• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN PENDIDIKAN POLITIK OLEH PARTAI POLITIK [ STUDI INTERAKSI PARTAI POLITIK DENGAN PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKNAAN PENDIDIKAN POLITIK OLEH PARTAI POLITIK [ STUDI INTERAKSI PARTAI POLITIK DENGAN PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG )"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politik murupakan hal yang penting dalam tata kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara dimana saja kelompok manusia berada, sebab keberadaan politik dalam suatu Negara merupakan proses dan sistem dalam

kebijakan,pengambilan keputusan, kekuasaan, negara, dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation),dan lain-lain (Damsar :2010;13).

Selanjutnya bagaimana politik mempengaruhi masyarakat yang di dalamnya ada

proses interaksi social, ketika suatu keputusan politik telah ditetapkan dan disyahkan menjadi undang-undang yang mempunyai kekuatan hukum.

Sebagai negara yang menganut faham demikrasi keberadaan partai politik sangat strategis, di Indonesia menurut UU No.2 tahun 2008 kewajiban partai politik adalah melaksanakan pendidikan politik sebagaimana disebutkan dalam

pasal 11(1) “fungsi patai politik yang berkaitan dengan pendidikan politik sebagai sarana pendidikan politik bagi anggaota masyarakat luas agar menjadi warga

Negara Inonesia yang sadar akan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara”. Adapun tujuan pendidikan politik itu sendiri menurut UU No 2 tahun 2008 pasal 31 sebagai berikut :

1. Partai politik melakukan pendidikan politik bagi masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan

(2)

a. Meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif masyaraka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan dan membangun karakter bangsa

dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Pendidikan politik sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan

untuk membangun etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila.

Berdasarkan UU tersebut diatas maka pemahaman politik bagi masyarakat mutlak diperlukan karena dengan pemahaman yang sangat kuat akan melahirkan

tatanan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan keteraturan dan ketertiban. Agar masyarakat memahami masalah-masalah poltik maka diperlukan pendidikan

politik yang mantap, berkewalitas dsn dilsksanakan secaara berkelanjutan.

Pelaksanaan pendidikan politik di Indonesia menurut pengamatan peneliti masih belum mampu melahirkan kehidupan bermayarakat yang melek politik hal

ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan politik (pengambilan kebijakan) dari pejabat publik sering menuai protes

masyarakat, konflik antar kelompok akibat PILKADA (Pemilihan Kepala Daerah) yang semuanya ini menunjukkan kalau pemahaman politik baik dari pemangku kebijakan maupun masyarakat masih jauh dari harapan. Seperti yang

dilakukan partai Golkar di kabupaten Sinjai dalam melakukan pendidikan politik pada kadernya hanya memaparkan faktor yang mempengaruhi proses pendidikan

(3)

3   

masyarakat akan sistem politik di Indonesia ( hasil penelitian M Azwar:2009). Apabila dalam pelaksanaan kampanye menyongsong pemilu dikatakan sebagai

pendidikan politik masyarakat itupun juga belum banyak mengena karena didalamnya yang menonjol adalah sebagai penggiringan masa srta tempat hiburan semata- mata bahkan sering meninggalkan masalah sosial (tawuran/kericuhan

penonton) bukan menjadikan masyarakat melek politik karena yang menonjol dalam kampanye itu adalah pengiiringan massa belaka diringi dengan janji-janji

yang belum pasti, dan bahkan bertolak belakang dengan sistem politik di Indonesia. Sebagaimana contoh dalam pelaksanaan kampanye berikut :

Kampanye perdana Pasangan calon bupati Kediri dari Partai Demokrat Sunardi-Sulaiman Lubis yang diikuti ribuan Massa dilapangan Grogol diwarnai tawuran massal aksi baku hantam saat hiburan dangdut dimulai. Tawuran massal ini sempat dihentikan aparat keamanan dan hiburan dangdut dihentikan kemudian dilanjutkan dengan orasi politik tim kampanye calon wakil bupati Sulaiman Lubis. Namun setelah orasi politik selesei dilanjutkan dengan hiburan dangdut kembali, saat hiburan baru dimulai tawuran kembali terjadi (indosiar,com. Kediri ; 2009).

