&
+S"
ASosrASr'R.GRAM
'ASCASARJANffip ffiF
Persurum Tinggi MuhmmadiYah
PROSIDING
KONFERENSI
NASIONAL KE.
4
Volume
2
'
---
=-*-i*
k
\
ASOSIASI
PROCRAM
PASCASARJANA
PERCURUAN
TI
NCCI
MUHAMMADIYAH
(APPPTM)
STRUKTURASI ORGANISASI MAHASISWA
EKSTRA KAMPUS
BERBASIS
ISLAM DALAM MENDISKURSUSKAN
DERADIKALISASI
PEMIKIRAN POLITIK DAN KEAGAMAAN
I
ati
Muhammad, Surwandono
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Magister llmu Hubungan lnternasional, Pasca Sarlana
Yogyakarta, lndonesia Email: alim_umy@yahoo.com
Abstrok-Tuiuan
artikel
hendak menjelaskan tentang relevansi organisasi mahasiswa ekstra kampus dalammendiskursuskan deradikalisasi pemikiran politik
dankeagaman.
Posisi mahasiswa sebagai pencerahperadaban
memiliki
peran penting dalam membuatpeta pemikiran
politik dan
keagamaanyang tetap
kritis, radikal namun tidak keluar dari
nilaikemanusiaan.
Untuk
memperoleh
obyektifikasi,penelitian
menggunakan desain penelitiankualitatif,
untuk
mengeksplorasi pengalaman yangberstruktur
dari
para aktivis
organisasiekstra kampus
dalammengelola diskursus pemikiran
dan aksi
politik-keagamaan. Populasipenelitian ini
adalah pengurusorganisasi
kemahasiswaanyang bergabung
dalamkelompok
Cipayung maupun
non
Cipayung
dipropinsi daerah lstimewa
Yogyakarta,
denganmengambil
sampel penelitian melalui
metode purposive random sampling. Dalam posisi situasi nonkrisis, organisasi
ekstra
kampusdi
Jogjakarta masihmemimpin
dibandingkan
dengan
pertumbuhanpemikiran
organisasiradikal politik dan
keagamaandi
Kampus.Terdapat
sejumlahproblem
strukturasi yang akut, yang dapat menganggu peran alternativeorganiasi
ekstra kampus dalam
mendiskursuskanderadikaliasi pemikiran radikal politik
dankeagamaan.
Key Words: Deradikalisasi, Pemikiran
Politik
dan Keagamaan, Organisasi Ekstra Kampus, StrukturasiI.
PENDAHULUAN
A.
PengantarPertumbuhan
pemikiran keagamaan
danpolitik
yangberkarakter
radikal berkembang denganpesat
di
lndonesiadan telah
menjadi ancaman yangserius.
Hal
ini
ditandai dengan semakin
tinSginyafrekuensi kekerasan
dan
terror
yang dilakukan olehkelompok
keagamaandan politik yang
berkarakterradikal
terhadap
kependngan
negara
maupunkepentingan
masyarakar secara umum. seperriteror
bom
mobil,
bom
bunuh
diri
maupun
bom
bukumaupun gejala "pencucian
otak".
Dari
serangkainaktivitas
terror
tersebut,
ada
kecenderunganmenempatkan anak muda sebagai
target
yang dipillholeh
kelompok radikaltersebut
sebagai sarana untukmengaftikulasikan eksistensinya.
Dunia
kampus yang dibangun dengan tradisiintelektualitas
dan
rasionalitasternyata juga
mampJdiinfllitrasi oleh kelompok radikal. Beberapa mahasiswa
di
kampusdi
Malang, Yogyakarta, Jakarta dan Bandungtelah
direkrut
menjadi anggota dari jaringan kelompokradikal. Menurut
Prof
Sukemi,Staf Khusus
BidangKomunikasi
dan
Media
Kementerian
PendldikanNasional, maupun Johannes Frederik Warouw,
Sosiolog
Universrtaslndonesia
men/atakanbahwa para agen pemikiran
keagamaandan
politikradikal
memilih
target
mahasiswa yang cerdasdan
memilikiidealisme
tinggi untuk direkrut
menjadi bagian darikelompok
radikaltersebut.
Perkembangan kondisi inimemerlukan perhatian yang sangat serius dari kampus
untuk
melakukan serangkaian kebijakan dan programderadikalisasi
pemikiran
keagamaandan politik
dilingkungan kampus secara sistematis.
Organisasi
ekstra
kampusmemiliki
potensiluar
biasa
untuk
ditempatkan
sebagai
agenderadikalisasi
pemikiran
keagamaandan politik
ditengah
gagalnya beberbagaiprogram
deradikalisasidirilis oleh
pemerintah. Dalam sejarah
politik
dankeagamaan
di
lndonesia, organisasiekstra
kampusmemiliki kontribusi
besar
untuk
menyelesaikanproblem kebangsaan
di
tingkat kemahasiswaan melaluiaktivims intelektual /ang inrenslf dan maupun di cingkar
nasional melalui aktivitas intelektual
dan politik
yangcerdas. Program
deradikalisasipemikiran
kegamaandan politik
dengan menggunakan organisasi ekstrakampus sebagai agen deradikalisasi diharapkan dapat
menyelesaikan
problem
radikalisasi
pemikiran keagamaandan politik
di
tingkat
kampus maupun di masyarakat.Penelitian
tentanS
pelembagaan diskursus deradikalisasi pemikiran keagamaan danpolitik
denganmenempatkan organisasi ekstra kampus sebagai agen
deradikalisasi
pemikiran
keagamaan
dan
politik memiliki beberapa urgensiras:Pertama,
meningkatnya budaya intoleransi dimasyarakat
yang
ditandai meluasnya
penyebaranpemikiran keagamaan dan politik yang berbasis
radikal-kekerasan,
baik
di
masyarakatmaupun
di
duniakampus. Semakin seringn/a artikulasi kekerasan yang
dilakukan oleh kelompok
politik
dan keagamaan teiahProsidinS Konferensi Nasional Ke- 4
Asosiasi ProSram Pascasarjana Perguroan T nggr l'luhammadifah (APPPTI'1) ISBN: 978-602- I 9568- l -6
25 I -.=- - san-karran-ousqka/.
I
,
menyebabkan kegelisahan dan
ketakuun
di masyarakatunruk melakukan akrivies polirik, sociat,
aa"
;il"";;.
