NASIONAL 2013 DI
REPUBLIKA ONLINE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
SAMSUL ARIFIN
NIM: 109051100045
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
NASIONAL 2OI3
DI REPUBLIKA
ONLINE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarj ana Komunikasi Islam (S.Kom.t)
Oleh
SAMSTIL
ARIFIN
10905110004s
KONSENTRASI
JT]RNALISTIK
JT]RUS$[
KOMUNKASI
PEIYYIARAN
ISLAM
FAKULTAS
ILMU
DAKWAII
DAN
ILMU
KOMT]ITIKASI
UNTVERSITAS
ISLAM
NEGERI SYARIF
IIIDAYATULLAII
JAKARTA
1435
Hl20t4IM
Slripsi
berjudul6'REspoN GURU
sMK
NEGERTI
BEKASTTERIIADAP
PEMBERITAAI\IKEKACAUAI\I
PEI\TYELENGGARAATIUJrAN NASTONAL 2013
Dt REPUBLIKA
oNLINp,,
telah diujikan dalamsidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif
Hidayatullah Jakartq pada tanggal 7 Mei 2014. Skripsi ini telatr diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program stmta satu(sl) pada
jurusan Konsentrasi Jurnalistik.Jakart4 7
Mei20l4
Sidang Munaqasyah
Ketua merangkap anggot4 Sekretaris merangkap anggota,
MP: 1973 0822199803 2 001
Anggota
Penguji, Penguji,
M
Nurul Hidayati M.PdMP: 19690322199603 2 001 Ade RinaF'arida" M. Si MP: 19770513 200701 2 018
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Mei 2014
i
Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di Republika Online dibawah bimbingan Dra. Rini Laili Prihatini M.Si.
Dunia pendidikan kini kembali menjadi sorotan media dan masyarakat. Pasalnya, penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 gagal dilaksanakan serentak di 33 provinsi. Dari pemberitaan di Republika Online, kekacauan yang terjadi mulai dari distribusi soal yang bermasalah, keterlambatan soal didistribusikan ke Rayon, kualitas lembar jawaban yang kurang bagus hingga pengunduran jam ujian dan penundaan pelaksanaan ujian. Penundaan pelaksanaan ujian tersebut terjadi di 11 provinsi, antara lain, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online. Kemudian mengetahui unsur-unsur berita apakah yang lebih mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online.
Teori yang digunakan adalah Stimulus-Organism-Respons (S-O-R). Menurut teori S-O-R, efek yang timbul adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat memprediksi kesesuaian atau keserasian antara pesan dan reaksi dari komunikasi. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam model teori S-O-R adalah pesan (stimulus, S), komunikan (organism, O), dan efek (response, R) (Effendy 2003, 254). Respon merupakan timbal balik atas apa yang dikomunikasikan terhadap orang yang melakukan suatu komunikasi. Pembahasan respon tidak terlepas dari teori komunikasi. Menurut Steven M. Chaffe, respon terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif (Rakhmat 1999, 218).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online. Sampel penelitian ini adalah guru SMK Negeri 1 Bekasi dengan jumlah sampel 30 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah respon guru. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung rata-rata, bobot ranking, dan standar deviasi.
Hasil penelitian ini memperoleh respon yang sangat tinggi positif dengan jumlah responden 32 orang atau 60,4%. Ada tiga unsur yang lebih mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online yakni penggunaan bahasa jurnalistik, nilai berita, dan teknik menulis berita.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam saya panjatkan kepada nabi besar Muhammad SAW serta keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Respon Guru SMK Negeri 1 Bekasi Terhadap Pemberitaan
Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di Republika Online”
yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan penyususnan skripsi ini dari awal hingga akhir dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Arief Subhan M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dr. Suparto M.Ed Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Jumroni M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dr. H. Sunandar M.A selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Dra. Rini Laili Prihatini M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan, arahan, semangat, serta waktu dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
iii
4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada penulis dari mulai pertama hingga akhir perkuliahan.
5. Ayahanda Sutikno dan Ibunda Romlah Rodjalih yang telah selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, dukungan, dan semangat sehingga penulis selalu bersemangat dalam menulis skripsi ini.
6. Anabella Ipainen, Fenny Sulistiyawati, Fenthy Esther Mailuhu, dan Vera Suciyati selaku sahabat penulis dari kelas 10 hingga sekarang yang selalu menyemangati untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Andini Aprilliana, Dewi Rifqina, Ima Rahmawati, Marisha Arianti Agustin, Putri Nurazizah, dan Turi Miasih selaku teman gengges dari semester satu yang terus menerus menyemangati penulis agar semangat dalam menulis skripsi ini.
8. Teman-teman Jurnalistik B dan Jurnalistik A angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga menyemangati penulis dari awal seminar proposal hingga sidang berlangsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir April 2014.
9. Rahmania Fauzia selaku adik kelas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menghubungkan antara penulis dengan komite sekolah, Bapak H. Supidin sehingga penulis diterima dengan baik di SMK Negeri 1 Bekasi.
Penulis ucapkan terimakasih sekali lagi atas terselesaikannya skripsi ini. Tak lupa juga penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah penulis lakukan. Semoga hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Mei 2014
iv
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Tinjauan Pustaka ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II LANDASAN TEORI .... ... 13
A. Respon ... ... 13
1. Definisi Respon ... 13
2. Jenis-jenis Respon ... 14
B. Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R) ... 15
C. Berita ... ... 16
1. Definisi Berita ... 16
2. Klasifikasi Berita ... 17
3. Nilai Berita ... 18
4. Teknik Menulis Berita ... 19
5. Bahasa Jurnalistik ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
v
D. Variabel Penelitian ... 27
E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ... 28
G. Instrumen Penelitian ... 29
H. Uji Validitas ... 29
I. Uji Reliabilitas ... 30
J. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31
K. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ... 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34
1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Bekasi ... 34
2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bekasi ... 35
3. Moto SMK Negeri 1 Bekasi ... 35
4. Sejarah Berdirinya Republika Online... 35
5. Visi dan Misi Republika Online ... 37
6. Tujuan Republika Online ... 38
7. Struktur Organisasi Republika Online ... 38
8. Konten Republika Online ... 39
B. Temuan dan Analisis Data ... 41
1. Klasifikasi Responden ... 41
vi
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... .... 61
DAFTAR PUSTAKA ... ... 63
vii
Tabel 2 Tujuh Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional
Tingkat SMA Tahun 2013 ... 4
Tabel 3 Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ... 28
Tabel 4 Skala Likert ... 29
Tabel 5 Hasil Uji Validitas ... 32
Tabel 6 Konten (isi berita) Republika Online ... 39
Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 ... 42
Tabel 9 Daftar Pernyataan Mengenai Bentuk Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 ... 45
Tabel 10 Daftar Pernyataan Mengenai Teknik Menulis Berita ... 48
Tabel 11 Daftar Pernyataan Mengenai Niai Berita ... 51
Tabel 12 Daftar Pernyataan Mengenai Penggunaan Bahasa Jurnalistik ... 53
Tabel 13 Daftar Pernyataan Mengenai Data Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 ... 57
Tabel 14 Perbandingan Tingkat Respon Guru SMK Negeri 1 Bekasi... 59
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Teori S-O-R ... 16
Gambar 2 Piramida Terbalik ... 19
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi memiliki banyak fungsi dan peranannya. Salah satu
diantaranya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses
dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak
banyak (publik).
