• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN BUDI PEKERTI MELALUI PEMBELAJARAN TARI DI PAUD IBUNDA KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENANAMAN BUDI PEKERTI MELALUI PEMBELAJARAN TARI DI PAUD IBUNDA KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SARI

Armitha, Aprilia Dita. 2012.Penanaman Budi Pekerti Melalui Pembelajaran Tari Di

Paud Ibunda Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Dr. Hartono, M.Pd, Pembimbing II: Dra. Veronica Eny Iryanti, M.Pd.

Menumbuhkan sikap yang berupa sikap saling menghargai, sikap sopan, disiplin, dan sikap percaya diri perlu ditanamkan sejak anak usia dini. Diantara salah satunya dapat dilakukan dengan pendidikan seni tari. Kegiatan berolah seni memancarkan nilai-nilai yang dapat dipakai sebagai pegangan dan pedoman dalam bermasyarakat dan bertingkah laku. Bertolak dari hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Proses Penanaman Budi Pekerti melalui Pembelajaran Tari di Paud Ibunda Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Masalah utama yang dikaji adalah Proses Penanaman Budi Pekerti melalui Pembelajaran Tari di Paud Ibunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses penanaman budi pekerti melalui pembelajaran tari di Paud Ibunda. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian secara kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian penanaman nilai budi pekerti melalui pembelajaran tari di Paud Ibunda Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, menunjukan yaitu: Pertama, penanaman sikap sopan berupa: (1) ketika jumpa pertama guru masuk kelas dengan memberi salam, siswa membalas memberi salam kepada guru, (2) melakukan doa pembukaan sebelum pelajaran dimulai secara bersama-sama, (3) penjelasan guru tantang makna ragam gerak manggut-manggut yang mencerminkan sikap patuh kepada orang yang lebih tua. Kedua, sikap disiplin berupa siswa harus selalu datang tepat waktu dan tidak terlambat. Ketiga, sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain berupa: (1) ketika guru menerangkan materi siswa menghormati dan mendengarkan keterangan guru, (2) ketika siswa menunggu giliran menari dengan tenang untuk menghargai temannya yang sedang menari, (3) penjelasan guru tentang makna ragam gerak sembahan yang mencerminkan sikap menghormati kepada yang lebih tua. Keempat, sikap percaya diri berupa ketika siswa berani maju ke depan untuk mempraktekan tarian yang telah diajarkan.

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang berkaitan dengan sikap sopan, sikap disiplin, sikap saling menghormati, dan sikap percaya diri melalui pembelajaran tari disarankan sebaiknya diberikan sejak anak usia dini agar kelak setelah mereka dewasa menjadi pedoman dan pegangan dalam bertingkah laku sehingga tidak terjadi krisis moral.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Djatmika (2005), yang mengatakan bahwa Leader-member Exchange berpengaruh terhadap kepuasan

Setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi siswaa kelas IV SD pelajaran muatan Ilmu Pengaetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN serta dana Pendamping dari APBD Kabupaten Nunukan Tahun Anggaran 2012.

banyak terjadi pada pasien terinfeksi HIV karena melemahnya permeabilitas sawar darah otak sehingga monosit lebih mudah melewati sawar darah otak dibandingkan individu

U okviru ovog poglavlja razmatran je utjecaj mehaničkih rubnih uvjeta (mehaničkih ukrućenja) na progibe horizontalne ploče T-spoja i na zaostala naprezanja u pravcu zavarivanja

demikian seterusnya dan merekapitulasi hasil perolehan nilai dari kelompok. Kegiatan akhir siswa ersama guru membuat rangkuman tentang jenis-jenis keseimbangan

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ki Agus Andi yang menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi hasil simpanan Mudharabah Bank Syariah dengan sampel

pada dasarnya ada empat tingkatan pencegahan penyakit secara umum yang meliputi: pencegahan tingkat dasar (primordial prevention), pencegahan tingkat pertama