Kedua,
maraknya penyebaran
;;;;n;;;,
politik
dan keagaaman yrngU"rt.ri',
.r;,0r,
Ol'i.rrus
kampus
di
lndonesja.brli..n
f.on,"f.r;;;,;;'
ffi,
socral dt.dunia kampus. pilihan uncuk
Je-n;;;;;;;;"
cara berfikir secara radikalunruk memaharii
f"no.i"n,
social sesungguhnya sebagai senuan
teniscaf.r;.
;;;;;
terkait
dengan asumsi besar Uahwaberfitir
,ui*rru
radikal
akan memberikan kesempatan,",rf.
0".f,t,.
secara komprehensif
untuk rn"n"rrt
un
'
J#ju.
masalah secara lebih akurat aun,"n"rnrt
un
,;r;;;
l:11i11"ru.:
dengan proses
berfikir
;.";"
l;-,
oersrtat artificial.
paradigma
kritis
dalam
ilmu
social
bahkanmenganggap
bahwa
berfikir
,"cr..
.aaiUt
Jaia-f,jawaban
untuk
memecahtanUe.Ut*
o;;i"rn ;;i
yang
selama
ini
cidak
terselesa]kari.,.;;J;;
pemrkiran keagamaan dan polirik yung
u".o.rir
r.ri,tr'i-kekerasan
dikhawadrkan,k.,',;"g.r;; ;;;;;;;
Ir_O:r,,U
berupa obyektivirasdan
..;on.l,;., ;;;;
memandang suatu Dersoal
,
o'"i,iii,""
#;"!il::l:ledan
disanti dengan tradisiKetiga. belum efekrifnya
programderadikalisasi yang relah drrrtrs oleh
pemerinuh
unruk::l:ug.h
penyebaran pemikiran'
t"rgr..un-'j.n
potrtrk yang berbasis radikal kekerasr;
;;-;^^:.;
masyarakar mauDun ai
p.lpr.-_#;X:.
Kecidakberhasilan
program
deradikalisasi
sedikitlil.li.n
,0,*::rkan
oteh pota,
muaran.,rby"k-;;;
oDyek deradjkalisasi yang cenderungtiaat
siiremJr,s.
Pota deradikaliast yang
LUih
b."/r[ ,;r;;;;;;;l;;
l ogika
.dokrrin
er
hokum. konsri rusi aan mi tit-er, mua ca-nderadikalisasi yang cenderung
ridak
pal^tisiparif (roDdown).
bahkan rerkadangdidami
,J;rll:;":;;
!:::j?Slrl.1r
keberasamaan
,"s"orirg,
subyekoeradikalsasi yang dilakukan
of"f,
p",r._ig.,io.;r;i
dengan jumlah yang sangar rerbaras
jun
Urf..n:t!{T
oteh
'orins_orang
memjriki
hubungan3111onat,
yang
kemudian menyebabkan
d"r;;,
1:::i1,":
menjadi
sansar
artificiat.
dan ;;:,;
uer dsrKaltsasr
.
yang
hanya terbatas.
menyebabkanproses
banyak kalangan yang sesunggL,hnya memilikitradisi pemikiran radikal
namuntidak
oerada dalam unit untuk dideradikalisasi menjadi ridak,".,.n*h.-
-"'
B. Studi pustaka
.
Radikal merupakan kata serapa_ca.
o:,asalnggris "rodict" yang arrjnya dasar-7a
_::1z-
:!z-.
Merujuk
dari i.,r'r,
Bahara
t. o. -
., =
,.
. ,jl*n:,:ll.:
sebagai kecenderunsan:e^
.
-:-
:
..1:can
perilaku
seseoranguntuk
-e
,._-
,-
_=- -_-'secara mendasa.. Sedangkan
Undakan
yang
menrmbulkan masyarakacrradikalisasi merupakan
sikap radikal
di
tengahpemrkjran
radikal memiljki daya
mrik
vanluar
biasa terhadap
r."r.n,,f"l"'..#';lJ: T:
kelompok
mahasrswa. Stuat'
yang
dii*rk",r
#l
Sur-wandono
dan
Sidiq
Ahmadi',J.ir",
,U.,.
tumbuhnya
pemikiran radikal cukup menarik
vakni
akrivis o-ganisasi
ekslra
trmpu, t"tir,
;#; ; J;i
l^i::l:^rru.n
.kepada
pemikiran
porirr
"
aln
Keagamaan
yang bersifac diamerral. rpit
.t
t.n.n_
polirik
(fasisme.
roralitarianismf,
-i;;;"-;;;;
(fundamenralisme).
rrrr-polrtik
(sosi:li<ma
komunisme),
kirr_agama
'(k,ri
l,jr-'
""
lli^];
pembebasan),
.
maupun
liberal
potirik
i,,U"JOri.
:1il:"
tiberat,agama 1 ti beratisasi);
d..iprd;
;;;
k;;;,;
puilLrK
oan
keagamaan
yang
bersifar
moderat. Pemikiranpolirik din
keagamaanyang bersifar ekscrim
difahami akan memberikJn
r,o.i.on
ffik,;;.ry l;.;
sehingga akan diremukan solusi_solusi
u,r,
,".io.ian
;o_cial
politik
yang. setamaini
mengalamik'.;r*;;
Kdr
ena
sempttnyahorizon berfikir.
pemjkiranpolicik
"o:i-j:rlirrl.
yang
berbasis ,aair,arluga
iiin;;i
seDagar narasi
yang paling efekrif unruk merat,l[rl
counrer hegemoni terhadap
dominannyap"r,f.,.un
global yang berbasis liberalis_kapiralis.s
-
Dalam konteks policikdi
kampus, scudi daril:Tlro?r.
dan
SidiqAhmadi
menunjrkk;;-lrh*;
organi.sasi
ekstra
kampus dalam
,Jd;;k;r;;;;
pemikiran keagamaan
dan politik
."rd;;";";;;;;
lll*l::,0:T,ulran
poririk yang berbasis.r;ikri
;.;;;r,
/ang rerdlri dari:
. Pertama,
pemikiran_pemikiran
politik
y11q"Uerbasi1
kiri,
baik yangkiri
.aaikat maupuntiri
K,
rLrs.
men,adr salah satu referensi utama dari hamDirsemua organisasi
eksrra
kampus.
pilthan
;;;l
mengkonsumsi pem jk
jran
yang
berbasiski.i,
;rl;;
oan/ak kasus sebagai pilihan
yang rak terhindarkan Ji
tengah semakin derasnya oer
d.ap,
-;[;"
;#;ii.r
:]jil'..":j:
Jfl:
Iil:
pemerintahan.
-,'
Lihat
ragam kekerasan pemlk.:_
ke^agamaan dalam Errdang Tur muc.
:t-(2005).
lslomdon
rodikotismedt
tq6r-... _Press).
2
Lihar dalamSri yunanto,
Gerokonmhtqt
tnoonesiodon
di
Asio
Tenggaro,t
shrr
m.ovemenL
in
lndonesioond SLuAd
r.-=i
l
I
r
F C n 7
A
)a
te
8
ke
N
sh
BI
r:
l:!1y
!:0"
K. (2003).
tstom rodikot: pergutoton ormas_?'T,o:-'.ui.T.-r:,1,t kuos
di
tndonesio Jakarti:ru.u;r.
""
_:,:l-,- T,,t,nrsi
sp_ecri.rr6pemikiran policik
dalam, ,dur
r(e
uuverger.
Sosioiogtpoltik.
Jakaru.
penerbirRadjawaL,2003
'
S,.rrwandono,Sidiq Ahmadi,
pelembogoonFiqh
Perbedoon
Dolom
Mendskursuskon
pr^ii*, irr*
ts.erbosis Liberal
don
Fundomentot poao Orsorio;;riE;;;;
Kampus Berbosis lslom di yogyokorr., Lrpo?rn
e"r"iii"l
H.oah
^Bersaing ( ridak direr"birk."l.
y.g,rtl*.
'lisp"i
uMY,20t0
^1.i]
,r:l1
Frederich Enget sebagai basis normariveuc'rrKrran krn kritis. yang kemudian muncul pemikiran
-
.
j:::
1:::
-,I,",,,
Moh Arkoun
';,;;il;
Ridep lnstitute, 2003
,'iI,1':r:
-':y:tusioner
r"pu.ti
t"oiogi"
o;r;"#;;
/ang dibawa oleh Castro,
Asosiasi Program pascasa-.: - I
ISBN: 978-602- I 9558, ,a
26
,APPPTI'1)
gkan
radikalisasi merupakankan slkap radikal
di
tengahal
memiliki
dayatarik
yang:elompok
anak muda
danStudi yang
dilakukan
olehI
Ahmadi terhadap
gejala:d,kal cukup menarik
yaknikampus Iebih
tertarik
untuk1a
pemikiran
politik
dan:
diamerral. apakah
kanan-:aiitarianism),
kanan-agama<ri-politik
(sosialisme,ia (kiri lslam,
reologiliberal
politik
(liberalism),reralisasi)a daripada pemikiran
' /ang
bersifat
moderacigamaan yang bersifat ekstrim
z^ horizon berfikir
yang luasr
solusi-solusi atas persoalanra
ini
mengalami kebuntuan::
berfikir.
Pemikiran polltik:.casis radikal juga
dianggaprg
efektif untuk
melakukanadap
dominannya pemikiran:
s-kapitalis.s:olitik di
kampus,studi
dariAnmadi menunjukkan bahwa
r-s
dalam
mendiskursuskanr
politik
cenderung memilihk
yang berbasis radikal kritis,ernikiran-pemikiran
politik
. varg
kiri
radikal maupun kiri-
referensi utama dari hampirrz
kampus. Pilihan
untuk.
yang
berbasiskiri,
dalam-3^
yangtak
rerhindarkan di:emikiran politik
liberal
yang:.:
dalam
menjalankan rodar.com/20 I 0/ I 2/ I
0/urgensi-i
yang diunduh padal2
April:
h dalam tentang radikalismest3m rodikol: Perguloton
ormos-I n donesia Jakaru: Teraju.
':m
pemikiran politik
dalam):cgi
Politik,Jakaru,
PenerbirAhmadi,
Pelembogoon Fiqh:,skursuskon
Pemikion
lslom;nentol Podo Orgdnisosi Ekstro
Y c gyakorta, Laporan Penelitian
erbitkan), Yogyakarca, Fisipol
:ngel sebagai basis normative
i
<emudian muncul pemikirani,
Moh
Arkoun,
ataupunsepemi
teologi
pembebasan-aupun
Cjre9u!y{a.
Kedua,
pemikiran
politik
yang
berbasiskanan
keagamaan, baik yang bersifat
moderat-adapdf dan radikal-revolusioner sedemikian rupa jugamenjadi alternative sumber pemikiran.
Pemikirankanan revolusioner yang memandang sesuatu secara
diskrit, difahami oleh beberapa aktivis organisasi ekstra
kampus sebagai alternative eksplanasi realitas social
yang yang
rumit dan
kompleks menjadi
lebihsederhana.T
Ketiga,
corak pemikiran radikal
bebas, dimana kemudian
menempatkan sesuaturule
of
low sebagai sesuatu yang nisbi. Filsafat ekslstensialisme yangmenjadi rujukan semangat radikal dalam kebebasan ini
menyebabkan segala tindakan agen dan
struktur
dalammasyarakat
dikelola
dengan
hukum
permisivisme.Filsafat eksistensialisme
ini
menjadi rujukan
berfikirjuga tidak bisa dilepaskan dari kondisi organisasi ekstra
kampus
yang mulai sepi peminaL
Mengembangkanpemikiran
yang
berwatakan
radikal
permisivismedifahami
akan
memberikan daya undang yang besar sehingga mahasiswatertarik untuk
bergabung denganorganisasi ekstra kampus.
Tumbuh
dan
berkembangnya
pemikiranradikal
di
kampus, pada awalnyatidak
menyebabkanpersoalan yang serlus.
Berfikir
radlkal Yes, BertindakRadikal
No,
demikian jargon yang sering diaktualkanoleh
para aktivis
organisasiekstra kampus
dalammelakukan diskursus pemikiran. Namun akhir-akhir ini,
gejala
radikalisasipemikiran
di
kampus
mengalamiperubahan
yang
signifikan
di
mana
terdapat sekelompokaliran politik dan
keagamaan melakukanlnfiltrasi pemikiran radikal
kepadapara
mahasiswa.Hasilnya cukup mengejutkan banyak kalangan, bahwa banyak mahasiswa menjadi korban
dari
indoktrinisasipemikiran dan aksi radikal
dari
kelompokpolitik
dan agamateftentu.
Bahkan para pelaku tindak kekerasandan
terror
di
lndonesia
pada
tahun
2010-201 Idiperankan oleh para mahasiswa maupun sarjana yang
baru lulus dari kampus.s
II.
METODE PENELITIANPenelitian
ini
akan menggunakan pendekatankualitatif
untuk
mentransformasi kapasitas OrganisasiEkstra Kampus sebagai agen deradikalisasi pemikiran
politik dan
keagamaan
di
kampus-kampus
diYogyakarta. Pendekatan
kualitatif
diharapkan dapatmemberikan
penjelasanyang
akurat tentang
posisipenyebaran pemikiran radikal
di
kalangan mahasiswa,derajat
radikalisasi pemikiran
dan
proses
untukmelakukan deradikalisasi;
7
Liha[ pemikiran kanan
keagamaanradikal
dalamAzyumardi
Azra,
Pergolakon Pemikkon Politik lslom,Jakaru,
Paramadina, 2003 ataupun dalam MuhammadAsfar
(ed).
lslom lunok, lslom rodikal:
Pesontren,terorisme, don bom Boir, Surabaya: JP Press.
'
Dalam
diskursus kekinian,
kelompok
politikkeagamaan
tersebut
dihqbungkan dengan kelompokNll.
Lihar lebih lauh dinamika pemikiran raoikal oaram EShireen
T
Hunter, Islomic Revivolism: Unity ond Diversity.2003, ardi Azra, ibid
Data penelitian diperoleh melalui
dau
primerdengan melakukan
interview terstruktur
kepadaresponden yakni aktivis
organisasiekstra
kampusmaupun kepada narasumber dan pakar. Focus group
discussion dilakukan kepada pengurus
OrganisasiEkstra
Kampus,
dan
melakukan
studi
dokumenterhadap dokumen-dokumen, buku-buku,
gambar-gambar yang
terkalt
denganissue
radikalisme dand e rad i ka I i s asi..
Tehnis analisa
dau
yang akan dlgunakan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama. analisa wacana secara
simultanuntuk
digunakan menganalisis buku-buku, dokumensejarah
Organisasi
Ekstra
Kampus,
dokumenpemaknaan
terhadap kitab suci,
dokumen-dokumenkebijakan
counter terrorism, untuk kemudian
bisadiambil makna terdalam dari pesan yang disampaikan.
Kedua,
untuk
mendapatkananalisis
yangmendalam terhadap
dari
hasil wawancara
dengannarasumber maupun responden dalam penelitian, maka
akan dilakukan analisis fenomonologis, dan dan untuk
menginterpretasi
hasil dari
pelaksanaanfocus
groupdiscussion, maupun pelaksanaan
expert
meeting akanmengeksplorasi dengan menggunakan analisis simbolik.
Populasi
penelltian
adalahaktivis
organisasiekstra kampus berbasis
keagamaandi
Yogyakara,sepefti HMI MPO, HMI DIPO, lMM, PMll,
KAMMIyang
tergabungdalam kelompok
Cipayung ataupunorganlsasi ekstra kampus berbasis keagamaan seperti
kelompok Hizbut
Tahrir,
kelompok Jamaah Tabligh,kelompok
Salafi, maupun beberapa variannya melaluistratlfied random
sampling,
untuk
meningkatkanderajat represenusi dari obyektivitas penelitian.
Ir
PEMBAHASANMeningkatnya aktivitas intoleransi, kekerasan
dan terror di
lndonesia mencerminkan
bahwabanyaknya anggota masyarakat yang terpengaruh oleh
logika
berfikir
dari kelompok
radikaldan
melakukanaktivitas intoleransi,
kekerasan,terror
atas
namakekuatan agama
dan politik tertentu
adalah sebagaisesuatu yang normal. Bahkan studi yang dilakukan oleh
Petrus Golose,
Ketua BNPT
(Badan
NasionalPenanggulangan
Terorisme)
menunjukkan bahwa parapelaku tindakan kekerasan
dan
terror
tidak
merasatakut atas ancaman hukuman jlka melakukan perbuatan
yang melanggar hokum.e
Lembaga
Surve
lndonesia (LSl), mengadakanriset
nasional,untuk
mengeksplorasi radikalisme padatlngkat muslrm dewasa di lndonesia di tahun 20 10.
Tabel I
Ragam Tindakan Yang Mengekspresikan
e
Lihatstudi Perus Golose.
Derodikolisosi terorisme.
humonis, soul opprooch,
don
menyentuhokor
rumput,Yayasan
Asosiasi Prog.am Pascasariana Pe.BJ'Jar Ti^gt: YihammadiFh (APPPTI'I) ISBN: 978-602- I 9568- l -6
sedia l'lelakukan--;;;--;m
Menurut Sri yunanto
program deradikalisasimencakup berbagai komponen proses; deideologisasi
reorientasi, motivasi,
re-edukasi, resosialisasiierta
mengupayakan kesejahteraansosial
dan
kesetaraandengan masyarakat
lain.
Makaprogram
deradikaljsasisebagai_ sebuah
program pendidikan
bisa mempunyaidimensi kognitif,
dalambenruk
memasukkan 'faham yangtidak
radikaluntuk
menghilangkanauu
melepaspemikiran, sikap
dan
tindakanradikal dan
kemujianmenggantikannya dengan
faham lslam yang
toleran,comparible dengan kehidupan
bangsayang
plural.Program deradikalisasi juga mempunyai dimensi
afeksi,
yaitu
melakukan persuasi dengan melakukan berbagai kegiatan rehabilitasiagar meieka
dengan sadar d?nsenang kembalik kepada masyarakat"
lslam
danmotorik
dalam bencuk
meninggalkanperilaku
dandukungan terhadap kekerasan. io
Studi yang
dilakukan
oleh Sri
yunantoterhadap program
deradikallsasi pemerintah, justrumenimbulkan persoalan
serius,
bahkan
semakinmemicu
penyebaranpemikiran radikal.
Selama iniprogram
deradikalisasidilakukan melalui
beberapapendekaan,
seperti
pendekamn keamanan.
danpendekaran penegakan
hokum dan
kurangmenggunakan
pendekaun melalui
jalur
budayadai
pendidikan
relarive belum
banyak
dieksplorasi.Pendekaun keamanan
dan hokum
cenderung mengedepankan unsur represif, sedangkan pendekataibudaya
-
dan
pendidikan mengedepankan
unsurepreventif dan humanis.
Ketua Majelis Ulama
KH
Makruf Amien yangmengatakan bahwa program deradikalisasi yang
ialai
justru
akan memicu
radjkalismeri Hal
ini
-terkaitdengan adanya
pandangan
bahwa
programderadikaiisasi merupakan sebuah program
karet
r-intukmemarginalkan peran
politik
masyarakat lslam, bahkandikhawatirkan
akan
mengakibatkan
pendangkalanakidah bagi kalangan umat lslam. Dalam pandang"annya
yang lebih
penri,rgbukan merubah pemlkirari
yang raCrkal melainkanmembuat mereka mandiri
secarl'
Lt'a:
tulisanSri yunanto,
.
(ed). (2003).
Gerokan-, ,tcn
islom.Di
lndonesio dondi
Asio Tenggora, Jakarta:r, ceD lnstirure.
Atau
dalamhttp://idspslirg/headline_
^ ews,'oublikasi-idsps/tantangan_program_deradikaliiasi_
:er_orisme/, yang diunduh pada l5
April
20 I IRepublika, Senin
I
November 20 10.ekonomi
.:^
:-re:lauhkan
diri dari
kekerasan(disengagen:e-: r-on- violence). L2
Saiah
sair
model deradikalisasi yang berhasilmenurur Lec
Suryadinata
adalah
programderadikalisasi yang d iakukan oleh pemerintah Belinda. Belanda dalam
baus rertentu
berkontribusi terhadap perkembangan radikalisme di lndonesia, di mana tokoi-rSneevllet merupakan
tokoh dari
Belanda
yangmengenalkan
tradisr
radikalisme
di
lndonesialPandangan
Sneevlier kemudian
mengubahstrukrur
social
dalam organisasi Sarekat islam yang didirikanoleh Hos
Cokroaminoto menladi
terpeiah
dalamorganisasi Sl Putih di bawah kepemimpinan Agus Salim,
dan Sl Merah di bawah kepemimpinan Semaun-.
Menurut Leo
SurTadinata,
programderadikaliasi yang didesain
oleh
pemerintah'Beiandadengan meiibatkan para
pemikir
dan perguruan tinggi guna menghadapi radikalisme agama. Froukje Deman-tmerupakan
peneliti
radikalismeyang terkenal.
Dia menyarankanagar pemerinuh
Belanda yang sekulerlebih terbuka untuk
argumen-argumenrel6ius
dankaum muslim moderat harus mengajak sesami muslim
yang radikal masuk
ke
moinstreom lslam yang damai.Pemberian ruang kepada fihak-fihak yang akan-menladi
obyek
radikalisasiuntuk
menyampaikan argumentasidari
keyakinanyang
dipilihnyaakan
mem6uat arusketerbukaan komunikasi. r3
Bagaimana mendesain
program
deradikalisasiyang efekrif dan
efisienl.proses
melakukanderadikalisasi
dapat
meminjamlogika
konrrukdvismeyang
dipergunakan
oleh
Antony
Giddens
untukmelacak
relasi antara
agendan struktur.
pemikiranradikal dapat dianalogkan sebagai
struktur,
dan pelakuaktivitas kekerasan sebagai representasi agen. Struktur
pemikiran radikal membenruk
cara
pindang
danperilaku agen dalam memaknai sesuatu.
Srruktui
yangkuat dan berhirarkhi
membuar agentidak
memilik] kesempatanuntuk
mengabaikan api-apa yang menjadharapan
dan
keinginan
agen.
Semat<in- teriaalketimpangan kekuatan,
ororitas,
informasi
antarastruktur dan
agen maka semakin posisi agen hanyamenjadi sub ordinat dari kepentingan
struktui.
Menurut Giddens, dalam konteks
tertentuperilaku.
struktur
dapat dipengaruhi oleh perilaku agen,atau
dalamhal
ini
agenjusrru
yang mengkonstriksiperilaku.struktur.
Agen yangmemiliki
kekuatan yangmemadai, memungkinkan perilaku agen akan otonom]
bahkan agen dapat mempengaruhi perubahan
di
dalamstruktur
sehingga perilaku agen kemudian berharmonidengan perilaku srruktur. ra
r2Republika,
Rabu , 6
Oktober
20l0
rr Lihat
pandangan
Leo
Suryadinata
dalamhttp://www.baljpost
.co.id/mediadeta il.phplmodule= demil[ubrik&kid=l&id=2490 yung
airnarf,
paa,
tApril
201 Itr
Lihat
Antony
Gidden dalam Antony Giddens Centrol?!l:^,
in_ Sociolfheory, Berkeley: University
ofCalifornia Press, 1979 dan
Anony
Giddens,' Ihe Constitutionof
Society.Outline
of the
Theoryof
Structurotion,
Konferensi
1s-:sia-sllrognm Pascasarjana perguruan Tinggi Muhammadiyah (ApppTM)
ISBN: 978-502- I 9568- I -6
28
j-
luhkan
diri dari
kekerasan'.
clence).r2*:del
deradikalisasi yang berhasil5
-ryadinata
adalah
protram
.<ukan oleh pemerintah Belanda.
:.rrentu
berkontribusi terhadapi
:.re
di lndonesia, di mana tokohi- tokoh dari
Belanda
yangs
'adikalisme
di
lndonesia.:
<emudian mengubahstruktur
;::
Sarekat islam yang didirikan-
^.io
menjadi terpecah
dalam:.:+ah
kepemimpinan Agus Salim,,-
<e2emimpinan Semaun.-:c
Suryadinata,
protram
ctsain oleh
pemerintah Belandaa-:
pemikir dan perguruan tinggi,.-::sme
agama. Froukje Demant-.:
kalismeyang rerkenal.
Diae-a'intah
Belanda yang sekuler:'gumen-argumen
religius
dani:
-a.us
mengaiak sesama muslim\a
-J,nstreom lslam yang damai.a:a
ihak-fihak yang akan menjadi-:-<
rnenyamPaikan argumentasi=rt
','
'nnra
akan membuat
arus-:-
iesarr
programderadikalisasi
:
efisieni.Proses
melakukan-:-.xjam
logika konffuktivisme::r
An16ny Giddens
untuki:;er
dan srruktur.
pemikiran1..r- sebagai
struktur,
dan pelakuE=!:i
representasi agen. Struktur':-:entuk
cara
pandang
dan-:-.a<nai
sesuatu.Struktur
yang-embuat
agenridak
memiliki=--balkan
apa-apa yang menjad:
-:^
agen.
Semakin
reriadil- ciorias,
informasi
antara:<.
semakin posisi agen hanyai-
<e)entingan struktur.i::-s.
dalam konteks
tertentu:
:
::ngaruhi
oleh perilaku agen,=-
Jsrru
yang mengkonstruksi:.
:'arg memiliki kekuatan yangc.-
perilaku agen akan otonom,r:engaruhi
perubahandi
dalam:.
-
agen kemudian berharmoni)<:cber 20 I 0
- Leo
Suryadinara
dalam:: :
mediadeta
il.php?module==1i90
yang diunduh
pada
I3a1am Antony Giddens Cenrrol
e:7.
Berkeley: Universiry of
9 oar
Anony
Giddens,
Ihe:
auline
of the
Theory of
:. U.K.: Polity Press, 1984. Atau
Lantas bagaimana kesiapan organisasi eksrra
kampus, yang dalam sejarah organisasi kemahasiswaan
lndonesia sebagai
pilar
penyangga peradabanl Studiyang dilakukan
peneliti
rerhadap5
organisasi ekstrakampus,
yang
selamaini
dikenal
dengan kelompok Cipayung,seperri lkatan
Mahasiswa Muhammadiyah(lMM),
Himpunan Mahasiswa lslam DiponegorolfiXt
?ipo), dan
Himpunan Mahasiswa
lslam
MajelisPenyelamat Organisasi
(HMl
MpO),
pergerakanMahasiswa
lslam
lndonesia(pMll),
maupunkomite
Aksi
Mahasiswa
Muslim
lndonesja
(KAMMI)menunjukan beberapa hal.
Pertama, pemaknaan kata dan aksi radikal bagi
para aktivis organisasi ekstra kampus memiliki makni
yang beragama, pada satu sisi radikal dimaknai sebagai
secara
positif rerkair
dengan
rradisi
ber-fikirfundamental,
yang
memungkinkan mahasiswa dapatmenemukan pemiklran
kritis
yang solurif
bagimasyarakat. Pemikiran radikal bagi mahasiswa adalah keniscayaan. Bagi aktivis
pMll dan HMI MpO,
pilihanaksi
radikal seperri
sejumlah
aktivitas
anarki,pemblokiran jalan, pembakaran
ban,
bagi mahasiswaadalah sebagai
reaksi
aus
selumlah
keburuhankomunikasl
dalam
mengartikulasikan
kepentinganterhadap fihak
terkait.s
Dan
agakberbeda
denlanpilihan aksi
dari HMI Dipo, lMM,
maupun KAMMI, dt mana berJikir radikal tidak harus linier dengan tindakan anarkhi tatkala menghadapi kebuntuan komunikasi.Pada
sisi yang Iain,
sebagianbesar
akdvis Cipayung memaknai bahwa radikal bermakna negative,atkala
bermakna kepada pemikiran fundamental, kaku,mudah
menyalahkan
kelompok lain,
ridakmengembangkan daya kriris, fanatic kepada kelompok,
difahami sebagai sesuatu yang merusak
era
idealism mahasiswa. Sehingga kelompok Cipayung memandangorganisasi
seperti Hizbut Tahrir, Majelis
Mujahidinlndonesia,
Front
Pembela lslam, Ahmadiyah, GerakanPemuda
Ka'bah,
hampir
tidak
memiliki
basis pengorganisaan yang kuat di mahasiawa, kecuali HizbutTahrir
yang memiliki
kekhasan
mendiskursuskan radikalasasi dalam pemikiran melalui diskusi terbatas. dan public yang cerorganisir.,oKedua, hadirnya kelompok radikal keagamaan
di
sejumlah kampusdi
Yogyakarta, difahami belummenjadi
ancamanserius bagi eksistensi
kelompokCipayung. Meskipun secara factual, diakui
bahwaproses mencari
kader bagi
organlsasi
Cipayungsemakin
sulit, rerkait
dengan semakin dominannyi pragmatismeekonomi,
buadayarekrearif
di
kalanganmahasiswa.
Dan bukan karena
semakinterrarik;ya
dalam Lihat dalam Alexander E.
Wendt, ,,The
Agent_Structure
Problem
in
lnternotionol
ReloiionsTheory",
lnternotionol Orgonizotion,Vol. 41,
No.
3.(Summer, 1987 ). pp. 335-370
"
Wawancara dengan
akrivis
pMll di
CabangYogyakarra,
dan
aktivis
HMI Dipo di
Caban!Yogyakarta, dan Komosariat di UGM, Ull, dan
UMy.
"
't
HizbutTahrir
membuat sebuahfronr
khusus dengannama Gema Pembebasan, yang membuar diskusi Jan
mahasiswa dengan organisasi
radikal, yang
difahamimenawarkan
pemikiran utopis, militansi
yang tinggi,dan janji keagamaan.
Bahkan yang justru dianggap comperitor sejati
adalah KAMMI, yang disejumlah aktivis
pMll
dan HMIDipo justru
sebagai organisasiradikal yang
masukdalam dunia
kemahasiswaan.Akrivis pMMl
di
UINSuka,
justru
melihar KAMMI sebagai organisasi radikalyang
komperitif
di
polirik
Kampus,dan
mengancammimbar akademik
kampus. Secarafactual,
KAMMImenjadi organlsasi
kemahasiswaanyang
memilikijaringan keluar dan
ke
dalam
secarabaik,
mampuberdiskusi,
mampu
membangunaksi, dan
membuatforum
alternatif. Yang memungkinkan akrivis KAMMIdapat masuk
ke
dalam struktur
politik
mahasiswamaupun
struktur
pembelajaran keagamaandi
Kampusmelalui program
formal dari
kampus,
sepertimentoring keagamaan. i7
Bagaimana halnya dengan
kelompok
radikalpolitikl
Dalam
pandanganaktivis
Cipayung, radikalpolitik
dalam dunia kemahasiswan banyak diperankanoleh kelompok kiri, sepefti
Liga Mahasiswa NasionalDemokrasi
(LMND),
amupun kelompok
SekolahBersama (SEKBER), ser-ta
Sopink
(Solidaritas OrangPinggiran).
Bagi
kelompok
Cipayung,
diskursuiradikalisasi
politik
yang dijalankanoleh
kelompok kirisangat menarik perhatian, di samping karena pemikiran
politik
yang sering
kali
sangat mengandalkan nalarfilsafat yang permissive, dalam pemikiran dan mobilisasi
aksi. Namun dalam
perjalananpolirik
di
Kampus,kelompok
kiri
tidak banyak mendapatkan posisi politik dalam lembaga mahasiswa,dan
banyak mendapatkanpanggung dalam
politik
di luar kampus, terurama dalammendiskursuskan issue penentangan pada liberalisasi
ekonomi,
dan
pendidikan yang
dianggap semak rkapitalisrik.
Terkait
dengan
maraknya
aks;
.za <.keagamaan yang dilekatkan pada
aktivius
ie.:-...:
/_ang
terjadi
di
masyarakaLpara
akrrvrscrE:-
!?: Cipayung memandang bahwa proliferasi Ipen/eoare.radikalisme-terorisme
tidak
banyak
menggu.a<a.saluran
organisasi kemahasiswaan,
baik
dalamorganisasi
formal seperti
Badan Eksekutif Mahas swa(BEM), Senat Mahasiswa (SM),
Korp
Mahasiswa Jurusan (KMj), dan organisasi peminaun khusus yang bergerakdi
bidang penelitian, seni, pecinta alam, kepramukaandan lain-lain. Sehingga eksistensi kelompok radlkalist_
terorist,
cenderung melakukan perekrutan
secaraprivat dan
sembunyi-sembunyi,terhadap
kalanganmahasiswa.
Sejumlah temuan mahasiswa yang tergabung dalam jaringan
Nll,
yang marakterjadi
di tahun 2010,menunjukkan
bahwa rekrutmen
mahasiswadipergunakan
unruk
mensuplaikebutuhan
ekonomidari
organisasi radikalmddui
pembayaran juranrutin
dan
infaq pada
organisasi. Mahasiswa diasumsikan7
Selumlah
pengalamanmenunjukan gejala tersebut
Fiqh
Perbedoon
Dolomdi
UGM,
UMY,
UAD Lihat dalam Surwandono,Dunio
Kemohosiswoon,fuosiasi Progmm Pasewim perg ISBN: 978-602- 1956&
t{
sebagai keluarga dari kelompok menengah ke atas yang
memiliki capital ekonomi yang memadii. Sebagaimanl
halnya dengan.kelompok radikal politik-kuulrrrun.
Gerakan FajarNusanura
(Gafatar) yangmaral
uhun2015-20
16, yang juga menjadikan'kalfngan
kampussebagai target mobilisasi ekonomi organisaii.,,
,
Kelompok Cipayung memjliki ranggung jawabmoral
sebagaiagen
deradikalisasikeag[main'
danpolitik,
yang melakukanstrategi
penghala-lan secagalacara unruk
mendapatkan kekuasaan
politik
ian
keagamaan. Melalui
aktivitas
akademikkritis,
seperti craining. diskusi perdebacan pemikiran, ourbound. yanspada prinsip
tidak
melawan hadirnya
kelompoIradikalisme-kekerasan-terorjsme
dengan
tindakan
kekerasan serupa. Bagi sejumlah
aktivis
pMll
diJogjakafta, sudah
saat aktivis ekstra
kampus untukmelakukan diskursus secara serius dalam menghadapi
hadirnya kelompok radikal
poltiik
dankeagamasi.,;
''
.
Sedangkanbagi aktivis KAMMI, yang
iugaterstigma sebagai kelompok
radikal
ai'
fimp,_is, memandang bahwa hadirnya gerakan radikalpolitik
danKeagamaan
harus disyukuri
karenamenurur
merekahadirnya
kelompok rersebut
merupakan keniscayaandaiam kehidupan social
yang
memiliki
pluraiius,i:
cr:<:-
oe beoa-beda. asalkan merel:ariaat
samoai-i-;:-{-
3e-aL a^ 7a^g Ia,n.:cNarrn
yang harus
difahami
bersama,!.:r:: -:-2 :eori
srrukrurasi
dari
Giddens..
:-::::,-,a
orga^isast
ekstra
kampus
dalam<
tr-D€:si
dengan
gerakan
radikal
politik
dan
<ea8ar.'raan
yang relative
masih bergerak
secarasporadic. dan terbaras. Andaikan sa.ia
orlaniasi
radikal keagamaanrersebuq
bergeraka"ngrn rlrp.u_rtruLiu
yang memadai, sebagaimana yang rerjadi di
Afghanistan
maupun Negara
Timur
Tengah lainnya, aka-n sangatmu.ngkin
justru
organisasi ekstra kampuslah yang ak-anjadi sub-ordinat.
Sebagian besar organisasi ekstra kamDus iuga
menyadari, mengalami persoalan yang
se.irs'
aenginsupra-strukrur berupa
ide, tara
nilal,
pemikiian alternative yang mampu menarik banyat<talangan Uait mahasiswa, maupun
sekeholders
untut
tumiufr
aanberkembang bersama
sebagaimanaera
k"jay;;;
kelompok
Cipayungdi
periode l9g0
sebelum 'NkK_BKK. maupun
menjelangera
reformasi.
Mahasiswatidak bergairah untuk terlibar dalam akrrvitas organisasi
ekstra kampus, demikian pula
masyaraka,Ei lrr
kampus
juga ddak
antusias
dalam
memberikandukungan
moril, dan
material,ntuL
eksistensisolli
dan
politik
organisasi ekstra kampus.fr..ngny.
,rp.._
strukrur
yang kuac juga diperlemah dengai 'kekuacaninfra-strukrur dan jaringan yang ridak
kohlsif
membuat
kapasius organisasi eksrra kampus
untuk
menecralisir
r8 Lihar
dalam "Membaca
Aliran
Salah Kaprah,,, dalamSlrwandono,
Seporot,isrnedon
potnik'
Kekerisoni,Yogyakaru, Jurusan
Hl UMy
dan CVfomo;oyo, 2Oii.
.
vvawancara
dengan
akrivis
pMMl
CabangYogyakaru.
dalam.mendiskursuskan
pemikiran kelompok
radikal menjadi sangat terbatas dan diragukan.
Dalam konteks
ini,
sesungguhnya menjaditanggung
jawab
dari
perguruan
ringgi
bersamapemerintah untuk memberikan ruang yang luas kepada
organisasi
ekstra
kampus
untuk
tumbuh
menjadiorganisasi
yang oronom,
matang,mandiri.
Sejumlahregulasi
kependidikan, selayaknya
memberikanaffirmative action kepada
tumbuhnyi
pemikiran kritis,dan
.alternative,
yang mampu menjadi
penyanggaperadaban bangsa.
IV.
KESIMPULANOrganisasi
ekstra kampus, dalam
konteks dimensi kesejarahan lndonesia, memiliki porensiyang
sangat besar untuk
membangun
diskursuideradikalisasi
politik
keagamaandan politik,
secari intelektual dan humanis. posisi ini akan memungkinkandiskursus
deradikalisasi
pemikiran
politik"
dankeagamaan
akan
mengarusutamakanpada
issuekeamanan manusia (human security) daripaja keamanan
Negara (stote security).
Dalam konteks situasi
non
krisis,
posisiorganisasi
ekstra
kampus
relatif
masih
teodingdibandingkan dengan organisasi
radikal
polttik
dai
keagamaan
yang mulai masuk
ke
kampus. Namun,organisasi
.
ekstra
kampusjuga
mengalami kapasitassupra-struktur
dan infra-struktur,
sehinggaberpengaruh kepada kinerja organisasi ekstra
kamfrs
sebagai
penyanggaperadaban bangsa.
Diperlulansinergi
dari
berbagai
fihak untuk
meningkatkankapasitas organisasi ekstra kampus menjadi orlanisasi
kemahasiswaan yang mandiri, otonom, dan
kuaJ
[7]
cc
humani
Jakama,
[8]
Hurond Divr
[e]
Repflll
suKemaha
lr2l
s
Kekerosr
Komojo
fl3J
suPerbeda<
Eerbosb Kampus
Hibah Br
UMY,2(
[4]
Tur dan rodiAfl51
Yur&ndit
ln&rtrrsit2003
lt61
zadrmos lsl
'o
Wawancara dengan aktivis KAMMI
diYoryakrrt:
DAFTAR PUSTAKA
|]
Alexander
E.Wendt,
19g7,"The
Agent-StructureProblem
in
lnternotionol Re/otions Theory", lnternotionolOrgonizotion, Vol. 41, No. 3.
[2]
Asfar,
Muhammad(ed). 2007,
lslom lunok, tslomrodikol: Pesontren, terorisme, don bom Bolr, Surabaya: Jp
Press.
[3]
Azra, Azyumardi, 2003, pergolokon pemiknon politikI slom, )akarta, Paramadina
[4]
Duverger, Maurice, 2003, Sosio/ogi polirik, Jakara,Penerbit Radjawali
[5]
Giddens,Antony,
1979, Centrat problemsin
SoitolIheory, Berkeley: Universtty of California press,
[6]
.Giddens,Antony,
19g4, The Constitutionof
SocietyOutline_of the Theory
of
Structurotion, Cambridge, U.K.:Polity Press Cabang
Asosiasi Progmm Pascasarjana perguruan Tinggi Muhammadi)ah (ApppTl.l)
kan pemikiran kelompok
radikalas dan diragukan.
reks
ini,
sesungguhnya menladiari
perguruan
dnggi
bersama:mberikan ruang yang luas kepada
.ampus
untuk
tumbuh
menjadi"rom, matang,
mandiri.
Sejumlah<an,
selayaknya
memberikanoada rumbuhnya pemikiran kritis,
ng
mampu menjadi
penyanggaKESIMPULAN
eksrra kampus, dalam
konteks lndonesia,memiliki
potensi /angrtuk
membangun
diskursuskeagamaan
dan politik,
secararis. Posisi
ini
akan memungkinkanisasi
pemikiran
politik
danrengarusutamakan
pada
issuetmon security) daripada keamanan
:eks
siruasi
non
krisis,
posisi<ampus
relatif
masih
leodingorganisasi
radikal
politik
danlai
masuk
ke
kampus. Namun,-ous
juga
mengalami kapasirasn
infra-struktur,
sehinggakinerja organisasi ekstra kampus
peradaban bangsa.
Diperlukanpi
flhak untuk
meningkatkan.sra
kampus menjadi organisaslrandiri, otonom, dan kuat
DAFTAR PUSTAKA
:ndt,
l987, "The
Agent-Structuret!
Relotions Theory", lnternotionol'lo.
3.)
(ed). 2007,
lslam lunok, lslom ,isme, don bomBoli, Surabaya: Jp
2003, Pergolokon Pemikion politk
Ina
e. 2003, Sosiologi Politik, Jakarta,
1979, Centrol Problems
in
Sociat:rsiry of California Press,
I 984.
fhe
Constitutionof
Society:f
Structurotion, Cambridge, U.K.:[7]
Golose, Petrus,
2010,
Derodikolisosi terorisme :humonis, soul opproach,
don
menyentuhokar
rumput.Jakarta, Yayasan Pengembangan llmu Kepolisian
[8]
Hunter,
T
Shireen,)003,
lslomic Revivolism: Unity ond D iversity, Bloomi ngton,[9]
Republika, Rabu , 5Oktober
2010! l]
Sur-wandono, 20 13, Fiqh Perbedoon Dolom DunioKe moh osisw oo n, Yogyakarta, N F Pu blishing, 20 I 3.
[l
2]
Surwandono,
2015,
Seporotismedon
PolitikKekeroson, Yogyakarta,
Jurusan
Hl
UMY dan
CVKomojoyo, 20 I 5.
I I
3]
Surwandono,Sidiq Ahmadi,
Pelembogoon FiqhPerbedoon
Dolom
MendiskursuskonPemikion
lslom Berbosis Liberol don Fundomentol Podo Organisasi Ekstro Kompus Berbosis lslom di Yogyokorto, Laporan PenelitianHlbah Bersaing ( tidak diterbitkan), Yogyakar-ta, Fisipol
ut"lY, 20 r0
[l41 Turmudi,
Endang dan Sihbudi, R. (2005). /slom don rodikolisme di lndonesio. Jakarta, LlPl Press).fi5]
Yunanto,Sri,
Gerokon militon lslom:Di
lndonesiodon
di
Asio Tenggoro, llslomicmilitont
movement: in lndonesioond
Southeost Asio]. Jakarta: Ridep lnsriture, 2003116l Zada,
K. (2003).
Islom rodikaL Pergulaton ormos-ormos lslam goris keros di lndonesio lakarta: Teraju.i Nasional Ke- 4