7
PROFIL PERUSAHAAN
A.
Pada tanggal 16 Desember 1875, Raden Wiriatmaja dan kawan-kawan mendirikan "De Poerwokerto Hulp-en Spaarbank Der Inlandshe Hoofden" (Bank
Penolong dan Tabungan bagi Priyai Poerwokerto) dengan akta otentik dibuat oleh
E. Sienburgh Asisten Residen.
Tahun 1896 W.P.D De Wolf Van Westerrode Asisten Residen Poerwokerto
yang menggantikan E. Siendburgh bersama AL Schieff, mendirikan "De
Poerwokerto Half Spcicir- en Land Boirwcrediet Bank" sebagai kelanjutan "De
Poerwokerto Hulf-en Spaar Der Inlandesche Hoofden.
Pada tahun 1898 dengan bantuan dari Pemerintan Belanda didirikan
Volksbanken atau Bank Rakyat. Daerah keijaan meliputi wilayah administrasi
Kabupaten atau Afdeling, sehingga kemudian Volksbanken disebut pula sebagai
Afdeling Bank. Ternyata Volksbanken saat itu menjalani kesulitan, sehingga
Pemerintah Hindia Belanda turut campur tangan dalam perkreditan rakyat.
Dengan mendirikan Diens der Volksbanken (Dinas Perkreditan Rakyat) pada
tahun 1904 yang membantu Volksbanken secara immaterial dengan tambahan
modal bimbingan, pembinaan dan pengawasann. Dengan demikian perkreditan
rakyat sekaj tahun 1904 menjadi Engeringzorg (tugas pemerintah).
Pada tahun 1912 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan lembaga berbadan
hukum dengan nama Centrale Kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi
Volksbanken tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan
yang berstatus badan hukum Eropa. Modal pertama berasal dari Likuidasi
Centrale Kas ditambah dengan kekayaan bersih Volksbanken. Pada zaman
kedudukan Jepang AVB di Pilau Jawa diganti namanya menjadi Syoomin Ginko
(Bank Rakyat) berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Oktober 1942.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1946, maka ditetapkan berdirinya Bank
Rakyat Indonesia sebagai Bank Pemerintah yang semula berturut-turut bernama
Algemeene Volksbanken Bank (AVB) dan Syoomin Ginko. Dengan Surat
Keputusan Menteri Kemakmuran RIS tanggal 16 Maret 1959, Direksi Bank
Rakyat Indonesia dari Negara bagian RI 1945 dipindahkan dari Yogyakarta ke
Jakarta Direksi BARRIS, akan tetapi surat keputusan tersebut mendapat protes
dari pasa Federalis sebab secara nyata kantor besar BARRIS belum ada, sehingga
Menteri Kemakmuran RIS meralatnya dengan menamakan Direksi baru itu
dengan nama Direksi A VB atau Bank Rakyat.
Meskipun pada tanggal 17 Agustus 1950 Negara RIS dengan UNDS 1959
negara RI dijadikan Negara kesatuan, akan tetapi Algemeene Volkscrediet Bank
baru dibubarkan pada tanggal 29 Agustus 1951 menjadikan Bank Menengah.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden yang menyatakan kembali kepada UUD
1945 pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (PERPU) Nomor 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi, Tani dan Nelayan yang disingkat BKTN.
Dalam bank ini seterusnya berturut-turut dilebur dan diintegrasikan menjadi :
1. Bank Rakyat Indonesia berdasarkan PERPPU Nomor 43 tahun 1960 tanggal 26
2. PT. Bank Tani Nelayan berdasarkan PERPPU Nomor 43 tahun 1960 tanggal
26 Oktober 1960.
3. Nedelandsche Hendej Mij (NHM) yang dinasionalisasikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1960 dan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 261-161/BUM II tanggal 30 November 1960
diserahkan, kepada bank Koperasi, Tani dan Nelayan.
Namun sampai integritas ketiga Bank Pemerintah ini terlaksana, semua Bank
Umum Negara serta Bank Tabungan Pos berdasarkan PenpresNomor 8 tahun
1965 disatukan dengan Bank Indonesia, sebagai suatu langkah kebijaksanaan
Pemerintah menuju pembentukan Bank Tunggal, BKTN diintegrasikan pula
kedalam Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan berdasarkan Penpres
Nomor 42 tahun 1965 dan Nomor 7 tahun 1965.
Ketika Penpres tersebut baru berjalan satu bulan, keluarlah Penpres Nomor 17
tahun 1965 tentang pembentukan Bank Tunggal dengan nama Bank Negara
Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (ex BKTN) diintegrasikan dengan
nama Bank Negara IndonesiaUnit II.
Selanjutnya Bank Negara Indonesia Unit II (ex Pelabuhan Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Tani serta Nelayan) dalam sehari-hari bekeija dengan nama
Bank Negara Indonesia Unit Eksim. Pada akhir 1968 berdasarkan Undang
Undang Pokok Perbankan dan Undang Undang nomor 13 tahun 1968 tentang
Undang Undang Bank Sentral dikembalikan dan Bank Negara Indonesia Unit II
bidang Rural/Eksim dijadikan Bank-Bank milik Negara dengan nama:
1. Bank Rakyat Indonesia yang menampung segala hal dan kewajiban serta
2. Bank Ekspor-Impor yang menampung segala hak dan kewajiban serta
kekayaan dan perlengkapan Bank Rakyat Indonesia Unit II bidang Eksim dan
Undang Undang Nomor 22 tahun 1968.
Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum baru menyesuaikan bentuk
hukumnya menurut Undang Undang Perbankan yang baru tersebut. Sebagai dasar
peralihan bentuk badan hukum tersebut adalah PERPPU No.31 tahun 1992
tentang penyesuaian bentuk hukum Bank Rakyat Indonesia menjadi Perusahaan
Perseorangan (PERSERO) dimana peralihan bentuk hukum menjadi PERSERO
ini tidak merubah statusnya sebagai Badan Usaha Milik Negara.
Pelaksanaan pendirian PERSERO tersebut telah dilaksanakan dengan akte
notaries No.133 pada tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh dan dihadapkan
Muhani Salin SH. Notaris di Jakarta. Sesuai dengan penjelasan Menteri Keuangan
RI No.S/940/MK.01/1992 tertanggal 31 Juli penyesuaian berbentuk hukum
tersebut tidak didahului dengan cara pembubaran bank Rakyat Indonesia (bentuk
badan sesuai hukum lama).
Bank Rakyat Indonesia pun secara otomatis berubah menjadi PT. Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO) dan ini berlaku bagi cabang-cabang yang berdiri.
Anggaran dasarnya beserta perubahan-perubahannya yang terakhir telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 4 November
Nomor 88 tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 11053.
1. Tujuan Bank BRI
Tujuan Bank BRI adalah mengembangkan daya dan upaya untuk
bertanggungjawab saling menguntungkan, dengan berpegang pada visi dan misi
Bank BRI.
2. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia a. Visi Bank Rakyat Indonesia
Menjadi Bank Komersil terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah.
b. Misi Bank Rakyat Indonesia
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan perekonomian masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional
dengan melaksanakan praktek Good Corporate Govermance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
3. Nilai-Nilai Utama Perusahaan a. Integritas
Bertaqwa, penuh dedikasi , jujur, selalu mejaga kehormatan dan nama
baik, serta taat pada Kode Etik Perbankan dan Peraturan yang berlaku.
b. Profesionalisme
Bertanggung jawab, efektif, efisien, disiplin, dan berorientasi ke masa
c. Keteladanan
Konsisten bertindak adil, bersikap tegas dan berjiwa besar serta tidak
memberikan toleransi terhadap tindakan yang tidak memberikan
keteladanan.
d. Kepuasan Nasabah
Memenuhi kebutuhan dan memuaskan nasabah dengan memberikan
pelayanan yang terbaik, dengan tetap memperhaikan kepentingan
Perusahaan, dengan dukungan SDM yang terampil, ramah, senang
melayani dan didukung teknologi unggul.
e. Penghargaan Kepada SDM
Merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan SDM yang berkualitas
serta memperlakukan pegawai berdasarkan kepercayaan, keterbukaan,
keadilan dan saling menghargai sebagai bagian dari Perusahaan dengan
mengembangkan sikap kerjasama dan kemitraan. Memberikan
penghargaan berdasarkan hasil kerja individu dan kerjasama tim yang
RUPS Direktur utama B. DIREKSI BOD KANTOR PUSAT Direktur Bisnis UMKM Direktur Bisnis Konsumer Direktur Bisnis Komersial Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN Koordinator Bisnis Ritel Divisi Bisnis Ritel & Menengah Divisi Bisnis Program & Kemitraan Divisi Kebijakan dan Pengembangan Bisnis Mikro Divisi Pembinaan Bisnis Mikro 1
Divisi Pembinaan
Bisnis Mikro 2 Divisi Kredit Konsumer Divisi Mass Banking Divisi E-Banking Divisi Wealth Management Divisi Kartu Kredit Divisi Marketing Communication Divisi Bisnis Umum Divisi Agribisnis Divisi Hubungan Lembaga 1 Divisi Hubungan Lembaga 2 Divisi Bisnis BUMN 1 Divisi Bisnis BUMN 2 Kantor Wilayah Kantor Cabang
KCP KK
Direktur Jaringan & Layanan Direktur Keuangan Divisi Jaringan Kerja Bisnis Ritel Divisi Layanan Divisi Jaringan Kerja Elektronik Divisi Jaringan Kerja Bisnis Mikro Divisi Akuntansi Manajemen &Keuangan Divisi Treasury Divisi Investment Services* Divisi Bisnis Internasional Perusahaan Anak Unit Kerja Luar
Negeri Direktur Pengendalian Risiko Kredit Divisi Analisis Risiko Kredit Divisi Restrukturisasi & Penyelesaian Kredit Bermasalah Divisi Administrasi Kredit Koordinator Teknologi & Sistem Informasi Divisi Perncanaan & Pengembangan TST* Divisi Operasional TSI*
Gambar 2.1
Tabel 2.1 Struktur Organisasi
No Nama Jabatan
1 Bonasor Sanim Komisaris Utama
Merangkap Komisaris Independen
2 Vincentius Sonny Loho & Heru Lelono Komisaris
3 Ahmad Fuad Komisaris Independen
4 Mustafa Abubakar Wakil Komisaris Utama
Merangkap Komisaris Independen
5 Adhyaksa Dault & Hermanto Siregar
Komisaris Independen
6 Sofian Basir Direktur Utama
7 Djarot Kusumayakti Direktur Bisnis Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah
8 Sulaiman Arif Arianto Direktur Bisnis
Komersial
9 Lenny Sugihat Direktur Pengendalian
Risiko Kredit
10 Randi Anto Direktur Kepatuhan
11 Suprajarto Direktur Jaringan &
Layanan
12 Achmad Baiquni Direktur Keuangan
13 Gatot Mardiwasisto Direktur MSDM
14 A.Toni Soetirto Direktur Bisnis
Konsumer
15 Sarwono Sudarto Direktur Operasional
Sumber : Laporan Tahunan 2014 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
C. Job Description Perusahaan Bank Rakyat Indonesia Unit
Adapun uraian tugas perusahaan dari struktur organisasi adalah:
1. Kepala BRI Unit
Tugas dan tanggungjawab:
a. Bertanggungjawab atas semua opersional di BRI Unit.
b. Sebagai pengawas penuh terhadap operasional BRI Unit.
d. Memegang wewenang putus.an pinjaman dan simpanan sesuai
dengan SK ketetapan dari kantor cabang.
e. Bertanggungjawab atas proses data di BRI Unit.
f. Bertanggungjawab atas pekerja BRI Unit itu sendiri.
2. Mantri
Tugas dan tanggungjawab:
a. Memproses / pemerkasa pinjaman.
b. Sebagai tenaga marketing produk-produk BRI Unit.
c. Bertanggungjawab terhadap proses pinjaman.
d. Bertanggungjawab terhadap jaminan.
e. Bertanggungjawab terhadap tunggakan-tunggakan yang terjadi akibat
keterlambatan nasabah membayar pinjaman.
f. Bertanggungjawab terhadap proses keaslian pinjaman dan pengecekan
jaminan.
3. Customer Service
Tugas dan tanggungjawab:
a. Memberikan informasi kepada nasabah / calon nasabah mengenai
produk BRI guna menunjang pemasaran produk BRI.
b. Memberikan informasi saldo pinjaman, transfer maupun pinjaman
bagi nasabah yang memerlukan guna memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada nasabah.
c. Melayani permintaan salinan Rekening Koran bagi nasabah yang
memerlukan (diluar pengiriman secara rutin setiap awal bulan) guna
d. Memberikan pelayanan khusus kepada nasabah inti yang memerlukan
(seperti mengantarkan atau menjemput uang ke tempat tinggal/usaha
nasabah) guna memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah.
e. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun
jasa BRI guna memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah.
f. Menerima dan menginventarisasi keluhan-keluhan nasabah untuk
diteruskan kepada pejabat yang berwenag guna memberikan pelayanan
yang memuaskan nasabah.
g. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan
dalam rangka menunjang kepentingan bisnis dan operasional BRI
Unit.
Wewenang :
Memberikan informasi saldo simpanan maupun pinjaman bagi nasbah
yang memerlukan.
4. Teller
Tugas dan tanggungjawab:
a. Melakukan tambahan kas agar kelancaran pelayanan kepada nasabah
dapat berjalan dengan baik dan memuaskan.
b. Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda
setoran guna memastikan kebenaran transaksi dan keaslian uang yang
diterima.
c. Memastiakan membayar uang kepada nasabah yang berhak untuk
d. Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima guna memastikan
kebenaran keamanan transaksi.
e. Mengelola dan menyetorkan fisik kas kepada Supervisior/AMO baik
selama jam pelayanan kas maupun akhir hari agar keamanan kas dapat
terjaga.
f. Melakukan pergeseran kas antar kas Teller yang memerlukan demi
kelancaran pelayanan.
g. Membayar biaya-biaya utang, realisasi kredit dan transaksi lainya,
yang kuitansinya telah disahkan oleh pejabat yang berwenang guna
kelancaran operasional.
h. Melayani transaksi jual beli Bank Note (uang kertas asing) agar
pelayanan kepada nasabah berjalan dengan baik.
i. Menerima dan meneliti keabsahan tanda setoran dan warkat keliring
penyerahan dari nasabah guna memstikan kebenaran dan keamanan
transaksi.
j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain sesuai dengan instruksi dari
atasan dalam rangka menunjang kepentingan bisnis dan perasional.
k. Membukukan transaksi Open Branch, kliring sesuai dengan ketentuan
yang berlaku guna memastikan kebenaran dan keamanan teransaksi.
Wewenang :
a. Melaksanakan fungsi Checker atas transaksi diatas kewenangannya.
b. Mengesahkan dalam sistem dan menadatangani bukti kas atas transaksi
pembayaran tunai yang ada dalam batas wewenangnya.
d. Memelihara sarana/prasarana yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
D.
Kegiatan usaha BRI berdasarkan Akta Perubahan terakhir no.57 tgl 28 Maret 2012 persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Surat Keputusan
No. AHU AH.01.10-20726 tgl 8 Juni 2012, Pasal 3 ayat (2) Anggaran Dasar BRI
adalah
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. Membeli, menjual atau menjaminkan atas resiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Perseroan
selaku Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud;
3. Kertas perbendaharaan negara dan Surat Jaminan Pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. Obligasi;
6. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan
7. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
8. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
9. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek atau sarana lainnya;
e. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak;
f. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di Bursa Efek;
g. Membeli melalui pelelangan atau dengan cara lain agunan baik semua
maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada
Perseroan selaku Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut
dapat dicairkan secepatnya;
h. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat;
i. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
Prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang
berwenang;
j. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
k. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan laindi
bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan
efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan,
dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
l. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya,dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
m. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan;
n. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak