Nama : Dedy Maulana Pamungkas
NIM : 05.41010.0215
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
i
PT. Kuda Inti Samudera Semarang memiliki sistem informasi penggajian
dan sistem presensi menggunakan pemindai barcode. Proses identifikasi
karyawan melalui kartu barcode dan data-data tersebut disimpan ke dalam basis
data Microsoft Access. Namun setelah berjalan satu tahun, sistem penggajian
menjadi lambat dalam menampilkan data.
Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, pada penelitian ini akan
dilakukan beberapa pembenahan. Pembenahan pertama dengan mengganti basis
data dari Microsoft Access ke Microsoft Sql Server 2005. Pembenahan kedua
dengan mengganti sistem presensi dengan menggunakan pemindai sidik jari,
sebagai langkah pemutakhiran teknologi sesuai permintaan dari manajemen PT.
Kuda Inti Samudera Semarang.
Dalam penelitian ini, sistem presensi berhasil diperbarui menggunakan
pemindai sidik jari. Data-data dari sistem penggajian yang lama, telah dikonversi
dari Microsoft Access ke Microsoft Sql Server serta sistem presensi menggunakan
pemindai sidik jari telah terintegrasi ke dalam sistem penggajian.
v
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Sistem Penggajian ... 5
2.2 Sistem Informasi ... 7
2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 8
2.3.1 Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan ... 9
2.3.2 Menentukan Syarat-Syarat Informasi ... 10
2.3.3 Menganalisis Kebutuhan Sistem ... 11
2.3.4 Merancang Sistem Yang Direkomendasikan ... 13
2.3.5 Mengembangkan dan Mendokumentasikan ... 14
2.3.6 Menguji dan Mempertahankan Sistem ... 15
2.3.7 Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem ... 15
v
3.2 Analisis Masalah ... 24
3.3 Perancangan Sistem ... 25
3.3.1 Diagram Jenjang Proses ... 26
3.3.2 Diagram Konteks ... 28
3.3.3 Diagram Aliran Data ... 30
3.3.4 Diagram Relasi Antar Entitas ... 39
3.3.5 Struktur Tabel ... 42
3.3.6 Perancangan Masukan dan Keluaran Sistem ... 54
3.4 Perancangan Pengujian Sistem ... 88
BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ... 113
4.1 Pengujian ... 113
4.2 Pembahasan ... 173
BAB V PENUTUP ... 176
5.1 Kesimpulan ... 176
5.2 Saran ... 177
DAFTAR PUSTAKA ... 178
vi
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Karyawan ... 42
Tabel 3.2 Tabel Anak ... 43
Tabel 3.3 Tabel Data_Pendidikan_Non_Formal ... 44
Tabel 3.4 Tabel Data_Pendidikan_Formal ... 45
Tabel 3.5 Tabel Pelanggaran ... 45
Tabel 3.6 Tabel divisi ... 45
Tabel 3.7 Tabel Grade ... 46
Tabel 3.8 Tabel Jabatan ... 46
Tabel 3.9 Tabel Status_Karyawan... 47
Tabel 3.10 Tabel Group_Kerja ... 47
Tabel 3.11 Tabel Jatah_Cuti ... 47
Tabel 3.12 Tabel SPKL ... 48
Tabel 3.13 Tabel Toleransi_Kehadiran ... 48
Tabel 3.14 Tabel Jenjang_Karir ... 49
Tabel 3.15 Tabel Gaji ... 50
Tabel 3.16 Tabel Jadwal_Shift ... 50
Tabel 3.17 Tabel Jadwal_Non_Shift ... 51
Tabel 3.18 Tabel Detil_Non_Shift ... 52
Tabel 3.19 Tabel Rekam_Kehadiran ... 52
Tabel 3.20 Tabel Jam_Kerja_Shift ... 53
vii
Tabel 3.24 Tabel Obyek Form Mengatur Hak Akses Pengguna ... 56
Tabel 3.25 Tabel Obyek Form Mengatur Pengajuan Presensi Manual ... 58
Tabel 3.26 Tabel Obyek Form Mengatur Pengajuan Ijin Kerja ... 59
Tabel 3.27 Tabel Obyek Form Mengatur Jatah Cuti ... 61
Tabel 3.28 Tabel Obyek Form Mengatur Pengajuan Lembur... 62
Tabel 3.29 Tabel Obyek Form Memelihara Data Divisi ... 63
Tabel 3.30 Tabel Obyek Form Memelihara Data Jabatan... 64
Tabel 3.31 Tabel Obyek Form Memelihara Data Grade ... 65
Tabel 3.32 Tabel Obyek Form Memelihara Data Group kerja ... 66
Tabel 3.33 Tabel Obyek Form Memelihara Data Status karyawan ... 67
Tabel 3.34 Tabel Obyek Form Memelihara Data Karyawan ... 68
Tabel 3.35 Tabel Obyek Form Mengatur Jadwal Kerja Shift ... 71
Tabel 3.36 Tabel Obyek Form Mengatur Jadwal Kerja Non Shift ... 72
Tabel 3.37 Tabel Obyek Form Mengatur Jadwal Libur ... 73
Tabel 3.38 Tabel Obyek Form Memelihara Data Komponen Gaji ... 74
Tabel 3.39 Tabel Obyek Form Memelihara Data Potongan Gaji... 75
Tabel 3.40 Tabel Obyek Form Memelihara Data Batas Presensi ... 77
Tabel 3.41 Tabel Obyek Form Presensi Karyawan Menggunakan Sidik Jari ... 78
Tabel 3.42 Tabel Obyek Form Pencarian Laporan Kehadiran ... 79
Tabel 3.43 Tabel Obyek Form Daftar Data Karyawan ... 81
viii
Tabel 3.47 Tabel Obyek Form Pencarian Slip Gaji ... 85
Tabel 3.48 Data Uji Coba Konversi Data Microsoft Access Ke Microsoft SqlServer 2005 ... 88
Tabel 3.49 Rancangan Uji Coba Konversi Data Microsoft Access Ke Microsoft SqlServer 2005. ... 88
Tabel 3.50 Data Uji Coba Form Memelihara Data Divisi ... 89
Tabel 3.51 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data Divisi ... 89
Tabel 3.52 Data Uji Coba Form Memelihara Data Jabatan ... 90
Tabel 3.53 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data Jabatan ... 90
Tabel 3.54 Data Uji Coba Form Memelihara Data Grade ... 90
Tabel 3.55 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data Grade ... 91
Tabel 3.56 Data Uji Coba Form Memelihara Data Group Kerja ... 91
Tabel 3.57 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data Group Kerja ... 91
Tabel 3.58 Data Uji Coba Form Memelihara Data Status Karyawan ... 92
Tabel 3.59 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data Status Karyawan ... 92
Tabel 3.60 Data Uji Coba Form Memelihara Data Karyawan ... 92
Tabel 3.61 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data Karyawan... 93
Tabel 3.62 Data Uji Coba Form Mengatur Data Jam Kerja Shift ... 94
Tabel 3.63 Rancangan Uji Coba Mengatur Form Data Jam Kerja Shift ... 94
Tabel 3.64 Data Uji Coba Form Mengatur Data Jadwal Shift ... 94
ix
Jadwal Kerja Non Shift ... 95
Tabel 3.68 Data Uji Coba Form Memelihara Data Komponen Gaji... 96
Tabel 3.69 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data
Komponen Gaji ... 96
Tabel 3.70 Data Uji Coba Form Memelihara Data Potongan Gaji ... 97
Tabel 3.71 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data
Potongan Gaji ... 97
Tabel 3.72 Data Uji Coba Form Memelihara Data Batas Presensi ... 97
Tabel 3.73 Rancangan Uji Coba Form Memelihara Data
Batas Presensi ... 98
Tabel 3.74 Data Uji Coba Form Mengatur Jadwal Libur ... 98
Tabel 3.75 Rancangan Uji Coba Form Mengatur Jadwal Libur ... 98
Tabel 3.76 Data Uji Coba Menghubungkan Mesin Pemindai
Sidik Jari Dengan Sistem Presensi ... 99
Tabel 3.77 Rancangan Uji Coba Menghubungkan Mesin Pemindai
Sidik Jari Dengan Sistem Presensi ... 99
Tabel 3.78 Data Uji Coba Form Presensi Karyawan
Menggunakan Sidik Jari ... 101
Tabel 3.79 Rancangan Uji Coba Form Presensi Karyawan
Menggunakan Sidik jari ... 101
Tabel 3.80 Data Uji Coba Form Mengatur Jatah Cuti ... 103
x
Tabel 3.84 Data Uji Coba Form Mengatur Pengajuan Ijin Kerja(Cuti) ... 104
Tabel 3.85 Rancangan Uji Coba Form Mengatur
Pengajuan Ijin Kerja(Cuti) ... 104
Tabel 3.86 Data Uji Coba Form Mengatur Pengajuan Lembur ... 105
Tabel 3.87 Rancangan Uji Coba Form Mengatur Pengajuan Lembur ... 105
Tabel 3.88 Data Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak
Laporan Kehadiran ... 106
Tabel 3.89 Rancangan Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak
Laporan Kehadiran ... 106
Tabel 3.90 Data Uji Coba Form Mengonfigurasi
Daftar Gaji (Status tetap dan tetap1) ... 107
Tabel 3.91 Data Uji Coba Form Mengonfigurasi
Daftar Gaji (Status training dan kontrak A) ... 107
Tabel 3.92 Data Uji Coba Form Mengonfigurasi
Daftar Gaji (Status kontrak dan harian) ... 107
Tabel 3.93 Rancangan Uji Coba Form Mengonfigurasi Daftar Gaji ... 107
Tabel 3.94 Data Uji Coba Form Slip Gaji (Status tetap dan tetap1) ... 109
Tabel 3.95 Data Uji Coba Form Slip Gaji
(Status training dan kontrak A) ... 109
Tabel 3.96 Data Uji Coba Form Slip Gaji (Status Kontrak dan harian) ... 110
Tabel 3.97 Rancangan Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak
xi
Tabel 3.99 Rancangan Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak
Daftar Lembur ... 112
Tabel 3.100 Data Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak Jadwal Kerja Shift ... 112
Tabel 3.101 Rancangan Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak Laporan Jadwal Kerja Shift ... 112
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Konversi Data Microsoft Access Ke Microsoft Sql Server ... 117
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Divisi... 119
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Jabatan ... 120
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Grade... 121
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Group Kerja ... 122
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Status Karyawan ... 123
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Karyawan ... 124
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Form Mengatur Data Jam Kerja Shift ... 125
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Form Mengatur Data Jadwal Shift ... 127
Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Form Mengatur Data Jadwal Kerja Non Shift ... 129
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Komponen Gaji ... 131
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Potongan Gaji ... 132
Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Form Memelihara Data Batas Presensi ... 133
xii
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Form Presensi Karyawan
Menggunakan Sidik Jari ... 146
Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Form Mengatur Jatah Cuti... 149
Tabel 4.18 Hasil Uji Coba Form Mengatur Pengajuan Ijin Kerja ... 151
Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Form Mengatur Pengajuan Ijin Kerja(Cuti) ... 152
Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Form Mengatur Pengajuan Lembur ... 154
Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak Laporan Kehadiran ... 158
Tabel 4.22 Hasil Uji Coba Form Mengonfigurasi Daftar Gaji... 160
Tabel 4.23 Hasil Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak Slip Gaji ... 168
Tabel 4.24 Hasil Uji Coba Form Melihat Dan Mencetak Daftar Lembur ... 172
xiii
Halaman
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 8
Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem Informasi Penggajian PT Kuda
Inti Samudera Semarang... 18
Gambar 3.2 Diagram Level 0 Sistem Informasi Penggajian PT Kuda
Inti Samudera Semarang... 19
Gambar 3.3 Diagram Jenjang Proses Sistem Informasi Penggajian
PT. Kuda Inti Samudera Semarang ... 26
Gambar 3.4 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda
Inti Samudera Semarang (Sub Sistem Manajemen
Data Pengguna) ... 26
Gambar 3.5 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda
Inti Samudera Semarang (Sub Sistem Manajemen Data
Toleransi Kehadiran) ... 27
Gambar 3.6 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda
Inti Samudera Semarang (Sub Sistem Manajemen Data
Penggajian) ... 27
Gambar 3.7 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda
Inti Samudera Semarang (Sub Sistem Manajemen Laporan) ... 28
Gambar 3.8 Diagram Konteks Sistem Informasi Penggajian
xiv
Gambar 3.10 Sub Sistem Manajemen Data Pengguna Pada Sistem
Informasi Penggajian PT Kuda Inti Samudera Semarang ... 30
Gambar 3.11 Sub-Sub Proses Pada Sub Sistem
Manajemen Data Pengguna ... 30
Gambar 3.12 Sub Sistem Manajemen Data Toleransi Kehadiran Pada
Sistem Informasi Penggajian PT. Kuda Inti Samudera
Semarang ... 31
Gambar 3.13 Sub-Sub Proses Pada Sub Sistem
Manajemen Data Toleransi Kehadiran ... 32
Gambar 3.14 Sub Sistem Manajemen Data Penggajian Pada Sistem
Informasi Penggajian PT Kuda Inti Samudera ... 33
Gambar 3.15 Sub-Sub Proses Pada Sub Sistem
Manajemen Data Penggajian ... 34
Gambar 3.16 Proses-Proses Pada Sub Proses
Memelihara Data Karyawan ... 35
Gambar 3.17 Sub-Sub Proses Pada Sub Sistem Memelihara
Jadwal Kerja ... 36
Gambar 3.18 Proses-Proses Pada Sub Proses
Mengatur Jadwal Kerja Shift ... 36
Gambar 3.19 Sub Sistem Presensi Karyawan Menggunakan Sidik Jari
Pada Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
xv
Gambar 3.21 Sub-Sub Proses Pada Sub Sistem Manajemen Laporan ... 39
Gambar 3.22 Proses-Proses Pada Sub Proses Menghitung Gaji ... 39
Gambar 3.23 Model Data Secara Konsep Pada Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti Samudera Semarang ... 40
Gambar 3.24 Model Data Secara Fisik Pada Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti Samudera Semarang ... 41
Gambar 3.25 Rancangan Form Memverifikasi Pengguna Sistem ... 55
Gambar 3.26 Rancangan Form Mengatur Hak Akses Pengguna ... 58
Gambar 3.27 Rancangan Form Mengatur Pengajuan Presensi Manual ... 59
Gambar 3.28 Rancangan Form Mengatur Pengajuan Ijin Kerja ... 60
Gambar 3.29 Rancangan Form Mengatur Jatah Cuti ... 61
Gambar 3.30 Rancangan Form Mengatur Pengajuan Lembur ... 63
Gambar 3.31 Rancangan Form Memelihara Data Divisi ... 64
Gambar 3.32 Rancangan Form Memelihara Data Jabatan ... 65
Gambar 3.33 Rancangan Form Memelihara Data Grade ... 66
Gambar 3.34 Rancangan Form Memelihara Data Group kerja ... 67
Gambar 3.35 Rancangan Form Memelihara Data Status karyawan ... 68
Gambar 3.36 Rancangan Form Memelihara Data Karyawan ... 70
Gambar 3.37 Rancangan Form Mengatur Jadwal Kerja Shift ... 71
Gambar 3.38 Rancangan Form Mengatur Jadwal Kerja Non Shift ... 72
Gambar 3.39 Rancangan Form Mengatur Jadwal Libur ... 73
xvi
Gambar 3.43 Rancangan Form Presensi Karyawan
Menggunakan Sidik Jari ... 78
Gambar 3.44 Rancangan Form Pencarian Laporan Kehadiran ... 79
Gambar 3.45 Rancangan Form Melihat Dan Mencetak Laporan Kehadiran .... 80
Gambar 3.46 Rancangan Form Pencarian Daftar Data Karyawan ... 81
Gambar 3.47 Rancangan Form Melihat Dan Mencetak Daftar Data Karyawan ... 81
Gambar 3.48 Rancangan Form Pencarian Daftar Lembur ... 82
Gambar 3.49 Rancangan Form Melihat Dan Mencetak Daftar Lembur ... 82
Gambar 3.50 Rancangan Form Pencarian Jadwal Kerja Shift ... 83
Gambar 3.51 Rancangan Form Melihat Dan Mencetak Jadwal Kerja Shift ... 83
Gambar 3.52 Rancangan Form Pencarian Daftar Gaji ... 84
Gambar 3.53 Rancangan Form Mengonfigurasi Daftar Gaji ... 85
Gambar 3.54 Rancangan Form Pencarian Slip Gaji... 86
Gambar 3.55 Rancangan Form Melihat Dan Mencetak Slip Gaji ... 87
Gambar 4.1 Hasil Uji Coba Menyalin Data Karyawan Dari Microsoft Access ... 114
Gambar 4.2 Hasil Uji Coba Menempel Data Karyawan Ke Microsoft Excell ... 115
xvii
Gambar 4.5 Hasil Uji Coba Menempel Data Komponen Gaji Ke
Microsoft Excell ... 116
Gambar 4.6 Hasil Uji Coba Menempel Data Komponen Gaji Ke Microsoft Sql Server 2005... 117
Gambar 4.7 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Divisi ... 118
Gambar 4.8 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jabatan ... 119
Gambar 4.9 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Grade ... 120
Gambar 4.10 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Group Kerja ... 121
Gambar 4.11 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Status Karyawan ... 122
Gambar 4.12 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Karyawan Priyotomo ... 123
Gambar 4.13 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Karyawan Toni Arifin ... 124
Gambar 4.14 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jam Kerja Shift ... 125
Gambar 4.15 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jadwal Shift(1) ... 126
Gambar 4.16 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jadwal Shift(2) ... 127
Gambar 4.17 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jadwal Kerja Non Shift(1) ... 128
Gambar 4.18 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jadwal Kerja Non Shift(2) ... 129
Gambar 4.19 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Komponen Gaji(1) ... 130
Gambar 4.20 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Komponen Gaji(2) ... 130
Gambar 4.21 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Potongan Gaji ... 131
Gambar 4.22 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Batas Presensi ... 132
xviii
Gambar 4.25 Hasil Uji Coba Pengenalan Sidik Jari Oleh
Mesin Pemindai Sidik Jari ... 135
Gambar 4.26 Hasil Uji Coba Transfer Data Dari Mesin Pemindai
Sidik Jari Ke Sistem Presensi ... 136
Gambar 4.27 Hasil Uji Coba Sidik Jari Yang Tidak Dikenali Oleh
Mesin Pemindai Sidik Jari ... 136
Gambar 4.28 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Masuk ... 138
Gambar 4.29 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Pulang ... 139
Gambar 4.30 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Adanya
Toleransi Kehadiran(Sakit) ... 140
Gambar 4.31 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Hari Minggu ... 140
Gambar 4.32 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Hari Libur Nasional ... 141
Gambar 4.33 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Batas Awal
xix
Kehadiran Pulang ... 142
Gambar 4.35 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Datang Walaupun Kemarin
Shift L ... 143
Gambar 4.36 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Belum Ada Pengaturan
Jadwal Shift ... 143
Gambar 4.37 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Datang Untuk Jadwal Shift
Beda Hari ... 144
Gambar 4.38 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Pulang Untuk Jadwal Shift
Beda Hari ... 144
Gambar 4.39 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Jadwal Shift Libur(L) ... 145
Gambar 4.40 Hasil Uji Coba Menampilkan Karyawan Tidak Berhasil
Melakukan Proses Kehadiran Karena Karena Ada Data
Toleransi Kehadiran (Ijin) ... 145
Gambar 4.41 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Jatah Cuti
Seluruh Karyawan ... 148
Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Sistem Tidak Dapat Menyimpan
xx
Gambar 4.45 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Cuti Normal Dan
Cuti Khusus ... 152
Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Menyimpan Data Lembur... 153
Gambar 4.47 Hasil Uji Coba Sistem Tidak Dapat Menyimpan Data Lembur
Karena Sudah Ada Data Toleransi Kehadiran ... 154
Gambar 4.48 Hasil Uji Coba Menampilkan Data Kehadiran
Karyawan Shift ... 156
Gambar 4.49 Hasil Uji Coba Menampilkan Data Kehadiran
Karyawan Non Shift ... 157
Gambar 4.50 Hasil Uji Coba Menampilkan Daftar Gaji Karyawan
Divisi Operator Head Truck(1) ... 159
Gambar 4.51 Hasil Uji Coba Menampilkan Daftar Gaji Karyawan
Divisi Operator Head Truck(2) ... 159
Gambar 4.52 Hasil Uji Coba Menampilkan Daftar Gaji Karyawan
Divisi Maintenance Alat Angkat ... 160
Gambar 4.53 Hasil Uji Coba Menampilkan Slip Gaji Atas Nama
Toni Arifin ... 162
Gambar 4.54 Hasil Uji Coba Menampilkan Slip Gaji Atas Nama
Priyotomo ... 163
Gambar 4.55 Hasil Uji Coba Menampilkan Slip Gaji Atas Nama
xxi
Gambar 4.57 Hasil Uji Coba Menampilkan Slip Gaji Atas Nama
Tsaqifah ... 166
Gambar 4.58 Hasil Uji Coba Menampilkan Slip Gaji Atas Nama
Saifulazim ... 167
Gambar 4.59 Hasil Uji Coba Menampilkan Daftar Lembur
Divisi Operator Head Truck(1) ... 171
Gambar 4.60 Hasil Uji Coba Menampilkan Daftar Lembur
Divisi Operator Head Truck(2) ... 171
Gambar 4.61 Hasil Uji Coba Menampilkan Daftar Lembur
Divisi Maintenance Alat Angkat ... 172
Gambar 4.62 Hasil Uji Coba Menampilkan Jadwal Kerja Shift
Divisi Operator Head Truck ... 173
Gambar 4.63 Hasil Uji Coba Menampilkan Jadwal Kerja Shift
1
1.1Latar Belakang Masalah
PT. Kuda Inti Samudera Semarang adalah perusahaan yang bergerak
dibidang jasa pengelolaan pelabuhan di Semarang yang merupakan afiliasi dari
Gama Group yang berkantor pusat di Surabaya. Untuk personalia di cabang
Semarang mempunyai kewenangan dalam memberikan kebijakan manajemen
sumber daya manusia, sedangkan personalia dari Surabaya bertugas mengawasi
kebijakan tersebut.
Perusahaan ini tercatat mempunyai 126 karyawan yang terbagi menjadi
karyawan harian, kontrak, kontrak A, kontrak B, tetap, tetap 1, tetap 2, tetap 3,
tetap 4 dan training kerja. Sehingga dibutuhkan sistem yang dapat merekam data
presensi yang terkontrol dengan baik dan menghasilkan penghitungan gaji yang
akurat dan sesuai dengan kinerja mereka.
Sebenarnya sudah terpasang sistem informasi penggajian yang
komputerisasi dan sistem presensi menggunakan pemindai barcode, dimana
nomor identitas karyawan tersimpan di kartu barcode. Namun setelah berjalan
satu tahun, sistem menjadi lambat dalam menampilkan data yang dikarenakan
masih menggunakan basis data Microsoft Access.
Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, pada penelitian ini akan
dilakukan penggantian basis data dari Microsoft Access ke Microsoft Sql Server
2005 dan mengganti sistem presensi dengan menggunakan pemindai sidik jari,
pemilihan basis data, juga tersedia banyak pilihan mulai dari yang berbayar
maupun tidak, semua vendor pun dapat di handalkan performanya. Namun dalam
penelitian ini dipilih Microsoft Sql Server 2005 dengan pertimbangan dari segi
dukungan teknis.
Dengan adanya perubahan sistem informasi ini, diharapkan bisa
meningkatkan kinerja sistem presensi dan sistem penggajian karyawan yang dapat
dihandalkan sehingga menghasilkan laporan penggajian yang akurat.
1.2Perumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sistem presensi karyawan dengan menggunakan
pemindai sidik jari.
2. Bagaimana mengonversi basis data Microsoft Access ke basis data Microsoft
Sql Server 2005.
3. Bagaimana mengintegrasikan sistem presensi karyawan dan sistem informasi
penggajian yang sudah dikonversi.
1.3Batasan Masalah
1. Obyek penelitian dilakukan di PT. Kuda Inti Samudera Semarang.
2. Menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .net 2005.
3. Menggunakan basis data Microsoft Sql Server 2005.
4. Menggunakan perangkat pemindai sidik jari merk BioFinger tipe OA100
dimana proses pembacaan sidik jari sudah dilakukan oleh perangkat tersebut
dan tidak dilakukan modifikasi apapun.
1.4Tujuan
1. Membuat sistem presensi karyawan dengan menggunakan pemindai sidik
jari.
2. Mengonversi basis data Microsoft Access ke basis data Microsoft Sql Server
2005.
3. Mengintegrasikan sistem presensi karyawan dan sistem informasi penggajian
yang sudah dikonversi.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab, masing-masing bab
membahas tentang :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan permasalahan, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian mengenai teori siklus hidup pengembangan
sistem dan sistem penggajian.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang analisa meliputi identifikasi masalah,
aturan penggajian di PT. Kuda Inti Samudera Semarang, pembuatan
diagram jenjang, diagram aliran data, diagram relasi antar entitas,
BAB IV : PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memberikan gambaran berupa masukan sistem dan keluaran
sistem yang akan digunakan, serta penjelasan tentang pengujian dan
pembahasan dari sistem yang dibuat apakah telah sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian dilakukan untuk tiap-tiap form dan uji
kebenaran terhadap data skenario pada penelitian ini. Selain itu,
dilakukan juga pengujian konversi data dari Microsoft Access ke
Microsoft Sql Server 2005, pengujian menghubungkan mesin
pemindai sidik jari ke sistem presensi serta mengintegrasikan sistem
presensi dengan sistem penggajian.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Penggajian
Amstrong (1995:199) menyatakan bahwa sistem penggajian adalah proses
untuk menentukan, mencatat, menaikkan dan mengendalikan tingkat gaji
karyawan. Amstrong (1995:7) menyatakan bahwa gaji merupakan bayaran pokok
yang diterima oleh seseorang, tidak termasuk unsur-unsur variabel dan tunjangan
lainnya.
Menurut Simamora (2001:545) gaji dapat menjadi faktor penting dalam
penentuan apakah seorang karyawan akan masuk kerja pada hari tertentu.
Ketidakhadiran dapat disebabkan oleh keinginan menghindari ketidaknyamanan
suatu lingkungan kerja (pekerjaan, rekan sejawat, penyelia, kondisi kerja), atau
kekecewaan terhadap struktur balas jasa organisasi (gaji, promosi, pengakuan
karyawan). Oleh karenanya, ketidakhadiran dapat menjadi salah satu cara dimana
seorang karyawan dapat bereaksi pada suatu bentuk ketidakadilan yang sesuai
dengan teori keadilan. Para karyawan pada umumnya diberikan kesempatan untuk
kehilangan beberapa jumlah hari tertentu setiap tahun (karena sakit, izin
meninggalkan kerja) tanpa kehilangan gaji mereka. Bagaimanapun, beberapa
karyawan tetap tidak hadir kerja meskipun hal ini akan mengurangi gaji mereka.
Menurut UU no 13 tahun 2003 pengertian upah adalah hak pekerja/buruh
yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha
sebagai pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-07/MEN/1990
Tahun 1990, komponen upah terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Upah pokok
Upah Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan.
2. Tunjangan tetap
Tunjangan Tetap adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan
pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta
dibayarkan dalam satuan waktu yang sama, dengan pembayaran upah pokok,
seperti Tunjangan Istri; Tunjangan Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan
Kemahalan; Tunjangan Daerah dan lain-lain. Tunjangan Makan dan
Tunjangan Tranport dapat dimasukkan dalam komponen tunjangan tetap
apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran, dan
diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau bulanan.
3. Tunjangan tidak tetap
Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk
pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak
sama dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Transport
yang didasarkan pada kehadiran, Tunjangan Makan dapat dimasukkan ke
kehadiran (pemberian tunjangan biasa dalam bentuk uang atau fasilitas
makan).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 1983 pasal 7
ayat 1 tentang pajak penghasilan menyatakan bahwa kepada orang pribadi atau
perseorangan sebagai wajib pajak dalam negeri diberikan pengurangan berupa
penghasilan tidak kena pajak yang besarnya :
1. Rp. 960.000,- (sembilan ratus enam puluh ribu rupiah) untuk diri wajib pajak;
2. Rp. 480.000,- (empat ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk wajib pajak yang
kawin;
3. Rp. 960.000,- (sembilan ratus enam puluh ribu rupiah) tambahan untuk
seorang istri yang mempunyai penghasilan dari usaha atau dari pekerjaan yang
tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga lain;
4. Rp. 480.000,- (empat ratus delapan puluh ribu rupiah) tambahan untuk setiap
orang keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak
angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3(tiga) orang
untuk setiap keluarga.
2.2. Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2004) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur
yang erat hubungannya satu dengan lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Sehingga sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
2.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Menurut Kendall (2003:11) siklus hidup pengembangan sistem adalah
pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalsis dan merancang sistem
yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui
penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Meskipun
masing-masing tahap ditampilkan secara terpisah, namun tidak pernah tercapai
sebagai satu langkah terpisah. Melainkan beberapa aktifitas muncul secara
simultan dan aktivitas tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Lebih berguna
lagi memikirkan bahwa siklus hidup pengembangan sistem bisa dicapai dengan
tahap-tahap (dengan aktivitas berulang yang saling tumpang tindih satu sama
lainnya dan menuju ke tujuan terakhir) dan tidak dalam langkah-langkah terpisah.
Siklus hidup pengembangan sistem ditunjukkan pada Gambar 2.1.
2.3.1 Mengidentifikasi Masalah, Peluang dan Tujuan
Di tahap pertama dari siklus hidup pengembangan sistem ini, penganalisis
mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak di capai.
Tahap ini sangat penting bagi keberhasilan proyek, karena tidak seorang pun ingin
membuang-buang waktu kalau tujuan masalah yang keliru.
Tahap pertama ini bahwa penganalisis melihat dengan jujur pada apa yang
terjadi di dalam bisnis. Kemudian, bersama-sama dengan anggota organisasional
lain, penganalisis menentukan dengan tepat masalah-masalah tersebut. Seringnya,
masalah ini akan dibawa oleh lainnya, dan mereka adalah alasan kenapa
penganalisis mula-mula di panggil. Peluang adalah situasi di mana penganalisis
yakin bahwa peningkatan bisa dilakukan melalui penggunaan sistem informasi
terkomputerisasi. Mengukur peluang memungkinkan bisnis untuk mencapai sisi
kompetitif atau menyusun standard-standard industri.
Mengidentifikasi tujuan yang juga menjadi komponen terpenting di tahap
pertama ini. Pertama, penganalisis harus menemukan apa yang sedang dilakukan
dalam bisnis. Barulah, kemudian penganalisis akan bisa melihat beberapa aspek
dalam aplikasi-aplikasi sistem informasi untuk membantu bisnis supaya mencapai
tujuan-tujuannya dengan menyebut problem atau peluang-peluang tertentu.
Orang-orang yang terlibat dalam tahap pertama ini diantaranya ialah
pemakai, penganalisis dan manajer sistem yang bertugas untuk mengkoordinasi
proyek. Aktivitas dalam tahap ini meliputi wawancara terhadap menajemen
pemakai, menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh, mengestimasi cakupan
feasible berisikan definisi problem dan ringkasan tujuan. Kemudian manajemen
harus membuat keputusan apakah output tersebut selanjutnya akan diproses
berdasarkan proyek yang diajukan. Bila kelompok pemakai tidak memiliki cukup
dana dalam anggarannya atau ingin menyelesaikan problem-problem lainnya atau
bila problem tersebut ternyata tidak memerlukan suatu sistem komputer, solusi
manualnya bisa di rekomendasikan, dan proyek sistem tidak akan diproses lebih
lanjut.
2.3.2 Menentukan Syarat-syarat Informasi
Dalam tahap berikutnya, penganalisis memasukkan apa saja yang
menentukan syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. Diantara
perangkat-perangkat yang dipergunakan untuk menetapkan syarat-syarat
informasi di dalam bisnis diantaranya ialah menentukan sampel dan memeriksa
data mentah, wawancara, mengamati perilaku pembuat keputusan dan lingkungan
kantor dan prototyping.
Dalam tahap syarat-syarat informasi SHPS, penganalisis berusaha keras
untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan pemakai agar bisa ditampilkan
dalam pekerjaan mereka. Anda dapat melihat beberapa metode untuk menentukan
syarat-syarat informasi ini melibatkan interaksi secara langsung dengan pemakai.
Tahap ini membentuk gambaran mengenai organisasi dan tujuan-tujuan yang
dimiliki oleh seorang penganalisa. Kadang-kadang hanya 2 tahap pertama dari
siklus pengembangan sistem saja yang di jalani. Jenis studi ini memiliki tujuan
yang berbeda dengan biasanya dilakukan oleh seorang spesialis yang disebut
Orang-orang yang terlibat dalam tahap ini adalah penganalisis dan
pemakai, biasanya manajer operasi dan pegawai operasional. Penganalisis sistem
perlu tahu detail-detail fungsi-fungsi sistem yang ada: siapa(orang-orang yang
terlibat), apa (kegiatan bisnis), dimana(lingkungan dimana pekrjaan itu
dilakukan), kapan(waktu yang tepat), dan bagaimana(bagaimana prosedur yang
harus dijalankan) dari bisnis yang sedang di pelajari. Kemudian penganalisis juga
harus bertanya mengapa bisnis menggunakan sistem yang ada. Ada alasan yang
bagus melakukan bisnis dengan menggunakan metode-metode yang ada, dan
hal-hal seperti ini harus dipertimbangkan saat merancang sebuah sistem baru.
Bila alasan dilakukannya operasi sebelumnya adalah „karena bisnis biasa
dilakukan dengan cara seperti itu‟, maka penganalisis bisa berupaya
memperbaikinya berdasarkan prosedur yang dimiliki. Reengeneering proses bisnis
bisa mambantu membentuk kerangka pendekatan untuk memikirkan ulang bisnis
dengan cara yang lebih kreatif. Pada akhir tahap ini, penganalisis akan bisa
memahami bagaimana fungsi-fungsi bisnis dan melengkapi informasi tentang
masyarakat, tujuan, dan prosedur yang terlibat.
2.3.3 Menganalisis Kebutuhan Sistem
Tahap berikutnya adalah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali
lagi, perangkat dan teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisis
menemukan kebutuhan. Perangkat yang dimaksud ialah penggunaan diagram
aliran data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam
bentuk grafik terstruktur. Dari diagaram aliran data, dikembangkan suatu kamus
spesifikasinya, apakah berupa alphanumeric atau teks, serta berapa banyak spasi
yang dibutuhkan saat dicetak.
Selama tahap ini, penganalisis sistem juga menganalisis keputusan
terstruktur yang dibuat. Keputusan terstruktur adalah keputusan-keputusan dimana
kondisi, kondisi alternatif, tindakan serta aturan tindakan ditetapkan. Ada tiga
metode utama untuk menganalisis keputusan terstruktur, yakni: bahasa inggris,
rancangan keputusan, dan pohon keputusan.
Tidak semua keputusan dalam organisasi berupa keputusan terstruktur,
namun yang terpenting bagi penganalisis sistem ialah ia bisa memahami mereka.
Keputusan semi terstruktur(keputusan yang dibuat berdasarkan resiko) seringnya
didukung oleh sistem pendukung keputusan. Saat menganalisis keputusan
semi-terstruktur, penganalisis memeriksa kebutuhan berdasarkan tingakat kemampuan
membuat keputusan yang diperlukan, tingkat kerumitan masalah, serta
kriteria-kriteria yang harus dipertimbangkan saat keputusan tersebut dibuat.
Analisis keputusan dengan beragam kriteria (keputusan dimana banyak
faktor yang harus di seimbangkan) adalah bagian dari tahap ini. Beberapa teknik
tersedia untuk menganalisis keputusan dengan dengan beragam kriteria ini,
meliputi proses pertukaran dan penggunaan metode-metode yang berbobot.
Pada poin ini, penganalisis sistem menyiapakan suatu proposal sistem
yang berisikan ringkasan apa saja yang ditemukan, analisis biaya/keuntungan
alternatif yang tersedia, serta rekomendasi atas apa saja (bila ada) yang harus
dilakukan. Bila salah satu rekomendasi tersebut bisa diterima oleh manajemen,
dan tidak pernah terdapat satu solusi yang benar. Hal-hal dimana rekomendasi
atau solusi dirumuskan tergantung pada kualitas individu dan latihan profesional
masing-masing penganalisis.
2.3.4 Merancang Sistem Yang Direkomendasikan
Dalam tahap desain dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisa
sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk
mencapai desain sistem informasi yang logik. Penganalisis merancang prosedur
data-entry sedemikian rupa sehingga data yang dimasukkan kedalam sistem
informasi benar-benar akurat. Selain itu, penganalisis menggunakan teknik-teknik
bentuk dan perancangan layar tertentu untuk menjamin keefektifan input sistem
informasi.
Bagian dari perancangan sistem informasi yang logik adalah peralatan
antarmuka pengguna. Antarmuka menghubungkan pemakai dengan sistem, jadi
perannya benar-benar sangat penting. Contoh dari antarmuka pemakai adalah
keyboard (untuk mengetik pertanyaan dan jawaban), menu-menu pada layar
(untuk mendatangkan perintah pemakai), serta berbagai jenis Graphical User
Interfaces (GUIs) yang menggunakan mouse atau cukup dengan sentuhan pada
layar.
Tahap perancangan juga mencakup perancangan file-file atau basisdata
yang bisa menyimpan data-data yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
basisdata yang terususn dengan baik adalah dasar bagi seluruh sistem informasi.
Dalam tahap ini, penganalisis juga bekerja sama dengan pemakai untuk
Terakhir, penganalisis harus merancang prosedur-prosedur back-up dan
kontrol untuk melindungi sistem dan data serta untuk membuat paket-paket
spesifikasi program bagi pemogram. Setiap paket bisa teridiri dari layout input
dan output, spesifikasi file, dan detail-detail proses; serta pohon keputusan atau
tabel, diagram aliran data, flowchart sistem, serta nama-nama dan fungsi-fungsi
subprogram yang tertulis.
2.3.5 Mengembangkan Dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak
Dalam tahap kelima dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis
bekerja bersama-sama dengan pemogram untuk mengembangkan suatu perangkat
lunak awal yang diperlukan. Beberapa teknik terstruktur untuk merancang dan
mendokumentasikan perangkat lunak meliputi rencana struktur dan pseudocode.
Penganalisis sistem menggunakan salah satu semua perangkat ini untuk
memprogram apa yang perlu di program.
Selama tahap ini, penganalisis juga bekerja sama dengan pemakai untuk
mengembangkan dokumentasi perangkat lunak yang efektif, mencakup
melakukan prosedur secara manual, bantuan online, dan web site yang membuat
fitur Frequently Asked Questions (FAQ), di file “Read Me” yang dikirimkan
bersama-sama dengan perangkat lunak baru. Kegiatan dokumentasi menunjukkan
kepada pemakai tentang cara penggunaan perangkat lunak dan apa yang harus
dilakukan bila perangkat lunak mengalami masalah.
Pemogram adalah pelaku utama dalam tahap ini karena mereka
merancang, membuat kode, dan mengatasi kesalahan-kesalahan dari program
[image:34.595.94.511.315.517.2]mainframe, maka perlu diciptakan suatu Job Control Language (JCL). Untuk
memastikan kualitasnya, pemogram bisa membuat perancangan dan kode program
yang akan dijalankan, menjelaskan bagian-bagian kompleks program kepada tim
pemogram lainnya.
2.3.6 Menguji Dan Mempertahankan Sistem
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan
pengujian terlebih dahulu. Akan bisa menghemat biaya bila dapat menangkap
adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan. Sebagian pengujian
dilakukan oleh pemrogram sendiri, dan lainnya dilakukan oleh penganalisis
sistem. Rangkaian penguji ini pertama-tama di jalankan bersama-sama dengan
data contoh serta dengan data aktual dari sistem yang telah ada.
Mempertahankan sistem dan dokumentasinya di mulai di tahap ini dan
dilakukan secara rutin selama sistem informasi dijalankan. Sebagian besar kerja
rutin pemrogram adalah melakukan pemeliharaan, dan bisnis menghabiskan
banyak uang untuk kegiatan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan seperti
memperbaharui program, bisa di lakukan secara otomatis melalui suatu vendor
site di World Wide Web. Sebagian besar prosedus sistematis dan dijalankan
penganalisis selama siklus hidup pengembangan sistem membatu memastikan
bahwa pemeliharaan bisa dijaga sampai tingkat minimum.
2.3.7 Mengimplementasikan Dan Mengevaluasi Sistem
Di tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu
untuk mengimplemantasikan sistem informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan
oleh vendor, namun kesalahan pelatihan merupakan tanggung jawab penganalisis
sistem. Selain itu, penganalisis perlu merencanakan konversi perlahan dari sistem
lama ke sistem baru. Proses ini mencakup pengubahan file-file dari format lama
ke format baru atau membangun suatu basis data, menginstall peralatan, dan
membawa sistem baru untuk diproduksi.
Evaluasi yang ditunjukkan sebagai bagian dari tahap terakhir dari siklus
hidup pengembangan sistem biasanya dimaksudkan untuk pembahasan.
Sebenarnya, evaluasi dilakukan di setiap tahap. Kriteria utama yang harus
dipenuhi ialah apakah pemakai yang dituju benar-benar menggunakan sistem.
Perlu diingat bahwa kerja sistem biasanya berulang. Ketika penganalisis
menyelesaikan satu tahap pengembangan sistem akan berlanjut ke tahap
berikutnya, penemuan suatu masalah bisa memaksa penganalisis kembali ke tahap
sebelumnya dan memodifikasi pekerjaannya di tahap tersebut. Sebagai contoh,
selama tahap pengujian, pemrogram menemukan bahwa program tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya, apakah karena disebabkan kodenya tidak tertulis
secara benar untuk mendukung bagian perancangan sistem tertentu atau desainnya
tidak lengkap. Di dua peristiwa yang membuat program harus dimodifikasi itu,
penganalisis bisa mengubah beberapa materi rancangan sistem. Sebaliknya, ia
juga bisa bertemu dengan pemakai untuk melakukan penyelidikan ulang
bagaimana agar aktivitas bisnis bisa berfungsi.
17
3.1 Identifikasi Masalah
PT. Kuda Inti Samudera Semarang memiliki 126 karyawan, dimana proses
presensi dan penggajiannya telah dilakukan secara terkomputerisasi. Gambar 3.1 dan
Gambar 3.2, menunjukkan sistem penggajian dan sistem presensi menggunakan
pemindai barcode yang sudah terpasang. Namun setelah berjalan satu tahun, sistem
menjadi lambat dalam menampilkan data, yang dikarenakan masih menggunakan
basis data Microsoft Access. Data-data yang dianalisis adalah sistem yang berjalan
saat ini terdiri dari :
A. Diagram Aliran Data
Pada Gambar 3.1, entitas-entitas yang terlibat di dalamnya antara lain
manajer HRD, karyawan, sistem presensi karyawan menggunakan barcode,
supervisor divisi dan keuangan. Masing-masing entitas ini memiliki peran dalam
memberikan masukan yang sesuai untuk proses transaksi. Data karyawan, data
toleransi kehadiran, data lembur dan data kehadiran diberikan oleh entitas karyawan.
Data-data transaksi yang dilakukan oleh karyawan didapat dari kebijakan
yang diberikan oleh manajer HRD. Data-data ini tersimpan dalam basis data
Microsoft Access, diproses hingga menghasilkan slip gaji yang akan diberikan
kepada karyawan.
Hasil dekomposisi pertama pada diagram konteks sistem informasi
penggajian pada PT Kuda Inti Samudera Semarang, menghasilkan diagram level 0
Hasil identifikasi diagram aliran data, tidak menunjukkan kesalahan. Hanya
sub sistem presensi karyawan menggunakan barcode yang harus dimutakhirkan
teknologinya, sesuai permintaan dari manajemen PT. Kuda Inti Samudera Semarang.
Daftar Gaji Tervalidasi
Data Jadwal Libur Data Slip Gaji
Data Bukti Kas Keluar Tervalidasi Data Bukti Kas Keluar Daftar Gaji
Data Hak Akses Pengg una Data Karyawan
Data Kebijakan Pengg una Sistem
Data Pelang g aran
Data Jadwal Kerja Shift
Daftar Data Karyawan
Data Jadwal Kerja Non Shift Data Karyawan
Data Kehadiran Manual Data Toleransi Kehadiran
Daftar Lembur Data Kehadiran Pulang
Daftar Kehadiran Data Kebijakan
Data Lembur Data Kehadiran Masuk
0
Sistem Informasi Peng g ajian PT KIS
SEM ARANG
+ Sistem Presensi
Karyawan Meng gunakan
Barcode Supervisor
Divisi Manajer
HRD
Karyawan
Keuang an
Gambar 3.1. Diagram Konteks Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
Rekap kehadiran Data Foto K aryawan
Data B atas Presensi
Data K ehadiran
Data Jadwal Non S hift Data Jadwal Shift Data T oleransi Kehadiran
Data Hari Libur
Data Group Kerja
[Daftar Gaji Tervalidasi]
[Data Jadwal Libur]
Data Jadwal Libur Data Jadwal Libur
Data B atas Presensi
Data B atas Presensi
Data K omponen Di Luar Gaji Data K omponen Gaji Data K omponen Gaji
[Data S lip Gaji] [Data B ukti K as Keluar] [Data B ukti K as Keluar T ervalidasi]
[Daftar Gaji]
Data P otongan Gaji Data S PK L Jadwal S hift Jadwal Non Shift
Data K ehadiran
Data K aryawan Data T oleransi Kehadiran [Data Hak A kses P engguna]
Data Group Kerja Data Group Kerja Data Divisi Data Divisi
Data S tatus Karyawan Data Divisi Data Jabatan
Data Grade
[Data K aryawan] Data K etidakhadiran Lainnya
Data P engguna [Data K ebijakan P engguna Sistem]
[Data P elanggaran]
Data P elanggaran
Jadwal S hift [Data Jadwal Kerja S hift]
Data K aryawan [Daftar Data Karyawan]
[Data Jadwal Kerja Non Shift] Data Jadwal Kerja Non Shift
Data Jam K erja Shift
Data Jadwal Shift Data Jadwal Non S hift Data Jadwal Kerja S hift
Data P otongan Gaji Data Jenjang K arir
Data K aryawan
[Data K aryawan] Data S tatus Karyawan
Data Group Kerja Data Grade Data Jabatan
Data Divisi Data Jatah Cuti
Data Cuti Normal [Data K ehadiran Manual]
Data Jatah Cuti Data Lembur [Data Lembur]
[Data T oleransi Kehadiran]
Data Ijin
Data K ehadiran Manual
[Daftar Lembur]
Data S PK L Jatah Cuti
Jadwal S hift Jadwal Non Shift
Data S PK L Data K aryawan
[Data K ehadiran Pulang]
Data Grade Data Group Kerja Data S tatus Karyawan
Data P otongan Gaji Data Jenjang K arir Data Jabatan
Data Divisi [Data K ebijakan]
Daftar K ehadiran [Daftar K ehadiran]
Data Ijin Jatah Cuti
[Data K ehadiran Masuk] Sistem P resensi
Karyawan Menggunakan Barcode Karyawan Manajer HRD Supervisor Divisi 4
Subsistem P resensi Karyawan Menggunakan Barcode 1 Rekam Kehadiran 2 Karyawan 2 Karyawan 2
Sub S istem Manajemen Data
Toleransi Kehadiran +
4 Jatah Cuti 5 Toleransi Kehadiran
6 SP KL
5
Sub S istem Manajemen Laporan
+
1 KehadiranRekam 3
Subsistem Manajemen Data Penggajian
+
10 Divisi 11 Jabatan
14 Status K aryawan 15 Group K erja 16 Grade
12 Jenjang Karir 13 Potongan Gaji 4 Jatah Cuti
6 SP KL
7 Jadwal Non Shift 8 Jadwal S hift
12 Jenjang Karir 18 Pelanggaran 1 KehadiranRekam
Karyawan
7 Jadwal Non Shift 8 Jadwal S hift 17 Jam Kerja S hift
Karyawan Karyawan Karyawan
2 Karyawan 13 Potongan Gaji
5 Toleransi Kehadiran Karyawan Karyawan Karyawan Supervisor Divisi 1 Sub S istem Manajemen Data
Pengguna + Manajer
HRD
27 Hak Akses
Karyawan
Manajer HRD Keuangan
Karyawan 30 Batas P resensi
9 Jadwal Libur
Karyawan
Manajer HRD
15 Group K erja
9 Jadwal Libur 5 Toleransi Kehadiran
7 Jadwal Non Shift 8 Jadwal S hift 30 Batas P resensi
31 Foto Karyawan
[image:39.595.96.515.86.724.2]32 Absensi
Gambar 3.2. Diagram Level 0 Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
B. Penghitungan Gaji
Aturan penggajian karyawan di PT. Kuda Inti Samudera Semarang
dibedakan oleh setiap jabatan, grade dan status karyawan. Khusus untuk status
karyawan tetap, tetap1, tetap2, tetap3, tetap4, kontrak, kontrak A, kontrak B
dibedakan oleh masa kerjanya. Berikut ini dijelaskan komponen penggajian dan
perhitungannya :
1) Komponen gaji
a) Gaji tetap (dibayarkan lumpsum/tidak dipengaruhi kehadiran) meliputi gaji
pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan fungsional,
tunjangan keaktifan.
b) Gaji tidak tetap meliputi tunjangan komunikasi, tunjangan perumahan,
apresiasi presensi (dipengaruhi presensi).
2) Komponen di luar gaji
a) Lembur sesuai surat perintah kerja lembur (SPKL).
b) Tambahan transportasi, tambahan luar kota, tambahan akomodasi, tambahan
lain-lain.
3) Pembagian komponen penggajian pada setiap karyawan
a) Jabatan asisten manager, grade(A, B dan C), status(tetap, kontrak) dari
komponen gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional,
tunjangan fungsional, tunjangan komunikasi, tunjangan keaktifan) dan tidak
mempunyai komponen di luar gaji.
b) Jabatan general manager, grade(A, B dan C), status(tetap) dari komponen gaji
fungsional, tunjangan keaktifan, apresiasi presensi) dan tidak mempunyai
komponen di luar gaji.
c) Jabatan harian dan status harian dari komponen gaji meliputi(gaji pokok,
tunjangan keaktifan) dan dari komponen di luar gaji meliputi (lembur).
d) Jabatan helper, grade(A) dan status (kontrak, tetap) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan keaktifan, apresiasi
presensi) dan dari komponen di luar gaji meliputi (lembur).
e) Jabatan helper, grade(B,C) dan status (kontrak, tetap) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan fungsional, tunjangan
keaktifan, apresiasi presensi ) dan dari komponen di luar gaji meliputi
(lembur).
f) Jabatan kepala regu, grade(A,B,C) dan status (kontrak, tetap) dari komponen
gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan
fungsional, tunjangan keaktifan, apresiasi presensi ) dan dari komponen di
luar gaji meliputi (lembur).
g) Jabatan kepala regu dan status (kontrak, tetap) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan
komunikasi, tunjangan keaktifan) dan dari komponen di luar gaji meliputi
(lembur).
h) Jabatan manager, grade(A,B,C), status (kontrak) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan
fungsional, tunjangan komunikasi, tunjangan keaktifan) dan tidak memiliki
i) Jabatan manager, grade(A,B,C) dan status (tetap) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan
fungsional, tunjangan komunikasi, tunjangan keaktifan, apresiasi presensi)
dan tidak memiliki komponen di luar gaji.
j) Jabatan manager dan status (tetap, kontrak) dari komponen gaji meliputi(gaji
pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan fungsional,
tunjangan komunikasi, tunjangan keaktifan) dan tidak memiliki komponen di
luar gaji.
k) Jabatan operator dan status (tetap1, tetap2, tetap3, kontrak A, kontrak B) dari
komponen gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan
keaktifan, apresiasi presensi) dan dari komponen di luar gaji meliputi
(lembur).
l) Jabatan operator dan status (tetap, training kerja) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan keaktifan, apresiasi
presensi) dan tidak memiliki komponen di luar gaji.
m)Jabatan staff senior, grade(A,B,C) dan status (tetap, kontrak) dari komponen
gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan fungsional,
tunjangan keaktifan) dan dari komponen di luar gaji meliputi (lembur).
n) Jabatan staff yunior, grade(A) dan status(tetap, kontrak) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan keaktifan) dan dari
komponen di luar gaji meliputi (lembur).
o) Jabatan staff yunior, grade(B,C) dan status(tetap, kontrak) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan fungsional, tunjangan
p) Jabatan supervisor, grade(A,B,C) dan status(tetap, kontrak) dari komponen
gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan operasional, tunjangan
fungsional, tunjangan keaktifan) dan tidak memiliki komponen di luar gaji.
q) Jabatan teknisi senior, grade(A) dan status(tetap, kontrak) dari komponen gaji
meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan keaktifan, apresiasi
presensi) dan dari komponen di luar gaji meliputi (lembur).
r) Jabatan teknisi senior, grade(B,C) dan status(tetap, kontrak) dari komponen
gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan fungsional,
tunjangan keaktifan, apresiasi presensi) dan dari komponen di luar gaji
meliputi (lembur).
s) Jabatan teknisi yunior, grade(A) dan status(tetap, kontrak) dari komponen
gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan keaktifan,
apresiasi presensi) dan dari komponen di luar gaji meliputi (lembur).
t) Jabatan teknisi yunior, grade(B,C) dan status(tetap, kontrak) dari komponen
gaji meliputi(gaji pokok, tunjangan operasional, tunjangan fungsional,
tunjangan keaktifan, apresiasi presensi) dan dari komponen di luar gaji
meliputi (lembur).
4) Proses perhitungan gaji karyawan (berlaku untuk semua karyawan)
a) Total perolehan = (komponen gaji tetap + komponen gaji tidak tetap).
b) Potongan jabatan = (persen potongan jabatan x total perolehan). Jika
potongan jabatan lebih besar dari potongan jabatan maksimal yang telah
ditetapkan PT. Kuda Inti Samudera Semarang, maka memakai potongan
c) Penghasilan kena pajak(PKP) = (total perolehan – potongan jabatan – PTKP).
Jika nilai PKP lebih kecil dari 0 maka PKP bernilai 0.
d) PPH21 = (Penghasilan kena pajak x persen PPH21).
e) Jamsostek = (persen jamsostek x total komponen gaji tetap).
f) Penghasilan bersih = total perolehan – (PPH21 + Jamsostek).
g) Total Gaji = (penghasilan bersih + total komponen di luar gaji) –
(potongan pinjaman + potongan lain-lain).
Dari identifikasi perhitungan gaji, tidak ada yang perlu dibenahi karena
sudah kebijakan dari manajemen PT. Kuda Inti Samudera Semarang.
3.2 Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka ada
pembenahan yang harus dilakukan. Pembenahan pertama dengan mengonversi
wadah penyimpanan data, yang awalnya menggunakan basis data Microsoft Access,
kemudian dirubah ke Microsoft Sql Server 2005. Pembenahan kedua dengan
mengganti sistem presensi karyawan, yang awalnya menggunakan pemindai
barcode, kemudian dirubah dengan menggunakan pemindai sidik jari. Kedua
pembenahan tersebut mau tidak mau harus membangun ulang sistem presensi
karyawan dan sistem penggajian serta mengintegrasikan kedua sistem tersebut.
Sistem informasi penggajian ini akan berbasis desktop dengan pengguna
utama bagian HRD. Bagian ini dapat mengolah seluruh data yang dibutuhkan untuk
proses penggajian karyawan PT. Kuda Inti Samudera Semarang. Baik data
karyawan, data kehadiran karyawan, data toleransi kehadiran, dan data kebijakan
organisasi. Langkah awal sebelum melanjutkan ke tahap perancangan dan pembuatan
A. Kebutuhan Perangkat Keras
Aplikasi yang dibangun ini membutuhkan spesifikasi perangkat keras minimal
meliputi:
1) RAM 2 GB
2) Processor Intel Pentium 4
3) VGA 16MB
4) Space Hardisk 40GB
5) Resolusi Monitor 1024 x 768
6) Keyboard, Mouse dan Printer
7) Pemindai sidik jari
8) Kabel Local Area Network
B. Kebutuhan Perangkat Lunak
Aplikasi yang dibangun ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak minimal
meliputi:
1) OS Windows XP SP2
2) .Net framework v2.0
3) Microsoft SQL Server 2005 Profesional Edition
3.3 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis permasalahan yang ada, maka dilakukan perancangan
sistem yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Perancangan sistem dilakukan dengan
beberapa tahap atau urutan pembuatan desain sistem, sebagai berikut:
1. Diagram Jenjang Proses
2. Diagram Konteks
4. Diagram Relasi Antar Entitas
5. Struktur Tabel
6. Desain Masukan dan Keluaran Sistem
3.3.1 Diagram Jenjang Proses
Diagram jenjang proses merupakan hirarki dari proses-proses yang nantinya
dibutuhkan dalam sistem. Proses-proses tersebut merupakan dekomposisi dari
diagram konteks sebagai proses utama sistem informasi penggajian pada PT. Kuda
Inti Samudera Semarang. Proses-proses tersebut nantinya akan digambarkan pada
diagram aliran data. Sub-sub proses tersebut merupakan detil proses yang dilakukan
sistem untuk menghasilkan keluaran yang sesuai. Gambar 3.3, 3.4, 3.5, 3.6 dan 3.7
menunjukkan hirarki proses-proses pada sistem yang dibuat.
0 Sistem Informasi Penggajian
PT Kuda Infti Samudera Semarang
1 Sub Sistem Manajemen Data
Pengguna
2 Sub Sistem Manajemen Data
Toleransi Kehadiran
3 Sub Sistem Manajemen Data
Penggajian
4 Sub Sistem Presensi Karyawan Menggunakan Sidik
Jari
[image:46.595.89.516.311.594.2]5 Sub Sistem Manajemen Laporan
Gambar 3.3. Diagram Jenjang Proses Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
Samudera Semarang
1 Sub Sistem Manajemen Data
Pengguna
1.1 Memverifikasi pengguna sistem
[image:46.595.223.414.587.705.2]1.2 Mengatur Hak Akses Pengguna
Gambar 3.4. Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
2 Sub Sistem Manajemen Data Toleransi Kehadiran 2.1 Mengatur pengajuan Presensi Manual 2.2 Mengatur Pengajuan Ijin Kerja 2.3 Mengatur Jatah Cuti 2.4 Mengatur Pengajuan Lembur
Gambar 3.5. Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
Samudera Semarang (Sub Sistem Manajemen Data Toleransi Kehadiran) 3 Sub Sistem Manajemen Data Penggajian 3.1 Memelihara Data Divisi 3.2 Memelihara Data Jabatan 3.3 Memelihara Data Grade 3.4 Memelihara Data Group Kerja 3.5 Memelihara Data Status Karyawan 3.6 Memelihara Data Karyawan 3.7 Memelihara Data Jadwal Kerja 3.8 Memelihara Data Komponen Gaji 3.9 Memelihara Data Potongan Gaji 3.10 Memelihara Data Batas Presensi 3.7.1 Mengatur Jadwal Kerja Shift 3.7.2 Mengatur Jadwal Kerja Non Shift
3.7.3 Mengatur Jadwal Libur 3.6.1 Mengatur Data Karyawan 3.6.2 Mengatur Data Anak 3.6.3 Mengatur Data Pendidikan Non Formal 3.6.4 Mengatur Data Pendidikan Formal 3.6.5 Mengatur Data Pelanggaran 3.7.1.1 Mengatur Data Jam Kerja Shift
3.7.1.2
Mengatur Data Jadwal Shift
Gambar 3.6. Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
5 Sub Sistem Manajemen Laporan 5.1 Melihat Dan Mencetak Laporan Kehadiran 5.2 Melihat Dan Mencetak Daftar Data Karyawan 5.3 Melihat Dan Mencetak Daftar Lembur 5.4 Melihat Dan Mencetak Jadwal Kerja Shift 5.5 Menghitung Gaji 5.5.1 Mengonfigurasi Daftar Gaji 5.5.2 Melihat Dan Mencetak Slip Gaji
Gambar 3.7. Diagram Jenjang Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
Samudera Semarang (Sub Sistem Manajemen Laporan)
3.3.2 Diagram Konteks
Pada Gambar 3.8, secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan sistem
lama yang digambarkan pada Gambar 3.1, kecuali pada sub sistem perekaman
presensi menggunakan pemindai sidik jari. Hasil dekomposisi pertama pada diagram
konteks sistem informasi penggajian pada PT Kuda Inti Samudera Semarang
menghasilkan diagram level 0 yang ditunjukkan oleh Gambar 3.9.
Daftar Gaji Tervalidasi
Data Jadwal Libur Data Slip Gaji
Data Bukti Kas Keluar Tervalidasi Data Bukti Kas Keluar Daftar Gaji
Data Hak Akses Pengg una Data Karyawan
Data Kebijakan Pengg una Sistem
Data Pelang g aran
Data Jadwal Kerja Shift
Daftar Data Karyawan
Data Jadwal Kerja Non Shift Data Karyawan
Data Kehadiran Manual Data Toleransi Kehadiran
Daftar Lembur Data Kehadiran Pulang
Daftar Kehadiran Data Kebijakan
Data Lembur Data Kehadiran Masuk
0
Sistem Informasi Peng g ajian PT KIS
SEM ARANG
+ Sistem Presensi
Karyawan Meng gunakan
Sidik Jari Supervisor
Divisi Manajer
HRD
Karyawan
Keuang an
Gambar 3.8. Diagram Konteks Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
Rekap kehadiran Data Foto K aryawan
Data B atas Pres ens i
Data K ehadiran
Data J adwal Non S hift Data J adwal Shift Data T olerans i Kehadiran
Data Hari Libur
Data Group Kerja
[Daftar Gaji Tervalidas i]
[Data J adwal Libur]
Data J adwal Libur Data J adwal Libur
Data B atas Pres ens i
Data B atas Pres ens i
Data K omponen Di Luar Gaji Data K omponen Gaji Data K omponen Gaji
[Data S lip Gaji] [Data B ukti K as Keluar] [Data B ukti K as Keluar T ervalidas i]
[Daftar Gaji]
Data P otongan Gaji Data S PK L J adwal S hift J adwal Non Shift
Data K ehadiran
Data K aryawan Data T olerans i Kehadiran [Data Hak A ks es P engguna]
Data Group Kerja Data Group Kerja Data Divis i Data Divis i
Data S tatus Karyawan Data Divis i Data J abatan
Data Grade
[Data K aryawan] Data K etidakhadiran Lainnya
Data P engguna [Data K ebijakan P engguna Sis tem]
[Data P elanggaran]
Data P elanggaran
J adwal S hift [Data J adwal Kerja S hift]
Data K aryawan [Daftar Data Karyawan]
[Data J adwal Kerja Non Shift] Data J adwal Kerja Non Shift
Data J am K erja Shift
Data J adwal Shift Data J adwal Non S hift Data J adwal Kerja S hift
Data P otongan Gaji Data J enjang K arir
Data K aryawan
[Data K aryawan] Data S tatus Karyawan
Data Group Kerja Data Grade Data J abatan
Data Divis i Data J atah Cuti
Data Cuti Normal [Data K ehadiran Manual]
Data J atah Cuti Data Lembur [Data Lembur]
[Data T olerans i Kehadiran]
Data Ijin
Data K ehadiran Manual
[Daftar Lembur]
Data S PK L J atah Cuti
J adwal S hift J adwal Non Shift
Data S PK L Data K aryawan
[Data K ehadiran Pulang]
Data Grade Data Group Kerja Data S tatus Karyawan
Data P otongan Gaji Data J enjang K arir Data J abatan
Data Divis i [Data K ebijakan]
Daftar K ehadiran [Daftar K ehadiran]
Data Ijin J atah Cuti
[Data K ehadiran Mas uk] Sis tem P res ens i
Karyawan Menggunakan
Sidik J ari Karyawan Manajer HRD Supervis or Divis i 4
Subs is tem P res ens i Karyawan Menggunakan Sidik J ari 1 Rekam Kehadiran 2 Karyawan 2 Karyawan 2
Sub S is tem Manajemen Data
Tolerans i Kehadiran +
4 J atah Cuti 5 Tolerans i
Kehadiran
6 SP KL
5
Sub S is tem Manajemen Laporan
+
1 Rekam Kehadiran 3
Subs is tem Manajemen Data Penggajian
+
10 Divis i 11 J abatan
14 Status K aryawan 15 Group K erja 16 Grade
12 J enjang Karir 13 Potongan Gaji 4 J atah Cuti
6 SP KL
7 J adwal Non Shift 8 J adwal S hift
12 J enjang Karir 18 Pelanggaran 1 Rekam
Kehadiran
Karyawan
7 J adwal Non Shift 8 J adwal S hift 17 J am Kerja S hift
Karyawan Karyawan Karyawan
2 Karyawan 13 Potongan Gaji
5 Tolerans i Kehadiran Karyawan Karyawan Karyawan Supervis or Divis i 1 Sub S is tem Manajemen Data
Pengguna + Manajer
HRD
27 Hak Aks es
Karyawan
Manajer HRD Keuangan
Karyawan 30 Batas P res ens i
9 J adwal Libur
Karyawan
Manajer HRD
15 Group K erja
9 J adwal Libur 5 Tolerans i
Kehadiran
7 J adwal Non Shift 8 J adwal S hift 30 Batas P res ens i
31 Foto Karyawan
[image:49.595.97.514.86.710.2]32 Abs ens i
Gambar 3.9. Diagram Level 0 Sistem Informasi Penggajian PT Kuda Inti
3.3.3 Diagram Aliran Data
Hasil dekomposisi pertama pada diagram konteks sistem informasi
penggajian pada PT. Kuda Inti Samudera Semarang menghasilkan beberapa sub
sistem. Sub-sub sistem yang ada pada diagram aliran data yaitu:
1) Sub Sistem Manajemen Data Pengguna
Sub sistem manajemen data pengguna, menunjukkan adanya pengecekan
pengguna yang berhak masuk ke dalam sistem serta pengelolaan hak akses
pengguna. Sub sistem manajemen data pengguna ditunjukkan oleh Gambar 3.10. Sub
sistem ini memiliki beberapa sub proses, antara lain sub proses memverifikasi
pengguna sistem dan sub proses mengatur hak akses pengguna. Sub-sub proses
manajemen data pengguna ditunjukkan oleh Gambar 3.11.
[Data Hak Akses Peng g una]
Data Peng g una [Data Kebijakan Peng g una Sistem]
Karyawan
1 Sub Sistem Manajemen Data
Peng g una + Manajer
HRD
[image:50.595.93.532.301.650.2]27 Hak Akses
Gambar 3.10. Sub Sistem Manajemen Data Pengguna Pada Sistem Informasi
Penggajian PT Kuda Inti Samudera Semarang
[Data Hak Akses Pengguna]
Data Pengguna
[Data Pengguna] [Data Kebijakan Pengguna Sistem]
Manajer HRD
27 Hak Aks es 1.1
Memverifikas i Pengguna
Sis tem
1.2
Mengatur Hak Akses Pengguna
27 Hak Aks es Karyawan
2) Sub Sistem Manajemen Data Toleransi Kehadiran
Sub sistem ini akan mengolah data kehadiran manual, ijin kerja, lembur dan
jatah cuti untuk setiap karyawan, setiap tahunnya dan berdasarkan masa kerja. Sub
sistem manajemen data toleransi kehadiran ini dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Data Ketidakhadiran Lainnya
Data Jatah Cuti
Data Cuti Normal
[Data Kehadiran Manual]
Data Jatah Cuti Data Lembur [Data Lembur]
[Data Toleransi Kehadiran]
Data Ijin
Data Kehadiran Manual Jatah Cuti
[Data Kebijakan]
Data Ijin Jatah Cuti
Karyawan
Manaj