KESELARASAN KURIKULUM POLITEKNIK ITB
DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA
Dl LAPANGAN(Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaga Tahun 1989 dan Lulusan Tahun 1990/1991)
Tesis
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Magister llmu Pendidikan dalam Bidang Studi
Pengembangan Kurikulum
Oleh:
Dm. Maya Setyawardhani
8932173
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TELAH DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH
Prof. Achamd Sanusi, SH., MPA,. Ph.D.
Pembimbing I
- ^ -/i
V7f
Prof. Dr. Rochman Natawijaya
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
UCAPAN TERIMA KASIH iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
BAB I: PENDAHULUAN
1. Latar Belakanq Masalah 1
2. Rumusan Masalah 7
3. Definisi Operasional 8
4. Tuiuan dan Kequnaan Penelitian 10
5. Metode Penelitian 11
BAB II: POLITEKNIK SEBAGAI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
VOKASIONAL
1. Peranan Politeknik dalam Ketenaqakeriaan
2. Sistem Penqembanqan Tuiuan Pendidikan
3. Sistem Penqembanqan Isi Kurikulum
BAB III: METODE PENELITIAN
1. Obiek Penelitian
2. Metode Penqumpulan Data 3. Instrument Penelitian 4 . Pencatatan Data
5. Pembahasan
6. Penqkonfirmasian Data
BAB IV: DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Kurikulum Politekp.i!:
2. Tuqas-tuqas Para Lulusan di Lapanqan .. 3. Keselarasan Kurikulum Politeknik denqan
Tuqas-tuqas Para Lulusannya di Lapanqan
BAB V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.
Keselarasan Kurikulum Politeknik IT$ Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Staf Administrasi 80
2. Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Kepala Baqian Ekpor-Impor 96
3. Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Merchant Marketer 106
4. Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Staf Giro dan Asuransi... 121
5. Keselarasan Peralatan yanq Ada di Politeknik denqan Peralatan yanq Diqunakan oleh Para
Lulusan di Tempat Kerianya 130
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakanq Masalah
Indonesia
merupakan
salah satu
negara
yanq
sedang
berkembanq,
pembanqunan-pembanqunan
teriadi
di
seqala
sektor.
Di
antara
pembanqunan-pembanqunan
tersebut,
berdasarkan pada tuiuan pembanqunan ekonomi nasional
janqka
panianq
sektor
industri
merupakan
pelopor
pertumbuhan
ekonomi
nasional
dan didukunq oleh sektor
pertanian
yanq
kuat.
Denqan adanya pembanqunan-pembanqunan dalam sektor industri
maka diperlukan banyak tenaqa keria. Dan tenaqa keria-tenaqa
keria yanq diharapkan adalah tenaqa keria yanq kompeten.
Di
sini
berarti
perlu
adanya
penyempurnaan-penyempurnaan
terhadap pembanqunan sumber daya manusia.
Pada
sektor industri, perkembanqan dan perubahan
teknoloqi
serinq
kali beqitu cepatnya sedanqkan
perkembanqan
sumber
daya
manusia
tidak secepat
perkembanqan
dan
pertumbuhan
teknoloqi tersebut.
Lanqkah yanq baik untuk menghadapi hal itu yaitu mengarahkan
pembanqunan sumber daya manusia itu pada pendidikan dan
pembinaan
kemampuan
intelektual yanq mewuiudkan masyarakat
ilmiah yanq sadar dan mampu melaksanakan azas-azas
tercapainya
produktivitas, kualitas, dan
efesiensi
yanq
setinqqi-tinqqinya.
tersebut maka perlu adanya spesialisasi-spesialisasi pada
lapanqan keqiatan yang lebih sempit.
Lembaqa pendidikan keiuruan dan profesional mempunyai
peranan pentinq dalam hal tersebut di atas karena pada
pendidikan keiuruan dan profesional tersebut membina peserta
didiknya untuk mampu bekerja pada bidangnya.
Namun pada kenyataan yanq ada, para lulusan sekolah
keiuruan seperti STM, SMEA belum mampu memenuhi
tuntutan-tuntutan tersebut.
Pendapat di atas ditunianq oleh Umar Hamalik yanq
menqemukakan:
Lulusan STM banyak yanq menqanqqur karena ketidakcocokan pemakaian dalam dunia keria serta kurangnya kemampuan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap dalam pergaulan. (Umar Hamalik, 1984:31)
Keluhan-keluhan lain tentang tenaga keria yang ada, misalnya
yanq datanq dari Depnaker. Dikatakan ada semacam rumus umum
yanq dikenal denqan 1 0 - 2 - 1 . Artinya 10 pelamar untuk 2
lowonqan pekeriaan, dan yanq terisi hanya 1 saia ini pun
belum benar-benar memenuhi syarat yang ditentukan di mana
yanq bersanqkutan tetap masih memerlukan training lagi untuk
dapat betul-betul memenuhi syarat minimal.
Ini berarti secara potensial iumlah tenaqa keria cukup
banyak, tetapi secara riel tenaga keria industri amat
lanqka.
Keluhan lain dari perusahaan ioint venture ataupun PMA.
Jepanq menqatakan bahwa produktivitas pekeria-pekeria
Indonesia rendah, kuranq raiin yang memberikan kesan kurang
Kuranqnya tenaqa-tenaqa insinyur dan teknisi yanq
kualitasnya memadai, kalaulah ada mesti berebut sesama
industri yanq ada, apalaqi kalau ada industri baru menambah
ramainya perebutan tersebut.