Menyongsong Pemilu 2009: Beberapa kegiatan kampanye menjadi suatu daya tarik tersendiri di mata masyarakat. Dari mulai konvoi yang diaraak ramai, hingga kegiatan musik yang diramakian artis-artis menjadiikan kampanye Pemilu bukan hanya sekedar sosialisasi partai dan calon, tetapi juga sebagai ajang hiburan ditenngah masyarakat.

(4)

Tidak berlebihan jika Sukardi Rimakit (2007) dalam artikelnya menyatakan:

“Salah satu fungsi partai politik adalah melakukan pendidikan politik, alhasilnya fungsi pendidikan parpol belum menunjukkan hasil yang signifikan bagi peningkatan kesadaran politik masyarakat. Justru partai menuai kritik karena parpol cenderung mengutamakan kepentingan para elit parpol ketimbang kepentingan untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara. Ironisnya pendidikan politik yang kerap dikumandangkan para elit parpol hanya sebuah slogan tak bermakna “

Dua cuplikan berita di atas memperkuat anggapan bahwa pelaksanaan

pendidikan politik yang sesungguhnya sebagaimana yang diatur dalam UU No.2 Tahun 2008 yang menunjuk kepada partai politik sebagai institusi pelaksana pendidikan politik ternyata belum mampu melaksanakan pendidikan politik

sebagaimana mestinya, hal ini berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata pemahaman masyarakat tentang politik itu hanya sekedar memberikan suara

dalam pelaksanaan pemilihan umum legislatif, pemilihan umum presiden dan wakil presiden, dan pemilihan umum kepala daerah.Oleh karena itu yang membedakan pada penelitian ini adalah bagaimana partai politik dalam

melaksanakan interaksi politik kepada kelompok pemilih pemula sehingga generasi penerus bangsa dalam pemahaman politik dalam arti yang luas tidak

buta,sebab yang dimaksud dengan memahami politik di Negara yang menegakkan system demokrasi bukan hanya sekedar partisipasi dalam pemberian suara pada saat pelaksanaan pemilihan umum saja, namun bagaimana kelompok pemilih

pemula yang nantinya juga sebagai anggota masyarakat mampu memahami hak dan kewajiban sebagai warga Negara.

(5)

5   

memberikan pendidikan politik yang sebenarnya pada masyarakat yang berimplikasi pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam memahami sistem

politika negara di Indonesia, khususnya kelompok pemilih pemula sebagai generasi muda yang melek politik dan akhirnya mampu sebagai warga negara diposisi manapun mereka berada . Dengan alas an tersebut di atas peneliti

mengambil judul “Pemaknaan Pendidikan Politik Bagi Partai Politik; (Studi Interaksi Partai Politik dengan Pemilih Pemula di Kecamatan Kepanjen

Kabupaten Malang)”.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dalam pembahasan ini paling tidak ada tiga permasalahan pokok yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain:

1. Bagaimana partai politik memberikan makna pendidikan politik kepada masyarakat?

2. Bagaimana partai politik dalam memberikan makna terhadap pendidikan politik kepada pemilih pemula Kecamatan Kepanjen?

3. Bagaimana proses interaksi yang dilakukan partai politik sehingga menjadi

wujud pemaknaan pendidikan politik bagi partai politik kepada kelompok pemilih pemula?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(6)

2. Mengidentifikasi pemaknaan pendidikan politik dari pemilih pemula yang diberikan oleh partai politik

3. Mengidentifikasi bentuk–bentuk interaksi partai politik dalam melaksanakan pendidikan politik kepada pemilih pemula pemilih pemula.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan diharapkan peneliti dapat

menyumbangkan hasilnya dan berguna bagi:

1. Bagi kalangan ilmuwan sebagai sumbangan teoritis khasanah keilmuan sosiologi terutama berkaitan dengan partai politik dan perananya dalam

pendidikan politik masyarakat.

2. Bagi masyarakat diharapkan dengan penelitian ini dapat berguna sebagai

pemberi masukan sebenarnya keberadaan partai politik sangat penting terutama dalam memberikan pendidikan politik sehingga masyarakat tidak hanya selalu seabagai pendorong mobil mogok dari partai politik.

3. Bagi partai politik untuk menjadikan dasar dalam melakukan tindakan dalam rangka mengembangkan dan mempertahankan keorganisasianya serta

mengambil peran strategis dalam melakukan penyadaran pendidikan berpolitik sehingga pembangunan sumber daya manusia di bidang politik pada kelompok pemilih pemula kabupaten Malang dapat berhasil sebagaimana yang

(7)

7   

E. Batasan Penelitian

Penelitian ini hendak melihat proses kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana partai politik dalam memberikan pemaknaan terhadap

pendidikan politik kepada kelompok pemilih pemula di wilayah kecamatan Kepanjen kabupaten Malang.

F. Difinisi Konsep

Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang judul penelitian; Pemaknahan Pendidikan Politik Bagi Partai Politik; (Studi Interaksi Partai

Politik dengan Pemilih Pemula di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang),

maka dibutuhkan penegasan istilah; pendidikan politik, partai politik, interaksi partai politik, dan pemilih pemula adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (UU. Parpol, 2008:3).

2. Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan

tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka (Miriam B., 1989: 159).

3. Interaksi Partai Politik adalah hubungan simbiosis dialogis antara partai

(8)

4. Pemilih pemula adalah kaum remaja yang baru pertamakali menggunakan hak pilihnya (pemilu/PILKADA) setelah berusia 17 – 21 tahun, atau telah

(9)

PEMAKNAAN

 

PENDIDIKAN

 

POLITIK

 

OLEH

 

PARTAI

 

POLITIK

 

 

[ STUDI INTERAKSI PARTAI POLITIK DENGAN PEMILIH PEMULA DI  KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG ) 

 

 

 

TESIS

 

PROGRAM ST UDI MAGIST ER SOSIOLOGI

 

 

 

 

 

 

Diajukan oleh : 

 

AHMADILLAH 

NIM: 0 25002    

 

PROGRAM

 

PASCASARJANA

 

UNIVERSITAS

 

MUHAMMADIYAH

 

MALANG

 

(10)

                   

T E S I S

Dipersiapkan dan disusun oleh : AHMADILLAH

Nim : 09250028

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,

28 Januari 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Prof. H.M. Mas’ud Said, Ph.D --- Sekretaris : Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si --- Penguji I : Dr. Vina Salviana. DS. ---

(11)

                 

PEMAKNAAN PENDIDIKAN POLITIK

OLEH PARTAI POLITIK

(STUDI INTERAKSI PARTAI POLITIK DENGAN PEMILIH PEMULA DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG)

Yang diajukan oleh : AHMADILLAH

Nim : 09250028

Telah disetujui Tanggal, 2 Pebruari 2012

(12)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmadillah

NIM : 09250028

Program Studi : Sosiologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis dengan judul : Pemaknaan Pendidikan Politik Oleh Partai politik ( Studi Interaksi Partai politik dengan Pemilih Pemula di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). Adalah hasil karya saya dan naskah tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditul;is atau diterbitkan oleh orang lain, bagiu sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutksan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. 2. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

plagiasi, saya bersedia tesis ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 2 Februari 2012

Yang menyatakan,

(13)

DAFTAR ISI

PENGHORMATAN ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

ABSTRAK ……… iii

ABSTRACT ……… v

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Manfaat Penelitian ……… 6

E. Batasan Masalah ………. 7

F. Difinisi Konsep ………. 7

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ……….. 9

A. Tinjauan Pustaka ……… 9

1.Pendidikan Politik ……….. 9

2.Partai Politik ……… 16

3.Interaksi Partai Politik dengan Pemilih Pemula ………….. 22

B. Landasan Teori ……… 29

Teori Fenomenologi ………. 29

(14)

BAB 3 METODE PENELITIAN ……… 35

C. Pemaknaan Partai Politik Dalam Memberikan Pendidikan Politik 55

(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan thesis yang berjudul “Pemaknaan

Pendidikan Politik oleh Partai Politik : Studi Interaksi Partai Politik dengan Pemilih

Pemula di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.”

Thesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

program pasca sarjana magister sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini dimaksutkan untuk mencari kejelasan sejauh mana partai politik dalam memberikan

pemaknaan dalam pelaksanaan pendidikan politik. Penulis sangat berterimaksih kepada :

1. Bapak Prof. H. M. Mas’ud Said, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu dan motifasi dalam memberikan bimbingan untuk

menyelesaikan penulisan thesis ini.

2. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan waktu dan motifasi dalam memberikan bimbingan serta arahan untuk menyelesaikan penulisan thesis ini.

3. Ibu Dr.Vina Salviana,D.S, selaku Ketua Program Jurusan Sosiologi Pasca Sarjana

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah meberikan ijin peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.

