• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Guru Smk Negeri 1 Bekasi terhadap Pemberitaan Kekacauan Peyelenggaraan Ujian Nasional 2013 Di Republika Online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Guru Smk Negeri 1 Bekasi terhadap Pemberitaan Kekacauan Peyelenggaraan Ujian Nasional 2013 Di Republika Online"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

NASIONAL 2013 DI

REPUBLIKA ONLINE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

SAMSUL ARIFIN

NIM: 109051100045

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

NASIONAL 2OI3

DI REPUBLIKA

ONLINE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarj ana Komunikasi Islam (S.Kom.t)

Oleh

SAMSTIL

ARIFIN

10905110004s

KONSENTRASI

JT]RNALISTIK

JT]RUS$[

KOMUNKASI

PEIYYIARAN

ISLAM

FAKULTAS

ILMU

DAKWAII

DAN

ILMU

KOMT]ITIKASI

UNTVERSITAS

ISLAM

NEGERI SYARIF

IIIDAYATULLAII

JAKARTA

1435

Hl20t4IM

(3)

Slripsi

berjudul

6'REspoN GURU

sMK

NEGERT

I

BEKAST

TERIIADAP

PEMBERITAAI\I

KEKACAUAI\I

PEI\TYELENGGARAATI

UJrAN NASTONAL 2013

Dt REPUBLIKA

oNLINp,,

telah diujikan dalam

sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif

Hidayatullah Jakartq pada tanggal 7 Mei 2014. Skripsi ini telatr diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program stmta satu

(sl) pada

jurusan Konsentrasi Jurnalistik.

Jakart4 7

Mei20l4

Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap anggot4 Sekretaris merangkap anggota,

MP: 1973 0822199803 2 001

Anggota

Penguji, Penguji,

M

Nurul Hidayati M.Pd

MP: 19690322199603 2 001 Ade RinaF'arida" M. Si MP: 19770513 200701 2 018

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2014

(5)

i

Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di Republika Online dibawah bimbingan Dra. Rini Laili Prihatini M.Si.

Dunia pendidikan kini kembali menjadi sorotan media dan masyarakat. Pasalnya, penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 gagal dilaksanakan serentak di 33 provinsi. Dari pemberitaan di Republika Online, kekacauan yang terjadi mulai dari distribusi soal yang bermasalah, keterlambatan soal didistribusikan ke Rayon, kualitas lembar jawaban yang kurang bagus hingga pengunduran jam ujian dan penundaan pelaksanaan ujian. Penundaan pelaksanaan ujian tersebut terjadi di 11 provinsi, antara lain, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online. Kemudian mengetahui unsur-unsur berita apakah yang lebih mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online.

Teori yang digunakan adalah Stimulus-Organism-Respons (S-O-R). Menurut teori S-O-R, efek yang timbul adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat memprediksi kesesuaian atau keserasian antara pesan dan reaksi dari komunikasi. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam model teori S-O-R adalah pesan (stimulus, S), komunikan (organism, O), dan efek (response, R) (Effendy 2003, 254). Respon merupakan timbal balik atas apa yang dikomunikasikan terhadap orang yang melakukan suatu komunikasi. Pembahasan respon tidak terlepas dari teori komunikasi. Menurut Steven M. Chaffe, respon terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif (Rakhmat 1999, 218).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online. Sampel penelitian ini adalah guru SMK Negeri 1 Bekasi dengan jumlah sampel 30 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah respon guru. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung rata-rata, bobot ranking, dan standar deviasi.

Hasil penelitian ini memperoleh respon yang sangat tinggi positif dengan jumlah responden 32 orang atau 60,4%. Ada tiga unsur yang lebih mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online yakni penggunaan bahasa jurnalistik, nilai berita, dan teknik menulis berita.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam saya panjatkan kepada nabi besar Muhammad SAW serta keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Respon Guru SMK Negeri 1 Bekasi Terhadap Pemberitaan

Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di Republika Online

yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan penyususnan skripsi ini dari awal hingga akhir dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dr. Suparto M.Ed Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Jumroni M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Dr. H. Sunandar M.A selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Dra. Rini Laili Prihatini M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan, arahan, semangat, serta waktu dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(7)

iii

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada penulis dari mulai pertama hingga akhir perkuliahan.

5. Ayahanda Sutikno dan Ibunda Romlah Rodjalih yang telah selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, dukungan, dan semangat sehingga penulis selalu bersemangat dalam menulis skripsi ini.

6. Anabella Ipainen, Fenny Sulistiyawati, Fenthy Esther Mailuhu, dan Vera Suciyati selaku sahabat penulis dari kelas 10 hingga sekarang yang selalu menyemangati untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Andini Aprilliana, Dewi Rifqina, Ima Rahmawati, Marisha Arianti Agustin, Putri Nurazizah, dan Turi Miasih selaku teman gengges dari semester satu yang terus menerus menyemangati penulis agar semangat dalam menulis skripsi ini.

8. Teman-teman Jurnalistik B dan Jurnalistik A angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga menyemangati penulis dari awal seminar proposal hingga sidang berlangsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir April 2014.

9. Rahmania Fauzia selaku adik kelas di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menghubungkan antara penulis dengan komite sekolah, Bapak H. Supidin sehingga penulis diterima dengan baik di SMK Negeri 1 Bekasi.

Penulis ucapkan terimakasih sekali lagi atas terselesaikannya skripsi ini. Tak lupa juga penulis memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah penulis lakukan. Semoga hasil penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Mei 2014

(8)

iv

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI .... ... 13

A. Respon ... ... 13

1. Definisi Respon ... 13

2. Jenis-jenis Respon ... 14

B. Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R) ... 15

C. Berita ... ... 16

1. Definisi Berita ... 16

2. Klasifikasi Berita ... 17

3. Nilai Berita ... 18

4. Teknik Menulis Berita ... 19

5. Bahasa Jurnalistik ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

(9)

v

D. Variabel Penelitian ... 27

E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Instrumen Penelitian ... 29

H. Uji Validitas ... 29

I. Uji Reliabilitas ... 30

J. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31

K. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ... 34

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Bekasi ... 34

2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bekasi ... 35

3. Moto SMK Negeri 1 Bekasi ... 35

4. Sejarah Berdirinya Republika Online... 35

5. Visi dan Misi Republika Online ... 37

6. Tujuan Republika Online ... 38

7. Struktur Organisasi Republika Online ... 38

8. Konten Republika Online ... 39

B. Temuan dan Analisis Data ... 41

1. Klasifikasi Responden ... 41

(10)

vi

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... .... 61

DAFTAR PUSTAKA ... ... 63

(11)

vii

Tabel 2 Tujuh Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional

Tingkat SMA Tahun 2013 ... 4

Tabel 3 Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ... 28

Tabel 4 Skala Likert ... 29

Tabel 5 Hasil Uji Validitas ... 32

Tabel 6 Konten (isi berita) Republika Online ... 39

Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 ... 42

Tabel 9 Daftar Pernyataan Mengenai Bentuk Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 ... 45

