang sudah dimasukkan dan hasil operasinya.

Gambar 3-33. Tampilan Monitoring

6.Implementasi Form Recording

Form ini berfungsi untuk menampilkan data-data yang sudah dimasukkan dan hasil operasinya.

(70)

7. Implementasi Form Reporting

Menampilkan menu-menu laporan sesuai dengan data yang dimasukan

Gambar 3-35. Form Reporting

8. Implementasi Laporan Data Student Menampilkan Hasil Laporan Student/User

(71)

9. Implementasi Laporan Data Setting Menampilkan Hasil Laporan Setting

Gambar 3-37. Form Laporan Data Setting

10.Implementasi Laporan Data MilFunction Menampilkan Hasil Laporan MilFunction

(72)

11.Implementasi Form Playback

Form ini berfungsi untuk mengulang kembali hasil simulasi yang sudah dilakukan

Gambar 3-39. Form Playback

12.Implementasi Form User Customization

Form ini berfungsi untuk meng-input-kan data user atau student yang akan melakukan simulasi.

(73)

13.Implementasi Pesan Data Setting Sudah Disimpan

Dialog Box ini sebagai konfirmasi untuk Data Setting yang berhasil disimpan

Gambar 3-41. Message Data Setting Berhasil Disimpan

14.Implementasi Pesan Data MilFunction Sudah Disimpan

Dialog Box ini sebagai konfirmasi untuk Data MilFunction yang berhasil disimpan

Gambar 3-42. Message Data MilFunction Berhasil Disimpan

15.Implementasi Pesan Data Student Sudah Disimpan

Dialog Box ini sebagai konfirmasi untuk Data Student yang berhasil disimpan

(74)

16.Implementasi Pesan Data Student Sudah Dihapus

Dialog Box ini sebagai konfirmasi untuk Data Student yang berhasil dihapus

Gambar 3-44. Message Data Student Berhasil Dihapus

17.Implementasi Pesan Data MilFunction Sudah Dihapus

Dialog Box ini sebagai konfirmasi untuk Data MilFunction yang berhasil dihapus

Gambar 3-45. Message Data Milfunction Sudah Dihapus

18.Implementasi Pesan Data Setting Sudah Dihapus

Dialog Box ini sebagai konfirmasi untuk Data Setting yang berhasil dihapus

(75)

75

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian maupun pembahasan mengenai Aplikasi Instructur Station Sistem Simulasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada Aplikasi

Instructur Station Sistem Simulasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) dapat:

1. Menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Instruktur. 2. Mengefisienkan perangkat pada Intstructur Station.

3. Menjadikan menu-menu yang ada pada sistem menjadi satu kesatuan.

4.2. Saran

Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya menyesuaikan kinerja perusahaan untuk menyikapi masa yang akan datang maka :

1. Aplikasi yang sudah dibangun agar dapat lebih dikembangkan lagi supaya dapat berfungsi semakin baik.

2. Melakukan perawatan terhadap aplikasi yang dibangun.

3. Melakukan pengecekan terhadap hardware yang terhubung dengan aplikasi.

(76)

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

GUNTUR SULAEMAN

HENDRO WIBIKSONO

HABIB WIKADIPUTRA

10107197

10107208

10107214

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(77)

iii

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Identifikasi Masalah ... 2

1.4. Maksud dan Tujuan ... 2

1.5. Batasan Masalah... 3

1.6. Metodelogi Penelitian ... 4

1.6.1. Tahap Pengumpulan Data ... 5

1.6.2. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak ... 5

1.7. Sistematika Penulisan... 7

(78)

iv

2.1. Sejarah Perusahaan... 8

2.1.1. Tujuan Perusahaan ... 16

2.1.2. Visi Perusahaan ... 16

2.1.3. Misi Perusahaan ... 17

2.1.4. Sasaran Dan Strategi Perusahaan ... 17

2.1.5. Lokasi PT.DI ... 19

2.1.6. Struktur Organisasi Dan Job Description ... 20

2.2. Landasan Teori ... 23

2.2.1. Simulasi ... 23

2.2.2. Pemodelan Sistem ... 25

2.2.3. Interface (Antarmuka) ... 28

BAB 3 PEMBAHASAN ... 36

3.1. Jadwal Kerja Praktek... 36

3.2. Cara / Teknik Kerja Praktek ... 36

3.3. Analisis berjalan ... 37

3.4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37

3.4.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 37

3.4.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 38

3.4.3. Analisis Kebutuhan User... 38

3.5. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 39

(79)

v

3.5.2. Aliran Informasi ... 41

3.5.3. DFD Level 1 ... 42

3.5.1. DFD Level 1 Instructur Station Sistem Simulasi ... 42

3.5.2. DFD Level 2 ProsesSetting ... 44

3.5.3. DFD Level 2 Proses MilFunction ... 46

3.5.4. DFD Level 2 Proses Reporting ... 48

3.5.5. DFD Level 2 Proses User Customization ... 49

3.5.6. Kamus Data ... 50

3.7.1. Kebutuhan Perangkat Keras Pembangun ... 65

3.7.2. Kebutuhan Perangkat Lunak Pembangun ... 65

3.8. Implementasi Basis Data ... 65

3.10. Tampilan Aplikasi ... 67

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN... 75

4.1. Kesimpulan ... 75

4.2. Saran ... 75

(80)

