commit to user
ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI
KENDARAAN BERMOTOR
PADA PT. ASURANSI SINAR MAS SOLO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Di Bidang Keuangan dan Perbankan
Oleh :
LINA TRI AGUSTINA
NIM F 3608094
PROGRAM STUDI D III (D-3) FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN KEUANGAN DAN PERBANKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Penyesalan atas hal-hal yang dilakukan akan sirna oleh waktu, tetapi penyesalan atas hal-hal yang tidak dilakukan yang tidak dapat dipulihkan
( Sidney J. Harris)
“ hidup tidak mensyaratkan bahwa kita harus menjadi yang terbaik _ hanya bahwa kita harus berupaya sebaik mungkin”
( H. Jackson Brown)
Orang yang gagal dalam usahanya masih senantiasa lebih baik daripada tidak mau mencoba sama sekali
( pepatah arab )
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
Bapak dan ibu tersayang yang senantiasa mengiringi dan menyertai langkahku
dengan doa dan kasih sayangnya.
Kakak-kakakku (Luluk & Lilik ) dan adikku (Rama) thanks atas suportnya.
Semua keluargaku yang telah mendukungku.
my best friend & temen-temen kos ku yang setia menemani saat senang & susah.
commit to user KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir
dengan Judul Analisis Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan
bermotor Pada PT. Asuransi Sinarmas Solo ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat mencapai
gelar Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan Tugas Akhir ini :
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku Ketua Program Studi D3
Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
3. Malik Cahyadin, SE, M.Si, selaku pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Rudi Nasution selaku pimpinan cabang PT. Asuransi Sinarmas
Solo yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan magang kerja dan penelitian.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir
commit to user
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam
penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta , Juni 2011
commit to user DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… i
ABSTRAK ……… ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……… iii
HALAMAN PENGESAHAN ………. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. v
KATA PENGANTAR ……….………. vi
DAFTAR ISI ………... .. viii
DAFTAR GAMBAR ………. . xi
DAFTAR LAMPIRAN ……… xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1
B. Rumusan Masalah ……… 4
C. Tujuan Penelitian ………. 5
D. Manfaat Penelitian ……… 5
E. Metode Penelitian ………. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asuransi ……… 9
B. Manfaat Asuransi ……… 11
C. Prinsip Asuransi ………... 13
D. Unsur Asuransi ……….. 17
commit to user
F. Pengertian Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem ………. 21
2. Pengertian Prosedur ………. 22
BAB III. PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Perkembangan Perusahaan 24
2. Visi dan Misi Perusahaan ………… 26
3. Struktur Organisasi Perusahaan…. 27
4. Job Description ……… 38
5. Jenis Produk Asuransi Kendaraan
Bermotor ……… 30
6. Jenis Jaminan Asuransi ………. 31
7. Jenis Klaim ……… 34
B. Pembahasan Masalah
1. Sistem Pengajuan Klaim Asuransi .. 35
2. Resiko yang Tidak dijamin ………… 53
3. Penolakan Klaim Asuransi ………… 55
4. Standard Operational Procedure ….. 55
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan……… 62
B. Saran ……… . 63
DAFTAR PUSTAKA
commit to user DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Sinarmas Solo…… 27
Gambar 3.2 Bagan Alur Penerimaan Dokumen Syarat Klaim……. 49
commit to user DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Nilai Magang
Lampiran 2 : Laporan Magang Kerja
Lampiran 3 : Formulir Klaim Kendaraan Bermotor
Lampiran 4 : Formulir Klaim Kehilangan Kendaraan Bermotor
Lampiran 5 : Lampiran Klaim Kehilangan Kendaraan Bermotor
Lampiran 6 : Formulir Client Information File (CIF)-Individu
Lampiran 7 : Survey Report
Lampiran 8 : Polis Asuransi Kendaraan Bermotor
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini teknologi bidang industri pengangkutan baik darat, laut
maupun udara berkembang dengan pesat. Di Indonesia pun penggunaan
hasil-hasil produksi teknologi yang canggih bidang alat angkut semakin
berkembang, meskipun yang menikmati hasil produksi tersebut baru
sebagian golongan masyarakat saja. Salah satu hasil produksi bidang
alat angkut adalah kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor dinilai lebih
efektif dan efisien dibanding dengan kendaraan lain seperti sepeda,
becak, ataupun delman yang masih terlihat tradisional. Produksi
kendaraan bermotor saat ini terus meningkat disebabkan persaingan
harga dan kualitas kendaraan pribadi dan alat angkut penumpang umum,
baik yang melalui darat, laut maupun udara.
Perkembangan yang pesat di bidang alat angkut dapat
memunculkan risiko (risk), dan sekaligus peluang (opportunities) bagi
masyarakat. Risiko berkenaan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan
dan kerugian bagi setiap orang. Pada prinsipnya setiap orang berusaha
untuk meminimalisir risiko yang dihadapi dalam hidupnya.
Dalam menghadapi risiko, setiap orang memiliki cara yang
berbeda-beda. Ada beberapa cara pengelolaan risiko yang digunakan
commit to user 2
a) Menghindari risiko (avoiding risk)
Cara pengelolaan risiko yang paling mudah dilakukan adalah
menghindari risiko sama sekali. Contohnya, untuk menghindari
risiko jatuh sakit maka seseorang akan menjaga stamina tubuh
dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, berolah
raga secara teratur, tidak merokok, serta tidak mengonsumsi
minuman beralkohol.
b) Mengendalikan risiko (controlling risk)
Setiap orang berusaha mengendalikan risiko dengan mengambil
langkah-langkah pencegahan (preventive) dan mengurangi risiko
tersebut. Contoh, untuk mengurangi risiko kecelakaan saat
membawa kendaraan maka seseorang akan memastikan bahwa
kondisi ban, rem, kopling, dan mesin mobil/motornya dalam
keadaan baik, memakai sabuk pengaman, mengendarai dengan
hati-hati, serta mematuhi rambu lalu lintas.
c) Menahan risiko (retentioning risk)
Secara sederhana menerima risiko sama dengan menanggung
seluruh tanggung jawab finansial atas risiko yang terjadi tersebut.
Contoh, seseorang tidak mengasuransikan rumahnya terhadap
risiko kebakaran, dan akan bersedia menanggung kerugian jika
commit to user 3
d) Membagi risiko (sharing risk)
Membagi risiko berarti melibatkan pihak lain untuk menghadapi
risiko. Misalnya 3 orang melakukan investasi dalam suatu kegiatan
bisnis yang berisiko tinggi.
e) Mengalihkan risiko (transferring risk)
Apabila seseorang mengalihkan risiko kepada pihak lain, maka ia
mengalihkan tanggung jawab finansial atas risiko tersebut kepada
pihak lain, yang umumnya atas dasar pemberian imbalan. Cara
yang paling umum bagi seseorang, keluarga, atau perusahaan
untuk mengalihkan risiko adalah dengan membeli pertanggungan
asuransi. Risiko kerugian finansial tersebut dialihkan ke
perusahaan asuransi, dan apabila terjadi suatu kerugian yang
spesifik, perusahaan asuransi tersebut akan membayarkan
sejumlah uang asalkan perusahaan asuransi tersebut telah
menerima sejumlah uang yang disebut sebagai premi.
Perusahaan asuransi merupakan lembaga non bank yang bergerak
di bidang jasa ganti rugi dimana asuransi sebagai pihak yang
menanggung (penanggung) dan para pengguna jasa asuransi sebagai
pihak yang tertanggung. Di dalam segi dunia usaha, perasuransian
merupakan pembangunan usaha yang dibangun atas dasar saling
commit to user 4 Indonesia, khususnya di dalam bidang asuransi. Perusahaan asuransi
dengan objek tanggungan ialah kendaraan bermotor maka disebut dengan
Asuransi Kendaraan Bermotor.
Asuransi kendaraan bermotor adalah pertanggungan kerugian atau
kerusakan bermotor. Jenis asuransi ini sebetulnya sama dengan asuransi
kebakaran, yang objeknya adalah kerugian atau kerusakan atas harta
benda, hanya di sini harta bendanya berupa kendaraan bermotor. Aturan
yang berlaku pada asuransi kebakaran umumnya juga berlaku untuk
kendaraan bermotor.
Banyak perusahaan jasa asuransi yang didirikan di Indonesia
dengan menawarkan berbagai produk yang sangat beragam, guna
memberikan kemudahan kepada konsumen dalam memilih jasa asuransi
tersebut. Salah satunya adalah PT. Asuransi Sinarmas Solo yang
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa asuransi.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul “Analisis Prosedur
Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi
Sinarmas Solo” dipilih sebagai judul Tugas Akhir agar lebih mengetahui
seluk-beluk dari perjanjian asuransi kendaraan bermotor khususnya yang
dilaksanakan pada PT. Asuransi Sinarmas Solo.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
commit to user 5 1. Bagaimana prosedur pengajuan klaim asuransi pada PT. Asuransi
Sinarmas Solo?
2. Apa yang menyebabkan pengajuan klaim dapat ditolak oleh pihak
PT. Asuransi Sinarmas Solo?
3. Apakah proses pengajuan klaim asuransi PT. Asuransi Sinarmas
Solo sudah sesuai dengan standard operational procedure ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk :
1. Mengetahui bagaimana prosedur pengajuan klaim asuransi
kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Sinarmas Solo.
2. Mengetahui hal-hal yang menyebabkan suatu klaim asuransi
kendaraan bermotor dapat ditolak oleh pihak PT. Asuransi
Sinarmas Solo.
3. Mengetahui kesesuaian proses pengajuan klaim asuransi
PT. Asuransi Sinarmas Solo dengan standard operational
procedure.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan tentang ilmu asuransi khususnya dalam
commit to user 6 2. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai masukan positif bagi perusahaan dalam
meningkatkan pelayanan klaim asuransi kendaraan bermotor.
3. Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dapat dijadikan informasi bagi mahasiswa yang akan melakukan
penyusunan Tugas Akhir dan sebagai tambahan referensi pada
perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
E. Metode Penelitian
1. Desain penelitian
Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah bagaimana
prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor pada
PT. Asuransi Sinarmas Solo.
2. Objek Penelitian
Adapun lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah PT. Asuransi
Sinarmas Solo yang beralamat di Ruko Mesen Square No. 12, Jl. Urip
Sumoharjo – Solo Telp.: 0271 - 666 766 Fax. : 0271 - 666 765. Dimana
hari kerja dari hari Senin sampai hari Jum’at dengan waktu pelaksanaan
sesuai jam kerja perusahaan yaitu dari jam jam 08.00 sampai dengan
17.00 WIB.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Menurut sifatnya jenis data yang diperlukan dalam penulisan
commit to user 7 Data Kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk bilangan
(Hasan, 2002 : 32).
b. Menurut sumbernya jenis data yang diperlukan dalam
penulisan Tugas Akhir ini adalah :
a) Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama baik individu atau perseorangan (Umar, 2002 :
130). Data tersebut berupa data yang didapat dari hasil
wawancara dengan pihak perusahaan.
b) Data Sekunder (secondary Data)
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau
dikumpulkan dari sumber – sumber yang telah ada (Hasan,
2002 : 33). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari brosur dokumen –dokumen perusahaan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2007 : 224). Untuk
mengetahui bagaimana prosedur pengajuan klaim dan
faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan klaim ditolak dibutuhkan
commit to user 8 menjawab masalah penelitian dan data sekunder untuk
menjelaskan objek.
· Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan
Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematika dan
berlandaskan kepada tujuan peneltian. (Marzuki, 2002 : 62).
Wawancara dilakukan kepada Branch Admin Support
PT. Asuransi Sinarmas Solo.
Teknik ini digunakan untuk menjelaskan objek penelitian
mencangkup sejarah perusahaan, struktur organisasi, job
description, prosedur pengajuan klaim, dan faktor yang
menyebabkan klaim ditolak.
5. Teknik Analisis Data
Di dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif
yaitu metode analisis data yang menggambarkan keadaan yang
diteliti berdasarkan fakta yang ada.
6. Teknik Pembahasan
Di dalam penulisan Tugas Akhir ini menggunakan metode
deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan
keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada
dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, serta
commit to user 9 dapat ditarik suatu simpulan. Data diproses untuk diolah kemudian
commit to user 10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Asuransi
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian antara
dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu
peristiwa tak tentu. (Kitab Undang – undang Hukum Dagang Pasal 246 ).
Menurut Undang – undang Nomor 2 tahun 1992 asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi, untuk memberikan penggantian terhadap tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Willet (1999) mendefinisikan asuransi sebagai alat sosial untuk
penumpukan dana guna mengatasi kerugian modal yang tak tentu yang
dilaksanakan melalui pemindahan risiko dari banyak individu kepada
commit to user 11 merupakan alat sosial untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan
sejumlah yang memadai unit – unit yang terbuka terhadap risiko sehingga
kerugian – kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan.
Asuransi didefinisikan oleh Kulp (1999) sebagai bisnis, sebagai
ilmu matematik – statistik terperinci atau sebagai alat atau teknik sosial
yang luas. Sementara menurut Mark R. Green asuransi adalah suatu
lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan
mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup
besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat
diramalkan dalam batas-batas tertentu.
Selanjutnya dalam Pasal 21 Undang – undang Nomor 2 tahun 1992
dijelaskan bahwa usaha asuransi yaitu usaha jasa keuangan yang
dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi
asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat
pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan tumbulnya kerugian
karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau
meninggalnya seseorang.
Dari uraian berbagai definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
asuransi merupakan perjanjian pertanggungan yang mengikat
penanggung & tertanggung, dengan ketentuan pihak penanggung
menanggung kerugian yang diderita tertanggung jika suatu kejadian yang
commit to user 12 B. Manfaat Asuransi
Asuransi memberikan manfaat bagi tertanggung, penanggung, dan
pemerintah.
Menurut Martono manfaat yang diterima tertanggung baik sebagai
individu atau sebagai pengusaha dari jasa asuransi yaitu :
1. Rasa aman dan perlindungan .
Sebagai individu maupun pengusaha, polis yang dimiliki memberikan
rasa aman atas kerugian yang mungkin terjadi.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Nilai pertanggungan dan besarnya premi diperhitungkan secara
akurat dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Makin besar nilai pertanggungan semakin besar
pula premi yang harus dibayar oleh tertanggung.
3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan memperoleh kredit dan dapat
dijadikan sebagai kelengkapan memperoleh kredit.
Besarnya kredit yang diberikan oleh perusahaan asuransi kepada
tertanggung sesuai dengan nilai tunai pertanggungan. Untuk
memperoleh kredit dari bank dibutuhkan agunan (berupa rumah,
gedung) dan agunan tersebut harus diasuransikan.
commit to user 13 Premi yang dibayar oleh tertanggung memiliki unsur tabungan yang
memperoleh pendapatan berupa bunga dan bonus sesuai perjanjian.
Asuransi dapat memberikan manfaat bagi penanggung sebagai
berikut :
1. Mendorong peningkatan kegiatan usaha
Apabila penanggungan berhasil menarik banyak anggota masyarakat
(petani, karyawan, pengusaha, pegawai negeri) menjadi tertanggung,
maka kegiatan usaha pihak penanggung akan menjadi besar.
2. Memperoleh keuntungan
Dana (premi) yang dihimpun dari masyarakat perlu dikelola secara
efektif dan efisien. Dana tersebut tidak hanya disimpan di
perusahaan dan digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada
tertanggung apabila peristiwa yang merugikan, tetapi diinvestasikan
ke berbagai sektor yang produktif sehingga memperoleh pendapatan.
Manfaat yang diterima oleh pemerintah yaitu :
1. Mendorong peningkatan investasi di berbagai bidang usaha
Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat merupakan sumber
modal diberbagai bidang usaha.
2. Mendorong peningkatan kesempatan kerja
Dengan meningkatnya bisnis jasa asuransi maka akan menciptakan
commit to user 14 3. Meningkatkan penerimaan pajak
Berkembangnya industri asuransi akan meningkatkan penerimaan
Negara dalam bentuk pajak yang merupakan sumber biaya
pembangunan.
C. Prinsip Asuransi
Ada lima macam prinsip asuransi (Martono : 2004), yaitu :
1. Insurable interest (kepentingan yang dapat diasuransikan) adalah
hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu risiko yang
berkaitan dengan keuangan yang diakui secara sah antara
tertanggung dan sesuatu yang dipertanggungkan. Selain itu sesuatu
yang dipertanggungkan semata-mata menyangkut kepentingan yang
menimbulkan kerugian keuangan tertanggung atas sesuatu yang
dipertanggungkan tersebut.
Unsur-unsur yang terkandung dalam insurable interest meliputi :
a. Harus ada sesuatu harta, hak, kepentingan, jiwa atau tanggung
gugat.
b. Keadaan pada butir (a) harus merupakan sesuatu yang dapat
dipertanggungkan.
c. Tertanggung harus memiliki hubungan hukum dengan sesuatu
yang dapat dipertanggungkan dimana pihak tertanggung
commit to user 15 kerusakan dan menderita kerugian bila yang dipertanggungkan
mengalami kerusakan.
d. Antara pihak tertanggung dan sesuatu yang dipertanggungkan
harus memiliki hubungan sah menurut hukum.
2. Utmost good faith (etikat baik) artinya dalam menetapkan suatu
kontrak harus dilakukan dengan etikat baik pihak penanggung dan
tertanggung tidak boleh menyembunyikan sesuatu fakta yang
menimbulkan kerugian pada pihak lain. Pihak penanggung perlu
menjelaskan secara lengkap hak dan kewajibannya selama masa
asuransi. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah perlakuan dari
penanggung pada saat benar-benar ada risiko yang menimpa
tertanggung. Pihak penanggung harus konsisten terhadap hak dan
kewajiban yang pernah disampaikan pada tertanggung dan
dicantumkan dalam kontrak termasuk batasan-batasan yang ada dan
risiko yang ditanggungkan. Pihak tertanggung juga perlu
mengungkapkan secara rinci kondisi sesuatu yang akan
diasuransikan sehingga pihak penanggung memiliki gambaran yang
jelas untuk menentukan persetujuan. Kewajiban pihak penanggung
dan tertanggung untuk mengungkapkan fakta-fakta secara jelas
disebut juty of diselosure.
Faktor-faktor yang melanggar prinsip utmost good faith adalah
commit to user 16 a. Non disclocure adalah adanya data penting yang tidak
diungkapkan sehingga menyalahi utmost good faith.
b. Concealment yaitu secara sengaja melakukan kebohongan dan
tidak mengungkapkan fakta yang penting.
c. Fraudulent mirepretation yaitu memberikan gambaran yang tidak
cocok dengan keadaan yang sebenarnya.
d. Inocent misrepresentation yaitu secara tidak sengaja memberi
gambaran yang salah yang memiliki pengaruh besar dalam proses
asuransi.
3. Indemnity berarti suatu mekanisme dimana penanggung memberikan
ganti rugi atau kompensasi finansial kepada tertanggung yang
dimaksudkan untuk mengembalikan posisi finansial tertanggung
sama seperti sebelum terjadinya kerugian. Dengan demikian,
indemnity merupakan prinsip ganti rugi oleh penanggung terhadap
tertanggung. Prinsip ini tidak berlaku bagi kontrak asuransi dan
asuransi kecelakaan karena prinsip indemnity ini berkaitan dengan
penggantian kerugian yang bersifat finansial yang dialami
tertanggung.
4. Proximate cause (penyebab yang terdekat) adalah suatu sebab aktif,
efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai
atau berurutan tanpa intervensi suatu kekuatan lain, diawali dan
commit to user 17 dapat menentukan proximate cause terhadap suatu rentetan peristiwa
adalah dengan cara memperhatikan peristiwa pertama, kemudian
memprediksikan secara logika kejadian apa yang mungkin terjadi
pada peristiwa berikutnya.
5. Subrogation (subrogasi) pada dasarnya merupakan hak penanggung
yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut
pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami
suatu peristiwa kerugian. Prinsip subrogasi ini tidak memungkinkan
tertanggung memperoleh ganti rugi yang lebih besar dari kerugian
yang benar-benar dideritanya.
6. Contribution (kontribusi) adalah salah satu akibat wajar dari prinsip
indemnity. Menurut prinsip kontribusi, penanggung berhak mengajak
penanggung-penanggung lain yang memiliki kepentingan sama untuk
ikut membayar ganti rugi kepada seseorang tertanggung meskipun
jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar. Hal ini
terjadi apabila tertanggung dalam waktu yang bersamaan
mempertanggungkan suatu bea atas suatu risiko yang sama kepada
beberapa penanggung. Dalam kondisi seperti ini apabila terjadi klaim
maka masing-masing penanggung harus membayar ganti rugi secara
proporsional.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kontribusi, yaitu :
commit to user 18 b. Polis penutup kepentingan yang sama.
c. Masing-masing polis harus bertanggungjawab atas kerugian.
7. Konsep yang digunakan oleh perusahaan asuransi dalam beroperasi:
hukum jumlah besar (the law of large numbers). Hukum jumlah
besar yaitu semakin besar jumlah eksposur yang diramalkan, akan
semakin cermat hasil peramalan yang diperoleh.
D. Unsur Asuransi
Dalam asuransi terdapat 4 unsur yang terkandung, yaitu :
1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang
premi kepada pihak penanggung sekaligus atau secara
berangsur-angsur.
2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah
uang (santunan) kepada pihak tertanggung sekaligus atau secara
berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak
tertentu.
3. Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui
sebelumnya).
4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian
commit to user 19 E. Jenis Usaha Asuransi
Jenis asuransi dapat dilihat dari aspek usahanya. Sesuai
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, jenis usaha
asuransi secara garis besar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Usaha asuransi,yang terdiri dari :
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
Adalah usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggungan
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggungjawab
hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak
pasti. Adapun perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan
yang hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang usaha
asuransi kerugian termasuk reasuransi.
Usaha asuransi kerugian dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Asuransi kebakaran
Asuransi kebakaran merupakan jenis pertanggungan yang
memberikan jaminan terhadap risiko-risiko yang disebabkan
oleh adanya suatu peristiwa kebakaran atau segala sesuatu
yang dapat disamakan dengan kebakaran terhadap
barang-barang yang diperdagangkan. Barang-barang yang
dipertanggungkan dalam asuransi kebakaran antara lain
rumah tinggal, kantor, gedung, rumah sakit, hotel, pertokoan,
commit to user 20 dipertanggungkan dalam asuransi kebakaran meliputi risiko
kerusakan atau kerugian yang disebabkan kebakaran,
peledakan, petir dan kejatuhan kapal terbang.
2) Asuransi Pengangkutan
Asuransi pengangkutan (marine insurance) menjamin
kerugian yang dialami tertanggung bila terjadi kehilangan
ataupun kerusakan barang yang diangkut pada saat
pelayaran. Pertanggungan dapat diberikan kepada pihak
pemilik kapal, misalnya kapal rusak atau tenggelam, maupun
kepada pihak lain yang mengalami kerugian akibat
pengangkutan tersebut, misalnya kapal menabrak kapal lain,
maka pihak asuransi harus menjamin kerugian yang diderita
pemilik kapal yang tertabrak.
3) Asuransi Aneka
Asuransi aneka merupakan bentuk asuransi selain kedua
bentuk asuransi kerugian diatas. Contoh dari asuransi aneka
antara lain : asuransi kecelakaan diri, asuransi pencurian dan
asuransi kendaraan bermotor.
b. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa merupakan usaha penanggungan risiko atas jiwa /
meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Perusahaan
commit to user 21 usaha dari Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan usaha
dalam bidang usaha asuransi jiwa. Jasa yang diberikan oleh
asuransi jiwa berkaitan erat dengan ketidakpastian produktivitas
ekonomis manusia, misalnya kematian, PHK dan kemungkinan
mengalami cacat. Karena alas an ketidakpastian itulah orang rela
membayarkan sejumlah premi tertentu untuk mendapatkan polis
asuransi jiwa.
c. Reasuransi
Reasuransi adalah pertanggungan ulang atas suatu asuransi,
atau dengan kata lain asuransi dari suatu asuransi. Perusahaan
reasuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa
pertanggungan ulang atas risiko yang dihadapi perusahaan
asuransi kerugian atau asuransi jiwa. Ini merupakan cara
pengalihan sebagian atau seluruh risiko kepada penanggung lain.
Pihak yang menyerahkan pertanggungan (tertanggung)
dinamakan ceding company, sementara pihak penanggung
disebut reinsurer.
2. Usaha penunjang asuransi, yang terdiri dari :
a. Pialang asuransi
Pialang asuransi adalah usaha yang memberikan jasa
commit to user 22 penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
b. Pialang reasuransi
Pialang reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa
keperantaraan dalam penetapan reasuransi dan penanganan
penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi.
c. Penilai kerugian asuransi
Penilai kerugian asuransi adalah usaha yang memberikan jasa
penilaian terhadap kerugian obyek asuransi yang
dipertanggungkan.
d. Konsultan aktuaria
Konsultan aktuaria adalah usaha yang memberikan jasa
konsultan aktuaria.
e. Agen asuransi
Agen asuransi adalah pihak yang memberikan jasa
keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan
atas nama pemegang.
F. Pengertian Sistem dan Prosedur
commit to user 23 Istilah sistem dalam wikimedia merupakan istilah dari bahasa
yunani system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang
saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Sistem merupakan hubungan unit satu dengan yang lainnya
yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika satu unit macet
atau tertanggu, maka unit yang lainnya akan terganggu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Sistem mengandung pengertian (G. Murdick 1987 : 7) :
a. Sebagai sistem sosial yang disebut dengan organisasi.
b. Sebagai sistem manajemen yang digunakan dalam praktiknya
untuk meningkatkan organisasi dan subsistemnya.
c. Sebagai sistem informasi manajemen yang memberikan informasi
untuk membuat keputusan.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli (Hanif Al Fatta : 2007):
a. Murdick & Ross (1993)
Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu
dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
b. Websters Unbriged
Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan
commit to user 24 c. Mc. Leod (1995).
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan
yang dimaksud dengan sistem adalah rangkaian bagian yang
saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan perbuatan atau cara kerja dalam segala
tindakan atau proses. (The Marquarie Dictionary).
Menurut Richard F. Neush prosedur merupakan urutan operasi
kerja (tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang
didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi bisnis.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau
kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan
commit to user 25 BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT. Asuransi Sinarmas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985
dengan nama PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Pada tahun
1991, kemudian berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinarmas.
PT. Asuransi Sinarmas (PT. Asuransi Sinarmas) merupakan salah
satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. PT.
Asuransi Sinarmas memiliki pertumbuhan yang berkesinambungan
sepanjang perjalanannya. Premi bruto dan total asset perusahaan
secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, walaupun terjadi
goncangan ekonomi global.
Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia
dari sisi Gross Premium Written, PT. Asuransi Sinarmas telah
membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya
melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai
produk yang ditawarkan. Selain itu perusahaan juga memberikan
kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partner / agen untuk
mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan
commit to user 26 Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, PT.
Asuransi Sinarmas mempunyai jaringan pemasaran yang luas di
seluruh Indonesia. Total kantor cabang / kantor pemasaran PT.
Asuransi Sinarmas pada akhir Maret 2011 adalah 90 kantor
cabang / kantor pemasaran terdiri dari 30 kantor cabang, 59 kantor
pemasaran dan 1 kantor Syariah.
Dari sisi produk, PT. Asuransi Sinarmas memiliki banyak
variasi produk untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri
nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan.
Selain produk konvensional yang telah ada seperti Asuransi
Property, Marine /pengangkutan, Rekayasa/engineering,
Bonding/Penjaminan, Kecelakaan dan Kesehatan, Kendaraan
Bermotor, Tanggung Gugat/Liability dan Aneka/Miscellaneous, PT.
Asuransi Sinarmas juga memiliki produk-produk baru seperti
Asuransi proteksi PHK, Asuransi Simas UKM untuk proteksi kredit
UKM, Asuransi sepeda-Simas sepeda, asuransi Simas expatriate,
Asuransi Simas hole in one dan Simas golf insurance.
Selain produk yang inovatif, layanan yang memuaskan
dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, dukungan
reasuransi juga merupakan faktor penting terwujudnya komitmen
perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah
commit to user 27 ternama internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re,
Toa Re, dan lain-lain serta perusahaan Reasuransi Nasional yakni
Tugu Re, Marein dan Reindo.
Prestasi PT. Asuransi Sinarmas sebagai salah satu
perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia juga tidak perlu
diragukan lagi. Berbagai penghargaan telah diperoleh, diantaranya
penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi
umum tahun 2009 dari majalah Investor, e-company award versi
majalah Warta Ekonomi tahun 2009, Service Quality Award 2010
untuk produk Simas Mobil dan Service Quality Award 2010 untuk
Simas Sehat. Pada September 2010, asuransi Sinar Mas juga
berhasil memperoleh rating AA+ (idn) Insurer Finansial Strengh
(IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat
International Fitch Ratings.
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi perusahaan asuransi profesional dan terpercaya
dengan memberikan nilai yang berarti kepada nasabah,
perusahaan reasuransi, pemegang saham dan karyawan
kami.(To become the most respected and professional
insurance provider in the region by providing superior value to
commit to user 28 b. Misi
1) Mengenal dan memenuhi kebutuhan nasabah (Know the
customers and satisfy their needs).
2) Hasil underwriting yang menguntungkan (Profitable net
and gross underwriting).
3) Mengembangkan bakat, meningkatkan produktivitas dan
efisiensi karyawan (Explore talent, increase productivity
and eficiency of the staff).
4) Produk yang inovatif dan pengembangan teknologi
informasi yang berkesinambungan (Innovation of
products and continous improvement on information
technology).
[image:38.595.102.555.110.699.2]3. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. Asuransi Sinarmas Solo
Sumber : PT. Asuransi Sinarmas Solo
PINCAB
BAS
UW FNC QU SVY MKT MSA GA
commit to user 29 Keterangan :
PINCAB : Pimpinan Cabang
BAS : Branch Admin Support
UW : Underwriting
FNC : Finance
QU : Quotation Unit
SVY : Surveyor
MKT : Marketing
MSA : Marketing Support Agen
GA : General Affair
TM : Tele-Marketing
4. Job Description
a. Pimpinan Cabang
Bertugas sebagai penanggung jawab tunggal dalam kegiatan
perusahaan.
b. Branch Admin Support
1) Memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja staf dan
klerikal admin cabang.
2) Menyediakan Buku Pedoman Kerja (SOP) mengenai
Admin Cabang beserta media pelatihannya seperti CD
commit to user 30 3) Melakukan perekrutan atas tenaga kerja staf dan klerikal
di cabang.
4) Menindak lanjuti abnormal case yaitu masalah yang belum
selesai dan melewati batas waktu yang wajar, antara
cabang dan Pusat.
5) Sebagai Help Desk yaitu menampung seluruh keluhan
cabang untuk ditindak lanjuti ke bagian terkait dan
meneruskan penyelesaian yang diberikan oleh bagian
tersebut ke cabang.
6) Menyiapkan tenaga Trouble Shooter sebagai tenaga
pengganti sementara apabila ada cabang yang
membutuhkan.
c. Underwriting
1) Menyusun dan menerbitkan polis.
2) Mengeluarkan SPPA.
d. Finance
Bertugas melaksanakan kegiatan administrasi keuangan
perusahaan.
e. Quotation Unit
Bertugas untuk melakukan survei dan mengurus klaim yang
commit to user 31 f. Surveyor
Bertugas untuk melakukan survei kepada calon nasabah
untuk selanjutnya memberikan informasi kepada BAS
mengenai hasil dari survei.
g. Marketing
Marketing bertugas untuk melakukan penjualan produk –
produk asuransi ( menjual polis ) dan pelayanan kepada
pemegang polis.
h. Marketing Support agen
Marketing Support Agen bertugas membantu marketing
dalam melakukan penjualan produk-produk asuransi dan
melakukan pelayanan kepada pemegang polis.
i. General Affair
General affair bertugas menyampaikan polis kepada
nasabah.
j. Tele- Marketing
Tele-marketing bertugas melakukan penjualan produk –
produk asuransi ( menjual polis ) dan pelayanan kepada
pemegang polis melalui telepon.
5. Jenis Produk Asuransi Kendaraan Bermotor PT. Asuransi
commit to user 32 Jenis produk asuransi kendaraan bermotor yang ditawarkan PT.
Asuransi Sinarmas adalah :
i. Simas mobil yaitu produk asuransi mobil dengan jaminan dasar
yaitu gabungan (comprehensive) dan kerugian total (total loss
only) yang bias diperluas dengan jaminan TJH/TPL (Tanggung
Jawab Hukum Pihak Ketiga, jaminan akibat huru-hara, jaminan
kecelakaan diri baik untuk pengemudi maupun penumpang.
ii. Simas Mobil Exclusive yaitu produk asuransi mobil yang
menawarkan 5 pilihan produk paket dari jaminan yang paling
lengkap sampai jaminan yang paling hemat (Paket A, B, C, D,
dan E) yang disesuaikan dengan kebutuhan calon tertanggung
dan khusus untuk paket A memberikan jaminan yang sangat
lengkap disertai beberapa tambahan benefit seperti biaya
transportasi ketika kendaraan sedang dalam perbaikan.
iii. Simas Motor yaitu produk asuransi motor dengan jaminan
dasar yaitu gabungan (comprehensive) dan kerugian total (total
loss only) yang bias diperluas dengan jaminan TJH/TPL
(Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga, jaminan akibat
huru-hara, jaminan kecelakaan diri.
6. Jenis Jaminan Asuransi
Jenis jaminan asuransi yang ditanggung oleh PT. Asuransi
commit to user 33 a. Jaminan Comprehensive / Gabungan
Pada jamiinan comprehensive, PT. Asuransi Sinarmas
menjamin:
1) Kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh :
a) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari
jalan, termasuk akibat cacat sendiri.
b) Perbuatan jahat orang lain.
c) Pencurian termasuk pencurian yang didahului
dengan kekerasan.
d) Kebakaran.
e) Sambaran petir.
2) Kerugian atau kerusakan diatas kapal selama
penyeberangan dengan kapal feri atau alat
penyeberangan resmi lain di bawah Dirjen
Perhubungan Darat .
3) Kerusakan roda bila kerusakan itu mengakibatkan
pula kerusakan kendaraan bermotor tersebut.
4) Biaya wajar untuk penjagaan atau pengangkutan ke
bengkel atau tempat lain guna menghindari kerugian
atau kerusakan, maximum 0.5% dari harga
commit to user 34 b. Jaminan Total Loss Only
Pada jaminan total loss only, PT. Asuransi Sinarmas
menjamin :
Jaminan comprehensive yang dibatasi dengan ketentuan
bahwa kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya
diperkirakan sama dengan atau lebih dari harga
sebenarnya bila diperbaiki atau karena hilang dicuri dan
tidak diketemukan dalam 60 hari sejak terjadi pencurian.
c. Jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak ke III(
TJH )
Pada jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak ke
III ( TJH ), PT. Asuransi Sinarmas menjamin :
a. Tanggung gugat tertanggung atas kerugian pihak
ketiga yang diakibatkan secara langsung oleh
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
meliputi :
1) Kerusakan atas harta benda.
2) Cedera badan atau kematian.
b. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli atas
tanggung gugat tersebut.
d. Jaminan Tambahan / Perluasan
Yang dimaksud dengan jaminan tambahan atau jaminan
commit to user 35 dalam PSKBI, tetapi resiko-resiko tersebut bisa dijamin
apabila dinyatakan secara tegas di dalam polis. Selain
ditegaskan di dalam polis dapat juga dengan penegasan
khusus berupa endorsemen atau klausul tambahan.contoh
dari jaminan tambahan / jaminan perluasan dengan
penegasan khusus adalah kerusuhan dan huru hara,
bencana alam seperti gempa bumi, banjir serta cedera
badan/kematian terhadap penumpang.
7. Jenis Klaim Asuransi
Jenis Klaim yang ada di PT. Asuransi Sinarmas Solo adalah :
1. Klaim Partial Loss
Klaim partial loss dalah klaim yang dijamin oleh risiko yang
dijamin dan memenuhi syarat-syarat umum pada polis
Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI) dengan
jaminan gabungan (comprehensive) dimana perbaikan
akan dilakukan bila nilai kerusakan kendaraan yang
diasuransikan dibawah 75 % dari harga pasar kendaraan
tersebut.
2. Klaim Total Loss
Klaim Total Loss adalah klaim yang dijamin PSKBI dengan
commit to user 36 diberikan apabila nilai kerusakan kendaraan yang
diasuransikan minimal 100% dari harga pasar kendaraan.
Klaim total loss terdiri dari :
a. Klaim CTL (Constructive Total Loss)
Klaim CTL (Constructive Total Loss) adalah klaim
yang dijamin oleh risiko yang dijamin dan memenuhi
syarat-syarat umum pada PSKBI dengan jenis
jaminan gabungan (comprehensive) dimana nilai
kerusakan kendaraan yang diasuransikan telah
mencapai 75% atau lebih dari harga pasar kendaraan.
b. Klaim Kehilangan (Stolen)
Klaim Hilang (Stolen) adalah klaim kehilangan yang
sesuai definisi pada risiko yang dijamin dan memenuhi
syarat-syarat umum pada PSKBI dengan jaminan,
baik gabungan maupun TLO akibat perbuatan jahat
pihak ketiga.
B. Pembahasan Masalah
1. Sistem Pengajuan Klaim Asuransi
Pada sistem pengajuan klaim asuransi dijelaskan mengenai
syarat-syarat pengajuan klaim dan proses penanganan klaim.
commit to user 37 1) Syarat-syarat Pengajuan Klaim Partial Loss
Untuk melakukan pengajuan klaim partial loss pada PT. Asuransi
Sinarmas dibutuhkan beberapa dokumen seperti :
a. Pengisian formulir pengajuan klaim.
b. Fotocopy polis/sertifikat
c. STNK
d. SIM pengemudi
e. Laporan polisi, bila ada perbuatan jahat orang lain, pencurian
partial loss, kerusakan berat dan bila diperlukan asuransi.
2) Prosedur Pengajuan Klaim Partial Loss
Prosedur pengajuan klaim partial loss pada PT. Asuransi Sinarmas
adalah :
a. Laporan klaim disampaikan dalam waktu 72 jam sejak
terjadi kecelakaan oleh tertanggung melalui :
1) Datang sendiri ke kantor PT. Asuransi Sinarmas.
Tertanggung yang mengajukan klaim datang langsung
ke kantor PT. Asuransi Sinarmas (Kantor Pusat, kantor
cabang atau kantor perwakilan), akan diminta untuk
mengisi Formulir Klaim Partial Loss Kendaraan
Bermotor dengan diinterview oleh frontdesk dan klaim
admin cabang dan tertanggung menandatangani
commit to user 38 2) Telepon
Tertanggung bisa melaporkan klaim ke Pusat
Pelayanan Klaim di Kantor Pusat (KP) atau Hotline atau
kantor cabang atau perwakilan PT. Asuransi Sinarmas.
Daftar nomor telpon adalah sebagai berikut :
a) kantor Pusat (Hunting) 021-3902141
b) Kantor Pusat (Hotline) 021-3920888
c) Kantor Pusat (Frontdesk) 021 – 3902141 ext
1801 – 1805,2820 – 2822
d) Kantor Pusat (Surveyor) 021 – 3902141 ext 2831
– 2836
e) Kantor Pusat (Estimator Pusat) 021 – 3902141
ext 2840 – 2846
f) Kantor Pusat (Estimator Cabang) 021 – 3902141
ext 2850- 2856
g) Kantor Pusat (Stolen) 021 – 3902141 ext 2860-
2863
h) Kantor Pusat (Progress Report) 021 – 3902141
ext 2824
i) Kantor Pusat (Klaim MBU) 3902142,
021-3910988, 021-3901561 dan 021-3901552
commit to user 39 3) Fax
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui fax ke
Kantor Pusat atau ke kantor cabang dan perwakilan PT.
Asuransi Sinarmas.
4) E-mail
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui alamat
e-mail klaim_mbu@sinarmas.co.id untuk Kantor Pusat
atau alamat email kantor cabang dan perwakilan
PT. Asuransi Sinarmas.
5) Website
Tertanggung dapat melaporkan klaim secara on-line
melalui situs web http://www.sinarmas.co.id / klaim.
6) SMS (Short Messages Services)
Tertanggung juga dapat mengajukan klaim melalui
SMS (Short Messages Services) yang ditujukan kepada
HP di Bagian Klaim MBU. Nomor yang bisa dihubungi
commit to user 40 b. Setelah menerima laporan klaim dari tertanggung, staf klaim
MBU memeriksa kelayakan dari klaim yang diajukan dan
mencek history klaim kendaraan yang di klaim serta
kelengkapan dokumen untuk klaim partial loss.
c. Bila hasil validasi sudah sesuai dan benar, maka staf klaim
MBU melakukan registrasi klaim.
d. Selanjutnya dilakukan survei dalam. Setelah data klaim
ditransfer oleh frontdesk ke Surveyor melalui program
aplikasi Claim, Surveyor harus memonitor layar tampilan
e-Claim untuk mengetahui adanya permintaan untuk
mensurvei kendaraan.
e. Setelah staf klaim frontdesk mencatat tanggal, jam, tempat
survei dan memberitahu supervisor Surveyor untuk mengatur
jadwal survei luar.
f. Setelah dilakukan survei, selanjutnya dilakukan estimasi dan
akseptasi klaim.
g. Untuk proses akhir adalah pembayaran ke bengkel.
b. Klaim CTL (Constructive Total Loss)
1) Syarat-syarat Pengajuan Klaim Constructive Total Loss
Untuk melakukan pengajuan klaim Constructive Total Loss pada
PT. Asuransi Sinarmas dibutuhkan beberapa dokumen seperti :
commit to user 41 b. Fotocopy polis/sertifikat.
c. STNK.
d. SIM pengemudi.
e. Laporan polisi, bila ada perbuatan jahat orang lain, pencurian
constructive total loss, kerusakan berat dan bila diperlukan
asuransi.
2) Prosedur Pengajuan Klaim Constructive Total Loss
Prosedur pengajuan klaim Constructive Total Loss pada
PT. Asuransi Sinarmas adalah :
a. Laporan klaim disampaikan dalam waktu 72 jam setelah
terjadinya kecelakaan oleh Tertanggung melalui :
1) Datang sendiri ke kantor PT. Asuransi Sinarmas
Tertanggung yang mengajukan klaim datang langsung
ke kantor PT. Asuransi Sinarmas (Kantor Pusat, kantor
cabang atau kantor perwakilan), akan diminta untuk
mengisi Formulir Klaim conctructive total loss
Kendaraan Bermotor dengan diinterview oleh frontdesk
dan klaim admin cabang dan tertanggung
menandatangani formulir klaim yang dicetak dari
e-Claim.
commit to user 42 Tertanggung bisa melaporkan klaim ke Pusat
Pelayanan Klaim di Kantor Pusat (KP) atau Hotline atau
kantor cabang atau perwakilan PT. Asuransi Sinarmas.
3) Fax
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui fax ke
Kantor Pusat atau ke kantor cabang dan perwakilan PT.
Asuransi Sinarmas.
4) E-mail
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui alamat
e-mail klaim_mbu@sinarmas.co.id untuk Kantor Pusat
atau alamat email kantor cabang dan perwakilan
PT. Asuransi Sinarmas.
5) Website
Tertanggung dapat melaporkan klaim secara on-line
melalui situs web http://www.sinarmas.co.id / klaim.
commit to user 43 Tertanggung juga dapat mengajukan klaim melalui
SMS (Short Messages Services) yang ditujukan kepada
HP di Bagian Klaim MBU. Nomor yang bisa dihubungi
adalah Kantor Pusat (Klaim MBU) 0856-113-6709.
b. Setelah melakukan pelaporan klaim, tertanggung harus
datang membawa kendaraannya yang rusak ke Pusat
Pelayanan Klaim PT. Asuransi Sinarmas (Claim Center)
untuk dilakukan survei kerusakan atau staf klaim
PT. Asuransi Sinarmas (Surveyor) survei ke rumah / kantor /
tempat tertanggung.
c. Setelah menerima laporan klaim dari tertanggung, staf klaim
MBU memeriksa kelayakan dari klaim yang diajukan dan
mencek history klaim kendaraan yang di klaim serta
kelengkapan dokumen untuk klaim constructive total loss.
Perlu diperhatikan dalam hal klaim CTL adalah mencek
jaminan polis (TLO atau Comprehensive).
d. Bila hasil validasi sudah sesuai dan benar, maka staf klaim
MBU melakukan registrasi klaim.
e. Selanjutnya dilakukan survei dalam. Setelah data klaim
ditransfer oleh frontdesk ke Surveyor melalui program
e-commit to user 44 Claim untuk mengetahui adanya permintaan untuk
mensurvei kendaraan.
f. Setelah staf klaim frontdesk mencatat tanggal, jam, tempat
survei dan memberitahu supervisor Surveyor untuk mengatur
jadwal survei luar.
g. Setelah dilakukan survei, selanjutnya dilakukan estimasi dan
akseptasi klaim.
h. Untuk proses akhir adalah pembayaran ke bengkel.
c. Klaim Total Loss
1) Syarat-syarat Pengajuan Klaim Total Loss
Untuk melakukan pengajuan klaim total loss pada PT. Asuransi
Sinarmas dibutuhkan beberapa dokumen seperti :
a. Formulir Pengajuan Klaim.
b. STNK kendaraan asli .
c. Kunci kontak dan duplicate.
d. Faktur pembelian asli .
e. Polis asli .
f. Fotocopy SIM dan KTP.
g. Buku KIR.
h. Surat keterangan dari markas Besar Kepolisian setempat.
i. Surat Blokir STNK.
commit to user 45 Prosedur pengajuan klaim Total Loss pada PT. Asuransi Sinarmas
adalah :
a. Laporan klaim disampaikan dalam waktu 72 jam setelah
terjadinya kecelakaan oleh Tertanggung melalui :
1) Datang sendiri ke kantor PT. Asuransi Sinarmas
Tertanggung yang mengajukan klaim datang langsung
ke kantor PT. Asuransi Sinarmas (Kantor Pusat, kantor
cabang atau kantor perwakilan), akan diminta untuk
mengisi Formulir Klaim total loss Kendaraan Bermotor
dengan diinterview oleh frontdesk dan klaim admin
cabang dan tertanggung menandatangani formulir klaim
yang dicetak dari e-Claim.
2) Telepon
Tertanggung bisa melaporkan klaim ke Pusat
Pelayanan Klaim di Kantor Pusat (KP) atau Hotline atau
kantor cabang atau perwakilan PT. Asuransi Sinarmas.
3) Fax
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui fax ke
Kantor Pusat atau ke kantor cabang dan perwakilan PT.
commit to user 46 4) E-mail
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui alamat
e-mail klaim_mbu@sinarmas.co.id untuk Kantor Pusat
atau alamat email kantor cabang dan perwakilan
PT. Asuransi Sinarmas.
5) Website
Tertanggung dapat melaporkan klaim secara on-line
melalui situs web http://www.sinarmas.co.id / klaim.
6) SMS (Short Messages Services)
Tertanggung juga dapat mengajukan klaim melalui
SMS (Short Messages Services) yang ditujukan kepada
HP di Bagian Klaim MBU. Nomor yang bisa dihubungi
adalah Kantor Pusat (Klaim MBU) 0856-113-6709.
b. Setelah melakukan pelaporan klaim, tertanggung harus
datang membawa kendaraannya yang rusak ke Pusat
Pelayanan Klaim PT. Asuransi Sinarmas (Claim Center)
untuk dilakukan survei kerusakan atau staf klaim
PT. Asuransi Sinarmas (Surveyor) survei ke rumah / kantor /
commit to user 47 c. Setelah menerima laporan klaim dari tertanggung, staf klaim
MBU memeriksa kelayakan dari klaim yang diajukan dan
mencek history klaim kendaraan yang di klaim serta
kelengkapan dokumen untuk klaim total loss.
d. Bila hasil validasi sudah sesuai dan benar, maka staf klaim
MBU melakukan registrasi klaim.
e. Selanjutnya dilakukan survei dalam. Setelah data klaim
ditransfer oleh frontdesk ke Surveyor melalui program
aplikasi Claim, Surveyor harus memonitor layar tampilan
e-Claim untuk mengetahui adanya permintaan untuk
mensurvei kendaraan.
f. Setelah staf klaim frontdesk mencatat tanggal, jam, tempat
survei dan memberitahu supervisor Surveyor untuk mengatur
jadwal survei luar.
g. Setelah dilakukan survei, selanjutnya dilakukan estimasi dan
akseptasi klaim.
h. Untuk proses akhir adalah pembayaran ke bengkel.
d. Klaim Kehilangan (Stolen)
1) Syarat-syarat Pengajuan Klaim Kehilangan (Stolen)
Untuk melakukan pengajuan klaim kehilangan /stolen pada
PT. Asuransi Sinarmas dibutuhkan beberapa dokumen seperti :
commit to user 48 b. Fotocopy polis/sertifikat.
c. STNK.
d. SIM pengemudi.
e. Laporan kehilangan dari kantor polisi.
2) Prosedur pengajuan Klaim Kehilangan (Stolen)
Prosedur pengajuan klaim kehilangan/stolen pada PT. Asuransi
Sinarmas adalah :
a. Laporan klaim disampaikan dalam waktu 72 jam setelah
terjadinya kecelakaan oleh Tertanggung melalui :
1) Datang sendiri ke kantor PT. Asuransi Sinarmas
Tertanggung yang mengajukan klaim datang langsung
ke kantor PT.
2) Telepon PT. Asuransi Sinarmas (Kantor Pusat, kantor
cabang atau kantor perwakilan), akan diminta untuk
mengisi Formulir Klaim kehilangan Kendaraan
Bermotor dengan diinterview oleh frontdesk dan klaim
admin cabang dan tertanggung menandatangani
formulir klaim yang dicetak dari e-Claim.
Tertanggung bisa melaporkan klaim ke Pusat
Pelayanan Klaim di Kantor Pusat (KP) atau Hotline atau
commit to user 49 3) Fax
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui fax ke
Kantor Pusat atau ke kantor cabang dan perwakilan PT.
Asuransi Sinarmas.
4) E-mail
Tertanggung dapat mengajukan klaim dan sekaligus
mengirimkan formulir laporan klaim yang telah diisi
lengkap kepada Bagian Klaim MBU melalui alamat
e-mail klaim_mbu@sinarmas.co.id untuk Kantor Pusat
atau alamat email kantor cabang dan perwakilan
PT. Asuransi Sinarmas.
5) Website
Tertanggung dapat melaporkan klaim secara on-line
melalui situs web http://www.sinarmas.co.id / klaim.
6) SMS (Short Messages Services)
Tertanggung juga dapat mengajukan klaim melalui
SMS (Short Messages Services) yang ditujukan kepada
HP di Bagian Klaim MBU. Nomor yang bisa dihubungi
commit to user 50 b. Setelah menerima laporan klaim dari tertanggung, staf klaim
MBU memeriksa kelayakan dari klaim yang diajukan dan
mencek history klaim kendaraan yang di klaim serta
kelengkapan dokumen untuk klaim kehilangan. staf frontdesk
melakukan wawancara kepada tertanggung perihal
kronologis.
c. Bila hasil validasi sudah sesuai dan benar, maka staf klaim
MBU melakukan registrasi klaim.
d. Selanjutnya menganalisa kronologis kejadian dengan hasil
interview dan survei langsung ke TKP dan saksi-saksi di
sekitar TKP.
e. Setelah dilakukan survei, selanjutnya dilakukan estimasi dan
akseptasi klaim.
commit to user 51 Gambar 3.2 Bagan Alur Penerimaan Dokumen Syarat Klaim
(Nasabah melapor dan membawa
dokumen syarat pengajuan klaim)
Tidak
Dokumen dikembalikan untuk
kemudian dilengkapi.
Ya
Sumber : PT. Asuransi Sinarmas Solo
Dokumen mulai
Checking kelengkapan dokumen
selesai
commit to user 52 Keterangan :
1. Langkah awal, tertanggung melapor kepada PT. Asuransi Sinarmas
maksimal 72 jam dari terjadinya kecelakaan dengan membawa
dokumen syarat pengajuan klaim.
2. Dokumen yang dibutuhkan adalah formulir pengajuan klaim,
fotocopy polis/ sertifikat, STNK, SIM Pengemudi, dan laporan
kepolisian.
3. Selanjutnya dilakukan pengecekan dokumen. Apabila dokumen
lengkap maka dapat diproses pengajuan klaim tertanggung. Namun
apabila dokumen tidak lengkap, dokumen-dokumen dikembalikan
commit to user 53 Gambar 3.3 Bagan Alur Pengajuan Klaim Asuransi
.
Sumber : PT. Asuransi Sinarmas Solo
A registry dokumen
e-Claim
Survey dalam
Survey Luar
Estimasi & Akseptasi
commit to user 54 Keterangan :
1. Setelah dokumen lengkap, dilakukan registry melalui program
aplikasi e-claim. Surveyor melakukan survey dalam dengan
memonitor layar tampilan e-claim untuk mengetahui adanya
permintaan untuk mensurvei kendaraan.
2. Selanjutnya memberitahu supervisor surveyor untuk mengatur
jadwal survei luar.Surveyor dapat melakukan survey pada bengkel
rekanan maupun di tempat tinggal tertanggung.
3. Dilakukan estimasi dan akseptasi klaim oleh klaim komite.
commit to user 55 2. Resiko yang Tidak Dijamin
Dalam menerbitkan polis, ada beberapa resiko yang tidak dijamin
oleh PT. Asuransi Sinarmas. Resiko tersebut adalah :
a. Kehilangan keuntungan/upah atau kerugian keuangan
akibat tidak dapat dipergunakannya kendaraan tersebut.
b. Kerusakan/kehilangan perlengkapan tambahan yang tidak
tercantum dalam polis.
c. Kerusakan/kehilangan akibat penggelapan kendaraan
bermotor.
d. Kerusakan/kehilangan akibat perbuatan jahat Tertanggung ;
suami/ istri/anak, orang yang disuruh, tinggal bersama
Tertanggung.
e. Kerugian/kerusakan karena :
1) Menarik/mendorong kendaraan lain, racing, karnaval,
tindak kejahatan, atau maksud lain dari yang
ditetapkan di dalam polis.
2) Dijalankan dalam keadaan rusak .
3) Pengemudi tidak punya SIM atau mabuk.
4) Memasuki jalan tertutup/terlarang.
5) Barang yang dimuat, ditumpuk, dibongkar atau
commit to user 56 6) Reaksi/radiasi nuklir .
f. Kerugian/kerusakan baik langsung/tidak langsung
disebabkan :
a. Gempa bumi, letusan gunung api atau gejala geologi
lainnya.
b. Perang, penyerbuan musuh, aksi musuh asing,
permusuhan atau kegiatan menyerupai suasana
perang baik dengan pernyataan perang maupun tidak,
perang saudara.
c. Kehilangan/kerusakan karena aus, salah
mempergunakan.
g. Kerugian yang dialami pihak ketiga, berupa :
a. Kerusakan jalan, jembatan, bangunan akibat getaran
& berat kendaraan/muatannya.
b. Cedera badan/kematian terhadap :
1) Tertanggung, suani atau istri dan anak
tertanggung.
2) Pemegang saham/pengurus bila tertanggung
merupakan CV/Fa.
3) Pengurus bila Tertanggung adalah badan hukum
PT/ Yayasan.
commit to user 57 5) Orang yang tinggal bersama tertanggung.
6) Hewan milik/dalam pengawasan tertanggung.
3. Penolakan Klaim Asuransi
Penolakan klaim asuransi dapat dilakukan oleh PT. Asuransi
Sinarmas dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pada saat terjadi kecelakaan, tertanggung tidak membawa
STNK ataupun SIM.
2. Dokumen persyaratan pengajuan klaim yang tidak lengkap.
3. Terjadi pemalsuan pengisian data pribadi.
4. Pada saat dilakukan analisis kronologi kejadian yang
mengakibatkan kehilangan kendaraan, ditemukan fakta
yang tidak sesuai dengan history dari tertanggung.
5. Premi tertanggung belum lunas.
4. Standard Operational Procedure Pengajuan Klaim Asuransi PT.
Asuransi Sinarmas
Standard operational procedure pengajuan klaim asuransi PT.
Asuransi Sinarmas adalah sebagai berikut :
1. Tertanggung harus segera melapor ke PT. Asuransi
Sinarmas dalam jangka waktu 72 jam sejak terjadinya
kecelakaan dan kendaraan harus dibawa ke kantor PT.
Asuransi Sinarmas terdekat untuk disurvei dulu, tidak boleh
commit to user 58 2. Apabila kendaraan tertanggung tidak dapat / layak secara
tehnis dijalankan, kendaraan tertanggung dapat diderek dan
dibawa langsung ke bengkel rekanan.
3. Tertanggung boleh memperbaiki kendaraannya di bengkel
reciprokal / authorized dengan syarat tertanggung tersebut
memenuhi syarat untuk memperbaiki kendaraan di bengkel
reciprokal / authorised. Adapun syaratnya adalah sebagai
berikut :
a. Kendaraan tertanggung masuk kategori mobil mewah
(TSI Rp. 300 juta).
b. Tertanggung membeli mobil di showroom yang
mempunyai bengkel perbaikan, contoh tertanggung
membeli mobil Honda di showroom Honda, bisa
perbaikan di bengkel Honda. Tapi harus dicoba
diarahkan ke bengkel rekanan dulu.
c. Tertanggung merupakan nasabah Institusi rekanan
(Multifinance) PT. Asuransi Sinarmas dimana Institusi
rekanan (Multifinance) PT. Asuransi Sinarmas
merekomendasikan bengkel yang ditunjuk untuk
memperbaiki kendaraan nasabahnya. Tapi harus
commit to user 59 d. Tertanggung merupakan Corporate (big client) yang
merekomendasikan bengkel tertentu untuk
memperbaiki kendaraannya, biasanya dituangkan di
dalam PKS.
e. Klaim harus segera diregister dalam waktu 15 menit
setelah frontdesk selesai melakukan validasi klaim.
f. Surveyor harus input panel dalam waktu 30 menit – 1
jam setelah survei dilakukan dan langsung mentransfer
/ menfaks WO ke bengkel setelah WO diinput di
e-claim.
g. Estimator harus melakukan pengecekan WO yang
ditransfer oleh bengkel setiap hari agar bisa
mengetahui WO apa saja yang belum ditransfer oleh
bengkel.
h. Bengkel harus mentransfer WO dalam waktu :
1) Kerusakan ringan 1-7 panel adalah 1 hari.
2) Kerusakan sedang 8-15 panel adalah 2 hari.
3) Kerusakan berat lebih dari 15 panel