Tabel 10 Daftar Pernyataan Mengenai Teknik Menulis Berita ... 48

Tabel 11 Daftar Pernyataan Mengenai Niai Berita ... 51

Tabel 12 Daftar Pernyataan Mengenai Penggunaan Bahasa Jurnalistik ... 53

Tabel 13 Daftar Pernyataan Mengenai Data Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 ... 57

Tabel 14 Perbandingan Tingkat Respon Guru SMK Negeri 1 Bekasi... 59

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Teori S-O-R ... 16

Gambar 2 Piramida Terbalik ... 19

(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi memiliki banyak fungsi dan peranannya. Salah satu

diantaranya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses

dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak

banyak (publik).

Liliweri berpendapat, bahwa komunikasi massa sebenarnya sama

seperti bentuk komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti:

sumber (orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan,

efek, konteks maupun umpan balik. Sekalipun pelbagai pengertian komunikasi

massa telah dikemukakan oleh pelbagai kepustakaan, namun demikian secara

umum komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang

melukiskan bagaimana komunikator secara profesional menggunakan

teknologi pembagi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui

jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.1

Berkembangnya teknologi, kini khalayak bisa menikmati informasi

yang cepat serta dengan mudah dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja.

Sebagai komunikan, khalayak mempunyai pilihannya dalam menentukan

media untuk mendapatkan sebuah informasi. Media massa cetak, elektronik

bahkan cyber media merupakan pilihan bagi masyarakat bahkan yang jauh

dari lingkungan luar bisa mengakses berita dengan mudah di media online.

1

(13)

Kecepatan cyber media atau media online kini tak bisa diragukan lagi.

Peristiwa yang baru saja terjadi dapat langsung tersebar di media yang sedang

populer saat ini. Seperti pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian

nasional yang menghiasi situs media online, termasuk Republika Online.

Ujian nasional yang merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian

pencapaian kompetensi kelulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu

dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi2 tingkat SMA dan sederajat mengalami kekacauan di hari pertama pelaksanaan ujian.

Dari pemberitaan di Republika Online, kekacauan yang terjadi mulai dari

distribusi soal yang bermasalah, keterlambatan soal didistribusikan ke Rayon,

kualitas lembar jawaban yang kurang bagus, perbedaan lembar jawaban dan

soal ujian yang diterima hingga pengunduran jam ujian dan penundaan

pelaksanaan ujian. Pengunduran jam ujian terjadi di Kabupaten Panajam Paser

Utara, Kalimantan Timur sedangkan penundaan pelaksanaan ujian terjadi di

11 provinsi, antara lain, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi

Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.

Jumlah siswa di 11 provinsi ini sebanyak 1,1 juta orang yang tersebar di 3.601

SMA/MA dan 1.508 SMK.3

Penundaan dan pengunduran ujian nasional ini pasti ada penyebabnya.

Secara realtime, Republika Online memberitakan penyebab terjadinya

kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013. Republika Online

2

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional Pasal 1

3

(14)

menyebutkan bahwa salah satu penyebab pengunduran jam ujian didaerah

tertentu karena bertepatan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yaitu di

Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.4 Sementara penundaan

ujian nasional ini juga dikarenakan keterlambatan distribusi soal oleh PT

Ghalia Indonesia Printing sebagai pencetak naskah soal ujian nasional untuk

wilayah Indonesia tengah. Selain itu, perbedaan lembar jawaban dan soal ujian

yang diterima terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Bekasi

diantaranya; SMKN 1 Bekasi, SMKN 2 Bekasi, dan SMK Binamandiri.5

Penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 dapat dikatakan tidak lebih

baik dari tahun sebelumnya. Menurut Muhammad Isnur Kepala Bidang

Penelitian dan Pengembangan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta

mengatakan, sejak pelaksanaannya tahun 2004 ujian nasional terus menerus

menimbulkan permasalahan. Bahkan di tahun 2013 setidaknya terdapat 11

[image:14.595.100.517.223.730.2]

kekacauan:6

Tabel 1

Jenis kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013

No. Jenis kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013

1 Penundaan ujian nasional di 11provinsi 2 Keterlambatan paket soal

3 Kekurangan lembar soal dan lembar jawaban 4 Paket mata pelajaran tertukar

5 Kualitas kertas yang buruk 6 Soal ujian nasional tercecer

7 Tidak bisa mengikuti karena berhadapan dengan hukum 8 Sekolah tidak kebagian soal dan lembar jawaban

4

Artikel 11 Provinsi Tunda Gelar Ujian Nasional di Republika Online 15 April 2013 08.45 WIB, reporter: Dyah Ratna Meta

5 Artikel

Ratusan Peserta UN Kerjakan Soal Tanpa Lembar Jawaban di Republika Online 15 April 2013 11.25 WIB

6

(15)

9 Materi ujian tak sesuai jadwal

10 Problem ujian nasional untuk siswa berkebutuhan khusus 11 Pengiriman soal salah daerah

Selain itu, media online berwebsite berita-terkini.com mempunyai data

[image:15.595.100.518.223.582.2]

7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional SMA tahun 2013:7

Tabel 2

7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA tahun 2013

No. 7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional SMA tahun 2013

1 Pelaksanaan ujian nasional di 11 provinsi diundur 2 Soal UN tertukar

- SMA Negeri 1 Batangkapas, Sumatera Barat - SMA Negeri Pancung Soal, Sumatera Barat - SMAN 1 Kota Cilegon, Banten

- SMAN 4 Kota Cilegon, Banten - SMAN 3 Kota Serang, Banten

- SMA Nur Albantani Kota Serang, Banten - SMA Rachmatullah Kota Serang, Banten 3 Dalam satu hari, jadwal UN SMA diubah dua kali 4 Ujian nasional tanpa LJK

- SMA Luar Biasa Wyata Guna, Bandung 5 Kertas soal ujian dan lembar jawaban mudah sobek 6 Ujian nasional pakai soal fotokopi

- MAN 2 Kota Bukittinggi 7 Soal ujian tak datang, siswa gagal ujian

- SMA 2 Payakumbuh

Jika pelaksanaan ujian nasional masih bermasalah seperti yang

disebutkan di atas, tak pelak kredibilitas pemerintah khususnya Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyelenggarakan ujian sebagai salah

satu syarat kelulusan dipertanyakan. Padahal lulus ujian nasional merupakan

salah satu kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan setelah

menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik

7

(16)

pada nilai akhir untuk seluruh mata pelajaran dan lulus ujian

sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Kekacauan penyelenggaraan ujian nasional ini merupakan masalah

besar jika tidak diungkap dan segera dibenahi. Pendidikan sangat penting guna

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-undang Republik Indonesia

nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 disebutkan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Padahal fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.8

Pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional ini menarik

untuk dibahas karena muncul dugaan terkait masalah korupsi dana ujian

nasional dan munculnya dugaan mark up di Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

8

(17)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian

mengenai respon mengenai kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013.

