PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV SDN LOWOKWARU 3 MALANG
SKRIPSI
OLEH: FIRDA AZIZAH NIM: 201210430311117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA
KELAS IV SDN LOWOKWARU 3 MALANG
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH: FIRDA AZIZAH NIM: 201210430311117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MOTTO
ﱠدَﺟ َوﱠدَﺟ
ْنَﻣ
PERSEMBAHAN
Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-nikmat-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Bapakku Drs. H. Sufyan dan ibuku Dra. Siti Hayinah, terimakasih telah menjadi orangtua terbaik untukku, tanpa lelah membimbing, merawat, menyayangi, mendo’akan dan berkorban untuk masa depanku. Serta adikku Anisah Hanun yang senantiasa mendo’akan penulis dalam menuntut ilmu. 2. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis. 3. Ibu Dyah Worowirastri E., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis. 4. Sahabat-sahabatku yang senantiasa membantu, selalu mendukung, memberi
semangat, menghibur, serta selalu mendengarkan dan memberikan solusi terhadap curahan hati (keluh kesah) penulis.
5. Teman-teman kos yang telah banyak membantu, selalu mendukung, memberi semangat, serta selalu mendengarkan dan memberikan solusi terhadap curahan hati (keluh kesah) penulis.
6. PGSD kelas F 2012 yang telah memberikan sebuah cerita yang tidak akan pernah terlupakan. Penulis banyak belajar dari teman-teman semua.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada jujungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
2. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
3. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis. 4. Dyah Worowirastri E., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis. 5. Bapak Tjipto Yhuwono, S.Pd., M.MPd, selaku Kepala SDN Lowokwaru 3
Malang yang berkenan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Semua pihak yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun kemudian hari.
Malang, 28 Januari 2016
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.2 Analisis Data ... 40
4.3 Pembahasan ... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
LAMPIRAN ... 51
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Posttest-Only Control Group Design ... 29 Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas ... 34 Tabel 4.1 Rerata dan Standar Deviasi Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen ... 52
Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol ... 73
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar IPA ... 87
Lampiran 4. Lembar Observasi Aktivitas Belajar IPA ... 91
Lampiran 5. Lembar Validasi instrumen RPP ... 93
Lampiran 6. Lembar Validasi instrumen Observasi ... 96
Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Penilaian Aktivitas Belajar IPA ... 97
Lampiran 8. Hasil Uji Statistika ... 103
Lampiran 9. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 114
Lampiran 10. Dokumentasi ... 115
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Supatmo. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Damayanti, Irma. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FKIP UMM.
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie, Anita. 2004. Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prayitno, Andi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FKIP UMM.
Putra, Sitiatava R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press.
Rahmayani, Fega. 2013. Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual pada Pelajaran Biologi Materi Bioteknologi untuk Siswa Kelas XII SMK Negeri 02 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FKIP UMM.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Satrijono, Hari. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Dua Tinggal Dua Bertamu (Two Stay Two Stray). Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar, 1 (2): 166-182.
Setyowati, Asih B. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiry pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Gedongkiwo. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FIP UNY.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sani, Ridwan A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sundayana, Rostina. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Supinah. Bagaimana Mengukur Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran?, (Online), (http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Pendidikan/AKTIFIT AS%20SISWA_supinah.pdf), diakses 03 November 2015.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu: dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Tykha, Suci R. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V MIN Mergayu Bandung Tulungagung. Skripsi tidak diterbitkan. Tulungagung: FTIK IAIN Tulungagung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Bandung: Citra Umbara.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU R.I. No. 20 Th. 2003
tentang Sisdiknas, BAB I Pasal 1 Ayat 1). Pada dasarnya pendidikan merupakan
proses interaksi antara pendidik dan anak didik dalam upaya membantu anak didik
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Inti dari pendidikan adalah interaksi yang
baik didasari oleh kemampuan guru untuk berkomunikasi dengan para siswanya,
baik secara lisan, tertulis, menggunakan media pendidikan, maupun aktivitas
kelompok. Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 Th. 2003 tentang
Sisdiknas, BAB II Pasal 3).
Dalam setiap aktivitas pendidikan, belajar dan pembelajaran merupakan
istilah yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar
merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
2
proses kognitif (Syah, 2009: 68), sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan
terencana yang mengkondisikan atau merangsang seseorang agar bisa belajar
dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran (Majid, 2013: 5), termasuk
melalui pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran (Majid, 2014: 80).
Mata pelajaran yang saling dikaitkan antara lain IPA, Matematika, Bahasa
Indonesia, IPS, PPKn, SBdP, dan PJOK. Salah satu muatan mata pelajaran yang
penting dan membutuhkan hafalan serta pembuktian secara kongkrit dalam
kehidupan nyata di sekolah dasar adalah IPA (Tykha, 2015: 6).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan pengetahuan
tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan
fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah (Wahyana, dalam
Trianto, 2007: 18). Pada pembelajaran IPA menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung dan melalui pengembang sejumlah
keterampilan dan sikap ilmiah dalam memperoleh pengetahuan ilmiah tentang
dirinya dan alam sekitar.
Pada studi pendahuluan, peneliti melakukan wawancara dan observasi
pada tanggal 12 November 2015 di SDN Lowokwaru 3 Malang. Adapun hasil
wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas IV SDN Lowokwaru 3
Malang diperoleh informasi, bahwa nilai rata-rata siswa lebih banyak diatas KKM
(Kriteria Kelulusan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Guru
3
hanya menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan sebagai
berikut: 1) guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, 2) guru
menyiapkan peserta didik untuk belajar dengan membentuk kelompok, 3) guru
memberikan materi kepada peserta didik, 4) guru meminta siswa untuk
mengerjakan latihan dengan dibimbing, 4) guru melakukan tanya jawab kepada
siswa berdasarkan latihan yang telah dikerjakan, 6) Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada pengamatan pelaksanaan
proses belajar mengajar tematik yang memuat materi IPA di kelas IV SDN
Lowokwaru 3 Malang diketahui, bahwa 1) siswa kurang memperhatikan materi
yang disampaikan, 2) respon siswa kurang terhadap pembelajaran, 3) ada siswa
yang melamun ketika guru menerangkan, 4) siswa mengobrol diluar materi, 5)
siswa asyik bercanda dengan teman sebangku, 6) pembelajaran banyak
didominasi oleh guru dan siswa yang pandai saja, siswa yang kemampuannya
rendah cenderung bersifat pasif, 7) kegiatan kelompok belum menunjukkan
pembelajaran kooperatif, tujuan dari kerja kelompok hanya menyelesaikan tugas,
8) siswa belum dilatih untuk bekerjasama, berkomunikasi, menghargai pendapat,
dan 9) interaksi pembelajaran hanya satu arah, yaitu antara guru dengan siswa,
sedangkan interaksi antar siswa belum terlihat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV dan observasi
diketahui bahwa kemampuan kognitif siswa kelas IV di SDN Lowokwaru 3
Malang dapat dikatakan baik, namun dari sisi aktivitas belajar siswa masih
tergolong rendah yang dapat dilihat dari kurangnya perhatian siswa terhadap
4
didominasi oleh guru dan siswa yang pandai saja, siswa yang kemampuannya
kurang cenderung bersifat pasif, serta kegiatan kelompok yang dilaksanakan
belum menunjukkan pembelajaran kooperatif.
Melihat fenomena kurangnya aktivitas belajar siswa saat pembelajaran,
maka perlu ditetapkan suatu sistem pembelajaran yang melibatkan peran peserta
didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu model
pembelajaran yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray (TSTS), dalam bahasa Indonesia yang berarti dua tinggal dua tamu. Struktur pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
yaitu dalam satu kelompok terdiri dari empat siswa yang nantinya dua siswa
bertugas sebagai pemberi informasi bagi tamunya dan dua siswa lagi bertamu
kekelompok lain secara terpisah.
Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sesuai digunakan pada pembelajaran IPA, karena dengan menggunakan model pembelajaran ini
menempatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Sehingga siswa
dapat saling bekerjasama, saling berdiskusi, selain itu siswa juga dilatih untuk
berkomunikasi dan menghargai pendapat orang lain, siswa akan terlibat secara
aktif, sehingga akan memunculkan semangat siswa dalam belajar. Kondisi
demikian merupakan kondisi ideal dalam pembelajaran IPA khususnya di sekolah
dasar.
Penelitian terdahulu dengan menggunakan model pembelajaran
5
diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
two stay two stray dengan siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Hal ini mengandung arti bahwa siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan model konvensional.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray (TSTS) terhadap aktivitas belajar IPA siswakelas IV SDN Lowokwaru 3 Malang?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1.4.1 Secara Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang model
pembelajaran, khususnya tentang model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dalam pembelajaran.
1.4.2 Secara Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti dan Guru
Memberikan pedoman dan bahan pertimbangan dalam menentukan
model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran yang dilakukan efektif,
kondusif, kreatif dan inovatif.
1.4.2.2 Bagi Siswa
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) diharapkan dapat membantu meningkatkan minat (kemauan) siswa untuk
belajar dan meningkatkan perhatian siswa, serta keaktifan siswa dalam
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Diterapkannya model
pembelajaran ini diharapkan dapat menambah pengalaman belajar siswa sehingga
lebih bervariasi.
1.4.2.3 Bagi Kepala Sekolah
Memberikan informasi agar dapat memberikan pengarahan kepada guru
7
pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Kepala sekolah juga diharapkan agar dapat memberikan pengarahan
kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) sebagai bahan refrensi dalam menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan.
1.5 Batasan Masalah
1.5.1 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar yang dipilih dalam penelitian ini meliputi: 1) Aktivitas
visual (visual activities), 2) Aktivitas lisan (oral activities), 3) Aktivitas mendengarkan (listening activities), 4) Aktivitas mental (mental activities), 5) Aktivitas emosional (emotional activities).
Dipilih lima aktivitas karena dalam penelitian ini aktivitas belajar yang
akan diukur yaitu aktivitas saat mengamati penjelasan guru, melihat gambar,
bertanya, menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mendengarkan pendapat
dan jawaban teman, menulis jawaban, kesimpulan materi, menanggapi pendapat
teman, memecahkan masalah, dan berani mengungkapkan pendapat.
1.5.2 Materi
Materi yang digunakan sebagai bahan ajar dalam penelitian ini yaitu
Tema 6 ”Indahnya Negeriku”, Subtema 1 “Keanekaragaman Hewan dan
Tumbuhan”, Pembelajaran 1 yang difokuskan pada muatan IPA dengan materi
8
1.5.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB sebanyak 31 siswa dengan
siswa laki-laki berjumlah 16 dan siswa perempuan berjumlah 15. Siswa kelas IVC
sebanyak 31 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 13 dan siswa perempuan
berjumlah 18.
1.6 Definisi Istilah
1. Pengaruh adalah suatu hubungan sebab akibat antara yang mempengaruhi
dengan yang dipengaruhi.
2. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
3. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang melibatkan
partisipasi siswa dengan cara belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara
kolaboratif.
4. Two Stay Two Stray (TSTS) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang kegiatan belajarnya mendorong siswa untuk saling bekerjasama dalam
kelompok dan membagikan hasil kerja atau informasi kepada kelompok lain.
5. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran yang meliputi kegiatan secara fisik maupun psikis untuk
mencapai hasil belajar.
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kegiatan manusia berupa pengetahuan
atau gagasan tentang alam sekitar atau gejala alam, yang diperoleh melalui