• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PRODUKSI OBAT HERBAL DARI DAUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELATIHAN PRODUKSI OBAT HERBAL DARI DAUN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

148

PELATIHAN PRODUKSI OBAT HERBAL DARI DAUN SIRSAK DAN

DAUN KELOR DI KELOMPOK WANITA TANI SEKAR WANGI DUKUH

PANDOWOHARJO, SLEMAN, DIY

Maria Chandra Dewi Kurnianingtyas1, Anugrah Kusumo Pamosoaji2, Bening Parwita Sukci3, Kristanto Agung Nugroho4

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: 1candra_dewi@mail.uajy.ac.id; 2kusumo_pamosoaji @mail.uajy.ac.id;

3parwitasukci@yahoo.com; 4kristanto_agung@mail.uajy.ac.id.

ABSTRAK

Paper ini mempresentasikan sebuah pelatihan pembuatan produk herbal, yaitu bubuk kelor (moringa oleifera) dan bubuk daun sirsak (Annona muricata L.). Pelatihan ditujukan pada sebuah kelompok tani di Dukuh Pandowoharjo, Sleman, DI Yogyakarta. Tujuan pelatihan ini adalah mengeksplorasi potensi tanaman herbal untuk dijadikan produk yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dukuh. Metode pengolahan bubuk daun kelor dan daun sirsak terdiri atas beberapa tahap, yaitu seleksi daun kering, pengeringan daun, dan pengolahan bubuk. Dalam pelatihan ini, analisis penentuan harga jual dilakukan. Beberapa aspek dipertimbangkan dalam penentuan harga jual juga dipertimbangkan, seperti potensi pasar, pesaing, dan biaya produksi. Akibatnya, kelompok ini sekarang dilengkapi dengan keterampilan tambahan untuk memproses produk bubuk, menentukan harga jual, dan pembentukan mekanisme pemasaran awal.

Kata kunci: tanaman herbal, daun kelor, daun sirsak, produksi, harga jual.

ABSTRACT

Moringa and Soursop Leaf-Based Herbal Medicine Production Training in The Sekar Wangi Woman Farmer Group in Pandowoharjo Village, Sleman, DIY

A community service training of making moringa leaf (daun kelor/moringa oleifera) and soursop leaf (Annona muricata L.)-based herbal powder to a women farmer group in the Pandowoharjo Village, Sleman, Special Region of Yogyakarta is presented. The purpose of the training is to exploit herbal plants potential in the village and increase the average revenue of the village’s residents. The method of making the powder consists of dry leaf selection, leaf drying, and powder processing. In this training, analysis of determining selling price is performed. Some aspects are considered, such as market, competitors, and production cost. As the result, the group is now equipped with additional skill to process the powder products, the selling price is performed, and an initial marketing mechanism is organized.

Keywords: herbal plant, moringa leaf, soursop leaf, production, selling price.

LATAR BELAKANG

(2)

149

Potensi tanaman herbal yang dapat ditemukan di desa ini antara lain daun kelor (moringa

oleifera) dan daun sirsak (Annona muricata L.). Daun kelor dan daun sirsak memiliki khasiat

pada kesehatan manusia. Beberapa khasiat daun kelor adalah sebagai berikut: 1. meningkatkan metabolisme tubuh;

2. memelihara kesehatan mata dan otak; 3. memperbaiki fungsi ginjal dan hati; 4. menyehatkan rambut;

5. mencegah penyakit jantung, diabetes, kanker, rematik/radang sendi; 6. memperlancar pencernakan/memudahkan BAB;

7. memperbaiki gizi anak.

Khasiat dan sirsak diantaranya adalah untuk pengobatan dan pencegahan penyakit: 1. diabetes, asam urat, kanker, rematik,

2. bisul, eksim dan komedo.

Dukuh ini memiliki kelompok tani wanita yang dinamakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Wangi. Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Wangi memiliki 20 anggota yang merupakan ibu-ibu penduduk padukuhan Dukuh, Pandowoharjo, Sleman. Penghasilan para anggota selama ini tergantung dari pekerjaan sebagai buruh tani. Apabila musim tanam atau panen tiba, mereka akan ke sawah untuk melakukan pekerjaan yang ada. Di saat liburan sekolah tiba penghasilan tambahan didapat dari menjual makanan atau oleh-oleh bagi pengunjung desa wisata.

Gambar 1. Lokasi Dukuh Pandowoharjo dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta Sumber: Google Map

(3)

150

Tepung daun kelor, selain sebagai obat herbal, dapat juga digunakan sebagai bahan pewarna alami. Kelebihan tepung daun kelor dibanding daun kelor segar ketika digunakan sebagai pewarna adalah tidak adanya bau langu yang menyebabkan makanan jadi kurang menarik. Ibu-ibu KWT Sekar Wangi membuat sawut singkong yang diberi pewarna daun kelor. Selain itu daun kelor juga dapat digunakan untuk pewarna mi, kerupuk, atau produk makanan lain.

MASALAH

Hasil wawancara diketahui bahwa produk daun sirsak dan daun kelor belum diolah dengan baik karena masyarakat desa belum mengerti bagaimana cara memanfaatkannya agar dapat memiliki nilai tambah secara finansial. Selain itu langkah-langkah pengolahan daun sirsak dan daun kelor yang tidak serta merta menghasilkan uang membuat para anggota tidak berminat menekuninya.

Melihat besarnya potensi ekonomi daun sirsak dan daun kelor di desa Pandowoharjo, kami melihat adanya permasalahan, yaitu belum terbentuknya pengetahuan untuk mengolah daun sirsak dan daun kelor menjadi sesuatu yang bernilai tambah dan dapat dijual untuk menambah penghasilan masyarakat desa.

Ada dua permasalahan yang dapat ditarik. Pertama, masalah sosialisasi tentang kegunaan daun sirsak dan daun kelor. Kedua, bagaimana melatih kelompok tani agar dapat memproduksi produk herbal berbahan daun sirsak dan daun kelor.

METODE PELAKSANAAN

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, produk yang akan dihasilkan dari daun kelor kering ada dua macam, yaitu tepung daun kelor dan teh daun kelor. Produk yang akan dihasilkan dari daun sirsak adalah bubuk daun sirsak.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa fase, yaitu fase survey, fase pembuatan materi pelatihan, kemudian dilanjutkan dengan fase pelatihan KWT.

Fase Survey

Pada fase persiapan, dilakukan survey untuk melihat ketersediaan bahan mentah dan ketertarikan para anggota kelompok wanita tani. Setelah pemetaan dilakukan, penyusunan materi pelatihan dilakukan. Di sini tim pelaksana mengundang Bapak Paskha Bakti dari perusahaan Kana Milk untuk memberikan pelatihan mengenai pembuatan tepung pisang, tepung daun sirsat, daun kelor, dan kulit manggis. Beliau juga memberikan beberapa masukan mengenai cara dan sasaran pemasaran produk tersebut.

Fase Penyusunan Materi

(4)

151

Fase Pelatihan

Fase pelatihan untuk pembuatan tepung daun kelor dan tepung daun pisang dilakukan dalam 2 pertemuan. Pada pertemuan pertama, dilakukan pelatihan pembuatan tepung daun kelor dan tepung daun pisang, sedangkan pada pertemuan kedua dilakukan pelatihan pengemasan.

Pembuatan Tepung Daun Kelor

Pembuatan tepung daun kelor dilakukan dalam beberapa tahap.

Pemilihan Daun Kelor

Serbuk dan teh daun kelor yang baik dapat dihasilkan dari daun kelor yang berwarna hijau tua dan tidak rusak dari tanaman yang berumur lebih dari 3 tahun. Daun kelor tersebut dipetik dan ditampung dalam wadah, dicuci bersih dan diseleksi. Selain daun kelor dengan kondisi tersebut harus dibuang.

Pengeringan Daun Kelor

Proses pengeringan merupakan proses inti dari keseluruhan proses dalam pembuatan serbuk dan teh daun kelor. Daun kelor yang sudah dicuci bersih dan diseleksi kemudian ditiriskan dan dikeringkan dalam ruang tertutup bersuhu antara 30-35 oC. Proses pengeringan ini dilakukan selama dua hari untuk mengurangi kadar air. Kadar air yang ideal untuk pembuatan serbuk dan teh daun kelor berkisar di angka 5%. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengeringan dengan cara penghamparan daun kelor dengan ketebalan tidak lebih dari 2 cm. Selama pengeringan, daun kelor harus dibolak-balik agar area pengeringan merata.

Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati. Jika proses pengeringan terlalu lama, dikeringkan dalam udara berkelembaban tinggi, atau suhu ruangan rendah, maka warna daun akan menjadi kecoklatan. Gambar 2 adalah ilustrasi daun kelor kering.

Gambar 2. Daun Kelor Kering (Sumber: http://immortal.id/daun-kelor/)

Pengolahan Daun Kelor Kering menjadi Bubuk Daun Kelor

(5)

152 Gambar 3. Bubuk Daun Kelor (Sumber: koleksi pribadi)

Pengolahan Daun Kering menjadi Teh Daun Kelor

Daun kelor selain diolah menjadi tepung kelor, daun yang kering juga dapat dikemas menjadi the celup. Daun yang telah kering diremas kasar lalu dimasukkan dalam kantung teh dan dkemas dalam kantung alumunium foil.

Pembuatan Bubuk Daun Sirsak

Daun sirsak adalah salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit, salah satunya banyak dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kanker. Dalam daun sirsak banyak terkandung zat aktif dimana salah satunya bersifat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker, menaikkan sistem imun tubuh serta mengurangi efek yang ditimbulkan dari penyakit kanker. Berikut adalah cara membuat bubuk dari daun sirsak.

Pemilihan Daun Sirsak

Daun yang digunakan sebaiknya yang tidak terlalu tua atau terlalu muda. Daun ke-4 dan 5 dari pucuk merupakan daun terbaik.

Pengeringan Daun Sirsak

Daun yang telah dicuci bersih, dikeringkan di atas karton atau digantung lalu diangin-anginkan. Apabila dioven, panas tidak boleh melebihi 60 C. Jangan menumpuk daun supaya tidak saling lengket dan berjamur. Warna daun yang berubah coklat atau hitam menunjukkan kloroplast sudah rusak, sehingga tidak bisa digunakan lagi.

Pengolahan Daun Sirsak Kering

(6)

153

Gambar 4. Daun Sirsak yang telah Kering (Sumber: koleksi pribadi)

Penyimpanan Daun Sirsak Kering

Simpan di tempat yang kering. Tambahkan silica di tempat penyimpanan untuk memperpanjang umur produk.

Penentuan Harga Produksi dan Harga Jual

Penentuan harga produksi produk bubuk daun kelor dan bubuk dan sirsak dapat dijabarkan sebagai berikut. Beberapa pertimbangan untuk penentuan harga adalah sebagai berikut:

Potensi Pasar

Potensi pasar dari produk ini adalah konsumen yang memiliki penyakit seperti penyakit hati dan ginjal, jantung, diabetes, kanker, rematik. Selain itu konsumen yang ingin menjaga kesehatan mata dan otak dan memiliki masalah buang air besar juga dapat mengkonsumsi obat herbal dari bubuk daun kelor dan teh kelor. Untuk bubuk daun sirsak, potensi pasarnya adalah konsumen yang menderita diabetes, asam urat, kanker, dan rematik.

Kompetitor

Peta persaingan produk bubuk daun kelor dan bubuk daun sirsak banyak yang menggunakan aplikasi toko online di internet (Bukalapak dan Tokopedia) untuk memasarkan produk dengan harga yang bervariasi. Untuk produk bubuk daun kelor, harga jual per 100 gram berkisar antara Rp. 32.000,- sampai Rp. 65.000,-. Sedangkan produk bubuk daun sirsak dijual sekitar Rp. 85.000,- per kg.

Biaya

Biaya terbesar untuk memproduksi bubuk daun kelor dan bubuk daun sirsak didominasi oleh pembelian bahan baku daun kelor dan daun sirsak. Daun kelor, kering harga belinya adalah Rp. 150.000,- per kg, sedangkan untuk daun sirsak kering lebih murah, yaitu Rp. 80,000,- per kg. Peralatan produksi lain disediakan secara swadaya oleh KWT.

(7)

154 1. Biaya pekerja adalah Rp. 100.000 per kg.

2. Biaya bahan baku (bahan langsung) Rp. 150.000 per kg.

3. Biaya overhead (biaya bahan tidak langsung, transportasi pengadaan bahan baku, depresiasi, ongkos kirim, dan biaya tak langsung lainnya) Rp 50.000 per kg

Total biaya produksinya adalah Rp. 300.000 per kg. Jika metode pemasarannya adalah pemasaran online, maka biaya tambahannya adalah ongkos kirim via pos. Jika harganya ingin kompetitif dengan harga pasaran, penetapan harga 400.000 per kg masih merupakan harga yang ideal dengan keuntungan 30% per kg.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Capaian program sampai saat ini adalah telah berhasilnya ibu-ibu anggota KWT Sekar Wangi untuk memproduksi bubuk daun kelor, teh daun kelor, dan bubuk daun sirsak secara mandiri. Hasil wawancara dan pengamatan, hasil yang diperoleh masih belum sempurna karena pada saat pengeringan terkendala hujan, sehingga proses pengeringan terlalu lama.