Penulis melakukan penelitian ke SMK Negeri 1 Bekasi yang naskah soal ujian

nasional tanpa lembar jawaban komputer (LJK)9. Alasan penulis memilih

lokasi tersebut agar penelitian ini direspon dengan baik.

Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah RESPON

GURU SMK NEGERI 1 BEKASI TERHADAP PEMBERITAAN

KEKACAUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL 2013 DI

REPUBLIKA ONLINE.

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan masalah

Merujuk pada latar belakang di atas, maka penulis membatasi

penelitian yang akan diteliti, yaitu mengenai respon yang merupakan

tanggapan atau balasan terhadap rangsangan atau stimulus.

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi

penelitian hanya pada respon guru SMK Negeri 1 Bekasi. Respon yang

dimaksud dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga: kognitif, afektif dan

konatif.

Pembatasan pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian

nasional periode 13-17 April 2013 di Republika Online.

2. Rumusan masalah

Dari batasan masalah yang disebutkan di atas, maka penulis

merumuskan masalah yang diangkat dalam penelitian ini:

9

(18)

1) Bagaimana respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan

kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online?

2) Unsur-unsur berita apakah yang lebih mudah dikenali dalam membaca

isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di

Republika Online?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis secara umum respon guru SMK

Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan

ujian nasional 2013 di Republika Online.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis unsur-unsur berita apa yang lebih

mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a) Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan wawasan

yang dapat dijadikan bahan acuan yang baik dan positif pada

rekan-rekan mahasiswa dalam penelitian mengenai respon

pemberitaan, khususnya respon pemberitaan tentang kekekacauan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 pada guru di SMK Negeri 1

(19)

b) Selain itu, Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan

untuk menambah wawasan dalam penelitian kuantitatif di

lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Jakarta.

c) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk guru, dalam hal

meningkatkan kualitas pengajaran dan teori belajar yang baik.

Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyelenggarakan ujian

nasional tahun mendatang agar lebih baik mengingat sudah banyak

kekacauan yang terjadi di tahun 2013.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan tinjauan pustaka, penulis mencantumkan beberapa

skripsi atau karya ilmiah lain ke perpustakan utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, perpustakaan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

perpustakaan di Universitas lain. Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk

menyatakan bahwa skripsi ini murni karya penulis dan menghindari terjadinya

plagiat. Berikut ada beberapa skripsi/penelitian yang memiliki kesamaan

dalam pengkajian tentang respon:

1. Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Saiful Harsono mahasiswa

Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menulis

skripsi S1 tahun 2012 dengan judul “Respon Mahasiswa Fakultas

Ilmu Dakwah dan Imu Komunikasi Terhadap Pemilihan Gubernur

(20)

melakukan penelitian ini dengan mengambil mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Imu Komunikasi dari tujuh jurusan sebagai

respondennya. Tujuh jurusan itu yakni, Komunikasi Penyiaran Islam,

Konsentrasi Jurnalistik, Kesejahteraan Sosial, Bimbingan Penyuluhan

Islam, Manajemen Dakwah, Manajemen Haji dan Umroh, serta

Pengembangan Masyarakat Islam. Dalam penelitian ini, ingin dilihat

seberapa besar respon mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Imu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap pemilihan

Gubernur DKI, mengingat politik merupakan pembagian kekuasaan

dalam masyarakat yang berwujud proses pembuatan keputusan.

Diakhir skripsinya, Saiful menyimpulkan penelitiannya bahwa

mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Imu Komunikasi memberikan

respon positif terhadap penelitiannya. Kekurangan skripsi ini,

pemilihan subjek penelitian yang sangat mudah. Selain itu, Saiful

tidak melampirkan hasil data penelitian, seperti hasil uji validitas,

hasil uji reliabilitas.

2. Penelitian yang ditulis oleh Ani Widiani jurusan Pendidikan Agama

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menulis skripsi S1 tahun 2009

dengan judul “Respon Guru dan Siswa Terhadap Perpustakaan

Sekolah MAN Insan Cendikia Serpong”. Dalam penelitiannya, Ani

menganalisis respon guru dan siswa MAN Insan Cendikia Serpong

untuk melihat seberapa besar minat guru dan siswa mengunjungi

perpustakaan serta menganalisis pelayanan yang diberikan oleh

(21)

digunakan Ani dalam penelitiannya ini adalah respon positif dan

negatif bukan respon kognitif, afektif, dan konatif yang dirasa kurang

mendalam. Kuesioner yang disebarkan kepada para responden pun

tidak mencantumkan skala dan indikator sehingga responden cukup

menjawab Ya atau Tidak.

3. Penelitian yang ditulis oleh Agus Sulaiman jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menulis skripsi S1

tahun 2009 dengan judul “Bimbingan Terhadap Siswa Yang

Mengalami Kecemasan Dalam Menghadapi UAN di SMP Darussalam

Pondok Labu Jakarta Selatan”. Dalam penelitiannya, Agus

menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kecemasan siswa

dalam menghadapi ujian nasional, bagaimana pelaksanaan bimbingan

terhadap anak yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian

nasional, dan bagaimana hasil bimbingan terhadap anak yang

mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian nasional. Lokasi

penelitian yang dipilih adalah SMP Darussalam Pondok Labu Jakarta

Selatan. Selain itu, metode yang dipilih dalam penelitiannya adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kekurangan skripsi

ini, Agus meneliti faktor-faktor penyebab terjadinya kecemasan siswa

dalam menghadapi ujian nasional hanya delapan orang saja yang

penulis rasa masih kurang untuk mengetahui faktor-faktor tersebut.

