• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELARASAN KURIKULUM POLITEKNIK ITB DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA Di LAPANGAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaga Tahun 1989 dan LulusanTahun 1990/1991.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESELARASAN KURIKULUM POLITEKNIK ITB DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA Di LAPANGAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaga Tahun 1989 dan LulusanTahun 1990/1991."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KESELARASAN KURIKULUM POLITEKNIK ITB

DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA

Dl LAPANGAN

(Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi

Niaga Tahun 1989 dan Lulusan Tahun 1990/1991)

Tesis

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Magister llmu Pendidikan dalam Bidang Studi

Pengembangan Kurikulum

Oleh:

Dm. Maya Setyawardhani

8932173

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

TELAH DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH

Prof. Achamd Sanusi, SH., MPA,. Ph.D.

Pembimbing I

- ^ -/i

V7f

Prof. Dr. Rochman Natawijaya

Pembimbing II

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

UCAPAN TERIMA KASIH iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

BAB I: PENDAHULUAN

1. Latar Belakanq Masalah 1

2. Rumusan Masalah 7

3. Definisi Operasional 8

4. Tuiuan dan Kequnaan Penelitian 10

5. Metode Penelitian 11

BAB II: POLITEKNIK SEBAGAI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN

VOKASIONAL

1. Peranan Politeknik dalam Ketenaqakeriaan

2. Sistem Penqembanqan Tuiuan Pendidikan

3. Sistem Penqembanqan Isi Kurikulum

BAB III: METODE PENELITIAN

1. Obiek Penelitian

2. Metode Penqumpulan Data 3. Instrument Penelitian 4 . Pencatatan Data

5. Pembahasan

6. Penqkonfirmasian Data

BAB IV: DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Kurikulum Politekp.i!:

2. Tuqas-tuqas Para Lulusan di Lapanqan .. 3. Keselarasan Kurikulum Politeknik denqan

Tuqas-tuqas Para Lulusannya di Lapanqan

BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.

Keselarasan Kurikulum Politeknik IT$ Proqram

Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

denqan Tuqas-tuqas Staf Administrasi 80

2. Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

denqan Tuqas-tuqas Kepala Baqian Ekpor-Impor 96

3. Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

denqan Tuqas-tuqas Merchant Marketer 106

4. Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

denqan Tuqas-tuqas Staf Giro dan Asuransi... 121

5. Keselarasan Peralatan yanq Ada di Politeknik denqan Peralatan yanq Diqunakan oleh Para

Lulusan di Tempat Kerianya 130

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakanq Masalah

Indonesia

merupakan

salah satu

negara

yanq

sedang

berkembanq,

pembanqunan-pembanqunan

teriadi

di

seqala

sektor.

Di

antara

pembanqunan-pembanqunan

tersebut,

berdasarkan pada tuiuan pembanqunan ekonomi nasional

janqka

panianq

sektor

industri

merupakan

pelopor

pertumbuhan

ekonomi

nasional

dan didukunq oleh sektor

pertanian

yanq

kuat.

Denqan adanya pembanqunan-pembanqunan dalam sektor industri

maka diperlukan banyak tenaqa keria. Dan tenaqa keria-tenaqa

keria yanq diharapkan adalah tenaqa keria yanq kompeten.

Di

sini

berarti

perlu

adanya

penyempurnaan-penyempurnaan

terhadap pembanqunan sumber daya manusia.

Pada

sektor industri, perkembanqan dan perubahan

teknoloqi

serinq

kali beqitu cepatnya sedanqkan

perkembanqan

sumber

daya

manusia

tidak secepat

perkembanqan

dan

pertumbuhan

teknoloqi tersebut.

Lanqkah yanq baik untuk menghadapi hal itu yaitu mengarahkan

pembanqunan sumber daya manusia itu pada pendidikan dan

pembinaan

kemampuan

intelektual yanq mewuiudkan masyarakat

ilmiah yanq sadar dan mampu melaksanakan azas-azas

tercapainya

produktivitas, kualitas, dan

efesiensi

yanq

setinqqi-tinqqinya.

(6)

tersebut maka perlu adanya spesialisasi-spesialisasi pada

lapanqan keqiatan yang lebih sempit.

Lembaqa pendidikan keiuruan dan profesional mempunyai

peranan pentinq dalam hal tersebut di atas karena pada

pendidikan keiuruan dan profesional tersebut membina peserta

didiknya untuk mampu bekerja pada bidangnya.

Namun pada kenyataan yanq ada, para lulusan sekolah

keiuruan seperti STM, SMEA belum mampu memenuhi

tuntutan-tuntutan tersebut.

Pendapat di atas ditunianq oleh Umar Hamalik yanq

menqemukakan:

Lulusan STM banyak yanq menqanqqur karena ketidakcocokan pemakaian dalam dunia keria serta kurangnya kemampuan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap dalam pergaulan. (Umar Hamalik, 1984:31)

Keluhan-keluhan lain tentang tenaga keria yang ada, misalnya

yanq datanq dari Depnaker. Dikatakan ada semacam rumus umum

yanq dikenal denqan 1 0 - 2 - 1 . Artinya 10 pelamar untuk 2

lowonqan pekeriaan, dan yanq terisi hanya 1 saia ini pun

belum benar-benar memenuhi syarat yang ditentukan di mana

yanq bersanqkutan tetap masih memerlukan training lagi untuk

dapat betul-betul memenuhi syarat minimal.

Ini berarti secara potensial iumlah tenaqa keria cukup

banyak, tetapi secara riel tenaga keria industri amat

lanqka.

Keluhan lain dari perusahaan ioint venture ataupun PMA.

Jepanq menqatakan bahwa produktivitas pekeria-pekeria

Indonesia rendah, kuranq raiin yang memberikan kesan kurang

(7)

Kuranqnya tenaqa-tenaqa insinyur dan teknisi yanq

kualitasnya memadai, kalaulah ada mesti berebut sesama

industri yanq ada, apalaqi kalau ada industri baru menambah

ramainya perebutan tersebut.

Kenyataan di atas diperkuat oleh pernyataan dalam

Rencanan Pembanqunan Lima Tahun Ke-5 (Repelita V), yang

menqunqkapkan:

Masih dirasakan adanya ketidaksesuaian proqram atau kurikulum pendidikan denqan kebutuhan pembanqunan, kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan lulusan itu

sendiri

Dalam bidanq pendidikan tinqqi (PT), ketidaksesuaian antara proqram pendidikan tinqqi denqan kebutuhan pembanqunan akan tenaqa ahli masih dirasakan,

(Repelita V,604)

Untuk menqatasi keluhan-keluhan serta merealisi

rencana di atas, maka perlu adanya pendidikan lain yanq

setara denqan pendidikan enqineer scientist, namun denqan

titik berat proqramnya pada pelaksana product manufacturinq

processes dan penqelolaannya. Adapun ciri tenaqa ahli ini

yaitu lebih menoniol dalam kemampuan praktek (practical know

how) dan mampu menerapkan kaidah-kaidah dasar ilmu-ilmu

teknik dan ekonomi, serta mampu melaksanaan penqelolaan

sebaqai bagian integral dari keahliannya. Jadi jalur

pendidikan ini betul-betul inqin memenuhi tuntutan-tuntutan

yang telah diuraikan di atas. Jalur pendidikan tersebut

adalah politeknik. (Hadiwaratama, 1986:16)

Berdasarkan UU No. 2 tentang SPN pendidikan politeknik

adalah perguruan tinqqi yanq menyelenggarakan pendidikan

terapan dalam seiumlah bidang pengetahuan khusus.

(8)

diarahkan

lerutama

pada

kesiapan

penerapan

keahlian

tertentu.

Berdasarkan

ke dua pernyataan di atas, maka ielaslah

bahwa

politeknik

merupakan ialur pendidikan yanq membina

peserta

didiknya untuk meniadi spesialis-spesialis dalam

bidanqnya,

di

mana

hal ini sesuai denqan

tuntutan

pembanqunan

kita

sekaranq ini.

Denqan

spesialisasi-spesialisasi

tersebut

maka

terdapat

pembaqian kemampuan tenaqa keria, di mana hal ini amat

pentinq

kaitannya

denqan

industri

menqinqat

wawasan

teknoloqi semakin meninqkat.

Denqan demikian, pendidikan politeknik harus berorientasi

kepada kebutuhan industri.

Sekaitan denqan di atas, Hadiwaratama menqatakan bahwa:

Pada dasarnya ada lima unsur pokok yanq akan menentukan keberhasilan pendidikan keiuruan (termasuk politeknik), yaitu sebaqai berikut:

1. Proqram pendidikan yanq diiabarkan dalam kurikulum yanq dinamis, terutama iuga yanq mampu menanqqapi perubahan masa, dan yanq relevan denqan keperluan

dunia usaha dan industri.

2. Fasilitas, termasuk qedunq, baik peralatan maupun

lahan

yanq

sesuai

denqan

permintaan

proqram,

termasuk biaya operasional.

3. Guru keiuruan yanq mampu menialankan proqram untuk menqhasilkan tenaqa yanq mempunyai efesiensi profesional yanq tinqqi dan relevan.

4. Penqelolaan dan administrasi pendidikan yanq

efektif dan efesien.

5.

Siswa

yanq memiliki

potensi

cukup

baik

sehinqqa

dapat dididik dan dilatih untuk keperluan layak

keria

dan memiliki

baik kemampuan efesiensi

maupun

sikap profesional yanq baik.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas maka salah satu

unsur pokok dari keberhasilan pendidikan keiuruan itu yaitu

(9)

dunia usaha dan industri.

Untuk

itu, kurikulum politeknik dibuat terutama

didasarkan

pada

hasil

analisis kebutuhan-kebutuhan

dunia

usaha

dan

industri yaitu pada iabatan-iabatan yang ada yang setingkat

untuk

lulusan politeknik, hal ini dimaksudkan agar

lulusan

politeknik

tersebut

dapat diserap dengan baik

oleh

dunia

usaha dan industri tersebut.

Pernyataan

di atas sesuai iuga dengan yang

terdapat

dalam

GBBHN 1988, yaitu:

Pendidikan

nasional

perlu

dilakukan

secara

lebih

terpadu dan serasi, baik antara sektor pendidikan

dan

sektor-sektor pembangunan lainnya, antar daerah

maupun

di luar sekolah, perlu disesuaikan denqan

perkembanqan

tuntutan pembanqunan

yanq

memerlukan

berbaqai

jenis

ketrampilan dan keahlian di seqala bidang serta

diting-katkan

mutunya sesuai dengan kemaiuan ilmu pengetahuan

dan

teknoloqi.

Sehubungan

denqan itu, berbaqai ienis

pendidikan keiuruan dan

keahlian

termasuk

politeknik

perlu terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.

Disampinq itu perlu dikembanqkan keria

sama antara du

nia pendidikan denqan dunia usaha dalam ranqka memenuhi

kebutuhan tenaqa-tenaqa

yanq

cakap

dan terampil baqi

pembanqunan

di berbaqai bidanq

terutama

industri dan

pertanian. (GBHN, 149-150)

Pernyataan

di

atas menuniukan bahwa

pendidikan

khususnya

kurikulum

perlu dilakukan secara terpadu dan

serasi,

dan

iuga

disesuaikan dengan perkembanqan tuntutan

pembangunan.

Politeknik

sebagai pendidikan keiuruan dan

keahlian

harus

paling peduli dengan tuntutan pembanqunan tersebut.

Hal

ini

selaras

dengan pendapat

Melvin

L.

Barlow

yang

menyatakan bahwa:

The

relationship

of vocational education to

manpower

and

employment

is

often

misunderstood.

Vocational

education

cannot

create

iob

opportunities; this has

never a function of vocational education. All that

it possibly

do

is

to provide

appropriate

training

(10)

Jadi

vocational education dalam hal ini

adalah

politeknik

fungsinya

adalah

mentraining

orang-orang

tentang

suatu

pekeriaan

yanq

sudah

ada

di

masyarakat

keria,

bukan

menciptakan kesempatan keria. Oleh sebab itu kurikulum

politeknik

benar-benar

harus

mengacu

kepada

lapanqan

pekeriaan yang sudah ada. Dan untuk itulah, salah satu ciri

dari kurikulum pendidikan vokasional adalah terdiri dari

seiumlah kompetensi dari suatu pekeriaan tertentu.

Artinya,

mata kuliah-mata kuliah yang ada dalam kurikulum tersebut

berupa kompetensi-kompetensi yang harus dipunyai oleh suatu

pekeriaan tertentu yang ada di masyarakat.

Politeknik ITB didirikan pada tahun 1982 yang merupakan

salah satu politeknik negeri di Indonesia. Lulusan yanq

telah dihasilkan sudah cukup banyak dan mereka sudah

menyebar memasuki dunia keria menurut bidanq pekeriaannya

masinq-masinq.

Pada iurusan-iurusan kelompok rekayasa output yang

dihasilkan lebih banyak dari iurusan Tata Niaga karena

pendirian iurusan-iurusan kelompok rekayasa lebih dulu

dibanding iurusan Tata Niaga yang pada saat penelitian ini

dilakukan hanya baru dua angkatan.

Seperti sudah dikemukakan di atas bahwa pendidikan

politeknik adalah pendidikan yang outputnya diharapkan mampu

memenuhi kebutuhan pembanqunan khususnya dalam bidang

ekonomi sektor industri, maka penulis tertarik untuk

meneliti bagaimanakah keselarasan antara pendidikan

(11)

2. Rumusan Masalah

Telah dikemukakan tadi, bahwa masalah yang akan

diiadikan topik adalah "Bagaimanakah keselarasan pendidikan

politeknik dengan kebutuhan industri.

Namun karena terlalu luasnya permasalah tersebut di atas,

maka penulis mempersempit permasalahan tersebut agar lebih

mendalam.

Untuk itu, pada penelitian ini, penulis hanya ingin meneliti

"Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB denqan Tuqas-Tuqas

yanq Dibebankan pada Para Lulusannya di Lapanqan."

Kurikulum yanq dimaksud adalah kurikulum proqram studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.

Untuk lebih operasionalnya masalah tersebut, maka permasalah

itu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, sebaqai

berikut:

a. Apakah dan bagaimanakah kurikulum politeknik ITB program

Kesekretariatan dan Administrasi Niaga?

b. Apakah dan bagaimanakah tugas-tugas yang dibebankan pada

para lulusan politeknik ITB program studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaga di tempat mereka

bekeria?

c. Bagaimanakah keselarasan antara kurikulum politeknik ITB

program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

dengan tugas-tugas yang dibebankan pada para lulusannya

(12)

3. Definisi Operasional

Aqar

istilah-istilah

dalam

penelitian

ini

meniadi

ielas

dan

tidak mengundang penafsiran yanq

berbeda,

maka

berikut ini penielasan dari setiap istilah tersebut:

Keselarasan

Penqertian keselarasan dalam Ramus Umum Bahasa Indonesia c

(Poerwadarminta,1982:567) adalah kesesuaian, kesamaan.

Penqertian keselarasan yang dimaksud pada tesis inipun sama

dengan penqertian di atas yaitu kesesuaian antara kurikulum

proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan

tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya di lapanqan.

^

Kesesuaian ini teriadi adanya kesamaan makna dan linqkup.

Untuk lebih operasionalnya keselarasan kurikulum denqan

tuqas-tuqas yanq diemban oleh para lulusan dapat dilihat dari:

1. Kesesuaian tuiuan institusional proqram studi denqan

posisi dan ienianq iabatan para lulusan.

2. Materi pelaiaran dan tuiuannya, ditambah dengan proses

belaiar menqajar di politeknik dengan uraian tugas-tugas

yang diemban para lulusan di tempat kerianya.

Kurikulum

Banyak pendapat mengenai pengertian kurikulum dari dulu

sampai sekarang.

Salah satunya adalah pendapat Zais (Zais,1976:7), kurikulum

adalah "a list of the subiects offered (or required) by the

school".

Maksudnya, bahwa kurikulum adalah seiumlah matapelaiaran

(13)

Namun penqertian kurikulum yanq dimaksud dalam tesis ini

lebih

detail

laqi yaitu silabus

yanq

berisi

topik-topik

beserta

tuiuannya,

ditambah proses belaiar

menqaiar

yanq

menyanqkut metode menqaiar, fasilitas, dosen, evaluasi, dan

peraturan sekolah.

^

„.._

—•-Politeknik

(UU No.

2 SPN tahun 1989) adalah perquruan tinqqi

yanq menyelenqqarakan pendidikan terapan dalam seiumlah

bidanq penqetahuan khusus.

Yanq dimaksud politeknik di sini adalah sama denqan yanq

tersebut di atas.

Politeknik ITB mempunyai seiumlah iurusan yanq meliputi

iurusan teknik Mesin (terdiri atas proqram studi Mesin,

Teknik Enerii. dan Teknik Refriqerasi dan AC), iurusan

Teknik sipil, Teknik Listrik (terdiri atas proqram studi

Teknik Listrik/Arus Kuat, Teknik Elektonika/Arus Lemah,

Teknik Telekomunikasi), iurusan Teknik Kimia, Teknik

Penqqunaan Komputer, dan iurusan Tata Niaqa (terdiri atas

proqram studi Akutansi, Perbankan, dan Kesekretariatan dan

Administrasi Niaqa).

Proqram studi yanq akan diteliti adalah khusus proqram studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.

Tugas-tugas yang dibebankan pada para lulusannya.

Tuqas-tuqas yanq dimaksud adalah uraian tuqas yanq harus

dilakukan sehubunqan denqan iabatannya. Tuqas-tuqas ini

berupa keqiatan-keqiatan sehari-hari yanq dilakukan oleh

para lulusan di tempat kerianya.

(14)

10

proqram

studi

Kesekretariatan

dan

Administrasi

Niaga

anqkatan

Tahun 1990/1991 (Anqkatan ke-1) yanq sudah bekeria.

Lapanqan. Lapanqan yanq dimaksud adalah tempat para lulusan

tersebut bekeria, yanq dalam hal ini adalah badan usaha-badan

usaha atau industri-industri.

4. Tuiuan dan Kegunaan Penelitian

Tuiuan penelitian ini yaitu ingin mengunqkapkan secara

empiris tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB proqram

studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan

tuqas-tuqas yanq dibebankan pada para lulusannya di lapanqan, yanq

meliputi:

a. Kurikulum politeknik ITB proqram studi Kesekretariatan

dan Administrasi Niaqa dan pelaksanaannya.

b. Tugas-tugas yang dibebankan para para lulusan politeknik

ITB program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

tempat kerianya masinq-masinq.

c. Keselarasan kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan

Administrasi Niaqa dengan tugas-tugas yang dibebankan

pada para lulusannya di tempat mereka bekeria.

Dari tuiuan penelitian tersebut, dapat diharapkan

berguna bagi:

a. Memberikan input pada politeknik tentang tugas-tugas

yanq dibebankan kepada para lulusannya di tempat para

lulusan itu bekeria.

Hal ini dapat diiadikan pertimbanqan untuk penataan

(15)

11

Niaqa

beserta

pelaksanaannya

yanq

dianqqap

kuranq

selaras.

b.

Memberikan

masukan

untuk badan usaha

atau

perusahaan

yanq memperkeriakan lulusan politeknik proqram studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tentanq

penempatan iabatan yanq diberikan pada lulusan tersebut.

5. Metode Penelitian

Penelitian ini menqqunakan pendekatan studi kasus

karena

menurut

Echols

dan

Sadili

(Echols

&

Sadili,

1976:101):

Secara harfiah case study artinya penyelidikan menqenai

keadaan yanq sebenarnya.

Pernyataan di atas dilenqkapi oleh pendapat Boqd*n dan

Biklen (Tinus, 1993:37-38):

Pendekatan kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu. Lebih iauh laqi secara teqas dikemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif:

1. Qualitative research has the natural settinq as the source of data and the researcher as the key

instrument.

2. Qualitative research is descriptive.

3. Qualitative researcher are concerned with process rather than simply with outcome or products.

4. Qualitative researcher tend to analyse their data inductively.

5. "Meaninq" is of essential concern the qualitative

approach.

Dalam penelitian ini, peneliti inqin menqunqkapkan keadaan

yanq sebenarnya tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB

proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan

(16)

12

Menqanalisis data hasil penelitian ini denqan menqqunakan

analisis kualitatif.

a. Obiek Penelitian

Sesuai denqan pendekatan ini maka sebaqai obieknya

adalah para lulusan politeknik ITB proqram studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaga yang sudah bekeria.

Para lulusan tersebut beriumlah empat orang yang bekeria di

Bank Duta Bandung, PT Bangun Laiu Industri Garment,

Politeknik Manufaktur Bandung (Politeknik Mekanik Swiss),

dan PT Bumi Putra BOT Finance. Perusahaan-perusahaan

tersebut cukup besar dan dianqqap sesuai untuk menerima

lulusan politeknik sehinqqa cukup representatif untuk

diiadikan obiek penelitian. Keempat lembaqa tersebut

aktivitasnya berlainan sehinqqa diharapkan masukan yanq

didapat banyak dan bervariasi.

b. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

Dokumentasi, dilakukan terhadap data lulusan yang sudah

bekeria dan catatat lain yanq relevan denqan penelitian.

wawancara denqan para lulusan politeknik tentanq iabatan,

tuqas-tuqasnya, fasilitasnya, dan Iain-lain.

Sebaqai bahan trianqulasi, penulis iuqa mewawancarai para

pemakai lulusan politeknik tentanq posisi, tuqas-tuqas yanq

diembankannya, dan Iain-lain.

Diskusi, dilakukan denqan dosen-dosen politeknik dan

Master Teacher Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik

(17)

.•ftfc*.*v ..-.-,_ \ S% S ft* /* ftj ;• x:...>xK-.

m

* :• i ^ X

"SP. •?.

X'l' X

3&

Nk

IP

x-y~ ft *:

^•w-- ft 3»

^

If

*-...-? * ft? •v.- ft W-#ftf

•• •J'» v. •*• v £*?

*/"v.v .£*'•>. x" **'

>..\:v ."-•-•••-• x $&

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan denqan mengqunakan pendekatan

studi kasus (case study) karena inqin menqungkapkan hal yanq

sebenarnya

tentanq

keselarasan

kurikulum

proqram

studi

Kesekretariatan

dan Administrasi Niaqa

dengan

tuqas-tuqas

yanq

dibebankan

pada para lulusannya

di

lapanqan

tempat

mereka keria.

Hal ini selaras denqan pernyataan Echols dan Sadili

(Echols

&

Sadili,

1976:101)

yanq

menqunqkapkan

bahwa:

"Secara

harfiah

case

study artinya penyelidikan

menqenai

keadaan

yanq sebenarnya."

Di sampinq menqunqkapkan kedaan yanq sebenarnya,

penelitian

denqan

menqqunakan

studi

kasus

ini

dilakukan

secara

mendalam,

oleh

karena itu

obiek

penelitiannya

merupakan

seiumlah kecil saia dari sesuatu yanq besar seperti apa yanq

dikemukakan

oleh

Borq dan Gall dalam

bukunya

Educational

Reseach,

an Introduction

(1983: 488):

Most

case study are based on the premise that a

case

can be located that is typical of many other case, that

is viewed as an example of class of events or

a

qroup

of individuals.

Sedanq menurut Whitherinqton dalam buku karanqan M.

Buchori

menqatakan bahwa:"... case study penyelidikan-penyelidikannya

hanya

dilakukan

terhadap seiumlah kecil

individu,

tetapi

dilakukan secara mendalam."

Dan menurut pendapat Isach

dan

Michael

(19882),

studi kasus dapat dilakukan

pada

waktu-waktu tertentu saia atau hanya merupakan suatu manipulasi

(19)

39

dari keseluruhan unsur-unsur dan peristiwa yanq teriadi.

Denqan demikian data yanq diperoleh dari penelitian denqan

menqqunakan pendekatan studi kasus ini adalah terutama data

kualitatif. Namun demikian pendekatan ini tidak menolak

adanya pemakaian data kuantitatif

iika memanq diperlukan.

Seperti telah dikemukakan, penelitian ini bermaksud

inqin menqunqkapkan hal yanq sebenarnya tentanq keselarasan

kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi

Niaqa denqan tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya

di

lapanqan tempat mereka bekeria, maka peneliti menqqunakan

terutama pertanyaan-pertanyaan dalam meniarinq data yanq

diperlukan.

1. Obiek penelitian

Sesuai denqan pendekatan yanq diqunakan, maka sebaqai

obiek dari penelitian ini adalah para lulusan politeknik ITB

proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa yanq

sudah bekeria.

Lulusan yanq diteliti sebanyak empat yanq bekeria di empat

perusahaan/badan usaha yanq berbeda, yaitu Bank Duta, PT

Banqun Laiu Industri Garment (PT BaLI Garment), PT Bumi

Putra BOT Finance, dan Politeknik Manufaktur Bandunq

(Politeknik Mekanik Swiss).

Adapun alasan penqambilan obiek penelitian tersebut karena

ke empat lulusan bekeria pada perusahaan/badan usaha

tersebut dianqqap sesuai sebaqai tempat keria lulusan

(20)

40

Niaqa.

Di sampinq itu pula ke empat

perusahaan

tersebut

mempunyai

bidanq

usaha

yanq

berbeda

sehinqqa

dapat

dibandinqkan dan ini akan memperkaya data yanq dikumpulkan.

2. Metode Penqumpulan Data

Penqumpulan

data

dalam

penelitian

ini

menqqunakan

metode sebaqai berikut:

a.

Dokumentasi, dilakukan terhadap kurikulum proqram

studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tahun 1986.

Berarti

kurikulum tersebut sudah dilaksanakan.

Metode

ini

iuqa

dilakukan

terhadap

lulusan

politeknik

proqram

studi

tersebut yan*- svdah

bekeria,

dan

catatan-catatan lain yanq relevan denqan penelitian.

b.

Observasi,

dilakukan terhadap situasi

proses

belaiar

menqaiar,

peralatan/fasilitas yanq ada di

politeknik,

dan

iuqa menqobservasi mesin-mesin kantor, dan peralatan

kantor

lainnya

yanq diqunakan untuk melaksanakan keqiatan

sehari-hari oleh para lulusan politeknik di tempat kerianya itu.

c.

Wawancara,

dilakukan kepada para

lulusan

politeknik.

Wawancara tersebut untuk menqetahui posisi atau iabatan yanq

dipeqanq oleh para lulusan politeknik serta

tuqas-tuqasnya,

kesesuaian

posisi

atau iabatan yanq

dipeqanqnya

sekaranq

denqan

bekal yanq didapat dari politeknik,

proses

belaiar

menqaiar

yanq

pernah

mereka

alami,

staf

penqaiarnya,

peraturan sekolah, serta harapan-harapan terhadap pendidikan

politeknik.

(21)

41

ITB

yanq

terlibat

dalam

kurikulum

proqram

studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.

d.

Sebaqai

bahan trianqulasi,

peneliti

iuqa

menqadakan

wawancara

terhadap

para

pemakai

atau

atasan

lanqsunq

lulusan politeknik yanq bekeria di empat perusahan

tersebut

di

atas.

Adapun

pertanyaan-pertanyaan

yanq

diaiukannya

sudah baranq tentunq mirip denqan pertanyaan-pertanyaan yanq

diaiukan kepada para lulusan.

3. Instrumen penelitian

Sesuai denqan pendekatan yanq diqunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti sendirilah instrumennya.

Hal

ini

sesuai

denqan yanq dikatakan

oleh

Moleonq

(Moleonq,

1988:132),

bahwa baqi penelitian kualitatif manusia

adalah

instrumen

utama, karena ia meniadi seqala baqi

keseluruhan

proses

penelitian.

Ia

sekaliqus

merupakan

perencana,

pelaksanaan

penqumpulan data, penqanalisis, penafsir

data,

dan akhirnya ia meniadi pelopor hasil penelitian.

Namun demikian, peneliti iuqa menqqunakan dokumentas untuk

melenqkapi informasi yanq dibutuhkan penulis.

4. Pencatatan Dsta

Data

yanq

diperoleh

baik

melalui

dokumentasi,

wawancara, maupun observasi dicatat dalam bentuk catatan

(22)

42

5. Pembahasan

Data yanq sudah dideskripsikan tersebut dibahas

sesuai denqan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Pembahasan ini dilakukan terhadap kurikulum proqram studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tahun 1986 yanq

nnerupakan kurikulum pertama, yaitu menqanalisis tuiuan

institusional maupun isi kurikulumnya yanq dalam hal ini

adalah nama-nama mata kuliah serta qaris-qaris besar proqram

penqaiarannya (GBPP), proses belaiar menqaiar, fasilitas,

sistem evaluasi, staf penqaiar, serta peraturan sekolah.

Selain itu, membahas setiap hasil wawancara dan dokumen.

Akhirnya, dari hasil ke dua pembahasan tersebut

diselaraskan.

6. Penqkonfirmasian Data

Untuk menqkonfirmasikan data yanq diperoleh, maka

peneliti menqadakan trianqulasi. Trianqulasi tersebut

dilakukan terhadap para pemakai atau atasan lanqsunq lulusan

politeknik yanq bekeria di empat lembaqa yanq diteliti

tersebut, dosen-dosen politeknik proqram studi

Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa, serta para master

teacher Pusat Penqembanqan Pendidikan Politeknik (PEDC).

Metode yanq diqunakan untuk meniarinq masuknya data tersebut

(23)
(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Politeknik adalah perguruan tinqqi yanq

menyelenggara-tan

pendidikan

terapan dalam seiumlah

bidanq

penqetahuan

chusus.

Pendidikan

politeknik

di

Indonesia

diharapkan

mampu

nemecahkan permasalahan

yanq

dihadapi

industri sehubunqan

ienqan

sumber daya manusianya yanq selama ini kuranq

mema-iai. Tenaqa keria yanq dibutuhkan pada era industrialisasi

Lni tenaqa keria

yanq menoniol kemampuan praktek

(practi

cal know how) dan mampu menerapkan kaidah-kaidah dasar

Llmu-ilmu

teknik

dan ekonomi,

serta

mampu

melaksanakan

oenqelolaan sebaqai baqian yanq inteqral dari keahlian

nya .

Dengan

demikian, lulusan pendidikan

politeknik

diharapkan

nampu meniadi tenaga keria-tenaga keria yanq f?ia^ keria, dan

ooliteknik itu sendiri bukan pencipta

kesempatan-kesempatan

teria baru,tetapi hanya menyediakan traininq atau pelatihan

oelatihan yanq sesuai untuk pekeriaan-pekeriaan yanq

sudah

ada di masyarakat.

Penaqa

keria

yanq dihasilkannya itu

adalah

tenaqa

keria

tinqkat menenqah atau tenaqa ahli madya.

Proqaram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa

nenyediakan tenaqa ahli madya sebaqai iuru tik,

resepsionis,

operator komputer, operator word processing, sekretaris,

sekretaris

eksekutif,

supervisor

untuk

pekeriaan

(25)

135

:esekretarisan, staf baqian personalia, staf baqian

ieniualan, staf baqian produksi, staf baqian pemasaran, staf

>aqian penqadaan, dan penyelia (supervisor) kantor umum.

ledanqkan posisi iabatan para lulusannya adalah sebaqai

>erikut:

Staf Administrasi yanq tuqasnya menqelola administrasi

yanq komputerise.

Kepala Baqian Ekspor-impor yanq tuqasnya membuat

dokumen-dokumen untuk ekspor dan impor, serta berhubunqan denqan

instansi-instansi terkait.

Merchant Marketer yanq tuqasnya bertanqqunq iawab

terhadap kelancaran penqembanqan dan atau penqelolaan

merchant di Jawa Barat.

Staf Giro dan Asuransi yanq tuqasnya menanqani qiro-qiro

yanq ditolak dan menanqani asuransi kendaraan bermotor

roda empat dan mesin-mesin besar.

L. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap keselarasan

kurikulum politeknik ITB proqram studi Kesekretariatan dan

\dministrasi Niaqa dan tuqas-tuqas yanq dibebankan pada para

lulusannya di lapanqan, dapat disimpulkan hal-hal sebaqai

Derikut:

a. Jenianq iabatan para lulusan politeknik di lapanqan

selaras denqan ienianq iabatan yanq meniadi sasaran

politeknik yaitu sebaqai tenaqa keria tinqkat menenqah

(26)

136

). Sebaqian besar tuqas-tuqas yanq diemban para lulusan

cukup selaras denqan apa yanq dipersiapkan dalam

kurikulum politeknik.

Ada satu iabatan dari empat iabatan yanq diteliti

walaupun sebutan iabatannya tidak selaras tetapi bila

dilihat dari tuqas-tuqasnya cukup selaras denqan apa

yanq dipersiapkan dalam kurikulum politeknik.

;. Fasilitas yanq menyanqkut peralatan yanq disediakan

politeknik kuranq selaras denqan peralatan kantor yanq

diqunakan para lulusan di tempat kerianya. Namun

walaupun demikian tidak meniadi masalah baqi mereka

karena peralatan kantor yanq mereka qunakan mudah

dipelaiari untuk menqoperasikannya.

3. Proses belaiar menqaiar, evaluasi, dan peraturan seko

lah cukup selaras denqan tuqas-tuqas yanq diemban oleh

para lulusan di tempat kerianya.

e. Sasaran kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan

administrasi Niaqa linqkupnya luas sehinqqa para

lulusannya dapat bekeria pada seiumlah lapanqan

pekeriaan dan tidak hanya pada satu bidanq saia. Hal

ini menqakibatkan penqetahuan, ketrampilan, dan sikap

yanq dibawa lulusan politeknik ke tempat kerianya hanya

pas-pasan saia.

2. Rekomendasi

Tenaqa keria yanq dihasilkan oleh politeknik diharapkan

(27)

137

igitu

cepatnya.

Bahkan

serine

kali

perkembangan

dan

irubahan

teknologi

tersebut

lebih

cepat

daripada

irkembangan sumber daya manusia itu sendiri.

ituk

mengimbangi

cepatnya

perkembangan

dan

perubahan

iknologi tersebut diperlukan spesialisasi-spesialisasi pada

ipangan kegiatan yang lebih sempit.

;ngan adanya spesialisasi-spesialisasi tersebut, maka

sngetahuan,

ketrampilan,

dan sikap yang

dipunyai

tenaga

srja tersebut benar-benar seimbang dengan perkembangan

dan

irubahan

teknologi sehingga azas produktivitas,

kualitas,

in efesiensi dapat dicapai setinggi-tingginya.

Sehubungan dengan uraian di atas, disarankan hal-hal

ibagai berikut:

Berhubung program studi Kesekretariatan dan Administra

si

Niaga

mempunyai lingkup yang cukup

luas

sehingga

bekal kemampuan lulusannya hanya pas-pasan saja, untuk

program studi ini perlu diadakan

pengkhususan-pengkhu-susan. Nama program studi Kesekretariatan dan Adminis

trasi Niaga disarankan diganti menjadi Admninistrasi

Niaga.

Dan program studi Administrasi Niaga

dikhusus-khususkan lagi menjadi beberapa satuan keahlian,

salah

satunya misalnya satuan keahlian Sekretari dimana

kurikulumnya

memfokuskan

diri

pada

pelatihan-pelatihan

yang

selaras

dengan

tugas-tugas

seorang sekretaris di dunia usaha dan industri.

Dengan kurang selarasnya fasilitas, khususnya perala

tan praktek yang disediakan oleh politeknik dengan

(28)

138

kerjanya, maka fasilitas tersebut perlu diadakan karena

masalah fasilitas pada pendidikan politeknik

merupakan

persyaratan yang mesti dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi

maka program pendidikan tidak dapat berjalan dengan

semestinya.

Selain mendapatkan training dari Pusat Pengembangan dan

Pendidikan

Politeknik

para

dosen

politeknik

perlu

mempunyai pengalaman kerja di badan usaha atau

industri,

misalnya

dengan magang.

Pengalaman

kerja

akan lebih meningkatkan kemampuan dosen dalam melaksa

nakan program untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap

kerja karena dalam mengajar dosen lebih realistik.

Latihan militer dan kedisiplinan perlu dipertahankan

karena merupakan bagian dari program untuk menyediakan

tenaga kerja yang seimbang dengan cepatnya perkembangan

dan perubahan teknologi.

Hal ini selaras dengan pendapat para atasan lulusan

yang mengatakan bahwa pekerjanya yang berasal dari

lulusan politeknik ITB mempunyai kedisiplinan yang

cukup tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Badan usaha atau industri sebaiknya memperkerjakan

lulusan politeknik sesuai dengan bidangnya sehingga

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang didapat dari

(29)
(30)

DAFTAR PUSTAKA

Andrews, R.C dan Ericson, E.E (1976), Teaching Industrial Education: Principles and Practice, Tidak ada, Tidak

ada, USA.

Jambang Triantoro, Politeknik Pertanian Unila Siap Ubah Kurikulum Demi Penqusaha, Kompas 11 Desember 1991

halaman 12.

3arlow, M.L (1965), Vocational Education, The National Society for The Study of Education, Chicaqo.

banning, B.W (1986), Teaching Office Skills, Pitman Publishing Limited, London.

Diamond, R.M (1989), Desining and Improving Courses and Curricula in Higher Education, Jossey Bass Inc.

Publishers, San Francisco.

Enchols, J.M dan Hasan, S (1975), Ramus Inqqris Indonesia, PT Gramedia, Jakarta.

Finch, C.R dan Crunkilton, J.R (1979), Curriculum in Vocational and Technical Education, Planning, Content, and Implementation, Allyn and Bacon, Inc., Boston.

Habibi, Z.J (1992), Untuk Meningkatkan Produktivitas, Sistem Pendidikan Perlu Ditinjau, Seminar Keluarga Mahasiswa ITB-GAMAIS TEKNO 92, tanggal 19 Pebruari 1992, Kompas

20 Pebruari 1992 Halaman 12.

Hadiwaratama (1980), Pendidikan Kejuruan untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efesiensi Nasional, Analisis Pendidikan Tahun 1 No. 2, Dep. P dan K, Jakarta.

Hadiwaratama (1981), Technical Education in Indonesia, Regional Seminar in MARA INSTITUTE OF TECHNOLOGY,

Malaysia.

Hadiwaratama (1986), Sistem Pendidikan Teknik Masa Depan untuk Pembangunan Industri Indonesia, Seminar 10 Tahun Pendidikan Politeknik di Indonesia, ITB Bandung.

Hamid, S.H (1988), Evaluasi Kurikulum, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

(31)

140

arry Sudrajat (1986), Study Relevansi Kurikulum 1984 SMKTA Proqram Study Listrik Instalasi denqan Tuntutan Dunia Kerja (Suatu Study Naturalistik Kualitatif terhadap

Instruktur Listrik di Linqkunqan Asosiasi Kontraktor

Listrik Kotamadya dan Kabupaten Bandung), Thesis S 2 Penqembanqan Kurikulum, IKIP Bandunq.

artanto (1992), Di Dunia Industri, Indonesia Masih Bercitra

Tukanq Jahit, Kompas 13 Januari 1992 halaman 2.

skandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi (1988), Dasar-dasar Penqembanqan Kurikulum, PT Bina Aksara, Jakarta.

cNeil, J.D (1990), Curriculum: A Comprehensive Introduction, University of California, Los Anqeles.

ana Syaodih S (1988), Prinsip dan Landasan Penqembanqan Kurikulum, Proyek Penqembbanqan Lembaqa Pendidikan

Teanqa Kependidikan, Jakarta.

asution, S (1982), Azas-azas Kurikulum, Jemmars, Bandunq.

asution, S (1982), Metoda Research, Jemmars, Bandunq.

asution, S dan Thomas, M (1985), Buku Penuntun Membuat Thesis, Skripsi, Disertasi, Mak?.laii, Jemmars, Jakarta.

asution, S (1989), Kurikulum dan Penqaiaran, PT Bina

Aksara, Jakarta.

•emar Hamalik (1990), Evaluasi Kurikulum, PT Remaia

Rosdakarya, Bandunq.

'ratt, David (1980), Curriculum, Design and Development, Harcourt Brace Jovanovich, Publishers, San Dieqo.

takimun (1985), Kebi iakan Teknoloqi dan Tuntutan Lapangan

Kerja di Indonesia, Makalah Seminar Pendidikan

Teknoloqi Menenqah Prospek dan Tuntutan Lapanqan Keria

18 Oktober 1985, FPTK IKIP Bandunq.

>aran, Y (1982), Aspects of Curriculum for Technician

Education, Colombo Plan Staff Colleqe for Technician

Education, Sinqapore.

3chein, H.E (1972), Professional Education Some New Direction, The Carnieqe Fondation for The Advancement

of Teachinq, California, USA.

3oeharto (1988), Design Instructional: Sebuah Pendekatan Praktis untuk Pendidikan Teknoloqi dan Keiuruan, Proyek Penqembanqan Lembaqa Pendidikan Tenaqa Kependidikan,

(32)

141

oekarnto (1988), Perencanaan dan Pengembangan Kurikul urr. Pendidikan Teknologi dan Keiuruan, Proyek Penqembanqan Lembaqa Pendidikan Tenaqa Kependidikan, Jakarta.

aba , Hilda (1962), Curriculum Development: Theory and Practice, San Prancisco State College, Harcourt, Brace and World Inc., New York.

iles, J dan Bondi, J (1989), Curriculum Development: A Guide to Practice, Merrill Publishinq Company, Colombo,

Ohio.

ais, Robert, S (1976), Curriculum Principles and Foundations, Harper and Row, Publisher, Ner York.

ulfikar, S (1985), Studi Kasus Sektor Elektronika, Maka]ah Seminar Pendidikan Teknoloqi Prospek dan Tuntutan Lapanqan Keria 18 Oktober 1985, FPTK IKIP Bandunq.

'earn (1988), Proposed Diploma III Course in Secretarial, Indonesian-Australian Commerce Polytechnic Proieot,

Bandung.

IN, Undang-undang Republik Indonesia No. 2_ Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dep. P dan K,

Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah selanjutnya adalah penyusunan kisi-kisi instrumen, alat evaluasi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian psikomotor, untuk menilai

(2) Bagaimana dekonstruksi penokohan tokoh tambahan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari?Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel “Ronggeng

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keragaman genetik RTBV dari tiga daerah endemis virus tungro di Indonesia berdasarkan sekuen basa nukleotida dan

Dengan melihat sasaran segmen pasar yang dituju oleh PT Kasih Ananda maka kekuatan menawar dari para pemakai jasa PT Kasih Ananda cukup memiliki kekuatan yang besar, karena saat ini

Trisomi autosom dijumpai hampir 50% pada kejadian abortus spontan dimana trisomi 16 lebih banyak dijumpai dan berhubungan dengan usia ibu dan merupakan kelainan kromosom

Jum’at Mengaji (Öğrenci Mengaji) Tausiyah/ Dakwah dengan tema menggelegar Memahamkan Islam kepada seluruh follower Instagram PPI Turki dan Podcast PPI Turki karena

Memperhatikan salah satu fungsi dari Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal yaitu sebagai lembaga penyelenggara penelitian dan pengembangan, maka perlu disusun Pedoman

Jawaban Masalah Jawab Model Model Matematika Masalah Nyata.. dalam memahami lingkungan sekitarnya dengan cara menggunakan berbagai metode menyenangkan. Ketika dalam