Kenyataan di atas diperkuat oleh pernyataan dalam
Rencanan Pembanqunan Lima Tahun Ke-5 (Repelita V), yang
menqunqkapkan:
Masih dirasakan adanya ketidaksesuaian proqram atau kurikulum pendidikan denqan kebutuhan pembanqunan, kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan lulusan itu
sendiri
Dalam bidanq pendidikan tinqqi (PT), ketidaksesuaian antara proqram pendidikan tinqqi denqan kebutuhan pembanqunan akan tenaqa ahli masih dirasakan,
(Repelita V,604)
Untuk menqatasi keluhan-keluhan serta merealisi
rencana di atas, maka perlu adanya pendidikan lain yanq
setara denqan pendidikan enqineer scientist, namun denqan
titik berat proqramnya pada pelaksana product manufacturinq
processes dan penqelolaannya. Adapun ciri tenaqa ahli ini
yaitu lebih menoniol dalam kemampuan praktek (practical know
how) dan mampu menerapkan kaidah-kaidah dasar ilmu-ilmu
teknik dan ekonomi, serta mampu melaksanaan penqelolaan
sebaqai bagian integral dari keahliannya. Jadi jalur
pendidikan ini betul-betul inqin memenuhi tuntutan-tuntutan
yang telah diuraikan di atas. Jalur pendidikan tersebut
adalah politeknik. (Hadiwaratama, 1986:16)
Berdasarkan UU No. 2 tentang SPN pendidikan politeknik
adalah perguruan tinqqi yanq menyelenggarakan pendidikan
terapan dalam seiumlah bidang pengetahuan khusus.
diarahkan
lerutama
pada
kesiapan
penerapan
keahlian
tertentu.
Berdasarkan
ke dua pernyataan di atas, maka ielaslah
bahwa
politeknik
merupakan ialur pendidikan yanq membina
peserta
didiknya untuk meniadi spesialis-spesialis dalam
bidanqnya,
di
mana
hal ini sesuai denqan
tuntutan
pembanqunan
kita
sekaranq ini.
Denqan
spesialisasi-spesialisasi
tersebut
maka
terdapat
pembaqian kemampuan tenaqa keria, di mana hal ini amat
pentinq
kaitannya
denqan
industri
menqinqat
wawasan
teknoloqi semakin meninqkat.
Denqan demikian, pendidikan politeknik harus berorientasi
kepada kebutuhan industri.
Sekaitan denqan di atas, Hadiwaratama menqatakan bahwa:
Pada dasarnya ada lima unsur pokok yanq akan menentukan keberhasilan pendidikan keiuruan (termasuk politeknik), yaitu sebaqai berikut:
1. Proqram pendidikan yanq diiabarkan dalam kurikulum yanq dinamis, terutama iuga yanq mampu menanqqapi perubahan masa, dan yanq relevan denqan keperluan
dunia usaha dan industri.
2. Fasilitas, termasuk qedunq, baik peralatan maupun
lahan
yanq
sesuai
denqan
permintaan
proqram,
termasuk biaya operasional.
3. Guru keiuruan yanq mampu menialankan proqram untuk menqhasilkan tenaqa yanq mempunyai efesiensi profesional yanq tinqqi dan relevan.
4. Penqelolaan dan administrasi pendidikan yanq
efektif dan efesien.
5.
Siswa
yanq memiliki
potensi
cukup
baik
sehinqqa
dapat dididik dan dilatih untuk keperluan layak
keria
dan memiliki
baik kemampuan efesiensi
maupun
sikap profesional yanq baik.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas maka salah satu
unsur pokok dari keberhasilan pendidikan keiuruan itu yaitu
dunia usaha dan industri.
Untuk
itu, kurikulum politeknik dibuat terutama
didasarkan
pada
hasil
analisis kebutuhan-kebutuhan
dunia
usaha
dan
industri yaitu pada iabatan-iabatan yang ada yang setingkat
untuk
lulusan politeknik, hal ini dimaksudkan agar
lulusan
politeknik
tersebut
dapat diserap dengan baik
oleh
dunia
usaha dan industri tersebut.
Pernyataan
di atas sesuai iuga dengan yang
terdapat
dalam
GBBHN 1988, yaitu:
Pendidikan
nasional
perlu
dilakukan
secara
lebih
terpadu dan serasi, baik antara sektor pendidikan
dan
sektor-sektor pembangunan lainnya, antar daerah
maupun
di luar sekolah, perlu disesuaikan denqan
perkembanqan
tuntutan pembanqunan
yanq
memerlukan
berbaqai
jenis
ketrampilan dan keahlian di seqala bidang serta
diting-katkan
mutunya sesuai dengan kemaiuan ilmu pengetahuan
dan
teknoloqi.
Sehubungan
denqan itu, berbaqai ienis
pendidikan keiuruan dan
keahlian
termasuk
politeknik
perlu terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.
Disampinq itu perlu dikembanqkan keria
sama antara du
nia pendidikan denqan dunia usaha dalam ranqka memenuhi
kebutuhan tenaqa-tenaqa
yanq
cakap
dan terampil baqi
pembanqunan
di berbaqai bidanq
terutama
industri dan
pertanian. (GBHN, 149-150)
Pernyataan
di
atas menuniukan bahwa
pendidikan
khususnya
kurikulum
perlu dilakukan secara terpadu dan
serasi,
dan
iuga
disesuaikan dengan perkembanqan tuntutan
pembangunan.
Politeknik
sebagai pendidikan keiuruan dan
keahlian
harus
paling peduli dengan tuntutan pembanqunan tersebut.
Hal
ini
selaras
dengan pendapat
Melvin
L.
Barlow
yang
menyatakan bahwa:
The
relationship
of vocational education to
manpower
and
employment
is
often
misunderstood.
Vocational
education
cannot
create
iob
opportunities; this has
never a function of vocational education. All that
it possibly
do
is
to provide
appropriate
training
Jadi
vocational education dalam hal ini
adalah
politeknik
fungsinya
adalah
mentraining
orang-orang
tentang
suatu
pekeriaan
yanq
sudah
ada
di
masyarakat
keria,
bukan
menciptakan kesempatan keria. Oleh sebab itu kurikulum
politeknik
benar-benar
harus
mengacu
kepada
lapanqan
pekeriaan yang sudah ada. Dan untuk itulah, salah satu ciri
dari kurikulum pendidikan vokasional adalah terdiri dari
seiumlah kompetensi dari suatu pekeriaan tertentu.
Artinya,
mata kuliah-mata kuliah yang ada dalam kurikulum tersebut
berupa kompetensi-kompetensi yang harus dipunyai oleh suatu
pekeriaan tertentu yang ada di masyarakat.
Politeknik ITB didirikan pada tahun 1982 yang merupakan
salah satu politeknik negeri di Indonesia. Lulusan yanq
telah dihasilkan sudah cukup banyak dan mereka sudah
menyebar memasuki dunia keria menurut bidanq pekeriaannya
masinq-masinq.
Pada iurusan-iurusan kelompok rekayasa output yang
dihasilkan lebih banyak dari iurusan Tata Niaga karena
pendirian iurusan-iurusan kelompok rekayasa lebih dulu
dibanding iurusan Tata Niaga yang pada saat penelitian ini
dilakukan hanya baru dua angkatan.
Seperti sudah dikemukakan di atas bahwa pendidikan
politeknik adalah pendidikan yang outputnya diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan pembanqunan khususnya dalam bidang
ekonomi sektor industri, maka penulis tertarik untuk
meneliti bagaimanakah keselarasan antara pendidikan
2. Rumusan Masalah
Telah dikemukakan tadi, bahwa masalah yang akan
diiadikan topik adalah "Bagaimanakah keselarasan pendidikan
politeknik dengan kebutuhan industri.
Namun karena terlalu luasnya permasalah tersebut di atas,
maka penulis mempersempit permasalahan tersebut agar lebih
mendalam.
Untuk itu, pada penelitian ini, penulis hanya ingin meneliti
"Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB denqan Tuqas-Tuqas
yanq Dibebankan pada Para Lulusannya di Lapanqan."
Kurikulum yanq dimaksud adalah kurikulum proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
Untuk lebih operasionalnya masalah tersebut, maka permasalah
itu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan, sebaqai
berikut:
a. Apakah dan bagaimanakah kurikulum politeknik ITB program
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga?
b. Apakah dan bagaimanakah tugas-tugas yang dibebankan pada
para lulusan politeknik ITB program studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga di tempat mereka
bekeria?
c. Bagaimanakah keselarasan antara kurikulum politeknik ITB
program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
dengan tugas-tugas yang dibebankan pada para lulusannya
3. Definisi Operasional
Aqar
istilah-istilah
dalam
penelitian
ini
meniadi
ielas
dan
tidak mengundang penafsiran yanq
berbeda,
maka
berikut ini penielasan dari setiap istilah tersebut:
Keselarasan
Penqertian keselarasan dalam Ramus Umum Bahasa Indonesia c
(Poerwadarminta,1982:567) adalah kesesuaian, kesamaan.
Penqertian keselarasan yang dimaksud pada tesis inipun sama
dengan penqertian di atas yaitu kesesuaian antara kurikulum
proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan
tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya di lapanqan.
^
Kesesuaian ini teriadi adanya kesamaan makna dan linqkup.
Untuk lebih operasionalnya keselarasan kurikulum denqan
tuqas-tuqas yanq diemban oleh para lulusan dapat dilihat dari:
1. Kesesuaian tuiuan institusional proqram studi denqan
posisi dan ienianq iabatan para lulusan.
2. Materi pelaiaran dan tuiuannya, ditambah dengan proses
belaiar menqajar di politeknik dengan uraian tugas-tugas
yang diemban para lulusan di tempat kerianya.
Kurikulum
Banyak pendapat mengenai pengertian kurikulum dari dulu
sampai sekarang.
Salah satunya adalah pendapat Zais (Zais,1976:7), kurikulum
adalah "a list of the subiects offered (or required) by the
school".
Maksudnya, bahwa kurikulum adalah seiumlah matapelaiaran
Namun penqertian kurikulum yanq dimaksud dalam tesis ini
lebih
detail
laqi yaitu silabus
yanq
berisi
topik-topik
beserta
tuiuannya,
ditambah proses belaiar
menqaiar
yanq
menyanqkut metode menqaiar, fasilitas, dosen, evaluasi, dan
peraturan sekolah.
^
„.._
—•-Politeknik
(UU No.
2 SPN tahun 1989) adalah perquruan tinqqi
yanq menyelenqqarakan pendidikan terapan dalam seiumlah
bidanq penqetahuan khusus.
Yanq dimaksud politeknik di sini adalah sama denqan yanq
tersebut di atas.
Politeknik ITB mempunyai seiumlah iurusan yanq meliputi
iurusan teknik Mesin (terdiri atas proqram studi Mesin,
Teknik Enerii. dan Teknik Refriqerasi dan AC), iurusan
Teknik sipil, Teknik Listrik (terdiri atas proqram studi
Teknik Listrik/Arus Kuat, Teknik Elektonika/Arus Lemah,
Teknik Telekomunikasi), iurusan Teknik Kimia, Teknik
Penqqunaan Komputer, dan iurusan Tata Niaqa (terdiri atas
proqram studi Akutansi, Perbankan, dan Kesekretariatan dan
Administrasi Niaqa).
Proqram studi yanq akan diteliti adalah khusus proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
Tugas-tugas yang dibebankan pada para lulusannya.
Tuqas-tuqas yanq dimaksud adalah uraian tuqas yanq harus
dilakukan sehubunqan denqan iabatannya. Tuqas-tuqas ini
berupa keqiatan-keqiatan sehari-hari yanq dilakukan oleh
para lulusan di tempat kerianya.
10
proqram
studi
Kesekretariatan
dan
Administrasi
Niaga
anqkatan
Tahun 1990/1991 (Anqkatan ke-1) yanq sudah bekeria.
Lapanqan. Lapanqan yanq dimaksud adalah tempat para lulusan
tersebut bekeria, yanq dalam hal ini adalah badan usaha-badan
usaha atau industri-industri.
4. Tuiuan dan Kegunaan Penelitian
Tuiuan penelitian ini yaitu ingin mengunqkapkan secara
empiris tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB proqram
studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan
tuqas-tuqas yanq dibebankan pada para lulusannya di lapanqan, yanq
meliputi:
a. Kurikulum politeknik ITB proqram studi Kesekretariatan
dan Administrasi Niaqa dan pelaksanaannya.
b. Tugas-tugas yang dibebankan para para lulusan politeknik
ITB program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
tempat kerianya masinq-masinq.
c. Keselarasan kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan
Administrasi Niaqa dengan tugas-tugas yang dibebankan
pada para lulusannya di tempat mereka bekeria.
Dari tuiuan penelitian tersebut, dapat diharapkan
berguna bagi:
a. Memberikan input pada politeknik tentang tugas-tugas
yanq dibebankan kepada para lulusannya di tempat para
lulusan itu bekeria.
Hal ini dapat diiadikan pertimbanqan untuk penataan
11
Niaqa
beserta
pelaksanaannya
yanq
dianqqap
kuranq
selaras.
b.
Memberikan
masukan
untuk badan usaha
atau
perusahaan
yanq memperkeriakan lulusan politeknik proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tentanq
penempatan iabatan yanq diberikan pada lulusan tersebut.
5. Metode Penelitian
Penelitian ini menqqunakan pendekatan studi kasus
karena
menurut
Echols
dan
Sadili
(Echols
&
Sadili,
1976:101):
Secara harfiah case study artinya penyelidikan menqenai
keadaan yanq sebenarnya.
Pernyataan di atas dilenqkapi oleh pendapat Boqd*n dan
Biklen (Tinus, 1993:37-38):
Pendekatan kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu. Lebih iauh laqi secara teqas dikemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif:
1. Qualitative research has the natural settinq as the source of data and the researcher as the key
instrument.
2. Qualitative research is descriptive.
3. Qualitative researcher are concerned with process rather than simply with outcome or products.
4. Qualitative researcher tend to analyse their data inductively.
5. "Meaninq" is of essential concern the qualitative
approach.
Dalam penelitian ini, peneliti inqin menqunqkapkan keadaan
yanq sebenarnya tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB
proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan
12
Menqanalisis data hasil penelitian ini denqan menqqunakan
analisis kualitatif.
a. Obiek Penelitian
Sesuai denqan pendekatan ini maka sebaqai obieknya
adalah para lulusan politeknik ITB proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga yang sudah bekeria.
Para lulusan tersebut beriumlah empat orang yang bekeria di
Bank Duta Bandung, PT Bangun Laiu Industri Garment,
Politeknik Manufaktur Bandung (Politeknik Mekanik Swiss),
dan PT Bumi Putra BOT Finance. Perusahaan-perusahaan
tersebut cukup besar dan dianqqap sesuai untuk menerima
lulusan politeknik sehinqqa cukup representatif untuk
diiadikan obiek penelitian. Keempat lembaqa tersebut
aktivitasnya berlainan sehinqqa diharapkan masukan yanq
didapat banyak dan bervariasi.
b. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
Dokumentasi, dilakukan terhadap data lulusan yang sudah
bekeria dan catatat lain yanq relevan denqan penelitian.
wawancara denqan para lulusan politeknik tentanq iabatan,
tuqas-tuqasnya, fasilitasnya, dan Iain-lain.
Sebaqai bahan trianqulasi, penulis iuqa mewawancarai para
pemakai lulusan politeknik tentanq posisi, tuqas-tuqas yanq
diembankannya, dan Iain-lain.
Diskusi, dilakukan denqan dosen-dosen politeknik dan
Master Teacher Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik
.•ftfc*.*v ..-.-,_ \ S% S ft* /* ftj ;• x:...>xK-.
m
* :• i ^ X
"SP. •?.
X'l' X
3&
Nk
IP
x-y~ ft *:
^•w-- ft 3»
^
If
*-...-? * ft? •v.- ft W-#ftf•• •J'» v. •*• v £*?
*/"v.v .£*'•>. x" **'
>..\:v ."-•-•••-• x $&
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan denqan mengqunakan pendekatan
studi kasus (case study) karena inqin menqungkapkan hal yanq
sebenarnya
tentanq
keselarasan
kurikulum
proqram
studi
Kesekretariatan
dan Administrasi Niaqa
dengan
tuqas-tuqas
yanq
dibebankan
pada para lulusannya
di
lapanqan
tempat
mereka keria.
Hal ini selaras denqan pernyataan Echols dan Sadili
(Echols
&
Sadili,
1976:101)
yanq
menqunqkapkan
bahwa:
"Secara
harfiah
case
study artinya penyelidikan
menqenai
keadaan
yanq sebenarnya."
Di sampinq menqunqkapkan kedaan yanq sebenarnya,
penelitian
denqan
menqqunakan
studi
kasus
ini
dilakukan
secara
mendalam,
oleh
karena itu
obiek
penelitiannya
merupakan
seiumlah kecil saia dari sesuatu yanq besar seperti apa yanq
dikemukakan
oleh
Borq dan Gall dalam
bukunya
Educational
Reseach,
an Introduction
(1983: 488):
Most
case study are based on the premise that a
case
can be located that is typical of many other case, that
is viewed as an example of class of events or
a
qroup
of individuals.
Sedanq menurut Whitherinqton dalam buku karanqan M.
Buchori
menqatakan bahwa:"... case study penyelidikan-penyelidikannya
hanya
dilakukan
terhadap seiumlah kecil
individu,
tetapi
dilakukan secara mendalam."
Dan menurut pendapat Isach
dan
Michael
(19882),
studi kasus dapat dilakukan
pada
waktu-waktu tertentu saia atau hanya merupakan suatu manipulasi
39
dari keseluruhan unsur-unsur dan peristiwa yanq teriadi.
Denqan demikian data yanq diperoleh dari penelitian denqan
menqqunakan pendekatan studi kasus ini adalah terutama data
kualitatif. Namun demikian pendekatan ini tidak menolak
adanya pemakaian data kuantitatif
iika memanq diperlukan.
Seperti telah dikemukakan, penelitian ini bermaksud
inqin menqunqkapkan hal yanq sebenarnya tentanq keselarasan
kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaqa denqan tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya
di
lapanqan tempat mereka bekeria, maka peneliti menqqunakan
terutama pertanyaan-pertanyaan dalam meniarinq data yanq
diperlukan.
1. Obiek penelitian
Sesuai denqan pendekatan yanq diqunakan, maka sebaqai
obiek dari penelitian ini adalah para lulusan politeknik ITB
proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa yanq
sudah bekeria.
Lulusan yanq diteliti sebanyak empat yanq bekeria di empat
perusahaan/badan usaha yanq berbeda, yaitu Bank Duta, PT
Banqun Laiu Industri Garment (PT BaLI Garment), PT Bumi
Putra BOT Finance, dan Politeknik Manufaktur Bandunq
(Politeknik Mekanik Swiss).
Adapun alasan penqambilan obiek penelitian tersebut karena
ke empat lulusan bekeria pada perusahaan/badan usaha
tersebut dianqqap sesuai sebaqai tempat keria lulusan
40
Niaqa.
Di sampinq itu pula ke empat
perusahaan
tersebut
mempunyai
bidanq
usaha
yanq
berbeda
sehinqqa
dapat
dibandinqkan dan ini akan memperkaya data yanq dikumpulkan.
2. Metode Penqumpulan Data
Penqumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menqqunakan
metode sebaqai berikut:
a.
Dokumentasi, dilakukan terhadap kurikulum proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tahun 1986.
Berarti
kurikulum tersebut sudah dilaksanakan.
Metode
ini
iuqa
dilakukan
terhadap
lulusan
politeknik
proqram
studi
tersebut yan*- svdah
bekeria,
dan
catatan-catatan lain yanq relevan denqan penelitian.
b.
Observasi,
dilakukan terhadap situasi
proses
belaiar
menqaiar,
peralatan/fasilitas yanq ada di
politeknik,
dan
iuqa menqobservasi mesin-mesin kantor, dan peralatan
kantor
lainnya
yanq diqunakan untuk melaksanakan keqiatan
sehari-hari oleh para lulusan politeknik di tempat kerianya itu.
c.
Wawancara,
dilakukan kepada para
lulusan
politeknik.
Wawancara tersebut untuk menqetahui posisi atau iabatan yanq
dipeqanq oleh para lulusan politeknik serta
tuqas-tuqasnya,
kesesuaian
posisi
atau iabatan yanq
dipeqanqnya
sekaranq
denqan
bekal yanq didapat dari politeknik,
proses
belaiar
menqaiar
yanq
pernah
mereka
alami,
staf
penqaiarnya,
peraturan sekolah, serta harapan-harapan terhadap pendidikan
politeknik.
41
ITB
yanq
terlibat
dalam
kurikulum
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
d.
Sebaqai
bahan trianqulasi,
peneliti
iuqa
menqadakan
wawancara
terhadap
para
pemakai
atau
atasan
lanqsunq
lulusan politeknik yanq bekeria di empat perusahan
tersebut
di
atas.
Adapun
pertanyaan-pertanyaan
yanq
diaiukannya
sudah baranq tentunq mirip denqan pertanyaan-pertanyaan yanq
diaiukan kepada para lulusan.
3. Instrumen penelitian
Sesuai denqan pendekatan yanq diqunakan dalam
penelitian ini, maka peneliti sendirilah instrumennya.
Hal
ini
sesuai
denqan yanq dikatakan
oleh
Moleonq
(Moleonq,
1988:132),
bahwa baqi penelitian kualitatif manusia
adalah
instrumen
utama, karena ia meniadi seqala baqi
keseluruhan
proses
penelitian.
Ia
sekaliqus
merupakan
perencana,
pelaksanaan
penqumpulan data, penqanalisis, penafsir
data,
dan akhirnya ia meniadi pelopor hasil penelitian.
Namun demikian, peneliti iuqa menqqunakan dokumentas untuk
melenqkapi informasi yanq dibutuhkan penulis.
4. Pencatatan Dsta
Data
yanq
diperoleh
baik
melalui
dokumentasi,
wawancara, maupun observasi dicatat dalam bentuk catatan
42
5. Pembahasan
Data yanq sudah dideskripsikan tersebut dibahas
sesuai denqan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Pembahasan ini dilakukan terhadap kurikulum proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tahun 1986 yanq
nnerupakan kurikulum pertama, yaitu menqanalisis tuiuan
institusional maupun isi kurikulumnya yanq dalam hal ini
adalah nama-nama mata kuliah serta qaris-qaris besar proqram
penqaiarannya (GBPP), proses belaiar menqaiar, fasilitas,
sistem evaluasi, staf penqaiar, serta peraturan sekolah.
Selain itu, membahas setiap hasil wawancara dan dokumen.
Akhirnya, dari hasil ke dua pembahasan tersebut
diselaraskan.
6. Penqkonfirmasian Data
Untuk menqkonfirmasikan data yanq diperoleh, maka
peneliti menqadakan trianqulasi. Trianqulasi tersebut
dilakukan terhadap para pemakai atau atasan lanqsunq lulusan
politeknik yanq bekeria di empat lembaqa yanq diteliti
tersebut, dosen-dosen politeknik proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa, serta para master
teacher Pusat Penqembanqan Pendidikan Politeknik (PEDC).
Metode yanq diqunakan untuk meniarinq masuknya data tersebut
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Politeknik adalah perguruan tinqqi yanq
menyelenggara-tan
pendidikan
terapan dalam seiumlah
bidanq
penqetahuan
chusus.
Pendidikan
politeknik
di
Indonesia
diharapkan
mampu
nemecahkan permasalahan
yanq
dihadapi
industri sehubunqan
ienqan
sumber daya manusianya yanq selama ini kuranq
mema-iai. Tenaqa keria yanq dibutuhkan pada era industrialisasi
Lni tenaqa keria
yanq menoniol kemampuan praktek
(practi
cal know how) dan mampu menerapkan kaidah-kaidah dasar
Llmu-ilmu
teknik
dan ekonomi,
serta
mampu
melaksanakan
oenqelolaan sebaqai baqian yanq inteqral dari keahlian
nya .
Dengan
demikian, lulusan pendidikan
politeknik
diharapkan
nampu meniadi tenaga keria-tenaga keria yanq f?ia^ keria, dan
ooliteknik itu sendiri bukan pencipta
kesempatan-kesempatan
teria baru,tetapi hanya menyediakan traininq atau pelatihan
oelatihan yanq sesuai untuk pekeriaan-pekeriaan yanq
sudah
ada di masyarakat.
Penaqa
keria
yanq dihasilkannya itu
adalah
tenaqa
keria
tinqkat menenqah atau tenaqa ahli madya.
Proqaram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
nenyediakan tenaqa ahli madya sebaqai iuru tik,
resepsionis,
operator komputer, operator word processing, sekretaris,
sekretaris
eksekutif,
supervisor
untuk
pekeriaan
135
:esekretarisan, staf baqian personalia, staf baqian
ieniualan, staf baqian produksi, staf baqian pemasaran, staf
>aqian penqadaan, dan penyelia (supervisor) kantor umum.
ledanqkan posisi iabatan para lulusannya adalah sebaqai
>erikut:
Staf Administrasi yanq tuqasnya menqelola administrasi
yanq komputerise.
Kepala Baqian Ekspor-impor yanq tuqasnya membuat
dokumen-dokumen untuk ekspor dan impor, serta berhubunqan denqan
instansi-instansi terkait.
Merchant Marketer yanq tuqasnya bertanqqunq iawab
terhadap kelancaran penqembanqan dan atau penqelolaan
merchant di Jawa Barat.
Staf Giro dan Asuransi yanq tuqasnya menanqani qiro-qiro
yanq ditolak dan menanqani asuransi kendaraan bermotor
roda empat dan mesin-mesin besar.
L. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap keselarasan
kurikulum politeknik ITB proqram studi Kesekretariatan dan
\dministrasi Niaqa dan tuqas-tuqas yanq dibebankan pada para
lulusannya di lapanqan, dapat disimpulkan hal-hal sebaqai
Derikut:
a. Jenianq iabatan para lulusan politeknik di lapanqan
selaras denqan ienianq iabatan yanq meniadi sasaran
politeknik yaitu sebaqai tenaqa keria tinqkat menenqah
136
). Sebaqian besar tuqas-tuqas yanq diemban para lulusan
cukup selaras denqan apa yanq dipersiapkan dalam
kurikulum politeknik.
Ada satu iabatan dari empat iabatan yanq diteliti
walaupun sebutan iabatannya tidak selaras tetapi bila
dilihat dari tuqas-tuqasnya cukup selaras denqan apa
yanq dipersiapkan dalam kurikulum politeknik.
;. Fasilitas yanq menyanqkut peralatan yanq disediakan
politeknik kuranq selaras denqan peralatan kantor yanq
diqunakan para lulusan di tempat kerianya. Namun
walaupun demikian tidak meniadi masalah baqi mereka
karena peralatan kantor yanq mereka qunakan mudah
dipelaiari untuk menqoperasikannya.
3. Proses belaiar menqaiar, evaluasi, dan peraturan seko
lah cukup selaras denqan tuqas-tuqas yanq diemban oleh
para lulusan di tempat kerianya.
e. Sasaran kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan
administrasi Niaqa linqkupnya luas sehinqqa para
lulusannya dapat bekeria pada seiumlah lapanqan
pekeriaan dan tidak hanya pada satu bidanq saia. Hal
ini menqakibatkan penqetahuan, ketrampilan, dan sikap
yanq dibawa lulusan politeknik ke tempat kerianya hanya
pas-pasan saia.
2. Rekomendasi
Tenaqa keria yanq dihasilkan oleh politeknik diharapkan
137
igitu
cepatnya.
Bahkan
serine
kali
perkembangan
dan
irubahan
teknologi
tersebut
lebih
cepat
daripada
irkembangan sumber daya manusia itu sendiri.
ituk
mengimbangi
cepatnya
perkembangan
dan
perubahan
iknologi tersebut diperlukan spesialisasi-spesialisasi pada
ipangan kegiatan yang lebih sempit.
;ngan adanya spesialisasi-spesialisasi tersebut, maka
sngetahuan,
ketrampilan,
dan sikap yang
dipunyai
tenaga
srja tersebut benar-benar seimbang dengan perkembangan
dan
irubahan
teknologi sehingga azas produktivitas,
kualitas,
in efesiensi dapat dicapai setinggi-tingginya.
Sehubungan dengan uraian di atas, disarankan hal-hal
ibagai berikut:
Berhubung program studi Kesekretariatan dan Administra
si
Niaga
mempunyai lingkup yang cukup
luas
sehingga
bekal kemampuan lulusannya hanya pas-pasan saja, untuk
program studi ini perlu diadakan
pengkhususan-pengkhu-susan. Nama program studi Kesekretariatan dan Adminis
trasi Niaga disarankan diganti menjadi Admninistrasi
Niaga.
Dan program studi Administrasi Niaga
dikhusus-khususkan lagi menjadi beberapa satuan keahlian,
salah
satunya misalnya satuan keahlian Sekretari dimana
kurikulumnya
memfokuskan
diri
pada
pelatihan-pelatihan
yang
selaras
dengan
tugas-tugas
seorang sekretaris di dunia usaha dan industri.
Dengan kurang selarasnya fasilitas, khususnya perala
tan praktek yang disediakan oleh politeknik dengan
138
kerjanya, maka fasilitas tersebut perlu diadakan karena
masalah fasilitas pada pendidikan politeknik
merupakan
persyaratan yang mesti dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi
maka program pendidikan tidak dapat berjalan dengan
semestinya.
Selain mendapatkan training dari Pusat Pengembangan dan
Pendidikan
Politeknik
para
dosen
politeknik
perlu
mempunyai pengalaman kerja di badan usaha atau
industri,
misalnya
dengan magang.
Pengalaman
kerja
akan lebih meningkatkan kemampuan dosen dalam melaksa
nakan program untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap
kerja karena dalam mengajar dosen lebih realistik.
Latihan militer dan kedisiplinan perlu dipertahankan
karena merupakan bagian dari program untuk menyediakan
tenaga kerja yang seimbang dengan cepatnya perkembangan
dan perubahan teknologi.
Hal ini selaras dengan pendapat para atasan lulusan
yang mengatakan bahwa pekerjanya yang berasal dari
lulusan politeknik ITB mempunyai kedisiplinan yang
cukup tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Badan usaha atau industri sebaiknya memperkerjakan
lulusan politeknik sesuai dengan bidangnya sehingga
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang didapat dari
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, R.C dan Ericson, E.E (1976), Teaching Industrial Education: Principles and Practice, Tidak ada, Tidak
ada, USA.
Jambang Triantoro, Politeknik Pertanian Unila Siap Ubah Kurikulum Demi Penqusaha, Kompas 11 Desember 1991
halaman 12.
3arlow, M.L (1965), Vocational Education, The National Society for The Study of Education, Chicaqo.
banning, B.W (1986), Teaching Office Skills, Pitman Publishing Limited, London.
Diamond, R.M (1989), Desining and Improving Courses and Curricula in Higher Education, Jossey Bass Inc.
Publishers, San Francisco.
Enchols, J.M dan Hasan, S (1975), Ramus Inqqris Indonesia, PT Gramedia, Jakarta.
Finch, C.R dan Crunkilton, J.R (1979), Curriculum in Vocational and Technical Education, Planning, Content, and Implementation, Allyn and Bacon, Inc., Boston.
Habibi, Z.J (1992), Untuk Meningkatkan Produktivitas, Sistem Pendidikan Perlu Ditinjau, Seminar Keluarga Mahasiswa ITB-GAMAIS TEKNO 92, tanggal 19 Pebruari 1992, Kompas
20 Pebruari 1992 Halaman 12.
Hadiwaratama (1980), Pendidikan Kejuruan untuk Meningkatkan Produktivitas dan Efesiensi Nasional, Analisis Pendidikan Tahun 1 No. 2, Dep. P dan K, Jakarta.
Hadiwaratama (1981), Technical Education in Indonesia, Regional Seminar in MARA INSTITUTE OF TECHNOLOGY,
Malaysia.
Hadiwaratama (1986), Sistem Pendidikan Teknik Masa Depan untuk Pembangunan Industri Indonesia, Seminar 10 Tahun Pendidikan Politeknik di Indonesia, ITB Bandung.
Hamid, S.H (1988), Evaluasi Kurikulum, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta.
140
arry Sudrajat (1986), Study Relevansi Kurikulum 1984 SMKTA Proqram Study Listrik Instalasi denqan Tuntutan Dunia Kerja (Suatu Study Naturalistik Kualitatif terhadap
Instruktur Listrik di Linqkunqan Asosiasi Kontraktor
Listrik Kotamadya dan Kabupaten Bandung), Thesis S 2 Penqembanqan Kurikulum, IKIP Bandunq.
artanto (1992), Di Dunia Industri, Indonesia Masih Bercitra
Tukanq Jahit, Kompas 13 Januari 1992 halaman 2.
skandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi (1988), Dasar-dasar Penqembanqan Kurikulum, PT Bina Aksara, Jakarta.
cNeil, J.D (1990), Curriculum: A Comprehensive Introduction, University of California, Los Anqeles.
ana Syaodih S (1988), Prinsip dan Landasan Penqembanqan Kurikulum, Proyek Penqembbanqan Lembaqa Pendidikan
Teanqa Kependidikan, Jakarta.
asution, S (1982), Azas-azas Kurikulum, Jemmars, Bandunq.
asution, S (1982), Metoda Research, Jemmars, Bandunq.
asution, S dan Thomas, M (1985), Buku Penuntun Membuat Thesis, Skripsi, Disertasi, Mak?.laii, Jemmars, Jakarta.
asution, S (1989), Kurikulum dan Penqaiaran, PT Bina
Aksara, Jakarta.
•emar Hamalik (1990), Evaluasi Kurikulum, PT Remaia
Rosdakarya, Bandunq.
'ratt, David (1980), Curriculum, Design and Development, Harcourt Brace Jovanovich, Publishers, San Dieqo.
takimun (1985), Kebi iakan Teknoloqi dan Tuntutan Lapangan
Kerja di Indonesia, Makalah Seminar Pendidikan
Teknoloqi Menenqah Prospek dan Tuntutan Lapanqan Keria
18 Oktober 1985, FPTK IKIP Bandunq.
>aran, Y (1982), Aspects of Curriculum for Technician
Education, Colombo Plan Staff Colleqe for Technician
Education, Sinqapore.
3chein, H.E (1972), Professional Education Some New Direction, The Carnieqe Fondation for The Advancement
of Teachinq, California, USA.
3oeharto (1988), Design Instructional: Sebuah Pendekatan Praktis untuk Pendidikan Teknoloqi dan Keiuruan, Proyek Penqembanqan Lembaqa Pendidikan Tenaqa Kependidikan,
141
oekarnto (1988), Perencanaan dan Pengembangan Kurikul urr. Pendidikan Teknologi dan Keiuruan, Proyek Penqembanqan Lembaqa Pendidikan Tenaqa Kependidikan, Jakarta.
aba , Hilda (1962), Curriculum Development: Theory and Practice, San Prancisco State College, Harcourt, Brace and World Inc., New York.
iles, J dan Bondi, J (1989), Curriculum Development: A Guide to Practice, Merrill Publishinq Company, Colombo,
Ohio.
ais, Robert, S (1976), Curriculum Principles and Foundations, Harper and Row, Publisher, Ner York.
ulfikar, S (1985), Studi Kasus Sektor Elektronika, Maka]ah Seminar Pendidikan Teknoloqi Prospek dan Tuntutan Lapanqan Keria 18 Oktober 1985, FPTK IKIP Bandunq.
'earn (1988), Proposed Diploma III Course in Secretarial, Indonesian-Australian Commerce Polytechnic Proieot,
Bandung.
IN, Undang-undang Republik Indonesia No. 2_ Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dep. P dan K,
Jakarta.