4. Kepala dan Komite SMA Negeri 3 Malang yang telah memfasilitasi studi dalam menempuh pendidikan Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang. 5. Pengurus Anak Cabang PDIP Kec Kepanjen yang telah banyak memberikan data

untuk materi penelitian ini.

6. Pengurus Anak Cabang PKB Kec . Kepanjen yang telah banyak memberikan data

(16)

7. Bapak Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang yang telah memberikan ijin pengambilan data penelitian.

8. Bapak Ketua KPUD Kabupaten Malang yang telah banyak memberikan data untuk penelitian ini.

9. Bapak Moch.Junaidi FT,ST, selaku anggota PPK kec. Kepanjen yang telah banyak memberikan data guna kelengkapan penelitian ini.

10.Para responden terutama dari para pemilih pemula yang banyak memberikan

informasi untuk penelian ini.

11.Istriku Dra.Mu’afiyah yang selalu setia mendampingi dan memotivasi dalam

proses kuliah dan menyeleseikan tugas akhir ini.

12.Semua pihak yang banyak membantu dalam melaksanakan penelitian ini.

Penulis menyadari bawa hasil penelitian ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis berharap ada peneliti selanjutnya yang dapat merumuskan dan menyempurnakan dan memberikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi masyarakat.

Akhirnya penulis berharap semoga analisis dan kesimpulanm dari tesis ini dapat memberikan sumbangan dan penertian kepada semua pihak. Atas berkenan para pembaca kami sampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf.

Malang, 21 Januari 2012

Penulis

(17)

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2008. Kecamatan Dalam Angka. BPS Kabupaten Malang.

Budiardjo, Mariam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dunn, N. William. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Huntington, Samuel P. dan Nelson, Joan. 1990. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.

Ian, Cruib. 1994. Teori-Teori Sosial Modern dari Parson Sampai Habermas. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Imron, Ali. 2002. Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia, Proses, Produk dan Masa Depannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Kaid, Lynda lee, and Bacha, Christina Holtz. 2008. Encyclopedia of Political Communication. California: Sage Publications.

Kartono, Kartini. 2005. Pendidikan Politik Sebagai Bagian dari Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Mandar Maju.

Koentjoroningrat. 1991. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Laeyenker, 1985. Tata Perubahan dan Ketimpangan, Terjemahan Effendi.Jakarta:

Grafindo.

Luengo, Oscar Garcia. 2006. E-Activism New Media and Political Participation in Europe, (Confines 2/4 Agosto-Diciembre).

M. Maclver, Robert. 1961. The Web of Government, the Mac Millan Company, New York.

Miles, Matthew B. & Huberman, A. Michael. 1987. Qualitative Data Analysis; A Sourcebook of New Methods. Sage Publication Beverly Hills London New Delhi.

Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(18)

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Robert Michels.1984. Partai Politik Kecenderungan Oligarkis Dalam Birokrasi. Jakarta: Rajawali.

Soekanto, Soerjono. 2002. Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi, Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Taufiq. 1999. Melacak Makna Pendidikan Politik. Wordpress.

Van Deth, Jan W. 2008. Political Participation. California: Sage Publications. Yyes Meny and Andrew Knapp,1998,Government and Politicn in Western Europe

:Britain,France,Italy,Germany. Oxford university.

Sumber dari internet :

………….2009. peran partai-politik-dalam-pendidikan-

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengambil data, meliputi nomer rekam medik, identitas pasien, indikasi dilakukannya bedah sesar, antibiotik yang

dosis rendah tinta cumi (10 mg/kgbb/day), dan kelompok pemberian dosis tinggi tinta cumi(100mg/kgbb/day) selama 14 hari percobaan menujukkan hasil pengukuran kadar Hb

Kesehatan lingkungan (PHBS) dan kesehatan lingkungan.. 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga

Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat unit LPSE adalah unit yang melayani proses pengadaan Barang/Jasa secara elektronik di lingkungan Badan

„Alaqah secara istilah berarti segumpal darah yang beku yang melekat di rahim, atau proses terjadinya „alaqah yang berasal dari nuṭfah menjadi darah yang membeku dan melekat

Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

Analisis yang digunakan adalah model persamaan struktural (SEM) dan terlebih dahulu dilakukan analisis faktor konfirmatori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi

Selain itu konsumen yang ingin menjaga kesehatan mata dan otak dan memiliki masalah buang air besar juga dapat mengkonsumsi obat herbal dari bubuk daun kelor dan teh