• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA MOTOR VARIO 150 DI KOTA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA MOTOR VARIO 150 DI KOTA YOGYAKARTA"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA MOTOR VARIO 150 DI KOTA YOGYAKARTA

THE INFLUENCE LIFESTYLE TO THE PURCHASE DECISION OF HONDA VARIO 150 IN THE CITY OF YOGYAKARTA

Oleh

GOTRO SUKMA ADI 20100410107

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

i

THE INFLUENCE LIFESTYLE TO THE PURCHASE DECISION OF HONDA VARIO 150 IN THE CITY OF YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

GOTRO SUKMA ADI 20100410107

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

iv Dengan ini saya,

Nama : Gotro Sukma Adi Nomor Mahasiswa : 20100410107

menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Di kota Yogyakarta” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta,10 November 2016

(4)

v

Kebenaran itu dari tuhanmu, karena itu janganlah engkau

menjadi orang yang ragu-ragu

(Q.S Ali Imran: 60)

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika suatu kaum

tidak mau merubahnya

(Q.S Ar’du: 11)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(Q.S Al Insyaraah: 5)

Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah,

Sesungguhnya tiada putus asa dari rahmat Allah melainkan

orang-orang yang kufur (terhadap karunia Allah)

(Q.S Yusuf)

Tiada makanan yang lebih baik dari pada hasil usaha tangan

sendiri

(H.R. Muslim)

Dalam hidup saya hanya ada yang menang dan yang kalah

bukan untuk imbang

(5)

vi

Sebuah karya penuh semangat dan harapan untuk berbagi

ilmu kepada sesama, karya ini kupersembahkan kepada:

1.

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya.

2.

Almarhum Ayahanda dan Ibunda tercinta yang

telah mendidik dan membesarkanku dangan penuh

kasih sayang. Terimakasih atas kepercayaan dan

dukungan yang telah diberikan sehingga menjadi

motivasi terbesar saya untuk selalu berusaha

menjadi manusia yang sukses dan menjadi

kebanggaan keluarga.

3.

Keluarga Besar Bani Suyitno dan Saudara

(6)

xi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen... 8

(7)

xii

(8)

xiii

H. Saran... DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(9)

xiv

1.1. Tabel Data AISI September 2016... 3

2.1. Tabel Inventarisasi Gaya Hidup... 19

4.1. Tabel Diskripsi Responden... 40

4.2. Tabel Hasil Uji Validitas... .. 41

4.3. Tabel Hasil Uji Reliabilitas... 42

4.4. Tabel Hasil Perhitungan Koefisien Regresi... 43

4.5. Tabel Hasil Uji F... 44

4.6. Tabel Hasil Uji t... 45

(10)

xv

(11)
(12)
(13)

vii

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas, minat, opini terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Jumlah responden 100 obyek dalam penelitian ini adalah honda vario 150. Alat analisis menggunakan uji determinasi, uji f, uji t dan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa gaya hidup secara simultan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Aktivitas dan minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Disisi lain opini tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Salah satu faktor perkembangan di era globaliisasi dan informasi saat ini mendorong gaya hidup masyarakat yang berdampak pada perubahan struktur pasar konsumen. Perubahan gaya hidup,pergeseran kebutuhan konsumen, tentu tidak bisa di bendung sejalan dengan kenaikan daya beli mereka, yang disertai ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan. konsumen saat ini hidup dengan berbagai macam kebutuhan dan produsen akan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam upaya memenangkan pasar, produsen dituntut untuk memahami perilaku konsumen. Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi perilaku konsumen saat ini adalah gaya hidup.

Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah penting. Plilihan penggunaan sarana transportasi sangat beragam jenisnya, salah satu jenis pilihan sarana angkutan darat untuk mempermudah dan mempercepat waktu tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor. Pada saat ini kebutuhan sepeda motor bagi masyarakat sangat vital mengingat tingginya tingkat kemacetan terutama di kota-kota besar di indonesia, salah satunya di kota yogyakarta maka sepeda motor merupakan salah satu pilihan yang tepat. Permintaan masyarakat terhadap sepeda motor terus mengalami peningkatan, hal ini memberikan peluang bagi para produsen sepeda motor untuk melakukan inovasi dari produk yang dihasilkan.

(15)

indonesia pada dasarnya terbagi menjadi 3 jenis yaitu Motor Bebek, Motor Skutic atau scooter matic dan Motor Sport.

Persaingan sepeda motor jenis matic perlu mendapatkan perhatian, terutama konsumennya yang mmembutuhkan informasi yang akurat mengenai sepada motor matic. Honda vario 150 merupakan produk sepeda motor matic dari PT Astra Honda Motor (AHM) yang merupakan produk unggulan dari Honda saat ini. honda vario 150 memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan motor matic merek lainnya seperti mengacu pada mesin,performa, konsumsi bahan bakar dan teknologi terbaru yang tersedia. Honda vario 150 memberikan image motor yang nyaman dan irit namun berkelas, setiap perubahan pada honda vario tampak tampilan motor ini menjadi makin futuristik. Di generasi terbaru ini desain bodi terlihat tajam dan lebih besar. PT Astra Honda Motor menanamkan berbagai fitur canggih di honda Vario 150 yang dinamakan honda smart technology antara lain answer back system, lampu depan LED, PGM-FI,ISS (idling stop sistem),dan mesin honda vario ini sudah menggunakan eSP. Honda vario 150 ini memiliki performa tinggi jauh diatas motor skutik lainnya. Honda vario 150 mampu mencatat waktu 11,9 detik untuk jarak 0-200m dengan top speed 102 km/jam. Selain bertenaga, motor ini juga memiliki konsumsi BBM teririt di kelasnya yaitu sebesar 52,9 km/liter. Dengan fitur ini bisa menghemat konsumsi BBM 30% dibandingkan vario sebelumnya.

(16)

angka penjualan 400.000 unit perbulan setelah berhasil menjual 415.071 unit sepeda motor di pasar domestik. penjualan honda vario 150 di yogyakarta juga melampaui target penjualan. Astra Motor Yogyakarta menargetkan penjualan sebanyak 1500 unit per bulan. Namun berhasil terjual diatas 1500 unit.

Tabel 1.1

Data AISI September 2016

No Pabrikan Terjual Persentase

1 Honda 423,256 unit 76,14% 2 Yamaha 119,717 unit 21,53% 3 Kawasaki 8,036 unit 1,44% 4 Suzuki 4,628 unit 0,83%

5 TVS 183 unit 0,03%

Total : 555,820 unit 100% Sumber :www.aisi.com

Dari tabel diatas tampak sepeda motor honda menduduki posisi pertama dengan total penjualan sebanyak 423,256 unit yang artinya 76,14% pangsa pasar indonesia. Diposisi kedua di tempati yamaha dengan penjualan 21,53% atau dengan angka penjualan sebanyak 119.717 unit. Posisi ketiga ditempati oleh kawasaki dengan penjualan 1,44% atau sebanyak 8,036 unit. Diposisi keempat ditempati oleh suzuki dengan penjualan 0,83% atau sebanyak 4,628 unit dan diposisi kelima ditempati TVS dengan penjualan 0,03% atau sebanyak 183 unit.

(17)

pelanggan yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan psikologis konsumen.

Menurut Well dan Tigert (dalam Susanto,2010 pada laman http://www.jakartaconsulting/art-01-11.htm) mengemukakan bahwa perilaku konsumen

atau gaya hidup dapat diamati atau diukur denganaktivitas minat, opini, dengan adanya Activities atau Aktivitas perusahaan dapat dengan mudah mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan konsumennya, sehingga mempermudah perusahaan perusahan untuk menciptakan strategi-strategi dari informasi yang didapatkan tersebut. Interest atau Minat merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memahami minat dan hasrat pelangggannya. Dengan memahami minat pelanggannya, dapat memudahkan perusahaan untuk menciptakan ide-ide guna mempengaruhi pembelian para pelanggannya. Sedangkan Opinion atau opini merupakan pendapat dari setiap konsumen yang berasal dari pribadi pribadi mereka sendiri. Indikator opini adalah isu sosial,isu politik dan bisnis. Isu politik dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen dalam negara yang sama biasanya memiliki lingkungan politik yang sama pula, tetapi lingkungan politik juga dapat mempengaruhi peluang bisnis perusahaan pada tingkat lokal maupun internasional. Beberapa perusahaan bisnis telah menjadi sangat sukses dengan mempelajari lingkungan politik dan menyusun strategi yang memanfaatkan peluang yang terkait dengan perubahan dimensi politik.

(18)

pasca pembelian. Dengaan kata lain diperlukan suatu proses pengambilan keputusan untuk membeli barang atau jasa. Menurut Setiadi (2003) pengambilan keputusan yang diambil seseorang dapat disebut sebagai pemecahan masalah, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau dipuaskan.

Berdasarkan fenomena yang telah dijalaskan diatas, maka peneliti tertarik dituangkan dalam suatu karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Vario 150 Di kota Yogyakarta”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan masalah penelitian maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dimensi aktivitas, minat dan opini secara simultan terhadap

keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta?

2. Apakah aktivitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario

150 di kota Yogyakarta?

3. Apakah minat berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta?

4. Apakah opini berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah yang telah di uraikan, maka tujuan penelitin ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh aktivitas terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario

(19)

2. Menganalsis pengaruh minat terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta.

3. Menganalisis pengaruh Opini terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta.

4. Menganalisis apakah dimensi Aktivitas, minat dan opni berpengaruh simultan

terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bermanfaat bagi sejumlah pihak,diantaranya:

1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam permasalahan yang sebenarnya.

2. Bagi masyarakat, menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori dan Penurunan Hipotesa 1. Perilaku Konsumen

Menurut kotler (2008) yang menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan ,dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Setiap budaya terdiri dari subbudaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial (Setiadi, 2008).

Loudon dan Bitta (2004) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengtur barang dan jasa. Perilaku konsumen dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal kegiatan evaluasi.

(21)

kajian ini untuk merumuskan kebijakannya dalam kerangka perlindungan konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen mungkin dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan kemampuan seorang pemasar dalam menjalankan tugasnya. Demikian juga bagi kalangan akademis, kajian ini akan dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan tentang perilaku manusia.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Kotler (2005) menyatakan Keputusan pembelian dari konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan.

a. Faktor Kebudayaan

1. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan

perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Contohnya seorang anak yang sedang tumbuh mendapakan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya.

2. Subbudaya, setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih kecilyang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras dan area geografis.

3. Kelas sosial, adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

(22)

b. Faktor Sosial

1. Kelompok referensi, kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok

yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

2. Keluarga, ada dua keluarga dala kehidupan pembeli, yang pertama ialah: keluarga orientasi yang merupakan orang tua seseorang. Dari orang itulah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli yang penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. 3. Peran dan Status, Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat di indentifikasi dalam peran dan status.

c. Faktor Pribadi

1. Umur dan tahapan dalam siklus hidup, konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Orang–orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

2. Pekerjaan, para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

(23)

4. Gaya hidup, gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

5. Kepribadian dan konsep diri, yaitu karakter psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responsnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen.

d. Faktor Psikologis

1. Motivasi,beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar,haus dan resah tidak nyaman. Adapun kebutuhan lain bersifat psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

2. Persepsi, persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

3. Proses belajar, proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang

yang timbul dari pengalaman.

4. Kepercayaan dan sikap, kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang

dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3. Gaya Hidup

Menurut Well dan Tigert (dalam Susanto,2010 pada laman http://www.jakartaconsulting/art-01-11.htm) mengemukakan bahwa perilaku konsumen

(24)

Opinion), dengan adanya Activities atau Aktivitas perusahaan dapat dengan mudah mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan konsumennya, sehingga mempermudah perusahaan perusahan untuk menciptakan strategi-strategi dari informasi yang didapatkan tersebut. Interest atau Minat merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memahami minat dan hasrat pelangggannya. Dengan memahami minat pelanggannya, dapat memudahkan perusahaan untuk menciptakan ide-ide guna mempengaruhi pembelian para pelanggannya. Sedangkan Opinion atau opini merupakan pendapat dari setiap konsumen yang berasal dari pribadi pribadi mereka sendiri.

Menurut Setiadi (2008) Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang di identifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang mereka snggap penting dalam lingkungannya (minat), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri (opini). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.

(25)

dan opini atau pendapat dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.

Konsep gaya hidup sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagai mana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berfikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. Gaya hidup yang diinginkan seseorang mempengarui perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.

Menurut Simamora (2000) mengkategorikan gaya hidup menjadi dua bagian :

a. Gaya hidup normatif (normative life style) menggambarkan pengharapan cultural tersebut dibebankan kepada individu oleh masyarakat. Sistem nilai ini terdiri atas pengaruh sistem gabungan dari agama suatu masyarakat dan sikapnya terhadap pembangunan ekonomi, hukum dan sebagainya.

b. Gaya hidup pribadi (personal life style) merajuk kepada keyakinan individu tentang aktivitas konsumen individu di dalam kultur mereka. Hal-hal seperti perilaku belanja, kesadaran harga dan keterlibatan keluarga dan proses pembelian terwujud akibat dari gaya hidup pribadi, sikap psikologis pengalaman situasi sosial dan ekonomi yang spesifik, lingkungan fisik dan lainnya.

(26)

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gaya hidup adalah suatu trend yang selaras dengan kehidupan yang mereka anggap penting dalam lingkungannya serta mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku mereka.

Gaya hidup yang berkembang di masyarakat merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat itu sendiri. Untuk memahami bagaimana gaya hidup, sekelompok masyarakat diperlukan program atau instrument untuk mengukur gaya hidup yang berkembang di dunia internasional telah mengembangkan program untuk mengukur gaya hidup ditinjau dari aspek kultur yaitu :

a. Outer Directed, merupakan gaya hidup konsumen yang jika dalam membeli suatu produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma tradisional yang telah terbentuk.

b. Inner Direct, yaitu konsumen yang membeli produk untuk memmiliki sesuatu dan

tidak terlalu memikirkan norma-norma budaya yang berkembang.

c. Nedd Driven, yaitu kelompok konsumen yang membeli sesuatu didasarkan atas

kebutuhan dan bukan keinginan.

Widjaja (2009) mengutarakan termotivasi dalam berbelanja karena unsur dan dorongan kebutuhan yang muncul karena lifestyle. Terdapat empat kategori yang menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen guna memnuhi kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri sehingga tercipta kepuasan terhadap apa yang telah konsumen dapatkan karena lifestyle yaitu:

a. Utilitarian purchases (pembelian produk bermanfaat)

Konsumen membelanjakan produk ini dalam kondisi tidak sangat mendesak membutuhkan, tetapi memberikan keyakinan bahwa produk atau jasa yang dibelinya akan meningkatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih mudah.

(27)

Individu mencoba untuk hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah pengorbanan dari pengeluarannya. Gravitasi dari produk atau jasa ini terletak pada faktor emosional.

c. Lifestyle luxuries (gaya hidup mewah)

Lifestyle luxuries menawarkan manfaat dan kegunaan bagi konsumen berupa meningkatkan prestige, image dan superior quality dari sebuah merek. Dalam hal ini peranan marek menjadi gratifikasi konsumen untuk membeli produk atau jasa. d. Aspirational luxuries (hasrat kemewahan)

Seiring dengan indulgences, aspiration luxuries akan memuaskan konsumen dari aspek kebutuhan emosionalnya. Melalui pembelian, konsumen dapat mengekspresikan dirinya, sistem nilai, minat dan hasratnya. Kepuasan muncul dari emosi lebih besar dari pada kepuasan pemenuhan kebutuhan praktis atau fungsional. a. Aktivitas

Menurut Adler dalam (Fitrada, 2008) gaya hidup melibatkan hasrat individu, emosi, pengalaman budaya yang ditempatkan lebih rendah dari organisasi mereka yang akan disamakan dengan gaya hidup. Gaya hidup meliputi aktivitas-aktivitas termasuk pola konsumsi, aktivitas waktu luang, dan kerja domestik, misalnya gaya memasak atau makan, praktek pengasuhan anak, dekorasi rumah berikut dengan aktivitas dalam hubungan personal dan kekeluargaan serta aktivitas kerja yang digaji.

(28)

penciptaan dan penawaran produk. Hal ini dikarenakan produk merupakan faktor utama yang menjadi fokus perhatian konsumen. Oleh karena itu penciptaan produk dan kesesuaiannya dengan aktivitas konsumen adalah strategi yang efektif guna membentuk persepsi keputusan berkunjung konsumen (pasar sasaran).

b. Ketertarikan atau Minat

Dalam kehidupan seseorang sering mengatakan bahwa dirinya tertarik pada sesuatu hal atau objek tertentu dibandingkan dengan hal atau objek yang lain. Hal yang demikian itu biasanya disebut dengan minat. Minat merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Menyadari pentingnya sebuah minat maka perlu dipelajari dan dipahami mengenai hakekat minat itu sendiri terutama dalam kaitannya dengan gaya hidup konsumen. Menurut Fryer dalam (Fitrada,2008) beranggapan bahwa minat merupakan kunci yang penting untuk berbagai situasi, misalnya dalam kehidupan sosial, penyesuaian diri, pendidikan dan dalam dunia kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang menginginkan suatu produk dituntut untuk mempunyai minat terlebih dahulu terhadap produk tersebut.

(29)

Dengan memahami minat pelanggannya, dapat memudahkan perusahaan untuk menciptakan konsep pemasaran guna mempengaruhi proses pembelian para pasar sasarannya. Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa faktor pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pilihan produk dan jasa sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan pekerjaan. Dalam hal ini perusahaan harus memilih kelompok pasar berdasarkan pekerjaan sebagai target pasarnya.

c. Opini

Opini adalah respon baik secara lisan atau tulisan terhadap situasi ketika muncul pertanyaan dalam isu-isu sosial tentang dirinya dan produk-produk yang berkaitan dengan kesenangan hidup. Opini dimaksudkan sebagai apa yang seseorang pikirkan tentang dirinya dan dunianya (Assael dalam Fitrada, 2008). Berdasarkan uraian tersebut, maka opini suatu produk masyarakat dapat berubah, akan tetapi perubahan ini bukan disebabkan oleh berubahnya kebutuhan. Kebutuhan pada umumnya tetap seumur hidup, setelah sebelumnya dibentuk di masa kecil (Prasetijo, 2005). Perubahan ini terjadi karena nilai-nilai yang dianut masyarakat dapat berubah akibat pengaruh lingkungan.

Ekonomi dapat dan sedang berubah denga cukup cepat. Efeknya bias menjadi sangat jauh dan membutuhkan perubahan dalam strategi pemasaran oleh setiap perusahaan. Konsumen dalam negara yang sama biasanya memiliki lingkungan politik yang sama pula, tetapi lingkungan politik juga dapat mempengaruhi peluang bisnis perusahaan pada tingkat lokal maupun internasional. Beberapa perusahaan bisnis telah menjadi sangat sukses denga mempelajari lingkungan politik dan menyusun strategi yang memanfaatkan peluang yang terkait dengan perubahan dimensi politik.

(30)

pembelian. Beberapa variabel mempengaruhi lingkungan budaya dan sosial dalam menentukan proses keputusan pembelian konsumen. Beberapa contohnya adalah bahasa yang digunakan, jenis pendidikan yang mereka miliki, keyakinan agama, jenis makanan, gaya berpakaian dan tempat tinggal. Lingkungan sosial dan budaya mempuyai dampak yang sangat luas, namun kebayakan perusahaan tidak memikirkannya. Perusahaan juga tidak memikirkan bagaimana lingkungan budaya tersebut dapat berubah atau bagaimana lingkungan tersebut bias jadi berbeda untuk orang lain. Seorang manajer pemasar tidak dapat mengabaikan begitu saja lingkungan sosial dan budaya. Meskipun perubahan cenderung datang perlahan, lingkungan ini dapat memberikan dampak yang merabah jauh. Seorang manajer perusahaan yang melihat perubahaan lebih awal dapat mengidentifikasi peluaang-peluang besar. Lebih jauh, dalam masyarakat luas manapun, subkelompok masyarakat yang berbeda-beda dapat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan sosial melalui berbagai cara.

(31)

Gaya hidup merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri-ciri unit tersendiri. Walaupun dengan demikian, gaya hidup sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk menjual produknya. Pertama, kecenderungan yang luas dari gaya hidup seperti perubahan peran pembelian dari pria ke wanita, sehingga mengubah kebiasaan, selera dan perilaku pembelian. Dengan kata lain, perubahan gaya hidup suatu kelompok akan mempunyai dampak yang luas pada berbagai aspek konsumen.

4. Keputusan Pembelian

Konsumen sering dihadapkan dengan beberapa pilihan dalam menggunakan suatu produk. Hal tersebut menyebabkan konsumen harus mempertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Keputusan membeli menurut Follet (dalam Hasan,2002), merupakan hasil dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertannyaan. Keputusan harus mampu memberi jawaban pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan.

(32)

pembelian merupakan suatu tahapan setelah konsumen benar-benar melakukan pembelian. Menurut Simamora (2001) bahwa keputusan pembelian terdapat lima peran yaitu:

1. Pemrakarsa (initiator)

Pemrakarsa adalah orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer)

Pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.

3. Pengambil keputusan (decider)

Pengambil keputusan adalah orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.

4. Pembeli (buyer)

Pembeli adalah orang yang melakukan pembelian nyata. 5. Pemakai (user)

Pemakai adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

Proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen akan melalui beberapa tahap yang disebut proses pengambilan keputusan (Kotler dan Keller, 2007), antara lain sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah: ketika konsumen mengenali adanya masalah atau

(33)

2. Pencarian informasi: pada tahapan ini seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak mengenai suatu produk.

3. Evaluasi alternatif: pada tahapan ini konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam menentukan peringkat produk untuk dipilih.

4. Keputusan pembelian: keputusan pembelian dipengaruhi oleh dua faktor, yaiti

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan persepsi konsumen tentang merek yang akan dipilih, sedangkan faktor eksternal adalah sikap dari orang lain dan situasi yang tak terduga.

5. Perilaku sesudah pembelian: Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pasar.

B.Penelitian Terdahulu

Habibi (2013) dengan penelitian berjudul “pengaruh dimensi gaya hidup terhadap keputusan pembelian smartphone blackberry di purworejo”. Hasil penelitian tersebut menyatakan aktivitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone blackberry di Purworejo.

Uden (2010) dengan penelitian berjudul “pengaruh aktivitas, minat dan opini

(34)

Agus salim (2011) dengan penelitian yaitu “pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian smartphone berbasis android”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel gaya hidup yang terdiri aktivitas, minat dan opini secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Fitrada (2008) dengan penelitian yaitu”analisis pengaruh gaya hidup sehat

terhadap permintaan konsumen alat kebugaran di Yogyakarta”. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa variabel seperti aktivitas, minat dan opini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap permintaan alat olah raga kebugaran.

Riskiyana ulfa,dkk (2014) dengan penelitian yaitu “pengaruh Hijabers Community terhadap gaya hidup dan keputusan pembelian hijab pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas jember”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian hijab pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Jember.

Ivane Eka Chriesmaya (2012) dengan penelitian yaitu “pengaruh gaya hidup

terhadap keputusan konsumen dalam memilih Minimarketalmamart di Malang”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan gaya hidup yang terdiri dari variabel aktivitas, minat dan opini memberikan pengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih Minimarket Alfamart di malang. Dalam penelitian tersebut variabel aktivitas dan opini memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam memilih Minimarket Alfamart di Malang.

Swasti Dian Pratiwi (2013) dengan penelitian yaitu “Pengaruh Dimensi Activity,

Interest dan Opinion (Aio) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik Busana Muslim

Shafira Di Samarinda”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara simultan

(35)

C.Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah pernyataan singkat yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti dan masih perlu diuji kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Pengaruh elemen gaya hidup terhadap keputusan pembelian

Menurut setiadi (2008) gaya hidup secara luas didenifisikan sebagai cara hidup yang di indentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (minat), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri (opini). Hasan (2009) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen salah satunya adalah gaya hidup. Faktor gaya hidup tersebut sangat penting dipelajari oleh perusahaan, kegagalan program pemasaran banyak ditentukan oleh ketidakmampuan menerjemahkan faktor tersebut desain produk, penentuan harga, positioning dan program komunikasi pemasaran. Dengan memahami perilaku konsumen secara tepat, perusahaan akan mampu memberikan kepuasan secara tepat dan lebih baik kepada pelanggannya. Swasti dian pratiwi (2013) menyatakan bahwa elemen gaya hidup yang meliputi aktivitas, minat dan opini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Agus salim (2011) menyatakan bahwa variabel gaya hidup yang terdiri dari aktivitas, minat dan opini secara signifikan berpengaruh tehadap keputusan pembelian. Uden (2010) menyatakan bahwa aktivitas, minat, opini berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. H1 : Aktivitas, Minat dan Opini berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian

(36)

Dengan adanya aktivitas konsumen, perusahaan dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan konsumen. Sehingga mempermudah perusahaan menciptakan strategi-strategi dari informasi yang telah didapatkan. Aktivitas konsumen dapat di ukur melalui indikator pekerjaan , hobi dan liburan. Habibi (2013) menyebutkan bahwa variabel aktivitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone blackberry di Purworejo. Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori maka hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:

H2 : Aktivitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian c. Pengaruh Minat atau ketertarikan terhadap keputusan pembelian.

Minat merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Setiap perusahaan dituntut untuk memahami minat dan hasrat para pelanggannya. Dengan memahami minat pelanggannya, dapat memudahkan perusahaan untuk menciptakan ide-ide guna mempengaruhi proses keputusan pembelian. Uden (2010) menyebutkan bahwa minat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok A-MILD.. Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori maka hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:

H3 : Minat atau ketertarikan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

d. Pengaruh Opini terhadap keputusan pembelian.

(37)

H4 : Opini berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

D.Model Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu maka dalam penelitian ini model penelitian hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut :

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1 : Model Penelitian

Keterangan :

Berpengaruh secara parsial Berpengaruh secara simultan

Aktivitas(X1)

Minat(X2)

Opini(X3)

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Obyek/subyek Penelitian

Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota Yogyakarta, dan yang menjadi subyek penelitian ini adalah pembeli dan pengguna sepeda motor vario 150 yang berada di kota Yogyakarta.

B.Jenis Data

Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner. Menurut Durianto, dkk (2001) data primer adalah data yang didapati dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara) dan berupa opini subyek (orang) secara individual. Data primer digunakan sebagai bahan untuk menghitung variabel-variabel penelitian. Menurut sugiyono (2008) Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden secara langsung yang berupa jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner meliputi aktivitas, minat, opini dan keputusan pembelian.

C.Populasi

(39)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemakai dan pengguna sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta.

D.Teknik Pengambilan Sampel

Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa Definisi sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi tersebut. Penarikan sampel adalah proses memilih jumlah yang cukup dari populasi untuk mempelajari dan memahami karakteristik dari subyek sampel sehingga peneliti dapat merealisasi karakter dari elemen populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non propability sampling.

Pada metode ini tidak semua unsur dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Jenis non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan cocok digunakan penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Adapun kriteria pemilihan sampel tersebut yaitu pernah membeli dan sedang menggunakan sepeda motor vario 150 usia minimal 17 tahun dan minimal pemakaian 3 bulan.

Berdasarkan kriteria pemambilan sampel tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden, alasan peneliti menggunakan 100 responden yaitu : (1) sampel yang baik minimal lebih dari 30 responden, (2) sampel 100 responden sudah bias representatf terhadap populasi yang diteliti, (3) berdasarkan pada pertimbangan waktu yang relatif lebih cepat dan biaya relatif lebih murah. Jogiyanto (2004

(40)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengupulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008). Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden, dan pertannyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan. Dengan melakukan penyebaran kuesioner untuk mengukur persepsi responden digunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat responden. Nilai untuk skala tersebut adalah :

a) Sangat setuju (SS) : 5 b) Setuju (S) : 4 c) Netral (N) : 3 d) Tidak setuju (TS) : 2 e) Sangat tidak setuju (STS) : 1

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan obyek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh suatu informasi agar dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini variabel yang akan di uji terdiri dari variabel bebas (independen) dan variable terikat (dependen).

1. Variabel bebas (independen)

(41)

a. Aktivitas

Aktivitas adalah cara individu atau seseorang mempergunakan waktunya berwujud tindakan nyata yang dapat dilihat misalnya lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak membeli barang-barang. (Mandey 2009)

a. Bekerja b. berbelanja. c. Pergi berlibur. d. Bepergian jarak jauh. e. Kegiatan komunitas.

b. Minat

Minat adalah ketertarikan seseorang pada suatu hal atau obyek tertentu dibandingkan dengan hal atau obyek lain. Minat merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. (Mandey 2009)

a. Menyukai produk yang ditawarkan.

b. Produk yang ditawarkan sesuai kebutuhan. c. Minat karena produk berkualitas.

d. Minat karena desain produk yang menarik.

c. Opini

(42)

a. Produk bermerek merupakan gaya hidup. b. Produk yang ditawarkan bervariasi. c. Harga produk yang bersaing.

2. Variabel dependen keputusan pembelian

Keputusan pembelian yang kuat pada diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang merupakan keyakinan bahwa keputusan atas pembelian yang di ambilnya adalah benar. Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen dituntut untuk memecahkan masalah (konflik) atas kebutuhan yang belum terpenuhi. (Suryadi dan Hutomo dalam Susanto,2013).

a. Pengenalan masalah b. Pencarian informasi. c. Evaluasi alternatif d. Keputusan pembelian e. Perilaku pasca pembelian.

G.Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas

(43)

dinyatakan valid dan sebaliknya apabila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%) maka dinyatakan tidak valid. Dalam pengujian ini menggunakan program pada komputer yaitu program SPSS 15.00.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dipakai untuk menunjukkan keterhandalan atau tidaknya suatu kuesioner, dengan kata lain reliabel mengandung makna handal, ampuh, dan dapat dipercaya, dengan demikian reliabilitas lebih lengkapnya adalah suatu uji untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kehandalan, keampuhan suatu kuesioner dalam memperoleh data.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat “cronbach’s alpha.

Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai “cronbach’s alpha” > 0,6 Imam Ghozali (2013). Tingkat kehandalan, keampuhan suatu

kuesioner dalam mengambil data dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien alpha yang dimilliki. Semakin tinggi nilai koefisien alpha yang dimiliki maka semakin dapat dipercaya suatu kuesioner memperoleh data.“Reliabilitas” berkenaan dengan derajat

konsisitensi data dalam interval waktu tertentu. Butir pertannyaan yang sudah valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya. Bila r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel dan sebaliknya, bila r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel (Sugiyono, 2004). Pengujian kualitas instrument diolah menggunakan program Software SPSS Statistic 15.00.

(44)

Metode analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengetahui sejauh mana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Tujuan metode analisis data adalah untuk mengintepretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Agar data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat bagi penelitian, maka data yang diperoleh harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Maka metode analisis data dalam penelitian ini yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Analsis ini digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang dapat bukan dengan perhitungan statistik. Analisis ini digunakan untuk menganalisis karakteristik responden.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data yang berupa jawaban kuesioner di mana pengolahan data ini menggunakan alat bantu statistik, sehingga data tersebut harus diklarifikasikan ke dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel. Analisis kuantitatif biasanya digunakan untuk menganalisis suatu masalah agar dapat memberikan gambaran secara konkrit sehingga keputusan dapat diambil secara lebih pasti.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

(45)

Dalam penelitian ini kegunaan analiisi regresi berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aktivitas, minat dan opini terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150. Model hubungan nilai pelanggan dengan variebel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2 X2 + b3X3 + e Dimana :

Y = Keputusan Pembelian X1 = Aktivitas

X2 =Minat X3 = Opini

a = Bilangan Konstanta b1,b2,b3 = koefisien Regresi e = error

4. Uji Hipotesis a. Uji Simultan (Uji F)

(46)

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hipotesis yang digunakan adalah :

a. Ho : b1= 0, artinya variabel independen x1 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y.

b. Ho : b2 = 0, artinya variabel independen x2 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y.

c. Ho : b3 = 0, artinya variabel independen x3 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Y.

Kriteria uji t dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai t hitung lebih besar dari tabel maka secara individual variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Ho ditolak dan Ha diterima). Selain itu, dapat juga denga melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 (untuk tingkat signifikan 5%), maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar darii pada 0,05 maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

c. Koefisien Determinasi (R2)

(47)
(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Obyek Penelitian

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di indonesia. Didirikan pada 11 juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki pleh PT Astra International saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya di impor dari jepang dalam bentuk CKD (complete knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermeszin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selam satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi 30 ribu pada setiap dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

(49)

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor pertahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat.

Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat ini PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja untuk masyarakat Indonesia.

(50)

komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, dengan jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. AHM juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda dua yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Salah satu produk unggulan PT Astra honda motor saat yaitu honda vario 150 yang resmi diluncurkan pada awal tahun 2015, sampai sekarang penjualan semakin melonjak, dari data AISI 2016 motor honda menguasai 72,9% penjualan penjualan sepeda motor di indonesia. Honda vario 150 adalah kendaraan favorit bagi pria dan wanita, di iklan komersil televisi tampak menggambarkan bahwa honda vario 150 ini melambangkan kendaraan sepeda motor yang sempurna memberikan kenyamanan dan gengsi yang diperoleh penggunanya. Dengan konsep sebuah variasi warna hitam dan putih yang sangat elegan, dilihat dari spesifikasi tampak body honda vario 150 ini lebih lincah, irit dan gesit.

B.Diskripsi Responden

Responden dalam penelitiaan ini adalah pemilik dan pengguna sepeda motor honda vario 150 di kota Yogyakarta, spesifikasi pengguna produk dalam penelitian ini adalah responden yang telah menggunakan sepeda motor vario 150 minimal selama 3 bulan.

(51)

jawaban responden, apabila ada kuesioner yang belum terisi, responden diminta untuk melengkapinya sehingga kuesioner terisi semua dan seluruhnya dapat digunakan untuk data penelitian.

Responden diklasifikasikan berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, pekerjaan dan penghasilan. Deskripsi responden dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1. Deskripsi Responden

klasifikasi Sub Klasifikasi Jumlah Prosentase Jenis Kelamin 1. Laki-laki

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden kelamin laki-laki jumlahnya lebih banyak dibandingkan responden perempuan yaitu sebesar 76%. Usia responden kebanyakan adalah 17 -25 tahun tahun yaitu sebesar 56%. Pekerjaan responden sebagian besar adalah pelajar/mahasiswa sebesar 38%. Sedangkan prosentase penghasilan responden terbesar adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 yaitu sebesar 38%.

(52)

1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment pearson. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila dari hasil uji diperoleh nilai korelasi antara skor butir dengan skor total signifikan pada tingkat 5%.

Tabel 4.2

Uji validitas variabel Aktivitas, Minat, Opini dan Keputusan Pembelian

Variabel Butir Sig Keterangan

Aktivitas 1

Tabel 4.2 menunjukkan nilai signifikasi yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan variabel aktivitas, minat, opini dan keputusan pembelian lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti seluruh butir pertanyan pada keempat variabel yang digunakan dalam penelitian adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s Alpha, suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal apabila nilai koefisien Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

(53)

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Aktivitas 0,808 Reliabel

Minat 0,811 Reliabel

Opini 0,829 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,822 Reliabel

Sumber: Hasil Analisis SPSS 15.00, lampiran 4

Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 4.3 menunjukkan nilai cronbach’s alpha pada variabel aktivitas sebesar 0,609, minat sebesar 0,617,opini sebesar 0,664 dan variabel keputusan pembelian sebesar 0,823. Masing-masing lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen yang dipakai dalam variabel adalah handal atau relibel.

D.Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas meliputi aktivitas (X1), minat (X2), dan opini (X3) , sedangkan variabel terikat yaitu keputusan pembelian sepeda motor vario 150 (Y). Secara simultan atau bersamna-sama apakah ada pengaruh aktivitas, minat dan opini terhadap keputusan pembelian. Secara individu atau parsial apakah ada pengaruh aktivitas terhadap keputusan pembelian, apakah ada pengaruh minat terhadap keputusan pembelian, apakah ada pengaruh opini terhadap keputusan pembelian.

1. Analisis Regresi berganda

(54)

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Koefisien Regresi

Variabel Standardized Coefficients

Aktivitas (X1) 0,929

Minat (X2) 0,072

Opini (X3) 0,000

Sumber : Hasil Analisis SPSS 15.00, lampiran 5 Model persamaan

Y=0,929X1+0,072X2+0,000X3

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengaruh aktivitas terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel 4.4 diatas bahwa koefisien regresi aktivitas sebesar 0,929, artinya semakin tinggi aktivitas maka keputusan pembelian semakin meningkat, begitu sebaliknya penurunan pada pada aktivitas, maka keputusan pembelian juga menurun.

b. Pengaruh minat terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel 4.4 diatas bahwa koefisien regresi minat sebesar 0,072 artinya semakin tinggi minat maka keputusan juga akan meningkat, begitu sebaliknya, penurunan pada minat, maka keputusan pembelian juga menurun. c. Pengaruh opini terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel 4.4 diatas bahwa koefisien regresi opini sebesar 0,000 artinya semakin tinggi opini maka keputusan pembelian semakin meningkat, begitu sebaliknya, penurunan pada minat, maka keputusan pembelian juga menurun.

2. Uji Simultan (Uji F)

(55)

Tabel 4.6 Hasil Uji F F Hitung Sig

415,641 0,000

Sumber : Hasil Analisis SPSS 15.00, lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa uji F dengan menggunakan SPSS 15.00 diperoleh F hitung sebesar 415,641 dengan tingkat signifikasi 0,000 lebih kecil dibanding taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa elemen gaya hidup yang terdiri dari aktivitas, minat dan opini secara simultan atau bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Maka dalam penelitian ini mendukung hipotesis pertama.

3. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menguji hipotesis kedua hingga keempat yaitu mengetahui signifikasi pengaruh variabel independent yang terdiri dari aktivitas (X1), minat (X2) dan opini (X3) terhadap variabel depndent yaitu keputusan pembelian (Y) secara parsial atau individual.

Hasil pengujian pada tabel 4.5 diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 ≤ (0,05),

artinya aktivitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis kedua.

(56)

Hasil pengujian pada tebel 4.5 diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,027≤ (0,05),

artinya minat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta. Dengan demikian penelitian mendukung hipotesis ketiga. c. Pengaruh opini terhadap keputusan pembelian

Hasil pengujian pada tabel 4.5 diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,995 ≥ (0,05) artinya variabel opini tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di kota Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat.

4. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (adjusted R square) digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variabel dependent. Hasil perhitungan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the Estimate

1 0,964 0,929 0,926 0,96980

Sumber : Hasil Analisis SPSS 15.00, lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai R2 sebesar 0,926 atau (92,6). Artinya variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas yaitu aktivitas (x1), minat (x2) dan opini (x3). Keputusan pembelian (Y) sebesar 92.6% sedangkan sisanya sebesar 7,4% variabel keputusan pembelian sepeda motor vario 150 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.

(57)

Hasil pengujian hipotesis pertama menunnjukkan ada pengaruh positif gaya hidup yang meliputi aktivitas, minat dan opini terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif secara simultan antara aktivitas, minat dan opini terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang memiliki elemen gaya hidup yang positif akan memberikan suatu nilai bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Semakin tinggi gaya hidup maka dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Hal tersebut sesuai dengan penlitian Swasti (2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif gaya hidup yang meliputi aktivitas, minat dan opini terhadap keputusan pembelian.

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel aktivitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di Yogyakarta dengan nilai signifikasi 0,000 ≤ α 0,05. Hasil penelitian ini mendukung

(58)

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa minat memiliki pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor vario 150 di Yogyakarta dengan nilai signifikasi 0,027 ≤ α 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang

di ajukan. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di Kota Yogyakarta. Minat merupakan sesuatu yang disekeliling konsumen yang dianggap penting dalam kehidupan dan berinteraksi sosial. Semakin tinggi minta seseorang akan suatu produk semakin tinggi pula keputusan yang dibuat untuk membeli suatu produk. Dalam hal ini pengguna dan pemilik honda vario 150 di Kota Yogyakarta menunjukkan minat yang baik yang meliputi menyukai produk honda vario 150, honda vario 150 sesuai dengan kebutuhan konsumen dan minat karena produk honda vario 150 berkualitas. Minat memfokuskan pada preferensi dan prioritas konsumen. Minat merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu memahami minat dan hasrat para pelanggannya. Dengan memahami minat pelanggannya, dapat memudahkan perusahaan untuk menciptakan ide-ide guna mempengaruhi proses pembelian para pasar sasarannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan swasti (2013) yang menunjukkan bahwa minat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada butik Busana Muslim Shafira di Samarinda.

(59)

Habibi (2013) yang menunjukkan bahwa opini berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone balckberry di Purworejo. Mengenali dan memahami keinginan pelanggan jauh lebih penting, karena produsen bergantung pada konsumennya. Konsumen selalu mencari nilai paling tinggi dari beberapa produk. Mereka membentuk harapan tentang opini yang akan diperoleh (value expectation). Produk yang ditawarkan PT Astra Honda Motor memang bervariasi yang ini ditunjukkan oleh beberapa jawaban responden yang setuju pada produk yang ditawarkan oleh PT Astra Honda Motor.

(60)

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini mengenai Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Honda Vario 150 di kota Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa elemen gaya hidup yang terdiri dari aktivitas, minat dan opini secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Hasil ini mendukung hipotesis yang diajukan.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa aktivitas mempunyai pengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Hasil ini mendukung hipotesis yang diajukan.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa minat mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Hasil ini mendukung hipotesis yang diajukan.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa opini tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di kota Yogyakarta. Hasil ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan.

5. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh ketiga variabel aktivitas, minat dan opini.

B. Keterbatasan Penelitian

(61)

1. Obyek dalam penelitian ini hanya mencangkup pada lingkup masyarakat kota Yogyakarta.

2. Penlitian ini hanya meneliti tentang elemen gaya hidup yang terdiri dari aktivitas, minat dan opini yang dikemukakan oleh Well dan Tigert (dalam Susanto,2010 pada laman http://www.jakartaconsulting/art-01-11.htm.

3. Penelitian ini hanya menggunakan teknik purposive sampling dan convenience sampling sebaiknya menambahkan metode dengan teknik sampling lainnya seperti sistematic sampling, snowball sampling, sampling kuota dan teknik sampling lainnya.

C.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan beberapa saran atau masukan. Adapun saran-saran yang diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Hasil menunjukkan bahwa secara simultan variabel aktivitas, minat dan opini memiliki pengaruh dan positif terhadap keputusan pembelian honda vario 150 di Yogyakarta, hal ini berarti PT Astra Honda Motor harus meningkatkan variabel tersebut.

(62)
(63)

DAFTAR PUSTAKA

Agus,S,2011.pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian smartphone berbasis android. Jurnal Manajemen Institut Bisnis dan Infomatika Indonesia.

Almi,Niruli.2012. Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Kawasaki Ninja Di Pekanbaru. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior 6th Edition. New York: Thomson.

Bilson, Simamora. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Chriesmaya,E,ivane. 2012. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Minimarket Alfamart Di Malang. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Crow, Lester and Alice Crow,1984. Educational Psychology. Terjemahan oleh Drs. Z. Kasijan, Penerbit PT Bina ilm, Surabaya.

Fitrada,2008. Analisis Pengaruh Gaya hidup Sehat Terhadap Permintaan Konsumen Alat Kebugaran Di Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ekomoni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS RegresiI, edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Sess. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Bogor, 2002.

Hartono Jogiyanto, 2004, Metodoligi Penelitian Bisnis, Edisi -2004-2005, BPFE, Yogyakarta Kotler, keller. 2007. Manajemen pemasaran 1. Edisi keduabelas.PT indeks, Jakarta

Kotler, keller. 2007. Manajemen pemasaran 2. Edisi keduabelas.PT indeks, Jakarta

Kotler,Philip,2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium Diterjemahkan Oleh benyamin Molan. PT Prenhalindo. Jakarta.

(64)

Loudon, D.L. dan Bitta, A.J.D.,(1993). Consumer behavior, Concepts and Application. Fouth edition. Singapore: McGraw-Hill

Mandey, Silvia L (2009), "Pengaruh Faktor Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen", Vol 6(1) 2009: 92-100.

N,Ari,Subagio, Deasy & Riskiyana. 2014. Pengaruh Hijaber Community Terhadap Gaya Hidup Dan Keputusan Pembelian Hijab Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember .Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Pratiwi,Dian, P , 2013. Pengaruh Dimensi Activity, Interest dan Opinion Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik Busana Muslim Shafira Di Samarinda. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Samarinda.

Sugiyono. 2001. Perilaku Pembelian Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Rosda: Bandung Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Penerbit CV. Alfabeta: Bandung

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian Pemasaran. Prenada Media. Jakarta.

Setiadi, Nugroho.2008. business Economics and Manajerial Decision Making: Aplikasi Teori Ekonomi dan Pengambilan Keputusan Manajerial Dalam dunia Bisnis. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Setiadi , Nugroho.2010. Perilaku Konsumen: Persektif Kontemporer Pada Motif,Tujuan, Dan Kenginan Konsumen. Edisi Revisi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Widjaja, Bernard T.,2009. Lifestyle Marketing, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(www.aisi.or.id) diakses pada 15 oktober 2016

(www.astra-honda.com) diakses pada 12 oktober 2016

Gambar

Tabel 1.1 Data AISI September 2016
Gambar 2.1 : Model Penelitian
Tabel 4.1.
Tabel 4.2 Uji validitas variabel Aktivitas, Minat, Opini dan Keputusan Pembelian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien determinasi (R 2 ) hasil regresi untuk hipotesis pertama sebesar 0.737 yang berarti 73.7% keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda Vario dapat dijelaskan oleh

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Merek Honda Vario, Sejauh mana

perceived quality terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario di kota Purwokerto (Studi Kasus Pada Mahasiswa di Kota Purwokerto).. Telah berhasil

Dari analisis koefisien determinasi diketahui bahwa positioning mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Langsa sebesar 35,0% sementara sisanya

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merk dan Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario pada PT Artha Sentra Oto ”..

Cendana Motor Sukorejo hendaknya lebih ditingkatkan dengan cara meningkatkan empat dimensi dari ekuitas merek Honda Vario yakni; brand awareness (tingkat kesadaran

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Ekuitas merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Dealer PT. Calista

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR