• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kemampuan Permodalan Usahatani Palawija (Ubi Jalar, Kentang) dan Hortikultura (Kubis, Cabai, Jeruk) di Pedesaan (Studi Kasus: Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi)"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1a. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi tahun 2015

No. Kecamatan Luas Panen

Sumber: BPS tahun 2016

Lampiran 1a. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Kubis Menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi tahun 2015

No. Kecamatan Luas Panen

(2)

Lampiran 1c. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Cabai Menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi tahun 2015

No. Kecamatan Luas Panen

Sumber: BPS tahun 2016

Lampiran 1d. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Kentang Menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi tahun 2015 No. Kecamatan Luas Panen

(3)

Lampiran 2. Karakteristik Petani Sampel

Pertanian Lainnya

(4)

Lampiran 2. (Lanjutan)

31 30 12 12 0,3 3 Kopi, Kubis Tidak Ada

32 29 12 5 0,6 2 Kopi, Kubis Tidak Ada

33 41 9 21 0,8 6 Kopi, Kubis, Ubi Jalar Tidak Ada

34 48 17 18 1,12 5 Kopi, Kubis Tidak Ada

35 34 12 7 0,54 4 Kopi, Kubis, Ubi Jalar Tidak Ada

36 35 12 18 1,06 4 Kopi, Kubis Tidak Ada

37 30 12 11 0,32 3 Kopi, Kubis Tidak Ada

38 45 12 16 0,6 5 Kopi, Kubis, Buruh Tani Tidak Ada

39 55 9 27 0,5 3 Kopi, Kubis, Kentang Tidak Ada

40 36 9 6 1,08 5 Kopi, Kubis, Ubi Jalar, Jeruk Tidak Ada

41 36 9 15 0,2 6 Kopi, Cabe, Buruh Tani Tidak Ada

42 44 12 18 0,18 4 Kopi, Cabe Tukang Bangunan

43 34 6 20 1,08 5 Kopi, Cabe, Kentang Tidak Ada

44 41 9 18 0,32 7 Kopi, Cabe, Padi Tidak Ada

45 60 9 38 0,4 2 Kopi, Cabe, Ubi Jalar Tidak Ada

46 27 12 25 0,32 4 Kopi, Cabe, Buruh Tani Tidak Ada

47 47 12 17 0,54 3 Kopi, Cabe, Ubi Jalar Tidak Ada

48 53 12 11 0,18 3 Kopi, Cabe, Buruh Tani Tidak Ada

49 33 12 14 0,8 5 Kopi, Cabe, Jeruk Tidak Ada

50 42 9 20 0,64 6 Kopi, Cabe, Padi Tidak Ada

51 50 9 27 0,18 3 Kopi, Cabe Pedagang

52 49 9 22 1,16 4 Kopi, Cabe, Ubi Jalar Tidak Ada

53 48 12 15 0,4 2 Kopi, Cabe, Jeruk Tidak Ada

54 56 9 36 0,2 5 Kopi, Cabe, Buruh Tani Tidak Ada

55 35 9 8 0,2 3 Kopi, Cabe, Buruh Tani Tidak Ada

56 44 12 22 0,6 5 Kopi, Cabe, Ubi Jalar Tidak Ada

57 48 16 24 0,3 4 Kopi, Cabe Tidak Ada

58 37 12 20 0,32 4 Kopi, Cabe, Ubi Jalar Tidak Ada

59 50 12 11 0,6 5 Kopi, Cabe, Kentang Tidak Ada

60 52 12 18 0,32 4 Kopi, Cabe Tidak Ada

Jumlah 2561 686 1070 34,7 265

(5)
(6)

Lampiran 3. (Lanjutan)

41 0,2 450 20.000 Putih 9.000.000

42 0,16 416 20.000 Putih 8.320.000

43 0,5 736 20.000 Putih 14.720.000

44 0,12 312 20.000 Putih 6.240.000

45 0,4 543 20.000 Putih 10.860.000

46 0,32 525 20.000 Putih 10.500.000

47 0,3 492 19.000 Putih 9.348.000

48 0,16 390 20.000 Putih 7.800.000

49 0,8 825 20.000 Putih 16.500.000

50 0,4 500 20.000 Putih 10.000.000

51 0,16 368 20.000 Putih 7.360.000

52 1 1.040 19.000 Putih 19.760.000

53 0,4 564 19.000 Putih 10.716.000

54 0,2 360 20.000 Putih 7.200.000

55 0,2 425 20.000 Putih 8.500.000

56 0,4 546 20.000 Putih 10.920.000

57 0,3 460 20.000 Putih 9.200.000

58 0,2 412 20.000 Putih 8.240.000

59 0,4 550 20.000 Putih 11.000.000

60 0,32 486 20.000 Putih 9.720.000

Jumlah 15,69 27167 1189000 - 536.586.000

(7)
(8)

Lampiran 4. (lanjutan)

32 0,1 100 2.200 220.000 0 0

33 0,4 150 2.200 330.000 50 2.800 140.000 0

34 0,12 100 2.300 230.000 0 50 2.400 120.000

35 0,1 75 2.200 165.000 0 0

36 0,56 150 2.300 345.000 150 2.600 390.000 0

37 0,12 50 2.200 110.000 50 2.700 135.000 0

38 0,4 125 2.300 287.500 50 2.700 135.000 0

39 0,2 100 2.200 220.000 0 0

40 0,4 150 2.200 330.000 100 2.500 250.000 0

41 0,2 120 2.100 252.000 75 2.800 210.000 0

42 0,16 100 2.200 220.000 50 2.700 135.000 0

43 0,5 175 2.200 385.000 100 2.800 280.000 50 2.200 110.000

44 0,12 100 2.300 230.000 50 3.000 150.000 0

45 0,4 125 2.300 287.500 100 3.000 300.000 0

46 0,32 125 2.200 275.000 50 2.700 135.000 0

47 0,3 100 2.200 220.000 50 2.800 140.000 0

48 0,16 50 2.100 105.000 0 0

49 0,8 200 2.300 460.000 75 2.600 195.000 0

50 0,4 150 2.100 315.000 50 2.700 135.000 0

51 0,16 100 2.300 230.000 0 0

52 1 200 2.200 440.000 150 2.800 420.000 50 2.400 120.000

53 0,4 125 2.300 287.500 50 2.800 140.000 0

54 0,2 100 2.200 220..000 50 2.800 140.000 0

55 0,2 115 2.200 253.000 0 0

56 0,4 125 2.100 262.500 0 75 2.200 165.000

57 0,3 115 2.300 264.500 0 50 2.200 110.000

58 0,2 100 2.200 220.000 0 0

59 0,4 150 2.100 315.000 50 2.700 135.000 0

60 0,32 100 2.100 210.000 0 50 2.400 120.000

(9)
(10)

Lampiran 4. (lanjutan)

32 0,1 50 4.600 230.000 0 0

33 0,4 100 4.200 420.000 0 50 2.800 140.000

34 0,12 0 0 0

35 0,1 0 0 0

36 0,56 0 0 100 2.500 250.000

37 0,12 0 0 0

38 0,4 50 4.600 230.000 0 0

39 0,2 0 0 0

40 0,4 75 4.200 315.000 0 0

41 0,2 0 0 0

42 0,16 0 0 50 2.700 135.000

43 0,5 100 4.200 420.000 0 0

44 0,12 0 0 0

45 0,4 50 4.600 230.000 0 75 2.800 210.000

46 0,32 50 4.200 210.000 0 75 2.700 202.500

47 0,3 0 50 2.500 125.000 0

48 0,16 0 0 0

49 0,8 0 0 0

50 0,4 75 4.800 360.000 0 0

51 0,16 0 0 0

52 1 150 4.200 630.000 100 2.400 240.000 50 2.800 140.000

53 0,4 0 0 0

54 0,2 0 0 50 3.000 150.000

55 0,2 0 0 0

56 0,4 50 4.600 230.000 0 50 2.500 125.000

57 0,3 50 4.800 240.000 0 0

58 0,2 0 0 0

(11)

Lampiran 4. (Lanjutan)

No. Sampel Luas Lahan (Hektar)

Organik SS

(12)

Lampiran 4. (Lanjutan)

32 0,1 0 0 450.000

33 0,4 0 50 6.800 340.000 1.370.000

34 0,12 0 0 350.000

35 0,1 0 0 165.000

36 0,56 100 150 15.000 0 1000.000

37 0,12 0 0 245.000

38 0,4 100 200 20.000 0 672.500

39 0,2 0 0 220.000

40 0,4 75 150 11.250 0 906.250

41 0,2 0 0 462.000

42 0,16 0 0 490.000

43 0,5 150 150 22.500 50 6.800 340.000 1.557.500

44 0,12 0 0 380.000

45 0,4 0 0 1.027.500

46 0,32 0 0 822.500

47 0,3 75 200 15.000 0 500.000

48 0,16 0 0 105.000

49 0,8 100 250 25.000 0 680.000

50 0,4 50 250 12.500 0 822.500

51 0,16 0 0 230.000

52 1 150 200 30.000 0 2.020.000

53 0,4 75 150 11.250 0 438.750

54 0,2 0 50 6.800 340.000 850.000

55 0,2 0 0 253.000

56 0,4 50 250 12.500 50 6.800 340.000 1.135.000

57 0,3 50 200 10.000 0 624.500

58 0,2 0 0 220.000

59 0,4 75 150 11.250 0 648.750

(13)
(14)

Lampiran 5. (Lanjutan)

32 0,1 4 50.000 2.500 2 95.000 2 70.000 5.000 7 9.286

33 0,4 3 75.000 3.500 6 35.750 0 0 0 0

34 0,12 4 50.000 2.500 5 38.000 2 75.000 5.000 7 10.000

35 0,1 3 60.000 3.000 5 34.200 0 0 0 0

36 0,56 3 50.000 2.500 5 28.500 1 60.000 5.000 6 9.167

37 0,12 3 70.000 3.500 6 33.250 1 70.000 5.500 6 10.750

38 0,4 2 60.000 3.000 6 19.000 0 0 0 0

39 0,2 2 75.000 4.000 6 23.667 1 60.000 4.000 5 11.200

40 0,4 3 50.000 2.500 5 28.500 1 60.000 4.000 5 11.200

41 0,2 2 75.000 4.000 6 23.667 0 0 0 0

42 0,16 4 60.000 3.500 6 37.667 1 75.000 5.000 7 10.000

43 0,5 4 75.000 3.500 6 47.667 2 60.000 4.000 6 9.333

44 0,12 3 60.000 3.000 6 28.500 0 0 0 0 0

45 0,4 3 75.000 5.000 6 35.000 0 0 0 0 0

46 0,32 3 50.000 2.500 5 28.500 0 0 0 0 0

47 0,3 4 60.000 3.000 5 45.600 1 60.000 5.000 5 11.000

48 0,16 2 60.000 2.500 5 23.000 0 0 0 0

49 0,8 4 50.000 2.500 5 38.000 1 60.000 4.000 5 11.200

50 0,4 3 75.000 4.000 6 35.500 0 0 0 0 0

51 0,16 3 60.000 5.000 5 33.000 0 0 0 0 0

52 1 5 60.000 3.000 5 57.000 1 75.000 5.500 6 11.583

53 0,4 2 75.000 5.000 6 23.333 0 0 0 0 0

54 0,2 3 60.000 3.500 6 28.250 0 0 0 0 0

55 0,2 4 50.000 2.500 5 38.000 0 0 0 0 0

56 0,4 4 60.000 3.000 6 38.000 2 60.000 4.000 5 11.200

57 0,3 4 60.000 4.000 5 44.800 0 0 0 0 0

58 0,2 3 75.000 5.000 6 35.000 0 0 0 0 0

59 0,4 4 60.000 3.500 5 45.200 1 70.000 5.000 6 10.833

60 0,32 2 60.000 3.500 5 22.600 0 0 0 0 0

(15)
(16)

Lampiran 5. (Lanjutan)

32 0,1 2 40.000 2.000 5 15.200 1 250.000 8.000 10 24.200

33 0,4 1 40.000 2.000 5 7.600 0 0 0 0

34 0,12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0,1 2 50.000 3.000 5 18.800 1 300.000 10.000 10 29.000

36 0,56 0 0 0 0 0 2 250.000 10.000 10 48.000

37 0,12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

38 0,4 1 40.000 2.500 5 7.500 0 0 0 0 0

39 0,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41 0,2 1 40.000 2.000 5 7.600 0 0 0 0 0

42 0,16 0 0 0 0 0 1 300.000 12.000 10 28.800

43 0,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0

44 0,12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 0,4 2 60.000 3.000 6 19.000 1 300.000 10.000 15 19.333

46 0,32 0 0 0 0 0 0 0 0 0

47 0,3 0 0 0 0 0 1 250.000 9.000 10 24.100

48 0,16 2 50.000 3.000 5 18.800 0 0 0 0

49 0,8 0 0 0 0 0 2 300.000 12.000 10 57.600

50 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 0,16 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 1 1 40.000 2.500 5 7.500 3 300.000 10.000 15 58.000

53 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

54 0,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 0,2 2 50.000 3.000 5 18.800 0 0 0 0

56 0,4 0 0 0 0 0 2 250.000 8.000 10 48.400

57 0,3 0 0 0 0 0 1 250.000 9.000 10 24.100

58 0,2 2 60.000 3.000 5 22.800 0 0 0 0

59 0,4 0 0 0 0 0 1 250.000 8.000 10 24.200

60 0,32 1 60.000 3.000 5 11.400 0 0 0 0

(17)
(18)

Lampiran 5. (lanjutan)

31 0,2 2 10.000 1 20.000 0 0 0 0 0

32 0,1 4 10.000 2 20.000 0 0 0 0 0

33 0,4 2 11.000 2 11.000 0 0 0 0 0

34 0,12 4 10.000 2 20.000 0 0 0 0 0

35 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

36 0,56 5 10.000 2 25.000 1 1.500.000 320.000 20 59.000

37 0,12 4 10.000 1 40.000 0 0 0 0 0

38 0,4 4 12.000 2 24.000 0 0 0 0 0

39 0,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0,4 2 11.000 2 11.000 1 1.800.000 350.000 20 72.500

41 0,2 2 12.000 2 12.000 0 0 0 0 0

42 0,16 3 12.000 1 36.000 0 0 0 0 0

43 0,5 7 10.000 2 35.000 1 1.500.000 300.000 20 60.000

44 0,12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 0,4 4 10.000 1 40.000 1 1.500.000 300.000 20 60.000

46 0,32 3 10.000 1 30.000 1 1.800.000 400.000 20 70.000

47 0,3 4 10.000 1 40.000 0 0 0 0 0

48 0,16 1 12.000 2 6.000 0 0 0 0 0

49 0,8 2 12.000 2 12.000 1 1.500.000 300.000 20 60.000

50 0,4 3 11.000 1 33.000 1 1.500.000 300.000 20 60.000

51 0,16 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 1 5 11.000 2 27.500 1 1.800.000 350.000 20 72.500

53 0,4 1 11.000 2 5.500 0 0 0 0 0

54 0,2 2 10.000 2 10.000 0 0 0 0 0

55 0,2 2 12.000 1 24.000 0 0 0 0 0

56 0,4 3 10.000 2 15.000 1 2.000.000 400.000 20 80.000

57 0,3 2 11.000 1 22.000 0 0 0 0 0

58 0,2 2 12.000 1 24.000 0 0 0 0 0

(19)

Lampiran 5. (lanjutan)

No. Sampel Luas Lahan (Hektar)

Goni (g)

Total Biaya Penyusutan (a+b+c+d+e+f+g) (Rp) Jumlah (unit) Harga/ unit

(20)

Lampiran 5. (Lanjutan)

31 0,2 14 1.200 1 16.800 74.200

32 0,1 5 1.500 1 7.500 171.186

33 0,4 15 1.000 1 15.000 69.350

34 0,12 12 1.200 1 14.400 82.400

35 0,1 16 1.200 1 19.200 101.200

36 0,56 8 1.500 1 12.000 181.667

37 0,12 8 1.000 1 8.000 92.000

38 0,4 12 1.200 1 14.400 64.900

39 0,2 15 1.200 1 18.000 52.867

40 0,4 10 1.200 1 12.000 135.200

41 0,2 4 1.500 1 6.000 49.267

42 0,16 4 2.000 1 8.000 120.467

43 0,5 15 1.500 1 22.500 174.500

44 0,12 3 1.500 1 4.500 33.000

45 0,4 5 2.000 1 10.000 183.333

46 0,32 5 2.000 1 10.000 138.500

47 0,3 5 1.500 1 7.500 128.200

48 0,16 3 2.000 1 6.000 53.800

49 0,8 7 1.500 1 10.500 189.300

50 0,4 7 1.500 1 10.500 139.000

51 0,16 3 2.000 1 6.000 39.000

52 1 15 1.500 1 22.500 256.583

53 0,4 4 2.000 1 8.000 36.833

54 0,2 3 2.000 1 6.000 44.250

55 0,2 5 1.500 1 7.500 88.300

56 0,4 10 1.500 1 15.000 207.600

57 0,3 7 1.500 1 10.500 101.400

58 0,2 5 2.000 1 10.000 91.800

59 0,4 5 2.000 1 10.000 186.733

60 0,32 3 2.000 1 6.000 50.000

Jumlah 15,69 603 83.300 60 758.800 6.118.410,7

(21)