76

DAFTAR PUSTAKA

Dari Laporan Kerja Praktek yang kami buat, terdapat beberapa referensi yang kami gunakan, yaitu :

(1). Ayunin. (2 Desember 2010 Pukul : 12.30), Jenis-Jenis Simulasi

http://ayunin.wordpress.com/simulasi/jenis- jenis-simulasi.html

(2). Eriyatno. Ilmu Sistem. Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid I. Bogor: IPB Press. 2003. Hal 147

(3). Gustimirah. (4 Desember 2010 Pukul 09.00), Teori Simulasi,

http://gustimirah.blogspot.com/2009/12/teori-simulasi.html

(4). Handoko. Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer untuk Pertanian. Bogor. Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMIPA, IPB. 1994. 112 hal.

(5). Sabariah, Mira K. 2009. “Software Analysis”, Modul Perkuliahan

Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung.

(81)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahi rohmaanir rahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi akhir jaman yaitu Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek. Adapun Laporan Kerja Praktek ini adalah merupakan salah satu syarat kurikuler di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penulis mengambil judul “INSTRUCTUR STATION SISTEM SIMULASI PT.DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)”. Pada penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini tidak sedikit penulis mengahadapi kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak lambat laun dapat terselesaikan juga.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Orang Tua dan Keluarga, yang telah ikhlas memberikan banyak dukungan baik berupa doa, materi, motivasi dan inspirasi kepada penulis.

2. Ibu Dian Dharmayanti S.T, selaku pembingbing sekaligus Dosen jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

(82)

ii

4. Rekan-rekan IF5 2007 Tteknik Informatika, yang telah membantu dalam diskusi pemecahan masalah.

5. Semua pihak yang telah member dorongan moril maupun material baik secara langsung ataupun tidak langsung agar terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dengan apa yang dikatakan sempurna, karena keterbatasan kemampuan penulis maupun pengalaman yang penulis dapatkan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan sekali saran-saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan mahasiswa maupun dari semua pihak yang membaca karya tulis ini demi tercapainya kesempurnaan penulisan Laporan Kerja Praktek tersebut.

Namun demikian penulis berharap semoga penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya rekan-rekan atau siapa saja yang membutuhkannya. Dan semoga menjadi bahan tambahan bacaan bagi kita semua. Amiiin...

Bandung,

(83)

Instructur Station

Sistem Simulasi

(84)
(85)

DATA PRIBADI

NIM : 10107197

Nama Lengkap : Guntur Sulaeman

Agama : Islam

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

Jurusan : Teknik Informatika

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 16 November 1989

Alamat : Jln. Boeing Utara No 11a, Komp. Melong Green Garden, Cimahi Selatan

No. HP : 085659232405

Tahun Tempat

1994-1995 TK Nusa Indah

1995-2001 SDN Karya Bhakti

2001-2004 SLTPN 4 CIMAHI

2004-2007 SMA Pasundan 2 Cimahi

2007-Sekarang UNIVERSITAS UNIKOM INDONESIA (UNIKOM)

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Dadang Sulaeman

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 Februari 1961

Alamat : Jln. Boeing Utara No 11a, Komp. Melong Green Garden, Cimahi Selatan.

Nama Ibu : Sari Ratnawati

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 4 Agustus 1965

Gambar

Gambar 2-5 Model Antar Muka Explorer-Style interface
Gambar 2-7 Tampilan dialog pesan konfirmasi penyimpanan
Gambar 3-17. Antarmuka Kode T08
Gambar 3-18. Antarmuka Kode T09
+7

Referensi

Dokumen terkait

4. Sederhana usahakanlah supaya khalayak mendapat gambaran yang jelas apa yang diuraikan dalam berita itu. Untuk itu gunakanlah kata-kata, kalimat dan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Universitas

Direktur Jaringan & Layanan Direktur Keuangan Divisi Jaringan Kerja Bisnis Ritel Divisi Layanan Divisi Jaringan Kerja Elektronik Divisi Jaringan Kerja Bisnis Mikro

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak tersebut pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing ke dalam mata uang

Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan Dari beberapa pendapat para ahli dan

dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2021, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,

Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("Bank") dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2018 dan

Visi, misi, dan strategi tersebut dijabarkan dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.  Menilai