4. Penelitian yang ditulis oleh Nasuha jurusan Kependidikan Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menulis skripsi S1 tahun 2006 dengan

(22)

Meningkatkan Kreativitas Siswa Untuk Menghadapi Ujian Nasional

di MA Annida Al-Islamy Bekasi”. Nasuha menganalisis peran kepala

sekolah sebagai orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru

dalam memacu guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar

mengajar yang baik. Dalam skripsinya, Nasuha menggunakan metode

kuantitatif dengan menganalisis peran kepala sekolah, dua diantaranya

adalah kerjasama kepala sekolah dengan guru, dan pengawasan kepala

sekolah dalam mengawasi berlangsungnya pelajaran tambahan.

Kekurangan skripsi ini, hasil kuesioner disebar kepada guru dan siswa

yang penulis rasa kedua bagian responden memiliki tingkat

pengetahuan yang berbeda tentang peran kepala sekolah.

Berbeda dengan penelitian di atas, penulis memfokuskan penelitian

terhadap respon guru yang dimana lembaga tempat mereka mengajar

mendapat kekacauan ujian nasional, salah satunya naskah soal ujian nasional

tanpa lembar jawaban komputer (LJK).

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang jelas dan terarah,

maka skripsi ini terbagi pembahasan ke dalam lima bab. Adapun sistematika

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

(23)

pengertian evaluasi, dasar-dasar evaluasi, fungsi evaluasi,

pengertian berita, klasifikasi berita, nilai berita, dan teknik

menulis berita.

BAB III : Metodologi Penelitian. Berisi pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel

penelitian, definisi operasional dan indikator penelitian, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas, uji

reliabilitas, hasil uji validitas dan uji reliabilitas, dan teknik

analisis data.

BAB IV : Temuan dan Analisis Data Penelitian. Berupa respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online.

(24)

13

LANDASAN TEORI

A. Respon

1. Definisi Respon

Pada umumnya respon diartikan sebagai tanggapan. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon adalah tanggapan reaksi, jawaban,

terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.1 Dalam kamus Filsafat dan Psikologi, respon merupakan balas yang terdiri dari aksi atau jawaban

terhadap suatu reaksi atau rangsangan dan aktivitas dari suatu otot atau

kelenjar sebagai pengaruh dari kegiatan organisme atau keinginan untuk

mengutarakan sesuatu.2

Menurut Jalaludin Rakhmat, respon adalah suatu kegiatan dari

organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap

jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat disebut juga

respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil

atau kesan yang didapat dari pengamatan tentang subjek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan-pesan.3

Berdasarkan pendapat di atas, maka definisi respon dalam

penelitian ini adalah tanggapan atau reaksi seseorang terhadap suatu

peristiwa yang terjadi. Selanjutnya respon itu sendiri dalam prosesnya

1

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), edisi ke-3 h. 838

2 Sudarsono,

Kamus Filsafat dan Psikologi (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 225

3

(25)

dimulai dengan adanya sikap seseorang, karena sikap cenderung membuat

seseorang bertingkah laku karena ia sedang menghadapi rangsangan

tertentu. Berbicara mengenai respon tidak lepas dari pembahasan

mengenai sikap.

Menurut Louis Thrustone, sikap adalah sebagai kegiatan

kecenderungan yang bersifat positif dan negatif yang berhubungan dengan

obyek psikologi.4 Louis juga mendefinisikan respon sebagai jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pra pemahaman

yang medetail, ide-ide, rasa takut, ancaman serta keyakinan tentang suatu

hal yang khusus.

Perubahan sikap dapat terlihat apabila respon seseorang terhadap

objek, situasi atau keadaan, ide atau yang ia tanggapi ditunjukkan dengan

sikap negatif maupun positif.

2. Jenis-jenis Respon

Respon merupakan timbal balik atas apa yang dikomunikasikan

terhadap orang yang melakukan suatu komunikasi. Pembahasan respon

tidak terlepas dari teori komunikasi. Menurut Steven M. Chaffe, respon

terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:5

a) Kognitif, berkaitan dengan keterampilan dan informasi seseorang

mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan

terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

4

Philip L. Hariman, Panduan Untuk Memahami Istilah Psikologi, (Jakarta: Restu Agung, 1995), h. 22

5 Jalaludin Rakhmat

(26)

b) Afektif, berkaitan dengan perasaan. Respon ini timbul apabila

terjadi perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci

oleh khalayak. Hal ini berkaitan juga dengan emosi, sikap, atau

nilai.

c) Konatif, berkaitan dengan perilaku nyata yang dapat diamati,

pola-pola tindakan, atau kebiasaan perilaku.

B. Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R)

Teori yang tampil pada tahun awal sekitar dekade 1940-an dan

1950-an ini semula berasal dari Psikologi. Jika teori Stimulus-Organism-Respons

juga masuk kedalam teori komunikasi, tidak heran karena objek material dari

psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya

meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan

konasi.6

Menurut teori S-O-R, efek yang timbul adalah reaksi khusus, sehingga

seseorang dapat memprediksi kesesuaian atau keserasian antara pesan dan

reaksi dari komunikasi. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam model teori

S-O-R adalah pesan (stimulus, S), komunikan (organism, O), dan efek

(response, R).7

Prof. Dr. Ma’rifat dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta

Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang

menyatakan bahwa dalam menelah sikap yang baru ada tiga variabel penting

yaitu:8

6

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003),cetakan ke-3 h. 254

(27)

1) Perhatian

2) Pengertian

[image:27.595.105.511.67.624.2]

3) Penerimaan

Gambar 1

Teori S-O-R9

Gambar di atas menunjukan bahwa perubahan sikap bergantung pada

proses yang terjadi pada individu. Jelasnya, pesan atau stimulus yang

diberikan komunikator bisa saja diterima atau ditolak komunikan. Komunikasi

akan terjadi jika terdapat perhatian. Selanjutnya komunikan akan mengerti dan

melakukan proses selanjutnya. Setelah diolah dan diterima, maka akan terjadi

kesediaan komunikan untuk mengubah sikap.

C. Berita

1. Definisi Berita

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang

benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui

media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line.10

9 Onong Uchjana Effendy,

(28)

Sedangkan menurut Sudirman Tebba dalam bukunya yang berjudul

Jurnalistik Baru mendefinisikan berita adalah jalan cerita tentang

peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal,

yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau

peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita.11

2. Klasifikasi Berita

Dalam dunia jurnalistik, berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kategori, yaitu:12

a) Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting

dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media

penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar

dapat diketahui khalayak secepatnya. Contohnya straight news

report adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa.

b) Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting

dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun

tidak bersifat harus segera ditayangkan. Contohnya depth news

report merupakan laporan yang sedikit berbeda dengan straight

news report. Reporter menghimpun informasi dengan fakta-fakta

mengenai peristiwa itu sendiri sebagai informasi tambahan untuk

peristiwa tersebut.13

10

AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), cet ke-3 h. 65

11

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005), h. 55

12

(29)

3. Nilai Berita

Sebagai sebuah informasi, berita memiliki kriteria nilai agar dapat

dimuat, disiarkan, atau ditayangkan kepada masyarakat luas. Kriteria

umum nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para

jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih

mana yang lebih baik.

Menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan

Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980: 6-17) Kriteria umum

nilai berita terdapat 11 nilai, yaitu:14 a) Keluarbiasaan

b) Kebaruan

c) Akibat

d) Aktual

e) Kedekatan

f) Informasi

g) Konflik

h) Orang penting

i) Ketertarikan manusiawi

j) Kejutan, dan

k) Seks

14 AS Haris Sumadiria,

(30)

4. Teknik Menulis Berita

a) Pola Penulisan Piramida Terbalik

Dalam teknik melaporkan, setiap jurnalis, yakni wartawan

atau reporter tidak boleh memasukan opini pribadi dalam berita

yang ditulis, dibacakan, atau ditayangkannya. Berita merupakan

laporan tentang fakta secara apa adanya, bukan laporan tentang

fakta bagaimana seharusnya.

Teori jurnalistik mengajarkan, karena fakta dalam bentuk

berbagai peristiwa yang terjadi di dunia begitu banyak, sedangkan

waktu yang dimiliki jurnalis sangat terbatas maka harus dicari cara

paling mudah dan paling sederhana untuk melaporkan atau

menuliskan fakta-fakta tersebut. Cara tersebut dinamakan pola

piramida terbalik.15

[image:30.595.99.507.183.696.2]

Gambar 2

Piramida Terbalik16

15

(31)

Dengan piramida terbalik, pesan disusun disusun secara

deduktif. Kesimpulannya dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf

pertama, baru kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang

lebih rinci pada paragraf berikutnya.

Rumus dari pola piramida terbalik ini adalah semakin

kebawah semakin tidak penting. Pola piramida terbalik karena

berpijak pada tiga asumsi:17

- Memudahkan khalayak pembaca yang sangat sibuk untuk

untuk segera menemukan berita yang dianggapnya menarik

atau penting yang sedang dicari atau ingin diketahui.

- Memudahkan reporter dan editor memotong bagian berita

yang dianggap kurang penting ketika dihadapkan kepada

kendala teknis.

- Memudahkan jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui

rumus baku yang sudah sangat dikuasainya

b) Berita Ditulis dengan Rumus 5W1H

Berita ditulis dengan menggunakan rumus 5W1H agar

berita itu lengkap, akurat dan sekaligus memenuhi standar teknis

jurnalistik. Artinya berita itu mudah disusun dalam pola yang

sudah baku dan mudah serta cepat dipahami isinya oleh pembaca.

Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsur

17 AS Haris Sumadiria,

(32)

dasar yakni apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana

(where), mengapa (why), dan bagaimana (how).18 c) Pedoman Penulisan Teras Berita

Menurut teori jurnalistik, judul harus mencerminkan pokok

berita sebagaimana tertuang dalam teras berita. Sedangkan teras

berita yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian isi berita.

Secara sederhana, teras berita adalah paragraf pertama yang

memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian

berita. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dalam kegiatan yang

digelar di Jakarta 15 Oktober 1977, menjelaskannya secara rinci

dalam sepuluh pedoman penulisan berita:19

a) Teras berita yang menempati alinea atau paragraf pertama harus

mencerminkan pokok terpenting berita yang sebaiknya tidak

lebih dari tiga kalimat.

b) Teras berita dengan sifat bahasa Indonesia, jangan mengandung

lebih dari antara 30 dan 45 perkataan.

c) Teras berita harus ditulis dengan baik

d) Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai

penambah keterangan hendaknya dimuat dalam badan berita.

e) Teras berita sebaiknya mengutamakan unsur apa. Unsur apa itu

diberikan dalam ungkapan kalimat yang sesingkat mungkin

yang menyimpulkan atau mengintisarikan kejadian yang

diberitakan.

18

(33)

f) Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur siapa, karena ini

selalu menarik perhatian pembaca.

g) Teras berita jarang menggunakan unsur bilamana pada

permulaannya.

h) Urutan unsur dalam teras berita sebaiknya unsur tempat

kemudian disusul unsur waktu.

i) Unsur bagaimana dan unsur mengapa diuraikan dalam badan

berita.

j) Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang

(quotation lead) asalkan kutipan itu tidak suatu kalimat yang

panjang.

Konsep berita dan kriteria umum nilai berita berlaku universal.

Artinya tidak hanya berlaku untuk surat kabar, tabloid, dan majalah

sata, tetapi juga berlaku untuk radio, televisi, film, dan bahkan media

online internet. Secara universal pula misalnya, berita ditulis dengan

menggunakan teknik melaporkan (to report), merujuk kepada pola

piramida terbalik (inverted pyramid), dan mengacu pada rumus

5W1H.20

5. Bahasa Jurnalistik

Bahasa yang biasa digunakan media cetak disebut bahasa

jurnalistik pers. Selain bahasa jurnalistik pers, bahasa jurnalistik radio,

bahasa jurnalistik televisi, bahasa jurnalistik film, dan bahasa

20 AS Haris Sumadiria,

(34)

jurnalistik media on line. Sebagai salah satu ragam bahasa, bahasa

jurnalistik tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku.

Ciri utama bahasa jurnalistik diantaranya:21

a) Sederhana

b) Singkat

c) Padat

d) Lugas

e) Jelas

f) Jernih

g) Menarik

h) Demokratis

i) Mengutamakan kalimat aktif

j) Menghindari kata atau istilah teknis

k) Tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku

21 AS Haris Sumadiria,

(35)

24

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penentuan metode dalam penelitian adalah langkah yang sangat

penting karena dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian.