Lampiran 6. Biaya Upah Tenaga Kerja Usahatani Kopi Arabika Tahun 2016

Pemupukan Panen

(22)

Lampiran 6. (Lanjutan)

31 0,2 1 1 2 1 1 1 4 8 14 980.000

32 0,1 1 1 2 1 1 1 6 8 560.000

33 0,4 1 2 2 5 1 1 3 5 10 30 2.100.000

34 0,12 1 1 1 1 1 2 8 6 420.000

35 0,1 2 1 2 1 10 2 140.000

36 0,56 1 2 5 5 1 2 5 5 12 40 2.800.000

37 0,12 1 1 2 1 1 2 8 8 560.000

38 0,4 3 1 3 3 3 1 2 3 16 22 1.540.000

39 0,2 1 1 3 1 1 4 8 14 980.000

40 0,4 2 2 2 4 2 2 6 16 24 1.680.000

41 0,2 2 1 2 2 2 2 14 8 560.000

42 0,16 1 2 1 1 2 1 1 12 6 420.000

43 0,5 1 2 4 5 1 2 3 6 12 36 2.520.000

44 0,12 3 2 3 2 20 0 0

45 0,4 1 3 6 1 1 4 4 6 34 2.380.000

46 0,32 2 1 1 4 1 2 1 4 12 20 1.400.000

47 0,3 1 1 3 1 1 1 2 4 8 20 1.400.000

48 0,16 1 2 1 1 1 3 6 12 840.000

49 0,8 2 2 6 10 2 2 10 6 16 64 4.480.000

50 0,4 3 1 2 4 2 3 2 3 18 22 1.540.000

51 0,16 1 3 1 1 1 1 6 10 700.000

52 1 1 2 12 10 1 2 11 11 12 88 6.160.000

53 0,4 1 4 5 1 1 4 4 6 34 2.380.000

54 0,2 2 3 2 3 20 0 0

55 0,2 2 1 2 2 1 2 12 8 560.000

56 0,4 3 3 4 3 1 2 4 14 26 1.820.000

57 0,3 2 1 3 2 1 1 2 12 12 840.000

58 0,2 1 2 1 1 1 2 2 12 8 560.000

59 0,4 2 2 2 4 2 2 2 4 16 24 1.680.000

(23)
(24)

Lampiran 7. (Lanjutan)

41 0,2 462.000 560.000 49.267 1.071.267

42 0,16 490.000 420.000 120.467 1.030.467

43 0,5 1.557.500 2.520.000 174.500 4.252.000

44 0,12 380.000 0 33.000 413.000

45 0,4 1.027.500 2.380.000 183.333 3.590.833

46 0,32 822.500 1.400.000 138.500 2.361.000

47 0,3 500.000 1.400.000 128.200 2.028.200

48 0,16 105.000 840.000 53.800 998.800

49 0,8 680.000 4.480.000 189.300 5.349.300

50 0,4 822.500 1.540.000 139.000 2.501.500

51 0,16 230.000 700.000 39.000 969.000

52 1 2.020.000 6.160.000 256.583 8.436.583

53 0,4 438.750 2.380.000 36.833 2.855.583

54 0,2 850.000 0 44.250 894.250

55 0,2 253.000 560.000 88.300 901.300

56 0,4 1.135.000 1.820.000 207.600 3.162.600

57 0,3 624.500 840.000 101.400 1.565.900

58 0,2 220.000 560.000 91.800 871.800

59 0,4 648.750 1.680.000 186.733 2.515.483

60 0,32 527.500 1.960.000 50.000 2.537.500

(25)
(26)

Lampiran 8. (Lanjutan)

41 0,2 9.000.000 1.071.267 7.928.733

42 0,16 8.320.000 1.030.467 7.289.533

43 0,5 14.720.000 4.252.000 10.468.000

44 0,12 6.240.000 413.000 5.827.000

45 0,4 10.860.000 3.590.833 7.269.167

46 0,32 10.500.000 2.361.000 8.139.000

47 0,3 9.348.000 2.028.200 7.319.800

48 0,16 7.800.000 998.800 6.801.200

49 0,8 16.500.000 5.349.300 11.150.700

50 0,4 10.000.000 2.501.500 7.498.500

51 0,16 7360.000 969.000 6.391.000

52 1 19.760.000 8.436.583 11.323.417

53 0,4 10.716.000 2.855.583 7.860.417

54 0,2 7.200.000 894.250 6.305.750

55 0,2 8.500.000 901.300 7.598.700

56 0,4 10.920.000 3.162.600 7.757.400

57 0,3 9.200.000 1.565.900 7.634.100

58 0,2 8.240.000 871.800 7.368.200

59 0,4 11.000.000 2.515.483 8.484.517

60 0,32 9.720.000 2.537.500 7.182.500

(27)
(28)
(29)

Lampiran 9c. Penerimaan Usahatani Cabai Tahun 2016 Rata-Rata 0,23 2.304,76 569,29 12.952,38 7.321.904,76

Lampiran 9d. Penerimaan Usahatani Kentang Tahun 2016

(30)

Lampiran 9e. Penerimaan Usahatani Padi Tahun 2016

Lampiran 9f. Penerimaan Usahatani Jeruk Tahun 2016

(31)

Lampiran 10a. Biaya Bibit Usahatani Ubi Jalar Tahun 2016

(32)

Lampiran 10b. Biaya Bibit Usahatani Kubis Tahun 2016

(33)

Lampiran 10c. Biaya Bibit Usahatani Cabai Tahun 2016

Lampiran 10d. Biaya Bibit Usahatani Kentang Tahun 2016

No.

(34)

Lampiran 10e. Biaya Benih Usahatani Padi Tahun 2016

Lampiran 10f. Biaya Bibit Jeruk Tahun 2016

No.

(35)
(36)
(37)
(38)

Lampiran 11c. Biaya Pupuk Usahatani Cabai Tahun 2016

Organik Phonska Urea

(39)
(40)

Lampiran 11d. Biaya Pupuk Usahatani Kentang Tahun 2016

Lampiran 11d. (Lanjutan)

(41)

Lampiran 11e. Biaya Pupuk Usahatani Padi Tahun 2016

Lampiran 11f. Biaya Pupuk Usahatani Jeruk Tahun 2016

(42)

Lampiran 12b. Biaya Pestisida Usahatani Kubis Tahun 2016

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Serpa Manjat Topsil Daun

(43)

Lampiran 12b. (Lanjutan)

Endure Propaton Supergrow

(44)

Lampiran 12b. (Lanjutan)

No. Sampel Luas Lahan (Hektar)

Antrakol

Total Biaya (Rp) Kebutuhan (kg) Harga/ kg (Rp) Total

6 0,3 1 105.000 105.000 449.500

21 0,2 1 115.000 115.000 346.600

22 1 0 0 0 1.324.000

23 0,2 0 0 0 291.250

24 1 0 0 0 1.447.750

25 0,2 1 115.000 115.000 323.000

26 0,2 0 0 0 257.500

27 1 1 105.000 105.000 1.452.000

28 1 0 0 0 1.465.250

29 0,3 1 115.000 115.000 450.500

30 0,1 0,5 105.000 52.500 158.000

31 0,1 0 0 0 149.000

32 0,5 0 0 0 653.500

33 0,3 0 0 0 405.750

34 1 1 105.000 105.000 1.355.000

35 0,4 0 0 0 624.000

36 0,5 0 0 0 754.000

37 0,2 2 110.000 220.000 434.000

38 0,2 0 0 0 325.000

39 0,1 1 115.000 115.000 306.500

40 0,5 1 105.000 105.000 745.000

Jumlah 9,3 10,5 1.095.000 1.152.500 13.717.100

(45)

Lampiran 12c. Biaya Pestisida Usahatani Cabai Tahun 2016

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Penpal Konfidor Sevin

(46)

Lampiran 12c. (Lanjutan)

Pitonil Starfix Supergrow

(47)

Lampiran 12c. (Lanjutan)

No. Sampel Luas Lahan (Hektar)

Musban

Total Biaya (Rp) Kebutuhan (liter) Harga/ liter (Rp) Total

16 0,5 2 35.000 70.000 552.000

41 0,1 0 0 0 117.000

42 0,1 0,5 30.000 15.000 98.500

43 0,5 2,5 34.000 85.000 618.000

44 0,1 0,5 35.000 17.500 116.500

45 0,2 1,5 30.000 45.000 166.000

46 0,2 0 0 0 186.000

47 0,3 0,5 35.000 17.500 274.500

48 0,1 0 0 0 99.000

49 0,3 0 0 0 232.000

50 0,3 1 30.000 30.000 249.000

51 0,1 0 0 0 69.500

52 0,5 0 0 0 548.750

53 0,1 1 30.000 30.000 90.000

54 0,1 0 0 0 29.500

55 0,2 0 0 0 140.000

56 0,4 0,5 34.000 17.000 396.000

57 0,3 1,5 34.000 51.000 281.000

58 0,2 0,5 34.000 17.000 183.250

59 0,2 1 35.000 35.000 188.000

60 0,1 0,5 35.000 17.500 86.000

Jumlah 4,9 13,5 431.000 447.500 4.720.500

(48)

Lampiran 12d. Biaya Pestisida Usahatani Kentang Tahun 2016

Serpa Manjat Topsil Daun

Kebutuhan

Lampiran 12d. (Lanjutan)

No. Sampel Luas Lahan (Hektar)

Endure

Total Biaya (Rp) Kebutuhan (liter) Harga/ liter (Rp) Total

(49)

Lampiran 12e. Biaya Pestisida Usahatani Padi Tahun 2016

Providor Bestox Score

Total

Total Kebutuhan (ml)

Keterangan : Providor = 30gr/ bungkus

Bestox = 80ml/ botol

Score = 80ml/ botol

Lampiran 12f. Biaya Pestisida Usahatani Jeruk Tahun 2016

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Decis Demolish Supergrow

(50)

Lampiran 13a. Biaya Upah Tenaga Kerja Usahatani Ubi Jalar Tahun 2016

Pengolahan Lahan Penanaman Pemupukan

(51)

Lampiran 13a. (Lanjutan)

Pemeliharaan Panen

(52)

Lampiran 13b. Biaya Upah Tenaga Kerja Usahatani Kubis Tahun 2016

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Jenis Pekerjaan

Pengolahan Lahan Penanaman Pemupukan

TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO)

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

6 0,3 1 1 2 3 1 2 2

21 0,2 2 3 1 0 2 2 0 2 2 2 0 2

22 1 1 1 3 0 1 1 8 8 1 1 8 8

23 0,2 3 2 0 0 2 1 0 3 2 1 0 3

24 1 2 1 4 0 1 1 10 6 2 2 10 6

25 0,2 2 0 2 0 2 0 0 3 2 0 3

26 0,2 3 1 1 0 1 2 2 0 2 2 1 0

27 1 2 1 4 0 2 2 5 8 1 1 10 8

28 1 2 0 4 0 1 1 10 6 1 10 10

29 0,3 2 1 0 0 2 1 2 1 2 1 2 0

30 0,1 4 1 0 0 2 2 0 0 2 2 0 0

31 0,1 2 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1

32 0,5 0 1 2 0 0 1 5 5 1 5 5

33 0,3 3 0 4 0 2 1 3 0 2 2 3 0

34 1 4 0 0 0 2 2 8 8 1 1 8 8

35 0,4 2 1 4 0 2 1 4 2 2 2 3

36 0,5 1 3 2 0 1 2 4 4 1 2 3 4

37 0,2 1 1 2 0 1 1 2 1 1 1 0 3

38 0,2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1

39 0,1 2 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0

40 0,5 3 1 2 0 2 2 4 3 2 2 3 3

Jumlah 9,3 44 20 37 1 29 27 71 66 28 25 69 70

(53)

Lampiran 13b. (Lanjutan)

Pemeliharaan Panen

(54)

Lampiran 13c. Biaya Upah Tenaga Kerja Usahatani Cabai Tahun 2016

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Jenis Pekerjaan

Penanaman Pemupukan Pemeliharaan

TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO)

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

16 0,5 1 1 4 6 1 1 4 6 1 3 8

41 0,1 1 2 0 2 1 0 2 2 0

42 0,1 1 2 1 1 2 0 1 2 0

43 0,5 1 1 4 5 1 2 4 4 2 4 6

44 0,1 2 2 3 2 2 2

45 0,2 1 1 3 0 1 3 1 1 1 2 2

46 0,2 2 1 2 0 2 1 2 0 2 1 0 2

47 0,3 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 3 2

48 0,1 1 1 1 0 1 2 0 1 1 0

49 0,3 2 2 3 0 2 2 3 0 2 2 1 2

50 0,3 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 0 2

51 0,1 1 1 1 1 2 1 1 1

52 0,5 1 1 6 4 1 2 6 4 1 2 5 5

53 0,1 1 1 1 1 2 1 1 1

54 0,1 2 1 2 2 1 3

55 0,2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3

56 0,4 3 3 4 3 3 4 3 1 6

57 0,3 1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 3

58 0,2 2 4 1 1 2 4 0 1 2 2 2

59 0,2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3

60 0,1 1 2 1 1 1 1 1 2

Jumlah 4,9 28 27 45 29 34 24 41 30 27 33 22 48

(55)
(56)

Lampiran13d. Biaya Upah Tenaga Kerja Tanaman Kentang Tahun 2016

Penanaman Pemupukan Pemeliharaan

TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO)

Lampiran 13d. (Lanjutan)

(57)

Lampiran 13e. Biaya Upah Tenaga Kerja Usahatani Jeruk Tahun 2016

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Jenis Pekerjaan

Jumlah TKDK (HKO)

Jumlah TKLK (HKO)

Total Biaya (Rp)

Pemupukan Pemeliharaan

TKDK (HKO) TKLK (HKO) TKDK (HKO) TKLK (HKO)

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

6 0,1 1 2 1 1 2 3 210.000

7 0,1 1 1 1 1 1 4 1 70.000

40 0,2 2 1 1 1 1 1 1 2 5 5 350.000

Jumlah 0,4 3 3 1 4 2 3 1 3 11 9 630.000

(58)

Lampiran 14a. Biaya Produksi Usahatani Ubi Jalar Tahun 2016

(59)
(60)

Lampiran 14c. Biaya Produksi Usahatani Cabai Tahun 2016 Jumlah 4,9 12.535.000 36.128.000 4.720.500 19.880.000 73.263.500 Rata-rata 0,23 596.904,8 1.720.381 224.785,71 946.666,67 3.488.738,1

Lampiran 14d. Biaya Produksi Usahatani Kentang Tahun 2016

(61)

Lampiran 14e. Biaya Produksi Usahatani Padi Tahun 2016 Rata-rata 0,11 17.785,71 189.785,71 67.714,29 275.285,71

Lampiran 14f. Biaya Produksi Usahatani Jeruk Tahun 2016

(62)

Lampiran 15a. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost) Usahatani Ubi Jalar

Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Variabel (Variable Cost)

Penyusutan Alat

(63)

Lampiran 15b. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost) Usahatani Kubis

Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Variabel (Variable Cost)

Penyusutan Alat

(64)

Lampiran 15c. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost) Usahatani Cabai

No. Sampel Luas Lahan (Hektar)

Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Variabel (Variable Cost)

Penyusutan Alat

Pertanian (Rp) PBB (Rp) Bibit (Rp) Pupuk (Rp) Pestisida (Rp)

Tenaga Kerja (Rp)

16 0,5 200.567 20.000 1.100.000 4.215.000 552.000 2.870.000

41 0,1 49.267 20.000 300.000 940.000 117.000 0

42 0,1 120.467 20.000 175.000 478.000 98.500 140.000

43 0,5 114.500 20.000 1.125.000 4.124.000 618.000 2.520.000

44 0,1 33.000 20.000 160.000 905.000 116.500 0

45 0,2 123.333 20.000 450.000 1.230.000 166.000 980.000

46 0,2 68.500 20.000 400.000 1.560.000 186.000 560.000

47 0,3 128.200 20.000 750.000 2.338.000 274.500 1.400.000

48 0,1 53.800 20.000 225.000 484.000 99.000 350.000

49 0,3 129.300 20.000 810.000 1.914.500 232.000 840.000

50 0,3 79.000 20.000 900.000 1.965.000 249.000 700.000

51 0,1 39.000 20.000 200.000 647.000 69.500 350.000

52 0,5 184.083 20.000 1.500.000 3.727.500 548.750 2.800.000

53 0,1 36.833 20.000 200.000 405.000 90.000 420.000

54 0,1 44.250 20.000 160.000 555.000 29.500 0

55 0,2 88.300 20.000 475.000 1.666.000 140.000 700.000

56 0,4 127.600 20.000 1.440.000 3.057.000 396.000 1.820.000

57 0,3 101.400 20.000 900.000 1.550.000 281.000 1.190.000

58 0,2 91.800 20.000 625.000 1.630.000 183.250 1.190.000

59 0,2 106.733 20.000 400.000 1.881.000 188.000 910.000

60 0,1 50.000 20.000 240.000 856.000 86.000 140.000

(65)

Lampiran 15d. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost) Usahatani Kentang

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Variabel (Variable Cost)

Penyusutan Alat

Jumlah 1,16 828.500 180.000 108.000.000 6.684.000 2.060.000 6.090.000 Rata-rata 0,13 92.055,6 20.000 12.000.000 742.666,7 228.888,9 676.666,7

Lampiran 15f. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variabel Cost) Usahatani Jeruk

No. Sampel

Luas Lahan (Hektar)

Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Variabel (Variable Cost)

(66)

Lampiran 16a. Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Tahun 2016

(67)

Lampiran 16b. Pendapatan Usahatani Kubis Tahun 2016

(68)

Lampiran 16c. Pendapatan Ushatani Cabai Tahun

Jumlah 4,9 153.760.000 73.263.500 80.496.500 Rata-Rata 0,23 7.321.904,76 3.488.738,1 3.833.166,67

Lampiran 16d. Pendapatan Usahatani Kentang Tahun 2016

No.

(69)

Lampiran 16f. Pendapatan Buruh Tani Tahun 2016

No Sample

Luas Lahan

(Hektar) Pendapatan (Rp)

1 0,8 2.000.000

Rata-rata 0,36 2.203.333,33

Lampiran 17g. Pendapatan dari Jasa Tahun 2016

No Sample

Luas Lahan (Hektar)

Jenis Usaha Pendapatan (Rp)

Lampiran 16h. Pendapatan dari PNS

(70)

Lampiran 17. Total Seluruh Pendapatan Petani Sampel Tahun 2016

6 2 11.334.000 6.365.000 4.115.500 2.329.500 12.085.500 14.400.000 26.458.500 220.4875

7 0,54 6.867.450 -91.500 1.641.000 10.544.500 18.000.000 15.872.450 1.322.704,2

8 0,6 5.633.100 3.477.000 2.100.000 530.000 10.680.100 890.008,3

14 0,54 7.371.300 5.485.000 1.120.000 13.976.300 1.164.691,7

15 0,6 4.952.600 5.237.500 2.334.000 12.524.100 104.3675

16 1,06 7.869.433 7.895.000 5.263.000 21.027.433 1.752.286,1

17 0,54 6.913.000 2.585.000 14.000.000 23.498.000 1.958.166,7

18 0,74 8.287.250 3.525.000 2.200.000 172.000 13.840.250 1.153.354,2

19 0,4 7.311.683 1.615.000 8.926.683 743.890,3

20 1,16 9.453.300 7.284.000 1.804.000 18.541.300 1.545.108,3

21 0,5 9.807.300 2.996.900 247.000 12.557.200 1.046.433,3

22 1,4 3.216.183 14.496.000 17.712.183 1.476.015,3

23 0,38 5.680.400 -290.500 5.285.250 10.675.150 889.595,8

(71)

Lampiran 17. (Lanjutan)

29 0,64 8.814.400 7.173.500 3.000.000 18.987.900 1.582.325

30 0,2 6.032.700 1.475.000 1.800.000 9.307.700 775.641,7

31 0,4 7.890.300 1.284.000 9.174.300 764.525

32 0,6 3.118.814 6.043.000 9.161.814 763.484,5

33 0,8 8.060.650 1.050.000 7.299.250 16.409.900 1.367.491,7

34 1,12 6.047.600 16.322.500 22.370.100 1.864.175

35 0,54 5.093.800 732.500 9.387.000 15.213.300 1.267.775

36 1,06 10.268.333 9.471.500 19.739.833 1.644.986,01

37 0,32 5.103.000 4.828.800 9.931.800 827.650

38 0,6 9.222.600 3.420.500 2.200.000 14.843.100 1.236.925

39 0,5 7.847.133 1.726.000 2.984.000 12.557.133 1.046.427,8

40 1,06 9.018.550 2.372.500 7.006.000 16.401.500 18.000.000 19.995.550 1.666.295,8

41 0,2 7.928.733 2.243.000 2.750.000 12.921.733 1.076.811,1

42 0,18 7.289.533 3.588.500 1.500.000 12.378.033 1.031.502,8

43 1,08 10.468.000 9.613.000 2.937.000 23.018.000 1.918.166,7

44 0,32 5.827.000 2.418.500 120.000 8.125.500 677.125

45 0,4 7.269.167 4.174.000 11.443.167 953.597,3

46 0,32 8.139.000 3.894.000 2.400.000 14.433.000 1.202.750

47 0,54 7.319.800 2.695.000 3.637.500 13.652.300 113.7691,7

48 0,18 6.801.200 2.692.000 1.200.000 10.693.200 891.100

49 0,8 11.150.700 4.243.500 15.394.200 1.282.850

50 0,64 7.498.500 4.826.000 492.000 11.832.500 986.041,7

51 0,18 6.391.000 2.583.500 3.200.000 12.174.500 1.014.541,7

52 1,16 11.323.417 3.423.750 14.747.167 1.228.930,6

53 0,4 7.860.417 2.485.000 10.345.417 862.118,1

(72)

Lampiran 17. (Lanjutan)

56 0,6 7.757.400 3.630.000 5.887.000 17.274.400 1.439.533,3

57 0,3 7.634.100 6.089.000 13.723.100 1.143.591,7

58 0,32 7.368.200 1.970.000 1.771.750 11.109.950 925.829,17

59 0,6 8.484.517 3.271.000 4.146.500 15.902.017 1.325.168,01

60 0,32 7.182.500 2.458.000 9.640.500 803.375

Jumlah 34,7 424.267.087 82.024.500 147.202.700 80.496.500 20.266.000 34.050.000 12.000.000 40.954.500 64.400.000 823.752.287 68.646.023,92

(73)
(74)

Lampiran 18. (Lanjutan)

(75)
(76)

Lampiran 19. (Lanjutan)

31 0,4 3 20.000 30.000 50.000 100.000 1.200.000

32 0,6 2 50.000 35.000 20.000 20.000 45.000 170.000 2.040.000

33 0,8 6 20.000 50.000 100.000 40.000 10.000 30.000 250.000 3.000.000

34 1,12 5 100.000 100.000 200.000 50.000 80.000 10.000 80.000 620.000 7.440.000

35 0,54 4 20.000 50.000 100.000 40.000 20.000 25.000 255.000 3.060.000

36 1,06 4 80.000 100.000 150.000 25.000 50.000 10.000 75.000 490.000 5.880.000

37 0,32 3 20.000 50.000 30.000 100.000 1.200.000

38 0,6 5 20.000 45.000 100.000 60.000 20.000 80.000 325.000 3.900.000

39 0,5 3 75.000 50.000 50.000 10.000 100.000 285.000 3.420.000

40 1,06 5 40.000 100.000 100.000 30.000 200.000 30.000 100.000 600.000 7.200.000

41 0,2 6 20.000 40.000 50.000 40.000 25.000 175.000 2.100.000

42 0,18 4 20.000 75.000 50.000 60.000 30.000 235.000 2.820.000

43 1,08 5 50.000 100.000 100.000 80.000 20.000 75.000 425.000 5.100.000

44 0,32 7 20.000 50.000 25.000 95.000 1.140.000

45 0,4 2 20.000 60.000 75.000 60.000 10.000 50.000 275.000 3.300.000

46 0,32 4 50.000 100.000 50.000 80.000 50.000 330.000 3.960.000

47 0,54 3 80.000 80.000 100.000 80.000 10.000 50.000 400.000 4.800.000

48 0,18 3 50.000 75.000 20.000 30.000 175.000 2.100.000

49 0,8 5 50.000 50.000 100.000 80.000 10.000 50.000 340.000 4.080.000

50 0,64 6 20.000 50.000 100.000 60.000 20.000 75.000 325.000 3.900.000

51 0,18 3 50.000 100.000 50.000 50.000 50.000 300.000 3.600.000

52 1,16 4 50.000 80.000 50.000 50.000 20.000 50.000 300.000 3.600.000

53 0,4 2 20.000 75.000 50.000 60.000 10.000 50.000 265.000 3.180.000

54 0,2 5 20.000 18.000 50.000 88.000 1.056.000

55 0,2 3 20.000 60.000 125.000 50.000 50.000 305.000 3.660.000

56 0,6 5 20.000 100.000 150.000 80.000 20.000 100.000 470.000 5.640.000

57 0,3 4 20.000 80.000 100.000 60.000 40.000 300.000 3.600.000

58 0,32 4 20.000 60.000 20.000 100.000 1.200.000

59 0,6 5 20.000 120.000 100.000 80.000 10.000 50.000 380.000 4.560.000

(77)
(78)

Lampiran 20. (Lanjutan)

31 0,4 3 9.174.300 7.080.000 1.200.000 455.500 0 400.000 0 9.135.500 38.800

32 0,6 2 9.161.814 6.000.000 2040.000 450.000 0 700.000 210.000 9.400.000 -238.186 33 0,8 6 16.409.900 11.040.000 3.000.000 1.370.000 0 1.200.000 0 16.610.000 -200.100 34 1,12 5 22.370.100 10.200.000 7.440.000 350.000 0 2.000.000 720.000 20.710.000 1.660.100 35 0,54 4 15.213.300 9.240.000 3.060.000 165.000 0 1.500.000 540.000 14.505.000 708.300 36 1,06 4 19.739.833 10.500.000 5.880.000 1.000.000 0 1.800.000 0 19.180.000 559.833 37 0,32 3 9.931.800 7.080.000 1.200.000 245.000 0 1.250.000 0 9.775.000 156.800 38 0,6 5 14.843.100 10.200.000 3.900.000 672.500 0 250.000 37.500 15.060.000 -216.900 39 0,5 3 12.557.133 7.860.000 3.420.000 220.000 0 800.000 144.000 12.444.000 113.133 40 1,08 5 19.995.550 9.780.000 7.200.000 906.250 0 1.500.000 360.000 19.746.250 249.300

41 0,2 6 12.921.733 9.840.000 2.100.000 462.000 0 550.000 0 12.952.000 -30.267

42 0,18 4 12.378.033 7.860.000 2.820.000 490.000 0 1.200.000 0 12.370.000 8.033 43 1,08 5 23.018.000 9.900.000 5.100.000 1.557.500 0 4.000.000 1.620.000 22.177.500 840.500

44 0,32 7 8.125.500 6.300.000 1.140.000 380.000 120.000 0 0 7.940.000 185.500

45 0,4 2 11.443.167 6.360.000 3.300.000 1.027.500 0 600.000 72.000 11.359.500 83.667 46 0,32 4 14.433.000 8.640.000 3.960.000 822.500 0 1.000.000 0 14.422.500 10.500 47 0,54 3 13.652.300 7.200.000 4.800.000 500.000 0 1.000.000 240.000 13.740.000 -87.700 48 0,18 3 10.693.200 7.560.000 2.100.000 105.000 0 1.000.000 0 10.765.000 -71.800 49 0,8 5 15.394.200 9.780.000 4.080.000 680.000 0 700.000 112.000 15.352.000 42.200 50 0,64 6 11.832.500 7.260.000 3.900.000 822.500 120.000 200.000 24.000 12.326.500 -494.000 51 0,18 3 12.174.500 7.440.000 3.600.000 230.000 0 800.000 0 12.070.000 104.500 52 1,16 4 14.747.167 9.000.000 3.600.000 2.020.000 0 200.000 30.000 14.850.000 -102.833 53 0,4 2 10.345.417 6.240.000 3.180.000 438.750 0 500.000 120.000 10.478.750 -133.333 54 0,2 5 11.841.250 10.140.000 1.056.000 850.000 0 150.000 0 12.196.000 -354.750 55 0,2 3 11.997.700 6.900.000 3.660.000 253.000 0 1.000.000 0 11.813.000 184.700 56 0,6 5 17.274.400 10.260000 5.640.000 1.135.000 0 300.000 63.000 17.398.000 -123.600

57 0,3 4 13.723.100 9.120.000 3.600.000 624.500 0 300.000 0 13.644.500 78.600

58 0,32 4 11.109.950 8.760.000 1.200.000 220.000 0 1.200.000 0 11.380.000 -270.050 59 0,6 5 15.902.017 10.440.000 4.560.000 648.750 0 250.000 30.000 15.928.750 -26.733

(79)

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Ashari, S. 1995. Hortikultura; Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta.

Bambang Riyanto, 1998. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta.

Danarti dan Sri Najiyati. 1999. Palawija Budidaya dan Analisis Usahatani. PT Penebar Swadaya. Jakarta.

Daniel, Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. Djaenudin, D. et al. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas

Pertanian. Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanah. Bogor.

Gilarso. 1993. Ekonomi Mikro “Suatu Pendekatan Praktis”. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hanafi, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. ANDI. Yogyakarta. Hernanto, Fadholi. 1988. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kadarsan, H. 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. PT Gramedia. Jakarta.

Mashudi. 2007. Bercocok Tanam Plawija. AZKA Press. Jakarta. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3S. Jakarta. Pracaya. 1990. Bercocok Tanam Plawija. Media Wiyata. Semarang.

______. 2000. Jeruk Manis, Varietas, Budidaya dan Pascapanen. Penebar Swadaya. Jakarta.

______. 2001. Kol Alias Kubis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahim Abd. dan Hastuti. 2008. Ekonomi Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. Rini Utami Sari, dkk.

Riyanto, B. 1983. Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaan Edisi II. Yayasan Penerbit Gramedia. Yogyakarta.

(80)

Sihombing, Luhut. 2011. Tata Niaga Hasil Pertanian. USU Press. Medan.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survei. LP3JES. Jakarta.

Soekartawi. 1989. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani

Kecil. UI Press. Jakarta.

________. 1998. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. UI Press. Jakarta. ________. 2002. Analisis Usaha Tani. UI Press. Jakarta.

Sudarsono. 1991. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Sudjana, 1996. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sugiarti, S. 2003. Usahatani dan Pemasaran Cabai Merah. Jurnal Akta Agrosia. Yogyakarta.

Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Ketenagakerjaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Supriana, Tavi. 2013. Ekonomi Makro. USU Press. Medan.

________. 2016. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. USU Press. Medan. Suratiyah, 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta

Sutrisno, Hadi. 2000. Analisis Regresi. Andi Offset. Yogyakarta.

Uma, Sekaran. 2006. Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.

Winardi, E. 1975. Pengantar Ilmu Ekonomi. Tarsito. Bandung.

Yunus, Hadi Sabari. 1981. Manajemen Kota Perspektif Spasial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

(81)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Sampel

Daerah penelitian ditetapkan di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yang artinya daerah penelitian ditentukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penulisan (Singarimbun dan Sofian, 2008).

Pemilihan metode purposive dilakukan dengan pertimbangan, pertama adalah daerah penelitian merupakan desa terluas di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi seperti yang terdapat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Tanah Dan Desa Tahun 2015

Desa Tanah

Sumber: Badan Pusat Statistik 2016

(82)

28

3.2 Metode Penentuan dan Penarikan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006), sedangkan menurut Sudjana (1996) menyatakan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari dari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang membudidayakan tanaman sampingan yaitu palawija dan hortikultura yang terdapat di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jumlah populasi petani dalam penelitian ini sebanyak 390 petani.

Pada dasarnya semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama menjadi anggota sampel dalam sebuah penelitian (Sutrisno, 2000). Menurut Arikunto (2006) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini yang mewakili populasi yang terdiri dari seluruh petani palawija dan hortikultura. Penentuan sampel ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam Supriana (2016) berikut ini:

dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

(83)

29

Hasil perhitungan:

n = 58,94 = 60

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai sampel sebesar 60 petani palawija dan hortikultura sebagai responden yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan petani yaitu 390 petani.

Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ialah metode Cluster Sampling. Metode cluster sampling dilakukan apabila sumber data atau daerah penelitian sangat luas sehingga sehingga sampel perlu dibagi menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya sampel akan dipilih secara acak dari masing-masing kelompok (Supriana, 2016). Dalam penelitian ini ditentukan cluster sampling berdasarkan kelompok luas lahan atau cluster luas lahan yang dimiliki oleh petani. Adapun

cluster luas lahan dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu petani dengan luas lahan

yang yang diusahakan sebesar < 0,5 Ha berjumlah 125 petani , 0,5 – 1 Ha berjumlah 190 petani dan > 1 Ha berjumlah 75 petani. Sampel yang akan dipilih berdasarkan cluster luas lahan akan dihitung dengan menggunakan teknik

proposional stratified random sampling atau metode berstrata proposional seperti

pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Pengambilan Sampel dengan Metode Berstrata Proposional No. Luas Lahan (Ha) Populasi Sampel 1.

2. 3.

< 0,5 0,5 – 1

> 1

75 190 125

125/390 x 60 = 19 190/390 x 60 = 29 75/390 x 60 = 12

(84)

30

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari lapangan, baik dengan wawancara, pengamatan langsung di lapangan maupun pengisian kuisioner oleh responden. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang relevan seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dairi, Badan Pusat Statistik Sumatera utara, Kantor Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Dairi dan dinas terkait lainnya yang dapat mendukung kelengkapan data dalam penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Secara umum alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Analisis desktiptif dilakukan dengan tujuan masing-masing.

Untuk tujuan penelitian 1, 4 dan 5 yaitu untuk menganalisis karakteristik petani palawija dan hortikultura, cara dan sumber pengadaan modal usahatani palawija dan horikultura serta peran pemerintah dalam penguatan modal usahatani palawija dan hortikultura di daerah penelitian digunakan dengan metode analisis deskriptif.

(85)

31

Sedangkan untuk mengetahui tujuan 2 dan 3 yaitu menganalisis besar pengalokasian pendapatan yang diterima petani palawija dan hortikultura dan kebutuhan permodalan petani palawija dan hortikultura digunakan analisis pendapatan. Menurut Soekartawi (2002) untuk menghitung penerimaan usahatani, biaya dan pendapatan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

TR = Y. Py

Keterangan :

TR = Total Penerimaan (Rp) Y = Produksi usahatani (kg) Py = Harga jual produk (Rp)

Selanjutnya untuk menghitung besarnya biaya produksi usahatani palawija dan hortikultura dihitung dengan rumus :

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC = Total Biaya/ Total Cost (Rp)

TFC = Total biata tetap/ Total Fixed Cost (Rp) TVC = Total biaya variabel/ Total Variable Cost (Rp)

Terakhir untuk menghitung besarnya pendapatan bersih yang diterima petani akan dihitung menggunakan rumus :

ᴨ = TR – TC

Keterangan :

ᴨ = Pendapatan bersih (Rp)

(86)

32

Apabila TR > TC maka petani palawija dan hortikultura memperoleh keuntungan dari usahatani yang dilakukan, apabila TR = TC maka petani palawija dan hortikultura tidak mengalami keuntungan maupun kerugian dengan kata lain usahatani yang dilakukan oleh petani memperoleh hasil yang impas atas penerimaan dan biaya yang dikeluarkan, sedangkan apabila TR < TC maka petani palawija dan hortikultura mengalami kerugian dari usahatani yang dilakukan.

Dengan demikian diharapkan petani dapat memperoleh keuntungan. Hal ini dikarenakan dengan adanya keuntungan maka petani dapat melanjutkan usahataninya kembali dan memperkecil petani dalam melakukan pinjaman untuk modal usahataninya.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1. Definisi

1. Petani sampel adalah orang yang mengusahakan tanaman palawija dan hortikuktura.

2. Modal adalah syarat mutlak dalam memulai usahatani baik berupa uang maupun barang yang dimiliki petani palawija dan hortikultura.

3. Modal sendiri adalah modal yang dimiliki petani palawija baik dari tabungan atau hasil dari pendapatan usahataninya.

(87)

33

5. Kredit formal adalah pinjaman berupa uang yang berasal dari sumber dana resmi dengan prosedur yang telah ditentukan.

6. Kredit non formal adalah pinjaman berupa uang yang berasal dari sumber tidak resmi dengan perjanjian yang disepakati oleh kedua pihak.

7. Bank adalah salah satu lembaga keuangan formal yang menyediakan kebijakan dalam meminjamkan uang kepada pelaku usaha dengan prosedur yang resmi.

8. Koperasi adalah salah satu lembaga keuangan simpan pinjam yang dibangun oleh masyarakat dengan prosedur yang disepakati bersama oleh anggota tersebut.

9. CU adalah salah salah satu lembaga keuangan yang dibentuk atas dasar kesepakatan untuk menabung dan didasari rasa percaya sesama anggota. 10. Pedagang adalah toke yang mengumpulkan hasil produksi yang diusahakan

petani dan sekaligus menjadi objek bagi petani dalam melakukan pinjaman. 11. Pelepas uang adalah orang yang meminjamkan uang kepada seseorang

dengan perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak.

12. Usahatani palawija dan hortikultura adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan penghasilan dengan cara melakukan budidaya tanaman palawija dan hortikultura pada suatu lahan untuk menghasilkan tanaman palawija dan hortikultura yang selanjutnya akan dijual.

13. Tenure adalah status kepemilikan lahan yang diusahakan oleh petani.

(88)

34

15. Pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan dari usahatani dengan total biaya atau pengeluaran usahatani (biaya tetap ditambah biaya variabel) selama satu musim tanam.

16. Konsumsi adalah kegiatan yang dilakukan guna memenuhi segala kebutuhan sehari-hari.

17. Konsumsi pangan adalah pengeluaran petani untuk makan sehari-hari yaitu beras, lauk-pauk, bumbu dan bahan pelengkap lainnya.

18. Konsumsi non pangan adalah pengeluaran petani selain makan sehari-hari seperti pengeluaran untuk transportasi, pendidikan, sandang dan lainnya. 19. Konsumsi usahatani adalah pengeluaran petani untuk seluruh tanaman yang

diusahakan.

20. Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar oleh petani 21. Tabungan adalah sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi.

3.5.2. Batasan Operasional

1. Peneitian dilakukan di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi.

2. Petani sampel adalah petani yang melakukan usahatani palawija dan hortikultura sebagai tanaman sampingan serta tanaman kopi sebagai tanaman pokok di daerah penelitian.

(89)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

SAMPEL

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1. Geografi dan Topografi

Desa Paarbuluan III merupakan salah satu dari 11 desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Desa Parbuluan berada pada ketinggian 1.100 – 1.468 dari atas permukaan laut dan beriklim tropis dengan suhu 15 - 20o C serta memiliki luas wilayah sebesar 38 Km2 dan menempuh jarak 7 km dari Ibu Kota Kecamatan Parbuluan dan 28 Km dari Ibu Kota Kabupaten Dairi. Desa Parbuluan III memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Parbuluan IV Sebelah Selatan : Desa Parbuluan II Sebelah Timur : Desa Parbuluan V

Sebelah Barat : Kecamatan Kerajaan (Pakpak Bharat)

4.1.2. Demografi

A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Keadaan penduduk di Desa Parbuluan III menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)

Persentase (%)

1. Laki-laki 1039 50,2

2. Perempuan 1030 49,8

Jumlah 2069 100

(90)

36

Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah penduduk Desa Parbuluan III adalah 2069 jiwa. Penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan selisih 9 jiwa dimana persentase penduduk laki-laki sebesar 50,2% dan persentase penduduk perempuan sebesar 49,8%.

B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Penduduk di Desa Parbuluan III memiliki jenis pekerjaan yang cukup beragam. Jumlah kepala keluarga (KK) di Desa Parbuluan III berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (KK)

Persentase (%)

1. Petani 390 91,8

2. Pedagang 16 3,7

3. PNS 19 4,5

Jumlah 425 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Parbuluan III 2016

Dari Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa penduduk Desa Parbuluan III yang berjumlah 2069 jiwa terbagi atas 425 kepala keluarga (KK). Sebagian besar penduduk Desa Parbuluan III bekerja sebagai petani yakni sebesar 390 KK atau berkisar 91,8% dari seluruh jumlah KK. Sedangkan penduduk lainnya bekerja sebagai PNS sebesar 19 jiwa dengan persentase 4,5% dan bekerja sebagai pedagang sebesar 16 jiwa dengan persentase 3,7%.

C. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut

(91)

37

umum berlangsung harmonis. Distribusi penduduk menurut agama yang dianut dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016

No. Agama Jumlah

(Jiwa)

Persentase (%)

1. Islam 50 2,4

2. Kristen Protestan 1694 81,9

3. Kristen Katolik 325 15,7

Jumlah 2069 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Parbuluan III 2016

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Parbuluan III menganut agama Kristen Protestan yaitu sebanyak 1694 jiwa dengan persentase sebesar 81,9% dari total penduduk di Desa Parbuluan III, Kristen Katolik dianut oleh 325 jiwa dengan persentase sebesar 15,7% serta agama Islam dianut oleh 50 jiwa dengan persentase terkecil yakni 2,4% dari total penduduk di Desa Parbuluan III.

4.1.3. Sarana dan Prasarana

(92)

38

dilihat dari jenis-jenis fasilitas umum yang telah tersedia seperti pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016

No. Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1. Gereja 7

2. PAUD 1

3. TK 1

4. SD Negeri 2

5. Poskesdes 1

6. Koperasi 1

7. CU 3

8. Kios Pupuk 4

Jumlah 20

Sumber: Kantor Kepala Desa Parbuluan III 2016

4.2 Karakteristik Sampel

Petani sampel yang dimaksud disini adalah seluruh petani yang mengusahakan tanaman sampingan yakni palawija dan hortikultura di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Adapun karakteristik petani sampel dalam penelitian ini terdiri dari umur petani, tingkat pendidikan petani, lama berusahatani, luas lahan petani dan jumlah tanggungan keluarga.

4.2.1. Umur Petani Sampel

(93)

39

Tabel 4.5 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur

Sumber:Analisis Data Primer, Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar petani sampel tergolong pada kelompok umur 40-49 tahun dengan jumlah 25 sampel atau mencapai 41,7% dari keseluruhan petani sampel. Adapun rata-rata keadaan umur petani sampel di Desa Parbuluan III ialah 43 tahun dengan interval umur antara 25-62 tahun. Artinya petani sampel di daerah penelitian berada pada usia produktif yang mana masih berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya.

4.2.2. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang berkaitan dengan kemampuan petani dalam mengadopsi teknologi baru dan juga wawasan petani mengenai akses modal yang ada. Dimana dengan pendidikan yang memadai diharapkan dapat menunjang usahatani petani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tingkat pendidikan petani sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

4.6 Distribusi Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(94)

40

Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar petani sampel memiliki pendidikan akhir tingkat SMA dengan jumlah 32 sampel atau setara dengan 53,3% dari total keseluruhan petani sampel. Adapun rata-rata keadaan pendidikan petani sampel di Desa Parbuluan III ialah 11 tahun atau setara dengan jenjang SMA.

4.2.3. Lama Berusahatani

Lama berusahatani merupakan salah satu faktor yang menentukan pengalaman petani akan usahataninya. Pengalaman tersebut menentukan sikap petani dalam menentukan komoditi yang tepat untuk diusahakan serta memprediksi jumlah modal yang dibutuhkan untuk usahataninya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, lama berusahatani petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

4.7. Distribusi Petani Berdasarkan Lama Berusahatani No Lama Berusahatani

(Tahun)

Jumlah (Jiwa)

Presentase (%)

1 ≤ 10 9 15

2 11 – 20 27 45

3 21 – 30 20 33,3

4 > 30 4 6,7

Jumlah 60 100

Sumber:Analisis Data Primer, Lampiran 1

(95)

41

4.2.4. Luas Lahan

Luas lahan tanaman yang dimiliki petani merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah produksi yang akan dihasilkan, dimana hasil produksi nantinya akan menentukan jumlah pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Selain itu, luas lahan juga menentukan besarnya modal yang diperlukan oleh petani dalam melaksanakan usahataninya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, luas lahan yang dimiliki petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

4.8 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan No Luas Lahan

Sumber:Analisis Data Primer, Lampiran 1

Pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar petani hanya mampu mengusahakan usahataninya dengan luas lahan 0,0 - 0,5 ha dengan jumlah sampel sebesar 31 petani atau setara dengan 51,7% dari total keseluruhan petani sampel. Adapun keadaan rata-rata luas lahan yang diusahakan petani sampel di Desa Parbuluan III ialah 0,58 ha.

4.2.5. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Sampel

(96)

42

meningkat. Selain itu, jumlah tanggungan keluarga juga merupakan beban yang harus dipikul petani. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin banyak pula konsumsi yang harus dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jumlah tanggungan petani yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan No Jumlah Tanggungan

(Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

Presentase (%)

1 0 – 2 9 15

2 3 – 5 38 63,3

3 ≥ 6 13 21,7

Jumlah 60 100

Sumber:Analisis Data Primer, Lampiran 1

(97)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Sosial dan Ekonomi Petani

Petani sampel yang dimaksud adalah seluruh petani yang mengusahakan tanaman sampingan palawija dan hortikultura di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi. Adapun Karakteristik sosial dalam penelitian ini ialah meliputi tenure atau status kepemilikan lahan yang diusahakan oleh petani sampel dan keterbukaan petani sampel terhadap akses modal yang tersedia. Sedangkan karakteristik ekonomi dalam penelitian ini ialah meliputi pendapatan yang diterima oleh petani sampel baik dari sektor pertanian maupun sektor non pertanian.

5.1.1. Tenure/ Status Kepemilikian Lahan

Tenure adalah status kepemilikan lahan yang diusahakan oleh petani sampel di

Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Berdasarkan wawancara langsung, status kepemilikan lahan yang diusahakan oleh petani sampel merupakan lahan milik sendiri yang bersifat ulayat.

(98)

44

terputus antara masyarakat hukum adat tersebut dengan wilayah yang bersangkutan.

Desa Parbuluan III terbagi atas 4 (empat) dusun, dimana dusun-dusun ini terbagi atas wilayah berdasarkan marga atau suku yang telah ada sejak turun temurun. Adapun nama-nama dusun tersebut ialah Dusun Huta Napa, Dusun Huta Nainggolan, Dusun Barisan Nainggolan dan Dusun Lumban Pandiangan. Berdasarkan penelitian, hak ulayat yang dimiliki petani sampel merupakan unsur hukum publik, dimana petani mempunyai wewenang untuk mengelola dan mengatur peruntukan, penggunaan dan penguasaan atas tanah ulayat tersebut.

5.1.2. Keterbukaan Petani Terhadap Akses Modal

Pada umumnya, petani melakukan peminjaman kepada ijon/ renternir untuk memperoleh modal dalam usahataninya. Keterbukaan petani yang dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal baru yang berkaitan dengan akses modal dalam melakukan usahatani. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tingkat kosmopolitan petani sampel di Desa Parbuluan III terhadap akses modal yang dibentuk sendiri tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan sumber pinjaman modal petani sampel pada Tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1 Data Lembaga Pinjaman Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi

No. Sumber Pinjaman Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Lembaga Forrmal 35 58,3

2. Lembaga Non Formal 24 40

3. Tidak Melakukan Pinjaman 1 1,7

Jumlah 60 100

(99)

45

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa petani sampel lebih memilih melakukan pinjaman kepada lembaga kredit formal yaitu Bank, Koperasi dan CU (Kredit Union) yang terdapat di Desa dengan jumlah 35 petani atau setara dengan 58,3% dari total keseluruhan petani sampel. Sedangkan sisanya berjumlah 24 petani memilih pinjaman ke lembaga non formal yaitu teman sesama petani dan toke/ tengkulak. Hal ini menunjukkan bahwa petani telah dapat membentuk suatu organisasi guna memecahkan masalah-masalah dalam permodalan. Namun, apabila dilihat dari akses modal yang disediakan oleh pemerintah melalui kebijakan PUAP dan pengembangan skema kredit dengan penjaminan tergolong sangat rendah. Hal ini dikarenakan hampir seluruh petani sampel tidak mendapatkan pemahaman mengenai kebijakan yang telah disediakan oleh pemerintah guna memecahkan masalah permodalan usahatani mereka.

5.1.3. Pendapatan

(100)

46

Tabel 5.2 Distribusi Sumber Pendapatan Petani Sampel di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 2

Gambar

Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Tanah Dan Desa Tahun 2015 Tanah Tanah Bangunan/ Lainnya
Tabel 3.2 Pengambilan Sampel dengan Metode Berstrata Proposional No. Luas Lahan (Ha) Populasi Sampel
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Desa Parbuluan III Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana di Desa Parbuluan III, Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2016 Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan seks terhadap pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan seks pranikah dilakukan uji statistic dengan Wilcoxon

Maka, Pokja ULPD Propinsi Kepulauan Riau menyatakan PELELANGAN GAGAL atas pekerjaan Renovasi Gedung Kantor KPP Madya Batam dengan kode lelang 17679011 Tahun Anggaran

Pada hari ini, Sabtu tanggal Tujuh bulan Mei tahun Dua ribu enam belas, bertempat di Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Daerah Kelompok Kerja Provinsi Kepulauan

Pada hari ini, Sabtu tanggal Tujuh bulan Mei tahun Dua ribu enam belas, bertempat di Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Daerah Kelompok Kerja Provinsi Kepulauan Riau, telah

Pada hari ini, Minggu tanggal Delapan bulan Mei tahun Dua ribu enam belas, bertempat di Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Daerah Kelompok Kerja Provinsi Kepulauan

Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.. Jika peserta didik dapat mengumpulkan

Berdasarkan analisis data tentang bentuk, fungsi dan, makna numeralia BMDKH, dapat disimpulkan bahwa bentuk numeralia bahasa Melayu dialek Kapuas Hulu khususnya

4.8 Mempraktikkan ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada