• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Parkir Kendaraan Pada Badan Jalan Terhadap Hubungan Arus, Kecepatan dan Kerapatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Parkir Kendaraan Pada Badan Jalan Terhadap Hubungan Arus, Kecepatan dan Kerapatan"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.

Fahmi, M.,(2011), Analisa Parkir Pada Badan Jalan dan Pengaruhnya Terhadap

Kinerja Ruas Jalan.Tugas Akhir.Jurusan Teknik Sipil.Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Khisty, C. J., dan Kent Lall, B., (2003), Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 1, Penebit Erlangga, Jakarta.

Miro, F., (2005), Perencanaan Transportasi untuk mahasiswa, perencana, dan

praktisi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mustafa, T.N., (2004), Pengaruh Kegiatan Parkir Pada Tepi Jalan Empat Lajur Dua

Arah Terhadap Kapasitas Jalan (Studi Kasus Jalan Pemuda Semarang),

Tesis Program MTS Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Renta,I, dkk., (2012), A Study On The Effect Of On-Street Parking Of The School

Activity On The Vehicle Speed In AN Urban Road, The 15th FSTPT

International Symposium.Bekasi.

Tamin, O.Z., (2003), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Contoh Soal Dan

Aplikasi, Penerbit ITB, Bandung.

Wahyuananda, I., (2012), Pengaruh Manuver Parkir Badan Jalan Terhadap

Kecepatan Kendaraan (Studi Kasus : Jalan Pekiringan, Kota Cirebon, Jawa

(2)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah sebagian Jalan Kejaksaan.

Ada beberapa alasan pemilihan Jalan Kejaksaan sebagai Lokasi Studi, yaitu: 1. Ruas jalan dengan 4 lajur 2 arah dan tidak ada median jalan.

2. Sebagian badan jalan digunakan sebagai tempat parkir yaitu pada bagian tepi kanan dan kiri jalan, serta sepanjang ruas jalan digunakan sebagai aktifitas kegiatan parkir.

3. Merupakan salah satu jalan yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi.

4. Merupakan salah satu jalan akses menuju pusat hiburan, stasiun kota, dan gedung Pengadilan yang berada di pusat Kota Medan.

5. Lahan yang ada disebelah kanan dan kiri dari ruas Jalan Kejaksaan merupakan bangunan yang digunakan untuk berbagai aktifitas diantaranya sebagai pertokoan dan perkantoran.

III.2. Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dari lokasi penelitian, menentukan perumusan dan identifikasi permasalahan.

Kegiatan ini meliputi:

(3)

2. Mengamati kondisi di lapangan serta menaksir keadaan yang berkaitan dengan mutu data yang akan diambil, meliputi:

a. Lebar lajur b. Lebar bahu jalan c. Jumlah lajur d. Kondisi parkir

e. Keadaan arus lalu lintas f. Volume lalu lintas g. Kecepatan lalu lintas h. Jenis kendaraan

i. Kondisi permukaan jalan j. Kondisi geometrik

k. Kondisi lingkungan

III.3. Data Yang diperlukan

Pada penelitian ini data yang diperlukan adalah data volume kendaraan dan kecepatan rata-rata ruang (space mean speed). Sedangkan besarnya kepadatan akan dihitung berdasarkan data volume dan kecepatan kendaraan.

Besarnya volume lalu lintas dapat diperoleh dengan mencatat jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dilapangan dalam periode waktu tertentu, yang diequivalenkan dengan satuan mobil penumpang (smp).

(4)

waktu tempuh kendaraan dalam jarak tersebut. Kecepatan kendaraan adalah hasil bagi antara jarak dengan waktu tempuh.

III.4. Metode Pengambilan Data.

Data primer atau data lapangan diambil tiap interval waktu 5 menit selama ± 2 jam, yaitu untuk jam pagi (jam 07.00-09.00 WIB), siang (jam 12.00-14.00 WIB), dan sore (jam 16.0-18.00 WIB). Dalam pengambilan data ini dilakukan 2 (dua), yaitu hari Senin untuk mewakili hari kerja (Senin s/d Jum’at) dan hari Sabtu untuk mewakili hari libur (Sabtu & Minggu).

Untuk pelaksanaan penelitian ini alat yang digunakan adalah: 1. Stopwatch

2. Hand Counter 3. Meteran 4. Alat tulis

Untuk menentukan jarak tempuh digunakan garis marka jalan yang panjangnya 10 meter. Dengan cara melihat sisi depan kendaraan pas sejajar dengan garis ujung marka jalan dengan demikian kesalahan bias lensa kemera dapat diminimalisasi karena obyeknya berdekatan.

Data sekunder diambil atau dipinjam dari instansi yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya instansi Dinas Perhubungan Kota Medan dan Badan Pusat Statistitik Kota Medan serta instansi terkait lainnya.

1. Metode Pengambilan Data Arus/Volume (Flow) Kendaraan

(5)

pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, yaitu untuk kelompok kendaraan:

1. Light Vehicle (LV) atau kendaraan ringan, adalah kendaraan bermotor dua as beroda 4 dengan jarak as 2 – 3 m (termasuk mobil penumpang, opelet, microbus, pik-up, dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi bina marga).

2. Heavy Vehicle (HV) atau kendaraan berat, adalah kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya beroda lebih dari 4 (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi bina marga).

3. Motor Cycle (MC) atau sepeda motor, adalah kendaraan bermotor roda dua atau tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan beroda tiga sesuai sistem klasifikasi bina marga).

2. Metode Pengambilan Data Kecepatan Kendaraan

Pengambilan data kecepatan bersamaan dengan pengambilan data arus lalu lintas. Data kecepatan dengan mengukur waktu tempuh kendaraan yang melintasi dua garis sejajar A dan B yang telah ditentukan dan diketahui jaraknya, serta ditempatkan disuatu lokasi yang tetap, berpotongan tegak lurus dengan sumbu panjang ruas jalan yang diteliti.

Pengukuran kecepatan dilakukan pada dua garis tersebut yang berjarak 10 meter satu sama lainnya. Pengambilan data ini dilakukan pada tempat bagian tepi jalan yang sering digunakan untuk kegiatan parkir.

(6)

1. Menetapkan batas ruang yang akan dikaji sepanjang penggal jalan 10 meter, penandaan batas penggal dilakukan pada malam hari yaitu pada saat arus lalu lintas sepi.

2. Kecepatan tiap kendaraan dihitung dengan membagi jarak tempuh (x) dengan waktu tempuh (t) dengan jarak tempuh telah ditetapkan 10 meter.

(7)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1. Data Geometrik

Jalan Kejaksaan Medan merupakan jalan kolektor sekunder, berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan sedang dengan kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi serta melayani masyarakat di kawasan perkotaan.

Kondisi ruas jalan terdiri dari 2 arah dengan 4 lajur tanpa pembatas (median), yaitu 2 lajur kearah timur yaitu menuju pusat kota Medan.

Secara detail data ruas Jalan Kejaksaan adalah sebagai berikut, dan dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2.

1. Jumlah lajur 4 buah dan terdiri dari 2 arah tanpa median. 2. Lebar masing-masing lajur:

a. Arah timur: Lebar lajur tepi = 2,50 meter, lebar lajur tengah =2,50 meter b. Arah barat: Lebar lajur tepi = 2,50 meter, lebar lajur tengah = 2,50 meter 3. Pemisah arah terdiri dari marka jalan berupa satu buah garis lurus putus-putus. 4. Pemisah lajur berupa marka garis lurus putus-putus.

5. Kondisi perkerasan baik berupa lapis perkerasan aspal. 6. Tingkat hambatan samping:

• Tinggi: besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar berkurang oleh

(8)

• Rendah: besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar tidak berkurang oleh

hambatan samping dari jenis – jenis tersebut diatas.

Adapun penampang melintang jalan dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini:

2.5 M 2.5M

5M 5M

Gambar 4.1. Penampang Melintang Jalan

(9)
(10)
(11)

IV.2. Data Arus Lalu Lintas

Data arus (flow) lalu lintas diambil di lokasi studi dengan cara survey pada saat jam pagi yaitu (07.00-09.00 WIB), siang (jam 12.00 - 14.00 WIB), dan sore (jam 16.00 - 18.00 WIB), pengambilan data selama 2 (dua), yaitu hari Sabtu tanggal 11 Mei 2013 dan hari Senin tanggal 13 Mei 2013.

Data diambil dengan waktu 5 menitan penggolongan jenis kendaraan sesuai dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. yaitu untuk kendaraan Light

Vehicle (LV) atau kendaraan ringan, Heavy Vehicle (HV) atau kendaraan berat, dan

Motor Cycle (MC) atau sepeda motor.

Data masing-masing kendaraan dijumlah dan dijadikan dalam satuan kendaraan per jam. Selanjutnya sesuai dengan faktor konversi (emp) terhadap mobil penumpang (kendaraan ringan) jumlah masing-masing kendaraan dikonversi kedalam satuan mobil penumpang (smp) yang dikelompokkan dalam jumlah total semua kendaraan dengan satuan smp/jam.

Pengolahan dan perhitungan jumlah data arus lalu lintas dilakukan dirumah dan cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Total kendaraan per 5 menit merupakan jumlah semua jenis kendaraan.

2. Total kendaraan per 1 jam adalah jumlah total jenis kendaraan dikalikan 12 yaitu jumlah lima menitan selama satu jam.

(12)

dengan 1,2 dan untuk sepada motor ( Motor Cycle ) dikalikan dengan 0,25 serta dikalikan lagi dengan 12 untuk per jamnya.

Sebagai contoh perhitungan dapat diambil data survey pada jam 07.30-07.45 sebagai berikut:

• LV = 69 kendaraan, faktor konversi (emp = 1)

• HV = 1 kendaraan, faktor konversi (emp = 1.2)

• MC = 120 kendaraan, faktor konversi (emp = 0.25)

Akan diperoleh volume kendaraan dalam satuan mobil penumpang (smp) dalam 5 menit sebagai berikut :

• LV = 69 * 1 = 69 smp/5 menit

• HV = 1 * 1.2 = 1.2 smp/5 menit

• MC = 120 * 0.25 = 30 smp/5 menit

Totalnya adalah LV + HV + MC = 69 + 1.2 + 30 = 100.2 smp/5 menit.

Sehingga diperoleh volume arus lalu lintas dalam satuan smp/jam yaitu : 100.2 smp/5 menit * 12 = 1202.4 smp/jam.

(13)
(14)
(15)

72 17.55-18.00 59 0 127 59 1089

Tabel 4.2. Tabel Arus Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Timur

No Waktu Jumlah Kendaraan

(16)
(17)

70 17.45-17.50 71 1 141 213 1289.4

71 17.50-17.55 79 1 137 217 1373.4 Manuver 72 17.55-18.00 73 1 114 188 1232.4

Tabel 4.3. Tabel arus Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Barat

(18)
(19)

67 17.30-17.35 56 1 153 210 1146.6

Tabel 4.4. Tabel arus Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Timur

No

(20)
(21)

64 17.15-17.20 39 0 114 153 810

65 17.20-17.25 41 0 104 145 804 Manuver

66 17.25-17.30 44 2 110 156 889.2

67 17.30-17.35 58 0 146 204 1134 Manuver

68 17.35-17.40 51 0 141 192 1035 Manuver

69 17.40-17.45 68 1 180 249 1371.6

70 17.45-17.50 41 1 167 209 1008.6

71 17.50-17.55 45 2 178 225 1105.2

72 17.55-18.00 57 1 182 240 1245.6 Manuver

IV.3. Data Kecepatan Kendaraan

Pengambilan data kecepatan dilakukan dengan menggunakan metode survey di lapangan seperti pengambilan data volume, dengan jenis kendaraan meliputi Light Vehicle (LV) atau kendaraan ringan, Heavy Vehicle (HV) atau kendaraan berat, dan Motor Cycle (MC) atau sepeda motor, serta semua jumlah dari 3 jenis kendaraan tersebut diambil dan dihitung kecepatannya.

Dilapangan data kecepatan kendaraan yang diambil adalah data waktu tempuh kendaraan pada penggal ruas jalan sepanjang 10 meter, dalam satuan detik. Penentuan waktu tempuh dilakukan dengan komputer dan dicatat dalam kertas format survei.

Kemudian data tersebut diolah dan perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Waktu tempuh untuk setiap jenis kendaraan dijumlah dan diambil rata-ratanya dalam waktu 5 menitan.

2. Perhitungan kecepatan adalah jarak dibagi rata-rata waktu tempuh, dengan penyesuaian satuan dari meter per detik menjadi kilometer per jam.

(22)

Sebagai contoh perhitungan untuk kecepatan adalah diambil pada pengamatan pukul 07.30-07.35, sebagai berikut :

• Waktu tempuh kendaraan : 1.98 detik

• Jarak tempuh kendaraan : 10 meter

Maka :

Untuk lebih jelasnya pengumpulan dan pengolahan data kecepatan dapat dilihat pada tabel 4.5. sampai tabel 4.8. berikut:

Tabel 4.5. Tabel Kecepatan Kendaraan pada Hari Senin Ke Arah Barat

(23)
(24)

Tabel 4.6.Tabel Kecepatan Kendaraan pada Hari Senin Ke Arah Timur

No Waktu

Waktu tempuh

(detik) Total kecepatan (km/jam) Total Manuver

(25)
(26)

52 16.15-16.20 1.23 1.06 1.15 29.27 23.01 26.14

Tabel 4.7. Tabel Kecepatan Kendaraan pada Hari Sabtu Ke Arah Barat

No Waktu

Waktu tempuh (detik)

Tota

(27)
(28)

50 16.05-16.10 1.31 1.96 0.98 1.42 27.42 18.37 36.68 27.49

Tabel 4.8. Tabel Kecepatan Kendaraan pada Hari Sabtu Ke Arah Timur

No Waktu

Waktu tempuh

(29)
(30)

48 13.55-14.00 1.35 3.03 2.19 26.65 11.90 19.27 49 16.00-16.05 1.48 1.98 0.91 1.45 24.38 33.68 29.03 50 16.05-16.10 1.49 1.29 1.45 1.41 24.18 27.91 36.68 29.59 51 16.10-16.15 1.40 1.10 1.25 25.69 30.35 28.02 Manuver 52 16.15-16.20 1.50 1.77 0.92 1.39 24.06 20.40 28.69 24.38 53 16.20-16.25 1.33 1.51 0.88 1.24 27.09 23.84 29.59 26.84 Manuver 54 16.25-16.30 1.45 1.54 1.50 24.83 27.52 26.18 55 16.30-16.35 1.35 1.35 1.35 26.64 42.30 34.47 56 16.35-16.40 1.32 1.44 1.38 27.18 43.96 35.57 Manuver 57 16.40-16.45 1.15 0.87 1.01 31.36 27.05 29.20 58 16.45-16.50 1.60 2.02 1.49 1.70 22.50 17.87 33.63 24.67 59 16.50-16.55 1.41 1.78 0.89 1.36 25.62 20.22 21.18 22.34 60 16.55-17.00 1.52 2.04 1.06 1.54 23.63 17.65 26.25 22.51 61 17.00-17.05 1.53 1.17 1.35 23.53 24.70 24.11 Manuver 62 17.05-17.10 1.50 2.13 1.25 1.62 24.06 16.90 32.30 24.42 63 17.10-17.15 1.33 1.06 1.20 27.09 27.96 27.52 Manuver 64 17.15-17.20 1.45 1.14 1.29 24.83 42.01 33.42 65 17.20-17.25 1.48 1.01 1.24 24.38 44.61 34.50 Manuver 66 17.25-17.30 1.49 2.11 1.25 1.61 24.18 17.10 29.33 23.54 67 17.30-17.35 1.40 1.37 1.39 25.69 48.06 36.88 Manuver 68 17.35-17.40 1.91 1.15 1.53 18.85 26.18 22.51 Manuver 69 17.40-17.45 1.39 1.89 1.43 1.57 25.97 19.05 36.44 27.15 70 17.45-17.50 1.34 1.77 1.46 1.52 26.81 20.34 31.30 26.15 71 17.50-17.55 1.25 1.58 1.43 1.42 28.72 22.78 35.35 28.95 72 17.55-18.00 1.33 2.37 3.88 2.53 27.03 15.19 11.90 18.04 Manuver

IV.4. Data Kepadatan Kendaraan

(31)

Tabel 4.9. Tabel Kepadatan Kendaraan Pada Hari Senin Arah Barat

No Waktu Volume(smp/jam) Kecepatan

(32)
(33)

Tabel 4.10. Tabel Kepadatan Kendaraan Pada Hari Senin Arah Timur

No Waktu Volume(smp/jam) Kecepatan

(34)
(35)

Tabel 4.11. Tabel Kepadatan Kendaraan Pada Hari Sabtu Arah Barat

(36)
(37)

Tabel 4.12. Tabel Kepadatan Kendaraan Pada Hari Sabtu Arah Timur

(38)
(39)

IV.5. Manuver Parkir Kendaraan Pada Badan Jalan

Sepanjang Jalan Kejaksaan sebagian badan jalannya digunakan untuk kegiatan parkir yaitu posisi kendaraan parkirnya sejajar dengan ruas jalan. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap karakteristik lalu lintas yaitu berkurangnya kapasitas jalan dan kecepatan kendaraan, sehingga akan berakibat pada lamanya waktu tempuh perjalanan. Pengaruh tersebut lebih menggangu ketika kendaraan malakukan manuver keluar dari parkir baik itu searah maupun berbalik arah dari posisi saat parkir. Sehingga dalam penelitian ini ditekankan pada pengaruh manuver kendaraan saat keluar dari parkir.

Penentuan kendaraan yang melakukan manuver yaitu dengan mengamati setiap kendaraan ringan yang melakukan manuver keluar parkir dan dikelompokkan dalam waktu per 5 menit, hal ini akan terlihat dengan semakin lambatnya kendaraan atau lamanya waktu tempuh kendaraan.

IV.6. Analisa Kapasitas Jalan

Analisa dan perhitungan kapasitas Jalan Kejaksaan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 untuk jalan perkotaan. Tinjauan arah barat dan timur disamakan, dikarenakan lebar lajur sama untuk ke dua arah tersebut. Disamping itu tinjauan dilakukan pada kondisi tidak ada parkir dan ada parkir.

(40)

Tabel 4.13. Analisa Kapasitas Jalan Kejaksaan

No Faktor Analisa

Tidak Ada Parkir Ada Parkir

Lajur tepi

(41)

badan jalan kapasitasnya turun menjadi 2050 smp/jam. Kondisi ini disebabkan adanya pengurangan lebar efektif ruas jalan khususnya untuk lajur tepi yang dimanfaatkan untuk lahan parkir, dan posisi parkir untuk kedua arah adalah sejajar ruas jalan. Pengurangan lebar effektifnya untuk lajur tepi adalah 1.0 meter dari lebar 2,5 meter hanya dipakai effektif 1,5 meter saja.

IV.7. Analisa Hubungan Volume, Kecepatan, dan kepadatan Lalu Lintas

Di dalam karakteristik arus lalu lintas ada tiga parameter utama yang digunakan untuk menganalisa arus lalu lintas yaitu volume (V), kecepatan (S), dan kepadatan (D), dari ketiga parameter tersebut kita analisa hubungan matematisnya dengan menggunakan pemodelan.

Model yang digunakan untuk menganalisa hubungan ketiga parameter tersebut adalah Model Greenshields, Model Greenberg, dan Model Underwood. Pembuatan model arus lalu lintas dengan 3 model tersebut berdasarkan data volume dan kecepatan kendaraan yang diambil tiap periode 5 menitan.

Adapun hasil analisanya dapat dilihat dalam tabel 4.13.sampai 4.16. berikut Tabel 4.14. Model Aliran Lalu Lintas hari Senin Arah Barat

(42)

Underwood S-D

Tabel 4.15. Model Aliran Lalu Lintas Hari Senin Arah Timur

Kondisi Jenis Model Tinjauan Model Matematis

R R^2

Tidak Ada Manuver

(43)
(44)

0.877

Tabel 4.16. Model Aliran Lalu Lintas hari Sabtu Arah Barat

(45)

V-S

Tabel 4.17. Model Aliran Lalu Lintas hari Sabtu Arah Timur

(46)

V-S V = 53,711 S -2,506 S²

Dari table di atas dapat dilihat bahwa Model Greenshields mempunyai nilai tertinggi. Sehingga model yang dipilih adalah Model Greenshields.

IV.9. Analisa Pengaruh Manuver Parkir

(47)

Tabel 4.18. Hasil Analisa Model Hari Senin Arah Barat

Kondisi Jenis Model Tinjauan Model Matematis

Tidak Ada Manuver Parkir Greenshields S-D S = 23,431 – 0,30 D

V-D V = 23,431 D - 0,30 D²

V-S V = 20,453 S - 1,4315 S²

Ada Manuver Parkir Greenshields S-D S = 13,953 – 0,194 D V-D V = 13,953 D - 0,194 D² V-S V = 12,174 S - 1,281 S²

Tabel 4.19. Hasil Analisa Model Hari Senin Arah Timur

Kondisi Jenis Model Tinjauan Model Matematis

Tidak Ada Manuver Parkir Greenshields S-D S = 19,531 – 0,192 D V-D V = 19,531 D - 0,192 D² V-S V = 26,609 S -1,362 S² Ada Manuver Parkir Greenshields S-D S = 12,629 – 0,247 D

V-D V = 12,629 D - 0,247 D² V-S V = 17,206 S -1,362 S²

Tabel 4.20. Hasil Analisa Model Hari Sabtu Arah Barat

Kondisi Jenis Model Tinjauan Model Matematis

(48)

Ada Manuver Parkir Greenshields S-D S = 14,269 – 0,413 D V-D V = 14,269 D - 0,413 D² V-S V = 35,761 S -2,506 S²

Tabel 4.21. Hasil Analisa Model Hari Sabtu Arah Timur

Kondisi Jenis Model Tinjauan Model Matematis

Tabel 4.22. Hasil Perhitungan Volume, Kecepatan, Dan Kepadatan Hari Senin Arah Barat.

Kondisi Jenis Model Kepadatan(smp/k m)

(49)

Ada Manuver Parkir Greenshiel

Tabel 4.24. Hasil Perhitungan Volume, Kecepatan, Dan Kepadatan Hari Sabtu Arah Barat.

Kondisi Jenis Model Kepadatan(smp/k m)

Tabel 4.25. Hasil Perhitungan Volume, Kecepatan, Dan Kepadatan Hari Sabtu Arah Timur.

Kondisi Jenis Model Kepadatan(smp/k m)

(50)

Kecepatan rata-rata pada hari Sabtu arah ke barat tidak ada manuver sebesar 25,85 km/jam, ada manuver 21,80 km/jam sedangkan untuk lajur arah ke timur tidak ada manuver sebesar 23,06 km/jam, ada manuver 19,85 km/jam.

Sedangkan untuk nilai volume kendaraan pada hari Senin arah ke barat tidak ada manuver sebesar 1125,28 smp/jam dan ada manuver sebesar 1087,64 smp/jam, hari Senin arah ke timur tidak ada manuver sebesar 1293,36 smp/jam dan ada manuver 1095,30 smp/jam.

(51)

BAB V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

1. Kapasitas Jalan Kejaksaan mengalami penurunan akibat adanya kegiatan parkir, untuk lajur arah ke barat dan timur disamakan dengan posisi parkir sejajar dengan ruas jalan, kapasitasnya adalah 2431 smp/jam turun menjadi 2050 smp/jam dengan pengurangan lebar efektif lajur tepi sebesar 1.00 meter dari lebar 2.5 meter.

2. Analisa hubungan volume (V), kecepatan (S), dan kepadatan (D) dengan menggunakan Model Greenshields, Model Greenberg, dan Model Underwood.

Model Greenshields memiliki nilai determinasi (R²) yang terbesar dan

terbanyak, sehingga ditetapkan sebagai model yang dipakai dalam analisa pengaruh manuver kendaraan parkir pada badan jalan.

(52)

tidak ada manuver sebesar 1293,36 smp/jam dan ada manuver 1095,30 smp/jam. Untuk hari Sabtu arah ke barat tidak ada manuver sebesar 1305,80 smp/jam dan ada manuver sebesar 1145,19 smp/jam. Hari Sabtu arah ke timur tidak ada manuver sebesar 1470,43 smp/jam dan ada manuver 1233,52 smp/jam.

V.2. Saran

1. Penggunaan waktu survey yang lebih panjang diharapkan menghasilkan data yang lebih akurat.

(53)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Karakteristik Arus Lalu Lintas

Karakteristik lalu lintas terjadi karena adanya interaksi antara pengendara dan kendaraan dengan jalan dan lingkungannya. Pada saat ini pembahasan tentang arus lalu lintas dikonsentasikan pada variable-variabel arus (flow), kecepatan (speed), dan kepadatan (density). Ketiga komponen itu termasuk pembahasan arus lalu lintas dalam skala makroskopik, yakni karakteristik secara keseluruhan.(Mustafa, 2004). Akibat persepsi dan kemampuan individu pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kenderaan arus lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus lalu lintas akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi yang berbeda.

II.1.1.Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dalam suatu ruas jalan tertentu dalam satu satuan waktu tertentu.(Tamin, 2003)

Data (informasi) volume lalu lintas dapat dimanfaatkan untuk:

• Nilai kepentingan relatif suatu rute

• Fluktuasi dalam arus

(54)

Data volume dapat berupa:

1. Volume berdasarkan arah arus:

• Dua arah

• Satu arah

• Arus lurus

• Arus belok baik belok kiri ataupun belok kanan

2. Volume berdasarkan jenis kendaraan, seperti antara lain:

• Mobil penumpang atau kendaraan ringan.

• Kendaraan berat (truk besar, bus)

• Sepeda motor

Volume lalu lintas lebih praktis jika dinyatakan dalam jenis kendaraan standart yaitu mobil penumpang, yang dikenal dengan satuan mobil penumpang (smp). Untuk mendapatkan volume dalam smp, maka diperlukan faktor konversi dari berbagai macam kendaraan menjadi mobil penumpang, yaitu faktor equivalen mobil penumpang (emp).

3. Volume berdasarkan waktu pengamatan survei lalu lintas, seperti 5 menit, 15 menit, 1 jam

Istilah khusus dalam volume lalu lintas berdasarkan bagaimana data tersebut diperoleh yaitu:

(55)

selama χ hari, dengan ketentuan 1 < X < 365. sehingga ADT dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

ADT = ��

...(2.1)

Dengan : Qx = Volume lalu lintas yang diamati selama lebih dari 1 hari dan kurang dari 365 hari (1 tahun).

Χ = Jumlah hari pengamatan.

b. AADT (average annual daily traffic) atau dikenal juga sebagai LHRT (lalu lintas harian rata-rata tahunan), yaitu total volume rata-rata harian (seperti ADT), akan tetapi pengumpulan datanya harus > 365 hari (X > 365 hari).

c. AAWT (average annual weekday traffic) yaitu volume rata-rata harian selama hari kerja berdasarkan pengumpulan data > 365 hari. Sehingga AAWT dapat dihitung sebagai jumlah volume pengamatan selama hari kerja dibagi dengan jumlah hari kerja selama pengumpulan data.

d.Maximum annual hourly volume adalah volume tiap jam yang terbesar untuk suatu tahun tertentu.

e. 30 HV (30th highest annual hourly volume) atau disebut juga sebagai DHV (design hourly volume), yaitu volume lalu lintas tiap jam yang dipakai sebagai volume desain. Dalam setahun besarnya volume ini dilampaui oleh 29 data.

(56)

g. Peak hour factor (PHF) adalah perbandingan volume satu jam penuh dengan puncak dari flow rate pada jam tersebut, sehingga PHF dapat dihitung dengan rumus berikut:

PHF = ������ ���� ���

�������� ���� ���� ………....(2.2)

II.1.2. Kecepatan

Kecepatan adalah jarak yang dapat ditempuh dalam satu satuan waktu tertentu. Kecepatan menentukan jarak yang akan dijalani pengemudi kendaraan dalam waktu tertentu.. Nilai perubahan kecepatan adalah mendasar tidak hanya untuk berangkat dan berhenti tetapi untuk seluruh arus lalu lintas yang dilalui.

Secara umum kecepatan diklasifikasikan menjadi tiga tahap :

1. Spot speed (kecepatan setempat) : kecepatan seketika kendaraan di suatu titik pada ruas jalan tertentu.

2. Running speed : kecepatan rata – rata kendaraan selama bergerak.

3. Journey speed : kecepatan rata – rata kendaraan yang dihitung dari jarak yang ditempuh dibagi dengan waktu yang dibutuhkan, termasuk waktu berhenti pada saat melewati lampu lalu lintas.

Kecepatan adalah sebagai perbandingan jarak yang dijalani dan waktu perjalanan dapat dirumuskan sebagai berikut:

S =

(57)

Keterangan:

S = Kecepatan (km/jam; m/dt)

d = Jarak tempuh kendaraan (km; m)

t = Waktu tempuh kendaraan (jam; detik)

Pada penelitian ini kecepatan yang ditinjau adalah kecepatan rata-rata ruang (Space Mean Speed (SMS) yakni kecepatan rata-rata dari seluruh kendaraan yang menempati suatu ruas pada jalur gerak dalam waktu tertentu.

Vs = �� ∑�=1��

……….(2.4)

Dengan

Vs = Kecepatan tempuh rata-rata (km/jam;m/det)

L = Panjang panggal jalan (km;m)

Ti = Waktu tempuh dari kendaraan ke i untuk melalui

n = Jumlah waktu tempuh yang diamati

II.1.3. Kepadatan

(58)

D = �

� ..……….(2.5)

Dimana:

V = Arus (smp/jam)

D = Kepadatan (kend/km)

S = Kecepatan (Km/Jam)

II.2. Hubungan antara arus, kecepatan dan kepadatan

Hubungan matematis antara kecepatan – kepadatan yang menyatakan bahwa apabila kepadatan lalu lintas meningkat, maka kecepatan akan menurun. Volume lalu lintas akan menjadi nol apabila kepadatan sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan kendaraan untuk bergerak lagi. Kondisi seperti ini dikenal dengan kondisi macet total.

Hubungan matematis antara kecepatan, arus, dan kepadatan dapat dinyatakan dengan persamaan (1.4) berikut:

V = D . S ..……….(2.6)

Dimana:

V = Arus (smp/jam)

D = Kepadatan (kend/km)

(59)

Hubungan antar parameter dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 2.1. yang memperlihatkan hubungan matematis antar kecepatan-kepadatan (S-D), arus-kepadatan (V-D), dan Arus-Kecepatan (V-S).

Hubungan antara kecepatan-kepadatan adalah monoton ke bawah yang menyatakan bahwa apabila lalu lintas meningkat, maka kecepatan akan menurun. Arus lalu lintas akan menjadi nol apabila kepadatan sangat tinggi sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan kendaraan untuk bergerak lagi, dan dikenal dengan kondisi macet total.

Pada kondisi kepadatan nol tidak terdapat kendaraan di ruas jalan, sehingga arus lalu lintas juga nol.

(60)

Sumber:Tamin 2003

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Arus Kecepatan dan Kepadatan

Keterangan:

VM = Kapasitas atau arus maksimum (smp/jam)

SM = Kecepatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum (km/jam)

DM = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum (smp/km)

Dj = Kepadatan pada kondidi arus lalu lintas macet total (smp/km)

Sff = Kecepatan pada kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada kondisi kepadatan mendekati nol atau kecepatan arus bebas (km/jam)

(61)

II.2.1. Model Linear Greenshields

Menurut Greenshields hubungan matematis antara Kecepatan–Kepadatan diasumsikan linear (Tamin, 2003), seperti yang dinyatakan dalam persamaan (2.7).

S = Sff− Sff

Dj . D ……….………...(2.7)

Dimana:

S = Kecepatan (km/jam)

Sff = Kecepatan pada saat kondisi lalu lintas sangat rendah atau pada kondisi kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol atau kecepatan arus bebas (km/jam)

Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total (kend/km)

Menurut Greenshields hubungan matematis antara Arus - Kepadatan seperti yang dinyatakan dalam persamaan (2.8)

V = D . Sff− Sff

Dj . D …...………..….………(2.8)

Kondisi arus maksimum/ Kapasitas (VM) didapat dengan persamaan:

V

M

=

Dj x Sff

4 ….…...…….……..….………(2.9)

Kondisi kepadatan maksimum (DM) didapat dengan persamaan:

D

M

=

Dj

(62)

Menurut Greenshields hubungan matematis antara Arus – Kecepatan seperti yang dinyatakan dalam persamaan (2.11).

V = Dj . S

Dj

Sff

. S

²

…………..………….. (2.11)

Kondisi arus maksimum/ Kapasitas (VM) didapat dengan persamaan:

V

M

=

Dj x Sff

4 ………..……….(2.12)

Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum (SM) didapat dengan persamaan:

S

M

=

Sff

2 ………..……(2.13)

Tabel 2.3 Rangkuman persamaan yang dihasilkan model Greenshields

(63)

II.2.2. Model Exponensial Greenberg

Menurut Greenberg diasumsikan bahwa hubungan matematis antara Kecepatan–Kepadatan bukan merupakan fungsi linear melainkan fungsi logaritmik (Tamin, 2003). Persamaan dasar model Greenberg dapat dinyatakan dalam persamaan (2.14).

D = C. ebS………...…(2.14)

Dimana C dan b merupakan konstanta.

Jika persamaan (2.14) dinyatakan dalam bentuk logaritma natural, maka persamaan (2.14) dapat dinyatakan kembali sebagai persamaan (2.15), sehingga hubungan matematis antara Kecepatan – Kepadatan selanjutnya dinyatakan dalam persamaan (2.15).

S =

Ln D

b

Ln C

b

………..…..……(2.15)

Menurut Greenberg diasumsikan bahwa hubungan matematis antara Arus – Kepadatan dapat dinyatakan dalam persamaan:

V =

D Ln D

b

.

���

……….…..(2.16)

Kondisi kepadatan pada saat arus maksimum (DM) didapat dengan persamaan:

D

M

= e

LnC−1……….……….…..(2.17)

(64)

V

= S. C. e

bS……….……….……...…..(2.18)

Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum (SM) didapat dengan persamaan:

S

M

=

1

b

……….…………..……..….…..(2.19)

Model Greenberg tidak valid untuk kepadatan yang kecil, untuk D = ∞ (mendetaki nol), S = ∞.

Tabel 2.4 Rangkuman persamaan yang dihasilkan model Greenberg

Hubungan

Menurut Underwood diasumsikan bahwa hubungan matematis antara Kecepatan – Kepadatan bukan merupakan fungsi linear melainkan fungsi logaritmik (Tamin,2003). Persamaan dasar model Underwood dapat dinyatakan melalui persamaan (2.20).

S = S

ff

. e

D

(65)

Dimana:

Sff = Kecepatan arus bebas

DM = Kepadatan pada kondisi arus maksimum

Jika persamaan (2.20) dinyatakan dalam bentuk logaritma natural, maka persamaan (2.20) dapat dinyatakan kembali sebagai persamaan (2.21) sehingga hubungan matematis antara Kecepatan – Kepadatan, selanjutnya dapat juga dinyatakan dalam persamaan (2.21).

Ln S = Ln Sff

D

DM..….………(2.21)

Menurut Underwood diasumsikan bahwa hubungan matematis antara antara Arus – Kepadatan dapat dinyatakan dalam persamaan:

V = D. S

ff

. e

D

D M ………..….……(2.22)

Menurut Underwood diasumsikan bahwa hubungan matematis antara antara Arus – Kecepatan dapat dinyatakan dalam persamaan

V = S. DM (Ln Sff−Ln S) …….….………(.2.23)

Model Underwood tidak valid untuk kepadatan yang tinggi, karena kecepatan tidak pernah mencapai nol pada saat kepadatan yang tinggi.

Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum (SM) didapat dengan persamaan:

(66)

Tabel 2.5 Rangkuman persamaan yang dihasilkan model Underwood

Menurut Oglesby kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang memiliki kemungkinan yangcukup untuk melewati ruas jalan tersebut (dalam satu maupun kedua arah) dalam periode waktu tertentu dan di bawah kondisi jalan dan lalu lintas yang umum.

Kapasitas suatu ruas jalan dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat melintasi suatu ruas jalan yang uniform per jam, dalam satu arah untuk jalan dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu.

(67)

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan antara lain:

1. Faktor jalan, seperti lebar lajur, kebebasan lateral, bahu jalan, ada median atau tidak, kondisi permukaan jalan, alinyemen, kelandaian jalan, trotoar dan lain-lain.

2. Faktor lalu lintas, seperti komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, dan gangguan lalu lintas, adanya kendaraan tidak bermotor, gangguan samping, dan lain-lain.

3. Faktor lingkungan, seperti misalnya pejalan kaki, pengendara sepeda, binatang yang menyeberang, dan lain-lain.

Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), perhitungan kapasitas jalan

perkotaan menggunakan rumus berikut.

C = Co x Fw x Fsp x Fsf x Fcs ………(2.25)

Keterangan :

C = kapasitas jalan

Co = kapasitas dasar

Fw = faktor penyesuaian lebar jalan

Fsp = faktor penyesuaian arah lalu lintas

Fsf = faktor penyesuaian hambatan samping

(68)

Tabel 2.6 Kapasitas Dasar (CO)

Tipe jalan Kapasitas dasar (smp/jam) Catatan

Empat-lajur terbagi atau

jalan satu-arah

1650 Per lajur

Empat-lajur tak-terbagi 1500 Per lajur

Dua lajur tak terbagi 2900 Total dua arah

Sumber : MKJI(1997)

Tabel 2.7 Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCW)

Tipe jalan Lebar jalur lalu lintas efektif (WC) (m) FCW

Empat lajur tak terbagi Per lajur

(69)

7

Tabel 2.8 Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota(FCCS)

Ukuran kota (juta penduduk) Faktor penyesuaian untuk ukuran kota

< 0,1

Tabel 2.9 Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping dan jarak kereb penghalang (FCSF)

Tipe jalan Kelas

hambatan

samping

Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan jarak

kereb-penghalang FCSF

Jarak : kereb penghalang WK

(70)

M

Analisa regresi linier adalah metode statistik yang digunakan untuk mempelajari hubungan antar sifat permasalahan yang sedang diselidiki. Model analisa regresi linier dapat memodelkan hubungan antara dua peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas (y) yang mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah bebas (xi), hubungan secara umum dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut berikut:

(71)

Dimana: Y = Peubah tidak bebas

X = Peubah bebas

A = Konstanta regresi

B = Koefisien Regresi

Parameter A dan B dapat diperkirakan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil yang meminimumkan total kuadratis residual antara hasil model dengan hasil pengamatan. Nilai Parameter A dan B bisa didapatkan dari persamaan (2.27) dan (2.28) berikut (Tamin, 2003).

=

� ∑�(����)−∑�(��).∑�(��)

� ∑(�2)−(∑(�))2 …….(2.27)

=

� − ��

…………..……….(2.28)

II.5. Analisa Korelasi

Derajat atau tingkat hubungan antara dua variabel diukur dengan Indeks Korelasi, yang disebut sebagai koefisien korelasi dan ditulis dengan symbol R. Apabila nilai koefisien korelasi tersebut dikuadratkan (R2), maka disebut sebagai koefisien determinasi yang berfungsi untuk melihat sejauh mana ketepatan fungsi

regresi.

Nilai koefisien korelasi dapat dihitung dengan memakai rumus :

R= �∑(����)−(∑(��)∑(��))

(72)

Nilai koefisien korelasi r berkisar dari –1 sampai dengan +1. Nilai negative menunjukkan suatu korelasi negatif sedangkan nilai positif menunjukkan suatu korelasi positif. Nilai nol menunjukkan bahwa tidak terjadi korelasi antara satu perubah dengan perubah lainnya.

II.5. Kajian Penelitian Terdahulu

1. Pengaruh Manuver Kendaraan Parkir Badan Jalan terhadap Karakteristik

lalu lintas di Jalan Diponegoro Yogyakarta

Tesis Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang

Disusun oleh : Andung Yunianta

Kapasitas Jalan Diponegoro Yogyakarta mengalami penurunan akibat adanya

kegiatan parkir, untuk lajur arah ke barat dengan posisi parkir sejajar dengan ruas jalan, kapasitasnya adalah 2594 smp/jam turun menjadi 2010 smp/jam atau penurunannya sebesar 23%, dengan pengurangan lebar effektif lajur tepi sebesar 2 meter dari lebar 4 meter.

(73)

manuver sebesar 19,85 km/jam, ada manuver 15,94 km/jam atau turun sebesar 20%, untuk lajur arah ke timur tidak ada manuver sebesar 19,06 km/jam, ada manuver 15,88 km/jam atau turun sebesar 17%. Dan secara keseluruhan untuk lajur arah ke barat kecepatan rata-rata kendaraan lebih besar dibandingkan dengan untuk lajur arah ke timur, baik untuk hari Minggu maupun hari Senin

Dari Analisa volume-Delay Function menunjukkan bahwa waktu tempuh kendaraan dengan adanya manuver parkir akan lebih lambat dibanding jika tidak ada manuver parkir. Dan terjadi tundaan waktu rata-rata yang diakibatkan oleh adanya manuver parkir yaitu untuk hari Minggu arah ke barat 10,04 detik sedangkan untuk arah ke timur 33,1 detik. Untuk hari Senin arah barat tundaan rata-rata sebesar 11,55 detik, sedang untuk lajur arah ke timur 31,35 detik. Jadi untuk arah ketimur dengan sudut parkir 60° terjadi waktu tundaan ± 31 detik, sedang untuk arah ke barat dengan posisi parkir sejajar waktu tundaanya ± 10 detik.

Untuk nilai waktu yang diakibatkan oleh pengaruh manuver kendaraan parkir adalah:

Pada lalu lintas hari Minggu arah ke barat: Kondisi tidak ada manuver selisih biaya yang dikeluarkan adalah Rp 13.861,00

Pada lalu lintas hari Minggu arah ke timur: Kondisi tidak ada manuver selisih biaya yang dikeluarkan adalah Rp 50.418,00.

Pada lalu lintas hari Senin arah ke barat: Kondisi tidak ada manuver selisih biaya yang dikeluarkan adalah Rp 25.451,00

(74)

2. Pengaruh Parkir Kendaraan Roda Empat Terhadap Arus Lalu Lintas Pada

Ruas Jalan Raya Tuntang – Batas Kota Salatiga.

Disusun Oleh: Rahman Dwihari Budisusetyo Tesis Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang

Tujuan penelitian, menganalisa besarnya pengaruh parkir dibahu jalan dan atau kendaraan manuver pada ruas jalan 2 arah 2 lajur terhadap karakteristik arus lalu lintas ruas jalan tuntang-batas Kota Salatiga. Penelitian meliputi, analisa pengaruh parkir pada tepi (bahu) jalan terhadap karakteristik lalu lintas seperti arus, kepadatan, dan kecepatan. Hubungan kecepatan dengan kepadatan, arus dengan kecepatan, dan arus dengan kepadatan menggunakan pendekatan metode linier Greenshileds, eksponensial Greenberg, logaritmik Underwood.

Berdasarkan perbandingan terhadap besarnya nilai koefisien determinasi (R2) pada masing-masing kondisi khususnya pada model terpilih (Underwood), bahwa pada saat kondisi ada satu ataupun beberapa kendaraan yang melakukan kegiatan parkir pada bahu jalan dan ataupun manuver, maupun tidak ada parkir dan tidak ada manuver, akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap karakteristik lalu lintas yang ada. Berdasarkan hasil penelitian , karena pada setiap kondisi tersebut memiliki situasi yang berbeda antara kondisi satu dengan kondisi yang lain.

(75)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.Umum

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini mengakibatkan peningkatan pada semua bidang kehidupan, tidak terkecuali pertumbuhan penduduk terutama di daerah perkotaan. Dengan demikian keberadaan sarana dan prasarana yang mendukung pertumbuhan penduduk akan menjadi sebuah kebutuhan. Jalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang mempercepat pertumbuhan dan pengembangan suatu daerah. Sebagai prasarana perhubungan, jalan merupakan aspek penting yang berpengaruh dalam mewujudkan sasaran pembangunan dan peningkatan perkembangan suatu daerah.

Dalam pengembangan prasarana transportasi dihadapkan pada masalah kemacetan yang terjadi seiring dengan pertambahan penduduk dan peningkatan aktifitas penduduk yang semakin cepat. Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu (Fidel Miro, 2005). Dengan perkembangan yang semakin pesat dan peningkatan pendapatan maka penduduk semakin mudah mempunyai kendaraan sendiri. Peningkatan jumlah kendaraan akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena penurunan kapasitas jalan dan peningkatan kebutuhan ruang parkir.

(76)

kendaraan selalu menginginkan kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai. Biasanya tempat yang mudah dicapai adalah badan jalan.

Penyediaan tempat-tempat parkir di pinggir jalan pada lokasi jalan tertentu mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas dan penggunaan jalan menjadi tidak efektif. Pengendalian parkir di tepi jalan merupakan hal yang paling penting untuk mengendalikan lalu lintas agar kemacetan, polusi, kebisingan dapat diminimalisir. Pengendalian parkir diharapkan pula dapat mendistribusikan ruang parkir lebih adil diantara para pemakai dan dapat pula memberikan pengaruh yang penting pada kebijaksanaan transportasi dan pemilihan moda transportasi.(Fahmi, 2011)

Kegiatan parkir di badan jalan (on street parking) pada lokasi jalan sudah tentu mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas dan penurunan nilai pelayanan jalan tersebut. Jalan yang seharusnya digunakan untuk arus lalu lintas tersita sebagai lahan parkir. Manuver kendaraan saat akan keluar dan masuk mengakibatkan tundaan terhadap lalu lintas di sekitarnya.

Oleh karena itu diperlukan adanya pengaturan kegiatan perparkiran terutama pada badan jalan. Hal-hal tersebut di atas yang menyebabkan penulis memilih lokasi di Jalan Kejaksaan Medan.

I.2. Latar Belakang

(77)

melakukan parkir pada badan jalan (on street parking) sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Timbulnya kegiatan parkir badan jalan (on street parking) disebabkan banyaknya pusat kegiatan masyarakat yang tidak mempunyai areal parkir atau tidak cukupnya kebutuhan areal perparkiran. Pada on street parking yang menimbulkan kemacetan adalah saat kendaraan melakukan manuver parkir. Manuver parkir di badan jalan membutuhkan waktu dan ruang sesuai dengan kapasitas jalan tersebut. Dalam melakukan manuver parkir mengakibatkan penurunan kecepatan dan antrian terhadap kendaraan lainnya.

Kendaraan saat melakukan manuver keluar dari parkir membutuhkan banyak waktu, apa lagi manuvernya berbalik arah sehingga berakibat tertundanya pengguna jalan baik yang searah maupun berlawanan arah. Kendaraan yang melewati ruas jalan ini mengalami kecepatan yang relatif rendah, sehingga memperburuk kondisi jalan dan menimbulkan antrian kendaraan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.(Yunianta,A.,2006)

(78)

I.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh kegiatan parkir kendaraan di Jalan Kejaksaan

terhadap hubungannya antara arus, kecepatan, dan kepadatan. 2. Seberapa besar pengaruh kegiatan manuver keluar parkir kendaraan dari

badan jalan di Jalan Kejaksaan terhadap hubungannya antara arus, kecepatan, dan kepadatan.

I.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Menganalisa pengaruh kegiatan parkir kendaraan di Jalan Kejaksaan terhadap hubungannya antara arus, kecepatan, dan kepadatan.

2. Menganalisa pengaruh kegiatan manuver keluar parkir kendaraan dari badan jalan di Jalan Kejaksaan terhadap hubungannya antara arus, kecepatan, dan kepadatan.

I.5. Manfaat Penelitian

(79)

I.6. Pembatasan Masalah

Seperti pada penulisan karya ilmiah perlu diadakan pembatasan masalah atau ruang lingkup yang akan dibahas. Kesemuanya ini untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan dari materi pokok permasalahan yang dibahas. Batasan yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Penelitian ini akan dibatasi pada lokasi studi yakni pada bagian ruas Jalan Kejaksaaan Medan sepanjang 100 meter dimana sebelah barat berbatasan dengan Jalan Teuku Umar dan sebelah timur berbatasan dengan Jalan Candi Biara.

b. Analisa hubungan antara arus (flow), kecepatan (speed), dan kepadatan (density) lalu lintas dengan menggunakan model pendekatan yaitu Model Linear Greenshilds, Model Exponensial Greenberg, Model Logaritmik

Underwood.

c. Perhitungan waktu tempuh kendaraan dilakukan dengan metode kecepatan setempat dengan mengukur waktu perjalanan bergerak.

d. Survei hanya dilakukan pada jam-jam puncak, yaitu : • Pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB

• Siang hari pukul 12.00-14.00 WIB

• Sore hari pukul 17.00-19.00 WIB

(80)

I.7. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah Studi Kasus dengan mendapatkan data – data dari lapangan dan mengumpulkan bahan-bahan referensi dari buku – buku dan jurnal serta masukan dari Dosen Pembimbing sebagai pendekatan teori. Kemudian menganalisa, membandingkan, mengutip dan menuliskan kembali ke dalam bentuk yang lebih relevan dan terperinci.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :

• Data Primer berupa arus lalu lintas, waktu tempuh kendaraan dan data

geometrik jalan.

• Data Sekunder berupa literatur yang relevan, peta jaringan jalan Kota

Medan dan data – data dari instansi terkait

I.8. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sekilas tentang metodologi penelitian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang Tinjauan Pustaka atau landasan teori yang digunakan untuk menjelaskan tentang studi ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

(81)

BAB IV : REKAPITULASI DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini membahas cara rekapitulasi/penyajian dan pengolahan data yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan lain sebagainya.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas analisa data dan pembahasannya sesuai dengan tujuan studi agar dapat ditarik kesimpulan dan saran yang tepat guna agar penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

(82)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini mengakibatkan peningkatan pada semua bidang kehidupan, tidak terkecuali pertumbuhan penduduk terutama di daerah perkotaan. Dengan perkembangan yang semakin pesat dan peningkatan pendapatan maka penduduk semakin mudah mempunyai kendaraan sendiri. Peningkatan jumlah kendaraan akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena penurunan kapasitas jalan dan peningkatan kebutuhan ruang parkir. Dalam melakukan kegiatan pemilik kendaraan selalu menginginkan kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai. Biasanya tempat yang mudah dicapai adalah badan jalan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh kegiatan parkir kendaraan di Jalan Kejaksaan dan pengaruh kegiatan manuver keluar parkir kendaraan dari badan jalan di Jalan Kejaksaan terhadap hubungannya antara arus, kecepatan, dan kepadatan dengan menggunakan metode linear Greenshields, metode Logaritmik Greenberg dan metode exponensial Underwood.

Kapasitas Jalan Kejaksaan mengalami penurunan akibat adanya kegiatan parkir, untuk lajur arah ke barat dan timur disamakan dengan posisi parkir sejajar dengan ruas jalan, kapasitasnya adalah 2431 smp/jam turun menjadi 2050 smp/jam dengan pengurangan lebar efektif lajur tepi sebesar 1.00 meter dari lebar 2.5 meter. Berdasarkan Model Greenshields kecepatan kendaraan pada hari Senin untuk lajur arah ke barat tidak ada manuver sebesar 21,58 km/jam sedangkan ketika ada manuver 12,34 km/jam. Untuk lajur arah ke timur tidak ada manuver sebesar 19,87 km/jam dan berkurang saat ada manuver 12,62 km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata pada hari Sabtu arah ke barat tidak ada manuver sebesar 25,85 km/jam, ada manuver 21,80 km/jam dan untuk lajur arah ke timur tidak ada manuver sebesar 23,06 km/jam, ada manuver 19,85 km/jam. Untuk volume kendaraan pada hari Senin arah ke barat tidak ada manuver sebesar 1125,28 smp/jam dan ada manuver sebesar 1087,64 smp/jam. Hari Senin arah ke timur tidak ada manuver sebesar 1293,36 smp/jam dan ada manuver 1095,30 smp/jam. Untuk hari Sabtu arah ke barat tidak ada manuver sebesar 1305,80 smp/jam dan ada manuver sebesar 1145,19 smp/jam. Hari Sabtu arah ke timur tidak ada manuver sebesar 1470,43 smp/jam dan ada manuver 1233,52 smp/jam.Dapat disimpulkan bahwa terjadi pengurangan kecepatan kendaraan dan volume lalu lintas pada saat terjadi manuver parkir kendaraan.

(83)

PENGARUH PARKIR KENDARAAN PADA

BADAN JALAN TERHADAP HUBUNGAN ARUS,

KECEPATAN DAN KERAPATAN

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas

Dan untuk memenuhi syarat untuk menempuh

Colloqium Doctum / Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh

06 0404 079

DIONISIUS S F S RAJAGUKGUK

BIDANG STUDI TRANSPORTASI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(84)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini mengakibatkan peningkatan pada semua bidang kehidupan, tidak terkecuali pertumbuhan penduduk terutama di daerah perkotaan. Dengan perkembangan yang semakin pesat dan peningkatan pendapatan maka penduduk semakin mudah mempunyai kendaraan sendiri. Peningkatan jumlah kendaraan akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena penurunan kapasitas jalan dan peningkatan kebutuhan ruang parkir. Dalam melakukan kegiatan pemilik kendaraan selalu menginginkan kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai. Biasanya tempat yang mudah dicapai adalah badan jalan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh kegiatan parkir kendaraan di Jalan Kejaksaan dan pengaruh kegiatan manuver keluar parkir kendaraan dari badan jalan di Jalan Kejaksaan terhadap hubungannya antara arus, kecepatan, dan kepadatan dengan menggunakan metode linear Greenshields, metode Logaritmik Greenberg dan metode exponensial Underwood.

Kapasitas Jalan Kejaksaan mengalami penurunan akibat adanya kegiatan parkir, untuk lajur arah ke barat dan timur disamakan dengan posisi parkir sejajar dengan ruas jalan, kapasitasnya adalah 2431 smp/jam turun menjadi 2050 smp/jam dengan pengurangan lebar efektif lajur tepi sebesar 1.00 meter dari lebar 2.5 meter. Berdasarkan Model Greenshields kecepatan kendaraan pada hari Senin untuk lajur arah ke barat tidak ada manuver sebesar 21,58 km/jam sedangkan ketika ada manuver 12,34 km/jam. Untuk lajur arah ke timur tidak ada manuver sebesar 19,87 km/jam dan berkurang saat ada manuver 12,62 km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata pada hari Sabtu arah ke barat tidak ada manuver sebesar 25,85 km/jam, ada manuver 21,80 km/jam dan untuk lajur arah ke timur tidak ada manuver sebesar 23,06 km/jam, ada manuver 19,85 km/jam. Untuk volume kendaraan pada hari Senin arah ke barat tidak ada manuver sebesar 1125,28 smp/jam dan ada manuver sebesar 1087,64 smp/jam. Hari Senin arah ke timur tidak ada manuver sebesar 1293,36 smp/jam dan ada manuver 1095,30 smp/jam. Untuk hari Sabtu arah ke barat tidak ada manuver sebesar 1305,80 smp/jam dan ada manuver sebesar 1145,19 smp/jam. Hari Sabtu arah ke timur tidak ada manuver sebesar 1470,43 smp/jam dan ada manuver 1233,52 smp/jam.Dapat disimpulkan bahwa terjadi pengurangan kecepatan kendaraan dan volume lalu lintas pada saat terjadi manuver parkir kendaraan.

(85)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, yang senantiasa memberikan berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Pengaruh Parkir Kendaraan Pada Badan Jalan Terhadap Hubungan Arus, Kecepatan dan Kerapatan.”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang sebesar–besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan sebagai ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT sebagai seketaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Bapak Ir. Zulkanain A.Muis, M.Eng.Sc, sebagai koordinator bidang studi transportasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan.

(86)

5. Bapak dosen pembanding Ir. Indra Jaya Pandia MT dan Ir. Joni Harianto yang telah memberikan masukan dan waktu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Untuk kedua orang tua tercinta, ayahanda G.T Rajagukguk dan ibunda tercinta R br Nainggolan yang senantiasa mencurahkan segenap kasih sayang dan dukungan baik dari segi moriil dan materiil, serta seluruh keluarga besar. 8. Untuk teman – teman seperjuangan angkatan 2006 dan untuk semua abang

dan kakak stambuk 03, 04, 05, dan adek stambuk 09 yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih terdapat kekurangan, baik penulisan maupun pembahasan oleh karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta referensi yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritik demi perbaikan pada masa – masa mendatang. Akhirnya semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2013

06 0404 079

(87)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Tujuan Penelitian ... 4

I.3. Pembatasan Masalah ... 5

I.4. Metodologi Penelitian ... 4

I.5. Sistematika Penulisan ... 5

I.6. Peta Lokasi Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Karakteristik Arus Lalu Lintas ... . 8

II.1.1. Volume Lalu Lintas……… … 8

II.1.2.Kecepatan ………... 11

II.1.3.Kepadatan ……… 12

(88)

II.2.1. Model Linear Greenshields ... 16

II.2.2. Model Exponensial Greenberg ... 17

II.2.3. Model Logaritmik Underwood ... 19

II.3. Kapasitas Jalan ... 20

II.4. Analisa Regrersi Linear ... 22

II.5. Analisa Korelasi ... 23

II.6. Kajian Penelitian Terdahulu ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Penentuan Lokasi Penelitian ... 27

III.2. Survey Pendahuluan ... 27

III.3. data Yang Diperlukan ... 28

III.4. Pengambilan Data ... 29

III.4.1. Metode Pengambilan Data Arus/Volume(Flow) ... 29

III.4.2. Metode Pengambilan Data Kecepatan ... 30

III.5. Bagan Alir Penelitian ... 32

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA IV.1. Data Ruas Jalan ... 34

IV.2. Data Arus Lalu Lintas ... 37

IV.3. Data Kecepatan Kendaraan ... 46

IV.4. Data Kepadatan Kendaraan ... 55

IV.5. Manuver Parkir Kendaraan Pada Badan Jalan ... 63

IV.6. Analisa Kapasitas Jalan ... 64

IV.7. Analisa Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan ... 66

(89)

IV.9. Analisa Pengaruh Manuver Parkir ... 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan ... 75 V.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(90)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Arus Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Barat ... 38

Tabel 4.2 Arus Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Timur ... 40

Tabel 4.3 Arus Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Barat ... 42

Tabel 4.4 Arus Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Timur ... 44

Tabel 4.5 Kecepatan Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Barat ... 47

Tabel 4.6 Kecepatan Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Timur ... 49

Tabel 4.7 Kecepatan Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Barat ... 51

Tabel 4.8 Kecepatan Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Timur ... 53

Tabel 4.9 Kepadatan Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Barat…………...55

Tabel 4.10 Kepadatan Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Timur ... 57

Tabel 4.11 Kepadatan Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Barat ... 59

Tabel 4.12 Kepadatan Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Timur ... 61

Table 4.13 Analisa Kapasitas Jalan Kejaksaan ... 64

Table 4.14 Model Aliran Lalu Lintas Hari Senin Arah Barat ... 65

(91)

Table 4.16 Model Aliran Lalu Lintas Hari Sabtu Arah Barat ... 69

Table 4.17 Model Aliran Lalu Lintas Hari Sabtu Arah Timur ... 70

Table 4.18 Hasil Analisa Model Hari Senin Arah Barat ... 72

Table 4.19 Hasil Analisa Model Hari Senin Arah Timur ……… 72

Table 4.20 Hasil Analisa Model Hari Sabtu Arah Barat... 73

Table 4.21 Hasil Analisa Model Hari Senin Arah Timur ……… 73

Table 4.22 Hasil Perhitungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Hari Senin Arah Barat. ……….….73

Table 4.23 Hasil Perhitungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Hari Senin Arah Timur ……….73

Table 4.24 Hasil Perhitungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Hari Sabtu Arah Barat ………..74

(92)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik Hubungan Arus, Kecepatan dan Kepadatan ... 15

Gambar 4.1. Penampang Melintang Jalan Kejaksaan ... 34

Gambar 4.2. PetaLokasi Jalan Kejaksaan ... 33

Gambar

Gambar 4.3. Peta Lokasi Jalan Kejaksaan
Tabel 4.1 Arus Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Barat
Tabel 4.2. Tabel Arus Kendaraan Pada Hari Senin Ke Arah Timur
Tabel 4.3. Tabel arus Kendaraan Pada Hari Sabtu Ke Arah Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bank Rakyat Indonesia dilihat dari tabel of target value jumlah input lebih besar dari target untuk mendapatkan nilai efisiensi, sehingga untuk mencapai tingkat efisiensi

Syukur Alhamdulillah tiada hingga penulis ucapkan teruntuk Allah SWT, Tuhan semesta alam atas semua nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Berdasarkan rekapitulasi pada hasil kuisioner diperoleh alternatif pengembangan berupa pasar tradisional dengan fasilitas yang lebih baik, mix use antara pasar dan perkantoran,

bernama Salamah Br Sinaga kembali datang ke Kantor Pangulu Marjandi dan kembali menemui saksi Edi Supian Sipayung, namun pada saat itu antara Salamah Br Sinaga

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas III Sekolah Dasar Swasta Bawamai Pontianak Kota dengan materi memelihara lingkungan alam dan buatan yang diajarkan

Alat pengumpulan data adalah kuesioner dan untuk mengetahui pengaruh risiko dilakukan dengan menghitung nilai OR pada 95% CI menggunakan Statcalc pada

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segala karunia, nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga kepada penulis,

24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, proses konversi hak atas tanah yang berasal dari hak-hak barat dapat langsung dilakukan konversi selama pemohonnya