• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi karakteristik morfologi gulma Echinochloa crus-galli dari beberapa tipe ekologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi karakteristik morfologi gulma Echinochloa crus-galli dari beberapa tipe ekologi"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KARAKTERISTIK MORFOLOGI GULMA

Echinochloa crus-galli

DARI BEBERAPA TIPE EKOLOGI

Oleh

Mochamad Ichsan Suud

A34103059

PROGRAM STUDI AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

STUDI KARAKTERISTIK MORFOLOGI GULMA

Echinochloa crus-galli

DARI BEBERAPA TIPE EKOLOGI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh

Mochamad Ichsan Suud

A34103059

PROGRAM STUDI AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

RINGKASAN

MOCHAMAD ICHSAN SUUD. Studi Karakteristik Morfologi Gulma

Echinochloa crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi. (Dibimbing oleh DWI

GUNTORO).

Penelitian dilakukan untuk mempelajari karakter morfologi gulma Echinochloa crus-galli dari beberapa tipe ekologi. Penelitian dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Februari 2007 sampai dengan Desember 2007.

Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) yang terdiri atas satu faktor, yaitu 33 ekotipe gulma E. crus-galli. Setiap ekotipe diulang tiga kali sehingga terdapat 99 satuan percobaan.

Penelitian ini dilakukan dengan mengamati karakter morfologi E. crus-galli di lapangan dan di rumah kaca. Pengamatan yang dilakukan di lapangan meliputi tinggi E. crus-galli, jumlah anakan, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, panjang malai dan bobot kering tajuk. Pengamatan yang dilakukan di rumah kaca meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, stage daun, panjang daun, lebar daun, sudut daun, diameter batang, panjang ruas batang, umur berbunga, umur panen, panjang daun bendera, lebar daun bendera, luas daun bendera, panjang malai, jumlah biji per malai, jumlah biji per pot, kepadatan malai, bobot 100 biji serta bobot kering akar, daun, batang dan malai.

Tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, stage daun, panjang daun, lebar daun, sudut daun, diameter batang, umur berbunga, umur panen, panjang daun bendera, jumlah biji per malai, jumlah biji per pot, bobot 100 biji serta bobot kering daun, batang dan malai. Tipe ekologi tidak berpengaruh terhadap karakter panjang ruas batang, lebar daun bendera, luas daun bendera, panjang malai dan bobot kering akar.

(4)

Judul : STUDI KARAKTERISTIK MORFOLOGI GULMA

Echinochloa crus-galli DARI BEBERAPA TIPE EKOLOGI

Nama : Mochamad Ichsan Suud NRP : A34103059

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dwi Guntoro, SP, MSi NIP : 132 176 851

Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr

NIP : 131 124 019

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 23 Februari 1986. Penulis merupakan anak ke-tiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Hidayat dan Ibu Endang.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi I, Jakarta hingga lulus pada tahun 1997. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTP Yasporbi I, Jakarta pada tahun 2000. Pada tahun 2003 penulis menyelesaikan pendidikan menengah tingkat atas di SMUN 26 Jakarta. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Agronomi melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan curahan rahmat, petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Studi Karakteristik Morfologi Gulma Echinochloa crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Selama penelitian penulis telah banyak berhutang budi pada berbagai pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan. Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dwi Guntoro, SP. MSi. selaku dosen pembimbing yang selalu mengarahkan, memotivasi dan memberi solusi dengan sabar selama penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Ir. Sofyan Zaman dan Ir. Adolf Pieter Lontoh, MSi. Selaku dosen penguji atas masukkan dan saran terhadap perbaikan karya ilmiah ini.

3. Ani Kurniawati, SP. MSi selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan arahan selama kuliah.

4. Kedua orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan.

5. Reydianna Saragih atas kesabaran, dukungan dan perhatian yang diberikan. 6. Pontas, Combro, Gele, Pitung, Wakhyu, Chantee, Tika, Krisna, Imet, Maria,

Deci, Lidya, Rohmah, Baiq, Nomo (Cikabayaners) Teguh, Wulan, Tri, Om Robert, Nobul, Ipin, Yunan, Agung, Badai, Dara, Isti, Izza, Rini dan Hot serta teman-teman Agronomi 40 lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per-satu. 7. Prens: Mbah Suro, Monyet, Nying-nying, Mamocun, Ma Nigga, Wondo,

Bobi, Ijay, Joko, Indro, Bayu dan Mas Darwis

8. Pak Mamat makasih banget bantuannya selama di rumah kaca dan Pak Pardi 9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per-satu, penulis

menyampaikan terima kasih atas bantuannya

Bogor, Januari 2008

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 2

Hipotesis ... 2

TINJAUAN PUSTAKA ... 3

Botani Echinochloa crus-galli ... 3

Morfologi E. crus-galli ... 3

Syarat Ekologi ... 7

BAHAN DAN METODE ... 9

Tempat dan Waktu ... 9

Bahan dan Alat ... 9

Metode Penelitian ... 9

Pelaksanaan ... 11

Pengamatan ... 12

Analisis Data ... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

Kondisi Umum ... 15

Karakter Echinochloa crus-galli di Lapangan ... 15

Karakter Echinochloa crus-galli di Rumah Kaca ... 16

Hubungan Kekerabatan Aksesi E. crus-galli ... 45

Analisis Keragaman Genetik Karakter E. crus-galli ... 46

KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

Kesimpulan ... 47

Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Lokasi Koleksi Gulma E. crus-galli... 10

2. Analisis Ragam dan Komponen Pendugaan Ragam... 14

3. Koefisien Keragaman Karakter Morfologi E. crus-galli dari

Beberapa Tipe Ekologi... 16

4. Rata-rata Tinggi E. crus-galli di Rumah Kaca... 17

5. Rata-rata Jumlah Anakan E. crus-galli di Rumah Kaca... 19

6. Rata-rata Jumlah Anakan E. crus-galli Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 19

7. Rata-rata Jumlah Daun E. crus-galli di Rumah Kaca... 21

8. Rata-rata Jumlah Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian

di Rumah Kaca... 22

9. Rata-rata Waktu Keluarnya Stage Daun E. crus-galli di

Rumah Kaca... 23

10. Rata-rata Panjang Daun E. crus-galli di Rumah Kaca... 25

11. Rata-rata Panjang Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian

di Rumah Kaca... 26

12. Rata-rata Lebar Daun E. crus-galli di Rumah Kaca... 27

13. Rata-rata Lebar Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian

di Rumah Kaca... 28

14. Rata-rata Sudut Daun E. crus-galli di Rumah Kaca... 29

15. Rata-rata Sudut Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian

di Rumah Kaca... 29

16. Rata-rata Diameter Batang E. crus-galli di Rumah Kaca... 30

17. Rata-rata Diameter Batang E. crus-galli Berdasarkan

(9)

18. Rata-rata Panjang Ruas Batang E. crus-galli di Rumah Kaca. 32 19. Rata-rata Panjang Ruas Batang E. crus-galli Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 32

20. Rata-rata Umur Berbunga dan Umur Panen E. crus-galli di

Rumah Kaca... 34

21. Rata-rata Umur Berbunga dan Umur Panen E. crus-galli

Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca... 35

22. Rata-rata Panjang, Lebar dan Luas Daun Bendera E.

crus-galli di Rumah Kaca... 36

23. Rata-rata Panjang, Lebar dan Luas Daun Bendera E.

crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca... 37

24. Rata-rata Panjang Malai, Jumlah Biji per Malai, Jumlah Biji

per Pot dan Kepadatan Malai E. crus-gallidi Rumah Kaca.... 38

25. Rata-rata Panjang Malai, Jumlah Biji per Malai, Jumlah Biji per Pot dan Kepadatan Malai E. crus-galli Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 39

26. Rata-rata Bobot 100 Biji E. crus-galli di Rumah Kaca... 41

27. Rata-rata Bobot 100 Biji E. crus-galli Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 42

28. Rata-rata Bobot Kering Akar, Daun, Batang dan Malai E.

crus-galli di Rumah Kaca... 44

29. Rata-rata Bobot Kering Akar, Daun, Batang dan Malai E.

crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca... 45

30. Nilai Ragam Genetik Karakter Morfologi E. crus-galli... 46

Lampiran

1. Karakter Morfologi E. crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi

di Lapangan... 52

2. Kondisi Iklim dan Jenis Tanah Asal E. crus-galli... 53

3. Hasil Analisis Ragam Karakter Tinggi E. crus-galli dari

Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 54

4. Hasil Analisis Ragam Karakter Tinggi E. crus-galli dari

(10)

Kaca... 5. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Anakan E. crus-galli

dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 56

6. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Anakan E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 57

7. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Daun E. crus-galli

dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 58

8. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Daun E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 60

9. Hasil Analisis Ragam Karakter Stage Daun E. crus-galli dari

Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 61

10. Hasil Analisis Ragam Karakter Stage Daun E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di Rumah

Kaca... 62

11. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Daun E. crus-galli

dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 62

12. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Daun E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 64

13. Hasil Analisis Ragam Karakter Lebar Daun E. crus-galli dari

Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 65

14. Hasil Analisis Ragam Karakter Lebar Daun E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di Rumah

Kaca... 66

15. Hasil Analisis Ragam Karakter Sudut Daun E. crus-galli dari

Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 67

16. Hasil Analisis Ragam Karakter Sudut Daun E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di Rumah

Kaca... 68

17. Hasil Analisis Ragam Karakter Diameter Batang E. crus-galli

(11)

18. Hasil Analisis Ragam Karakter Diameter Batang E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 71

19. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Ruas Batang E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 72

20. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Ruas Batang E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 72

21. Hasil Analisis Ragam Karakter Umur Berbunga E. crus-galli

dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 73

22. Hasil Analisis Ragam Karakter Umur Panen E. crus-galli dari

Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 73

23. Hasil Analisis Ragam Karakter Umur Berbunga E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 73

24. Hasil Analisis Ragam Karakter Umur Panen E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di Rumah

Kaca... 73

25. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Daun Bendera E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 74

26. Hasil Analisis Ragam Karakter Lebar Daun Bendera E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 74

27. Hasil Analisis Ragam Karakter Luas Daun Bendera E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 74

28. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Daun Bendera E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 74

29. Hasil Analisis Ragam Karakter Lebar Daun Bendera E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 75

30. Hasil Analisis Ragam Karakter Luas Daun Bendera E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

(12)

31. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Malai E. crus-galli

dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 75

32. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Biji per Malai E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 75

33. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Biji E. crus-galli per

Pot dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 76

34. Hasil Analisis Ragam Karakter Kepadatan Malai E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 76

35. Hasil Analisis Ragam Karakter Panjang Malai E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 76

36. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Biji per Malai E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 76

37. Hasil Analisis Ragam Karakter Jumlah Biji E. crus-galli per Pot dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 77

38. Hasil Analisis Ragam Karakter Kepadatan Malai E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 77

39. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot 100 Biji E. crus-galli

dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 77

40. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot 100 Biji E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan Ketinggian di

Rumah Kaca... 77

41. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Akar E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 78

42. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Daun E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 78

43. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Batang E.

crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi di Rumah Kaca... 78

44. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Malai E.

(13)

45. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Akar E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 79

46. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Daun E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 79

47. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Batang E. crus-galli dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 79

48. Hasil Analisis Ragam Karakter Bobot Kering Malai E. crus-galli per Pot dari Berbagai Tipe Ekologi Berdasarkan

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Echinochloa crus-galli (L.) Beauv... 4

2. Tinggi E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah

Kaca... 18

3. Gulma E. crus-galli di Rumah Kaca... 20

4. Waktu Keluarnya Stage Daun E. crus-galli Berdasarkan

Ketinggian di Rumah Kaca... 24

5. Malai E. crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi di Rumah

Kaca... 40

6. Biji E. crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi di Rumah Kaca

dengan Pembesaran Mikroskop 10X... 42

7. Akar E. crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi di Rumah

Kaca... 43

8. Kekerabatan 33 Aksesi E. crus-galli di Rumah Kaca... 45

Lampiran

1. Teknik Pengambilan Gulma E. crus-galli di Daerah

Karawang... 80

2. Teknik Pengambilan Gulma E. crus-galli di Daerah

(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena lebih dari setengah penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok. Permintaan pangan terutama beras terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

Konsumsi beras di Indonesia sebesar 136.3 kg/kapita/thn. Jumlah penduduk Indonesia pada sensus 2000 sebesar 206 264 595 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.49% per tahun (BPS, 2004). Jika diasumsikan laju pertumbuhan penduduk tiap tahun tetap, maka jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 257.5 juta jiwa. Dengan asumsi konsumsi beras yang sama, pada tahun 2015 nanti Indonesia membutuhkan beras sebesar 35.1 juta ton. Sementara itu produksi beras nasional pada tahun 2004 sebesar 32.45 juta ton dengan rata-rata pertumbuhan produksi 0.59% (BPS, 2004). Dengan asumsi pertumbuhan produksi tetap, maka produksi beras di Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 34.62 juta ton, sehingga Indonesia akan kekurangan beras sebesar 0.48 juta ton. Sementara itu usaha untuk meningkatkan produksi beras di masa yang akan datang dihadapkan pada berbagai kendala, diantaranya perubahan alih fungsi lahan, degradasi lahan, dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Budidaya dari suatu pertanaman akan dipengaruhi oleh adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) yang pada kondisi tertentu akan menurunkan pertumbuhan dan produksi tanaman. OPT yang dapat menurunkan pertumbuhan dan produksi padi diantaranya adalah gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki (Fishel, 2000). Menurut Oktap dalam Sinar Harapan (2002), penurunan produktivitas akibat gulma bisa mecapai 15-90%, tergantung jenis tanamannya.

(16)

crus-galli. Gulma E. crus-galli merupakan gulma paling dominan pada areal pertanaman padi (Ali dan Sankaran dalam Evenson et al., 1996). E. crus-galli termasuk tumbuhan C4 yang merupakan salah satu anggota yang paling penting dari genus Echinochloa. Jenis gulma ini memiliki penyebaran yang paling luas di seluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara dan berperan sebagai gulma pada 36 jenis tanaman budidaya di 61 negara (Jones, 1985; Galinato et al., 1999). Carey dalam Hoagland et al. (2004) menyatakan bahwa E. crus-galli dapat menyebabkan penurunan produksi padi hingga mencapai 75%. Suryana (2006) menambahkan E. crus-galli dapat menyebabkan penurunan produksi padi sawah di Indonesia hingga mencapai 42%.

E. crus-galli adalah spesies yang sangat bervariasi, memiliki banyak bentuk dan variasi dengan waktu berbunga dan menghasilkan biji yang sangat berbeda antara satu rumput dengan rumput yang lain. Perkembangan yang sangat cepat dan agresif dari E. crus-galli terkait dengan pertumbuhannya yang sangat cepat, produksi benih yang sangat tinggi, dormansi benih dan daya adaptasi yang tinggi dibawah kondisi lahan pertanian yang berbeda (Ampong-Nyarko dan De Datta, 1991).

E. crus-galli merupakan jenis gulma yang sangat penting dan memiliki pengaruh besar dalam produksi padi, tetapi masih sedikit studi yang dilakukan terhadap karakteristik morfologi jenis gulma ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keragaman karakteristik morfologi gulma E. crus-galli yang terdapat pada beberapa tipe ekologi

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakter morfologi gulma E. crus-galli dari beberapa tipe ekologi.

Hipotesis

(17)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Echinochloa crus-galli

Rumput E. crus-galli merupakan tumbuhan annual kelas Monocotyledon famili Poaceae/Graminae dan mempunyai nama lain Panicum crus-galli (IRRI, 1983). Klasifikasi botani gulma E. crus-galli adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Subkelas : Commelinidae Ordo : Cyperales

Famili : Poaceae

Genus : Echinochloa Beauv.

Spesies : Echinochloa crus-galli (L.) Beauv

E. crus-galli diperkirakan berasal dari Eropa dan India, tersebar pada daerah tropis dan sub tropis di seluruh negara Asia Tenggara dan Asia selatan serta Australia (Waterhouse, 1994). Menurut Moenandir (1993) rumput ini dapat ditemui di Indonesia dan dikenal dengan nama gagajahan (Sunda), jajagoan, padi burung, jawan, jawan pari atau suket ngawan (Jawa).

E. crus-galli termasuk tumbuhan C4 yang merupakan salah satu anggota yang paling penting dari genus Echinochloa. Jenis gulma ini memililki penyebaran yang paling luas di seluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara dan berperan sebagai gulma pada 36 jenis tanaman budidaya di 61 negara (Jones, 1985; Galinato et al., 1999).

Morfologi E. crus-galli

(18)

Gambar 1. Echinochloa crus-galli (L.) Beauv (Soerjani et al., 1987)

(19)

Daun

Daun E. crus-galli pada saat masih muda sangat mirip dengan daun padi. Daerah pangkal daun dapat digunakan untuk membedakan daun E. crus-galli dan daun padi. Pangkal daun E. crus-galli tidak memiliki ligula dan aurikel, sedangkan pangkal daun padi memiliki ligula yang bermembran dan aurikel yang berbulu (Itoh, 1991).

E. crus-galli memiliki daunyang tegak atau rebah pada dasarnya. Daunnya memiliki ukuran panjang sampai 35 cm dan lebar 0.5-1.5 cm. Warna daun rumput ini hijau sampai hijau keabuan. Setiap daun memiliki pelepah yang tidak berambut dan memiliki panjang 9-13 cm (Waterhouse, 1994). Pelepah daun umumnya berwarna kemerahan di bagian bawahnya. Helaian daun berukuran 5-65 cm x 6-22 mm, bersatu dengan pelepah, berbentuk linear dengan bagian dasar yang lebar dan melingkar dan bagian ujung yang meruncing. Permukaan daun rata, agak kasar dan menebal di bagian tepi (Duke, 1996). Helaian daun memiliki beberapa rambut halus pada bagian dasarnya dan agak lebat pada permukaan daun (Fishel, 2000).

Batang

Batang E. crus-galli kuat, tidak berambut dan berbentuk silindris dengan intisari yang menyerupai spons putih di bagian dalamnya (Sastroutomo, 1990). Batang E. crus-galli umumnya bercabang di dekat pangkal batang (Waterhouse, 1994). Di lahan sawah, anakan pertama dari E. crus-galli muncul 10 hari setelah perkecambahan, dan biasanya sekitar 15 anakan yang terbentuk (Galinato et al., 1999)

Akar

E. crus-galli memiliki jenis akar yang berserat dan tebal. Akar E. crus-galli dihasilkan pada setiap ruasnya (Soerjani et al., 1987).

Bunga

(20)

pendek yang menaik. Bunga majemuknya terdiri dari banyak spikelet yang berbelok pada satu sisi, berbentuk tegak pada awalnya tetapi selanjutnya sering membengkok ke bawah (Soerjani et al., 1987).

Menurut Soerjani et al. (1987) panjang malai bisa mencapai 5-21 cm. Malai kaku dengan permukaan yang agak kasar. Bulir terbawah merupakan bulir yang paling panjang, sekitar 1.75-8 cm, sedangkan bulir yang paling atas sangat pendek. Setiap bulir terdapat susunan spikelet yang berselang-seling di setiap sisinya.

Spikelet tersusun soliter pada bulir paling atas. Susunan spikelet bisa mencapai 2-4 spikelet pada bulir di bawahnya dan pada bulir bagian bawah susunan spikelet bisa mencapai 4-10 spikelet (Soerjani et al., 1987). Spikelet tebal dan padat, sedikit berbentuk elips dengan panjang 3.2-3.5 mm. Spikelet biasanya sedikit berambut dan terkadang terdapat rambut yang tebal dan kaku yang panjangnya dapat mencapai 13 mm. Spikelet berwarna kehijauan dan sedikit berwarna ungu (Ampong-Nyarko dan De Datta, 1991).

Stamen yang ada pada E. crus-galli berjumlah 3 dengan anther yang berwarna kuning. Jumlah putik ada 2 dengan stigma yang berbulu, berwarna ungu, menonjol keluar di bawah ujung spikelet. Caryopsis memiliki panjang 1.5-2 mm, berbentuk ovoid sampai obovoid (Galinato et al., 1999).

Biji

Lemma dari floret yang pertama memiliki permukaan yang datar atau sedikit cembung atau tumpul. Glume bagian bawah memiliki panjang sekitar 1.5-2.5 mm, berbentuk ovate, memendek dan memiliki ujung yang memendek secara bertahap. Glume bagian atas memiliki panjang yang sama dengan spikelet, berbentuk ovate-oblong, runcing, memiliki rambut yang tebal dan kaku sepanjang 0.5-3 mm serta berambut pendek (Galinato et al., 1999).

(21)

Perbanyakan dan penyebaran

E. crus-galli memperbanyak diri secara generatif melalui biji. Jenis gulma ini bereproduksi dengan cara penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang. E. crus-galli melakukan penyerbukan silang dengan menggunakan bantuan angin (Itoh, 1991).

E. crus-galli memiliki penyebaran yang sangat luas. Biji E. crus-galli dapat menyebar melalui saluran irigasi, hewan, burung, pengangkutan biji padi dan mesin pertanian atau peralatan pertanian lainnya (Itoh, 1991).

Syarat Ekologi Cahaya

E. crus-galli tumbuh pada daerah dengan ketinggian yang rendah sampai sedang. Gulma ini tumbuh baik pada tempat dengan penyinaran penuh sepanjang tepi perairan (Soerjani et al., 1987).

E. crus-galli membutuhkan waktu 42-64 hari untuk melengkapi siklus hidupnya. Benih akan langsung tumbuh setelah ditanam tetapi sebagian lagi mengalami dormansi selama 4-48 bulan. Fotoperiodisme mempengaruhi jumlah benih yang dorman dan intensitas dari dormansi tersebut (Zimdahl et al., 1989).

Pembungaan dipengaruhi oleh panjang hari dimana pada hari pendek (8-13 jam) pembungaan lebih cepat terjadi. Jumlah malai dan anakan lebih besar pada hari pendek, tetapi ukurannya kecil. Pada hari panjang (16 jam), gulma ini menghasilkan malai dengan ukuran yang lebih besar dan jumlah benih yang lebih banyak (Galinato et al., 1999).

E. crus-galli yang tumbuh pada daerah dengan penyinaran penuh memiliki bobot kering empat kali lebih besar serta jumlah malai dan anakan dua kali lebih banyak daripada E. crus-galli yang tumbuh pada daerah dengan naungan 50% (Galinato et al., 1999).

Tanah

(22)

pada tanah yang lembab sampai basah, dan mampu terus tumbuh walaupun hanya sebagian dari benih yang terendam. Perkecambahan 30% lebih baik di tanah padat daripada di tanah yang kurang padat.

E. crus-galli mampu tumbuh dengan baik pada tanah yang lebih kering, tetapi memiliki pertumbuhan yang lebih kecil dan menghasilkan jumlah malai, anakan dan jumlah biji yang lebih sedikit dibandingkan pada tanah berair (Galinato et al., 1999).

pH

Pertumbuhan E. crus-galli tidak dibatasi oleh pH tanah, tetapi E. crus-galli akan tumbuh lebih baik pada tanah dengan pH netral.

Suhu

Suhu lingkungan optimum untuk perkecambahan benih adalah 32-37°C. Tingkat perkecambahan akan menurun drastis pada suhu lingkungan di bawah 10°C atau di atas 40°C. (Galinato et al., 1999).

Air

Benih E. crus-galli tidak dapat berkecambah pada kedalaman air lebih dari 12 cm (Soerjani et al., 1987). Kropff dan Van Laar (1993) menambahkan bahwa kedalaman air maksimum bagi perkecambahan benih E. crus-galli adalah 15 cm. Benih yang terendam pada kedalaman lebih dari 15 cm tidak dapat berkecambah.

Benih E. crus-galli dapat hidup terus dalam waktu yang lama. Benih yang terdapat di dalam tanah dapat hidup terus sampai 1 tahun. Benih yang disimpan di tempat penyimpanan dalam kondisi kering dapat hidup terus sampai 7 tahun (Galinato et al., 1999).

(23)

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan pada bulan Februari 2007 sampai dengan Desember 2007.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain benih gulma E. crus-galli yang dikoleksi dari beberapa tipe ekologi. Peralatan yang seperangkat alat budidaya, timbangan, oven, meteran, ember dan GPS (Global Positioning System).

Metode Penelitian

Gulma E. crus-galli dikoleksi dari beberapa tipe ekologi yang berbeda berdasarkan ketinggian. Koleksi gulma E. crus-galli dilakukan pada tipe ekologi dengan ketinggian 0 m dpl, 250 m dpl (Ta), 500 m dpl (Tb), 750 m dpl (Tc), 1000 m dpl (Td), 1250 m dpl (Te) dan 1500 m dpl (Tf). E. crus-galli dari tipe ekologi dengan ketinggian 0 m dpl diperoleh dari empat daerah, yaitu Karawang, Cikampek, Subang dan Indramayu.

Pada daerah Karawang, Cikampek dan Subang, koleksi gulma E. crus-galli dilakukan dengan pengambilan gulma mengikuti saluran irigasi

(24)

Tabel 1. Lokasi Koleksi Gulma E. crus-galli

No Aksesi Ketinggian Tempat Koordinat

(25)

Percobaan ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan satu faktor, yaitu 33 ekotipe gulma E. crus-galli. Setiap ekotipe gulma E. crus-galli ditanam sebanyak tiga ulangan sehingga terdapat 99 satuan percobaan.

Model aditif linier yang digunakan pada penelitian ini adalah:

Yij = μ + τi + βj + εij Keterangan:

Yij = Nilai pengamatan dari ekotipe gulma ke-i dan ulangan ke-j

μ = Nilai tengah umum

τi = Pengaruh ekotipe gulma ke-i

βj = Pengaruh ulangan ke-j

εij = Pengaruh galat pada ekotipe gulma ke-i dan ulangan ke-j

Pelaksanaan Koleksi

Gulma E. crus-galli di lapangan diambil dan diamati karakteristik morfologinya. Bagian gulma E. crus-galli yang diambil cukup satu rumpun setiap

titik pengambilan karena setiap rumpunnya mengandung banyak benih E. crus-galli. Setiap titik pengambilan dicatat koordinat dan ketinggiannya.

Pra tanam

Media tanam yang digunakan adalah tanah sawah yang telah dikeringkan dan diaduk agar tercampur rata. Tanah yang telah kering dan tercampur rata dimasukkan ke dalam ember berdiameter 30 cm. Setiap ember diisi tanah seberat 9 kg dan dilumpurkan.

Tanam

(26)

Pemupukan

Pupuk urea, SP-36 dan KCl diberikan pada percobaan di rumah kaca atap bersih dengan dosis masing-masing sebesar 1.9 g urea/ember, 1.25 g SP-36/ember dan 1.25 g KCl/ember. Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu 2/3 dosis pada 8 MST dan 1/3 dosis pada 10 MST.

Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan meliputi penyiraman tanaman, penyiangan gulma selain E. crus-galli, dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali dengan ketinggian sekitar 5 cm. Penyiangan gulma selain E. crus-galli dilakukan secara manual, dan pengendalian hama burung dilakukan dengan pemasangan paranet pada saat semai dan pemasangan sungkup penutup malai pada saat malai telah keluar.

Panen

Panen E. crus-galli dilakukan berdasarkan waktu masaknya biji. Panen pertama dilakukan saat 13 MST. Panen berikutnya dilakukan satu minggu setelah panen pertama

Pengamatan

Karakter-karakter E. crus-galli yang diamati di lapangan meliputi :

1. Tinggi tanaman (cm), diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi.

2. Jumlah anakan, dihitung seluruh jumlah anakan pada satu rumpun 3. Jumlah daun, dihitung jumlah daun yang berwarna hijau

4. Panjang daun bendera (cm), diukur dari pangkal daun sampai ujung daun 5. Lebar daun bendera (cm), diukur pada bagian tengah daun

6. Panjang malai (cm), diukur dari dasar malai sampai ujung malai

(27)

Karakter-karakter E. crus-galli yang diamati di rumah kaca meliputi : 1. Tinggi tanaman (cm), diukur dari permukaan pot sampai ujung daun tertinggi.

Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 MST hingga panen.

2. Jumlah anakan, dihitung seluruh jumlah batang yang terdapat pada satu rumpun. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari anakan pertama keluar hingga panen.

3. Jumlah daun, dihitung jumlah daun yang berwarna hijau. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 MST hingga panen.

4. Stage daun (MST), dihitung waktu keluarnya setiap stage daun. Pengamatan dilakukan dari waktu munculnya daun stage 1 hingga daun stage 6 pada. 5. Panjang daun (cm), diukur dari pangkal daun sampai ujung daun pada daun ke

3 dari atas. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 MST hingga panen.

6. Lebar daun (cm), diukur pada bagian tengah daun ke 3 dari atas. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 MST hingga panen.

7. Diameter batang (cm), diukur 2 cm dari permukaan tanah. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 MST hingga panen.

8. Panjang ruas batang (cm), diukur pada ruas batang paling atas. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

9. Sudut daun (°), diukur sudut terhadap batang utama pada daun ke 3 dari atas. Pengamatan dilakukan setiap minggu mulai dari 3 MST hingga gulma memasuki fase generatif.

10.Umur berbunga (MST), dihitung waktu gulma mulai berbunga.

11.Umur panen (MST), dihitung waktu panen secara bertahap berdasarkan waktu masaknya malai.

12.Panjang daun bendera (cm), diukur dari pangkal daun sampai ujung daun pada daun bendera.

13.Lebar daun bendera (cm), diukur pada bagian tengah daun bendera.

(28)

15.Panjang malai (cm), diukur dari dasar malai sampai ujung malai pada batang utama. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

16.Jumlah biji per malai, dihitung jumlah biji yang terdapat pada malai di batang utama. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

17.Jumlah biji per pot, dihitung jumlah biji yang terdapat dalam satu pot. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

18.Kepadatan malai, dihitung dengan membandingkan antara jumlah biji per malai dan panjang malai pada batang utama. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

19.Bobot kering akar, daun, batang dan malai (g), diukur dengan menimbang akar, daun, batang dan malai yang telah dioven. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

20.Bobot 100 biji (g), diukur dengan menimbang 100 biji. Pengamatan dilakukan pada saat panen.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh tipe ekologi terhadap karakter yang diamati, jika hasil uji F menunjukkan pengaruh nyata maka dilakukan uji DMRT pada taraf 5%. Untuk melihat kekerabatan seluruh aksesi dilakukan analisis gerombol.

Tabel 2. Analisis Ragam dan Komponen Pendugaan Ragam

Sumber Keragaman Derajat Bebas Kuadrat Tengah E (KT)

(SK) (db) (KT)

Aksesi a - 1 M3 σ² + r σ²a

Ulangan r - 1 M2 σ² + a σ²r

Galat a (r - 1) M1 σ²

Total a.r

Keterangan: a = aksesi; r = ulangan; σ² = KTgalat; σ²a = KTaksesi; σ²r = KTulangan

Ragam Genetik, merupakan pengaruh genetik terhadap penampilan dari karakter-karakter yang diamati. Ragam genetik dapat diduga dari:

(29)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum

Koleksi benih E. crus-galli dilakukan pada awal bulan Februari 2007 di areal pertanaman padi masa tanam November 2006 – Februari 2007. Lokasi koleksi benih memiliki tipe ekologi yang berbeda-beda. Data kondisi iklim dan jenis tanah setiap lokasi disajikan pada Tabel Lampiran 2.

Gulma E. crus-galli selama percobaan di rumah kaca mengalami serangan beberapa organisme pengganggu tanaman. Hama yang mulai menyerang ketika gulma dalam persemaian adalah burung. Burung memakan benih yang berada dalam persemaian. Pengendaliannya dilakukan dengan memasang paranet di sekitar wadah semai. Burung juga menyerang gulma pada fase generatif dengan memakan biji-biji gulma yang terdapat pada malai. Pengendaliannya dilakukan dengan memasang sungkup menutupi malai gulma. Hama lain yang menyerang gulma selama percobaan adalah kutu putih Ferrisia virgata Cockerell. Nimfa dan kutu yang dewasa menghisap cairan pada bagian tanaman yang muda, serta memproduksi embun madu yang disukai oleh semut. Pengendalian dilakukan dengan Decis 2.5 EC. Gulma lain selain E. crus-galli yang tumbuh di ember adalah Setaria plicata dan Fimbristylis littoralis. Pengendalian dilakukan secara manual.

Karakter Echinochloa crus-galli di Lapangan

(30)

Tabel 3. Koefisien Keragaman Karakter Morfologi E. crus-galli dari Beberapa Tipe Ekologi

Peubah Data Kk

Tinggi (cm) 108.9-184.4 11%

Jumlah Anakan 1-15 68%

Jumlah Daun 8-95 67%

Panjang Daun (cm) 10.2-40.1 33%

Lebar Daun (cm) 0.9-2.7 26%

Panjang Malai (cm) 11.1-22.5 19%

Bobot Kering Tajuk (g/rumpun) 1.672-68.223 89%

Hal tersebut menunjukkan bahwa karakter bobot kering tajuk E. crus-galli dari beberapa tipe ekologi memiliki tingkat keragaman yang tinggi dan karakter tinggi E. crus-galli dari beberapa tipe ekologi memiliki tingkat keragaman yang rendah.

Karakter Echinochloa crus-galli di Rumah Kaca Tinggi tanaman

Hasil uji F menunjukkan bahwa karakter tinggi E. crus-galli dipengaruhi oleh tipe ekologi pada umur 3 hingga 8 MST dan 11 hingga 13 MST. Pada umur 9 dan 10 MST, tipe ekologi tidak memberikan pengaruh terhadap karakter tinggi E. crus-galli (Tabel Lampiran 3). Hal tersebut sejalan dengan penelitian Tasrif et al. (2003) yang menyatakan bahwa perbedaan tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter tinggi E. crus-galli. Tabel 4 menunjukkan bahwa aksesi Tc1 memiliki rata-rata tinggi E. crus-galli yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya.

(31)

Tabel 4. Rata-rata Tinggi E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

...………cm……...

K1 23.57a-d 24.73c-i 27.70d-f 31.00h-j 37.73de 43.17d 49.17 53.97 67.85ef 75.25e-h 79.15ef

K2 27.07a 32.03a-d 43.07a-d 52.20a-g 63.97a-e 74.47a-d 81.17 87.77 106.10a-d 116.05a-d 127.20a-e

K3 19.17b-h 22.67e-i 30.07c-f 35.57e-j 46.53c-e 53.37b-d 60.83 69.43 87.15a-f 94.50a-h 111.40a-f

K4 17.77d-h 21.77f-i 29.10c-f 35.77e-j 42.03c-e 46.83cd 55.83 63.20 72.30d-f 76.65d-h 85.55d-f

K5 19.43b-h 32.40a-c 46.23ab 60.67ab 75.83ab 81.00ab 85.23 95.53 109.50ab 124.30ab 135.20a-c

K6 14.50gh 17.83hi 23.67ef 30.50h-j 37.23de 43.77d 51.00 56.30 61.40f 67.50h 72.45f

K7 15.10gh 19.53g-i 26.43ef 33.67f-j 41.50c-e 49.80b-d 57.40 64.23 83.85a-f 89.45b-h 94.20b-f

K9 24.37a-c 30.00a-f 35.80b-f 39.00c-j 50.53b-e 55.13b-d 62.00 68.57 90.60a-f 97.85a-h 116.45a-f

K10 14.40gh 19.70g-i 31.20b-f 37.00d-j 49.07b-e 57.57a-d 65.50 73.57 82.65a-f 92.15a-h 103.15a-f

C1 13.63h 15.87i 22.77ef 27.70j 36.50e 44.83d 50.83 57.67 69.05ef 81.55c-h 87.60c-f

C4 14.97gh 19.97g-i 31.70b-f 39.13c-j 54.83a-e 60.13a-d 71.57 83.13 93.10a-f 100.70a-h 110.80a-f

C5 14.23gh 15.87i 30.20c-f 41.33b-j 50.83b-e 55.80b-d 69.33 76.87 97.05a-f 108.45a-g 116.80a-f

S1 14.87gh 18.53hi 21.27f 29.80ij 41.70c-e 50.50b-d 60.33 73.10 92.60a-f 101.70a-h 116.90a-f

S3 22.33a-f 25.77c-h 35.57b-f 41.50b-j 55.50a-e 59.80a-d 66.07 70.63 95.15a-f 98.95a-h 101.70a-f

I1 22.80a-d 25.90c-h 36.70b-f 44.50b-j 52.93a-e 60.30a-d 65.87 78.90 114.30ab 121.85a-c 128.10a-d

I2 17.77d-h 30.97a-e 43.10a-d 55.00a-e 65.00a-e 80.17ab 89.13 100.63 109.25a-c 112.40a-f 127.40a-e

I5 24.80ab 38.30a 55.93a 68.33a 81.00a 88.57a 99.23 106.93 116.15a 124.00ab 129.60a-d

Ta1 16.27gh 19.73g-i 26.70ef 32.57g-j 38.00de 43.53d 49.80 54.70 68.35ef 72.20f-h 73.70f

Ta2 16.57e-h 22.40e-i 33.87b-f 42.83b-j 53.73a-e 60.77a-d 64.57 70.13 73.30c-f 75.65d-h 86.95c-f

Ta3 22.47a-e 27.933b-g 43.50a-c 57.57a-c 66.00a-d 78.77a-c 81.47 88.90 88.45a-f 91.70a-h 95.60b-f

Tb1 24.47ab 30.63a-e 42.87a-d 49.60a-i 63.50a-e 69.47a-d 72.67 74.17 86.15a-f 95.25a-h 99.20b-f

Tb3 17.77d-h 19.77g-i 29.23c-f 36.83d-j 45.50c-e 54.57b-d 61.87 66.73 95.20a-f 105.05a-h 106.55a-f

Tc1 23.40a-d 31.67a-d 43.80a-c 50.33a-i 62.87a-e 70.00a-d 76.37 86.00 116.85a 131.90a 149.45a

Tc2 27.80a 35.00ab 43.63a-c 49.00a-i 58.00a-e 63.13a-d 68.57 75.17 85.20a-f 93.75a-h 99.45b-f

Tc3 18.23d-h 23.97c-i 29.03c-f 37.00d-j 45.53c-e 51.20b-d 59.03 63.03 81.15a-f 71.15gh 102.80a-f

Td1 22.37a-f 29.97a-f 43.50a-c 50.60a-h 65.37a-d 75.67a-d 86.33 94.00 107.20a-d 115.80a-e 125.80a-e

Td2 18.43c-h 23.47d-i 33.93b-f 39.97c-j 48.00b-e 53.13b-d 60.83 64.47 92.80a-f 102.30a-h 106.35a-f

Td3 19.83b-g 28.80b-f 43.40a-c 53.23a-f 65.67a-d 75.97a-d 83.47 92.10 109.05a-c 120.60a-c 132.20a-d

Te2 23.00a-d 31.70a-d 46.23ab 57.20a-d 69.33a-c 74.70a-d 77.83 86.57 108.75a-c 112.65a-f 120.35a-f

Te3 14.77gh 16.67i 26.07ef 35.83e-j 44.37c-e 51.40b-d 62.10 66.97 79.80b-f 92.40a-h 99.80b-f

Tf1 16.37f-h 22.80e-i 33.90b-f 43.97b-j 52.67b-e 61.37a-d 66.93 75.70 101.85a-e 110.10a-g 126.35a-e

Tf2 20.33b-g 22.50e-i 28.13c-f 33.83f-j 42.10c-e 49.07b-d 54.40 59.50 82.70a-f 89.10b-h 97.60b-f

Tf3 16.13gh 23.77c-i 36.97b-e 46.33b-j 62.57a-e 68.80a-d 77.83 84.20 111.85ab 122.35ab 139.85ab Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

(32)

menggunakan asimilat hasil fotosintesis untuk pembentukan anakan daripada

Gambar 2. Tinggi E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Jumlah anakan

Hasil uji F menunjukkan bahwa karakter jumlah anakan E. crus-galli tidak dipengaruhi oleh tipe ekologi pada umur 5 MST. Tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter jumlah anakan E. crus-galli pada umur 6 hingga 13 MST (Tabel Lampiran 5). Hal ini sesuai dengan pernyataan Tasrif et al. (2003) yang menyatakan bahwa tipe ekologi berpengaruh terhadap jumlah anakan E. crus-galli. Tabel 5 menunjukkan bahwa aksesi Ta2 memiliki rata-rata jumlah anakan yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya.

(33)

Tabel 5. Rata-rata Jumlah Anakan E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

5 6 7 8 9 10 11 12 13

K1 1.0 1.0b 1.0b 1.0d 1.0c 1.0f 1.5cd 2.0c-e 2.5c-e

K2 1.0 1.0b 1.3b 2.0bc 2.0bc 2.7b-d 3.5b-d 3.5b-d 5.5b

K3 1.0 1.0b 1.0b 1.3cd 1.3bc 1.7d-f 2.5cd 3.5b-d 4.0b-d

K4 1.0 1.0b 1.0b 1.0d 1.0c 1.0f 1.5cd 2.0c-e 2.0de

I5 1.0 1.0b 1.0b 1.3cd 1.3bc 1.7d-f 3.5b-d 3.5b-d 4.0b-d

Ta1 1.0 1.0b 1.0b 1.0d 1.0c 1.3ef 1.5cd 1.5de 2.0de

Tf1 1.0 1.0b 1.0b 1.0d 1.7bc 1.7d-f 2.0cd 3.0b-e 3.0b-e

Tf2 1.0 1.0b 1.0b 1.0d 1.0c 1.3ef 1.5cd 1.5de 1.5de

Tf3 1.0 1.0b 1.7b 2.0bc 2.0bc 2.7b-d 3.5b-d 3.5b-d 3.5b-e

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Tabel 6. Rata-rata Jumlah Anakan E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Ketinggian Waktu Pengamatan (MST)

(m dpl) 5 6 7 8 9 10 11 12 13

(34)

Pembentukkan anakan disebabkan oleh penggunaan asimilat oleh tumbuhan. Berdasarkan Tabel 6, E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 250 m dpl merupakan aksesi yang lebih optimal menggunakan asimilat dalam pembentukan anakan dan diikuti oleh E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 250, 0, 1 500, 1 000, 500 dan 750 m dpl. Keragaan ekotipe E. crus-galli berdasarkan ketinggian disajikan pada Gambar 3.

0 m dpl 250 m dpl 500 m dpl 750 m dpl

1 000 m dpl 1 250 m dpl 1 500 m dpl

Gambar 3. Gulma E. crus-galli di Rumah Kaca

Jumlah daun

Hasil uji F menunjukkan bahwa karakter jumlah daun E. crus-galli dipengaruhi oleh tipe ekologi pada umur 3 hingga 13 MST (Tabel Lampiran 7). Tabel 7 menunjukkan rata-rata jumlah daun E. crus-galli di rumah kaca. Aksesi Ta2 memiliki rata-rata jumlah daun yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena aksesi Ta2 memiliki jumlah anakan yang lebih banyak dibandingkan aksesi lainnya.

(35)

Tabel 7. Rata-rata Jumlah Daun E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

K1 3.0c 3.7b-d 3.7cd 3.7fg 3.7d 4.3e-g 4.7ef 5.0fg 6.5c-e 7.5b 9.5cd

K2 3.0c 3.7b-d 4.3a-d 5.0b-f 6.0b-d 7.3b-e 9.3b-d 11.0b-f 13.5c-e 18.5ab 24.0a-c

K3 3.0c 3.3cd 4.3a-d 4.3d-g 4.7b-d 4.7d-g 7.0b-f 8.3b-g 11.5c-e 14.0b 20.0b-d

K4 3.0c 3.3cd 3.7cd 4.0e-g 4.0cd 4.3e-g 4.3ef 4.7g 5.0e 7.5b 9.5cd

K5 3.7a-c 4.7ab 5.0ab 6.7a 11.0a 11.7a 16.3a 19.3a 28.5a 30.5a 34.0ab

K6 3.0c 3.0d 3.7cd 4.0e-g 4.3b-d 4.3e-g 4.7ef 5.3e-g 7.0c-e 7.5b 8.0d

K7 3.0c 3.3cd 3.7cd 4.0e-g 4.3b-d 5.0d-g 5.3d-f 6.3e-g 8.5c-e 12.5b 14.5cd

K9 3.0c 3.3cd 4.0b-d 4.0e-g 4.3b-d 5.0d-g 5.7c-f 6.0e-g 8.5c-e 10.5b 12.0cd

K10 3.0c 3.7b-d 4.0b-d 4.7c-g 4.7b-d 4.7d-g 5.7c-f 6.3e-g 7.0c-e 8.0b 10.0cd

C1 3.0c 3.0d 3.7cd 3.3g 4.0cd 4.7d-g 6.3b-f 7.0e-g 9.5c-e 11.5b 14.5cd

C4 3.3bc 3.3cd 3.3d 3.7fg 4.0cd 4.3e-g 4.3ef 5.7e-g 8.0c-e 10.0b 10.5cd

C5 3.3bc 3.3cd 3.3d 3.7fg 4.3b-d 5.0d-g 5.7c-f 6.0e-g 7.5c-e 9.0b 11.5cd

S1 3.0c 3.3cd 3.7cd 3.7fg 3.7d 4.0fg 4.3ef 5.0fg 8.0c-e 9.0b 11.5cd

S3 3.0c 3.3cd 3.3d 4.0e-g 4.0cd 4.0fg 4.3ef 5.7e-g 8.0c-e 9.0b 9.5cd

I1 3.3bc 3.7b-d 3.7cd 3.7fg 4.0cd 4.3e-g 4.3ef 5.3e-g 9.0c-e 10.5b 12.5cd

I2 3.3bc 4.0a-d 5.0ab 5.0b-f 5.0b-d 5.3c-g 7.0b-f 8.7b-g 12.5c-e 14.5b 15.5cd

I5 4.0ab 4.0a-d 4.7a-c 4.7c-g 4.7b-d 5.7c-g 6.3b-f 7.7c-g 11.5c-e 14.5b 16.0cd

Ta1 3.0c 3.0d 3.3d 3.3g 3.7d 3.7g 4.3ef 5.0fg 6.5c-e 7.0b 7.5d

Ta2 3.3bc 4.0a-d 5.0ab 5.3a-e 6.3bc 8.3bc 10.3b 14.0b 26.0ab 29.0a 37.0a

Ta3 3.3bc 4.0a-d 4.3a-d 4.7c-g 5.7b-d 7.7b-d 10.3b 13.3bc 16.5b-d 18.5ab 19.5b-d

Tb1 3.3bc 3.7b-d 5.3a 5.3a-e 6.0b-d 7.0b-f 10.0bc 13.0b-d 14.5c-e 18.0ab 18.5cd

Tb3 3.0c 3.3cd 3.7cd 4.0e-g 4.0cd 4.0fg 4.3ef 5.0fg 7.5c-e 9.5b 11.0cd

Tc1 3.7a-c 5.0a 5.0ab 6.3ab 6.7b 9.0b 10.0bc 11.3b-e 16.0b-e 17.5ab 18.5cd

Tc2 4.3a 4.7ab 5.3a 6.0a-c 6.0b-d 7.3b-e 7.7b-f 9.0b-g 9.5c-e 10.0b 10.5cd

Tc3 3.3bc 4.0a-d 4.7a-c 5.7a-d 6.0b-d 6.3b-g 7.0b-f 7.3d-g 10.0c-e 12.5b 14.0cd

Td1 3.0c 3.7b-d 4.3a-d 4.3d-g 4.7b-d 5.0d-g 5.7c-f 6.0e-g 6.5c-e 9.0b 11.0cd

Td2 3.3bc 3.7b-d 3.7cd 3.7fg 3.7d 4.0fg 4.0f 4.7g 7.0c-e 8.5b 10.0cd

Td3 3.7a-c 4.3a-c 5.3a 5.7a-d 6.3bc 7.7b-d 8.3b-f 10.3b-g 11.0c-e 13.5b 16.5cd

Te2 3.7a-c 4.0a-d 4.3a-d 5.3a-e 5.7b-d 6.7b-g 8.0b-f 10.0b-g 17.5bc 19.5ab 23.0a-d

Te3 3.0c 3.3cd 3.7cd 4.0e-g 4.0cd 4.0fg 4.0f 5.0fg 6.0de 7.0b 8.0d

Tf1 3.7a-c 3.7b-d 4.0b-d 4.0e-g 5.0b-d 5.3c-g 6.0b-f 7.0e-g 9.5c-e 12.0b 13.5cd

Tf2 3.0c 3.0d 3.3d 3.7fg 4.3b-d 4.7d-g 5.7c-f 6.3e-g 9.0c-e 10.0b 11.5cd

Tf3 3.0c 3.0d 4.0b-d 4.3d-g 5.7b-d 6.0b-g 8.7b-e 9.7b-g 15.5c-e 18.0ab 22.0b-d Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

(36)

organ-organ vegetatif pada tanaman akan lebih baik. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 250 m dpl memiliki kemampuan untuk menghasilkan fotosintat yang lebih besar dan diikuti oleh E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 500, 1 250, 500, 0, 750 dan 1 000 m dpl.

Tabel 8. Rata-rata Jumlah Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca.

Ketinggian Waktu Pengamatan (MST)

(m dpl) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

0 3.2 3.5bc 3.94 4.2b 4.8 5.2 6.2 7.3 10.0 12.0 14.3

250 3.2 3.7bc 4.2b 4.4b 5.2 6.6 8.3 10.8 16.3 18.2 21.3

500 3.2 3.5bc 4.5ab 4.7b 5.0 5.5 7.2 9.0 11.0 13.8 14.8

750 3.8 4.5a 5.0a 6.0a 6.2 7.6 8.2 9.2 11.8 13.3 14.3

1000 3.3 3.9b 4.4ab 4.6b 4.9 5.6 6.0 6.9 8.2 10.3 12.5

1250 3.3 3.7bc 4.0b 4.7b 4.8 5.3 6.0 7.5 11.8 13.3 15.5

1500 3.2 3.2c 3.8b 4.0b 5.0 5.3 6.8 7.7 11.3 13.3 15.7

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Stage daun

Hasil uji F menunjukkan bahwa karakter stage daun E. crus-galli tidak dipengaruhi oleh tipe ekologi saat stage daun 1. Tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter stage daun E. crus-galli saat stage daun 2 hingga (Tabel Lampiran 9). Tabel 9 menunjukkan bahwa aksesi K2, K5, Ta3, Tc2 dan Te2 membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk keluarnya setiap stage daun dibandingkan aksesi lainnya.

(37)

Tabel 9. Rata-rata Waktu Keluarnya Stage Daun E. crus-galli di Rumah Kaca

(38)

0.0

Gambar 4. Waktu Keluarnya Stage Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Maun dan Basset dalam Halvorson dan Guertin (2003) melaporkan bahwa E. crus-galli resisten terhadap berbagai macam herbisida di berbagai daerah di dunia. Kebanyakan herbisida efektif terhadap pengendalian E. crus-galli hanya pada saat herbisida diaplikasikan secara kontak langsung dengan biji yang sedang berkecambah atau bibit yang baru tumbuh. Herbisida pra tumbuh atau sesaat setelah tumbuh merupakan waktu aplikasi yang paling efektif terhadap pengendalian E. crus-galli. Hal tersebut terkait dengan waktu munculnya setiap stage daun, semakin singkat waktu yang dibutuhkan dalam keluarnya setiap stage daun, maka aplikasi herbisida semakin tidak efektif dalam waktu yang singkat. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan herbisida terhadap E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 750 m dpl akan menjadi tidak efektif dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan pengunaan herbisida terhadap aksesi lainnya.

Panjang daun

(39)

panjang daun E. crus-galli yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya di akhir pengamatan.

Tabel 10. Rata-rata Panjang Daun E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

………cm…………...

K1 12.70a-f 15.80a-e 17.53a-i 18.47f-i 19.57gh 21.97h 29.33ef 31.60e 19.60e 42.80 43.35

K2 14.80a-c 15.87a-e 19.60a-f 30.83ab 34.90a-f 41.60a-g 43.63a-f 48.00a-e 52.25a-d 57.70 62.10

K3 11.97b-h 13.43b-j 15.77b-i 19.77d-i 23.50e-h 28.13d-h 34.83a-f 41.20a-e 47.45a-d 49.40 53.60

K4 9.83e-j 10.57h-k 12.20g-i 17.40g-i 20.80f-h 29.73b-h 30.83d-f 37.17b-e 41.65a-d 44.90 46.20

K5 9.83e-j 15.40a-f 21.83a-c 30.67ab 43.23ab 46.83a-c 51.17a-d 54.13a-d 57.40a-c 58.90 60.35

K6 8.73g-j 9.67jk 10.90i 15.73hi 19.53gh 23.60gh 26.73f 34.90de 40.80b-d 42.40 43.35

K7 8.93f-j 12.33d-k 15.47b-i 19.50d-i 22.73e-h 28.93c-h 33.53b-f 36.40b-e 47.30a-d 50.55 52.95

K9 13.33a-e 15.07a-f 17.67a-i 21.07b-i 28.50b-h 30.53b-h 33.03b-f 35.37c-e 48.50a-d 50.00 52.55

K10 9.67e-j 10.37i-k 11.00i 20.70b-i 23.40e-h 34.00a-h 40.50a-f 43.90a-e 47.25a-d 51.00 56.65

C1 8.20g-j 9.53jk 10.43i 14.47hi 20.13f-h 25.03f-h 28.63f 32.80de 36.70d 37.50 41.45b

C4 7.90ij 10.43h-k 12.63f-i 18.00f-i 28.67b-h 37.90a-h 41.67a-f 46.40a-e 55.25a-d 57.60 62.25

C5 7.80ij 8.83k 13.20e-i 21.23b-i 28.13c-h 32.40b-h 41.60a-f 43.27a-e 52.55a-d 55.10 57.30

S1 7.23ij 10.50h-k 11.10i 12.37i 16.93h 26.33e-h 32.23c-f 39.97b-e 51.40a-d 30.85 60.35

S3 14.53a-d 16.17a-d 20.33a-e 24.77a-h 28.83a-h 35.00a-h 39.23a-f 42.80a-e 51.95a-d 53.50 55.25

I1 8.93f-j 10.87g-k 18.77a-h 27.33a-g 32.80a-g 35.83a-h 43.50a-f 44.67a-e 59.10ab 65.10 66.45

I2 10.07e-j 12.87c-k 20.53a-e 28.17a-f 41.00a-c 44.30a-e 54.40a 54.47a-c 60.10ab 61.10 63.95

I5 15.43ab 17.07ab 21.57a-d 34.57a 43.43a 50.90a 53.87ab 61.50a 61.90a 63.00 64.55

Ta1 8.07h-j 9.93jk 12.37f-i 16.03hi 19.27gh 25.43f-h 29.43ef 32.10e 37.90cd 38.50 24.35

Ta2 8.73g-j 11.83 14.60c-i 20.23c-i 28.40c-h 34.90a-h 38.43a-f 40.27a-e 43.30a-d 44.60 56.60

Ta3 9.23f-j 14.23b-i 22.43ab 29.83a-d 39.67a-d 47.50ab 49.73a-e 52.77a-e 48.60a-d 51.65 53.75

Tb1 13.23a-e 17.07ab 20.47a-e 24.30b-h 30.83a-h 33.63a-h 37.90a-f 42.93a-e 49.55a-d 52.40 55.10

Tb3 10.27e-j 11.43f-k 14.37d-i 17.10g-i 27.53c-h 32.33b-h 38.50a-f 39.10b-e 51.60a-d 55.05 57.15

Tc1 13.20a-e 16.90a-c 24.10a 27.47a-g 33.33a-g 39.67a-h 40.50a-f 45.27a-e 56.10a-d 59.95 62.90

Tc2 16.23a 18.50a 20.97a-e 31.00ab 33.53a-g 35.10a-h 37.07a-f 41.40a-e 44.20a-d 46.15 47.85

Tc3 6.83j 9.80jk 14.77c-i 18.97e-i 26.60c-h 30.17b-h 33.03b-f 36.13b-e 44.50a-d 46.30 47.65

Td1 12.07b-g 14.53a-h 16.37b-i 27.10a-g 33.70a-g 42.73a-f 52.10a-c 56.53a-c 57.00a-c 59.75 61.25

Td2 10.87d-i 13.10b-j 14.60c-i 22.17b-i 27.90c-h 33.90a-h 39.47a-f 40.90a-e 50.40a-d 50.95 53.70

Td3 10.87d-i 15.90a-e 20.57a-e 30.23a-c 36.50a-e 45.13a-d 51.67a-d 57.37ab 60.25ab 62.85 66.15

Te2 11.10c-i 14.70a-g 19.03a-g 29.67a-d 39.97a-c 46.70a-c 49.70a-e 53.87a-d 60.65ab 63.75 65.70

Te3 8.03ij 9.67jk 11.47hi 17.53g-i 25.00d-h 33.33a-h 37.47a-f 39.73b-e 50.10a-d 53.80 55.35

Tf1 8.53g-j 9.93jk 13.30e-i 22.17b-i 29.17a-h 34.43a-h 41.00a-f 42.90a-e 54.10a-d 57.75 59.40

Tf2 13.20a-e 14.23b-i 14.67c-i 15.97hi 21.03f-h 27.07d-h 32.13c-f 34.33de 47.00a-d 48.85 51.55

Tf3 9.00f-j 10.37i-k 13.33e-i 28.83a-e 32.97a-g 40.27a-g 43.50a-f 47.40a-e 56.70a-d 60.95 62.50 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

(40)

dpl pada umur 6 hingga 11 MST. E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 250 m dpl memiliki rata-rata terbesar pada umur 12 dan 13 MST (Tabel 11).

Tabel 11. Rata-rata Panjang Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Ketinggian Waktu Pengamatan (MST)

(m dpl) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

…...………..cm……...……. 0 10.58a-c 12.63a-c 15.91 22.06 28.01 33.71 38.75 42.97 50.06 52.77 55.45 250 8.68d 12.00bc 16.44 22.03 29.11 35.94 39.20 41.71 43.27 44.92 46.73 500 11.75ab 14.25ab 17.42 20.70 29.18 32.98 38.20 41.02 50.58 53.73 56.13 750 12.09a 15.07a 19.95 25.81 31.15 34.98 36.87 40.93 48.27 50.80 52.80 1000 11.09a-c 14.51ab 17.18 26.50 32.70 40.59 47.75 51.60 55.88 57.85 60.37 1250 9.57cd 12.18bc 15.25 23.60 32.49 40.02 43.59 46.80 55.38 58.78 60.53 1500 10.24b-d 11.51c 13.77 22.32 27.72 33.92 38.88 41.54 52.60 55.85 57.82 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Lebar daun

Hasil uji F menunjukkan bahwa tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter lebar daun E. crus-galli pada umur 3 hingga 10 MST serta 12 dan 13 MST. Pada umur 11 MST, tipe ekologi tidak berpengaruh tehadap karakter lebar daun E. crus-galli (Tabel Lampiran 13). Aksesi K5 memiliki rata-rata lebar daun yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya (Tabel 12).

Berdasarkan ketinggian, tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter lebar daun E. crus-galli pada umur 3 MST dan 13 MST, tetapi tidak berpengaruh pada umur 4 hingga 12 MST (Tabel Lampiran 14). Rata-rata terbesar untuk karakter lebar daun berdasarkan ketinggian secara umum terdapat pada E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 250 m dpl (Tabel 13).

(41)

Tabel 12. Rata-rata Lebar Daun E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

...cm...

K1 0.14a-e 0.20cd 0.23d-h 0.30d-f 0.41e-i 0.46d 0.51f-h 0.61e-g 0.78 0.89de 0.96c-f

K2 0.16a-d 0.23b-d 0.29c-h 0.55a-c 0.80ab 0.87a-c 1.11ab 1.18ab 1.35 1.41ab 1.48ab

K3 0.17a-c 0.19d 0.25d-h 0.37c-f 0.50d-i 0.59cd 0.79a-h 0.90a-g 1.10 1.13a-d 1.24b-e

K4 0.14a-e 0.16d 0.18gh 0.30d-f 0.44e-i 0.48cd 0.57d-h 0.77b-g 0.91 0.97c-e 1.00c-f

K5 0.17ab 0.33a 0.58a 0.73a 0.93a 1.12a 1.19a 1.27a 1.32 1.47a 1.65a

K6 0.13a-e 0.16d 0.18gh 0.23f 0.35f-i 0.41d 0.49gh 0.60fg 0.74 0.88de 0.94c-f

K7 0.09de 0.15d 0.24d-h 0.30d-f 0.40e-i 0.60cd 0.63c-h 0.76b-g 1.09 1.21a-d 1.24b-e

K9 0.14a-e 0.17d 0.22e-h 0.28d-f 0.42e-i 0.52cd 0.63c-h 0.77b-g 1.04 1.09a-d 1.12b-e

K10 0.14a-e 0.16d 0.20f-h 0.35c-f 0.39e-i 0.46d 0.67c-h 0.87a-g 0.94 1.07a-e 1.17b-e

C1 0.11b-e 0.14d 0.18h 0.25ef 0.41e-i 0.48cd 0.64c-h 0.81b-g 0.93 0.97c-e 1.03c-f

C4 0.09de 0.15d 0.22e-h 0.25ef 0.42e-i 0.52cd 0.62c-h 0.80b-g 0.84 0.99c-e 1.18b-e

C5 0.11b-e 0.15d 0.27d-h 0.30d-f 0.40e-i 0.67b-d 0.71b-h 0.78b-g 0.96 1.11a-d 1.16b-e

S1 0.10c-e 0.14d 0.18gh 0.22f 0.34f-i 0.39d 0.51f-h 0.71c-g 0.83 0.99c-e 1.11b-f

S3 0.16a-d 0.19d 0.25d-h 0.32d-f 0.46d-i 0.52cd 0.60c-h 0.71c-g 0.90 0.97c-e 1.00c-f

I1 0.15a-d 0.17d 0.31b-h 0.40b-f 0.44e-i 0.60cd 0.72b-h 0.75b-g 1.12 1.24a-d 1.30a-d

I2 0.13a-e 0.24a-d 0.36b-e 0.50b-d 0.66b-e 0.77a-d 0.93a-f 0.99a-f 1.11 1.19a-d 1.22b-e

I5 0.18a 0.32ab 0.43bc 0.55a-c 0.74a-d 0.86a-c 0.96a-e 1.14a-c 1.15 1.25a-d 1.26a-e

Ta1 0.11a-e 0.15d 0.19gh 0.22f 0.25i 0.39d 0.43h 0.47g 0.63 0.67e 0.70f

Ta2 0.13a-e 0.22b-d 0.35b-g 0.41b-f 0.51c-i 0.68b-d 0.80a-h 0.76b-g 0.91 0.93c-e 0.98c-f

Ta3 0.12a-e 0.15d 0.25d-h 0.37c-f 0.59b-g 0.71b-d 0.74b-h 0.81b-g 0.80 0.84de 0.85ef

Tb1 0.13a-e 0.18d 0.30c-h 0.36c-f 0.54b-i 0.57cd 0.63c-h 0.74b-g 0.92 0.94c-e 0.94c-f

Tb3 0.08e 0.20d 0.24d-h 0.29d-f 0.33f-i 0.59cd 0.62c-h 0.63e-g 0.89 1.00b-e 1.11b-f

Tc1 0.17a-c 0.25a-d 0.39b-d 0.45b-f 0.51c-i 0.76a-d 0.81a-h 0.87a-g 1.12 1.15a-d 1.20b-e

Tc2 0.15a-d 0.20cd 0.32b-h 0.37c-f 0.50c-i 0.55cd 0.60d-h 0.66d-g 0.76 0.89de 0.91d-f

Tc3 0.12a-e 0.16d 0.21e-h 0.27d-f 0.38e-i 0.48cd 0.54e-h 0.65e-g 0.86 1.04b-e 1.08b-f

Td1 0.12a-e 0.21cd 0.25d-h 0.38c-f 0.55b-h 0.64b-d 0.97a-d 1.06a-e 1.05 1.17a-d 1.21b-e

Td2 0.14a-e 0.19d 0.27d-h 0.38c-f 0.44e-i 0.55cd 0.64c-h 0.67d-g 0.91 0.98c-e 1.09b-f

Td3 0.13a-e 0.23b-d 0.35b-f 0.47b-e 0.62b-f 0.78a-d 0.86a-g 0.96a-f 1.08 1.17a-d 1.21b-e

Te2 0.18ab 0.31a-c 0.46ab 0.60ab 0.78a-c 1.00ab 1.03a-c 1.10a-d 1.29 1.34a-c 1.36a-c

Te3 0.11a-e 0.15d 0.19gh 0.24f 0.32g-i 0.51cd 0.53f-h 0.59fg 0.82 0.92c-e 0.98c-f

Tf1 0.15a-e 0.20cd 0.26d-h 0.34c-f 0.45e-i 0.59cd 0.72b-h 0.73c-g 1.10 1.18a-d 1.27a-e

Tf2 0.18a 0.20cd 0.22e-h 0.27d-f 0.30hi 0.39d 0.46gh 0.55fg 0.88 0.97c-e 1.02c-f Tf3 0.17ab 0.22b-d 0.25d-h 0.38c-f 0.44e-i 0.66b-d 0.77b-h 0.83b-g 1.14 1.18a-d 1.21b-e Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

(42)

Tabel 13. Rata-rata Lebar Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Ketinggian Waktu Pengamatan (MST)

(m dpl) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

…...………..cm…...……….

0 0.14bc 0.19 0.27 0.36 0.50 0.61 0.72 0.85 1.01 1.11 1.18a

250 0.12cd 0.17 0.26 0.33 0.45 0.59 0.66 0.68 0.78 0.81 0.84b

500 0.11d 0.19 0.27 0.33 0.44 0.58 0.63 0.69 0.91 0.97 1.03ab

750 0.15ab 0.20 0.30 0.36 0.46 0.60 0.65 0.73 0.91 1.02 1.06a

1000 0.13b-d 0.21 0.29 0.41 0.54 0.66 0.82 0.90 1.01 1.11 1.17a

1250 0.15ab 0.23 0.33 0.42 0.55 0.76 0.78 0.85 1.06 1.13 1.17a

1500 0.17a 0.21 0.24 0.33 0.40 0.55 0.65 0.70 1.04 1.11 1.17a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Sudut daun

Hasil uji F menunjukkan karakter sudut daun E. crus-galli dipengaruhi oleh tipe ekologi pada umur 3 hingga 6 MST dan 8 hingga 11 MST. Pada umur 7 MST, karakter sudut daun E. crus-galli tidak dipengaruhi oleh tipe ekologi (Tabel Lampiran 15). Aksesi Te2 memiliki rata-rata sudut daun yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya di akhir pengamatan(Tabel 14).

Berdasarkan ketinggian, tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter sudut daun E. crus-galli pada umur 3, 4, 6, 9 dan 10 MST, tetapi tidak berpengaruh pada umur 5, 7, 8, 11, 12 dan 13 MST (Tabel Lampiran 16). Tabel 15 menunjukkan bahwa rata-rata sudut daun terbesar berdasarkan ketinggian terdapat pada E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 250 m dpl di akhir pengamatan.

(43)

Tabel 14. Rata-rata Sudut Daun E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 K5 21.7a-e 24.0b-e 18.3b-g 16.3b-f 19.7 11.3a-d 16.0b-d 16.0b-d 20.0cd K6 33.3a 16.7b-e 26.7a-c 21.0bc 10.3 18.3a-c 9.0d 11.3cd 15.0cd K7 20.0a-e 22.3b-e 16.3c-g 13.0c-h 11.0 11.0a-d 15.3b-d 13.7b-d 12.0cd K9 30.0ab 23.3b-e 10.0e-g 19.0b-e 8.7 16.3a-d 11.7cd 9.0d 24.5c I2 18.3a-e 19.7b-e 16.7c-g 19.0b-e 15.3 10.7a-d 13.7b-d 13.0b-d 11.0cd I5 16.7b-e 16.3b-e 12.3e-g 22.3ab 15.3 8.7cd 16.0b-d 12.3b-d 13.5cd Ta1 17.3b-e 19.3b-e 9.0g 6.3gh 14.3 6.0d 16.7b-d 13.0b-d 17.0cd Ta2 8.3e 18.3b-e 15.7d-g 20.7b-d 12.7 14.7a-d 18.0b-d 17.3b-d 18.0cd Ta3 13.3c-e 20.7b-e 14.0e-g 15.3b-f 11.7 20.3ab 24.0b 23.3ab 40.0b Td1 18.3a-e 20.0b-e 18.3b-g 19.3b-e 14.3 16.7a-d 13.0b-d 11.0cd 19.0cd Td2 12.3c-e 14.7b-e 10.7e-g 15.3b-f 12.7 8.3cd 14.3b-d 15.7b-d 11.0cd Td3 12.7c-e 14.3b-e 8.3g 16.7b-f 8.3 8.7cd 9.3d 10.7cd 15.0cd Te2 21.0a-e 14.0b-e 14.7d-g 17.3b-f 16.7 18.3a-c 39.7a 28.3a 54.5a Te3 23.3a-e 22.0b-e 15.7d-g 5.0h 14.3 19.0a-c 21.7bc 21.0a-c 20.0cd Tf1 15.0b-e 19.3b-e 10.7e-g 11.7d-h 10.7 10.3b-d 21.3bc 14.0b-d 13.0cd Tf2 18.7a-e 16.0b-e 15.0d-g 12.0c-h 14.7 11.7a-d 13.7b-d 12.0cd 23.0c Tf3 16.7b-e 20.0b-e 20.7a-e 13.0c-h 13.3 15.0a-d 10.7cd 7.3d 13.0cd Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Tabel 15. Rata-rata Sudut Daun E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Ketinggian Waktu Pengamatan (MST)

(m dpl) 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(44)

Diameter batang

Hasil uji F menunjukkan bahwa tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter diameter batang E. crus-galli pada umur 4 hingga 10 MST. Karakter diameter batang E. crus-galli tidak dipengaruhi oleh tipe ekologi pada umur 3, 11, 12 dan 13 MST (Tabel Lampiran 17). Aksesi Tc1 memiliki rata-rata diameter batang yang lebih besar dibandingkan aksesi lainnya di akhir pengamatan (Tabel 16).

Tabel 16. Rata-rata Diameter Batang E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Waktu Pengamatan (MST)

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

………cm…...………..

K1 0.13 0.16c-f 0.20cd 0.27e-g 0.34f 0.42e 0.52d-f 0.57de 0.72 0.82 0.84

K2 0.13 0.16d-f 0.19cd 0.32d-g 0.56b-f 0.71b-e 0.91a-d 0.98a-e 1.07 1.22 1.30

K3 0.11 0.16c-f 0.21cd 0.30d-g 0.36ef 0.46de 0.74c-f 0.87b-e 1.07 1.12 1.18

K4 0.12 0.16c-f 0.18d 0.29e-g 0.37d-f 0.53c-e 0.64c-f 0.71de 0.82 0.95 1.15

K5 0.15 0.26ab 0.47a 0.57ab 0.92a 1.08a 1.29a 1.45a 1.43 1.48 1.62

K6 0.13 0.15ef 0.18cd 0.21g 0.31f 0.40e 0.50d-f 0.64de 0.87 0.94 1.02

K7 0.10 0.15ef 0.21cd 0.28e-g 0.41d-f 0.52c-e 0.68c-f 0.77c-e 1.00 1.08 1.18

K9 0.16 0.21a-f 0.23cd 0.28e-g 0.42d-f 0.52c-e 0.64c-f 0.71de 0.93 0.97 1.07

K10 0.17 0.22a-e 0.26cd 0.29e-g 0.45c-f 0.57b-e 0.75c-f 0.82c-e 0.88 0.93 0.97

C1 0.12 0.16c-f 0.20cd 0.26e-g 0.35ef 0.44de 0.66c-f 0.74c-e 0.88 0.93 0.99

C4 0.14 0.20a-f 0.21cd 0.26e-g 0.41d-f 0.51c-e 0.69c-f 0.76c-e 0.90 0.98 1.08

C5 0.10 0.14ef 0.22cd 0.29e-g 0.45c-f 0.49de 0.66c-f 0.70de 0.94 1.00 1.07

S1 0.11 0.14ef 0.18d 0.24fg 0.32f 0.39e 0.47ef 0.63de 0.88 0.92 1.11

S3 0.16 0.18b-f 0.23cd 0.28e-g 0.38d-f 0.48de 0.63c-f 0.67de 0.89 0.96 1.06

I1 0.14 0.16d-f 0.25cd 0.33c-g 0.40d-f 0.57b-e 0.66c-f 0.71de 1.02 1.11 1.27

I2 0.18 0.21a-f 0.30bc 0.47a-f 0.58b-f 0.74b-e 0.80c-f 1.03a-e 0.99 1.02 1.05

I5 0.20 0.26a-c 0.40ab 0.55a-c 0.71a-c 0.78a-d 0.93a-d 0.91b-e 0.92 1.05 1.10

Ta1 0.12 0.15ef 0.20cd 0.25e-g 0.34f 0.42e 0.46f 0.55e 0.80 0.84 0.86

Ta2 0.15 0.18b-f 0.26cd 0.45a-f 0.53b-f 0.69b-e 0.76c-f 0.80c-e 0.86 0.90 0.92

Ta3 0.11 0.16c-f 0.26cd 0.43a-g 0.66b-d 0.72b-e 0.88b-f 1.07a-d 1.01 1.05 1.08

Tb1 0.16 0.22a-e 0.27cd 0.61a 0.72a-c 0.78a-d 0.92a-d 1.01a-e 1.36 1.43 1.53

Tb3 0.14 0.18b-f 0.20cd 0.30d-g 0.38d-f 0.46de 0.57d-f 0.67de 0.90 0.98 1.12

Tc1 0.16 0.27ab 0.44a 0.60a 0.75ab 0.86a-c 1.04a-c 1.24a-c 1.60 1.67 1.74

Tc2 0.16 0.29a 0.39ab 0.48a-e 0.58b-f 0.73b-e 0.89a-e 1.01a-e 1.21 1.27 1.41

Tc3 0.13 0.18b-f 0.22cd 0.37b-g 0.49b-f 0.56b-e 0.66c-f 0.84c-e 1.25 1.27 1.34

Td1 0.15 0.21a-f 0.26cd 0.32d-g 0.47b-f 0.55b-e 0.72c-f 0.79c-e 0.79 0.87 0.96

Td2 0.13 0.16d-f 0.26cd 0.33d-g 0.40d-f 0.46de 0.55d-f 0.59de 0.86 0.90 0.99

Td3 0.11 0.23a-e 0.40ab 0.48a-e 0.64b-e 0.88ab 1.22ab 1.35ab 1.28 1.37 1.48

Te2 0.17 0.25a-d 0.38ab 0.52a-d 0.59b-f 0.69b-e 0.74c-f 0.93b-e 0.91 0.97 1.00

Te3 0.12 0.18b-f 0.24cd 0.29e-g 0.35ef 0.45de 0.54d-f 0.67de 0.91 0.99 1.06

Tf1 0.11 0.12f 0.23cd 0.28e-g 0.48b-f 0.63b-e 0.71c-f 0.76c-e 1.07 1.20 1.28

Tf2 0.16 0.19b-f 0.21cd 0.30e-g 0.32f 0.43de 0.53d-f 0.64de 0.87 0.88 1.00

Tf3 0.15a 0.21a-f 0.27cd 0.38b-g 0.59b-f 0.63b-e 0.71c-f 0.78c-e 1.06 1.10 1.14 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

(45)

Berdasarkan ketinggian, tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter diameter batang E. crus-galli pada umur 4 dan 5 MST. Pada umur 3 dan 6 hingga 13 MST, karakter diameter batang E. crus-galli tidak dipengaruhi oleh tipe ekologi (Tabel Lampiran 18).

Tabel 17. Rata-rata Diameter Batang E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

Ketinggian Waktu Pengamatan (MST)

(m dpl) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

…………..cm………….

0 0.14 0.18bc 0.24bc 0.32 0.46 0.57 0.72 0.80 0.95 1.03 1.12

250 0.13 0.16c 0.24bc 0.38 0.51 0.61 0.70 0.81 0.89 0.93 0.95

500 0.15 0.20a-c 0.24bc 0.46 0.55 0.62 0.75 0.84 1.13 1.21 1.33

750 0.15 0.25a 0.35a 0.48 0.61 0.72 0.86 1.03 1.35 1.40 1.50

1000 0.13 0.20a-c 0.31a-c 0.38 0.50 0.63 0.83 0.91 0.98 1.05 1.14

1250 0.15 0.22ab 0.32ab 0.41 0.47 0.57 0.64 0.80 0.91 0.98 1.03

1500 0.14 0.17bc 0.24c 0.32 0.46 0.55 0.65 0.73 1.00 1.06 1.14

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Rata-rata terbesar untuk karakter diameter batang terdapat pada E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 750 m dpl selama masa pengamatan (Tabel 17). Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar asimilat pada E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 750 m dpl disalurkan ke bagian batang.

Panjang ruas batang

Hasil uji F menunjukkan bahwa tipe ekologi tidak berpengaruh terhadap panjang ruas batang E. crus-galli (Tabel Lampiran 19). Tabel 18 menunjukkan bahwa rata-rata panjang ruas batang E. crus-galli aksesi Td3 lebih besar dibandingkan aksesi lainnya, yaitu sebesar 30.00 cm.

(46)

Tabel 18. Rata-rata Panjang Ruas Batang Batang E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Panjang Ruas Batang

(cm) Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Tabel 19. Rata-rata Panjang Ruas Batang Batang E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di Rumah Kaca

(47)

Pemanjangan ruas batang terjadi ketika kadar asimilat hasil fotosintesis yang disimpan pada batang mencapai puncak. Asimilat hasil fotosintesis digunakan tanaman dalam pembuatan sel-sel baru, pembelahan sel dan pembentukkan jaringan. Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan volume tanaman berupa pemanjangan ruas batang. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 000 m dpl lebih efisien menggunakan asimilat hasil fotosintesis dalam pemanjangan ruas batang dan diikuti oleh E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 0, 1 500, 500, 750, 1 250, dan 250 m dpl.

Umur berbunga dan umur panen

Hasil uji F menunjukkan bahwa tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter umur berbunga E. crus-galli (Tabel Lampiran 21). Aksesi K5, Ta3 dan Te2 membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam keluarnya bunga dibandingkan aksesi lainnya (Tabel 20). Tipe ekologi juga berpengaruh terhadap karakter umur panen E. crus-galli (Tabel Lampiran 22). Aksesi Te2 merupakan aksesi yang memiliki siklus hidup paling singkat.

Berdasarkan ketinggian, tipe ekologi tidak berpengaruh terhadap karakter umur berbunga E. crus-galli (Tabel Lampiran 23). Karakter umur panen E. crus-galli juga tidak dipengaruhi oleh tipe ekologi (Tabel Lampiran 24). E. crus-galli yang berasal dari ketinggian 1 250 merupakan aksesi yang paling cepat berbunga dan memiliki siklus hidup paling singkat dibandingkan aksesi lainnya (Tabel 21).

(48)

Tabel 20. Rata-rata Umur Berbunga dan Umur Panen E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Umur Berbunga Umur Panen

...…….MST…...…

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

(49)

Tabel 21. Rata-rata Umur Berbunga dan Umur Panen E. crus-galli Berdasarkan Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata

pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Panjang, lebar dan luas daun bendera

Hasil uji F menunjukkan bahwa tipe ekologi tidak berpengaruh terhadap karakter panjang, lebar dan luas daun bendera E. crus-galli (Tabel Lampiran 25, 26 dan 27). Aksesi I1 memiliki rata-rata panjang dan luas daun bendera lebih besar dibandingkan aksesi lainnya, yaitu sebesar 43.75 cm dan 44.32 cm². Rata-rata lebar daun bendera terbesar terdapat pada aksesi K5, yaitu sebesar 1.37 cm (Tabel 22).

Berdasarkan ketinggian, tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter panjang daun bendera, tetapi tidak berpengaruh terhadap karakter lebar dan luas bendera E. crus-galli (Tabel Lampiran 28, 29 dan 30).Hal tersebut sesuai dengan penelitian Tasrif et al. (2003) yang menyatakan bahwa tipe ekologi berpengaruh terhadap karakter panjang daun bendera, tetapi tidak berpengaruh terhadap lebar daun bendera E. crus-galli .

(50)

Tabel 22. Rata-rata Panjang, Lebar dan Luas Daun Bendera E. crus-galli di Rumah Kaca

Aksesi Panjang Daun Bendera Lebar Daun Bendera Luas Daun Bendera

(cm) (cm) (cm²)

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji lanjut DMRT taraf 5%.

Gambar

Tabel 4. Rata-rata Tinggi E. crus-galli di Rumah Kaca
Tabel 6. Rata-rata Jumlah Anakan E. crus-galli Berdasarkan Ketinggian di
Gambar 3. Gulma E. crus-galli di Rumah Kaca
Tabel 7. Rata-rata Jumlah Daun E. crus-galli di Rumah Kaca
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian statistik pada kedua kelompok emiten baik yang mengumumkan pembagian dividen meningkat maupun menurun menunjukkan tidak terdapat average abnormal return yang

Skripsi Penapisan Streptomyces Sp Yang Mempunyai Daya Antimikroba Dari … Novidyah Pangestuti... ADLN Perpustakaan

Menurut Kaymaz (2010), hasil penelitian mendukung teori bahwa praktek rotasi pekerjaan (job rotation) berpengaruh positif pada motivasi (motivation), Kaymaz

Saat ini terdapat dua buah dermaga di kawasan Danau Buatan. Secara umum, dermaga berfungsi sebagai tempat berlabuh kendaraan air, tempat menaikkan dan menurunkan

Komunikasi dan kebudayaan tidak sekedar dua kata tetapi dua konsep yang tidak dapat dipisahkan, harus dicatat bahwa studi komunikasi antarbudaya dapat diartikan

Kelompok hutan Sakti (RTK 29) secara administratif terletak di desa Sakti, kec. Nusa Penida, Klungkung, sedangkan menurut pembagian wilayah administrasi kepemangkuan

Dari sepuluh upaya untuk membina kerukunan hidup umat beragama tersebut, dikuatkan dan dikongkritkan lagi yang diungkapkan oleh Harun Nasution bahwa ada berapa yang