Berhasil dibentuk mekanisme pemasaran untuk produk ini. Karena produk yang masih terbatas maka meraka dapat menjualnya pada pihak-pihak yang dapat memasarkannya ke pihak lain. Produk yang mereka hasilkan dapat disalurkan ke Lingkar Organik dengan menghubungi Ibu Yuni, dengan nomor telepon 085729460428.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Pendampingan proses pembuatan dan pengemasan produk bubuk daun kelor dan daun sirsak berhasil dilaksanakan, terbukti dengan antusiasme peserta KWT Sekar Wangi dalam

mengikuti acara ini.

2. Hasil pelatihan relatif memuaskan, namun perlu pendampingan lebih lanjut.

3. Saran untuk kegiatan ini adalah perlu adanya pendampingan dari instansi Pemerintah yang terkait, terutama untuk pengadaan alat pengering daun, sehingga tidak perlu lagi

mengandalkan sinar matahari. Namun untuk keperluan ini, perlu dianalisis lebih lanjut

biayanya sehingga tidak membuat harga jual meningkat terlalu tinggi sehingga susah bersaing di pasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ulrich, Karl T. & Steven D. Eppinger (2004) Product design and development, McGraw-Hill/Irwin.

Crawford, Merie & Anthony Di Benedetto (2003), New Products Management, 7th

Editions, McGraw-Hill.

No Name. Pengolahan Serbu Kelorina. (http://kelorina.com/blog/pengolahan-serbuk-daun-kelor/)

No Name. Daun Sirsak Obat Kanker. http://daunsirsakobatkanker.com/ekstrak-daun-sirsak.html No name. http://i0.wp.com/immortal.id/wp-content/uploads/2015/05/daun-kelor.jpg? resize=

(8)

155

Mengapa pisang yang masih mentah (hijau) yang digunakan sebagai bahan baku tepung pisang, karena kandungan patinya masih tinggi, belum terhidrolisis menjadi gula. Pisang yang sudah matang (kuning) kandungan gulanya lebih tinggi dibanding yang mentah sehingga tidak cocok untuk pembuatan tepung

(masukan dan sedikit meralat)

1. Bisa semua jenis pisang digunakan. Tetapi yg digunakan

Gambar

Gambar 1. Lokasi Dukuh Pandowoharjo dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta  Sumber: Google Map
Gambar 2.  Daun Kelor Kering (Sumber: http://immortal.id/daun-kelor/)
Gambar 3.  Bubuk Daun Kelor (Sumber: koleksi pribadi)
Gambar 4. Daun Sirsak yang telah Kering (Sumber: koleksi pribadi)

Referensi

Dokumen terkait

Sopochles (dalam Warsono dan Hariyanto, 2013) mengatakan bahwa seseorang harus belajar dengan cara melakukan sesuatu, karena walaupun seseorang berpikir telah

sedikit edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan; b) harus

Dari hasil pengujian kekerasan pada daerah HAZ dengan beban 5 kgf didapatkan hasil, untuk tingkat kekerasan yang paling tinggi ada pada spesimen dengan kecepatan

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Penggunaan Mikoriza secara umum akan memberikan manfaat yang besar bagi kesuburan tanah dalam jangka waktu yang panjang, terutama pada tanah-tanah yang kurang

Semakin tingginya tingkat persediaan barang menyebabkan perusahaan semakin cepat dalam melakukan penjualan barang dagang sehingga akan memperbesar laba operasi dan pada akhirnya juga

pelestarian siklus hidup hewan berdasarkan lafal, intonasi dan ekspresi. Variabel bebas adalah PI-MTPS. PI-MTPS adalah pembelajaran yang.. menekankan siswa untuk mencari

Kelima, kehidupan damai ini menjadi inti etik atau moralitas sosial rumpun etnik Mbaham Matta yang telah bersumpah membangun kekerabatan atau aliansi lintas