Liliweri berpendapat, bahwa komunikasi massa sebenarnya sama
seperti bentuk komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti:
sumber (orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan,
efek, konteks maupun umpan balik. Sekalipun pelbagai pengertian komunikasi
massa telah dikemukakan oleh pelbagai kepustakaan, namun demikian secara
umum komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang
melukiskan bagaimana komunikator secara profesional menggunakan
teknologi pembagi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui
jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.1
Berkembangnya teknologi, kini khalayak bisa menikmati informasi
yang cepat serta dengan mudah dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja.
Sebagai komunikan, khalayak mempunyai pilihannya dalam menentukan
media untuk mendapatkan sebuah informasi. Media massa cetak, elektronik
bahkan cyber media merupakan pilihan bagi masyarakat bahkan yang jauh
dari lingkungan luar bisa mengakses berita dengan mudah di media online.
1
Kecepatan cyber media atau media online kini tak bisa diragukan lagi.
Peristiwa yang baru saja terjadi dapat langsung tersebar di media yang sedang
populer saat ini. Seperti pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian
nasional yang menghiasi situs media online, termasuk Republika Online.
Ujian nasional yang merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian
pencapaian kompetensi kelulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi2 tingkat SMA dan sederajat mengalami kekacauan di hari pertama pelaksanaan ujian.
Dari pemberitaan di Republika Online, kekacauan yang terjadi mulai dari
distribusi soal yang bermasalah, keterlambatan soal didistribusikan ke Rayon,
kualitas lembar jawaban yang kurang bagus, perbedaan lembar jawaban dan
soal ujian yang diterima hingga pengunduran jam ujian dan penundaan
pelaksanaan ujian. Pengunduran jam ujian terjadi di Kabupaten Panajam Paser
Utara, Kalimantan Timur sedangkan penundaan pelaksanaan ujian terjadi di
11 provinsi, antara lain, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi
Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.
Jumlah siswa di 11 provinsi ini sebanyak 1,1 juta orang yang tersebar di 3.601
SMA/MA dan 1.508 SMK.3
Penundaan dan pengunduran ujian nasional ini pasti ada penyebabnya.
Secara realtime, Republika Online memberitakan penyebab terjadinya
kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013. Republika Online
2
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional Pasal 1
3
menyebutkan bahwa salah satu penyebab pengunduran jam ujian didaerah
tertentu karena bertepatan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yaitu di
Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.4 Sementara penundaan
ujian nasional ini juga dikarenakan keterlambatan distribusi soal oleh PT
Ghalia Indonesia Printing sebagai pencetak naskah soal ujian nasional untuk
wilayah Indonesia tengah. Selain itu, perbedaan lembar jawaban dan soal ujian
yang diterima terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Bekasi
diantaranya; SMKN 1 Bekasi, SMKN 2 Bekasi, dan SMK Binamandiri.5
Penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 dapat dikatakan tidak lebih
baik dari tahun sebelumnya. Menurut Muhammad Isnur Kepala Bidang
Penelitian dan Pengembangan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta
mengatakan, sejak pelaksanaannya tahun 2004 ujian nasional terus menerus
menimbulkan permasalahan. Bahkan di tahun 2013 setidaknya terdapat 11
[image:14.595.100.517.223.730.2]kekacauan:6
Tabel 1
Jenis kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013
No. Jenis kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013
1 Penundaan ujian nasional di 11provinsi 2 Keterlambatan paket soal
3 Kekurangan lembar soal dan lembar jawaban 4 Paket mata pelajaran tertukar
5 Kualitas kertas yang buruk 6 Soal ujian nasional tercecer
7 Tidak bisa mengikuti karena berhadapan dengan hukum 8 Sekolah tidak kebagian soal dan lembar jawaban
4
Artikel 11 Provinsi Tunda Gelar Ujian Nasional di Republika Online 15 April 2013 08.45 WIB, reporter: Dyah Ratna Meta
5 Artikel
Ratusan Peserta UN Kerjakan Soal Tanpa Lembar Jawaban di Republika Online 15 April 2013 11.25 WIB
6
9 Materi ujian tak sesuai jadwal
10 Problem ujian nasional untuk siswa berkebutuhan khusus 11 Pengiriman soal salah daerah
Selain itu, media online berwebsite berita-terkini.com mempunyai data
[image:15.595.100.518.223.582.2]7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional SMA tahun 2013:7
Tabel 2
7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA tahun 2013
No. 7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional SMA tahun 2013
1 Pelaksanaan ujian nasional di 11 provinsi diundur 2 Soal UN tertukar
- SMA Negeri 1 Batangkapas, Sumatera Barat - SMA Negeri Pancung Soal, Sumatera Barat - SMAN 1 Kota Cilegon, Banten
- SMAN 4 Kota Cilegon, Banten - SMAN 3 Kota Serang, Banten
- SMA Nur Albantani Kota Serang, Banten - SMA Rachmatullah Kota Serang, Banten 3 Dalam satu hari, jadwal UN SMA diubah dua kali 4 Ujian nasional tanpa LJK
- SMA Luar Biasa Wyata Guna, Bandung 5 Kertas soal ujian dan lembar jawaban mudah sobek 6 Ujian nasional pakai soal fotokopi
- MAN 2 Kota Bukittinggi 7 Soal ujian tak datang, siswa gagal ujian
- SMA 2 Payakumbuh
Jika pelaksanaan ujian nasional masih bermasalah seperti yang
disebutkan di atas, tak pelak kredibilitas pemerintah khususnya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyelenggarakan ujian sebagai salah
satu syarat kelulusan dipertanyakan. Padahal lulus ujian nasional merupakan
salah satu kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik
7
pada nilai akhir untuk seluruh mata pelajaran dan lulus ujian
sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kekacauan penyelenggaraan ujian nasional ini merupakan masalah
besar jika tidak diungkap dan segera dibenahi. Pendidikan sangat penting guna
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-undang Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 disebutkan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Padahal fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.8
Pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional ini menarik
untuk dibahas karena muncul dugaan terkait masalah korupsi dana ujian
nasional dan munculnya dugaan mark up di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian
mengenai respon mengenai kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013.
Penulis melakukan penelitian ke SMK Negeri 1 Bekasi yang naskah soal ujian
nasional tanpa lembar jawaban komputer (LJK)9. Alasan penulis memilih
lokasi tersebut agar penelitian ini direspon dengan baik.
Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah RESPON
GURU SMK NEGERI 1 BEKASI TERHADAP PEMBERITAAN
KEKACAUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL 2013 DI
REPUBLIKA ONLINE.
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan masalah
Merujuk pada latar belakang di atas, maka penulis membatasi
penelitian yang akan diteliti, yaitu mengenai respon yang merupakan
tanggapan atau balasan terhadap rangsangan atau stimulus.
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi
penelitian hanya pada respon guru SMK Negeri 1 Bekasi. Respon yang
dimaksud dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga: kognitif, afektif dan
konatif.
Pembatasan pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian
nasional periode 13-17 April 2013 di Republika Online.
2. Rumusan masalah
Dari batasan masalah yang disebutkan di atas, maka penulis
merumuskan masalah yang diangkat dalam penelitian ini:
9
1) Bagaimana respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan
kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online?
2) Unsur-unsur berita apakah yang lebih mudah dikenali dalam membaca
isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di
Republika Online?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui dan menganalisis secara umum respon guru SMK
Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan
ujian nasional 2013 di Republika Online.
2) Untuk mengetahui dan menganalisis unsur-unsur berita apa yang lebih
mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a) Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan wawasan
yang dapat dijadikan bahan acuan yang baik dan positif pada
rekan-rekan mahasiswa dalam penelitian mengenai respon
pemberitaan, khususnya respon pemberitaan tentang kekekacauan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 pada guru di SMK Negeri 1
b) Selain itu, Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan
untuk menambah wawasan dalam penelitian kuantitatif di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Jakarta.
c) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk guru, dalam hal
meningkatkan kualitas pengajaran dan teori belajar yang baik.
Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyelenggarakan ujian
nasional tahun mendatang agar lebih baik mengingat sudah banyak
kekacauan yang terjadi di tahun 2013.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan tinjauan pustaka, penulis mencantumkan beberapa
skripsi atau karya ilmiah lain ke perpustakan utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, perpustakaan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
perpustakaan di Universitas lain. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk
menyatakan bahwa skripsi ini murni karya penulis dan menghindari terjadinya
plagiat. Berikut ada beberapa skripsi/penelitian yang memiliki kesamaan
dalam pengkajian tentang respon:
1. Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Saiful Harsono mahasiswa
Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menulis
skripsi S1 tahun 2012 dengan judul “Respon Mahasiswa Fakultas
Ilmu Dakwah dan Imu Komunikasi Terhadap Pemilihan Gubernur
melakukan penelitian ini dengan mengambil mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Imu Komunikasi dari tujuh jurusan sebagai
respondennya. Tujuh jurusan itu yakni, Komunikasi Penyiaran Islam,
Konsentrasi Jurnalistik, Kesejahteraan Sosial, Bimbingan Penyuluhan
Islam, Manajemen Dakwah, Manajemen Haji dan Umroh, serta
Pengembangan Masyarakat Islam. Dalam penelitian ini, ingin dilihat
seberapa besar respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Imu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pemilihan
Gubernur DKI, mengingat politik merupakan pembagian kekuasaan
dalam masyarakat yang berwujud proses pembuatan keputusan.
Diakhir skripsinya, Saiful menyimpulkan penelitiannya bahwa
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Imu Komunikasi memberikan
respon positif terhadap penelitiannya. Kekurangan skripsi ini,
pemilihan subjek penelitian yang sangat mudah. Selain itu, Saiful
tidak melampirkan hasil data penelitian, seperti hasil uji validitas,
hasil uji reliabilitas.
2. Penelitian yang ditulis oleh Ani Widiani jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menulis skripsi S1 tahun 2009
dengan judul “Respon Guru dan Siswa Terhadap Perpustakaan
Sekolah MAN Insan Cendikia Serpong”. Dalam penelitiannya, Ani
menganalisis respon guru dan siswa MAN Insan Cendikia Serpong
untuk melihat seberapa besar minat guru dan siswa mengunjungi
perpustakaan serta menganalisis pelayanan yang diberikan oleh
digunakan Ani dalam penelitiannya ini adalah respon positif dan
negatif bukan respon kognitif, afektif, dan konatif yang dirasa kurang
mendalam. Kuesioner yang disebarkan kepada para responden pun
tidak mencantumkan skala dan indikator sehingga responden cukup
menjawab Ya atau Tidak.
3. Penelitian yang ditulis oleh Agus Sulaiman jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menulis skripsi S1
tahun 2009 dengan judul “Bimbingan Terhadap Siswa Yang
Mengalami Kecemasan Dalam Menghadapi UAN di SMP Darussalam
Pondok Labu Jakarta Selatan”. Dalam penelitiannya, Agus
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kecemasan siswa
dalam menghadapi ujian nasional, bagaimana pelaksanaan bimbingan
terhadap anak yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian
nasional, dan bagaimana hasil bimbingan terhadap anak yang
mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian nasional. Lokasi
penelitian yang dipilih adalah SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta
Selatan. Selain itu, metode yang dipilih dalam penelitiannya adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kekurangan skripsi
ini, Agus meneliti faktor-faktor penyebab terjadinya kecemasan siswa
dalam menghadapi ujian nasional hanya delapan orang saja yang
penulis rasa masih kurang untuk mengetahui faktor-faktor tersebut.
4. Penelitian yang ditulis oleh Nasuha jurusan Kependidikan Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta menulis skripsi S1 tahun 2006 dengan
Meningkatkan Kreativitas Siswa Untuk Menghadapi Ujian Nasional
di MA Annida Al-Islamy Bekasi”. Nasuha menganalisis peran kepala
sekolah sebagai orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru
dalam memacu guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar
mengajar yang baik. Dalam skripsinya, Nasuha menggunakan metode
kuantitatif dengan menganalisis peran kepala sekolah, dua diantaranya
adalah kerjasama kepala sekolah dengan guru, dan pengawasan kepala
sekolah dalam mengawasi berlangsungnya pelajaran tambahan.
Kekurangan skripsi ini, hasil kuesioner disebar kepada guru dan siswa
yang penulis rasa kedua bagian responden memiliki tingkat
pengetahuan yang berbeda tentang peran kepala sekolah.
Berbeda dengan penelitian di atas, penulis memfokuskan penelitian
terhadap respon guru yang dimana lembaga tempat mereka mengajar
mendapat kekacauan ujian nasional, salah satunya naskah soal ujian nasional
tanpa lembar jawaban komputer (LJK).
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang jelas dan terarah,
maka skripsi ini terbagi pembahasan ke dalam lima bab. Adapun sistematika
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
pengertian evaluasi, dasar-dasar evaluasi, fungsi evaluasi,
pengertian berita, klasifikasi berita, nilai berita, dan teknik
menulis berita.
BAB III : Metodologi Penelitian. Berisi pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel
penelitian, definisi operasional dan indikator penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas, uji
reliabilitas, hasil uji validitas dan uji reliabilitas, dan teknik
analisis data.
BAB IV : Temuan dan Analisis Data Penelitian. Berupa respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online.
13
LANDASAN TEORI
A. Respon
1. Definisi Respon
Pada umumnya respon diartikan sebagai tanggapan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon adalah tanggapan reaksi, jawaban,
terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.1 Dalam kamus Filsafat dan Psikologi, respon merupakan balas yang terdiri dari aksi atau jawaban
terhadap suatu reaksi atau rangsangan dan aktivitas dari suatu otot atau
kelenjar sebagai pengaruh dari kegiatan organisme atau keinginan untuk
mengutarakan sesuatu.2
Menurut Jalaludin Rakhmat, respon adalah suatu kegiatan dari
organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap
jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat disebut juga
respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil
atau kesan yang didapat dari pengamatan tentang subjek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan-pesan.3
Berdasarkan pendapat di atas, maka definisi respon dalam
penelitian ini adalah tanggapan atau reaksi seseorang terhadap suatu
peristiwa yang terjadi. Selanjutnya respon itu sendiri dalam prosesnya
1
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), edisi ke-3 h. 838
2 Sudarsono,
Kamus Filsafat dan Psikologi (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 225
3
dimulai dengan adanya sikap seseorang, karena sikap cenderung membuat
seseorang bertingkah laku karena ia sedang menghadapi rangsangan
tertentu. Berbicara mengenai respon tidak lepas dari pembahasan
mengenai sikap.
Menurut Louis Thrustone, sikap adalah sebagai kegiatan
kecenderungan yang bersifat positif dan negatif yang berhubungan dengan
obyek psikologi.4 Louis juga mendefinisikan respon sebagai jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pra pemahaman
yang medetail, ide-ide, rasa takut, ancaman serta keyakinan tentang suatu
hal yang khusus.
Perubahan sikap dapat terlihat apabila respon seseorang terhadap
objek, situasi atau keadaan, ide atau yang ia tanggapi ditunjukkan dengan
sikap negatif maupun positif.
2. Jenis-jenis Respon
Respon merupakan timbal balik atas apa yang dikomunikasikan
terhadap orang yang melakukan suatu komunikasi. Pembahasan respon
tidak terlepas dari teori komunikasi. Menurut Steven M. Chaffe, respon
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:5
a) Kognitif, berkaitan dengan keterampilan dan informasi seseorang
mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan
terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.
4
Philip L. Hariman, Panduan Untuk Memahami Istilah Psikologi, (Jakarta: Restu Agung, 1995), h. 22
5 Jalaludin Rakhmat
b) Afektif, berkaitan dengan perasaan. Respon ini timbul apabila
terjadi perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci
oleh khalayak. Hal ini berkaitan juga dengan emosi, sikap, atau
nilai.
c) Konatif, berkaitan dengan perilaku nyata yang dapat diamati,
pola-pola tindakan, atau kebiasaan perilaku.
B. Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R)
Teori yang tampil pada tahun awal sekitar dekade 1940-an dan
1950-an ini semula berasal dari Psikologi. Jika teori Stimulus-Organism-Respons
juga masuk kedalam teori komunikasi, tidak heran karena objek material dari
psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya
meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan
konasi.6
Menurut teori S-O-R, efek yang timbul adalah reaksi khusus, sehingga
seseorang dapat memprediksi kesesuaian atau keserasian antara pesan dan
reaksi dari komunikasi. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam model teori
S-O-R adalah pesan (stimulus, S), komunikan (organism, O), dan efek
(response, R).7
Prof. Dr. Ma’rifat dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta
Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang
menyatakan bahwa dalam menelah sikap yang baru ada tiga variabel penting
yaitu:8
6
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003),cetakan ke-3 h. 254
1) Perhatian
2) Pengertian
[image:27.595.105.511.67.624.2]3) Penerimaan
Gambar 1
Teori S-O-R9
Gambar di atas menunjukan bahwa perubahan sikap bergantung pada
proses yang terjadi pada individu. Jelasnya, pesan atau stimulus yang
diberikan komunikator bisa saja diterima atau ditolak komunikan. Komunikasi
akan terjadi jika terdapat perhatian. Selanjutnya komunikan akan mengerti dan
melakukan proses selanjutnya. Setelah diolah dan diterima, maka akan terjadi
kesediaan komunikan untuk mengubah sikap.
C. Berita
1. Definisi Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang
benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui
media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line.10
9 Onong Uchjana Effendy,
Sedangkan menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul
Jurnalistik Baru mendefinisikan berita adalah jalan cerita tentang
peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal,
yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau
peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita.11
2. Klasifikasi Berita
Dalam dunia jurnalistik, berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kategori, yaitu:12
a) Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting
dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media
penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar
dapat diketahui khalayak secepatnya. Contohnya straight news
report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa.
b) Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting
dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun
tidak bersifat harus segera ditayangkan. Contohnya depth news
report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan straight
news report. Reporter menghimpun informasi dengan fakta-fakta
mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk
peristiwa tersebut.13
10
AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), cet ke-3 h. 65
11
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005), h. 55
12
3. Nilai Berita
Sebagai sebuah informasi, berita memiliki kriteria nilai agar dapat
dimuat, disiarkan, atau ditayangkan kepada masyarakat luas. Kriteria
umum nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para
jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih
mana yang lebih baik.
Menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan
Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980: 6-17) Kriteria umum
nilai berita terdapat 11 nilai, yaitu:14 a) Keluarbiasaan
b) Kebaruan
c) Akibat
d) Aktual
e) Kedekatan
f) Informasi
g) Konflik
h) Orang penting
i) Ketertarikan manusiawi
j) Kejutan, dan
k) Seks
14 AS Haris Sumadiria,
4. Teknik Menulis Berita
a) Pola Penulisan Piramida Terbalik
Dalam teknik melaporkan, setiap jurnalis, yakni wartawan
atau reporter tidak boleh memasukan opini pribadi dalam berita
yang ditulis, dibacakan, atau ditayangkannya. Berita merupakan
laporan tentang fakta secara apa adanya, bukan laporan tentang
fakta bagaimana seharusnya.
Teori jurnalistik mengajarkan, karena fakta dalam bentuk
berbagai peristiwa yang terjadi di dunia begitu banyak, sedangkan
waktu yang dimiliki jurnalis sangat terbatas maka harus dicari cara
paling mudah dan paling sederhana untuk melaporkan atau
menuliskan fakta-fakta tersebut. Cara tersebut dinamakan pola
piramida terbalik.15
[image:30.595.99.507.183.696.2]Gambar 2
Piramida Terbalik16
15
Dengan piramida terbalik, pesan disusun disusun secara
deduktif. Kesimpulannya dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf
pertama, baru kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang
lebih rinci pada paragraf berikutnya.
Rumus dari pola piramida terbalik ini adalah semakin
kebawah semakin tidak penting. Pola piramida terbalik karena
berpijak pada tiga asumsi:17
- Memudahkan khalayak pembaca yang sangat sibuk untuk
untuk segera menemukan berita yang dianggapnya menarik
atau penting yang sedang dicari atau ingin diketahui.
- Memudahkan reporter dan editor memotong bagian berita
yang dianggap kurang penting ketika dihadapkan kepada
kendala teknis.
- Memudahkan jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui
rumus baku yang sudah sangat dikuasainya
b) Berita Ditulis dengan Rumus 5W1H
Berita ditulis dengan menggunakan rumus 5W1H agar
berita itu lengkap, akurat dan sekaligus memenuhi standar teknis
jurnalistik. Artinya berita itu mudah disusun dalam pola yang
sudah baku dan mudah serta cepat dipahami isinya oleh pembaca.
Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsur
17 AS Haris Sumadiria,
dasar yakni apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana
(where), mengapa (why), dan bagaimana (how).18 c) Pedoman Penulisan Teras Berita
Menurut teori jurnalistik, judul harus mencerminkan pokok
berita sebagaimana tertuang dalam teras berita. Sedangkan teras
berita yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian isi berita.
Secara sederhana, teras berita adalah paragraf pertama yang
memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian
berita. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dalam kegiatan yang
digelar di Jakarta 15 Oktober 1977, menjelaskannya secara rinci
dalam sepuluh pedoman penulisan berita:19
a) Teras berita yang menempati alinea atau paragraf pertama harus
mencerminkan pokok terpenting berita yang sebaiknya tidak
lebih dari tiga kalimat.
b) Teras berita dengan sifat bahasa Indonesia, jangan mengandung
lebih dari antara 30 dan 45 perkataan.
c) Teras berita harus ditulis dengan baik
d) Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai
penambah keterangan hendaknya dimuat dalam badan berita.
e) Teras berita sebaiknya mengutamakan unsur apa. Unsur apa itu
diberikan dalam ungkapan kalimat yang sesingkat mungkin
yang menyimpulkan atau mengintisarikan kejadian yang
diberitakan.
18
f) Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur siapa, karena ini
selalu menarik perhatian pembaca.
g) Teras berita jarang menggunakan unsur bilamana pada
permulaannya.
h) Urutan unsur dalam teras berita sebaiknya unsur tempat
kemudian disusul unsur waktu.
i) Unsur bagaimana dan unsur mengapa diuraikan dalam badan
berita.
j) Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang
(quotation lead) asalkan kutipan itu tidak suatu kalimat yang
panjang.
Konsep berita dan kriteria umum nilai berita berlaku universal.
Artinya tidak hanya berlaku untuk surat kabar, tabloid, dan majalah
sata, tetapi juga berlaku untuk radio, televisi, film, dan bahkan media
online internet. Secara universal pula misalnya, berita ditulis dengan
menggunakan teknik melaporkan (to report), merujuk kepada pola
piramida terbalik (inverted pyramid), dan mengacu pada rumus
5W1H.20
5. Bahasa Jurnalistik
Bahasa yang biasa digunakan media cetak disebut bahasa
jurnalistik pers. Selain bahasa jurnalistik pers, bahasa jurnalistik radio,
bahasa jurnalistik televisi, bahasa jurnalistik film, dan bahasa
20 AS Haris Sumadiria,
jurnalistik media on line. Sebagai salah satu ragam bahasa, bahasa
jurnalistik tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku.
Ciri utama bahasa jurnalistik diantaranya:21
a) Sederhana
b) Singkat
c) Padat
d) Lugas
e) Jelas
f) Jernih
g) Menarik
h) Demokratis
i) Mengutamakan kalimat aktif
j) Menghindari kata atau istilah teknis
k) Tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku
21 AS Haris Sumadiria,
24
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penentuan metode dalam penelitian adalah langkah yang sangat
penting karena dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian.
Ketepatan menggunakan metode penelitian adalah tindakan yang harus
dilakukan oleh seorang peneliti jika menginginkan penelitiannya dapat
menjawab masalah dan menemukan kebenaran.1 Dalam penelitian dikenal
dua metodologi yaitu kualitatif jika pengamatan menggunakan pendekatan
nomena dan kuantitatif jika pengamatan menggunakan pendekatan fenomena.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pilihan kuantitatif dipilih karena berdasarkan beberapa
pemberitaan di Republika Online terjadi adanya kekacauan penyelenggaraan
ujian nasional 2013. Alasan penggunaan pendekatan kuantitatif karena lebih
berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran
kuantitatif yang kokoh.2 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
respon guru terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional
2013. Selain itu, pendekatan ini bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan,
dan mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisi
numerik terhadap variasi angka-angka.3
1
Hikmat, Mahi M, DR, Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 35
2
Ibid h. 41
3 Lexy J Meleong,
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang
bertujuan mendapatkan gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang ditulis.4
Penelitian ini bermaksud mencoba mendapat gambaran respon guru terhadap
pemberitaan kekacauan ujian nasional 2013.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2014 di SMK Negeri 1
Bekasi. Ada pun yang dijadikan alasan dan pertimbangan memilih lokasi
tersebut adalah SMK Negeri 1 Bekasi merupakan salah satu sekolah yang
mendapat kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 berdasarkan
pemberitaan di Republika Online.5 Bentuk kekacauannya adalah perbedaan lembar jawaban dan soal yang diterima sebagian peserta ujian.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek atau individu yang akan diteliti,
yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap. Populasi
berhubungan dengan data, bukan dengan manusianya. Populasi memiliki
parameter yakni besaran terukur yang menunjukan ciri dari populasi itu.
Sehingga populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
merupakan perhatian peneliti.6 Populasi dalam penelitian ini adalah para guru SMK Negeri 1 Bekasi yang berjumlah 114 orang.
Pada umumnya kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh
anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak, adapun yang bisa kita
4
M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indah, 1998), h.63
5
lakukan adalah mengambil beberapa representatif dari suatu populasi
kemudian diteliti, representatif dari populasi ini yang dimaksud dengan
sampel.7
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan perpaduan
pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan apabila subjek kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara
10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari
kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana.8
Dalam penentuan sampel, peneliti menggunakan teknik Purposive
Random Sampling. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah guru yang
mengajar mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional 2013. Teknik
random dalam penelitian ini dengan melakukan undian. Teknik Purposive
Random Sampling digunakan peneliti karena batas normal penelitian
kuantitatif adalah 30 responden.
Menurut Masri Singarimbun, bila data dianalisa dengan statistik
parametik, maka jumlah sampel harus besar, karena nilai-nilai atau skor yang
diperoleh distribusinya harus mengikuti distribusi normal. Sampel yang
tergolong sampel besar yang distribusinya normal adalah sampel yang
jumlahnya, >30 kasus, yang diambil secara random.9
7
Ronny Kountur, Metode Penelitian (Jakarta: CV Taruna Gravica, 2003), cet ke-1, h. 138
8
Ibid h. 134
9 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
Sedangkan dalam penelitian inti, peneliti menggunakan sampel
sebanyak 53 responden dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel yang dicari
N = jumlah populasi
e = nilai presisi (10%)
Berdasarkan rumus di atas kemudian diperoleh jumlah sampel
penelitian inti sebagai berikut:
Dengan demikian, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
53 responden.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu: respon guru, dengan sub
a) Respon kognitif
b) Respon afektif
E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian Tabel 3
Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Definisi Operasional
Respon guru
(variabel X)
a) Respon kognitif
b) Respon afektif
c) Respon psikomotorik
a) Keterampilan b) Memahami
a) Emosi b) Sikap c) Nilai
a) Perilaku b) Pola tindakan c) Kebiasaan perilaku
Respon pemberitaan kekacauan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online akan menghasilkan respon kognitif, respon afektif, dan respon psikomotorik.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a) Kuesioner, yang kemudian diberikan kepada 53 responden atau guru
SMK Negeri 1 Bekasi yang dijadikan sampel yaitu berupa daftar
pernyataan tertulis yang disodorkan pada responden melalui angket.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan
menggunakan skala likert 5 poin.10 Untuk melihat kecenderungan dari
segi positif dan negatif, maka tiap pernyataan akan mendapat nilai
10 Bambang Prastyo dan Lina Miftahul Jannah,
mulai dari 1-5 apabila menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju,
[image:40.595.103.517.128.604.2]setuju, dan sangat setuju.
Tabel 4
Skala Likert
Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S) Ragu-ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
5 4 3 2 1
b) Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mencari sumber dari buku, majalah, koran, literatur, mau pun website
yang telah dianalisis berkaitan dengan materi penelitian.
G. Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan oleh penulis berupa
kuesioner.
H. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.11 Rumus yang digunakan untuk mengukur
validitas instrumen dalam penelitian ini adalah rumus Pearson Product
Moment.
11 Suharsimi Arikunto,
r = kolerasi Pearson Product Moment
N = banyaknya responden
X = sikap tiap item pertanyaan
Y = skor total responden
XY = skor tiap item pertanyaan dikali skor total responden
ΣXY = jumlah hasil perkalian skor tiap item dengan skor total responden
ΣX = jumlah seluruh skor tiap item pertanyaan
ΣY = jumlah seluruh skor total responden
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan kepada 30 orang
responden, menurut Masri Singarimbun dalam bukunya Metode Penelitian
Survai angka kritik nilai r maka diperoleh skor sebesar 0,361 pada taraf
signifikansi sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df) 28. Artinya hasil uji
validitas menunjukan butir-butir pertanyaan positif. Konstruk pertanyaan
dalam instrumen ini mempunyai validitas konstruksi yang baik. Uji coba
penelitian ini menggunakan program SPSS dengan melihat valid tidaknya
dilihat dari tanda (*) dan (**) yang menunjukan butir pertanyaan valid.
I. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.12 Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan alat ukur, jika digunakan dalam beberapa
kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama, maka hasil pengukuran dianggap sudah dapat dipercaya. Untuk
12 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
mengetahui reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai
Cronbach Alpha.13
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti memasukan data yang ada ke
dalam program SPSS pada komputer sehingga muncul angka-angka yang
merupakan hasil dari uji reliabilitas tersebut. Instrumen untuk mengukur
masing-masing variabel dikatakan realibel jika memiliki Cronbach Alpha
>0,60.14
Dan berdasarkan uji reliabilitas instrumen yang dilakukan, peneliti
mendapatkan skor sebesar 0,766 berdasarkan hasil uji validitas dan
reliabilitas, maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengukuran dalam
rangka pengumpulan data.
J. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam uji validitas kuesioner terdapat hasil di dalam lampiran dan
telah ditemukan jumlah butir-butir pernyataan yang valid terhadap 30
responden dengan keseluruhan yang dianggap valid dan reliabel. Selanjutnya
pada uji instrumen tersebut penulis menggunakan software SPSS 16.0 for
Windows release.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
13
Toni Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2009), h. 109
14 Husein Umar,
Tabel 5
Hasil Uji Validitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach 's Alpha
N of Items
.766 45
Pada hasil reliabilitas di atas dapat dilihat nilai Cronbach’s alpha
sebesar 0,766 yang dimana hasilnya dikatakan realibel jika memiliki
Cronbach Alpha >0,60.
K. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap
pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika
Online, peneliti dapat melakukan analisis data statistik deskriptif. Pilihan
analisis statistik deskriptif karena peneliti ingin menganalisis respon guru
SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan
ujian nasional 2013 di Republika Online.
Dalam menganilisis data, peneliti menggunakan rumus:
1. Menghitung Rata-rata
2. Skor dan Ranking
Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor untuk
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Skor ini kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan skor gabungan.15
Dalam penelitian ini, dalam menentukan skor peneliti
menggunakan Skala Likert.
3. Standar Deviasi
Standar deviasi sering disebut dengan simpangan baku (yang
biasanya dilambangkan dengan huruf s) yaitu suatu ukuran yang
menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata.
15 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
34
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Bekasi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 kota Bekasi
berdiri tahun 1997 dengan dua program keahlian yaitu Teknik
Otomotif dan Teknik Mesin. Pada awalnya kedua program keahlian
ini terdiri dari empat rombongan belajar dengan jumlah siswa 144
siswa. SMK Negeri 1 kota Bekasi terus berkembang dari 4 rombongan
belajar menjadi 38 rombongan belajar pada tahun 2010 dengan jumlah
1200 siswa.
Sejak tahun 2008, SMK Negeri 1 Kota Bekasi merupakan
sekolah yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMK (PSMK)
sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional untuk seluruh
kompetensi. Sesuai dengan surat keputusan Walikota Bekasi Nomor
420/Kep.169.A-Disdik/IV/2013 tentang penetapan kategori sekolah
SMK, SMA dan SMK Negeri Kota Bekasi maka SMK Negeri 1 Kota
Bekasi masuk dalam kategori Sekolah Model.1
1
Profil SMK Negeri 1 Bekasi, Sejarah SMK Negeri 1 Bekasi,
2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bekasi
1. Visi
Sekolah model yang menghasilkan SDM mampu bersaing di era
global dengan dilandasi akhlak mulia.2 2. Misi
a) Menjadi SMK yang unggul dan rujukan bagi SMK lainnya.
b) Membudayakan pengamalan nilai-nilai agama dalam setiap
aspek kehidupan seluruh komponen sekolah.
c) Menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan untuk
menghasilkan lulusan yang cerdas, berkarakter, sesuai
dengan tuntutan dunia industri dan mampu berwirausaha.
d) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
sesuai kualifikasi dan kompetensi standar.
e) Menyediakan tempat uji kompetensi untuk masyarakat
sesuai dengan bidang kompetensi.
f) Mengelola data dan mempublikasikan informasi melalui
ICT Center.3
3. Moto SMK Negeri 1 Bekasi
Kami Datang untuk Menjadi yang Terbaik.4
4. Sejarah Berdirinya Republika Online
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh
kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan
2
Profil SMK Negeri 1 Bekasi, Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bekasi,
http://www.smkn1kotabekasi.sch.id/v3/profil-sekolah/visi-dan-misi.html, diakses pada Kamis 8 Mei 2014
Republika merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat,
khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh
berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendikiawan Muslim
se-Indonesia (ICMI) yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah
untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut
berbuah.
Republika yang terbit perdana pada 4 Januari 1993 menjadi
berkah bagi umat. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika
pun menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan
publik.5
Tahun 1995, Republika menyajikan layanan berita di situs web
internet, dengan alamat www.republika.co.id. Ini adalah koran
pertama di Indonesia yang tampil di dunia internet, situs itu kemudian
dinamakan Republika Online.
Republika Online atau yang biasa disebut ROL muncul
pertama kali di internet pada awal tahun 1995 atau sekitar dua tahun
setelah surat kabar Republika terbit. Sebagai situs berita, pada saat itu,
muatan ROL hanya menduplikasi materi berita-berita koran Republika
secara lengkap.
Sejak pertengahan 2008, ROL mengalami perubahan besar
dari sekadar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia.
Perubahan besar tersebut terjadi sebagai jawaban atas munculnya
tantangan industri media yang mulai memasuki era konvergensi
5 Dokumen yang dikirimkan Republika kepada peneliti melalui
media. Dalam hal ini, Republika sebagai institusi industri media
dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan konten medianya dalam
format cetak, online dan mobile.6
Sesuai dengan falsafah dasar Republika, muatan ROL tetap
mengedepankan komunitas muslim sebagai basis pengunjungnya.
ROL diluncurkan kembali pada 6 Februari 2008 dengan tampilan
baru. Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin membuat
Republika Online selalu dekat dan meladeni keinginan publik.7
5. Visi dan Misi Republika Online
1. Visi
Menjadi harian umum Republika sebagai koran umat yang
terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk,
toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip
dalam keterlibatannya menjaga persatuan bangsa dan kepentingan
umat Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatan lil alamin.8 2. Misi
Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien
dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara
profesional.9
6
Dokumen yang dikirimkan Republika kepada peneliti melalui e-mail pada 20 Januari pukul 16:34 WIB (dokumen terlampir)
7
Ibid
6. Tujuan Republika Online
Tujuan utama penerbitan Republika versi internet atau ROL
adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran
cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri.10
7. Struktur Organisasi Republika Online
Berikut struktur redaksi yang ada di Republika Online yang
digambarkan sebagai berikut:
[image:49.595.102.523.241.704.2]Gambar 3
Struktur Organisasi Republika Online11
10
Dokumen yang dikirimkan Republika kepada peneliti melalui e-mail pada 20 Januari pukul 16:34 WIB (dokumen terlampir)
11
8. Konten (isi berita) Republika Online
[image:50.595.101.516.180.730.2]Beberapa isi konten yang ada di situs web Republika Online:
Tabel 6
Konten (isi berita) Republika Online12
No Kanal Berita Isi Berita
1 Nasional 1. Politik
2. Hukum 3. Umum
2 Internasional 1. Global
2. Palestina-Israel
3 Dunia Islam 1. Islam Mancanegara
2. Islam Nusantara 3. Umroh-Haji 4. Halal 5. Mualaf 6. Hikmah 7. Khasanah 8. Islam Digest
4 Ekonomi 1. Makro
2. Keuangan 3. Bisnis
5 Ekonomi Syariah 1. Keuangan
2. Bisnis
6 Sepak Bola 1. Nasional
2. Liga Inggris 3. Liga Spanyol 4. Liga Dunia 5. Arena
6. Internasional
7 Gaya Hidup 1. Trend
2. Informasi Sehat
3. Parenting
4. Pustaka Populer
8 Otomotif 1. Motor
2. Mobil 3. Otobiz
9 Pendidikan 1. ADV
2. Guru Kreatif 3. Berita Pendidikan 4. Kompetisi
10 Regional 1. Jabodetabek
2. Regional
12 Republika Online,
Tabel 6
Konten (isi berita) Republika Online13
No Kanal Berita Isi Berita
11 Trandatek 1. Internet
2. Elektronik 3. Gadget 4. Sains
12 Senggang 1. Film
2. Musik 3. Sosok 4. Unik
13 Konsultasi 1. Ustad Menjawab
2. Klinik Syariah
3. Konsultasi Pendidikan
14 Olahraga 1. Raket
2. Otomotif 3. Basket
4. Umum
15 Video 1. Republika TV
2. Feature
3. Serba-serbi 4. Umat 5. Berita
16 Forum 1. Dunia Islam
2. Politik dan Peristiwa 3. Bisnis dan Peluang Usaha 4. Trantek
5. Gaya Hidup
17 Republika Koran Berita yang ada di Republika versi
cetak
18 Jurnal Haji 1. Salam Haji
2. Tips Haji 3. Konsultasi Haji 4. Pengalaman Haji 5. Tempat Ibadah 6. Tempat Belanja 7. Tempat Bersejarah 8. Umroh
13 Republika Online,
Halaman Awal Republika Online, http://www.republika.co.id/home
[image:51.595.100.520.119.638.2]B. Temuan dan Analisis Data 1. Klasifikasi Responden
Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner pada 53
responden yang merupakan tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Bekasi.
Kuesioner tersebut berisi 45 butir pernyataan. Dalam menyebarkan
kuesioner ini, peneliti menyebar sebanyak dua kali yaitu saat uji
validitas dan penelitian utama.
Dari 53 kuesioner yang telah terkumpul, peneliti mendapat
data mengenai identitas responden berupa karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin. Berikut tabel yang akan dijelaskan oleh
[image:52.595.99.519.211.587.2]peneliti.
Tabel 7
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Laki-laki 23 43,4%
2 Perempuan 30 56,6%
Jumlah 53 100%
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 responden dan jenis
kelamin perempuan sebanyak 30 responden.
2. Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di
Republika Online
Banyaknya pemberitaan mengenai kekacauan penyelenggaraan
mengetahui bagaimana bisa terjadi peristiwa ini. Hal tersebut
dikarenakan peristiwa ini baru terjadi tahun 2013 lalu dan merupakan
kekacauan terparah selama diadakannya ujian nasional. Untuk
mengetahui respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan
kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online
[image:53.595.103.539.225.727.2]dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013
No. Materi SS S TS STS Skor Ranking
1 Penundaan
pendistribusian naskah soal ujian nasional 2013 lalu ke sejumlah daerah bukan sepenuhnya kesalahan Kemendikbud
0 128 42 0 170 6
2 Mengatasi permasalahan terkait penundaan pendistribusian naskah soal ujian menjadi tanggung jawab Kemendikbud
65 140 10 0 215 1
3 Kekacauan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 tingkat SMA akan berlanjut pada ujian nasional 2014
50 112 30 0 192 3
4 Ada dugaan akan terjadi penurunan kelulusan terkait kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013
20 108 44 0 172 5
5 Dampak penundaan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 lalu di sejumlah daerah akan berpengaruh pada kalender akademik yang sudah disusun
Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013
No. Materi SS S TS STS Skor Ranking
6 Banyaknya kekacauan yang terjadi, pelaksanaan ujian nasional 2013 adalah yang paling buruk dari tahun sebelumnya
55 112 28 0 195 2
Berdasarkan tabel 8, menunjukan bahwa butir pertanyaan
pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di
Republika Online mengatasi permasalahan terkait penundaan
pendistribusian naskah soal ujian menjadi tanggung jawab
Kemendikbud menjadi perhatian para responden dengan menempati
posisi 1 dan skor 215. Butir pertanyaan pelaksanaan ujian nasional
2013 adalah yang paling buruk dari tahun sebelumnya menempati
posisi 2 dengan skor 195. Butir pertanyaan kekacauan
penyelenggaraan ujian nasional 2013 tingkat SMA akan berlanjut
pada ujian nasional 2014 menempati posisi 3 dengan skor 192.
Sedangkan butir pertanyaan penundaan penyelenggaraan ujian
nasional 2013 lalu di sejumlah daerah akan berdampak pada kalender
akademik yang sudah disusun menempati posisi 4 dengan skor 192.
Butir pertanyaan ada dugaan akan terjadi penurunan kelulusan terkait
kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 menempati posisi 5
dengan skor 172. Butir pertanyaan penundaan pendistribusian naskah
soal ujian nasional 2013 lalu ke sejumlah daerah bukan sepenuhnya
Sesuai dengan pemberitaan di Republika Online mengenai
kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 bahwa keterlambatan
pendistribusian ujian nasional disebabkan karena masalah teknis dari
percetakan yang memproduksi soal ujian. Dan pada saat itu, sa