Ketepatan menggunakan metode penelitian adalah tindakan yang harus

dilakukan oleh seorang peneliti jika menginginkan penelitiannya dapat

menjawab masalah dan menemukan kebenaran.1 Dalam penelitian dikenal

dua metodologi yaitu kualitatif jika pengamatan menggunakan pendekatan

nomena dan kuantitatif jika pengamatan menggunakan pendekatan fenomena.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pilihan kuantitatif dipilih karena berdasarkan beberapa

pemberitaan di Republika Online terjadi adanya kekacauan penyelenggaraan

ujian nasional 2013. Alasan penggunaan pendekatan kuantitatif karena lebih

berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran

kuantitatif yang kokoh.2 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

respon guru terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional

2013. Selain itu, pendekatan ini bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan,

dan mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisi

numerik terhadap variasi angka-angka.3

1

Hikmat, Mahi M, DR, Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 35

2

Ibid h. 41

3 Lexy J Meleong,

(36)

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang

bertujuan mendapatkan gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan

akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang ditulis.4

Penelitian ini bermaksud mencoba mendapat gambaran respon guru terhadap

pemberitaan kekacauan ujian nasional 2013.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2014 di SMK Negeri 1

Bekasi. Ada pun yang dijadikan alasan dan pertimbangan memilih lokasi

tersebut adalah SMK Negeri 1 Bekasi merupakan salah satu sekolah yang

mendapat kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 berdasarkan

pemberitaan di Republika Online.5 Bentuk kekacauannya adalah perbedaan lembar jawaban dan soal yang diterima sebagian peserta ujian.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek atau individu yang akan diteliti,

yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap. Populasi

berhubungan dengan data, bukan dengan manusianya. Populasi memiliki

parameter yakni besaran terukur yang menunjukan ciri dari populasi itu.

Sehingga populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang

merupakan perhatian peneliti.6 Populasi dalam penelitian ini adalah para guru SMK Negeri 1 Bekasi yang berjumlah 114 orang.

Pada umumnya kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh

anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak, adapun yang bisa kita

4

M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indah, 1998), h.63

5

(37)

lakukan adalah mengambil beberapa representatif dari suatu populasi

kemudian diteliti, representatif dari populasi ini yang dimaksud dengan

sampel.7

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan perpaduan

pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan apabila subjek kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara

10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari

kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana.8

Dalam penentuan sampel, peneliti menggunakan teknik Purposive

Random Sampling. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah guru yang

mengajar mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional 2013. Teknik

random dalam penelitian ini dengan melakukan undian. Teknik Purposive

Random Sampling digunakan peneliti karena batas normal penelitian

kuantitatif adalah 30 responden.

Menurut Masri Singarimbun, bila data dianalisa dengan statistik

parametik, maka jumlah sampel harus besar, karena nilai-nilai atau skor yang

diperoleh distribusinya harus mengikuti distribusi normal. Sampel yang

tergolong sampel besar yang distribusinya normal adalah sampel yang

jumlahnya, >30 kasus, yang diambil secara random.9

7

Ronny Kountur, Metode Penelitian (Jakarta: CV Taruna Gravica, 2003), cet ke-1, h. 138

8

Ibid h. 134

9 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,

(38)

Sedangkan dalam penelitian inti, peneliti menggunakan sampel

sebanyak 53 responden dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel yang dicari

N = jumlah populasi

e = nilai presisi (10%)

Berdasarkan rumus di atas kemudian diperoleh jumlah sampel

penelitian inti sebagai berikut:

Dengan demikian, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

53 responden.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu: respon guru, dengan sub

a) Respon kognitif

b) Respon afektif

(39)
[image:39.595.101.539.154.592.2]

E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian Tabel 3

Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Definisi Operasional

Respon guru

(variabel X)

a) Respon kognitif

b) Respon afektif

c) Respon psikomotorik

a) Keterampilan b) Memahami

a) Emosi b) Sikap c) Nilai

a) Perilaku b) Pola tindakan c) Kebiasaan perilaku

Respon pemberitaan kekacauan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online akan menghasilkan respon kognitif, respon afektif, dan respon psikomotorik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a) Kuesioner, yang kemudian diberikan kepada 53 responden atau guru

SMK Negeri 1 Bekasi yang dijadikan sampel yaitu berupa daftar

pernyataan tertulis yang disodorkan pada responden melalui angket.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan

menggunakan skala likert 5 poin.10 Untuk melihat kecenderungan dari

segi positif dan negatif, maka tiap pernyataan akan mendapat nilai

10 Bambang Prastyo dan Lina Miftahul Jannah,

(40)

mulai dari 1-5 apabila menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju,

[image:40.595.103.517.128.604.2]

setuju, dan sangat setuju.

Tabel 4

Skala Likert

Sangat Setuju

(SS)

Setuju (S) Ragu-ragu (R)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

b) Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mencari sumber dari buku, majalah, koran, literatur, mau pun website

yang telah dianalisis berkaitan dengan materi penelitian.

G. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan oleh penulis berupa

kuesioner.

H. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah.11 Rumus yang digunakan untuk mengukur

validitas instrumen dalam penelitian ini adalah rumus Pearson Product

Moment.

11 Suharsimi Arikunto,

(41)

r = kolerasi Pearson Product Moment

N = banyaknya responden

X = sikap tiap item pertanyaan

Y = skor total responden

XY = skor tiap item pertanyaan dikali skor total responden

ΣXY = jumlah hasil perkalian skor tiap item dengan skor total responden

ΣX = jumlah seluruh skor tiap item pertanyaan

ΣY = jumlah seluruh skor total responden

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan kepada 30 orang

responden, menurut Masri Singarimbun dalam bukunya Metode Penelitian

Survai angka kritik nilai r maka diperoleh skor sebesar 0,361 pada taraf

signifikansi sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df) 28. Artinya hasil uji

validitas menunjukan butir-butir pertanyaan positif. Konstruk pertanyaan

dalam instrumen ini mempunyai validitas konstruksi yang baik. Uji coba

penelitian ini menggunakan program SPSS dengan melihat valid tidaknya

dilihat dari tanda (*) dan (**) yang menunjukan butir pertanyaan valid.

I. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.12 Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan alat ukur, jika digunakan dalam beberapa

kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang

relatif sama, maka hasil pengukuran dianggap sudah dapat dipercaya. Untuk

12 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,

(42)

mengetahui reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai

Cronbach Alpha.13

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti memasukan data yang ada ke

dalam program SPSS pada komputer sehingga muncul angka-angka yang

merupakan hasil dari uji reliabilitas tersebut. Instrumen untuk mengukur

masing-masing variabel dikatakan realibel jika memiliki Cronbach Alpha

>0,60.14

Dan berdasarkan uji reliabilitas instrumen yang dilakukan, peneliti

mendapatkan skor sebesar 0,766 berdasarkan hasil uji validitas dan

reliabilitas, maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengukuran dalam

rangka pengumpulan data.

J. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam uji validitas kuesioner terdapat hasil di dalam lampiran dan

telah ditemukan jumlah butir-butir pernyataan yang valid terhadap 30

responden dengan keseluruhan yang dianggap valid dan reliabel. Selanjutnya

pada uji instrumen tersebut penulis menggunakan software SPSS 16.0 for

Windows release.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

13

Toni Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2009), h. 109

14 Husein Umar,

(43)
[image:43.595.102.514.100.596.2]

Tabel 5

Hasil Uji Validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach 's Alpha

N of Items

.766 45

Pada hasil reliabilitas di atas dapat dilihat nilai Cronbach’s alpha

sebesar 0,766 yang dimana hasilnya dikatakan realibel jika memiliki

Cronbach Alpha >0,60.

K. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap

pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika

Online, peneliti dapat melakukan analisis data statistik deskriptif. Pilihan

analisis statistik deskriptif karena peneliti ingin menganalisis respon guru

SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan

ujian nasional 2013 di Republika Online.

Dalam menganilisis data, peneliti menggunakan rumus:

1. Menghitung Rata-rata

(44)

2. Skor dan Ranking

Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan,

maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor untuk

pertanyaan-pertanyaan tersebut. Skor ini kemudian dijumlahkan untuk

mendapatkan skor gabungan.15

Dalam penelitian ini, dalam menentukan skor peneliti

menggunakan Skala Likert.

3. Standar Deviasi

Standar deviasi sering disebut dengan simpangan baku (yang

biasanya dilambangkan dengan huruf s) yaitu suatu ukuran yang

menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata.

15 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,

(45)

34

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Bekasi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 kota Bekasi

berdiri tahun 1997 dengan dua program keahlian yaitu Teknik

Otomotif dan Teknik Mesin. Pada awalnya kedua program keahlian

ini terdiri dari empat rombongan belajar dengan jumlah siswa 144

siswa. SMK Negeri 1 kota Bekasi terus berkembang dari 4 rombongan

belajar menjadi 38 rombongan belajar pada tahun 2010 dengan jumlah

1200 siswa.

Sejak tahun 2008, SMK Negeri 1 Kota Bekasi merupakan

sekolah yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMK (PSMK)

sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional untuk seluruh

kompetensi. Sesuai dengan surat keputusan Walikota Bekasi Nomor

420/Kep.169.A-Disdik/IV/2013 tentang penetapan kategori sekolah

SMK, SMA dan SMK Negeri Kota Bekasi maka SMK Negeri 1 Kota

Bekasi masuk dalam kategori Sekolah Model.1

1

Profil SMK Negeri 1 Bekasi, Sejarah SMK Negeri 1 Bekasi,

(46)

2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bekasi

1. Visi

Sekolah model yang menghasilkan SDM mampu bersaing di era

global dengan dilandasi akhlak mulia.2 2. Misi

a) Menjadi SMK yang unggul dan rujukan bagi SMK lainnya.

b) Membudayakan pengamalan nilai-nilai agama dalam setiap

aspek kehidupan seluruh komponen sekolah.

c) Menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan untuk

menghasilkan lulusan yang cerdas, berkarakter, sesuai

dengan tuntutan dunia industri dan mampu berwirausaha.

d) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan

sesuai kualifikasi dan kompetensi standar.

e) Menyediakan tempat uji kompetensi untuk masyarakat

sesuai dengan bidang kompetensi.

f) Mengelola data dan mempublikasikan informasi melalui

ICT Center.3

3. Moto SMK Negeri 1 Bekasi

Kami Datang untuk Menjadi yang Terbaik.4

4. Sejarah Berdirinya Republika Online

Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh

kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan

2

Profil SMK Negeri 1 Bekasi, Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bekasi,

http://www.smkn1kotabekasi.sch.id/v3/profil-sekolah/visi-dan-misi.html, diakses pada Kamis 8 Mei 2014

(47)

Republika merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat,

khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh

berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendikiawan Muslim

se-Indonesia (ICMI) yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah

untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut

berbuah.

Republika yang terbit perdana pada 4 Januari 1993 menjadi

berkah bagi umat. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika

pun menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan

publik.5

Tahun 1995, Republika menyajikan layanan berita di situs web

internet, dengan alamat www.republika.co.id. Ini adalah koran

pertama di Indonesia yang tampil di dunia internet, situs itu kemudian

dinamakan Republika Online.

Republika Online atau yang biasa disebut ROL muncul

pertama kali di internet pada awal tahun 1995 atau sekitar dua tahun

setelah surat kabar Republika terbit. Sebagai situs berita, pada saat itu,

muatan ROL hanya menduplikasi materi berita-berita koran Republika

secara lengkap.

Sejak pertengahan 2008, ROL mengalami perubahan besar

dari sekadar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia.

Perubahan besar tersebut terjadi sebagai jawaban atas munculnya

tantangan industri media yang mulai memasuki era konvergensi

5 Dokumen yang dikirimkan Republika kepada peneliti melalui

(48)

media. Dalam hal ini, Republika sebagai institusi industri media

dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan konten medianya dalam

format cetak, online dan mobile.6

Sesuai dengan falsafah dasar Republika, muatan ROL tetap

mengedepankan komunitas muslim sebagai basis pengunjungnya.

ROL diluncurkan kembali pada 6 Februari 2008 dengan tampilan

baru. Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin membuat

Republika Online selalu dekat dan meladeni keinginan publik.7

5. Visi dan Misi Republika Online

1. Visi

Menjadi harian umum Republika sebagai koran umat yang

terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk,

toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip

dalam keterlibatannya menjaga persatuan bangsa dan kepentingan

umat Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatan lil alamin.8 2. Misi

Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien

dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara

profesional.9

6

Dokumen yang dikirimkan Republika kepada peneliti melalui e-mail pada 20 Januari pukul 16:34 WIB (dokumen terlampir)

7

Ibid

(49)

6. Tujuan Republika Online

Tujuan utama penerbitan Republika versi internet atau ROL

adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran

cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri.10

7. Struktur Organisasi Republika Online

Berikut struktur redaksi yang ada di Republika Online yang

digambarkan sebagai berikut:

[image:49.595.102.523.241.704.2]

Gambar 3

Struktur Organisasi Republika Online11

10

Dokumen yang dikirimkan Republika kepada peneliti melalui e-mail pada 20 Januari pukul 16:34 WIB (dokumen terlampir)

11

(50)

8. Konten (isi berita) Republika Online

[image:50.595.101.516.180.730.2]

Beberapa isi konten yang ada di situs web Republika Online:

Tabel 6

Konten (isi berita) Republika Online12

No Kanal Berita Isi Berita

1 Nasional 1. Politik

2. Hukum 3. Umum

2 Internasional 1. Global

2. Palestina-Israel

3 Dunia Islam 1. Islam Mancanegara

2. Islam Nusantara 3. Umroh-Haji 4. Halal 5. Mualaf 6. Hikmah 7. Khasanah 8. Islam Digest

4 Ekonomi 1. Makro

2. Keuangan 3. Bisnis

5 Ekonomi Syariah 1. Keuangan

2. Bisnis

6 Sepak Bola 1. Nasional

2. Liga Inggris 3. Liga Spanyol 4. Liga Dunia 5. Arena

6. Internasional

7 Gaya Hidup 1. Trend

2. Informasi Sehat

3. Parenting

4. Pustaka Populer

8 Otomotif 1. Motor

2. Mobil 3. Otobiz

9 Pendidikan 1. ADV

2. Guru Kreatif 3. Berita Pendidikan 4. Kompetisi

10 Regional 1. Jabodetabek

2. Regional

12 Republika Online,

(51)

Tabel 6

Konten (isi berita) Republika Online13

No Kanal Berita Isi Berita

11 Trandatek 1. Internet

2. Elektronik 3. Gadget 4. Sains

12 Senggang 1. Film

2. Musik 3. Sosok 4. Unik

13 Konsultasi 1. Ustad Menjawab

2. Klinik Syariah

3. Konsultasi Pendidikan

14 Olahraga 1. Raket

2. Otomotif 3. Basket

4. Umum

15 Video 1. Republika TV

2. Feature

3. Serba-serbi 4. Umat 5. Berita

16 Forum 1. Dunia Islam

2. Politik dan Peristiwa 3. Bisnis dan Peluang Usaha 4. Trantek

5. Gaya Hidup

17 Republika Koran Berita yang ada di Republika versi

cetak

18 Jurnal Haji 1. Salam Haji

2. Tips Haji 3. Konsultasi Haji 4. Pengalaman Haji 5. Tempat Ibadah 6. Tempat Belanja 7. Tempat Bersejarah 8. Umroh

13 Republika Online,

Halaman Awal Republika Online, http://www.republika.co.id/home

[image:51.595.100.520.119.638.2]
(52)

B. Temuan dan Analisis Data 1. Klasifikasi Responden

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner pada 53

responden yang merupakan tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Bekasi.

Kuesioner tersebut berisi 45 butir pernyataan. Dalam menyebarkan

kuesioner ini, peneliti menyebar sebanyak dua kali yaitu saat uji

validitas dan penelitian utama.

Dari 53 kuesioner yang telah terkumpul, peneliti mendapat

data mengenai identitas responden berupa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin. Berikut tabel yang akan dijelaskan oleh

[image:52.595.99.519.211.587.2]

peneliti.

Tabel 7

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Laki-laki 23 43,4%

2 Perempuan 30 56,6%

Jumlah 53 100%

Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 responden dan jenis

kelamin perempuan sebanyak 30 responden.

2. Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di

Republika Online

Banyaknya pemberitaan mengenai kekacauan penyelenggaraan

(53)

mengetahui bagaimana bisa terjadi peristiwa ini. Hal tersebut

dikarenakan peristiwa ini baru terjadi tahun 2013 lalu dan merupakan

kekacauan terparah selama diadakannya ujian nasional. Untuk

mengetahui respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan

kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online

[image:53.595.103.539.225.727.2]

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013

No. Materi SS S TS STS Skor Ranking

1 Penundaan

pendistribusian naskah soal ujian nasional 2013 lalu ke sejumlah daerah bukan sepenuhnya kesalahan Kemendikbud

0 128 42 0 170 6

2 Mengatasi permasalahan terkait penundaan pendistribusian naskah soal ujian menjadi tanggung jawab Kemendikbud

65 140 10 0 215 1

3 Kekacauan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 tingkat SMA akan berlanjut pada ujian nasional 2014

50 112 30 0 192 3

4 Ada dugaan akan terjadi penurunan kelulusan terkait kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013

20 108 44 0 172 5

5 Dampak penundaan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 lalu di sejumlah daerah akan berpengaruh pada kalender akademik yang sudah disusun

(54)
[image:54.595.102.528.83.641.2]

Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013

No. Materi SS S TS STS Skor Ranking

6 Banyaknya kekacauan yang terjadi, pelaksanaan ujian nasional 2013 adalah yang paling buruk dari tahun sebelumnya

55 112 28 0 195 2

Berdasarkan tabel 8, menunjukan bahwa butir pertanyaan

pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di

Republika Online mengatasi permasalahan terkait penundaan

pendistribusian naskah soal ujian menjadi tanggung jawab

Kemendikbud menjadi perhatian para responden dengan menempati

posisi 1 dan skor 215. Butir pertanyaan pelaksanaan ujian nasional

2013 adalah yang paling buruk dari tahun sebelumnya menempati

posisi 2 dengan skor 195. Butir pertanyaan kekacauan

penyelenggaraan ujian nasional 2013 tingkat SMA akan berlanjut

pada ujian nasional 2014 menempati posisi 3 dengan skor 192.

Sedangkan butir pertanyaan penundaan penyelenggaraan ujian

nasional 2013 lalu di sejumlah daerah akan berdampak pada kalender

akademik yang sudah disusun menempati posisi 4 dengan skor 192.

Butir pertanyaan ada dugaan akan terjadi penurunan kelulusan terkait

kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 menempati posisi 5

dengan skor 172. Butir pertanyaan penundaan pendistribusian naskah

soal ujian nasional 2013 lalu ke sejumlah daerah bukan sepenuhnya

(55)

Sesuai dengan pemberitaan di Republika Online mengenai

kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 bahwa keterlambatan

pendistribusian ujian nasional disebabkan karena masalah teknis dari

percetakan yang memproduksi soal ujian. Dan pada saat itu, sa

Gambar

Tabel 1 Jenis kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013
Tabel 2 7 kekacauan pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA tahun 2013
Gambar 1 Teori S-O-R9
Piramida TerbalikGambar 2 16
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Disiplin Kerja, Sarana, dan Kompensasi terhadap Kinerja pada Guru Sertifikasi SMK Ekonomi Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh yang signifikan variasi mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI SMK Negeri 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar konsumsi rumah tangga guru bersertifikasi sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Jember dimana faktor yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar konsumsi rumah tangga guru bersertifikasi sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Jember dimana faktor yang

Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu iklim kerja organisasi sekolah terhadap variabel Y yaitu kinerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap keterampilan dasar mengajar guru Standar Kompetensi Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa puas siswa terhadap kualitas pendidikan yang diberikan di SMK Negeri 1 Tegalsari.Penelitian ini menggunakan metode servqual kriteria

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara kompetensi guru dengan nilai ujian nasional di SMK Negeri 4 Samarinda